Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 91
PENGARUH KOMPETENSI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL
TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI H
WUKIRSARI KECAMATAN TUGUMULYO
KABUPATEN MUSI RAWAS
Surajiyo1
Program Studi Manajemen STIE Musi Rawas, Lubuklinggau
Email : [email protected]
ABSTRACT
Effect of Competence and Organizational Commitment on Teacher Performance at H Wukirsari State Middle School, Tugumulyo District, Musi Rawas Regency. The purpose of this study
was to determine the effect of competency and organizational commitment partially and
simultaneously on teacher performance in the H Wukirsari State Middle School, Tugumulyo District,
Musi Rawas Regency. The population and sample in this study were 37 teachers. The results of the regression equation obtained are: Y = 9.635 + 0.326 X1 + 0.399 X2 .. The coefficient of
determination (R2) obtained at 0.621 or 62.1% and the remaining 37.9% is influenced by other
variables not examined in this research. The conclusion is that: Competence has an influence on Teacher Performance in H Wukirsari State Middle School, Tugumulyo Subdistrict, Musi Rawas
Regency, with a tcount = 4.894 greater than t table = 1.688, with a significant level = 0,000.
Organizational commitment has an influence on Teacher Performance at H Wukirsari State Middle School, Tugumulyo Subdistrict, Musi Rawas District, with a tcount = 6.090 greater than t table =
1.688, with a significant level = 0,000. Competence and Organizational Commitment have an
influence on Teacher's Performance at H Wukirsari State Middle School, Tugumulyo Subdistrict, Musi
Rawas Regency, with Fcount = 27.851 greater than Ftable = 3.28, with a significant level of 0.000.
Keywords: Competence, Organizational Commitment, and Teacher Performance.
ABSTRAK
Pengaruh Kompetensi dan Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh kompetensi dan komitmen organisasional secara parsial dan simultan terhadap
kinerja guru pada SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Populasi
dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 37 guru. Hasil persamaan regresi yang diperoleh adalah: Y = 9,635 + 0,326 X1 + 0,399 X2.. Nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,621atau
62,1% dan sisanya sebesar 37,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Kesimpulan bahwa: Kompetensi memiliki pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, dengan nilai thitung = 4,894 lebih
besar dari nilai ttabel = 1,688, dengan tingkat signifikan = 0,000. Komitmen organisasional memiliki
pengaruh terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas, dengan nilai thitung = 6,090 lebih besar dari nilai ttabel = 1,688, dengan tingkat signifikan = 0,000. Kompetensi dan Komitmen Organisasional memiliki pengaruh terhadap Kinerja Guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, dengan nilai Fhitung = 27,851
lebih besar dari nilai Ftabel = 3,28, dengan tingkat signifikan 0,000.
Kata Kunci : Kompetensi, Komitmen Organisasional, dan Kinerja Guru.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 82
1. PENDAHULUAN
Suatu organisasi dibentuk untuk
mencapai tujuan bersama, namun untuk
mencapai tujuan secara efektif diperlukan
manajemen yang baik dan benar. Manajemen
merupakan suatu proses menggunakan sumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi melalui fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengawasan seluruh aktivitas organisasi.
Setiap organisasi, dalam hal ini sekolah
memiliki dan menetapkan tujuan-tujuan
tertentu yang ingin dicapai, dan oleh karena
itu, sekolah memerlukan manajemen untuk
mengelola sumber daya yang ada. Sumber
daya manusia merupakan satu-satunya sumber
daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan,
keterampilan, pengetahuan, dorongan, dan
karya. Semua potensi sumber daya manusia
tersebut berpengaruh terhadap upaya
organisasi dalam mencapai tujuannya, dan
kemudian untuk mengelola sumber daya
manusia juga diperlukan manajemen di mana
biasa disebut dengan manajemen sumber daya
manusia.
Manajemen sumber daya manusia
merupakan bidang strategis dari organisasi,
dan oleh sebab itu, manajemen sumber daya
manusia merupakan kegiatan perencanaan,
pengadaan, pengembangan, serta penggunaan
sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
baik secara individu maupun organisasi.
Sekolah sebagai lembaga formal
pendidikan memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan melalui
pembelajaran untuk menunjang kelancaran
jalannya pembangunan di Indonesia secara
keseluruhan. Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa, yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab, dan oleh karena itu, setiap institusi
sekolah juga diperlukan dalam mewujudkan
undang-undang tersebut.
Selain itu, tanpa keterlibatan aktif korps
guru, kebijakan pembaruan pendidikan
secanggih apa pun akan berakhir sia-sia, dan
kemudian sudah menjadi tuntutan dan
kebutuhan saat ini bahwa guru harus
berkembang, dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, sehingga kita
mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas dan mampu bersaing di era yang
semakin kompetitif. Menjadi guru profesional,
seorang guru tidak hanya memiliki kemanpuan
teknis edukatif, tetapi juga harus memiliki
kepribadian yang dapat diandalkan sehingga
menjadi sosok panutan bagi siswa, keluarga
maupun masyarakat.
