tutorial blok mata
-
Upload
dhimar-dwi -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
Transcript of tutorial blok mata
-
8/18/2019 tutorial blok mata
1/5
Mekanisme trauma asam dan basa
Asam dipisahkan dalam dua mekanisme, yaitu ion hidrogen dan anion dalam kornea.
Molekul hidrogen merusak permukaan okular dengan mengubah pH, sementara anion
merusak dengan cara denaturasi protein, presipitasi dan koagulasi. Koagulasi protein
umumnya mencegah penetrasi yang lebih lanjut dari zat asam, dan menyebabkan
tampilan ground glass dari stroma korneal yang mengikuti trauma akibat asam. Sehingga
trauma pada mata yang disebabkan oleh zat kimia asam cenderung lebih ringan daripada
trauma yang diakibatkan oleh zat kimia basa.
Bila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi koagulasi protein epitel
kornea yang mengakibatkan kekeruhan pada kornea, sehingga bila konsentrasi tidak tinggi
maka tidak akan bersifat destruktif seperti trauma alkali. Biasanya kerusakan hanya pada
bagian superfisial saja. Koagulasi protein ini terbatas pada daerah kontak bahan asam dengan
jaringan. Koagulasi protein ini dapat mengenai jaringan yang lebih dalam.
rauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan!bahan basa
memiliki dua sifat yaitu hidrofilik dan lipolifik dimana dapat secara cepat untuk penetrasi sel
membran dan masuk ke bilik mata depan, bahkan sampai retina.rauma basa akan
memberikan iritasi ringan pada mata apabila dilihat dari luar. "amun, apabila dilihat pada
bagian dalam mata, trauma basa ini mengakibatkan suatu kega#atdaruratan. Basa akanmenembus kornea, kamera okuli anterior sampai retina dengan cepat, sehingga berakhir
dengan kebutaan. $ada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan kolagen kornea.
Bahan kimia basa bersifat koagulasi sel dan terjadi proses safonifikasi, disertai dengan
dehidrasi %Arthur Lim Siew Ming and Ian J, 2005).
Penatalaksanaan
$enatalaksanaan pada trauma mata bergantung pada berat ringannya trauma ataupun
jenis trauma itu sendiri. "amun demikian ada empat tujuan utama dalam mengatasi kasus
trauma okular adalah memperbaiki penglihatan, mencegah terjadinya infeksi,
mempertahankan struktur dan anatomi mata, mencegah sekuele jangka panjang. rauma
kimia merupakan satu!satunya jenis trauma yang tidak membutuhkan anamnesa dan
pemeriksaan secara teliti. atalaksana trauma kimia mencakup&
-
8/18/2019 tutorial blok mata
2/5
$enatalaksanaan Emergency
'rigasi merupakan hal yang krusial untuk meminimalkan durasi kontak mata dengan
bahan kimia dan untuk menormalisasi pH pada saccus konjungti(a yang harus dilakukan
sesegera mungkin. )arutan normal saline %atau yang setara* harus digunakan untuk
mengirigasi mata selama +!- menit samapi pH mata menjadi normal %/,-*. $ada trauma
basa hendaknya dilakukan irigasi lebih lama, paling sedikit 0 ml dalam - menit. Makin
lama makin baik. 1ika perlu dapat diberikan anastesi topikal,larutan natrium bikarbonat -2,
dan antibiotik. 'rigasi dalam #aktu yang lama lebih baik menggunakan irigasi dengan kontak
lensa %lensa yang terhubung dengan sebuah kanul untuk mengirigasi mata dengan aliran yang
konstan.
Double e(ersi pada kelopak mata dilakukan untuk memindahkan material yang
terdapat pada bola mata. Selain itu tindakan ini dapat menghindarkan terjadinya perlengketan
antara konjungti(a palpebra, konjungti(a bulbi, dan konjungti(a forniks. 3ebridemen pada
daerah epitel kornea yang mengalami nekrotik sehingga dapat terjadi re!epitelisasi pada
kornea. Selanjutnya diberikan bebat %(erban* pada mata, lensa kontak lembek dan artificial
tear %air mata buatan*.
