unud-272-1849262465-tesis

105
i TESIS KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR UNIVERSITAS UDAYANA DI JALAN SUDIRMAN DENPASAR I NYOMAN SUGITA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2011

Transcript of unud-272-1849262465-tesis

Page 1: unud-272-1849262465-tesis

i

TESIS

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR UNIVERSITAS UDAYANA

DI JALAN SUDIRMAN DENPASAR

I NYOMAN SUGITA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 2: unud-272-1849262465-tesis

ii

TESIS

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR UNIVERSITAS UDAYANA

DI JALAN SUDIRMAN DENPASAR

I NYOMAN SUGITA

NIM 0991561013

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 3: unud-272-1849262465-tesis

iii

KAJIAN KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN GEDUNG PARKIR UNIVERSITAS UDAYANA

DI JALAN SUDIRMAN DENPASAR

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Teknik Sipil

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I NYOMAN SUGITA

NIM 0991561013

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2011

Page 4: unud-272-1849262465-tesis

iv

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 8 AGUSTUS 2011

Mengetahui

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis

Pembimbing I

IP. Alit Suthanaya, ST, MengSc. Ph.D NIP : 19690805 199503 1 001

Pembimbing II

Ir. I Gusti Putu Suparsa, MT NIP : 19520221 197812 1 001

Ketua Program Studi Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof.Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA NIP 19620404 1991031 002

Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana

Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP : 19590215 198510 2 001

Page 5: unud-272-1849262465-tesis

v

Tesis ini telah diuji pada Tanggal, 8 Agustus 2011

Panitia Penguji Tesis, berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana. No : 1394 /UN.14.4/HK/2011 tanggal 3 Agustus 2011

Ketua : I Putu Alit Suthanaya, ST, MEngSc. Ph.D

Anggota :

1. Ir. I Gusti Putu Suparsa, MT

2. Dewa Made Priyantha Wedagama, ST,MT,MSc, Ph.D.

3. Ir. I Made Sukada Wenten, MT

4. Ir. Mayun Nadiasa, MT

Page 6: unud-272-1849262465-tesis

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan

Yang Mahaesa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya penulis dapat

menyelesaikan Tesis ini yang berjudul Kajian Kelayakan Finansial

Pembangunan Gedung Parkir Universitas Udayana di Jalan Sudirman

Denpasar. Pada kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak atas segala bantuannya dalam menyusun tesis ini. Secara khusus

penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak I Putu Alit Suthanaya, ST, MengSc, PhD yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama penyusunan tesis ini.

2. Bapak Ir. I Gusti Putu Suparsa, MT yang juga telah memberikan bimbingan

dan arahan selama penyusunan tesis ini.

3. Bapak dosen pembahas yaitu Dewa Made Priyantha Wedagama, ST, MT,

MSc, Ph.D. , Ir. I Made Sukada Wenten, MT, Ir. Mayun Nadiasa, MT

4. Para pengajar di Bidang Transportasi atas segala ilmu yang telah diberikan,

serta seluruh karyawan pada Program Teknik Sipil Pascasarjana Universitas

Udayana atas segala bantuannya.

5. Istri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dukungan moril,

semangat, harapan, doa serta pengorbanan yang tak ternilai harganya.

6. Seluruh teman-teman serta semua pihak yang kami tidak dapat sebutkan

satu persatu dalam menyelesaikan tugas ini,

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, karena itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

tesis ini.

Denpasar, Agustus 2011

Penulis

Page 7: unud-272-1849262465-tesis

vii

ABSTRAK

Kampus Universitas Udayana di Jl Jend. Sudirman Denpasar memiliki luas ±

20.299 m2. Dengan kian meningkatnya jumlah mahasiswa, dosen dan pegawai, salah satu permasalahan yang dihadapi adalah terbatasnya ruang parkir. Kurangnya tempat parkir menyebabkan parkir kendaraan menjadi semrawut dan banyak yang parkir di-pinggir jalan sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Saat ini direncanakan untuk membangun gedung parkir bertingkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik parkir, kebutuhan ruang parkir dan kelayakan finansial pembangunan gedung parkir tersebut.

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data jumlah dosen, pegawai mahasiswa, gambar rencana dan estimasi biaya pembangunan gedung parkir. Data primer yang dikumpulkan meliputi data pencatatan nomor plat kendaraan yang parkir dan inventarisasi fasilitas parkir. Kemudian dilakukan analisis karakteristik parkir sehingga didapat kebutuhan parkir dan selanjutnya dianalisis kelayakan finansialnya (dengan indikator NPV, BCR dan IRR.

Dari hasil analisis diperoleh karakteristik parkir sepeda motor yaitu: volume parkir 3.638 kendaraan dengan akumulasi tertinggi 702 kendaraan/jam dan rata-rata lamanya parkir 2,675 jam/kendaraan. Jumlah petak parkir yang tersedia 940 kendaraan dengan kapasitas 351 kend/jam. Sehingga kapasitas ini tidak bisa menampung permintaan parkir saat jam puncak sebesar 702 kend/jam. Karakteristik parkir kendaraan roda empat yaitu: volume parkir 1.239 kendaraan dengan akumulasi tertinggi 355 kendaraan/jam dan rata-rata lamanya parkir 1,8279 jam/kendaraan. Jumlah petak parkir yang tersedia 309 kendaraan dengan kapasitas 170 kend/jam. Sehingga kapasitas ini tidak bisa menampung permintaan parker saat jam puncak sebesar 315 kend/jam. Dari hasil analisis kelayakan finansial untuk alternatif I (seluruh kendaraan ringan dikenakan biaya) diperoleh nilai NPV < 0, BCR = 0,3757 dan IRR = 7 %. Untuk alternatif II (seluruh kendaraan ringan dan sepeda motor dikenakan biaya), didapat NPV< 0, BCR = 0,9272 dan IRR = 16 %. Kedua alternatif tersebut ternyata masih belum layak secara finansial. Selanjutnya dicoba alternatif III (dengan menaikkan tarif parkir), diperoleh NPV = 2.632.957.185,00, BCR = 1,1789, dan IRR = 19 %.

Kata kunci : gedung parkir, karakteristik parkir, kelayakan finansial

Page 8: unud-272-1849262465-tesis

viii

ABSTRACT

Udayana University Campus on Jl. Jend. Sudirman Denpasar has the area of ± 20,299 m2. One of the problems encountered is limited parking area availability to accommodate the increase of number of students, lecturer and staff. This limited parking area availability has led to many vehicles parked on street and also has caused traffic congestion. Recently, it has been planned to build multilevel parking building. The objectives of this research are to analyze parking characteristics, parking lot requirement, and financial feasibility of the planned multilevel parking building.

Secondary data collected include the numbers of lecturer, staff and students, lay out of the parking building and estimated cost of the building. Primary data collected include parking vehicles plate number counting and parking facility inventory. Analyses conducted include analysis of parking characteristics, parking lot requirement, and financial feasibility (based on NPV, BCR and IRR).

Results of analyses for motor cycle parking characteristics showed that parking volume was 3,638 vechicles, maximum accumulation was 702 veh/hour, average parking duration was 2.675 hour/veh, numbers of lot available was 940 veh and parking capacity was 351 veh/hour. Parking spaces available could not accommodate peak hour demand of 702 veh/hour. Parking characteristics of light vehicle indicated that parking volume was 1,239 vechicles, maximum accumulation was 355 veh/hour, average parking duration was 1.8279 hour/veh, numbers of lot available was 309 veh/hour and parking capacity was 170 veh/hour. Parking spaces available could not accommodate peak hour demand of 315 veh/hour. Results of financial feasibility analysis for alternative I (all light vehicles should pay) showed that NPV < 0, BCR = 0,3757 dan IRR = 7 %. For alternative II (all light vehicles and motor cycles should pay) showed that NPV< 0, BCR = 0,9272 dan IRR = 16 %. Both alternatives were found unfeasible financially. For alternative III (by increasing parking tariff), it was found that NPV = 2.632.957.185,00, BCR = 1,1550, dan IRR = 19 % Keywords: parking building, parking characteristics, financial feasibility

Page 9: unud-272-1849262465-tesis

ix

DAFTAR ISI

Isi Halaman HALAMAN SAMPUL DEPAN……………………………...…….. i

HALAMAN SAMPUL DALAM ……………………………...…. ii HALAMAN PERSYARATAN GELAR……………………………. iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………….. iv HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI…………………... v

UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………… vi ABSTRAK……………………………………………………………. vii ABSTRACT…………………………………………………………... viii

DAFTAR ISI ………………………………………………………… ix DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………. xi DAFTAR TABEL……………………………………………………. xii DAFTAR GAMBAR………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………………… 1 1.2. Rumusan Masalah………………………………………… 2 1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………. 3 1.4. Manfaat Penelitian……………………………………….. 3 1.5. Batasan Masalah…………………………………………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bangkitan Perjalanan………………………………………. 5 2.2. Hubungan parkir, Tata Guna Lahan dan Bangkitan Lalu Lintas…………………………………. 6 2.3. Pengoperasian Parkir………………………………………. 7 2.4. Metode Analisis Kebutuhan Parkir………………………… 8 2.5. Karakteristik Parkir………………………………………… 9 2.6. Satuan Ruang Parkir……………………………………….. 12 2.7. Sifat dan Pola Perparkiran…………………………………. 17 2.8. Jalur Sirkulasi, Gang dan Modul………………………….. 20 2.9. Analisis Kebutuhan Parkir…………………………………. 22 2.10. Tarif Parkir…………………………………………………. 24 2.11. Pengendalian Parkir……………………………………….. 25 2.12. Kebijakan Parkir…………………………………………… 27 2.13. Studi Kelayakan……………………………………………. 27 2.14. Aspek Finansial…………………………………………….. 28 2.15. Biaya (Cost)………………………………………………... 29 2.16. Pendapatan / Benefit……………………………………….. 30 2.17. Cash Flow………………………………………………… 30

2.17.1 Cash Flow Annual………………………………… 31

Page 10: unud-272-1849262465-tesis

x

2.17.2 Cash Flow Arithmetic dan Geometric Gradient… 32 2.18. Bunga…………………………………………………….. 33 2.19. Kriteria Penilaian Investasi……………………………….. 33 2.20. Analisis Sensitifitas……………………………………….. 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Prosedur Penelitian………………………………………. 39 3.2. Kerangka Analisis Pemecahan Masalah…………………. 39 3.3. Rancangan Penelitian……………………………………… 42 3.4. Perolehan Data……....…………………………………… 42

3.3.1 Survei Kordon……………………… …………… 42 3.3.2 Survei Inventarisasi Parkir……………….……….. 43

3.5. Pengumpulan Data………..……………………………… 44 3.6. Lokasi dan Waktu Survei…………………………………. 45 3.7. Analisis Data………………………………………………. 46

3.7.1 Analisis Karakteristik Fasilitas Parkir….....……… 46 3.7.3 Analisis Kelayakan Finansial Pembangunan

Gedung Parkir……………………………………… 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Inventarisasi Fasilitas Parkir ……………………………… 48 4.2. Analisis Karakteristik Parkir………………………………. 49

4.2.1 Volume Parkir……………………………………… 49 4.2.2 Akumulasi Parkir …………………………………. 51 4.2.3 Rata-rata Lamanya Parkir………………………… 53 4.2.4 Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over…… 53 4.2.5 Kapasitas Parkir ………………………………… 54 4.2.6 Penyediaan Ruang Parkir…………………………. 56 4.2.7 Indeks Parkir ……………………………………… 57

4.3. Analisis Kelayakan Finansial……………………………… 58 4.3.1 Biaya Investasi dan Pengelolaan…..………... 59 4.3.2 Prediksi Pendapatan (Biaya manfaat)……………… 59 4.3.3 Analisis NPV, B/C ratio dan IRR …………………. 60

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan…………………………………………………… 71 5.2. Saran……………………………………………………… 72

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 74 LAMPIRAN

Page 11: unud-272-1849262465-tesis

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran A : A.1 Peta Pulau Bali………………………………………… 75

A.2 Denah kampus Unud jalan Sudirman Denpasar………. 76

A.3 Gambar denah lantai gedung parkir………………….. 77

Rencana Anggaran Biaya Gedung Parkir ……………. 85

Lampiran B : Karakteristik Parkir……………………………………… 92

B.1Data volume keluar masuk dan akumulasi kendaraan

Ringan di Kampus di Jalan Sudirman………………… 92

B.2 Data volume keluar masuk dan akumulasi sepeda

motor di Kampus di Jalan Sudirman…………………… 94

B.3 Analisa lamanya parkir kendaraan ringan……………… 96

B.4 Analisa lamanya parkir sepeda motor ………………. 97

B.5 Indeks Parkir Kendaraan Ringan……………………….. 99

B.6 Indeks Parkir Sepeda motor ……………………….. 101

Lampiran C : Data Survei Plat Nomor Kendaraan…….. ………………… 103

Page 12: unud-272-1849262465-tesis

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 2.1. Kebutuhan Ruang Parkir………………………………. 7

