U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

36
JURNAL READING U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria Oleh: Jeffri Prasetyo U 105070100111054 Kholidah Z 105070100111061 Beny Rayen S 105070100111065 Mia Ichtifani 105070103111013 Khadhiroh Putri F 105070107111012 Pembimbing: dr. Sekar Puspita LABORATORIUM / SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

description

ok

Transcript of U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Page 1: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

JURNAL READING

U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Oleh:

Jeffri Prasetyo U 105070100111054

Kholidah Z 105070100111061

Beny Rayen S 105070100111065

Mia Ichtifani 105070103111013

Khadhiroh Putri F 105070107111012

Pembimbing:

dr. Sekar Puspita

LABORATORIUM / SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

RUMAH SAKIT UMUM DR. SAIFUL ANWAR

MALANG

2015

Page 2: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Abstrak

Diagnosis dermatitis kontak kerja (OCD) dan diagnosis urtikaria kontak

kerja (OCU) adalah proses yang melibatkan klinisi dan cara anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hubungan kerja dan / atau adanya

ruam di tangan hanya menimbulkan kecurigaan, namun tidak membuktikan

bahwa pekerjaan adalah penyebabnya. Identifikasi alergi dengan patch atau tes

tusukan adalah tujuan utama, sebagai pengecualian kontak alergen dari

lingkungan dapat berkontribusi dalam pemulihan klinis pada pekerja dan

menghindari adanya kasus baru. Hal ini dapat menjadi masalah yang kompleks

dimana alergen, iritan dan dermatitis kontak alergi dan iritan selalu berhubungan.

Artikel ini memberikan panduan untuk para profesional kesehat yang

berhubungan dengan pekerja yang terpapar agen yang berpotensi menyebabkan

OCD dan OCU. Secara khusus bertujuan untuk meringkas the 2010 British

Occupational Health Research Foundation (BOHRF), dan juga untuk membantu

praktisi meberjemahkan pedoman BOHRF dalam praktek klinis. Dengan

demikian, hal ini bertujuan untuk menjadi nilai untuk dokter dan perawat berbasis

di perawatan primer dan sekunder, serta kesehatan kerja dan kesehatan

masyarakat. Diharapkan bahwa hal itu juga akan menjadi nilai untuk pengusaha,

pekerja tertarik dan mereka yang bertanggung jawab untuk standar tempat kerja,

seperti perwaklian kesehatan dan keselamatan pekerja. Perlu diperhatikan bahwa

hal ini termasuk kewajiban hukum. Tugas di bawah Kesehatan dan Keselamatan

Inggris pada Undang-Undang Kerja 1974, Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Peraturan Kerja 1999, Pengendalian Zat Berbahaya untuk Peraturan

Kesehatan tahun 2002, Undang-Undang Kesetaraan 2010 dan pertimbangan

lainnya perundang-undangan dan pedoman yang relevan harus diberikan, sebagai

hukun yang relevan untuk negara-negara lain.

Penyakit kulit merupakan 10-4-% dari penyakit kerja yang diakui di

Eropa. Dermatitis kontak merupakan 70-90% kasus dari semua penyakit kulit

akibat kerja dan < 10% untuk kasus urtikaria kontak. Gangguan kulit akibat kerja

lain termasuk folikulitis / jerawat, infeksi, neoplasia, hiperpigmentasi dan vitiligo.

Page 3: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Sampai setengah dari pekerja dengan dermatitis kontak (OCD) merasakan

kerugian pada kualitas hidup, kegiatan sehari-hari dan hubungan dengan

lingkungan.

Penyakit alergi pada pekerja di Inggris merupakan hal yang diperhatikan

oleh House of Lords Science and Technology Committee inquiry. Sebuah

perawatan terstandar sudah direkomendasikan untuk meningkatkan pendidikan

dan pengetahuan praktisi medis dalam mendiagnosis dan pengobatan penyakit ini.

Menanggapi hal itu British Occupational Health Research Foundation (BOHRF)

menerbitkan standar perawatan untuk OCD dan OCU (Tabel 1). Standar

perawatan ini dibuat untuk membantu praktisi menerjemahkan pedoman BOHRF

dalam praktek klinis.

Tabel 1 : Rekomendasi dari British Occupational Health Research Foundation

(BOHRF) Systematic Review: Kerja Dermatitis Kontak dan Urtikaria

Dalam menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja diharuskan :

1. Melaksanakan program untuk menghapus atau mengurangi paparan agen yang

menyebabkan OCD dan OCU

2. Menyediakan sarung tangan untuk pekerja di tempat yang berisiko mengembangkan

OCD atau OCU dan area tersebut tidak dapat dihilangkan penyebabnya hanya

dengan menghilangkan paparan

3. Membuat after-work (pendingin) krim di tempat kerja dan menganjurkan pekerja

untuk menggunakannya secara teratur

4. Jangan mempromosikan penggunaan krim penghalang (blocker), karena hal ini

dapat memberi rasa aman yang palsu pada pekerja dan membuat mereka kurang

patuh dalam mengikuti langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif

5. Menyediakan pekerja fasilitas kesehatan yang sesuai dan informasi keselamatan dan

pelatihan

6. Pastikan bahwa pekerja yang mengembangkan OCD atau OCU yang dinilai oleh

seorang dokter yang memiliki keahlian dalam penyakit kulit untuk rekomendasi

mengenai penyesuaian tempat kerja

Praktisi kesehatan harus :

Page 4: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

7. Tanyakan pada pekerja yang akan bekerja pada tempat yang terpapar dengan

penyebab dermatitis kontak kerja, jika mereka memiliki riwayat dermatitis, terutama

saat dewasa, jelaskan pada mereka bahwa risikonya meningkat dan harus lebih

marawat dan menjaga kulit mereka.

