8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
1/64
1
GAMBARAN KINERJA POSYANDU TERHADAP USAHA
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKAKEMATIAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KUSUMA BANGSA, KECAMATAN PEKALONGAN UTARA,
KOTA PEKALO NGAN BULAN JANUARI – JUNI 2015
Oleh :Dr. Farah Maulida
Dr. Muhammad FathahDr. Radith Aulia
Dr. Regina WulandariDr. Ryco Giftyan
Dr. Wicaksono N. Utomo
Pembimbing:Dr. Rikza Dini
INTERNSIP PUSKESMAS KUSUMA BANGSA
KOTA PEKALONGAN
AGUSTUS 2015
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
2/64
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................. 4
1.3 TUJUAN PENELITIAN .............................................................. 4
1.4 MANFAAT PENELITIAN ......................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 7
2.1 PENGERTIAN EFEKTIVITAS .................................................. 7
2.2 POSYANDU ................................................................................ 8
2.3 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAKSANA
POSYANDU ................................................................................ 14
2.4 PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT MELALUI
POSYANDU ................................................................................ 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 25
3.1 RUANG LINGKUP PENELITIAN ............................................. 25
3.2 JENIS PENELITIAN ................................................................... 25
3.3 VARIABEL PENELITIAN ......................................................... 25
3.4 POPULASI DAN SAMPEL ........................................................ 26
3.5 MATERI/ALAT PENELITIAN .................................................. 26
3.6 PROSEDUR PENELITIAN ........................................................ 26
3.7 PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA .............................. 27
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
3/64
3
3.8 VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL ......................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................. 39
BAB V PEMBAHASAN .......................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 64
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
4/64
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan dari
pembangunan adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi
rakyatnya untuk menikmati umur panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan
yang produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu kenyataan yangsederhana tetapi sering terlupakan.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan tersebut
merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia baik masyarakat, swasta,
maupun pemerintah.Sejalan dengan tujuan pembangunan yang berwawasan kesehatan dan
kesejahteraan maka pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan
yaitu pembangunan mutu SDM di berbagai sektor serta masih menitik
beratkan pada program-program promotif dan preventif yang didukung oleh
informasi kesehatan secara berkesinambungan sehingga dapat mewujudkan
masyarakat yang berperilaku hidup sehat, lingkungan sehat dan memiliki
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri serta dapat menjangkau
pelayanan kesehatan yang berkualitas di tahun 2015. (Depkes RI 2010).
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan
indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000
kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi sebesar 32 per 1000
kelahiran hidup. Target global MDGs ( Millenium Development Goals ) ke-5
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
5/64
5
adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI) menjadi 102 per 100.000
kelahiran hidup dan menurunkan angka kematian bayi (AKB) menjadi 17 per
1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. (Kementrian Kesehatan RI 2011).
Secara umum strategi pembangunan kesehatan yaitu menggerakkan
pembangunan nasional berwawasan kesehatan, mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, rata dan terjangkau. Salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB adalah dengan memelihara,
memberikan, dan meningkatkan pelayanan pada ibu hamil dan ibu bersalin
secara cermat dan tepat termasuk deteksi dini ibu hamil dengan risiko tinggi
yang berbasis pada pelayanan kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungannya seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Posyandu adalah salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat. Posyandu diselenggarakan untuk memudahkan masyarakat
dalam mengetahui kesehatan dasar terutama untuk ibu hamil, bayi, dan balita.
Keaktifan keluarga pada setiap kegiatan Posyandu tentu akan berpengaruh
pada keadaan status gizi anak balitanya (Adisasmito, 2006). Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) sebagaimana dijelaskan dalam Juklak BKKBN adalah
merupakan tempat pelayanan dalam suatu wilayah kerja tertentu dengan
kegiatan terpadu yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat secara terpadu
dengan program-program terkait untuk mencapai tujuan Norma Keluarga
Kecil Bahagia dan Sejahtera.
Tujuan umum Posyandu yaitu untuk menunjang percepatan penurunan
angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Untuk wilayah kerja Puskesmas
Kusuma Bangsa, AKI masih tinggi. Pada tahun 2014, angka kematian ibu
sebesar 2 kematian dari 603, sedangkan angka kematian bayi sebesar 10 anak
dari 605 bayi lahir. Angka AKI dinilai masih cukup tinggi jika kita
estimasikan angka tersebut dalam rumus, yaitu akan ada 332 kematian dalam
100.000 kelahiran dan jauh dibawah target MDGs sebesar 102/100.000.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
6/64
6
Tingginya AKI dan AKB membutuhkan perhatian serius dari semua
pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Posyandu sebagai unit
kesehatan terkecil di masyarakat memiliki peran yang baik dalam
menurunkan AKI dan AKB. Pelaksanaan posyandu yang efektif dan efisien
dapat membantu untuk tercapainya MDGs terutama mengenai kesehatan ibu
dan bayi melalui penurunan angka kematian ibu dan bayi.
1.2 Rumusan masalah
Apakah peran Posyandu terhadap usaha penurunan angka kematian ibu dan
angka kematian bayi sudah efektif?
1.3 Tujuan penelitian
Menilai efektvitas peran Posyandu terhadap usaha penurunan angka kematian
ibu dan angka kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Kusuma Bangsa,
Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan terkait peran
Posyandu terhadap usaha penurunan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Kusuma Bangsa,
Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan.
1.4.2 Manfaat praktis
1. Meningkatkan pelayanan Posyandu yang ideal sesuai dengankebutuhan masyarakat.
2. Mengoptimalkan peran serta kader untuk mencapai pelayanan
Posyandu yang ideal
3. Mengoptimalkan peran serta tenaga kesehatan untuk mencapai
pelayanan Posyandu yang ideal
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
7/64
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
populer mendefinisikan efektivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna
atau menunjang tujuan.
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran
yang telah ditentukan dalam setiap organisasi, kegiatan atau pun program.
Disebut efektif apabila tercapai tujuan atau pun sasaran seperti yang telah
ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H.Emerson yang dikutip
Soewarno Handayaningrat S.(1994:16) yang menyatakan bahwa “efektivitas
adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.1
Steers (1985:87) mengemukakan bahwa “efektivitas adalah jangkauan
usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana
tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan
sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap
pelaksanaannya”. 2
Menurut Agung Kurniawan dalam bukunya yang berjudul Transformasi
Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas sebagai kemampuanmelaksanakan tugas, fungsi dari suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak
ada tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya (Kurniawan,
2005:109) 3
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian efektivitas maka dapat
disimpulakn bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kuantitas, kualitas, dan waktu) yang telah dicapai oleh
manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
8/64
8
Upaya mengevaluasi jalanya suatu organisasi dapat dilakukan melalui konsep
efektivitas. Konsep ini adalah salah satu faktor untuk menentukan apakah
perlu dilakukan perubahan secara signifikan terhadap bentuk dan manajemen
suatu organisasi atau tidak. Suatu kegiatan dikatakan efisien apabila
dikerjakan sesuai dengan prosedur, sedangkan dikatakan efektif apabila
kegiatan tersebut dilaksanakan dengan benar untuk mencapai tujuan
organisasi melalui sumber daya yang dimiliki seperti anggota, sarana dan
prasarana serta metode yang digunakan secara efisien, ditinjau dari sisi
masukan (input), proses, dan keluaran (output) sehingga memberikan hasil
yang bermanfaat.
Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan antara rencana
yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan. Hal ini
dapat diukur dengan tiga kriteria pendekatan, seperti yang dikemukakan oleh
Martini dan Lubis (1987:55), yaitu pendekatan sumber, pendekatan proses,
dan pendekatan sasaran. Pendekatan sumber ( resource approach ) yaitu
mengukur efektivitas dari input dengan mengutamakan adanya keberhasilan
organisasi untuk memperoleh sumber daya, baik fisik maupun non fisik yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pendekatan proses ( process approach )
yaitu mengukur efektivitas dengan melihat sejauh mana pelaksanaan program
dari semua kegiatan proses internal atau mekanisme organisasi. Pendekatan
sasaran ( goal approach ) yaitu mengukur efektivitas dengan menitikberatkan
perhatian pada output, mengukur keberhasilan organisasi untuk mencapai
hasil yang sesuai dengan rencana. 4
2.2 Posyandu
2.2.1 Pengertian posyandu
Posyandu merupakan salah santu bentuk Upaya Kesehatab
bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelila dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
9/64
9
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mepercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
Posyandu adalah suatu forum komunikasi dan pelayanan
kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk
pengembangan sumber daya manusia sejak dini (Shakira 2009).
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan
yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian
NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera). 5
Pos pelayanan terpadu yang dikenal dengan istilah posyandu
adalah suatu tempat yang kegiatannya dilakukan minimal setiap satu
bulan sekali yang diberikan petugas pelayanan kesehatan. Kegiatan
pelayanan kesehatan di poyandu terdiri dari pelayanan pemantauan
pertumbuhan balita, pelayanan imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan
anak meliputi ANC (Antenatal Care), kunjungan pasca persalinan atau
nifas, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang balita, pencegahan
dan penanggulangan diare dan pelayanan kesehatan lainnya. (Arali
2008) 6
Berdasarkan pelayanan yang diberikan, sasaran posyandu terdiri
atas pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita.
