Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
p-ISSN: 2085-2495, e-ISSN: 2477-2712
BULETIN VETERINER UDAYANA
➢ Karakteristik Fisikokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin
➢ Agen Diabetagonik Streptozotocin
➢ Total Bakteri Sapi Bali pada Berbagai Umur dan Lokasi Peternakan di Nusa Penida
➢ Respons Imun Itik Bali Pascavaksinasi Newcastle Disease
➢ Penambahan Tepung Daun Kelor dalam Pakan Meningkatkan Berat Hati Tikus Putih
➢ Gerusan Daun Pegagan Mempercepat Kesembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih
➢ Pemberian Vitamin E dan Deksametason Terhadap Gambaran Histopatologi Jantung
➢ Enterobacter sp. pada Sapi Bali
➢ Parasit Saluran Pencernaan Sapi Bali di TPA Suwung
➢ Escherichia coli pada Sapi Bali
➢ Histopatologi Testis Tikus Penderita Diabetes Mellitus
➢ Ekstrak Etanol Sarang Semut Menyebabkan Kerusakan Ginjal Mencit
➢ Penambahan Tepung Daun Kelor pada Pakan terhadap Kadar Kreatinin dan Urea Serum
➢ Idenfitikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 9A Asal Kolon Sapi Bali
➢ Deteksi Bakteri Staphylococcus sp. dari Saluran Pernapasan Babi
➢ Konsentrasi dan Abnormalitas Spermatozoa Burung Puyuh
DITERBITKAN OLEH FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS UDAYANA VOL 10 NO. 2 AGUSTUS 2018
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Publikasi Ilmiah Ini Diterbitkan
Dua Kali Setahun Setiap Bulan Pebruari dan
Agustus Yang Bekerjasama Antara
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Udayana
Asosiasi Dokter Hewan Praktisi
Hewan Kecil Indonesia (ADHPHKI)
Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)
Cabang Bali
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Fotografer: Drh. Deny Rahmadani, SKH
Burung Jalak Bali atau di sebut juga Leucopsar rothschildi adalah sejenis burung asli Bali yang
dilindungi oleh Undang-undang.
Susunan Redaksi:
Penanggung Jawab: Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Ketua Redaksi: Ni
Ketut Suwiti. Redaktur: I Nengah Kerta Besung, Kadek Karang Agustina, I Wayan Nico Fajar
Gunawan. Penyunting/editor: Luh Gde Sri Surya Heryani, Luh Made Sudimartini, I Gusti Ayu
Agung Suartini, I Nyoman Suartha, Ni Nyoman Werdi Susari, Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi, I
Gusti Made Krisna Erawan, I Wayan Bebas, I Made Kardena, I Made Merdana, Luh Eka Setiasih, I
Gede Soma. Design Grafis: I Wayan Sudira, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Puu Henrywaesa
Sudipa. Sekretariat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl. PB Sudirman Denpasar
Telp. (0361) 223791. Email: [email protected].
Website: http//www.ojs.unud.ac.id/index,php/buletinvet.
Naskah yang dikirim ke redaksi Buletin Veteriner Udayana tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan atau sebagian tanpa seijin Buletin Veteriner Udayana
BULETIN VETERINER UDAYANA
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, DVM Imunologi Molekuler dan Seluler. Lab. Virologi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Prof. Dr. Ir. I Gst Nyoman Gde Bidura, MS Bioteknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Udayana
Ir. Dahlanuddin, M.Rur.Sc., Ph.D
Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak/Herbivora Fakultas Peternakan Universitas Mataram
drh. Made Sriasih, M. Agr. Sc., Ph.D
Lab. Biotechnology and Immunology Fakultas Peternakan, Universitas Mataram.
Dr. Drh. Tyas Rini Saraswati, M.Kes
Lab. Ilmu Faal dan Kasiat Obat Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro
Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D
Intestinal Microbiology, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, S.Ked., SpMK, Ph.D
Medicine, Dentistry, and Pharmaceutical. Bag. Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Univesitas Udayana
Prof. Ir. I Made Anom S. Wijaya, M.App.Sc., Ph.D
Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana
Prof. Dr. drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika Lab. Virologi Veteriner Universitas Udayana
Prof. Dr. Drh I Wayan Suardana, MSi
Dairy Sciences Lab. Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
MITRA BESTARI BULETIN VETERINER UDAYANA
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Buletin Veteriner Udayana Terbit sejak: 1 Pebruari 2009
Naskah asli
Original article
Identifikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 18A Secara Fenotipik
(LACTIC ACID BACTERIA ISOLATE 18A PHENOTYPIC IDENTIFICATION)
I Wayan Suardana, Hendro Sukoco, Nyoman Semadi Antara .............................................. 1
Efektivitas Partisi Air Buah Pare Terhadap Penurunan Gula Darah Diabetik
Eksperimental Tikus Putih Jantan
(EFFECTIVENESS OF PARTITION WATER BITTER MELON AGAINST DECREASE IN
BLOOD SUGAR EXPERIMENTAL DIABETIC MALE RATS
Dwi Widananta Yogi Indra Yudha, Nyoman Suartha, Luh Made Sudimartini .................. 10
Gambaran Histopatologi Limpa Tikus Putih yang Diberi Deksametason dan Vitamin E
(HISTOPATHOLOGICAL OF WHITE RATS SPLEEN THAT GIVEN DEXAMETHASONE
AND VITAMIN E)
Elsa Hidayati, I Ketut Berata, Samsuri, Luh Made Sudimartini, I Made Merdana ............ 18
Isolasi Klebsiella Sp. Pada Sapi Bali Berdasarkan Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi
pemeliharaan Serta Pola Kepekaan Terhadap Antibakteri
(ISOLATION KLEBSIELLA Sp. AT BALI CATTLE BASED ON LEVEL OF MATURITY AND
BREEDING LOCATION AND THE PATTERN OF SENSITIVITY AGAINST
ANTIBACTERIAL)
Nyoman Anandiya Ramaditya, Ketut Tono PG, I Gusti Ketut Suarjana,
I Nengah Kerta Besung ............................................................................................................. 26
