Struktur dan Fungsi Truncus Enchpalon, Cerebellum, dan Sistem Saraf Pusat
Jefri Patriawan
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510
Abstrack :
Basically every man can perform the activity, breathing, digesting, moving, seeing,
hearing, responding to a stimulus and others. All movements and also the response
generated depends on the processing in the brain. In the event that occurs in head injury, can
occur abrasions bruising, bleeding, fractures of the skull, even to a concussion. Because the
brain is an organ that regulates all aspects of our life, it would require a fairly complex
system to set it, the central nervous system, Truncus enchepalon. Truncus enchepalon
consists of three structures medulla oblongata, pons and mesencephalon. Cerebellum also
has a big hand in regulating the human body. Cerebellum has 3 layers in the layer of
molecular histology, layer ganglioner / purkinye cells and granular cells.
Key word : Central Nervous System ,Truncus Enchepalon, Cerebellum
Abstrak:
Pada dasarnya setiap manusia dapat melakukan aktivitas, bernafas, mencerna,
bergerak, melihat, mendengar, menanggapi suatu rangsangan dan lainnya. Semua gerakan
dan juga respon yang dit imbulkan ini bergantung dari pengolahan di otak. Pada
kejadian dimana cedera terjadi di kepala, dapat terjadi lecet-lecet memar, pendarahan, patah
tulang tengkorak, bahkan hingga gegar otak. Karena otak merupakan organ yang
mengatur seluruh aspek kehidupan makhluk hidup, maka diperlukan sistem
yang cukup komplek untuk mengaturnya ,sistem saraf pusat, Truncus enchepalon.
Truncus enchepalon terdiri dari tiga struktur medulla oblongata, pons dan mesencephalon.
Cerebellum juga mempunyai andil besar dalam pengaturan tubuh manusia. Cerebellum
mempunyai 3 lapisan secara histology yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel
purkinye dan sel granular.
Kata Kunci: Sistem Saraf Pusat, Truncus Enchepalon, Cerebellum.
Pendahuluan
Pada dasarnya setiap manusia dapat melakukan aktivitas, bernafas, mencerna,
bergerak, melihat, mendengar, menanggapi suatu rangsangan dan lainnya. Semua gerakan
dan juga respon yang ditimbulkan ini bergantung dari pengolahan di otak.
Karena otak merupakan organ yang mengatur seluruh aspek kehidupan
makhluk hidup. Seiring dengan perkembangan zaman, maka semua yang dikerjakan
manusia harus serba cepat. Segala sesuatu yang dilakukan seperti seakan tak ada selang
waktu yang berarti. Manusia lalu terburu-buru dalam melakukan semua kegiatan mereka dan
seringkali menimbulkan kecerobohan. Salah satu hal yang paling sering terjadi adalah
kecelakaan. Cedera yang paling sering terjadi adalah pada kepala, tulang belakang,
persendian panggul, dan patah tulang kaki (karena terjepit badan motor). Pada kejadian
dimana cedera terjadi di kepala, dapat terjadi lecet-lecet memar, pendarahan, patah tulang
tengkorak, bahkan hingga gegar otak.
Truncus Encephalon
Truncus encephalon (batang otak) merupakan daerah yang bersambungan dengan
korda spinalis.1 Bagian ini mengatur dan mengontrol banyak proses untuk mempertahankan
hidup, misalnya bernapas, sirkulasi pencernaan. Proses-proses diatas disebut proses vegetatif.
Struktur batang otak berada pada bagian posterior otak. Batang otak merupakan sebutan
untuk kesatuan dari tiga struktur medulla oblongata, pons dan mesencephalon.1 Pada gerak
volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelum mencapai
cerebrum. Impuls rangsan dihantarkan oleh traktus ascendentes (serat-serat saraf yang
menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah di otak, lalu impuls respon dihantarkan oleh
traktus descendentes (serat-serat saraf yang menghantarkan impuls menjauhi otak). Illustrasi
gambar Batang otak / brain stem / Truncus Encephalon dapat dilihat di gambar 13 di bawah
ini.
