Operations Management Consulting Division
09.00 ~ 09.05 Pendahuluan (5’)
09.05 ~ 09.15 Apakah itu Standarisasi Kerja (10’)
09.15 ~ 09.30 Tiga Tipe Standarisasi Kerja (15’)
09.30 ~ 10.00 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (30’)
10.00 ~ 10.10 BREAK (10’)
10.10 ~ 11.45 Tabel-Tabel Standarisasi Kerja (35’)
11.45 ~ 12.30 ISTIRAHAT (45’)
12.30 ~ 13.15 Observasi MUDA (30’)
13.15 ~ 13.50 Pengukuran Waktu (30’)
13.50 ~ 14.00 Hubungan SW terhadap Safety, Quality, dan Productivity (30’)
Operations Management Consulting Division
By :
TMMIN - OMCD
PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA2009
EDISI-1
Standardized Work (SW)
Operations Management Consulting Division
People and Team Work
Waste Reduction
S
SAFETYZERO ACCIDENT
Q
QUALITYZERO DEFECT
P
PRODUCTIVITYHIGH EFFICIENCY
C
OPERATING COSTLOWEST
HR
HUMAN RESOURCESMULTI SKILL MP
JIDOKA
Definition:Stop the line when there is a problem, and not letting problems flow through to down stream process.
Operating principle:Build in Quality by implementing Quality Assurance Chain:1. Outflow prevention;2. Non defective condition.
Leveled Production (Heijunka)Different types of products are produced one by one at regular intervals to avoid load fluctuation of Material, Machine and Man
Visual ManagementManagement method which is respond to the abnormality immediatelly by visualization. The purpose is to make easy to find problems & ASAP countermeasure implementation
TOYOTA Way PhilosophyTOYOTA employee all over the world are expected to use TOYOTA common set of values which are Continuous Improvement and Respect to People in their daily work and interactions
ContinuousImprovement
PLAN
DO
CHECK
ACTION
5 MISSION
Stable and Standardized ProcessFoundation of daily operation (3 SW sheet)
JUST IN TIME
Definition:Producing and conveying only:what is needed;when is needed;how much is needed.
Operating principle:1. The pull system;2. Takt time;3. Continuous flow processing.
Goal:Eliminate material and information stagnation & shortening lead time.
Goal:Smooth production through defect out flow prevention and defect reccurence
FOUNDATION
PILLAR PILLAR
Operations Management Consulting Division
Untuk mencapai hal tersebut..Untuk mencapai hal tersebut..
SasaranSasaran TOYOTA TOYOTA Production Production System System
Mengurangi Cost dengan menghilangkan Muda secara tuntas
1. Membuat produk yang sesuai pesanan customer
2. Membuat produk bermutu tinggi
3. Membuat produk dengan harga lebih murah
4. Membuat tempat bekerja berkualitas kuat yang mampu
merespon terhadap segala perubahan
Operations Management Consulting Division
StandarStandarisasiisasi Kerja Kerja
1. Apakah itu standardisasi kerja?
2. Tiga tipe dari standardisasi kerja
3. Tabel – tabel standardisasi kerja
Operations Management Consulting Division
1. Apa Itu Standarisasi Kerja (Hyoujun Sagyo) ????
Operations Management Consulting Division
Hyoujun Sagyo (vs) Sagyo Hyoujun
• Hyoujun Sagyo – Standardisasi Kerja
• Sagyo Hyoujun – Standard Kerja
• Tidak ada Hyoujun Sagyo tanpa Sagyo Hyoujun
adalah metode untuk memproduksi barang yang paling efisien dengan urutan kerja tanpa MUDA.
adalah standard-standard penting secara tehnik produksi (mesin, barang, & manusia) dalam proses kerja, contoh : ampere listrik, kecepatan spray, dll.
Operations Management Consulting Division
Hyoujunka (Standarisasi)
• Tujuan Hyoujunka?
1. Menjamin bahwa setiap orang akan melakukan
urutan kerja yang sama (walaupun ada
pergantian/rotasi MP).
2. Untuk melihat ada tidaknya MURI,MUDA, MURA.
Operations Management Consulting Division
Multi Machine HandlingMulti Machine Handling Jenis Produksi
A C DB
4 unit lathe (bubut) dengan 1 orang PIC
Multi Process HandlingMulti Process Handling
Jenis Produksi
A C DB
4 proses dengan 1 orang
PIC
Material
Part Jadi
Multi Multi ProcessProcess Handling Handling && Multi Machine Handling Multi Machine Handling
1. Proses (Lathe)
2. Proses ( Milling Panel)
3. Proses ( Bor Panel)
4. Proses ( Tapping)
1. Proses ( Lathe)2. Proses ( Milling Panel)3. Proses ( Bor Panel)4. Proses ( Tapping)
Material
Part Jadi
Operations Management Consulting Division
Shojjinka Dan Shoinka Dan Shojjinin
Man Power Saving Yang dinamakan shojin adalah pengurangan
pekerjaan untuk satu orang dengan cara kaizen kerja atau kaizen peralatan.
