METODOLOGI ILMU METODOLOGI ILMU EKONOMI DAN EKONOMI DAN
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
Filsafat, Hakekat & Metode IlmiahFilsafat, Hakekat & Metode IlmiahDiolah dan disajikan Oleh:Diolah dan disajikan Oleh:
Prof. Dr. Muhammad Yunus Zain, S.E., M.A.Prof. Dr. Muhammad Yunus Zain, S.E., M.A.
(FE-UNHAS, Makassar)(FE-UNHAS, Makassar)
WHAT IS Economic THEORY: State of the artsWHAT IS Economic THEORY: State of the arts
May-12MYZ: FE-UNHAS
2
Microeconomics results: partial & GE: -Consumer’s efficiency MRSij= relatif price ij-Porduction efficiency MRTSij= relative factor price ij-Exchange efficiency (market efficiency)
Two classic welfare theorem-market hold, CE is Pareto efficient-market failure, redistribution initial endowment, the CE is also Pareto optimal
Source of Market failure & government intervention
Field development:-Public Economics (Choice)-New Political Economy-Regional economics-HRE: Labor Ec.; Health Ec-others subjects
-Development Economics-International economics-monetary economics-others subjects
The st ate &
results of Macroec onom
ics
Four Functional Management? And Accounting
Contoh: Again to New Political Economy: Toward A Multidiscipline?
May-12MYZ: FE-UNHAS3
State of the arts and results ofSocial-political Theory (B)
State of the arts and results ofEconomic Theory (A)
New political Economy
Ekonomi politik
Politik ekonomi?
What/how (before the fact):-behavioral foundation-Rational (self-interest?)
What/how (before and after the fact):-process-institutional setting
Why (event)
A or B; or bothNew (?) Paradigm
Facts: empirical questions
science
Mat
hem
atic
s &
Phi
loso
phy:
an
AR
TS
PENDEKATAN FILSAFAT ILMU
May-12 MYZ: FE-UNHAS 4
• Pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Pendekatan ontologis dijadikan sebagai acuan untuk menentukan hakikat dari ilmu ekonomi.
• Sedangkan pendekatan epistemologis dipergunakan untuk melihat prinsip-prinsip dasar, ciri-ciri, dan cara kerja ilmu ekonomi.
• Dan pendekatan aksiologis diperlukan untuk melihat fungsi dan kegunaan ilmu ekonomi dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Secular Worldview : Pahami akar sekulerisasi
dari mana?
May-12 MYZ: FE-UNHAS 5
• Scientific worldview memandang alam semesta sebagai mesin yang bekerja secara otomatis mengikuti hukum alam. Secular worldview membatasi visi hidup manusia hanya pada sebatas eksistensi-nya di dunia. Secular worldview menggantungkan diri sepenuhnya pada akal pikiran manusia tanpa PERLU PETUNJUK-NYA?
• Dalam pandangan hidup sekuler, tujuan utama aktivitas adalah mengejar self-interest dengan rasionalitas sempurna (khusus) sebagai kondisi dan kriteria yang tidak dapat diganggu gugat (kata Alfred Marshall rasionalitas khusus dari para economic manSEKULER). Di bawah asumsi ini, more is better than less menjadi sebuah keniscayaan. Self-interest menjadi identik dengan selfishness dimana keuntungan personal mendominasi dan jauh mengalahkan manfaat sosial. Tampaknya diperlukan konsep manusia RELIGIUS.
METODOLOGI ILMU EKONOMI ANTARA SEKULAR DAN RELIGIUS:
Definisi Metodologi Ilmu
May-12 MYZ: FE-UNHAS 6
• Dengan merangkum berbagai definisi metodologi, lebih khusus dalam ilmu sosial, Machlup memformulasikannya sebagai:
• The study of the principles that guide the students of any branch of knowledge, and especially of any higher learning (science) in deciding whether to accept or to reject certain propositions as a part of the body of ordered knowledge in general or of their own discipline (science).
