8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
1/29
BAHAN INTEGRASI
BLOK SISTEM RESPIRASI
ADELIA PUTRI SABRINA
1102013005
UNIVERSITAS YARSI
FK-A 2013
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
2/29
HISTOLOGI
A. EPIGLOTIS
Kerangkanya tersusun atas tulang rawan elastis (serat-serat kasar elastin)
Permukaan laryngeal, dilapisi oleh epitel bertingkat torak bersilia dan sel goblet.
Permukaan lingual, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.
Dibawah epitel terdapat lamina propria yang terisi oleh kelenjar campur
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
3/29
B. TRAKEA POTONGAN MELINTANG
Kerangkanya terdiri dari tulang rawan hyaline berbentuk seperti cincin C
Pada pars membranaceae terdapat muscular polos Mukosa trakea dilapisi epitel bertingkat torak dengan silia dan sel goblet
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
4/29
C. TRAKEA POTONGAN MEMANJANG
Adelia Putri Sabrina 1102013005
YANG DITUNJUK : TULANG RAWAN HYALIN
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
5/29
D. BRONKUS DAN BRONKIOLUS
Adelia Putri Sabrina 1102013005
BRONKUS
BRONKIOLUS
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
6/29
E. BRONKIOLUS TERMINALIS
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
7/29
E. BRONKIOLUS TERMINALIS
Adelia Putri Sabrina 1102013005
DUST CELL PADA SERAT RETIKULIN
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
8/29
F. SERAT RETIKULIN
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
9/29
G. STIGMA
Adelia Putri Sabrina 1102013005
YANG DITUNJUK : STIGMA
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
10/29
PATOLOGI ANATOMI
Adelia Putri Sabrina 1102013005
PNEUMONIA LOBARIS HEPATITIS KELABU (R3)
Seorang wanita umur 37 tahun yang dirawat dengan keluhan panas, batuk, sesak nafas selama
2 minggu. Penderita gelisah , suhu badan tinggi dan batuk bercampur dahak berwarna merah
tua. Penderita meninggal. Dilakukan otopsi. Makroskopis : Pada otopsi tampak pada rongga dada kiri terdapat cairan 150 cc warna
serohemoragik. Lobus bawah paru berwarna merah, konsistensi padat. Pada sayatan
tampak bercak-bercak warna kuning pucat.
Mikroskopis : Tidak tampak lagi jaringan paru normal. Alveoli berisi fibrin, sel darah
merah, lekosit PMN, dinding alveoli (septum interalveolaris) menebal.
Terdiri dari 4 stadium :
1. Stadium kongesti (mulai masuknya bendungan, awal mula kuman masuk sel, terjadi
akumulasi cairan berlebihan/ eksudat, kapiler melebar)2. Stadium hepatisasi merah (adanya SDM keluar dari PD, lobus padat tidak mengandung
udara lagi)
3. Stadium hepatisasi kelabu (karena SDP keluar beserta benang-benang fibrin, lebih pucat)
4. Stadium resolusi (stadium penyembuhan)
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
11/29 Adelia Putri Sabrina 1102013005
EMFISEMA (R5)
Sediaan diambil dari hasil otopsi seorang laki-laki yang meninggal akibat kecelakaan
Makroskopis : Permukaan paru pucat, tampak bullae subpleura , konsistensi lunak, dan
krepitasi (+). Pada sayatan ditemukan pelebaran alveoli.Mikroskopis : Tampak alveolus melebar (karena elastisitas alveoli yang terganggu), berisi
SDM, kadang-kadang ditemukan kelompokan sel fagosit yang berpigmen.