8. Tanyakan pada pekerja yang akan bekerja pada tempat yang terpapar dengan

penyebab urtikaria kontak kerja, jika mereka memiliki riwayat dermatitis, terutama

saat dewasa, jelaskan pada mereka bahwa risikonya meningkat dan harus lebih

marawat dan menjaga kulit mereka.

9. Tanyakan semua riwayat pekerjaan setiap kali seseorang dari usia kerja

menunjukkan ruam kulit, bertanya tentang pekerjaan mereka, bahan yang mereka

kerajakan, lokasi ruam dan hubungan dengan pekerjaannya

10. Mendiagnosis OCD atau OCU secara objektif (uji patch dan / atau tes kulit tusuk)

tidak atas dasar riwayat yang kompatibel saja karena implikasi untuk kerja di masa

depan

OCD, dermatitis kontak kerja; OCU, urtikaria kontak kerja. Setiap

rekomendasi dibentuk dari sejumlah pernyataan berbasis bukti, dinilai

menggunakan kedua sistem Skotlandia Antar Bimbingan Jaringan dan Royal

College of sistem bintang-3 Dokter Umum '(dimodifikasi pada tahun 2008 oleh

Dewan Swedia Teknologi Assessment dalam laporan Kesehatan untuk studi

ilmiah). Rincian lengkap dari sistem rating yang digunakan dan nilai bukti

diterapkan untuk setiap pernyataan yang tersedia di review BOHRF

Sementara OCD dan OCU dapat dicegah dengan mereapkan hirarki

tindakan pengendalian kerja (yaitu menghindari bahaya, substitusi, kontrol teknik,

praktek kerja yang aman dan alat perlindungan diri), masalah ini berpengaruh

terhadap pekerja di industri. Penting untuk membedakan antara penyakit kulit

akibat kerja (disebabkan secara langsung atau diperburuk oleh kerja) dan penyakit

kulit bukan karena kerja, serta penyebab alergi dan iritasi, sebagai pengobatan dan

manajemen kerja akan berbeda.

Prognosis OCD bervariasi, tetapi kontrol yang wajar dari gejala dan

pembatasan pekerjaan merupakan hal yang bisa diaplikasikan. Proporsi yang sama

Page 5: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

dari pasien melaporkan baik perbaikan atau resolusi lengkap, atau gejala yang

sedang berlangsung. Setelah penghindaran dari paparan, sebagian kecil pasien

memiliki dermatitis pasca kerja yang persisten. Banyak dari penderita OCD yang

berhenti dari pekerjaanya karena penyakitnya, namun yang paling berhasil adalah

membatasi pekerjaannya

Lingkup dan latar belakang

Bimbingan dari BOHRF ditujukan untuk pekerja kesehatan dan keselamatan

profesional. Dasar bukti ini digunakan untuk mengembangkan standar dokumen

perawatan untuk OCD dan OCU, berikut review dan diskusi dengan Standar

Kelompok Kerja Perawatan dibentuk untuk tujuan ini. Informasi dan bimbingan

yang ditawarkan dalam dokumen ini dibatasi untuk OCD dan OCU saja. Istilah

OCD dan OCU ini mencakup situasi-situasi di mana kondisi atau kecenderungan

yang sudah ada di perparah dengan eksposur di tempat kerja. Ulasan terbaru

lainnya telah diselesaikan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dan Royal

College of Physicians of London untuk alergi lateks dan dermatitis, dan pedoman

pengelolaan dermatitis kontak ditugaskan oleh British Association of

Dermatologists.

Dokter, pengusaha dan pekerja harus melakukan penilaian, pengetahuan

dan keahlian ketika memutuskan apakah akan menerapkan pedoman apapun,

dengan mempertimbangkan keadaan individu dan keinginan pasien. Penilaian

klinis diperlukan bila menggunakan pernyataan bukti untuk memandu

pengambilan keputusan. Rekomendai terbatas pada masalah atau efek tertentu

tidak berarti bahwa itu tidak benar atau tidak penting, tapi mungkin hanya

mencerminkan tidak cukup bukti.

PencegahanPencegahan primer

Page 6: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Pencegahan primer bertujuan untuk mencegah timulnya penyakit. Ukuran

pencegahan primer yang paling efektif adalah substitusi dengan bahan yang

kurang berbahaya, diikuti oleh modifikasi dan kebersihan tindakan didukung oleh

penilaian risiko yang komprehensif. Mengurangi paparan alergen, seperti dengan

mengganti sarung tangan lateks, alternatif rendah protein, atau dengan

menambahkan besi sulfat untuk semen, mengalami penurunan kejadian OCD dan

OCU.

Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder bertujuan untuk mendeteksi penyakit pada tahap

awal atau sebelum adanya gejala, misalnya dengan survey kesehatan. Jika indikasi

awal dari kondisi kulit teridentifikasi, penghapusan dari paparan dapat

menyebabkan regresi dari gejala dan mencegah perkembangan penyakit. Namun,

pendekatan ini harus didukung oleh protokol kesehatan kerja yang jelas yang

mendefinisikan garis rujukan atau investigasi untuk para pekerja dengan masalah

kulit. Di mana ada kecurigaan penyakit, ada kemungkinan bahwa penilaian

kesehatan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis,

meskipun ini mungkin tergantung pada keahlian lokal.

Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier bertujuan untuk mengurangi dan mengobati

timbulnya penyakit, sebagian besar terkait dengan pengobatan dan mengurangi

kecacatan pada pekerja yang sudah didiagnosis dengan kondisi ini. Saran yang

diberikan adalah bahwa paparan lebih lanjut agen penyebab yang sudah diketahui

dapat dikurangi atau dihilangkan. Paparan yang berkelanjutan bisa ditolerir

tergantung pada agen tertentu dan tingkat keparahan kondisi kulit, dengan

meningkatkan kontrol dan kepatuhan dengan persyaratan hukum yang legal,

misalnya Pengendalian Zat Berbahaya untuk Kesehatan Peraturan 2002

( sebagaimana telah diubah ). Namun, pekerja harus memahami konsekuensi

potensial ini. Paparan harus dikontrol serendah mungkin dan pekerja harus

Page 7: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

mengikuti dan bersama menjadi tim sukses dalam kesehatan. Dalam banyak kasus

, medis dan pekerjaan manajemen akan bergabung pada tingkat perawatan primer.