Efektivitas Vitamin E dan Deksametason pada Otak Tikus Putih
(THE EFFECT OF VITAMIN E AND DEXAMETASONE ON THE WHITE RATS BRAIN)
Afrizal Choirul Umam, I Ketut Berata, Samsuri, I Wayan Sudira,
I Made Merdana ........................................................................................................................ 33
Bakteri Coliform dan Non Coliform yang Diisolasi dari Saluran Pernapasan Sapi Bali
(COLIFORM AND NON COLIFORM BACTERIA THAT ISOLATED FROM RESPIRATORY
TRACT OF BALI CATTLE)
Putu Putri Wiliantari, I Nengah Kerta Besung, Ketut Tono PG ........................................... 40
Jumlah Bakteri Coliform Pada Sapi Bali Menurut Tingkat Kedewasaan Dan Lokasi
Peternakan Di Nusa Penida
(NUMBER OF COLIFORM BACTERIA IN BALI CATTLE BASED ON MATURITY LEVEL
AND LOCATION OF FARMS IN NUSA PENIDA)
Bianca Violanda Junus, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana,
Ni Ketut Suwiti .......................................................................................................................... 45
Daun Kelor Memperbaiki Histopatologi Hati Tikus Putih Yang Mengalami Diabetes
Melitus
(MORINGA LEAVES IMPROVE HYSTOPATOLOGY WHITE RATS HEPAR
EXPERIENCED DIABETIC)
Ida Ayu Adhistania Pidada, Ni Luh Eka Setiasih, Ida Bagus Oka Winaya.......................... 50
DAFTAR ISI
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Prevalensi Dermatitis Ulseratif pada Tukik Lekang yang Dipelihara di Turtle
Conservation and Education Centre Serangan
(PREVALENCE OF ULCERATIVE DERMATITIS IN OLIVE RIDLEY HATCHLINGS
REARED AT TURTLE CONSERVATION AND EDUCATION CENTRE SERANGAN)
Annabella Ruth Wijaya, Ida Bagus Windia Adnyana, I Made Kardena .............................. 57
Kadar Logam Berat Pb dan Histopatologi Limpa Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat
Pembuangan Akhir Suwung Denpasar
(LEVELS OF HEAVY METALS PB AND HISTHOPATHOLOGY OF SPLEEN OF THE BALI
CATTLE MAINTAINED IN SUWUNG DENPASAR FINAL DISPOSAL SITE)
Wahyu Semadi Putra, I Ketut Berata, I Made Kardena ........................................................ 64
Prevalensi dan Intensitas Infeksi Trypanosoma Evansi pada Kuda di Desa Kabaru,
Kecamatan Rindi, Kabupaten Sumba Timur
(PREVALENCE AND INTENSITY OF TRYPANOSOMA EVANSI INFECTION IN HORSE at
THE KABARU VILLAGE, SUBDISTRICT RINDI, EAST SUMBA REGENCY)
Mersy Rambu Maramba Ndiha, Ida Ayu Pasti Apsari, I Made Dwinata............................. 70
Agranulosit Bibit Sapi Bali pada Berbagai Umur di Nusa Penida
(AGRANULOSIT OF BALI CATTLE ON VARIOUS AGE IN NUSA PENIDA)
Franky Lunggi Hali Remi Andung, Ni Ketut Suwiti, Anak Agung Sagung Kendran ......... 76
Diferensial Granulosit Sapi Bali di Dataran Tinggi dan Rendah di Nusa Penida
(GRANULOCYTES DIFFERENTIAL OF BALI CATTLE IN THE DIFFERENT HIGHER
AT NUSA PENIDA)
Ni Made Riska Adnyani, Ni Ketut Suwiti, Ni Luh Eka Setiasih ............................................ 81
Aktivitas Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase Sapi Bali Terinfeksi
Fasciola Gigantica yang Dipotong Di Rumah Potong Hewan Pesanggaran Denpasar
(ACTIVITY OF ALANIN AMINOTRANSFERASE AND ASPARTATE AMINOTRANSFERASE
OF BALI CATTLE INFECTED BY FASCIOLA GIGANTICA FROM SLAUGHTER HOUSE
PESANGGARAN DENPASAR)
Anak Agung Gde Oka Dharmayudha, Ida Bagus Dimas Kusumadarma, Ida Bagus Komang
Ardana, Made Suma Anthara, I Wayan Nico Fajar Gunawan, Luh Made Sudimartini,
Kadek Karang Agustina ........................................................................................................... 87
Variabel Komponen Utama pada Morfometrik Sapi Putih Taro Berdasarkan
Pengukuran Badan
(PRINCIPALS COMPONENTS VARIABLES OF TARO WHITE CATTLE
MORPHOMETRICS BASED ON BODY MEASUREMENT)
Luh Gde Sri Surya Heryani, Ni Nyoman Werdi Susari ......................................................... 93
Infusa Daun Salam Mempertahankan Kualitas dan Daya Tahan Daging Sapi Bali
(BAY LEAVES INFUSE MAINTAIN THE QUALITY AND DURABILITY OF BALI BEEF)
I Ketut Suada, Dimas Indra Dwi Purnama, Kadek Karang Agustina .................................. 100
Karakteristik Fisikokimia Dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin Isolat Bakteri
Asam Laktat 17B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali
(PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS AND ANTIMICROBIAL ACTIVITY TEST OF
BACTERIOCINS ORGINATED FROM LACTIC ACID BACTERIA ISOLATES 17B
ISOLATED FROM BALI CATTLE COLON)
Nuria Fitrianti Putri, I Wayan Suardana, Iwan Harjono Utama .......................................... 110
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Agen Diabetagonik Streptozotocin untuk Membuat Tikus Putih Jantan Diabetes
Mellitus
(DIABETAGONIK AGENT STREPTOZOCIN TO MAKE WHITE RATS MALE DIABETES
MELLITUS)
Nengah Tegar Saputra, I Nyoman Suartha, Anak Agung Gde Oka Dharmayudha ............ 116
Total Bakteri Sapi Bali pada Berbagai Umur dan Lokasi Peternakan di Nusa Penida
(TOTAL BACTERIA OF BALI CATTLE AT VARIOUS AGE AND LOCATION OF FARM IN
NUSA PENIDA)
Putu Chyntia Nirmalasari Mantrawan, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana, Ni
Ketut Suwiti ............................................................................................................................... 122
Respon Imun Itik Bali Pascavaksinasi Newcastle Disease
(IMMUNE RESPONSE OF BALI DUCK POST VACCINATION AGAINST NEWCASTLE
DISEASE)
Anindya Novitasari, Ida Bagus Kade Suardana, I Putu Sampurna ...................................... 127
Penambahan Tepung Daun Kelor dalam Pakan Meningkatkan Berat Hati Tikus Putih
(THE ADDITION OF MORINGA FLOUR IN THE DIET INCREASED THE WEIGHT OF
