1
“Cardiac Monitor Berbasis Personal Computer (PC) Parameter Electrocardiograph (ECG)”
Rohadatul ‘Aisy, Dr. I Dewa Gede Hari W.,ST., MT, Muhammad Ridha Mak’ruf, ST.,M.,Si.
Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
ABSTRAK
Cardiac Monitor merupakan alat untuk memonitor pasien yang terindentifikasi memiliki kelainan jantung dengan memanfaatkan sinyal ECG dan PCG untuk mendapatkan informasi suara jantung pertama (S1) terhadap sinyal jantung. Alat yang ada saat ini hanya menampilkan salah satu sinyal, sedangkan untuk mendapatkan diagnose suara jantung normal dan abnormal membutuhkan informasi dari kedua sinyal. Harapan penulis seorang ahli mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan aktivitas mekanik jantung dengan menampilkan kedua sinyal secara simultan.
Sinyal ECG didapatkan dari aktivitas elektrik jantung yang disadap menggunakan elektroda. Sinyal hasil sadapan dari elektroda akan diproses pada rangkaian mikrokontroller. Dalam pengolahan data untuk dapat ditampilkan pada PC penulis menggunakan IC Atmega8 sebagai pemroses mikrokontroller. Proses pemantauan alat ini dilakukan dengan menampilkan sinyal ECG pada Delphi7.
Berdasarkan hasil pengujian dan pengukuran pada 5 orang pasien dengan pengukuran sebanyak 5 kali menggunakan pembanding alat BPM pada phantom ECG dan Patient Monitor, didapatkan nilai rata-rata yang tidak jauh berbeda dengan nilai pembanding, yaitu sebesar 3 bpm pada patient monitor dengan presentase error maksimal -2,1%. Setelah melakukan proses perencanaan, percobaan, pembuatan modul, dan pengujian serta pendataan dapat disimpulkan bahwa alat “Cardiac Monitor berbasis Personal Computer parameter (ECG)” dapat digunakan dan sesuai perencanaan.
Kata Kunci : PCG, Delphi7, Monitoring
PENDAHULUAN
Cardiac Monitor merupakan alat untuk
memonitor pasien yang terindentifikasi
memiliki kelainan jantung. Salah satu metode
untuk mendeteksi awal dari penyakit jantung
yang berkaitan dengan ketidaknormalan katup
jantung yang dapat dilakukan dengan teknik
auskultasi. Auskultasi merupakan teknik
mendengarkan suara jantung menggunakan
Stetoscope Electric. Posisi perekaman pada
pasien yaitu dengan cara stethoscope mic
condenser diletakkan di Pulmonary Artery untuk
sensor Phonocardiograph. Sedangkan untuk
Electrocardiograph posisi perekaman sinyal
menggunakan lead II yaitu elektroda diletakkan
pada tubuh pasien bagian tangan kiri, kaki kanan
dan kaki kiri. Cara kerja dari alat Cardiac
Monitor ini yaitu dengan menggunakan sensor
Mic Condensor pada parameter PCG
(phonocardiograph), dan pada parameter ECG
(Electrocardiograph) menggunakan electrode
lead II. Kemudian hasil rekaman sinyal ECG
dan hasil rekaman suara PCG ditampilkan ke
PC (Personal Computer).
2
Kerusakan pada jantung yang menyebabkan
terjadinya murmur (membuka dan menutupnya
katup jantung) tidak bisa diklasifikasikan secara
spesifik dari sinyal jantung saja. Murmur
tersebut menimbulkan getaran yang
menyebabkan terjadinya suara jantung, sehingga
dibutuhkan klasifikasi suara jantung dan sinyal
jantung untuk mengidentifikasi kelainan jantung
Pentingnya klasfikasi suara jantung dan
sinyal jantung didukung oleh penelitian yang
sudah dilakukan. Salah satunya penelitian
kelainan suara jantung dengan auskultasi
menggunakan stetoskop, tetapi dalam
mendapatkan suara jantung normal dan tidak
normal yang akurat membutuhkan kepekaan
telinga dan tingkat pengalaman seorang ahli
untuk membedakan satu kelainan dengan
kelainan yang lain. (Eko Agus S.,2012). Sinyal
ECG juga dapat memberikan informasi terkait
aktivitas mekanik jantung, tetapi tidak
sepenuhnya bisa menggambarkan kelainan
jantung yang sebelumnya dialami, sehingga
kelainan jantung tersebut tidak bisa dideteksi
dari sinyal jantung. (Eko Agus S.,2012).