Etiologi : merokok, fraktur iga, PPOK
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
12/29 Adelia Putri Sabrina 1102013005
TUBERCULOSIS PARU (R4)
Sediaan diambil dari hasil otopsi penderita tuberculosis paru yang meninggal
Makroskopis : Pada perabaan paru terasa bintil-bintil besar kecil, keras. Pada sayatan
bagian keras berwarna kekuningan, seperti keju. Mikroskopis : Jaringan paru yang mengandung tuberkel-tuberkel terdiri atas sel epiteloid
yang pada bagian sentral mengalami nekrosis perkijuan, infiltrasi sel-sel radang
menahun dan sel datia langhans (bentuk besar sbg makrofag / multinuclear giant cell ).
Alveoli mengandung cairan edema.
Ciri khasnya : Nekrosis kaseosa/ nekrosis perkijuan yang pucat, banyak leukosit PMN, sel-sel
epiteloid yang ukurannya bermacam-macam seperti lonjong dan bulat.
Di lobus terbentuk seperti sarang lebah → bronkistatis
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
13/29 Adelia Putri Sabrina 1102013005
KARSINOMA PARU PRIMER (R6)
Sediaan berasal dari hasil lobektomi seorang laki-laki, umur 45 tahun, perokok berat, dengan
keluhan batuk dan sesak nafas, berat badan menurun drastic. Hasil foto thoraks : tampak
bayangan berbatas tegas pada lobus kiri, diameter 5 cm, diagnosis tumor paru. Makroskopis : permukaan pleura paru tidak menunjukan kelainan yang berarti, kecuali
ditemukan emfisema. Konsistensi paru satu bagian padat. Pada sayatan tampak massa
putih, rapuh.
Mikroskopis : secara mikroskopis karsinoma paru dibagi menjadi karsinoma sel
skuamosa, small cell, undifferentiated, dan adenokarsinoma. Sediaan terdiri atas sel-sel
tumor dengan inti pleomorfik, hiperkromatik, tersusun glanduler, sebagian papiler.
Mitosis ditemukan. Gambaran ini menunjukan adenokarsinoma.
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
14/29 Adelia Putri Sabrina 1102013005
KARSINOMA PARU SEKUNDER (R7)
Sediaan berasal dari hasil otopsi seorang laki-laki, umur 47 tahun, yang meninggal setelah
beberapa hari post operasi usus atas indikasi karsinoma rektum.
Makroskopis : jaringan paru tampak normal. Pada sayatan tampak fokus-fokus putih dannekrosis.
Mikroskopis : alveoli dengan beberapa fokus adenokarsinoma
Pada gambar. Gambaran alveoli masih normal.
Hasil metastatis dari organ lain seperti dari kanker payudara.
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
15/29
PARASITOLOGI
Adelia Putri Sabrina 1102013005
PARAGONIMUS WESTERMANI
STADIUM TELUR• Bentuk : lonjong
•
Ukuran : 95 X 55 μ• Dinding tebal, warna kuning tengguli
• Terdapat penebalan di ujung kutub
• Isi : sel ovum yang belum membelah
• Memiliki overculum (di kutub yang satu)
• Penebalan dinding sel (di kutub lainnya)
STADIUM DEWASA•
Bentuk : tebal, seperti biji kopi• Ukuran : +- 1 cm
• Caesum : berkelok-kelok
• Testis : 2 buah, berlekuk dalam, letak berdampingan
• Ovarium : berlobus, craniolateral dari testis
• Kel. Vitteline di sepanjang daerah lateral
• Oral sucker → diatas batil isap mulut
• Acetabulum → batil isap perut
•