(Shakira 2009) 5
2.2.2 Penyelenggaraan posyandu
Penyelenggaraan posyandu dilakukan oleh kader yang telah
dilatih di bidang kesehatan dan KB dan keanggotaannya berasal dari
PKK, tokoh masyarakat serta pemuda dan pemudi. Pengelola posyandu
sendiri adalah pengurus yang dibentuk oleh ketue RW yang berasal dari
kader PKK, tokoh masyarakat formal dan informal serta kader
kesehatan yang ada di wilayah tersebut. (Effendy 1998) 7
Kader kesehatan adalah kader-kader yang dipilih masyarakat
menjadi penyelenggara posyandu. Menurut Gunawan dalam Hasdi
(2007), kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehatan desa
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
10/64
10
(prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dan dari masyarakat
dan bertugas mengembangkan masyarakat. Tujuan pembentukan kader
adalah untuk mengikutsertakan masyarakat secara aktif dan
bertanggung jawab shingga dapat meningkatkan efisiensi pelayanan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat secara
optimal. 8,9
2.2.3 Pelayanan posyandu
Beberapa kegiatan di posyandu diantaranya terdiri dari lima
kegiatan, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi,
peningkatan gizi dan penanggulangan diare. (Hasdi 2007) Lima
kegiatan posyandu selanjutnya dikembangkan menjadi tujuh kegiatan
posyandu (Sapta Krida Posyandu), yaitu kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, imunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare,
sanitasi dasar, dan penyediaan obat essensial. (Shakira 2009) 5,8,9
1) Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) 5,9
a. Ibu Hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
1) Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang
dilakukan oleh kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas
ditambah dengan pengukuran tekanan darah dan pemberian
imunisasi Tetanus Toksoid.Bila tersedia ruang pemeriksaan,
ditambah dengan pemeriksaan tinggi fundus/usia kehamilan.
Apabila ditemkan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas; 2)
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu
diselenggarakan Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka
Posyandu atau pada hari lain sesuaidengan kesepakatan.
Kegiatan kelompok Ibu Hamil antara lain sebagai berikut:
a. Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan
persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi
b. Perawatan payudara dan pemberian ASI
c. Peragaan pola makanan ibu hamil
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
11/64
11
d. Peragaan perawatan bayi baru lahir
e. Senam ibu hamil
b. Ibu Nifas dan Ibu Menyusui 10
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui
mencakup:
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan
kebersihan jalan lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan
payudara, pemeriksaan tinggi fundus dan pemeriksaan lochia.
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
c. Bayi dan Anak Balita 10
Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak.
Jika ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran
pelayanan, anak balita sebaiknya tidak digendong melainkan
dilepas bermain sesama balita dengan pengawasan orang tua di
bawah bimbingan kader.
Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai dengan
umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan
Posyandu untuk balita mencakup:
1. Penimbangan berat badan
2. Penentuan status pertumbuhan
3. Penyuluhan
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
12/64
12
4. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
2) Keluarga Berencana (KB) 8,9
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader
adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada
tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntukan KB, dan konseling
KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang menunjang
dilakukan pemasangan IUD.
3) Imunisasi 5
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan
dengan program, baikterhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu
hamil.
4) Gizi 5
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah
bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan
meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan
pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin
A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas
ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul Yodium untuk
yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2
kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
5) Pencegahan dan Penanggulangan Diare 5,8,9,10
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Penanggulangan diare di Posyandu dilakukan antara lain
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
13/64
13
penyuluhan, pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri
oleh masyarakat atau pemberian Oralit yang disediakan.
Pelayanan Posyandu yang diberikan kepada masyarakat pada
saat kegiatan Posyandu adalah :
a. Jenis pelayanan minimal, meliputi: penimbangan untuk memantau
pertumbuhan anak, pemberian makana pendamping ASI dan vit A
dua kali setahun, pemberian PMT untuk anak yang tidak cukup
pertumbuhannya, memantau atau melakukan pelayanan imunisasi,
memantau kejadian ISPA dan Diare, serta melakukan rujukan bila
diperlukan.
b. Paket pengembangan atau pilihan, adalah peket layanan yang dapat
ditambahkan atau dikembangkan bagi Posyandu yang telah mapan.
Paket kegiatan pilihan ini merupakan perluasan kegiatan Posyandu
yang disesuaikann dengan kebutuhan masyarakat/kelompok sasaran
di daerah, yang meiputi tambahan berbagai program, antara lain : a)
Program pengembangan Anak Dini Usia (PADU) yang
diintegrasikan dengan program Bina Keluarga Balita (BKB) dan
kelompok bermain lainnya; b) Program Dana Sehat/ atau JPKM dan
sejenisnya, seperti TABULIN, TAUMAS dan sebagainya; c)
Program penyuluhan penanggulangan penyakit endemis setempat
seperti malaria, demam berdarah dengue (DBD), gondok endemic
dan lainnya; d) Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan
pemukiman (PAB-PLP); e) Usaha kesehatan Gizi masyarakat Desa
(UKGMD); f) Program iversifikasi Pertanian Tanaman Pangan; g)
Program saran air minum dan jamban keluarga (SAMIJAGA) dan
perbaikan lingkungan pemukiman; h) Pemanfaatan pekarangan; i)
Kegiatan Ekonomi produktif, seperti usaha simpan pinjam dan lain-
lain; j) Dan kegiatan lainnya seperti : TPA, Pengajian, Tman
bermain, Arisan, Peragaan Teknologi tepat guan dan sejenisnya.
c. Pelayanan Ibu Hamil dan Ibu menyusui. Bagi ibu hamil dan
menyusui, pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan baik oleh
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
14/64
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
15/64
15
Pada hari buka Posyandu, antara lain: a) Melaksanakan pendaftaran
pengunjung Posyandu; b) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu
hamil yang berkunjung ke Posyandu; c) Mencatat hasil penimbangan di
buku KIA atau KMS dan mengisi buku register Posyandu. d) Pengukuran
LILA pada ibu hamil dan WUS. e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan
dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta
memberikan PMT; f) Membantu petugas kesehatan memberikan
pelayanan kesehatan dan KB sesuai kewenangannya; g) Setelah pelayanan
Posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan melengkapi pencatatan
dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.
Di luar hari buka Posyandu, antara lain: a) Mengadakan
pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, ibu nifas dan ibu
menyusui serta bayi dan anak balita; b) Membuat diagram batang (balok)
SKDN tentang jumlah Semua balita yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat
(KMS) atau Buku KIA, jumlah balita yang Datang pada hari buka
Posyandu dan jumlah balita yang timbangan berat badannya Naik; c)
Melakukan tindak lanjut terhadap: 1) Sasaran yang tidak datang; 2)
Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan; d) Memberitahukan
kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka;
e)Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri
pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.
2. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di
Posyandu satu kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga
kesehatan Puskesmastidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk
Posyandu yang buka lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas
Puskesmas pada hari buka Posyandu antara lain sebagai berikut:
a. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana di
langkah 5 (lima). Sesuai dengan kehadiran wajib petugas Puskesmas,
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
16/64
16
pelayanan kesehatan dan KB oleh petugas Puskesmas hanya
diselenggarakan satu kali sebulan. Dengan perkataan lain jika hari
buka Posyandu lebih dari satu kali dalam sebulan, pelayanan tersebut
diselenggarakan hanya oleh kader Posyandu sesuai dengan
kewenangannya.
c. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling kesehatan, KB dan gizi
kepada pengunjung Posyandu dan masyarakat luas.
d. Menganalisa hasil kegiatan Posyandu, melaporkan hasilnya kepada
Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya
perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu.
e. Melakukan deteksi dini tanda bahaya umum terhadap Ibu Hamil, bayi
dan anak balita serta melakukan rujukan ke Puskesmas apabila
dibutuhkan.
3. Stakeholder (Unsur Pembina dan Penggerak Terkait)
a. Camat, selaku penanggung jawab Kelompok Kerja Operasional
(Pokjanal) Posyandu kecamatan: 1) Mengkoordinasikan hasil kegiatan
dan tindak lanjut kegiatan Posyandu; 2) Memberikan dukungan dalam
upaya meningkatkan kinerja Posyandu; 3) Melakukan pembinaan
untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu secara teratur.
b. Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain, selaku penanggung jawab Pokja
Posyandu desa/kelurahan: 1) Memberikan dukungan kebijakan, sarana
dan dana untuk penyelenggaraan Posyandu. 2) Mengkoordinasikan
penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka Posyandu;
3) Mengkoordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu dan
tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan
Posyandu; 4) Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga
Kemasyarakatan atau sebutan lainnya. 5) Melakukan pembinaan untuk
terselenggaranya kegiatan Posyandu secara teratur.
c. Instansi/Lembaga Terkait:
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
17/64
17
1) Badan / Kantor / Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) berperan dalam fungsi koordinasi
penyelenggaraan pembinaan, penggerakan peran serta masyarakat,
pengembangan jaringan kemitraan, pengembangan metode
pendampingan masyarakat, teknis advokasi, fasilitasi, pemantauan
dan sebagainya.
2) Dinas Kesehatan, berperan dalam membantu pemenuhan pelayanan
sarana dan prasarana kesehatan (pengadaan alat
timbangan,distribusi Buku KIA atau KMS, obat-obatan dan
vitamin) serta dukungan bimbingan tenaga teknis kesehatan.
3) SKPD KB di Provinsi dan Kabupaten/Kota, berperan dalam
penyuluhan, penggerakan peran serta masyarakat melalui BKB dan
BKL.
4) BAPPEDA, berperan dalam koordinasi perencanaan umum,
dukungan program dan anggaran serta evaluasi.
5) Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian,
Dinas Perindustrian dan UKM, Dinas Perdagangan dan sebagainya,
berperan dalam mendukung teknis operasional Posyandu sesuai
dengan peran dan fungsinya masing-masing, misalnya:
a) Kantor Kementerian Agama, berperan dalam penyuluhan
melalui jalur agama, persiapan imunisasi bagi calon pengantin,
penyuluhan di pondok-pondok pesantren dan lembaga
pendidikan keagamaan, mobilisasi dana-dana keagamaan, dsb;
b) Dinas Pertanian, berperan dalam hal pendayagunaan tenaga
penyuluh lapangan, koordinasi program P4K, dsb;
c) Dinas Perindustrian dan UKM, Dinas Perdagangan, berperan
dalam hal penyuluhan gizi, khususnya penggunaan garam
beryodium, dsb.
d) Dinas Pendidikan, berperan dalam penggerakan peran serta
masyarakat sekolah dan pendidikan luar sekolah, misalkan
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
18/64
18
melalui jalur program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), PAUD,
dsb;
e) Dinas Sosial, berperan dalam hal penyuluhan dan
pendayagunaan Karang Taruna, Taman Anak Sejahtera (TAS),
penyaluran berbagai bantuan sosial, dsb; f) Lembaga Profesi,
misalkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli
Gizi (PERSAGI), Himpunan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia(HIMPAUDI) dan
tenaga layanan sosial terkait yang dapat berperan dalam
pelayanan kesehatan dan sosial.
Selain dinas/institusi/lembaga tersebut diatas, kemungkinan
masih terdapat beberapa unsur dinas/instansi/lembaga yang dapat
melakukan peran dan fungsinya dalam Posyandu namun untuk daerah-
daerah tertentu mungkin tidak terdapat unsur dinas / instansi / lembaga
sebagaimana tersebut diatas, karena struktur organisasi pada jajaran
Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten / Kota saat ini cukup
bervariasi. apabila dinas /instansi/lembaga sebagaimana tersebut di
atas tidak terdapat di daerah, maka perlu dipertimbangkan fungsi yang
sesuai dalam organisasi Pokjanal Posyandu setempat.
d. Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu:
1) Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan Posyandu.
2) Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya
sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan
Posyandu.
3) Melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan
alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan
desa/kelurahan.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
19/64
19
4) Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, pamantauan dan
evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader Posyandu
secara berkesinambungan.
5) Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong,
dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu.
6) Mengembangkan kegiatan lain sesuaidengan kebutuhan.
7) Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu kepada Kepala
Desa/Lurah dan Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan.
e. Tim Penggerak PKK:
1) Berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu.
2) Penggerakkan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu.
3) Penyuluhan, baik di Posyandu maupun di luar Posyandu.
4) Melengkapi data sesuai dengan Sistim Informasi Posyandu (SIP)
atau Sistim Informasi Manajemen (SIM).
f. Tokoh Masyarakat/Forum Peduli Kesehatan Kecamatan (apabila telah
terbentuk):
1) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan
Posyandu.
2) Menaungi dan membina kegiatan Posyandu.
3) Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan aktif
dalam kegiatan Posyandu.
g. Organisasi Kemasyarakatan/LSM:
1) Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu, antara lain: pelayanan kesehatan masyarakat,
penyuluhan, penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi
organisasi.
2) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
20/64
20
h. Swasta/Dunia Usaha:
1) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan
kegiatan Posyandu.
2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan
Posyandu
2.4 Peningkatan kesehatan masyarakat melalui posyandu
Masalah kesehatan merupakan suatu masalah yang kompleks. Mulai
dari ilmu yang digunakan dalam penyelesaian merupakan multidisiplin,
sektor yang terkait pun multisektoral, serta subjek yang melaksanankannya
pun berasal dari berbagai pihak. Masyarakat memiliki porsi yang perlu
diperhitungkan dalam penyelesaian masalah kesehatan dan peningkatan
derajat kesehatan. Membicarakan kesehatan masyarakat tidak bisa dilepaskan
dari fungsi pelayanan kesehatan daerah setempat sebagai fasilitator
masyarakat untuk memainkan perannya dalam pembangunan kesehatan di
daerahnya sendiri. Selain itu, masalah kesehatan masyarakat masyarakat
menjadi hal yang harus dicermati oleh pemerintah mengingat mulai
dikembangkannya paradigma sehat di Indonesia. 13
Penerapan paradigma sehat merupakan model pembangunan
kesehatan dalam jangka panjang agar mampu mendorong masyarakat untuk
bersikap mandiri dalam memelihara kesehatan, melalui peningkatan
pelayanan promotif dan preventif disamping kuratif dan rehabilitatif untuk
mewujudkan Indonesia Sehat (Castro, 2008).
Pelayanan kesehatan merupakan setiap bentuk pelayanan atau
program kesehatan yang ditujukan pada perseorangan atau masyarakat dan
dilaksanakan secara perseorangan atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi, dengan tujuan untuk memelihara ataupun meningkatkan derajat
kesehatan yang dipunyai. Selain itu terdapat lima fungsi utama pelayanan
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
21/64
21
kesehatan di antaranya adalah; 1) mendorong masyarakat melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan persoalan mereka sendiri, 2) memberi
petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara menggali dan menggunakan
sarana yang ada secara efektif dan efisien, 3) memberi pelayanan kesehatan
langsung kepada masyarakat, 4) memberi bantuan yang bersifat teknis,
bahan-bahan serta rujukan, 5) bekerja sama dengan sektor lain dalam
melaksanakan program kerja Posyandu. 11,13
Posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan mempunyai kewenangan
yang besar dalam menciptakan inovasi model pelayanan kesehatan di
masyarakat. Artinya, Posyandu memiliki satu peran strategis untuk
mengorganisir masyarakat dalam mengupayakan kesehatan masyarakat. Hal
ini pun telah tertuang di dalam Sistem Kesehatan Nasional, dalam bab
keempat: subsistem upaya kesehatan, disebutkan di dalamnya bahwa
subsistem upaya kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya
kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan (UKP) secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. 10,11
Tujuan dari upaya kesehatan yang saling mendukung ini adalah
terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai (accessible), terjangkau
(afforrdable), dan bermutu (quality) untuk menjamin terselenggaranya
pembangunan kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
Dengan demikian, pemerintah maupun penyelenggara pelayanan
kesehatan tidak dapat bekerja sendiri untuk membangun kesehatan
masyarakat. Baik masyarakat maupun individu dari masyarakat itu sendiri
juga harus memiliki pemahaman yang sama dengan pemerintah. Oleh karena
itulah, sudah menjadi konsekuensi pemerintah atau petugas pelayanan
kesehatan (Posyandu) untuk memberdayakan dan mengorganisasikan
masyarakat. Seperti yang telah disebutkan pada paragraf sebelumnya,
Posyandu memiliki peran untuk memberdayakan masyarakat, dengan tujuan
untuk memberikan pemahaman dalam membangun kesehatan masyarakat.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
22/64
22
Telah disebutkan pula pada paragraf awal bahwa masalah kesehatan
masyarakat ini pun muncul akibat tercetusnya paradigma sehat demi
meningkatkan derajat kesehatan di masyarakat. Pentingnya pemberdayaan
masyarakat pun disebutkan Winslow (1920) dalam teorinya tentang kesehatan
masyarakat.
Pengertian dan fungsi pengorganisasian dan kesehatan masyarakat,
sebagai bentuk upaya peningkatan fungsi Posyandu. Pengorganisasian
masyarakat dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan kesehatan masyarakat,
pada hakikatnya adalah menghimpun potensi masyarakat atau sumber daya
(resources) yang ada di dalam masyarakat itu sendiri untuk upaya-upaya,
yaitu: preventif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif kesehatan mereka sendiri.
Dari sumber lain, pengorganisasian dan pengembangan masyarakt diartikan
sebagai teknologi yangdigunakan untuk melakukan intervensi pada faktor
pendukung (enabling factors) sebagai salah satu prasyarakat untuk terjadinya
proses perubahan perilaku. Dengan teknologi pengorganisasian dan
pengembangan sumber daya yang ada pada masyarakat sehingga mampu
mandiri untuk meningkatkan derajat kesehatannya (Sasongko, 2000).
Pengorganisasian masyarakat bertujuan untuk mendorong secara
efektif modal sosial masyarakat agar mempunyai kekuatan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam hal kesehatan secara mandiri. Melalui
proses pengorganisasian, masyarakat diharapkan mampu belajar untuk
menyelesaikan ketidakberdayaannya dan mengembangkan potensinya dalam
mengontrol kesehatan lingkungannya dan memulai untuk menentukan sendiri
upaya-upaya strategis di masa depan; Memperkokoh kekuatan komunitas
basis: Pengorganisasian masyarakat bertujuan untuk membangun dan
menjaga keberlanjutan kelompok-kelompok kesehatan (Posyandu, Polindes,
Dokter Kecil dan lainnya).
Peran Posyandu bukan saja persoalan teknis medis tetapi juga
bagaimana keterampilan sumber daya manusia yang mampu mengorganisir
modal sosial yang ada di masyarakat. Program-program Posyandu yang
berbasis atu diantarnya adalah upaya perbaikan gizi masyarakat: pembinaan
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
23/64
23
pengembangan UPGK dan pelayanan gizi. Pembinaan UPGK merupakan
kegiatan kunjungan petugas Puskesmas ke tiap Posyandu desa atau
RW.Selain itu, Kegiatan ini meliputi penyuluhan, pemberian nasehat pada
masyarakat ataupun kader atau volunter di desa/RW tersebut. Tindak lanjut
dari penyuluhan ini biasanya diterapkan para kader kesehatan di desa atau
RW setempat dalam kegiatan Posyandu, misalnya saja dengan pemberian
makanan tambahan pada masyarakat yang menimbang anaknya ke Posyandu
serta transfer ilmu dari kader kesehatan pada masyarakat setempat. 12,14
Dengan demikian, harapan dari adanya penyuluhan sekaligus
pemberian makanan yang memenuhi gizi ini dapat menjadi awal dari
tindakan masing-masing keluarga untuk menggalakkan peningkatan gizi
kesehatan. Dengan begitu, kita kembali menyimpulakan bahwa Posyandu
perlu memberdayakan dan mengorganisir masyarakat, paling tidak kader
kesehatan di tiap daerah, untuk ikut serta dalam pembangunan kesehatan di
lingkungan tempat tinggal mereka karena pemerintah kita pun memiliki
keterbatasan petugas kesehatan profesional dan pendanaan yang kurang
optimal untuk mendukung semua program kesehatan daerah. Dari contoh-
contoh program kesehatan Posyandu yang melibatkan pemberdayaan
masyarakat, kita dapat lihat bahwa keterlibatan masyarakat dalam upaya-
upaya kesehatan ternyata cukup besar, mulai dari sebagai sumber informasi
dan data, tataran pelaksanaan termasuk pendanaan, sampai penilaian program
itu sendiri.
