ujian presentasi skripsi

52
Hubungan antara paparan sinar matahari dengan prevalensi katarak di RSUD KEPRI Septi Rahadian 03010249

description

presentasi skripsihubungan paparan sinar matahari dan kejadian katarak

Transcript of ujian presentasi skripsi

Page 1: ujian presentasi skripsi

Hubungan antara paparan sinar matahari dengan prevalensi katarak di

RSUD KEPRI

Septi Rahadian

03010249

Page 2: ujian presentasi skripsi

Latar belakangkatarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena dapat menyebabkan kebutaan.

Global causes of billateral

BlindnessDistribution of global blindness

by age group

Page 3: ujian presentasi skripsi

Latar belakang

• WHO : 20% kebutaan yang terjadi didunia yang diakibatkan oleh katarak kemungkinan besar disebabkan oleh radiasi paparan sinar matahari.

Page 4: ujian presentasi skripsi

Perumusan Masalah

• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan paparan sinar matahari?

• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan merokok ?• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan penyakit

diabetes mellitus ?• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan usia ?• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan jenis kelamin ?• Adakah hubungan antara kejadian katarak dan pekerjaan ?

Page 5: ujian presentasi skripsi

Tujuan dan manfaat penelitian

• Tujuan : menjelaskan hubungan antara berbagai faktor resiko terhadap kejadian katarak.

• Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat : memberikan gambaran informasi dan pengetahuan.

2. Bagi institusi : dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi peneliti : menambah pengetahuan peneliti serta diperolehnya pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan penelitian terutama dibidang kesehatan.

Page 6: ujian presentasi skripsi

Hipotesis

• Ada hubungan antara kejadian katarak dan paparan sinar matahari

• Ada hubungan antara kejadian katarak dan merokok• Ada hubungan antara kejadian katarak dan penyakit diabetes

mellitus• Ada hubungan antara kejadian katarak dan usia• Ada hubungan antara kejadian katarak dan jenis kelamin• Ada hubungan antara kejadian katarak dan pekerjaan

Page 7: ujian presentasi skripsi

Tinjauan pustaka

• Definisi

Cataract/Katarrhakies/Cataracta : air terjun

Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau terjadi akibat kedua-duanya.

Page 8: ujian presentasi skripsi

Tinjauan pustaka

• Epidemiologi

survei kesehatan indera (1993-1996) : katarak penyebab kebutaan paling utama (52%)

Riskesdas (2007) : katarak menyebabkan proporsi kebutaan tingkat nasional hingga 0,9% , proporsi meningkat sesuai pertambahan umur dan meningkat tajam pada kisaran umur 45 tahun keatas.

Page 9: ujian presentasi skripsi

Ringkasan Pustaka

No

Peneliti Lokasi Desain studi

Subjek studi

Variabel yang diteliti

Lama waktu studi

Hasil

1 Nirmalan PK, et al (2004)

Daerah pedesaan di bagian selatan india

Potong lintang

5795 subjek

Tingkat kebutaan penduduk daerah pedesaan di india terkait dengan usia

- Terjadi penigkatan kasus pada umur 40-49 th sebesar 15,7% dan 79,4% pada mereka yang berumur ≥ 70 th

Page 10: ujian presentasi skripsi

Ringkasan pustaka

No

Peneliti Lokasi Desain studi

Subjek studi

Variabel yang diteliti

Lama waktu studi

Hasil

2 HammondC (2001)

London Potong lintang

500 pasang subjek kembar dengan usia di atas 50 tahun

Angka kejadian katarak terkait dengan herediter, usia, dan lingkungan

- -Faktor herediter memegang peranan penting dalam angka kejadian katarak (48% kejadian katarak nukelar)-Faktor usia memegang 38% dari hasil penelitian-14% oleh faktor lingkungan

Page 11: ujian presentasi skripsi

Ringkasan pustaka

No

Peneliti Lokasi Desain studi

Subjek studi

Variabel yang diteliti

Lama waktu studi

Hasil

3 Darmadi (2006)

Kab. sintang, provinsi Kalbar

Kasus kontrol

79 kasus, 79 kontrol. Dengan usia 40 th keatas.

Angka kejadian katarak dikaitkan dengan kebiasaan merokok, minum alkohol, dan paparan sinar matahari.

3 bulan

Terdapat hubungan yang signifikan antara angka kejadian katarak dengan kebiasaan merokok, minum alkohol, dan paparan sinar matahari.

Page 12: ujian presentasi skripsi

Ringkasan pustaka

No

Peneliti Lokasi Desain studi

Subjek studi

Variabel yang diteliti

Lama waktu studi

Hasil

4 Pujianto TI (2004)

Semarang Kasus kontrol

Pasien lansia, dengan 72 kasus dan 72 kontrol.