THE WHITE RAT LIVER)
Maria Natalia Dhiu Botha, Ni Luh Eka Setiasih, Ni Nyoman Werdi Susari ........................ 132
Gerusan Daun Pegagan Mempercepat Kesembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih
(MASHED OF PEGAGAN LEAVES ACCELERATES THE HEALING OF BURNS ON
WHITE RATS)
I Gusti Ngurah Darmalaksana, Anak Agung Gde Jaya Warditha, I Ketut Anom Dada,
Luh Made Sudimartini ............................................................................................................. 137
Pengaruh Pemberian Vitamin E dan Deksametason Terhadap Gambaran Histopatologi
Jantung Tikus Putih Jantan
(THE EFFECT OF VITAMIN E AND DEXAMETASONE TO HISTOPATOLOGICAL OF
WHITE MALE RATS HEART)
Ayu Prawitasari Citra Pratama, I Ketut Berata, Samsuri, I Made Merdana ...................... 147
Enterobacter sp. pada Sapi Bali Menurut Geografis dan Tingkat Kedewasaan serta Pola
Kepekaannya Terhadap Antibiotika
(ENTEROBACTER SP. IN BALI CATTLE ACCORDING TO GEOGRAPHIC AND LEVEL
OF MATURITY AND ITS SENSITIVITY PATTERNS TO ANTIBIOTICS)
I Wayan Suarnata, I Gusti Ketut Suarjana, Aida Louise Tenden Rompis ........................... 154
Parasit Saluran Pencernaan Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir
Suwung Denpasar
(GASTROINTESTINAL PARASITES OF BALI CATTLE MAINTAINED AT THE FINAL
LANDFILLS IN SUWUNG DENPASAR)
I Made Dwinata, Ida Bagus Made Oka, Nyoman Adi Suratma,
Kadek Karang Agustina ........................................................................................................... 162
Escherichia coli pada Sapi Bali Berdasarkan Tingkat Kedewasaan pada Geografis Yang
Berbeda dan Pola Resistensinya terhadap Beberapa Antibiotika
(ESCHERICHIA COLI ON BALI CATTLE ACCORDING TO MATURITY LEVELS IN
DIFFERENT GEOGRAPHICIES AREA AND IT’S PATTERN OF ANTIBIOTICS
RESISTANCE)
I Gede Gargita, I Nengah Kerta Besung, Aida Louise Tenden Rompis ................................ 169
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Histopatologi Testis Tikus Penderita Diabetes Mellitus Pasca Pemberian Ekstrak Daun
Kelor
(HISTOPATHOLOGICAL OF DIABETES MELLITUS WHITE RAT TESTICLE AFTER
GIVEN MORINGA LEAF EXTRACT)
Raodatul Jannah, Ni Luh Eka Setiasih, Putu Suastika .......................................................... 176
Ekstrak Etanol Sarang Semut Menyebabkan Kerusakan Struktur Histologi Ginjal
Mencit
(ETHANOL EXTRACT OF MYRMECODIA PENDANS CAUSED HISTOLOGICAL
STRUCTURE DAMAGE OF MICE KIDNEY)
Dini Hilary Manullang, I Wayan Sudira, I Ketut Berata, I Made Merdana ........................ 183
Pengaruh Penambahan Tepung Daun Kelor pada Pakan terhadap Kadar Kreatinin dan
Urea Serum Tikus Wistar
(THE INFLUENCE OF MORINGA OLEIFERA LEAF FLOUR ADDITION TO KREATININ
AND UREA SERUM LEVELS OF WISTAR RATS)
Yoviniani Narti Dosom, I Nyoman Suarsana, Ni Luh Eka Setiasih ...................................... 190
Idenfitikasi Bakteri Asam Laktat Isolat 9A Asal Kolon Sapi Bali secara Fenotipik
(IDENTIFICATION OF LACTIC ACID BACTERIA ISOLATE 9A FROM BALI CATTLE’S
COLON PHENOTYPICALLY)
Mita Ekamelinda, I Wayan Suardana, Komang Januartha Putra Pinatih .......................... 196
Deteksi Bakteri Staphylococcus sp. dari Saluran Pernapasan Babi
(DETECTION OF STAPHYLOCOCCUS SP. FROM THE PIG RESPIRATORY TRACT)
Makselina Ayu Dwi Purwanti, I Nengah Kerta Besung, I Gusti Ketut Suarjana ................ 201
Pengaruh Frekuensi Penampungan Semen Terhadap Konsentrasi Dan Abnormalitas
Spermatozoa Burung Puyuh
(THE INFLUENCE OF SEMEN FREQUENCY COLLECTION ON CONCENTRATION AND
SPERMATOZOA ABNORMALITIES OF QUAIL)
Wayan Bebas, Komang Gita Permana, I Gusti Ngurah Bagus Trilaksana,
Desak Nyoman Dewi Indira Laksmi ........................................................................................ 208
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Dr. Sagung Chandra Yowani, S.Si.,Apt.,M.Si Lab. Mikrobiologi Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Udayana. Dr. dra. Tyas Rini Saraswati, M.Kes
Lab. Ilmu Faal dan Khasiat Obat Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Diponegoro. Dra. Ni Luh Watiniasih, M.Sc., Ph.D.
Lab. Ekofisiologi Hewan Program Studi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Udayana. Dr. drh. I Nyoman Suartha, MSi.
Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Prof. Dr. drh. Gusti Ayu Yuniati Kencana, MP.
Lab. Virologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dr. drh I Nengah Kerta Besung, MSi Lab. Bakteriologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, MSi. Lab. Biokimia, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dr. drh. I Gusti Made Krisna Erawan, MSi. Lab. Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Drh. Kadek Karang Agustina, MP. Lab. Kesmavet, Fakutas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Drh. Made Sudimartini, MP Farmakologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Drh. Wayan Nico Fajar, M.Si Lab. Radiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dra. Ni Made Pharmawati, MSc. PhD. Lab. Bioteknologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana
Dr. drh. Maxs U E Sanam. Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Cendana.
Prof. Dr. drh. Pudji Astuti Lab. Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada.
Prof. Dr.drh. I Nyoman Suarsana, MSi. Lab. Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Prof. Dr. drh Ni Ketut Suwiti, MKes, Lab. Histologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dr.drh. Michael Haryadi, MP. Lab. Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada
Drh. Ni Luh Putu Agustini, MP. Lab. Bioteknologi Balai Besar Veteriner Denpasar.