Perawatan Umum

Langkah lain termasuk penggunaan krimatau emolien dan krim prework

(barierkrim), efektivitas barierkrimadalah untuk mencegah iritasidermatitis

kontak, dengan krim tertentu hanyabisa melindungi terhadap beberapaeksposure

atau eksposure spesifik tertentu. Emolien berbagaimacamada yang lotion, krim

atau salep untukmelembabkan kulit, untuk membantu menjaga agar

kulittetapsehat. Waktu optimal danfrekuensi pemakaian emolien masihbelum

jelas, meskipun studitelah menunjukkan efek menguntungkan dari emolien.

Namun, ada beberapa bukti bahwa penggunaan krimkulitmembantu untuk

mencegah perkembanganOCD.

Manajemen masalah

Mendiagnosis OCD dan OCU adalah proses yang membutuhkan waktu

danakseskunciterhadap sumber daya. Perawatan harus segeradilakukanuntuk

membedakanpenyakit akibat kerja dari non - OCD dan eksim endogen ,dan

mengiritasi dari OCD alergi. Tes digunakan untuk menyelidikirespon alergi

terhadap paparan dalam dermatologiklinik meliputi tes patch, tes skin-prick dan

IgE spesifik measurement.Praktisi harus mengacu padapedoman untuk rincian tes

ini.

Standar

Seharusnya tidak menggunakan krim prework ataubarierkrim

Standar

Krim skin-conditioning harus tersedia di tempatcuci tangan dan di tempat-tempat lain

yang sesuai. Pelatihan dan bimbingandalam pemakaiankrim skin-conditioning

harusdisediakan.

Page 8: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Perjalanan Pasien

Perjalanan khas pasien dari periode paparan yang sementara tanpa gejala

untuk diagnosis akhir. Gambar 1 plotPerjalanan pekerja mengalami tanda-tanda

dan gejala kulit,

dan potensial tergantung pada keterlibatan mereka dalamskema pengawasan

kesehatan kerja. Pekerja denganpelayanan kesehatan yang baik dapat langsung

mengetahuijika adaruam atau gejala kulit mulaiada. Pendidikan karyawan dalam

penyakit dermatitis dan urtikaria pentinguntukmengetahuiawalperjalananpenyakit.

Penting jugabahwa layanan perawatan primer sangatwaspada terhadap potensi

penyebab kerja atau eksaserbasipenyakit kulit.

Sebuah OHS harusmengetahuimengenai aktivitas kerja, prosesdan zat

yang digunakan karyawan, untuk menyarankan setiapperubahan

kulitdanuntukmengetahui manfaat perawatan kulit. Apabilasaran ini

belummemecahkan masalah dalam jangka waktu yangsemestinya, misalnya3

bulan, rujukan untuk pemeriksaan Patch dan Prick penting untuk menyingkirkan

alergi kontak. SebuahOHSdanataskemauankaryawan, sering perlu untuk bekerja

samadengan GP untuk memfasilitasi rujukan. Ketika diagnosis OCD atauOCU

dibuat oleh dokter, dan pimpinan menerima diagnosissecara tertulis, pimpinan

wajib membuat laporankasus penyakit pada Kesehatan dan Keselamatan

Eksekutif (HSE),

dimana keadaan yang dituangkan dalam Pelaporan Cedera,Penyakit dan

Kemunculan Berbahaya Peraturan 1995(RIDDOR) 19 berlaku (Tabel 2). Sebagai

pelaporan ke HSE, atauotoritas menegakkan relevan, dapat terjadi ketika

doktertelah melihat seorang karyawan, OHSS perlu proses yang kuat untuk

aksesuntuk nasihat medis. The OHS juga mungkin perlubekerja sama dengan

secondary care untuk mendapatkan laporan daridokter kulit. Sebuah OHS dapat

memberikan bantuan kepada dokter kulit dalam mengidentifikasi keadaandari

pekerjaan dan zat kerja padakaryawan yang dapat digunakan, misalnya dengan

menyediakan MaterialData Keselamatan Lembar atau informasi yang lebih rinci.

Setelah diagnosisdermatitis alergi kontak (ACD) atau kontak alergiurtikaria

(ACU) telah menyimpulkan, para OHS juga dapat membantudengan memastikan

Page 9: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

bahwa sumber paparan alergen diakui,dihapus atau dikurangi. Untuk eksposur

iritasi, yang OHSdapat membantu dengan saran tentang penghindaran atau

pengurangan. OHSjuga harus menindaklanjuti karyawan yang terkena baik untuk

memastikan

resolusi masalah atau untuk mendukung pekerjaan lebih lanjutatau

dipindahkan.Tujuannya harus untuk karyawan tetap bekerjatanpa perlu perawatan

medis lanjutan. Dalam beberapa keadaan mungkin ada beberapa pilihan untuk

menghindari sebuahalergen atau pemindahan, terutama jika pemimpindalam

perusahaan kecil. Sebagai usaha terakhir, kemungkinan pensiunkarena sakit, atau

pemutusan hubungan kerja olehpimpinan mungkin timbul.

Umpan balik ke tempat kerja untuk efek perubahan mendukung

tepatdiagnosis. Pengusaha memiliki kewajiban untuk melaporkan

diagnosapenyakit kulit kerja untuk HSE dan RIDDOR.

