8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
1/29
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
2/29
**
enis mikroorganisme yang termasuk transient flora ini
didapatkan petugas kesehatan dari kontak langsung dengan
pasien. -elain kontak langsung dengan pasien, transient flora
"uga !isa mengkontaminasi tangan petugas kesehatan saat
kontak langsung dengan lingkungan pasien yang terkontaminasi.
Misalnya Staphylococcus Aureus, Basilus Gram-e!atif atau
ragi.
-e!agian !esar !akteri yang termasuk transient flora ter!a+a
oleh tangan manusia. Menui tangan se!elum dan sesudah kontak dengan pasien dengan sa!un !iasa ukup menghilangkan !akteri
transient (kyol, 2005). Menurut $H% (200&a) perpindahan
mikrooorganisme patogen dari tangan satu pasien ke pasien lainnya
dapat ter"adi melalui media !erupa tangan petugas kesehatan.
Perpindahan mikroorganisme patogen ter"adi melalui lima tahapan
yaitu
*) Pada kulit pasien terdapat mikroorganisme. Tidak hanya pada
kulit tetapi "uga dapat ditemukan pada lingkungan sekitar
pasien.
2) %rganisme pada kulit atau lingkungan sekitar pasien terse!ut
!erpindah melalui tangan petugas kesehatan.
) %rganisme yang telah !erpindah, !ertahan pada tangan petugas
kesehatan.
#) Tangan petugas kesehatan tetap terkontaminasi aki!at praktik
higiene tangan yang tidak sempurna.
5) khirnya ter"adi kontaminasi silang aki!at tangan petugas
kesehatan yang masih teremar.
!. Tu"uan Higiene Tangan
Menurut -usiati (200/), tu"uan dilakukannya higiene tangan
yaitu untuk mengangkat mikroorganisme yang ada di tangan,
menegah infeksi silang "cross infection), men"aga kondisi steril,
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
3/29
*2
melindungi diri dan pasien dari infeksi, mem!erikan perasaan segar
dan !ersih.
. ima -ituasi 'ntuk ku Melakukan Higiene Tangan
$orld Health %rgani1ation pada tahun 200& mempromosikan
pedoman lima situasi 'ntuk aku melakukan higiene tangan.
Pedoman ini merupakan !agian dari strategi multimodal peningkatan
higiene tangan yaitu se!agai pengingat ditempat ker"a. ima
situasiku untuk melakukan higiene tangan terse!ut terdiri dari
*) -e!elum melakukan kontak atau menyentuh pasien antara lainketika ingin melakukan pemeriksaan fisik, ketika akan
mengukur suhu tu!uh pasien atau ketika ingin melakukan
pengukuran tekanan darah.
2) -e!elum melakukan prosedur aseptik antara lain se!elum
menggunakan sarung tangan (handscoen), untuk memasang
kateter, se!elum memasang infuse atau se!elum menggantikan
!otol infus.
) -etelah kontak dengan pasien antara lain setelah menghitung
nadi pasien, setelah menyentuh tu!uh pasien, setelah !ersalaman
dengan pasien.
#) -etelah kontak dengan airan tu!uh pasien antara lain setelah
menyadap urine pasien atau mengosongkan urine !ag, ketika
tangan terkena airan ketu!an dari pasien, ketika terkena
perikan darah dari pasien dan lain.
5) -etelah dari lingkungan pasien antara lain setelah mem!antu
pasien untuk !angkit dari tempat tidur, setelah dari mem!antu
merapikan tempat tidur pasien ($H%, 200&a).