Flexible Man Power Line Yang dinamakan shojinka adalah membuat line
yang dapat berproduksi dengan berapa orangpun tanpa mengurangi produktifitas sesuai jumlah produksi yang diperlukan.
Operations Management Consulting Division
PPra-ra-syarat Standardisasi Kerjasyarat Standardisasi Kerja
1. Dari segi pekerjaan (Syarat ketika setting) 1. Memfokuskan pada gerak orang 2. Sebuah pekerjaan yang berulang - ulang2. Dari segi peralatan ( Syarat ketika pengoperasian) 1. Trouble mesin harus sedikit 2. Fluktuasi produksi rendah3. Dari segi kualitas (Syarat ketika pemakaian) 1. Gangguan kualitas sedikit 2. Baratsuki (deviasi) presisinya kecil
Operations Management Consulting Division
1. Takt Time
2. Urutan Kerja
3. Standard In Process Stock
Part Jadi Material
①②③④
⑤⑥ Urutan Kerja
Standart Stock In Proces
Takt Time
3 Elemen Penting Standardisasi Kerja3 Elemen Penting Standardisasi Kerja
Operations Management Consulting Division
Part JadiMaterial
1. Takt Time
Merupakan waktu yang menentukan (1unit atau 1 buah part harus dibuat dalam berapa menit dalam berapa detik)Takt Time = Waktu prod dalam 1 shift Jumlah produksi yang harus dibuat dalam 1 shift
Part JadiMaterial
2. Urutan KerjaUrutan yang efektif pada pemrosesan barang misalnya operator mengangkut barang, memasang ke mesin, melepas dari mesin
①
②
③④
⑤
⑥
Operations Management Consulting Division
①② ③
④
⑥⑦⑤
⑧
Process 1 Process 2
Process 1 Process 2
Flow BarangProsedur &Prosedur & Proses KerjaProses Kerja
Material B
Material A
Part Jadi B
Part Jadi A
Berlawanan Arah
Searah
Flow Barang
Operations Management Consulting Division
Part Jadi
Material
Part JadiBlank
Material①
④⑤⑦⑭
⑬
⑩
⑪⑨
⑫
⑮
⑧ ⑥ ③ ②
⑤
⑥⑦⑧⑨
⑩
②① ③ ④
Contoh Urutan Kerja Yang Baik dan Yang Buruk
Operations Management Consulting Division
Part Jadi Material
3. Standard In Process Stock
33 Elemen Penting Standardisasi Kerja Elemen Penting Standardisasi Kerja
Barang dengan jumlah minimum yang harus disiapkan di dalam proses agar produksi
berulang dapat dilakukan dengan prosedur yang sama
Operations Management Consulting Division1. Aturan Standard In Process Stock
Klasifikasi
①Urutan process(pekerjaan arah maju)
②Ada tidaknya mesin feeder otomatis 0 Buah
0 Buah
1 Buah
1 Buah
abcd
2. Jumlah Standard In Process Stock berdasarkan kombinasi syarat/kondisi
Jumlah Standard In Process Stock
Syarat/Kondisi
Bekerja searah flow
Bekerja berlawanan flow
Tidak ada feeder otomatis 0 Buah
0 Buah
1 Buah
1 Buah
a
b
c
d
Jumlah Standard Stock In Proces Satuan Unit
MesinPattern
A
B
C
D
a
cbd
Ada feeder otomatis0 Buah
1 Buah
1 Buah
0 Buah
1 Buah
0 Buah
2 Buah
1 Buah
( Perhatiakan) Jumlah Standard In Process Stock ditentukan saat start bekerja
Jumlah Standard In Process Stock
Syarat/Kondisi
Bekerja searah flow
Ada feeder otomatis
Bekerja berlawanan flow
Tidak ada feeder otomatis
Bekerja searah flow
Bekerja berlawanan flow
Ada feeder otomatis
Tidak ada feeder otomatis
Operations Management Consulting Division
(A)
(B)
Flow Barang
Process1
Material
Material Part Jadi
Part Jadi
Process 2(A)
(B)
① ② ③ ④
⑥⑧ ⑦
(A)
(B)
① ② ③ ④
⑤⑥⑧ ⑦
Kondisi Penjelasan Jumlah Standard In Process Stock
AAda mesin feeder
otomatis searah
flow barang
1 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
(A)
(B)
①② ③ ④
⑤⑥⑧ ⑦
0 Buah
0 buah utuk kerja manual di tiap lokasi mesin dengan membawa benda kerja
B
Tanpa mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang
(A)
(B)
① ② ③ ④
⑤⑥⑧ ⑦
C
D
Ada mesin feeder otomatis berlawanan dengan flow barang
2 Buah
1 Buah
1 buah di dalam tiap mesin
1 buah di depan tiap mesin
1 buah di depan tiap mesin
Tanpa mesin feeder otomatis searah dengan flow barang
Note(1)Material masuk dalam palet termasuk part jadi tidak termauk stock in process