Electrocardiography (ECG) berbasis Personal
Computer pernah dibuat oleh (Agnia Nerlika,
2008), tetapi hanya menampilkan grafik sinyal
ECG Dan Phonocardiography (PCG) berbasis
Personal Computer oleh (Dian Hera Natalina,
2011) hanya menampilkan grafik sinyal PCG.
Dari latar belakang masalah diatas, Penulis
menggabungkan kedua alat tersebut untuk
menampilkan kedua sinyal secara simultan, serta
untuk mendapatkan informasi tentang suara
jantung pertama (S1) terhadap sinyal jantung
melalui alat Cardiac Monitor.
BATASAN MASALAH
1. Posisi perekaman sinyal jantung hanya pada
lead 2
2. Perekaman sinyal jantung menggunakan
elektroda
3. Grafik ECG (P,Q,R,S, dan T) akan
ditampilkan pada PC
4. Tampilan sinyal jantung berupa grafik
5. Menggunakan IC Mikrokontroller Atmega8
6. Menggunakan Delphi7 sebagai software
monitoring ECG
7. Setelah di SAVE tampilan terdapat garis batas
sejajar pada pulsa R sinyal ECG
RUMUSAN MASALAH
Dapatkah dibuat alat Cardiac Monitor
dengan sinyal ECG dan sinyal PCG berbasis
Personal Computer (PC)?
TUJUAN PENELITIAN
1) TujuanUmum
Dibuat alat Cardiac Monitor dengan
sinyal ECG dan sinyal PCG berbasis
Personal Computer (PC)?
2) Tujuan Khusus
1. Merancang rangkaian penyadap sinyal
jantung.
2. Merancang rangkaian pengolah sinyal
jantung.
3. Merancang software untuk menampilkan
bentuk sinyal pada monitor.
4. Merancang rangkaian minimum system
microcontroller Atmega8.
3
5. Merancang software pada pemrograman
Delphi untuk tampilan hasil grafik sinyal
ECG.
MANFAAT PENELITIAN
1) Manfaat Teoritis
Untuk menambah ilmu pengetahuan di
bidang teknik elektromedik khususnya tentang
dua variabel dalam dinamika jantung yaitu suara
jantung menggunakan Phonocardiography dan
sinyal jantung menggunakan
Electrocardiography.
2) Manfaat Praktis
Diharapkan dengan menggunakan alat ini
dapat membantu mengklasifikasikan dan
menjelaskan kelainan jantung yang sebelumnya
terjadi kerusakan pada jantung yang
menyebabkan terjadinya murmur (membuka dan
menutupnya katup jantung) melalui sinyal suara
jantung dan sinyal jantung.
TELAAH PUSTAKA
1) Jantung
Jantung ( dalam bahasa Yunani disebut
cardia ) adalah sebuah rongga, organ berotot
yang memompa darah lewat pembuluh darah
oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung
adalah salah satu organ yang berperan dalam
sistem peredaran darah.
Gambar Jantung Manusia
Secara internal, jantung dipisahkan oleh
sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian,
dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua
pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung.
Belahan ini terdiri dari dua rongga yang
dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat
disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat
rongga, yaitu serambi kanan dan serambi kiri,
serta bilik kanan dan bilik kiri
2) Sinyal Jantung
Jantung amerupakan otot yang bekerja terus
menerus seperti pompa. Setiap denyut jantung
dibentuk oleh gerakan impuls listrik dari dalam
otot jantung. Sel-sel pacemaker merupakan
sumber bioelektrik jantung. Ada tiga sumber
utama pacemaker, yaitu SA Node, AV Node dan
serabut punkinje / otot ventrikel.
