Words - UNY Journal

19
KeterampJian dan Kecakapan Hidup (Life Skill) Sebuah Persoaian Manabat Manusia are existence because in human beings there are multiple intelli- gences, spatiat artistic, psychomotoric, mathemati- cal, interpersonal, spiritual (religious), and emo- tional intelligences. Therefore, there are also relations between life skills and occupations that students have interest in and plan to take up. It follows then that any development or improvement of life skills in students necessitates an understanding of voca- tional skills and vocational education since it is· the mission of vocational education to prepare students with the ability to work at something. So the educational process and training need to emphasize and pay attention to the multiple intelligences possessed by students and simultaneously pay attention to the hidden curriculum that should be delivered. An improvement of students' life skills necessitates a new policy promoting in teachers an understanding of students' multiple intelljgences, enough care in teaching, educating, and training, and adequate sense of responsibility. Key Words: life skill, vocation, education *) Staf Pengajar pada Jurusan Elektro. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 147

Transcript of Words - UNY Journal

Page 1: Words - UNY Journal

KeterampJian dan Kecakapan Hidup (Life Skill) Sebuah Persoaian Manabat Manusia

areexistence because in human beings there are multiple intelli­

gences, i.e.~ linguistic~ spatiat artistic, psychomotoric, mathemati­cal, interpersonal, intraperspnal~ spiritual (religious), and emo­tional intelligences. Therefore, there are also relations betweenlife skills and occupations that students have interest in and planto take up. It follows then that any development or improvementof life skills in students necessitates an understanding of voca­tional skills and vocational education since it is· the mission ofvocational education to prepare students with the ability to workat something. So the educational process and training need toemphasize and pay attention to the multiple intelligencespossessed by students and simultaneously pay attention to thehidden curriculum that should be delivered. An improvementof students' life skills necessitates a new policy promoting inteachers an understanding of students' multiple intelljgences,enough care in teaching, educating, and training, and adequatesense of responsibility.

Key Words: life skill, vocation, education

*) Staf Pengajar pada Jurusan Elektro. Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta

147

Page 2: Words - UNY Journal

CakrawaJa Pendidikan, Juni 2002. Th. XXI, No. 2

PENDAHULUAN

Persoalan yang muncul dalam penyelenggaraan pendidikan~ampaknya tidak akan pernah berakhir, dan dapatlah dikatakan

seoagai persoalan lama yang selalu muncul kembali. Persoalan yan~

muncul itu selalu berkisar pada rendahnyamutu, dana, potensi manusia,sarana dan prasarana. Padahal, yang namanya pendidikan selalu mem­bicarakan fungsidan perannya dalam membangun dan mengembangkanpotensi manusia. Setiap orang tua siswa selaluberharapagar anaknyamenjadi orang yangberhasil mencapai tujuan yaitu menjadi manusiayang bermartabat atau "the dignity 0..(human's existence." Keberhasilanitu tidak ditentukan. oleh indikator lruantitati£ tetapi berupa indikatormutupendidikan yang dili~~t"dan sisi indikator kuantitatif dan admin­istratifyang ditetapkan oleh pemerintah. Dapatkah sekolah memberikanlaporan dengan baik, misalnya: dengan angka-angka tingginya NEMsiswa di sekolahnya. Se.kolah-sekolahyang berhasil adalah yanglulusannya mengantongi angka NEM yang tinggi, padahaldi dalamnyaada rekayasa bagaimana meninggikanNEM para siswa yang tidakmenunjukkan makna yang sesungguhnya.

TampaknyaNEM siswa boleh saja tinggi, tetapi apakah dengan NEMtersebut siswamenunjukkan kecakapannya atau keterampilannya.Apakah siswa dengan NEM yang tinggi akanmampu memasuki jenjangpendidikan.lebih lanjut atau dapat. memperoleh pekeIjaandengan·segeraapabila iamenghendakinya. Kenyataan menunjukkan bahwa hanya30-35% lulusan SMU yang dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, dan30-35% lulusan SLTP tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yanglebih tinggi. Betapa banyaknya sekolah umum ini di Indonesia sehinggalulusannya tampakjauhlebih banyak yang tidak berhasil. Padahal, lulusanSMU dididik dalam jaiur akadeInik (academic stream) yang diharapkanmampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Inilah sesuatuyangmuncul dan menjadi masalah menyangkut persoalan rnartabat siswasebagai manusia yang dihasilkan dari suatu proses pendidikan.

148

Page 3: Words - UNY Journal

Keterampilan dan Kecakapan Hidup (Life Skill) Sebuah ?ersoalan Martabat Manusla

dengan jumlah ..., .........,.\JJ.'-'l.A.J.