Kinerja sekolah adalah hasil kerja yang
dicapai oleh sekolah, dalam hal ini sekolah
dapat mencapai target sekolah unggul yang
diharapkan, sehingga kinerja sekolah menjadi
hal yang penting untuk menjadi ukuran untuk
meningkatkan semangat agar sekolah menjadi
lebih berkembang lagi. Sedangkan kinerja guru
adalah hasil kerja yang dicapai oleh guru
sesuai dengan tanggung jawab dan
wewenangnya sebagai seorang guru atau
pengajar dalam rangka mencapai tujuan secara
baik. Kinerja (performance) adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral dan etika,
Suntoro dalam Ismail (2013:212-213).
Kinerja guru ini merupakan faktor
pendukung yang sangat penting di dalam
sekolah untuk berkembangnya dan dapat
bersaing dengan sekolah lain, bahkan sekolah
menjadi yang terdepan dari tahun ke tahun,
dalam Siti (2013:4). Supaya proses pendidikan
terlaksana dengan baik dan tujuan pendidikan
bisa tercapai, maka organisasi perlu
memperhatikan faktor-faktor yang
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 83
mempengaruhi kinerja guru dapat berupa
motivasi, pengawasan, disiplin, kompensasi,
kepemimpinan, kompetensi, komitmen
organisasi, budaya organisasi, lingkungan
kerja dan lain sebagainya guna meningkatkan
hasil kinerja guru dan prestasi siswa di
sekolah. Adapun dalam penelitian ini faktor-
faktor yang diteliti diantaranya adalah
kompetensi dan komitmen organisasional.
Seorang guru untuk menjadi guru yang
profesional harus memiliki kompetensi ilmu
yang berkualitas agar dapat bersaing di era
globalisasi saat ini. Pengembangan kompetensi
sumber daya manusia harus diperhatikan baik
oleh organisasi maupun individu itu sendiri,
sehingga mampu menciptakan guru yang
profesional berdaya saing tinggi. Boulter, et all
dalam Sutrisno (2015:203) mengemukakan
kompetensi adalah suatu karakterisitik dasar
dari seseorang yang memungkinkannya
memberikan kinerja unggul dalam pekerjaan,
peran, atau situasi tertentu. Keterampilan
adalah hal-hal yang orang bisa lakukan dengan
baik. Pengetahuan adalah apa yang diketahui
seseorang tentang suatu topik. Peran sosial
adalah citra yang ditunjukan oleh seseorang
dimuka publik dimana peran sosial
mencerminkan nilai-nilai orang itu.
Selanjutnya, sebuah sekolah dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-
hari guna mencapai visi, misi dan tujuannya
dibutuhkan sebuah komitmen organisasional
dalam mendukung kinerja guru untuk memiliki
kompetensi yang baik, kinerja yang
berprestasi, dan semangat dalam mendidik
siswa-siswi di sekolah. Sekolah harus
memberikan komitmennya kepada guru, agar
guru memiliki ikatan emosional dengan
sekolah, keinginan bertahan, menimbulkan
nilai-nilai dalam diri guru untuk membangun
dan mencapai tujuan sekolah supaya lebih
baik. Mathis dan Jackson dalam Sopiah
(2008:155) menyatakan bahwa komitmen
organisasional adalah derajat yang mana guru
percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi
dan akan tetap tinggal atau tidak akan
meninggalkan organisasi, dan komitmen
organisasional dapat berupa sikap yang
mencerminkan sejauh mana seseorang individu
mengenal dan terikat pada organisasinya.
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Negeri H Wukirsari adalah salah satu SMP
Negeri yang ada di Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera
Selatan. SMP Negeri H Wukirsari ini berada
dalam naungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Hasil observasi awal di tempat
penelitian, peneliti melihat masih banyaknya
masalah mengenai kompetensi yang dimiliki
oleh guru yaitu pertama masih kurangnya
kompetensi sebagian guru dalam berinovasi
dan berkreativitas ketika menyampaikan
materi pelajaran, kedua masih ada sebagian
guru yang kesulitan dalam membuat
perencanaan untuk kegiatan belajar mengajar,
ketiga masih kurangnya inisiatif sebagian guru
untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, dan mengembangkan potensi
atau ide-ide guna mengoptimalkan kinerja,
keempat masih ada sebagian guru yang
kesulitan dalam mengimplementasikan
kurikulum yang berlaku dan kelima masih ada
sebagian guru yang kurang proaktif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Selanjutnya, mengenai masalah
komitmen organisasional yaitu pertama
organisasi sekolah belum sepenuhnya
memperhatikan masalah-masalah mengenai
kompensasi guru honorer dan guru tenaga
kerja sukarela, kedua sekolah masih minim
dalam memenuhi dan melengkapi sarana dan
prasarana sekolah dan lain sebagainya yang
menunjang kinerja guru, ketiga belum
optimalnya kemauan dari sebagian guru untuk
mengusahakan tercapainya kepentingan
organisasi karena organisasi belum
sepenuhnya memperhatikan keinginan-
keinginan atau saran-saran dari guru, dan
keempat masih kurangnya kepercayaan dan
penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-
nilai organisasi sekolah oleh sebagian guru
dikarenakan komitmen organisasi sekolah
belum optimal atau berpihak kepada guru.