Meskipun sekarang ini sudah muncul banyak Posyandu di tiap desa
atau RW namun peran Puskesmas tetap dibutuhkan sebab penyelenggara
Posyandu merupakan masyarakat setempat yang masih membutuhkan
pengarahan dari petugas kesehatan, dalam hal ini adalah petugas Posyandu.
Pemberdayaan masyarakat dalam program-program kesehatan berbasis
masyarakat bukan merupakan upaya lepas tangan seperti yang dilakukan
pemerintah mulai darikurangnya sumber daya manusia profesional, dana,
kurangnya kemampuan pemerintah pusat dalam memantau masalah kesehatan
di daerah-daerah
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
24/64
24
Pelayanan Posyandu merupakan setiap bentuk pelayanan atau
program kesehatan yang ditujukan pada perseorangan atau masyarakat dan
dilaksanakan secara perseorangan atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi, dengan tujuan untuk memelihara ataupun meningkatkan derajat
kesehatan yang dipunyai. Selain itu terdapat lima fungsi utama pelayanan
Posyandu di antaranya adalah; 1) mendorong masyarakat melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan persoalan mereka sendiri, 2) memberi
petunjuk kepada masyarakat tentang cara-cara menggali dan menggunakan
sarana yang ada secara efektif dan efisien, 3) memberi pelayanan kesehatan
langsung kepada masyarakat, 4) memberi bantuan yang bersifat teknis,
bahan-bahan serta rujukan, 5) bekerja sama dengan sektor lain dalam
melaksanakan program kerja Posyandu. Dengan demikian, pemerintah
maupun penyelenggara pelayanan kesehatan tidak dapat bekerja sendiri untuk
membangun kesehatan masyarakat.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
25/64
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Ruang lingkup penelitian 3.1.1 Ruang lingkup keilmuan
Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat
3.1.2 Ruang lingkup tempat Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kusuma Bangsa dan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kusuma Bangsa, Kecamatan
Pekalongan Utara, Kota Pekalongan
3.1.3 Ruang lingkup waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2015
3.2 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menyajikan gambaran lengkap mengenai suatu hal baik sosial maupun
eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial
dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkaitan dengan
masalah dan unit yang telah diteliti antara fenomena yang diuji.
3.3 Variabel penelitian 3.3.1 Variabel bebas
Input posyandu yang terdiri dari sumber daya pelaksana posyandu
yaitu tenaga kesehatan puskesmas Kusuma Bangsa, kader posyandu
dan peserta atau sasaran posyandu, dan proses yang terdiri dari teknis
pelaksanaan posyandu
3.3.2 Variabel tergantung Data nilai cakupan pelaksanaan posyandu yang dilaksanakan selama
bulan Januari – Juni 2015
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
26/64
26
3.4 Populasi dan sampel
3.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah
a. Tenaga kesehatan puskesmas Kusuma Bangsa
b. Kader Posyandu di wilayah kerja puskesmas Kusuma Bangsa
c. Ibu hamil dan bayi/balita di wilayah kerja puskesmas Kusuma
Bangsa
3.5.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalaha. Tenaga kesehatan puskesmas Kusuma Bangsa yang mendapatkan
tugas untuk membina posyandu di wilayah kerja puskesmas
Kusuma Bangsa
b. Kader posyandu di wilayag kerja puskesmas Kusuma Bangsa yang
hadir saat pelaksanaan posyandu c. Ibu hamil dan bayi/balita di wilayah kerja puskesmas Kusuma
Bangsa yang hadir saat pelaksanaan posyandu
3.5 Materi/alat penelitian 1. Kuesioner tenaga kesehatan puskesmas Kusuma Bangsa
2. Kuesioner kader posyandu
3. Kuesioner ibu hamil dan bayi/balita 4. Kuesioner teknis pelaksanaan posyandu
5. Data Sistem Informasi Posyandu (SIP)
3.6 Prosedur penelitian/cara pwngumpulan data 1. Metode angket
Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasu dari responden tentang hal-hal yang ia
ketahui. Metode angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang
pengetahuan tenaga kesehatan, kader dan sasaran tentang posyandu di
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
27/64
27
wilayah kerja puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan. Jenis angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup ( close
form question ) yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban
sehingga responden hanya memberi tanda pada jawaban yang dipilih
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan jenis angket terbuka ( open
form question )yaitu kuesioner yang disusun tanpa disertai jawaban
sehingga responden harus menjawab pertanyaan yang disediakan dengan
pengetahuan dan pendapat responden.
2. Metode Observasi
Dilakukan dengan cara mengamati pelaksanaan posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan apakah sudah sesuai
dengan pelatihan yang telah diberikan dan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Metode dokumentasi
Digunakan untuk mendapatkan data tentang cakupan kegiatan
posyandu selama bulan Januari – Juni 2015 di seluruh posyandu di
wilayah kerja puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan.
3.7 Pengolahan dan Penyajian Data Data Primer : Data diambil langsung ke lapangan selama pelaksanaan
posyandu dengan menggunakan kuesioner.
Data Sekunder : Data diambil dari buku kohort, SIP, Laporan Hasil Kegiatan
Posyandu
Data diolah menggunakan SPSS for windows v.20 dan disajikan dalam
bentuk Tabel dan Grafik.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
28/64
28
3.9 Variabel dan Definisi Operasional
Tabel 3.1. Definisi operasional variabel pada Kuesioner
No Pertanyaan dan Definisi Operasional Jenis Variable
A. Teknis Posyandu
1. Nama Posyandu
Sudah jelas
Nominal
2. Alamat Posyandu
Sudah jelas
Nominal
3. Jumlah Kader Terlatih Jumlah kader yang pernah mengikuti pelatihan posyandu
Numerik
4. Jumlah Kader yang hadir
Jumlah kader yang hadir saat dilakukan pengamatan
Numerik
5. Apakah Sudah ada SK (Landasan Hukum) berdirinya posyandu?
Surat keputusan dari kepala desa / lurah
Nominal
Ya / tidak
6. Apakah terdapat anggaran rutin biaya
operasional Posyandu? Anggaran yang diperoleh secara rutin per bulan
Nominal
Ya / tidak
7. Apakah posyandu memiliki lokasi yang tetap?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
8. Apakah lingkungan posyandui mendukung (bersih, jauh dari
pencemaran) ?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
9. Apakah kader melakukan pengumuman hari buka posyandu? Sudah jelas
NominalYa / tidak
10. Apakah kader melakukan persiapan tempat pelaksanaan posyandu?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
11. Apakah dialkukan pembagian tugas antar kader?
Adanya rolling peran dalam sistim 5 meja posyandu
Nominal
Ya / tidak
12 Apakah kader melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan
sebelum pelaksaanaan posyandu?
Nominal
Ya / tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
29/64
29
Sudah jelas
13 Apakah administrasi posyandu lengkap ?
Dikatakan lengkap (ya) bila memenuhi 9 buku:
a. Buku susunan pengurus dan daftar hadir
b. Buku kegiatan posyandu
c. Notulen
d. Inventaris
e. Daftar bantuan
f. Buku tamu
g. Buku kunjungan rumah
h. Buku kas
i. Buku SIP
Nominal
Ya / tidak
(lengkap /
tidak lengkap)
14 Checklist kelengkapan alat posyandu
Ketersedian dan kondisi alat pada posyandu yang meliputi timbangan
berdiri, timbangan bayi, dacin, meteran, pengukur tinggi badan, meja
pengukur panjang badan.
Nominal
Tidak
memiliki / baik
/ kurang baik/
rusak
15 Apakah kader melakukan pendaftaran balita, bumil, dan PUS?
Kader melakukan pendaftaran pada balita atau bumil, atau PUS
(sesuai kondisi pelayanan posyandu)
Nominal
Ya / tidak
16 Checklist pelayuanan ibu hamil
Pelayanan meliputi : penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, penguikuran tekanan darah, pengukuran LILA, pembagian
tablet Fe, Pemeriksaan ANC, Pemberian Imunisasi TT, dan
Konseling.
Nominal
Ya / tidak
17 Checklist pelyanan ibu nifas dan ibu menyusuii
Pelayanan meliputi: konseling KB pasca melahirkan, pembagian
kapsul vitamin A, pemeriksaan dan perawatan payudara, pemeriksaan
TFU
Nominal
Ya / tidak
18 Checklist pelayanan bayi dan balita Nominal
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
30/64
30
Pelayanan meliputi : penimbangan berat badan, pencatatan status
pertumbuhan, pemeriksaan kesehatan, pelaporan BGM, suplementasi
vitamin A dan tablet Fe, pembagian PMT.