Electrocardiograph (ECG) merupakan
metoda yang umum dipakai untuk mengukur
kinerja jantung manusia melalui aktivitas
elektrik jantung. Sinyal jantung (ECG)
merupakan sinyal biomedik yang bersifat
nonstationer, dimana sinyal ini mempunyai
frekuensi yang berubah terhadap waktu sesuai
dengan kejadian fisiologi jantung. Informasi
seputar kerja jantung dapat diperoleh melalui
prinsip kelistrikan pada jantung. ECG memiliki
peran penting dalam proses pemantauan dan
mencegah serangan jantung. (Eko Agus
S.,2012).
Gambar Sinyal ECG
4
C2
30 pF
pb5
pd2
pb4
pd1
pc0
C3
30 pF
pd0
pc1+ C6
10 uF
pc4pc5
SW1
PB RESET
12
AREF
pc2
Y1
12 MHZ
J3
ke Prog
123456
AVCC
pc3
pb0
U1
ATmega8-DIL28
123456789
1011121314 15
16171819202122232425262728
pc6 (rst)pd0 (RxD)pd1 (TxD)pd2 (INT0)pd3 (INT1)pd4 (XCK/T0)VCCGNDpb6 (XT1)pb7 (XT2)pd5 (T1)pd6 (AIN0)pd7 (AIN1)pb0 (ICP) pb1 (OC1A)
pb2 (SS/OC1B)pb3 (OC2/MOSI)
pb4 (MISO)pb5 (SCK)
AVCCAREFFAGND
pc0 (ADC0)pc1 (ADC1)pc2 (ADC2)pc3 (ADC3)
pc4 (ADC4/SDA)pc5 (ADC5/SCL)
pb1
VCC
pb3pb2pd7
R110 K
VCC
pd6pd5
VCC
pb7
pd4
pb6
pd3
Sinyal ECG terdiri dari tiga gelombang
dasar P (depolarisasi atrium), kompleks QRS
(depolarisasi ventrikel) dan gelombang T
(repolarisasi ventrikel). Gelombang P pada
umumnya berukuran kecil dan merupakan hasil
depolarisasi otot atrium. Gelombang kompleks
QRS ialah suatu kelompok gelombang yang
merupakan hasil depolarisasi otot ventrikel, dan
Gelombang T menggambarkan repolarisasi otot
ventrikel.
3) Cardiac Monitor
Cardiac Monitor merupakan alat monitoring
yang menggabungan Phonokardiograf dengan
Elektrokardiograf, bertujuan untuk mengetahui
periode sistol dan diastol dari siklus jantung
sehingga jika ada mumur jantung dapat
diketahui katup mana yang mengalami kelainan.
Data yang dihasilkan dari kedua alat tersebut
lebih akurat dibandingkan stetoskop akustik.
Dengan phonocardiograph selain suara, dapat
dilihat seeara visual pola dari aktifitas jantung
pada layar monitor.
Penggabungan dengan elektrokardiogram
(ECG) dapat mendeteksi kelainan kebocoran
katup jantung bagian mana,sehingga diagnosa
dapat lebih akurat. Suara-suara yang kecil
sekalipun dapat direkam dan dapat
divisualisasikan pada layar. Dari hasil visualisasi
dapat diidentifikasi adanya kelainan jantung.
Gambar hasil visualisasi sinyal ECG dan PCG
4) Mikrokontroller ATmega8535
Gambar ATmega8535
Mikrokontroler AVR ATmega8535 memiliki
fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR
ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC
internal, EEPROM internal, Timer/Counter,
PWM, analog comparator, dll.
5) PL 2303
Ini merupakan komunikasi serial yang
simpel. Modul ini dibantu dengan output
tegangan 3,3V dan 5V. Led merah sebagai
indikator power supply dan yang hijau sebagai
RX dan TX. Juga terdapat STC MCU dan
STM32F103 seri MCU.