Masalah-masalah mengenai kompetensi dan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 84
komitmen organisasional hasil observasi awal
peneliti tersebut, jika tidak ditindaklanjuti atau
dibenahi dengan baik kinerja guru tidak dapat
optimal dan hal itu akan mempengaruhi tujuan
dari SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
Berdasarkan permasalahan pada latar
belakang di atas, peneliti akan mengadakan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas”.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kompetensi
Spencer dalam Wibowo (2012:325)
menyatakan bahwa kompetensi merupakan
landasan dasar karakteristik orang dan
mengindikasikan cara berprilaku atau berpikir,
menyamakan situasi dan mendukung untuk
periode waktu cukup lama.
Wibowo (2012:324) mengemukakan
kompetensi adalah suatu kemampuan untuk
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan
atau tugas yang dilandasi atas keterampilan
dan pengetahuan serta didukung oleh sikap-
sikap yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.
Boulter, et all dalam Sutrisno
(2015:203) mengemukakan kompetensi adalah
suatu karakterisitik dasar dari seseorang yang
memungkinkannya memberikan kinerja unggul
dalam pekerjaan, peran, atau situasi tertentu.
Finch dan Crunkilton dalam Sutrisno
(2015:204) mengemukakan kompetensi adalah
penguasaan terhadap suatu tugas,
keterampilan, sikap, dan apresiasi yang
diperlukan untuk menunjang keberhasilan.
Mulyasa dalam Sutrisno (2015:203)
mengemukakan kompetensi merupakan
perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang merefleksikan dalam
kebiasaan berpikir dan bertindak.
Sutrisno (2015:203) menyatakan
kompetensi adalah suatu kemampuan yang
dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan
yang didukung oleh sikap kerja serta
penerapannya dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan di tempat kerja mengacu pada
persyaratan kerja yang telah ditetapkan.
Surya (2013:102-103) kompetensi
adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke
dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan
tingkatan perilaku yang berbeda.
Berdasarkan pada pengertian
kompetensi yang telah dijelaskan tersebut,
maka pada penelitian ini mendefinisikan
bahwa kompetensi adalah suatu kemampuan
dasar yang dimiliki seseorang guna melakukan
suatu pekerjaan dengan pengetahuan,
keterampilan, sikap dan apresiasi untuk
mendukung keberhasilan tugas dan pekerjaan
di tempat kerja mengacu pada persyaratan
kerja yang telah ditetapkan.
2.1.3. Strata Kompetensi
Menurut Wibowo (2012:334)
kompetensi dapat dibagi menjadi core
competencies (kompetensi inti), managerial
competencies (kompetensi manajerial) dan
functional competencies (kompetensi
fungsional).
2.2. Pengertian Komitmen Organisasional
Mathis dan Jackson dalam Sopiah
(2008:155) menyatakan bahwa komitmen
organisasional adalah derajat yang mana
karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan
organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak
akan meninggalkan organisasi.
Mowday dalam Sopiah (2008:155)
komitmen organisasional merupakan dimensi
perilaku penting yang dapat digunakan untuk
menilai kecenderungan karyawan untuk
bertahan sebagai anggota organisasi.
Robbins dalam Sopiah (2008:155-156)
mendefinisikan komitmen organisasional
sebagai suatu sikap yang merefleksikan
perasaan suka atau tidak suka dari karyawan
terhadap organisasi.
Ivancevich dalam Azmi (2012:1)
Komitmen organisasional adalah perasaan
idenifikasi, keterlibatan, dan kesetiaan yang
diekspresikan oleh pegawai terhadap
organisasi.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 85
Moorhead dan Griffin dalam Damanik
(2016:1) komitmen organisasi (organizational
commitment) adalah sikap yang mencerminkan
sejauh mana seseorang individu mengenal dan
terikat pada organisasinya.
Kreitner dan Kinicki dalam Damanik
(2016:1) bahwa komitmen organisasi
(organizational commitment) mencerminkan
tingkatan dimana seseorang mengenali sebuah
organisasi dan terikat pada tujuan-tujuannya.
Berdasarkan pada pengertian komitmen
organisasional yang telah dijelaskan tersebut,
maka pada penelitian ini mendefinisikan
bahwa komitmen organisasional merupakan
suatu perilaku karyawan yang merefleksikan
perasaan suka dan tidak suka atau untuk
percaya dan menerima tujuan dan akan tetap
tinggal atau tidak akan meninggalkan
organisasi.
2.3 Pengertian Kinerja
Rue dan Byar dalam Ismail (2013:212)
mengatakan bahwa kinerja adalah sebagai
tingkat pencapaian hasil.
Interplan dalam Ismail (2013:212)
kinerja adalah berkaitan dengan operasi,
aktivitas program dan misi organisasi.
Murphy dan Clevelan dalam Ismail
(2013:212) mengatakan bahwa kinerja adalah
kualitas perilaku yang berorientasi pada tugas
dan pekerjaan.
Suntoro dalam Ismail (2013:212-213)
bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Armstrong dan Baron dalam Wibowo
(2012:2) kinerja merupakan hasil pekerjaan
yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
strategis organisasi, kepuasan konsumen dan
memberikan konstribusi ekonomi.
Wibowo (2012:4) kinerja merupakan
implementasi dari rencana yang telah disusun.
Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber
daya manusia yang memiliki kemampuan,
kompetensi, motivasi dan kepentingan.