Gambar 13 : Illustrasi dari batang otak.5
Pada perbatasan antara batang otak dan medulla spinalis terjadi deccusatio
(penyilangan) serat-serat kortikospinal (serat-serat saraf descendentes dari cerebrum ke
medulla spinalis) serat-serat kortikospinal dari otak kiri menyilang ke bagian kanan medulla
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang ke bagian kiri. Penyilangan ini menyebabkan
bagian tubuh kanan dikendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri dikendalikan oleh otak
kanan. Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh saraf kranial, kecuali saraf I dan II
yang menempel pada cerebrum. Batang otak terdiri dari tiga bagian utama yaitu
mesencephalon, pons dan medulla oblongata.1
Mesencephalon atau otak tengah (disebut mid brain) adalah bagian teratas dari batang
otak yang menghubungkan otak besar dan otak kecil. Mesencephalon terdiri dari banyak
nuklei dan berkas serabut saraf asenden desenden, bentuk konus dan berhubungan dengan
pons disebelah superior serta medulla spinalis disebelah inferior. Merupakan batang otak
yang pendek dan terkontriksi, yang menghubungkan pons dan cerebelum. Fungsi dari
mesencephalon adalah sebagai jalur penghantar dan pusat refleks dan juga berfungsi dalam
mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur gerakan
tubuh dan pendengaran.
Mesecephalon terdiri atas empat bagian yang menonjol keatas, dua disebelah atas
yang disebut korpus kuadrigeminus superior, dua disebelah bawah yang disebut
kuadrigeminus inferior.1 Mesencephalon mempunyai serat-serat saraf nervus trochclearis
yang bertugas untuk membantu pergerakan mata dan mengangkat kelopak mata, serta
memutar mata dan pusat mata. Bagian-bagian mesencephalon yaitu korpora kuadrigemina
adalah kolikulus superior (berkaitan dengan refleks visual) dan inferior (berkaitann dengan
refleks auditori), pedunkulus cerebralis adalah dua berkas serabut silindris yang terbentuk
dari traktus ascenden dan descenden yang membentuk bagian dasar mesencephalon, serta
bagian yang mengandung aquaductus sylvius adalah saluran yang menghubungkan ventrikel
dengan ventrikel lainnya.
Didalam mesencephalon mengandung nuklei saraf kranial III, IV dan V. Terdapat
juga substansi nigra , yakni area neuron berpigmen yang penting dalam fungsi motorik.
Selain itu ada juga nukleus merah, yaitu masa neuron merah muda berbentuk oval yang
berperan dalam tonus otot dan postur. Diencephalon, yaitu bagian otak paling atas diantara
cerebelum dengan mesencephalon, yaitu kumpulan sel saraf yang terdapat dibagian depan
lobus temporalis dan terdapat kapsula interna yang menghadap kesamping. Fungsi dari
diencephalon yaitu vasokontruktor yaitu mengecilkan pembuluh darah, respiratori yaitu
membantu pernapasan, mengontrol gerakan refleks dan membantu pekerjaan jantung.
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama
dengan formatio reticular.1 Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau tertidur. Pons
terletak dianterior cerebelum, inferior dari mesencephalon dan superior dari medulla
oblongata. Pons memiliki banyak serabut yang berjalan transversal pada permukaan
anteriornya yang menghubungkan kedua hemisfer cerebeli, banyak nuklei dan serabut saraf
asenden dan desenden. Pons terdiri substansi alba dan menghubungkan medulla dengan
berbagai bagian otak melalui pendunkulus cerebralis. Pons merupakan pusat respiratori,
mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan serta terdapat nuklei saraf kranial lima, enam,
tujuh dan delapan.1 Pons varoli berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian
kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang belakang. Jembatan
varol terletak didepan cerebelum diantara otak tengah dan medulla oblongata. Pada jembatan
varol terdapat premotoksid yang mengatur gerakan penapasan dan refleks.
Medulla oblongata merupakan bagian yang menghubungkan antara prosencephalon
dan rhombencephalon, terdapat rongga sempit di mesencephalon yang disebut aquaductus
cerebri yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan ventrikulus quartus.2 Pada medulla
oblongata terdapat banyak nuklei yang berfungsi menyalurkan serabut saraf asenden dan
desenden. Memiliki panjang sekitar tiga sampai empat centimeter, berawal dari pons foramen
magnum. Bagian depan, medulla adalah pyramid (tonjolan substansi putih, yang merupakan
lanjutan dari akson pada pedunkulus cerebri).