$enatalaksanaan Medikamentosa
rauma kimia ringan %derajat + dan 0* dapat diterapi dengan pemberian obat!obatan
seperti steroid topikal, sikloplegik, dan antibiotik profilaksis selama / hari. Sedangkan pada
trauma kimia berat, pemberian obat!obatan bertujuan untuk mengurangi inflamasi, membantu
regenerasi epitel dan mencegah terjadinya ulkus kornea.
Steroid bertujuan untuk mengurangi inflamasi dan infiltrasi neutofil. "amun
pemberian steroid dapat menghambat penyembuhan stroma dengan menurunkan sintesis
kolagen dan menghambat migrasi fibroblas. 4ntuk itu steroid hanya diberikan secara inisial
dan di tappering off setelah /!+ hari. 3e5ametason ,+2 63 dan $rednisolon ,+2 63
diberikan setiap 0 jam. Bila diperlukan dapat diberikan $rednisolon '7 !0 mg
Sikloplegik untuk mengistirahatkan iris, mencegah iritis dan sinekia posterior. Atropin
+2 63 atau Scopolamin ,02 diberikan 0 kali sehari. Asam askorbat mengembalikan
keadaan jaringan scorbutik dan meningkatkan penyembuhan luka dengan membantu
pembentukan kolagen matur oleh fibroblas kornea. "atrium askorbat +2 topikal diberikan
setiap 0 jam. 4ntuk dosis sitemik dapat diberikan sampai dosis 0 gr.
-
8/18/2019 tutorial blok mata
3/5
Beta bloker karbonik anhidrase inhibitor untuk menurunkan tekanan intra okular dan
mengurangi resiko terjadinya glaukoma sekunder. 3iberikan secara oral asetazolamid
%diamo5* mg. Antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi oleh kuman oportunis.
etrasiklin efektif untuk menghambat kolagenase, menghambat aktifitas netrofil dan
mengurangi pembentukan ulkus. 3apat diberikan bersamaan antara topikal dan sistemik
%doksisiklin + mg*.
Asam hyaluronik untuk membantu proses re!epitelisasi kornea dan menstabilkan
barier fisiologis. Asam Sitrat menghambat akti(itas netrofil dan mengurangi respon
inflamasi. "atrium sitrat +2 topikal diberikan setiap 0 jam selama + hari. ujuannya untuk
mengeliminasi fagosit fase kedua yang terjadi / hari setelah trauma.
$embedahan
$embedahan Segera yang sifatnya segera dibutuhkan untuk re(askularisasi limbus,
mengembalikan populasi sel limbus dan mengembalikan kedudukan forniks.
$embedahan )anjut pada tahap lanjut dapat menggunakan metode berikut&
• $emisahan bagian!bagian yang menyatu pada kasus conjungtival bands dan
simblefaron.
• $emasangan graft membran mukosa atau konjungti(a.
• Koreksi apabila terdapat deformitas pada kelopak mata.
• Keratoplasti dapat ditunda sampai 8 bulan. Makin lama makin baik, hal ini untuk
memaksimalkan resolusi dari proses inflamasi.
• Keratoprosthesis bisa dilakukan pada kerusakan mata yang sangat berat dikarenakan
hasil dari graft kon(ensional sangat buruk.
%Kanski, JJ., 2000).
Arthur Lim Siew Ming and Ian J. Constabe. Coor Atat o! "#hthamoog$ %hird &dition.'ashington. 2005.
Kanski, JJ. Chemi(a Inuries. Cini(a "#thamoog$. &disi keenam. *hiade#hia+ &seier
Limited. 2000.