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
4/29
*
Gambar 1. Lima Saat untuk melakukan higiene tangan
(H!" #$$%a&
d. ndikasi Higiene Tangan
ndikasi untuk melakukan higiene tangan adalah
*) -e!elum memulai pera+atan dan se!elum kem!ali melakukan
pera+atan pasien. Menurut 3oye et al#(*&), -amore (*&&4)
dalam $H% (200&a). Hal ini dise!a!kan karena !anyak
penelitian yang mendokumentasikan !ah+a petugas kesehatan
dapat terkontaminasi melalui tangan mereka sendiri (sarung
tangan) dengan hanya menyentuh !enda yang ada di ruangan
pasien dan area kulit yang ada mikroorganisme yang
dikeluarkan setiap hari dari kulit normal pasien
2) -etelah menyelesaikan pera+atan pasien
Pada area klinik, !anyak sekali petugas kesehatan yangmenga!aikan menui tangan mereka setelah kontak dengan
pasien. Hal ini dilakukan terutama pada aktifitas yang
mempunyai resiko rendah terhadap penularan penyakit seperti
mengukur tekanan darah dan nadi. Pada aktifitas yang !eresiko
tinggi seperti memasang kateter intra ena, kateter arterial dan
mera+at luka. 6eadaan ini dise!a!kan karena mereka tidak
menyadari !ah+a tangan mereka !isa men"adi penye!ar
penyakit pada saat melakukan tindakan terse!ut.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
5/29
*#
) -e!elum melakukan prosedur inasif
Penggunaan aat7alat inasif "uga merupakan faktor yang
!erperan !esar dalam menye!a!kan infeksi nasokomial 8ihard
et al#(*&&&) dalam -etia+ati (200&). Menurut 9elda (200)
dalam -etia+ati (200&) semakin lama pemakaian entilator
mekanik, kateter urine, terapi intraena dan infus akan
meningkatkan resiko infeksi nasokomial. Menurut Mireya (200:)
tindakan pemasangan kateter, pem!erian nutrisi parentral dan
penggunaan entilasi mekanik !erkontri!usi dalam menye!a!kan
ter"adinya infeksi nasokomial di ruang $erinatal %ntensi&e 'are
(nit (P;') dan eonatal %ntensi&e 'are (nit (arner dan -imons, *&/ dalam $H%
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
6/29
*5
(200&a). -e!uah penelitian menun"ukkan !ah+a !e!erapa
mikroorganisme patogen dapat !erpindah ke petugas kesehatan
melalui kerusakan pada sarung tangan atau tangannya
terkontaminasi selama mem!uka sarung tangan (6ornie+i1
et al#(*&&0) dalam $H% (200&a)). Penggunaan sarung tangan
terkadang mem!erikan perasaan aman yang salah kepada petugas
kesehatan, dimana petugas kesehatan sudah merasa aman dengan
menggunakan sarung tangan. Pada akhirnya mengurangi ketaatan
dalam melakukan setelah melepaskan sarung tangan.
'ntuk le!ih ringkasnya alasan7alasan untuk melakukan dapat
dilihat pada ta!el 2. di!a+ah ini
Tabel 1. Alasan melakukan higiene tangan 'aa lima situasi
N) Saat Alasan
* se!elum menyentuh
pasien
Melindungi pasien dari transmisi dan
kolonisasi kuman !akteri yang di!a+a
oleh tangan tenaga kesehatan.
2 se!elum melakukantindakan dengan
prosedur !ersih atau
septik
Melindungi pasien dari kuman !akteriagar tidak masuk kedalam tu!uhnya
setelah terpapar atau
!eresiko terpapar
dengan airan tu!uh
Melindungi tenaga kesehatan dan
lingkungan ruang pera+atan dari
kolonisasi dan potensial infeksi dari
kuman !akteri yang ada pada pasien.
# setelah menyentuh
pasien
Melindungi tenaga kesehatan dan
lingkungan ruang pera+atan dari
kolonisasi dan potensial infeksi dari
kuman !akteri yang ada pada pasien.
5 setelah menyentuh
lingkungan di sekitar
pasien
Melindungi tenaga kesehatan dan
lingkungan ruang pera+atan dari kuman
!akteri yang ada pada permukaan atau
!enda di sekitar pasien dan menegah
potensial penye!aran kuman. ;ontoh
linen tempat tidur pasien, gagang pintu
ruangan pasien, tiang infus pasien, me"a
pasien dan lain7lain.
-um!er +orld Health r!aniation (200&d) Hand Hy!iene Technical
Reference .anual
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
7/29
*4
e. 6euntungan Melakukan Higiene Tangan
Menurut arson et al# (*&&0) dalam $H% (200&a) sekitar 5
sampai 4 !atang colony formin! unit (;?'s) !akteri dapat
ditemukan pada tangan yang !elum diui. -traugh!augh et al#
(*&) dalam $H% (200&a) melaporkan se!uah penelitian yang
dilakukan pada 4 pera+at dan 2* orang non pera+at dilaporkan
!ah+a le!ih dari setengah tangan pera+at dan /= non pera+at
yang !eker"a di nursin! home care memperlihatkan adanya koloni
ragi seperti candida species# rea kuku "ari "uga dianggap se!agai
tempat utama flora ditangan dan su!lingual (+ilayah di !a+ah kuku
"ari) sering men"adi tempat masuknya mikroorganisme yang paling
!anyak dan merupakan sum!er perkem!ang!iakan selan"utnya,
khususnya di!a+ah sarung tangan. Permukaan kuku dan at kuku
dise!ut se!agai penye!a! meningkatnya "umlah !akteri di "ari kuku.
f. Maam7maam Higiene Tangan dan ;ara Higiene Tangan
Menui tangan adalah menggosokkan semua permukaan
dengan sa!un tangan, diikuti dengan mem!ilas tangan di!a+ah aiar
mengalir dan mengeringkan dengan handuk sekali pakai (>arner @
?aero, *&&/) dalam $H% (200&a). Menui tangan dengan
menggunakan sa!un atau deter"en dise!ut mem!ersihkan tangan
seara mekanik, sementara menui tangan dengan menggunakan
antimikro!a dapat mem!unuh atau mengham!at pertum!uhan
mikroorganisme dise!ut se!agai mem!ersihkan tangan seara kimia.