Pada bagian belakang medulla oblongata terdapat sebagian lanjutan traktus sensorik.
Nuklei merupakan pusat pemancar informasi yang dikirim ke pusat otak yang lebih tinggi
atau ke cerebelum. Pusat medulla adalah nuklei yang berperan dalam pengendalian fungsi
seperti frekuensi jantung, tekanan darah, pernapasan, batuk, menelan, dan muntah. Dalam
medulla terdapat nuklei saraf kranial sembilan, sepuluh, sebelas dan dua belas medulla
oblongata atau sum-sum sambung berfungsi menghantar impuls untuk yang datang dari
medulla spinalis menuju ke otak. Medulla oblongata merupakan bagian dari batang otak yang
paling bawah yang menghubungkan pons varoli dengan medulla spinalis. Medulla oblongata
juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume
dan kecepatan respirasi, gerak alat penceranan dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu,
medulla oblongata juga mengatur gerak refleks yang lain seperti batuk, bersin, dan berkedip.
Decussatio pyramid terletak di area superior medulla spinalis.2 Pyramid menonjol
keluar karena 80% serabut pyramida bersilangan ke sisi lain medulla spinalis. Traktus
pyramidalis atau kortikospinalis lateral adalah jalur motorik utama dari cerebrum ke medulla
spinalis. Sisa 15 % akson akan memanjang pada traktus kortikospinalis dan bersilangan di
medulla spinalis. Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf dan badan sel dan
bersilangan di medulla spinalis. Formatio reticularis merupakan jaring-jaring serabut saraf
dan badan sel yang tersebar di keseluruhan bagain medulla oblongata, pons mesencaphalon
berfungsi untuk memicu dan mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran.
Fungsi dari batang otak (mesecephalon, pons dan medulla oblongata) adalah tempat
keluar nervus kranialis, pusat pernapasan, kardiovaskular dan pencernaan, pengaturan refleks
otot yang berhubungan dengan keseimbangan dan postur, penerima dan pengintegrasi input
sinaptik dari medulla spinalis, aktivasi korteks cerebrum serta pengatur siklus tidur.1
Cerebellum
Pada otak kecil atau cerebelum terdapat korteks yang hanya memiliki tiga lapisan
yaitu lapisan molekuler, lapisan ganglioner/sel purkinye dan sel granular.2 Seperti yang bisa
dilihat pada gambar 2, Sel-sel yang terdapat pada serebelum yaitu sel stella, sel basket dan sel
purkinye. Pada lampilan mikroskopik memperlihatkan suatu lapisan molecular yang paling
luar dan lapisan granular yang paling dalam. Lapisan molecular mengandung beberapa sel
saraf dan pada sayatan melintang, terlihat gambaran punctata yang halus. Sel-selnya kecil dan
tersusun dalam bagian luar dan bagian dalam. Sel-sel keranjang (basket cells) pada bagian
dalam berjalan melewati lapisan molecular pada sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu
panjang folium dan mengeluarkan banyak collateral dengan arborizasi di sekitar sel-sel
purkinje.
Sel-sel stellata serupa dengan sel-sel keranjang, tetapi letaknya superficial. Sel-sel
purkinje membentuk sehelai lapisan sel-sel besar pada hubungan antara lapisan molecular
dan granular. Serabut-serabut pemanjat (climbing fibers) merupakan serabut saraf afferent
dari nuclei olivarius inferior yang berakhir pada lapisan molecular di dekat sel-sel purkinje.
Lapisan granular mempunyai ciri khas dengan banyaknya sel-sel granula yang kecil. Setiap
sel granula mengirimkan sebuah akson ke lapisan molecular, dimana akson ini bercabang
membentuk huruf T yang kedua lengannya (serabut paralel) berjalan lurus serta memanjang,
membuat hubungan synaptik dengan pohon-pohon dendrit sel purkinye.