Drh. Ni Made Restiati, Mphil. Klinisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Bali
Dr.drh. AETH Wahyuni, MSi. Lab. Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada
Drh. Siti Komariah Klinisi Asosiasi Dokter Hewan Praktisi Hewan Kecil Indonesia
Dr. drh. I Wayan Bebas, M.Kes. Lab. Reproduksi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Dr. drh. I Gese Soma, M.Kes. Lab. Fisiologi, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
MITRA BESTARI TAMU
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Buletin Veteriner Udayana Vol. 10 No. 1 & 2 Tahun 2018
Analisis Komponen Utama 93
Antibiotika 169
Antioksidan 18
ALT 87
AST 87
Babi 201
Bakteri Asam Laktat 1, 110, 196
Bakteri Coliform 40
Bakteriosin 110
Burung puyuh 208
Dataran Tinggi 26, 40
Dataran Rendah 26, 40
Daun kelor 132, 176, 190
Deksametason 18, 33, 147
Deplesi 64
Dermatitis Ulseratif 57
Desa Kabaru 70
Diabetes Mellitus 50, 116, 176
Diabetik 10
Diferensial Granulosit 81
E. coli 169
Eksperimental 10
Ekstrak Daun Kelor 50
Ekstrak Pare 10
Enterobacter sp 154 Fasciola gigantica 87
Feses 45
Fisikokimia 110
Flavonoid 183
Frekuensi ejakulasi 208
Geografis 169
Ginjal 183, 190
Hati 132
Hiperglikemia 116
Histopatologi Hati 50
Indeks Kondisi Tubuh 57
Intensitas 70
Isolat 18A 1
Isolat 9A 196
Jantung 147
Jumlah Bakteri Coliform 45
Kadar kreatinin 190
Kadar urea 190
Kesembuhan luka bakar 137
Kerusakan Otak 33
Kit API 50 CH 1, 196
Klebsiella Sp. 26
Kolon 110
Konsentrasi 208
Kuda 70
Letak geografis 154
Leukosit 76
Luka bakar derajat II 137
Limfosit 76
Limpa 18, 64
Logam Berat Pb 64
Monosit 76
Morfometrik 93
Nekrosis 18
Newcastle diseases 127
Non Coliform 40
Nusa Penida 45, 122
Otak 33
Parasit 162
Partisi Air 10
Pegagan 137
Pola Kepekaan 26
Prevalensi 57, 70, 162
Proliferasi 64
Sapi Bali 26, 40, 45, 64, 76, 81, 87, 110,
122, 154, 162, 169
Sapi Putih Taro 93
Sarang semut (Myrmecodia pendans) 183
Staphilococcus sp. 201
Streptozotocin 10, 116
T. Evansi 70
Testis 176
Tikus putih 132, 147, 176
Tikus putih jantan 116
Tingkat kedewasaan sapi 154, 169
Tipe Dataran 81
Titer antibodi 127
TPA Suwung 162
Total bakteri 122
Tubulus proksimal 183
Tukik Lekang 57
Uji kepekaan 154
Uji Konvensional 1, 196
Umur 40
Usap hidung sapi bali 169
Usap nasal 201
Vaksin aktif ND La-sota 127
Vitamin E 18, 33, 147
INDEKS SUBJEK
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
Buletin Veteriner Udayana Vol. 10 No. 1 & 2 Tahun 2018
Adnyana IBW 57
Adnyani NMR 81
Agustina KK 87, 100, 162
Andung FLHR 76
Antara NS 1
Anthara MS 87
Apsari IAP 70
Ardana IBK 87
Bebas W 208
Berata IK 18, 33, 45, 64, 147, 183
Besung INK 26, 40, 45, 122, 169, 201
Botha MND 132
Dada IKA 137
Darmalaksana IGN 137
Dharmayudha AAGO 87, 116
Dosom YM 190
Dwinata IM 70, 162
Ekamelinda M 196
Gargita IG 169
Gunawan IWNF 87
Heryani LGSS 93
Hidayati E 18
Jannah R 176
Jayawarditha AAG 137
Junus BV 45
Kardena IM 57, 64
Kendran AAS 76
Kusumadarma IBD 87
Laksmi DNDI 208
Mantrawan PCN 122
Manullang 183
Merdana IM 18, 33, 147, 183
Ndiha MRM 70
Novitasari A 127
Oka IBM 162
Permana KG 208
Pidada IAA 50
Pinatih KJP 196
Pratama APC 147
Purnama DID 100
Purwanti MAD 201
Putra WS 64
Putri NF 110
Ramaditya NA 26
Rompis ALT 154, 169
Sampurna IP 127
Samsuri 18, 33, 147
Saputra NT 116
Setiasih NLE 50, 81, 132, 176, 190
Suada IK 100
Suardana IBK 127
Suardana IW 1, 110, 196
Suarjana IGK 26, 45, 122, 154, 201
Suarnata IW 154
Suarsana N 190
Suartha N 10, 116
Suastika 176
Sudimartini LM 10, 18, 87, 137
Sudira IW 33, 183
Sukoco H 1
Suratma NA 162
Susari NNW 93, 132
Suwiti NK 45, 76, 81, 122
Tono KPG 26, 40
Trilaksana IGNB 208
Umam AC 33
Utama IH 110
Wijaya AR 57
Wiliantari PP 40
Winaya IBO 50
Yudha DWYI 10
INDEKS PENULIS
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
1. Ketentuan Umum
a. BuletinVeteriner Udayana memuat tulisan ilmiah dalam bidang Kedoteran Hewan
dan Peternakan, berupa hasil penelitian, artikel ulas balik (review).
b. Naskah/makalah harus orisinal dan belum pernah diterbitkan. Apabila diterima
untuk dimuat dalam Buletin Veteriner Udayana, maka tidak boleh diterbitkan dalam
majalah atau media yang lain.
2. Naskah ilmiah dicetak dengan kertas ukuran A4. Naskah diketik dengan spasi
menggunakan program olah kata word for windows, huruf Times New Roman ukuran
huruf 12.
3. Tata cara penulisan naskah hasil penelitian hendaknya disusun menurut urutan sebagai
berikut: Judul, Identitas penulis, Abstrak, Abstract, Pendahuluan, Metode Penelitian,
Hasil dan Pembahasan, Simpulan dan Saran, Ucapan terimakasih dan Daftar Pustaka.