,_J..JLLJI._AA sekolah) ... ...., ... ...1....,..., ..........

mutu pendidikan bukanlah masalah angka sebagai indikatorJl.1l._"....I..a.'-.L'-_".Jl.JL dan atau indikator administratif saja.

Manusia seperti Mozart berbeda dengan manusia seperti JIA,.,J.a.J..JI...,,,,... Jl.I..l.

Kedua orang tersebut teraqgkat martabatnya karena berhasilmengoptimalkan kecerdasan seninya (Mozart) atau kecerdasan logika .dan ilmunya (Einstein). Apakah mungkin kalau hal itu sebaliknya?Keberhasilan mereka dipengaruhi oleh wataklciri-ciri kecerdasan yangdorrtinan dan yang diuJiliki. Lain halnya dengan Pfu?}glima Jendral BesarSudirman. Beliau berhasil menjadi Panglima Besar TNI, mendapatkanpangkat jenderal. Beliau bukanlah hasil didikan dari akademi militeratau dan pendidikan luar negeri, tetapi karena keunggulan nilai-nilaikemiliterannya yang diperoleh dari pendidikan militer Jepang,kepribadian yang dimiliki, disiplin, kesabaran, keteladanan, tanggungjawab, keberanian, kesederhanaan., dan kepedulian yang telahmengangkat almarhum Jenderal Sudirrnan menjadi Panglima Besar TNIpada masanya. Almarhum Sudirrnan sangat yakin hilangnya rrilai-nilaikepribadian pada diri seseorang akan mengakibatkan runtuhnyamartabat orang yang bersangkutan karena berarti orang tersebut telahkehilangan kecakapan hidupnya.

Berdasarkan contoh...contoh di atas dapat diambil pelajaran bahwakeberhasilan seseorang disebabkan oleh dominasi kecerdasan yangdimiliki, tidak dihasilkan hanya oleh kecerdasan penalaran atau seni,

149

Page 4: Words - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan. Juni 2002. Th.· XXI. No. 2

tetapi kecerdasan pada dirimanusia yang dominan yang dimilikinya.Keberhasilan Mozart karena kecerdasan seni yang dimilikinya, Einsteindengan Iogika ilmunya, sedang. Panglima Besar Jenderai Sudirmandengan kecerdasan spiritual, emosional, dan interpersonalnya.

Pennasalahan yang timbuI adalahkecerdasanapa saja pada.siswa .yang periu diperhatikan dalam proses pendidikan danpelatihan disekolah? Bagaimanakah hubungan kecakapan hidupdengan keterampil­an· dan pendidikan kejuruan? Bagaimanakah proses pendidikan danpelatihan di sekolah-sekolah agar meningkatkanmutu siswa dan agarmuaranya pada kecakapan hidup siswa?

BERBAGAI KECERDASAN SISWA

Siswa adalah manusia yAng diciptakan oleh Tuhan YrvfE yanglebihsempurna daripada makhluk lainnya yang selain diberi akal pikiranjuga diberi berbagai macam kecerdasan. Dengan kesempurnaan padadiri manusia tersebut diharapkan dapat digunakan dalamkehidupansehari-hari atau agar ia memiliki kecakapan dan sekaligus keterampilanhidup yang cukup.

Pandangan mahasiswa tentang kecakapan hidup dan keterampilanhidup serta keterampilan kejuruan, berdasark.anpenelitian yangdilakukan .oleh Sarbiran (2002) dengan melibatkan 56 mahasiswasebagai responden, menggunakan angket dan analisis statistikadeskripti( hasilnya dapat dikutipkan sebagai berikut.

Sebanyak 3 1% mahasiswa berpendapat bahwa keterampilan hidupsarna dengan kecakapan hidup, tetapi ada sebanyak 23% menyatakanragu-ragu kalau pemyataan keterampilanhidup sarna dengan kecakapan

~t~hidup, bahkan 46% mahasiswa menyatakan tidcik setuju kalauketerampilan hidup disamakan dengan kecakapan hidup, tetapi semua(100%) mahasiswa sangat setuju/setuju kalau siswa perlu memilikiketerampilan dan kecakapan hidup. Terdapat kecenderungan meng-

150

Page 5: Words - UNY Journal

Keterampilan dan Kecakapan Hidup (Life Skil" .. Sebuah Persoalan Martabat Manusia

sonal dall intrapersonal merupakan kecakapan hid'up, dan mereka,( 100%) menyatakan keterampilan kejuruan bukan hanya di bidangteknologi. Lebih jauh Iagi, hasilnya menunjukkan 88% mahasiswamenyatakan bahwa penguasaan nilai-nilai oleh siswamerupakan kecakapan hidup. Mengenai agama, melaksanakanlmempraktekkan ajaran-ajarannya merupakan kecerdasan spiritual yangmerupakan bagian dari kecakapan hidup. Sebanyak 97% mahasis\vamenyatakan kecerdasan spiritual merupakankecakapan hidup, dan 82%mahasiswa menyatakan kecerdasan emosional merupakan kecakapanhidup.

