tutor 2.3
-
Upload
beatrix-saragih -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of tutor 2.3
-
8/10/2019 tutor 2.3
1/11
-
8/10/2019 tutor 2.3
2/11
dinyalakan dan tersedotlah bagian-bagian janin ke dalam mesin tersebut.
Dalam teknik menggugurkan kandungan ini tubuh bayi menjadi berantakandan ari-ari (plasenta) akan tertarik dari dinding rahim.
Setelah proses pengguguran kandungandilakukan didapat hasilpenyedotan yang berupa darah, cairan ketuban, bagian plasenta dan tubuh
janin dalam wadah berupa botol yang terhubung dengan mesin penyedot.
Cara menggugurkan kandungan dengan teknik ini bukanlah suatu hal
yang tidak beresiko. Bila tidak hati-hati, ujung alat hisap dapat salah
menghisap dinding rahim dan mengakibatkan robeknya dinding rahim. Pada
kasus yang fatal bisa terjadi pendarahan yang sangat hebat dan dapatberakhir dengan operasi pengangkatan rahim. Selain resiko tersebut pada
teknik menggugurkan kandungan dengan cara penyedotan bisa saja
terjadi komplikasi paska aborsiseperti peradangan atau infeksi yang
disebabkan adanya bagian janin/sisa plasenta yang tertinggal dalam rahim
pada proses penyedotan.
o Metode Racun Garam (Saline Salt Poisoned)Cara menggugurkan kandungan dengan teknik ini hanya diperkenankan
secara medis untuk usia kehamilan 16 minggu. Berbeda dengan teknik
menggugurkan kandungan yang lain, teknik ini menggunakan cairan yangbersifat racun untuk menggugurkan kandungan.
Secara teknis proses pengguguran kandunganterjadi dengan cara
meracuni air ketuban. Berhubung cara ini menggunakan cairan untuk
meracuni air ketuban tentunya cara ini hanya dapat dilakukan setelah
terbentuk ketuban yang cukup untuk melingkupi janin. Sebelum
memasukkan racun garam (saline) tenaga medis akan mengambil cairanketuban hingga 250 ml lalu menggantinya dengan larutan konsentrasi garam
yang bersifat racun tadi.
Janin yang dikala itu sudah belajar untuk bernafas kemudian menelan
konsentrat racun tersebut dan terjadilah proses keracunan yang diakhiri
dengan aborsi. Sesaat setelah cairan tersebut disuntikkan kulit janin akanterbakar dan kemudian dalam 1 jam janin matididalam kandungan. Setelah
35 jam dari waktu awal penyuntikan, ibu akan melahirkan janin yang telah
mati tersebut dengan kulit hitam terbakar.
Cara menggugurkan kandungan dengan teknik suntikan garam ini jugamemberikan efek sampingpada wanita pemakainya yang disebut
"Konsumsi Koagulopati" (pembekuan darah yang tak terkendali diseluruh
tubuh). Resiko pengguguran kandungan ini adalah timbulnya pendarahanhebat dan efek samping serius pada sistim syaraf sentral. Serangan jantung
mendadak, koma, atau kematian mungkin juga dihasilkan oleh suntikansaline lewat sistim pembuluh darah.
o Metode Dilatasi dan Evakuasi (D&E)
Cara menggugurkan kandungan dengan teknik pemotongan danpengangkatan inihanya diperkenankan secara medis untuk usia kehamilan
maksimum 24 minggu. Hampir sama dengan menggugurkan kandungan
menggunakan teknik D&C, pada teknik ini digunakan tang penjepit/forsep
dengan ujung tajam untuk merobek janin dan menjepit bagian tubuh janin.
Secara teknis tenaga medis yang melakukan pengguguran
kandunganakan memasukkan tang tersebut ke dalam rahim dan merobektubuh janin menggunakan ujungnya yang tajam. Setelah itu tubuh janin
tersebut akan dijepit dan dikeluarkan secara berulang ulang sampai rahim
menjadi bersih.