• Machlup tampak mengikuti aliran methodological dualism, dengan menyatakan bahwa ilmu ekonomi masuk dalam kategori science, sekalipun berbeda dengan natural sciences, namun dia tidak banyak memberikan penjelasan terperinci tentang perbedaan tersebut.
• Adalah Mark Blaug, termasuk yang berbeda dengannya, mengikuti pandangan methodoligal monism. Pandangan ini menyatakan bahwa kedua kategori ilmu tersebut memiliki metodologi yang sama, dengan doktrinnya, the unity of sciences. Karenanya, tambah Backhouse yang mendukung Blaug, metodologi ilmu ekonomi pun tidak menyimpang dari metodologi ilmu-ilmu pengetahuan alam. Pandangan kedua ini tampak lebih diterima secara luas oleh para ekonom.
• Worldview, Rationality dan Kelangkaan menjadi persoalan mendasar yang terkait erat dengan perbincangan metodologi dalam ilmu ekonomi.
• Lihat pada Royal Brandis “On the Current State of Methodology in Economics”, Research in History of Economic Thought and Methodology vol. 2, halaman 151-160.• Lihat Roger Backhouse, New Direction in Economic Methodology, (London: Routledge, 1994), halaman 1-24.
Metodologi Ilmu Ekonomi-Modern
May-12 MYZ: FE-UNHAS 7
• Pada mulanya, ilmu ekonomi modern adalah cabang dari filsafat, yang dijadikan tempat sumber segala ilmu pengetahuan modern,
• Kemudian datanglah Adam Smith bersama David Hume, Bentham, Mill dan disusul pula oleh Say yang memformulasikan konsep equilibrium pasar beserta perangkat mekanismenya, mengikuti jejak para pendahulu mereka, Newtonian dan kawan-kawannya, dalam bidang fisika.
• Dan gugatan Keynes dengan mengikuti Einstein.
Masudul Alam Choudhury (2005)• I argue that the submissive attitude and advice on equating the [religious views] and Western
methodologies and even empiricism, and thereby calling for adopting Western methods of analysis, constitutes a flawed reasoning. Note here that I have made a major difference between the concepts of Methods and Methodology as shown by italics. Choudhury (1999) explains that methodology and methods are interrelated scientific primitives together used for understanding praxis and applying it to inferential consequences of the methodological premise by the corresponding analytical methods.
• The original premise of praxis is invariably epistemological in nature. Epistemology is subsequently integrated by a scientific discursive approach with ontology, and thereafter, with the ontic (evidential) domain of analysis, application and policy. Methods belong to the ontological and ontic domains, when the analysis and application of the original methodological premise is to be formulated and applied for understanding reality.
• Yet, in the absence of the epistemological methodology it is possible for methods to be used independently of the ontological and ontic understanding. When this is the case, the methods fail to have substantive relevance in the light of methodology. They exist merely as procedural artifacts of an analysis but not the true and relevant one. Choudhury (1999, op cit, p. 348) writes, “Methods can exist without methodology as was explained in the case of the reductionist design of rationalism. But methodology cannot exist without self-determined methods. Such methods must be derived from the essence of the methodology itself. They must be such instruments that mobilize the ontological-epistemological nature of divinely unified systems into explanatory relations.” We will explain the difficulties that are encountered in such academic ventures from the [religious man] side.
12/07/14 MYZ: FE-UNHAS 8
Epistemologi • Teori ilmu pengetahuan • Mempertanyakan problem ilmu, proses
pembentukan ilmu dan siapa yang menyepakati suatu ilmu.
• ”the theory of the nature of knowing and the means by which we know.”
• Menguji hakikat ilmu pengetahuan atau keabsahannya.
• Pahami: hakikat Prior science and Posterior science
May-12 9MYZ: FE-UNHAS
Struktur Ilmu • Relativitas Ilmu(Spacial)• Ilmu: Ibn Khaldun tumbuh berkembang
seiring pertumbuhan dan perkembangan peradaban yang melahirkannya.