Apabila kecakapan hidup diartikan sebagi keterampilan hidup,komponen kecakapan hidup dapat diklasifikasikan ke dalam sembilanmacam keterampilan berasal dan kecerdasan yang dimiliki oleh siswa,yaitu: (1) keterampilan berbahasa, (2) keterampilan ruang, (3) keteram­pilan seni, (4) keterampilan gerak, (5) keterampilan logikalpenalaran,(6) keterampilan interpersonal, (7) keterampilan intrapersonal, (8)keterampilan spirituaVdalam melaksanakan atau mempraktekan ajaran­ajaran agama, dan (9) keterampilan dalam menguasasitional intellegence).

151

Page 6: Words - UNY Journal

2 Seni/Art

3 (3erak

4 Ruang.

5 Logika/penalaran

6 Interpersonal

7 Intrapersonal

8 Spiritual

9 Emosional

Cakrawala Pendidikan, Juni 2002, Th. XXI, NO.2

Keterampilan-keterampilan di atas hila dielaborasi akan menunjuk­kan aspek-aspek yang cukup banyak. yang memang diperlukan untuksyarat memiliki kecakapan hidup seperti ditunjukkan pada tabel 1berikut ini.

Tabel 1.Sembilan Macam KeterampilanlKecakapan Hidup.... __ ". - .' .. - ' , - -..

:'N()~' ;:'~rlis:I<e¢~~~p~:;': .. . :·::.:!$@~+P~~if:~~¢~~~panlk~t~~~m~~~I)!:::·

Berbahasa Komunikasi, bercerita, membaca, menulisJ berbicara(orator), dsb.

Bemyanyi, . bersyair, berdeklamasi,merancang, me­lukis, dsb.

Olah raga, bela dirt, pantomim, menari, berjoget, masakgerak, dsb.

Tata' le~~k.1' ruang, .keindahan ruang, penempatanbarang, dsb.

Kegiata~ ilmiah, observasi, penelitian, berhitung,analisis, evaluasi, dst.

Bergaul, memimpin, empati, kerjasama, saling meng­hormati,.dsb."

Kepedulian, kasih-sayang t tanggung jawab, toleran-si,keadilan, dsb.

Mempraktekkan agama yang dianut· dalam kehidup-ansehari..hari dengan konsisten.

Pengendalian emosi, kesabaran, keteladanan, dsb.

KECAKAPAN HIDUP DAN KETERAMPILANKEJURUAN

Berbicara tentang keterampilan dankecakapan hidup tidak akanbisa terlepasdariketerampilan kejuruan danpendidikan kejuruan karenaprinsip-prinsip pendidikan kejuruan dan misinya menyangkut duniakerja. Misi pendidikan kejuruan telahjelas, yakni diharapkan agar siswabekerja ses~ai deilgan pilihan kejuruannya setelah tamat daripendidikannya. Hal ini berarti bahwapendidikan kejuruan menjadipendidikan yang akan membawa kepada karier siswa yangbersangkutan. Maka dari itu career education menjadi lebih populerdalam bidang pendidikan kejuruan. Ryan (1982: 24) menegaskan bahwa

152

Page 7: Words - UNY Journal

KeteramptJan dan Kecakapan Hidup (Ufe Skill) .- Sebuah Persoalan Manabat Manusia

(1pengetahuan yang cukup tentang karier, bahwa duma kerja sebagaibasis pemahaman dan apresiasi hubungan antara pekerjaanindividunya yang selanjutnyatiap-tiap siswalindividu dapat merencana­kan dengan bijaksana akan ma~a depan kariemya. Maka dari itu, padapendidikan kejuruan dikenal istlIah career guidance (bimbingan karier).

Pendidikan kejuruan juga disebut sebagai pendidikan pekerjaanatau okupasi (occupational education), yaitu pendidikan yangmempersiapkan siswa untuk menangani bidang-bidatig kejuruan yangsangat luas dan beragam, mulai dari bidang teknologi, bisnis, seni,transportasi, kesehatan, keamanan, akuntansi, dan sebagainya. Menurut

.Finch dan McGough (1982: 12) istilah okupasi bersifat umum, yaitumenggambarkan pengalaman formal yang berkaitan dengan persiapan­nya memasuki duma kerja. Sementara itu, Calhoun dan Finch (1976:26) menyatakan bahwa baik pendidikan kejuruan (vocational educa­tion) maupun pendidikan okupasi merupakan istilah yang setara,yaitu: ". any form of eduction, training and retraining designed toprepare person to enter or to continue in paid employment in anyrecognized occupation...