Berdasarkan pada pengertian kinerja
yang telah dijelaskan tersebut, maka pada
penelitian ini mendefinisikan bahwa kinerja
adalah hasil dari suatu aktivitas yang dicapai
oleh seseorang atau kelompok orang dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
2.5. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian
ini sebagai berikut :
1. Diduga kompetensi memiliki
pengaruh terhadap kinerja guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
2. Diduga komitmen organisasional
memiliki pengaruh terhadap kinerja
guru pada SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas.
3. Diduga kompetensi dan komitmen
organisasional memiliki pengaruh
terhadap kinerja guru pada SMP
Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) populasi
adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Populasi dalam penelitian ini seluruh objek
penelitian yang berjumlah 37 guru termasuk
kepala sekolah, terdiri 27 guru pegawai negeri
sipil, 5 guru tenaga kerja sukarela dan 5 guru
honorer.
b. Sampel
Menurut Arikunto (2010:174) sampel
adalah sebagaian atau wakil populasi. Menurut
Arikunto dalam Sulistiyono (2013:19-20)
menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang
dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tetapi jika subyeknya lebih dari 100, dapat
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 86
diambil antara 10 – 15 % atau 20 – 25% atau
lebih. Oleh karena jumlah populasinya 37
orang guru, maka dijadikan sampel semuanya.
Penelitian ini menggunakan metode sampel
jenuh, yaitu seluruh populasi menjadi sampel
pada penelitian ini.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013:199-203)
teknik pengumpulan data yang dilakukan
dalam penelitian diantaranya adalah:
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di
antara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan. Pada tahapan ini
peneliti mengadakan pengamatan terhadap
objek yang akan diteliti, yang ada kaitannya
dengan pokok bahasan yang dikaji. Adapun
tempat observasi adalah SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas.
b. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, leger, agenda dan sebagainya.
Teknik pengumpulan ini digunakan dalam
rangka mendukung data yang diperoleh baik
melalui observasi maupun kuisioner.
c. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Dalam hal ini kuisioner yang telah
dipersiapkan dibagikan kepada responden
yaitu guru SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi
Rawas.
Berdasarkan pada penjelasan tersebut,
maka teknik pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan teknik observasi,
dokumentasi, dan kuisioner (angket).
3.3 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:207) analisis
data adalah mengelompokan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
yaitu Uji Persamaan Regresi Linear Sederhana,
Uji Koefisien Korelasi, Uji t (Parsial), Uji
Persamaan Regresi Linear Berganda, Uji
Koefisien Determinasi dan Uji F Simultan :
a. Uji Regresi Linear Sederhana
Menurut Suliyanto (2011:39) regresi
linear sederhana digunakan untuk menganalisis
hubungan kausal satu variabel bebas terhadap
satu variabel tergantung atau terikat. Pada
penelitian ini uji regresi linear sederhana
digunakan untuk menganalisis hubungan
kompetensi (X1) terhadap kinerja guru (Y) dan
komitmen organisasional (X2) terhadap kinerja
guru (Y). Untuk mencari regresi linear
sederhana menggunakan rumus sebagai
berikut:
Y = a + bX + ɛ Suliyanto
(2011:39)
Keterangan :
Y = Variabel Terikat
X = Variabel Bebas
a = Konstanta.
b = Koefisien Regresi.
ɛ = Nilai residu
Pada konteks penelitian ini rumusnya
diubah karena ada dua variabel bebas dan satu
variabel terikat, sehingga rumus regresi linear
sederhananya menjadi seperti berikut :
Y = a + bX1 + ɛ dan Y =
a + bX2 + ɛ
Keterangan :
Keterangan :
Y = Kinerja Guru.
Y = Kinerja Guru
X1 = Kompetensi.
X2 = Komitmen Organisasional
a = Konstanta.
a = Konstanta.
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 87
b = Koefisien Regresi.
b = Koefisien Regresi.
ɛ = Nilai residu.
ɛ = Nilai residu
b. Uji Koefisien Korelasi
Menurut Suliyanto (2011:15) koefisien
korelasi digunakan untuk mengetahui derajat
hubungan linear antara satu variabel dengan
variabel lain. Mencari koefisien korelasi
digunakan dengan rumus Korelasi Product
Moment sebagai berikut:
Suliyanto (2011:15)
Keterangan :
r = Koefisien korelasi product
moment
n = Jumlah pengamatan atau
responden
∑X = Jumlah dari pengamatan
nilai X
∑Y = Jumlah dari pengamatan
nilai Y
Tabel 1
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Koefisien Korelasi (r)
Interval
Koefisien
Tingkat
Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,339
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2013: 257)
c. Uji t (Parsial)
Menurut Suliyanto (2011:40) uji t
digunakan untuk menguji pengaruh secara
parsial (per variabel) terhadap variabel
tergantung atau terikat. Adapun rumus yang
digunakan sebagai berikut :
Sbj
bjt Suliyanto
(2011:45)
Keterangan :
t = Nilai t hitung
bj = Nilai koefisien regresi.
Sbj = Kesalahan baku koefisisen
regresi
Uji t pada tingkat kepercayaan atau
kebenaran 95% atau signifikan 0,05 dengan
ketentuan pengujian sebagai berikut :
Ho = 0, menunjukkan kompetensi dan
komitmen organisasional tidak
memiliki pengaruh secara
parsial terhadap kinerja guru
pada SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas.