• Lakatosian: Dimana riset perkembang, ilmu itu juga berkembang
• Khunian: Revolusi Ilmu dengan perubahan world view
• Ilmu lahir dari worldviews produsennya yang bersifat ideologis.
• Ilmu dilahirkan untuk Mengatasi Masalah riil Masyarakat
May-12 10MYZ: FE-UNHAS
Kebutuhan terhadap ilmu baru
• Realitas kelemahan ilmu sejenis
• Relativitas teori mengharuskan adanya teori baru.
• Teori out of date harus diganti dengan teori up to date.
• Ilmu harus hidup dan dihidupkan agar tidak stagnan.
May-12 11MYZ: FE-UNHAS
Kegagalan Ilmu ekonomi
• Gagal menciptakan kesejahteraan masyarakat.
• Melepaskan diri dari aspek moral dan agama
• Sejumlah teorinya tidak sesuai/ tidak cocok di negeri lain
• the death of economics.
May-12 12MYZ: FE-UNHAS
Unsur-Unsur Ilmu
• masalah • sikap ilmu: curiosias, spekulasi,
obyektif, terbuka, dan tentatif. • Punya metode yang khas dalam
memecahkan masalahnya. • Adanya subyek komunitas. • Menghasilkan kesimpulan • Mempunyai pengaruh positif bagi
kehidupan manusia. May-12 13MYZ: FE-UNHAS
Aliran Epistimologi dalam Filsafat.
• Aliran idealisme-subjektif.
• Empirisme • rasionalisme• Positivisme • Idealisme dialektik
May-12 14MYZ: FE-UNHAS
Metodologi:
• Model investigasi keilmuan atau worldviews
• How should the inquirer go about finding out knowable
May-12 15MYZ: FE-UNHAS
FILSAFAT METODE PENELITIANFILSAFAT METODE PENELITIAN
PERKEMBANGAN FILSAFATPENELITIAN
PRAPOSITIVISME
POSITIVISME
POSTPOSITIVISME
PERBANDINGAN TIGA FILSAFATPERBANDINGAN TIGA FILSAFAT
PRAPOSITIVISMEPRAPOSITIVISME POSITIVISMEPOSITIVISME POSTPOSITIVISMEPOSTPOSITIVISME
REALITAS REALITAS BERKEMBANG BERKEMBANG SECARA ALAMIAHSECARA ALAMIAH
REALITAS TERAMATI, REALITAS TERAMATI, BERSIFAT TUNGGAL, BERSIFAT TUNGGAL, DAPAT DAPAT DIKLASIFIKASIKAN, DIKLASIFIKASIKAN, DETERMINISME DETERMINISME (SEBAB AKIBAT), (SEBAB AKIBAT), BEBAS NILAI, RELATIF BEBAS NILAI, RELATIF TETAP DAN TERUKURTETAP DAN TERUKUR
REALITAS BERSIFAT REALITAS BERSIFAT HOLISTIK (UTUH), HOLISTIK (UTUH), DINAMIS (TIDAK DINAMIS (TIDAK TETAP), KOMPLEKS, TETAP), KOMPLEKS, SALING SALING MEMPENGARUHI, MEMPENGARUHI, PENUH MAKNA DAN PENUH MAKNA DAN TERIKAT NILAITERIKAT NILAI
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
DESKRIPTIF DESKRIPTIF KUALITATIFKUALITATIF
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
KUANTITATIF, KUANTITATIF, DEDUKTIFDEDUKTIF
METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN
KUALITATIF,KUALITATIF,
INDUKTIFINDUKTIF
PENELITI PASIF, PENELITI PASIF, MENGGAMBARKAN MENGGAMBARKAN APA YANG DIAMATIAPA YANG DIAMATI
MELAKUKAN MELAKUKAN EKSPERIMEN, EKSPERIMEN, MENCARI PENGARUHMENCARI PENGARUH
MEMAHAMI MAKNA MEMAHAMI MAKNA REALITAS YANG REALITAS YANG KOMPLEKS, KOMPLEKS, MENGKONSTRUKSI MENGKONSTRUKSI FENOMENAFENOMENA
PRAPOSITIVISMEPRAPOSITIVISME METODE KUALITATIF, REALITAS METODE KUALITATIF, REALITAS
BERSIFAT ALAMIAHBERSIFAT ALAMIAH
POSITIVISMEPOSITIVISMEMETODA KUANTITATIF HASIL RESEARCH DAN DEVELOPMENTMETODA KUANTITATIF HASIL RESEARCH DAN DEVELOPMENT
POSTPOSITIVISMEPOSTPOSITIVISME
METODE KUALITATIF, MENCARI MAKNAMETODE KUALITATIF, MENCARI MAKNA
BERHATI-HATI PADA Metode Postmodernist• Apresiasi penemuan ilmiah yang ter jadi pada abad 19-21,
di abad millinium ini, dalam era baru globalisme, dunia tidak lain sedang kita rasakan semakin diarahkan menjadi satu: one world perkembangan pemikiran pun bergulir cepat.