(2) Tiap mesin( proces) , tidak ada part yang dikeluaaarkan
(A)
(B)
(A)
(B)
(A)
(B)
Aturan Standard In Process Stock
(B)
⑤
Flow Barang
Process1
Material
Material Part Jadi
Part Jadi
Process 2
Flow Barang
Process1
Material
Material Part Jadi
Part Jadi
Process 2
Process1
Material
Material Part Jadi
Part Jadi
Process 2
Flow Barang
Operations Management Consulting Division
2. Tiga Tipe Standarisasi Kerja
Operations Management Consulting Division
33 Type Standardisasi KerjaType Standardisasi Kerja
JSS (Job Sequence Sheet)
Yamazumi Chart
Tabel Analisa Operating
JSS (job squence sheet) or Std Urutan Kerja, TSKK
Yamazumi Chart
Work Elemen Sheet
Line Capacity Sheet
TSKK
TSK
Jumlah Lading Total = Fix Time (Ideal)
Digunakan untuk menunjukkan Kaju Heikin idealnya :
T/T = C/T
Takt Time disetting sejelas mungkin :
T.T =C.T
Ganti tools、 Check Quality, dandori, delivery, dll
Digunakan pada pekerjaan yang tidak berulang
Digunakan dalam proses kerja yang menggabungkan pekerjaan standar berulang – ulang dengan 3 elemen penting (T/T,Urutan Kerja,Standard In Process Stock)
Type IIIType IIType 1
Proces
Jenis Job K
erja
Poi
ntN
ote
M RK
WTAW
Shell
dll
Digunakan untuk jumlah pekerjaan yang sulit dituliskan jumlah banyaknya kombinasi pekerjaan yang dilakukan 1 orang dalam 1 menit pada pekerjaan yang takt timenya dapat dihitung
Operations Management Consulting Division
3. Tabel-Tabel Penyusun Standarisasi Kerja
Operations Management Consulting Division
Muri, Mura, Muda ObservationMuri, Mura, Muda Observation(watching video & using check sheet)(watching video & using check sheet)
Operations Management Consulting Division
Pengukuran WaktuPengukuran Waktu
Operations Management Consulting Division
Biaya
Kualitas Produktifitas
Keselamatan Kerja
STD
WORK
SDMSDM
Operations Management Consulting Division
safetysafety
Harus dibuatkan Rule dari mulai cara memegang sampai posisi Harus dibuatkan Rule dari mulai cara memegang sampai posisi Memegang blank material / part .Memegang blank material / part .Kalau rule itu dipatuhi akan jadi pencegah sakit atau cedera.Kalau rule itu dipatuhi akan jadi pencegah sakit atau cedera.
Operations Management Consulting Division
qualityquality
Lupa Lupa menyambung !menyambung !
Harus ada sebuah rangkaian yang menyeluruh agar bisaHarus ada sebuah rangkaian yang menyeluruh agar bisaMembentuk quality, bisa judgement OK/NG, cara melakukan Membentuk quality, bisa judgement OK/NG, cara melakukan QC, Kalau itu dilaksanakan akan jadi pencegah Defect.QC, Kalau itu dilaksanakan akan jadi pencegah Defect.
Ignition defectIgnition defect
Operations Management Consulting Division
ProdukProduktivitastivitas
Gerakan yang paling efisien dan quality terjamin.Gerakan yang paling efisien dan quality terjamin.Kalau ini dipegang terus, produktivitas meningkat.Kalau ini dipegang terus, produktivitas meningkat.
Efisiensi bagus sesuai urutan Efisiensi jelek urutan salahEfisiensi jelek urutan salah
Operations Management Consulting Division
10 Orang 120 Unit = 20 Unit Muda
9 Orang 100 Unit = KaizenProduktivitas Nyata
10 Orang Membuat 100 Unit
10 Orang Membuat 120 Unit Jumlah Yang Perlu Dibuat hanya 100 Unit
Produktivitas Yang Semu
Produktivitas Semu dan Produktivitas Produktivitas Semu dan Produktivitas NyataNyata
Operations Management Consulting Division
Standardisasi Kerja
KaizenMasalah Yang
DitemukanMenemukan
penyebab utama (root cause)
Kaizen
Pemberlakuan
Kaizen Berkelanjutan dan Tanpa BatasKaizen Berkelanjutan dan Tanpa Batas
Kemajuan Toyota
Kemajuan Kaizen
Waktu
Meningkatkan jumlah kaizen & memperpendek waktu pemberlakuan
Kem
ajuan
& P
enem
uan
Operations Management Consulting Division
“We are working on making better products by making
improvements every day.”
…………..(Kiichiro Toyoda)