PEMBUATAN APLIKASI PEMROGRAMAN DAFTAR URUT
KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN PURBALINGGA
Naskah Publikasi
diajukan oleh :
Ruliati Teja Ningrum
09.12.3814
Kepada
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2013
Making Application Programming List Sort Rank Civil Affairs District
Secretariat Purbalingga
Pembuatan Aplikasi Pemrograman Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil
Sekretariat Daerah Kabupaten Purbalingga
Ruliati Teja Ningrum Heri Sismoro
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Sort List civil servant rank is a list containing the name of the Civil Service of the
state organizational units arranged in tiers stratification according to rank.When no
vacancies, the Civil Servants occupying a higher number should be considered first, but if he
does not may be appointed to fill such vacancy for not meeting other requirements, such as
the terms of the skills, leadership, experience, etc., and shall be notified to him so he can try
to fill shortcomings in the future.
Problems in the area Secetariat Purbalingga is on List Sort rank data collection is still
done manually, the manual record keeping and Documentation are recorded in the
document. Therefore, with the manufacture of Application Programming List Sort rank this
use of information systems in the data base so that the data reports and documents will be
organized better.
This application is effective for inventory List Sort rank as it will facilitate users to be
better than that collection can be done much faster than manual data collection and more
effective in data storage and can be a reference that can be developed by the Secretariat of
the Regional HR Purbalingga.
Keywords: Application Programmers, Data Collection, Office of Government
1 . PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang – Undang no. 22
tahun 1999 adalah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat dalam
bingkai prinsip-prinsip berwibawa. Hal ini merupakan sinergi anatara komponen
pemerintah, swasta, dan masyarakat, serta mendukung daya saing pemerintah daerah
dalam mengembangkan potensi daerah, dimana setiap organisasi pemerintah daerah
perlu membangun sumber daya manusia yang professional dan berkompetensi tinggi
yang akan menjadi pusat keunggulan pemerintah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang akan dibahas dapat
dirumuskan, yaitu : bagaimana cara membangun sistem informasi daftar urut
kepangkatan agar lebih memudahkan dalam pengolahan data pegawai untuk
menghasilan informasi yang cepat,tepat dan relevan?
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan yang dilakukan lebih terarah, maka perlu ditentukan batas
permasalahannya yang terbagi menjadi 2 batasan masalah yaitu batasan proses dan
batasan data.
1. Batasan Proses
Proses – proses dalam aplikasi daftar urut kepangkatan ini dibagi menjadi 2 bagian
proses yaitu data internal dan proses data eksternal. Proses data internal meliputi
proses-proses pengelolaan data pegawai, proses pencarian data pegawai, dan proses
pembuatan laporan pegawai, sedangkan proses data eksternal meliputi proses – proses
login dan proses-proses pengelolaan database.
2. Batasan Data
Data-data yang diolah dalam aplikasi daftar urut kepangkatan ini adalah sebagai
berikut :
a. Data Identitas Pegawai
b. Data Kepangkatan
c. Data Golongan
d. Data Jabatan
e. Data Pendidikan
f. Data Unit Kerja
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1 .1 Pengertian Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan
atau instansi pemerintahan, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat
berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam
sistem tersebut.Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem,
seperti dibawah ini :
2.1.2 Karakteristik Sistem
Untuk memahami / mengembangkan suatu sistem maka perlu membedakan
unsure - unsur dari sistem yang membentuknya. Menurut Jogiyanto, (2000:2)
Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan
sistem yang lainnya :
1. Komponen (component)
Kegiatan-kegiatan proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi (output) komponen ini bisa merupakan subsistem
dari sebuah sistem.
2. Batasan (Boundary)
Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam
sistem dan mana yang diluar sistem.
3. Lingkungan Luar (environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala,
dan input terhadap suatu sistem.
4. Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi.
5. Masukan (input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
6. Keluaran (output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer)
yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
7. Pengolah (process)
Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau system itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8. Penyimpanan (storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap, dari
informasi , energi, bahan baku, dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut
dengan bekerja berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang
berbeda dari berbagai data yang sama.
9. Sasaran (objectives) atau Tujuan (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu
sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya,
sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto, (2000:687) Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang diantaranya sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract sistem) dan sistem
fisik(physical sistem). Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa
pemikiran / ide – ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan
sistem yang ada secara fisik (terlihat).