Tabel 2.2. Satuan Ruang Parkir…………………………………….. 13

Tabel 2.3. Satuan Ruang Pakir untuk Kendaran Pribadi…………… 15

Tabel 2.4. Ukuran Satuan Ruang Parkir untuk Kendaraan

Roda 6 (enam) Bus / Truk………………………………. 16

Tabel 2.5. Ukuran Mobil Penumpang dengan sudut 300…………… 18

Tabel 2.6. Ukuran Mobil Penumpang dengan sudut 450…………… 18

Tabel 2.7. Ukuran Mobil Penumpang dengan sudut 600…………… 18

Tabel 2.8. Ukuran Mobil Penumpang dengan sudut 900…………… 19

Tabel 2.9 Lebar Jalur Gang ……….………………………………. 20

Tabel 4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir…………………………….. 48

Tabel 4.2 Rata-rata Lamanya Parkir…………..………………. 53

Tabel 4.3 Tingkat Pergantian Parkir parkir…………………………… 54

Tabel 4.4 Kapasitas Parkir…………………………………………… 55

Tabel 4.5 Penyediaan Ruang Parkir……………………………….. 57

Tabel 4.6 Indeks Parkir………………………………………… 58

Tabel 4.7 Perkiraan biaya Operasional dalam 1 tahun……………. 59

Tabel 4.8 Prediksi Pendapatan di awal tahun untuk sepeda motor……60

Tabel 4.9 Prediksi Pendapatan di awal tahun untuk kendaraan ringan. 60

Tabel 4.10 Perhitungan kenaikan ongkos parkir Alternatif I dan II…. 63

Tabel 4.11 Perhitungan NPV,BCR dan IRR Alternatif I …….….. 64

Tabel 4.12 Perhitungan NPV,BCR dan IRR Alternatif II ……… 66

Tabel 4.13 Perhitungan kenaikan ongkos parkir Alternatif III ………. 67

Tabel 4.14 Perhitungan NPV,BCR dan IRR Alternatif III ………… 68

Tabel 4.15 Hasil Analisis Kelayakan untuk Kenaikan Tarif ………… 69

Page 13: unud-272-1849262465-tesis

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor ….……… 14

Gambar 2.2. Satuan Ruang Parkir untuk Mobil………………………. 14

Gambar 2.3. Satuan Ruang Parkir untuk Bus…………………………. 16

Gambar 2.4 Standar Ukuran Parkir Miring untuk Mobil Penumpang…. 17

Gambar 2.5 Ukuran Stal Parkir untuk Mobil Penumpang

dengan Sudut 900………………………………………… 19

Gambar 2.6 Taman Parkir Tegak Lurus 1 dan 2 arah dengan Gang…… 21

Gambar 2.7 Taman Parkir Sudut 2 Gang Tipe A …………..……..…… 22

Gambar 2.8 Taman Parkir Sudut 2 Gang Tipe B………………………. 22

Gambar 2.9 Langkah Utama dalam Meramalkan Kebutuhan Parkir

(Black, 1981)……………………………………………… 24

Gambar 2.10 Cash Flow Investasi………………………………….…… 31

Gambar 2.11 Annual Cash Flow………………………………………… 31

Gambar 2.12 Pola Cash Flow Arithmatic Gradient…………………….. 32

Gambar 2.13 Pola Cash Flow Geometric Gradient…………………….. 32

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Karakteristik Kebutuhan Parkir………. 40

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Kelayakan Finansial Pembangunan

Gedung Parkir……………………………………………. 41

Gambar 4.1. Volume Parkir Sepeda Motor………………………. 50

Gambar 4.2. Volume Parkir Kendaraan Ringan…………………… 51

Gambar 4.3. Akumulasi Parkir Sepeda motor ……………………. 52

Gambar 4.4. Akumulasi Parkir Kendaraan ringan………………….. 53

Gambar 4.5. Akumulasi parkir dan Kapasitas Sepeda Motor ….… 55

Gambar 4.6. Akumulasi Parkir dan Kapasitas Kendaraan Ringan …. 56

Page 14: unud-272-1849262465-tesis

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Udayana merupakan salah satu perguruan Tinggi terbesar dan

tertua di Bali dan secara sah berdiri pada tanggal 17 Agustus 1962. Universitas

Udayana memiliki sepuluh fakultas, dua program studi setingkat fakultas dan

Program Pasca Sarjana. Sepuluh Fakultas yang ada adalah Fakultas Sastra,

Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik,

Fakultas pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran

Hewan, Fakultas Teknologi Pertanian, Program Pariwisata dan Ilmu Sosial

Politik. Universitas Udayana mempunyai tiga kampus : Kampus di jalan

Sudirman digunakan untuk Program Pasca Sarjana, Program Ekstensi dan

Program Spesialis dan kampus di jalan Nias untuk Fakultas Sastra dan Fakultas

Hukum. Sedangkan Kampus di Bukit Jimbaran digunakan untuk Program S1

Reguler.

Areal Kampus Sudirman Denpasar memiliki luas ± 20.299 m2. Dalam

kegiatan sehari-hari di kampus, mahasiswa, dosen dan pegawai menggunakan

kendaraan masing-masing menuju kampus, sehingga dengan banyaknya volume

kendaraan yang masuk mengakibatkan kesulitan mendapatkan tempat parkir yang

memadai. Kurangnya tempat parkir menyebabkan parkir kendaraan menjadi

semrawut dan terjadi kemacetan arus lalu lintas sehingga banyak yang parkir di-

pinggir jalan di-depan kampus. Hal ini disebabkan banyaknya kegiatan di kampus

Page 15: unud-272-1849262465-tesis

2

baik itu mahasiswa yang kuliah, dosen mengajar dan kegiatan-kegiatan lain

yang ada hubungannya dengan perkuliahan. Interaksi kegiatan ini yang

menyebabkan perlunya penyediaan (supply) untuk memenuhi kebutuhan ruang

parkir yang memadai untuk mengurangi terjadinya kemacetan arus lalu lintas dan

kesemerawutan tempat parkir kendaraan.

Saat ini direncanakan untuk membangun gedung parkir bertingkat untuk

mengakomodasi peningkatan kebutuhan parkir di Kampus Sudirman Denpasar.

Sesuai perencanaan sistim pengelolaan Universitas Udayana dengan Badan

Layanan Umum (BLU) yang sifatnya Semi-Private maka dimungkinkan

pembangunan dan pengelolaan gedung parkir dilakukan oleh pihak swasta . Salah

satu aspek yang perlu dikaji adalah kelayakan finansial dari Pembangunan

Gedung Parkir tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas , maka permasalahan yang dirumuskan adalah

1. Bagaimanakah karakterstik parkir di dalam Kampus Unud di jalan Sudirman

Denpasar ?

2. Bagaimanakah kebutuhan ruang parkir di kampus Unud di jalan Sudirman

Denpasar ?.

3. Bagaimanakah kelayakan finansial pembangunan gedung parkir yang akan

dibangun di kampus Unud di jalan sudirman Denpasar apabila dikelola oleh

pihak swasta ?

Page 16: unud-272-1849262465-tesis

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis karakteristik parkir kendaraan di Kampus Unud jalan

Sudirman Denpasar .

2. Untuk memperkirakan kebutuhan ruang parkir di kampus Unud di jalan

Sudirman di Denpasar.

3. Untuk menganalisis kelayakan finansial pembangunan gedung parkir di

Kampus Unud di jalan Sudirman Denpasar apabila dikelola oleh pihak

swasta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk pengelola Kampus Unud diharapkan dapat menjadi bahan masukan

dan pertimbangan dalam memecahkan masalah perparkiran kendaraan,

mengurangi kemacetan lalu lintas dan kesemrawutan parkir di Kampus

Unud di Sudirman Denpasar.

2. Bagi karyasiswa, dapat menambah wawasan dalam menganalisis masalah

parkir.

Page 17: unud-272-1849262465-tesis

4

1.5 Batasan Masalah

Dalam penulisan permasalahan dibatasi sebagai berikut :

1. Daerah studi adalah Kampus Universitas Udayana di Jalan Sudirman

Denpasar di sebelah utara Fakultas Ekonomi tidak termasuk yang parkir di

jalan I B Oka dan jalan Goris.

2. Karakteristik parkir meliputi volume, akumulasi, durasi, tingkat pergantian

parkir, kapasitas dan indeks parkir.

3. Survey dilakukan selama 1 (satu) hari pada hari yang dianggap mewakili .

4. Metode yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial adalah metode

Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) dan Internal Rate of

return (IRR), dan biaya manfaat hanya bersumber dari pendapatan parkir.

Page 18: unud-272-1849262465-tesis

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bangkitan Perjalanan

Menurut Tamin (2008) maksud dari Bangkitan yaitu lalu lintas yang

dibangkitkan/ traffic generated dari suatu unit/ pemanfatan lahan dalam suatu

ukuran waktu ditentukan oleh besaran aktifitas pemanfaatan lahan yang dikaitkan

dengan besaran-besaran fisik seperti luas lantai bangunan, jumlah tempat tidur

per hotel, jumlah tempat duduk pada restoran dan lain sebagainya. Bangkitan

perjalanan dapat menjadi acuan dalam analisis perparkiran.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bangkitan lalu lintas antara lain:

a. Jenis aktifitas lahan,

b. Ukuran aktifitas lahan,

c. Tata guna lahan.

Selain itu juga terdapat 4 (empat) macam prakiraan bangkitan perjalanan yang

dapat dijadikan pertimbangan. Prakiraan yang pertama yaitu penggunaan prinsip

dasar, sebagai contoh adalah bangkitan perjalanan dari perkuliahan yang terjadi di

kampus universitas Udayana di Jalan Sudirman, jumlah kendaraan yang masuk

bisa diprediksi dari jumlah bangkitan yang masuk ataupun yang keluar .

Page 19: unud-272-1849262465-tesis

6

Prakiraan yang kedua yaitu melakukan perbandingan dengan aktifitas sejenis

yang sudah ada. Prakiraan yang ketiga yaitu berdasarkan formula tertentu

menggunakan data base dari berbagai aktifitas yang sama yang diregresikan

sehingga terdapat formula khusus. Prakiraan yang keempat yaitu berdasarkan

model yang kompleks seperti memasukkan efek eksternallitas kedalam suatu

model sehingga model tersebut menjadi kompleks seperti multiple regression.

2.2 Hubungan Parkir, Tata Guna Lahan dan Bangkitan Lalu lintas

Fasilitas parkir dan terminal (Tamin, 2008) merupakan bagian penting dari

total sistem transportasi. Perencanaan dan disain fasilitas ini membutuhkan suatu

pemahaman tentang karakteristik bangkitan suatu kawasan dari tata guna lahan

yang berbeda yang dilayani. Seorang pengguna kendaraan ingin mendapatkan

parkir persis didekat tata guna lahan yang dituju, hal ini tidak mungkin selalu

didapat. Ruang jalan akan lebih menguntungkan jika digunakan untuk lalu lintas

yang bergerak (dapat meningkatkan kapasitas jalan).

Dalam perencanaan parkir salah satu aspeknya adalah prakiraan

kebutuhan parkir. Kebutuhan parkir suatu bangunan dapat diperkirakan

berdasarkan aktifitas lahannya atau luas lahan yang dipergunakan. Di Indonesia

hubungan parkir dengan tata guna lahan yang salah satunya dikeluarkan

Departemen Perhubungan seperti pada Tabel 2.1 pada halaman 7.

Page 20: unud-272-1849262465-tesis

7

Tabel 2.1 Kebutuhan Ruang Parkir

Peruntukan SRP untuk mobil penumpang Kebutuhan Ruang

Parkir (SRP)

Pertokoan

Pasar Swalayan/Pasar

SRP/100m2 luas lantai efektif 3.5– 7.5

3.5 – 7.5

Kantor Pelayanan

umum

Pelayanan Non umum

SRP/100m2 luas lantai efektif 1.5– 3.5

1.5 – 3.5

Sekolah SRP/mahasiswa 0,7 – 1.0

Hotel SRP/kamar 0.2 – 1.0

Rumah Sakit SRP/tempat tidur 0.2 - 1.0

Bioskop SRP/tempat duduk 0.1 – 0.4

Ket : SRP = Satuan Ruang Parkir

Sumber : Abubakar, 1998

2.3 Pengoperasian Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergeraknya suatu kendaraan yang bersifat

sementara (Abubakar, 1998). Pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang

berhenti pada tempat tertentu yang dinyatakan dengan rambu atau tidak, serta

tidak semata-mata untuk menaikkan dan atau menurunkan barang dan atau orang.

Bagian terpenting dari sistim transportasi komunitas modern salah satunya

adalah pengembangan perparkiran. Apabila perencanaan perparkiran mengalami

kegagalan dampaknya adalah timbulnya kemacetan didalam kampus dan kesulitan

mencari tempat parkir. Secara umum parkir terdiri dari 2 jenis parkir

Page 21: unud-272-1849262465-tesis

8

yaitu parkir di badan jalan (on-street parking) dan parkir di luar badan jalan (off –

street parking).

