UVEITIS POSTERIOR

15
Oleh : Oleh : Dr. Lutfi Zein, Sp.M Dr. Lutfi Zein, Sp.M

Transcript of UVEITIS POSTERIOR

Page 1: UVEITIS POSTERIOR

Oleh : Oleh :

Dr. Lutfi Zein, Sp.MDr. Lutfi Zein, Sp.M

Page 2: UVEITIS POSTERIOR

RADANG UVEA ( UVEITIS )RADANG UVEA ( UVEITIS )Klasifikasi uveitisKlasifikasi uveitis

a/a/ Klasifikasi lokasi ( anatomik )Klasifikasi lokasi ( anatomik )

a. Uvietis anterior : radang uvea interior a. Uvietis anterior : radang uvea interior iris & iris & badan siliar badan siliar badan siliar badan siliar iritis / iridosiklitis iritis / iridosiklitis

b.b. Uveitis posterior Uveitis posterior radang uvea posterior radang uvea posterior choroid choroid choroiditis choroiditis

b/b/ Klasifikasi morfologikKlasifikasi morfologik

a.a. PurulenPurulen

b.b. Non purulen Non purulen :: - Serosa : akut & kronik- Serosa : akut & kronik

- Plastik : akut & kronik- Plastik : akut & kronik

Page 3: UVEITIS POSTERIOR

a/a/ Klasifikasi patologi anatomikKlasifikasi patologi anatomik

a. Non granulomatosa : organisme patogen (-) , a. Non granulomatosa : organisme patogen (-) , respon terapi kortiko steroid baik, terutama respon terapi kortiko steroid baik, terutama mengenai uvea anterior…mengenai uvea anterior…AutoimmunAutoimmun

b.b. Granulomatosa : megikuti invasi mikroba aktif Granulomatosa : megikuti invasi mikroba aktif kejaringan oleh kejaringan oleh kumankuman penyebab, bisa penyebab, bisa mengenai mengenai anterior & posterior, tersering bagian anterior & posterior, tersering bagian posterior.posterior.

d/d/ Klasifikasi klinik Klasifikasi klinik → berdasar cara timbul dan → berdasar cara timbul dan lamanya perjalanan penyakit. lamanya perjalanan penyakit.

1.1. Akut : mendadak, inkubasi < 5 mingguAkut : mendadak, inkubasi < 5 minggu

2.2. Kronik : perlahan, inkubasi bulanan / tahunanKronik : perlahan, inkubasi bulanan / tahunan

Page 4: UVEITIS POSTERIOR

e/e/ Klasifikasi etiologikKlasifikasi etiologik

1. Eksogen : Trauma, bedah mata, mikroba, sebab 1. Eksogen : Trauma, bedah mata, mikroba, sebab lain dari luar. lain dari luar.

2.2. Endogen : mikroba atau sebab lain dari dalam Endogen : mikroba atau sebab lain dari dalam tubuh pasien. tubuh pasien.

- Sekunder terhadap penyakit sistemik- Sekunder terhadap penyakit sistemik

- Infeksi parasit, virus, jamur- Infeksi parasit, virus, jamur

- Idiopatik- Idiopatik

Page 5: UVEITIS POSTERIOR

UVEITIS POSTERIOR UVEITIS POSTERIOR KOROIDITIS / KORIORETINITISKOROIDITIS / KORIORETINITISAda 2 jenis : Ada 2 jenis : 1. Eksudatif (non parulenta)1. Eksudatif (non parulenta)

2. Supuratif (Purulenta)2. Supuratif (Purulenta)

KOROIDITIS EKSUDATIF(UVEITIS POSTERIORKOROIDITIS EKSUDATIF(UVEITIS POSTERIOR))

Gejala KlinisGejala KlinisSubjektif : - Visus menurun pelan2Subjektif : - Visus menurun pelan2 - Nyeri (-), Fotofobia (-).- Nyeri (-), Fotofobia (-). - Kadang melihat spt.rambut/benda kecil - Kadang melihat spt.rambut/benda kecil mlayang2.mlayang2. - Metamorfopsia(+) btk.&besar benda tam- Metamorfopsia(+) btk.&besar benda tam pak berubah.pak berubah.

Page 6: UVEITIS POSTERIOR
Page 7: UVEITIS POSTERIOR
Page 8: UVEITIS POSTERIOR
Page 9: UVEITIS POSTERIOR

OFTALMIA SIMPATIKA( SIMPATETIK OFTALMIA )Definisi : Uveitis granulomatosa, bilateral,

terjadi setelah trauma tembus atau luka operasi pd salah satu mata yg mengenai badan silier atau sekitarnya.

Exciting eye : mata yg kena trauma

Simpathizing eye : mata yang ikut meradang

Inkubasi : 10 – 14 hari sampai beberapa tahun paska trauma, tapi 90% terjadi dalam satu tahun pertama post trauma dan waktu paling bahaya yaitu 4 – 8 minggu post trauma

Page 10: UVEITIS POSTERIOR

Etiologi : Tidak jelas, diduga ok. Autoimun (reaksi hipersensitifitas) terhadap antigen (pigmen uvea) mata yg kena trauma tembus di limbus

Gejala klinis :

Gejala prodromal : sangat sensitif terhadap sinar,

gangguan visus jarak dekat, ok. kelemahan

akomodasi.

Page 11: UVEITIS POSTERIOR

Gejala selanjutnya :

1. Fotofobia

2. Epifora

3. Hiperemi perikornea

4. Keratik presipitat

5. Flare di BMD

6. Obskura badan kaca

7. Nyeri mata

8. Stadium lanjut :

Ada semua gejala uveitis anterior

Page 12: UVEITIS POSTERIOR

Beda oftalmia simpatika & uveitis lain

1. Oftalmia simpatika :

Pada anamnesis ada trauma, uveitis bilateral, difus akut

2. Uveitis lain :

Unilateral & terbatas di satu bagian uvea

Page 13: UVEITIS POSTERIOR

PENCEGAHAN

1. Bila ada trauma di badan siliar (limbus) dan mata tak bisa diharapkan melihat lagi, maka lakukan enukleasi bulbi sebelum lewat 14 hari post trauma okuli

2. Bila ada trauma tembus di area badan silier, mata langsung berikan kortikosteroid sistemik

Page 14: UVEITIS POSTERIOR

PENGOBATAN

1. Kortikosteroid lokal & sitemik2. Atropin tm3. Sitostatika : cyclosporin

Tanpa terapi, penyakit akan berkembang pelan tapi

pasti dan berakhir dengan kebutaan bilateral total

setelah beberapa bulan atau tahun.

Page 15: UVEITIS POSTERIOR