Menui tangan dengan !enar merupakan ara yang ter!aik
untuk mengunrangi ke"adian infeksi M8- yang ada di kulit tangan.
Hasil penelitian arson (*&&5), Aoss dan $idmer (*&&:) dalam
$H% (200&a) menyatakan !ah+a alkohol "ell merupakan praktik
yang tepat digunakan untuk higiene tangan dengan !erdasarkan
!e!erapa alasan yaitu pertama !ah+a produk alkohol aktif mela+an
semua !akteri, se!agaian !esar irus, ragi dan "amur. 6edua tidak
tersedianya !ak tempat menui tangan. 6etiga kontaminasi mikro!a
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
8/29
*:
dari pakaian petugas kesehatan dapat dihindari. 6eempat produk ini
!eker"a epat dan iritasi pada tangan "uga kurang. Praktik higiene
tangan yang tidak sesuai standar tetap akan !erdampak terhadap
ter"adinya infeksi nasokomial.
Higiene tangan dalam !idang medis di!edakan men"adi
!e!erapa tipe, yaitu higiene tangan medikal (medical hand /ashin! ),
higiene tangan !edah ( sur!ical hand /ashin! ) dan higiene tangan
operasi (operatin! theatre hand /ashin! ).
g. Prosedur Higiene Tangan*) Menurut Depkes (200/) higiene tangan rutin harus dilakukan
se!agai !erikut
a) 3asahi tangan dengan air mengalir yang !ersih,
!) Tuangkan sa!un air anti mikro!a seukupnya,
) 8atakan dengan kedua telapak tangan,
d) >osokan merata pada punggung dan sela7sela "ari tangan
kiri dengan tangan kanan dan se!aliknya,
e) >osokan pada kedua telapak tangan dan sela7sela "ari,
f) ari B "ari sisi dalam dari kedua tangan saling menguni,
g) >osok i!u "ari kiri putar dalam genggaman tangan kanan
dan se!aliknya,
h) >osok dengan memutar u"ung "ari B "ari di telapak dengan
tangan kiri dan se!aliknya,
i) 3ilas kedua tangan dengan air mengalir,
") 6eringkan tangan dengan handuk sekali pakai atau tissue
to/el sampai !enar7!enar kering,
k) >unakan handuk sekali pakai atau tissue to+el untuk
menutup kran
2) Higiene tangan aseptik ( Hand Ru0)
Higiene tangan dengan ara hand ru0 aseptik !iasanya
dilakukan saat akan melakukan tindakan aseptik pada pasien
atau saat akan kontak dengan penderita pada keadaan tertentu.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
9/29
*/
Persiapan dan prosedur pada hand ru0 sama dengan persiapan
dan prosedur pada ui tangan higiene , tetapi !ahan deter"en
atau sa!un anti mikro!a diganti dengan antiseptik dan +aktunya
le!ih singkat yaitu 2070 detik. Teknik langkah7langkahnya
tetap sama enam langkah hanya sa"a pada pera+at diruang
eonatal %ntensi&e 'are (nit (unakan !ahan antiseptik pada seluruh tangan dan lengan
!a+ah sampai siku dan gosok tangan dan lengan !a+ah
dengan kuat selama sekurang7 kurangnya 2 menit.
f) ngkat tangan le!ih tinggi dari siku !ilas tangan dan lengan
!a+ah seluruhnya dengan air !ersih.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
10/29
*&
g) Tegakan kedua tangan ke atas "auhkan dari !adan, "angan
sentuh permukaan atau !enda apapun dan keringkan kedua
tangan dengan lap !ersih dan kering atau keringkan dengan
diangin7anginkan.
h) Pakailah sarung tangan !edah yang steril atau DTT pada
kedua tangan.
#) Cnam angkah Higiene Tangan
Cnam langkah higiene tangan merupakan suatu ara guna
memudahkan paramedis untuk mengingat serta melaksanakan enam
langkah higiene tangan yaitu
*) -aling mengosokkan kedua telapak tangan yang telah di!eri
airan antiseptik !er!ahan dasar alkohol atau pun sa!un air,
2) >osok punggung dan sela7sela "ari tangan kiri dengan tanga
kanan dan se!aliknya,
) >osok dengan kedua telapak tangan dan sela7sela "ari,
#) ari B "ari sisi dalam dari kedua tangan saling menguni,
5) >osok i!u "ari kiri putar dalam genggaman tangan kanan dan
se!aliknya,
4) >osok dengan memutar u"ung "ari B "ari di telapak dengan
tangan kiri dan se!aliknya.