Gambar PL2303
6) Delphi7
Gambar Delphi7
5
METODOLOGI PENELITIAN
Diagram Mekanis Sistem
Diagram Blok Sistem
Diagram Alir Sistem
1) Diagram Alir Transmitter
2) Diagram Alir Reciver
PEMBUATAN, PENGUJIAN dan
PEMBAHASAN
Pembuatan
1) Rangkaian Instrument Amplifier
-
+
U1D
TL08412
1314
J1
E2
12
C31uF
R5 10M
C2 0.1uF
-5v
J2
E1
12
J7
EG
12
R210M
to FilterC1 0.1uF
R110M
J3TP1
1 2
-
+ U1A
TL084
3
21
411
+5v
R333K
C4 470pF
R4 10M
Rangkaian Instrumen amplifier yang
digunakan untuk menyadap sinyal EKG dari
tubuh pasien.
Berikut ini hasil keluaran instrument
amplifier pada osiloskop :
6
R16
10K
J4TP2
1 2 to AdderR11
10K
R12 10K
C70.47uF
R17
10KR633K
C6 1uF
J3TP1
1 2
R7 100K
-
+ U1C
TL084
10
98
R10
10K
f rom Instrument
C110.47uF
C5
10uF
R81K
J9
TP3
1 2-
+
U1B
TL0845
67
C12
0.47uF
R920K
C8 0.47uF
Amplitudo = tinggi x volt/div
=0.6 x 1 = 0.6 v
2) Rangkaian Filter
Rangkaian Filter terdiri dari High Pass Filter
20dB dan Low Pass Filter 40dB (aktif dan pasif).
Menentukan frekuensi cut-off berdasarkan frekuensi
ECG. Berikut perhitungan masing-masing rangkaian:
Perhitungan untuk penentuan nilai Fc dan penguatan
High Pass Filter 20dB (EN2) :
Fch = 1 / (2 π R6 C5)
= 1 / (2 . 3,14 . 33000 . 10.10-6)
= 1 / (6,28 . 33.103 . 10.10-6)
= 102 / 2072,4 = 0,482 Hz
Xch = 1 / 2 π F C5
= 1 / 2 . 3,14 . 0,48 . 10.10-6
= 105 / 3 = 33333,33
Vout h = (R6 /( R6 + Xc)) .Vin
= (33000 / (33000+33333,33)). 0,6 V
= (33000 / 66333,33).0,6 V= 0,298 V
Fcl = 1 / (2 π R7 C6)
= 1 / (2 . 3.14 . 100000 . 1.10-6 )
=10 / 6,28 = 1,592 Hz
Ar = R7 / (R9 + R8)
= 100000 / ( 10000 + 1000) = 9 kali
Xcl = 1 / 2 π F C6
= 1 / 2 . 3,14 . 0,48 . 1.10-6
= 106/ 3 = 333333,33
Vout = [(Xcl / ( Xcl + R7)) .Vin] . Ar
=[(333333,33/(333333,33+100000)).0,298V].9
= [(333333,33/ 433333,33) .0,298 V] .9
= 0,229 . 9 = 2 V
Hasil output pada osiloskop :
A = Tinggi x Volt/Div
= 2,6 x 1 V = 2,6 V
Perhitungan untuk penentuan nilai Fc dan penguatan
Low Pass Filter 40dB (EN3) :
Fc = 1 / (2 π R6 C5)
= 1 / (2 . 3,14 . 10000 . 0,47.10-6)
= 1 / (6,28 . 104 . 0,47.10-6)
= 1 / (2,951 . 102)
= 102 / 2,951
= 33,886 Hz
ω / ωc = fin / fc ω = 10 / 33,886 . ωc = 0,295 . ωc
ω4 = 7,573.10-3 . 0,24/R4C4
Acl = 1 / √1 + 4ω4 R4C4
= 1 / √1 + 4. 7,573.10-3. 0,24/ R4C4 . R4C4
= 1 / √1 + 7,27.10-3 = 1 / √1 = 1
Acl = Vout / Vin
1 = Vout / 1V
Vout = 1
Berikut pengukuran EN3 sebagai output low
pass filter 40dB pada osiloskop :
7
A = Tinggi x Volt/Div
= 2,8 x 1 V = 2,8 V
3) Rangkaian Adder +5v
R14
10K
D12.4V
C910uF
-
+ U4A
LM358
3
21
84
J5
Out ECG
12
R1333K
R151K
f rom FilterC10
100uF
+5v
Untuk menaikkan referensi agar tidak terpotong
oleh ADC.