Ya / tidak
19 Apakah posyandu melkukan pelayanan KB?
Pelayanan yang dimaksud adalah pembagian kondom dan pil KB
bagi yang memerlukan
Nominal
Ya / tidak
20 Apakah posyandu melakukan pelayanan imunisasi?
Melakukan pelaksanaan Imunisasi dasar pada bayi hingga usia 9
bulan (DPT/HB/Campak)
Nominal
Ya / tidak
21 Pernahkan terdapat kasus diare di wilayah posyandu?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
22 Jika pernah, apakah ditangani sesuai fungsi (permintaan obat ke
puskesmas, pemberian oralit, tablet zn, promosi PHBS)
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
23 Apakah posyandu melakukan program pengembangan?
Kegiatan lain diluar kegiatan wajib posyandu (kegiatan wajib : KIA,
GIZI, Bumil / Nifas, Imunisasi, KB, Pasangan Usia Subur (PUS),
penanggulangan diare)
Nominal
Ya / tidak
B. Nakes
1. Apakah petugas kesehatan mengetahui tentang Posyandu?
Jawaban benar bila mmemenuhi minimal 3 poin berikut
- Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
- dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat (pemberdayaan masyarakat)
- sebagai peran dalam pembangunan kesehatan / memudahkan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan dasar
- untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu / bayi
Nominal
Ya / tidak
2 Apakah mendapat pelatihan tentang Posyandu?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
3 Apakah tenaga kesehatan membimbing kader dalam penyelenggaraan Nominal
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
31/64
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
32/64
32
1. Pendidikan Kader
Pendidikan terakhir kader,dikelompokan menjadi tidak sekolah, SD,
SMP, SMU, Perguruan Tinggi /PT
Ordinal
Tidak sekolah/
SD/
SMP/SMU/
2. Apakah kader tahu pengertian posyandu?
Sudah jelas (lihat definisi posyandu sebelumnya)
Nominal
Ya / tidak
3. Apakah kader tahu manfaat posyandu?
Mampu menyebytkan 3 dari sebagai berikut
- Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan keluarga
- Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat
- Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
- Mendukung pelayanan KB
- Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam
penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan
untuk memotivasi kelompok dasa wisma berperanaktif
Nominal
Ya / tidak
4. Apakah kader tahu kegiatan utama posyandu?
Menyebutkan 4 dari sebagai berikut:
a. GIZI
b. KIA
c. Bumil / Nifas
d. Imunisasi
e. KB
f.
PUS/WUSg. Penanggulangan Diare
Nominal
Ya / tidak
5. Apakah kader tahu sasaran atau peserta posyandu?
Menyebutkan 4 dari sebagai berikut:
a. Bayi
b. Balita
c. Ibu hamil
d. Ibu Nifas / Menyusui
Nominal
Ya / tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
33/64
33
e. Pasangan Usia Subur
6. Apakah kader tahu berapa kali minimal dilakukannya posyandu dalam 1
bulan?
minimal satu kali
Nominal
Ya / tidak
7. Apakah kader tahu mengenai sistem “5 meja” ?
Dapat menyebutkan lengkap (tidak harus berurutan)
a. Pendaftaran
b. Penimbangan
c. Pencatatan di buku KMS
d. Pemberian PMTe. Penyuluhan
Nominal
Ya / tidak
8. Apakah kader memiliki buku panduan kader posyandu?
Sudah jelas (tidak harus memiliki secara pribadi, namun memiliki lebih
dari satu dan pernah membaca atau melihat)
Nominal
Ya / tidak
9. Apakah kader pernah mengikuti pelatihan kader posyandu?
Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
10 Apakah kader mengerti cara melakukan penimbangan pada balita? timbangan yang digunakan disesuaikan usia (bayi / balita)
Sebelum ditimbang, timbangan di nol kan terlebih dahulu, setelah
ditimbang , timbangan juga dilihat apakah kembali ke nol atau tidak
NominalYa / tidak
11. Apakah kader mengerti cara mengukur LILA pada ibu hamil dan WUS?
dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku
Nominal
Ya / tidak
12. Apakah kader memberikan penjelasan hasil pengukuran /
penimbangan?
Memberikan penjelasan akan status gizi anak melalui hasil pemeriksaan
berat badan dan tinggi badan.
Nominal
Ya / tidak
13. Apakah kader mengerti bahwa posyandu bisa meminta obat pada puskesmasuntuk kasus idare? (oralit dan zinc)
sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
14. Apakah kader mengerti cara melakukan pencatatan pada KMS?Cara memplotingkan berat badan sesuai usia pad abuku KMS
Nominal
Ya / tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
34/64
34
15. Apakah kader tahu tentang Sistem Informasi Posyandu (SIP)?Buku pencatatan laporan kegiatan posyandu yang mencakup data
mengenai ibu hamil, bayi, balita, imunisasi, PUS dan WUS
Nominal
Ya / tidak
16. Apakah kader sukarela bertugas di posyandu?Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
17. Apakah tidak ada pihak-pihak yang menghalangi kader untukmelaksanakantugasnya?Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
18. Apakah kader tidak terganggu aktivitas kesehariannya karena menjadikader?Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
19. Apakah kader tidak terbebani secara finansial?Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
D. SASARAN
A.1. Apakah pendidikan terakhir ibu?Sudah jelas.
A.2. Apakah pekerjaan ibu?Sudah jelas.
B.1. Apakah ibu pernah memanfaatkan pelayanan posyandu dalam 3 bulanterakhir?
Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
B.2. Pada waktu berkunjung ke posyandu, pelayanan apa saja yang ibuterima dari petugs posyandu? Sudah jelas.
C.1. Apa ibu mengerti apa itu posyandu?Sudah jelas (lihat definisi posyandu sebelumnya)
Nominal
Ya / tidak
C.2. Apakah ibu mengert tentang pentingnya mengikuti posyandu?Berkaitan dengan manfaat dari posyandu (dapat dilihat di pointsebelumnya)
Nominal
Ya / tidak
C.3. Apakah anda rutin membawa anak anda ke posyandu?Ibu selalu membawa anak ke posyandu minimal sekali sebulan.
Nominal
Ya / tidak
C.4. Apakah ibu mengerti tujuan dari penimbangan balita?- mengetahui status gizi anak- mengetahui pertumbuhan anak- penyaring penyakit penyakit yang mungkin terkait berat badan anak
Nominal
Ya / tidak
C.5. Apakah ibu mengerti anak usia berapakah yang sebaiknya ditimbang di posyandu?Bayi baru lahir hingga usia 5 tahun
Nominal
Ya / tidak
C.6. Bila anak balita ibu terlihat sudah sehat dan gemuk, apakah masih perlu ditimbang di posyandu?Sudah jelas
Nominal
Ya / tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
35/64
35
C.7. Apa tujuan pemberian makanan tambahan bagi anak balita di posyandu?
Ibu dianggap mengerti bila menjawab sebagai berkut:- sebagai makanan tambahan gizi anak, untuk perbaikan gizi anak
terutama pada bayi dengan status garis kuning dan BGM
Nominal
Ya / tidak
C.8. Apakah anda memiliki buku KMS?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
C.9. Apakah anda mngerti tentang bagaimana membaca buku KMS?Dainggap mengerti apabila dapat memperagakan secara langsung
berdasarkan soal yang diberikan oleh penanya. Ibu dapat memplotkanantara berat badan sesuai usia dan jenis kelamin bayi / balita pada grafik
berat badan pada buku KMS
Nominal
Ya / tidak
C.10. Apakah anda mengerti tingkat gizi anak anda?Ibu dapat memperagakan dengan memplot antara berat badan dan usiaanak mereka pada grafik buku KMS dan menjelaskan artinya
NominalYa / tidak
C.11. Pakah anda mengetahui arti bila anak anda berada di bawah garismerah (BGM) pada buku KMS?Dianggap mengerti bila ibu beranggapan bahwa anak berstatus BGMmemiliki tingkat gizi kurang, dan ibu juga bisa menunjukkan daerahdikatakan BGM pada grafik berat badan di buku KMS
Nominal
Ya / tidak
C.12. Apakah ibu akan melapor dan meminta bantuan oralit dan zinc ke posyandu bila anak diare?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
C.13 Apakah ibu tau apa itu imunisasi?Dianggap mengerti bila menjawa sesuai point berikut
- usaha pemberian kekebalan- dengan memberikan zat kekebalan atau kuman yang dilemahkan- untuk mencegah timbulnya penyakit atau keparahan sakit bila terkena
kemudian
NominalYa / tidak
C.14. Apakah ibu tau imunisasi bisa dilakukan di posyandu?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
C.15. Apakah ibu tau KB pil dan kondom bisa didapat di posyandu?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidakD.1. Menurut pendapat ibu, bagaimna jarak dari durmah ke posyandu?
Sudah jelas. Nominal
Jauh / dekat
D.2. Berapa jarak dari rumah anda sampai ke posyandu?Sudah jelas.
Nominal
500m
D.3. Biasanya ibu dating ke posyandu menggunakan apa?Sudah jelas.
Nominal
Berjalan kaki /
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
36/64
36
memakai
kendaraan
E.1. Menurut ibu, apakah ruang tunggu posyandu di tempat ibu nyaman? Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
E.2. Menurut ibu apakah sarana di posyandu sudah lengkap?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
E.3. Menurut ibu, apakah sarana / fasilitas yang ada di posyandu dalamkondisi baik?Sudah jelas.
Nominal
Ya / tidak
F.1. “Menurut saya, kader bersikap ramah pada waktu melayani penimbangan balita” Sudah jelas.
Ordinal
Sangat setuju/
Setuju
Tidak setuju
Sangat tidak
setuju
F.2. “Menurut saya, kader terampil dalam melakukan pencatatan hasil penimbangan balita pada KMS” Sudah jelas.
F.3. “Menurut saya, kader menjelaskan manfaat Posyandu dalam memantau pertumbuhan anak saya” Sudah jelas.
F.4. “Kader selalu bersikap aktif mengajak ibu untuk menimbangkananaknya ke Posyandu” Sudah jelas.
F.5. “Saya kurang percaya dengan pelayanan yang dilakukan oleh kader di Posyandu” Sudah jelas.