Ha ≠ 0,
menunjukkan kompetensi dan
komitmen organisasional memiliki pengaruh
secara parsial terhadap kinerja guru pada SMP
Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas.
Besarnya nilai dikatakan signifikan jika
thitung > ttabel, ini berarti Ho ditolak dan Ha
diterima dan sebaiknya jika thitung < ttabel, berarti
Ho diterima dan Ha ditolak.
d. Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Suliyanto (2011:54) regresi
linear berganda adalah analisis yang digunakan
untuk mengambarkan model hubungan antar
variabel bebas dengan variabel tergantung atau
terikat. Di mana variabel tergantung atau
terikat dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel
bebas. Pada penelitian ini uji regresi linear
berganda digunakan untuk mengambarkan
model hubungan kompetensi (X1) dan
komitmen organisasional (X2) terhadap kinerja
guru (Y). Untuk mencari persamaan regresi
linear berganda menggunakan rumus sebagai
berikut :
Y= a + b1X1 + b2X2 + ɛ
Suliyanto (2011:54)
Keterangan : Y = Kinerja Guru.
X1 = Kompetensi.
X2 = Komitmen
Organisasional
a = Konstanta.
b1, b2 = Koefisien Regresi.
ɛ = Nilai residu
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 88
3.9.5. Uji Koefisien Determinasi
Menurut Suliyanto (2011:59) koefisien
determinasi merupakan besarnya kontribusi
variabel bebas terhadap variabel tergantungnya
atau terikat. Untuk mencari koefisien
determinasi menggunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
R2 =Koefisien
determinasi.
= Kuadrat selisih nilai
Y riil dengan nilai Y
prediksi.
= Kuadrat selisih nilai
Y riil dengan nilai Y rata-
rata.
e. Uji F (Simultan)
Menurut Suliyanto (2011:55) uji F
digunakan untuk menguji pengaruh secara
simultan variabel bebas terhadap variabel
tergantung atau terikat. Dalam pengujian ini
menggunakan rumus :
knR
kRF
/1
)1/(2
2
Suliyanto (2011:62)
Keterangan:
F = Nilai F hitung
R2 = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel bebas
(independen).
n = Jumlah sampel
(pengamatan/responden).
Untuk mengetahui besarnya nilai dapat
dilakukan hipotesis secara bersama-sama
dengan menggunakan uji F (simultan) dengan
ketentuan pengujian hipotesis sebagai berikut :
Ho = 0, menunjukkan kompetensi dan
komitmen organisasional tidak
memiliki pengaruh secara
simultan terhadap kinerja guru
pada SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas.
Ha ≠ 0,
menunjukkan kompetensi dan
komitmen organisasional
memiliki pengaruh secara
simultan terhadap kinerja guru
pada SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas.
Besarnya nilai dikatakan signifikan
apabila Fhitung > Ftabel, hal ini berarti Ho ditolak
Ha diterima dan sebaliknya apabila Fhitung <
Ftabel, ini berarti Ho diterima Ha ditolak.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 89
4.1.1 Hasil Uji t (Parsial)
Hasil uji t secara parsial dari variabel
bebas terhadap variabel terikat yang diperoleh
dapat dilihat pada tabel - tabel di bawah ini:
Tabel 1
Hasil Uji t (Parsial)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 16,551 4,372 3,786 ,001
Kompetensi_X1 ,554 ,113 ,637 4,894 ,000
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun
2017.
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.44
di atas menunjukkan bahwa nilai variabel
Kompetensi (X1) terhadap Kinerja Guru (Y)
menunjukkan nilai thitung = 4,894 lebih besar
dari nilai ttabel (37-1=36) = 1,688, dengan tingkat
signifikansi sig.= 0,000. Hal ini berarti bahwa
secara parsial variabel Kompetensi (X1)
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Kinerja Guru (Y) pada SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas.
Tabel 2
Hasil Uji t (Parsial)
Model Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 16,739 3,485 4,804 ,000
Komitmen_Organisas
ional_X2 ,537 ,088 ,717 6,090 ,000
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun
2017.
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.45
di atas menunjukkan bahwa nilai variabel
Komitmen Organisasional (X2) terhadap
Kinerja Guru (Y) menunjukkan nilai thitung =
6,090 lebih besar dari nilai ttabel (37-1=36) = 1,688,
dengan tingkat
signifikansi sig.= 0,000. Hal ini berarti bahwa
secara parsial variabel Komitmen
Organisasional (X2) memiliki pengaruh
signifikan terhadap Kinerja Guru (Y) pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
4.1.2. Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Hasil uji regresi linear berganda yang
diuji berasal dari 2 variabel bebas yaitu
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 90
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas. Hasil dapat dilihat
pada Tabel 3 di bawah ini :
Tabel 3
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9,635 3,879
Kompetensi_X1 ,326 ,105 ,375
Komitmen_Organisasi
onal_X2 ,399 ,091 ,533
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun 2017.
Berdasarkan Tabel 4.46 di atas menunjukkan
hasil uji regresi linear berganda memperoleh
persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 9,635 + 0,326 X1 + 0,399 X2
Dari persamaan nilai regresi terlihat
bahwa nilai konstanta yang diperoleh adalah
sebesar a = 9,635 satuan. Hal ini menunjukkan
bahwa tanpa dipengaruhi oleh variabel bebas
Kompetensi (X1) dan Komitmen
Organisasional (X2), maka Kinerja Guru (Y)
adalah sebesar 9,635 satuan.
