IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJARFISIKA
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PINRANG
SKRIPSI
OlehHardianti
NIM 10539 1111 13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKANOVEMBER, 2017
i
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING(CTL) BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJARFISIKA
PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 PINRANG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Muhammadiyah Makassar
OlehHardianti
NIM 10539 1111 13
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKANOVEMBER, 2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
iv
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul Skripsi : Implementasi Pembelajaran Contexteual Teaching and
Learning (CTL) Berbantuan Media Visual terhadap
Hasil Belajar Fisika pada Peserta Didik Kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah asli hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Pernyataan
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
v
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Hardianti
NIM : 10539 1111 13
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya penyusunan skripsi ini,
saya akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2017
Yang Membuat Perjanjian
Hardianti
vi
ABSTRAK
Hardianti. 2017. Implementasi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) Berbantuan Media Visual terhadap Hasil Belajar Fisika pada PesertaDidik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang. Skripsi. Jurusan Pendidikan FisikaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
(Dibimbing oleh: H. Abd. Samad dan Ma’ruf)Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi
pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visualterhadap hasil belajar fisika pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar fisika sebelum dan setelahdiajarkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan mediavisual serta peningkatan hasil belajar fisika pada peserta didik kelas XI IPA SMANegeri 2 Pinrang. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen yangmenggunakan desain The One Group Pretest-posttest yang melibatkan dua variabelterdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat yaitu hasilbelajar fisika peserta didik dan variabel bebas yaitu pembelajaran ContextualTeaching and Learning (CTL) berbantuan media visual. Instrumen penelitian yangdigunakan adalah tes hasil belajar fisika sebanyak 34 item yang berbentuk multiplechoise test pada pokok bahasan “Gerak Harmonik Sederhana, Usaha dan Energi”.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptifdan uji gain. Sampel penelitian ini berjumlah 32 peserta didik. Hasil penelitianmenunjukkan pada pretest peserta didik memperoleh nilai rata-rata hasil belajarsebesar 24,94. Sedangkan pada posttest diperoleh nilai rata-rata sebesar 73,16. Dariperhitungan N-gain diperoleh sebesar 0,64. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasilbelajar fisika peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang meningkat dalamkategori sedang setelah diterapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learningberbantuan media visual.
Kata kunci: Contextual Teaching and Learning, media visual, gerak harmoniksederhana, usaha dan energi
vii
Motto dan PersembahanMotto :
¤ “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan. ”
(QS-Al Mujadalah Ayat 11)
¤ “ Pelajarilah olehmu ilmu pengetahuan dan pelajarilah pengetahuan itu dengan
tenang dan sopan, rendah hatilah kami kepada orang yang belajar kepadanya .”
¤ “ Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini .”
Persembahan :
Kupersembahkan karya ini kepada Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya, dan dengan penuh keikhlasan dan
rasa syukur, kuperuntukkan karya ini sebagai bukti
kecintaanku pada :
1. Kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberi
dukungan, semangat dan doa restunya demi
keberhasilanku dalam menuntut ilmu
2. Kakak dan adikku tersayang dan semua keluarga yang
memberikan semangat serta berjasa dalam hidupku.
3. Teman-teman seperjuangan (Pendidikan Fisika’013
khususnya kelas A) terima kasih untuk kebersamaan kita.
4. Orang-orang yang menyayangiku. terimakasih telah
hadir dalam hidupku.
5. Almamater yang kubanggakan.
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur atas izin dan petunjuk Allah SWT, sehingga
proposal dengan Judul : “Implementasi Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) Berbantuan Media Visual pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA
Negeri 2 Pinrang” dapat diselesaikan. Pernyataan rasa syukur kepada Allah SWT
atas apa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ini tidak dapat
diucapkan dengan kata-kata dan dituliskan dengan kalimat apapun. Tak lupa juga
penulis panjatkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah Muhammad
SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa istiqamah
memperjuangkan agama Allah hingga akhir zaman.
Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua
penulis Ayahanda Haruna dan Ibunda Darmawati yang senantiasa memberi harapan,
semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak berpamrih untuk kesuksesan
penulis. Dan ke dua saudaraku Harmawati dan Fadli yang senantiasa memberikan
semangat hingga akhir studi ini. Seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan,
dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam
menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi
ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih
disampaikan dengan hormat kepada: Bapak Dr. H. Abdul Rahman Rahim SE.,
MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Bapak Erwin Akib, S.Pd.,
ix
M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar, Ibu Nurlina, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika dan Bapak Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Tidak lupa juga penulis mengucapakan terima kasih kepada: Bapak Dr. H.
Bahrun Amin, M. Hum., Penasehat Akademik yang telah membimbing penulis
selama perkuliahan, Bapak Drs. H. Abd Samad, M.Si., sebagai pembimbing I dan
Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., sebagai pembimbing II dengan segala kerendahan hatinya
telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini, Bapak Dr. Muh. Tawil, M.Si., M.Pd dan
Drs. H. Abd Samad, M.Si., sebagai validator yang telah meluangkan waktunya
untuk memeriksa dan memberikan saran terhadap perbaikan perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian, seluruh bapak dan ibu dosen di Program
Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan banyak ilmu dan berbagi
pengalaman selama penulis menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Fisika
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Darwis, L,
M.Pd., Kepala Sekolah SMA NEGERI 2 PINRANG, atas kesediaannya untuk
menerima penulis dalam melakukan penelitian ini, Bapak Haspullah, S.Pd., M.Pd
dan Muhammad Syafri, S.Pd. Guru mata pelajaran fisika yang telah membantu
penulis selama mengadakan penelitian tersebut, Bapak/Ibu Guru serta seluruh staf
tata usaha SMA Negeri 2 Pinrang telah memberikan bantuan dan petunjuk selama
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
x
penelitian, peserta didik SMA Negeri 2 Pinrang khususnya Kelas XI IPA.1 atas
kerjasama, motivasi serta semangatnya dalam mengikuti pelajaran.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku:
Nurcahyana Pattahuddin, Nurasmi, Andi Hikma Wardani, Fifi Angrasari, dan
Wiwik yang selalu berbagi semangat dan keceriaan dalam menjalankan aktivitas.
Semoga kisah persahabatan kita tak pernah berakhir hingga ajal menjemput,
kepada seluruh keluarga besarku terima kasih banyak atas do’a, nasehat-nasehat,
dukungan dan pengorbanannya selama ini, rekan seperjuangan mahasiswa
Program Studi Pendidikan Fisika Angkatan 2013 terkhusus dimensi A Universitas
Muhammadiyah Makassar, terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama
menjalani perkuliahan, semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir
sampai disini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat
disebutkan satu persatu. Insya Allah tidak akan ada yang sia-sia, semua akan
dibalas dengan indah oleh-Nya.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak, tak ada makhluk yang sempurna.
Demikian pula dalam penulisan skripsi ini, masih terdapat kekurangan yang
tentunya membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran,
kritik, dan umpan balik yang bersifat membangun dari para pembaca.
Tiada imbalan yang dapat diberikan oleh penulis, hanya kepada Allah SWT
penulis menyerahkan segalanya dan semoga bantuan yang diberikan selama ini
bernilai ibadah disisi-Nya Amin.
Makassar, November 2017
Penulis
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... iii
SURAT PERNYATAAN ...................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ........................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... vi
ABSTRAK.............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ............................................................................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................... 6
A. Kajian Pustaka .......................................................................... 6
1. Teori yang Mendasari Pendekatan CTL ............................. 6
2. Hasil Belajar Fisika ............................................................. 9
3. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) ... 11
4. Karakteristik CTL……………………………………….... 16
5. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teachingand Learning (CTL) ............................................................ 18
xii
6. Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 20
7. Media Visual ....................................................................... 21
B. Kerangka Pikir .......................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 24
A. Rancangan Penelitian............................................................ 241. Jenis Penelitian................................................................ 242. Variabel Penelitian.......................................................... 243. Desain Penelitian ............................................................ 24
B. Populasi dan Sampel ............................................................. 25C. Definisi Operasional Variabel............................................... 25D. Instrumen Penelitian ............................................................. 25E. Prosedur Penelitian ............................................................... 26F. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 28G. Teknik Analisis Data ............................................................ 29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................ 35
A. Hasil Penelitian .................................................................... 351. Analisis Deskriptif……... ............................................... 352. Analisis Uji N-Gain……................................................. 383. Analisis Aktivitas Peserta Didik ..................................... 39
B. Pembahasan ......................................................................... 41
BAB V PENUTUP ................................................................................. 44
A. Simpulan ............................................................................. 44
B. Saran .................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 46
LAMPIRAN............................................................................................ 48
RIWAYAT HIDUP ................................................................................ 232
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Pola Pembelajaran CTL……………………………………………….20
Tabel 3.1 Kriteria Validasi……………………………………………………….30
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas…...……………………………………………….31
Tabel 3.3 Taraf Kesukaran….…...……………………………………………….31
Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain…..………………………………………….34
Tabel 3.5 Kualifikasi Persentase Keaktifan Peserta Didik………………...…….34
Tabel 4.1 Statistika Nilai Pretest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik…..…….....35
Tabel 4.2 Statistika Nilai Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik .………....36
Tabel 4.3 Kategori Nilai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik ……………………37
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik………………………37
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perolehan Gain Ternormalisasi Peserta Didik…….38
Tabel 4.6 Kualifikasi Persentase Keaktifan Peserta Didik………………………39
Tabel 4.7 Data Hasil Analisis Aktifitas Peserta Didik ……………………...…..40
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Skema kerangka pikir………………………………...……………..22
Gambar 4.1 Diagram rekapitulasi Hasil Belajar Fisika……………………….....38
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A: Perangkat Pembelajaran .................................................... 49
A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)................................ 50
A.2. Materi Ajar ................................................................................. 96
A.3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)......................................... 120
A.4. Media Visual .............................................................................. 139
Lampiran B: Lembar Observasi dan Deskriptor ..................................... 144
B.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta didik .................... 145
B.2. Deskriptor Aktivitas Belajar Peserta Didik ................................ 147
Lampiran C: Instrumen Penelitian .......................................................... 150
C.1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika ............................ 151
C.2. Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest) ............................................... 157
C.3. Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest) ............................................. 165
Lampiran D: Analisis Instrumen dan Analisis Data ............................... 173
D.1. Uji Validasi Instrumen Penelitian .............................................. 174
D.2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................................... 177
D.3. Uji Tingkat Kesukaran ............................................................... 179
D.4. Uji Daya pembeda...................................................................... 181
D.5. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest) ...................................... 201
D.6. Analisis Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest) ........................ 202
D.7. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)..................................... 204
D.8. Analisis Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest) ...................... 205
D.9. Analisis Uji N-Gain ................................................................... 207
Lampiran E: Daftar Hadir, Nilai dan Dokumentasi ................................ 209
E.1. Daftar Hadir................................................................................ 210
E.2. Daftar Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)..................... 212
E.3. Dokumentasi............................................................................... 215
Lampiran F: Persuratan........................................................................... 222
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat maka dibutuhkan
juga sumber daya manusia yang berkualitas, agar dapat ikut berperan serta dalam
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi secara tepat di masa yang akan datang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan pendidikan yang baik,
agar memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk berpikir kreatif.
Melihat kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, berbagai masalah pun timbul,
mulai dari sarana yang tidak memadai, kurikulum yang selalu berubah, peserta didik
tidak mampu mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan di
kehidupan sehari – harinya serta kepribadian peserta didik jauh dari yang diharapkan,
selain itu pembelajaran masih mengutamakan produk daripada proses sebagai
dasar penilaian, sehingga kurangnya pemahaman konsep peserta didik dalam
memecahkan permasalahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dimana
peserta didik cenderung menghafal konsep-konsep.
Perbaikan kegiatan belajar mengajar di sekolah harus diupayakan secara
optimal agar mutu pendidikan dapat meningkat. Hal ini mutlak dilakukan karena
majunya ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh pada meluasnya cara
berpikir manusia terdidik sesuai dengan tuntutan zaman.
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran IPA yang terbilang sulit dipahami
dan sangat abstrak. Namun pelajaran fisika juga bisa menjadikan keahlian bagi
peserta didik ketika dia bisa belajar dengan sungguh-sungguh.
2
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada guru fisika kelas XI
IPA SMA Negeri 2 Pinrang, bahwa dari 42 orang peserta didik yang terdiri dari
16 laki – laki dan 26 perempuan hanya 17 orang yang mencapai nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75 secara
individual dan 80% secara klasikal. Hal ini disebabkan karena antusias peserta
didik untuk belajar sangat kurang, peserta didik cenderung menerima apa saja
yang disampaikan oleh guru, diam dan enggan mengemukakan pertanyaan
maupun pendapat serta gurulah yang selalu berperang aktif dalam menjelaskan
permasalahan-permasalahan sehingga sebagian besar peserta didik kurang
terampil menjawab pertanyaan atau bertanya tentang konsep yang diajarkan, tidak
mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana
pemanfaatannya dalam kehidupan nyata dan malas mengikuti proses
pembelajaran di kelas. Akibatnya hasil belajar peserta didik tidak mengalami
peningkatan bahkan menurun dari sebelumnya, dan ketika peserta didik lulus dari
sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan yang ada, maka diperlukan
suatu pembelajaran yang dapat membuat peserta didik menjadi lebih interaktif,
aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Membuat pembelajaran yang
tidak mengharuskan peserta didik menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah
pembelajaran yang mendorong peserta didik mengkonstruksikan pengetahuan di
benak mereka sendiri, dan melibatkan peserta didik dalam aktivitas penting yang
membantu mereka mengaitkan pelajaran akademisnya dengan konteks kehidupan
nyata yang peserta didik hadapi, serta mendorong peserta didik membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
3
kehidupan mereka sehari-hari, sehingga belajar akan lebih bermakna dan materi
yang disampaikan oleh guru dapat dipahami oleh peserta didik.
Menurut Johnson (2014: 67) suatu pendekatan pendidikan yang berbeda,
melakukan lebih daripada sekedar menuntun peserta didik dalam menggabungkan
subjek-subjek akademik dengan konteks keadaan mereka sendiri disebut sebagai
pendekatan CTL. Tujuan utama CTL adalah membantu para peserta didik dengan
cara yang tepat untuk mengaitkan makna pada pelajaran-pelajaran akademik
mereka. Johnson (2014: 64). Menurut Suyadi (2015: 95) keunggulan
pembelajaran kontekstual yaitu: 1) Pembelajaran kontekstual dapat mendorong
peserta didik menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi
kehidupan nyata. Artinya peserta didik secara tidak langsung dituntut untuk
menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan
nyata di lingkungan masyarakat, sehingga mampu menggali, berdiskusi, berpikir
kritis, dan memecahkan masalah nyata yang dihadapi dengan cara bersama-sama.
2) Pembelajaran kontekstual mampu mendorong peserta didik untuk menerapkan
hasil belajarnya dalam kehidupan nyata. Artinya peserta didik tidak hanya
diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi
pelajaran itu dapat mewarnai perilaku/tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
3) Pembelajaran kontekstual menekankan pada proses keterlibatan peserta didik
untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar diorientasikan pada proses
pengalaman tidak langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak
mengharapkan peserta didik hanya menerima materi pelajaran, melainkan dengan
cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.
4
Berdasarkan uraian dan fakta diatas, maka peneliti berinisiatif untuk
melakukan penelitian tentang “Implementasi Pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Visual terhadap Hasil Belajar
Fisika Pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar hasil belajar peserta didik sebelum diimplementasikan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual?
2. Seberapa besar hasil belajar peserta didik setelah diimplementasikan
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik dengan implementasi
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual?
C. Tujuan Penelitian
Dengan memperhatikan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui besarnya hasil belajar peserta didik sebelum
diimplementasikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual?
5
2. Untuk mengetahui besarnya hasil belajar peserta didik setelah
diimplementasikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual?
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik dengan
implementasi pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual?
4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada beberapa pihak
yang terlibat langsung terhadap penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan
hasil belajar fisika dan membatu peserta didik menghubungkan materi yang
telah di pelajari dengan dunia nyata mereka.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif pilihan untuk
menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran
fisika.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Teori yang Mendasari Pendekatan CTL
Pembelajaran kontekstual atau pendekatan CTL dikembangkan berdasarkan
teori-teori belajar tertentu, yaitu:
a. Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Menurut Piaget (dalam Syaiful, 2014: 27), pengetahuan dibentuk oleh
individu sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan
lingkungan. Konsep Piaget mengenai perkembangan kognitif berasal dari
kepuasannya atas perkembangan biologi dan organisme tertentu. Struktur
kognitif seperti halnya struktur biologi, bukan ketentuan yang sudah ada
sebelumnya, tidak ada dalam pikiran orang maupun di dunia luar sebagaimana
kita melihat dan mengorganisasikannya. Secara garis besar interaksi dengan
lingkungan akan semakin mengembangkan fungsi intelek dilihat dari
perkembangan usia melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1) Tahap sensori motor (berlangsung sejak lahir sampai sekitar 2 tahun),
yaitu anak mengenal lingkungan dengan kemampuan sensorik dengan
penglihatan, penciuman, pendekatan, perabaan, dan menggerakkannya.
Tingkat sensori motor menempati dua tahun pertama dalam kehidupan,
selama periode ini anak mengatur alam dengan indera-inderanya.
2) Tahap pra-operasional (sekitar usia 2 –7 tahun), yaitu anak mengandalkan
diri pada persepsi tentang realitas, ia telah mampu menggunakan simbol,
7
bahasa, konsep sederhana, partisipasi, membuat gambar, dan mengolong-
golongkan. Mulai muncul pemikiran egosentrisme, animisme, dan intuitif.
3) Tahap operasional konkret (berlangsung sekitar 7 – 11 tahun), yaitu dapat
mengembangkan pemikiran logis walau kadang-kadang memecahkan
masalah secara trial and eror. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir
rasional. Ini berarti anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat
diterapkannya pada masalah-masalah konkrit.
4) Tahap operasional formal (mulai usia 11 tahun dan seterusnya), yaitu anak
dapat berpikir abstrak seperti pada orang dewasa. Pada periode ini anak
dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membentuk
operasi-operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada anak selama
periode ini, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak.
Berdasarkan teori Piaget yang telah diuraikan di atas maka pembelajaran
kontekstual cocok diterapkan karena pembelajaran kontekstual menekankan
perkembangan kognitif peserta didik sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Piaget.
b. Teori Free Discovery Learning dari Bruner
Jerome Bruner (dalam Syaiful, 2014: 35), berpendapat bahwa dalam
proses belajar dapat dibedakan pada tiga fase yaitu:
1) Fase informasi, dalam setiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi,
ada yang menambah pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang
memperhalus dan memperdalamnya, ada pula informasi yang bertentangan
dengan apa yang telah kita ketahui sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada
energi yang lenyap.
8
2) Fase transformasi, informasi itu harus dianalisis, diubah atau
ditransformasikan kedalam bentuk yang lebih abstrak, atau konseptual
agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas dalam hal ini bantuan
guru sangat diperlukan.
3) Fase evaluasi, kemudian itu nilai hingga manakah pengetahuan yang kita
peroleh dan transformasikan itu dapat dimanfaatkan untuk memahami
gejala-gejala lain.
Bruner menegakkan hipotesis bahwa mata pelajaran apapun dapat
diajarkan secara efektif dengan kejujuran intelektual kepada anak ke dalam tahap
perkembagan manapun. Ia meyakini bahwa anak kecil pun dapat mengatasi
masalah yang sulit. Maka kurikulum harus berisi tema-tema hidup
dikonseptualisasi menjawab tiga pertanyaan yaitu:
1) Apa yang menjadi ciri khas manusia,
2) Bagaimana manusia mendapat ciri khas itu dan
3) Bagaiman ciri khas itu dibentuk.
Bruner menyimpulkan bahwa pendidikan bukan sekedar persoalan
teknik pengelolaan informasi, bahkan bukan penerapan “teori belajar” di kelas
atau menggunakan hasil “ujian prestasi” yang berpusat pada mata pelajaran
subject centered “achievement testing”. Pendidikan merupakan usaha yang
kompleks untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya,
dan menyesuaikan anggotanya dengan cara mereka mengetahui kebutuhan
kebudayaan.
Berdasarkan teori Bruner yang telah diuraikan di atas, maka
pembelajaran kontekstual cocok diterapkan karena pembelajaran kontekstual
9
menekankan pengalaman belajar aktif, berpusat pada peserta didik, di mana
peserta didik menemukan ide-idenya dan mengambil maknanya sendiri. Hal
ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bruner.
c. Teori Meaningful Learning dari Ausubel
Menurut Ausubel (dalam Komalasari, 2014: 21), belajar merupakan
asimilasi bermakna karena materi yang dipelajari dipadukan, dihubungkan
dengan pengetahuan sebelumnya. Belajar lebih bermakna bagi peserta didik jika
materi pelajaran diurutkan dari umum ke khusus. Jadi, peserta didik belajar
dengan mengkonstruksikan pengetahuannya, yaitu menghubungkan
pengetahuan lama yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru yang
didapatkannya.
Berdasarkan uraian di atas tentang teori Piaget, Bruner, dan Ausubel
memiliki keterkaitan yang mana menekankan pada keaktifan peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuannya. Selain itu, kedua teori belajar tersebut
menekankan proses belajar peserta didik sedangkan guru hanya bertugas
mendampingi dan membimbing peserta didik mencapai tujuannya. Hal ini sesuai
dengan pembelajaran kontekstual yang dapat membantu peserta didik melihat
makna pada materi pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan
subjek-subjek pelajaran dengan konteks kehidupan sehari-harinya.
2. Hasil Belajar Fisika
Menurut Gagne (dalam Syaiful, 2014: 7) belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus, bukan
hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja. Belajar adalah suatu proses adaptasi
atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif menurut Skiner
10
(dalam Syaiful, 2014: 14). Sedangkan menurut Hamdani (2011: 23), belajar
merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.
Misalnya, dengan membaca, mengamati, mendengar, meniru, dan sebagai. Selain itu,
belajar akan lebih baik subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi, tidak
bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan
rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan.
Sejalan dengan itu, menurut Sofiyah (2010: 30), hasil belajar adalah hasil
penilaian pada ranah kognitif yang dicapai peserta didik setelah melakukan
pembelajaran Fisika. Sesuai pendapat Amrizaldi (2010: 32), hasil belajar adalah
kemampuan aktual yang berupa penguasaan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
yang dicapai peserta didik sebagai hasil dari suatu yang dipelajarinya. Menurut
(Malik, 2014: 20), hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh peserta didik
dari proses belajar yang mencakup kemampuan kognitif, kemampuan efektif,
keterampilan motorik, serta kemampuan verbal maupun non verbal. Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2017: 22).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika
merupakan segala kemampuan peserta didik sebagai hasil aktivitas meliputi
kemampuan kognitif yang diperoleh dari hasil evaluasi berupa tes tertulis diakhir
pembelajaran fisika, afektif, dan keterampilan peserta didik dari hasil observasi
yang digunakan guru sebagai ukuran mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Horward Kingsley (dalam Sudjana, 2017: 22) membagi tiga macam hasil
belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c)
sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi dengan bahan
11
yang telah diterapkan dalam kurikulum. Sedangkan menurut Gagne (dalam
Sudjana, 2017: 22) membagi lima kategori hasil belajar, yakni (1) informasi
Verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap dan (5)
keterampilan motoris.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2017: 22-23) yang secara garis besar
membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar.
Diantara ketiga itu, ranah kognitiflah yang paling dominan dalam penilaian para
guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam
menguasai isi bahan pengajaran.
3. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut Syaiful (2014: 87), belajar akan lebih bermakna jika peserta didik
mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang
berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi
mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali peserta didik
memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang. Pendekatan kontekstual
atau pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan
mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual atau pendekatan CTL adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya
12
dengan situasi dunia nyata peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Menurut Johnson (2014: 67), sistem CTL merupakan sebuah proses pendidikan
bertujuan menolong para peserta didik melihat makna di dalam materi akademik
yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan
konteks dalam kehidupan keseharian mereka melalui penerapan delapan komponen
yaitu melakukan hubungan bermakna, mengerjakan pekerjaan berarti, mengatur
cara belajar sendiri, bekerja sama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara pribadi
peserta didik, mencapai standar tinggi, dan menggunakan asesmen penilaian.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) adalah suatu konsep pembelajaran dimana guru
mengaitkan materi ajar dengan situasi dunia nyata peserta didik ke dalam kelas
dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara materi dengan kehidupan
nyata peserta didik.
Menurut Nurhadi (dalam Syaiful, 2014: 88-92), melibatkan komponen
utama pembelajaran efektif yakni:
a. Constructivism (konstruktivisme)
Constructivism (konstruktivisme) merupakan landasan berpikir (filosofi)
pendekatan kontekstual, yaitu pengetahuan dibangun sedikit demi sedikit,
yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak
dengan tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau
kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Tetapi manusia harus
mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman
nyata. Peserta didik perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah,
13
menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide,
yaitu peserta didik harus mengkontruksikan pengetahuan dibenak mereka
sendiri.
Dalam pandangan kontruktivisme, strategi memperoleh lebih
diutamakan dibandingkan seberapa banyak peserta didik memperoleh dan
mengingat pengetahuan. Untuk itu guru adalah menfasilitasi proses tersebut
dengan: (1) menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta
didik; (2) memberikan kesempatan bagi peserta didik menemukan dan
menerapan idenya sendiri; dan (3) menyadarkan peserta didik agar
menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
b. Questioning (bertanya)
Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya karena
dengan bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis
pendekatan kontekstual. Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan
bertanya berguna untuk: (1) menggali informasi, baik administrasi maupun
akademis; (2) mengecek pemahaman peserta didik; (3) membangkitkan respon
pada peserta didik; (4) mengetahui sejumlah mana keingin tahuan peserta didik;
(5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui peserta didik; (6) menfokuskan
perhatian peserta didik pada sesuatu yang dikehendaki guru; (7) untuk
membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari peserta didik; (8) untuk
menyegarkan kembali pengetahuan peserta didik. Pada semua kegiatan belajar,
questioning dapat diterapkan antara peserta didik dengan peserta didik, antara
guru dengan peserta didik, antara peserta didik dengan guru, antara peserta didik
dengan orang lain yang didatangkan ke kelas dan sebagainya.
14
c. Inqury (menemukan)
Menemukan merupakan bagian inti dari proses pembelajaran menggunakan
pembelajaran kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan diperoleh peserta didik
diharapkan bukan hanya hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi juga hasil
dari menemukan sendiri. Siklus inquiry adalah: (1) observation (observasi), (2)
questioning (bertanya), (3) hiphotesis (mengajukan dugaan), (4) data gathering
(pengumpulan data), (5) conclussion (penyimpulan).
d. Learning Community (Masyarakat Belajar)
Konsep Learning Community menyarankan agar hasil pembelajaran
diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing
antara teman, antara kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu.
“Masyarakat belajar” bisa terjadi apabila pada proses komunikasi dan arah.
“Seorang guru yang mengajari peserta didiknya” bukan contoh masyarakat
belajar karena komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi hanya datang
dari guru ke arah peserta didik, tidak arus informasi yang perlu dipelajari guru
yang datang dari arah peserta didik.
e. Modeling (Pemodelan)
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada
model yang bisa ditiru model itu, memberi peluang yang besar bagi guru
untuk memberi contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan begitu guru
memberi model tentang bagaiman cara belajar. Sebagian guru memberi contoh
tentang cara mengerjakan sesuatu, sebelum peserta didik melaksanakan tugas.