Gambar 2. Lapisan korteks cerebellum.6
Secara fungsional cerebellum dibagi menjadi tiga bagian yaitu vestibulocerebellum
untuk keseimbangan, spinocerebelum, dan neocerebellum. Korteks cerebellum hanya
mengandung lima jenis neuron yaitu sel purkinye, granular, basket, stelata, dan golgi.2
Cerebellum berperan dalam penyesuaian yang dipelajari yang menyebabkan koordinasi
menjadi lebih mudah apabila suatu gerakan dilakukan berulang-ulang. Secara sederhana,
fungsi dari cerebellum adalah untuk koordinasi, untuk keseimbangan dan orientasi ruangan
serta untuk menghambat.
Fungsi koordinasi adalah untuk membentuk suatu gerakan yang bertujuan secara
fungsional, maka beberapa otot atau beberapa persendian harus terkoordinasi dengan baik.
Misalnya, untuk membentuk kata-kata yang baik diperlukan koordinasi berbagai macam otot
atau persendian seperti otot-otot laring, otot mulut, ataupun respirasi. Tidak adanya
koordinasi dari beberapa persendian kita kenal dengan istilah disartri. Dapat juga hilangnya
koordinasi gerakan ini akan menimbulkan apa yang disebut ataxia, yaitu suatu kelainan yang
disebabkan tidak adanya koordinasi karena adanya gangguan kecepatan, luas, kekuatan, serta
arah dari gerakan.
Fungsi keseimbangan dan orientasi ruangan, untuk mengetahui posisinya dalam suatu
ruang atau keseimbangan tubuh, maka impuls dari proprio reseptor yang terletak pada
persendian, otot, dan lain-lain serta cerebellum harus baik. Gangguan di mana seseorang
tidak mengenal posisinya dalam suatu ruangan disebut astereognasi. Lintasan cerebellum
aferen ke cerebellum berasal dari informasi proprioseptik dan sensorik dari semua bagian
tubuh. Selain itu aferen pada cerebellum juga berasal dari semua daerah motorik korteks
cerebri melalui nukleipons. Gangguan-gangguan ini bisa di tes dengan tes Romberg atau tes
Adiadokokinesis.
Fungsi menghambat atau damping, impuls yang datang ke cerebellum dari korteks
motorik cerebri dan akan dihambat atau damping. Gangguan fungsi menghambat ini terlihat
pada ketidakmampuan mengerem atau menghentikan gerakan dengan cepat pada tes Rebound
atau Past Pointing Test, dimana penderita selalu overshoot.1 Overshoot ialah bila seseorang
mau menunjuk titik tertentu, selalu melebihi apa yang dituju. Ketidakmampuan untuk menilai
jarak disebut Disartri. Ciri khas lain pada kerusakan cerebellum ialah adanya intensi tremor,
yaitu tremor yang terjadi sewaktu bergerak secara volunter. Sebaliknya tremor akan hilang
bila penderita itu diam. Jadi berbeda dengan tremor diam pada Parkinsonisme.2
Medula Oblongata
Medulla oblongata adalah bagian dari otak belakang yang mengontrol fungsi
otonomik seperti pernapasan, pencernaan , jantung , dan pembuluh darah fungsi, menelan dan
bersin. Motorik dan sensorik neuron dari otak tengah dan otak depan perjalanan melalui
medula. Sebagai bagian dari batang otak , medulla oblongata membantu dalam mentransfer
pesan antara berbagai bagian dari otak dan sumsum tulang belakang. Fungsi Medulla
oblongata terlibat dalam beberapa fungsi tubuh termasuk pengendalian fungsi otonom relay
sinyal saraf antara otak dan spinal cord koordinasi gerakan tubuh.2 Medula oblongata
mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang dan talamus untuk mengontrol fungsi tubuh.
Hal ini bertanggung jawab untuk respirasi dan sirkulasi ke seluruh tubuh, dan menangani
segala sesuatu dari pernapasan sampai muntah.
Beberapa arteri seperti arteri spinalis anterior dan posterior inferior memasok arteri
serebelar bagian dari otak ini dengan aliran darah stabil.2 Ini berisi serabut saraf mielin dan
un-myelinasi, juga disebut materi putih dan abu-abu.
Setiap cedera atau penyakit yang mempengaruhi bagian otak dapat mengakibatkan
kelumpuhan sisi berlawanan dari tubuh, hilangnya rasa sakit dan sensasi suhu, hilangnya
refleks muntah dan kesulitan menelan.