2.4 Metode Analisis Kebutuhan Parkir

Terdapat beberapa metode yang digunakan untuk menentukan kebutuhan

parkir (Tamin, 2008), antara lain :

a. Metode berdasarkan kepemilikan kendaraan

Metode ini mengasumsikan adanya hubungan antara luas lahan parkir dengan

jumlah kendaraan yang tercatat di pusat kota. Semakin meningkat jumlah

penduduk, maka kebutuhan lahan parkir akan semakin meningkat karena

kepemilikan kendaraan meningkat.

b. Metode berdasarkan luas lantai bangunan

Metode ini mengasumsikan bahwa kebutuhan lahan parkir sangat terkait dengan

jumlah kegiatan tersebut dilakukan, seperti : Pusat perbelanjaan, pertokoan dan

lain sebagainya.

c. Metode berdasarkan selisih terbesar kedatangan dan keberangkatan

Kebutuhan parkir didapat dengan menghitung akumulasi terbesar pada selang

waktu pengamatan. Akumulasi parkir adalah jumlah kendaraan parkir pada suatu

tempat pada selang waktu tertentu, dimana jumlah kendaraan parkir tidak akan

pernah sama pada suatu tempat dengan tempat lainnya dari waktu ke waktu.

Page 22: unud-272-1849262465-tesis

9

2.5 Karakteristik Parkir

Informasi mengenai karakteristik parkir sangatlah diperlukan pada saat

merencanakan suatu lahan parkir. Beberapa parameter karakteristik parkir yang

harus diketahui adalah :

a. Durasi Parkir

Informasi ini sangat diperlukan untuk mengetahui lama waktu kendaraan parkir,

diperoleh dengan cara mengamati waktu kendaraan masuk dan waktu kendaraan

keluar. Selisih dari waktu tersebut adalah durasi parkir. Rata-rata lamanya parkir

dipergunakan rumus sebagai berikut (Oppenlender, 1976):

( )( )1.2...................................................................................................

Nt

X.NxD ∑=

Dimana : Nx = Jumlah kendaraan dalam interval waktu x

X = Interval waktu ke x

Nt = Jumlah total kendaraan selama waktu survey

b. Akumulasi Parkir

Informasi ini adalah untuk mengetahui jumlah kendaraan yang sedang berada

pada suatu lahan parkir pada selang waktu tertentu (Hobbs, 1979). Informasi

diperoleh dengan cara menjumlahkan kendaraan yang telah menggunakan lahan

parkir ditambah dengan kendaraan yang masuk serta dikurangi dengan kendaran

yang keluar.

Page 23: unud-272-1849262465-tesis

10

c. Tingkat pergantian (parking turnover) dan tingkat penggunaan. Tingkat

pergantian diperoleh dari jumlah kendaraan yang telah memanfaatkan

lahan parkir pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir yang

tersedia. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut (Oppenlender,

1976) :

2.2..........................................................................................................TsxS

NtTR =

Dimana : TR =Angka pergantian parkir(kendaraan/SRP/jam)

Nt = Jumlah total kendaraan selama waktu survey

S = Jumlah total stall (SRP)

Ts = Lama periode analisis/waktu survey (jam)

d. Volume parkir

Jumlah kendaraan yang telah menggunakan suatu lahan parkir tertentu dalam

satuan waktu tertentu/lama survey (Hobbs, 1979).

e. Kapasitas parkir

Yaitu banyaknya kendaraan yang dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu

pelayanan. Volume di ruang parkir akan sangat tergantung dari volume kendaraan

yang datang dan pergi. Rumus yang dipergunakan untuk menyatakan kapasitas

parkir adalah sebagai berikut (Oppenlender, 1976) :

Page 24: unud-272-1849262465-tesis

11

3.2..................................................................................................................D

SKP =

Dimana : D = Waktu rata-rata lama parkir (jam/kendaraan)

KP = Kapasitas parkir (SRP/jam/kendaraan)

S = Jumlah total stall

f. Penyediaan parkir (Parking supply)

Kemampuan penyediaan parkir adalah batas ukuran banyaknya kendaraan

ditampung selama periode waktu tertentu (selama waktu survey). Rumus yang

dipergunakan adalah sebagai berikut (Oppenlender, 1976) :

( )4.2.................................................................................................fx

D

xTsSPs ∑=

Dimana : Ps = Daya tampung kendaraan yang dapat diparkir

S = Jumlah petak parkir

Ts = Periode waktu parkir

D = waktu rata-rata lamanya parkir (jam/kendaraan)

f = Faktor pengurangan akibat pergantian parkir, (0,85 – 0,95 )

g. Indeks parkir

Adalah perbandingan antara akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai ini

dapat menunjukkan seberapa besar kapasitas parkir yang telah terisi. Besaran IP

Page 25: unud-272-1849262465-tesis

12

ini menunjukkan apakah kapasitas parkir tersebut bermasalah atau tidak. Rumus

untuk menghitung indeks parkir.

5.2...........................................................................................ParkirKapasitas

ParkirAkumulasiIP =

Dimana : IP < 1 artinya bahwa kapasitas parkir tidak bermasalah

IP = 1 artinya kebutuhan parkir seimbang, kapasitas normal

IP > 1 artinya kebutuhan parkir melebihi kapasitas normal.

h. Kebutuhan petak Parkir

Kebutuhan petak parkir merupakan turunan dari Indeks Parkir dan Kapasitas

Parkir. Dari kedua rumus 2.3 dan 2.5 diatas maka didapat kebutuhan petak parkir.

)D(ParkirDurasi

)S(ParkirstallJumlah

ParkirIndeks

AkumulasiParkirKapasitas ==

6.2..................................................ParkirIndeks

parkirdurasixAkumulasiParkirstallJumlah =

2.6 Satuan Ruang Parkir

Satuan ruang parkir adalah luas efektif untuk memarkir satu kendaraan

baik mobil penumpang, truk maupun motor. Menurut buku panduan parkir yang

dikeluarkan Departemen Perhubungan Darat. Mobil penumpang Golongan I

Page 26: unud-272-1849262465-tesis

13

dibedakan atas bukaan pintu mobil untuk pekerja kantoran, universitas dan kantor

pemerintah, Golongan II untuk olahragawan, pusat hiburan, hotel, rumah sakit dan

bioskop serta Golongan III untuk penyandang cacat, karena membutuhkan pintu

terbuka sangat lebar. Tabel 2.2 berikut ini adalah table penentuan ukuran Satuan

Ruang Parkir.

Tabel 2.2 Satuan Ruang Parkir

No Jenis Kendaraan Satuan Ruang Parkir (m²)

1 Mobil Penumpang Gol I 2,30 x 5,00

Mobil Penumpang Gol II 2,50 x 5,00

Mobil Penumpang Gol III 3,00 x 5,00

2 Bus/Truk 3,40 x 12,5

3 Sepeda Motor 0,75 x 2,00

Sumber : Abubakar, 1998

Pada gambar di bawah ini adalah satuan ruang parkir untuk kendaraan roda 2

(dua) menurut ketentuan di Departemen Perhubungan RI. Ukuran panjang dan

lebar adalah 2 meter x 0,75 meter

Page 27: unud-272-1849262465-tesis

14

0,75

Gambar 2.1 Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor (dalam meter) Sumber : Abubakar, 1998

Pada Gambar 2.2 dibawah ini adalah SRP untuk kendaraan roda 4 (empat) dan

Tabel 2.3 adalah ukuran kendaraan roda dua untuk golongan I,II,III.

Gambar 2.2 Satuan Ruang Parkir untuk mobil

Sumber : Abubakar, 1998

Page 28: unud-272-1849262465-tesis

15

Tabel 2.3 Satuan Ruang Parkir untuk Kendaraan Pribadi

Golongan I B = 170 O = 55 R = 5

a1 = 10 L = 470 a2 = 20

Bp = 230 = B+O+R Lp = 500 = L+a1+a2

Golongan II B = 170 O = 75 R = 5

a1 = 10 L = 470 a2 = 20

Bp = 250 = B+O+R Lp = 500 = L+a1+a2

Golongan III B = 170 O = 80 R = 50

a1 = 10 L = 470 a2 = 20

Bp = 300 = B+O+R Lp = 500 = L+a1+a2

Sumber Abubakar 1998

Tabel 2.3 di atas adalah SRP untuk jenis kendaraan roda 4 (empat) yang

dibedakan atas golongan I, II, III. Satuan Ruang Parkir untuk Bus dapat dilihat

pada Gambar 2.3 sesuai standar Departemen Perhubungan RI.

Page 29: unud-272-1849262465-tesis

16

Gambar 2.3 Satuan Ruang Parkir untuk Bus

Sumber : Abubakar 1998

Tabel 2.4 Ukuran Satuan Ruang Parkir untuk kendaraan Bus/Truk Bus Sedang B = 200

O = 80 R = 40

a1 = 20 L = 800 a2 = 20

Bp = 320 = B+O+R Lp = 500 = L+a1+a2

Bus Besar B = 250 O = 80 R = 50

a1 = 30 L = 1200 a2 = 20

Bp = 380 = B+O+R Lp = 1250 = L+a1+a2

Sumber: Abubakar 1998

Page 30: unud-272-1849262465-tesis

17

2.7 Sifat dan Pola Perparkiran

Sifat perparkiran ini berkaitan dengan operasi perparkiran dan fasilitas

parkir. Sifat ini berpengaruh terhadap pola penyediaan terutama berkaitan dengan

luas yang harus disediakan. Beberapa diantaranya adalah gerak parkir, tata cara

memarkir kendaraan, sirkulasi kendaraan, pemilihan tempat parkir pada suatu

tujuan parkir termasuk desain parkir. Panduan yang dipergunakan memakai buku

Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir (Abubakar, 1998).

Gambar 2.4 Standar ukuran parkir miring untuk mobil penumpang Sumber : Abubakar, 1998

Pada Tabel 2.5 , Tabel 2.6 dan Tabel 2.7 adalah standar ukuran kemiringan parkir

untuk sudut 30º , 45º , dan 60º. Notasi dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Page 31: unud-272-1849262465-tesis

18

Tabel 2.5 Ukuran Mobil Penumpang dengan Sudut 30º

A (m) B(m) C (m) D (m) E (m)

Golongan I 2,3 4,6 3,45 4,70 7,6

Golongan II 2,5 5,0 4,3 4,85 7,75

Golongan III 3,0 6,0 5,35 5,00 7,90

Sumber : Abubakar, 1998 Pengukuran kemiringan pada umumnya hanya untuk kendaraan roda 4 (empat)

baik untuk mobil pribadi maupun taksi. Sedangkan untuk bus dan motor dipakai

kemiringan 90º.

Tabel 2.6 Ukuran Mobil Penumpang dengan Sudut 45º

A (m) B(m) C (m) D (m) E (m) Golongan I 2,3 3,5 2,5 5,6 9,3

Golongan II 2,5 53,7 2,6 5,65 9,35 Golongan III 3,0 64,5 3,2 5,75 9,45

Sumber : Abubakar, 1998 Tabel 2.7 Ukuran Mobil Penumpang dengan Sudut 60º A (m) B(m) C (m) D (m) E (m) Golongan I 2,3 2,9 1,45 5,95 10,55

Golongan II 2,5 3,0 1,50 5,95 10,55 Golongan III 3,0 3,7 1,85 6,00 10,6 Sumber : Abubakar, 1998 Untuk ukuran stal parkir 90º kendaraan pribadi dapat diperlihatkan ukuran pada

Gambar 2.5 dan Tabel 2.8 pada halaman 19.

Page 32: unud-272-1849262465-tesis

19

Gambar 2.5 Ukuran stal parkir untuk mobil penumpang dengan sudut 90º

Sumber : Abubakar, 1998

Tabel 2.8 Ukuran Mobil Penumpang dengan Sudut 90º

A (m) B(m) C (m) D (m) E (m)

Golongan I 2,3 2,3 5,4 11,22

Golongan II 2,5 2,5 5,4 11,22

Golongan III 3,0 3,0 5,4 11,22

Sumber : Abubakar, 1998 Keterangan :

A = lebar ruang parkir

B = lebar kaki ruang parkir

C = Selisih panjang ruang parkir

D = ruang parkir efektif

M = ruang maneuver

L = ruang parkir efektif ditambah ruang maneuver

Page 33: unud-272-1849262465-tesis

20

2.8 Jalur Sirkulasi, Gang dan Modul

Perbedaan antara jalur sirkulasi dan jalur gang terletak pada

penggunaannya. Patokan umum yang dipakai adalah : panjang jalur gang tidak

lebih dari 100 meter dan jalur gang ini untuk melayani lebih dari 50 kendaraan

dianggap sebagai jalur sirkulasi. Lebar sirkulasi untuk jalan1 (satu) arah adalah

3,5 meter dan untuk 2 (dua) arah minimum adalah 6,5 meter.