Nilai koefisien regresi variabel
Kompetensi yang diperoleh sebesar b1 = 0,326
satuan, menunjukkan bahwa setiap perubahan
satu satuan Kompetensi, maka Kinerja
Guru akan berubah berbanding lurus, yakni
sebesar 0,326 satuan dengan asumsi variabel
bebas lainnya konstan.
Nilai koefisien regresi variabel
Komitmen Organisasional yang diperoleh
sebesar b2 = 0,399 satuan, menunjukkan bahwa
setiap perubahan satu satuan Komitmen
Organisasional, maka Kinerja Guru akan
berubah berbanding lurus, yakni sebesar 0,399
satuan dengan asumsi variabel bebas lainnya
konstan.
4.1.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi
(R2)
Hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,788a ,621 ,599 1,550
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun 2017.
Berdasarkan Tabel 4.47 di atas
menunjukkan nilai koefisien determinasi atau
R Square (R2) yang diperoleh adalah
sebesar 0,621, dapat diartikan bahwa
perubahan nilai variabel terikat Kinerja Guru
dijelaskan oleh seluruh variabel bebas yaitu
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
secara simultan sebesar 62,1% dan sisanya
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 91
sebesar 37,9% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain seperti, budaya organisasi,
motivasi, lingkungan kerja dan lain-lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.1.5 Hasil Uji F (Simultan)
Hasil dari uji F (simultan) antara
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas dapat dilihat pada Tabel 4.48 di
bawah ini:
Tabel 5
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 133,860 2 66,930 27,851 ,000b
Residual 81,708 34 2,403
Total 215,568 36
Sumber : Hasil Olahan Data Tahun 2017.
Berdasarkan Tabel 4.48 di atas
menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh
adalah sebesar 27,851 > Ftabel (37-2-1=34) = 3,28
dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa secara simultan variabel
bebas penelitian yaitu Kompetensi dan
Komitmen Organisasional memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat
Kinerja Guru.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Kompetensi (X1) terhadap
Kinerja Guru (Y)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari hasil uji hipotesis pertama di mana uji t
menunjukkan bahwa nilai variabel Kompetensi
(X1) terhadap Kinerja Guru (Y) menunjukkan
nilai thitung = 4,894 lebih besar dari nilai ttabel (37-
1=36) = 1,688, dengan tingkat signifikan sig.=
0,000. Hal ini berarti bahwa secara parsial
variabel Kompetensi (X1) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja Guru (Y)
pada SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Hasil uji t
ini juga membuktikan bahwa hipotesis pertama
penelitian ini yaitu “Diduga kompetensi
memiliki pengaruh terhadap kinerja guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas” terbukti
kebenarannya dan hipotesis diterima.
4.2.2 Pengaruh Komitmen Organisasional
(X2) terhadap Kinerja Guru (Y)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari hasil uji hipotesis kedua di mana uji t
menunjukkan bahwa nilai variabel Komitmen
Organisasional (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)
menunjukkan nilai thitung = 6,090 lebih besar
dari nilai ttabel (37-1=36) = 1,688, dengan tingkat
signifikan sig.= 0,000. Hal ini berarti bahwa
secara parsial variabel Komitmen
Organisasional (X2) memiliki pengaruh
signifikan terhadap Kinerja Guru (Y) pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas. Hasil uji t
ini juga membuktikan bahwa hipotesis kedua
penelitian ini yaitu “Diduga komitmen
organisasional memiliki pengaruh terhadap
kinerja guru pada SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi
Rawas” terbukti kebenarannya dan hipotesis
diterima.
4.2.3. Pengaruh Kompetensi (X1) dan
Komitmen Organisasional (X2)
terhadap Kinerja Guru (Y)
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 92
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari hasil uji hipotesis ketiga di mana uji F
(simultan) Kompetensi dan Komitmen
Organisasional terhadap Kinerja Guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas
menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh
adalah sebesar 27,851 > Ftabel (37-2-1=34) = 3,28
dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa secara simultan variabel
bebas penelitian yaitu Kompetensi dan
Komitmen Organisasional memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat
Kinerja Guru. Hasil uji F (simultan) ini
membuktikan bahwa hipotesis ketiga
penelitian ini yaitu “Diduga kompetensi dan
komitmen organisasional memiliki pengaruh
terhadap kinerja guru pada SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo Kabupaten
Musi Rawas” terbukti kebenarannya dan
hipotesis diterima.
4.2.4. Pembahasan Hasil Penelitian Dengan
Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian ini jika dikaitkan
dengan hasil penelitian-penelitian yang relevan
yang dilakukan oleh Titiek Agustinari. 2012.
Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompetensi
Profesional Terhadap
Kinerja Guru SMP Negeri Di
Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. Adapun
persamaan penelitian yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Peneliti ini
adalah ada variabel bebas dan variabel terikat
yang sama dengan variabel penelitian ini
dengan variabel penelitian relevan ini yaitu
variabel bebas Kompetensi dan variabel terikat
kinerja guru, di mana hasil hipotesis
memperoleh hasil yang positif dan memiliki
pengaruh yang signifikan. Sedangkan
perbedaanya yaitu satu variabel bebas
penelitian ini adalah komitmen organisasional,
sedangkan satu variabel bebas penelitian yang
relevan adalah motivasi kerja. Kemudian
jumlah sampel dan tempat dilakukannya
penelitian adalah berbeda tempat sehingga
hasil yang diperoleh tidaklah sama.