Definisi Operasional Cakupan
Tabel 3.2. Definisi operasional variabel pada Kuesioner
No. Pertanyaan dan Definisi Operasional Jenis Variable
A. KIA - Bumil
1. Jumlah Bumil Jumlah ibu hamil total di wilayah kerja poyandu dalam sebulan
Numerik
2. Datang ke posyanduJumlah ibu hamil dalam sebulan yang mengunjungi posyandu untukmemeriksakan kesehatan dan skrining kehamilan
Numerik
3. DitimbangJumlah ibu hamil yang datang dan ditimbang di posyandu dalam sebulan
Numerik
4. Diukur TBJumlah ibu hamil yang datang dan diukur tinggi badan di posyandudalam sebulan
Numerik
5. Diukur TD Numerik
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
37/64
37
Jumlah ibu hamil yang datang dan diukur tekanan darah di posyandudalam sebulan
6. Diukur LILA Jumlah ibu hamil yang datang dan diukur lingkar lengan atas di
posyandu dalam sebulan
Numerik
7. Julah bumil ristiJulmlah ibu hamil yang berstatus risiko tinggi dalam sebulan di wilayah
posyandu. (risiko tinggi diantaranya : usia dibawah 20 tahun dan diatas35 tahun, riwayat persalinan operasi, keguguran, dan penyakti menahun)
Numerik
8. Jumlah bumil KEKJumlah ibu hamil dengan status gizi kurang yang diskrining melalui
pemeriksaan LILA ( LILA< 23,5 cm)
Numerik
9. Kematian maternal
Jumlah kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan ataudiperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi bukan disebabkanoleh kecelakaan/cedera, diwilayah kerja posyandu dalam satu bulan
Numerik
B. KIA – Nifas & Menyusui
1. Jumlah ibu nifas / menyusuiJumlah total ibu nifas / menyusui di wilayah posyandu
Numerik
2. Ibu nifas / menyusui yang datingJumlah ibu nifas / menyusui diwilayah posyandu yang mengunjungi
posyandu untuk memeriksakan kesehatan dan konsultasi
Numerik
3. Jumlah kelahiranJumlah kelahiran dalam sebulan di wilayah posyandu
Numerik
4. Persalian oleh nakesJumlah persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter,
puskesmas, rumah sakit, spesialis kandungan) dalam sebulan di wilayah posyandu
Numerik
C. KIA – Gizi – Diare
1. Jumlah terdaftar (S)Jumlah total bayi dan balita yang terdaftar di wilayah posyandu
Numerik
2. Ditimbang (D)Jumlah bayi dan balita yang datang dan ditimbang di posyandu
Numerik
3. BB Naik (N)Jumlah bayi dan balita yang mengalami kenaikan berat badan pada penimbangan di posyandu dibandingkan dengan bulan sebelumnya
Numerik
4. Memiliki KMS (K)Jumlah bayi dan balita yang terdaftar dan memiliki KMS
Numerik
5. D/SPersentase bayi dan balita yang ditimbang dari keseluruhan jumlah bayidan balita di wilayah posyandu
Numerik
6. N/DPersentase bayi dan balita yang mengalami kenaikan berat badanterhadap keseluruhan bayi dan balita yang ditimbang di posyandu
Numerik
7. K/S Numerik
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
38/64
38
Persentase jumlah bayi dan balita yang memiliki KMS dari keseluruhan bayi dan balita yang terdaftar di wilayah posyandu
8. HijauJumlah bayi dan balita yang berstatus hijau dalam grafik KMS
Numerik
9. KuningJumlah bayi dan balita yang berstatus kuning dalam grafik KMS
Numerik
10. BGMJumlah bayi dan balita yang berstatus merah / dibawah garis merahdalam grafik KMS
Numerik
11. Bayi lahir baruJumlah kelahiran bayi hidup dalam sebulan di wilayah posyandu
Numerik
12. Bayi lahir matiJumlah kelahiran bayi mati dalam sebulan di wilayah posyandu
Numerik
13. Bayi / balita matiJumlah bayi – balita yang mati dalam sebulan di wilayah posyandu
Numerik
14. Vitamin A / FeJumlah bayi dan balita yang mendapatkan vitamin A / Fe pada bulanfebruari dan agustus
Numerik
15. Jumlah kasus diareJumlah kasus diare pada bayi dan balita dalam sebulan di wilauah
posyandu
Numerik
16. Penanganan diareJumlah kasus diare pada bayi dan balita dalam sebulan di wilayah
posyandu yang ditangani di posyandu
Numerik
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
39/64
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Data yang terkumpul dengan kuesioner, kami olah sedemikian lupa untuk
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil yang didapat meliputi gambaran
mengenai berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kinerja posyandu, termasuk
pelaksana (kader), pengawas (petugas kesehatan), kegiatan posyandu ittu sendiri
beserta sarana dan prasarana posyandu (teknis posyandu). Selain itu untuk melihat
gambaran mengenai hasil kinerja posyandu kami sajikan pula tabel dan grafik
yang berkaitan dengan sasaran posyandu, dan cakupan dari kegiatan posyandu
secara umum berdasarkan buku pedoman posyandu di Puskesmas Kusuma
Bangsa.
A. Petugas Kesehatan
Petugas kesehatan yang terlibat dalam kegiatan posyandu Puskesmas
Kusuma Bangsa adalah 28 orang, yang rata – rata berusia 28 tahun dan
terdiri atas 4 laki – laki, dan 24 perempuan. Dari ke 28 petugas kesehatan
tersebut, 10 (35.7 %) diantaraya membina dua posyandu sekaligus, kemudian
17 petugas kesehatan adalah tenaga medis, sedangkan 11 merupakan tenaga
non medis.
Informasi petugas kesehatan berkaitan dengan pemahaman akan posyandu
dan kegiatan yang dilakukan dalam posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa di
sajikan dalam grafik 4.1 dan 4.2.
Dari grafik dapat disimpulkan sebagian besar tenaga kesehatan mengeti
tentang posyandu dan membimbing kader posyandu masing masing sesuai
peran. Tenaga kesehatan selalu melakukan koordinasi dengan kader terkait
jadwal pelksanaan posyandu. Kemudian sistim pencatatan dan pelaporan
kegiatan posyandu juga sudah berjalan dengan baik. Namun demikian masih
banyak tenaga kesehatan yang tidak melakukan penyuluhan kepada peserta
posyandu baik itu oleh tenaga medis maupun non medis.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
40/64
40
2119
2628
27
79
20
1
0
5
10
15
20
25
30
Pengertian posyandu
Ikut pelatihan posyandu
Membimbingkader
Koordinasi dengankader
Selalu hadir posyandu
Grafik 4.1 Gambaran kinerja tenaga kesehatan pada keigiatan posyanduPuskesmas Kusuma Bangsa
Ya Tidak
13
27
22 21
26
15
1
6 7
2
0
5
10
15
20
25
30
Melakukan penyluhan
Melakukan pencatatan
kegiatan posyandu
Pencatatan dan pelaporan baik
Melakukan deteksidini
Melakukanrujukan
Grafik 4.2 Gambaran kinerja tenaga kesehatan pada keigiatan posyanduPuskesmas Kusuma Bangsa (lanjutan)
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
41/64
41
B. Kader
Kami mendapatkan 195 responden kader aktif yang tersebar di 43
posyandu dengan rerata usia 43 tahun. Sebagian besar (42.6 % ) responden
berlatarbelakang pendidikan SMA, kemudian diikuti SMP (24.6 %), SD (18.5
%), perguruan tinggi (12.8 %) dan sisanya tidak sekolah (1.5 %).
Ibu rumah tangga mendominasi status pekerjaan kader (67.2 %) kemudian
swasta (17.4 %), PNS (4.6 %), Buruh (2.6 %), pengangguran (2.6 %) dan lain
– lain (5.6 %). Pendapatan bulanan keluarga kader paling banyak adalah
antara 500ribu – 1 juta rupiah (52.3 %) kemudian < 500 ribu (21 %), 1.5 juta
– 2.5 juta (13.8 %), dan > 2.5 juta (12.8 %).
Data mengenai pengetahuan dan kegiatan kader selama di posyandu
disajikan dalam grafik dibawah ini :
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa masih banyak kader
posyandu yang tidak mengerti tentang pengertian posyandu dan kgiatan
pokok yang dilakukan di posyandu. Masih terdapat bula beberapa kader yang
tidak mengerti mengenai manfaat posyandu beserta sasaran dari kegiatan
posyandu di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa.
87
156
74
148
108
39
121
47
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Pengertian posyandu Manfaat posyandu Kegiatan pokok posyandu
Sasaran posyandu
Grafik 4.3 Grafik pengetahuan kader posyandu puskesmas KusumaBangsa berdasarkan topik
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
42/64
42
Masih cukup banyak kader yang belum mengerti mengenai sistem 5 meja pada
pelayanan posyandu. Buku panduan kader juga masih banyak belum dimiliki, dan
cukup banyak pula kader yang belum mengikuti pelatihan kader.
191
140 138150
4
55 57 45
0
50
100
150
200
250
Minimal dilakukan posyandu /bulan
Sistem 5 meja Memiliki buku panduan kader
Ikut pelatihan kader
Grafik 4.4 Grafik pengetahuan kader posyandu puskesmas Kusuma
Bangsa berdasarkan topik (lanjutan)
Ya Tidak
168
103
140 136150
121
27
92
55 5945
74
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Mengerti caramenimbang
Mengerti caramengukur LILA
Menjelaskanhasil
pengukuran
Oralit/zinc Mengerti cara pengisian KMS
Mengerti cara pengisian SIP
Grafik 4.5 Grafik pengetahuan keterampilan kader posyandu puskesmas Kusuma Bangsa berdasarkan topik
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
43/64
43
Sebagian besar kader telah mengerti cara menimbang dengan benar namun hanya
separuhnya yang mengerti cara mengukur LILA yang benar.