:) 'ntuk le!ih "elasnya dapat dilihat dari gam!ar di !a+ah ini
Gambar #. *nam langkah higiene tangan (+ain A," #$1-&
45#
* 2
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
11/29
20
#. ultim)al Strategi Peningkatan Higiene Tangan
6e!erlan"utan dan kesuksesan peningkatan kepatuhan terhadap
praktik higiene tangan akan diapai dengan menerapkan !e!erapa
tindakan untuk mengatasi rintangan dan ham!atan perilaku yang !er!eda.
3erdasarkan alasan terse!ut maka $H% mem!erikan rekomendasi dalam
!entuk -trategi Multimodal Peningkatan Higiene Tangan. -trategi
Multimodal Peningkatan Higiene Tangan terdiri dari !e!erapa komponen
yang efektif dan telah disusun untuk dapat diterapkan ke dalam praktek
higiene tangan dengan disertai dengan !er!agai ara yang praktis serta
siap pakai.
6omponen utama dari strategi ini adalah
a. Peru!ahan -istem 6omponen ini !ertu"uan untuk memastikan
!ah+a infrastruktur yang diperlukan telah tersedia di tempat
sehingga hal ini memungkinkan petugas kesehatan untuk melatih
ke!ersihan tangan. ni menakup dua unsur penting
*) Tersedianya sa!un dan handuk serta pasokan air yang lanar dan
terus7menerus
2) Tersedianya higiene tangan !er!ahan dasar alkohol yang sudah
dapat diakses pada tempat pera+atan.
!. PelatihanEPendidikan mem!erikan pelatihan seara reguler kepada
seluruh petugas kesehatan tentang pentingnya ke!ersihan tangan,
yang didasarkan pada pendekatanF 1ima Situasi (ntuu .elauan
Hi!iene Tan!anF dan prosedur yang !enar untuk praktik higiene
tangan yang !enar !aik higiene tangan antiseptik (hand ru00in! ) dan
menui tangan dengan sa!un antimikro!a (hand /ash).
. Caluasi dan umpan !alik monitoring kelengkapan infrastruktur dan
praktek higiene tangan serta persepsi dan pengetahuan diantara
petugas kesehatan, sam!il mem!erikan hasil umpan !alik terkait
kiner"a kepada staf.
d. Pengingat di tempat ker"a mendorong dan mengingatkanpetugas
kesehatan akan pentingnya higiene tangan dan tentang indikasi yang
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
12/29
2*
tepat untuk higiene tangan dan prosedur dalam melakukan higiene
tangan.
e# Safety 'limate
6elem!agaan iklim keselamatan meniptakan lingkungan yang
memfasilitasi peningkatan kesadaran dan persepsi tentang masalah
patient safety dan men"amin per!aikan ke!ersihan tangan se!agai
prioritas tertinggi pada semua tingkatan melalui
a. 3erpartisipasi aktif !aik di tingkat kelem!agaan maupun
indiidu
!. Meningkatkan kesadaran dan meningkatkan kapasitas indiidu
( self-efficacy) serta kelem!agaan
c. Men"alin kemitraan dengan pasien dan organisasi pasien ($H%,
200&!).
-. Ke'atuhan terhaa' Higiene Tangan
Menurut 6amus 3ahasa ndonesia (663) definisi kepatuhan
adalah suka menurut pada perintah, taat pada perintah atau aturan dan
!erdisiplin. adi kepatuhan !erarti sifat patuh ketaatan, tunduk, patuh pada aturan atau a"aran (Depdiknas, 200/). 8ungapadiahy (*&&&) dalam
;reedon (2004) kepatuhan dalah perilaku dipamerkan se!agai tanggapan
atas langsungpermintaan atau keinginan sum!er yang mempengaruhi.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
13/29
22
merupakan modal seseorang !erprilaku. Peru!ahan sikap dan perilaku
seseorang dia+ali dengan proses patuh, identifikasi dan tahap terakhir
merupakan internalisasi. Pada a+alnya seseorang mematuhi an"uran atau
instruksi tanpa kerelaan untuk melakukan tindakan terse!ut dan
seringkali karena ingin menghindari hukuman atau sangsi "ika dia tidak
patuh atau untuk memperoleh im!alan yang di"an"ikan "ika ia mematuhi
an"uran terse!ut. Tahap ini dise!ut tahap kepatuhan (compliance).
3iasanya peru!ahan yang ter"adi pada tahap ini !ersifat sementara,
artinya tindakan itu dilakukan selama ada penga+asan. pa!ila
penga+asan itu kendur atau menghilang maka perilaku itu pun
ditinggalkan.
6epatuhan adalah suatu perilaku manusia yang taat terhadap
aturan, perintah, prosedur dan disiplin. 6epatuhan pera+at adalah
perilaku pera+at se!agai seorang yang profesional terhadap suatu
an"uran, prosedur atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati.