Selanjutnya, dikaitkan dengan penelitian
yang relevan yang dilakukan oleh Siti
Rohimah. 2013. Pengaruh Kompetensi,
Kompensasi, Disiplin Kerja terhadap Kinerja
dan Kepuasan Kerja Guru SMA Islamic
Village Karawaci Tangerang. Adapun
persamaan penelitian yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Peneliti ini
adalah ada variabel bebas dan variabel terikat
yang sama dengan variabel penelitian ini
dengan variabel penelitian relevan ini yaitu
variabel bebas Kompetensi dan variabel terikat
kinerja guru, di mana hasil hipotesis
memperoleh hasil yang yang signifikan.
Sedangkan perbedaanya yaitu penelitian ini
menggunakan dua variabel bebas yaitu
kompetensi dan komitmen organisasional dan
variabel terikat yaitu kinerja guru, sedangkan
penelitian yang relevan menggunakan tiga
variabel bebas yaitu kompetensi, kompensasi,
disiplin kerja dan duavariabel terikat yaitu
kinerja guru dan kepuasan guru, Kemudian
jumlah sampel dan obyek tempat penelitian
juga berbeda, sehingga hasil yang diperoleh
tidaklah sama.
Kemudian, dikaitkan dengan penelitian
yang relevan yang dilakukan oleh Shodiqin
dan Cecilia Sri Mindarti. 2015. Pengaruh
Kompetensi Dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Guru Yang Dimoderasi Oleh
Iklim Oganisasi Pada MI Sekecamatan
Winong Kabupaten Pati (Studi Kasus Pada
Guru-Guru MI Sekecamatan Winong
Kabupaten Pati). Adapun persamaan penelitian
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Peneliti ini adalah variabel bebas
penelitian sama yaitu kompetensi dan
komitmen organisasional dan variabel terikat
juga sama yaitu kinerja guru. Sedangkan
perbedaanya yaitu penelitian yang relevan
manggunakan variabel moderisasi yaitu iklim
organisasi, sedangkan penelitian ini tidak
menggunakan variabel moderisasi, sehingga
jumlah variabel penelitian tidak sama. Jumlah
sampel dan tempat dilakukannya penelitian
adalah berbeda, sehingga hasil yang diperoleh
juga tidaklah sama. Kesimpulannya adapun
kaitannya dengan penelitian ini, Peneliti hanya
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 93
menggunakan dua variabel bebas yaitu
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
dan variabel terikat Kinerja Guru, sehingga ada
persamaan dan perbedaan dari variabel bebas
maupun variabel terikat yang diambil atau
diteliti, di mana hasil yang diperoleh tidak
sama.
Secara teori menurut Wibowo
(2012:324) mengemukakan kompetensi adalah
suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang
dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan
serta didukung oleh sikap-sikap yang dituntut
oleh pekerjaan tersebut. Robbins dalam Sopiah
(2008:155-156) mendefinisikan komitmen
organisasional sebagai suatu sikap yang
merefleksikan perasaan suka atau tidak suka
dari karyawan terhadap organisasi. Menurut
Suntoro dalam Ismail (2013:212-213) bahwa
kinerja (performance) adalah hasil kerja yang
dicapai oleh seseorang atau kelompok orang
dalam suatu organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing
dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan secara legal, tidak melanggar
hukum dan sesuai dengan moral dan etika.
Hubungan teori-teori tersebut dengan
ketiga variabel yang diteliti di mana dengan
adanya guru yang memiliki kompetensi yang
baik, maka dapat berinovasi dan berkreativitas
ketika menyampaikan materi pelajaran,
mampu membuat perencanaan untuk kegiatan
belajar mengajar, dapat berinisiatif untuk
meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan
mengembangkan potensi diri atau ide-ide guna
mengoptimalkan kinerja dalam bidangnya
masing-masing dan lain sebagainya.
Selanjutnya dengan adanya komitmen
organisasional yang dilakukan oleh guru, maka
guru akan memiliki rasa bangga terhadap
pekerjaan dan organisasi, memiliki rasa loyal,
memiliki kecintaan terhadap organisasi, peduli
dan memperhatikan keberlangsungan
organisasi. Sehingga pekerjaan mendapatkan
hasil kinerja yang diharapkan. Hal ini
berdampak dan berpengaruh pada peningkatan
kinerja guru. Hal ini terbukti dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Peneliti, di
mana ketiga hipotesis memperoleh hasil yang
signifikan. Dengan demikian apabila
Kompetensi dan Komitmen Organisasional
diimplementasikan secara efektif dan efisien,
maka dapat meningkatkan Kinerja Guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.
V. KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Kompetensi memiliki pengaruh terhadap
Kinerja Guru pada SMP Negeri H
Wukirsari Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas, dengan nilai
thitung = 4,894 lebih besar dari nilai ttabel =
1,688, dengan tingkat signifikan =
0,000.