Barlow (1987) menyatakan tujuh prinsip pendidikan kejuruan,sebagai berikut. Pertama, pendidikan kejuruan merupakan kepeduliannasional terhadap pendidikan. Hal ini telah sesuai dengan keadaanpendidikan di Indonesia, yaitu ada jalur pendidikan kejuruan (voca-

153

Page 8: Words - UNY Journal

Cakrawala PeiJdidikan. Juni 2002. Th. XXI, No. 2

tional stream), dan adajalurpendidikan akadenlik (academic stream).Pendidikan umum bersifat akademis dandimaksudkan agar para lulusandapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikankejuruan mempersiapkan lulusannya memasuki dunlakerja.

Kedua, pendidikan kejuruan memberikan pertahanan dalam artiluas. Di ·negara maju (USA,. misalnya) pendidikan militer dan tenagakeamanan merupakanbagian.dari pendidikan kejunlan. Dalam arti lainpertahanan, pendidikan kejuruan memberikan promosi untuk kesejah­teraan pada umumnya (genera/welfare), ·meningkatkankesejahteraanekonomi setiap orang atau keluarga, dan memberikan keterampilanuntuk bertahan dan konsisten yang ditunjukkan· di dalam kehidupansehari-hari.

Ketiga, pendidikan kejuruan tidak hanya mempersiapkan generasimuda, tetapijuga memberikan'kesempatan kepada orang-orang dewasakarena hal itu merupakan tanggung jawab sekolahlpendidikan kejuruanyang menjadi amanah dan harus mendukungnya. Dengan adanyapendidikan kejuruan,demokrasi pendidikan di Indonesiamerupakanbagian dan sistem pendidikan .nasionaL

Keempat,pendidikan kejuruan memerlukan pendidikan· dasar yangbagus. Era teknologi konsisten menempatkan perlunya pendidikan dasaruntuk semua siswa dan agar ditingkatkan..Sesungguhnya cita-cita dandesainpendidikan kejuruan memberikan dukungan wajib belajar danpenekananpada asumsi bahwa pendidikan kejuruan· itu untuk semuaorang (educational for all) dan tidak hanya untukyang ber-IQ lebih/tinggi.

Kelima, pendidikan kejuruan memberikan keterampilan danpengetahuan yang berharga untuk pasar kerja (market plr:zce). Untuk.itti, program-programnya harus didasarkan kepada analisis/pe­nelitian atalJ studi, yang hasilnya diperlukan untuk mendukungkelangsungan program, dan selanjutnya n1engal1asilkan kemajuan­kemajuan.

154

Page 9: Words - UNY Journal

KeterampJian dan Kecakapan Hidup (Life SkilQ . Sebuah PersoaJan Martabat Manusia

dunia ataunar.r'ar.nl'''-.:1n'r:1-.:1n program yang diperlukan oleh masyarakat.

Dalam arti link and match apa yang didapat dari pendidikankejuruan melalui kerjasama dengan duniausaha:,::perdagangan, industri,dan sebagainya akan memberi~ankontribusi yang signifikan, tambahannilai, dikenal dengan industrial intellegence kepada para siswa sebagai .calon tenaga kerja. Pendidikan kejuruan memberikan pelatihari danpelatihan kembali (training and retraining) dan belajar seumur hidupmerupakan eiemen dasar pada struktur dan prinsip-prinsip pendidikankejuruan.

pengan prinsip-prinsip di atas, jelas bahwa pendidikan kejuruanmerupakan pendidikan yang cocok untuk setiap orang yang mengingin­kan dan atau ingin memperoleh keuntungan darinya sehingga hal iniakan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat luas (martabat).

Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan berkelanjutan, yaitumulai dari anak sampai dengan kehidupan selanjutnya (from early child­hood troughout life). Hal ini sesuai dengan prinsip pendidikan seumurhidup (long life education). -Proses pendidikan kejuruan dapat di­laksanakan mulai dari tingkat anak-anak, yang daBat dibagi menjadi 4tahap, yaitu: (1) tahap informasi dan orientasi, (2) tahap orientasi daneksplorasi, (3) tahap eksplorasi dan persiapan, dan (4) tahap upgrad­ing and retraining. Dengan tahap-tahap pendidikan kejuruan tersebut,lembaga pendidikanlsekolah kejuruan dengan sengaja rnemberikan

155

Page 10: Words - UNY Journal

Cakrawala,Pendidikan. Juni 2002, Th. XX/. No. 2

keterC\mpilan yang sesuai dengan minat siswa~ yang tidak mustahil akanmeruJ~,'akan bagian dari kecakapan hidupnya di masa depan.