Berhubung pada usia kehamilan ini tulang dan tengkorak janin sudah mulai
mengeras, resiko robeknya dinding rahim sewaktu pengeluaran tulang
tersebut menjadi besar dan mengakibatkan luka pada dinding rahim. Sama
seperti cara menggugurkan kandungan lainnya, resiko yang ada bila
menggugurkan kandungan dengan teknik ini adalah terjadinya infeksi pada
rahimyang berakhir pada operasi pengangkatan rahim.
o
Suntikan Methotrexate (MTX)Cara menggugurkan kandungan dengan teknik ini hanya diperkenankan
secara medis untuk usia kehamilan trisemester I. Sesuai dengan namanya,
proses pengguguran kandungan dilakukan dengan menyuntikkan obat MTXkedalam ibu hamil.
Secara teknis prosedur pengguguran kandungan dengan metode
http://www.armhando.com/http://www.armhando.com/http://www.armhando.com/http://www.armhando.com/ -
8/10/2019 tutor 2.3
3/11
suntikan methotrexateini sama dengan RU 486, bedanya obat ini
disuntikkan langsung ke dalam tubuh ibu. Setelah disuntikkan dalam tubuh,MTX akan menetralisir asam folat yang penting untuk pertumbuhan janin.
Obat ini juga menekan pertumbuhan plasenta sehingga plasenta tidak bisa
lagi berfungsi sebagai pemasok makanan ke janin. Selain dari pada itu MTXjuga akan menekan produksi hormon HCG dan Progrsteron sehingga memicu
terjadinya keguguran.
Berbeda dengan pengguanaan PIL RU 486, cara menggugurkan kandungan
dengan teknik ini bisa memakan waktu hingga maksimal 42 hari
tergantung tingkat kekebalan tubuh ibu hamil. Catatan medis menyatakan
pernah terjadi suatu kasus dimana wanita mengalami pendarahan secaraterus menerus dalam 42 hari tersebut dan janin memang dapat keluar/gugur
kapan saja. Setelah 42 hari tersebut ibu hamil akan diminta berkunjung
kembali ke klinik aborsi untuk diperiksa apakah telah terjadi abortus
sempurna atau belum.
Bila diperlukan, akan diambil tindakan medis berupa operasi untuk
mengeluarkan janin dari dalam kandungan. Sebetulnya penggunaan MTX dibeberapa negara jarang dipakai untuk tujuan pengguguran kandungan. Ini
disebabkan karena MTX lebih bersifat racun dan efek sampingnya sangat
sulit untuk diprediksi.
Efek samping penggunaan MTX antara lain adalah sakit kepala, rasa sakit,
diare, penglihatan yang menjadi kabur, dan yang lebih serius adalah depresi
sumsum tulang belakang, kekuragan darah, kerusakan fungsi hati, dan sakit
paru-paru. MTX sendiri memang semula digunakan untuk menekan
pertumbuhan kanker bukan digunakan untuk melakukan pengguguran
kandungan.
o
Menggunakan Pil Roussell-Uclaf (RU-486)Cara menggugurkan kandungan dengan teknik ini hanya diperkenankan
secara medis untuk usia kehamilan trisemester I. Sesuai dengan namanya,
proses pengguguran kandungan dilakukan dengan mengkonsumsi PIL RU486 yang juga dikenal dengan nama pasar PIL ABORSI PERANCIS.
Secara teknis pil ini menggunakan 2 hormon sintetis (mifepristone dan
misoprostol) yang secara kimiawi akan memicu induksi di usia kehamilan 5-
9 minggu. Cara menggugurkan kandungan dengan PIL RU 486 ini adalahpemblokiran hormon progesterone sehingga tidak ada nutrisi yang masuk ke
plasenta dan janin. Dengan demikian janin tidak mendapat makanan dan
tidak berkembang dengan baik.
Selang beberapa waktu setelah meminum PIL RU 486 tersebut biasanyawanita akan diberikan suntikan hormon prostaglanding yang memicu
kontraksi rahim sehingga janin terlepas dari rahim. Setelah janin terlepas
dari rahim wanita akan diperiksa lagi untuk mengetahui apakah
aborsi/pengguguran kandungan telah terlaksana dengan sempurna atau
belum. Jika aborsi belum terjadi dengan sempurna, maka dilakukan tindakanoperasi untuk mengeluarkan janin/sisa janin dan plasenta dari rahim,
Menurut catatan statistik, teknik menggugurkan kandungan dengan
penggunakan PIL RU 486(PIL ABORSI PERANCIS) dapat mengakibatkan
seorang wanita mengalami pendarahan hebat, pusing-pusing, mual muntah
hingga berakibat pada kematian. Beberapa kasus lain tercatat bahwa
penggunaan pil tersebut dapat mengakibatkan serangan jantung.
