7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
1/30
Dengue FeverDIMAS MUHAMMAD AKBAR 2008.031.0003
TUTORIAL KLINIK STASE ILMU PENYAKIT DALAM
DOKTER PEMBIMBING: DR. NIARNA LUSI, SP. PD
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
2/30
Anamnesis
Identitas Nama Lengkap: Tn. Dedi Suprihatin
Jenis Kelamin: Laki-laki
Usia: 19 tahun
Alamat: Celungan, Sumberagung, Moyudan, Sleman, Yogyakarta
Tanggal Masuk: 17 Februari 2013
Keluhan Utama: Demam
Keluhan Lain: Pusing, mual/muntah, nafsu makan menurun, badanperut
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
3/30
Anamnesis (lanjutan)
Riwayat Penyakit Sekarang:Demam hari ke-2, mendadak tinggi terus-menerus, panas naik tsudah minum obat warung. Demam disertai dengan pusing, mual pada hari pertama demam, nafsu makan menurun, lemas, badandan nyeri perut. Batuk pilek, mimisan, gusi berdarah, peteperdarahan spontan lain disangkal. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Mondok pertama kali, sebelumnya pernah demam tapi tidak sampdi RS. Riwayat penyakit hipertensi, DM, penyakit jantung, asma,disangkal. Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria disangkal.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
4/30
Anamnesis & Pemeriksaan Fisik
Riwayat Keluarga: Keluhan serupaseperti pasien disangkal
Riwayat Sosial: Ada tetangga yangmondok di RS karena demam dankeluhan serupa seperti pasien
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: tampak lemas
TD: 100/60
Nadi: 101 x/m
Suhu: 38,4C
RR: 18x/m
Pem. Kepala:
SI (-/-); CA (-/-)
Udem palpebral (-)
Mukosa Basah (+)
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
5/30
Pemeriksaan Fisik
Lidah kotor (-) Tonsil hiperemis (-)
Sianosis (-)
Pem. Leher:
Limfonodi bengkak (-)
Tiroid membesar (-)
Dilatasi vena jugularis (-)
Pem. Thorax: Inspeksi: Jejas (-), b
gerakan dada simekordis tak tampak
Palpasi: Vocal Fremitiktus kordis tak teraba
Perkusi: Sonor
Auskultasi: Suara parnormal, suara jantung
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
6/30
Pemeriksaan Fisik
Pem. Abdomen: Inspeksi: Jejas (-), datar
Auskultasi: Bising Usus (+) normal
Palpasi: Supel (+), distensi (-), NTE (+),hepar dan lien tidak teraba
Perkusi: Timpani
Pem. Ekstrimitas:
Udem (-)
Akral hangat (+)
Capillary refill < 3 detik
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
7/30
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi: AL: 8,7 (4-10ribu/uL)
Hitung Jenis Leukosit
Eosinofil: 0 (0-5%)
Basofil: 0 (0-1%)
Netrofil: 85 (50-70%)
Limfosit: 10 (25-40%)
Monosit: 5 (2-8)
AE: 4,88 (4,4-5,9 juta/uL)
Hb: 14,5 (12-17 gr/dL)
HMT: 47 (36-52%)
MCV: 97,1 (80-100 fl)
MCH: 29,7 (22-34 pg)
MCHC: 30,6 (32-36 gr/dL
RDW: 13 (11,6-14,8%)
AT: 146 (150-450 ribu/uL
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
8/30
Diagnosis & Terapi
Diagnosis
Observasi Febris Hari Ke-2 Suspek DF tanpa warning si Terapi:
Medikamentosa: RL 20 tpm, imunos 2x1, ondansentron 1 amp 1 amp IV, sistenol 3x1, tomit 2x1 amp
Pemantauan: Vital sign; cairan yang masuk dan keluar; urin outanda-tanda warning signs; tanda-tanda syok; cek HMT, AT per ha
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
9/30
Follow Up
18-02-2013 (III) 19-02-2013 (IV) 20-0Tek. Darah 100/90 110/70
Suhu 36,7 37,7
Nadi 86x 84x
Frek. Napas 20x 18x
Trombosit 137 92
Hematokrit 47 43
Keluhan Mual Agak demam, nyeri epigastric
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
10/30
Definisi dan Insidensi
Dengue Fever (DF) dan Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalainfeksi yang disebabkan oleh salah satu dari 4 serotipe virus (DENdari genus flavivirus, yang disebut virus dengue.
Insidensi tertinggi dari demam berdarah terjadi di negara tropisTenggara, India, dan Amerika.
Menurut Depkes RI, insidensi DBD mulai dari 0,05 insiden p
penduduk di tahun 1968, menjadi 35.19 insidensi per 100.000 ptahun 1998, dan menjadi 41.48 insiden per 100.000 penduduk di ta
Pada 1-5% kasus, penyakit ini dapat menjadi lebih berat denganplasma yang luas dan kadang-kadang terjadi perdarahan.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
11/30
Epidemiologi
Demam berdarah dengue (DBD) dapat mengancam kehidupan denkematian 20% yang dapat dikurangi menjadi di bawah 1% dengan myang terutama mengandalkan penanganan cairan secara hati-hati.
