8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
1/17
PRAKTIKUM PTLF 2016 – TI UTM - 1
MODUL III (Luas Lantai Pabrik, Struktur Organisasi)KONSULTAN : Mahasiswa TI Universitas Tronojoyo
CLIENT : PT. SgA (SUGENG gak ALIM )
WAKTU : 1 Minggu KONSULTASI : Minimal 2 Pertemuan
I. TUJUAN
Pada tahap sebelumnya dari perencanaan tata letak pabrik ini bertujuan untuk memberikan
gambaran yang jelas kepada stakeholder mengenai kebutuhan mesin dan material untuk dapat
menghasilkan produk (kapasitas produksi yang dibutuhkan). Pengetahuan tersebut akan sangat
berguna untuk mengetahui besarnya investasi yang dibutuhkan dalam :
1. Perhitungan Luas Lantai Pabrik.
2. Perancangan Struktur Organisasi.
Proses yang dilakukan pada tahap ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan
lengkap mengenai :
1. Mengetahui luas area yang perlu disediakan perusahaan dalam pendirian pabrik beserta
alokasinya luas untuk setiap de part emen.
2. Mengetahui jumlah material yang dibutuhkan.
3. Mengetahui keterkaitan produksi antara komponen suatu produk atau antar produk, bahan,
bagian, pekerjaan, atau aktivitas.
Selain itu perangkat di atas juga berguna untuk memudahkan perhitungan dan analisa pada
tahap perencanaan selanjutnya.
II. DASAR TEORI
Perhitungan Luas Lantai Pabrik
Perhitungan luas lantai pabrik diperlukan untuk mengetahui luas area yang perlu disediakan
perusahaan dalam pendirian pabrik beserta luas untuk setiap de part emen., luas lantai yang
dihitung adalah receiving , gudang bahan baku utama, gudang bahan baku pembantu, warehouse,
shipping, maintenance, pelayanan produksi, pelayanan pabrik, kantor dan pelayanan personil
kantor, dan de part emen yang terdapat pada bagian produksi. Di bagian produksi, mesin sejenis
dikelompokkan dalam satu de part emen, seperti mesin Circular Saw, mesin Jointer , dan
sebagainya. Dalam perhitungan luas lantai pabrik ini harus diperhatikan besar Allowance.
Allowance diberikan antara lain untuk operator, keluar masuk material, maintenance, transportasi,
dan kelonggaran untuk perkantoran dan fasilitas pendukung lainnya.
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
2/17
PRAKTIKUM PTLF 2016 – TI UTM - 2
Struktur Organisasi
Struktur organisasi digunakan untuk mengetahui jumlah de part emen yang diperlukan, uraian
pekerjaan masing-masing jabatan, jumlah pegawai yang diperlukan, dan pangkat atau golongan
dari masing-masing jabatan.
III. PROSEDUR LUAS LANTAI
Tahap-tahap yang dilakukan pada perhitungan luas lantai pabrik dan kantor adalah sebagai
berikut :
1. Pengumpulan data umum perusahaan:
• Jumlah jam kerja / shift = 8 jam
• Jumlah shift / hari = 2 shift
• Jumlah hari kerja / minggu = 5 hari
2.
Perhitungan luas lantai pabrik serta penentuan faktor kelonggaran A. Bagian Produksi B. Gudang Bahan Baku Utama C. Gudang Bahan Baku Pembantu D. Receiving E. Warehouse F. Shipping G. Maintenance
H.
Pelayanan Produksi I. Pelayanan Pabrik J. Pelayanan Personil Pabrik
A. BAGIAN PRODUKSI
Jumlah mesin diambil dari Routing Sheet
Allowance operator Allowance operator berfungsi sebagai area pergerakan operator
selama proses pemesinan. Lebar Allowance ditentukan sebesar 1 m, sedangkan
panjangnya dirumuskan: Panjang = B+C + D.
Allowance material
Allowance material dibagi menjadi dua, yaitu Allowance untuk material incoming dan
Allowance untuk material outgoing . Panjang Allowance material ini ditentukan
berdasarkan panjang maksimum dari komponen yang keluar/masuk ke/dari sebuah
mesin yang telah diberi Allowance sebesar 20%, sedangkan lebarnya (G) disesuaikan.