Bagaimanakah seseorang akan memiliki kecakapan hidup kalautidak mempunyai keterampilan kerja?Lebih lanjut bagaimana kalauia tidak mempunyai keterampilan kejuruan? Katakanlah seseorang yangmendalami agamanya, bagaimana kalau tidak memilikiketerampilanuntuk menyampaikan agamanya, tidakmemiliki keterampilan sebagaijurudakwah? Bagaimana seseorang yang mendalami bidang teknologiotomotit: tetapi tidak dapat dan tidakberani (bekerja)dengan membukabusi motor atau mobilnya untuk dibersihkan. .

Daliuraian di atas·dapatlah dikatakan bahwa keterampilan kejuruansangat erathubungannya dengan k~cakapanhi~up. Ini berarti bahwapendidikan kejuruan akan merp.berikan sumbangan yang sangat berartikepada para siswa di sekolah umum agar memiliki "life skiff' yanglebihbaik dan diharapkan. Oleh' karena itu, sangat diperlukan meng­optimalkan peran sekolah kejuruan dengan menjalin kerjasama antaralembaga pendidikan/sekolah kejuruan dengan sekolah-sekolah umUffi.

Informasi 'bidang pekerjaan sangat penting artinya bagi para siswakhususnya pada siswa-siswa yang jelas-jelas tidak berniat melanjutkanke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Isaacson (1977: 45) dalambukunya "Career Information in. Counseling and Teaching"menyatakan ada 124 kelompokkejuruan (occupation)mulai darikejuruan akuntansi dan auditor sampai pengarang/penulis (writer). Dari124kelompokbidang pekerjaankejuruan tersebut dapat dikelompokkanmenjadi 12 bidang kejuruan, yaitu: (1) bidang layanan/jasa (transportasi,kurir, dsb.); (2) kejuruan bidangseni (pelukis, pemahat, penyanyi, dsb.);(3) kejuruan ~idan~ admini,strasi/perk~ntoran.Q~rutulis, akuntanperusahaan); (4) kejuruan bidang kedokteran (kegiatan sejenis yangmendukung bidang ini); (5) kejuruan bidang kimia (seperti farmasi);(6) kejuruan bidang keamanan (polisi, tentara, satpam, dsb.); (7)kejuruan bidang teknologi (elektronika, otomotif, mesin, bangunan,

156

Page 11: Words - UNY Journal

KeterampiJan dan Kecakapan Hidup (Ufe Skill) . Sebuan PersoaJan Martabat Manusla

PROSES PENDIDIKAN DAN PELATIHAN~

Terdapat begitu banyak dan bermacam-macam bidang kejuruanyang dapat dipilih. tentu didasarkan atas minatlkesukaan, dan bakat serta rencana yang dapat dikembangkan melaluiproses pendidikan dan pelatihan agar memiliki keterampiian sebagaibekal hidup sekaligus bekal bekerja di masyarakat, dan bahkan lebihdan itu sebagai bekal untuk dapat mengembangkan karier di masyarakat(kecakapan hidup).

Bagaimanakah seseorang akan memiliki kecakapan hidup kalauorang yang bersangkutan tidak memiliki keterampilan kejuruan untukbekerja. Untuk itu, irnplementasi pendidikan kejuruan untuk mem­bentuk kecakapan hidup siswa tersebut periu dilakukan di sekolah...sekolah, khususnya di sekolah-sekolah umum. Hal ini disebabkan tidaksemua lulusan sekolah umum akan melanjutkan studi ke jenjang yanglebih tinggi. Blok diagram berikut in memberikan gambaran hubunganproses pendidikan dan pelatihan (diklat) dengan keluaran, yangselanjutnya mendapatkan kepercayaan dari dunia kerja karena siswamemiliki life skill yang akan membawa kepada rnartabat dirinya dalamkehidupan bermasyarakat.

157

Page 12: Words - UNY Journal

CakrawalaPendidikan. Juni 2002. Th. XXI NO.2

KEPERCAYAANMASYARAKATMARTABAT

MASUKAN

PROSES DIKLATj~

Internalisasi nilaiKecerdasan gandaBudaya akademik

--....j~~ KELUARAN

HARAPAN KERJA ·KEPER(:ti\.YAANDUNIA USAHA

Gamba",,'-1. Membangun Life skill Melalui Proses Pendidikan danPelatihan

Dan gambar I tersebut dapatdiperhatikan bahwa pendidikan perfudisertai pelatihan agar terbentuk keterampila.n yang diharapkan.Keluarannya akan memberikan dcrajat martabat sesuai dengankecakapan hidup (life skill) yang dipilihnya~ kemudian memberikankepercaya~ kepada ~unia usaha termasuk industri dan lapangan k~rja

yang memerlukan, dan· selanjutnya akan memberikan kepercayaankepada masyarakat. Kata akhimya terletak pada masyarakat yang akanmemberikan masukan berupa nilai-nilai yang menguntungkan kepadalembaga pendidikanisekolah.