2.1.4 Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Suatu
sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh , kerdil dan akhirnya
berakhir. Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
Menurut Gordon. B. Davis (1985) dalam buku Analisis dan desain Sistem
Informasi, Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:8).Informasi adalah sebagai data yang
telah diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya
untuk mengambil keputusan yang sekarang maupun keputusan yang akan datang.
2.1.5 Kualitas Informasi
Tidak semua informasi berkualitas. Oleh karena itu, sudah seharusnya
dilakukan penyaringan terhadap informasi yang beredar atau yang dapat ditangkap.
Menurut Jogiyanto (2000:696). Kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor,
yaitu:
1. Keakuratan dan teruji kebenarannya
Artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Kesalahan-kesalahan itu dapat berupa kesalahan perhitungan
maupun akibat gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak
informasi tersebut.
2.2 Perangkat Lunak Yang Digunakan
2.2.1 Visual Basic 6.0
Visual menunjukkan cara yang digunakan untuk membuat graphical user
interface (GUI), sedangkan Basic merupakan bagian bahasa BASIC (Beginners
All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dalam hal ini Visual Basic berorientasi
pada objek-objek yang dipisah (Object Oriented Programming/OOP), Visual Basic
juga bersifat modular karena kode-kode program letaknya tersebar di dalam
modul-modul.
2.2.2 Microsoft Sql Server 2000
1. Mengenal Database Sql Server
SQL Server adalah tipe database yang bersifat database relational.
Pengertian relational adalah pentimpanan data dalam bentuk
tabel, sedangkan tabel dapat disusun sesuai dengan kelompoknya yang
memiliki sifat yang sama. Tabel bersisi dari baris-baris dan kolom-kolom yang
jelas dapat saling berhubungan satu sama lainnya. Database SQL Server
terdiri dari dua file, yaitu data yang disimpan dalam file LDF dan dalam bentuk
MDF.
2. Bekerja Pada Database
1. Service Manager
1. Cek Koneksi dari start-program-microsoft SQL Server-service
manager dan pastikan dalam keadaan start.
Gambar 3.1 Service Manager
2. Klik start-program-microsoft SQL Server-query analyser.
Gambar 3.2 Tampilan Connect To Sql Server
3. Pilih Windows authentication, atau tergantung konfigurasi ketika
menginstal.
4. Klik OK
Gambar 3.3 tampilan Sql Query Analyzer
2.2.3 Seagat Crystal Report 8.5
Crystal Reports merupakan salah satu reporting tools yang disediakan
mulai di .NET versi pertama keluar yaitu .NET versi 1.0. Sebelum .NET muncul
crystal reports merupakan reporting tools yang harus diinstal secara terpisah dan
di refrensi secara manual library-nya apabila ingin digunakan. Hal tersebut sudah
tidak berlaku lagi semenjak kemunculan .NET pertama sehingga crystal reports
sudah di include kan didalam Visual Studio.NET dan tidak perlu diinstal secara
terpisah.
Gambar 3.4 Tampilan Seagate Crystal Report 8.5
3.Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem
yang menjadi dasar keberhasilan sistem yang nantinya akan dihasilkan. Tahap
analisis sangat penting dilakukan untuk menentukan bentuk sistem yang harus
dibangun.
3.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang timbul dalam proses pengolahan data kepangkatan
antara lain :
1. Proses pendataan pegawai seperti pencatatan golongan, data jabatan, data masa
kerja pegawai kurang maksimal karena masih menggunakan sistem manual.
2. Proses pembuatan dokumen seperti Daftar Urut Kepangkatan membutuhkan
waktu yang lama sehingga pelayanan kepada pegawai kurang memuaskan.
3. Proses pembuatan laporan dan data statistik kepangakatan yang lambat
menyebabkan informasi yang diperoleh tidak selalu akurat.
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem
3.3.1 Kebutuhan fungsional
Analisis kebutuhan fungsional bertujuan untuk mendapatkan jenis kebutuhan
yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem, serta
informasi apa saja yang dapat dihasilkan.
Sistem informasi kepangakatan ini dituntut memiliki kebutuhan fungsional
sistem yaitu:
1. Sistem dapat menginputkan dan menampilkan jumlah pegawai yang ada pada
Sekretariat Daerah Purbalingga dengan mudah dan lebih menghemat waktu.
2. Sistem dapat menampilkan informasi tentang data Golongan, jabatan, serta
masa kerja Pegawai yang lebih akurat dan efisien bagi pihak yang
membutuhkan.
