April 5, 2010
1. Could you explain about micro and macronutrient
need in the elderly and these purpose ?
Macronutrient
Air
Air berfungsi untuk : lubrikasi sendi; transport nutrisi dan
garam; hidrasi dari kulit,mata, hidung, dan mulut;
pembuangan produk buangan; regulasi suhu tubuh; dan
promosi dari volume darah yang adekuat. Asupan air paling
tidak 1500 mL/hari, bisa menjaga hidrasi yang layak.
Fat (Lipid)
Lipid berfungsi sebagai high energy dan mencerna vitamin
ADEK
Asupan lipid dianjurkan 20-35% dari total kalori harian, dengan
kebanyakannya berasal dari sumber lemak yang
unsaturated.
Fiber
Fiber berfungsi sebagai natural laxative, menambah massa
dari tinja, absorpsi air, mempercepat waktu tinja keluar dari
usus.
Idealnya, older adults menambah asupan makanan yang
mengandung fiber sehingga didapat asupan fiber sekitar 14 g
per 1000 kalori yang dikonsumsi.
Fiber lebih baik dikonsumsi dengan menambah intake cairan.
Protein
Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel
yang telah mati, pada antibody untuk melawan penyakit.
Protein harus mencapai 12-20% dari total kalori dari diet.
Karbohidrat
45-65% total kalori harian harus berasal dari karbohidrat
Micronutrient
Vitamin B12
1
April 5, 2010
Older adults beresiko kekurangan vitamin B12 karena
menurunnya intake serta kurangnya asam lambung yang bisa
membantu release dari vitamin B12.
Rendahnya level vitamin B12 berasosiasi dengan memory loss,
diduga karena vitamin B12 memelihara lapisan protektif dari
sel syaraf, dan berhubungan dengan age-related hearing loss
pada older adults.
Vitamin D
Pada older adults, kulit tidak lagi mensintesis vitamin D
seefisien dulu dan ginjal tidak semampu dulu mengonvert
vitamin D ke bentuk aktifnya. Jadi, sebaiknya older adults
mengonsumsi vitamin D untuk mempertahankan kadar 25-
hydroxy calciferol pada 80 mmol/L. Faktor lain yang diduga
merupakan penyebab mengapa pada older adults kadar
vitamin D nya turun adalah karena older adults cenderung
lebih protektif kerusakan kulit sehingga menghindari sinar
matahari, meningkatkan penggunaan pakaian untuk melapisi
kulit, dan penggunaan sunblock.
Vitamin E
Aktivitas antioksidan vitamin E dapat membantu mencegah
pertumbuhan katarak sehingga older adults dapat menambah
asupan makanan kaya vitamin E.
Folat
Pada older adults, folat penting untuk mencegah penyakit
Parkinson dan Alzheimer serta menurunkan level homosistein
yang merupakan penanda resiko atherothrombosis .
Kalsium
Kebutuhan orang tua terhadap kalsium makin meningkat
karena adanya penurunan absorpsi yang terjadi seiring
dengan penuaan.
Potasium
2
April 5, 2010
Diet kaya kalium akan menurunkan efek natrium terhadap
tekanan darah. Kebutuhan older adults pada potassium adalah
4700 mg/hari, terutama dari buah dan sayur.
Sodium
Disarankan older adults mengonsumsi natrium tidak lebih dari
1500 mg/hari, karena mereka beresiko terhadap
hipernatremia dan hyponatremia. Hypernatremia bisa terjadi
karena kelebihan asupan atau dehidrasi, sedangkan
hyponatremia bisa terjadi karena retensi air.
Zinc
Kekurangan zinc bisa menyebabkan fungsi imun terganggu,
anorexia, kehilangan sensasi rasa, penyembuhan luka yang
terhambat, dan berkembangnya pressure ulcer.
2. Do you know about nutritional problem in elderly ?
And how to assess this problem ?