15
f. Refelection (Refleksi)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau
berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan dalam hal
belajar dimasa yang lalu. Peserta didik mengendapkan apa yang baru
dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru, yang merupakan
pangayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan
respons terhadap kejadian, aktivitas, atau pengetahuan yang baru diterima.
g. Authentic Assessment (Penilaian Sebenarnya)
Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa
memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik. Gambaran
perkembangan belajar peserta didik perlu diketahui oleh guru agar bisa
memastikan bahwa peserta didik mengalami proses pembelajaran yang benar.
Apabila data yang dikumpulkan guru mengidentifikasikan bahwa peserta didik
mengalami kesulitan dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil
tindakan yang tepat agar peserta didik terbebas dari kesulitan tersebut. Karena
gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan disepanjang proses
pembelajaran, maka assessment tidak dilakukan diakhir periode seperti akhir
semester.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan Contextual Teaching
and Learning (CTL) memiliki tujuh komponen meliputi konstruktivisme,
menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian
yang sebenarnya. Dalam proses pembelajaran, ketujuh komponen utama
memiliki keterkaitan satu sama lain.
16
4. Karakteristik CTL
Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa karakteristik khusus yang
membedakannya dengan pendekatan pembelajaran lain.
Menurut Johnson (2014: 93-95) mengidentifikasi delapan karakteristik
pendekatan CTL, yaitu:
a. Membuat keterkaitan bermakna
Peserta didik dapat mengatur diri sendiri sebagai orang yang belajar aktif
untuk mengembangkan minat secara individual, dapat bekerja sendiri atau
berkelompok, membangun keterkaitan antara sekolah dan konteks
kehidupan nyata sebagai anggota masyarakat. Memanfaatkan sumber daya
masyarakat untuk mempelajari materi akademik.
b. Melakukan pekerjaan berarti
Peserta didik melakukan pekerjaan yang memiliki tujuan, berguna untuk
orang lain, melibatkan proses menentukan pilihan, dan menghasilkan produk
nyata atau tidak nyata. Mempelajari persoalan-persoalan kontroversial dan
menyelesaikan masalah-masalah yang berarti.
c. Mengatur cara belajar sendiri
Peserta didik secara mandiri mengatur diri sendiri, aktif dalam
mengembangkan minat peserta didik, mampu bekerja sendiri atau dalam
kelompok, belajar lewat praktik, memperoleh keterampilan akademik melalui
kegiatan langsung. Proses belajar yang demikian memberikan peserta didik
kesempatan untuk mempertajam kesadaran terhadap lingkungan sehingga
dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
17
d. Bekerja sama
Pembelajaran CTL menuntut peserta didik bekerja secara kelompok dalam
melaksanakan pekerjaan atau tugas yang diberikan sehingga peserta didik
dapat menemukan persoalan, merancang rencana, mencari pemecahan
masalah agar mencapai hasil optimal.
e. Berpikir kritis dan kreatif
Berpikir kritis adalah kemampuan berpendapat dengan cara terorganisasi,
dapat menilai pendapat pribadi dan orang lain. Sedangkan berpikir kreatif
adalah memupuk ide dengan pemahaman baru. Berpikir kritis dan kreatif
dapat membantu peserta didik mempelajari dan menghadapi masalah secara
sistematis, merumuskan pertanyaan inovatif, dan merancang solusi
permasalahan.
f. Membantu peserta didik tumbuh dan berkembang
Mengembangkan sikap ingin tahu, memberi perhatian, memotivasi dan
mendorong setiap peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar optimal.
g. Mencapai standar tinggi
CTL memberikan kesempatan peserta didik bekerja, memotivasi diri sendiri
untuk mencapai hasil belajar optimal.
h. Menggunakan penilaian autentik
Penggunaan berbagai strategi penilaian (misalnya: penilaian proyek,
portofolio, daftar cek, pedoman observasi) akan merefleksikan hasil belajar
sesungguhnya.
Berdasarkan uraian diatas karakteristik CTL itu ada delapan diantaranya:
(1) Membuat keterkaitan-keterkaitan bermakna, (2) melakukan pekerjaan berarti,
18
(3) melaksanakan pembelajaran diatur sendiri, (4) bekerjasama, (5) berpikir kritis
dan kreatif, (6) membantu individu tumbuh dan berkembang, (7) mencapai
standar tinggi, dan (8) menggunakan penilaian autentik. Kedelapan karakteristik
tersebut apabila diterapkan dalam pembelajaran dapat membantu peserta didik
dalam memperoleh pembelajaran yang efektif dan aktif karena dapat mengaitkan
materi dengan kehidupan dunia nyata peserta didik.
5. Kelebihan dan Kekurangan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut (Nurhidayah, 2016: 18-19) kelebihan dan kekurangan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) antara lain sebagai
berikut:
Beberapa kelebihan dari pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah:
a. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan nyata. Artinya peserta didik
dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di
sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, sebab dengan
dapat mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata,
bukan saja bagi peserta didik maka materi itu akan berfungsi secara
fungsional, sehingga materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam
memori peserta didik.
b. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep
kepada peserta didik karena metode pembelajaran CTL menganut aliran
konstruktivisme, dimana seorang peserta didik dituntun untuk menemukan
pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme peserta
didik diharapkan belajar melalui ”mengalami” bukan ”menghafal”.
19
c. Kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada aktivitas peserta didik
secara penuh, baik fisik maupun mental.
d. Kelas dalam pembelajaran Kontekstual bukan sebagai tempat untuk
memperoleh informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil
temuan mereka di lapangan.
e. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik, bukan hasil
pemberian dari guru.
f. Penerapan pembelajaran Kontekstual dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna
g. Peserta didik dapat membuat kesimpulan sendiri dari kegiatan pembelajaran.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) adalah:
a. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual
berlangsung.
b. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka dapat menciptakan situasi
kelas yang kurang kondusif.
c. Bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman yang sama dengan teman lainnya karena peserta
didik tidak mengalami sendiri
d. Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam CTL, guru tidak
lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelolah
kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan
pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi peserta didik, kadang
dipandang sebagai individu yang sedang berkembang.
20
6. Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Adapun pola pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat
dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Pola Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)Langkah-langkah
PembelajaranKegiatan Guru Unsur
a. Kegiatan Awal
Guru menjelaskan kompetensi yang harusdicapai serta manfaat dari prosespembelajaran dan pentingnya materipelajaran yang akan dipelajari.
Guru menjelaskan prosedur pembelajaranCTL
Pemodelan
Guru melakukan tanya jawab sekitar tugasyang harus dikerjakan oleh setiap pesertadidik
Bertanya
b. Kegiantan Inti
Peserta didik melakukan observasi sesuaidengan pembagian kelompok
Masyarakatbelajar
Peserta didik mencatat hal-hal yang merekatemukan sesuai dengan alat observasi yangtelah mereka tentukan sebelumnya.
Menemukan
Peserta didik mendiskusikan hasil temuanmereka sesuai dengan kelompok masing-masing
Refleksi
Peserta didik melaporkan hasil diskusiSetiap kelompok menjawab setiap pertanyaanyang diajukan oleh kelompok yang lain
Bertanya
c. KegiatanPenutup Dengan bantuan guru peserta didik
menyimpulkan hasil observasi sesuai denganindikator hasil belajar yang harus dicapai
Konstruktivisme
Guru menugaskan peserta didik tentangpengalaman belajar mereka
Penilaianautentik
(Sanjaya, 2013: 270-271)
21
7. Media Visual
Menurut Gerlach dan Ely (dalam Hamdani, 2011: 248) media adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi agar peserta didik
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Sesuai pendapat
Hamdani (2011: 249) media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik
yang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik, yang dapat
merangsang peserta didik untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah
media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
indra penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh para guru untuk
membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terdiri atas
media yang non Projected visual (tidak dapat diproyeksikan) dan project visual
(media yang dapat diproyeksikan). Media yang dapat diproyeksikan berupa Still
Pictures (gambar diam) atau motion Picture (bergerak). Adapun media yang tidak
dapat diproyeksikan adalah gambar yang disajikan secara fotografik, misalnya
gambar tentang manusia, binatang, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya
dengan bahan atau isi pelajaran, yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Media yang diproyeksikan adalah media yang menggunakan alat proyeksi
(Proyektor) sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar (Sreen) (Hamdani,
2011: 249).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media visual adalah
suatu alat bantu yang dapat digunakan dalam pemberian materi ajar kepada
peserta didik baik itu gambar bergerak maupun gambar diam dengan
22
menggunakan indra penglihatan peserta didik dalam memahami ataupun
melihatnya.
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Skema kerangka berpikir
Latar belakang penelitian ini yaitu, rendahnya hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran fisika. Hal yang menyebabkan sulitnya mata pelajaran fisika bagi
peserta didik, karena pembelajaran materi kurang bermakna. Guru jarang
menggunakan benda sekitar peserta didik sebagai alat peraga dan jarang
Masalah
Pembelajaran materi fisika kurangbermakna, guru dalam pembelajarandi kelas tidak mengaitkannya denganskema yang telah dimiliki pesertadidik, kelas masih berfokus pada gurusebagai sumber utama pengetahuan,kemudian ceramah menjadi metodeutama dalam mengajar. Sehinggasiswa pasif dalam prosespembelajaran.
Hasil yang diharapkan
Peserta didik menjadi lebih aktif danterciptanya suasana belajar mengajar yangmenyenangkan sehingga peserta didikmampu mengkonstruksi pengetahuannyaserta mampu mengaitkan materi yangdipelajarinya dengan kehidupan nyata.Selain itu, pembelajaran berpusat padapeserta didik.
Mengimplementasikan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)berbantuan media visual.
Peserta didik mengalami kesulitandalam menyelesaikan soal-soalfisika, salah dalam menggunakanrumus, dan tidak mampumenghubungkan materi yangdipelajari dalam kehidupan
nyatanya
Peserta didik mampu menyelesaikansoal-soal fisika, benar dalammenggunakan rumus, dan mampumenghubungkan materi yang dipelajaridalam kehidupan nyatanya
hasil belajar meningkat
23
menggunakan alat bantu media visual, kelas masih berfokus pada guru sebagai
sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama dalam
pembelajaran, peserta didik kurang berperan aktif ketika pembelajaran berlangsung,
akibatnya peserta didik melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal-soal seperti
salah memasukkan rumus, salah menganalisis soal cerita, dan susah dalam
menentukan satuan dari besara-besaran fisika.
Untuk itu, diperlukan sebuah pembelajaran yang lebih memberdayakan
peserta didik, sebuah pembelajaran yang tidak mengharuskan peserta didik
menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah pembelajaran yang mendorong peserta didik
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Upaya yang dianggap relevan oleh
peneliti mengenai permasalahan di atas yaitu dengan menerapkan pendekatan
CTL agar peserta didik menjadi lebih aktif dan terciptanya suasana belajar
mengajar yang menyenangkan sehingga peserta didik mampu mengaitkan materi
yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rangcangan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian Eksperimen dengan menggunakan Pre –
Eksperimental Design.
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) berbantuan media visual, sedangkan variabel terikatnya adalah
hasil belajar fisika.
3. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan “One Group Pretest-Posttest Design”
dengan rancangan sebagai berikut:
Pretest Treatment Posttest
(Sugiyono, 2016: 102)
dengan:
X = Perlakuan yang diberikan. O1 = Tes hasil belaja fisika peserta didik sebelum diajar
menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual.
O2 = Tes hasil belajar fisika peserta didik setelah diajar menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual.
O1 X O2
25
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang yang terdiri dari lima kelas dengan jumlah 158 peserta
didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan secara Simple
random sampling, sehingga terpilih peserta didik kelas XI IPA1 yang berjumlah
32 orang sebagai sampel penelitian.
C. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari beda penafsiran tentang variabel dalam penelitian,
maka dirumuskan definisi operasional sebagai berikut:
a. Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual adalah suatu konsep pembelajaran yang bertujuan untuk mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dengan bantuan
media visual sehingga proses pembelajaran peserta didik menjadi lebih
interaktif.
b. Hasil belajar Fisika adalah pengetahuan yang diperoleh dalam aspek
kognitif yang dinyatakan dengan skor.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi untuk memperoleh data tentang aktivitas peserta didik
selama proses pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual.
26
2. Tes hasil Belajar (Kognitif)
Tes hasil belajar, untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik
setelah diterapkan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual .
3. Media Visual
Media Visual, alat yang digunakan untuk menyampaikan isi dari meteri-
materi ajar, yang mana berupa gambar, grafik dan bagan, sehingga peserta didik
dapat termotivasi dalam proses pembelajaran.
E. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian agar berjalan sesuai yang diinginkan, maka
penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar serta tahap pelaksanaan tes akhir.
1. Tahap Observasi
Tahap observasi dilakukan sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti
melakukan observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang untuk melihat
kondisi dalam proses pembelajaran fisika yang dilakukan oleh guru bidang studi
dan peserta didik, kemudian melakukan wawancara kepada guru bidang studi
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Tahap persiapan
Hal-hal yang dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah menerapkan jadwal
penelitian
a. Menentukan populasi penelitian yaitu seluruh peserta didik kelas XI IPA
SMA Negeri 2 Pinrang yang terdiri dari lima kelas dengan jumlah 131
peserta didik
27
b. Menentukan sampel penelitian dengan cara Simple random sampling dan
terpilih peserta didik kelas XI IPA1 yang berjumlah 32 orang sebagai
sampel penelitian.
c. Membuat dan mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media pembelajaran (media visual)
d. Membuat soal pretest dan posttest yang akan diberikan di awal dan akhir
pembelajaran.
e. Menyusun lembar pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran contextual
teaching and learning (CTL) dan lembar pengamatan aktivitas peserta didik
f. Melakukan validasi perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh tim
validator
g. Mengurus surat izin penelitian ke lembaga penelitian pengembangan dan
pengabdian kepada masyarakat (LP3M)
h. Mengujicobakan instrumen tes di kelas uji coba yaitu kelas XI IPA SMA
Negeri 9 Makassar.
i. Menganalisis data hasil uji coba soal tes untuk menguji apakah instrumen
valid, realibel, memenuhi tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
j. Mengantar surat izin penelitian ke kantor Bupati dan ke sekolah tempat
penelitian dilaksanakan yaitu SMA Negeri 2 Pinrang
k. Bertemu dengan guru bidang studi fisika dan melakukan observasi untuk
mendapatkan informasi mengenai jadwal pelajaran kelas XI IPA. 1
l. Memberikan pretest pada peserta didik kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2
Pinrang untuk melihat kemampuan awal peserta didik.
28
m. Menganalisis hasil pretest yang dilakukan pada kelas XI IPA.1 SMA
Negeri 2 Pinrang setelah proses pembelajaran
3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
a. Melaksanakan proses pembelajaran dengan mengunakan pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visual pada
kelas XI IPA. 1 SMA Negeri 2 pinrang
b. Observer mengamati pelaksanaan pembelajaran, yakni aktivitas belajar
peserta didik untuk mengecek kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dan
aktivitas peserta didik.
4. Tahap Pelaksanaan Tes Akhir
a. Memberikan posttest pada kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang untuk
melihat kemampuan peserta didik setelah diterapkan pembelajaran
contextual teaching and learning (CTL) berbantuan media visual.
b. Menganalisis data aktivitas peserta didik, pretest dan posttest hasil belajar
fisika peserta didik.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Metode observasi untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah:
Data tentang keaktifan peserta didik diambil dari lembar observasi aktivitas
peserta didik. Observasi ini dibuat dalam bentuk checklist. Jadi dalam
pengisiannya, teman sejawat sebagai observer memberikan tanda checklist pada
kolom 1, 2, 3, dan 4 untuk setiap deskriptor yang tampak, namun sebelumnya
dikoordinasikan dengan observer agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap
format observasi yang akan diisi.
29
2. Metode Tes
Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata gain skor Pretest-Posttest hasil
belajar. Tes yang dibuat berupa soal multiple choice (pilihan ganda) dengan lima
pilihan (options) yang dilaksanakan sebelum dan setelah perlakuan diberikan. Tes
hasil belajar fisika dibuat oleh peneliti dalam bentuk pilihan ganda dengan lima
alternatif pilihan jawaban, dimana salah satu jawaban tersebut merupakan kunci
jawaban, sedangkan pilihan jawaban yang lain merupakan jawaban pengecoh,
maka untuk jawaban benar skor 1 dan salah skor 0.
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Instrumen
Sebelum instrumen tersebut digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu
instrumen yang telah dibuat diujicobakan dengan jumlah soal sebanyak 70 item
soal dalam aspek kognitif dengan indikator meliputi C1, C2, C3, dan C4 yang
selanjutnya diujicobakan untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Pemberian
skor pada ujicoba instrumen adalah skor satu untuk tiap jawaban yang benar dan
skor nol untuk jawaban yang salah. Instrumen tersebut setelah diujicobakan
kemudian diolah dan dianalisis. Berikut dipaparkan analisis-analisis yang
digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tes penelitian.
a. Analisis Validitas
Uji validitas ini digunakan untuk memvalidasi instrumen hasil belajar yaitu
menggunakan rumus koefisien korelasi biserial (����) untuk menentukan validitas
tiap-tiap item butir soal dengan rumus sebahgai berikut:
���� =�����
����
� (Arikunto, 2015: 93)
30
dengan:
��
= Koefisien korelasi biserial
M� = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
M� = Rerata skor total
S� = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�������������������������
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
( q = 1 - p )
Tabel 3.1 Kriteria Validitas No Rentang Nilai Kriteria 1 0,800 – 1,000 Validitas sangat tinggi 2 0,600 – 0,800 Validitas tinggi 3 0,400 – 0,600 Validitas cukup 4 0,200 – 0,400 Validitas rendah 5 0,000 – 0,200 Validitas sangat rendah
(Kasmadi, 2013:78) Berdasarkan hasil analisis instrumen soal no 4 dengan menggunakan bantuan
Microsoft excel menunjukkan nilai koefisien korelasi biserial 0,413 berada pada
rentang 0,400 – 0,600 dengan kategori Validitas cukup
b. Analisis Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan pada tes hasil belajar, yakni metode Kuder
Richardson-20 (KR-20) untuk mencari reliabilitas, dengan rumus sebagai berikut:
��� = ��
���� �
���∑��
��� (Arikunto, 2015: 115)
dengan:
r11 = Realibilitas secara keseluruhan p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah �pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyaknya item S = Standar deviasi dari tes
Nilai korelasi reliabilitas yang sudah diperoleh kemudian dibandingkan
dengan kategori interpretasi korelasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
31
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas No Rentang Nilai Kriteria 1 0,800 – 1,000 Tinggi 2 0,600 – 0,800 Cukup tinggi 3 0,400 – 0,700 Sedang 4 0,200 – 0,400 Rendah 5 0,000 – 0,200 Sangat rendah
(Kasmadi, 2013:79)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes yaitu 0,868 dan
berada pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa tes hasil
belajar fisika peserta didik memiliki kategori reliabilitas tinggi
c. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan
mudahnya sesuatu soal. Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah
sebagai berikut:
P = �
��
dengan:
P = Indeks kesukaran B = Banyaknya peserta didik yang menjawab dengan benar JS = Jumlah peserta didik
Tabel 3.3 Taraf Kesukaran
No Rentang Nilai Kriteria 1 0,00 ≤ P < 0,30 Sukar 2 0,31 ≤ P < 0,70 Sedang 3 0,71 ≤ P < 1,00 Mudah
(Nana Sudjana, 2017 :137)
Berdasarkan hasil analisis instrumen soal no 1 dengan menggunakan bantuan
Microsoft excel menunjukkan nilai indeks kesukaran yaitu 0,607, karena 0,31 ≤
0,607 < 0,70 berada pada kategori sedang.
32
d. Analisis daya pembeda
Untuk menentukan besarnya daya pembeda suatu butir soal, digunakan
rumus sebagai berikut :
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
Arikunto (dalam Mungawanah, 2016: 64)
dengan :
J = Jumlah peserta J� = Banyaknya peserta kelompok atas J� = Banyaknya peserta kelompok bawah B� = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
B� = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar. P� = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P� = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
2. Analisis Data
Untuk mengetahui nilai yang diperoleh peserta didik, maka skor dikonversi
dalam bentuk nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
� =�
�× 100 (Arifin, 2013: 229)
dengan:
B = Jumlah Jawaban Benar
N = Jumlah Soal
a. Analisis Deskripstif
Teknik analisis deskriptif yang digunakan adalah penyajian data berupa
Nilai rata-rata, standar deviasi, frekuensi komulatif, nilai maksimal, dan nilai
minimal
1) Untuk menghitung rentang nilai digunakan rumus sebagai berikut:
� = �� − �� (Sugiyono, 2007: 48)
dengan: R = Rentang Xt = Data terbesar dalam kelompok Xr = Data terkecil dalam kelompok
33
2) Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus sebagai berikut:
X� =∑���
� (Riduwan, 2012: 157)
dengan :
X = Mean yang dicari ∑��� = Jumlah dari hasil perkalian antara midpoint dari
masing-masing interval, dengan frekuensinya N = Banyaknya data
3) Untuk menghitung nilai standar deviasi digunakan rumus sebagai berikut:
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
dengan:
N = Banyaknya data s = Standar Deviasi yang dicari �fX2 = Jumlah hasil perkalian antara frekuensi tiap-tiap nilai
(f) dengan jumlah nilai yang telah dikuadratkan lebih dahulu (X2)
(�fX)2 = Kuadrat jumlah hasil perkalian antara frekuensi tiap-tiap nilai (f) dengan masing-masing nilai yang bersangkutan (X)
(Riduwan, 2012: 157)
b. Analisis Uji N-Gain
Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan
rumus gain ternomalisasi (N-Gain). Rumus yang digunakan untuk mencari standar
gain adalah sebagai berikut:
g = ����������
����������
dengan:
Spost = Nilai tes akhir Spre = Nilai tes awal Smaks = Nilai maksimum yang mungkin dicapai
34
Tabel 3.4 Kategori Tingkat N-Gain
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g < 0,3 Rendah (Meltzer, 2003 :153)
c. Pengolahan Aktivitas Peserta Didik
Pengolahan data dilihat pada lembar observasi peserta didik. Untuk
mendeskripsikan hasil observasi aktivitas belajar peserta didik, langkah-langkah
yang ditempuh adalah memberikan skor 1, 2, 3, dan 4 untuk untuk setiap
deskriptor yang tampak dalam pembelajaran, setelah itu menjumlahkan skor nilai
aktivitas peserta didik kemudian menentukan persentase aktivitas belajar peserta
didik dengan menggunakan persamaan berikut :
P = �������������������������
������������× 100% (Arikunto, 2015: 58)
Kriteria keberhasilan aktivitas peserta didik dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.5 Kualifikasi Persentase Keaktifan Peserta Didik Presentase Kriteria
75% - 100,00% Sangat Tinggi 50% - 74,99% Tinggi 25% - 49,99% Sedang 0% - 24,99% Rendah
Yonny (dalam Malik, 2014: 88)
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Penelitian
1. Analisis Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil pre test dan post test.
Pretest dilaksanakan sebelum diberikan perlakuan, dimana perlakuan dilakukan
beberapa kali pertemuan dengan menggunakan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual, selanjutnya
dilaksanakanlah posttest untuk mengukur peningkatan hasil belajar fisika peserta
didik. Adapun analisis deskriptif dari hasil pretest dan posttest sebagai berikut:
a. Statistik Nilai Hasil Belajar Peserta didik (Pretest) sebelum diajar dengan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan
Media Visual
Berdasarkan tes hasil belajar fisika yang diberikan peserta didik pada saat
pretest, setelah dianalisis sebagaimana terlampir pada lampiran (halaman 144-
146), maka dibuat statistik deskriptif nilai hasil belajar fisika peserta didik yang
dirangkum pada tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistika Nilai Pretest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Statistik Nilai statistic
Jumlah peserta didik 32 Nilai ideal 100 Nilai tertinggi 41 Nilai terendah 12 Nilai rata-rata (mean) 24,94 Standar deviasi 8,37 Varians 70,06
36
Dari tabel 4.1 di atas diperoleh informasi bahwa skor rata-rata hasil
belajar fisika peserta didik sebelum diajar dengan menggunakan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual adalah
24,94 dengan standar deviasi 8,37 dan varians yaitu 70,06. Skor terendah yaitu
12 dan skor tertinggi adalah 41 dari skor ideal 100 yang mungkin dicapai.
b. Statistik Nilai Hasil Belajar Peserta didik (Posttest) setelah diajar dengan
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan
Media Visual
Berdasarkan tes hasil belajar fisika yang diberikan peserta didik pada
saat posttest, setelah diberikan perlakuan dengan mengimplementasikan
pembelajar Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
visual, kemudian dianalisis sebagaiman terlampir pada lampiran (halaman
147-149), maka dibuat statistik deskriptif nilai hasil belajar fisika peserta didik
yang dirangkum pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Statistika Nilai Posttest Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Statistik Nilai statistik
Jumlah peserta didik 32
Nilai ideal 100
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 56
Nilai rata-rata (mean) 73,16
Standar deviasi 7,46
Varians 55,62
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai maksimum yang dicapai peserta
didik kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang adalah 85 dari nilai ideal yang
mungkin dicapai yaitu 100 dan nilai terendah yang dicapai peserta didik
37
adalah 56, dimana standar deviasi yang diperoleh adalah 7,46 dan varians
yaitu 55,62
Tabel 4.3 Kategori Nilai Hasil Belajar Fisika Peserta Didik
Kelas Interval Frekuensi
Kategori Pretest Posttest
80 – 100 0 5 Sangat baik
66 – 79 0 22 Baik
56 – 65 0 5 Cukup
40 – 55 1 0 Kurang
0 – 39 31 0 Gagal
(Arikunto, 2015: 281)
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan kategori nilai hasil belajar fisika
peserta didik kelas XI IPA.1 pada saat pretest yang mendapatkan kategori sangat
baik, baik, dan cukup yaitu 0, Peserta didik yang mendapatkan kategori kurang
yaitu 1 dan kategori gagal adalah 31 peserta didik, sedangkan pada saat posttest
atau setelah diberi perlakuan dengan mengimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual, peserta didik
yang mendapatkan kategori sangat baik adalah 5, kategori baik adalah 22 peserta
didik dan 5 peserta didik yang mendapatkan kategori cukup.
Untuk melihat pemusatan dan penyebaran data hasil pretest dan posttest
dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Fisika Peserta Didik Pemusatan dan Penyebaran data Pretest Posttest
Nilai tertinggi 41 85 Nilai terendah 12 56
Mean 24,94 73,16 Standar deviasi 8,37 7,46
Varians 70,06 55,62
Pengelolahan dan analisis data pretest dan posttest dapat dilihat pada
halaman 144 - 149
38
Gambar 4.1 Diagram rekapitulasi Hasil Belajar Fisika
Berdasarkan tabel 4.4 dan gambar 4.1 diatas terlihat bahwa nilai
tertinggi untuk posttest yaitu 85 lebih tinggi dibandingkan hasil pretest yaitu
41, sedangkan nilai rata-rata pretest yaitu 24,94 dan posttest yaitu 73,16. Hal
ini menunjukkan bahwa nilai posttest mengalami peningkatan setelah diberi
perlakuan.
2. Analisis Uji N-Gain
Untuk mengetahui peningkatan (Gain) hasil belajar fisika peserta didik
diperoleh dengan cara membandingkan nilai pretest dan posttestnya. Adapun rata
rata gain dirangkum pada tabel 4.5 distribusi frekuensi rata-rata gaing berdasarkan
kriteria indeks gain.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perolehan Gain Ternormalisasi Peserta Didik Kriteria Indeks Gain Frekuensi Rata-rata Gain (G)
Tinggi g > 0,7 8
0,64 Sedang 0,30 ≤ g ≤ 0,70 24
Rendah g < 0,3 0
Jumlah 32
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 8 peserta didik memenuhi kriteria tinggi, 24
peserta didik memenuhi kriteria sedang. Terlihat juga bahwa peserta didik kelas XI
0102030405060708090
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Mean Standar deviasi
VariansN
ila
i
Pemusatan dan Penyebaran Data
Pretest
Posttest
39
IPA SMA Negeri 2 Pinrang memiliki nilai rata-rata gain sebesar 0,64 yang
merupakan kategori sedang.