Ketika sebuahpemimpin menerima catatan (MED3) menyatakan

dermatitis yang berhubungan dengan pekerjaanatau

eksim,pemimpinharusmelapor. (Tabel 2). Pengusaha harusmengetahui adanya

kasus yang telah didiagnosis pada tenaga kerja mereka,informasi ini mungkin

Page 10: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

tidak selalu diungkapkan oleh profesional kesehatan, terutama jika pekerja

belummemberikan persetujuan.Semua pasien harus ditanya tentang pekerjaan

dalam kaitannya dengan gejala kulit untuk menghindari diagnosis terjawab dari

OCD dan OCU. Sebuahkeputusan harus dibuat sebagai penyelidikan

apapunsebelum kemungkinan rujukan untuk saran spesialis. Dalam praktek,

riwayat medis dan pemeriksaan fisik dapat dilakukan di pusat nonspesialis dan

oleh GP, dengan kulit-tusukan ataupengujian patch berikut rujukan ke pusat

spesialis. Keterlibatan dokter spesialiskulit biasanya akan diperlukan

untukmengkonfirmasi ACD dan ACU .

Manajemen Diagnostik

Mengkonfirmasikan diagnosis OCD dan OCU membutuhkan

keterampilan dalam menggali riwayat medis dan pekerjaan . Sementara tangan ,

lengan dan wajah , yang paling sering terpapar oleh OCD dan OCU , distribusi

tersebut tidak terbatas pada kerja saja, hanya untuk menginformasikan diagnosis .

Demikian pula. gejala menghasilkan positif palsu, sehingga validasi lebih lanjut

sangat diperlukan..

Tabel2 Persyaratan pelaporan untuk dermatitis okupasi merupakan peraturan

pelaporan terhadap terjadinya cedera, penyakit dan bahaya 1995 (RIDDOR)

Standar

Pengaturan untuk akses seorang dokter yang memiliki keahlian pada penyakit kulit akibat

kerja harus mencapai inisial diagnosis awal dan rekomendasi mengenai penyesuaian

tempat kerja yang tepat , bersamaan dengan pemeriksaan patch atau pengujian tusukan

jika sesuai

Standar

Seseorang pada usia kerja didapatkan ruam kulit padacatatan klinis harus berisi klinis dan

riwayat pekerjaan serta tentang pekerjaan mereka , bahan yang sering terekspos dengan

pekerja, lokasi ruam dan hubungannya pekerjaan .

Page 11: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Penyakit dilaporkan dari Jadwal 3 dari peraturan

Penyakit akibat kerja - kondisi karena zat

Bagian 45: dermatitis okupasi

Kegiatan: pekerjaan yang melibatkan paparanterhadap salah satu dariagen berikut

a. sistem resinepoxy

b. Formaldehyde dan resinnya

c. cairanMetal

d. Kromat (heksavalen dan berasal dari trivalenkromium)

e. Semen, plester atau beton

f. Acrylates dan metakrilat

g. colophony (damar) dan produk-produknya yang dimodifikasi

h. Glutaraldehid

i. Mercaptobenzothiazole, Tiarum, penggantiparaphenylenediamine dan bahan

kimiaterkait pengolahan karet

j. Biocides, antibakteri, pengawet atau disinfektan

k. pelarut organik

l. Antibiotik dan obat-obatan lainnya dan agenterapi

m. Asam kuat, alkalis kuat, solusi yang kuat (misalnya air garam)dan agen

pengoksidasi termasuk pemutih domestik ataupereduksi

n. produk Hairdressing termasuk dalam pewarna tertentu,shampoo, pemutih dan

cairanpengeriting permanen

o. Sabun dan deterjen

p. Tanaman dan derifatbahan tanaman termasuk khususnyabakung, tulip dan

keluarga krisan,keluarga peterseli (wortel, lobak, peterseli dan seledri),bawang

putih dan bawang merah, kayu keras dan keluarga pinus

q. Ikan, kerang atau daging

r. Gula atau tepung

s. Setiap iritan lain yang diketahui atau agen sensitisasi termasukkhususnya bahan

kimia apapun dengan peringatan 'mungkinmenyebabkan sensitisasi jika kontak

dengan kulit 'atau' mengiritasi kulit 'Perhatikanbahwa urtikaria tidak tercantum

Page 12: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

dalam RIDDOR.

Gejala dan tanda yang berhubungan dengan pekerjaani adalah panduan

terbaik meentukan apakah dermatitis kontak atau urtikaria kontak diperparah atau

disebabkan oleh pekerjaan. Namun, sudah terdapatnya dermatitis (atopik eksim)

sebelumnya dapat diperburuk oleh paparan iritasi saat kerja. Dermatitis okupasi

juga dapat menjadi kronis jika keterkaitan dengan pekerjaan kurang jelas.

Pengamatan ruam sebelum paparan atau pengobatan mengubah tampilan

diagnosis banding. Teknik lain yang sering digunakan meliputi berikut ini. (i)

Skin-prick atau tes darah untuk IgE spesifik, yang dapat mengidentifikasi

urtikaria kontak terhadap berat molekul allergen paling tinggi dan beberapa berat

molekul alergen rendah. Beberapa alergen standar tersedia secara komersial,

membatasi penggunaannya. (ii) Patch-test untuk berbagai standar kontak alergen

(biasanya berat molekul rendah) yang tersedia secara komersial. Namun,tes positif

hanya menunjukkan sensitisasi, yang dapat terjadi dengan atau tanpa penyakit.

Ketika patch tes alergen potensial yang relevan negatif, dermatitis kontak

kemudian didiagnosis sebagai iritasi.

Standar

Diagnosis yang curiga penyakit kulit akibat kerja (kontak dermatitis atau kontak

urtikaria) harus mencakup patch atau prick tes dimana (i) kondisi belum membaik

3 bulan setelah konsultasi awal; dan (ii) kontak alergi diduga atau ada implikasi

terhadap kesehatan saat bekerja, seperti pekerjaan yang diubah, kehilangan

pekerjaan atau perubahan pekerjaan secara keseluruhan.