• Esensinya, Peradaban Barat dalam pencarian kebenaran menghentikan teks (menutup rapi segala hikmah kitab suci): maka yg ditemukan lebih banyak kebatilan dengan hawa nafsu dan subjektif-berlaku intelejen- dan masih filsafat Yunani Kuno di zaman Moderen.
• Maka Rasionalisme Descartes habis di Nietzche (matinya Tuhan), meski Sigmund Freud telah menyelam jauh ke alam bawah sadar manusia. Namun dengan Filsafat maka teks terbuka terhadap perbedaan.
• Teks dalam filsafat dianggap, mengungkung, menipu, tdk bermakna (Nietzche, Karl Marx, Martin Heidegger, Michael Foucault, Jacques Derrida, dan lainnya dgn metode masing-masing).
• Nietzche dengan Logosentrisme (teks kode makna hakikat & metafor); Heidegger dengan fenomenologi-hermeneutik (tak terucap penting tuk memahami yang terucap); Althusser dengan metode “penjiwaan”, iapun tulusuri Karl Marx (Teks penuh dengan kepentingan); Foucault dengan arkeologi-nya (teks mengawasi-menutupi hakikat); Deleuze dengan strukturalisnya (makna tdk termaterikan, hanya kumpulan relasi: yg ada hanya posisi dan perbedaanya); terkahir Derrida dengan Dekonstruksi (teks tdk berfungsi menjelaskan: hanya arena kesenjangan dan kontradiksi. Karena makna lahir dari pembacaan, dekonstruksi teks, kemudian melahirkan makna dan menghilangkan jati diri).
May-12 MYZ: FE-UNHAS 22
Ide ketimbang Vested Interest
May-12 MYZ: FE-UNHAS 23
• Sejumlah pemikiran memang benar telah dan akan selalu kembali lahir. Lalu, masalah regulasi pengelolaan dan pembentukan “standardisasi global” terutama terkait bentuk institusi sistem finansial global memang selalu menjadi biang keladinya. Sebab pada inti dan ujungnya dikatakan akan selalu tercipta global financial bubling and instability, seperti sebelumnya diduga Stiglitz (2002), von Mises (2004), Krugman (2008), dan Minksy (2008). Dalam kaitan ini semua, Paul Krugman kemudian mengatakan:
• “…economics inevitably takes place in a political context, and one cannot understand the world as it appeared a few years ago without considering the fundamental political fact of the 1990s: the collapse of socialism. Not merely as a ruling ideology, but as an idea with the power to move men’s minds.” (Paul R. Krugman, 2008: p.10)
• • Dengan esensi yang sama, sebagai sindiran dan mungkin sekaligus peringatan atau
bahkan mungkin dapat pula menjadi penyejuk segala kerisauan kita semua, tampaknya kita perlu dan sangat menarik untuk kembali menyimak juga pernyataan J.M. Keynes berikut:
• “... [The] ideas of economists and political philosophers, both when they are right and when they are wrong, are more powerful than is commonly understood.... Practical men, who belief themselves to be quite exempt from any intellectual influences, are usually the slaves of some defunct economists. ... [For] in the field of economic and political philosophy there are not many who are influenced by new theories after they are twenty-five or thirty years of age, so that the ideas which civil servants and politicians and even agitators apply to current events are not likely to be the newest. But, soon or late, it is ideas, not vested interests, which are dangerous for good or evil” (Keynes, 1935). Demikian Keynes (1935) mengingatkan kita semua, baik sebagai praktisi, politikus, pengamat ekonomi dan akademisi-peneliti bahwa mungkin saja benar selalu ada sesuatu yang "more powerful than is commonly understood."