Perhitungan analisis data untuk uji N-Gain dapat dilihat pada lampiran
(halaman 150-151).
3. Analisis Aktivitas Peserta Didik
Penilaian aktivitas belajar peserta didik berdasarkan instrumen lembar
pengamatan (terlampir halaman 90-91) dengan berpedoman pada lembar
deskriptor aktivitas belajar peserta didik (terlampir halaman 92-94) dalam
kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan pembelajaran contextual teaching
and learning (CTL) berbantuan media visual. Lembar ini terdiri dari 6 aspek
dengan nilai rentang aspek 1 sampai 4. SAPD (Skor Aktivitas Peserta Didik)
dihitung dengan menggunakan rumus SAPD = �������������������������
������������×
100% dengan kualifikasi persentase keaktifan peserta didik sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kualifikasi Persentase Keaktifan Peserta Didik
Presentase Kriteria
75% - 100,00% Sangat Tinggi
50% - 74,99% Tinggi
25% - 49,99% Sedang
0% - 24,99% Rendah
Yonny (dalam Malik, 2014: 88)
Karakteristik aktivitas peserta didik yang dinilai sebagai berikut:
A = Ketekunan peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru
B = Ketekunan peserta didik dalam melakukan percobaan
C = Kemampuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
lain atau guru
D = Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil kerjanya
40
E = Kemampuan peserta didik bekerjasama dalam kelompok
F = Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat
Berdasarkan hasil yang telah dianalisis dari 7 lembar observasi aktivitas
peserta didik, diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar peserta didik tiap
pertemuan yang disajikan dalam tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Data Hasil Analisis Aktifitas Peserta Didik
Lembar Observasi
Aspek Nilai Kriteria
A B C D E F
I 3.10 3.06 2.19 2.23 2.87 2.35 65.86% Tinggi
II 3.33 3.07 2.27 3.07 2.97 3.00 73.75% Tinggi
III 3.45 3.29 2.35 2.97 3.00 2.23 72.04% Tinggi
IV 3.53 3.41 2.97 3.03 2.88 2.19 75.00% Sangat Tinggi
V 3.53 3.41 2.97 3.03 2.88 2.19 75.00% Sangat Tinggi
VI 3.06 3.13 3.06 2.26 2.97 3.23 73.79% Tinggi
VII 3.47 3.50 2.25 2.25 3.09 2.94 72.92% Tinggi
Aktivitas belajar peserta didik dinilai saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual. Dari hasil pengamatan diperoleh nilai rata-rata observasi
pertama sebesar 65,86% termasuk kriteria tinggi, observasi kedua diperoleh nilai rata-
rata sebesar 73,75% termasuk kriteria tinggi, rata-rata aktivitas peserta didik
observasi ketiga diperoleh 72,04% termasuk kriteria tinggi, pada observasi keempat
dan kelima diperoleh rata-rata aktivitas peserta sama sebesar 75,00% termasuk
kategori sangat tinggi, rata-rata aktivitas peserta didik observasi keenam diperoleh
hasil sebesar 75,00% termasuk kategori sangat tinggi, dan pada observasi ketujuh
rata-rata aktivitas peserta didik sebesar 72,92% termasuk kategori tinggi.
Berdasarkan hasil rata-rata dari observasi pertama sampai observasi terakhir
jika di rata-ratakan ketujuh lembar observasi tersebut diperoleh hasil aktivitas
41
belajar peserta didik selama diimplementasikan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual sebesar 72,62% termasuk
kategori tinggi, dimana dapat dikatakan peserta didik terlibat aktif dalam proses
pembelajaran.
B. Pembahasan
Pada pelaksanaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
berbantuan media visual berbagai aktivitas yang telah dilakukan oleh peserta
didik. Untuk mengetahui akibat dari pembelajaran tersebut, diambil satu kelas
eksperimen sebagai kelompok sampel. Pada kelas eksperimen desain penelitian
yang digunakan adalah one-group pretest posttest design. Selama proses
pembelajaran berlangsung peneliti menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan
komponen-komponen Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual. Dalam penelitian eksperimen ini dilakukan beberapa tahapan yaitu
uji validasi oleh dua validator, uji coba tes hasil belajar fisika, observasi,
perkenalan, pretest, proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning berbantuan media visual, pemantapan seluruh
materi pembelajaran, dan Postest. Melalui berbagai tahapan tersebut diperoleh
data tes hasil belajar fisika peserta didik yang diukur melalui sebelum diberi
perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest)
Hasil analisis data sebelum diimplementasikan pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual yang telah dilaksanakan
di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang diperoleh nilai rata-rata yaitu 24,94
dengan standar deviasi persebaran nilai peserta didik adalah 8,37 dan variansi
persebarannya adalah 70,06, artinya keberagaman nilai yang dicapai peserta didik
42
tersebar dari nilai terendah 12 sampai nilai tertinggi 41. Sedangkan hasil analisis
data hasil belajar fisika peserta didik setelah diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual menunjukkan
bahwa nilai rata-rata peserta didik adalah 73,16 dari nilai ideal 100 yang mungkin
dicapai peserta didik dengan standar deviasi persebaran nilai peserta didik sebesar
7,46 dan variansi persebarannya sebesar 55,62, artinya pada data nilai posttest
terdapat beberapa data yang homogeny yang tersebar dari nilai terendah 56
sampai dengan nilai tertinggi 85. Data ini menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diberi perlakuan. Hal ini sesuai
dengan hasil dari lembar kerja peserta didik terlihat bahwa peserta didik mampu
menyelesaikan lembar kerja tersebut dengan baik dan benar, dimana diperoleh
nilai rata-rata dari keseluruhan pertemuan yaitu 78,04 sedangkan aktivitas belajar
peserta didik menunjukkan rata-rata persentase pada saat pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual yaitu 72,62% termasuk
kategori tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik sudah aktif
mengikuti proses pembelajaran fisika. Untuk melihat peningkatan hasil belajar
peserta didik, yang diperoleh dari selisih nilai pretest dengan posttest menunjukkan
peningkatan hasil belajar peserta didik disebut N-gain. Karena gain sebesar 0,64
maka memenuhi kategori 0,30 ≤ g ≤ 0,70, sehingga gain hasil belajar peserta didik
kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang termasuk kategori sedang.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang berkaitan dengan implementasi
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Penelitian yang berkaitan
dengan CTL telah dilakukan oleh (Suprianto, 2016: 174) yang meneliti tentang
pengaruh pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media
43
powerpoint terhadap peningkatan hasil belajar IPA fisika. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning
(CTL) berbantuan media power point kelas VIII semester genap MTs Mambaul
Ulum Sampang dapat meningkatkan hasil belajar IPA fisika.
Penelitian lainnya dilakukan oleh (Nurhidayah, 2014: 173) yang meneliti
tentang penerapan model contextual teaching learning (CTL) terhadap hasil
belajar fisika pada siswa kelas XI SMA Handayani Sungguminasa Kabupaten
Gowa. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penggunaan metode CTL pada
pokok bahasan gerak harmonik dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa ke
kategori sedang. Selain itu, penelitian yang juga berkaitan dengan CTL yang telah
dilakukan oleh (Indhah, 2013: 32) yang meneliti tentang penerapan media mind
mapping program pada model pembelajaran contextual teaching and learning
(CTL) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar fisika pada siswa kelas
XI.a2 SMA Negeri 4 Surakarta. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
penerapan CTL dalam pembelajaran fluida dinamis dapat meningkatkan motivasi
dan hasil belajar fisika siswa.
Penelitian lain yaitu efektivitas pembelajaran fisika menggunakan model
kontekstual (CTL) dengan metode predict, observe, explain terhadap kemampuan
berpikir tingkat tinggi (Fayakun, 2015: 57). Hasil penelitiannya yaitu
menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan metode POE berpengaruh
positif dan mampu meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
44
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar peserta didik sebelum diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual pada
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang memiliki nilai rata-rata
sebesar 24,94 berada pada kategori gagal
2. Hasil belajar peserta didik setelah diimplementasikan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual pada
peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang memiliki nilai rata-rata
sebesar 73,16 berada pada kategori baik
3. Penerapan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbantuan
media visual pada peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 2 Pinrang terjadi
peningkatan dengan Gain 0,64 termasuk kategori sedang dan rata-rata persentase
aktivitas belajar peserta didik yaitu 72,62% termasuk ketegori tinggi.
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dala penelitian ini, maka peneliti
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru, agar pengimplementasian Contextual Teaching and Learning
(CTL) dapat berlangsung dengan optimal, jika sebelum pelaksanaan
pembelajaran dipersiapkan secara matang segala sesuatu yang dibutuhkan
dalam proses pembelajaran, termasuk segi pengelolaan waktu.
45
2. Bagi peneliti selanjutnya, Ketika melaksanakan penelitian, diharapkan
mencoba menerapkan CTL berbantuan media visual pada materi lain, untuk
mengetahui efektivitas pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada bidang studi fisika dan apabila ingin melakukan penelitian
dengan judul yang sama agar penelitian dilakukan lebih disempurnakan lagi.
3. Bagi peserta didik, diharapkan dalam pembelajaran fisika yang menerapkan
Contentual Teaching and Learning (CTL) berbantuan media visual, hendaknya
peserta didik berlatih disiplin dan menghargai orang lain, agar pembelajaran dapat
berlangsung dengan lebih baik.
46
DAFTAR PUSTAKA
Amrizaldi. 2010. Pengaruh Pembelajaran Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Siswa. [online]. Tersedia:http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3755/1/AMRIZALDI-FITK.pdf [25 April 2015].
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Fayakun. (2015). Efektivitas Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Kontekstual (CTL) dengan Metode Predict, Observe, Explain terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 11(1), 49–58. Retrieved from https://doi.org/10.15294/jpfi.v11i1.4003
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia
Johnson, Elaine. 2014. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Kaifa
Kasmadi & Nia. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta
Komalasari, Kokom. 2014. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama
Malik, Abdul. 2014. Keefektifan Pendekatan CTL Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Magnet Kelas V SD Negeri Tegalsari 1 Kota Tegal. [online]. Tersedia: http://lib.unnes.ac.id/20094/1/1401410197.pdf [25 April 2016].
Meltzer. David. (Lowa S. U. (2003). The relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains : A Possible “Hidden Variable” In Diagnostic Pretes Scores. American Journal of Physics, 70(12), 1259-1268. http://doi.org/10.1119/1.1514215
Mungawanah, Khikmatul. 2016. Pengaruh LKS Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Getaran dan Harmonik. [online]. Tersedia: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31462/3/KHIKMATUL%20MUNGAWANAH-FITK.pdf. [25 April 2016]
Nurhidayah. (2016). Penerapan Model Contextual Teaching Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Handayani. Jurnal Pendidikan Fisika, 4(2), 161–174. Retrieved from https://www.peneliti.com/id/publications/122194/penerapan-model-contextual-teaching-learning-ctl-terhadap-hasil-belajar-fisika
47
Permatasari, Idha. (2013). Penerapan Media Mind Mapping Programpada Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI.a2 Sma Negeri 4 Surakarta. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(2), 28–33. Retrieved from http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pfisika/article/viewFile/2799/1915
Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru. Bandung: Alfabeta
Sagala, Saiful. 2014. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenamedia Group
Sudjana, Nana. 2017. Penilaian Hasil Prose Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sofiyah. 2010. Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Intruction)
Terhadap Hasil Belajar Siswa. [online]. Tersedia: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2540/1/SOFIYAH-FITK.pdf [25 April 2017].
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D . Bandung : Alfabeta
Suprianto. (2016). Pengaruh Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbantuan Media Powerpoint terhadap Peningkatan Hasil Belajar IPA Fisika. Jurnal Penelitian dan Pembelajaran IPA, 2(2), 166–175. Retrieved from https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JPPI/article/download/427/820
Suyadi. 2015. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
48
49
Perangkat Pembelajaran
A.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
A.2. Materi Ajar
A.3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
A.4. Media Visual
50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 PINRANG
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / Semester I
Materi Pembelajaran : Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : 3 pertemuan (2 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik benda titik dan
benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang.
51
2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
3.4. Menganalis hubungan antara gaya dan gerak getaran
Indikator
1. Menjelaskan konsep gaya getaran harmonik
2. Menentukan periode dan frekuensi pada getaran harmonik
3. Menerapkan persamaan simpangan, kecepatan dan percepatan pada
gerak harmonik sederhana
4. Menghitung sudut fase dan beda fase pada gerak harmonik
5. Menentukan konstanta pada pegas dengan menggunakan persamaan
hukum hooke
6. Menghitung periode dan frekuensi pada pegas dan ayunan sederhana
4.4. Merencanakan dan melaksanakan percobaan getaran harmonik pada
ayunan bandul dan getaran pegas
Indikator
1) Memferifikasi hubungan antara besaran-besaran fisis pada bandul
dan pegas melalui percobaan
2) Menentukan percepatan gravitasi bumi melalui percobaan bandul
sederhana
C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Tujuan Pembelajaran
1) Diberikan demonstrasi dan diskusi pada getaran, maka peserta didik
dapat menjelaskan pengertian getaran harmonik
52
2) Diberikan alat percobaan getaran, maka peserta didik dapat
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran periode getaran
pada pegas
3) Diberikan alat percobaan getaran, maka peserta didik dapat
menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besaran frekuensi
getaran pada pegas
4) Diperlihatkan vidio pembelajaran tentang getaran, maka peserta didik
dapat menjelaskan benda atau fenomena yang termasuk getaran harmonik
2. Materi Pembelajaran
a. Getaran harmonik
b. Hubungan antara periode dan frekuensi
c. Aplikasi getaran harmonik dalam kehidupan sehari-hari
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4. Sumber Belajar
1) Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
2) Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
3) Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4) Buku referensi yang relevan
5. Alat dan Bahan Pembelajaran
1) Alat dan bahan
- Penghapus
- Alat-alat belajar/spidol
- LCD
- Vidio pembelajaran
- Bandul
- Penggaris
- LKPD
53
PERTEMUAN PERTAMA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
- Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
- Sebagai apersepsi, guru memberi peserta didik kesempatan
untuk mengingat kembali pertemuan sebelumnya atau waktu
SMP dengan menunjukkan demonstrasi sebuah bandul yang
diberi simpangan sehingga bandul mengalami gerak bolak-
balik kemudian mengajukan beberapa pertanyaan:
a. Perhatikan gerak bandul, masih ingatkah anda yang
dimaksud dengan satu getaran? Bagaimana defenisi satu
getaran?
b. Berapa jumlah getaran dalam satu detik? Disebut sebagai
besaran apakah pertanyaan tersebut?
c. Berapah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu
getaran? Disebut sebagai besaran apakah pernyataan
tersebut?
Guru menggali konsepsi awal tentang faktor yang
mempengaruhi periode dan frekuensi getaran pada gerak
harmonik dengan kembali menampilkan demonstrasi gerakan
bandul sederhana dan mengajukan beberapa pertanyaan:
a. Bagaimana jika massa bandul ibu ganti dengan yang lebih
besar? Apa pengaruhnya terhadap periode dan frekuensi
getaran bandul sederhana tersebut?
b. Pegas juga mengalami gerak bolak-balik, apakah dapat
dikatakan pegas juga melakukan gerak yang serupa dengan
gerakan bolak-balik pada bandul sederhana?
15
menit
54
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Memberikan demonstarsi mengenai peristiwa getaran
harmonik (sebuah penggaris dijepit ujungnya diujung menja
kemudian digetarkan ujungnya)
Peserta didik melakukan demonstrasi yang telah
dicontohkan oleh guru. (Pemodelan)
Menanya
Menanyakan konsep getaran harmonik. (dari demonstrasi
yang telah kalian lakukan. Apa yang kalian ketahui tentang
getaran harmonik?)
Peseta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
mengenai demonstrasi yang telah dilakukan
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. Dimana setiap kelompok berjumlah 5 sampai 6
peserta didik
Guru membagikan lembar kerja peserta didik sebagai
panduan dalam melakukan observasi pada tiap kelompok
Peserta didik melakukan pengamatan, diskusi dan studi
literature untuk mendapatkan informasi tentang konsep
getaran harmonik dan faktor-faktor yang mempengaruhi
getaran harmonik. (pemodelan, masyarakat belajar,
inquiry, dan konstruktivisme)
Guru membimbing tiap kelompok melakukan pengamatan
60
menit
55
Mengasosiasikan
Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatan kemudian menuliskan di lembar kerja
(masyarakat belajar)
Menghubungkan peristiwa-peristiwa terkait pentingnya
pembelajaran getaran harmonik dalam kehidupan sehari-
hari, dimana guru memanfaatkan media visual sebagai
bahan ajar tambahan (refleksi)
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru untuk
memantapkan pengetahuan peserta didik.
Mengkomunikasikan
Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dan peserta didik yang lain
memperhatikan. (konstruktivisme)
Guru memfasilitasi peserta didik dalam menyampaikan
pendapat
Kegiatan
akhir
3. Penutup
Dalam kegiatan penutup
Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan
pelajaran dan melakukan refleksi. (refleksi)
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Guru membagikan soal evaluasi
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
Hasil pengerjaan diberikan kepada guru
Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik
Guru menutup pelajaran.
15
menit
56
Pertemuan Kedua
1. Tujuan Pembelajaran
1) Diberikan diskusi dan studi literatur pada persamaan gerak harmonik,
maka peserta didik dapat merumuskan persamaan simpangan gerak
harmonik
2) Diberikan diskusi dan studi literatur pada persamaan gerak harmonik,
maka peserta didik dapat merumuskan persamaan kecepatan gerak
harmonik
3) Diberikan diskusi dan studi literatur pada persamaan gerak harmonik,
maka peserta didik dapat merumuskan persamaan percepatan gerak
harmonik
4) Diberikan diskusi dan studi literatur pada persamaan gerak harmonik,
maka peserta didik dapat menghitung sudut fase dan beda fase pada
gerak harmonik
2. Materi Pembelajaran
a. Persamaan gerak harmonik
a. Persamaan simpangan
b. Persamaan kecepatan
c. Persamaan kecepatan
d. Susut fase dan beda fase
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4. Sumber Belajar
a. Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
c. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
d. Buku referensi yang relevan
57
5. Alat dan bahan Pembelajaran
- Penghapus
- Alat-alat belajar/spidol
- LKPD
- LCD
- Slide power point
- Vidio pembelajaran
PERTEMUAN KEDUA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
- Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Motivasi dan Apersepsi:
o Guru memperlihatkan video motivasi mengenai
pembelajaran yang akan dilakukan
o Guru bertanya kepada peserta didik mengenai video
tersebut. “ pada saat seorang anak bermain ayunan ditaman,
bagaimana caranya agar ayunan tersebut berayun dengan
cepat? Mengapa demikian?
Prasyarat pengetahuan:
o Apakah yang dimaksud dengan getaran harmonik?
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
15
menit
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberikan demonstarsi mengenai peristiwa yang ada
kaitannya dengan simpangan, kecepatan, dan percepatan.
60
menit
58
(sebuah bandul disimpangkan sejauh 10 cm kemudian amati
apa yang terjadi terhadap terhadap kecepatan dan
percepatannya?)
Peserta didik melakukan demonstrasi yang telah
dicontohkan oleh guru. (Pemodelan)
Menanya
Guru menanyakan konsep getaran harmonik. (dari
demonstrasi yang telah kalian lakukan. Apa yang kalian
ketahui tentang simpangan, kecepatan, dan percepatan?)
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru mengenai demonstrasi yang telah dilakukan (inquiry
dan konstruktivisme)
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. Dimana setiap kelompok berjumlah 5 sampai 6
peserta didik
Guru membagikan lembar kerja peserta didik sebagai
panduan dalam melakukan diskusi pada tiap kelompok
Peserta didik melakukan diskusi dan studi literature untuk
mendapatkan informasi tentang konsep simpangan,
kecepatan, dan percepatan pada gerak harmonik
(pemodelan, masyarakat belajar, inquiry, dan
konstruktivisme)
Guru membimbing tiap kelompok melakukan pengamatan.
Mengasosiasikan
Peserta didik bersama kelompoknya menelaah hasil diskusi
serta menjawab permasalah tentang persamaan simpangan,
kecepatan, dan kecepatan kemudian menuliskan di lembar
kerja (masyarakat belajar)
Guru menghubungkan peristiwa-peristiwa terkait
pentingnya pembelajaran persamaan simpangan, kecepatan,
59
dan percepatan pada gerak harmonik, dimana guru
memanfaatkan media visual sebagai bahan ajar tambahan
(refleksi)
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru untuk
memantapkan pengetahuan peserta didik.
Mengkomunikasikan
Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dan peserta didik yang lain
memperhatikan. (konstruktivisme)
Guru memfasilitasi peserta didik dalam menyampaikan
pendapat
Kegiatan
akhir
3) Penutup
Dalam kegiatan penutup
Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan
pelajaran dan melakukan refleksi. (refleksi)
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Guru membagikan soal evaluasi
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
Hasil pengerjaan diberikan kepada guru
Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik
Guru menutup pelajaran.
15
menit
Pertemuan Ketiga
1. Tujuan Pembelajaran
1) Diberikan demonstrasi, diskusi dan studi literatur mengenai konstanta
gaya, maka peserta didik dapat menentukan konstanta pada pegas
dengan menggunakan persamaan hukum hooke
2) Diberikan alat percobaan bandul sederhana, maka peserta didik dapat
menentukan percepatan gravitasi
60
3) Diperlihatkan vidio pembelajaran/media visual pada gerak harmonik,
maka peserta didik dapat menentukan konsep gerak harmonik
sederhana dalam kehidupan sehari-hari
2. Materi Pembelajaran
1) Hukum hooke pada pegas
2) Periode dan frekuensi pada pegas
3) Periode dan frekuensi pada ayunan sederhana bandul
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
2. Sumber Belajar
1) Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
2) Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
3) Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4) Buku referensi yang relevan
3. Alat dan Bahan Pembelajaran
- Penghapus
- Alat-alat belajar/spidol
- LKPD
- LCD
- Slide power point
- Vidio pembelajaran
- Bandu
61
PERTEMUAN KETIGA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
- Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
- Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Motivasi dan Apersepsi:
Guru memperlihatkan video motivasi mengenai
pembelajaran yang akan dilakukan
Guru bertanya kepada peserta didik mengenai video
tersebut. “apa yang terjadi jika ayunan ditaman bermain
dinaiki oleh orang dewasa? Apa yang terjadi jika ayunan
bayi yang menggunakan pegas dinaiki oleh bayi yang
massanya lebih besar dari bayi sebelumnya? Mengapa
demikian?
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
15
menit
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Guru memberikan demonstarsi mengenai peristiwa yang ada
kaitannya dengan simpangan, kecepatan, dan percepatan.
(sebuah bandul pegas yang diberi beban kemudian ditarik
kebawah ?)
Peserta didik melakukan demonstrasi yang telah
dicontohkan oleh guru. (Pemodelan)
Mengamati
Menanyakan konsep getaran harmonik. (dari demonstrasi
yang telah kalian lakukan. Apa yang kalian ketahui tentang
persamaan hukum hooke?)
60
menit
62
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru mengenai demonstrasi yang telah dilakukan (inquiry
dan konstruktivisme)
Mengumpulkan Informasi
Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok. Dimana setiap kelompok berjumlah 5 sampai 6
peserta didik
Guru membagikan lembar kerja peserta didik sebagai
panduan dalam melakukan observasi pada tiap kelompok
Peserta didik melakukan pengamatan, diskusi dan studi
literature untuk mendapatkan informasi tentang hukum
Hooke, periode, dan frekuensi yang berlaku pada pegas dan
bandul dalam kehidupan sehari-hari. (pemodelan,
masyarakat belajar, inquiry, dan konstruktivisme)
Guru membimbing tiap kelompok melakukan pengamatan
Mengasosiasikan
Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan hasil
pengamatan kemudian menuliskan di lembar kerja
(masyarakat belajar)
Guru menghubungkan peristiwa-peristiwa terkait
pentingnya pembelajaran hukum Hooke, periode, dan
frekuensi yang berlaku pada pegas dan bandul dalam
kehidupan sehari-hari, dimana guru memanfaatkan media
visual sebagai bahan ajar tambahan (refleksi)
Peserta didik memperhatikan penjelasan guru untuk
memantapkan pengetahuan peserta didik, dimana guru
memanfaatkan media visual sebagai bahan ajar tambahan
Mengkomunikasikan
Perwakilan peserta didik dari masing-masing kelompok
maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok dan peserta didik yang lain
63
memperhatikan. (konstruktivisme)
Guru memfasilitasi peserta didik dalam menyampaikan
pendapat
Kegiatan
akhir
3 Penutup
Peserta didik bersama guru membuat rangkuman/simpulan
pelajaran dan melakukan refleksi. (refleksi)
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Guru membagikan soal evaluasi
Peserta didik mengerjakan soal evaluasi
Hasil pengerjaan diberikan kepada guru
Guru memberikan tindak lanjut kepada peserta didik
Guru menutup pelajaran.
15
menit
D. Penilaian proses
1. Penilaian sikap
Dilaksanaan secara terpadu selama proses pembelajaran dengan
menggunakan format observasi penilaian sikap (terlampir)
2. Penilaian kinerja
Dilaksanakan pada saat siswa melakukan percobaan dengan menggunakan
pedoman observasi penilaian kinerja melakukan percobaan dan rubrik.
(terlampir)
Bahan ajar : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (terlampir)
Bahan ajar : Tugas Mandiri (terlampir)
Lampa, September 2016
Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa
Haspullah, S.Pd., M.Pd Hardianti Nip. 19680409 199203 1 012 Nim. 10539 1111 13
64
Instrumen Penilaian Kognitif (pertemuan 1)
1. Jelaskan pengertian getaran harmonik?
2. Sebuah materi melakukan gerak osilasi dengan menempuh 120 getaran dalam waktu 4 menit. Tentukanlah periode dan frekuensi
osilasinya dari gerak osilasi tersebut!
RUBRIK PENILAIAN
No Soal Jawaban Jawaban Skor
1 Jelaskan pengertian getaran
harmonik?
Getaran harmonik adalah gerak bolak
balik melalui suatu titik kesetimbangan
tertentu dengan banyak getaran dalam
setiap detik konstan
Peserta didik menjelaskan pengertian
elastisitas tetapi kurang lengkap 1
Peserta didik menjelaskan pengertian
elastisitas secara lengkap 2
Diketahui: n = 120 getaran
t = 4 menit = 240 detik
Ditanyakan : T dan f?
Penyelesaian :
1
1
1
2
Sebuah materi melakukan gerak
osilasi dengan menempuh 120
getaran dalam waktu 4 menit.
Tentukanlah periode dan
frekuensi osilasinya dari gerak
osilasi tersebut!
65
� =
�
�
� =240
120
� = 2�
� =120
240
� = 0,5��
2
2
1
2
1
Nilai Perolehan = 100xMaksimumSkor
PerolehanSkor
66
Instrumen Penilaian Kognitif (pertemuan kedua)
Soal :
1. Sebuah benda bergetar hingga membentuk suatu getaran harmonik dengan
persamaan y = 0,04 sin 20 πt dengan y dalam simpangan, t adalah waktu
dalam satuan sekon. Tentukanlah simpangan maksimumnya?
2. Dua buah partikel melakukan gerak harmonik dan mulai bergerak dari titik
setimbangnya dengan arah yang sama. Setiap partikel memiliki periode 1/3 s
dan 1/5 s. Tentukanlah beda fase dan sudut fase kedua gerak partikel setelah
bergerak ¼ s!
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Diketahui : � = 0,04 sin 20��
Ditanya : simpangan maksimum ?