Medula oblongata juga bertanggung jawab untuk mengendalikan gairah dan tidur, dan
mengontrol gerakan. Hal ini terletak di dasar pada batang otak bersama dengan otak tengah
dan pons. Daerah lain batang otak mengontrol fungsi lain, seperti wajah dan saraf tengkorak,
dan membantu untuk mengirimkan sinyal dari otak ke saraf lainnya dalam tubuh, terutama,
sumsum tulang belakang.2
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang pada dasarnya
adalah unit pengolahan sistem saraf, di mana semua informasi dari sistem saraf perifer
dikumpulkan dan diproses. Bersama-sama, otak dan sumsum mengendalikan berbagai fungsi
fisiologis dan psikologis tulang belakang tubuh, termasuk gerakan, sensasi, pikiran, memori,
dan berbicara. Selain itu fungsinya adalah menerima atau menangkap rangsangan,
mengontrol gerakan-gerakan otot-otot kerangka, otak sebagai pusat indera, otak besar sebagai
pusat daya rohaniah yang tinggi, otak sebagai pengontrol fungsi pernapasan dan peredaran
darah.3
Vaskularisasi Cerebral
Berat otak sekitar 2,5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan
organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh
darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh. Diperkirakan, metabolisme otak
menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen tubuh. Oleh karena itu, tidaklah
mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan oksigen cukup
singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darah berhenti atau
tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu
sepasang arteri karotis interna yang memasok sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah
otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi 30% sisanya.4
Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding
kepada duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah
cabang arteri maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen
spinosum, melintas ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral
pada ala major ossis sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus
anterior. Ramus anterior melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan
naik ke arah puncak kepala.4 Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan
cabang-cabang untuk bagian posterior cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri
meningeal dan juga arteri dapat terobek pada fraktur calvaria. Persarafan duramater cranialis
terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena cabang-cabang sensoris juga
berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal teratas.
Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak
sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada
dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri
dan vena-vena menembus duramater cranialis. Selain itu pada otak aliran darah atau
perdarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri carotis
interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis. Cabang arteri carotis interna
ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri vertebralis berawal di pangkal
leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan bersatu pada tepi kaudal pons
untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama demikian karena
hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna pontis ke
tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan bercabang menjadi arteri cerebri posterior
dextra.
Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu
permukaan dan satu kutub serebrum sebagai berikut, yang pertama yaitu arteri cerebri
anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan permukaan superior,
serta polus frontalis, kedua adalah arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan
lateral dan polus temporalis, dan yang terakhir arteri cerebri posterior mengantar darah
kepada permukaan inferior dan polus occipitalis.
Circulus arteriosus cerebri (Willis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting
antara empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada
otak. Circulus arteriosus cerebri (Willis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri
communicans posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans
interna. Secara umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri arteri pembentuk
circulus arteriosus cerebri (Willis).4
Kesimpulan
Keadaan yang diderita laki-laki tersebut disebabkan karena adanya perdarahan pada
cerebellum, dimana memiliki fungsi untuk membantu dalam menjaga keseimbangan tubuh.
Dan ditemukan ada gangguan vaskularisasi truncus ensefalon, dimana truncus
encephalon ini memiliki fungsi sebagai pusat respiratori, pusat kardiac, dan pusat vasomotor
sehingga bagian tubuh ini merupakan bagian penting dari tubuh. sehingga dapat
menyebabkan laki-laki tersebut kehilangan kesadarannya.
Daftar pustaka
1. Pearce E. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka;2009: h.8
2. Greenstein.B, Greenstein A. Color atlas of Neuroscience. Stuttgart: Thieme Medical
Publisher; 1999.p.20-3
3. Bloom dan Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2002: h.277
4. Wahyu GG. Stroke hanya menyerang orangtua?. Jogjakarta: Penerbit Bentang
Pustaka, 2010: h.9
5. en.Wikipedia.org Diunduh pada tanggal 26 april 2015
6. sisu.ut.ee diunduh pada tanggal 26 April 2015
Top Related