Dibawah asetabulum ada faring, sekum (berkelok-kelok)• Hermaprodit → ada testis yang berhadapan, ada ovarium
dan uterus
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
16/29 Adelia Putri Sabrina 1102013005
PARAGONIMUS WESTERMANI
HOSPES PERANTARA II
Ketam (Potamon dehaani) Udang (Cambarus)
Ordo : Decapoda Ordo : Decapoda
Badan terdiri dari sefalothoraks
dan abdomen
Badan terdiri dari sefalothoraks
dan abdomen
Abdomen terletak ventral
Kaki 5 pasang
TUNGAU DEBU RUMAH
(Dermatophagoides pteronyssinus)
Family : Pyroglyphidae
Ordo : Acari
Perhatikan• Badan seperti kantung
• Ukuran : 340 yang jantan, 380 yang betina
• Tubuh terdiri dari kapitulum (seli-sera diatasnya)
dan badan berupa kantong
• Kaki panjang, 2 pasang ke depan dan 2 pasang ke
belakang (total 4 pasang)
• Perbedaan yang jantan (seperti mata dua) dan
betina (bentuk lurus)
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
17/29
MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM 1
LANGKAH PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS USAP TENGGOROK
HARI I:
• LIDI KAPAS STERIL
• SPATEL STERIL
• SENTER
• ADP STERIL
• PERBENIHAN TRANSPORT
• AQUADEST STERIL DALAM TABUNG
• BORANG PEMERIKSAAN
HARI II:• IDENTIFIKASI KOLONI PADA ADP BULAT, SMOOTH, φ < 1 mm, HEMOLISIS β S. Β
hemolyticus
• IDENTIFIKASI MIKROSKOPIS BULAT, GRAM (+), RANTAI Streptococcus
• ADT STERIL
HARI III:• ADT + S. β hemolyticus
• IDENTIFIKASI MIKROSKOPIS BULAT, GRAM (+), RANTAI StreptococcusMURNI
o UJI BIOKIMIA KATALASE TEST
o TEST CAKRAM BACITRASIN & TES RESISTENSI
• MHD STERIL
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
18/29
PRAKTIKUM 1
Adelia Putri Sabrina 1102013005
HARI IV:
MHD + CAKRAM BASITRACIN (+) DAN (-)
MHD + 5 CAKRAM ANTIBIOTIK (TEST RESISTENSI)
SENSITIVITY TEST
Perhatikan:
Diameter zona hambatan di sekitar cakram antibiotic → ukur dalam mm. Tidak ada zona hambatan resisten terhadap anti-biotic
TEST CAKRAM BASITRASIN
[TES TAXO-A]
Untuk membedakan Streptococcus grup A dari grup-grup lainnya.
• Streptococcus grup A : Pertumbuhannya dihambat oleh basitrasin
konsentrasi rendah SENSITIF
• Streptococcus grup lain: pertumbuhannya tidak dihambat oleh basitrasin
konsentrasi rendah RESISTEN
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
19/29
PRAKTIKUM 1
Adelia Putri Sabrina 1102013005
TEST CAKRAM OPTOKHIN
Untuk membedakan S. Pneumoniae dan grup Streptococcus Viridans
HASIL
• Streptococcus Pneumoniae → SENSITIF (Zona hambatan pertumbuhan di
sekitar cakram)
• Grup Streptococcus Viridans → RESISTEN (Tidak ada zona hambatan
pertumbuhan di sekitar cakram)
Pewarnaan Gram
• S. Pneumoniae
• Diplococcus bentuk lancet
• Gram (+)
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
20/29
PRAKTIKUM 1
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
21/29
PRAKTIKUM 1
Adelia Putri Sabrina 1102013005
PEWARNAAN KHUSUSPEWARNAAN NEISSER
Corynebacterium Diphteriae
(bentuk batang, tampak granula babes-ernest)
PEWARNAAN GINS-BURRY
(S. Pneumoniae)
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
