Download - OMA Hiperemis

Transcript
Page 1: OMA Hiperemis

KASUS :

OTITIS MEDIA AKUT STADIUM

HIPEREMIS

UKRIDA PERIODE 18 AGUSTUS – 20 SEPTEMBER 2014

MUNZIR BIN MOHD RANI DALIMUHAMMAD SHAZNI AFANDI BIN RUSLISARI PRASILI SUDDINVERAWATYLIA PAMUNGKAS

PEMBIMBING :Dr YUSWANDI AFFANDI, Sp. THTDr TANTRI KURNIAWATI, Sp. THT

Page 2: OMA Hiperemis

IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. U

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 30 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Pendidikan : SMA

Alamat : Teluk Jambe, Karawang

Status Perkahwinan : Sudah Menikah

Page 3: OMA Hiperemis

ANAMNESIS Diambil secara : Autoanamnesis

Pada tanggal : 26 Agustus 2014 Jam 20:00 WIB

Keluhan utama : Nyeri telinga

Keluhan tambahan : Pendengaran dirasakan berkurang, Telinga kanan terasa penuh dan berdengung

Page 4: OMA Hiperemis

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGOS datang dengan keluhan nyeri telinga kanan sejak 2 minggu SMRS. Nyeri telinga disertai pendengaran berkurang, terasa penuh dan berdengung. OS juga mengaku demam sejak 4 hari yang lalu tetapi suhu tidak pernah diukur. Riwayat sakit pada saat telinga ditarik atau dipegang disangkal. Riwayat keluar cairan dari telinga disangkal. Riwayat kemasukan benda asing disangkal. Nyeri kepala dan belakang telinga disangkal. Riwayat trauma pada kepala dan telinga kanan disangkal. OS mengaku sering mengorek-ngorek telinga. OS juga mengaku batuk pilek sejak 3 minggu yang lalu namun sudah sembuh dengan obat warung.

Page 5: OMA Hiperemis

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

OS mengaku batuk pilek sejak 3 minggu yang lalu namun sudah sembuh dengan obat warung.

OS Belum pernah mengalami hal seperti ini. Pasien tidak menderita darah tinggi dan penyakit jantung.

Riwayat asma (+)

Page 6: OMA Hiperemis

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada yang mengalami keluhan yang sama.

Penyakit jantung (-)

Asma (+) orang tua

Keganasan (-)

DM (-)

Page 7: OMA Hiperemis

RIWAYAT PENGOBATAN Tidak ada riwayat pemakaian obat-obatan ototoksik.

Riwayat minum obat warung (+)

Page 8: OMA Hiperemis

RIWAYAT ALERGI Tidak memiliki riwayat alergi makanan

Riwayat alergi cuaca dingin dan obat Antalgin (+)

Page 9: OMA Hiperemis

RIWAYAT KEBIASAAN OS memiliki riwayat minum air es setiap kali makan.

Page 10: OMA Hiperemis

PEMERIKSAAN FISIK Tanda Vital

Keadaan umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis Tensi : 120/80

mmgHg Nadi : 88x/menit Respirasi : 20x/menit Suhu : 36,4oC

Page 11: OMA Hiperemis

Mata Konjunctiva : Tidak anemis Sklera : Tidak ikterik Pupil : isokor +/+ Refleks Pupil : RCL +/+ RCTL +/+

Telinga :

Hidung :

Rongga Mulut/Tenggorokan :

Leher :

STATUS GENERALIS :KEPALA

Lihat status THT

Page 12: OMA Hiperemis

Thoraks : Paru-Paru

Inspeksi : Pergerakan hemitoraks kanan dan kiri simetris baik statis & dinamis, tidak ada retraksi sela iga