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
3/17
PRAKTIKUM PTLF 2016 – TI UTM - 3
Allowance Material pada incoming dan outgoing ditetapkan sebesar 20 % dari panjang
material terpanjang.
Lebarnya ditentukan :
Jika Lebar maksimal Material < lebar mesin
G = Lebar mesin
Jika Lebar maksimal Material > lebar mesin
G = Lebar maksimal Material
B = Panjang Material Terpanjang + 20%
C = Panjang Mesin D = Panjang Material Terpanjang + 20%
Allowance Gang (Transportasi) ditetapkan sebesar 20% dari panjang material
terpanjang yang dipindahkan. Jika panjang material lebih kecil dari lebar alat angkut
(contoh : lift truck ), maka gunakan lebar alat angkut (lift truck ) + 20% A = E = F = H
A = Panjang Material Terpanjang + 20%
Jika Panjang Material terpanjang < dimensi alat angkut, gunakan:
A = Dimensi Alat Angkut + 20% Dimensi = Panjang, Lebar
Allowance maintenance Allowance ini diberikan untuk area perawatan mesin/ stasiun
kerja. Perhitungannya sama dengan Allowance orang. Lebarnya ditentukan sebesar 1 m,
sedangkan panjangnya dirumuskan:
Panjang = B+C + D.
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
4/17
PRAKTIKUM PTLF 2016 – TI UTM - 4
LUAS SATU MESIN Luas satu mesin dirumuskan:
= Luas mesin + luas material Incoming + luas material Outgoing + luas allowance
Maintenance + luas alowance operator LUAS RUANGAN = X * Y.
X = A + B + C + D + E Y = F + 1 + G + 1 + H
TOTAL LUAS RUANGAN = JUMLAH MESIN x LUAS RUANGAN.
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
5/17
PRAKTIKUM PTLF 2016 – TI UTM - 29
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
6/17
B. GUDANG BAHAN BAKU UTAMA
Luas lantai gudang bahan baku utama ditentukan berdasarkan kebutuhan bahan untuk
memenuhi demand . Data yang tersedia adalah jumlah part per produk, sedangkan data-data
lain yang dibutuhkan dalam penghitungan ini adalah:
Karakteristik bahan yang diambil dari tabel kebutuhan rough lumber pada routing sheet .
Jumlah part dari satu unit rough lumber dari tabel kebutuhan rough lumber pada routing
sheet .
Kebutuhan part per jam dari kolom jumlah kebutuhan part dari tabel Kebutuhan Rough
lumber pada routing sheet .
Bahan terpakai = 95% x jumlah part dari 1 unit rough lumber Bahan terpakai adalah
jumlah bahan yang benar-benar terpakai dari setiap part . Besar bahan terpakai dalam
perhitungan ini adalah 95% untuk setiap part , sedangkan sisa 5% diasumsikanmerupakan scrap yang terbuang pada saat proses produksi.
Bahan terpakai 95% = 95% * Jumlah part dari 1 unit Rough lumber
Kebutuhan part per lead time
Lead time yang digunakan dalam perhitungan ini adalah satu minggu dengan jam kerja
sebagaimana dijelaskan pada data umum perusahaan. Kebutuhan part dirumuskan:
= kebutuhan part /jam * (5 hari/minggu * 2 shift/hari * 8 jam/shift)
= kebutuhan part /jam * 80 jam
Kebutuhan rough lumber per lead time
= kebutuhan part per lead time / bahan terpakai (95%)
Kebutuhan rough lumber sejenis per lead time diperoleh dengan menjumlahkan semua
kebutuhan rough lumber sejenis per lead time untuk part - part yang terbuat dari rough
lumber yang sama dan dibulatkan ke atas. Jumlah rough lumber per tumpukan
= Max. tinggi tumpukan (2,5 m) / tebal rough lumber sebelum proses prefab ( lihat
modul 1 ). 1 inch = 0,0254 m
Karena ketinggian maksimum tumpukan rough lumber ditentukan 2,5 m, maka jumlah
rough lumber per tumpukan dirumuskan:
= rounddown (2,5 m/ketebalan awal rough lumber )
Ketebalan awal rough lumber ini dapat diketahui dari karakteristik Rough lumber pada Tabel
kebutuhan Rough lumber pada Routing Sheet . Round down dilakukan karena batas
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
7/17
Allowance untuk Transportasi dan Gang ditetapkan :
A = B = C = D
A = MAX(dimensi Material awal, dimensi alat angkut) + 20% PR = Panjang Rough
Lumber LR = Lebar Rough Lumber
Luas lantai = jumlah tumpukan x panjang Rough lumber x lebar rough lumber
sebelum proses prefab = jumlah tumpukan x PR x LR
TOTAL Luas lantai
= PG x LG = (A + PR + B) x (C + LR + D)
PG = Panjang Gudang LG = Lebar Gudang