3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional
Kebutuhan nonfungsional merupakan faktor-faktor pendukung sistem agar
sistem bekerja optimal. Berikut adalah kebutuhan nonfungsionalnya :
1. Kebutuhan perangkat keras untuk server aplikasi
a. Processor Intell Dual Core 620 (Box)
b. Motherboard Gigabyte GA-G31M-ES2L
c. Memory DDR 2 Visipro 2Gb
d. Hard Disk Samsung 250 Gb Sata
e. Monitor LED 16” Acer
f. Mouse Genius Netscrool 120 PS/2
g. Keyboard LOGITECH Classic keyboard PS/2 K100
h. Stabilizer Kasugawa
i. UPS Prolink Pro
j. Printer Cannon IP 2770 Standart
k. Cassing chassis A-Open ES-55G
l. DVD-RW Lite on Sata
2. Kebutuhan perangkat lunak untuk klien dan server aplikasi
a. Microsoft windows XP Profesional sebagai sistem operasi
b. Microsoft SQL 2000
3. Sumber Daya Manusia (Brainware)
Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam
pengembangan suatu sistem. Dalam pengembangan sistem ini dibutuhkan
orang-orang yang mengerti kinerja sistem, dapat mengoperasikan sistem, dan
memelihara sistem. Kebutuhan tahapan pembuatan sistem adalah :
a. Analis Sistem, bertugas mempelajari,menganalisa, dan memberikan
penjelasan sistem yang dibuat.
b. Programmer, bertugas merancang program sesuai dengan
spesifikasi sistem yang diarahkan oleh analis ke dalam instruksi
yang bisa dijalankan oleh komputer.
3.4 Analisis Kelayakan Sistem
Tujuan dari analisis kelayakan sistem adalah untuk mengetahui apakah sistem
baru yang telah dibuat sudah layak atau belum. Apakah sistem tersebut lebih baik dari
sistem yang sudah ada atau sebaliknya. Hal tersebut dimaksudkan agar sistem yang
dibuat benar-benar dapat bermanfaat. Adapun analisis kelayakan yang digunakan
sebagai berikut:
3.5 Analaisis Kelayakan Operasional
Kelayakan operasional berhubungan dengan beberapa aspek. Sistem
dikatakan layak secara operasional jika telah menyelesaikan masalah yang ada pada
sistem yang lama, memenuhi tujuan organisasi serta menghasilkan informasi yang
benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Dalam segi pengoperasiannya, sistem
informasi kepangkatan dibuat user friendly sehingga mudah untuk digunakan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka sistem informasi kepangkatan ini
layak untuk diterapkan.
3.6 Analisis Kelayakan Hukum
Perancangan sistem dikatakan layak secara hukum jika hasil dari perancangan
sistem tidak boleh menimbulkan masalah di kemudian hari akibat melanggar hukum
yang berlaku, misalnya kelayakan dalam legalitas perangkat lunak yang digunakan.
Sistem informasi kepangkatan dirancang dengan memenuhi aturan dan
undang-undang yang berlaku. Dikarenakan sistem ini menggunakan perangkat lunak
yang legal. Berdasarkan uraian di atas, maka sistem dapat dikatakan layak secara
hukum
3.7 Analisis Kelayakan Teknologi
Secara teknis, teknologi yang digunakan untuk pengembangan sistem mudah
didapatkan. Perangkat keras dan perangkat lunak untuk membangun aplikasi ini
sudah banyak tersedia di pasaran dan telah banyak pihak yang sudah
menggunakannya. Pada Kantor Sekretariat Daerah Purbalingga sudah memiliki
komputer sehingga tidak mengalami hambatan.
3.8 Analisis Kelayakan Ekonomi
Dalam pengadaan proyek sistem informasi kepangkatan ini membutuhkan
biaya demi mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Sebuah sistem
yang dikembangkan dapat dinyatakan layak secara ekonomi apabila manfaat yang
dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Dengan demikian aspek untung rugi jadi pertimbangan utama dalam
pengembangan sistem. Agar tidak terjadi pemborosan sumber daya maka perlu
dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk menentukan apakah
proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.
3.9 Analisis Biaya dan Manfaat
Manfaat dari sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam bentuk keuntungan
berwujud dan keuntungan tidak berwujud. Keuntungan berwujud merupakan
keuntungan yang berupa penghematan biaya atau peningkatan keuntungan di dalam
perusahaan yang dapat diukur secara kuantitatif dalam bentuk nilai satuan uang.
4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan
supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan.
Implementasi juga merupakan penerapan dari elemen-elemen yang telah didesain dalam
bentuk pemrograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan.