Angka kejadian katarak senilis, dikaitkan dengan faktor:-Usia-Jenis kelamin-Pendidikan-Kebiasaan merokok-Pekerjaan-Kebiasaan minum alkohol-Penggunaan obat2an

8 bulan

Terdapat hubungan antara faktor-faktor tersebut terhadap peningkatan angka kejadian katarak.

Page 13: ujian presentasi skripsi

Variabel yang diteliti

1. Variabel bebas : paparan sinar matahari, merokok, diabetes mellitus, usia, jenis kelamin, dan pekerjaan

2. Variabel tergantung : kejadian katarak

Kerangka konsepSosiodemografi :

•Usia

·Jenis kelamin

·pekerjaan

Kejadian Katarak

Faktor lain :

•Paparan sinar matahari

·Merokok

·Diabetes mellitus

Page 14: ujian presentasi skripsi

Definisi operasional

Page 15: ujian presentasi skripsi

Definisi operasional

Page 16: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

• Desain penelitian : Cross Sectional

• Lokasi dan Waktu penelitian : RSUD Kota Tanjungpinang dengan periode dari Agustus hingga Desember 2013.

• Sampel

Perhitungan besar sampel : populasi infinit populasi finit + 15% (nilai drop out)

Page 17: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

• Populasi infinit :

Keterangan :• No : besar sampel optimal yang dibutuhkan • Ȥα : tetapan pada tingkat kemaknaan 95% , besarnya 1,96• p : prevalensi yang menderita penyakit/peristiwa yang

diteliti• q : prevalensi yang tidak menderita penyakit/peristiwa

yang

diteliti (1 – p)• d : akurasi dari ketepatan pengukuran

Page 18: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

Maka :P = 11,6%

= 11,6/100

= 0,116

q = 1- p

= 1- 0,116

= 0,884

= 157,57 Populasi infinit sebanyak 158 sampel

Page 19: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

• Populasi finit :

Keterangan :• n : besar sampel yang dibutuhkan untuk populasi yang

finit• No : besar sampel dari populasi yang infinit• N : besar sampel populasi finit

Page 20: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

Maka :

= 43,4 didapatkan populasi finit sejumlah 43 sampel

Page 21: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

Dari hasil yang didapatkan, akan ditambah perkiraan drop out

sebesar 15%. Dengan perhitungan : 43 x 15/100 = 6,5

Maka, populasi keseluruhan :• populasi finit + kriteria drop out = 43 + 7 = 50 sampel.

Page 22: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

• Sampel : seluruh pasien yang berkunjung ke poli-mata RSUD kota Tanjungpinang terhitung sejak bulan Agustus sampai Desember 2013.

• Pengumpulan sampel dilakukan secara consecutive non-random sampling.

• Bahan dan instrumen penelitian : data primer (wawancara dengan kuesioner).

Page 23: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

• Analisis data

Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.

• Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan uji Chi Square, dimana untuk menentukan nilai kemaknaan hasil perhitungan statistik akan dipakai batas kemaknaan sebesar 5%.

Page 24: ujian presentasi skripsi

Metode penelitian

Alur kerja :

Page 25: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Analisis univariat

Page 26: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Analisis univariat

Page 27: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara usia dan kejadian katarak

• P value 0,004

45 - 54 55 - 64 ≥ 65 -

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

40.00

73.70 81.00

60.00

26.30 19.00

Menderita Katarak (%)Tidak Menderita Katarak (%)

Page 28: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara jenis kelamin dan kejadian katarak

• P value 0,570Laki-laki perempuan

0

10

20

30

40

50

60

70

80 67.372.5

32.727.5

Katarak (%)Tidak katarak (%)

Page 29: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara pekerjaan dan kejadian katarak

• P value 0,116Di dalam gedung Di luar gedung

0

10

20

30

40

50

60

70

8062.5

76.9

37.5

23.1

Katarak (%)Tidak katarak (%)

Page 30: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara paparan sinar matahari dan kejadian katarak

• P value 0,004

Page 31: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara lamanya paparan dan kejadian katarak

• P value 0,107

Page 32: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara penggunaan pelindung dan kejadian katarak

• P value 0,016

Page 33: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara merokok dan kejadian katarak

• P value 0,927

Page 34: ujian presentasi skripsi

Hasil penelitian

• Hubungan antara diabetes mellitus dan kejadian katarak

• P value 0,003

Menderita DM Tidak menderita DM0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

88.6

60

11.4

40Katarak (%)Tidak Katarak (%)

Page 35: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Analisis univariat

Dari usia terlihat bahwa kebanyakan penderita yang mengalami gangguan pada penglihatannya adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas, hal ini bisa dikarenakan oleh terjadinya degenerasi sel seiring dengan bertambahnya usia. Berdasarkan jenis kelamin tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari total sampel antara responden yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Pada penggunaan pelindung didapatkan lebih dari setengah responden menggunakan pelindung berupa penggunaan topi, kacamata, maupun helm yang melindungi mata dari paparan sinar matahari secara langsung. Didapatkan sebagian besar responden tidak merokok.