HAKEKAT PENELITIANHAKEKAT PENELITIAN
CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DATA/INFORMASI SEBAGAIMANA ADANYA DAN BUKAN SEBAGAIMANA DAN BUKAN SEBAGAIMANA SEHARUSNYA, DENGAN TUJUAN DAN SEHARUSNYA, DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTUKEGUNAAN TERTENTU
Zaman dahulu :- coba-coba (trial & error ?)- pengalaman (sendiri > , orang lain <)- naluri→ Perkembangan lambat
Zaman Modern :- coba-coba (dioptimumkan)- pengalaman (sendiri < + orang lain >)- spekulasi- Metode Ilmiah (scientific approach)→ Perkembangan cepat
Metode Penelitian
Metode PenelitianTeknik (Engineering)
... mengembangkan cara –cara …
Secara teknis, ekonomis, etis, dll,
harus feasible (layak)
Bagaimana ?
KOMPONEN METODE PENELITIANKOMPONEN METODE PENELITIAN
1. CARA ILMIAH
2. DATA
3. TUJUAN
4. KEGUNAAN
KOMPONEN METODE PENELITIAN
CARA ILMIAHKEGIATAN PENELITIANDIDASARKAN CIRI-CIRI
KEILMUAN
RASIONALDilakukan dg cara yg masuk akal shg
Terjangkau penalaran manusia
EMPIRISDapat diamati indera manusia shg
Org lain dpt mengamati danMengetahui cara yg digunakan
SISTEMATISProses yg digunakan menggunakan
langkah yg logis
KRITERIA DATA PENELITIANKRITERIA DATA PENELITIAN
VALID
Menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadipada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti
Misal : korban tsunami 900 ribu org dilaporkan berbeda
RELIABELRELIABEL
Menunjukkan derajat konsistensi data dalam interval waktu tertentuMisal : peserta penlok 50 org, sumber ditanya tetap 50 org sampai kapanpun
OBYEKTIF
Derajat persamaan persepsi berkenaan dengan kesepakatan antar banyak orang(interpersonal agreement)
misal : data peneliti berbeda pd satu obyek, berarti data tdk obyektif
MACAMDATA
KUALITATIF
KUANTITATIF
DISKRIT/NOMINAL
KONTINUM/HSL PENGUKURAN
ORDINAL
INTERVAL
RATIO
DATA KUALITATIFDATA KUALITATIF
Data dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau gambarData dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat atau gambar
DATA KUANTITATIFDATA KUANTITATIFData yang dinyatakan dalam angka atau data kualitatif
yang diangkakan
Data kuantitatif dibedakan menjadi dua:Data kuantitatif dibedakan menjadi dua:1. 1. Diskrit/nominal :Diskrit/nominal : data yang hanya dapat digolong- data yang hanya dapat digolong- golongkan secara terpisah, diskrit atau kategori.golongkan secara terpisah, diskrit atau kategori. Data diperoleh dari hasil menghitungData diperoleh dari hasil menghitung Misal : dalam I kelas setelah dihitung tdpt 50 Misal : dalam I kelas setelah dihitung tdpt 50 mahasiswa terdiri atas 30 pria dan 20 wanitamahasiswa terdiri atas 30 pria dan 20 wanita 2. 2. Kontinum : Kontinum : data yang bervariasi menurut tingkatan data yang bervariasi menurut tingkatan dan diperoleh dari hasil pengukurandan diperoleh dari hasil pengukuran
DATA KONTINUM ORDINALDATA KONTINUM ORDINAL
Data kontinum ordinal adalah data yang berbentuk Data kontinum ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat rangking atau peringkat
misalnya : juara I, II, IIImisalnya : juara I, II, III
AtauAtau
data yang dinyatakan dalam skala, dengan jarak data yang dinyatakan dalam skala, dengan jarak satu data dengan data yang lain tidak samasatu data dengan data yang lain tidak sama
I II III IV V VI
88 83 66 60 40 30
DATA KONTINUM RATIODATA KONTINUM RATIO