Allowance untuk Transportasi dan Gang
TOTAL Luas Lantai – Luas Lantai
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
8/17
C. GUDANG BAHAN BAKU PEMBANTU
Luas lantai gudang bahan baku pembantu ini dihitung berdasarkan kebutuhan untuk satu
minggu. Data yang tersedia adalah:
Jumlah part per produk
Karakteristik bahan, yang meliputi tipe, tebal, panjang dan lebar bahan
Karakteristik unit received , yang meliputi tebal, panjang, lebar, received per smaller
unit , dan unit received
Data lain yang digunakan adalah kapasitas produksi (dalam unit) yang diperoleh dari
tabel assembly pada routing sheet , yaitu jumlah bahan pembantu maksimum yang harus ada
untuk setiap komponen assembly. Langkah-langkah perhitungan:
Kapasitas produksi diambil dari Routing Sheet
Jumlah produk per lead time dihitung untuk lead time 1 minggu
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
9/17
Jumlah produk per lead time dirumuskan:
= kapasitas produksi per jam * 80 jam
Kebutuhan bahan per lead time
= jumlah produk per lead time x jumlah part per produk
Kebutuhan bahan per lead time dirumuskan:
= Jumlah produksi per lead time * jumlah part per komponen
Unit received per lead time
= kebutuhan bahan per lead time / (received per smaller unit x
unit received)
Unit received per lead time adalah jumlah paket (unit received ) yang diperlukan untuk
memenuhi produksi selama satu minggu. Unit received per lead time dirumuskan:
= kebutuhan bahan per lead time / (received per smaller unit * unit received )
Jumlah unit received per tumpukan
= max. tinggi tumpukan (2,5 m) / tebal unit received
Batas ketinggian maksimum untuk unit received adalah ditetapkan sebesar 2.5 m.
Jumlah unit received per tumpukan dirumuskan:
= rounddown (2,5 m/ketebalan awal unit received ) Round down dilakukan karena ketinggian tumpukan tidak boleh lebih dari 2.5 m.
Luas lantai per tumpukan = panjang unit received x lebar unit received
Jumlah tumpukan = unit received per lead time / jumlah unit received per tumpukan
(dibulatkan ke atas)
Jumlah tumpukan adalah banyaknya tumpukan dari setiap jenis bahan pembantu dengan
tinggi maksimum setiap tumpukan sebesar 2,5 m. Jumlah tumpukan dirumuskan sebagai
berikut:
= roundup (unit received per lead time /Jumlah unit received per tumpukan)
Allowance untuk Transportasi dan Gang
Luas lantai = luas lantai per tumpukan x jumlah tumpukan
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
10/17
D. WAREHOUSE
Jumlah tumpukan = produksi per minggu / jumlah dus kecil per dus besar / jumlah dus
per tumpukan (dibulatkan ke atas)
Kebutuhan dus besar = produksi per minggu / jumlah dus kecil per dus besar
Luas lantai = jumlah tumpukan x luas per tumpukan Data diketahui :
Produksi/jam = 100 unit
Jam kerja 1 minggu = 5 hari kerja/minggu * 2 shift/hari * 8 jam/shift = 80 jam/minggu
Karakteristik dus :
Tinggi = 1 m
Panjang = 1 m
Lebar = 1 m
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
11/17
Kapasitas :
Dus besar = 60 dus kecil
Dus kecil = 1 produk xxx
Total kapasitas = 60 produk xxx /dus besar
Tinggi tumpukan maks. = 2,5 m
Jumlah dus/tumpukan = 2
Luas tumpukan = 1 m2
Perh itungan :
Produksi/ minggu
Produksi/minggu = (produksi/jam) * (jam kerja/minggu)
= 100 unit/jam * 80 jam/minggu
= 8000 unit/minggu
Kebutuhan : Jumlah tumpukan/minggu
= Round up ( (produksi/minggu)/(jumlah dus kecil per dus besar/jumlah dus per
tumpukan) )
= Round up ( 8000 unit/minggu /( 60 dus kecil /2 dus per tumpukan) )
= 67 tumpukan
Kebutuhan Dus Besar
= produksi per minggu / jumlah dus kecil per dus besar
= roundup(8000 unit/minggu / 60 unit per dus)
= 134
Kebutuhan Luas Lantai
= jumlah tumpukan * Panjang Kardus * Lebar Kadus
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
12/17
Luas lantai warehousing
= jumlah tumpukan * PWH * LWH m2
Allowance :
Allowance di sini memperhitungkan transportasinya saja untuk memberikan ruang untuk
pergerakan forklift atau lift truck pada saat pemindahan bahan, besarnya Allowance ini
disuaikan dengan ukuran forklift atau lift truck .