C10 = 100μF dan R13 = 33K merupakan
HPF pasif dengan frekuensi
Fc = 1/ 2 π RC
= 1 / 2 . 3,14 . 33000 . 100.10-6
= 1 / 207,24 . 103 . 10-4 = 0,048 Hz
ω / ωc = fin / fc
ω = 0,048 / 0,048 . ωc = 1 . ωc
ω2 = 1/R2C2
Acl = 1 / √1 + (1/ω2 R2C2)
= 1 / √1 + [1/ (1/R2C2) . R2C2]
= 1 / √2 = 0,707
Acl = Vout / Vin
0,707 = Vout / 1,3V
Vout = 0,91
Hasil output pada osiloskop:
Ref Gnd = 1 V
A = Tinggi x Volt/Div
= 1,8 x 1 V= 1,8 V
4) Mikrokontroller ATmega8535
Listing Program Codevision AVR :
1. Untuk pembacaan ADC dan inisialisasi
#include <mega8.h> #include <delay.h> // Standard Input/Output functions #include <stdio.h> #define ADC_VRF_TYPE 0x40 unsigned intread_adc(unsigned char adc_input) { ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff); delay_us(10); ADCSRA|=0x40; while ((ADCSRA & 0x10)==0); ADCSRA|=0x10; return ADCW; }
2. Listing program pengiriman data melalui
PL2303
unsigned intecg=0; unsigned intpcg=0;
D4
PC2
ADC
PC3
VCC
R5
220
MOSI
R1868
C310uF/16V
AREF
J1
PROG_ISP123456
GNDU1
ATMEGA8535
9
181920
2930
3231
12345678
2122232425262728
10
11121314151617
4039383736353433
RST
PD4(OC1B)PD5(OC1A)PD6(ICP)
PC7(TOSC2)AVCC
AREFAGND
PB0(XCK/T0)PB1(T1)PB2(INT2/AIN0)PB3(OC0/AIN1)PB4(SS)PB5(M0SI)PB6(MIS0)PB7(SCK)
PD7(OC2)PCO(SCL)PC1(SDA)
PC2PC3PC4PC5
PC6(TOSC2)
VCC
GNDXTAL2XTAL1PD0(RXD)PD1(TXD)PD2(INT0)PD3(INT1)
PA0 (ADC0)PA1 (ADC1)PA2 (ADC2)PA3 (ADC3)PA4 (ADC4)PA5 (ADC5)PA6 (ADC6)PA7(ADC7)
R210K
R13
220
D6
AREF
COUNTER0
VCC
R17
POT
13
22
VCCRESET
J6
PD
12345678
D3
SCK
R6
220
SCK
SW5
reset
1 2
MISO
R14
220
D2
R3 220PC7
D23.9V
COUNTER1
PC6
J2
PB
12345678
MISO
J3
PA
12345678
VCC
PC0
GND
MOSI
1
PC4
R16
220
RESET
R4220
PC1
D1
R15
220
VCC
RESET
J7
To 7's
12345678
PC5
D5
8
// USART initialization
// Communication Parameters: 8 Data,1 Stop, No Parity
// USART Receiver: Off
// USART Transmitter: On
// USART Mode: Asynchronous
// USART Baud Rate: 9600
UCSRA=0x00;
UCSRB=0x08;
UCSRC=0x86;
UBRRH=0x00;
UBRRL=0x47;
while (1)
{ pcg=read_adc(0);
ecg=read_adc(1);
printf("i%dj",pcg);
delay_ms(100);
printf("e%df",ecg);
delay_ms(100);} }
3. Listing Program Delphi7 :
a. Pembukan Comport dan Menerima Data
dari CV AVR.
