Understanding Natural Law - Law, Politics and Society · PDF filepengertiannya disetarakan...

7
Understanding Natural Law as A School of Thought Herlambang P. Wiratraman Faculty of Law, Universitas Airlangga 2017 [email protected]

Transcript of Understanding Natural Law - Law, Politics and Society · PDF filepengertiannya disetarakan...

Understanding Natural Law as A School of Thought

Herlambang P. Wiratraman Faculty of Law, Universitas Airlangga

2017 [email protected]

Natural Law

It refers to a type of moral theory

According to natural law legal theory, the authority of legal standards necessarily derives, at least in part, from considerations having to do with the moral merit of those standards.

The conceptual jurisprudence of John Austin provides a set of necessary and sufficient conditions for the existence of law that distinguishes law from non-law in every possible world.

The Nuremberg trials of Nazi war criminals applied the principle that certain acts constitute ‘crimes against humanity’ even though they do not offend

against specific provisions of positive law

Sidharta (2004)Faculty of Law

Universitas BINUS

Characteristics

• Moral as ideal basis (umum-kongkret, Moralitas ada 2: irasional adalah moralitas itu datang langsung dari Tuhan dan rasional adalah moralitas itu berasal dari rasio)

• Self evident

• Without considering present time (kekinian) and space (keterdisinian)

• Justice as ultimate aim, start from abstract postulates

Thomas Aquinas Hukum Abadi (lex eternal) hukum ini pengertiannya disetarakan dengan akal yang dipergunakan Tuhan dalam menciptakanalam semesta.

Hukum Kodrat (lex naturalis) “pantulan” akal ilahi yang terdapat dalam setiap penciptaan sebagaimana dimanifestasikan di dalam berbagai kecenderungan setiap ciptaan untuk mencari  kebaikannya sendiri dan menghindari kejahatan.

Hukum Ilahi (lex divina) yaitu hukum yang diterima manusia melalui wahyu.

Hukum buatan manusia (lex humana)  adalah merupakan hukum yang diturunkan dari hukum ilahi dan memiliki ketentuan khusus yang sesuai dengan situasi konkret kehidupan manusia.

• Inner morality (Fuller)

• Interpretive theory (Dworkin)