Page 36: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Analisis univariat

Dan dari seluruh responden, 70 orang (70%) didiagnosa menderita katarak sedangkan 30 orang sisanya (30%) tidak menderita katarak. Banyaknya jumlah penderita katarak disini sesuai dengan data penelitian yang menyatakan bahwa memang terjadi peningkatan resiko kejadian katarak terutama di beberapa negara termasuk Indonesia.

Page 37: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara usia dan kejadian katarak

Pada penelitian ini terlihat kelompok yang mederita katarak terbanyak berada pada kategori usia lebih dari atau sama dengan 65 tahun sebanyak 34 orang (81%), pasien yang berusia lebih dari 65 tahun ini memiliki kecenderungan untuk menderita katarak 3 kali lebih besar dibandingkan dengan pasien yang berusia kurang dari 65 tahun. Dengan nilai p = 0,004 hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara usia dan kejadian katarak.

Penelitian sebelumnya oleh pujianto juga menyatakan bahwa faktor usia sangat berpengaruh terhadap kejadian katarak dengan nilai p = 0,004.

Page 38: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara jenis kelamin dan kejadian katarakDari perhitungan didapatkan kecenderungan perempuan untuk menderita katarak sebesar 1,2 kali lebih besar daripada laki-laki, atau dapat dikatakan mempunyai kecenderungan yang sama. Demikian juga hasil analisis mendapatkan nilai p = 0,570, hal ini tidak bermakna secara statistik, sehingga dapat disimpulkan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kejadian katarak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Arimbi AT yang juga menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin dan kejadian katarak.

Page 39: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara pekerjaan dan kejadian katarak

Proporsi responden yang bekerja diluar gedung dan menderita katarak (76,9%) lebih besar dari pada proporsi mereka yang bekerja didalam gedung dan menderita katarak (62,5%) dan dari perhitungan odd ratio juga didapatkan bahwa kecenderungan mereka yang bekerja diluar gedung dan menderita katarak 2 kali lebih besar dibandingkan mereka yang bekerja didalam gedung. Meskipun dalam perhitungan statistik didapat nilai p = 0,116 (p >5%) yang berarti hal ini tidak bermakna secara statistik.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dikakukan sebelumnya yaitu oleh Pujianto.

Page 40: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara paparan sinar matahari dan kejadian katarak

Pada penelitian ini didapatkan dari 70 orang yang terpapar sinar matahari, 55 orang diantaranya menderita katarak (78,6%) dan 15 orang (21,4%) tidak menderita katarak. Didapatkan kecenderungan orang yang terpapar matahari untuk menderita katarak 4 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak terpapar. Dengan nilai p = 0,004 (p <5%) yang berarti bahwa nilai ini bermakna secara statistik, jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara paparan sinar matahari dan kejadian katarak.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Darmadi.

Page 41: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara lamanya paparan matahari dan kejadian katarak

Lamanya paparan yang kurang dari 7 jam perhari didapatkan pada sebagian besar responden penelitian, yaitu sebanyak 88 orang (88%) dan hanya 12 orang (12%) yang terpapar antara 7 hingga 12 jam perhari. Dari perhitungan didapatkan nilai p = 0,107 yang berarti bahwa hal ini tidak bermakna secara statistik.

Hal ini berbeda dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu oleh Brilliant, et al.

Page 42: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara penggunaan pelindung dan kejadian katarak

Pada penelitian ini didapatkan dari 45 orang responden yang tidak menggunakan pelindung hampir seluruhnya yaitu 37 orang (82,2%) menderita katarak dan 8 orang sisanya (17,8%) tidak menderita katarak. Mereka yang tidak menggunakan pelindung cenderung menderita katarak 3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang menggunakan pelindung. Dengan nilai p = 0,016 dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan pelindung terhadap pararan sinar matahari dan kejadian katarak.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu oleh Darmadi.