Pengawasankesehatan dan edukasi

Tidak ada bukti langsung yang berasal dari studi terhadap populasi kerja

tentang efektivitas pengawasan kesehatan pada deteksi dini OCD atau OCU, atau

membandingkan metode skrining yang berbeda.

Page 13: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Sebuah program pengawasan kesehatan (Gbr. 2) biasanya akan diharapkan

di tempat kerja dimana penilaian risiko (hukum persyaratan di Inggris dibawah

peraturan COSHH) telah mengidentifikasi risiko yang signifikan dari sensitizer

kulit atau iritasi. Pengenalan OCD dan OCU pada pekerja yang berisiko adalah

tanggung jawab bersama dari semua pekerja yang kontak dengan mereka, di

samping setiap pengawas kesehatan kerja. Beberapa penelitian telah menunjukkan

manfaat edukasi dalam pengurangan dermatitis okupasi; sasaran yang tepat dan

intervensi edukasi yang berkelanjutan dapat menginduksi perubahan perilaku.

Selain itu, pekerja harus diberitahu tentang bagaimana agen ditempat kerja dapat

menyebabkan kerusakan kondisi kulit dan bagaimana mengurangi paparan

penyebab agen. Hal ini juga harus dijelaskan kepada pekerja tindakan apa yang

harus diambil untuk memperbaiki gejala, terutama jika ini terjadi antara jadwal

kunjungan pengawasan kesehatan.

Standar

Apabila seorang pekerja telah ditawari pekerjaan yang akan memaparkan mereka

untuk menyebabkan OCD, catatan klinis harus ditunjukkan jika mereka memiliki

riwayat dermatitis, terutama saat dewasa, dan saran yang diberikan kepada mereka

tentang peningkatan risiko, dan cara merawat dan melindungi kulit mereka.

Standar

Dimana seorang pekerja telah ditawari pekerjaan yang akan memaparkan mereka

untuk menyebabkan OCU, catatan klinis harus ditunjukkan jika mereka memiliki

riwayat atopi, dan saran yang diberikan kepada mereka tentang risiko mereka

meningkat, dan cara merawat dan melindungi kulit mereka.

Program pendidikan harus diarahkan tidak hanya pada pengusaha dan pekerja,

tetapi juga di berbagai profesi kesehatan termasuk perawat dan dokter (yang

berbasis di industri dan perawatan primer dan sekunder), Hiegenitas kerja dan

pekerja dengan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan. Program bagi

pekerja harus mencakup unsur pendidikan berkelanjutan, meskipun tidak selalu

Page 14: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

disampaikan pada waktu yang sama seperti pengawasan kesehatan kulit. Website

HSE penyakit kulit akibat kerja (www.hse.gov.uk/skin/index.htm) adalah sumber

yang bagus untuk karyawan, pengusaha dan praktisi kesehatan.

Intervensi tempat kerja

Kontrol paparan

Penilaian risiko di tempat kerja dirancang untuk mengidentifikasi semua

potensi bahaya, misalnya 'pekerjaan basah', dan menilai risiko, sehingga

meminimalkan resiko kerja. Proses ini biasanya sebagai bagian dari penilaian

COSHH; rincian lebih lanjut yang tersedia di situs HSE atau COSHH penting

(www.coshh-essentials.org.uk). Sementara kebersihan diluar lingkup artikel ini,

prinsip-prinsip kebersihan kerja harus ditaati seperti dibahas di bawah

'Pencegahan primer'.

paparan terhadap 'pekerjaan basah' dan / atau zat yang diketahui menyebabkan dermatitis dan kemungkinan pekerjaan akan menyebabkan dermatitis dan paparan

terjadi secara teratur.

Mengangkat dan melatih 'orang yang bertanggung jawab' untuk memeriksa secara aktif tanda-tanda dermatitis

Gejala atau tanda-tanda masalah kulit dilaporkan kepada orang yang memenuhi syarat

Langkah yang tepat diambil untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan dermatitis okupasi. N.B. Hal ini akan membutuhkan pendapat medis untuk diagnosis.

Dermatitis kontak kerja dikonfirmasi dan pengusaha disarankan untuk membuat laporan kasus penyakit (Dermatitis) untuk tujuan

RIDDOR. Surat ke GP dengan persetujuan karyawan

Kondisi non Kerja: surat ke GP dengan persetujuan karyawan yang sesuai.

Page 15: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Setelah pekerja telah mengembangkan OCD atau OCU, pertanyaan tetap

mengenai manajemen kerja yang paling tepat. Kebanyakan penelitian

berkonsentrasi pada pencegahan primer karena parameter yang paling efektif,

daripada mengidentifikasi tindakan yang memungkinkan individu untuk terus

bekerja dengan agen penyebab. Meskipun beberapa intervensi telah dievaluasi,

perubahan praktek kerja yang paling efektif, seperti hati-hati dan cepat ganti

pakaian yang terkontaminasi atau penggunaan handuk sekali pakai daripada kain

yang terkontaminasi, tidak sering disebutkan.

Bukti menunjukkan bahwa paparan terus menerus terhadap agen penyebab

dapat menimbulkan gejala. Menghindari iritan dan alergen efektif dalam

meningkatkan atau mengobati dermatitis. Namun, dermatitis persisten dapat

terjadi meskipun menghindari alergen atau iritan, bahkan setelah beberapa tahun.

Fenomena ini terutama diketahui ACD terhadap kromat dan logam lainnya. Di

banyak tempat kerja terdapat baik iritan dan alergen. Oleh karena itu, alergen atau

iritan tertentu harus dipertimbangkan ketika menasihati untuk menghindari

paparan dan pemulihan. Misalnya, NHS plus alergi lateks review melaporkan tiga

studi menunjukkan bahwa perubahan dari sarung tangan powder ke lateks tanpa

powder dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dari gejala, Indikator

keparahan penyakit dan marker imunologi dari sensitisasi. PPE memiliki peran

ketika kontrol lain meninggalkan risiko residual yang signifikan, atau tidak layak.