158

Page 13: Words - UNY Journal

Keterampl/an dan Kecakapan Hidup (Life Skill) . Sebuan Persoa/an Martabat Manusia

semata-mata tingginya atau kemampuan J.'-''''J..I:,"-4..&f 1IJ""' ...................0.4. ....

tetapi ditentukan pula' oleh keberhasilan yang tidak dapat dilihat olehkasat mata (hidden/invisible indicators), dan indikator kasaVrnataternyata cukup banyak. Pepdidikan seharusnya dirancang untukmengembangkan pribadi manusia (intregritas) sehingga bermartabatdalam mengantongi ilmu, dan dapat memanfaatkan ilmu serta mengem...bangkannya dengan jalan proaktif: kreatit: projektif dan responsif

Mutu kepribadian anak didik akan menimbulkan kep~kaan terhadappersoalan yang muncul baik pada masa sekarang maupun pada masayang akan datang. Mutu kepribadian siswa yang menimbulkan kepekaanterhadap persoalan siswa itu sendiri akan dapat mensolusikan sendiribaik ketika masih menjadi siswa, dan selanjutnya tatkala harusmeninggalkan sekolah karena telah berhasil lulus. Oleh karena itu,produk atau hasil pendidikaIl seharusnya berupa nilai-nilai pada potensimanusia itu sendiri yang ditransformasikan menjadi ciri-ciri ataukarakteristik perilaku manusia yang indikatornya sulit dilihat oleh kasatmata, tetapi dapat dihayati, dirasakan oleh dirinya sendiri dan atau or­ang lain berupa kepuasan dan kenikmatan serta kebahagiaan. Dengankata lain, esensi dari keberadaan pendidikan akan lebih banyakberhubungan dengan nilai-nilai (values).

Dilihat dan dimensi tersebut keberhasilan seorang siswa dalamsatu kelompok akan lebih banyak dinilai, dalam pengertian terdapat

159

Page 14: Words - UNY Journal

:akrawala Pendidikan~ Juni 2002, Th. XXI, No. 2

;ikap saling menghormati, kesediaan menolong, berkorban., berkomuni­casi, beramal, bertoleransi, bekerjasama, dsb. Di samping itu, jugaiiharapkan terdapat· kesediaan meJJ1berikan masl;lkan/saran dengan.nenyampaikannya melalui bahasa yang tulus: menyampaikan aspirasiian empati yang dapatdirasakan oleh sesamakawan atau orang lain.Vlereka berusahamewujudkan kawan-kawan sejati yang tidak relacawan-kawannya terkena celaka, misalnya terjebak narkotika, kenakal­in, tindak pidana, dan sebagainya.

Nilai-nilai tersebut berhubungan dengan maq~bat mereka sendiri.\1ereka kemudian disebut cakap karena dapat berkehidupan dengan(awan sekolah, bahkan menuju kepada keberhasilan dalam mengatasi~ersoalan hidup karella mereka telah memiliki kec~kapan daa~~

{eterampilan yang sangat diharllpkan dan diperoleh melalui proses?endidikan. Masih dalamhubungannya dengan martabat kehidupan,lanya dapat dicapai karena pada diri manusia/siswa yang telah diberiJerbagai kecerdasan sebagai sebagai makhluk yang sempurnajibandingkan makhluk yang lain. Kesempurnaan tersebut terbuktimelalui pendidikan. Manusia dapat dibentuk seperti apa yangadikehendaki (oleh orang tua), misalnya menjadi ilmuwan, pakar ahlidi bidang masing-masing, seperti ahli bahasa, ahli seni/musik, olahraga, dan sebagainya.

Hamidjoyo (2002: 3) menyatakan bahwa kecakapan hidup bukanlahbarang barn. Hal ini sependapat d.engan pernyataan di depan bahwasemenjak nenek moyang, tidak ada orang tua siswa yang bercita-citaterhadap anaknya ketika selesai sekolah tidak mempunyai kecakapanhidup. Sebaliknya orang tua sangat mendambakan agar anaknyamenjadi orang yang berhasil, yaitu kelak ketika menyelesaikanpendidikan dapat cakap dalam hidup. Tetapi tampaknya duniapendidikan bagaikan manusia yang dapat terlena sehingga pendidikanbergeser dari _cita-cita semula yaitu membawa para siswa ke dalams~tuasi yang belum menguntungkan karena berhasillulus denganNEM