Page 43: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara merokok dan kejadian katarak

Proporsi responden kelompok yang tidak merokok pada penelitian ini (66%) lebih banyak dibandingkan dengan kelompok yang merokok (34%). Dari 34 orang responden yang merokok 24 orang responden (70,6%) menderita katarak dan 10 orang (29,4%) tidak menderita katarak. Dari perhitungan didapatkan nilai p = 0,927, dimana hal ini berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik.

Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian oleh pujianto.

Page 44: ujian presentasi skripsi

Pembahasan

• Hubungan antara diabetes mellitus dan kejadian katarak

Pada penelitian ini didapatkan dari 35 orang responden yang menderita diabetes mellitus 31 orang (88,6%) menderita katarak dan hanya 4 orang (11,4%) yang tidak menderita katarak. Dari perhitungan didapatkan kecenderungan mereka yang menderita diabetes mellitus dan menderita katarak adalah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes mellitus. Dengan nilai p = 0,003 hal ini menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit diabetes mellitus dan kejadian katarak.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arimbi

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit diabetes mellitus dan kejadian katarak dengan p value = 0,000.

Page 45: ujian presentasi skripsi

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan :

1. Dari seluruh total responden, 70 orang menderita katarak.

2. Faktor usia berhubungan dengan kejadian katarak, dimana mereka yang berusia lanjut mempunyai kecenderungan untuk menderita katarak 3 kali lebih besar.

3. Faktor jenis kelamin dan pekerjaan tidak berhubungan dengan kejadian katarak. Meskipun begitu mereka yang bekerja diuar gedung mempunyai kecenderungan untuk menderita katarak 2 kali lebih besar dibandingkan mereka yang bekerja didalam gedung.

4. Paparan sinar matahari berhubungan dengan kejadian katarak. Dimana kecenderungan mereka yang terpapar sinar matahari untuk menderita katarak 4 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak terpapar, sementara lamanya jumlah paparan perhari tidak berhubungan dengan kejadian katarak.

Page 46: ujian presentasi skripsi

Kesimpulan

5. Penggunaan pelindung terhadap paparan sinar matahari berhubungan dengan kejadian katarak. Dari penelitian mereka yang tidak menggunakan pelindung memiliki kecenderungan untuk menderita katarak 3 kali lebih besar dibandingkan mereka yang menggunakan pelindung. Dengan nilai p = 0,016 menyatakan bahwa hasil ini bermakna secara statistik.

6. Tidak terdapat hubungan antara merokok dan kejadian katarak.

7. Terdapat hubungan antara diabetes mellitus dan kejadian katarak. Dimana mereka yang menderita diabetes mellitus mempunyai kecenderungan untuk menderita katarak 5 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes mellitus. Dengan nilai p = 0,003 hal ini berarti bahwa hasil penelitian ini bermakna secara statistik.

Page 47: ujian presentasi skripsi

Saran

1. Bagi peneliti selanjutnya : penelitian ini bisa digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menambahkan faktor-faktor resiko lain yang tidak bisa diteliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu, tempat, dan sampel yang dialami oleh peneliti. Demikian juga jumlah sampel mungkin bisa diperbesar agar keakuratan data yang didapat semakin baik.

2. Bagi pemerintah : dari hasil penelitian ini, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk mencegah kenaikan angka kejadian katarak, dengan cara melakukan pencegahan kepada faktor-faktor resiko yang dapat dicegah. Informasi mengenai tindakan-tindakan preventif misalnya dapat diberikan kepada masyarakat melalui poster atau selebaran.

3. Bagi institusi kesehatan : screening katarak dapat dilakukan, yaitu terhadap mereka dengan faktor resiko tinggi, agar mendapat penanganan yang adekuat. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini melalui seminar-seminar kesehatan juga dapat dilakukan.

Page 48: ujian presentasi skripsi

Daftar pustaka

1. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. 4th ed. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2012.P.204-216.

2. World Health Organization. Prevention of blindness and visual impairment. [cited 2013 june 23]. Available : http://www.who.int/blindness/causes/priority/en/index1.html.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (DEPKES RI). Riset kesehatan dasar 2007. [cited 2013 August 24]. Available : http://www.depkes.go.id/downloads/materi_rakerkesnas/panel%204/Balitbangkes.pdf

4. McCarty CA, Taylor HR. The genetics of cataract. Invest Ophthalmol Vis Sci 2001; 42: 1677-8.

5. Heiba IM, Elston RC, klein BE, Klein R. Evidence for a major gene for cortical cataract. Invest Ophthalmol Vis Sci 1995; 36(1): 227-35

6. Hammond CJ, Snieder H, Spector TD, Gilbert CE. Genetic and environmental factors in age-related nuclear cataracts in monozygotic and dizygotic twins. N Engl J Med 2000; 342: 1786–90.