Penyelesaian :
� = � sin ��
� = ���� sin ��
� = 0,04 sin 20��
Maka, simpangan maksimum tidak lain adalah amplitudo = 0,04
1
1
2
2
2
1
Jumlah 9
2
Diketahui : �� =�
��
�� =�
��
Ditanya : saat � =�
�� ?
Penyelesaian :
∆� =�
��−�
��
1
1
1
2
67
∆� =
1415
−
1413
∆� =5
4−3
4
∆� =1
2
Beda sudut fase :
∆� = 2�∆�
= 2� ��
�� = ����
2
2
1
2
1
Jumlah 13
Nilai Perolehan = 100xMaksimumSkor
PerolehanSkor
68
Instrumen Penilaian Kognitif (pertemuan ketiga)
Soal :
a. Sebuah beban bermassa 250 gram digantung dengan sebuah pegas yang
memiliki konstanta 100 N/m kemudian disimpangkan hingga terjadi getaran
harmonis. Tentukanlah periode getarannya?
b. Sebuah pegas digantungkan vertical, kemudian ujung bawanya diberi beban
100 gram sehingga panjang bertambah 10 cm. beban ditarik ke bawah,
kemudian di lepas hingga bergetar harmonis. Jika g = 10 m/s2, tentukanla
frekuensi getarannya?
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Diketahui :
� = 250���� = 0,25��
� = 100�/�
Ditanya : T ?
Penyelesaian :
� = 2���
�
� = 2��0,25
100
� = 2��0,0025
� = 2�0,05
� = 0,1��
1
1
1
2
2
2
1
1
Jumlah 11
69
2
Diketahui :
�� = 20�� = 0,2�
�� = 10�� = 0,1�
∆� = 0,2 − 0,1 = 0,1�
� = 200���� = 0,2��
� = 10� /��
Ditanya : f ?
Penyelesaian :
� = �.∆
� .� = �.∆�
0,2 × 10 = � × 0,1
2 = � × 0,1
� =2
0,1
� = 20�/�
� =1
2���
�
� =1
2��20
0,2
� =1
2�√100
� =1
2�10
� =�
�= 1,6��
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
Jumlah 27
Nilai Perolehan = 100xMaksimumSkor
PerolehanSkor
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 PINRANG
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / Semester I
Materi Pembelajaran : Usaha dan Energi
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (2 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.3. Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
71
1.4. Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik benda titik dan
benda tegar, fluida, gas dan gejala gelombang.
2.3. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi.
2.4. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
3.3. Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan
energi, dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan
gerak dalam kejadian sehari-hari
Indikator
1. Menganalisis konsep usaha dan energi
2. Menganalisis hubungan usaha dengan energi
3. Menjelaskan gaya konservatif dan gaya tidak konservatif
4. Menganalisis hukum kekekalan energi mekanik
5. Menerapakan hukum kekekalan energi mekanik untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari
6. Menjelaskan karakteristik daya
4.3. Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait
dengan konsep gaya, dan kekekalan energi
Indikator
1. Melakukan percobaan tentang hukum kekekalan energi mekanik
C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Tujuan Pembelajaran
a. Diberikan demonstrasi mengenai usaha, maka peserta didik dapat
menjelaskan pengertian usaha
72
b. Diberikan alat percobaan mengenai usaha, maka peserta didik dapat
menganalisis hubungan antara besaran usaha, gaya, dan perpindahan
c. Diberikan diskusi pada usaha, maka peserta didik dapat menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi usaha
d. Diberikan alat percobaan mengenai usaha, maka peserta didik dapat
membedakan usaha positif, usaha negatif, dan usaha nol
e. Diberikan diskusi pada usaha, maka peserta didik dapat
menginterpretasi data grafik gaya terhadap perpindahan
f. Diberikan alat percobaan mengenai usaha, maka peserta didik dapat
menjelaskan energi kinetik
g. Diberikan diskusi pada usaha, maka peserta didik dapat menyebutkan
besaran fisika yang mempengaruhi energi kinetik
h. Diberikan diskusi pada usaha, maka peserta didik dapat menganalisis
hubungan antara usaha dengan perubahan energi kinetik
i. Menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan demonstrasi dan
diskusi
2. Materi Pembelajaran
1) Gaya dapat melakukan usaha
2) Usaha positif, usaha negatif, dan usaha nol
3) Grafik gaya terhadap perpindahan
4) Energi kinetik
5) Hubungan usaha dengan energi kinetik
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4. Sumber Belajar
1) Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
2) Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
3) Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
73
4) Buku referensi yang relevan
5. Media, Alat, dan Bahan
1) Media : animasi, slide power (terlampir), LKPD (terlampir)
2) Alat dan Bahan: Buku, ember, dan air
PERTEMUAN PERTAMA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1) Pendahuluan
Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Sebagai apersepsi, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengingat kembali konsep perpindahan, gaya, energi kinetik
dan usaha waktu belajar di SMP
Sebagai penggalian konsepsi awal dan motivasi, peserta didik
melakukan demonstrasi mendorong meja dan mendorong
dinding kemudian guru memberikan pertanyaan, “Apa yang
kalian rasakan saat mendorong meja?Apa yang kalian rasakan
saat mendorong dinding? Lebih mudah mendorong meja atau
dinding? Kenapa meja dapat bergeser atau berpindah dari
posisi awal sedangkan tembok tidak bisa berpindah?
Berapakah usaha yang dilakukan gaya dorong pada meja dan
pada dinding tersebut? Besaran fisika apa saja yang
mempengaruhi usaha?” (Inquiry dan Konstruktivisme)
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
15
menit
74
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik mengamati demonstrasi 1 sebuah buku yang
ditarik mendatar, demonstrasi 2 sebuah ember yang berisi air
dipindahkan ke tempat lain, dan mengamati animasi hubungan
usaha dengan perubahan energi kinetik
Menanya
Peserta didik diharapkan menyakan tentang besaran- besaran
fisika yang mempengaruhi usaha, bagaimana hubungan usaha
dan gaya, dengan perpindahan, bagaimana membedakan usaha
positif, usaha negatif, dan usaha nol, menentukan usaha dari
grafik gaya dengsn perpindahan, dan menganalisisis hubungan
usaha dengan perubahan energi kinetik (Bertanya)
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melakukan demonstrasi, diskusi dan studi
literature untuk mendapatkan informasi tentang besaran-
besaran fisika yang mempengaruhi usaha, bagaimana hubungan
usaha, gaya dengan perpindahan, bagaimana membedakan
usaha positif, usaha negatif, dan usaha nol, menentukan usaha
dari grafik gaya dengsn perpindahan, dan menganalisisis
hubungan usaha dengan perubahan energi kinetik secara
berkelompok sesuai dengan panduan LKPD (pemodelan,
masyarakat belajar, inquiry, dan konstruktivisme)
Mengasosiasikan
Menelaah hasil demostrasi dan diskusi secara berkelompok serta
menjawab berbagai permasalahan tentang besaran-besaran
fisika yang mempengaruhi usaha, bagaimana hubungan usaha,
gaya dengan perpindahan, bagaimana membedakan usaha
60
menit
75
positif, usaha negatif, dan usaha nol, menentukan usaha dari
grafik gaya dengsn perpindahan, dan menganalisisis hubungan
usaha dengan perubahan energi kinetik secara berkelompok
sesuai dengan panduan LKPD (pemodelan, masyarakat
belajar, inquiry, dan konstruktivisme)
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok membuat laporan tertulis dan
mempresentasikan hasil demonstrasi dan diskusi tentang
usaha dan energi kinetik serta merespon pertanyaan
/sanggahan yang dikemukakan oleh kelompok peserta didik
lainnya
- Guru menyampaikan penguatan dan koreksi mengenai
materi ajar dan hasil demonstrasi serta diskusi yang
dilakukan mengenai usaha dan energi kinetik
Kegiatan
akhir
3. Penutup
Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat rangkuman
dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah
dilakukan. (Refleksi)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal uraian sebagai tes
formatif
Guru mengimformasikan tugas mandiri dan materi
pembelajaran untuk pertemuan yang akan dating. Kemudian
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
15
menit
Pertemuan Kedua
1. Tujuan Pembelajaran
a. Diberikan demonstrasi mengenai usaha, maka peserta didik dapat
menjelaskan energi potensial
b. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat menganalisis hubungan usaha dengan perubahan
energi potensial
76
c. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat menjelaskan pengertian energi potensial gravitasi
d. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara usaha dengan energi
potensial gravitasi
e. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat menentukan besar energi potensial gravitasi
f. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat menyebutkan besaran-besaran fisika yang
mempengaruhi energi potensial pegas
g. Diberikan media visual dan alat percobaan mengenai usaha, maka
peserta didik dapat Menjelaskan hubungan usaha dengan energi
potensial pegas
h. Diberikan media visual dan diskusi mengenai usaha, maka peserta
didik dapat Menentukan besar energi potensial pegas
i. Menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan demonstrasi dan
diskusi
2. Materi Pembelajaran
a. Hubungan usaha dengan perubahan energi potensial
b. Energi potensial gravitasi
c. Hubungan usaha dengan perubahan energi potensial gravitasi
d. Energi potensial pegas
e. Hubungan usaha dengan perubahan energi potensial pegas
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4. Sumber Belajar
a. Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
77
c. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
d. Buku referensi yang relevan
5. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran
a. Media : video pembelajaran, slide power point (terlampir), LKPD
(terlampir)
b. Alat dan Bahan: tanah liat dan bola/batu
PERTEMUAN KEDUA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Sebagai apersepsi, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengingat kembali konsep usah, hubungan usaha dengan
perubahan energi kinetik, gaya gravitasi, dan gaya pegas
Sebagai penggalian konsepsi awal dan motivasi, guru
menunjukkan gambar 1.3 dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengemukakan pengetahuannya tentang
“pernahkah anda memanah? Bagaimana energi potensial tali
busu ketika seseorang menarik tali busur?” (Inquiry dan
Konstruktivisme)
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
15
menit
78
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik mengamati perubahan panjang beberapa pegas
yang memiliki konstanta pegas yang berbeda-beda dari
demonstrasi yang dilakukan
Menanya
Peserta didik diharapkan menanyakan permasalahan yang
berhubungan dengan demonstrasi perubahan panjang pegas,
hubungan antara usaha dengan energi potensial, hubungan
antara usaha dengan energi potensial gravitasi, dan hubungan
usaha dengan energi potensial pegas (Bertanya)
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melakukan demonstrasi, diskusi dan studi
literature untuk mendapatkan informasi tentang besar energi
potensial pegas dari demonstrasi perubahan panjang pegas,
hubungan antara usaha dengan energi potensial, hubungan
antara usaha dengan energi potensial gravitasi, dan hubungan
usaha dengan energi potensial pegas (pemodelan, masyarakat
belajar, inquiry, dan konstruktivisme)
Mengasosiasikan
Menelaah hasil demostrasi dan diskusi secara berkelompok serta
menjawab berbagai permasalahan yang berkaitan dengan
demonstrasi perubahan panjang pegas, hubungan antara usaha
dengan energi potensial, hubungan antara usaha dengan energi
potensial gravitasi, dan hubungan usaha dengan energi potensial
pegas (pemodelan, masyarakat belajar, inquiry, dan
konstruktivisme)
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok membuat laporan tertulis dan
mempresentasikan hasil demonstrasi dan diskusi tentang
usaha dan energi potensial serta merespon pertanyaan
/sanggahan yang dikemukakan oleh kelompok peserta didik
60
menit
79
lainnya
- Guru menyampaikan penguatan dan koreksi mengenai
materi ajar dan hasil demonstrasi serta diskusi yang
dilakukan mengenai usaha dan energi potensial
Kegiatan
akhir
3. Penutup
Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat rangkuman
dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah
dilakukan. (Refleksi)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal uraian sebagai tes
formatif
Guru mengimformasikan tugas mandiri dan materi
pembelajaran untuk pertemuan yang akan dating. Kemudian
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
15
menit
Pertemuan Ketiga
1. Tujuan Pembelajaran
a. Diberikan demonstrasi dan diskusi mengenai gaya, maka peserta didik
dapat membedakan gaya konservatif dan gaya non-konservatif
b. Diberikan diskusi, maka peserta didik dapat menyebutkan contoh gaya
konservatif dan gaya non-konservatif
c. Diberikan diskusi mengenai gaya, maka peserta didik dapat
menghitung usaha yang dilakukan oleh suatu benda akibata gaya
konservatif
d. Diberikan diskusi mengenai gaya, maka peserta didik dapat
menghitung usaha yang dilakukan oleh suatu benda akibata gaya non-
konservatif
e. Diberikan alat percobaan pada hukum kekekalan energi, maka peserta
didik dapat menjelaskan hukum kekekalan energi mekanik
f. Diberikan alat percobaan pada hukum kekekalan energi, maka peserta
didik dapat menyebutkan syarat terjadinya hukum kekekalan energi
mekanik pada benda
g. Menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan diskusi
80
2) Materi Pembelajaran
1) Gaya konsevatif dan gaya non konservatif
2) Usaha yang dilakukan benda akibat gaya konservatif
3) Usaha yang dilakukan benda akibat gaya non-konservatif
4) Hukum kekekalan energi mekanik
3) Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4) Sumber Belajar
1) Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
2) Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
3) Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
4) Buku referensi yang relevan
5) Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran
1) Media : papan tulis, slide power point (terlampir), LKPD (terlampir)
2) Alat dan Bahan: Mobil mainan, papan luncur, meteran, stopwatch,
balok, kayu penyangga.
PERTEMUAN KETIGA
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta didik ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Sebagai apersepsi, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengingat kembali tentang hubungan usaha dengan perubahan
energi kinetik dan hubungan usaha dengan perubahan energi
potensial
15
menit
81
Sebagai penggalian konsepsi awal dan motivasi, peserta didik
melakukan demonstrasi yaitu tangan menekan pegas dan
tangan menggeser koin dari kedudukan A ke B. guru member
kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan
pengetahuannya tentang “pada saat tangan anda menekan
pegas, pegas akan memendek, dan pegas akan kembali
kebentuk semula ketika anda melepaskan gaya tekan tersebut.
Akan tetapi peristiwa berbeda jika anda menggeser koin yang
menyebabkan koin berpinda dari kedudukan A ke B. apakah
koin akan kembali ke kedudukannya semula jika dorongan
tangan pada koin dihentikan? Mengapa hal ini bisa terjadi?
Apa perbedaan gaya konservatif dan gaya non konservatif?”
(Pemodelan, Inquiry dan Konstruktivisme)
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik mengamati gerakan beban dan mobil mainan dari
papan luncur sampai hampir menyentuh lantai pada percobaan
untuk membuktikan hukum kekekalan energi.
Menanya
Peserta didik diharapkan menyakan tentang perbedaan gaya
konservatif dan gaya non konservatif, usaha yang dilakukan
oleh suatu benda akibat gaya konservatif, usaha yang dilakukan
oleh suatu benda akibat gaya non konservatif, hukum kekekalan
energi mekanik, dan syarat terjadinya hukum kekekalan energi
mekanik. (Bertanya)
60
menit
82
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melakukan percobaan untuk membuktikan hokum
kekekalan energy mekanik, diskusi, dan studi literature untuk
mendapatkan informasi tentang perbedaan gaya konservatif dan
gaya non konservatif, usaha yang dilakukan oleh suatu benda
akibat gaya konservatif, usaha yang dilakukan oleh suatu benda
akibat gaya non konservatif, hukum kekekalan energi mekanik,
dan syarat terjadinya hukum kekekalan energi mekanik.
(pemodelan, masyarakat belajar, inquiry, dan
konstruktivisme)
Mengasosiasikan
Menelaah hasil demostrasi dan diskusi secara berkelompok serta
menjawab berbagai permasalahan tentang perbedaan gaya
konservatif dan gaya non konservatif, usaha yang dilakukan
oleh suatu benda akibat gaya konservatif, usaha yang dilakukan
oleh suatu benda akibat gaya non konservatif, hukum kekekalan
energi mekanik, dan syarat terjadinya hukum kekekalan energi
mekanik secara berkelompok sesuai dengan panduan LKPD
(pemodelan, masyarakat belajar, inquiry, dan
konstruktivisme)
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok membuat laporan tertulis dan
mempresentasikan hasil percobaan dan diskusi tentang
hukum kekekalan energi mekanik serta merespon
pertanyaan/sanggahan yang dikemukakan oleh kelompok
peserta didik lainnya (masyarakat belajar dan bertanya)
- Guru menyampaikan penguatan dan koreksi mengenai
materi ajar dan hasil percobaan serta diskusi yang dilakukan
mengenai hokum kekekalan energi mekanik
Kegiatan
akhir
3. Penutup
Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat rangkuman
dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah
15
menit
83
dilakukan. (Refleksi)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal uraian sebagai tes
formatif
Guru mengimformasikan tugas mandiri dan materi
pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang. Kemudian
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
Pertemuan Keempat
1. Tujuan Pembelajaran
a. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada gerak jatuh bebas
b. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada gerak parabola
c. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada osilasi bandul
d. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada osilasi pegas
e. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada gerak dibidang miring
f. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menerapkan
hukum kekakalan energi mekanik pada gerak melingkar
g. Diberikan media, diskusi, dan studi literatur mengenai hukum
kekekalan energi mekanik, maka peserta didik dapat menjelaskan
karakteristik daya
h. Menunjukkan perilaku ilmiah dalam melakukan percobaan dan diskusi
84
2. Materi Pembelajaran
a. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak jatuh bebas
b. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak parabola
c. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada osilasi pegas
d. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada osilasi bandul
e. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda di
bidang miring
f. Penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak melingkar
g. Daya
3. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Saintifik
Metode : Diskusi kelompok, Demontrasi, dan Eksperimen
4. Sumber Belajar
a. Handayani, Sri. 2009. FISIKA untuk SMA/MA Kelas XI bse. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
b. Haryadi, Bambang. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
c. Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
d. Buku referensi yang relevan
5. Media Pembelajaran
a. Media : papan tulis, slide power point (terlampir), LKPD (terlampir)
PERTEMUAN KEEMPAT
SINTAKS KEGIATAN GURU – PESERTA DIDIK WKT
Kegiatan
Awal
1. Pendahuluan
Mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika
memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan: santun, peduli)
Mengecek kehadiran peserta didik (nilai yang ditanamkan:
disiplin, rajin)
Sebagai apersepsi, peserta didik diberi kesempatan untuk
mengingat kembali konsep usaha, energi potensial, energi
15
menit
85
kinetik, gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar, dan daya
(waktu SMP).
Sebagai penggalian konsepsi awal dan motivasi, menujukkan
gambar 1 dan menanyakan pada peserta didik tentang
“perhatikan gambar dibawah ini! Pernakah kalian naik roller
coaster dan naik pohon kelapa? Berapakah energi potensial dan
energi kinetik pada saat ada dipuncak roller coaster dan puncak
pohoh kelapa? Apa saja syarat terjadinya energi mekanik benda
bersifat kekal? Sebutkan contoh lain (Pemodelan, Inquiry
dan Konstruktivisme)
Pra eksperimen:
o Berhati-hatilah menggunakan alat dan bahan praktikum.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan
Kegiatan
Inti
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Peserta didik mengamati animasi yang disajikan guru tentang
penerapan hukum kekekalan energi mekanik pada osilasi bandul
dan pegas
Menanya
Peserta didik diharapkan menyakan tentang contoh penerapan
hukum kekekalan energi mekanik pada berbagai gerak, manfaat
hukum kekekalan energi mekanik dalam pemecahan masalah
kehidupan sehari-hari, dan karakteristik daya. (Bertanya)
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik melakukan diskusi dan studi literature untuk
mendapatkan informasi tentang contoh penerapan hukum
kekekalan energi mekanik pada berbagai gerak, manfaat hukum
kekekalan energi mekanik dalam pemecahan masalah kehidupan
60
menit
86
sehari-hari, dan karakteristik daya secara berkelompok sesuai
panduan LKPD. (masyarakat belajar, inquiry, dan
konstruktivisme)
Mengasosiasikan
Menelaah hasil diskusi secara berkelompok serta menjawab
berbagai permasalahan tentang contoh penerapan hukum
kekekalan energi mekanik pada berbagai gerak, manfaat hukum
kekekalan energi mekanik dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari, dan karakteristik daya secara berkelompok sesuai
panduan LKPD. (pemodelan, masyarakat belajar, inquiry,
dan konstruktivisme)
Mengkomunikasikan
- Masing-masing kelompok membuat laporan tertulis dan
mempresentasikan hasil diskusi tentang penerapan hukum
kekekalan energi mekanik dan daya serta merespon
pertanyaan/sanggahan yang dikemukakan oleh kelompok
peserta didik lainnya (masyarakat belajar dan bertanya)
- Guru menyampaikan penguatan dan koreksi mengenai
materi ajar dan hasil percobaan serta diskusi yang dilakukan
mengenai penerapan hukum kekekalan energi mekanik dan
daya
Kegiatan
akhir
3. Penutup
Peserta didik diberikan kesempatan untuk membuat rangkuman
dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar yang telah
dilakukan. (Refleksi)
Peserta didik mengerjakan beberapa soal uraian sebagai tes
formatif
Guru mengimformasikan tugas mandiri dan materi
pembelajaran untuk pertemuan yang akan datang. Kemudian
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
15
menit
87
D. Penilaian proses
Penilaian sikap
Dilaksanaan secara terpadu selama proses pembelajaran dengan
menggunakan format observasi penilaian sikap (terlampir)
Penilaian kinerja
Dilaksanakan pada saat siswa melakukan percobaan dengan menggunakan
pedoman observasi penilaian kinerja melakukan percobaan dan rubrik.
(terlampir)
Bahan ajar : Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) (terlampir)
Bahan ajar : Tugas Mandiri (terlampir)
Lampa, September 2016
Mengetahui
Guru Pamong Mahasiswa
Haspullah, S.Pd., M.Pd Hardianti Nip. 19680409 199203 1 012 Nim. 10539 1111 13
88
Instrumen Penilaian Kognitif (I)
Kerjakan tugas berikut dengan benar
1. Sebuah benda bermassa 2 kg berada pada bidang datar ditarik dengan gaya F -
40 N yang membentuk sudut 530 sehingga berpindah sejauh 2 m. berapakah
usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut?
2. Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut
ditarik oleh gaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal
(perhatikan gambar). Jika benda berpindah sejauh 4 m. tentukanlah besarnya
usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut!
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Diketahui: F = 80 N
k = 200 Nm-1
Ditanya: Ep….?
Penyelesaian:
� = �.∆�
� = ���
�������
�� = 1
2�.��
=�
�200 × 0,4�
= 16�
1
1
1
2
2
2
2
1
Jumlah 12
89
2. Diketahui:
m = 4 kg
F = 50 N
s = 4 m
Ditanya: Usaha (W)
Jawab:
Perhatikan gambar diatas, untuk gaya (F) yang membentuk
sudut θ terhadap perpindahan (s), maka gaya (F) harus
diuraikan terhadap bidang mendatar (searah dengan
perpindahan). Sehingga rumus usaha menjadi:
W = F cos α.s
Atau
W = F . s cos α
W = 50 . 4 cos 60˚
W = 200 (½)
= 100 Joule
1
1
1
1
2
2
2
2
2
1
Jumlah 15
90
Instrumen Penilaian Kognitif (II)
Kerjakan tugas berikut dengan benar
1. Mula-mula sebuah benda dengan massa 2 kg berada dipermukaan tanah.
Kemudian benda itu dipindahkan keatas meja yang memiliki ketinggian 1,25 m
dari tanah. Berapakah perubahan energi potensial benda tersebut? (g=10 m/s2)
2. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial
benda pada ketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², tentukanlah
ketinggian maksimum yang dicapai bola!
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Dik: m = 2 kg
h2 = 1,25 m
g = 10 m/s2
Dit: ∆Ep =….?
Penyelesaian∶ ∆Ep = m g (h2 – h1)
= 2 kg . 10 m/s2 (1,25 m – 0 m)
= 25 Joule
1
1
1
1
2
3
1
Jumlah 12
2. Diketahui: Ep = 40 Joule
m = 0,2 kg
g = 10 m/s²
Ditanya: h….?
Jawab: Ep = m.g.h
40 = 0,2 (10) . h
h = 40/2 = 20 meter
1
1
1
1
2 2 3
Jumlah 15
91
Instrumen Penilaian Kognitif (III)
Kerjakan tugas berikut dengan benar
Sebuah bola massanya 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 30 m dengan g = 10 m/s2,
pada saat bola tersebut mencapai ketinggian 10 m dari permukaan tanah,
tentukanlah:
1. Kecepatannya
2. Energy kinetiknya
3. Energi potensialnya
4. Usaha oleh gaya berat
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Diketahui:
m = 2 kg
v₁ = 0, karena benda jatuh bebas
h₁ = 30 m
h₂ = 10 m
g = 10 m/s²
Ditanya:
(a) besar v₂ saat berada di h₂
(b) EK₂
(c) EP₂
Penyelesaian:
(a) Hukum kekekalan energi mekanik
⇔ EK₁ + EP₁ = EK₂ + EP₂
⇔ Karena v₁ = 0, maka EK₁ = 0
⇔ 0 + m.g.h₁ = ½.m.v₂² + m.g.h₂ ........ kedua ruas dibagi oleh m
⇔ g.h₁ = ½.v₂² + g.h₂ .........................kedua ruas dikalikan 2
⇔ 2.g.h₁ = v₂² + 2.g.h₂
⇔ v₂² = 2.g.h₁ - 2.g.h₂
⇔ v₂ = √ [2.g.(h₁ - h₂)]
⇔ v₂ = √ [2.(10).(30 - 10)]
⇔ v₂ = √ [2.(10).(20)]
⇔ v₂ = √ 400
⇔ v₂ = 20
∴ Jadi besar v₂ saat berada di h₂ adalah 20 m/s
(b) EK₂ = ½.m.v₂²
⇔ EK₂ = ½.(2).(20)²
1 1 1 1 1 1 1 1 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
92
⇔ EK₂ = 400
∴ Jadi besar EK₂ saat berada di h₂ adalah 400 joule
(c) EP₂ = m.g.h₂
⇔ EP₂ = (2).(10).(10)
⇔ EP₂ = 200 joule
∴ Jadi besar EP₂ saat berada di h₂ adalah 200 joule
2
1
2
2
2
1
Jumlah 45
93
Instrumen Penilaian Kognitif (IV)
Kerjakan tugas berikut dengan benar!
1. Sebuah benda digantung bebas dengan tali yg panjangnya 75cm, massa benda
100 gram, dan percepatan bumi 10 m/s^2. kemudian, benda tersebut diayun
sehingga tali dapat membentuk simpangan maksimum 37 derajat terhadap
sumbu vertikal. Berapakah
a. energi potensial di titik tertinggi
b. energi kinetik di titik terendah
c. kecepatan maksimum benda
3. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada
gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya.
tentukanlah tinggi titik B dari permukaan tanah!
94
Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran
No. Kunci Skor
1. Diketahui: m = 100 gr = 0,1 kg
L = 75 cm = 0,75 m
g = 10 m/s²
θ = 37º
Ditanyakan: Ep, Ek, dan vm….?
1
1
1
1
3 2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
Jumlah 27
95
2. Diketahui: m = 2 kg
h = 60 m
EkB = 2 EpB
Ditanya: tinggi titik B (hB)
Jawab:
Menggunakan hukum kekekalan energi mekanik:
1
1
1
1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah 20
145131396
Lampiran A.2
MATERI AJAR
GETARAN HARMONIK
97
Peta Konsep
A. Pengertian Gerak Harmonik
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak
terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada
dari diri kita sendiri seperti gerak yang kita
lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan
setiap hari sampai pada sesuatu yang berada
diluar diri kita, salah satu contohnya adalah
permainan ditaman kanak-kanak, yaitu ayunan.
Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari ayunan tersebut kita
dapat menghitung perioda yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk melakukan suatu
getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di suatu tempat.
Pada dasarnya konsep bandul sederhana tidak terlepas dari getaran, dimana pengertian
getaran itu sendiri adalah gerak bolak balik secara periodia melalui titik kesetimbangan.
Getaran dapat bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahas tentang
bandul adalah getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang
PERTEMUAN PERTAMA
GETARAN HARMONIK
Sistem
Pegas
Ayunan
Bandul
Fasa
cirinya
dapat
dinyatakan
dengan
Frekuensi
Periode
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan
gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan tersebut.
Bila suatu benda melakukan gerak bolak
benda itu dikatakan bergetar. Salah satu jenis getaran itu dinamakan
selaras). Yang hampir serupa dengan semacam ini adalah gerak benda yang digantungkan
pada sebuah pegas, gerak ayunan bandul yang amplitudonya kecil, gerak roda pengimbang
pada arloji. Getaran tali dan kolom udara alat
superposisi gerak-gerak harmonis. Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa
molekul-molekul benda padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonic terhadap posisi
kisi-kisi ( lattice ) tetapnya, walaupun gerak molekul
lihat secara langsung.
Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk grafik sinus atau sinusoidal
seperti berikut:
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda diantaranya:
Simpangan (y): jarak benda dari titik keseimbangan
Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran
B. Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana
1. Ayunan Bandul Sederhana atau disebut j
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan
gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan tersebut.
Bila suatu benda melakukan gerak bolak-balik terhadap suatu titik tertentu, maka gerak
benda itu dikatakan bergetar. Salah satu jenis getaran itu dinamakan gerak ha
). Yang hampir serupa dengan semacam ini adalah gerak benda yang digantungkan
pada sebuah pegas, gerak ayunan bandul yang amplitudonya kecil, gerak roda pengimbang
pada arloji. Getaran tali dan kolom udara alat-alat music merupakan gerak harmonis atau
gerak harmonis. Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa
molekul benda padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonic terhadap posisi
) tetapnya, walaupun gerak molekul-molekul itu tentunya tidak dapat kita
Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk grafik sinus atau sinusoidal
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda diantaranya:
jarak benda dari titik keseimbangan
Amplitudo (A): simpangan maksimum atau jarak terjauh
frekuensi (f): banyaknya getaran setaip waktu
Perioda (T):banyaknya waktu dalam satu getaran
Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana
Ayunan Bandul Sederhana atau disebut juga sebagai Pendulum.
98
bekerja pada titik sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan
gaya sebanding dengan jarak titik sembarang ke titik kesetimbangan tersebut.
balik terhadap suatu titik tertentu, maka gerak
gerak harmonik (gerak
). Yang hampir serupa dengan semacam ini adalah gerak benda yang digantungkan
pada sebuah pegas, gerak ayunan bandul yang amplitudonya kecil, gerak roda pengimbang
ak harmonis atau
gerak harmonis. Berdasarkan teori atom modern, orang menduga bahwa
molekul benda padat bergetar dengan gerak yang hampir harmonic terhadap posisi
tentunya tidak dapat kita
Apabila dibuatkan grafik, gerak harmonis akan membentuk grafik sinus atau sinusoidal
Dalam gerak harmonik terdapat beberapa besaran fisika yang dimiliki benda diantaranya:
99
Persamaan:
Dalam ayunan bandul sederhana, periode ayunan tergantung dari panjang tali dan
gravitasi. Semakin besar panjang tali maka makin besar juga periodanya. Seperti persamaan
berikut:
Keterangan:
T = Perioda (s)
l = Panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
2. Gerak Harmonik Pada Pegas
Untuk pegas nilai periodanya ditentukan menggunakan rumus berikut:
Keterangan:
T = Perioda (s)
m = massa beban (kg)
K = konstanta pegas (N/m)
100
Pada pegas perioda dipengaruhi oleh massa beban dan nilai konstanta pegas.
Semakin besar massa beban maka makin besar nilai periodanya. Beda halnya dengan
konstanta pegas, semakin besar konstanta pegas maka makin kecil nilai periodanya.
Peta Konsep
C. Persamaan Simpangan, Kecepatan, dan Percepatan pada Getaran Harmonik
1. Persamaan Simpangan
Simpangan gerak harmonik pada suatu titik merupakan jarak titik tersebut ke titik
seimbang. Simpangan terjauh pada gerak harmonic disebut amplitude (A). persamaan
simpangan yaitu:
y = A sin ωt
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonik (m)
A = ampitudo (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
PERTEMUAN KEDUA
GETARAN HARMONIK
Persamaan
Simpangan
membahas
Persamaan Getaran Harmonik
meliputi
Persamaan
Kecepatan
Persamaan
Percepatan
Sudut Fase dan
Beda Fase
101
2. Persamaan Kecepatan
Kecepatan gerak harmonic merupakan turunan pertama dari persamaan simpangan gerak
terhhadap waktu. Persamaan kecepatan yaitu:
v = ω A cos ωt
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonic (m)
v = kecepatan (m/s)
A = amplitude (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
3. Persamaan Percepatan
Persamaan percepatan gerak harmonic dapat ditentukan dari turunan pertama persamaan
kecepatan terhadap, atau turunan kedua dari persamaan simpangan gerak terhadap waktu.
Persamaan percepatan yaitu:
a = -ω2 A sin ωt
Keterangan:
y = simpangan gerak harmonic (m)
a = percepatan (m/s2)
v = kecepatan (m/s)
A = amplitude (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
D. Sudut Fase dan Beda Fase pada Getaran Harmonik
1. Sudut Fase
Bilangan yang menentukan arah dan nilai y dan v adalah besaran (�� + ��) yang disebut
sebagai sudut fase gerak harmonic.
� = (�� + ��) = ���
�� + ���
102
Keterangan:
θ0 = Sudut fase awal (radian atau derajat)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = periode (sekon)
t = waktu (sekon)
2. Beda Fase
Fase (�) adalah besarnya sudut fase dibagi dengan bilangan 2π. Secara matematis, dapat
dituliskan persamaannya:
� =�
��=(�� + ��)
��
∆� = ����+ ��� − �
���+ ���
Keterangan:
� = fase
t = waktu (sekon)
T = periode (sekon)
103
Peta Konsep
E. Hukum Hooke pada Pegas
Gerak harmonik pada pegas dipengaruhi oleh gaya pegas (F) yang besarnya
sebanding dengan simpangannya (y) dan arahnya berlawanan dengan arah geraknya.
Besarnya gaya tersebut adalah:
F = -k . y
Dengan k adalah konstantan gaya pegas, y besarnya simpangan diukur dari keadaan
setimbang, dan tanda – (negatif) menunjukkan arah gaya F selalu berlawanan dengan arah
geraknya.
F. Periode dan Frekuensi pada Pegas
Periode pada gerak harmonik sederhana ternyata bergantung pada kekakuan pegas
dan juga pada massa m yang berisolasi. Sekarang kita akan menentukan periode GHS pada
pegas.
Periode:
� = ����
�
PERTEMUAN KETIGA
Persamaan Getaran Harmonik
Terjadi pada
104
Frekuensi:
� =�
����
�
Keterengan:
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
m = massa (kg)
k = konstanta pegas (N/m)
G. Periode dan Frekuensi pada Ayunan Sederhana (bandul)
Bentuk persamaan matematika gerak harmonic pada ayunan sederhana, yaitu sebuah
ayunan yang terbuat dari seutas tali panjang yang digantungi beban bermassa m adalah sama
dengan bentuk persamaan gerak harmonic pada pegas.
Periode:
� = ����
�
Frekuensi
� =�
����
�
Keterangan:
T = periode (sekon)
f = frekuensi (Hz)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
l = panjang tali bandul (m)
USAHA DAN ENERGI
Sepeda motor memerlukan
bergerak di jalan. Setelah mesin
sepeda motor bergerak. Selama
motor melakukan usaha. Usaha
energi kinetik yang dilakukan sepeda
Busur yang terentang mengandung
anak panah dilepaskan, energi potensial
energi kinetik yang dipakai anak
kekekalan energi mekanik dipenuhi
bergerak. Energi dan usaha adalah
menyertakan kuantitas waktu karena
A. Usaha Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok sejaruh
tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang
mendorong dinding tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok
dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya
tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok,
maka orang tersebut dikatakan tidak melakukan kerja.
Gambar 1:
Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari
kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ket
itu bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.
PERTEMUAN PERTAMA
memerlukan bahan bakar bensin untuk dapat
dihidupkan gaya mesin mendorong
berpindah tempat dikatakan sepeda
Usaha sepeda motor adalah perubahan
sepeda motor.
mengandung energi potensial. Ketika
potensial tersebut berubah menjadi
anak panah untuk bergerak. Hukum
dipenuhi oleh anak panah selama
adalah besaran yang belum terukur waktunya.
karena daya adalah energi tiap satuan waktu.
Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok sejaruh
tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang
tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok
dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya
tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok,
ut dikatakan tidak melakukan kerja.
: Usaha akan bernilai bila ada perpindahan
Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika kata
kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ket
itu bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.
PERTEMUAN PERTAMA
106
waktunya. Daya sudah
Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok sejaruh d meter! Orang
tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang
tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok
dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya
tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok,
hari, namun dalam fisika kata
kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
itu bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha
sebesar W, yaitu
Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.
W = usaha (joule)
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
s = perpindahan (m)
Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang
diberikan membentuk sudut
maka besar usaha yang dikerjakan pada benda adalah :
W = F . cos
Berdasarkan persamaan diatas,
dilakukan oleh gaya ditentukan oleh besarnya sudut
antara arah gaya dengan perpindahan benda. Berikut ini beberapa keadaan istimewa
berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda.
a. Jika α = 0o, berarti gaya
dilakukan: W = F.s.
b. Jika α = 90o, berarti gaya
Dikatakan bahwa gaya tidak menghasilkan usaha.
c. Jika α = 180o, berarti gaya
maka: W = –F . s. Jika
maka: W = 0.
ya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha
Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.
W = �F . s
F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)
melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang
diberikan membentuk sudut α terhadap perpindahan,
maka besar usaha yang dikerjakan pada benda adalah :
W = F . cos α . s
Berdasarkan persamaan diatas, besarnya usaha yang
dilakukan oleh gaya ditentukan oleh besarnya sudut
antara arah gaya dengan perpindahan benda. Berikut ini beberapa keadaan istimewa
berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda.
, berarti gaya F searah dengan arah. Karena cos 0o = 1, maka usaha yang
, berarti gaya F tegak lurus dengan arah. Karena cos 90o= 0, maka:
bahwa gaya tidak menghasilkan usaha.
, berarti gaya F berlawanan dengan arah perpindahan. Karena cos 180o =
s = 0, berarti gaya tidak menyebabkan benda berpindah,
107
ya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha
melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang
antara arah gaya dengan perpindahan benda. Berikut ini beberapa keadaan istimewa yang
= 1, maka usaha yang
= 0, maka: W = 0.
berlawanan dengan arah perpindahan. Karena cos 180o = -1,
= 0, berarti gaya tidak menyebabkan benda berpindah,
108
1. Usaha Oleh Beberapa Gaya
Gambar diatas menunjukkan sebuah benda yang dipengaruhi oleh gaya F1 dan F2
yang bertitik tangkap sama, sehingga benda bergeser sejauh s pada arah horizontal.
Komponen gaya F1 yang searah dengan perpindahan adalah:
F1x = F1.cos α 1, sehingga:
W1 = F1.cos α 1. s = F1.s.cos α 1
Komponen gaya F2 yang searah dengan perpindahan adalah:
F2x = F2.cos α 2, sehingga:
W2= F2.cos α 2.s = F2.s.cos α 2
Karena usaha adalah besaran skalar, maka usaha yang dilakukan oleh beberapa
gaya bertitik tangkap sama merupakan jumlah aljabar dari usaha yang dilakukan masing-
masing gaya.
W = W1 + W2 + … + Wn
2. Grafik Gaya Terhadap Perpindahan
Apabila benda dipengaruhi oleh gaya yang konstan (besar dan arahnya tetap),
maka grafik antara gaya F dan perpindahan s dapat digambarkan dengan gambar
diatas. Usaha yang dilakukan oleh gaya F selama perpindahan sama dengan luas daerah
yang diarsir. Usaha bernilai positif jika luas daerah yang diarsir berada di atas sumbu s,
dan akan bernilai negatif jika luas daerah yang diarsir berada di bawah sumbu s.
B. Energi
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. kita tentu tahu tentang hukum
kekekalan energi. Hukum kekekalan
dan dimusnahkan melainkan hanya dapat diubah bentuknya.
Perubahan energi terjadi
melakukan usaha dengan mendorong meja hingga meja terseb
usaha sedang berlangsung, sebagian energi kimia yang tersimpan dalam tubuh kita diubah
menjadi energi mekanik. Di sini kita berfungsi sebagai pengubah energi (konverter energi).
Di sini kita akan mempelajari dua
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi,
setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kine
dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak
harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri. Persamaan energi kinetik
adalah :
dengan:
Ek = energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)
Gambar 2. Energi kimia dari
2. Hubungan Usaha Dan
Misalnya sebuah balok yang mempunyai massaKarena pengaruh gaya
berpindah sejauh s.
Hubungan usaha dan energi pada balok yang dipindahkan
merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. kita tentu tahu tentang hukum
. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan
n hanya dapat diubah bentuknya.
terjadi ketika usaha sedang dilakukan. Misalnya, ketika kita
melakukan usaha dengan mendorong meja hingga meja tersebut bergeser. Pada saat proses
usaha sedang berlangsung, sebagian energi kimia yang tersimpan dalam tubuh kita diubah
menjadi energi mekanik. Di sini kita berfungsi sebagai pengubah energi (konverter energi).
Di sini kita akan mempelajari dua jenis energi, yaitu energi kinetik dan energi potensial
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi,
setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski gerak suatu benda
dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak
harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri. Persamaan energi kinetik
Ek = ½ m v2
= energi kinetik (joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)
dari bahan bakar diubah menjadi energi kinetik oleh
Dan Energi Kinetik
Misalnya sebuah balok yang mempunyai massa m bergerak dengan kecepatan awalgaya F, maka balok setelah t detik kecepatannya menjadi
ngan usaha dan energi pada balok yang dipindahkan
109
merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. kita tentu tahu tentang hukum
tidak dapat diciptakan
Misalnya, ketika kita
ut bergeser. Pada saat proses
usaha sedang berlangsung, sebagian energi kimia yang tersimpan dalam tubuh kita diubah
menjadi energi mekanik. Di sini kita berfungsi sebagai pengubah energi (konverter energi).
energi potensial.
Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi,
tik. Meski gerak suatu benda
dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak
harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu sendiri. Persamaan energi kinetik
oleh mobil
bergerak dengan kecepatan awal vo. , maka balok setelah t detik kecepatannya menjadi vt dan
Perhatikan gambar diatasmaka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut.
3. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
terhadap suatu titik acuan
penentuan ketinggian suatu benda.
Misalkan sebuah benda bermassa m digantung
Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:
Ep = energi potensial (joule)
m = massa (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
Perhatikan gambar diatas, apabila gaya yang diberikan kepada balok besarnya tetap, maka persamaan yang berlaku adalah sebagai berikut.
�� = �� + ��,����� =�� − ��
�
� = ��.� +1
2���
� = ��.� +1
2��� + ��
�� ��
� = ��.� +1
2��.� −
1
2��.�
� =1
2(�� + ��)�
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
titik acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur
penentuan ketinggian suatu benda.
Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.
Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:
Ep = m . g . h
= energi potensial (joule)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
PERTEMUAN KEDUA
110
yang diberikan kepada balok besarnya tetap,
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur
seperti di bawah ini.
Persamaan energi seperti di atas lebih tepat
Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang
mempunyai persamaan:
Ep = ½ . k.
Ep = energi potensial pegas (joule)
k = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan panjang (m)
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
Gambar 3. Mobil mainan
Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi
Newton, yang berlaku untuk semua benda a
Ep = energi potensial gravitasi Newton (joule) selalu bernilai negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari suatu posisi tertentu ke posisi
lain yang jaraknya lebih jauh dari
M = massa planet (kg)
m = massa benda (kg)
r = jarak benda ke pusat planet (m)
Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai energi potensial gravitasi.
Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang
Ep = ½ . k. ∆x2 atau Ep = ½ . F . ∆x
= energi potensial pegas (joule)
k = konstanta pegas (N/m)
ertambahan panjang (m)
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
mainan memanfaatkan energi pegas diubah menjadi
Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi
Newton, yang berlaku untuk semua benda angkasa di jagad raya, yang dirumuskan:
Ep = – G M.m / r2
= energi potensial gravitasi Newton (joule) selalu bernilai negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari suatu posisi tertentu ke posisi
lain yang jaraknya lebih jauh dari pusat planet diperlukan sejumlah energi (joule)
r = jarak benda ke pusat planet (m)
111
dikatakan sebagai energi potensial gravitasi.
Di samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang
menjadi energi kinetik
Di samping energi potensial pegas, juga dikenal energi potensial gravitasi
ngkasa di jagad raya, yang dirumuskan:
= energi potensial gravitasi Newton (joule) selalu bernilai negatif. Hal ini
menunjukkan bahwa untuk memindahkan suatu benda dari suatu posisi tertentu ke posisi
sejumlah energi (joule)
112
G = tetapan gravitasi universal = 6,672 x 10-11 N.m2/kg2
4. Hubungan Usaha Dan Energi Potensial Gravitasi
Misalnya sebuah balok bermassa m diikat pada seutas tali dan tali digulung pada suatu
katrol licin. Anggap katrol dan tali tak bermassa. Balok mula-mula berada pada
ketinggian h1, beberapa saat kemudia balok berada pada ketinggian h2.
a. Hubungan usaha dan energi potensial
Turunnya balok disebabkan adanya tarikan gaya gravitasi. Besarnya usaha
gaya gravitasi sama dengan gaya gravitasi (m g) dikalikan dengan perpindahan (h1 –
h2). Secara matematis ditulis sebagai berikut:
W = mg (h1 – h2)
W = mgh1 – mgh2
W = Ep1 – Ep2
W = (Ep1 – Ep2)
W = – ΔEp
Dengan ΔEp merupakan negatif perubahan energi potensial gravitasi.
Besarnya energi potensial grabvitasi sama dengan energi potensial akhir dikurangi
energi potensial mula-mula (ΔEp = Ep akhir – Ep awal). Persamaan ini menyatakan
bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi sama dengan minus perubahan
energi potensial gravitasi.
Perhatikan gambar diatas, energi potensial gravitasi pada umumnya terjadi
pada benda jatuh bebas atau memiliki lintasan yang lurus. Untuk bidang melingkar
dan bidang miring, persamaan energi potensial gravitasinya adalah sebagai berikut.
Untuk bidang melingkar :
EpA = m g h = m g R dan EpB = 0
113
Untuk bidang miring :
EpA = m g h = m g s sin α dan EpB = 0
5. Gaya konservatif dan non Konservatif
PERTEMUAN KETIGA
114
6. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Sebuah benda yang dilempar ke atas akan memiliki energi potensial dan energi
kinetik. Energi potensial dimiliki karena ketinggiannya, sedangkan energi kinetik karena
geraknya. Makin tinggi benda tersebut terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya.
Namun, makin kecil energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi
potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.
Untuk lebih memahami energi kinetik perhatikan sebuah bola yang dilempar ke atas.
Kecepatan bola yang dilempar ke atas makin lama makin berkurang. Makin tinggi
kedudukan bola (energi potensial gravitasi makin besar), makin kecil kecepatannya (energi
kinetik bola makin kecil). Saat mencapai keadaan tertinggi, bola akan diam. Hal ini berarti
energi potensial gravitasinya maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v = 0). Pada
waktu bola mulai jatuh, kecepatannya mulai bertambah (energi kinetiknya bertambah) dan
tingginya berkurang (energi potensial gravitasi berkurang). Berdasarkan kejadian di atas,
seolah terjadi semacam pertukaran energi antara energi kinetik dan energi potensial gravitasi.
Apakah hukum kekekalan energi mekanik berlaku dalam hal ini?
7. Analisa Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi potensialnya,
sedangkan energi kinetiknya makin besar. Ketika benda mencapai titik terendah, energi
potensialnya terkecil dan energi kinetiknya terbesar. Mengapa demikian?
115
Bola yang jatuh dari ketinggian h.
Perhatikan gambar diatas, ketika sebuah bola berada pada ketinggian h, maka energi
potensial di titik A adalah EpA = m · g · h, sedangkan energi kinetiknya EkA =
Karena v = 0, maka EkA = 0. Jumlah antara energi potensial di titik A dan energi kinetik di
titik A sama dengan energi mekanik. Besarnya energi mekanik adalah:
EmA = EpA + EkA
EmA = mgh + 0
EmA = mgh
Misalnya, dalam waktu t sekon bola jatuh sejauh h1 (titik B), sehingga jarak bola dari
tanah adalah h – h1. Energi potensial bola di titik B adalah EpB = mg(h – h1). Dari titik A ke
titik B ternyata energi potensialnya berkurang sebesar m g h1. Sedangkan, energi kinetik saat
bola di B adalah sebagai berikut. Saat bola jatuh setinggi h1, bola bergerak berubah beraturan
dengan kecepatan awal nol.
Kecepatan benda tersebut adalah:
v = vo + g · t ——– (vo = 0)
v = gt = g
116
Jadi, energi kinetik bola di titik B adalah:
EkB =
EkB =
EkB =
EkB = mgh1
Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h1 (di titik B) adalah
sebagai berikut.
EmB = EkB + EpB
EmB = mgh1 + (mgh – mgh1)
EmB = mgh
Jadi, energi mekanik di titik B adalah EmB = mgh
Berdasarkan perhitungan menunjukkan energi mekanik di titik A besarnya sama
dengan energi mekanik di titik B (EmA = EmB). Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah energi
mekanik benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap.
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah EpA + EkA,
sedangkan pada saat kedudukan di B jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah EpB +
EkB, maka : EpA + EkA = EpB + EkB atau Ep + Ek = tetap. Inilah yang dinamakan Hukum
kekekalan energi mekanik.
8. Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik Pada Berbagai Jenis Gerakan
a. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Jatuh Bebas
Suatu contoh sederhana dari Hukum Kekekalan Energi Mekanik adalah ketika
sebuah benda melakukan Gerak Jatuh Bebas (GJB).
Misalnya kita tinjau sebuah batu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
Pada analisis mengenai Gerak Jatuh Bebas, hambatan udara diabaikan, sehingga pada
PERTEMUAN KEEMPAT
117
batu hanya bekerja gaya berat (gaya berat merupakan gaya gravitasi yang bekerja
pada benda, di mana arahnya selalu tegak lurus menuju permukaan bumi).
Ketika batu berada pada ketinggian tertentu dari permukaan tanah dan batu
masih dalam keadaan diam, batu tersebut memiliki Energi Potensial sebesar Ep =
mgh. m adalah massa batu, g adalah percepatan gravitasi dan h adalah kedudukan
batu dari permukaan tanah (kita gunakan tanah sebagai titik acuan). ketika berada di
atas permukaan tanah sejauh h (h = high = tinggi), Energi Kinetik (Ek) batu = 0.
mengapa nol ? batu masih dalam keadaan diam, sehingga kecepatannya 0. Ek = ½
mv2, karena v = 0 maka Ek juga bernilai nol alias tidak ada Energi Kinetik.
Total Energi Mekanik = Energi Potensial.
Em = Ep + Ek
Em = Ep + 0
Em = Ep
Apabila batu kita lepaskan, batu akan jatuh ke bawah akibat gaya tarik gravitasi
yang bekerja pada batu tersebut. Semakin ke bawah, EP batu semakin berkurang
karena kedudukan batu semakin dekat dengan permukaan tanah (h makin kecil).
Ketika batu bergerak ke bawah, Energi Kinetik batu bertambah. Ketika bergerak, batu
mempunyai kecepatan. Karena besar percepatan gravitasi tetap (g = 9,8 m/s2),
kecepatan batu bertambah secara teratur.
Makin lama makin cepat. Akibatnya Energi Kinetik batu juga semakin besar.
Nah, Energi Potensial batu malah semakin kecil karena semakin ke bawah ketinggian
batu makin berkurang. Jadi sejak batu dijatuhkan, Ep batu berkurang dan Ek batu
bertambah. Jumlah total Energi Mekanik (Energi Kinetik + Energi Potensial = Energi
118
Mekanik) bernilai tetap alias kekal bin tidak berubah. Yang terjadi hanya perubahan
Energi Potensial menjadi Energi Kinetik.
Ketika batu mencapai setengah dari jarak tempuh total, besar Ep = Ek. Jadi pada
posisi ini, setengah dari Energi Mekanik = Ep dan setengah dari Energi Mekanik =
Ek. Ketika batu mencium tanah, batu, pasir dan debu dengan kecepatan tertentu, Ep
batu lenyap tak berbekas karena h = 0, sedangkan Ek bernilai maksimum. Pada posisi
ini, total Energi Mekanik = Energi Kinetik.
b. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Miring
Misalnya sebuah benda diletakan pada bidang miring sebagaimana tampak pada
gambar di atas. pada analisis ini kita menganggap permukaan bidang miring sangat
licin sehingga tidak ada gaya gesek yang menghambat gerakan benda. Kita juga
mengabaikan hambatan udara. Ini adalah model ideal.
Apabila benda kita letakan pada bagian paling atas bidang miring, ketika
benda belum dilepaskan, benda tersebut memiliki Ep maksimum. Pada titik itu Ek-
nya = 0 karena benda masih diam. Total Energi Mekanik benda = Energi Potensial
(Em = Ep).
Perhatikan bahwa pada benda tersebut bekerja gaya berat yang besarnya
adalah mg cos θ. Ketika benda kita lepaskan, maka benda pasti meluncur ke bawah
akibat tarikan gaya berat. Ketika benda mulai bergerak meninggalkan posisi awalnya
dan bergerak menuju ke bawah, Ep mulai berkurang dan Ek mulai bertambah. Ek
bertambah karena gerakan benda makin cepat akibat adanya percepatan gravitasi
yang nilainya tetap yakni g cos θ. Ketika benda tiba pada separuh lintasannya, jumlah
119
EP telah berkurang menjadi separuh, sedangkan Ek bertambah setengahnya. Total
Energi Mekanik = ½ Ep + ½ Ek.
Semakin ke bawah, jumlah Ep makin berkurang sedangkan jumlah Ek
semakin meningkat. Ketika tiba pada akhir lintasan (kedudukan akhir di mana h2 =
0), semua Ep berubah menjadi Ek. Dengan kata lain, pada posisi akhir lintasan benda,
Ep = 0 dan Ek bernilai maksimum.
Total Energi Mekanik = Energi Kinetik.
c. Hukum Kekekalan Energi Mekanik (HKEM) pada Bidang Melengkung
Ketika benda berada pada bagian A dan benda masih dalam keadaan diam,
Energi Potensial benda maksimum, karena benda berada pada ketinggian maksimum
(hmaks). Pada benda tersebut bekerja gaya berat yang menariknya ke bawah. Ketika
dilepaskan, benda akan meleuncur ke bawah. Ketika mulai bergerak ke bawah, h
semakin kecil sehingga EP benda makin berkurang.
Semakin ke bawah, kecepatan benda semakin makin besar sehingga EK
bertambah. Ketika berada pada posisi B, kecepatan benda mencapai nilai maksimum,
sehingga EK benda bernilai maksimum. Sebaliknya, EP = 0 karena h = 0. Karena
kecepatan benda maksimum pada posisi ini, benda masih terus bergerak ke atas
menuju titik C.