Hal-hal yang
diperhatikan
Temuan-temuan yang bermakna
Kekurangan Kalori
Protein
(KKP)
Riwayat
1. Pendapatan tetap
2. Kurang bersosialisasi : hidup
sendirian, kehilangan pasangan
hidup/teman
3. Kesulitan mengunyah: pemasangan
gigi palsu yang kurang tepat
4. Kesulitan untuk pergi ke pasar atau
mendapat bahan makanan sehari-
hari.
5. Kurangnya keahlian/ adanya keslitan
dalam menyiapkan makanan
6. Kurangnya fasilitas untuk menyimpan
3
April 5, 2010
dan menyiapkan makanan
7. Konsumsi obat penganggu nafsu
makan (ex.digoxin)
8. Anorexia
9. Penyakit kronis
10. Pengobatan diet yang tidak
merangsang nafsu makan
11. Makanan yang ditawarkan tidak
biasa dimakan dan tidak menarik
Pemeriksaan Fisik
Berat badan <90% dari standard terhadap
tinggi badan atau BMI 19,1 (wanita) atau
20,7 (pria), kurangnya lemak tubuh; TSF <
persentil ke-5, kehilangan massa otot,
edema, penipisan rambut, perubahan
tekstur rambut.
Analisis Lab
Rendah untuk: Albumin serum, transferin,
prealbumin, jumlah limfosit, dan tes kulit
tidak reaktif.
Keseimbangan cairang
yang tidak adekuat
(berpotensi untuk
kekurangan cairan)
Riwayat
Perubahan status mental/ kesadaran
(delirium, koma) dengan ketidakmampuan
untuk merasa atau menyatakan haus;
demam tinggi atau cuaca yang sangat
panas dengan peningkatan kebutuhan
cairan.
Pemeriksaan Fisik
Turgor kulit yang jelek, kering, membrane
mukosa lengket, kehilangan berat badan
yang cepat lebih dari 1-2 minggu, oligouria,
4
April 5, 2010
letargi, hipotensi.
Analisis Lab
Rendah untuk: Hematokrit, BUN.
Intake Vit.D yang
tidak adekuat
Riwayat
Perawatan di panti jompo atau sakit kronis
dengan paparan matahari yang sedikit,
intake yang tidak adekuatdari produk susu
yang difortifikasi dengan vitamin D.
Analisis Lab.
Hasil radiografi menunjukkan penurunan
densitas tulang.
Intake Seng (Zn) yang
tidak adekuat
Riwayat
Menurunnya intake protein hewani karena
pendapatan yang tetap atau kesulitan
mengunyah.
Pemeriksaan Fisik
Hipogeusia, disgeusia, alopesia, dermatitis.
Analisis Lab.
Zn serum rendah.
Pembagian permasalahan kesehatan yang lain :
Kehilangan Berat Badan
Wasting : Kehilangan BB yang tidak disadari, umumnya
karena asupan yang tidak memadai. Asupann
yang tidak memadai dikarenakan
penyakit maupun faktor psikososial
Cachexia : Kehilangan massa tubuh bebas lemak tanpa
disadari, yang disebabkan oleh proses katabolisme,
ditandai oleh peningkatan rate metabolic dan
peningkatan pemecahan protein.
5
April 5, 2010
Sarcopenia : Kehilangan massa otot yang tidak disadari
sebagai proses penuaan, kadang-kadang tidak ada
penyakit yang mendasari.
Obesitas
Proporsi lemak intra abdominal menningkat progresif dnegan
meningkatnya usia. Penurunan asupan energy dan TEE juga
menurun karena penurunan aktivitas fisik terutama lansia yang
sakit dan penurunan BMR.
Osteoporosis
Setelah 30 tahun, seorang individy mulai kehilangan massa
tulangnya. Pada wanita, kehilangan massa tulang akan semakin
meningkat setelah menopause, sehingga wanita mempunyai
resiko tinggi patah tulang. Pada pria mempunyai resiko patah
tulang setelah umur 70 tahun.