Demam berdarah menyerang manusia di segala usia. Di Asia Tenmerupakan daerah hiperendemik, demam berdarah umumnya anak di bawah 15 tahun.
Umumnya menyerang anak di bawah umur 15 tahun, akan tetapimenyerang orang dewasa.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
12/30
Epidemiologi (lanjutan)
Jumlah Penderita DBD Per Provinsi Tahun 2009
(Buku Database Pembangunan Bidang Kesehatan Dan
Gizi Masyarakat)
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
13/30
Etiologi Virus dengue termasuk familia Flaviridae, dari genus Flavivirus.
ekologinya Flavivirus disebutArbovirus.
Ada 4 serotipe dari virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Desalah satu serotipe virus Den akan menghasilkan antibodi protserotipe tersebut pada waktu yang lama, tetapi tidak ada cross(perlindungan silang) terhadap serotipe virus Den yang lain.
1. Virus disebarkan ke manusia dalam ludah nyamuk
2. Virus bereplikasi di dalam organ target
3. Virus menginfeksi sel darah putih dan jaringan limfatik
4. Virus dikeluarkan dan beredar dalam darah
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
14/30
Etiologi (lanjutan)
5. Nyamuk yang kedua menghisap virus bersamadengan darah
6. Virus bereplikasi di midgut nyamuk dan organ
lain, menginfeksi kelenjar ludah nyamuk
7. Virus bereplikasi di kelenjar ludah nyamuk
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
15/30
Faktor Risiko Virus strain (genotype) Potensial epidemic: level viremia, k
infeksius
Virus serotype Resiko DHF yang paling besar adalah DEN-2, diiDEN-4 dan DEN-1
Adanya antibodi anti-dengue sebelumnya
Infeksi sebelumnya
Adanya antibodi ibu pada bayi
Gen dari pejamu
Usia
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
16/30
Patofisiologi & Patogenesis Peningkatan permeabilitas vaskular
menyebabkan kebocoran plasma hipovolemia syok.
Kebocoran plasma masuk ke cavumpleura dan peritoneum & hanyaberlangsung 24-48 jam.
Hemostatsis yg abnormal menyebabkanvaskulopati, trombositopenia, dankoagulopati manifestasi perdarahanyang bervariasi.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
17/30
Manifestasi Klinis
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
18/30
Manifestasi Klinis
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
19/30
Fase Demam (Febrile Phase) Demam akut 2-7 hari, wajah & kulit memerah (flushing), nyeri selu
mialgia, atralgia dan sakit kepala. Nyeri tenggorokan, faring hipekonjunctiva hiperemis dapat ditemukan. Anorexia, nausea dan munterjadi. Sulit untuk membedakan dengue dan non dengue pada fauji torniquet positif mempertinggi kemungkinan infeksi virus dentimbulnya warning sign yang akan membuat pasien masuk ke fase k
Petechiae, mimisan dan gusi berdarah dapat terjadi. Perdarahan yang masif dapat terjadi pada wanita usia muda dan perdarahan sadapat terjadi pada fase ini, tetapi jarang. Hati dapat memtegang/nyeri. Pemeriksaan darah rutin ditemukan leukopenia ymenjadi dasar klinisi untuk menilai pasien sudah terjangkit virus de
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
20/30
Fase Kritis (Critical Phase) Peningkatan permeabilitas kapiler dan kadar hematokrit dapat t
temperatur tubuh turun menjadi 37,5-38C pada hari ke 3-7. Inilah fase kritis. Leukopenia yang progresif dan trombositopenia mengkebocoran plasma. Efusi pleura dan ascites tergantung dari derajatplasma dan volume dari terapi cairan. Foto thorax dan ultabdomen dapat digunakan untuk mendiagnosis efusi pleura dan asc
Syok didahului oleh timbulnya warning sign. Temperatur tusubnormal saat syok terjadi. Dengan syok yang memanjang,hipoperfusi organ yang mengakibatkan kegagalan organ, metabodan disseminated intravascular coagulation (DIC). Perdarahan bmenyebabkan hematokrit menurun pada syok berat. Leukosit akansebagai kompensasi perdarahan parah.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
21/30
Recovery Phase Bila pasien telah melewati 24-48 jam fase kritis, reabsorpsi
kompartemen extravascular terjadi dalam 48-72 jam. Keadaan umumembaik, kembalinya nafsu makan, berkurangnya gejala gastrhemodinamik stabil dan cukup diuresis. Beberapa pasien mengisles of white in the sea of red. Beberapa mengalami pruriBradikardia dan perubahan EKG dapat terjadi pada fase ini.
Hematokrit kembali normal atau lebih rendah karena efek dilusi c
diberikan. Leukosit kembali meningkat disusul dengan metrombosit berangsur-angsur.