4.1 Tampilan Implementasi Sistem
Berikut adalah tampilan implementasi aplikasi sistem yang telah dibuat disertai
dengan penjelasan fungsi tiap tampilan :
4.1.1 Form Opening
Form ini dijalankan diawal proses aplikasi ketika proses opening selesai
maka form utama dan login akan muncul.
Gambar 4.1 Form Opening
4.1.2 Form Login
Sistem disertai fungsi login user, sehingga pengguna user hanya
diperbolehkan kepada pihak yang bersangkutan saja, misalnya pihak SEKDA. Pada
form login dibawah ini user harus menginputkan Username dan Password untuk
mengaktifkan Tampilan Utama.
Gambar 4.2 Form Login
Jika benar, maka akan masuk ketampilan menu utama dan dapat mengakses
semua menu fungsi yang ada di dalamnya.
1.1.3 Form Utama
Pada form utama ini terdapat menu-menu yang akan digunakan oleh user
untuk mendata dan menilai semua PNS yang akan direkomendasikan sebagai
Kepala SEKDA.
Gambar 4.3 Form Utama
1.1.4 Form Golongan
Form ini digunakan untuk memasukan data golongan dari setiap PNS yang
masih aktif kerja.
Gambar 4.4 Form Golongan
1.1.5 Form Jabatan
Form ini digunakan sebagai mendata semua jabatan pada semua PNS yang
ada dilingkungan SEKDA tersebut.
Gambar 4.5 Form Jabatan
1.1.6 Form Pegawai
Form ini digunakan untuk merecord data pegawai mulai dari golongan,
jabatan, masa kerja, pelatihan, TTL, dan pendidikan.
Gambar 4.6 Form Pegawai
1.1.7 Form Input Admin
Form ini digunakan untuk menambah user agar bisa menggunakan aplikasi
dengan baik dan benar.
Gambar 4.7 Form Input Admin
1.1.8 Form Menu Cetak Laporan
Form ini digunakan untuk menampilkan form dan laporan sesuai dengan
keinginan user.
Gambar 4.8 Form Menu Cetak Laporan
1.1.9 Form Cetak Laporan Per Orang
Form ini digunakan untuk mencetak laporan pegawai berdasarkan NIP karena
laporan ini dicetak hanya untuk 1 pegawai saja.
Gambar 4.9 Form Cetak Laporan Per Orang
1.1.10 Form Cetal Laporan Berdasarkan Keadaan
Form ini digunakan untuk mencetak laporan pegawai berdasarkan Keadaan
kapan data direcord.
Gambar 4.10 Form Cetak Laporan Berdasarkan Keadaan
1.1.11 Laporan Keseluruhan Pegawai
Form ini menampilkan laporan keseluruhan dari pegawai mulai dari NIP,
Nama, Golongan, Jabatan, Masa Kerja, Pendidikan, TTL, Unit Kerja, dan Keadaan.
Gambar 4.11 Laporan Keseluruhan Pegawai
1.1.12 Laporan Berdasarkan Keadaan Data Pegawai
Laporan ini menampilkan data pegawai berdasarkan tanggal keadaan data
pegawai.
Gambar 4.12 Laporan Pegawai Berdasarkan Keadaan Data Pegawai
1.1.13 Laporan Per Pegawai
Laporan ini menampilkan data per pegawai yang berisi tentang NIP,
Nama, golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dll.
Gambar 4.13 Laporan Per Pegawai
5.Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari Daftar Urut Kepangkatan untuk Sekretariat Daerah
Kabupaten Purbalingga dalam membantu perencanaan karir, yakni antara lain:
1. Dengan dibuatnya sistem ini, dapat membantu pihak SEKDA dalam menentukan
Pangkat dari setiap pegawai yang ada dilingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten
Purbalingga.
5.2 Saran
Sistem Daftar Urut Kepangkatan ini sekiranya dapat dikembangkan dalam basis web
sesuai dengan kebutuhan pihak pengelolah SDM (Sumber Daya Manusia) pada SEKDA
Kabupaten Purbalingga sehingga pihak SEKDA juga dapat mengakses aplikasi ini tanpa
harus berada ditempat. Sehingga nantinya, proses Kepangkatan dapat dipertimbangkan
kapanpun dan dimanapun, pada saat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemograman Basis Data Menggunakan Transact-
SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Edward, Perry. 1992. System Analysis and Design. Singapore : McGraw-Hill.
Jogiyanto, HM. 1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kristanto, Harianto, Ir. 2004. Konsep Dan Perancangan Database. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Sunyoto,Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
.
Top Related