Anemia gizi
Terjadi karena asupan makanan yang menurun atau efek
samping obat-obatan. Pada umumnya, lansia yang mempunyai
BB rendah juga menderita anemia. Anemia gizi yang terjadi pada
lansia umumnya adalah anemia defisiensi besi, meskipun anemia
def B12 juga sering ditemui.
Hypervitaminosis
Data menunjukkan bahwa 10% dari lansia sehat mengonsumsi
10x dari RDA pada beberapa vitamin.
vitamin A : GI symptoms, liver dysfunction, headache,
desquamation, xerosis.
vitamin C : false positive fecal occult test. Renal stone,
decreased vitamin B12 absorption
vitamin D : hypercalcemia, hyperphosphatemia,
confusion, lethargy, ectopic calcification.
vitamin E : potentiate the effect of Coumadin by inhibit
vit K
6
April 5, 2010
vitamin B : ataxia, loss of vicration and potition sense,
porioral sense.
Beberapa assessment yang bisa dilakukan :
1. Dapat dibagi menjadi 2 level
Level 1 dengan melakukan kalkulasi BMI dan preventive
nutrition intervention
Level 2, dilakukan jika pada level 1 terdapat potensi
masalah nutrisi. Termasuk di level 2 adalah antropometri
dan laboratory assessment.
2. Dapat melalui 4 tahap
Dietary assessment
o metode konvensional sulit untuk diterapkan :
keterbatasan kognitif,dll.
o membutuhkan waktu yang lebih untuk wawancara,
dll. Informasi konfirmasi atau suplementer perlu
didapatkan, bisa dari seseorang yang merawat
pasien.
o Untuk usia pada grup ini, metode yang bergantung
pada memori (24 hour recall) tidak seakurat informasi
yang diperkaya dnegan record yang berlanjut atau
checklist yang dilengkapi segera setelah makan.
Biochemical assessment
o Albumin
merupakan protein serum yang sering diukur
jika produksi dan degradasi albumin
berlangsung seimbang, albumin mempunyai
half-life 18 hari.
dengan penuaan, kadar albumin serum
mengalami penurunan (0.8 g/L/decade in
persons >60tahun)
7
April 5, 2010
bukan merupakan pemeriksaan yang
dianjurkan untuk mengetahui status nutrisi
karena beberapa keadaan lain dapat
mengakibatkan kondisi hypoalbuminemia
(inflammasi kronis, advanced liver disease,
gagal jantung, nephritic syndrome)
o Prealbumin
merupakan protein transport untuk thyroxine.
mempunyai paruh waktu 2 hari
sensitivitas lebih baik untuk evaluasi perubahan
nutrisi akut
level meningkat 10 mg/L setiap hari dengan
replesi nutrisi yang baik
jika peningkatannya masih kurang 20 mg/dL
dalam seminggu, mengindikasikan tidak
cukupnya support nutrisi atau respon jelek
pasien dan prognosis yang buruk.
o Insulin Growth Factor-1
peptide yang diproduksi oleh hati dengan
stimulasi hormon pertumbuhan.
kadar menurun dengan cepat dalam kondisi
lapar, dan meningkat ke nilai normal selama
replesi.
paruh waktu 2-4 jam : sangat sensitive
terhadap perubahan nutrisi
o C-reactive protein
Clinical and Anthropometric Assessment
o Anthropometric
Weight
8
April 5, 2010
merupakan indikator kecukupan nutrisi
dan perubahan status nutrisi yang paling
simple.
tidak selalu mudah, terutama untuk
pasien yang lemah. Jika pasien tidak bisa
berdiri, maka digunakan kursi atau bed-
scale, dan harus dikalibrasi secara
teratur.
Low body weight : kurang dari 80% BB
yang direkomendasikan.
Weight Loss
merupakan kondisi berkurangnya berat
badan melebihi 2% baseline body weight
dalam 1 bulan, 5% dalam 3 bulan, atau
10% dalam 6 bulan.
parameter berat yang stabil tidak
mengindikasikan normalnya massa lemak
dan otot normal.