Lebih dari separuh kader sudah melakukan penjelasan mengenai hasil
pengukuran berat badan. Sebagian besar kader juga telah mengerti tentang cara
pengisian KMS dan cara pengisian KMS dengan benar, serta mengerti bahwa
posyandu dapat memberikan oralit / zink bagi yang membtuhkan.
Semua kader yang terkrut mengaku sukarela sebagai kader, tidak ada yang
melarang mereka untuk menjadi kader, mereka juga tidak merasa terganggu
aktivitas keluarganya, selain itu, secara financial mereka tidak terbebani dalam
penggalangan dana untuk keperluan posyandu.
195 195 195 195
0 0 0 00
50
100
150
200
250
Sukarela sebagaikader
Tidak ada yangmenghalangi
Tidak terganggu Tidak terbebani
Grafik 4.6 Grafik beban kerja kader posyandu puskesmasKusuma Bangsa
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
44/64
44
42 42 41 43
23
1 1 2 1
19
0
5
10
15
20
25
30
3540
45
50
Melakukan pengumuman
Melakukan persiapan
Pembagian tugaskader
Koordinasi nakes Administrasilengkap
Grafik 4.7. Kegiatan teknis yang diamati dan melalui wawancara pada posyandu di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa
Ya Tidak
C. TEKNIS POSYANDU
Puskesmas Kusuma Bangsa memiliki 43 posyandu aktif. Dari tiap
posyandu kami tinjau bagaimana kondisi teknis posyandu dan pelayanan
posyandu yang diberikan kepada masyarakat. Aspek – aspek yang ditinjau
pada kegiatan posyandu berdasar pada buku pedoman posyandu.
Dari grafik dapat dilihat bahwa administrasi , terkait pencatatan data oleh
para kader, merupakan masalah yang menonjol. Meskipun demikian masalah
teknis dasar seperti melakukan pengumuman, persiapan kegiatan posyandu
termasuk penyediaan sarana dan prasarana, pembagian tugas kader, dan
koordinasi dengan tenaga kesehatan telah cukup dilakukan oleh hampirsemua posyandu.
Pada grafik 4.8. ditunjukkan kelengkapan sarana yang mendukung
kegiatan posyandu. Hampir semua posyandu memiliki alat penimbang berat
badan bak untuk balita dan bayi. Meteran untuk pengukuran LILA hanya
dimiliki oleh lebih dari separuh posyandu. Sementara itu, dacin, alat ukur
tinggi badan , dan alat ukur panjang badan untuk bayi masih jarang dimiliki
oleh posyandu.
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
45/64
45
Hanya sebagian kecil posyandu yang tidak melakukan pencatatan /
pendaftaran sasaran posyandu. Melalui wawancara, pelaporan buku SIP
dikatakan kader telah dilakukan dengan rutin.
4238
11
27
14
31 0 2 0 0 00 0 1 0 0 005
29
16
29
40
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
Alat timbang berdiri
Alat timbang bayi
Dacin Meteran Alat ukur tinggi badan
Meja panjang badan
Grafik 4.8. Kelengkapan sarana pendukung kegiatan posyandu wilayahPuskesmas Kusuma Bangsa.
Baik Kurang baik Rusak Tidak ada
3943
0
5
10
15
20
25
30
35
40
4550
Pendaftaran bumil, bayi, pus/wus Pencatatan SIP
Grafik 4.9. pencatatan sasaran posyandu dan pelaporan untuk data puskesmas oleh posyandu
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
46/64
46
Grafik 4.10. menunjukkan gambaran pelayanan posyandu terhadap ibu
hamil. Tampak posyandu jarang memberikan pelayanan pada ibu hamil. Hal
ini terkait pertimbagan kader, tenaga kesehatan dan para ibu hamil yang lebih
memilih pergi ke puskesmas untuk sekalian memeriksakan kehamilannya
(ANC), melakukan imunisasi TT, dan mangambil tablet Fe. Kurang lebih
separuh dari posyandu memberikan pelayanan penimbangan berat badan,
tinggi badan tekanan darah, dan konseling. Ini mungkin berkaitan dengan
tenaga jumlah tenaga kesehatan medis yang tidak 100 %, dan tidak selalu
hadirnya tenaga kesehatan pada kegiatan posyandu.
Grafik 4.11. menunjukkan gambaran pelayanan posyandu terhadap ibu
menyusi dan nifas. Sama seperti pelayanan pada ibu hamil, pelayanan lebih
diarahkan ke puskesmas, sehingga teknis lapangan kegiatan posyandu terkait
pelayanan ibu nifas masih rendah. Ibu nifas dan menyusui lebih memilih
datang ke puskesmas untuk, mendapatkan vitamin A, dan mendapatkan
pengetahuan perawat payudara. Namun demikian konseling KB selalu
dilakukan oleh para ibu nifas dan menysui yang datang
28
4
22
11
2 30
2115
39
21
32
41 4043
22
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
PenimbanganBB
PengukuranTB
PengukuranTD
PengukuranLILA
PemberianFe
ANC ImmunisasiTT
Konseling
Grafik 4.10. Gambaran peayanan posyandu pada ibu hamil
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
47/64
47
Pelayanan posyandu pada bayi dan balita digambarkan pada grafik 4.12.
Teknis pelayanan posyandu bagi bayi/balita dinilai sudah memuaskan karena
semua posyandu sudah melakukan penimbangan BB, pencatatan status
pertumbuhan, pembagian vit A dan PMT dengan baik, namun masih adakekurangan karena ada beberapa posyandu yang tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan dan juga pelaporan BGM.
43
400
3943
05
101520253035404550
Konseling KB pascamelahirkan
Pemberian Vit A Perawatan payudara
Grafik 4.11 . pelayanan posyandu pada ibu nifas dan menyusui
Ya Tidak
43 43
32
4043 43
0 0
11
30 0
05
1015202530
35404550
PenimbanganBB
Pencatatanstatus
pertumbuhan
Pemeriksaankesehatan
Pelaporan BGM Pemberian VitA/Fe
Pembagian PMT
Grafik 4.12. gambaran pelayanan bayi dan balita oleh posyandu diwialyah Puskesmas Kusuma Bangsa.
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
48/64
48
Grafik 4.13. menunjukan memberikan kesan bahwa pelayanan KB dan
juga imunisasi pada posyandu tergolong masih rendah. Lebih dari separuh
posyandu melporkan pernah ada kasus diare di wilayahnya, namun hanya
sedikit yang melakukan pemberian oralit dan zink. Hanya 6 posyandu yang
telah dikunjungi yang melakukan program pengembangan berupa PAUD.
D. SASARAN
Sebanyak 203 responden sasaran posyandu yang terdiri atas ibu hamil, ibu
menyusui / nifas, dan ibu rumah tangga ikut berpartisipasi dalam penelitian
ini. Rata rata usia ibu 29 tahun sedangkan anak – anak 1.8 tahun.
Sebagian besar para ibu memiliki latar belakang pendidikan yang hampir
merata dari tingkat SD (26.6%) SMP (29.1 %) dan SMA (33.5 %). Hanya
sedikit yang melanjutkan ke perguruan tinggi (9.4 %) dan yang tidak
bersekolah (1.5 %). Aktivitas sehari – hari para ibu sebagian besar adalah ibu
rumah tangga (80.3 %), sedangkan yang bekerja sebagai swastawati (9.4 %),
PNS (3.4 %), menganggur (1 %) dan pekerjaan lain (5.9 %) relatif sedikit.
9
3
25
16
6
30
36
14
23
33
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Pelayanan KB Pelayananimmunisasi
Pernah ada kasusdiare
Pemberian zinc,oralit, PHBS
Program pengembangan
Grafik 4.13. gambaran pelayan KB, Imunisasi, Penanganan kasusdiare, pemberian zinc, oralit, PHBS dan program pengembangan
oleh posyandu di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
49/64
49
Dari ke 203 responden, sebagian besar memanfaatkan posyandu secara rutin
(90.1 % vs 9.9 %).
Selain mengambil data dari kader dan posyandu, kami juga
mengambil data subjektif dari para peserta posyandu (ibu – ibu) mengenai
pelayanan apa saja yang didapatkan selama di kegiatan posyandu terhadap
bayi dan balita sesuai dengan buku pedoman posyandu. Berdasarkan
keterangan ibu yang datang, hampir semua mendapatkan pelayanan
pendaftaran (96.1 %) , penimbangan (100%), penyuluhan / konseling
(42.4 %) dan pemberian PMT (98.5 %). Hal ini sesuai dengan keterangan
posyandu dalam teknis kegiatan. Namun perbedaan yang cukup mencolok
adalah pada pencatatan status gizi anak di buku KIA / KMS (89.2 %). Halini mungkin dikarenakan responden (ibu – ibu) banyak yang masih belum
memiliki KMS / KIA atau mungkin telah hilang.
Pengetahuan mengenai posyandu digambarkan dalam grafik 4.15.
Sebagian besar sasaran telah mengerti pentingnya posyandu (76.4 %),
tujuan diadakannya posyandu (93.1 %), usia yang sebaiknya dibawa rutin
ke posyandu (80.8 %), tetap membawa anak ke posyandu selama usia
balita meski anak tampak sehat (99.5 %), dan tujuan pemberian PMT
195 203181
86
200
8 022
117
30
50
100
150
200
250
Didaftar Ditimbang Dicatat di bukuKIA
Dilakukan penyuluhan
Diberi PMT
Grafik 4.14. gambaran pelayanan gizi bayi dan balita oleh posyandu menurut sasaran (ibu)
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
50/64
50
(80.3 %). Namun sebagian besar masih tidak tau apa itu posyandu dan
beranggapan bahwa posyandu adalah tempat menimbang anak saja.