Upayakan dicetak hitam putih, dan keseluruhan naskah tidak lebih tidak kurang dari 10-
15 halaman. a. Judul: Singkat dan jelas.
b. Identitas penulis: Nama ditulis lengkap (tidak disingkat) tanpa gelar. Bila penulis
lebih dari seorang, dengan alamat, instansi yang berbeda, maka di belakang setiap
nama diberi indeks atas angka arab. Alamat penulis ditulis di bawah nama penulis
mencakup laboratorium, lembaga, dan alamat lengkap dengan nomer telepon/faksimili dan Email. Indeks tambahan diberikan pada penulis yang dapat
diajak berkorespondensi (corresponding author).
c. Abstrak: Ditulis dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan bahasa Inggris bila
naskah dalam bahasa Indonesia, begitu pula sebaliknya. Abstrak dilengkapi kata
kunci (keywords) yang diurut berdasarkan kepentingannya. Abstrak memuat
ringkasan naskah, mencakup seluruh tulisan tanpa mencoba merinci setiap
bagiannya. Hindari menggunakan singkatan.
d. Pendahuluan: Memuat tentang ruang lingkup, latar belakang tujuan dan manfaat
penelitian. Bagian ini hendaknya memberikan latar belakang agar pembaca dapat
memahami dan menilai hasil penelitian tanpa membaca laporan-laporan sebelumnya
yang berkaitan dengan topik. Manfaatkanlah pustaka yang dapat mendukung
pembahasan.
e. Metode Penelitian: Hendaknya diuraikan secara rinci dan jelas mengenai bahan
yang digunakan dan cara kerja yang dilaksanakan, termasuk metode statistika. Cara
kerja yang disampaikan hendaknya memuat informasi yang memadai sehingga
memungkinkan penelitian dapat diulang dengan berhasil.
f. Hasil dan Pembahasan: Disajikan secara bersama dan membahas dengan jelas
hasil-hasil penelitian. Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk tertulis di dalam
naskah, tabel, atau gambar. Kurangi penggunaan grafik jika hal tersebut dapat
dijelaskan naskah. Batasi pemakaian foto, sajikan foto yang jelas menggambarkan
hasil yang diperoleh. Gambar dan tabel harus diberi nomor dan dikutip dalam
naskah. Pembahasan yang disajikan hendaknya memuat tafsir atas hasil yang
diperoleh dan bahasan yang berkaitan dengan laporan-laporan sebelumnya. Hindari
mengulang pernyataan yang telah disampaikan pada metode, hasil dan informasi lain
yang telah disajikan pada pendahuluan.
KETENTUAN UNTUK PENULISAN NASKAH
Volume 10 No.2 Agusts 2018 p-ISSN: 2085-2495; e-ISSN: 2477-2712
Online pada: http//ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet Terbit mulai 1 Pebruari 2009
g. Simpulan dan Saran: Disajikan secara terpisah dari hasil dan pembahasan.
h. Ucapan Terimakasih: Dapat disajikan bila dipandang perlu. Ditujukan kepada yang
mendanai penelitian dan untuk memberikan penghargaan kepada Lembaga maupun
perseorangan yang telah membantu penelitian atau proses penulisan.
i. DaftarPustaka: Ditulis mengikuti pola Vancouver Style. Disusun secara alfabetis
menurut nama dan tahun terbit. Singkatan majalah/jurnal berdasarkan tata cara yang
dapat dipakai oleh masing-masing jurnal. Proporsi daftar pustaka jurnal/majalah
ilmiah sedikitnya 60%, dan teks book 40%. Contoh penulisan daftar pustaka:
Jurnal/majalah
Cowle SM, Horae S, Mosselman S, Parker MG. 1997. Estrogen receptor alpha and
beta for heterodimeson DNA. J Biol Chem, 272(1):158-162. Buku
Gordon I. 1997. Controlled reproduction in sheep and goats. Controlled
reproductionin farm animal series. 2nd Ed. Cab. Internationa. Ireland Bab dalam Buku
Lukert PD, Saif YM. 1997. Infectious bursal disease. In: Diesease of Pultry. 10th
Ed. Calnek BW, Barness HJ, Beard CW, McDaugrad LR, Saif YM. (eds). Iowa State University Press, Ames, Iowa, USA. Pp. 721-738.
Prosiding
Muzzarelli R. 1990. Chitin and chitosan: Unique cationic polysaccharides, In:
Proceeding Sympotium Towards a Carbohydrate Based Chemistry. Ames, France,
23-26 Oct. 1989. Pp. 199-231. Disertasi/Tesis
Said S. 2003.Studies on Fertilization of rat soocytes by intra cytoplasmic sperm
injection. (Disertation). Okayama: Okayama University.
Website
Gorman C. 1997. The new Hongkong Flue. http://www.pathfinder.com/time/
magazine/1997/dom/971229/heatlh.thenewhong_html 4. Pengiriman naskah dapat dilakukan setiap saat dalam bentuk cetakan (printout)
sebanyak dua eksemplar dan satu softcopy kepada:
Redaksi BuletinVeteriner Udayana
Alamat: Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana
Jl. PB Sudirman Denpasar
Telp. (0361) 223791; Fax. (0361) 223791
Email:[email protected]/[email protected]
5. Terhadap naskah/makalah yang dikirim, redaksi berhak untuk: memuat naskah/makalah
tanpa perbaikan, memuat naskah/makalah dengan perbaikan, menolak naskah/makalah.
Semua keputusan redaksi tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat menyurat
untuk keperluan itu.
6. Setiap naskah yang dikirim ke redaksi untuk dipublikasikan dalam Buletin Veteriner
Udayana akan dipandang sebagai karya asli penulis dan bila diterima, naskah tersebut
tidak diperkenankan dipublikasikan lagi secara keseluruhan ataupun sebagian tanpa
seijin Buletin Veteriner Udayana.