Tabel 2.9 Lebar Jalur Gang SRP Lebar Jalur Gang (meter)

<30º <45º <60º <90º

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

SRP mobil

pnp

2.3 x 5.0

3.0’

6.0’

3.0

6.0’

5.1’

6.0’

6.0’

8.0’

SRP mobil

pnp

2.3 x 5.0

3.5”

6.5”

3.5”

6.5”

5.1”

6.5”

6.5”

8.0”

SRP mobil

pnp

7.5 x 3.0

3.0’

6.0’

3.0’

6.0’

4.6’

6.0’

6.0’

1.6’

SRP bus

pnp

3.4 x 12.5

3.5”

6.5”

3.5”

6.5”

4.6”

6.5”

6.5”

9.5”

‘ = untuk lokasi parkir tanpa fasilitas pejalan kaki “ = untuk lokasi parkir dengan fasilitas pejalan kaki Sumber: Abubakar, 1998

Pola taman parkir menurut buku Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian

Fasilitas Parkir (Abubakar,1998) terbagi atas 2 macam yaitu :

Page 34: unud-272-1849262465-tesis

21

a. Taman Parkir tegak lurus 1 arah dan 2 arah dengan membentuk Gang.

Pola Parkir ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai. Pola Parkir

ini ini mempunyai daya tampung yang lebih banyak dibandingkan dengan pola

Parkir yang paralel. Kenyamanan dan kemudahan pengemudi melakukan

maneuver keluar masuk ke stal parkir akan lebih sedikit berkurang.

Gang 1 arah

Gang 2 arah

Gambar 2.6 Taman Parkir Tegak Lurus dengan membentuk Gang

Sumber : Abubakar, 1998

b. Taman Parkir sudut 30º,45º dan 60º dengan membentuk Gang

Daya Tampung pola Parkir yang membentuk sudut 30º,45º dan 60º lebih sedikit

daripada daya tampung dengan pola tegak lurus, tetapi kenyamanan dan

kemudahan manuver akan lebih besar bagi pengemudi

Page 35: unud-272-1849262465-tesis

22

Gambar 2.7 Taman Parkir Tipe A Sumber : Abubakar, 1998

Gambar 2.8 Taman Parkir Tipe B

Sumber : Abubakar, 1998

2.9 Analisis Kebutuhan Parkir Kebutuhan ruang parkir adalah jumlah tempat yang dibutuhkan untuk

menampung kendaraan yang membutuhkan tempat parker berdasarkan fasilitas

dan fungsi dari sebuah tata guna lahan. Pada prinsipnya tujuan pemarkir dapat

dibedakan menurut jenis kegiatan seperti :

Page 36: unud-272-1849262465-tesis

23

1. Kelompok pemarkir dengan tujuan kerja.

Klompok ini umumnya terdiri dari karyawan atau karyawati yang bekerja pada

daerah studi.

2 .Kelompok pemarkir dengan tujuan berkunjung.

Kelompok pemarkir terdiri dari orang-orang yang bertujuan untuk

mengunjungi daerah studi.

Analisis perparkiran memerlukan penggabungan faktor yang saling

mempengaruhi, kebutuhan tersebut saling terkait seperti :

a. Perkembangan aktivitas

b. Pertumbuhan penduduk dan pendaftaran kendaraan bermotor

c. Kecendrungan pertumbuhan luas suatu bangkitan.

d. Kebijakan umum yang menyangkut parkir, tarif dan transit umum.

Gambar 2.9 memperlihatkan ini adalah bagan alir untuk analisis parkir menurut

Transportation Planning and traffic Engenering Handbooks (Black,1981)

Page 37: unud-272-1849262465-tesis

24

Gambar 2.9 Langkah Utama dalam Meramalkan Kebutuhan Parkir (Black,1981)

2.10 Tarif Parkir

Tarif Parkir adalah biaya yang harus dikeluarkan atau dibayarkan oleh

pemilik kendaraan selama memarkir kendaraannya pada suatu lahan parkir

tertentu. Sistim pentarifan parkir dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Sistim Tetap

Yaitu sistim pembayaran tarif parkir yang tidak membedakan lama waktu

parkir dari suatu kendaraan.

Persediaan Parkir sekarang

Penggunaan Parkir sekarang

Kebijakan Kendali dijalan

Tempat yang tersedia untuk Parkir

Standart Perencanaan untuk penegembangan parkir baru

Model Kebutuhan Perjalanan Perkotaan

Tingkat Kedatangan pada durasi Parkir

Persediaan Parkir yang diharapkan

Kebutuhan Parkir mendatang

Keseimbangan di masa yang akan datang (Probablilitas

tidak mendapat parkir)

Perlunya Parkir Tambahan

Page 38: unud-272-1849262465-tesis

25

b. Sistim berubah sesuai waktu (Progresif)

Yaitu sistim pembayaran tarif parkir yang memperhatikan lama waktu

parkir suatu kendaraan.

c. Sistim kombinasi

Yaitu sistim pembayaran tarif parkir yang mengkombinasikan kedua sistim

pembayaran diatas.

Tarif parkir sebagai pemasukan, seperti yang berlaku untuk berbagai jenis

pemanfaatan lahan, seperti perumahan dan perkantoran, lahan perparkiran yang

membutuhan luas lahan tertentu mempunyai kewajiban yang sama. Pembayaran

atas setiap kejadian parkir dapat merupakan bagian dari pendapatan, di beberapa

negara maju, tarif parkir sangat mahal, hal ini dilakukan sebagai alat untuk

mengurangi keinginan menggunakan kendaraan pribadi untuk suatu tujuan

tertentu dan mendorong penggunaan kendaran umum.

2.11. Pengendalian Parkir

Bila permintaan terhadap parkir meningkat dan tidak mungkin untuk

memenuhinya atau mengakibatkan gangguan terhadap kelancaran arus lalu lintas

pada akses tertentu atau perlunya pembatasan arsus lalu lintas pada kawasan

tertentu karena tidak adanya pelebaran/penambahan infrastruktur jalan maka

perlu dipertimbangkan penerapan suatu kebijaksanaan parkir untuk

pengendaliannya dan jika bicara mengenai kebijakan maka diperlukan tujuan

Page 39: unud-272-1849262465-tesis

26

yang ingin dicapai dan cara yang mana yang akan dipergunakan untuk mencapai

tujuan tersebut.

Menurut buku Pedoman Perencanaan Fasilitas Parkir (Abubakar, 1998),

manajemen lalu lintas diperlukan untuk memilih angkutan umum bus untuk

beberapa lokasi menuju kawasan terbangkit untuk mengurangi besar bangkitan.

Strategi yang digunakan agar angkutan umum lebih dipilih daripada kendaraan

pribadi meliputi :

a. Perencanaan tata guna lahan yang menempatkan bangkitan lalu lintas

besar pada lokasi yang mampu dilayani dengan baik oleh angkutan umum.

b. Memperbaiki pelayanan bus baik sarana dan prasarananya.

c. Menggunakan batasan lalu lintas untuk membuat perjalanan dengan

menggunakan kendaraan pribadi menjadi lebih sulit, salah satunya adalah

dengan menaikkan tarif parkir.

Parkir merupakan komoditas ekonomi yang tunduk pada hukum-hukum dasar

ekonomi, dengan demikian jika suatu kebijakan parkir dipaksakan untuk

mengurangi ruang parkir di pusat kota, titik keseimbangan baru akan tercapai,

yang menyebabkan tingginya biaya untuk melakukan perjalanan karena tarif

parkir yang tinggi, probabilitas melakukan perjalanan dengan mobil ke pusat kota

akan menurun. Singkatnya, kebijakan perparkiran mempengaruhi konsumsi

energi, kemacetan lalu lintas dan penggunaan angkutan umum

Page 40: unud-272-1849262465-tesis

27

2.12 Kebijakan Parkir

Pertimbangan pertimbangan yang perlu diperhitungkan dalam kebijakan

perparkiran (Khisty, 2003) antara lain :

a. Menemukan suatu kesepakatan antara yang banyaknya ruang yang

diperuntukan bagi ruang parkir dan peruntukan bagi kendaraan yang

bergerak.

b. Membuat perbedaan untuk parkir barang, parkir jangka pendek dan parkir

jangka panjang.

c. Merencanakan pelataran parkir dimana jalan keluar masuk terpisah agar

tidak terjadi konflik.

d. Memastikan bahwa kebijakan parkir dan kebijakan angkutan umum saling

melengkapi.

e. Membatasi ruang parkir dan memgendalikan tata guna lahan.

f. Mengendalikan kebijakan penyediaan dan kebutuhan parkir melalui

mekanisme pajak, dengan mendorong parkir singkat dan mempersulit

parkir lama.

2.13 Studi Kelayakan

Pengkajian yang bersifat menyeluruh dan mendalami segala aspek

kelayakan proyek dikenal dengan istilah studi kelayakan. Studi kelayakan harus

dapat menyuguhkan hasil analisi secara kuantitatif tentang manfaat yang akan

diperoleh dibandingkan dengan sumber dana yang diperlukan.

Page 41: unud-272-1849262465-tesis

28

Aspek-aspek studi kelayakan yang perlu ditinjau antara lain aspek teknis,

aspek manajemen operasional, aspek ekonomi dan finansial dan lain sebagainya.

Aspek Finansial merupakan aspek utama tentang perbandingan antara

pengeluaran dengan pemasukan uang (return) dalam suatu proyek. Dalam

pengkajian aspek financial digunakan aliran kas (Cash Flow) sebagai model,

selanjutnya adalah menganalisis aliran kas tersebut dengan memakai metode dan

kriteria yang dipakai secara luas untuk memilah-milah mana yang dapat diterima

dan mana yang akan ditolak.

Maksud dan tujuan studi kelayakan adalah agar proyek yang layak yang

dapat dilanjutkan karena terbatasnya sumber-sumber yang tersedia dan dapat

dipertanggung jawabkan secara finansial.

2.14 Aspek Finansial

Menurut Adler (1982) tujuan dari analisi finansial adalah apakah suatu

proyek secara finansial mampu untuk hidup, apakah mampu untuk memenuhi

kewajiban kwajiaban finansialnya dan bisa menghasilkan imblan yang layak atau

modal yang diinvestasikan dapat kembali.

Didalam analisis finansial selalu digunakan harga pasar untuk mencari

nilai sebenarnya dari barang dan jasa dimana dalam analisi ditekankan adalah

Privat and Return dari beberapa komponen seperti biaya, pendapatan dan tingkat

suku bunga .

Page 42: unud-272-1849262465-tesis

29

2.15 Biaya (Cost)

Menurut Kodoatie (1995), biaya dikelompokkan menjadi :

a. Biaya Modal (capital cost), adalah jumlah semua pengeluaran yang dibutuhkan

mulai dari dari prastudi sampai proyek selesai dibangun.

b. Biaya tahunan

c. Biaya yang masih diperlukan sepanjang umur proyek yang merupakan biaya

tahunan, terdiri dari

1. Suku bunga

Suku bunga akibat terjadinya perubahan biaya modal karena adanya tingkat

suku bunga selama umur proyek.Biaya bunga ini merupakan yang terbesar

yang diperhitungkan terhadap modal.

2. Depresiasi atau Amortiasi

Depresiasi adalah turunya atau penyusutan suatu harga atau nilai dari sebuah

benda karena pemakaian.

Amortiasi adalah pembayaran dalam suatu periode tertentu (tahunan) sehingga

hutang yang ada akan terbayar lunas.

3. Biaya operasi dan Pemeliharaan

Agar umur proyek dapat dipenuhi sesuai dengan yang direncanakan, maka

diperlukan biaya operasi dan pemeliharaan.

Page 43: unud-272-1849262465-tesis

30

Investasi pada hakekatnya adalah penempatan sejumlah dana pada saat ini

dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi yang

dimaksudkan pada penelitian ini adalah Investasi diasumsikan pada biaya

pembangunan gedung parkir Kampus Universitas Udayana di Jalan Sudirman

Denpasar.

2.16 Pendapatan / Benefit

Biaya produksi bervariasi langsung dengan perubahan volume produksi,

sedangkan biaya lainnya relatih tidak berubah terhadap jumlah produksinya. Oleh

karena itu manajemen perlu memperhatikan beberapa kecenderungan biaya

tersebut untuk dapat merencanakan dan mengendalikan efek biaya terhadap

volume produksi (Giatman, 2006). Selain sebagai bagian integral dari manajemen

lalu lintas, perparkiran juga merupakan bagian yang cukup potensial untuk

memperoleh biaya pemasukan atau menjadi bagian dari pendapatan / benefit.

Biaya Produksi dalam penelitian ini adalah hasil jumlah kendaraan yang

masuk dikalikan dengan tarif parkir yang berlaku dengan ketentuan manajemen

yang dipakai yaitu dengan mempergunakan tarip tetap ataupun tarip progresif atau

keduanya.

2.17 Cash Flow

Secara analisis finansial cash flow adalah anggaran kas (cash budget).