2. Komitmen organisasional memiliki
pengaruh terhadap Kinerja Guru pada
SMP Negeri H Wukirsari Kecamatan
Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas,
dengan nilai thitung = 6,090 lebih besar
dari nilai ttabel = 1,688, dengan tingkat
signifikan = 0,000.
3. Kompetensi dan Komitmen
Organisasional memiliki pengaruh
terhadap Kinerja Guru pada SMP Negeri
H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas, dengan nilai
Fhitung = 27,851 lebih besar dari nilai Ftabel
= 3,28, dengan tingkat signifikan 0,000.
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian dan kesimpulan
yang telah dikemukakan, ada beberapa saran
dari Peneliti untuk objek penelitian yaitu SMP
Negeri H Wukirsari Kecamatan Tugumulyo
Kabupaten Musi Rawas dalam hal ini guru –
guru baik itu guru PNS, guru tenaga sukarela
dan guru honorer, yaitu tentang :
1. Kompetensi
Bagi Guru SMP Negeri H Wukirsari
Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi
Rawas, para guru perlu meningkatkan
kualitas kompetensi diri dengan
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 94
memperkaya ilmu pengetahuan, baik
dengan menempuh jenjang pendidikan
ketingkat yang lebih tinggi maupun
dengan mengikuti seminar-seminar
kependidikan. Semua guru perlu
mencari berita atau informasi terbaru
untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan dan mengembangkan
potensi diri. Selalu berupaya berinovasi
dan berkreasi, dan proaktif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, agar dapat memberikan ilmu
pengetahuan yang lebih bermanfaat
kepada siswa-siswi disekolah.
2. Komitmen Organisasional
Bagi sekolah dan guru, sebaiknya
sekolah memperhatikan masalah-
masalah mengenai kesejahteraan guru,
baik itu guru PNS, honorer dan tenaga
kerja sukarela. Sekolah berupaya
memenuhi dan melengkapi fasilitas
pendidikan yang lebih lengkap untuk
menunjang kinerja guru. Sekolah
sebaiknya menerima masukan-masukan,
ide-ide positif dari guru. Setiap guru
sebaiknya memiliki rasa bangga
terhadap pekerjaan dan sekolah. Semua
guru perlu mengusahakan tercapainya
kepentingan sekolah, serta dapat
menjaga nilai-nilai, nama baik guru dan
sekolah. Saling menjaga kerukunan
antar sesama guru dan mendukung
segala hal yang bersifat positif untuk
kemajuan bersama dan keberlangsungan
sekolah.
3. Kinerja Guru
Setiap guru pasti memiliki kompetensi
dan komitmen diri atau organisasional
yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,
sebaiknya semua guru dapat selalu
meningkatkan kompetensi dan
komitmen organisasional guna dapat
menigkatkan kinerja dengan optimal,
sehingga tujuan bersama baik individu
guru maupun sekolah dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] Anggraeni Tri Rejeki. 2015. Pengaruh
Keadilan Organisasional Pada
Komitmen Organisasional Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Mediasi (Studi
Kasus Pada Karyawan PT Purinusa Eka
Persada Bawen). Semarang : Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. (Online,
diakses 2016).
[2] Edy Sutrisno. 2015. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Cetakan Ke-7. Jakarta :
Kencana.
[3] Erikson Damanik. 2016. Pengertian
Komitmen Organisasi. (Artikel)
http://pengertian-pengertian-
info.blogspot.co.id/ 2016/ 02/ pengertian
- komitmen - organisasi. html. (Online,
diakses 2016).
[4] Haral Azmi. 2012. Komitmen
Organisasi. (Artikel)
http://blogharalazmi.
blogspot.co.id/2012/06/ komitmen -
organisasional. html. (Online, diakses
2016).
[5] Ismail Nawawi Uha. 2013. Budaya
Organisasi Kepemimpinan & Kinerja
Proses Terbentuk, Tumbuh Kembang,
Dinamika Dan Kinerja Organisasi.
Jakarta : Prenadamedia Group.
[6] Ninoy Yudhistya Sulistiyono. 2013.
Gambaran Asupan Zat Gizi Dan
Aktivitas Fisik Mahasiswa Ilmu
Universitas Pendidikan Indonesia.
(Jurnal). http://repository.upi.edu.
(Online, diakses 2016).
[7] Putri Awalia Kadri. 2015. Pengaruh
Kompetensi Karyawan Dan Penilaian
Prestasi Kerja Terhadap Promosi
Jabatan Pada PT Bank Sulselbar
Kantor Pusat Makassar. Makasar :
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Hasanuddin
Makassar. (Online, diakses 2016).
[9] Shodiqin dan Cecilia Sri Mindarti. 2015.
Pengaruh Kompetensi Dan Komitmen
Organisasional Terhadap Kinerja Guru
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol. 22, No. 1 April 2017 ISSN: 1693-4768
STIE MURA LUBUKLINGGAU Jurnal Media Ekonomi Vol. 22 No.1, April 2017 95
Yang Dimoderasi Oleh Iklim Oganisasi
Pada Mi Sekecamatan Winong
Kabupaten Pati (Studi Kasus Pada
Guru-Guru Mi Sekecamatan Winong
Kabupaten Pati). (Jurnal) Semarang :
Prosiding Seminar Nasional Multi
Disiplin Ilmu & Call For Papers
Unisbank (Sendi_U). (Online, diakses
2016).
Top Related