Luas lantai warehousing - Kebutuhan Luas Lantai
Untuk kasus jika di dalam warehouse menggunakan Rak:
Hitung Jumlah Box per Rak
Hitung Jumlah Rak yang dibutuhkan di warehouse
PRWH = Panjang Rak Warehouse
LRWH = Lebar Rak Warehouse
Kebutuhan Luas Lantai
= jumlah Rak * PRWH * LRWH Luas lantai warehousing
= jumlah Rak * PWH * LWH m2 = Jumlah Rak * (C + LRWH + D) * (A + PRWH + B)
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
13/17
Allowance :
Allowance di sini memperhitungkan transportasinya saja untuk memberikan ruang
untuk pergerakan forklift atau lift truck pada saat pemindahan bahan, besarnya Allowance ini
disesuaikan dengan ukuran forklift atau lift truck .
Luas lantai warehousing - Kebutuhan Luas Lantai
E. LUAS LANTAI SHIPPING
Ditetapkan sebesar 10% dari luas lotal lantai warehousingPerhitungan :
Luas lantai shipping
= 10% * luas lantai warehousing
F. RECEIVING
Luas lantai receiving
= 30 % x luas gudang (bahan baku utama dan pembantu) + allowance 100%
Luas gudang total adalah luas gudang bahan baku utama ditambah dengan luas gudang
bahan baku pembantu.
a.
Data diketahui :
Luas lantai gudang bahan baku utama = 85 m2
Luas lantai gudang bahan baku pembantu = 25.896 m2
b.
Perhitungan :
c. Luas lantai receiving
= 0.6 * (85 + 25.896)
= 66.5376 m2
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
14/17
G. LUAS LANTAI BAGIAN MAINTENANCE
Data yang diberikan adalah :
Nama dan ukuran dimensi mesin
Jumlah mesin
H. KANTOR
Jumlah dan luas ruangan kantor ditentukan berdasarkan kebutuhan
Ukuran dan jumlah ruangan yang terdapat pada data teknis dapat digunakan sebagai
acuan. Ukuran dan jumlah ruangan boleh diubah jika diperlukan.
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
15/17
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
16/17
RINGKASAN LUAS LANTAI
STRUKTUR ORGANISASICara pembuatan Struktur Organisasi dan perencanaan sumber daya manusia :
Departemen Produksi, Keuangan, Pemasaran harus ada dalam struktur organisasi,
departemen lain dapat ditambahkan jika diperlukan.
Deskripsi tugas (job description) masing-masing bagian harus jelas dan spesifik.
Sebaiknya Struktur Organisasi dibuat “ramping” dan hemat tenaga kerja
8/18/2019 Modul 3 Ptlf 2016
17/17
IV. PENGUMPULAN LAPORAN
Laporan dikumpulkan dalam sebuah map, disertai surat pengantar. Batas pengumpulan
laporan adalah satu minggu setelah tugas diberikan.
V. DAFTAR PUSTAKA1.
Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung,
1990.
2. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning , John Wiley & Sons, Canada, 1996.
Top Related