-
8/18/2019 tutorial blok mata
4/5
STEP 7
Basa terdisosiasi menjadi ion hidroksil dan kation di permukaan bola mata. 'on
hidroksil membuat reaksi saponifikasi pada membran sel asam lemak, sedangkan kation berinteraksi dengan kolagen stroma dan glikosaminoglikan. 1aringan yang rusak ini
menstimulasi respon inflamasi, yang merangsang pelepasan enzim proteolitik, sehingga
memperberat kerusakan jaringan. 'nteraksi ini menyebabkan penetrasi lebih dalam melalui
kornea dan segmen anterior. Hidrasi lanjut dari glikosaminoglikan menyebabkan kekeruhan
kornea. Kolagenase yang terbentuk akan menambah kerusakan kolagen kornea. Berlanjutnya
akti(itas kolagenase menyebabkan terjadinya perlunakan kornea.
Hidrasi kolagen menyebabkan distorsi dan pemendekan fibril sehingga terjadi
perubahan pada jalinan trabekulum yang selanjutnya dapat menyebabkan peningkatan
tekanan intraokular. Mediator inflamasi yang dikeluarkan pada proses ini merangsang
pelepasan prostaglandin yang juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan
intraokular. Basa yang menembus dalam bola mata akan dapat merusak retina sehingga akan
berakhir dengan kebutaan penderita.
rauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang sangat ga#at pada
mata. Basa akan menembus dengan cepat ke kornea, bilik mata depan dan sampai pada
jaringan retina. $roses yang terjadi disebut nekrosis li9uefacti(e. Bahan akustik soda dapat
menembus ke dalam bilik mata depan dalam #aktu / detik. .
$enyulit yang dapat ditimbulkan oleh trauma basa adalah simblefaron, kekeruhan
kornea, edema dan neo(askularisasi kornea, katarak, disertai dengan terjadi ftisis bola
mata + $enyulit jangka panjang dari luka bakar kimia adalah glaukoma sudut tertutup,
pembentukan jaringan parut kornea, simblefaron, entropion, dan keratitis sika %'lyas, 0+*.
$atogenesis
Bahan asam dan basa menyebabkan trauma dengan mekanisme yang berbeda. Baik
bahan asam %pH:; alkali
-
8/18/2019 tutorial blok mata
5/5
mempresipitasi kalsium sehingga menyebabkan hipokalsemi dan metastasis kalsifikasi yang
dapat mengancam ji#a.
Bahan alkali dapat menyebabkan nekrosis likuefaksi yang potensial lebih berbahaya
dibandingkan bahan asam. )arutan alkali mencairkan jaringan dengan jalan mendenaturasi
protein dan saponifikasi jaringan lemak. )arutan alkali ini dapat terus mempenetrasi lapisan
kornea bahkan lama setelah trauma terjadi.
Kerusakan jangka panjang pada konjungti(a dan kornea meliputi defek pada epitel
kornea, simblefaron serta pembentukan jaringan sikatriks. $enetrasi yang dalam dapat
menyebabkan pemecahan dan presipitasi glikosaminoglikan dan opasitas lapisan stroma
kornea. 1ika terjadi penetrasi pada bilik mata depan, dapat terjadi kerusakan iris dan lensa.
Kerusakan epitel silier dapat menggangu sekresi asam askorbat yang diperlukan untuk
produksi kolagen dan repair kornea. Selain itu dapat terjadi hipotoni dan ptisis bulbi.
$roses penyembuhan dapat terjadi pada epitel kornea dan stroma melalui proses
migrasi sel epitel dari stem cells pada daerah limbus. Kolagen stroma yang rusak akan
difagositosis dan dibentuk kembali %Kanski, 0++*.
'lyas S. rauma mata. 3alam& 'lmu $enyakit Mata. 6disi ketiga. 1akarta. Balai $enerbit
@K4'. 0+.
Kanski 1ack 1, editor. linical ophtalmology a sistemic approach./th ed. 6lse(ier 0++