Pengukuran massa lemak
dapat diukur paling baik dengan
menggunakan dual-energy-x ray atau
computed tomography (tidak praktis dan
mahal)
dapat diukur dengan BMI, waist
circumference, dan sagittal diameter
(menggunakan abdominal caliper pada
level krista iliaka) berkorelasi baik
dengan total body fat, namun tidak
berkorelasi dengan visceral fat stores.
Pengukuran massa otot
atrofi sel otot, atau sarcopenia sangat
umum terjjadi dan berhubungan kuat
9
April 5, 2010
dengan kecacatan, dan morbiditas
independen.
dapat dihitung dengan TSF dan rata-rata
lingkar lengan.
Nutrition Indeks
o Mini Nutritional Assessment (MNA)
alat yang masih berlaku yang mempunyai nilai
prediktif positif untuk mendeteksi 97%
malnutrition.
sensitifitas 96%, spesifisitas 98%.
mempersatukan beberapa domain, termasuk :
status fungsional, diet, persepsi diri tentang
kesehatan, dan anthropometric index.
menunjukkan kemampuan prediktif adverse
clinical event dan mortalitas pada pasien tua
rawat inap.
o Subjective Global Assessment
termasuk riwayat dan pemeriksaan fisik, dan
adanya clinical grading status nutrisi
manifestasi pada SGA antara lain kehilangan BB
selama 6 bulan sebelumnya dan selama 2
minggu sebelumnya, intake diet hubungannya
dengan pola pasien sehari-hari, adanya gejala
GI yang signifikan, kapasitas fungsional,
kebutuhan metabolic penyakit yang mendasari,
hilangnya lemak subkutan (posterior lengan
atas, thoraz), muscle wasting (quadriceps
femoris, deltoideus, dan adanya edema (ankle,
sacral))
sangat bergantung pada penilaian subjectif
dibandingkan pengukuran detail.
10
April 5, 2010
3. What are condition that can suppress an appetite in
elderly ?
Kondisi Fisik
Fisiologis
Penurunan massa otot
penurunan massa otot basal metabolic rate
menurun kebutuhan kalori menurun
Level aktivitas
Gigi
masalah mengunyah pada orang tua karena
kehilangan gigi
Functional disability
berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, seperti
membeli makanan dan meyiapkan makanan.
Taste and Smell
sensitivitas untuk merasa dan mencium menurun
dengan lambat seiring dengan bertambahnya umur.
Changes in GIT
perjalanan makanan dalam GIT menurun,
menyebabkan konstipasi.. Konstipasi juga bisa
disebabkan oleh diet rendah serat dan air,
pengobatan, dan kurangnya olahraga. Keluhan
tersering lainnya adalah nausea, indigestion, heart
burn.
Penurunan fisiologis intake makanan yang disebut
dengan ‘anorexia of aging’; terjadi meski lansia yang
sehat.
Patologis
Penyakit kronik yang berhubungan dengan anorexia,
seperti penyakit GIT, CHF, ginjal, dan cancer. Penyakit
11
April 5, 2010
lain seperti stroke, tidak berhubungan dengan
anorexia tetapi dapat menurunkan intake makanan.
Adanya dysphagia
Adanya
Meminum obat-obat jenis tertentu
Drug Group Drug Nutrition
Depleted
Analgesics Uncoated aspirin Iron
Antacids Aluminium or
magnesium
hydroxide
Sodium
bicarbonate
Phosphate,
calcium, dan
folate
Calcium, folate
Antiulcer drugs Cimetidine B12
Chemotherapeu
tic-agents
Methotrexate Folate
Cholesterol-
lowering agents
Cholestyramine Fat, vitamin A
dan B
Diuretics Lasix Potassium
Laxatives Mineral oil Vitamin A, D, K
Kondisi Sosial Ekonomi
low income
eating alone
loneliness
social isolation
perasaan kehilangan
depresi
cognitive impairment
Konsisi Psikologis
cognitive function
social support
12
Top Related