Semakin ke atas, EK benda semakin berkurang sedangkan EP benda semakin
bertambah. Ketika berada pada titik C, EP benda kembali seperti semula (EP bernilai
maksimum) dan posisi benda berhenti bergerak sehingga EK = 0. Jumlah Energi
Mekanik tetap sama sepanjang lintasan…
120
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
( LKPD 1)
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
A. Judul Percobaan : Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak harmonik
sederhana
B. Tujuan Percobaan
1. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi periode getaran pegas
2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi getaran pegas
C. Alat-alat Percobaan :
1. Statif lengkap
2. Pegas
3. Beban
4. Stopwatch/alat pengukur waktu
D. Langkah-langkah Percobaan:
1. Susunlah alat dan bahan seperti gambar disamping
2. Ukurlah panjang awal pegas sebelum diberi beban
3. Gantungkan sebuah beban pada ujung bawah pegas
4. Ukurlah panjang pegas setelah diberi beban
5. Beri simpangan pada pegas dengan cara menarik pegas
121
kebawah ± 3 kemudian lepaskan beban, amati sampai pegas berosilasi
secara harmonik, nyalakan stopwatch ketika pegas berosilasi sebanyak 20
kali hentikan stopwatch catat hasil pembacaan stopwatch sebagai t pada
tabel pengamatan
6. Hituglah periodenya dan catat dalam tabel pengamatan
7. Ulangi langkah 1-3 dengan menambahkan beban tiap kali pengulangan
(massa beban beruba) catat dalam tabel pengamatan
Tabel Pengamatan
Massa
(kg)
X0
(m)
X1
(m)
∆x
(m)F (N)
k = F/∆x
(N/m)t (s) T (s)
8. Berdasarkan data yang diperoleh:
a. Apakah massa beban mempengaruhi periode getaran pegas? Jelaskan
hubungan antara massa beban dengan periode getaran pegas!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
b. Bagaimana dengan frekuensi getaran pegas? Apakah massa beban
mempengaruhi frekuensi getaran pegas? Jelaskan hubungan antara
massa beban dengan frekuensi getaran pegas!
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
9. Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan diatas!
122
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
( LKPD 2)
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan gerak harmonic sederhana
A. Tujuan Percobaan
1. Merumuskan persamaan simpangan gerak harmonic
2. Merumuskan persamaan kecepatan gerak harmonic
3. Merumuskan persamaan percepatan gerak harmonik
Perhatikan Animasi dan gambar analogi gerak harmonik pada gerak
melingkar dan selesaikan permasalahan yang ada!
1. Berdasarkan animasi dan gambar yang ditampilkan oleh gurumu:
123
a. Proyeksikan vektor posisi benda di titip P terhadap sumbu x dan y!
Selanjutnya berdasarkan proyeksi tersebut diperoleh persamaan
simpangan:
Y = …………………………………………………………………………
b. Gambarkan vektor kecepatan benda di titik P, proyeksikan terhadap sumbu
x dan y! Selanjutnya berdasarkan proyeksi tersebut diperoleh
persamaan kecepatan:
vy = …………………………………………………………………………
c. Gambarkan vektor percepatan benda di titik P, proyeksikan terhadap
sumbu x dan y! Selanjutnya berdasarkan proyeksi tersebut dipeoleh
persamaan percepatan:
ay = …………………………………………………………………………
Berdasarkan persamaan simpangan pada pertanyaan (a), turunkan
persamaan vy dan ay dengan menggunakan diferensial terhadap t.
Bandingkan dengan persamaan yang didapatkan pada pertanyaan (b)
dan (c) kemudian buatlah kesimpulan!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Dengan menggunakan persamaan kecepatan vy, tentukan besar energi
kinetik pada gerak harmonik!
…………………………………………………………………………………
3. Dengan menggunakan persamaan simpangan Y, tentukan besar energi
potensial pada gerak harmonik
………………………………………………………………………………….
4. Berdasarkan persamaan yang didapatkan pada pertanyaan 2 dan 3,
tentukan persamaan energi mekanik!
………………………………………………………………………………….
5. Berdasarkan persamaan yang didapatkan pada pertanyaan no 4, tentukan
hubungan energi kinetik dengan besar simpangan getaran
124
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
( LKPD 3)
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
A. Judul Percobaan : Percepatan gravitasi
B. Tujuan Percobaan
1. Menentukan percepatan gravitasi melalui percobaan bandul sederhana
C. Alat-alat Percobaan :
1. Statif lengkap
2. Beban
3. Tali
4. Stopwatch/alat pengukur waktu
D. Langkah-langkah Percobaan:
1. Mengikat beban dengan menggunakan tali.
2. Menggantungkan beban pada stand dengan panjang tali 50 cm.
3. Kemudian memberi simpangan awal ( jarak dari titik kesetimbangan )
sejauh 20 cm dan menghitung waktu beban berosilasi sebanyak 10 kali
menggunaka stopwatch.
4. Mengulangi langkah (2) dengan menggunakan simpangan 30 cm dan 40 cm.
5. Isikan hasil data yang diperoleh dalam table hasil pengamatan.
125
Tabel Pengamatan
NoBesar Simpangan, A
(m)
Panjang
Tali, l
(m)
Jumlah
Ayunan
(n)
Periode, T
(s)
1
2
3
6. Berdasarkan data yang Anda diperoleh:
a. Tentukanlah percepatan gravitasi dengan menggunkan persamaan:= 2b. Tentukan frekuensi getaran bandul sederhana tersebut!
c. Bagaimana besar percepatan gravitasi yang anda peroleh dari hasil
percobaan jika dibandingkan dengan besar percepatan gravitasi dari
studi literature?
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah anda lakukan!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
126
A. Judul Percobaan : Usaha dan Energi Kinetik
B. Tujuan Percobaan
1. Menganalisi hubungan antara besaran usaha, gaya, dan perpindahan
2. Membedakan usaha positif, usaha negatif dan usaha nol
3. Menganalisis hubungan antara usaha dengan perubahan energi kinetik
C. Alat-alat Percobaan :
1. Buku
2. Ember
3. Air
D. Langkah-langkah Percobaan:
Kegiatan 1 (Demonstrasi 1 dan 2)
Berdasarkan demostrasi 1 sebuah buku yang ditarik (diberi gaya F) mendatar
dan buku mengalami perpindahan searah gaya sejauh s maka perhatikan 1.1 di
bawah ini!
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4
127
Berdasarkan gambar 1.1 jika diketahui F adalah sebuah gaya, s adalah
perpindahan yang dilakukan benda, α adalah sudut yang dibentuk oleh
gaya dengan perpindahan, dan tanda → menunjukkan arah gaya, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri arti dari gambar 1.1?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Perhatikan tabel 1.1 berikut dan isilah kolom yang kosong!
Gaya (N) Perpindahan (m) Usaha (J)
10 3
15 60
5 100
25 6
30 210
3. Tuliskan rumusan usahanya W?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Buatlah grafik hubungan gaya F dengan perpindahan s!
5. Berdasarkan grafik pada jawaban nomor 3 berpakah besar usaha totalnya?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
128
6. Jika gaya F berlawanan dengan perpindahan, bagaimana nilai usahanya?
Gambarkan arah gaya dan perpindahan
7. Perhatikan gambar 1.2 di bawah ini!
Pada gambar tersebut diketahui sudut α 300, maka tentukan besar usahanya
jika gaya yang diberikan 100 N dan benda mengalami perpindahan sejauh
6 meter?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Berdasarkan demostrasi 2 sebuah ember berisi air dipindahkan ke
tempat lain sejauh s maka perhatikan gambar 1.3 di bawah ini!
8. Berdasarkan gambar 1.3 bagaimanakah arah gaya dengan arah
perpindahannya?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
129
9. Berdasarkan gambar 1.3 berapakah besar usaha yang dilakukan oleh gaya
F?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
10. Buatlah kesimpulan dari hasil demonstrasi dan diskusi secara
berkelompok!
Kegiatan 2 (Animasi)
Perhatikan animasi berikut!
Berdasarkan animasi tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Bagaimana hubungan antara usaha dengan perubahan energi kinetik?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Tuliskan rumusan hubungan antara usaha dengan perubahan energi
kinetik?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Jika awalnya koper yang bermassa 10 kg diam kemudian ditarik dengan
gaya 25 N, tentukanlah berapah besar kecepatan yang harus diberikan pada
koper agar mengalami perpindahan sejauh 5 m?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
130
E. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil demonstrasi dan diskusi ysng dilakukan sesuai
dengan kegiatan 1 dan kegiatan 2 pada LKPD
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
131
A. Judul Percobaan : Energi Potensial Benda
B. Tujuan Percobaan
1. Menjelaskan pengertian energi potensial dengan benar.
2. Mengetahui perubahan bentuk tanah liat ketika massa dan ketinggian suatu
benda berbeda dengan tepat.
3. Menentukan medan gravitasi bumi dengan benar.
4. Menentukan energi potensial gravitasi dalam medan gravitasi dengan
benar dan tepat.
C. Landasan Teori
1. Pengertian Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena
keadaan atau kedudukannya.
Contoh :
a. Energi potensial karet ketapel yang direnggangkan dapat melontarkan
batu.
b. Energi potensial air yang tinggi (air bendungan).
c. Energi buah-buahan yang tergantung di pohonnya.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 5
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
132
2. Medan Gravitasi Bumi
Medan gravitasi bumi dianggap homogen diketinggian h yang jauh
lebih kecil daripada jari-jari bumi sehingga besarnya medan gravitasi bumi
sama dengan di permukaan bumi.
3. Energi Potensial Gravitasi dalam Medan Gravitasi yang Homogen
Dalam medan gravitasi yang homogen, energi potensial gravitasi
terhadap suatu bidang horizontal sebanding dengan massa benda dan jarak
bidang ke bidang tersebut. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Ep = m. g. h
Keterangan :
Ep = energi potensial
m = massa
g = gaya gravitasi
h = jarak titik ke pusat sumber medan gravitasi
D. Alat dan Bahan
1. Tanah liat secukupnya
2. Bola yang bermassa sama 2 buah
3. Bola yang massanya berbeda 1 buah
E. Langkah kerja
1. Letakkan dua bagian tanah liat di atas lantai!
2. Jatuhkan dua bola yang massanya berbeda, bola 1 bermassa 1 kg dan bola
2 bermasaa 2 Kg dari ketinggian ±1 m! (Masing-masing bola harus jatuh
tepat di atas tanah liat). Amati perubahan bentuk tanah liat setelah
terbentur bola!
3. Ulangi langkah 1–2 dengan dua bola yang massanya sama!
4. Jatuhkan satu bola dari ketinggian 1 m dan bola lainnya dari ketinggian 2
m! Amati perubahan tanah liat setelah terbentur bola!
133
5. Bandingkan 2 percobaan di atas!
F. Pertanyaan
1. Adakah pengaruh massa pada perubahan bentuk tanah liat?
2. Adakah pengaruh ketinggian terhadap bentuk tanah liat?
Ketinggian (h) Perubahan bentuk tanah liat
1 Meter
2 Meter
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………....
Massa (m) Perubahan bentuk tanah liat
1 Kg
2 Kg
134
p
A. Judul Percobaan : Hukum Kekekalan Energi Mekanik
B. Tujuan Percobaan
Membuktikan hukum kekekalan energi mekanik
C. Dasar Teori
Jika sebuah benda bermassa m, pada mulanyya diam kemudian jatuh melalui
ketinggian h karena adanya tarikan gaya gravitasi maka benda tersebut
kehilangan energy potensialnya sebesar mgh (g adalah percepatan gravitasi)
dan berubah menjadi energi kinetik ½ mv2, v adalah laju akhir benda atau
system pada akhir jatuhnya benda, jika menurut hukum kekekalan energi:
Energi potensial yang hilang = energi kinetik
mgh = ½ mv2
Untuk memperoleh ini, sebuah beban bermassa m digunakan untuk menarik
benda lain yang bermassa M (sebuah mobil mainan) yang bergerak sepanjang
papan luncur. Karena beban m dan mobil mainan M terhubung tali yang selalu
dalam keadaan tegang, laju beban akan selalu sama denga laju mobil mainan.
Jika v adalah laju system tersebut, maka persamaan hokum kekekalan energy
mekanik pada percobaan ini adalah:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 6
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
135
mgh = ½ (m + M)v2
Jika dalam percobaan ini didapatkan hasil mgh = ½ (m + M)v2 maka ukum
kekekalan energy dianggap telah terbukti
D. Alat-alat Percobaan :
1) Mobil mainan
2) papan luncur
3) meteran
4) stopwatch
5) balok
6) kayu penyangga.
E. Langkah-langkah Percobaan:
1. Susunlah peralatan seperti pada gambar berikut ini.
2. Pada papan luncur, tandai garis start dan garis finis. Kemudian ukurlah
jarak kedua garis tersebut.
3. Tempatkan papan luncur pada balok penyangga pada posisi A.
4. Lepaskan mobil mainan dari garis start, kemudian catatlah waktu yang
diperlukan untuk mencapai garis finis.
5. Ulangilah sebanyak tiga kali, kemudian hitunglah waktu rata-ratanya.
6. Ulangilah langkah 3 - 5 untuk papan luncur pada balok penyangga pada
posisi B dan C.
Hitunglah besarnya energi mekanik (Em) = Ep+ Ek, tanpa menghiraukan
kemiringan papan luncur, dan catatlah dengan mengikuti format tabel
berikut ini.
136
Panjang lintasan s = ... m, m = ... kg.
Posisi
papan
luncur
Ketinggian
h (m)
Waktu yang
diperlukan t (s)Kelajuan
v (m/s)
Energi
kinetik
Ek (J)
Energi
potensial
Ep (J)
Energi
mekanik
Em (J)t1 t2 t3 t4
F. Diskusi
1. Di manakah posisi mobil mainan sehingga Ek = 0? Mengapa demikian?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Di manakah posisi mobil mainan sehingga Ep = 0? Mengapa demikian?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Tulislah bunyi Hukum Kekekalan Energi Mekanik!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
G. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil percobaan dan diskusi yang dilakukan!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
137
A. Judul Percobaan : Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik
B. Tujuan Percobaan
Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik pada berbagai gerak
C. Kegiatan
Perhatikan beberapa gambar di bawah ini
Melalui studi literature dan diskusi secara berkelompok berilah penjelasan
tentang hukum kekekalan energi mekanik yang berlaku pada gambar
tersebut.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 7
Kelompok : .......................................................
Nama : 1. ...................................................
2. ...................................................
3. ...................................................
4. ...................................................
5. ...................................................
6. ...................................................
Kelas : ....................................
Hari/Tanggal percobaan : ....................................
138
D. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari hasil diskusi dan studi literature mengenai kegiatan di
atas
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
139
Media Visual
GERAK HARMONIK SEDERHANA (GHS)
140
141
142
143
144
Lembar Observasi dan Deskriptor
B.1. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Peserta Didik
B.2. Deskriptor Aktivitas Belajar Peserta Didik
145
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK
Petunjuk
Setelah membaca dan memeriksa aspek penilaian aktivitas peserta didik dalam pembelajaran fisika, berilah tanda (√) pada kolomyang tersedia sesuai dengan hasil pengamatan
No NamaAspek yang dinilai
TotalSkor
A B C D E F1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ADRIANA2 AFDAL SYAFRUDDIN3 AFRIANI4 AGIL REZKY RAMADHAN5 AHMAD TEGAR6 DINDA DWI SYAM PERTIWI7 FIFI CITRA ALAYDA8 HASLINDA WIJAYA9 HASRIANI10 HERNAN CRESPO11 IBNU MUNSIR12 IFA NURASYKIN13 IHSAN DAHLAN14 INDAH PUTRI AMELIA15 KESIA RATNA SILOLO16 MEGAWATI17 MUH. ARHAM MAJID
146
18 MUH. HUSAIFI19 MUH. ILHAM JAMAL20 MUHAMMAD AKMAL21 NUR ARESKI22 NURAFNI A23 NURHIDAYA24 NURHIKMA25 NURUL NASIRA26 PUTRI27 RAMADANI28 RISKI RENALDY29 SAFITRI30 SITTI MASITA31 SOFYAN32 SRI GUSRIYANTI PUTRI33 SY FATHYA FARHANA34 USWATUN HASANAH
Lampa, Agustus 2017
Observer
( )
147
DESKRIPTOR AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK
1. Ketekunan peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru
Untuk menilai butir ini perlu diperhatikan deskriptor berikut:
a. Peserta didik mengerjakan tugas sesuai dengan yang ditugaskan oleh guru
b. Peserta didik mengerjakan tugas secara sistematis
c. Peserta didik tidak melakukan kegiatan lain, selain menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru
d. Peserta didik menyelesaikan tugas tepat waktu
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
2. Ketekunan peserta didik dalam melakukan percobaan
Untuk menilai butir ini, perhatikan deskriptor berikut:
a. Peserta didik melakukan percobaan dengan menggunakan alat yang telah
tersedia
b. Peserta didik melakukan percobaan dengan sungguh-sungguh untuk
menganalisis terjadinya suatu peristiwa
c. Peserta didik melakukan pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan
dengan teliti
d. Peserta didik menuliskan hasil pengamatan berdasarkan percobaan
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
148
3. Keberanian peserta didik dalam mengajukan pertanyaan kepada peserta didik
lain atau guru
Untuk menilai butir ini, perhatikan deskriptor berikut:
a. Peserta didik bertanya tanpa ditunjuk oleh guru atau peserta didik lain
b. Pertanyaan yang disampaikan berkaitan dengan materi pelajaran
c. Menyampaikan pertanyaan secara jelas dan singkat
d. Menyampaikan pertanyaan dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
4. Kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil kerjanya
Untuk menilai butir ini, perlu diperhatikan deskriptor berikut:
a. Memaparkan hasil kerja dengan kalimat yang sistematis
b. Memaparkan hasil kerja dengan kalimat yang jelas
c. Memaparkan hasil kerja dengan kalimat yang efektif dan efesien
d. Memaparkan hasil kerja secara menyeluruh
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
5. Kemampuan peserta didik bekerjasama dalam kelompok
Untuk menilai butir ini, perlu diperhatikan deskriptor berikut:
a. Peserta didik memberi pendapat dalam menyelesaikan tugas kelompok
b. Semua peserta didik berperang aktif dalam diskusi kelompok
149
c. Peserta didik bekerjasama dengan semua anggota kelompok
d. Peserta didik dapat menghargai pendapat anggota kelompok lain
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
6. Keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat
Untuk menilai butir ini, perlu diperhatikan deskriptor berikut:
a. Peserta didik mengemukakan pendapat tanpa ditunjuk guru terlebih dahulu
b. Peserta didik mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan benar
c. Peserta didik mengemukakan pendapat yang logis
d. Peserta didik mengemukakan pendapat sesuai dengan materi pelajaran
yang sedang dipelajarinya
Skala Penilaian Keterangan
1 Satu deskriptor tampak
2 Dua deskriptor tampak
3 Tiga deskriptor tampak
4 Empat deskriptor tampak
150
Instrumen Penelitian
C.1. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Fisika
C.2. Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
C.3. Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
151
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR FISIKA
Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 PINRANG
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / Semester I
Materi Pembelajaran : Gerak Harmonik Sederhana
Alokasi Waktu : (2 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.11 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-
hari
4.11Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau
getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya.
152
Indikator Indikator Soal No.
soal
Ranah Kognitif Kunci
jawaban
Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan konsep getaran
harmonik
Menentukan benda yang bukan
merupakan contoh getaran harmonik 2 √
C
3 Menunjukkan perbandingan
percepatan dan simpangan pada gerak
harrmonik
15 √
A
Menjelaskan konsep gerak harmonik
pada percepatan 16 √
D
Menentukan periode dan frekuensi
pada getaran harmonik
Menentukan satu getaran pada bandul 3 √
E
2
Menyebutkan persamaan dari
kecepatan 10 √
B
Menerapkan persamaan simpangan, kecepatan, percepatan pada gerak harmonik sederhana
Menentukan besarnya amplitude dan
frekuensi 1 √
B
4
Menentukan jika benda mengalami
getaran harmonik, bagaimana
simpangan, kecepatan dan
percepatannya
4 √
D
Menganalisis percepatan dari sebuah
persamaan dan grafik 5 √
C
153
Menghitung frekuensi pada persamaan
simpangan 14
C
Menghitung sudut fase dan beda
fase pada gerak harmonik
Mengitung sudut fase dalam duah
buah osilator 6 √
E
4
Menghitung beda fase pada sebuah
benda yang bergetar harmonik 7 √
A
Menentukan sudut fase melalui arah
dan nilai 9 √
C
Menghitung periode getaran pada
pegas 11 √
B
Menentukan konstanta pada pegas
dengan menggunakan persamaan
hukum Hooke
Menunjukkan dimensi dari konstanta
pegas 8 √
E 1
Menghitung periode dan frekuensi
pada pegas dan ayunan sederhana
(bandul)
Menentukan pernyataan yang benar
mengenai pegas 12 √
A
2 Menghitung besarnya waktu yang
diperlukan pegas untuk bergetar 13 √
B
154
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR FISIKA
Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 PINRANG
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas / Semester : XI (Sebelas) / Semester I
Materi Pembelajaran : Usaha dan Energi
Alokasi Waktu : (2 x 45 Menit)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menganalisis konsep energi, usaha, hubungan usaha dan perubahan energi,
dan hukum kekekalan energi untuk menyelesaikan permasalahan gerak
dalam kejadian sehari-hari
4.3 Memecahkan masalah dengan menggunakan metode ilmiah terkait dengan
konsep gaya, dan kekekalan energi.
155
Indikator Indikator Soal No.
soal
Ranah Kognitif Kunci
jawaban
Jumlah
soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menganalisis konsep usaha
dan energi
Menentukan besar usaha benda yang
ditarik 19 √
C
4
Menghitung besarnya usaha 21 √
D
Menghitung besarnya usaha melalui
grafik 22 √
E
Menunjukkan besarnya usaha yang
dilakukan oleh gaya F 29 √
C
Menganalisis hubungan usaha
dengan energi
Menghitung besarnya usaha yang
dihitung pada energi kinetic 23 √
B
Menjelaskan gaya konservatif
dan gaya tidak konservatif
Menentukan besarnya energi kinetik
pegas pada keadaan seimbang 18 √
D
3
Menghitung kecepatan benda di suatu
titik 31 √
B
Menghitung besarnya usaha untuk
mengatasi gaya gesekan 33 √
E
Menganalisis hukum
kekekalan energi mekanik
Menghitung besarnya energi kinetik
benda 17 √
D
Menganalisis besarnya energi kinetik
benda yang bergerak jatuh bebas pada 24
√ B
156
ketinggian tertentu
5
Menghitung ketinggian maksimum
suatu benda 25 √
B
Menganalisis perbandingan energi
potensial dan energi kinetik dititik
tertentu 26 √ B
Menjelaskan pengertian energi kinetik 30 √
D
Menerapkan hukum
kekekalan energi mekanik
untuk memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari
Menghitung ketinggian bola di satu titik 27 √ B
2 Menganalisis besarnya kecepatan benda
pada posisi tertentu 28 √
B
Menjelaskan karakteristik
daya
Menentukan besarnya daya angkat
mesin deret 20 √
E
3
Menghitung besarnya daya pada saat
memindahkan benda
32 √
E
Menghitung besarnya daya yang
dikeluarkan
34 √
E
157
Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
Nama :
Nis :
Kelas :
Waktu : 90 menit
Petunjuk umum mengerjakan soal
1. Berdoa’lah sebelum mengerjakan soal dibawah ini!
2. Bacalah perintah soal dengan seksama agar memahami maksud soal
3. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia
4. Kerjakan soal berikut ini dengan jujur pada lembar jawaban masing-masing.
5. Anda dapat memilih satu piliha jawaban pada setiap pilihan ganda.
6. Anda diperbolehkan menggunakan kalkulator sebagai alat bantu untuk menghitung
7. Teliti kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
1. Sebuah benda bermassa 0,5 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi awal. Bila g = 10 m/s2, kecepatan benda
dititik A adalah….
a. 4 m/s
b. 2 m/s
c. 0.2 m/s
d. 0,04 m/s
e. 0,02 m/s
2. Seseorang memindahkan benda dengan gaya 20 N sejauh 150 cm dalam waktu 2 detik,maka daya orang tersebut sewaktu memindahkan benda adalah….a. 11b. 12c. 13
d. 14e. 15
3. Sebuah benda bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Akibat gaya gesekanantara benda dengan lantai mengalami perlambatan 3 m/s2. Besar usaha untuk mengatasigaya gesekan selama 3 sekon adalah….a. 256 Jouleb. 240 Joulec. 176 Jouled. 128 Joule
e. 126 Joule
4. Seorang siswa massanya 60 kg menaiki tangga yang tingginya 10 m dalam waktu 2 menit.Bila g = 10 m/s2, maka daya yang dikeluarkan oleh siswa tersebut adalah….
158
a. 250 Jb. 200 Jc. 150 J
d. 100 Je. 50 J
5. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Maka perbandingan
energi potensial dan energi kinetik ketika sampai di B adalah….
a. 1 : 1
b. 1 : 2
c. 1 : 3
d. 2 : 1
e. 2 : 3
6. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Maka tinggi
titik B dari permukaan tanah adalah….
a. 10 m
b. 20 m
c. 30 m
d. 40 m
e. 50 m
7. Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar dibawah). Bila g = 10 m/s²,
maka besarnya kecepatan benda saat di posisi A adalah…
a. 1 m/s
b. 2 m/s
c. 3 m/s
d. 4 m/s
e. 5 m/s
159
8. Besarnya usaha yang dilakukan gaya F, jika benda berpindah sejauh 20 m adalah….(lihat
gambar)
a. 1000 joule
b. 1200 joule
c. 1600 joule
d. 1800 joule
e. 2000 joule
9. Benda massa m dan bergerak dengan kelajuan v maka benda dikatakan memiliki….
a. energi potensial
b. energi total
c. energi gerak
d. energi kinetik
e. energi panas
10. Dalam gerak harmonik, pernyataan dibawah ini yang paling benar….
a. Percepatan terkecil di titik balik.
b. Kecepatan terkecil di titik
seimbang.
c. Percepatan terkecil di titik
seimbang.
d. Kecepatan terbesar di titik balik.
e. Kecepatan sama di setiap tempat.
11. Benda yang massanya 1 kg bergerak denga kecepatan 35 m/s, maka besar energi kinetikbenda adalah….a. 17 jouleb. 17,5 joulec. 612 joule
d. 612,5 joulee. 1225 joule
12. Sebuah pegas salah satu ujungnya tergantung pada langit-langit dan ujung lainnya diberibeban, dan bertambah panjang 5 cm. beban ditarik sejauh 4 cm kemudian dilepaskan. Jikakonstanta pegas 10 N/m. maka besar energi kinetik pegas saat melalui kedudukanseimbang adalah….a. 2 × 10b. 2 × 10c. 8 × 10 d. 8 × 10
e. 8 × 1013. Sebuah benda yang ditarik dengan gaya 20 N, berpindah sejauh 20 cm. besar usaha yang
dilakukan benda adalah….a. 800 Nmb. 8 Nmc. 4 Nm
d. 2,5 Nm
e. 0,4 Nm
14. Sebuah mesin Derek mampu mengangkat barang yang massanya 2 ton sampai ketinggian10 meter dalam waktu 50 sekon. Bila g = 10 m/s2 maka daya angkat mesin tersebutadalah….
160
a. 800 Wb. 1600 Wc. 3200 W
d. 3600 We. 4000 W
15. Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik olehgaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar).Jika benda berpindah sejauh 4 m maka besarnya usaha yang dilakukan oleh gayaadalah….a. 25 jouleb. 50 Joulec. 75 Joule
d. 100 Joulee. 200 Joule
16. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatarakibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan padagambar. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh14 m!a. 20 jouleb. 30 joulec. 40 joule
d. 50 joulee. 60 joule
17. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan3 m/s². Maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik adalah….
a. 81 jouleb. 162 joulec. 181 joule
d. 262 joulee. 324 joule
18. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar,maka besar Energi kinetiknya dititik A dan B adalah….