6epatuhan pera+at dalam penerapan ke+aspadaan uniersal sesuai
prosedur tetap (protap) yang telah ditetapkan ($eston, 200/). Praktik
higiene tangan merupakan salah satu dari ke+aspadaan standar.
6e+aspadaan standar merupakan seperangkat pedoman yang
direkomendasikan untuk diterapkan dalam lima situasi.
/. Perilaku
-e!elum indiidu mengadopsi perilaku !aru, dalam diri
indiidu terse!ut ter"adi proses yang !erurutan, yakni a) A/areness
(kesadaran), !) interest (merasa tertarik), ) e&aluation (menim!ang7
nim!ang), d) Trial (meno!a), e) adoption (adopsi). pa!ila
penerimaan perilaku !aru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini,
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka
perilaku terse!ut akan !ersifat langgeng "lon!lastin!), se!aliknya
apa!ila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran, maka
akan tidak !erlangsung lama (
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
14/29
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
15/29
3ehaioural3eliefs
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
16/29
25
Health Belief .odel salah satu teori yang paling populer dan !anyak
digunakan dalam model interensi. Model ini di!uat se!agai reaksi
terhadap se!uah, program skrining T3 gratis yang gagal (3urke, 20*).
Health Belief .odel sangat efisien dalam perilaku penegahan dan
karena merasa anaman dan !ertindak terhadap penegahan infeksi di
rumah sakit mungkin men"adi efisien dalam hal ini dan mengingat !ah+a
sesuai dengan ke!ersihan tangan dapat mengurangi infeksi rumah sakit di
negara7negara !erkem!ang (Pittet D et al ,. 2004).
Teori H3M !erasumsi !ah+a peru!ahan perilaku ter"adi
dise!a!kan ke!eradaan dari tiga ide pada saat yang sama
a. ndiidu mengakui !ah+a ada alasan yang ukup relean untuk
ter"adinya masalah kesehatan (kerentanan yang dirasakan dan
keparahan)
!. ndiidu mengerti !ah+a dia mungkin rentan terhadap suatu
penyakit atau kondisi kesehatan yang kurang !aik (dirasakan se!agai
anaman)
. khirnya indiidu harus menyadari !ah+a peru!ahan perilaku dapat
!ermanfaat dan manfaat dari peru!ahan yang dilakukan akan le!ih
!esar daripada !iaya untuk melakukannya (3urke,. 20*).
Health Belief .odel terdiri dari tiga !agian utama yang terdiri dari
persepsi ndiidu, modifikasi faktor, dan kemungkinan aksi
atau pilihan untuk !ertindak.
a. $ercei&ed Suscepti0ility kerentanan yang dirasakan seseorang
terhadap suatu perilaku. Dalam !idang kesehatan mengau pada
risiko seseorang terhadap suatu penyakit atau kondisi kesehatan
tertentu. Dalam konteks H3M, kerentanan yang dirasakan !ertu"uan
untuk mengetahui pendapat indiidu tentang !agaimana
kemungkinan perilaku mereka dalam mengam!il suatu aksi atau
tindakan akan mengaki!atkan hasil yang tidak mendukung terhadap
kesehatan. Misalnya pada seorang paramedis yang tidak
mempraktikan higiene tangan sesuai dengan pedoman ke+aspadaan
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
17/29
24
standar yang telah ada. 6etidakpatuhan melakukan higiene tangan
merupakan praktik yang !eresiko untuk ter"adinya infeksi
nasokomial. ika paramedis terse!ut tidak merasa !ertanggung "a+a!
terhadap ke"adian infeksi nasokomial pada pasiennya, ia tidak
memiliki alasan dalam pikiranya untuk mem!uat peru!ahan
perilaku. -alah satu tu"uan dari H3M adalah untuk mengu!ah
penerimaan terhadap kerentanan untuk !ergerak menu"u peru!ahan
perilaku.
!. $ercei&ed Se&erity keparahan yang dirasakan yaitu penerimaaan
atau keperayaan seseorang tentang keparahan suatu penyakit
sehingga seseorang men"adi rentan akan penyakit terse!ut. 6e"adian
M8- adalah salah satu penye!a! utama kematian aki!at infeksi
nasokomial. Paramedis yang !elum mendapatkan pendidikan dan
pelatihan terkait ke+aspadaan standar mungkin tidak tahu !etapa
sulitnya untuk dapat mengo!ati pasien dengan kondisi seperti ini.