160

Page 15: Words - UNY Journal

Keterampilan dan Kecakapan Hidup (Life Skill). Sebuah Persoalan Martabat Manusia

sekolah? L.I", "'., ......""'I,~...... 1.r.:;)t'o·....~l1nr\1l~n v,", ... 'U'u..Il..Au...:,"

melalui mata pelajaran bahasa, baik itu bahasa Indonesia AA.a._'''-&IIJ'''''~.a.JI. """\,4.a..I._ ....7_asing. Bukankah keterampilan matapelajaran olah raga atau pendiqikanjasmani dan kesehatan (penjaskes).Begitu juga keterampilan-keterampilan yang lain,. hampir semua telah .diajarkan dan diberikan kepada siswa di sekolah, tetapi mengapa merekamasih dianggap belum memiliki atau mendapatkan kecakapan hidup.Kemungkinan yang dimaksudkan mereka belum memiliki nilai-nilaikemanusiaanlmartabat diri manusia padahal hal itu merupakan yangpaling pokok dan paling urgent sebagai bekal kecakapan hidup merekadi masyarakat. Misalnya, keterampilan interpersonal dan intrapersonal .memerlukan dukungan dan pemahaman tentang nilai-nilai pada dirimanusia itu sendiri seperti: kepedulian, kebersamaan, tanggung jawab,toleransi, empati., kesetiakawanan, dan sebagainya. Aspek-aspek itusangat penting artinya bagi kecakapan hidup seseorang. Untuk itulahproses pendidikan dan pelatihan di sekolah periu memperhatian berbagaimacam kecerdasan yang dimiliki oleh siswa, periu mengoptimalkankecerdasan apa yang paling tinggi dimiliki oleh siswa, di sampingmemperhatikan aspek-aspek pada liidden curiculum yang tidakdiajarkan secara langsung di kelas/sekolah. Sebagai contoh lain tatkalaguru mengajar bahasa Indonesia yang diperhatikan dan dinilai bukanketerampilan dalam menggunakan bahasa dalam berkomunikasi tetapi

161

Page 16: Words - UNY Journal

IkTawala Pendidikan;· Juni 2002, Th. XX( No. 2

asil ujian tertulisnya yang digunakan. Atau tatkala guru mengajarkanlata pelajaran olah raga, terlepas dari niIai-niiai kehidupan sehari-hari,ahwa sesungguhnya olah raga. dimaksudkan juga membangun nilai­.ilai sportivitas, self-confidence, kerjasama, dan kebersamaan.)emikian ketikaguru·mengajarkan keterampilan kejuruan terlepas dan:eterampilan wirausaha sehingga keterampilan kejuruan yang telah.iperoleh siswa tidak·terarahkankepada kehidupan sehari-hari. Siswalelupakan bahwa kejuruannyadapat digunakan sebagai bekal kerja'ang sebenarnya bagiandari kecakapanhidup.

Tampak jelas bahwa nilai-nilaikehidupan ada pada hiddenurriculum yang tidak diajarkan di kelas, tetapi sangat dibutuhkan:arena bagian dan kecakapan hidu~yang hams dimiliki oleh setiapiswa. Apabila hal itlJ dapat dijakukan dan terintegrasi ke dalamterbagai mata pelajaran dalam· proses .pendidikan- dan pelatihan.kan dapat membanguIl. terbentuknya kecakapan dan keterampilanlidup para siswa. Hal ini akan membawa pendidikan danpelatihanebill bermakna, bahwa mutu pendidikan dapat ditingkatkan padaataran manusianya, melalui standar dan norma-norma serta nilai-nilai:ualitatif yang akan menjunjung dan membawa kepada martabatnya.ebagai manusia. Masill diperlukan intelegensi ·gandadannilai-nilailntuk .kecakapan hidup yang hams dipahami olehpara guru sebag~i

>endidik. Untuk itu, diperlukan lembagapendidikanlsekolah·yangnemilikiprogram pengembangan skill untukmenunjang terbentuknya~ecakapanhidup para siswanya. Program tersebut diwujudkan ke dalam>anduan, yaitu (1) pedoman pada setiap mata pelajaran, (2))embudayaan perilaku positif dengan membangun integritascepribadian siswa ~elalui pembudayaa~ serta internalisasi nilai-nilaice dalam perilaku setiap siswa, (3) penekanan pelaksanaan aJaran agamaidak hanya di sekolah tetapi juga di tempat-tempat lain, (4) penekanancompetensi pada setiap mata pelajaran (competency basedcourse) ataunenekankan kecakapan apa yang harns diperoleh siswa, dan (5)

162

Page 17: Words - UNY Journal

KeterampiJan dan Kecakapan Hidup (Ufe Skill) . Sebuah Persoalan Martabat Manusia

kecerdasan emosional (emotional intellegence).