161
A. 0 dan 100 jouleB. 0 dan 150 jouleC. 5 joule dan 100 jouleD. 5 joule dan 150 joule
E. 10 joule dan 150 joule
19. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda padaketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka ketinggian maksimum yangdicapai bola adalah….a. 10 mb. 20 mc. 30 m
d. 40 me. 50 m
20. Simpangan sebagai fungsi waktu, benda yang melakukan gerak harmonik memenuhi
persamaan Y (t) = (15 Sin 10 π t) cm, maka amplitudo dan frekuensi gerak harmonik
tersebut. ….
a. 15 cm dan 3,14 hertz
b. 15 cm dan 5,0 hertz
c. 15 cm dan 10 hertz
d. 15 cm dan 15 hertz
e. 15 cm dan 31,4 hertz
21. Contoh yang bukan getaran harmonik pada kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Gerakan ayunan
b. Pistol mainan
c. Jungkat jungkit
d. Spring bed
e. Jam bandul
22. Perhatikan gambar di bawah ini!
Satu getaran pada ayunan bandul yakni….
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-A-B
e. A-B-C-B-A
23. Untuk benda yang menjalani getaran harmonik, maka pada….
a. Simpangan maksimum, kecepatan dan percepatannya maksimum
b. Simpangan maksimum, keceppatan dan percepatannya minimum
c. Simpangan maksimum, kecepatannya maksium, dan percepatannya nol
d. Simpangan maksimum, kecepatannya nol, dan percepatannya maksimum
e. Simpangan maksimum, energinya maksimum
162
24. Sebuah benda bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah x dapat
dinyatakan dalam bentuk Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan komponen kecepatan dalam
arah y adalah Vy (t) seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Tentukanlah percepatan benda a (t) saat t = 4 sekon ? (dalam arah x dan y)
a. 5 m/s2 dan 10 m/s2
b. 15 m/s2 dan 20 m/s2
c. 20 m/s2 dan 15 m/s2
d. 10 m/s2 dan 5 m/s2
e. 15 m/s2 dan 15 m/s2
25. Dua buah osilator bergetar pada saat t = 0. Frekuensi getaran osilator masing-masing 10
Hz dan 40 Hz. Setelah 5/4 sekon kedua gelombang itu berselisih sudut fase sebesar….
a. 0
b. 300
c. 450
d. 900
e. 1800
26. Dua buah partikel melakukan gerak harmonic dan mulai bergerak dari titik setimbangnyadengan arah yang sama. Setiap partikel memiliki periode 1/3 s dan 1/5 s. Beda fase dansudut fase kedua gerak partikel setelah bergerak ¼ s sebesar….a. π radb. 2 π radc. 8 π rad
d. 10 π rade. 15 π rad
27. Setiap pegas memiliki konstanta pegas (k) yang berbeda-beda. Dimensi konstanta pegasyaitu….a. Tak berdimensib. MLT-2
c. MLT-1
d. MT-1
e. MT-2
28. Bilangan yang menentukan arah dan nilai simpangan (y) dan kecepatan (v) adalah
besaran (ωt + θ) yang disebut….
a. Beda fase
b. Kecepatan sudut
c. Sudut fase
d. Percepatan sudut
e. Simpangan sudut
29. Manakah dari persamaan di bawah ini yang merupakan rumus dari persamaan kecepatan
pada gerak harmonik….
a. = sinb. = cos
163
c. = cosd. = sine. = sin
30. Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode getarannya
3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan periode getarannya!
a. 2 s
b. 4 s
c. 6 s
d. 8 s
e. 10 s
31. Pegas yang diberikan beban dengan massa m bergetar harmonik sederhana. Pegas tersebut
menghasilkan sebuah periode, periode bergantung pada massa m dan konstanta pegas k.
Maka dari penjelasan diatas semakin besar massa….
a. sama dengan periode
b. semakin kecil periode
c. periodenya sama dengan nol
d. semakin besar periode
e. Tidak berpengaruh pada periode
32. Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massabeban yang digantungkan 400 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yangdiperlukan untuk 10 getaran….a. 12,52 sb. 12,53 sc. 12,54 s
d. 12,55 se. 12,56 s
33. Persamaan gerak harmonik sederhana sebuah benda Y = 0,10 sin 20πt. Besarnya frekuensibenda itu adalah….a. 0,1 Hzb. 1,0 Hzc. 10 Hz
d. 20 Hze. 200 Hz
34. Dalam getaran harmonik, percepatan getarannya….
a. Selalu sebanding dengan simpangannya.
b. Tidak bergantung simpangan.
c. Berbanding balik dengan kuadrat frekuensinya.
d. Berbanding lurus dengan pangkat tiga amplitudonya.
e. Berbanding lurus dengan sudut fasenya.
164
KUNCI JAWABAN
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban1 B 9 D 17 B 25 E 33 C2 E 10 D 18 B 26 A 34 D3 E 11 D 19 B 27 E 354 D 12 D 20 B 28 B 365 B 13 C 21 C 29 B 376 B 14 E 22 E 30 C 387 B 15 D 23 C 31 A 398 C 16 E 24 E 32 E 40
165
Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
Nama :
Nis :
Kelas :
Waktu : 90 menit
Petunjuk umum mengerjakan soal
1. Berdoa’lah sebelum mengerjakan soal dibawah ini!
2. Bacalah perintah soal dengan seksama agar memahami maksud soal
3. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia
4. Kerjakan soal berikut ini dengan jujur pada lembar jawaban masing-masing.
5. Anda dapat memilih satu piliha jawaban pada setiap pilihan ganda.
6. Anda diperbolehkan menggunakan kalkulator sebagai alat bantu untuk menghitung
7. Teliti kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
1. Simpangan sebagai fungsi waktu, benda yang melakukan gerak harmonik memenuhi
persamaan Y (t) = (15 Sin 10 π t) cm, maka amplitudo dan frekuensi gerak harmonik
tersebut. ….
a. 15 cm dan 3,14 hertz
b. 15 cm dan 5,0 hertz
c. 15 cm dan 10 hertz
d. 15 cm dan 15 hertz
e. 15 cm dan 31,4 hertz
2. Contoh yang bukan getaran harmonik pada kehidupan sehari-hari yaitu:
a. Gerakan ayunan
b. Pistol mainan
c. Jungkat jungkit
d. Spring bed
e. Jam bandul
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Satu getaran pada ayunan bandul yakni….
a. A-B-C
b. A-B-C-A
c. A-B-C-B
d. A-B-C-A-B
e. A-B-C-B-A
166
4. Untuk benda yang menjalani getaran harmonik, maka pada….
a. Simpangan maksimum, kecepatan
dan percepatannya maksimum
b. Simpangan maksimum, keceppatan
dan percepatannya minimum
c. Simpangan maksimum,
kecepatannya maksium, dan
percepatannya nol
d. Simpangan maksimum,
kecepatannya nol, dan
percepatannya maksimum
e. Simpangan maksimum, energinya
maksimum
5. Sebuah benda bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah x dapat
dinyatakan dalam bentuk Vx (t) = 3t2 – 4t + 5 m/s sedangkan komponen kecepatan dalam
arah y adalah Vy (t) seperti ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Tentukanlah percepatan benda a (t) saat t = 4 sekon ? (dalam arah x dan y)
a. 5 m/s2 dan 10 m/s2
b. 15 m/s2 dan 20 m/s2
c. 20 m/s2 dan 15 m/s2
d. 10 m/s2 dan 5 m/s2
e. 15 m/s2 dan 15 m/s2
6. Dua buah osilator bergetar pada saat t = 0. Frekuensi getaran osilator masing-masing 10
Hz dan 40 Hz. Setelah 5/4 sekon kedua gelombang itu berselisih sudut fase sebesar….
a. 0
b. 300
c. 450
d. 900
e. 1800
7. Dua buah partikel melakukan gerak harmonic dan mulai bergerak dari titik setimbangnya
dengan arah yang sama. Setiap partikel memiliki periode 1/3 s dan 1/5 s. Beda fase dan
sudut fase kedua gerak partikel setelah bergerak ¼ s sebesar….
a. π rad
b. 2 π rad
c. 8 π rad
d. 10 π rad
e. 15 π rad
8. Setiap pegas memiliki konstanta pegas (k) yang berbeda-beda. Dimensi konstanta pegas
yaitu….
a. Tak berdimensi b. MLT-2
167
c. MLT-1
d. MT-1
e. MT-2
9. Bilangan yang menentukan arah dan nilai simpangan (y) dan kecepatan (v) adalah besaran
(ωt + θ) yang disebut….
a. Beda fase
b. Kecepatan sudut
c. Sudut fase
d. Percepatan sudut
e. Simpangan sudut
10. Manakah dari persamaan di bawah ini yang merupakan rumus dari persamaan kecepatan
pada gerak harmonik….
a. = sinb. = cosc. = cos
d. = sine. = sin
11. Jika massa beban yang digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, maka periode getarannya
3 sekon. Jika massa beban dilipatkan menjadi 4 kg, maka tentukan periode getarannya!
a. 2 s
b. 4 s
c. 6 s
d. 8 s
e. 10 s
12. Pegas yang diberikan beban dengan massa m bergetar harmonik sederhana. Pegas tersebut
menghasilkan sebuah periode, periode bergantung pada massa m dan konstanta pegas k.
Maka dari penjelasan diatas semakin besar massa….
a. sama dengan periode
b. semakin kecil periode
c. periodenya sama dengan nol
d. semakin besar periode
e. Tidak berpengaruh pada periode
13. Gerak harmonik pada pegas menggunakan pegas dengan Konstanta 10 N/m dan massabeban yang digantungkan 400 gram. Selama beban bergetar, berapakah waktu yangdiperlukan untuk 10 getaran….a. 12,52 sb. 12,53 sc. 12,54 s
d. 12,55 se. 12,56 s
14. Persamaan gerak harmonik sederhana sebuah benda Y = 0,10 sin 20πt. Besarnya frekuensibenda itu adalah….a. 0,1 Hzb. 1,0 Hzc. 10 Hz
d. 20 Hze. 200 Hz
168
15. Dalam getaran harmonik, percepatan getarannya….
a. Selalu sebanding dengan
simpangannya.
b. Tidak bergantung simpangan.
c. Berbanding balik dengan kuadrat
frekuensinya.
d. Berbanding lurus dengan pangkat
tiga amplitudonya.
e. Berbanding lurus dengan sudut
fasenya.
16. Dalam gerak harmonik, pernyataan dibawah ini yang paling benar….
a. Percepatan terkecil di titik balik.
b. Kecepatan terkecil di titik
seimbang.
c. Percepatan terkecil di titik
seimbang.
d. Kecepatan terbesar di titik balik.
e. Kecepatan sama di setiap tempat.
17. Benda yang massanya 1 kg bergerak denga kecepatan 35 m/s, maka besar energi kinetikbenda adalah….a. 17 jouleb. 17,5 joulec. 612 joule
d. 612,5 joulee. 1225 joule
18. Sebuah pegas salah satu ujungnya tergantung pada langit-langit dan ujung lainnya diberibeban, dan bertambah panjang 5 cm. beban ditarik sejauh 4 cm kemudian dilepaskan. Jikakonstanta pegas 10 N/m. maka besar energi kinetik pegas saat melalui kedudukanseimbang adalah….a. 2 × 10b. 2 × 10c. 8 × 10 d. 8 × 10
e. 8 × 1019. Sebuah benda yang ditarik dengan gaya 20 N, berpindah sejauh 20 cm. besar usaha yang
dilakukan benda adalah….a. 800 Nmb. 8 Nmc. 4 Nm
d. 2,5 Nm
e. 0,4 Nm
20. Sebuah mesin Derek mampu mengangkat barang yang massanya 2 ton sampai ketinggian10 meter dalam waktu 50 sekon. Bila g = 10 m/s2 maka daya angkat mesin tersebutadalah….
a. 800 Wb. 1600 Wc. 3200 Wd. 3600 W
e. 4000 W
169
21. Perhatikan gambar dibawah!
Sebuah benda dengan massa 4 kg berada pada bidang datar. Benda tersebut ditarik olehgaya 50 N yang membentuk sudut 60˚ terhadap bidang horizontal (perhatikan gambar).Jika benda berpindah sejauh 4 m maka besarnya usaha yang dilakukan oleh gayaadalah….A. 25 jouleB. 50 JouleC. 75 Joule
D. 100 JouleE. 200 Joule
22. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah balok bermassa 50 gr bergerak sepanjang garis lurus pada permukaan mendatarakibat pengaruh gaya yang berubah-ubah terhadap kedudukan seperti ditunjukkan padagambar. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan balok sejauh14 m!A. 20 jouleB. 30 jouleC. 40 joule
D. 50 jouleE. 60 joule
23. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam kemudian bergerak lurus dengan percepatan3 m/s². Maka usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 3 detik adalah….
A. 81 jouleB. 162 jouleC. 181 joule
D. 262 jouleE. 324 joule
24. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada gambar,maka besar Energi kinetiknya dititik A dan B adalah….A. 0 dan 100 jouleB. 0 dan 150 jouleC. 5 joule dan 100 jouleD. 5 joule dan 150 joule
E. 10 joule dan 150 joule
170
25. Sebuah bola besi massanya 0,2 kg dilempar vertikal keatas. Energi potensial benda padaketinggian maksimum adalah 40 J. Bila g = 10 m/s², maka ketinggian maksimum yangdicapai bola adalah….A. 10 mB. 20 mC. 30 m
D. 40 mE. 50 m
26. Perhatikan gambar berikut!
Sebuah benda jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar diatas. Maka perbandingan
energi potensial dan energi kinetik ketika sampai di B a
dalah….
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 1 : 3
D. 2 : 1
E. 2 : 3
27. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.
Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Maka tinggi
titik B dari permukaan tanah adalah….
A. 10 m
B. 20 m
C. 30 m
D. 40 m
E. 50 m
28. Sebuah benda dengan massa 1 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi A (lihat gambar dibawah). Bila g = 10 m/s²,
maka besarnya kecepatan benda saat di posisi A adalah…
A. 1 m/s B. 2 m/s
171
C. 3 m/s
D. 4 m/s
E. 5 m/s
29. Besarnya usaha yang dilakukan gaya F, jika benda berpindah sejauh 20 m adalah….(lihat
gambar)
A. 1000 joule
B. 1200 joule
C. 1600 joule
D. 1800 joule
E. 2000 joule
30. Benda massa m dan bergerak dengan kelajuan v maka benda dikatakan memiliki….
A. energi potensial
B. energi total
C. energi gerak
D. energi kinetik
E. energi panas.
31. Sebuah benda bermassa 0,5 kg digantung dengan benang (massa benang diabaikan) dan
diayunkan hingga ketinggian 20 cm dari posisi awal. Bila g = 10 m/s2, kecepatan benda
dititik A adalah….
a. 4 m/s
b. 2 m/s
c. 0.2 m/s
d. 0,04 m/s
e. 0,02 m/s
32. Seseorang memindahkan benda dengan gaya 20 N sejauh 150 cm dalam waktu 2 detik,maka daya orang tersebut sewaktu memindahkan benda adalah….a. 11b. 12c. 13
d. 14e. 15
33. Sebuah benda bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan 8 m/s. Akibat gaya gesekanantara benda dengan lantai mengalami perlambatan 3 m/s2. Besar usaha untuk mengatasigaya gesekan selama 3 sekon adalah….a. 256 Jouleb. 240 Joulec. 176 Joule
d. 128 Joulee. 126 Joule
34. Seorang siswa massanya 60 kg menaiki tangga yang tingginya 10 m dalam waktu 2 menit.Bila g = 10 m/s2, maka daya yang dikeluarkan oleh siswa tersebut adalah….a. 250 Jb. 200 Jc. 150 J
d. 100 Je. 50 J
172
KUNCI JAWABAN
No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban No Jawaban1 B 9 B 17 D 25 B 33 E2 C 10 B 18 D 26 B 34 E3 E 11 C 19 C 27 B 354 D 12 A 20 E 28 B 365 C 13 E 21 D 29 C 376 E 14 C 22 E 30 D 387 A 15 A 23 B 31 B 398 E 16 D 24 B 32 E 40
173
Analisis Instrumen dan Analisis Data
D.1. Uji Validasi Instrumen Penelitian
D.2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
D.3. Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
D.4. Uji Daya Pembeda Instrumen Penelitian
D.5. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
D.6. Analisisi Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
D.7. Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
D.8. Analisisi Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
D.9. Analisis Uji N-Gain
174
UJI VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN
���� =�����
����
� (Arikunto, 2015: 93)
dengan:
��
= Koefisien korelasi biserial
M� = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang
dicari validitasnya
M� = Rerata skor total
S� = Standar deviasi dari skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�������������������������
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
( q = 1 - p )
Untuk validasi soal no 2 dari 70 soal yang telah diteskan kepada 28 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (M�)
M� =�����ℎ���������������������������������
�����ℎ�����������������������������
M� =263
9= 29,222
b. Mean dari skor total (M�)
M� =�����ℎ���������
�����ℎ���������
M� =830
28= 29,64
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�����ℎ������ℎ������������
p =9
28= 0,321
d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah
q = 1 - p = 1- 0,321 = 0,679
175
e. Standar deviasi (St)
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
� = �764344 − 688900
28 × 27
� = �75444
756= �99,79365079 = 9.99
f. Menetukan koefisien biseral
���� =�����
����
�
���� =��,������,��
�,����,���
�,���
���� = − 0,0418 × 0,688 = −0,029
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ������� = −0,029 dan ������ =
0,374 dengan taraf signifikan 0,05 maka item dinyatakan tidak valid ������� <
������
Untuk validasi soal no 4 dari 70 soal yang telah diteskan kepada 28 peserta didik
a. Rata-rata peserta didik yang menjawab benar (M�)
M� =�����ℎ���������������������������������
�����ℎ�����������������������������
M� =443
13= 34,077
b. Mean dari skor total (M�)
M� =�����ℎ���������
�����ℎ���������
176
M� =830
28= 29,64
c. Proporsi peserta didik yang menjawab benar
p =������������������������������
�����ℎ������ℎ������������
p =13
28= 0,464
d. Proporsi peserta didik yang menjawab salah
q = 1 - p = 1- 0,464 = 0,536
e. Standar deviasi (St)
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
� = �764344 − 688900
28 × 27
� = �75444
756= �99,79365079 = 9.99
f. Menetukan koefisien biseral
���� =�����
����
�
���� =��,������,��
�,����,���
�,���
���� = 0,444 × 0,930 = 0,413
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh ������� = 0,413 dan ������ =
0,374 dengan taraf signifikan 0,05 maka item dinyatakan valid ������� < ������
177
UJI REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN
��� = ��
�����
���∑��
��� (Arikunto, 2015: 115)
�pq = 16,247
n = 28
Jumlah skor peserta didik (∑��) = 830
Jumlah kuadrat skor tiap peserta didik (∑���) =27298
a. Mencari varians
�� =(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
�� =(28)(27298) − (830)�
28(28 − 1)
�� =764344 − 688900
28 × 27
�� =75444
756= 99,8
b. Mencari realibilitas (r)
��� = ��
�����
���∑��
���
��� = ���
����
��,����,���
��,��
��� = (1,037)(0,837)
= 0,868
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai reliabilitas tes
yaitu 0,868 dan berada pada rentang 0,800 – 1,000 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tes hasil belajar fisika peserta didik memiliki
kategori reliabilitas tinggi
178
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas
No Rentang Nilai Kriteria
1 0,800 – 1,000 Tinggi
2 0,600 – 0,800 Cukup tinggi
3 0,400 – 0,700 Sedang
4 0,200 – 0,400 Rendah
5 0,000 – 0,200 Sangat rendah
(Kasmadi, 2013:78)
179
UJI TINGKAT KESUKARAN
Tabel 3.3 Taraf Kesukaran
No Rentang Nilai Kriteria
1 0,00 ≤ P < 0,30 Sukar
2 0,31 ≤ P < 0,70 Sedang
3 0,71 ≤ P < 1,00 Mudah
(Nana Sudjana, 2017 :137)
Menghitung indeks kesukaran no 1
Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
P = �
��
Diketehui:
Banyak peserta didik yang menjawab benar soal no 1 (B) = 17 peserta didik
Jumlah seluruh peserta didik yang dites (JS) = 28
Ditanyakan: Indeks Kesukaran (P)….?
Penyelesaian:
P = ��
��= 0,607 (Sedang), karena 0,31 ≤ 0,607 < 0,70
Jadi indeks kesukaran soal no 1 berada pada kategori sedang
Menghitung indeks kesukaran no 11
Adapun rumus untuk menentukan taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
P = �
��
Diketehui:
Banyak peserta didik yang menjawab benar soal no 11 (B) = 5 peserta didik
Jumlah seluruh peserta didik yang dites (JS) = 28
Ditanyakan: Indeks Kesukaran (P)….?
180
Penyelesaian:
P = �
��= 0,179 (sulit), karena 0,31 ≤ 0,179 < 0,70
Jadi indeks kesukaran soal no 1 berada pada kategori sulit
181
UJI DAYA PEMBEDA
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
Arikunto (dalam Mungawanah, 2016: 64)
Menghitung daya pembeda no 1.