Palpasi : Fokal fremitus simetris pada kedua hemitoraks

Perkusi : Sonor di kedua lapang paru

Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki -/- wheezing -/-

Page 13: OMA Hiperemis

Thoraks : Jantung Inspeksi : Tidak tampak pulsasi IC

Palpasi : Teraba pulsasi IC pada 1 cm medial di garis

midklavukula sinistra setinggi sela iga V

Perkusi : Batas jantung Kanan : Sela iga IV linea sternalis dextra Kiri : Sela iga V, 1 cm di axillaris anterior

Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

Page 14: OMA Hiperemis

Abdomen Inspeksi : Simetris ,datar, tidak ada lesi, tidak ada

sikatrik

Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), Hepar & Lien tidak teraba membesar. Ascites tidak ada.

Perkusi : Timpani

Auskultasi : Bising usus (+) normal 4x/menit

Page 15: OMA Hiperemis

Ektremitas Refleks Fisiologis :

Refleks patologis :

Oedem :

Motorik :

+ +

+ +

- -

- -

- -

- -

+5 +5

+5 +5

Page 16: OMA Hiperemis

STATUS THT

Page 17: OMA Hiperemis

TELINGA AURIKULAR Dekstra Sinistra

INSPEKSI

Bentuk Normotia Normotia

Besar Simetris, Normal Simetris, Normal

Fistel (-) (-)

Sikatriks (-) (-)

PALPASI

Nyeri tekan (-) (-)

Benjolan (-) (-)

Page 18: OMA Hiperemis

TELINGA

PRE-AURIKULAR Dekstra Sinistra

INSPEKSI

Fistel (-) (-)

Sikatriks (-) (-)

PALPASI

Nyeri tekan (-) (-)

Benjolan (-) (-)

Perkusi Nyeri ketok (-) (-)

Page 19: OMA Hiperemis

TELINGA RETROAURIKULER Dekstra Sinistra

INSPEKSI

Kulit Normal, Tidak hiperemis

Normal,tidak hiperemis

Fistel (-) (-)

Sikatriks (-) (-)

Abses (-) (-)

Massa (-) (-)

PALPASI Nyeri tekan (-) (-)

PERKUSI Nyeri ketok Mastoid

(-) (-)

Page 20: OMA Hiperemis

CANALIS AKUSTIKUS EXTERNA

Dekstra Sinistra

INSPEKSI

Kulit Normal, tidak hiperemis

Normal,tidak hiperemis

Serumen (-) (-)

Sekret (-) (-)

Granulasi (-) (-)

Corpus alienum (-) (-)

PALPASI Nyeri tekan (-) (-)

Page 21: OMA Hiperemis

Membran TimpaniDekstra Sinistra

Refleks Cahaya (+) berkurang (+)

Perforasi

Kolesteatoma

(-) (-)

Granulasi (-) (-)

Hiperemis (+) (-)

Edema (+) (-)

Page 22: OMA Hiperemis

TES PENDENGARAN Tes Berbisik : Tidak dilakukan karena keterbatasan

ruangan

Tes Penala :

1. Tes Rinne : Kanan : Negatif Kiri : Positif

2. Tes Weber : Lateralisasi ke telinga kanan

3. Tes Schwabach : Kanan memanjang

Page 23: OMA Hiperemis

HIDUNG LUARDekstra Sinistra

INSPEKSI

Bentuk Simetris Simetris

Deformitas (-) (-)

Massa (-) (-)

Perdarahan (-) (-)

Oedem (-) (-)

PALPASI

Nyeri tekan (-) (-)

Krepitasi (-) (-)

Page 24: OMA Hiperemis

RHINOSKOPI ANTERIORDekstra Sinistra

Mukosa Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Septum Nasi Deviasi (-) Deviasi (-)

Konka Inferior Eutrofi Eutrofi

Sekret (-) (-)

Pasase Udara (+) (+)

Massa (-) (-)

Perdarahan (-) (-)

Page 25: OMA Hiperemis

RHINOSKOPI POSTERIOR Tidak dilakukan

Page 26: OMA Hiperemis

RONGGA MULUT Oral hygiene : baik, halitosis (-)