Arus uang yang masuk dan yang keluar menandakan adanya suatu kegiatan. Arus

uang yang masuk dan keluar harus selalu diupayakan keseimbangannya. Bila

salah satu berhenti, maka kegiatannya juga akan berhenti atau bisa saja berhenti

Page 44: unud-272-1849262465-tesis

31

sementara yang tertunda baik disengaja maupun tidak disengaja dalam batas –

batas kemampuan pihak–pihak yang terlibat. Cash Flow adalah alat pengendali

likuiditas yang selalu mengupayakan agar kondisi keuangan tidak defisit atau

walaupun menurut program kerja harus defisit diupayakan sekecil mungkin dan

dapat segera diatasi untuk berubah menjadi surplus (Suharto, 1995). Pada Gambar

2.10 memperlihatkan salah satu cara penyusunan cash flow dalam suatu investasi

dari tahun pertama hingga tahun ke-n dimana biaya (cost) dan manfaat konstan.

i = % Benefit Nilai sisa

0 1 2 3 4 5 6 7 8 … n

Investasi Operasional dan Maintenance Cost Biaya Tambahan

Gambar 2.10 Cash Flow Investasi

Sumber : Giatman, 2006

2.17.1 Cash Flow Annual

Pembayaran yang sama besarnya untuk jangka waktu yang panjang

disebut dengan cast flow annual. Hal ini bisa berlaku pada pendapatan maupun

biaya. Cash Flow annual dengan nilai i konstan dapat dilihat pada Gambar 2.11

berikut ini memperlihatkan pertumbuhan biaya manfaat kontan.

Annual Benefit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 … n

Annual Operasional dan Maintenance Cost i % = konstan Gambar 2.11 Annual Cash Flow

Sumber : Giatman, 2006

Page 45: unud-272-1849262465-tesis

32

2.17.2 Cash Flow Arithmetic dan Geometric Gradient

Cash Flow jenis ini jumlah aliran uang meningkat dalam jumlah tertentu

secara periodik. Dikatakan Arithmetic Gradient jika peningkatannya linier. Pada

Gambar 2.12 berikut adalah contoh peningkatan benefit secara Arithmetic

Gradient pada benefit / manfaat.

Gradient Arithmatic Benefit

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 2.12 Pola Cash Flow Arithmetic Gradient Sumber : Giatman, 2006

Cash Flow Geometric Gradient terjadi jika peningkatan arus uangnya

proposional dengan jumlah uang sebelumnya, dimana hasil peningkatanya tidak

dalam jumlah yang sama, tetapi semakin lama semakin besar dan merupakan

fungsi pertumbuhan. Gambar 2.13 memperlihatkan contoh pola Cash Flow

Geometric Gradient pada biaya pemeliharaan ataupun operasional dari tahun

pertama hingga tahun ke-n.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 … n

Geometric Gradient Operasional Cost

Gambar 2.13 Pola Cash Flow Geometric Gradient Sumber : Giatman, 2006

Page 46: unud-272-1849262465-tesis

33

2.18 Bunga

Bunga (interest) adalah sejumlah uang yang dibayarkan akibat pemakaian

uang pinjaman sebelumnya. Besarnya bunga adalah selisih antara jumlah hutang

yang dibayar dengan utang semula. Atau Bunga sama dengan jumlah utang

sekarang dikurangi jumlah pinjaman semula.

Tingkat suku bunga merupakan rasio antara bunga yang dibebankan per periode

waktu dengan jumlah uang yang dipinjam awal periode dikalikan 100%. Bunga

ini terjadi dikarenakan adanya konsep nilai uang terhadap waktu, dimana nilai

uang berubah bersamaan dengan perubahan waktu.

Tingkat Suku bunga = x 100 %………..2.7

2.19 Kriteria Penilaian Investasi

Dalam analisis finansial ada beberapa kriteria yang digunakan dalam

menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan investasi. Dalam semua kriteria

itu, baik manfaat (benefit), maupun biaya (cost) dinyatakan dalam nilai sekarang

(Present Net Vlue), dan masing masing kriteria mempunyai keunggulan dan

kelemahan (Giatman, 2006). Terdapat beberapa metode dalam mengevaluasi

kelayakan investasi yang umum dipakai antara lain : Metode Net Present Value

(NPV), Metode Annual Equivalent (AE), Metode Internal Rate of Return (IRR),

Metode Benefit Cost Ratio (BCR) dan Metode Payback Period (PBP).

Pada dasarnya semua metode tersebut konsisten satu sama lain artinya jika

dievaluasi dengan metode NPV dan metode lainnya akan menghasilkan

rekomendasi yang sama, tetapi informasi spesifik yang dihasilkan tentu akan

Page 47: unud-272-1849262465-tesis

34

berbeda. Oleh karena itu dalam prakteknya masing-masing metode sering

dipergunakan secara bersamaan dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih

komprehensif terhadap perilaku investasi tersebut.

Metode Payback Period pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa

lama investasi akan dapat dikembalikan sat terjadinya kondisi pokok pulang

(break event point). Metode Annual Equivalent konsepnya kebalikan dari NPV (

seluruh aliran cash ditarik dalam bentuk present), dimana aliran cash akan

didistribusikan secara merata pada periode sepanjang umur investasi. Hasil

distribusi yang merata menghasilkan pendapatan per tahun atau Annual

Equivalent (AE). Berikut ini adalah penjelasan mengenai NPV, BCR dan IRR :

a. Net Present Value (NPV)

Menghitung selisih antara nilai sekarang suatu investai dengan nilai

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.

Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan dulu tingkat bunga

yang dianggap relevan. Apabila nilai sekarang penerimaan penerimaan

kas yang akan datang lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka

keadaan ini dikatakan menguntungkan/ diterima, namun jika lebih kecil

maka investasi tersebut ditolak. Nilai NPV dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut (Giatman, 2006) :

N.P.V = ..…………………..………2.8

∑=

n

0t

)FBP(CFt

Page 48: unud-272-1849262465-tesis

35

Dimana :

FBP = Faktor bunga present.

NPV 0 , maka investasi menguntungkan

NPV 0 , maka investasi tidak menguntungkan

b. Benefit Cost Ratio

Merupakan perbandingan antara manfaat bersih dari tahun yang

bersangkutan yang telah dinilai sekarang, Dalam kriteria ini dibedakan

tahun-tahun dimana terdapat net benefit yang positif dan tahun-tahun

dimana net benefit bersifat negatif. Jadi benefit Cost Ratio adalah Net

Benefit Positif dibagi Net Benefit Negatif yang didapat dan dihitung

dengan rumus sebagai berikut (Giatman, 2006)

B.C Ratio =

=

==n

0t

n

0t

)FBP(Cct

)FBP(Cbt…....……………….2.9

Dimana Cbt = Cash flow benefit /keuntungan di tahun‘t’

Cct = Cash flow cost / biaya di tahun ‘t’

i = discount rate / suku bungan (% per tahun)

n = umur rencana

FBP = faktor bunga present

)tcosbenefit(utuhflowCashCFt +=

Page 49: unud-272-1849262465-tesis

36

BCR ≥ 1, maka investasi layak (feasible)

BCR < 1 , maka investasi tidak layak (unfeasible)

c. Internal Rate of Return

Adalah tingkat suku bunga (discount rate) yang dapat membuat harga

NPV dari suatu nilai proyek bernilai 0, atau BC Ratio sama dengan 1

(satu). Dalam perhitugan IRR, diasumsikan bahwa setiap benefit netto

tahun secara otomatis ditanam kembali dalam tahun berikutnya, dan

memperoleh Rate of Return yang sama dengan investasi sebelumnya.

Besar IRR dicari dengan metode Trial and Error, pertama ditetapkan

satuan “i” yang diperlukan mendekati IRR. Jika nilai perhitungan

memberikan nilai NPV yang negatif berarti sudah lebih besar dari IRR,

kalau hal ini sudah dicapai, selanjutnya diadakan interpolasi antara

discount rate yang tertinggi (masih memberikan nilai positif) dan discount

rate yang rendah yang memberikan nilai NPV negatif sehingga nilai yang

diperoleh sebesar 0.

Kriteria IRR ini memberikan pedoman bahwa usaha yang akan dipilih

dapat diterima apabila lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku

(IRR ≥ i) dan apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga, maka usaha

tersebut tidak layak dilakukan.

Page 50: unud-272-1849262465-tesis

37

2.20 Analisis Sensitivitas

Analisis ini berguna untuk mengetahui sejauh mana dampak parameter

investasi yang telah ditetapkan boleh berubah karena adanya faktor situasi dan

kondisi selama umur investasi, sehingga perubahan tersebut hasilnya akan

berpengaruh secara signifikan pada keputusan yang telah diambil. Dalam

kenyataannya terdapat perubahan-perubahan dan fluktuasi harga dapat diabaikan

dan tidak akan mengubah keputusan evaluasi yang diambil sebelumnya. Batasan

nilai perubahan tersebut yang akan mampu merubah kembali keputusan

sebelumnya disebut dengan dengan tingkat sensitivitas dari parameter yang diuji.

Analisis sensitivitas dapat ditinjau atas dua perspektif yaitu :

a. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi BEP

(Break Even Point) yaitu pada saat NPV = 0. Menganalisis sensitivitas

dapat dilakukan terhadap initial cost, sensitivitas terhadap benefit,

sensitivitas terhadap operasional ataupun sensitivitas terhadap suku

bunganya (Giatman, 2006).

∑=

=n

0ttt 0)FBP(CF ………………………………………………..…….2.10

Dimana :

CF = Cash Flow Investasi

FBP = Faktor Bunga Present

Page 51: unud-272-1849262465-tesis

38

b. Sensitivitas terhadap alternatif lain, biasanya ditemukan jika terdapat N

alternatif yang harus dipilih (N alternatif yang harus dipilih salah satunya

untuk dilaksanakan) dengan parameter yang berbeda-beda dari analisis

yang berbeda-beda pula.

Page 52: unud-272-1849262465-tesis

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini yang pertama dilakukan adalah identifikasi masalah

dan tujuan penelitian yang ada didaerah studi dan didukung dengan literature-

literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan.Setelah itu baru dilakukan

pengumpulan data dan informasi, baik yang didapat langsung dari lapangan

maupun segala bentuk informasi yang didapat dari pengelola parkir. Pengumpulan

data primer terdiri dari data keluar masuk kendaraan dan inventarisasi fasilitas

parkir.

3.2 Kerangka Analisis Pemecahan Masalah

Kerangka pembahasan penelitian ini secara garis besar dapat digambarkan

dalam Bagan Alur pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

Page 53: unud-272-1849262465-tesis

40

Studi

Pendahuluan

Identifikasi

Masalah dan

Penetapan

Tujuan

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan

Data

Data

Sekunder

Peta lokasi

Peta makro wilayah

studi

Denah Kampus

Sudirman

Universitas Udayana

Data Primer

Survei Inventarisasi

Parkir

Survei Kordon

Survei Patroli

Analisa Karakteristik

Parkir :

Volume Parkir

Akumulasi Parkir Durasi

Parkir

Tingkat Pergantian Parkir

Kapasitas Parkir

Analisa Karakteristik

Layout Parkir

Simpulan dan Saran

A

Analisa Kebutuhan Parkir

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Karakteristik Kebutuhan Parkir

Page 54: unud-272-1849262465-tesis

41

A

Biaya Investasi Awal / Pembangunan Fasilitas Parkir Baru

Tarif ParkirBiaya

Langsung

Biaya Tdk

Langsung

PendapatanTotal Biaya Operasional dan

Pengelolaan Parkir

Penentuan Tingkat

Pertumbuhan Pendapatan

(Geometric/Gradient)

Discount Rate /

(Constan)

Menyusun Cash Flow

B/C ≥ 1

NPV ≥ 0

IRR ≥ i

Tidak Layak

Test Sensitivitas

Simpulan dan

Saran

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Kelayakan Finansial Pembangunan Gedung Parkir

Gambar 3.2 merupakan lanjutan untuk prosedur penelitian untuk analisis

Kelayakan Finansial.

Page 55: unud-272-1849262465-tesis

42

3.3 Rancangan Penelitian

Perkiraan terhadap penyediaan atau kebutuhan areal parkir harus

didasarkan kepada data atau informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Tahap

awal yang paling penting seperti juga untuk fasilitas lainnya adalah penetapan

definisi dan tujuan survei yang juga masuk dalam analisis parkir. Dalam

melaksanakan survei, beberapa informasi yang dibutuhkan adalah :

a.Kapasitas lokasi dan karakteristik fasilitas yang ada.

b.Pemanfaatan fasilitas yang ada serta karateristiknya.

c.Lokasi dan kebutuhan pengembangan ruang dan kaitannya dengan

penyediaan ruang, pengaruh pembangkit besar terhadap kebutuhan,

daerah yang tersedia, kebutuhan dan kekurangan di masa yang akan

datang serta ketersediaan lokasi.

d.Keberadaan rambu dan marka.

e.Pengelolaan dan manajemen parkir.

3.4 Perolehan Data

Perolehan data dilaksanakan di suatu lokasi yang ditetapkan untuk

memperoleh gambaran secara jelas mengenai karakteristik perparkiran. Terdapat

2 (dua) survei yang dilakukan untuk memperoleh data : Survei Pengamatan

Langsung di Lapangan yaitu Cordon Counts dan Survei Inventarisasi Parkir.