Alamat Redaksi Fakultas Kedokteran Hewan Jl. PB Sudirman Denpasar, Telp (0361)223791
BULETIN VETERINER UDAYANA
Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 2: 110-115 pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2018
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i02.p01
110
Karakteristik Fisikokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Bakteriosin
Isolat Bakteri Asam Laktat 17B Hasil Isolasi Kolon Sapi Bali
(PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS AND ANTIMICROBIAL ACTIVITY TEST OF
BACTERIOCINS ORGINATED FROM LACTIC ACID BACTERIA ISOLATES 17B
ISOLATED FROM BALI CATTLE COLON)
Nuria Fitrianti Putri1*, I Wayan Suardana2, Iwan Harjono Utama3
1Praktisi Dokter Hewan di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar-Bali, 2Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas
Udayana, Denpasar, Bali. 3Laboratorium Biokimia Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
*Email: [email protected]
ABSTRAK
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan suatu mikroorganisme yang bersifat tidak toksik dan mampu
menghasilkan senyawa antimikroba, yakni bakteriosin. Penelitian dimulai dari peremajaan isolat 17B
dan dilanjutkan dengan produksi dan presipitasi bakteriosin yang dilanjutkan dengan uji sifat kimiawi
dan sifat fisik dari bakteriosin. Aktivitas antimikroba bakteriosin isolat 17B dilakukan terhadap bakteri
indikator Bacillus cereus FTCC 005. Data hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel atau gambar
dan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian meneguhkan bahwa BAL isolat 17 merupakan bakteri
Gram positif dan katalase negatif. Hasil uji sifat kimiawi bakteriosin dari isolat 17B, menunjukkan
bahwa bakteriosin yang dihasilkan sebagai senyawa protein yang dibuktikan dengan uji ninhidrin
positif, uji Molisch negatif, dan uji lowry positif dengan konsentrasi protein 0, 11 µg/ml. Hasil
karakterisasi sifat fisik dengan menggunakan SDS PAGE menunjukkan bahwa hasil uji negatif. Uji
aktivitas antimikroba terhadap bakteriosin menunjukkan efektivitas hambatan sebesar 18,92%.
Kata kunci: bakteri asam laktat; bakteriosin; fisikokimia; kolon; sapi bali
ABSTRACT
Lactic acid bacteria (LAB) is a microorganism that is not toxic and able to produce antimicrobial
compounds, namely bacteriocins. This study aims to determine the physicochemical characterization of
bacteriocins origin originated from lactic acid bacteria isolates 17B isolated from colon Bali cattle. The
research was started by re-cultivation of isolates 17B and continued with production and precipitation
of bacteriocins. Further tests were chemical and physical test that, followed by antimicrobial activity
test of bacteriocin isolates 17B against Bacillus cereus FTCC 005. Data From this study are presented
in tables or figure and analyzed descriptively. Results of study showed that LAB isolates 17B is a Gram-
positive bacteria and catalase negative. The test also showed the bacteriocins produced isolates 17B as
a protein compound indicated by the ninhydrin test positive, Molisch test negative and Lowry test
positive with protein concentration was 0,11 µg/ml. Physical characterization tested using SDS PAGE
showed that the test is negative. Antimicrobial activity test of bacteriocin isolates 17B showed that
bacteriocin 17B has effectiveness against Bacillus cereus FTCC 005 as 18,92%.
Keywords: Lactic acid bacteria; bacteriocins; physicochemical; colon; bali cattle
PENDAHULUAN
Bakteri asam laktat (BAL) adalah
kelompok bakteri Gram positif, tidak
berspora, berbentuk bulat atau batang dan
dapat mengubah karbohidrat menjadi asam
laktat. BAL mempunyai peranan penting
hampir dalam semua fermentasi makanan
dan minuman (Korhenen, 2010).
Bakteriosin memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme patogen, selain itu
biasanya digunakan sebagai antibiotik
alami dan juga dimanfaatkan sebagai
biopreservasi makanan. Dalam
kegunaannya sebagai biopreservasi
makanan, bakteriosin memiliki beberapa
keuntungan, yaitu tidak bersifat toksik dan
Buletin Veteriner Udayana Putri et al.
111
mudah mengalami biodegradasi karena
bakteriosin ini adalah senyawa protein yang
tidak membahayakan mikroflora usus,
mudah dicerna oleh enzim-enzim dalam
saluran pencernaan, dan aman bagi
lingkungan (Suardana, 2007).
Penelitian sebelumnya telah dilaporkan
19 isolat bakteri asal kolon sapi bali.
Beberapa isolat telah diteliti positif
merupakan bakteri asam laktat (BAL),
mampu menghasilkan bakteriosin, dan
mempunyai potensi antimikroba terhadap
bakteri indikator Staphylococcus aureus
yang ditandai dengan adanya daerah
hambatan. Pada uji tersebut, dapat
disimpulkan bahwa BAL isolat 17B
mampu menghambat pertumbuhan bakteri
patogen.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan bakteri asam
laktat isolat 17B hasil isolasi kolon sapi bali
dalam menghasilkan bakteriosin, dan untuk
mengetahui karakterisasi fisikokimia
bakteriosin asal bakteri asam laktat isolat
17B hasil isolasi kolon sapi bali.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah isolat 17B asal BAL
hasil isolasi kolon sapi bali. Prosedur
penelitian dimulai dari melakukan
sterilisasi alat. Kemudian dilakukan
kultivasi BAL isolate 17B dengan
melakukan peremajaan (reculture) BAL
isolat 17B, pewarnaan Gram, dan uji
katalase.
Peremajaan (reculture) isolat dilakukan
dengan cara mengambil BAL isolat 17B
sebanyak 20 µl, kemudian dimasukkan ke
dalam tabung erlemayer yang berisi 50 ml
MRS broth dan diinkubasikan pada suhu
37ºC selama 24 jam dengan keadaan
anaerob. Keberhasilan reculture isolat
ditandai dengan adanya kekeruhan pada
media MRS broth.
Pewarnaan Gram pada BAL isolat 17B
dilakukan dengan mewarnai preparat yang
telah difiksasi menggunakan kristal violet
2%, cairan lugol, alkohol aseton, dan
srafanin. Uji Katalase dilakukan untuk
mengetahui adanya aktivitas enzim
katalase. Pada object glass, ditambahkan
dua tetes BAL isolat 17B kemudian
ditambahkan satu tetes H2O2 10%. Diamati
ada tidaknya gelembung oksigen.
Produksi bakteriosin dari BAL isolat
17B dilakukan dengan cara disentrifugasi
isolat dengan kecepatan 7.000 rpm selama
10 menit. Supernatan yang diperoleh,
kemudian dipresipitasi dengan
penambahan ammonium sulfat.
Penambahan ammonium sulfat dilakukan
secara perlahan-lahan sambil diaduk
sampai kejenuhan 70 %. Selanjutnya
disentrifugasi dengan kecepatan 10.000
rpm selama 10 menit. Kemudian endapan
yang didapat ditambahkan dengan larutan
NaCl fisiologis pada perbandingan 1:1
(v/v) (Sudirman et al., 1993).