7. Hammond CJ, Duncan DD, Snieder H, de Lange M, West SK, Spector TD et al. The heritability of age-related cortical cataract: the twin eye study. Invest Ophthalmol Vis Sci 2001; 42: 601–5.

8. Graw J, Loster J. Developmental genetics in ophthalmology. Ophthalmic Genet 2003; 24: 1–33.

Page 49: ujian presentasi skripsi

Daftar pustaka

9. Francis PJ, Moore AT. Genetics of childhood cataract. Curr Opin Ophthalmol 2004; 15: 10–15.

10. Congdon N, Broman KW, Lai H, Munoz B, Bowie H, Gilber D et al. Nuclear cataract shows significant familial aggregation in an older population after adjustment for possible shared environmental factors. Invest Ophthalmol Vis Sci 2004; 45(7): 2182–6.

11. Robman L, Taylor H. external factors in the development of cataract. In: Cambridge Ophtalmological Symposium, Australia, 2005: 1074-82.

12. McCarty CA, Taylor HR. A review of the epidemiologic evidence linking ultraviolet radiation and cataracts. Dev Ophthalmol 2002; 35: 21–31.

13. McCarty CA, Nanjan MB, Taylor HR. Attributable risk estimates for cataract to prioritize medical and public health action. Invest Ophthalmol Vis Sci 2000; 41(12): 3720–3725.

14. American Academy of Ophthalmology. Anatomy in Lens and Cataract. Section 11. Chapter 1. Basic and Clinical Science Course; 2007-2008. P.5-9.

15. Riordan-Eva P, Whitcher JP. Oftalmologi Umum Vaughan & Asbury. 17 th ed. Jakarta: EGC; 2012. P.11-2, 169.

16. American Academy of Ophthalmology. Lens and cataract. Section 11. Basic and Clinical Science Course; 2003-2004.

17. Asbell PA, Dualan I, Mindel J, Brocks D, Ahmad M, Epstein S. Aged-related cataract. Lancet 2005; 365: 599-609.

Page 50: ujian presentasi skripsi

Daftar pustaka

18. Nirmalan PK, Robin AL, Katz J. Risk factor for age related cataract in a rural population of Southern India: the aravind comperehensive eye survey. Br J Ophthalmol 2004; 88: 989-94.

19. Soehardjo. Kebutaan Katarak: Faktor-faktor Risiko, Penanganan Klinis, dan Pengendalian [thesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2004.

20. Malina HZ, Martin XD. Xanthurenic and derivative formation in the lens is responsible for cataract in humans. Gracfes Arch Clin Exp Ophthalmol 1996; 234: 723-30.

21. Wong L, Ho SC, Coggon D, Cruddas AM, Hwang CH, Ho CH, et al. Sunlight exposure, antioxidant status, and cataract in Hongkong fisherman. J Epidemiol Comm Health 1993; 47: 46-9.

22. Brilliant B, Grasset NC, Pochre RB. Association among cataract prevalence, sunlight hours, and attitude in the Himalayas. Am J Epidemiol 1983; 118: 250-4.

23. Darmadi T. Hubungan kebiasaan merokok,konsumsi alcohol dan paparan sinar matahari dengan kejadian katarak di Kabupaten Sintang Propinsi Kalimantan Barat [thesis]. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada; 2007.

24. Leske MC, Wu SY, Nemesure B. Risk factors for incidence nuclear opacities. Ophthalmology 2002; 109: 1303-8.

25. Pujianto TI. Faktor-faktor resiko yang berpengaruh terhadap katarak senilis [thesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2004.

Page 51: ujian presentasi skripsi

Daftar pustaka

26. American academy of ophthalmology. Pathology in lens and cataract. Section 11. Chapter 5. Basic and clinical science course; 2007-2008.

27. Arimbi AT. Faktor-faktor yang berhubungan dengan katarak degeneratif di RSUD Budhi Asih tahun 2011 [disertasi]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2012.

28. Husain R, Tong L, Fong A, Cheng JF, How A, Chua WH, et al. Prevalence of cataract in rural Indonesia Ophthalmology 2005; 112: 1255-62.

29. Thylefors B, Negrel AD, Pararajasegram R, etal. Global data on blindness. Bull World health Organ 1995; 14: 135-40

30. Neale RE, Purdie JL, Hirst LW, Green AC. Sun exposure as a risk factor for nuclear cataract. Epidemiology 2003; 14: 707-12.

31. Hashim Z, Shamshad Z. osmotic stress induced oxidative damage: possible mechanism of cataract formation in diabetes. J diabetes complications 2012; 26: 275-79.

Page 52: ujian presentasi skripsi

Terima kasih