Data kontinum ratio adalah data yang jaraknya Data kontinum ratio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol mutlaksama dan mempunyai nilai nol mutlak
misalmisal
berat 0 kg berarti tidak ada bobotnyaberat 0 kg berarti tidak ada bobotnya
Data ini juga dapat dirubah ke dalam interval Data ini juga dapat dirubah ke dalam interval dan ordinal atau dapat dijumlahkan / dikalikandan ordinal atau dapat dijumlahkan / dikalikan
DATA KONTINUM INTERVALDATA KONTINUM INTERVAL
Data kontinum interval adalah data yang jaraknya Data kontinum interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) sama tetapi tidak mempunyai nilai nol (0) absolut/mutlak.absolut/mutlak.
misal : skala thermometer, walaupun ada nilai 0ºC misal : skala thermometer, walaupun ada nilai 0ºC tetapi tetap ada nilainyatetapi tetap ada nilainya
Data interval dapat dibuat menjadi data ordinal Data interval dapat dibuat menjadi data ordinal (peringkat).(peringkat).
-2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Data ordinal
TUJUAN PENELITIANTUJUAN PENELITIAN
PENEMUANPENEMUAN
Sebelumnya belum pernah diketahuiSebelumnya belum pernah diketahui
PEMBUKTIANPEMBUKTIAN
Membuktikan keraguan terhadap informasi/ Membuktikan keraguan terhadap informasi/ pengetahuan tertentupengetahuan tertentu
PENGEMBANGANPENGEMBANGAN
Memperdalam dan memperluas pengetahuan Memperdalam dan memperluas pengetahuan yang sudah adayang sudah ada
KEGUNAAN PENELITIANKEGUNAAN PENELITIAN
MEMAHAMI MASALAHMEMAHAMI MASALAHPeneliti memperjelas suatu masalah/informasi Peneliti memperjelas suatu masalah/informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahuyang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu
MEMECAHKAN MASALAHMEMECAHKAN MASALAHPeneliti meminimalkan/menghilangkan masalahPeneliti meminimalkan/menghilangkan masalah
MENGANTISIPASI MASALAHMENGANTISIPASI MASALAHPeneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadiPeneliti mengupayakan agar masalah tidak terjadi
METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIFMETODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF
PERBEDAAN METODAKUANTITATIF & KUALITATIF
PERBEDAAN AKSIOMA DASAR
PERBEDAAN PROSES PENILAIAN
PERBEDAANKARAKTERISTIK PENELITIAN
PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA PERBEDAAN AKSIOMA ANTARA METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIFMETODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF
AKSIOMA DASARAKSIOMA DASAR METODEMETODE
KUANTITATIFKUANTITATIFMETODE METODE
KUALITATIFKUALITATIF
Sifat realitasSifat realitas Tunggal, konkrit, Tunggal, konkrit, teramatiteramati
Ganda, holistik, Ganda, holistik, dinamis, hsl dinamis, hsl konstruksi & konstruksi & pemahamanpemahaman
Hubungan peneliti Hubungan peneliti dengan yang ditelitidengan yang diteliti
IndependenIndependen Interaktif tidak dapat Interaktif tidak dapat dipisisahkandipisisahkan
Hubungan variabelHubungan variabel Sebab-akibat/kausalSebab-akibat/kausal Timbal balik/interaktifTimbal balik/interaktif
Kemungkinan Kemungkinan generalisasigeneralisasi
Cenderung membuat Cenderung membuat generalisasigeneralisasi
Transferability/hanya Transferability/hanya mungkin dalam ikatan mungkin dalam ikatan konteks dan waktu konteks dan waktu
Peranan nilaiPeranan nilai Cenderung bebas Cenderung bebas nilainilai
Terikat nilaiTerikat nilai