Jumlah peserta tes (J)
Banyaknya peserta kelompok atas
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok bawah
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 9
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 8
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(P�) = 0,643
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(P�) = 0,571
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
D� = �
�� -
�
��
= 0,643 – 0,571 = 0,072 (jelek)
Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika ≥ 0.30, karena 0,072 ≤0.30
maka daya pembeda soal jelek
182
Menghitung daya pembeda no 4
Jumlah peserta tes (J)
Banyaknya peserta kelompok atas
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok bawah
(J�) = 14 peserta didik
Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 9
Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
(B�) = 4
Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
(P�) = 0,643
Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
(P�) = 0,222
D� = ��
�� - ��
�� = P� - P�
D� = �
�� -
�
��
= 0,643 – 0,222 = 0,421 (baik)
Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika ≥ 0.30, karena 0,421 ≥0.30 maka
daya pembeda soal baik
183
No NamaNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 A1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1
2 A2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 A3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
4 A4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1
5 A5 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
6 A6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
7 A7 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
8 A8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
9 A9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
10 A10 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
11 A11 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 A12 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
13 A13 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
14 A14 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1
15 A15 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1
16 A16 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
17 A17 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0
18 A18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0
19 A19 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1
20 A20 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0
21 A21 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0
22 A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
23 A23 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
24 A24 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
25 A25 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 126 A26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 027 A27 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 128 A28 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0
jumlah 17 9 12 13 20 16 17 16 15 12 5 16 11 10 13 12 8 14p 0,607 0,321 0,429 0,464 0,714 0,571 0,607 0,571 0,536 0,429 0,179 0,571 0,393 0,357 0,464 0,429 0,286 0,500q 0,393 0,679 0,571 0,536 0,286 0,429 0,393 0,429 0,464 0,571 0,821 0,429 0,607 0,643 0,536 0,571 0,714 0,500
p/q 1,545 0,474 0,750 0,867 2,500 1,333 1,545 1,333 1,154 0,750 0,217 1,333 0,647 0,556 0,867 0,750 0,400 1,000p*q 0,239 0,218 0,245 0,249 0,204 0,245 0,239 0,245 0,249 0,245 0,147 0,245 0,239 0,230 0,249 0,245 0,204 0,250
Σ benar 529 263 363 443 598 539 522 527 457 362 164 569 385 373 444 443 234 451Mp 31,118 29,222 30,250 34,077 29,900 33,688 30,706 32,938 30,467 30,167 32,800 35,563 35,000 37,300 34,154 36,917 29,250 32,214
Mp-Mt 1,475 -0,421 0,607 4,434 0,257 4,045 1,063 3,295 0,824 0,524 3,157 5,920 5,357 7,657 4,511 7,274 -0,393 2,571
(Mp-Mt)/St 0,148 -0,042 0,061 0,444 0,026 0,405 0,106 0,330 0,082 0,052 0,316 0,593 0,536 0,767 0,452 0,728 -0,039 0,257squart of p/q 1,243 0,688 0,866 0,931 1,581 1,155 1,243 1,155 1,074 0,866 0,466 1,155 0,804 0,745 0,931 0,866 0,632 1,000
pbi 0,184 -0,029 0,053 0,413 0,041 0,468 0,132 0,381 0,089 0,045 0,147 0,684 0,431 0,571 0,420 0,631 -0,025 0,257Status Drop Drop Drop Valid Drop Valid Drop Valid Drop Drop Drop Valid Valid Valid Valid Valid Drop Drop
Mt 29,61
184
St 9,99
St2 99,8
rt 0,374Varr.tot 99,75
a 0,05
jml drop 36
jml valid 34
Mt 29,64
St 9,99St2
99,8
rt 0,374
Varr.tot 99,75
a 0,05
185Nomor Soal
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 391 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 01 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 00 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 00 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 00 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 01 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 00 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 00 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 11 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 00 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 00 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 01 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 11 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 10 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 10 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 00 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 00 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 00 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 00 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 01 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 11 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 11 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 11 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0
11 11 12 14 12 16 8 13 13 10 7 13 10 8 14 12 10 5 13 9 100,393 0,393 0,429 0,500 0,429 0,571 0,286 0,464 0,464 0,357 0,250 0,464 0,357 0,286 0,500 0,429 0,357 0,179 0,464 0,321 0,3570,607 0,607 0,571 0,500 0,571 0,429 0,714 0,536 0,536 0,643 0,750 0,536 0,643 0,714 0,500 0,571 0,643 0,821 0,536 0,679 0,6430,647 0,647 0,750 1,000 0,750 1,333 0,400 0,867 0,867 0,556 0,333 0,867 0,556 0,400 1,000 0,750 0,556 0,217 0,867 0,474 0,5560,239 0,239 0,245 0,250 0,245 0,245 0,204 0,249 0,249 0,230 0,188 0,249 0,230 0,204 0,250 0,245 0,230 0,147 0,249 0,218 0,230
339 333 411 455 373 535 303 393 448 337 215 444 321 291 477 424 323 143 443 328 32730,818 30,273 34,250 32,500 31,083 33,438 37,875 30,231 34,462 33,700 30,714 34,154 32,100 36,375 34,071 35,333 32,300 28,600 34,077 36,444 32,700
1,175 0,630 4,607 2,857 1,440 3,795 8,232 0,588 4,819 4,057 1,071 4,511 2,457 6,732 4,429 5,690 2,657 -1,043 4,434 6,802 3,057
0,118 0,063 0,461 0,286 0,144 0,380 0,824 0,059 0,482 0,406 0,107 0,452 0,246 0,674 0,443 0,570 0,266 -0,104 0,444 0,681 0,3060,804 0,804 0,866 1,000 0,866 1,155 0,632 0,931 0,931 0,745 0,577 0,931 0,745 0,632 1,000 0,866 0,745 0,466 0,931 0,688 0,7450,095 0,051 0,399 0,286 0,125 0,439 0,521 0,055 0,449 0,303 0,062 0,420 0,183 0,426 0,443 0,493 0,198 -0,049 0,413 0,469 0,228
Drop Drop Valid Drop Drop Valid Valid Drop Valid Drop Drop Valid Drop Valid Valid Valid Drop Drop Valid Valid Drop
186Nomor Soal
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 561 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 00 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 10 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 00 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 10 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 01 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 00 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 00 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 01 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 10 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 00 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 10 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 10 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 10 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 00 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 11 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 01 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 11 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 01 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 01 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 00 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 10 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 00 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 19 10 8 10 14 11 11 10 15 17 12 11 13 16 14 11 14
0,321 0,357 0,286 0,357 0,500 0,393 0,393 0,357 0,536 0,607 0,429 0,393 0,464 0,571 0,500 0,393 0,5000,679 0,643 0,714 0,643 0,500 0,607 0,607 0,643 0,464 0,393 0,571 0,607 0,536 0,429 0,500 0,607 0,5000,474 0,556 0,400 0,556 1,000 0,647 0,647 0,556 1,154 1,545 0,750 0,647 0,867 1,333 1,000 0,647 1,0000,218 0,230 0,204 0,230 0,250 0,239 0,239 0,230 0,249 0,239 0,245 0,239 0,249 0,245 0,250 0,239 0,250
298 364 286 315 410 373 400 275 507 575 388 388 445 532 468 349 47133,111 36,400 35,750 31,500 29,286 33,909 36,364 27,500 33,800 33,824 32,333 35,273 34,231 33,250 33,429 31,727 33,6433,468 6,757 6,107 1,857 -0,357 4,266 6,721 -2,143 4,157 4,181 2,690 5,630 4,588 3,607 3,786 2,084 4,000
0,347 0,676 0,611 0,186 -0,036 0,427 0,673 -0,215 0,416 0,418 0,269 0,564 0,459 0,361 0,379 0,209 0,4000,688 0,745 0,632 0,745 1,000 0,804 0,804 0,745 1,074 1,243 0,866 0,804 0,931 1,155 1,000 0,804 1,0000,239 0,504 0,387 0,139 -0,036 0,344 0,541 -0,160 0,447 0,520 0,233 0,453 0,428 0,417 0,379 0,168 0,400
Drop Valid Valid Drop Drop Drop Valid Drop Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid
187
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jumlah1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 310 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 230 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 260 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 280 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 171 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 180 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 191 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 161 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 450 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 170 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 220 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 210 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 320 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 300 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 290 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 221 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 300 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 370 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 321 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 320 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 370 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 460 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 170 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 391 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 480 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 480 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 410 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 277 8 17 10 9 10 10 8 14 11 12 14 10 17 830
0,250 0,286 0,607 0,357 0,321 0,357 0,357 0,286 0,500 0,393 0,429 0,500 0,357 0,6070,750 0,714 0,393 0,643 0,679 0,643 0,643 0,714 0,500 0,607 0,571 0,500 0,643 0,3930,333 0,400 1,545 0,556 0,474 0,556 0,556 0,400 1,000 0,647 0,750 1,000 0,556 1,5450,188 0,204 0,239 0,230 0,218 0,230 0,230 0,204 0,250 0,239 0,245 0,250 0,230 0,239
220 290 559 301 280 314 371 312 422 322 410 469 325 53031,429 36,250 32,882 30,100 31,111 31,400 37,100 39,000 30,143 29,273 34,167 33,500 32,500 31,1761,786 6,607 3,239 0,457 1,468 1,757 7,457 9,357 0,500 -0,370 4,524 3,857 2,857 1,534
0,179 0,661 0,324 0,046 0,147 0,176 0,746 0,937 0,050 -0,037 0,453 0,386 0,286 0,1540,577 0,632 1,243 0,745 0,688 0,745 0,745 0,632 1,000 0,804 0,866 1,000 0,745 1,2430,103 0,418 0,403 0,034 0,101 0,131 0,556 0,592 0,050 -0,030 0,392 0,386 0,213 0,191
Drop Valid Valid Drop Drop Drop Valid Valid Drop Drop Valid Valid Drop Drop
188
No NamaNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 A1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0
2 A2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
3 A3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
4 A4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0
5 A5 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
6 A6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1
7 A7 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0
8 A8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0
9 A9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
10 A10 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0
11 A11 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
12 A12 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1
13 A13 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1
14 A14 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1
15 A15 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0
16 A16 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 A17 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1
18 A18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
19 A19 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1
20 A20 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1
21 A21 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0
22 A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0
23 A23 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0
24 A24 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
25 A25 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 026 A26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 027 A27 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 028 A28 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
Jumlah 17 9 12 13 20 16 17 16 15 12 5 16 11 10 13 12 8n 28n-1 27p 0,607 0,321 0,429 0,464 0,714 0,571 0,607 0,571 0,536 0,429 0,179 0,571 0,393 0,357 0,464 0,429 0,286q 0,393 0,679 0,571 0,536 0,286 0,429 0,393 0,429 0,464 0,571 0,821 0,429 0,607 0,643 0,536 0,571 0,714variansi total 99,794p*q 0,239 0,218 0,245 0,249 0,204 0,245 0,239 0,245 0,249 0,245 0,147 0,245 0,239 0,230 0,249 0,245 0,204Σ pq 16,247KR-20 0,868hasil keputusan Reliabelketerangan jika r11>0.70 maka instrumen dikatakan realibel
189
Nomor Soal18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 381 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 01 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 11 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 01 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 01 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 00 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 01 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 00 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 00 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 01 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 01 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 01 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 10 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 01 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 01 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 01 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 11 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 10 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
14 11 11 12 14 12 16 8 13 13 10 7 13 10 8 14 12 10 5 13 9
0,500 0,393 0,393 0,429 0,500 0,429 0,571 0,286 0,464 0,464 0,357 0,250 0,464 0,357 0,286 0,500 0,429 0,357 0,179 0,464 0,3210,500 0,607 0,607 0,571 0,500 0,571 0,429 0,714 0,536 0,536 0,643 0,750 0,536 0,643 0,714 0,500 0,571 0,643 0,821 0,536 0,679
0,250 0,239 0,239 0,245 0,250 0,245 0,245 0,204 0,249 0,249 0,230 0,188 0,249 0,230 0,204 0,250 0,245 0,230 0,147 0,249 0,218
190
Nomor Soal39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 11 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 10 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 10 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 10 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 10 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 00 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 10 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 01 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 00 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 10 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 00 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 01 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 11 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 11 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 00 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 10 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 01 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 01 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 11 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 10 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0
10 9 10 8 10 14 11 11 10 15 17 12 11 13 16 14 11 14 7 8 17
0,357 0,321 0,357 0,286 0,357 0,500 0,393 0,393 0,357 0,536 0,607 0,429 0,393 0,464 0,571 0,500 0,393 0,500 0,250 0,286 0,6070,643 0,679 0,643 0,714 0,643 0,500 0,607 0,607 0,643 0,464 0,393 0,571 0,607 0,536 0,429 0,500 0,607 0,500 0,750 0,714 0,393
0,230 0,218 0,230 0,204 0,230 0,250 0,239 0,239 0,230 0,249 0,239 0,245 0,239 0,249 0,245 0,250 0,239 0,250 0,188 0,204 0,239
191
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jumlah0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 310 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 230 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 260 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 280 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 170 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 180 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 190 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 160 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 451 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 170 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 221 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 211 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 321 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 300 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 291 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 221 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 300 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 371 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 320 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 321 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 370 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 460 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 171 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 390 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 480 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 481 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 410 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 27
10 9 10 10 8 14 11 12 14 10 17 830
0,357 0,321 0,357 0,357 0,286 0,500 0,393 0,429 0,500 0,357 0,6070,643 0,679 0,643 0,643 0,714 0,500 0,607 0,571 0,500 0,643 0,393
0,230 0,218 0,230 0,230 0,204 0,250 0,239 0,245 0,250 0,230 0,239
196
No NamaNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 A1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 02 A2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 03 A3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 04 A4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 05 A5 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 06 A6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 17 A7 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 08 A8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 09 A9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0
10 A10 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 011 A11 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 012 A12 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 113 A13 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 114 A14 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 115 A15 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 016 A16 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 017 A17 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 118 A18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 019 A19 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 120 A20 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 121 A21 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 022 A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 023 A23 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 024 A24 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 125 A25 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 026 A26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 027 A27 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 028 A28 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0
Jumlah 17 9 12 13 20 16 17 16 15 12 5 16 11 10 13 12 8tingkat kesukaran 0,607 0,321 0,429 0,464 0,714 0,571 0,607 0,571 0,536 0,429 0,179 0,571 0,393 0,357 0,464 0,429 0,286status butir soal sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Sulit sedang sedang sedang sedang sedang Sulit
keterangan TK<=0.70 maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan sedang, jika TK<0.30 atau Tk>0.70 maka tingkat kesukaran soal dikatakan sul
197
Nomor Soal18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 01 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 11 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 10 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 01 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 01 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 00 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 01 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 00 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 00 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 00 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 01 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 11 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 01 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 00 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 01 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 00 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 10 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 01 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 01 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 01 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 10 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 11 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 10 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0
14 11 11 12 14 12 16 8 13 13 10 7 13 10 8 14 12 10 5 13 90,500 0,393 0,393 0,429 0,500 0,429 0,571 0,286 0,464 0,464 0,357 0,250 0,464 0,357 0,286 0,500 0,429 0,357 0,179 0,464 0,321
sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Sulit sedang sedang sedang Sulit sedang sedang Sulit sedang sedang sedang Sulit sedang sedang
198
Nomor Soal39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 01 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 00 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 10 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 00 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 00 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 00 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 01 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 00 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 00 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 01 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 11 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 01 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 00 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 00 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 01 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 11 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 01 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 00 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0
10 9 10 8 10 14 11 11 10 15 17 12 11 13 16 14 11 14 7 80,357 0,321 0,357 0,286 0,357 0,500 0,393 0,393 0,357 0,536 0,607 0,429 0,393 0,464 0,571 0,500 0,393 0,500 0,250 0,286
sedang sedang sedang Sulit sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang sedang Sulit Sulit
199
59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 Jumlah1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 311 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 231 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 261 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 281 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 170 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 180 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 191 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 161 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 450 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 170 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 220 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 211 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 320 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 300 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 291 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 221 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 301 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 370 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 321 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 321 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 371 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 460 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 170 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 391 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 481 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 481 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 410 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 27
17 10 9 10 10 8 14 11 12 14 10 17 8300,607 0,357 0,321 0,357 0,357 0,286 0,500 0,393 0,429 0,500 0,357 0,607
sedang sedang sedang sedang sedang Sulit sedang sedang sedang sedang sedang sedang
192
No NamaNomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1825 A25 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 126 A26 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 022 A22 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1
9 A9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 127 A27 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 124 A24 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 121 A21 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 018 A18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 019 A19 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 120 A20 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 013 A13 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0
1 A1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 117 A17 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 014 A14 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1P1 0,643 0,286 0,500 0,643 0,714 0,714 0,714 0,643 0,571 0,571 0,214 0,857 0,571 0,571 0,643 0,714 0,429 0,571
15 A15 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 14 A4 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1
28 A28 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 03 A3 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 02 A2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
16 A16 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 111 A11 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 012 A12 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0
7 A7 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16 A6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1
23 A23 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 010 A10 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0
5 A5 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 08 A8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0P2 0,571 0,357 0,357 0,286 0,714 0,429 0,500 0,500 0,500 0,286 0,143 0,286 0,214 0,143 0,286 0,143 0,143 0,429
Daya Beda 0,071 -0,071 0,143 0,357 0,000 0,286 0,214 0,143 0,071 0,286 0,071 0,571 0,357 0,429 0,357 0,571 0,286 0,143Status Butir Soal Jelek Jelek Jelek Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Baik Baik Baik Baik Baik Jelek Jelek
Keterangan butir soal mempunyai daya pembeda baik jika>=0.30
193
Nomor Soal19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 11 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 10 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 00 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 10 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 00 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 00 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 00 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 00 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 10 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 01 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 01 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 10 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1
0,357 0,500 0,571 0,571 0,571 0,786 0,500 0,500 0,643 0,500 0,286 0,714 0,429 0,500 0,643 0,571 0,429 0,214 0,571 0,5001 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 01 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 11 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 00 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 00 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 01 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 01 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 00 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 00 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 00 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 00 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 01 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0,429 0,286 0,286 0,429 0,286 0,357 0,071 0,429 0,286 0,214 0,214 0,214 0,286 0,071 0,357 0,286 0,286 0,143 0,357 0,143-0,071 0,214 0,286 0,143 0,286 0,429 0,429 0,071 0,357 0,286 0,071 0,500 0,143 0,429 0,286 0,286 0,143 0,071 0,214 0,357
Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Baik Baik Jelek Baik Jelek Jelek Baik Jelek Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Baik
194
Nomor Soal39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58
1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 00 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 10 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 01 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 10 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 01 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 00 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 00 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 01 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 00 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
0,429 0,500 0,500 0,500 0,357 0,429 0,429 0,643 0,357 0,714 0,714 0,571 0,571 0,643 0,714 0,643 0,429 0,643 0,357 0,4290 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 00 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 00 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 00 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 01 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 11 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 00 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 00 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 00 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 01 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 00 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0
0,286 0,143 0,214 0,071 0,357 0,571 0,357 0,143 0,357 0,357 0,500 0,286 0,214 0,286 0,429 0,357 0,357 0,357 0,143 0,1430,143 0,357 0,286 0,429 0,000 -0,143 0,071 0,500 0,000 0,357 0,214 0,286 0,357 0,357 0,286 0,286 0,071 0,286 0,214 0,286
Jelek Baik Jelek Baik Jelek Jelek Jelek Baik Jelek Baik Jelek Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek
195
Jumlah59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 481 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 481 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 461 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 451 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 410 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 391 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 371 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 370 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 321 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 321 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 321 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 311 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 300 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 30
0,786 0,500 0,357 0,357 0,571 0,500 0,500 0,357 0,571 0,643 0,429 0,6430 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 291 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 280 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 271 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 261 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 231 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 220 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 220 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 210 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 190 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 180 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 170 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 171 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 171 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 16
0,429 0,214 0,286 0,357 0,143 0,071 0,500 0,429 0,286 0,357 0,286 0,5710,357 0,286 0,071 0,000 0,429 0,429 0,000 -0,071 0,286 0,286 0,143 0,071
Baik Jelek Jelek Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek
200
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
N Taraf Signif N Taraf Signif N Taraf Signif5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.3454 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.3305 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.3067 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.2968 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.2869 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.26312 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.25613 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.23014 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.21015 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.18117 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.14818 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.12819 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.11520 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.09722 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.09123 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.08624 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.08125 0.396 0.505 49 0.281 0.36426 0.388 0.496 50 0.279 0.361
(Sugiyono, 2016: 455)
201
Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
Skor dan Nilai Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA. 1 SMA Negeri 2 Pinrang
No Nama Siswa Skor Pretest
Nilai Pretest
1 ADRIANA 10 29 2 AFDAL SYAFRUDDIN 5 15 3 AFRIANI 13 38 4 AGIL REZKY RAMADHAN 5 15 5 DINDA DWI SYAM PERTIWI 11 32 6 FIFI CITRA ALAYDA 5 15 7 HASLINDA WIJAYA 13 38 8 HASRIANI 10 29 9 HERNAN CRESPO 6 18 10 IFA NURASYKIN 12 35 11 IHSAN DAHLAN 6 18 12 INDAH PUTRI AMELIA 8 24 13 KESIA RATNA SILOLO 11 32 14 MEGAWATI 9 26 15 MUH. ARHAM MAJID 8 24 16 MUH. HUSAIFI 7 21 17 MUH. ILHAM JAMAL 9 26 18 MUHAMMAD AKMAL 6 18 19 NUR ARESKI 6 18 20 NURAFNI A 6 18 21 NURHIDAYA 9 26 22 NURHIKMA 11 32 23 NURUL NASIRA 12 35 24 PUTRI 10 29 25 RAMADANI 6 18 26 RISKI RENALDY 4 12 27 SAFITRI 5 15 28 SITTI MASITA 7 21 29 SOFYAN 6 18 30 SRI GUSRIYANTI PUTRI 13 38 31 SY FATHYA FARHANA 14 41 32 USWATUN HASANAH 8 24
202
Analisis Data Tes Hasil Belajar Fisika (Pretest)
1. Mencari Banyaknya data
n = 32
2. Mencari Nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar = 41
Nilai terkecil = 12
3. Mencari rentang Nilai
R = Nilai terbesar – Nilai terkecil
R = 41 – 12 = 29
4. Mencari banyakanya interval kelas
BIK = 1 + ( 3,3 + Log n )
BIK = 1 + ( 3,3 + Log 32 )
BIK = 1 + 4,97
BIK = 5,97 atau 6
5. Mencari panjang kelas
�� =�
�����ℎ��������=
29
6= 4,83����5
6. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Peserta Didik kelas XI IPA.1
Kelas Interval
Frekuensi (f)
Nilai Tengah
(Xi ) Xi
2 fi Xi fi Xi2
12 – 16 5 14 196 70 980 17 – 21 9 19 361 171 3249 22 – 26 6 24 576 144 3456 27 – 31 3 29 841 87 2523 32 – 36 5 34 1156 170 5780 37 – 41 4 39 1521 156 6084 Jumlah �f = 32 �Xi = 159 � Xi
2 = 4651 � fi Xi = 798 � fi Xi2 = 22072
7. Menentukan rata-rata (Mean)
�� =∑�� X�
∑��=
798
32= 24,94
8. Menetukan Standar Deviasi
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(32)(22072) − (798)�
32(32 − 1)
203
� = �706304 − 636804
32 × 31
� = �69500
992= �70,06 = 8,37
9. Varians data
�� =(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
�� =(32)(22072) − (798)�
32(32 − 1)
�� =706304 − 636804
32 × 31
�� =69500
992= 70,06
204
Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
Skor dan Nilai Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA. 1 SMA Negeri 2 Pinrang
No Nama Siswa Skor Posttest
Nilai Posttest
1 ADRIANA 27 79 2 AFDAL SYAFRUDDIN 20 59 3 AFRIANI 28 82 4 AGIL REZKY RAMADHAN 19 56 5 DINDA DWI SYAM PERTIWI 27 79 6 FIFI CITRA ALAYDA 24 71 7 HASLINDA WIJAYA 25 74 8 HASRIANI 23 68 9 HERNAN CRESPO 20 59 10 IFA NURASYKIN 21 62 11 IHSAN DAHLAN 23 68 12 INDAH PUTRI AMELIA 28 82 13 KESIA RATNA SILOLO 27 79 14 MEGAWATI 26 76 15 MUH. ARHAM MAJID 23 68 16 MUH. HUSAIFI 25 74 17 MUH. ILHAM JAMAL 28 82 18 MUHAMMAD AKMAL 21 62 19 NUR ARESKI 26 76 20 NURAFNI A 26 76 21 NURHIDAYA 26 76 22 NURHIKMA 27 79 23 NURUL NASIRA 25 74 24 PUTRI 25 74 25 RAMADANI 24 71 26 RISKI RENALDY 74 74 27 SAFITRI 26 76 28 SITTI MASITA 28 82 29 SOFYAN 23 68 30 SRI GUSRIYANTI PUTRI 23 68 31 SY FATHYA FARHANA 25 74 32 USWATUN HASANAH 29 85
205
Analisis Data Tes Hasil Belajar Fisika (Posttest)
1. Mencari Banyaknya data
n = 32
2. Mencari Nilai terbesar dan terkecil
Nilai terbesar = 85
Nilai terkecil = 56
3. Mencari rentang Nilai
R = Nilai terbesar – Nilai terkecil
R = 85 – 56 = 29
4. Mencari banyakanya interval kelas
BIK = 1 + ( 3,3 + Log n )
BIK = 1 + ( 3,3 + Log 32 )
BIK = 1 + 4,97
BIK = 5,97 atau 6
5. Mencari panjang kelas
�� =�
�����ℎ��������=
29
6= 4,83����5
6. Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Peserta Didik kelas XI IPA.1
Kelas Interval
Frekuensi (f)
Nilai Tengah
(Xi ) Xi
2 fi Xi fi Xi2
56 – 60 3 58 3364 174 10092 61 – 65 2 63 3969 126 7938 66 – 70 5 68 4624 340 23120 71 – 75 8 73 5329 584 42632 76 – 80 9 78 6084 702 54756 81 – 85 5 83 6889 415 34445 Jumlah �f = 32 �Xi = 423 � Xi
2 = 30259 � fi Xi = 2341 � fi Xi2 = 172983
7. Menentukan rata-rata (Mean)
�� =∑ �� X�
∑ ��=
2341
32= 73,156����73,16
8. Menetukan Standar Deviasi
� = �(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
� = �(32)(172983) − (2341)�
32(32 − 1)
206
� = �5535456 − 5480281
32 × 31
� = �55175
992= �55,620 = 7,458����7,46
9. Varians data
�� =(�)(∑���) − (∑��)
�
�(� − 1)
�� =(32)(172983) − (2341)�
32(32 − 1)
�� =5535456 − 5480281
32 × 31
�� =55175
992= 55,62
207
“ Analisis Uji N-Gain”
g = ����������
����� � ����
Tabel Kategori Tingkat N-Gain
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
g < 0,3 Rendah
(Meltzer, 2003 :153)
No. Subjek
Nama Nilai
Gain N-Gain Kategori Pretest Posttest
1 ADRIANA 29 79 50 0.70 Tinggi
2 AFDAL SYAFRUDDIN 15 59 44 0.52 Sedang
3 AFRIANI 38 82 44 0.71 Tinggi
4 AGIL REZKY RAMADHAN 15 56 41 0.48 Sedang
5 DINDA DWI SYAM PERTIWI 32 79 47 0.69 Sedang
6 FIFI CITRA ALAYDA 15 71 56 0.66 Sedang
7 HASLINDA WIJAYA 38 74 36 0.58 Sedang
8 HASRIANI 29 68 39 0.55 Sedang
9 HERNAN CRESPO 18 59 41 0.50 Sedang
10 IFA NURASYKIN 35 62 27 0.42 Sedang
11 IHSAN DAHLAN 18 68 50 0.61 Sedang
12 INDAH PUTRI AMELIA 24 82 58 0.76 Tinggi
13 KESIA RATNA SILOLO 32 79 47 0.69 Sedang
14 MEGAWATI 26 76 49 0.68 Sedang
15 MUH. ARHAM MAJID 24 68 44 0.58 Sedang
16 MUH. HUSAIFI 21 74 53 0.67 Sedang
17 MUH. ILHAM JAMAL 26 82 55 0.76 Tinggi
18 MUHAMMAD AKMAL 18 62 44 0.54 Sedang
19 NUR ARESKI 18 76 58 0.71 Tinggi
20 NURAFNI A 18 76 58 0.71 Tinggi
21 NURHIDAYA 26 76 50 0.68 Sedang
22 NURHIKMA 32 79 47 0.69 Sedang
23 NURUL NASIRA 35 74 39 0.60 Sedang
24 PUTRI 29 74 45 0.63 Sedang
25 RAMADANI 18 71 53 0.65 Sedang
208
Nilai rata-rata pretest = 24,94
Nilai rata-rata posttest = 72,91
Nilai ideal/maksimum = 100,00
g = ����������
����� � ����
g = ��,��� ��,��
���,��� ��,��
g = ��,��
��,��
g = 0,6391����0,64 (kategori sedang)
26 RISKI RENALDY 12 74 62 0.70 Tinggi
27 SAFITRI 15 76 61 0.72 Tinggi
28 SITTI MASITA 21 82 61 0.77 Tinggi
29 SOFYAN 18 68 50 0.61 Sedang
30 SRI GUSRIYANTI PUTRI 38 68 30 0.48 Sedang
31 SY FATHYA FARHANA 41 74 33 0.56 Sedang
32 USWATUN HASANAH 24 85 61 0.80 Tinggi
Nilai Tertinggi 41.00 85.00
Nilai Terendah 12.00 56.00
Nilai Rata-rata 24.94 72.91 0.64 Sedang
Standar Deviasi 8.25 7.45 Varians 68.00 55.44
Nilai Ideal 100.00
209
Daftar Hadir dan Dokumentasi
E.1. Daftar Hadir Peserta Didik
E.2. Daftar Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
E.3. Dokumentasi
210
211
212
Daftar Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang
No NamaLembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Jumlah Rata-rataI II III IV V VI VII
1 ADRIANA 85 83 71 93 82 84 82 580 832 AFDAL SYAFRUDDIN 80 70 80 89 89 83 80 571 823 AFRIANI 85 70 80 80 81 79 78 553 794 AGIL REZKY RAMADHAN 0 70 0 75 0 76 70 291 735 DINDA DWI SYAM PERTIWI 87 75 88 90 90 86 82 598 856 FIFI CITRA ALYADA 80 77 73 89 86 88 80 573 827 HASLINDA WIJAYA 80 73 80 81 80 78 78 550 798 HASRIANI 83 82 71 90 82 83 82 573 829 HERNAN CRESPO 80 80 70 88 80 79 79 556 79
10 IFA NURASYKIN 80 70 70 80 80 78 76 534 7611 IHSAN DAHLAN 83 74 83 88 89 83 80 580 8312 INDAH PUTRI AMELIA 85 78 85 90 90 85 82 595 8513 KESIA RATNA SILOLO 83 74 74 90 90 89 82 582 8314 MEGAWATI 79 70 73 80 80 80 78 540 7715 MUH. ARHAM MAJID 79 78 78 87 87 0 80 489 8216 MUH. HUSAIFI 80 70 73 80 79 80 78 540 7717 MUH. ILHAM JAMAL 85 79 70 88 80 83 80 565 8118 MUHAMMAD AKMAL 78 70 73 78 79 80 78 536 7719 NUR ARESKI 85 80 70 89 80 84 81 569 8120 NURAFNI A 78 0 73 80 79 80 76 466 78
213
21 NURHIDAYAH 84 74 85 90 89 85 82 589 8422 NURHIKMA 85 78 75 90 90 90 82 590 8423 NURUL NASIRA 78 70 73 80 79 80 76 536 7724 PUTRI 85 80 70 89 80 84 81 569 8125 RAMADANI 84 74 79 78 0 80 80 475 7926 RISKI RENALDY 85 78 75 90 88 89 82 587 8427 SAFITRI 85 0 73 75 78 75 75 461 7728 SITTI MASITA 87 75 88 92 92 86 83 603 8629 SOFYAN 79 70 73 78 78 74 73 525 7530 SRI GUSRIYANTI PUTRI 87 73 74 90 89 88 80 581 8331 SY FATHYA FARHANA 85 70 73 75 78 75 75 531 7632 USWATUN HASANAH 87 80 81 93 83 85 83 592 85
Rata-Rata 80 70 74 85 78 80 7978,04Nilai Tertinggi 87 83 88 93 92 90 83
Nilai Terendah 0 0 0 75 0 0 70
214
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
LKPD Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
I 80 87 0II 70 83 0III 74 88 0IV 85 93 75V 78 92 0VI 80 90 0VII 79 83 70
Gambar 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
0102030405060708090100
I
Nila
i
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang
214
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
LKPD Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
I 80 87 0II 70 83 0III 74 88 0IV 85 93 75V 78 92 0VI 80 90 0VII 79 83 70
Gambar 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
II III IV V VI VII
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang
214
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
LKPD Nilai Rata-Rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah
I 80 87 0II 70 83 0III 74 88 0IV 85 93 75V 78 92 0VI 80 90 0VII 79 83 70
Gambar 1. Rekapitulasi Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas XI IPA.1SMA Negeri 2 Pinrang
Nilai Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)Kelas XI IPA.1 SMA Negeri 2 Pinrang
Nilai Rata-Rata
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
215
DOKUMENTASI
Kegiatan Tes Awal (Pretest)
216
Kegiatan Proses Belajar Mengajar Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
217
218
219
Kegiatan Penutup
220
221
Kegiatan Tes Akhir (Posttest)
222
Persuratan
232
RIWAYAT HIDUP
Hardianti. Lahir di Tatae Kec. Duampanua Kab.
Pinrang pada tanggal 26 Juli 1995. Anak kedua dari
tiga bersaudara, dari pasangan Ayahanda Haruna, S.Pd
dan Ibunda Darmawati. Penulis mulai memasuki
pendidikan formal di SDN 45 Tatae, Kec. Duampanua
pada tahun 2001 dan tamat pada tahun 2007, kemudian melanjutkan pendidikan
ke SMP Negeri 1 Duampanua pada tahun 2007 dan tamat pada tahun 2010. Pada
tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Duampanua yang
kini berganti nama menjadi SMA Negeri 2 Pinrang dan tamat pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 pula, penulis mendaftar dan dinyatakan lulus sebagai
mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika pada Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Top Related