3.4.1 Survei Kordon (cordon count)

Survei pengamatan langsung di lapangan menggunakan survei cordon

count. Pada metoda ini daerah studi dibatasi cordon area. Stasiun perhitungan di

pintu keluar/ masuk. Penjumlahan kendaraan yang memasuki dan meninggalkan

Page 56: unud-272-1849262465-tesis

43

daerah tersebut akan memberikan gambaran mengenai akumulasi kendaraan di

daerah studi. Jumlah kendaraan pada suatu waktu dapat menggambarkan kendaran

yang parkir dan jumlah seluruh gerakan kendaraan . Dengan mengurangi jumlah

kendaraan yang bergerak maka jumlah ruang parkir yang dibutuhkan dapat

diperoleh. Angka yang didapat adalah fungsi pengendalian terhadap seluruh

perencanaan dan pengaturan lalu lintasnya. Pelaksanaan survei dilakukan dengan

cara manual maupun cara otomatis, pemilihannya mempertimbangkan sumber

daya dan dana. Secara rinci data yang bisa diperoleh adalah :

- Jumlah kendaraan parkir.

- Tingkat kedatangan dan keberangkatan.

- Durasi parkir dan Akumulasi parkir.

- Komposisi populasi.

Salah satu cara yang termudah diterapkan untuk parkir gedung atau parkir

pelataran adalah mencatat nomor kendaraan melalui pintu kendaraan yang masuk

dan keluar dari masing-masing jenis kendaraan. Berdasarkan gabungan kedua data

tersebut akan diperoleh lamanya waktu parkir dan akumulasi parkir .

3.4.2 Survei Inventarisasi Parkir

Bentuk inventarisasi parkir yang diharapkan adalah dengan

mengumpulkan data parkir selengkap mungkin di daerah studi. Agar mengenali

keadaannya diperlukan denah dan dalam denah tersebut dituangkan informasi

selengkap mungkin, mencatat berbagai fasilitas yang ada pada saat ini, termasuk

juga kemungkinan pengembangannya. Lokasi yang mungkin dijadikan tempat

Page 57: unud-272-1849262465-tesis

44

parkir akan masuk di dalam pembahasan. Informasi yang penting yang berkaitan

dengan penyediaan ini antara lain :

- Ruang parkir – jumlah kendaraan dan kondisi geografis.

- Jenis parkir – tepi jalan, dalam gedung, tingkat dan lain lain.

- Tata cara pengoperasian.

- Biaya parkir – tetap, variabel, izin, parkir langganan dan lain

sebagainya.

- Peta makro diperlukan sebagai bagian dari informasi saat ini. Peta ini

akan dibuat sebagai dasar analisis sehingga kondisi pengaturan lalu

lintas dan parkir dapat ditampilkan. Informasi ini digambarkan dengan

penempatan rambu dan marka. Peta ini tidak perlu detail tetapi cukup

menginformasikan dimana lokasi parkir, pintu masuk, pintu keluar,

gedung-gedung disekitarnya dan sirkulasi arus lalu lintas di dalam

lokasi / area yang akan diteliti.

3.5 Pengumpulan Data

Penentuan sumber data dapat bersifat primer dan sekunder. Kedua data

tersebut dilakukan pada saat kondisi sekarang atau data terbaru. Ketelitian dan

kesahihan data perlu diteliti jikalau adanya kemungkinan kesalahan karena baik

karena adanya perubahan fungsi lahan dan data base yang telah dikumpulkan.

Data Primer :

Data pimer didapat dengan melakukan survei pencatatan nomor plat kendaraan

yang masuk dan keluar dilakukan selama waktu opreasional kampus.

Page 58: unud-272-1849262465-tesis

45

Pencatatan marka dan rambu sebagai bagian dari inventarisasi survei dan

dituangkan dalam peta makro seluruh wilayah studi serta jumlah stall parkir yang

ada baik untuk motor, mobil dan bus.

Data sekunder baik yang didapat dari hasil prediksi antara lain :

Data sekunder berupa rencana pembangunan gedung parkir 5 (lima) lantai, biaya

pembangunan gedung parkir per meter persegi dari sumber terkait, biaya tarif

parkir baik tarif progresif dan tarif tetap dari pengelola parkir, serta perkiraan

biaya operasioanal dan manajemen parkir. Suku bunga di Provinsi Bali yang

didapat dari BPS Provinsi Bali.

3.6 Lokasi dan Waktu Survei

Dalam metode survei, pencatatan data direncanakan menggunakan kertas

formulir survei, alat tulis dan jam digital (di set sama). Waktu survei adalah

selama waktu operasional kampus dimulai pukul 08.00-22.00 wita (14 jam) ,

karena itu diperlukan tenaga yang mampu mencatat kedatangan dan

keberangkatan kendaraan dengan membaca plat nomor kendaraan. Lama survei 1

(satu) hari dan dilakukan pergantian shift sebanyak 3 (tiga) kali/ orang dan

masing masing surveyor bertugas selama 5 (lima) jam, selain itu di setiap pintu

masuk dan keluar terdapat 2 (dua) orang surveyor tambahan untuk melakukan

pergantian jika para surveyor lain ada halangan kecil.

Page 59: unud-272-1849262465-tesis

46

3.7 Analisis Data

Analisis data yang dilakukan meliputi analisis karakteristik fasilitas parkir,

analisis peramalan kebutuhan parkir dan analisis kelayakan finansial

pembangunan gedung parkir dengan penjelasan sebagai berikut :

3.7.1 Analisis Karakteristik Fasilitas Parkir

Analisis awal yang dipergunakan adalah mencocokan nomor plat

kendaraan, setelah itu dicari akumulasi dan durasi parkir. Karakteristik dibedakan

atas jenis kendaraan (mobil dan motor ) Jumlah stal parkir yang ada disesuaikan

dengan jumlah yang ada untuk motor dan mobil

Analisis durasi, akumulasi, volume parkir mempergunakan microsoft excel ,

analsis durasi parkir mempergunakan rumus 2.1, analisis tingkat pergantian parkir

mempergunakan rumus 2.2, analisis kapasitas parkir mempergunakan rumus 2.3,

analisis penyediaan parkir mempergunakan rumus 2.4, dan analisis indeks parkir

mempergunakan rumus 2.5, pada Bab Tinjauan Pustaka.

3.7.2 Analisis Kelayakan Finansial Pembangunan Gedung Parkir.

Biaya investasi/ Initial Cost dihitung berdasarkan Rencana Anggaran

Biaya yang berlaku saat ini. Sedangkan suku bunga yang dipakai adalah suku

bunga yang berlaku saat ini atau dari data BPS Provinsi Bali. Pendapatan yaitu

hasil dari tarif parkir (tarif progresif ) untuk kendaraan roda 4 dan tarif tetap

untuk kendaraan roda 2 yang disesuaikan dengan standar tarif yang berlaku saat

ini dikalikan jumlah kendaraan persatuan waktu. Setelah didapat biaya-biaya

Page 60: unud-272-1849262465-tesis

47

tersebut nilainya dijadikan dalam bentuk Present dan dituangkan dalam bentuk

Cash Flow diagram, kemudian dihitung NPV dan BC ratio.

Langkah terakhir adalah menganalisis kelayakan serta sensitivitas untuk

mengambil suatu simpulan dan saran. Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu

sensitivitas pada kondisi BEP (Break Even Point) yaitu pada saat NPV = 0.

Menganalisis sensitivitas dapat dilakukan terhadap initial cost, sensitivitas

terhadap benefit, sensitivitas terhadap operasional ataupun sensitivitas terhadap

suku bunganya (Giatman, 2006).

Page 61: unud-272-1849262465-tesis

48

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir

Ruang parkir di daerah studi dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu ruang parkir

untuk kendaraan roda 2 (dua) dan ruang parkir untuk kendaraan roda 4 (empat).

Untuk sepeda motor petak parkir membentuk sudut 60o dan 90o sedangkan untuk

kendaraan ringan 0o, 60o, 90o. Untuk kendaraan ringan meliputi mobil penumpang

dan pick-up, sedangkan sepeda motor meliputi kendaraan roda 2 (dua). Lokasi

ruang parkir sebagian ada di pelataran parkir dan ada yang mengambil tempat di

badan jalan yaitu disepanjang jalan Sudirman. Tabel 4.1 memperlihatkan Petak-

petak parkir yang ada belum dilengkapi dengan marka petak parkir sehingga

untuk perhitungan jumlah petak parkir dipakai dihitung sesuai dengan ukuran

standar petak parkir. Denah tempat parkir dapat dilihat pada lampiran A.3

halaman 77.

Tabel 4.1 Inventarisasi Fasilitas Parkir Block/zone

Fasilitas Parkir di Area Parkir (Off Street)

Parkir di pinggir jalan (on Street)

Total Ruang Parkir

Sudut 0o

Sudut 60o

Sudut 90o

Sudut 0o

Mp1 Mobil Pnp 0 0 60 0 60 Mp2 Mobil Pnp 0 0 15 0 15 Sm1 Sepeda Motor 0 0 40 0 40 Mp3 Mobil Pnp 8 0 16 0 24 Sm2 Sepeda Motor 0 0 60 0 60 Mp4 Mobil Pnp 0 6 0 0 6

Page 62: unud-272-1849262465-tesis

49

Lanjutan Tabel 4.1 Sm3 Sepeda Motor 0 0 20 0 20 Mp5 Mobil Pnp 26 0 0 0 26 Sm4 Sepeda Motor 0 0 142 0 142 Sm5 Sepeda Motor 0 0 142 0 142 Mp6 Mobil Pnp 0 0 40 0 40 Sm6 Sepeda Motor 0 0 140 0 140 Mp7 Mobil Pnp 12 0 10 0 22 Sm7 Sepeda Motor 0 0 105 0 105 Mp8 Mobil Pnp 10 0 37 0 47 Mp9 Mobil Pnp 0 0 19 0 19 Sm8 Sepeda Motor 0 0 105 0 105 Mp10 Mobil Pnp 0 0 90 0 90 Sm9 Sepeda Motor 0 0 105 0 105 Mp11 Mobil Pnp 0 0 20 0 20 Mp12 Mobil pnp 0 0 0 24 24 Sm10 Sepeda motor 0 0 100 0 100 Jumlah stall parkir mobil penumpang 309 Jumlah stall parkir sepeda motor 940 Sumber : Hasil analisis, 2011

4.2 Analisis Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir mencakup volume parkir, akumulasi parkir, rata – rata

lamanya parkir, tingkat pergantian parkir serta indeks parkir. Dalam hal ini

terdapat dua jenis parkir berdasarkan letaknya terhadap posisi badan jalan yaitu

parkir di badan jalan (on street parking) dan parkir di luar badan jalan (off street

parking), dari analisis karakteristik parkir akan dapat diketahui permasalahan

parkir yang ada di daerah studi.

4.2.1 Volume Parkir

Volume parkir merupakan jumlah kendaraan yang parkir pada daerah

studi selama waktu pengamatan atau survai. Dalam hal ini perhitungan

diklompokkan pada interval 15 menit, selanjutnya dilakukan analisis data hasil

Page 63: unud-272-1849262465-tesis

50

survai untuk mendapatkan volume parkir pada masing-masing lokasi studi salama

14 jam. Dari hasil survai yang telah dilakukan maka dapat dilihat fluktuasi

volume kendaraan yang masuk dan yang keluar di daerah studi pada lampiran B

Tabel B.1 dan B.2.

Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan grafik jumlah kendaraan keluar-

masuk untuk sepeda motor dan kendaraan ringan.

Gambar 4.1 Volume Parkir Komulatif Sepeda Motor Sumber : Hasil analisis, 2011

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa sepeda motor yang parkir di daerah

studi selama 14 jam survai adalah sebanyak 3.638 kendaraan, dengan rata-rata

kendaraan parkir tiap jam adalah 260 kend/jam.

Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kendaraan ringan yang parkir di

daerah studi selama 14 jam survai adalah sebanyak 1.239 kendaraan, dengan rata-

rata kendaraan parkir tiap jam adalah 88,5 kend/jam.

Page 64: unud-272-1849262465-tesis

51

Gambar 4.2 Volume Parkir Komulatif Kendaraan Ringan Sumber : Hasil analisis, 2011

4.2.2 Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan dari kendaraan yang parkir

pada interval waktu tertentu. Dalam hal ini diambil 1 jam. Akumulasi parkir

dihitung untuk mengetahui bagaimana fluktuasi parkir setiap 15 menit seperti

yang tertera pada lampiran B Tabel B.1 dan B.2. Gambar 4.3 dan 4.4

memperlihatkan grafik akumulasi untuk setiap jenis kendaraan.

Pada Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa akumulasi tertinggi untuk sepeda

motor adalah pada saat jam 10.45- 11.45 selama 1 jam sebanyak 702

kendaraan/jam.

Page 65: unud-272-1849262465-tesis

52

Gambar 4.3 Akumulasi Parkir Sepeda Motor Sumber : Hasil analisis, 2011

Gambar 4.4 Akumulasi Parkir Kendaraan Ringan Sumber : Hasil analisis, 2011

Page 66: unud-272-1849262465-tesis

53

Dari Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa akumulasi tertinggi untuk kendaraan

ringan adalah pada saat jam 10.00 - 11.00 selama 1 jam sebanyak 315

kendaraan/jam.

4.2.3 Rata-Rata Lamanya Parkir

Rata-Rata Lamanya Parkir adalah lamanya kendaraan berada pada tempat

parkir. Untuk menghitung Rata-Rata Lamanya Parkir digunakan persamaan 2.2 .