22/29
MIKROBIOLOGI
PRAKTIKUM 1
Adelia Putri Sabrina 1102013005
Jenis Morfologi Koloni
Pada agar darah telurit Koloni bewarna hitam, kuman
mereduksi kalium telurit
Pada perbenihan serum loeffler Koloni bewarna putih
Pada agar darah Koloni kecil, granuler, bewarna abu-abu
PERTUMBUHAN CORYNEBACTERIUM DIPHTHERIAE
KUMAN STREPTOCOCCUS PADA LEMPENG AGAR DARAH
• Streptococcus hemolyticus α → Zona hemolisis tipe ALFA → HEMODIGESTI: Zonahemolisis bewarna kehijauan
• Streptococcus hemolyticus β → Zona hemolisis tipe BETA → Zona hemolisisbewarna Jernih
• Streptococcus hemolyticus γ → Zona hemolisis tipe GAMMA → Tidak terjadizona hemolisis
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
23/29
PRAKTIKUM 2PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN
Mycobacterium tuberculosis
•
Kuman tahan asam bewarna merah• Kuman tidak tahan asam bewarna biru
Perhatikan adanya granula Much-Weis
kuman TBC
SPESIMEN : SPUTUM
BTA MIKROSKOPIS
MEDIA M.tbc
Lowenstein Jenseen (LJ)• LJ (-) M.tbc (STERIL)
• LJ (+) M.tbc
KOLONI MYCOBACTERIUM ATYPIC
PADA MEDIA LOEWENSTEIN JENSEN
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
24/29
PRAKTIKUM 2
Adelia Putri Sabrina 1102013005
POSITIF : DLM WKT 12-15 MENIT PAPER STRIP BEWARNA KUNING KUMAN
M. tuberculosis (KUMAN TIPE HUMAN)
NIACIN TEST STRIP
IDENTIFIKASI PNB (PARA NITRO BENZENA)HASIL:
PNB + : Mycobacterium TIDAK TUMBUHM. tbc TIPE HUMAN
PNB - : Mycobacterium TUMBUHM.tbc TIPE NON HUMAN
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
25/29
PRAKTIKUM 2
Adelia Putri Sabrina 1102013005
PERCOBAAN KATALASEPOSITIF : BILA DLM WAKTU 15 DETIK ADA GELEMBUNG2 O2M.TBC SENSITIF THD INH
NEGATIF : TIDAK ADA GELEMBUNG O2M.TBC RESISTEN THD INH
TES MERAH NETRAL
POSITIF:
• Gumpalan koloni bewarna merah muda
sampai dengan merah tua
• INTERPRETASI: Mycobacterium human
pathogen
NEGATIF:
• Gumpalan koloni tidak bewarna merah
muda sampai dengan merah tua
• INTERPRETASI: Mycobacterium non-
human pathogen
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
26/29
PRAKTIKUM 2
RESISTENSI M.tbc CARA PROPORSIPADA PENGENCERAN DIPEROLEH
K1 K2 S4 I02 R40 E2
Pengenceran 10-3 3+ 3+ 0 2+ 1+ 0
Pengenceran 10-5 1+ 1+ 0 1+ 18 0
Keterangan:
K: Kontrol
S: Streptomycin
I: Isoniazid
R: Rifampicin
E: Ethambutol
10-3 SETARA DENGAN 200-500 KOLONI
10-5 SETARA DENGAN 100-150 KOLONI
% RESISTENSI = JUMLAH KOLONI PADA MEDIA YANG MENGANDUNG OBAT X 100%
JUMLAH PADA MEDIA YANG TIDAK MEGANDUNG OBAT (K)
SENSITIF : KURANG 1%
RESISTEN : MINIMAL 1%
HASIL:
S : 0 X 100% = 0% sensitif E : 0 x 100% = 0% sensitif 1+ 1+
I : 1+ X 100% = >1% resisten R : 18 x 100% = >1% resisten
1+ 1+ Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
27/29
PRAKTIKUM 2
RESISTENSI M.tbc CARA PROPORSI
Adelia Putri Sabrina 1102013005
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
28/29
FISIOLOGI
Adelia Putri Sabrina 1102013005
TAHAN NAFAS & TEKANAN PERNAFASAN
Tujuan
1. Menetapkan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada
berbagai kondisi pernapasan.