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject); begin comport1.ShowSetupDialog; end; procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject); begin comport1.Open; end; procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject); begin comport1.Close; end;
procedure TForm1.Button7Click(Sender: TObject); begin close; end;
b. Pengolahan data ADC procedure TForm1.terimaecg(Sender: TObject; constStr: String);
var
y,z:extended;
begin
val(str,dataADC,e);
if e=0 then begin
tegangan:=dataADC*0.0048;
y:=strtofloat(edit1.Text);
tegangan:=tegangan*y;
tegangan:=tegangan+1.5;
z:=strtofloat(edit5.Text);
tegangan:=tegangan-z; chart1.Series[1].AddXY(chart1.Series[1].count,tegangan);
inc(tecg);
if tecg=150 then
begin
chart1.Series[1].Clear;
tecg:=0;
end;
end;
end;
// data ecg yang sudah terpisah akan
ditampilkan pada chart 1 dan akan berjalan
secara real time.
9
c. Penyimpanan
procedure TForm1.Button8Click(Sender: TObject);
varpilih : integer;
begin
SaveDialog1.FileName:='Pengukuran';
//namagambar
SaveDialog1.Execute; //memilih folder penyimpanan
pilih:=MessageDlg('SimpanFile',mtConfirmation,[mbOK,mbCancel],0);
if pilih = mrOK then begin
if cbb1.Text='' thenbegin
CreateDir(edit2.Text+'('+cbb2.text+')');//membuat folder
SetCurrentDir(edit2.Text+'('+cbb2.text+')');//aturdirectory
endelse
begin
CreateDir(edit2.Text+' ('+cbb2.text+''+cbb1.text+' Tahun)'); /buat folder
SetCurrentDir(edit2.Text+'('+cbb2.text+''+cbb1.text+' Tahun)'); //set folder
end;
edit3.Text:=GetCurrentDir; //dlgPntSet1.Execute; //set printer
end elsebegin
//ShowMessage('');
end;
begin
if SavePictureDialog1.execute then begin
chart1.SaveToBitmapFile(SavePictureDialog1.FileName+'.bmp');
end; end;end;
// data yang disimpan berupa bitmap
d. Proses Hasil Perekaman Sinyal
procedure TForm1.LANJUTClick(Sender: TObject);
begin
if openpicturedialog1.Execute then begin
Image5.Picture.LoadFromFile(openpicturedialog1.FileName);
end; end;
procedure TForm1.Button6Click(Sender: TObject);//olah bitmap
vari,x:integer;
beginx:=strtoint(edit1.Text);
for i:=30 to 250 doimage5.canvas.pixels[x,i]:=clred;end;
procedure TForm1.Image5Click(Sender: TObject);//aktif mouse
vari,x:integer;
begin x:=strtoint(edit4.Text);
for i:=30 to 250 do image5.canvas.pixels[x,i]:=clred; end;
procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);
vargambar:TBitmap;
beginif SavePictureDialog2.execute then;
image5.Picture.SaveToFile(SavePictureDialog2.FileName+'.bmp');
end;
procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject);
beginimage5.Picture:=nil;end;
10
5) Pengukuran dan Pengujian
Hasil Pengukuran
Tabel.1.Hasil pengukuran BPM menggunakan
phantom ECG
Hasil Pengujian Responden
Gambar 5.1 Sinyal ECG dan PCG
Gambar 5.2 Sinyal pada Responden
PENUTUP
Kesimpulan
1. Telah dapat dibuat Modul monitoring
ECG 1 lead (lead 2) dengan display
grafik sinyal ECG dan nilai HR pada PC
menggunakan software Delphi7.