Sebagian besar responden memiliki buku KMS (85.7 %), namun
penggunaan dan aplikasinya masih kurang. Hanya sedikit yang mengerti cara
66
155
189
164
202
163
137
48
14
39
1
36
0
50
100
150
200
250
Pengertian posyandu
Pentingnya posyandu
Tujuan posyandu
Mengerti usiaanak yangdibawa ke posyandu
Anak sehatmasih tetapdibawa ke posyandu
Tujuan pemberian PMT
Grafik 4.15 . Gambaran pengetahuan responden tentang posyadu
Ya Tidak
174
70
111
88
29
133
92
115
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Memiliki KMS Mengerti cara bacaKMS
Mengerti tingkat gizianak
Arti BGM
Grafik 4.16. Gambaran pengetahuan sasaran mengenai KMS
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
51/64
51
membaca KMS (34.5 %), tingkat gizi anak responded (54.7 %), dan arti
“Bawah Garis Merah” pada buku KMS (43.3 %). Hal ini me ncerminkan
kesadaran para ibu akan pentingnya buku KMS. Hal ini pulalah yang
menyebabkan KMS sering disepelekan akibatnya mudah hilang atau lupa
dibawa saat kegiatan posyandu. Para ibu masih beranggapan bahwa anak
sehat apabila beratnya naik tiap bulannya.
Grafik 4.17 menunjukkan bahwa masih banyak ibu yang belum
mengetahui adanya pelayanan imunisasi (31 %), KB (19.7 %) dan diare,
dengan pengadaan oralit dan tablet zinc, (16.3 %) di posyandu. Dari sini
semakin mendukung persepsi masyarakat bahwa posyandu hanya untuk gizi
anak dan lebih khusus lagi hanya tempat penimbangan anak.
Persepsi ibu terhadap keterjangkauan posyandu dan kondisi fisik
posyandu menggambarkan bahwa hampir semua responden berada dekat
dengan posyandu, berjarak < 500 m dari posyandu, dan dapat dijangkau
dengan berjalan saja. terkait kondisi fisik responden. Sementara itu mengenai
persepsi responden terhadap kondisi fisik posyandu, sebagian besar
beranggapan ruang tunggu di posyandu sudah nyaman (68 %). Masih cukup
33
144
63
40
170
59
140
163
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Ibu meminta oralitdan zinc ke posyandu
Pengertianimmunisasi
Mengerti immunisasi bisa di posyandu
Mengerti pelayananKB di posyandu
Grafik 4.17. gambaran pengetahuan ibu mengenai pelayananimunisasi, KB dan penganan diare di posyandu
Ya Tidak
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
52/64
52
banyak sarana yang belum lengkap (39.9 %) dan dari sarana yang ada sebagia
besar masih berkondisi baik (83.3 %).
Grafik 4.18. Persepsi Ibu terhadap keterjangkauan dan kondisi fisik
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kusuma Bangsa.
5
198
0
50
100
150
200
250
Jarak posyandu
Jauh Dekat
5
198
0
50
100
150
200
250
Jarak tempuh
>500 m
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
53/64
53
Persepsi responden terhadap pelayanan yang diberikan kader posyandu
digambarkan pada grafik 4.19. tampak hampir semua kader posyandu ramah
(99 %) dan terampil (91.1 %) dalam menjalankan tugasnya. Kader juga ikut
menjelaskan hasil pemeriksaan atau pengukuran (79.3 %). Kader aktif
mengajak para responden untuk mengunjungi posyandu (99 %) melalui
promosi di perkumpulan PKK, rapat dan musyawarah desa, maupun di
kehidupan sehari – hari. Responden relatif puas (95.1 %) terhadap pelayanan
yang diberikan kader posyandu.
E. CAKUPAN KINERJA POSYANDU
Data sekunder kami dapatkan dari buku SIP, buku kohort posyandu, dan
buku laporan kegiatan posyandu. Data sekunder yang diambil mulai dari
bulan Januari hingga Juni tahun 2015. Topik cakupan yang dikumpulkan
didasarkan pada buku pedoman posyandu, terkecuali pelayanan imunisasi
yang dikarenakan tidak ada satu pun posyandu yang memberikan pelayanan
imunisasi selama rentang waktu yang ditentukan. Selain itu, kami juga
mengumpulkan data kematian bayi dan kematian ibu pada tahun 2013 – 2014
sebagai bahan pertimbangan hal apa saja kah yang dapat dibenahi pada
15 13 16 18 12
186172
145
183 181
110
191
101 8
23
1 00
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Kader ramah Kader terampil Kader menjelaskan
Kader aktif mengajak
Sasaran puas
Gambar 4.19. persepsi responden terhadap pelayanan kaderdalam kegiatan posyandu
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
54/64
54
program posyandu di wilayah Puskesmas Kusuma Bangsa sehingga
diharapkan kedepannya dapat ikut berperan dalam mengurangi angka
kematian bayi / balita dan ibu hamil / nifas.
Posyandu yang berhasil kami kumpulkan datanya sejumlah 25 dari 43.
Kekurangan ini disebabkan karena catatan yang kurang lengkap, catatan
hilang, atau masih dibawa oleh kader posyandu hingga masa penelitian
selesai. Data yang ada diuraikan secara keseluruhan berdasarkan fokus
perhatian dan disajikan dalam grafik.
Grafik 4.20 menunjukkan cakupan kunjungan ibu hamil ke posyandu.
Tampak masih kurangnya rerata bulanan kunjungan ibu ke posyandu (40. 24
%) bila dibandingkan dengan jumlah total ibu hamil yang terdata. Selain itu,
rerata bulanan, tidak semua ibu hamil yang datang ke posyandu diperiksa
tinggi badan (2.44 %), tekanan darah (36.58 %), dan lingkar lengan atas /
LILA (25.61 %). Kebanyakan ibu hamil datang ke posyandu bukan untuk
memeriksakan kehamilannya. Kunjugan yang kecil berakibat pada kecilnya
rerata bulanan usaha skrining ibu hamil risiko tinggi (3.66 %) dan ibu hamil
dengan kekurangan energi kronis / kek (3.66 %) di 25 posyandu.
Rerata bulanan kunjungan ibu nifas / menyusui ke 25 posyandu juga
masih kecil bila dibandingkan dengan jumlah total yang terdata (60.38 %).
9389 91
93
83
44
82
3529
37 37 34
2433
4 3 3 3 0 0 2
3126
33 3428
2430
2417
23 24 20 1721
4 5 2 2 3 2 35 3 2 3 2 4 3
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Januari Februari Maret April Mei Juni Rerata
Grafik 4.20. cakupan kunjungan dan pelayanan ibu hamil di 25 posyanduwilayah Puskesmas Kusuma Bangsa (Januari - Juni tahun 2015)
Jumah Datang TB TD LILA Risti Kek
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
55/64
55
Meskipun demikian hampir semua kelahiran di tiap bulan ditangani oleh
tenaga kesehatan, terkecuali pada bulan juni, terdapat satu kelahiran yang
ditangani oleh dukun bayi. (Grafik 4.21).
Grafik 4.22. menunjukkan cakupan kunjungan dan pelayanan gizi bayi /
balita di posyandu. Pada bulan Juni angka menurun drastis karena
ketidaklengkapan data oleh kader. Hinga masa rentang penelitian selesai
(oktober 2015) data bulan juni tak kunjung dilengkapi oelh para kader.
Sebagian kader mengaku catatan sementara yang mereka buat hilang. Dari
pengamatan lapangan memang pada beberapa posyandu mencatata di buku
yang tidak khusus atau bahkan kertas kecil untuk kemudian disalin di buku
pencatatn khsus, SIP, serta kohort.
50
60
5158 56
44
53
25
40
30
37 36
2733
14 16 17 13 108
13
14 15 17 13 10 713
0
10
20
30
40
50
60
70
Januari Februari Maret April Mei Juni Rerata
Grafik 4.21. cakupan kunjungan ibu nifas / menyusui di 25 posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa (Januari - Juni tahun 2015)
Jumlah Datang Kelahiran Persalinan oleh nakes
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
56/64
56
Cakupan SKDN bayi / balita ditunjukkan pada grafik 4.23. rendahnya
cakupan pada grafik sebelumnya menyebabkan persentase cakupan SKDN
rendah di semua posyadu dan jauh dari nilai target yang diharapkan (80%).
Rerata kunjungan perbulan di semua posyandu masih kecil (D/S = 62.22 %).
Kepemilikan KMS juga rendah (K/S = 69.01 %). Ini mungkin menyebabkan
pemantauan status gizi rendah sehingga ibu kurang memperhatikan gizi anak
yang menyebabkan jumlah kenaikan berat badan (N/D = 54.98 %) rendah.
11661225 1235 1196 1213
841
1146
714785 759 761 779
481
713
387 414 392 435449
276392
840 882906
789 840
489
791
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Januari Februari Maret April Mei Juni Rerata
Grafik 4.22. cakupan kunjungan dan pelayanan gizi bayi / balita di 25
posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa (Januari - Juni tahun 2015)
Semua (S) Ditimbang (D) Naik (N) Membawa KMS (K)
8/16/2019 Kel 1 Kusbang Iship Fix
57/64
57
Saat berada di lapangan, kami menganalisis hasil penimbangan berat
badan bayi / balita untuk mengetahui status gizi anak yang dipetakan dalam
KMS. Disini kami mendapatkan data berat badan anak menurut garis hijau,
kuning, bawah garis merah, dan sisanya tidak diketahui. Masih banyak data
yang hilang dari tiap proses pencatatan oleh kader. Rerata kunjungan bulanan
bayi / balita di 25 posyandu Puskesmas Kusuma Bangsa adalah 713 anak,
namun data berat badan yang terkumpul hanyalah 566 anak (79.38 %), dan
147 sisanya (20.62 %) tidak diketahui / tidak dicatat di buku laporan kader,
kohort, maupun SIP. Dari rerata 566 data berat badan anak, anak dengan
status gizi hijau ada 470 (83.04 %), stat
Top Related