winding resistance measurement

10
LAPORAN PRAKTIKUM WINDING RESISTANCE MEASUREMENT EXPERIMENT N.1 NAMA : MUHAMMAD YUSRUL FALAH KELAS : LT 2D NIM : 3.39.13.3.13 DOSEN PEMBIMBING: Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

description

t.listrik

Transcript of winding resistance measurement

LAPORAN PRAKTIKUMWINDING RESISTANCE MEASUREMENT EXPERIMENT N.1

NAMA : MUHAMMAD YUSRUL FALAHKELAS : LT 2DNIM: 3.39.13.3.13DOSEN PEMBIMBING:Bp. DJODI ANTONO, B.Tech.

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIKJURUSAN TEKNIK ELEKTROPOLITEKNIK NEGERI SEMARANG2015

WINDING RESISTANCE MEASUREMENTEXPERIMENT N.1 1. PendahuluanGenerator adalah salah satu komponen yang dapat mengubaha energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetic permanen.Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dhasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.Terdapat 2 komponen utama pada generator listrik, yaitu: stator (bagian yang diam) dan rotor (bagian yang bergerak). Rotor akan berhubungan dengan poros generator listrik yang berputar pada pusat stator. Kemudian poros generator listrik tersebut biasanya diputar dengan menggunakan usaha yang berasal dari luar, seperti yang berasal dari turbin air maupun turbin uap.

Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Generator Arus Bolak-Balik (AC) Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik. 2. Generator Arus Searah (DC) Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan out put) berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang dilakukan bisa berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.

Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah daya mekanik menjadi daya listrik. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.Pada generator akan menghasilkan tegangan dan arus yang nilainya sebanding. Besarnya nilai arus dan tegangan akan menghasilkan nilai hambatan pada belitan antar fasa. Untuk memperoleh nilai resistansi dapat dihitung dengan : Nilai resistansi Untuk menghitung nilai rata-rata masing-masing terminal :RUV(av) = .................. ()RVW(av) = .................. ()RWU(av) = .................. ()Dan nilai rata-rata dari masing masing terminalRav = = ........()Menghitung nilai resistansi medan sebagai rata-rata nilai yang terukur dengan :RE = =.......... ()Untuk tembaga berlaku untuk berhubungan resistance di 75 C menggunakan koefisien.

2. Gambar Rangkaian2.1 Alat dan BahanPada percobaan ini digunakan bebarapa peralatan sebagai berikut: DL 1055TTExperiment Transformer 1buah DL 1026AThree-phase Altenator 1 buah DL 2109T1ABMoving-coil ammeter (100-1000mA) 1 buah DL 2109T2VBMoving-coil voltmeter (15-30 V) 1 buah Kabel Jumper 20 buah Multimeter Digital 1 buah2.2 Gambar Peralatan

2.3 Gambar Rangkaian Percobaan

2.4 Langkah Kerja

2.4.1 Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian 1.1 untuk mengukur resistansi armature .2.4.2 Merangkai rangkaian sesuai dengan gambar rangkaian 1.2 untuk mengukur resistensi medan.2.4.3 Mengukur resistansi menggunakan multimeter2.4.4 Hitung nilai resistansi 2.4.5 Dan masukkan hasilnya dalam tabel2.4.6 Untuk alasan kesederhanaan resistansi yang diukur sudah termasuk efek kuas.

3. Hasil Data

3.1 Tabel Data 1PhaseI (mA)300400500600

UWU (V)45,46,78,1

R ()PTPTPTPT

13,3312,313,512,313,412,313,512,3

VWU (V)45,36,68,1

R ()PTPTPTPT

13,3312,313,2512,313,212,313,512,3

UVU (V)45,46,88,1

R ()PTPTPTPT

13,3312,313,512,313,512,313,612,3

3.2 Tabel Data 2I (mA)3040506070

U (V)10,513,91720,223,6

R ()TPTPTPTPTP

343353,33343347,9343340343336,67343337,14

4. Analisa data

Pada table Data 1.arus 300 mA terukur tegangan U (V) sebesar 4 volt dan pengukuran resistansi menggunakan multimeter (T) atau praktek (P), besar resistansi yang terukur di meter antara fasa UW sebesar 12,3 . Sedangkan apabila pengukuran menggunakan perhitungan atau teori (T) R = , dengan tegangan 4 volt dan arus 0,3 ampere maka hasil yang didapat adalah 13,33 .Pengukuran dengan arus 400 mA terukur tegangan U (V) sebesar 5,4 volt dan pengukuran resistansi menggunakan multimeter, besar resistansi yang terukur antara fasa VW sebesar 12,3 . Sedangkan apabila pengukuran menggunakan perhitungan dengan tegangan 5,4 volt dan arus 0,4 ampere, maka hasil yang didapat adalah 13,5 .Pengukuran dengan arus 500 mA terukur tegangan U (V) sebesar 6,7 volt dan pengukuran resistansi menggunakan multimeter, besar resistansi yang terukur antara fasa UV sebesar 12,3 . Sedangkan apabila pengukuran menggunakan perhitungan dengan tegangan 6,7 volt dan arus 0,5 ampere, maka hasil yang didapat adalah 13,4 .Pengukuran dengan arus 600 mA terukur tegangan U (V) sebesar 8,1 volt dan pengukuran resistansi menggunakan multimeter, besar resistansi yang terukur antara fasa UV sebesar 12,3 . Sedangkan apabila pengukuran menggunakan perhitungan dengan tegangan 8,1 volt dan arus 0,6 ampere, maka hasil yang didapat adalah 12,6 .Pada tabel kedua, pengukuran resistansi belitan eksitasi menggunakan multimeter hasil yang didapat adalah 352.6 . Sedangkan apabila pengukuran menggunakan metode perhitungan, saat ampere meter diatur sebesar 30 mA, tegangan yang terukur 11.2 volt maka setelah dihitung hasil yang didapat adalah 373,33 . Saat amperemeter diatur sebesar 40 mA, tegangan terukur 14,5 volt maka setelah dihitung hasil yang didapat adalah 362,5 dan hasil pada multimeter 352,6 . Saat amperemeter diatur sebesar 50 mA, tegangan terukur 18 volt maka setelah dihitung hasil yang didapat adalah 360 dan hasil pada multimeter adalah 352.6 . Semakin arus dinaikkan maka nilai resistansinya tidak stabil, terjadi perbedaan pada hasil teori dan praktik. Hal ini bisa juga diakibatkan oleh suhu ruangan atau temperature pada saat melakukan pengukuran.

5. Kesimpulan5.1 Pada percobaan ini, resistansi diukur antar fasa, yaitu U-V, V-W, U-W.5.2 Resistansi yang dihasilkan antar fasa U-V, V-W, U-W besarnya stabil atau sama.5.3 Apabila terjadi perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil dari percobaan berbeda, maka hal itu mungkin disebabkan karena suhu ruangan saat melakukan percobaan.5.4 Nilai tegangan berbanding lurus dengan nilai arus, sedangkan arus belitan berbanding terbalik dengan resistansi belitan.

Daftar Pustaka

[1.] Delorenzo,Electrical Power Enginering (Alternator and parallel operation DL GTU101.1)[2.] http://eko-pujianto.blogspot.com/2011/11/generator-ac-dan-dc.html[3.] http://carapedia.com/kerja_generator_listrik_info2559.html