Analisis rata-rata lamanya parkir untuk sepeda motor dan kendaraan ringan dapat

dilihat pada Lampian B Tabel B.3 dan B.4 dari hasil analisis tersebut diperoleh

rata-rata lamanya parkir sperti yang terlihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Rata-rata Lamanya Parkir Jenis Kendaraan Rata-rata Lamanya Parkir (D)

(jam/Kendaraan) Sepeda motor Kendaraan Ringan

2,675 1,8279

Sumber : Hasil analisis, 2011

Dari Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya parkir untuk

sepeda motor dan kendaraan ringan masing-masing sebesar 2,675 jam/kendaraan

dan 1,8279 jam/kendaraan.

4.2.4 Tingkat Pergantian Parkir (Parking Turn Over)

Tingkat Pergantian Parkir merupakan tingkat penggunaan ruang parkir

yang diperoleh dari membagi jumlah total kendaraan yang parkir selama survai

dengan jumlah petak parkir yang tersedia. Dari data hasil survai dapat dicari

Page 67: unud-272-1849262465-tesis

54

tingkat pergantian parkir dengan persamaan 2.2. Berikut adalah hasil perhitungan

tingkat pergantian parkir sepeda motor dan kendaraan ringan.

Tabel 4.3 Tingkat Pergantian Parkir Jenis Kendaraan Jumlah

Kendaraan ( Nt)

Jumlah Petak (S)

Lama Survai (Ts)

Tingkat Pergantian Parkir Tr= Nt/(S.Ts) (kend/SRP/jam)

Sepeda Motor Kendaraan Ringan

3.638 1.239

940 309

14 14

0,2764 0,2864

Sumber : Hasil analisis, 2011 Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat pergantian parkir di kampus

Sudirman Universitas Udayana untuk Sepeda Motor dan Kendaraan Ringan

sebesar 0,2764 dan 0,2864 hal ini berarti bahwa setiap jamnya 1 petak parkir

melayani kurang dari 1 (satu) kendaraan.

4.2.5. Kapasitas Parkir

Kapasitas parkir merupakan kemampuan maksimum ruang parkir dalam

menampung kendaraan. Kapasitas parkir dapat dicari berdasarkan persamaan 2.3.

Dari hasil survai serta analisis data, maka dapat diketahui kapsitas parkir untuk

kendaraan yang parkir pada lokasi survai. Kapasitas parkir untuk setiap jenis

kendaraan dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Page 68: unud-272-1849262465-tesis

55

Tabel 4.4 Kapasitas parkir Jenis kendaraan Jumlah Petak (S)

(SRP) Rata-rata lamanya Parkir (D) (jam/Kendaraan)

Kapasitas Parkir Pc =S/D (kendaraan/jam)

Sepeda Motor Kendaraan Ringan

940 309

2,675 1,8279

351 170

Sumber : Hasil analisis, 2011

Berikut adalah grafik hubungan antara akumulasi dengan kapasitas parkir

pada tia-tiap jenis kendaraan.

Gambar 4.5 Akumulasi parkir dan Kapasitas Sepeda Motor

Sumber : Hasil analisis, 2011

Dari Gambar 4.5 dapat dilihat bahwa dari 940 petak yang ada untuk

sepeda motor ternyata memiliki kapasitas 351 kend/jam. Kapasitas sebesar itu

sudah tidak dapat menampung permintaan parkir sebesar 702 kend/jam

Page 69: unud-272-1849262465-tesis

56

Gambar 4.6 Akumulasi Parkir dan Kapasitas Kendaraan Ringan Sumber : Hasil analisis, 2011

Dari Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa kapasitas sebesar 170 kend./jam,

dari 309 petak kendaraan ringan yang ada tidak dapat menampung permintaan

parkir sebesar 315 kend./jam.

4.2.6 Penyediaan Ruang Parkir

Penyediaan ruang parkir (Parking Supply) dapat memberikan batas ukuran

banyaknya kendaraan yang dapat di parkir di lokasi survai selama 14 jam.

Perhitungan daya tampung menggunakan rumus 2.4. Dari data hasil survai dan

analisi data maka dapat diketahui besarnya parking supply untuk lokasi studi.

Page 70: unud-272-1849262465-tesis

57

Tabel 4.5 Penyediaan Ruang Parkir Jenis Kendaraan

Lamanya Survai (T) (jam)

Rata-rata Lamanya Parkir (D) (jam)

Jumlah Petak (S) (SRP)

Insufficiency factor (akibat turnover) (F)

Parking Supply Ps= (S.T.F)/D Kendaraan

Sepeda Motor Kend Ringan

14 14

2,675 1,8279

940 309

0,9 0,9

4.428 2.130

Sumber : Hasil analisis, 2011 Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa parking supply didaerah studi selama

waktu 14 jam survai untuk sepeda motor adalah 4.428 kendaraan dan untuk

kendaraan ringan sebesar 2.130 kendaraan. Hal ini berarti bahwa permintaan

parkir sepeda motor sebesar 3.638 kendaraan maupun kendaraan ringan sebesar

1239 kendaraan masih bisa ditampung.

4.2.7 Indeks Parkir

Indeks Parkir merupakan perbandingan antara akumulasi parkir dengan

kapasitas parkir. Indeks parkir dapat dijadikan ukuran penilaian kebutuhan ruang

parkir apakah kapasitas ruang parkir yang ada masih bisa menampung permintaan

parkir. Nilai Indeks Parkir dapat dicari berdasarkan persamaan 2.5.

Perhitungan Indeks parkir dapat dilihat pada lampiran B Tabel B.5 , B.6. Berikut

adalah indeks parkir tertinggi kendaraan pada lokasi studi.

Page 71: unud-272-1849262465-tesis

58

Tabel 4.6 Indeks Parkir Jenis Kendaraan Waktu Akumulasi Kapasitas Indeks Parkir 1 2 3 4 (3)/(4) Sepeda Motor Kendaraan Ringan

11.30-11.45 10.00-11.00

702 315

351 170

2,000 1,7118

Sumber : Hasil analisis, 2011 Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kondisi parkir baik untuk sepeda motor

maupun kendaraan ringan mempunyai indeks parkir yang lebih besar dari 1(satu).

Hal ini menunjukkan bahwa pada kondisi tersebut akumulasi parkir melebihi

kapasitas parkir yang ada. Ini akan menyebabkan banyak kendaraan akan parkir

sembarangan. Ini menunjukkan bahwa kapasitas parkir yang ada tidak mampu

untuk menampung permintaan parkir.

Kebutuhan parkir berdasarkan akumulasi maksimum untuk sepeda motor

adalah sebanyak 2,00 X 940 = 1.880 stall parkir. Sedangkan untuk kendaraan

ringan adalah 1,7118 X 309 = 529 stall parkir.

4.3 Analisis Kelayakan Finansial

Analisis finansial menentukan apakah pembangunan Gedung Parkir secara

finansial mampu untuk hidup, apakah pengelola parkir tersebut mampu memenuhi

kwajiban kwajiban finansialnya, menghasilkan imbalan yang layak atau modal

yang diinvestasikan sudah kembali dalam jangka waktu tertentu jika

pemasukannya hanya berdasarkan tarif parkir berdasarkan alternatif yang dipilih

sesuai dengan kondisi yang ada.

Page 72: unud-272-1849262465-tesis

59

4.3.1 Biaya Investasi dan Pengelolaan Biaya yang dikeluarkan dalam investasi gedung parkir dapat digolongkan

menjadi 2 (dua) yaitu :

Biaya Pembangunan Gedung yang terdiri dari biaya perencanaan, pengawasan

dan pembangunan gedung parkir 5 (lima) lantai sebesar didapat dari RAB

Gedung Parkir pada halaman 96 Rp. 14.180.514.006,00 .

Biaya pemeliharaan Gedung dan Biaya Pengelolaan yang terdiri dari

pengecatan/pengadaan rambu dan marka, maka biaya perbaikan/kerusakan yang

bersifat non structural, biaya peralatan kantor, gaji pegawai, biaya penerangan

gedung parkir. Tabel 4.7 memperlihatkan asumsi yang dipergunakan .

Tabel 4.7 Perkiraan Biaya Operasional dalam 1 tahun.

Annual cost Perincian

Satuan biaya Lamanya (bulan) Harga (Rp)

Pemk Listrik 1.000.000 12 12.000.000

Gaji petugas 4 org 1.000.000 12 48.000.000

Biaya pemeliharan Lumpsum 12 12.000.000

Total 72.000.000

Sumber : Hasil analisis, 2011

4.3.2 Prediksi Pendapatan (Manfaat)

4.3.3

Prediksi manfaat/benefit didapat dari tarif masuk terhadap 2 (dua) jenis

kendaraan yang masuk yaitu kendaraan ringan dan sepeda motor. Jumlah demand

tetap, jumlah kendaraan ringan dan sepeda motor tidak bertambah dari tahun ke

tahun. Berdasarkan pengamatan di lapangan, tarif disesuaikan dengan kondisi

Page 73: unud-272-1849262465-tesis

60

lapangan saat ini, dimana untuk kendaran roda dua diberlakukan tarif tetap Rp

1.000,-. Jumlah kendaraan didapat dari kendaraan dapat diprediksi dari kendaraan

yang masuk ke kampus berdasarkan lamanya parkir didapat dari hasil survei dan

analisis yang dilakukan. Tabel 4.8 berikut memperlihatkan prediksi pendapatan di

awal tahun untuk kendaraan roda dua (sepeda motor) .

Tabel 4.8 Prediksi Pendapatan di awal Tahun untuk Kendaraan Roda 2 Jumlah

Kendaraan Tarif/hari

(Rp) Lamanya

(hari) Lamanya (bulan)

Pendapatan/tahun (RP)

3.638 1.000 23 12 1.004.088.000,00 Sumber : Hasil analisis, 2011

Pendapatan setahun = Rp 1.004.088.000,00 Tabel 4.9 Prediksi Pendapatan di awal Tahun untuk Kendaraan Ringan (mobil)

Jumlah Kendaraan

Tarif/hari (RP)

Lamanya (hari)

Lamanya (bulan)

Pendapatan/tahun (Rp)

1.239 2.000 23 12 638.928.000,00 Sumber : Hasil analisis, 2011

Pendapatan setahun = Rp 683.928.000,00

4.3.3 Analisis NPV,B/C Ratio dan IRR

Parameter yang ditinjau yaitu Initial Cost, Biaya Manajemen dan operasional

serta pendapatan.

Investasi (I) = 14.180.514.006,00

Annual Cost (Ac) = 72.000.000,00 /tahun naik 5 % setiap tahun

Umur investasi (n) = 30 th dan i = 17 %

Page 74: unud-272-1849262465-tesis

61

Ab

Ac

I

0 5 10 15 20 25 30

Net Present Value (NPV)

NPV =

NPV = + Pendapatan - Investasi - Pengeluaran

Kalau NPV < 0 maka investasi itu tidak layak

Kalau NPV > 0 maka investasi itu layak

Benefit Cost Ratio (BCR)

PWB = Pendapatan

PWC = Investasi + Pengeluaran

BCR PWC

PWB=

BCR ≥ 1 Maka investasi layak

BCR < 1 Maka Investasi tidak layak.

∑=

n

0t

)FBP(CFt

Page 75: unud-272-1849262465-tesis

62

Internal Rate Of Return ( IRR )

NPV = + Pendapatan – Investasi - Pengeluaran

Masukkan NPV = 0 kemudian cari suku bunganya i (IRR) dengan sistim coba-

coba

Analisis dapat dilihat pada penjelasan berikut ini :

Alternatif I

1. Initial Cost di awal tahun sebesar Rp. 14.180.514.006,00

2. Untuk di gedung parkir hanya bisa menampung 300 parkir untuk kendaraan

ringan, sisa dari kendaraan ringan di parkir di luar gedung sedangkan sepeda

motor juga di parkir di luar gedung parkir.

3. Semua kendaraan ringan yang masuk kampus dikenakan ongkos parkir.

4. Biaya manfaat (tarif parkir) dihitung setiap 5 tahun terjadi kenaikan biaya

parkir seperti terlihat pada Tabel 4.10 pada halaman 62

5. Biaya pemeliharaan (Manajemen dan operasional) awal tahun sebesar

Rp.72.000.000,00 dan naik 5 % setiap tahun pada Tabel 4.7. pada halaman

59.

Untuk alternatif I dapat dilihat pada tabel 4.11 perhitungan NPV, BCR dan IRR

pada halaman 64.

:

Page 76: unud-272-1849262465-tesis

63

Page 77: unud-272-1849262465-tesis

64

Page 78: unud-272-1849262465-tesis

65

Alternatif II

1. Initial Cost di awal tahun sebesar Rp. 14.180.514.006,00

2. Untuk di gedung parkir hanya bisa menampung 300 parkir untuk kendaraan

ringan sisanya di parkir diluar gedung parkir sedangkan sepeda motor di

parkir di luar gedung parkir, semua kendaraan yang masuk diharuskan

membayar ongkos parkir baik sepeda motor maupun kendaraan ringan.