KARAKTERISTIK METODE KARAKTERISTIK METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIFKUANTITATIF DAN KUALITATIF
DESAIN
Metode kuantitatifa. spesifik, jelas, rincib. Mantap sejak awalc. Menjadi pegangan langkah d. demi langkah
Metode kualitatifa. Umumb. Fleksibelc. Berkembang dan muncul dalam prose penelitian
TUJUAN
Metode kuantitatifa. Menunjukkan hubungan antar variabelb. Menguji teoric. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
Metode kualitatifa. Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktifb. Menggambarkan realitas yg kompleksc. Memperoleh pemahaman maknad. Menemukan teori
TEKNIK PENELITIAN
Metode kuantitatifa. Eksperimen, surveyb. Kuisionerc. Observasi dan wawancara terstruktur
Metode kualitatifa. Participant observationb. In depth interviewc. Dokumentasid. Triangulasi
Instrumen penelitian
Metode kuantitatifa. Test, angket, wawancara b. Instrumen yang telah standar
Metode kualitatifa. Peneliti sebagai instrumenb. catatan, rekaman, kamera, handycam, dll
DATA
Metode kuantitatifa. Kuantitatifb. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
Metode kualitatifa. Deskriptifb. Dokumen pribadi, catatan lapangan,
ucapan dan tindakan responden,, dll
Sampel/Sumber Data
Metode kuantitatifa. Besarb. Representatifc. Sedapat mungkin randomd. Ditentukan sejak awal
Metode kualitatifa. Kecilb. Tidak representatifc. Purposived. Berkembang selama proses penelitian
Analisis
Metode kuantitatifa. Setelah selesai pengumpulan datab. Deduktifc. Menggunakan statistik
Metode kualitatifa. Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitianb. Induktifc. Mencari pola, model, tema, teori
HUBUNGAN DENGANRESPONDEN
Metode kuantitatifa. Berjarak, bahkan sering tanpa kontakb. Peneliti merasa lebihc. Jangka pendek
Metode kualitatifa. Empati, akrabb. Kedudukan sama bahkan sebagai guru/konsultanc. Jangka lama
USULAN DESAIN
Metode kuantitatifa. Luas dan rincib. Literatur berhubungan dengan masalah dan variabel yang ditelitic. Prosedur yang spesifik dan rinci langkah- langkahnyad. Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
Metode kualitatifa. Singkatb. Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utamac. Prosedur bersifat umumd. Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluane. Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesisf. Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
METODE KUANTITATIFMETODE KUANTITATIF
Kapan penelitian dianggap selesaiKapan penelitian dianggap selesai-Setelah semua data yang direncanakan dapat Setelah semua data yang direncanakan dapat
terkumpulterkumpul
Kepercayaan terhadap hasil penelitianKepercayaan terhadap hasil penelitian- Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen- Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
METODE KUALITATIFMETODE KUALITATIF
Kapan penelitian dianggap selesaiKapan penelitian dianggap selesai- Setelah tidak ada yang dianggap Setelah tidak ada yang dianggap
baru/jenuhbaru/jenuh
Kepercayaan terhadap hasil penelitianKepercayaan terhadap hasil penelitian- Pengujian kredibilitas, depenabilitas, - Pengujian kredibilitas, depenabilitas,
proses dan hasil penelitianproses dan hasil penelitian
PROSES PENELITIANPROSES PENELITIAN
Metode kuantitatifMetode kuantitatif Bersifat linearBersifat linear
Metode kualitatifMetode kualitatif
Bersifat sirkulerBersifat sirkuler
Terima KasihTerima Kasih
Top Related