Selama fase kritis dan penyembuhan, terapi cairan yang berlebdihubungkan dengan udem pulmo atau gagal jantug kongestif.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
22/30
Severe Dengue Diawali oleh hipovolemia yang memburuk dan menghasilkan syo
terjadi pada hari ke-4 atau 5 dari perjalanan penyakit, ditandai olsigns.
Syok ditandai dengan kebocoran plasma (hematocrit meningkat, eascites, kompensasi sirkulasi akibat syok seperti takikardia, akcapillary refill time > 3 detik, nadi lemah atau sulit diraba, tekanammHg , tekanan darah tak dapat diukur), perdarahan spontan, status mental (letargi, somnolen, koma, konvulsi), gangguan gastyang hebat (muntah persisten, nyeri abdomen yang sangat, kuningorgan yang parah (gagal hati akut, gagal ginjal akut, encephaloencephalitis, cardiomyopathy)
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
23/30
Diagnosis Anamnesis
Onset demam, kuantitas oral intake, penilaian warning signs, diare,status mental, urine output (frekuensi, volume, dan waktu terakhir RPD, RPK dan riwayat sosial yang berhubungan dengan penyebaran viperjalanan ke area endemis dengue, co-existing conditions (infobesitas, DM, hipertensi), jungle trekking and swimming in(leptospirosis, tipes, malaria), recent unprotected sex atau penyalahg
obatan (HIV akut), social circumstances (living alone, living far from hewithout reliable means of transport)
Pemeriksaan Fisik
Penilaian status mental, hidrasi, hemodinamik, takipneu/nafas aspleura, rash, manifestasi perdarahan, tes tourniquet
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
24/30
Pemeriksaan Penunjang Uji laboratorium klinis
CBCWBC, platelets, hematocrit
Albumin
Tes fungsi hati
Urinuntuk mengecek hematuria microscopic
Dengue-specific tests
Isolasi virus
Serology
Haemagglutination Inhibition Test (HI Test)
Complement Fixation Test (CF Test)
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
25/30
Pemeriksaan Penunjang (lanjuta Neutralization Test (NF Test)
Elisa Anti Dengue IgM & IgG
IgM timbul pada infeksi primer dan sekunder sekitar harkadarnya meningkat pada akhir minggu pertama sampai dengke-3 dan menghilang pada minggu ke-6. IgG timbul pada hamencapai kadar tertinggi pada hari ke-14, kemudian bertahberbulan-bulan. Pada infeksi sekunder, IgG meningkat pad
melebihi kadar IgM
Uji Dengue NS1 Antigen
Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
26/30
Algoritme Diagnosis dan Tatalaks
LIHAT LAMPIRAN
Print algoritme, textbox G, H, J, K, figur
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
27/30
Diagnosis Banding
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
28/30
Kriteria Pulang (Discharge Criter Tidak demam selama 48 jam tanpa antipiretik
Secara klinis tampak perbaikan (nafsu makan membaik, status hemurine output)
Hematokrit stabil dalam 3 hari setelah sembuh dari syok dan tanpa
Angka trombosit sudah meningkat > 50.000/mm3.
Tidak ada distress respirasi dari efusi pleura.
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
29/30
Prognosis Baik jika penanganan tepat dan cepat
Demam berdarah dengue (DBD) dapat mengancam kehidupan denkematian 20% yang dapat dikurangi menjadi di bawah 1% dengan myang terutama mengandalkan penanganan cairan secara hati-hati
7/29/2019 Dengue Fever 2009 WHO
30/30
Referensi Dengue Guidelines For Diagnosis, Treatment, Prevention, And Control. New Edition. 2009. WHO
Gupta. K.V & Gadpayle, 2010, Subclinical Cardiac Involvement in Dengue Haemorrhagic Fever,JIACM 2010; http://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdf
TIM PENANGGULANGAN DBD DEPARTEMEN KESEHATAN R.I. darihttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20DBD%208%20Maret%2004.pdf
Thaneeya Duangchinda, etc. 2010. Immunodominant T-cell responses to dengue virus NS3 are associated wwww.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1010867107
Gupta. K.V & Gadpayle, 2010, Subclinical Cardiac Involvement in Dengue Haemorrhagic Fever,JIACM 2010;
http://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdf
Halstead S.B. 2008.Dengue in Tropical Medicine, Science and Practice. Imperial College Press, London; 5:285
Ministry of Health Sri Lanka. 2010. Guidelines for the management of DF and DHF in adults darihttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdf
http://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdfhttp://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20DBD%208%20Maret%2004.pdfhttp://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1010867107http://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://www.epid.gov.lk/pdf/Dengue/Guideline%202011-01-04/Guidelines%20for%20the%20management%20of%20DF%20and%20DHF%20in%20adults.pdfhttp://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdfhttp://www.pnas.org/cgi/doi/10.1073/pnas.1010867107http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20DBD%208%20Maret%2004.pdfhttp://medind.nic.in/jac/t10/i2/jact10i2p107.pdfTop Related