Studi dari pencegahan merupakan langkah-langkah yang rumit karena mereka

biasanya diimplementasikan sebagai program yang luas dengan banyak

komponen, dan membedakan efek relatif dari satu ukuran dengan yang lain sulit.

Standar

Pengusaha memiliki tugas hukum untuk menilai risiko kesehatan dari paparan

kulit terhadap zat berbahaya di tempat kerja. Mereka harus mencegah atau, jika

hal itu tidak dapat dilakukan, mengontrol paparan bahaya dengan menggunakan

dan mempertahankan kontrol yang cocok.

Page 16: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Modifikasi tempat kerja dan pemindahan

Memodifikasi tempat kerja atau tugas kerja dapat mengurangi paparan;

Namun, buktinya terbatas. Dalam satu penelitian besar dan serangkaian kasus

kecilOCD, saran tentang praktik kerja, APD atau perubahan pekerjaan tampaknya

tidak ada perbedaan terhadap perbaikan klinis.

Page 17: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Tabel 3 Ringkasan: standar perawatan untuk dermatitis kontak kerja (OCD) dan

urtikaria kontak kerja (OCU)

Standar Perawatan : Pengusaha

1. Seharusnya tidak ada penggunaan krim yang dipakai sebelum bekerja yang berlabel atau disebut sebagai ‘krim pelindung’

2. Krim pelembab kulit seharusnya tersedia di area cuci tangan dan di tempat lain yang pantas. Pelatihan dan petunjuk dalam mengaplikasikan krim pelembab kulit harus disediakan

3. Pengaturan untuk akses ke dokter yang ahli dalam penyakit kulit karena pekerjaan harus di tempat untuk diagnosis awal dan rekomendasi mengenai pengaturan tempat kerja yang sesuai, bersama dengan investigasi berikutnya dengan melakukan patch atau prick testing jika diperlukan

4. Pengusahan memiliki tugas resmi untuk menilai resiko kesehatan dari kulit yang terpapar zat berbahaya di tempat kerja. Mereka harus mecegah atau, dimana hal ini tidak mudah dilakukan, mengontrol paparan zat berbahaya dengan menggunakan atau menjaga kontrol yang sesuai

5. Bila pengendalian paparan tidak dapat dilakukan, alat pelindung diri harus disediakan dan dikombinasikan dengan langkah-langkah lain. Penggunaan sarung tangan harus memperhitungkan seleksi dan pelatihan penggunaan sarung tangan, termasuk penyediaan liners kapas.

6. Informasi dan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan kulit harus disediakan untuk pekerja yang beresiko terkena OCD atau OCU saat bekerja

Standar Perawatan: Tenaga kesehatan profesional

7. Setiap kali seseorang di usia bekerja datang dengan ruam kulit, catatan klinis harus berisi anamnesa lengkap mengenai pekerjaan, keadaan klinis, bahan-bahan di tempat kerja, lokasi ruam dan hubungan dengan pekerjaan

8. Diagnosis yang diduga penyakit kulit karena pekerjaan (OCD atau OCU) harus mencakup dilakukannya patch atau prick test dimana (i) kondisi belum membaik 3 bulan setelah pemeriksaan awal, dan (ii) alergi kontak dicurigai atau ada implikasi kebugaran untuk bekerja, seperti perubahan pekerjaan, kehilangan pekerjaan atau perubahan pekerjaan menyeluruh.

9. Dimana seorang pekerja telah ditawari pekerjaan yang akan mengekspos mereka pada penyebab OCD, catatan klinis harus menunjukkan jika mereka memiliki riwayat dermatitis, terutama di masa dewasa, saran harus diberikan pada mereka tentang hal-hal yang meningkatkan resiko, dan bagaimana cara merawat dan melindungi kulit mereka

10. Dimana seorang pekerja telah ditawari pekerjaan yang akan mengekspos mereka pada penyebab OCU, catatan klinis harus menunjukkan bahwa mereka memiliki riwayat atopi, dan saran diberikan pada mereka tentang hal-hal yang meningkatkan resiko, dan bagaimana cara merawat dan melindungi kulit mereka.

Page 18: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Edukasi Pekerja

Hasil dari program intervensi pendidikan yang berbeda bervariasi, dengan

beberapa di antaranya tidak memiliki efek yang tidak dapat dibuktikan.32 Individu

yang diberikan pengetahuan mengenai diagnosa mereka dan penyebabnya

memiliki dermatitis yang kurang dan lebih mungkin menunjukkan perbaikan

dibandingkan mereka yang tidak diberitahu,37 dan pendidikan mengenai OCD

iritan menunjukkan hasil yang lebih baik.38

Pertimbangan Psikososial

Tempat kerja memiliki dinamika sosial dan psikologis yang kompleks dan

membutuhkan intervensi. Hambatan untuk pengenalan dini dan pelaporan OCD

termasuk kegagalan dalam mengetahui penyebab kerja, ketakutan pekerja dalam

melanjutkan pekerjaan, dan persepsi yang mengatakan “hal itu tidak akan terjadi

pada saya”. Tekanan dari teman kerja (baik positif maupun negatif) penting dalam

menentukan perilaku dan kepatuhan terhadap peraturan di tempat kerja. Sebagai

konsekuensi, penting untuk melibatkan semua staf, serikat pekerja dan penasehat

kesehatan dan keselamatan kerja dalam setiap keputusan.