3. Biaya manfaat (tarif parkir) dihitung setiap 5 tahun terjadi kenaikan biaya

parkir seperti terlihat pada Tabel. 4.10

4. Biaya pemeliharaan ( Manajemen dan operasional) tetap yaitu sebesar

Rp.72.000.000,00 dan naik 5% setiap tahun terlihat pada Tabel 4.7

Untuk alternatif II dapat dilihat pada Tabel 4.12 perhitungan NPV, BCR dan IRR

pada halaman 66.

Alternatif III.

1. Sama seperti Alternatif ke II tarif parkir dinaikkan lagi setiap 5 tahun ,

kenaikannya lebih besar dari alternatif 2 pada Tabel 4.13 supaya didapat NPV

nya lebih besar atau sama dengan nol.

2. Untuk perhitungannya NPV,BCR dan IRR bisa dilihat pada Tabel 4.14 pada

halaman 68.

Page 79: unud-272-1849262465-tesis

66

Page 80: unud-272-1849262465-tesis

67

Page 81: unud-272-1849262465-tesis

68

Page 82: unud-272-1849262465-tesis

69

Dari hasil analisis kelayakan dapat disimpulkan bahwa pembangunan

gedung parkir senilai Rp 14.180.514.006,00 dengan suku bunga 17 % setahun dan

umur rencana bangunan selama 30 tahun secara finansial tidak layak untuk

dibangun setelah dilakukan uji dengan metode NPV maupun B/C ratio.

Tabel 4.15 Hasil Analisis Kelayakan untuk Kenaikan Tarif NPV BCR I Alternatif I (9.187.985.101,00) 0,3757 7% Alternatif II (1.071.659.143,00) 0,9272 16% Alternatif III 2 632.957.185,00 1,1789 19%

Sumber : Hasil analisis, 2011

Dari alternatif I dan II dengan menaikkan ongkos parkir setiap 5 tahun

sekali, pada alternatif ke I di coba dengan menaikkan tarif parkir sepeda motor

sebesar Rp 500,00 dan untuk kendaraan ringan Rp 1.000,00 Dari Alternatif I

yang membayar hanya kendaraan ringan saja, dari perhitungan didapat NPV = -

9.187.985.101,00 didapat lebih kecil dari 0 (nol) dan Nilai B/C ratio = 0,3757

lebih kecil dari 1 dan IRR = 7 %. Alternatif ke II semua kendaraan ringan dan

sepeda motor yag masuk kampus dikenakan ongkos parkir dari hasil hitungan

didapat NPV = (1.071.659.143,00) < 0, BCR = 0,9272 < 1 Sehingga

pembangunan gedung parkir menjadi tidak layak, supaya pembangunan gedung

parkir menjadi layak secara finansial ada beberapa kemungkinan yang bisa

ditempuh yaitu mencari perubahan parameter sebagai berikut :

1. Menekan biaya investasi pembangunan gedung parkir.

2. Menaikkan tarif parkir

Dengan menaikkan tarif parkir secara periodik.

Page 83: unud-272-1849262465-tesis

70

Dari kedua alternatif itu dipilih alternatif ke 2 yaitu menaikkan ongkos parkir

setiap 5 tahun sekali. Pada alternatif ke III di coba dengan menaikkan tarif parkir

setiap 5 tahun ternyata NPV masih dibawah 0. Kemudian di coba Alterantif III

dengan menaikkan tarif parkir sepeda motor sebesar Rp 1.000,00 dan untuk

kendaraan ringan Rp 2.000,00 setiap 5 tahun maka didapat NPV = Rp

2.632.957.185,00 , BCR = 1,1789 lebih besar dari 1 maka dengan kenaikan ini

pembangunan gedung parkir menjadi layak.

Sensitivitas terhadap dirinya sendiri, yaitu sensitivitas pada kondisi BEP

(Break Even Point) yaitu pada saat NPV = 0. Menganalisis sensitivitas dapat

dilakukan terhadap initial cost, sensitivitas terhadap benefit, sensitivitas terhadap

operasional ataupun sensitivitas terhadap suku bunganya (Giatman, 2006).

Yang ditinjau disini terhadap initial cost

NPV = + Pendapatan – Investasi - Pengeluaran

Kalau NPV = 0 maka didapat

0 = Rp 17.349.324.839,00 - I - Rp. 535.853.650,00

I = Rp. 16.813.471.189,00 Untuk proyek pembangunan gedung parkir dengan investasi gedung sebesar

Rp. 14.180.514.006,00 dengan pengeluaran sebesar Rp. 535.853.650,00

dengan discount rate sebesar 17 % dalam jangka waktu 30 tahun Investasi nya

masih aman sampai dengan = Rp. 16.813.471.189,00

Page 84: unud-272-1849262465-tesis

71

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Karakteristik Parkir kendaraan

a. Untuk kendaraan Roda dua/sepeda motor

Volume parkir 3.638 kendaraan dengan akumulasi tertinggi 702

kendaraan/jam dan rata-rata lamanya parkir 2,675 jam/kendaraan.

Jumlah petak parkir yang tersedia 940 kendaraan dengan kapasitas 351

kend/jam. Sehingga kapasitas ini tidak bisa menampung permintaan

parkir sebesar 702 kend/jam.

b. Untuk kendaraan roda empat/ kendaraan ringan.

Volume parkir 1.239 kendaraan dengan akumulasi tertinggi 355

kendaraan/jam dan rata-rata lamanya parkir 1,8279 jam/kendaraan.

Jumlah petak parkir yang tersedia 309 kendaraan dengan kapasitas 170

kend/jam. Sehingga kapasitas ini tidak bisa menampung permintaan

parkir sebesar 315 kend/jam.

2. Kebutuhan parkir berdasarkan akumulasi maksimum untuk sepeda motor

adalah sebanyak 2,00 X 940 = 1.880 stall parkir. Sedangkan untuk

kendaraan ringan adalah 1,7118 X 309 = 529 stall parkir.

Page 85: unud-272-1849262465-tesis

72

3. Kelayakan Finansial pembangunan fasilitas parkir sesuai dengan tarif sesuai

dengan kondidi saat ini, biaya manajemen operasional, dengan suku bunga 17

% / tahun dan kurun waktu 30 tahun dengan nilai initial cost sebesar Rp

14.180.514.006,00 maka :

Alternatif I, untuk gedung parkir hanya diperuntukkan untuk kendaraan

ringan dengan ongkos parkir yang naik tiap 5 tahun maka didapat

NPV = - 9.187.985.101,00 < 0 , BCR = 0,3757 dan IRR = 7 %, sehingga

alternatif I dikatakan tidak layak.

Alternatif II, untuk gedung parkir hanya diperuntukan untuk kendaraan

ringan untuk meringankan biaya maka untuk kendaraan roda dua juga dipungut

ongkos parkir dan ongkos parkirnya dinaikkan tiap 5 tahun maka didapat NPV =

- 1.071.659.143,00 < 0 , BCR = 0,9272 < 1 dan IRR = 16 % sehingga tetap tidak

layak.

Supaya layak ongkos parkir bisa dinaikkan lagi sesuai dengan alternatif

III dan didapat NPV = 2.632.957.185,00 , BCR = 1,1789 , dan IRR = 19 %

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian di atas maka

disarankan :

1. Perlu dibuatkan batasan-batasan parkir berupa garis marka pada petak-

petak parkir yang belum dilengkapi marka parkir, supaya tidak ada

kendaraan yang parkir sembarangan.

Page 86: unud-272-1849262465-tesis

73

2. Perlu diadakan penelitian dengan menggunakan metode survei yang

lain , misalnya menggunakan survey wawancara atau survei kartu pos

sehingga mengurangi permintaan parkir di lokasi studi.

3. Perlu dicari lokasi lain untuk dapat menambah ruang parkir yang ada

misalnya dengan membuat fasilitas parkir pada lantai bawah rencana

bangunan gedung baru yang bertingkat yang akan dibangun,

mengingat keberadaan lahan yang tidak memungkinkan lagi sehingga

nanti dapat memenuhi permintaan parkir.

4. Membuat gedung parkir sesuai dengan kebutuhan, sesuai dengan hasil

penelitian dibutuhkan 529 stall parkir sedangkan stall parkir yang

tersedia di halaman kampus 309 stall parkir sehingga masih

kekurangan 220 stall parkir. Rencana gedung parkir yang akan

dibangun bisa menampung 300 stall parkir, dengan demikian biaya

untuk membuat gedung parkir bisa dikurangi.

5. Untuk penelitian selanjutnya bisa dicoba dengan memakai tariff

progresif karena melihat angka parking turn over.

Page 87: unud-272-1849262465-tesis

74

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, I.1998.Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan. Jakarta. Adler, H.A., 1982. Evaluasi Ekonomi Proyek-Proyek Pengangkutan, Pedoman dengan 15 studi kasus, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta Black, John. 1981. Urban Planning, Johns Hopkins University Press, Baltimore. Ervianto, W. I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi . Yogyakarta : CV. Andi offset. Giatman, M. 2006. Ekonomi Teknik. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Indriantoro, N dan Bambang, S. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kodoatie, R.J. 1995. Analisis Ekonomi Teknik, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta. Oppenlender, J.C. 1976. Manual of Traffic Engineering Studies, Institute of Transportation Engineering Washington DC. Prawirosentono, S. 2007. Manajemen Operasi.Jakarta: Bumi Aksara. Puteri, P.E.A. 2006. Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Parkir di Kawasan Pasar Umum Gianyar Fakultas Teknik Sipil , Universitas Udayana. Khisty, J.C. 2003 Transportation Engineering : An Introduction/Third Edition, Pearson Education, Prentice Hall. Soeharto, I. 1995. Manjemen Proyek ( Dari Konseptual sampai Operasional). Gelora Aksara Pratama. Sutami, A. 2007. Studi Karaktersistik dan Pengendalian Parkir di Sekolah Taman Rama Denpasar, Tugas Akhir, S1, Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana. Sutapa, K. 2008. Analisis Karakteristik dan Pemodelan Kebutuhan Parkir pada Pusat Perbelanjaan di Kota Denpasar. Program Magister. Program Studi Teknik Sipil Transportasi. Universitas Udayana. Tamin, O.Z. 2008. Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi, Edisi Ketiga, ITB, Bandung .

UTARA

Page 88: unud-272-1849262465-tesis

75

Gambar A.1 Peta Pulau Bali Sumber : http:/www.googlemap.com

Page 89: unud-272-1849262465-tesis

76

Gambar A.2 Peta lokasi studi Sumber : http:/www.googlemap.com

utara

Lokasi studi

Page 90: unud-272-1849262465-tesis

77

Page 91: unud-272-1849262465-tesis

78

Page 92: unud-272-1849262465-tesis

79

Page 93: unud-272-1849262465-tesis

80

Page 94: unud-272-1849262465-tesis

81

Page 95: unud-272-1849262465-tesis

82

Page 96: unud-272-1849262465-tesis

83

Page 97: unud-272-1849262465-tesis

84

Page 98: unud-272-1849262465-tesis

85

Page 99: unud-272-1849262465-tesis

86

Page 100: unud-272-1849262465-tesis

87

Page 101: unud-272-1849262465-tesis

88

Page 102: unud-272-1849262465-tesis

89

Page 103: unud-272-1849262465-tesis

90

Page 104: unud-272-1849262465-tesis

91

Page 105: unud-272-1849262465-tesis

92

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

UDAYANA

FORMULIR SURVEI PARKIR KORDON

Jenis Kendaraan :

Sepeda Motor

Lokasi : Kampus Sudirman

Universitas Udayana

Kota : Denpasar Tanggal : 10 Mei 2011

Cuaca : Cerah Surveyor : Beny

Pergerakan :

Masuk

Interval Waktu

Nomor Plat kendaraan

08.00- 08.15 DK3163VY DK7464DH DK2649VK DK3502CD DK6825GV DK6214FC DK5519CX

DK4020FT DK8107EY DK6262AY DK6919KW DK2324WW DK7810AA DK2516BI

DK3476EL N2499BK DK5920VZ DK7230EA DK5825LL DK8230AR DK6451EN

DK8686AA DK7418F DK6342FQ DK3476QV DK2796HM B6627PT DK7779XA

DK6132UX DK5650CX DK5057DQ DK5494A DK5302FK DK4509HG DK2969VI

DK7636CZ DK2155BX DK4264DT DK3530HK DK6129FH DK8706EY DK2977MB

DK4258HL DK5383OA DK5609FC DK8947EI DK4860EH DK5649HL DK5648C

DK2223QM DK6997EE DK8589EL DK2785CI DK5230ES DK4374HF DK7968IZ DK6455UE DK3934HJ DK4478HL DK3043FI DK4630MI DK3476EL DK2113WS DK2666MD L3533CR AB2614WA DK2955AF DK4912CX DK2443WK DK8118XZ DK2951AV DK2950FI DK6047UD DK6386DD DK5765HK DK5820GR DK4568QV DK2001EP DK6103VH DK2323AW DK3009CV DK4616HL DK8214Q DK4888FF DK8820DN DK8784DB DK8000KX DK7129CA DK2234WV DK6754HN DK5804XR DK4101SO DK6108ER DK7664HQ DK3777HL DK7262DH DK3633KY