-elain itu pasien dengan M8- akan mem!utuhkan +aktu per+atan
yang lama dan !iaya yang tidak sedikit hal ini "uga akan !erdampak
!agi kondisi psikologis pasien. Health Belief .odel !erusaha untuk
meningkatkan kesadaran tentang !agaimana serius hasil dari perilaku
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup seseorang
. $ercei&ed Threat Penerimaan atau keperayaan seseorang terhadap
anaman yang dirasakan dengan menilai se!erapa !esar
kemungkinan suatu penyakit dapat !eraki!at fatal. $ercei&ed Threat
yang dirasakan merupakan ga!ungan dari $ercei&ed Suscepti0ility
dan $ercei&ed Se&erity yang dirasakan indiidu. -eorang paramedis
yang !aru !eker"a selama setahun dan tidak patuh untuk melakukan
serta tidak menemukan penderita dengan infeksi nasokomial
mungkin tidak merasa teranam akan ke"adian infeksi nasokomial
karena !aru !eker"a. Disisi lain paramedis yang telah lama !eker"a
dan tidak melakukan mungkin merasa sangat teranam infeksi
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
18/29
2:
nasokomial "ika ia telah menemukan pasien dengan resiko infeksi
nasokomial misalnya pada pasien dengan pemasangan entilator.
d. $ercei&ed Benefit Penerimaan atau keperayaan seseorang terhadap
manfaat yang dirasakan. pa manfaat yang dirasakan dalam
melakukan peru!ahan perilakuG Tu"uan H3M adalah kualitas yang
le!ih !esar !agi hidup seorang indiidu !aik seara mental dan fisik.
elas manfaat peru!ahan akan meningkatkan dera"at kesehatan tetapi
mungkin ada faktor lain yang ada pada tingkat indiidu. -eorang
paramedis yang patuh untuk melakukan tentunya akan menegah
ke"adian infeksi nasokomial dan meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit. -elain itu kepatuhan melakukan tentunya men"adi
penilaian tersendiri oleh pihak mana"emen dalam pem!erian
penghargaan.
e. $ercei&ed Barrier keyakinan yang dirasakan terhadap ham!atan
suatu praktik yaitu opini seseorang dari sisi ekonomi dan sisi
psikologi yang mem!erikan kesan negatif terhadap apa yang akan
dilakukan. Halangan atau ham!atan !isa apa sa"a dimulai dari tidak
memiliki ukup +aktu, tidak memiliki pengetahuan, atau !ahkan
masalah self-efficacy seperti tidak peraya diri. 'ntuk peru!ahan
ter"adi manfaat harus le!ih kuat dari ham!atan
f. 'ues to action merupakan motiasi rangsangan seseorang untuk
!erperilaku sehat. syarat untuk !ertindak adalah alasan mengapa
seorang indiidu menyadari dia !isa teranam oleh penyakit serius.
syarat untuk !ertindak adalah sesuatu yang memiu keputusan
untuk mengu!ah perilaku. -etelah menyadari !ah+a seseorang
!erpotensi untuk menderita suatu penyakit "ika mempunyai perilaku
yang akan !erdampak negatif terhadap kesehatan tidak diu!ah.
Penting kiranya untuk menim!ang manfaat dan ham!atan untuk
menentukan dan mengam!il tindakan (>lan1 6 et al, 200/).
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
19/29
ge
-eCthni-osiopsyhologi-trutural Aaria!les
Pereied -usepti!ility
Pereied Threat
Pereied -eerity
Pereied 3enefit
Pereied 3arrier
3ehaiour
;ues to tion
2/
Teori H3M telah !anyak dimodifikasi !erikut adalah salah satu
model yang sering digunakan.
Gambar /. Te)ri HB" H)hbaum et al . (1%05& alam (Glan4 K et al " #$$5&
8. 9akt)r:7akt)r ;ang Ber'engaruh Terhaa' Perilaku
Ke'atuhan Higiene tangan
a. -ikap
*) Pengertian -ikap
Menurut erungan (200#) menyatakan !ah+a sikap
merupakan pandangan atau perasaan, tetapi sikap mana disertai
oleh keendrungan ertindak sesuai dengan sikap terhadap o!"ek.
e!ih tepatnya sikap diter"emahkan se!agai sikap dan kesediaan
terhadap sesuatu hal.
2) 6omponen Pokok -ikap
Menurut 1+ar (20*) !erdasarkan skema triadik,
struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menun"ang
yaitu
a) 6omponen kognittif
6omponen kognitif merupakan representatif dari apa yang
diperayai indiidu pemilik sikap. 6omponen kognitif tidak
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
20/29
2&
selalu akurat, terkadang keperayaan itu ter!entuk "ustru
dikarenakan kurangnya atau tidak adanya informasi yang
!enar mengenai o!"ek yang dihadapi.
!) 6omponen afektif
Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional
su!"ektif seseorang terhadap suatu o!"ek sikap. 8eaksi
emosional ini dipengaruhi oleh keperayaan yang kita
perayai !enar dan !erlaku !agi o!yek yang dimaksud.
) 6omponen konatif.
Merupakan aspek keendrungan !erperilaku tertentu sesuai
dengan sikap yang dimilki seseorang.