Uji karakterisasi sifat kimiawi
bakteriosin dilakukan dengan uji ninhidrin,
uji Molisch, dan uji Lowry. Pada uji
ninhidrin, uji ini dilakukan untuk
mengetahui dan menentukan adanya asam
amino bebas dalam suatu bahan. Hasil uji
positif ditandai dengan terbentuknya warna
ungu. Uji selanjutnya adalah uji Molisch.
Uji Molisch digunakan untuk menentukan
adanya karbohidrat dalam suatu bahan.
Apabila terbentuk lapisan berwarna ungu
berarti uji positif. Uji sifat kimia yang
terkhir yaitu uji Lowry. Uji Lowry
digunakan untuk menentukan konsentrasi
protein dalam suatu sampel dengan
mengukur absorpsi dengan menggunakan
spektrofotometer. Uji ini menggunakan
metode (Lowry et al., 1951).
Setelah dilakukan uji sifat kimia
bakteriosin maka dilanjutkan dengan uji
karakterisasi sifat fisik bakteriosin dan uji
aktivitas antimikroba bakteriosin isolate
17B. Untuk uji sifat fisik bakteriosin dapat
dilakukan dengan uji SDS PAGE (Sodium
Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel
Electrophoresis) untuk mengetahui bobot
molekul bakteriosin.
Uji aktivitas antimikroba dari
bakteriosin isolat 17B dilakukan guna
mengetahui daya hambat bakteriosin
Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 2: 110-115 pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2018
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i02.p01
112
terhadap bakteri indikator yang digunakan,
yakni Bacillus cereus FTCC 005.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari pewarnaan Gram
menunjukkan bahwa isolat 17B merupakan
bakteri Gram positif, berbentuk basil. Dan
pada uji katalase menunjukkan hasil
negatif.
Gambar 1. Hasil uji pewarnaan Gram
dibawah mikroskop pembesaran 1000X.
Pada uji karakterisasi kimiawi
bakteriosin isolat 17B hasil isolasi kolon
sapi bali dilakukan tiga uji yaitu uji
ninhidrin, uji molisch, dan uji lowry. Pada
uji ninhidrin, bakteriosin isolat 17B
memberikan hasil positif.
Pada Gambar 2. Hasil uji ninhidrin
terhadap bakteriosin isolat 17B, tanda
panah menunjukkan hasil uji A (hasil uji
positif) dan B (kontrol negatif).
Gambar 2. Hasil uji ninhidrin terhadap
bakteriosin isolat 17B.
Pada uji Molisch, larutan bakteriosin
menunjukkan hasil yang negatif.
Gambar 3. Hasil uji Molisch terhadap
bakteriosin isolat 17B
Konsentrasi protein dari larutan
bakteriosin diuji dengan uji Lowry
menggunakan spektrofotometer dengan
panjang gelombang 500 nm, Hasil
pembacaan nilai OD bakteriosin isolat 17B
adalah 0.130. Berikut adalah kurva
persamaan konsentrasi protein BSA.
Gambar 4. Kurva persamaan konsentrasi
protein BSA
Berdasarkan persamaan di atas, dapat
diketahui konsentrasi bakteriosin isolat
17B sebesar 0,11 µg/ml. Karakterisasi sifat
fisik untuk mengetahui bobot molekul
bakteriosin dari isolat 17B hasil isolasi
kolon sapi bali diukur dengan
menggunakan metode SDS PAGE.
Hasil uji aktivitas antimikroba terhadap
bakteriosin menunjukkan bahwa
bakteriosin isolat 17B memiliki daya
hambat terhadap bakteri indikator Bacillus
cereus FTCC 005.
Hasil pewarnaan Gram menunjukkan
bahwa BAL isolat 17B merupakan bakteri
Gram positif. Dan pada uji katalase, BAL
isolat 17B merupakan katalase negatif. Hal
ini dikarenakan BAL tidak memproduksi
Buletin Veteriner Udayana Putri et al.
113
enzim katalase sehingga pembentukan gas
(O2) tidak terjadi.
Gambar 5. Hasil uji SDS PAGE bakteriosin
dari BAL isolat 17B. Ket: M=Marker
protein; S=Sampel.
Tabel 2. Hasil uji aktivitas antimikroba
bakteriosin isolat 17B
Bakteriosin
Diameter zona
hambatan (cm)
1 2 3
1 0.78 0.63 0.64
2 0.61 0.63 0.75
3 0.77 0.63 0.62
4 0.62 0.78 0.62
5 0.62 0.79 0.61
6 0.62 0.63 0.57
Rataan 0.67 0.68 0.63
Konrol positif 3.9 3.42 3.2
Kontrol negatif - - -
Efektifitas
hambatan (%) 17.18 19.89 19.69
Rataan 18.92%
Hasil yang diperoleh, bakteriosin isolat
17B pada uji Ninhidrin menunjukkan hasil
yang positif ditandai dengan adanya warna
ungu pada larutan. Menurut Senese (2010),
adanya warna ungu pada larutan
disebabkan karena reaksi yang terjadi
antara α-amino acids dengan ninhidrin.
Selanjutnya pada uji Molisch,
bakteriosin isolat 17B menunjukkan hasil
uji negatif. Hasil negatif ini menunjukkan
bahwa bakteriosin isolat 17B bukan
merupakan senyawa karbohidrat. Uji
Molisch pada dasarnya menggunakan α-
napthol yang akan membantu dalam
memberikan warna ungu/violet pada suatu
senyawa karbohidrat. (Nigam dan
Ayyagari, 2007).
Dari hasil uji Lowry, dapat diketahui
bahwa konsentrasi bakteriosin isolat 17B
adalah sebesar 0, 11µg/ml. Yang artinya
setiap 1 ml sampel mengandung protein
sebesar 0, 11µg/ml. Pada hasil uji
menggunakan SDS PAGE, isolat 17B,
menunjukkan hasil uji negatif. Hal ini dapat
disebabkan karena jumlah konsentrasi
sampel yang dimasukkan ke dalam
sumuran pada saat uji sedikit, yakni 5 µl.