Mukosa bucogingiva : tidak hiperemis, ulkus (-)

Karies gigi : (-)

Fraktur : (-)

Uvula : tidak hiperemis, berada di garis median

Arcus faring : tidak hiperemis, edema (-)

Page 27: OMA Hiperemis

TONSILDextra Sinistra

Ukuran T1 T1

Hiperemis (-) (-)

Kripta Tidak melebar Tidak melebar

Detritus (-) (-)

Perlekatan (-) (-)

Page 28: OMA Hiperemis

LIDAH Bentuk : normoglotis

Warna : tidak hiperemis

Gerakan : (+) normal

Parese : (-)

Massa : (-)

Page 29: OMA Hiperemis

OROFARING Granula : (-)

Hiperemis : (-)

Post nasal drip : (-)

Refleks muntah : (-)

Page 30: OMA Hiperemis

LARING Laringoskopi Indirek : Tidak dilakukan

Page 31: OMA Hiperemis

Maksilo Fasial : InspeksiDekstra Sinistra

Bentuk (-) (-)

Parese (-) (-)

Raccoon Eye (-) (-)

Maloklusi (-) (-)

Page 32: OMA Hiperemis

Maksilo Fasial : PalpasiDekstra Sinistra

Krepitasi (-) (-)

Nyeri Tekan (-) (-)

Parestesi (-) (-)

Benjolan (-) (-)

Page 33: OMA Hiperemis

Leher : Inspeksi

KGB Oedema Hematom Luka

Regio 1 -/- -/- -/- -/-

Regio 2 -/- -/- -/- -/-

Regio 3 -/- -/- -/- -/-

Regio 4 -/- -/- -/- -/-

Regio 5 -/- -/- -/- -/-

Page 34: OMA Hiperemis

Leher : Palpasi

Massa KGB

Regio 1 -/- -/-

Regio 2 -/- -/-

Regio 3 -/- -/-

Regio 4 -/- -/-

Regio 5 -/- -/-

Page 35: OMA Hiperemis

PEMERIKSAAN TRANSLUMINASI

Sinus frontalis kanan, grade : Tidak dilakukan

Sinus frontalis kiri, grade : Tidak dilakukan

Sinus maxillaris kanan, grade : Tidak dilakukan

Sinus maxillaris kiri, grade : Tidak dilakukan

Page 36: OMA Hiperemis

RESUMEAnamnesa:

Seorang perempuan berusia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri telinga kanan sejak 2 minggu SMRS, disertai pendengaran berkurang, telinga juga terasa penuh dan berdengung. 3 minggu sebelumnya OS memiliki riwayat batuk pilek dan sembuh dengan obat warung. OS memiliki riwayat asma dan alergi obat antalgin.

Page 37: OMA Hiperemis

RESUME Pemeriksaan fisik THT :

Telinga : Kanan : refleks cahaya membran timpani berkurang, hiperemis (+), edem (+) Kiri : dalam batas normal

Hidung : Normal Tenggorok : Normal Leher : Pembesaran KGB (-)

Page 38: OMA Hiperemis

Diagnosa sementara: Otitis media akut stadium hiperemis auris dextra

Page 39: OMA Hiperemis

Pemeriksaan penunjang audiometry

Page 40: OMA Hiperemis

PROGNOSIS

Quo Ad vitam : bonam

Quo Ad fungsionam : dubia ad bonam

Quo Ad sanationam : dubia ad bonam

Page 41: OMA Hiperemis

PENATALAKSANAAN Antibiotik : Golongan penisilin Amoxicillin 500

mg

3x/hari selama 5 hari

Mukolitik

Analgetik oral

Page 42: OMA Hiperemis

SARAN & USULAN Pasien diminta kontrol ke poliklinik tht setelah 7 hari

jika tidak ada perbaikan

Menghindari minum es.