) Tingkatan -ikap
Menurut
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
21/29
0
) Pengaruh ke!udayaan
d) Media massa
e) em!aga pendidikan dan lem!aga agama.
f) Pengaruh faktor emosional (1+ar -, 20*).
5) Pengukuran -ikap
-alah satu aspek yang sangat penting guna memahami
sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan
(assesment ) atau pengukuran (measurement ) sikap. 3erikut ini
!e!erapa metode pengungkapan sikap yang seara historik telah
dilakukan orang yaitu
a) %!serasi perilaku
!) Pertanyaan langsung
) Pengungkapan langsung
d) -kala sikap
e) Pengukuran terselu!ung (1+ar, 20*).
!. Pengetahuan
*) Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari I tahuJ hal ini
ter"adi setelah seseorang mengadakan penginderaan terhadap
suatu o!"ek tertentu. Hal ini sangat dipengaruhi intensitas
perhatian persepsi terhadap o!yek (
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
22/29
*
a) Tahu ( 5no/),
Tahu merupakan proses a+al dari domain kognitif misalnya
menye!utkan manfaat dari sesuatu. Dalam proses ini
terkadang suatu informasi hanya sekedar diingatan tanpa
perlu adanya telaah kem!ali.
!) Memahami ('omprehention),
Memahami merupakan suatu proses yang le!ih kompleks
di!andingkan hanya sekedar mengetahui. -eorang paramedis
yang tahu manfaat dari akan le!ih mudah memahami
mengapa harus dilakukan.
) plikasi ( Application)
plikasi diartikan apa!ila orang yang telah memahami o!"ek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui terse!ut pada keadaan yang !er!eda.
Paramedis yang telah tahu dan memahami manfaat endrung
!erusaha serta tidak ragu untuk mengaplikasikannya.
d) nalisis ( Analysis)
nalisis adalah situasi dimana seseorang mampu
men"a!arkan dan atau memisahkan, kemudian menari
hu!ungan antara komponen7komponen yang terdapat dalam
suatau masalah atau o!"ek yang diketahui. Paramedis yang
telah memahami manfaat endrung !erusaha untuk memilah7
milah serta melakukan anlisis akan informasi mengenai
seperti kele!ihan serta kele!ihan di!andingkan penggunaan
handscoen sehingga yang !ersangkutan !enar7!enar yakin
terhadap pilihannya.
e) -intesis (Syntesis)
-intesis menun"ukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam suatu hu!ungan yang
logis dari komponen7komponen pengetahuan yang dimiliki.
Paramedis yang !erada pada tahap ini akan merangkum hal7
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
23/29
2
hal mengenai dan menghu!ungankannya dengan ke"adian
infeksi nasokomial.
f) Caluasi ( E&aluation)
Caluasi !erkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan "ustifikasi atau penilaian terhadap suatu o!"ek
tertentu.!entuk ealuasi diri mengka"i ke"adian infeksi
nasokomial.
2) Pengukuran Pengetahuan
Menurut
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
24/29
Menurut -iagian (200&) usia sangat !erkaitan erat dengan
tingkat kede+asaan psikologis seseorang, dengan !ertam!ahnya usia
maka seseorang akan semakin !i"aksana dalam mengam!il
keputusan serta memiliki kemampuan analisis yang !aik terhadap
suatu fenomena atau permasalahan yang ada. Menurut -met (200#)
umur dan status perkem!angan seseorang merupakan faktor yang
sangat penting yang !erhu!ungan dengan kepatuhan.
d. enis kelamin
enis kelamin merupakan karakteristik dasar manusia yang !erpengaruh terhadap perilaku. 3e!erapa penelitian terdahulu
menun"ukkan tingkat kepatuhan laki7laki le!ih rendah daripada
perempuan dalam mematuhi peraturan. Hasil penelitian >raniN
(20**) dalam Tondok (20*) menun"ukkan !ah+a laki7laki memiliki
tingkat kepatuhan yang le!ih rendah daripada perempuan terutama
terkait dengan perilaku yang !erisiko. Menurut nderson @ -imons
(2004) dalam Tondok (20*) hal ini dapat di"elaskan dengan teori
seleksi seksual yang diperkenalkan oleh ;harles Dar+in dalam
!ukunya tahun */5& !er"udul n the ri!in of Species yang
memprediksi !ah+a laki7laki karena hormon testosteron pada laki7
laki menye!a!kan laki7laki le!ih agresif dan enderung untuk
!erperilaku dengan ara yang le!ih !erisiko di!andingkan dengan
perempuan. -ar+ono (200#) !erpendapat !ah+a pada umumnya
norma !aku yang !erlaku dimanapun adalah laki7laki le!ih dominan,
mandiri, kompetitif dan asertif.
e# Model integratif
Model integratif adalah formulasi ter!aru dari pendekatan
tindakan !eralasan ?ish!ein dan "1en (20*0) dalam 91er (20*2)
Perkem!angan dari pendekatan tindakan !eralasan telah !erurutan.