Janes et al. (1998) dalam penelitiannya,
menggunakan sampel sebanyak 10-20 µl
untuk satu sumuran. Menurut Rasdiyanah
(2014), konsentrasi sampel yang
dimasukkan ke dalam sumuran tergantung
dari tebal tipisnya pita protein yang
diinginkan. Firmansyah (2014)
menyatakan bahwa, ukuran molekul
protein dan konsentrasi gel juga
menentukan laju pergerakan pita protein.
Semakin kecil ukuran molekul protein,
maka laju pergerakan pita protein akan
semakin cepat, sehingga diperlukan
konsentrasi gel poliaklilamid yang lebih
tinggi agar pergerakan pita protein menjadi
lebih lambat.
Hasil uji aktivitas antimikroba terhadap
bakteriosin isolat 17B yang merupakan
bakteri Gram positif menunjukkan adanya
zona hambat pada Bacillus cereus FTCC
005. Bacillus cereus merupakan bakteri
Gram positif, berbentuk batang, motil,
menghasilkan spora, dan bersifat aerob atau
fakultatif anaerob (Bottone, 2010).
Menurut Abdelbasset dan Djamila (2008),
bakteriosin merupakan peptida antimikroba
yang aktif melawan pertumbuhan bakteri
dari strain yang berhubungan dekat dengan
bakteri penghasilnya. Dilihat dari Tabel 2,
bakteriosin isolat 17B memiliki diameter
daya hambat yang kecil terhadap Bacillus
cereus FTCC 005 dengan efektivitas
hambatan sebesar 18,92 %.
Buletin Veteriner Udayana Volume 10 No. 2: 110-115 pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Agustus 2018
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2018.v10.i02.p01
114
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Isolat 17B mampu menghasilkan
senyawa bakteriosin dengan karakteristik,
positif terhadap uji ninhidrin yang
menunjukkan bahwa isolat 17B
mengandung asam amino, negatif pada uji
molisch menunjukkan bahwa isolat 17B ini
tidak mengandung senyawa karbohidrat,
dan dengan uji lowry diketahui isolat 17B
setiap 1ml memiliki konsentrasi protein
sebesar 0.11µg/ml. Bakteriosin yang
dihasilkan diketahui membentuk zona
hambat terhadap bakteri Bacillus Cereus
dengan daya hambat sebesar 18,92%.
Saran
Hasil uji negatif pada uji SDS-PAGE
pada penelitian ini, maka disarankan untuk
dilakukan kembali uji SDS-PAGE yang
serupa dengan tingkat konsentrasi
resolving gel yang lebih besar.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Laboratorium Kesehatan
Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran
Hewan Udayana dan Balai Besar Veteriner
Denpasar, serta kepada semua pihak yang
telah mebantu penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
Bottone EJ. 2010. Bacillus cereus, a
Volatile Human Pathogen. Clin.
Microbiol. Rev. 23(2): 382-398.
Janes ME, Nannapaneni R, Proctor A,
Johnson MG. 1998. Rice Hull Ash and
Silicic Acid Adsorbents for
Concentration of Bacteriocins. Appl.
Environ. Microbiol. 64(11): 4403-
4409.
Korhonen J. 2010. Forestry and Naturals
Sciences: Antibiotic Resistance of
Lactid acid Bacteria, University of
Eastern Finland.
Kusmiati, Malik A. 2002. Aktivitas
Bakteriosin Dari Bakteri Leuconostoc
Mesenteroides PBacL Pada Berbagai
Media. Makara J. 16(1): 1-7.
Lindawati SA, Suardana IW. 2016. Isolasi
dan Identifikasi Spesies Bakteri Asam
Laktat Penghasil Senyawa Antimikrob
Asal Kolon Sapi Bali. J. Vet. 17(4):
576-581.
Nigam A, Ayyagari A. 2007. Lab Manual
in Biochemistry, Immunology, and
Biotechnology. Tata MCGraw-Hill
Publishing Company Limited: New
Delhi.
Nuryady MM, Istiqomah T, Faizah R,
Ufaidillah S, Mahmudi Z, dan Sutoyo.
2013. Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Asam Laktat Asal Yogurt. UNEJ. 1(5):
1-11.
Rasdiyanah. 2014. Karakteristik Protein
dan Komposisi Asam Amino Otot Aktif
dan Pasif pada Daging Sapi Bali dan
Wagyu. Tesis. Pascasarjana
Kedokteran Hewan Universitas
Udayana. Bali.
Suardana IW, Suarsana IN, Sujaya IN,
Wiryawan KG. 2007. Isolasi dan
Identifikasi Bakteri Asam Laktat dari
Cairan Rumen Sapi Bali sebagai
Kandidat Biopreservatif. J. Vet. 8(4):
155-159.
Suardana IW, Suada IK, Sukada IM dan
Suarsana IN. 2009. Isolasi dan
Identifikasi Isolat Bakteri Asam Laktat
SR9 Asal Cairan Rumen Sapi Bali
sebagai Kandidat Unggul Probiotik.
Medicina. J. Ilmiah Kedokteran. 40(2):
100-103.
Suardana IW. 2013. Potensi Isolat
Lactobacillus brevis 1 Asal Cairan
Rumen Sapi Bali sebagai Sumber
Senyawa Antimikroba dalam Prosiding
Seminar Nasional Sapi Bali “Peran
Sapi Bali dalam Mewujudkan
Swasembada Daging Nasional yang
Berkelanjutan. Bali 24 September
2013. Pp: 87-97.
Suardana IW, Cahyani AP, Pinatih KJP.
2016. Probiotic Potency and Molecular
Identification of Lactic Acid Bacteria
Isolated from Bali Cattle’s Colon,
Indonesia. Glo. Adv. J. Med. Med. Sci.
5(5): 143-149.
Buletin Veteriner Udayana Putri et al.
115
Suarsana IN. 2000. Isolasi dan
Karakterisasi Substansi Antimikroba
yang Dihasilkan oleh Bakteri yang
Diisolasi dari Susu Sapi Mastitis. Tesis.
Program Pasca Sarjana. IPB, Bogor.
Sudirman IF, Mathiau, Michael M,
Lefebvre G. 1993. Detection and
Properties of Curvaticin 13, a
Bacteriocin Like Substance Produced
by Lactobacillus curvatus SB 13. Cur.
Microbiol. 27: 35-40.
Widyadnyana DGA, Sukrama IDM,
Suardana IW. 2015. Identifikasi Bakteri
Asam Laktat Isolat 9A dari Kolon Sapi
Bali sebagai Probiotik melalui Analisis
Gen 16S rRNA. J. Sain.Vet. 33(2): 228-
233.
Top Related