Agner et al. 39 melaporkan korelasi yang signifikan antara peningkatan keparahan

eksim di tangan dan penurunan QoL (kualitas hidup). Kualitas hidup berkurang di

semua 10 studi untuk mengulas efek dermatitis kontak terhadap kualitas hidup.40

Para penulis yang sama mencatat bahwa ‘keterlibatan tangan memiliki dampak

yang cukup besar terhadap kualitas hidup’ dan ‘diagnosa yang dikonfirmasi awal

Standard

Informasi dan pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan dan menjaga kesehatan harus diberikan pada pekerja yang beresiko terkena OCD atau OCU pada saat bekerja

Page 19: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

berhubungan dengan peningkatan kualitas hidup’; penurunan kualitas hidup

karena dermatitis kontak juga diprediksi dalam hal psikiatri seperti depresi dan

kecemasan. Dari sudut pandang pengusaha, beberapa memiliki kekhawatiran

mengenai biaya yang berhubungan dengan kasus penyakit karena pekerjaan,

termasuk absensi, klaim kompensasi dan peningkatan kewajiban asuransi. Dalam

kasus seperti ini, mungkin ada yang kurang terdorong dalam melaporkan, dan

sistem kompensasi bisa berujung pada kurangnya tingkat pelaporan untuk OCD

dan OCU.

Aspek Medikolegal

Dermatitis adalah kondisi medis yang terdaftar dalam penyakit yang

diresepkan untuk tujuan keamanan sosial. Pengadu berhak menerima kompensasi

cacat karena pekerjaan, dibayarkan pada orang-orang yang menjadi cacat karena

kecelakaan saat bekerja, atau pada siapapun yang memiliki penyakit yang

disebabkan karena pekerjaan mereka. Pasien harus disarankan untuk

menghubungi kantor jaminan sosial lokal mereka untuk informasi lebih lanjut.

Pembayaran bergantung pada derajat kecacatan dan mungkin aditif untuk

penyakit-penyakit lain.

Undang-undang kesetaraan tahun 2010 melindungi siapa saja yang

memiliki, atau pernah memiliki, kecacatan. Diskriminasi langsung terjadi dimana,

karena kecacatan, seseorang menerima perlakuan lebih buruk daripada orang lain

yang tidak cacat. Ketentuan ini dimaksudkan untuk menghentikan orang-orang

dari ditolak layanan, atau dari mencegah agar orang tersebut tidak mendapat

layanan buruk, karena prasangka.

Proses pengadilan sipil dapat terjadi ketika seorang karyawan melakukan

klaim untuk cedera dimana mereka percaya bahwa orang yang menggaji mereka

lalai. Dalam hal ini rekam medis dapat sangat membantu dalam mengonfirmasi,

Page 20: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

atau menyangkal, penyebab, dan mungkin membantu dalam mengidentifikasi

paparan.

Audit

Tenaga kesehatan profesional dan organisasi harus mengaudit praktek

mereka; namun, untuk melakukannya dibutuhkan standar yang telah disetujui.

Standar perawatan OCD dan OCU ini (Tabel 3) dapat membentuk dasar untuk

audit klinis, yang harus didorong dalam perawatan primer dan sekunder serta

OHSs. Kepatuhan terhadap semua tanggung jawab hukum dibutuhkan dan harus

didokumentasikan. Rincian berikut harus jelas didokumentasikan dalam catatan

kasus: (i) daftar lengkap pekerjaan dan pekerjaan yang mungkin terkena paparan;

(ii) nasehat kepada pasien untuk melanjutkan kerja walaupun diagnosa telah

ditegakkan; dan (iii) saran kompensasi yang sesuai kasus. Sebagai tambahan,

rincian harus dicatat dalam catatan kesehatan COSHH, sebagaimana telah diatur

oleh peraturan COSHH U.K (www.hse.gov.uk/coshh/basics/surveillance.htm)

Perkembangan Masa Depan

Akan menjadi penting bahwa penelitian-penelitian di masa yang akan

datang yang relevan dengan diagnosis dan manajemen OCD dan OCU, agen

penyebab, mekanisme tindakan dan efek kesehatan. Hal ini akan memastikan

bahwa standar saat ini (dirangkum di Tabel 3) akan diubah dan diperbarui sesuai

dengan praktek terbaik saat itu.

Apa yang telah diketahui tentang topik ini?

Dermatitis kontak kerja (OCD) dan Urtikaria kontak kerja (OCU) tetap tinggi prevalensinya di antara pekerja di U.K dan memengaruhi kualitas hidup dan kemampuan kerja.

Walaupun telah dilakukan penelitian menyeluruh, prognosis pekerja tetap bervariasi, dengan hasil yang berbeda dalam hal kesehatan dan pekerjaan.

Apa yang ditambahkan dalam studi ini?

Standar perawatan ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi dan pengetahuan praktisi medis dalam mendiagnosis dan mengobati OCD dan OCU, menawarkan alat praktis untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas diagnosis dan perawatan.

Page 21: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

Daftar Pustaka1. European Agency for Safety and Health at Work. Occupational Skin

Diseases and Dermal Exposure in the European Union (EU-25): Policy and

Practice Overview. Luxembourg: Office for Official Publications of the

European Communities, 2007.

2. Nicholson PJ, Llewellyn D (eds). Occupational Contact Dermatitis and

Urticaria. London: British Occupational Health Research Foundation, 2010.

3. House of Lords Science and Technology Committee. 6th Report of Session

2006–07. Allergy. Volume 1: Report. London: The Stationery Office

Limited, 2007.

4. NHS Plus, Royal College of Physicians, Faculty of Occupational Medicine.

Latex Allergy: Occupational Aspects of Management. A National

Guideline. London: Royal College of Physicians, 2008.

5. NHS Plus, Royal College of Physicians, Faculty of Occupational Medicine.

Dermatitis: Occupational Aspects of Management. A National Guideline.

London: Royal College of Physicians, 2009.

6. Bourke J, Coulson I, English J. Guidelines for care of contact dermatitis. Br

J Dermatol 2009; 160:946–54.

7. Avnstorp C. Prevalence of cement eczema in Denmark before and since

addition of ferrous sulphate to Danish cement. Acta Derm Venereol 1989;

69:151–5.

8. Roto P, Sainio H, Reunala T, Laippala P. Addition of ferrous sulphate to

cement and risk of chromium dermatitis among construction workers.