Model ntegratif yang !ertu"uan untuk memprediksi perilaku, dengan
memperluas perhatian pada lingkup normatie se!agai penentu dan
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
25/29
#
poin untuk mengetahui peran keterampilan indiidu dan ham!atan
lingkungan se!agai moderator hu!ungan niat7perilaku.
Model integratie dari teori TP3 telah !anyak digunakan
untuk menyelidiki !er!agai perilaku kesehatan. danya
dukungan meta7analisis teori untuk men"elaskan perilaku
kesehatan yang !er!eda serta kemampuan dari teori ini, !erguna
se!agai dasar untuk interensi kesehatan. 6ele!ihan dari model ini
adalah !ah+a teori dapat mem!antu mengidentifikasi keyakinan
!ah+a suatu pesan kesehatan yang disampaikan untuk peru!ahan
perilaku harus seseuai dengan perilaku yang diinginkan. Dalam hal
ini model integratif mengakomodasi dua "alur untuk peru!ahan
perilaku yaitu
6) Menggunakan pesan kesehatan untuk mengu!ah keyakinan yang
yang paling kuat hal ini terkait dengan niat untuk melakukan
suatu perilaku.
2) Menggunaan pesan keseahatan untuk memperkuat keyakinan
yang mendukung perilaku yang dian"urkan yang telah dimiliki
oleh se!agian !esar anggota populasi.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
26/29
5
B. Kerangka Te)ri
Gambar 0. Kerangka Te)ri (
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
27/29
4
rekomendasi interensi strategi multimodal peningkatan hygiene tangan.
8ekomendasi ini tengah dio!a untuk diterapkan di rumah sakit tempat
penelitian ini !erlangsung. Teori Perilaku Terenana dan Model 6eperayaan
6esehatan digunakan di dalam penelitian ini untuk mengetahui !agaimana
seseorang yang !erprilaku !ukan atas kemauannya yaitu kepatuhan dan
presespi pera+at terhadap upaya promotif yang dilakukan. Tingkat
pengetahuan, umur dan "enis kelamin seseorang turut !erperan dalam perilaku
higiene tangan.
6eterangan
Tidak diteliti
Diteliti
Gambar 6. Kerangka K)nse'
Multimodal HandHigiene
mproement-trategy
?aktor Modifikasi*. 'mur
6eyakinan !erperilaku
-ikap terhadap perilaku higiene
tangan
2. enis 6elamin
Perilaku. -uku
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
28/29
:
>. Hi')tesis Penelitian
*. da pengaruh usia pera+at terhadap perilaku kepatuhan higiene tangan
pada paramedi se!elum dan sesudah penerapan strategi multimodal
peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu Oaleha
tahun 20*5.
2. da pengaruh "enis kelamin pera+at terhadap perilaku kepatuhan higiene
tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
. da pengaruh pengetahuan terhadap perilaku kepatuhan higiene tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi multimodal
peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu Oaleha
tahun 20*5.
#. da pengaruh sikap terhadap perilaku kepatuhan higiene tangan pada
paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi multimodal
peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu Oaleha
tahun 20*5.
5. da pengaruh norma su!yektif terhadap perilaku kepatuhan higiene
tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
4. da pengaruh percei&ed 0eha&ior control terhadap perilaku kepatuhan
higiene tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
:. da pengaruh percei&ed suscepti0ility terhadap perilaku kepatuhan
higiene tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
/. da pengaruh percei&ed se&erity terhadap perilaku kepatuhan higiene
tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan multimodal
strategy peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
8/17/2019 Bab II Tesis Edit Newww
29/29
/
&. da pengaruh percei&ed 0arrier terhadap perilaku kepatuhan higiene
tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
*0. da pengaruh percei&ed 0enefit terhadap perilaku kepatuhan higiene
tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
**. da pengaruh umur, "enis kelamin, pengetahuan terhadap perilaku
kepatuhan higiene tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at
inap 8-'D 8atu Oaleha tahun 20*5.
*2. da pengaruh sikap, norma su!yektif dan percei&ed 0eha&ior control
terhadap perilaku kepatuhan higiene tangan pada paramedis se!elum dan
sesudah penerapan strategi multimodal peningkatan higiene tangan di
ruang ra+at inap 8-'D 8atu Oaleha tahun 20*5.
*. Menganalisis pengaruh perce&ied suscepti0ility, percei&ed se&erity,
percei&ed 0arrier dan percei&ed 0enefit terhadap perilaku kepatuhan
higiene tangan pada paramedis se!elum dan sesudah penerapan strategi
multimodal peningkatan higiene tangan di ruang ra+at inap 8-'D 8atu
Oaleha tahun 20*5.
Top Related