Kecakapan hidup sangat ~at hubungannya dengan keterampilan.,tidak terlepas dari keterampilan kejuruan yang dapat dilakukan melaluiproses pendidikan dan pelatihan kejuruan. Prinsip-prinsip pendidikankejuruan dengan misi menyangkut dunia kerja memberikan keterampil­an kejuruan sebagai bekal kerja dan diharapkan agar siswa bekerja sesuaidengan pilihan kejuruannya setelah tamat dan pendidikarmya. Ini berartipendidikan kejuruan menjadi pendidikan yang membawa kepadamartabat diri siswa dengan memiliki kecakapan hidup dan karier dimasyarakat.

Dalam prosespendidikan dan pelatihan diperlukan kebijakan yangmendukung lembaga pendidikan/sekolah, dan pemahaman guruterhadap kecerdasan ganda pada para siswa, dan kepedulianmendidik, mengajar, melatih, serta bertanggungjawab. Dengan berbagaimacam kecerdasan, proses pendidikan dan pelatihan periu dikembang­kan, bah,va faktor keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukanolehinstrumen kuantitatif seperti tingginya NEM atau indek prestasi, ataukemampuan logika/penalaran siswa, juga _.... 1r,.... A.Jl"';.... Jl~ ...."I.Jl

keberhasilan yang tidak dapat dilihat mata (hidden/il1visible I.ILLALLLJL."-

163

Page 18: Words - UNY Journal

Cakrawala Pendidikan, Juni 2002, Th.· XXI, No. 2

tors). Untuk itu, pendidikan seharusnya dirancang untuk mengembang­kan kecakapan hidup, kepribadian siswa (intregritas) sehingga lebihbermartabat dalam kehidupan mereka dengan cara memili~kecakapanhidup, menguasai, Itlemanfaatkan, serta mengembangkan ilmunya.

Mutu kepribadian .siswa akan menimbulkan kepekaan terhadappersoalan yang muncul baik pada masa sekarang maupun. pada masayang akan. datang dengan harapan persoalan siswa itu sendiridapatdiselesaikan sendiri, baik ketika masih menjadi siswa atall tatkalahanJsmeninggalkan sekolah karena telah berhasillulus.Oleh karena itu, hasilpendidikan seharusnyaberupa nilai-nilaipada potensi siswa itu sendiriyang ditransformasikan menjadi karakteristik dalam perilaku, yangda~t dihayati, dirasakan oleh dirinya sendiri atau orang lain ben!pakepuasan dan kenikmatan sert~ kebahagiaan.

Lembaga pendiQikan/sekolah perlu memiliki program pengem­bangan keerampilan untuk menunjang terbentuknya kecakapan hiduppara siswanya. Hal itu dapat diwujudkan ke dalam panduan pada setiapmata pelajaran, pembudayaanperilaku positifmelalui intemalisasi nilai­nilai, penekanan pelaksanaan ajaran agama, penekanan kompetensi matapelajaran dan penekanan kecakapan apa hams diperol~h siswa denganmemperhatikan hidden clJrriculum.

DAFTAR PUSTAKA

Asy'arie, M. (28 Mei2002). "Memecah Kebekuan Pendidikan dalamGundukan Es PolitikKekuasaan", Kompas, Selasa 28 Mei 2002.

Calhoum, C. C, and Finch, A. V. (1982). Vocational education:Concepts and Operations'. Belmont, California: WadsworthPublishing Company.

Cross, A. A. (1979). Vocational Instruction. Virginia: The AmericanVocational Association, Inc.

164

Page 19: Words - UNY Journal

Keterampilan dan Kecakapan Hidup (Ufe SkilQ . Sebuah Persoa/an Martabat Manusia

PerspektiJ"Mahasiswa. Laporan Penelitian.; .

Sarwono, S. W. (2002). Optima!isasi Kecerdasan Ganda dalam EraInformasi dan Globalisasi. Makalah Seminar Nasional denganTema Life Skill dalam Perspektif Pendidikan Nasional di eraGlobal, diselenggarakan Program Pascasarjana UNY, 11 April 2002di Hotel Saphire-Century Yogyakarta.

Suryawasita, A. (28 Mei 2002). "Pendidikan Antikekerasan", Kompas,Selasa 28 Mei 2002.

Tim BroadBased Education. (2001). Konsep Pendidikan KecakapanHidup (Life Skill Education. Buku I. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional.

BroadBasedEducation. (2001). Pola Pelaksanaan Broad BasedEducation (BBE). Buku II. Jakarta: Departemen PendidikanNasional.

165