Contact Dermatitis 1996; 34:43–50.

9. Health and Safety Executive. Control of Substances Hazardous to Health

(COSHH) Regulations. London: HMSO Books, 2001.

10. Bends€oe N, Bj€ornberg A, L€owhagen GB, Tengberg JE. Glass fibre

irritation and protective creams. Contact Dermatitis 1987; 17:69– 72.

11. Elsner P. Skin protection in the prevention of skin diseases. Curr Probl

Dermatol 2007; 34:1–10.

Page 22: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

12. Krajewska D, Rudzki E. Sensitivity to epoxy resins and

triethylenetetramine. Contact Dermatitis 1976; 2:135–8.

13. Arbogast JW, Fendler EJ, Hammond BS et al. Effectiveness of a hand care

regimen with moisturizer in manufacturing facilities where workers are

prone to occupational irritant dermatitis. Dermatitis 2004; 15:10–17.

14. Saary J, Qureshi R, Palda V et al. A systematic review of contact dermatitis

treatment and prevention. J Am Acad Dermatol 2005; 53:845–55.

15. Williams C, Wilkinson SM, McShane P et al. A double-blind, randomized

study to assess the effectiveness of different moisturizers in preventing

dermatitis induced by hand washing to simulate health care use. Br J

Dermatol 2010; 162:1088–92.

16. Winker R, Salameh B, Stolkovich S et al. Effectiveness of skin protection

creams in the prevention of occupational dermatitis: results of a randomized,

controlled trial. Int Arch Occup Environ Health 2009; 82:653–62.

17. Williams JDL, Lee AYL, Matheson MC et al. Occupational contact

urticaria: Australian data. Br J Dermatol 2008; 159:125–31.

18. Cox N, English J. British Association of Dermatologists’ Management

Guidelines. London: Wiley-Blackwell, 2011.

19. Health and Safety Executive. RIDDOR 2006. Available at: www.

hse.gov.uk/riddor (last accessed 18 February 2013).

20. van Wendel de Joode JB, Vermeulen R, Heederik D et al. Evaluation of two

self-administered questionnaires to ascertain dermatitis among metal

workers and its relation with exposure to metal working fluids. Contact

Dermatitis 2007; 57:14–20.

21. Flyvholm MA, Mygind K, Sell L et al. A randomised controlled

intervention study on prevention of work related skin problems among gut

cleaners in swine slaughterhouses. Occup Environ Med 2005; 62:642–9.

22. Sell L, Flyvholm MA, Lindhard G, Mygind K. Implementation of an

occupational skin disease prevention programme in Danish cheese dairies.

Contact Dermatitis 2005; 53:155–61. 23 van der Walle HB. Dermatitis in

Page 23: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

hairdressers (II), Management and prevention. Contact Dermatitis 1994;

30:265–70.

24. Fischer T, Bjarnason B. Sensitising and irritant properties of three

environmental classes of diesel oil and their indicator dyes. Contact

Dermatitis 1996; 34:309–15.

25. Goh CL, Ho SF. Contact dermatitis from dielectric fluids in electrodischarge

machining. Contact Dermatitis 1993; 28:134–8.

26. Cahill J, Keegel T, Dharmage S et al. Prognosis of contact dermatitis in

epoxy resin workers. Contact Dermatitis 2005; 52:147–53.

27. Goh CL. Occupational dermatitis from soldering flux among workers in the

electronics industry. Contact Dermatitis 1985; 13:85–90.

28. Rystedt I. Atopic background in patients with occupational hand dermatitis.

Contact Dermatitis 1985; 12:247–54.

29. Stingeni L, Lapomarda V, Lisi P. Occupational hand dermatitis in hospital

environments. Contact Dermatitis 1995; 33:172–6.

30. Dooms-Goossens A, Ceuterick A, Vanmaele N, Degreef H. Followup study

of patients with contact dermatitis caused by chromates, nickel, and cobalt.

Dermatologica 1980; 160:249–60. 31 Shah M, Lewis FM, Gawkrodger DJ.

Prognosis of occupational hand dermatitis in metalworkers. Contact

Dermatitis 1996; 34:27–30.

32. Adisesh A, Meyer JD, Cherry NM. Prognosis and work absence due to

occupational contact dermatitis. Outcome of cases reported to EPIDERM.

Contact Dermatitis 2002; 46:273–9.

33. Baack BR, Holguin TA, Holmes HS et al. Use of a semi-permeable glove

during treatment of hand dermatitis. Cutis 1996; 58:423–4.

34. Kiec-Swierczynska M. Occupational allergic contact dermatitis in Lodz:

1990–1994. Occup Med (Lond) 1996; 46:205–8.

35. Nethercott JR, Lawrence MJ, Roy AM,Gibson BL.Airborne contact

urticaria due to sodium benzoate in a pharmaceutical manufacturing plant. J

Occup Med1984;26:734-6.

Page 24: U.K. Standards of Care for Occupational Contact Dermatitis and Occupational Contact Urticaria

36 Pedersen NB, Chevallier MA, Senning A. Secondary acrylamides in

Nyloprint printing plate as a source of contact dermatitis. Contact Dermatitis

1982; 8:256–62.

37. Holness DL, Nethercott JR. Is a worker’s understanding of their diagnosis

an important determinant of outcome in occupational contact dermatitis?

Contact Dermatitis 1991; 25:296–301.

38. Kalimo K, Kautiainen H, Niskanen T, Niemi L.‘Eczema school’ to improve

compliance in an occupational dermatology clinic. Contact Dermatitis 1999;

41:315–19.

39. Agner T, Andersen K, Brandao F et al. Hand eczema severity and quality of

life: a cross-sectional, multicentre study of hand eczema patients. Contact

Dermatitis 2008; 59:43–7.

40. Skoet R, Zachariae R, Agner T. Contact dermatitis and quality of life: a

structured review of the literature. Br J Dermatol 2003; 149:452–6.