2. Dilakukan penyadapan di lead 2 karena
posisi lead 2 searah dengan arah
kelistrikan jantung normal. Arus
kelistrikan jantung dimulai dari SA node,
AV node, Bundle His dan serabut
purkinje.
3. Pengiriman data antara modul dan PC
menggunakan PL2303HX.
4. Menggunakan ATmega8 sebagai
pengolah data ADC (pembacaan data
ADC dan konversi HR), Timer dan
proses komunikasi serial.
5. Menggunakan Delphi7 untuk
menggrafikkan sinyal ECG yang
dikirimkan melalui mikrokontroller
untuk selanjutnya ditampilkan pada
monitor.
6. Berdasarkan hasil pengukuran
ditemukan selisih <5% antara setting
media (phantom) dengan pembacaan
modul.
7. Saat pasien dalam kondisi tenang sinyal
ECG yang ditampilkan di PC bisa stabil,
akan tetapi saat pasien bergerak
ditemukan sinyal ECG yang naik turun
dari titik referensi awal.
8. Sinyal yang naik turun disebabkan oleh
pergerakan pada subyek atau elektroda
yang kurang kontak dengan kulit.
9. Sinyal yang naik turun menyebabkan
mikro tidak bisa meakukan pengolahan
data untuk menampilkan nilai HR.
Saran
1. Pengolahan sinyal pada PC untuk
menstabilkan sinyal yang naik turun
titik referensinya.
2. Dilengkapi hasil analisa terhadap sinyal
ECG yang ditampilkan di monitor.
3. Melakukan penambahan garis sistol
secara otomatis.
11
4. Melakukan penambahan parameter
sinyal carotid pulse.
5. Melakukan penambahan penyimpanan
keseluruhan data.
6. Melakukan penyadapan 12 lead untuk
dimonitor oleh modul. Saat ini peneliti
hanya memonitor 1 lead saja, tepatnya
pada lead 2.
DAFTAR PUSTAKA Delphi Tutor, Tutorial Delphi untuk Pemula “Menggambar Titik dan Garis Dengan Delphi” (diakses tanggal 27 April 2016) E.A. Suprayitno, A.Arifin, 2014.“Sistem
Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung” Seminar Nasional Fisika terapanIII(ISBN), FST Universitas Airlangga, Surabaya
Nerlika, Agnia. 2008.Electrocardiography (ECG) berbasis Personal Computer. Jurusan Teknik Elektromedik – Poltekkes Kemenkes, Surabaya
No name. 2003. Sistem Kelistrikan Jantung. http://72.14.235.104/search?q=cache:mRE1IuKGU9gJ:www.indosiar.com/v2003/pk/pk_read.htm%3Fid%3D23+arus+listrik+EKG&hl=id&ct=clnk&cd=19&gl=id diakses pada tanggal (diakses pada tanggal 21 Januari 2016)
No Name. Filter Frekuensi. http://comp-
eng.binus.ac.id/files/2014/05/FilterFrekuensi.pdf diakses pada tanggal 1 Maret 2016, jam 10.48 WIB
Rizal, Achmad. 2012. Wireless Lan Electrocardiograph(ECG).pdf. http://byyousamudra.wordpress.com/2012/12/31/fungsi-dan-cara-kerja-jantung manusia/ diakses pada tanggal 1 Maret 2016, jam 20.45 WIB
Yoyok Cahyono, Endang Susilo R, dan Yossy Novitaningtyas. 2014. Rekayasa Biomedik Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung. Jurusan Fisika-FMIPA. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Kampus ITS Sukolilo. Surabaya 61111 (diakses tanggal 12 Juni 2015)
2010.Kumpulan Rangkaian Minimum Sistem
Mikrokontroler. http://depokinstruments.com/tag/rangkaiansistemminimum-mikrokontroleratmega8535/ (diakses tanggal 1 November 2014).
BIODATA PENULIS
Nama : Rohadatul ‘Aisy
NIM : P27838013094
TTL : Gresik, 9 Mei 1996
Alamat : Lamongan
Pendidikan : SMAN 1 Sidayu Gresik
12