2. Menerangkan perbedaan lamanya menahan napas pada kondisi pernapasan yang berbeda-beda.
3. Mengukur tekanan pernapasan dengan manometer air raksa dan manometer air.
Alat yang diperlukan:
• Stopwach/arloji
• Beberapa kantong plastic : - yang kosong
• Sfigmomanometer + Stetoskop
• Alat analisis gas Fyrite : untuk CO2
- yang berisi O2- yang berisi CO2
• Manometer air raksa + botol perangkap
• Manometer air
PERTANYAAN
P- IV.1.1 Apa yang dimaksud dengan breaking point?
Breaking point adalah kemampuan seseorang untuk menahan napas sampai ia tidak kuat
lagi untuk menahannya.
P- IV.1.2 Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya breaking point?
Menurunnya tekanan oksigen dan meningkatnya tekanan karbondioksida.
P- IV.1.3 Bagaimana perubahan pO2 dan pCO2 dalam udara alveoli dan darah pada waktu
kerja otot dan dalam keadaan hiperventilasi?
Pada keadaan normal pO2 dalam keadaan tinggi dan pCO2 dalam keadaan rendah. Saat
terjadi kerja otot dan menyebabkan pO2 tetap teatpi pCO2 meningkat karena terjadi
pembentukan CO2 lebih banyak pada proses pembentukan ATP oleh sel. Sebagai
kompensasi dari kurangnya O2 dalam tubuh, maka tubuh mengalami hiperventilasi untukmeningkatkan PO2 menyeimbangkan PCO2.
8/18/2019 Integrasi Adelia Fix
29/29
FISIOLOGI
TAHAN NAFAS & TEKANAN PERNAFASAN
TAHAN NAFAS
Terlihat pada hasil percobaan, waktu tahan nafas akan lebih lama jika dilakukan setelah
inspirasi dan akan lebih cepat jika dilakukan setelah ekpirasi. Dan waktu tahan napas akansemakin bertambah ketika o.p melakukan inspirasi yang kuat, dan akan semakin berkurang jika
o.p melakukan ekspirasi maksimal.
Hal ini berkaitan dengan volume oksigen yang terdapat pada paru-paru. Semakin banyak
volume oksigen dalam paru-paru, semakin lama o.p dapat menahan nafas. Ketika o.p mencapai
breaking point (kemapuannya untuk menahan nafas) maka o.p akan melakukan ventilasi
kembali untuk memasok tubuh dengan oksigen lagi.
Ketika o.p melakukan tahan nafas setelah berlari, waktu tahan nafas nya akan semakin
cepat. Karena pada saat beraktivitas, ventilasi meningkat pula sesuai dengan beratnya aktivitas
tersebut. Lalu, setelah o.p beristirahat dan volume oksigen tubuh sudah mencukupi maka
ventilasi akan kembali seperti semula.
TEKANAN PERNAPASAN
Inspirasi merupakan proses aktif karena memerlukan kontraksi otot yang akan
meningkatkan volume intratoraks. Pada saat ekspirasi tekanan dalam saluran udara menjadi
sedikit positif, dan udara mengalir meninggalkan paru. Saat pernapasan tenang, ekspirasi
merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
intratoraks.
Pada inspirasi kuat, pengembangan jaringan paru menjadi lebih besar, karena tekanannyapun turun lebih negatif dibanding inspirasi biasa. Bila ventilasi meningkat, derajat pengempisan
jaringan paru juga ditingkatkan oleh kontraksi aktif otot ekspirasi yang menurunkan volume
intratoraks.
KESIMPULAN
TAHAN NAPAS
Breaking point terpanjang adalah saat akhir inspirasi tunggal setelah bernafas cepat dandalam 3 menit 3 kali pernafasan yang terakhir dengan kantong O2. Sedangkan breaking point
terpendek adalah akhir inspirasi tunggal kuat segera sesudah berlari selama 2 menit
(NB : breaking point yang terpendek tergantung dari o.p karena hasil berbeda-beda).
TEKANAN PERNAPASAN
Tekanan pernpasan rata-rata pada pernapasan maksimal lebih besar daripada pernapasan
normal.