Teknik menggugurkan kandungan dengan Pil Aborsi Perancisini
ternyata tidak saja mempengaruhi kehamilan yang sedang berlangsung tetapidapat mempengaruhi kehamilan (yang diinginkan) berikutnya. Seorang ibu
dapat mengalami keguguran spontansampai dengan ancaman memiliki
bayi cacat akibat rusaknya system hormon ibu.
o Metode D&C - Dilatasi dan Kerokan
Cara menggugurkan kandungan dengan teknik ini hanya diperkenankansecara medis untuk usia kehamilan trisemester I. Sesuai dengan namanya,
teknik yang digunakan untuk menggugurkan kandungan adalah dengan
cara melakukan pemotongan dan kerokan pada rahim untukmengangkat bagian janin dan plasenta.
Secara teknis untuk menggugurkan kandungan dengan cara ini digunakanpisau baja yang tajam untuk memotong. Sebelum dilakukan proses
pengguguran kandungan, mulut rahim akan dibuka dan dimekarkan dengan
-
8/10/2019 tutor 2.3
4/11
paksa untuk memasukkan pisau tersebut. Setelah pisau dapat masuk
kedalam rahim, ahli medisakan melakukan pemotongan pada tubuh janin
menjadi bagian-bagian kecil.
Hukum KesehatanAborsi Menurut Hukum di Indonesia Desember 16, 2010
Posted by teknosehat inBioetik & Biohukum,HUKUM KESEHATAN.
trackback
Aborsi Menurut Hukum di IndonesiaBilly N.
Pertentangan moral & agama merupakan masalah terbesar yang sampai
sekarang masih mempersulit adanya kesepakatan tentang kebijakan
penanggulangan masalah aborsi. Oleh karena itu, aborsi yang ilegal & tidak
sesuai dengan cara-cara medis masih tetap berjalan & tetap merupakan
masalah besar yang masih mengancam perempuan dalam masa reproduksi.Dengan perkembangan ilmu pengetahuan, baik teknologi maupun hukum
sampai saat ini, para dokter kini harus berhadapan dengan adanya hak
otonomi pasien. Dalam hak otonomi ini, pasien berhak menentukan sendiri
tindakan apa yang hendak dilakukan dokter terhadap dirinya, maupun
berhak menolaknya. Sedangkan jika tidak puas, maka pasien akan berupaya
untuk menuntut ganti rugi atas dasar kelalaian yang dilakukan doktertersebut. Timbulnya berbagai pembicaraan & undang-undang soal hak
otonomi perempuan membuat hak atas diri sendiri ini memasuki area
wacana soal aborsi, atau penentuan dari pihak perempuan yang merasaberhak juga untuk menentukan nasibnya sendiri terhadap adanya kehamilan
yang tidak diinginkannya. Namun, bila dilihat dari sisi para pelaku pelayanan
kesehatan ini, seorang dokter pada waktu lulus, sudah bersumpah untukakan tetap selalu menghormati setiap kehidupan insani mulai dari saat
pembuahan sampai saat meninggal. Karenanya, tindakan aborsi ini sangat
bertentangan dengan sumpah dokter sebagai pihak yang selalu menjadi
pelaku utama (selain para tenaga kesehatan baik formal maupun non-formallainnya) dalam hal tindakan aborsi ini. Pengguguran atau aborsi dianggap
suatu pelanggaran pidana.
Sampai saat ini, di banyak negara masih banyak tanggapan yang berbeda-
beda tentang aborsi. Para ahli agama, ahli kesehatan, ahli hukum, & ahlisosial-ekonomi memberikan pernyataan yang masing-masing ada yang
bersifat menentang, abstain, bahkan mendukung. Para ahli agama
memandang bahwa apapun alasannya aborsi merupakan perbuatan yangbertentangan dengan agama karena bersifat menghilangkan nyawa janin
yang berarti melakukan pembunuhan, walaupun ada yang berpendapatbahwa nyawa janin belum ada sebelum 90 hari. Ahli kesehatan secara mutlak
belum memberikan tanggapan yang pasti, secara samar-samar terlihat
adanya kesepakatan bahwa aborsi dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan penyebab, masa depan anak serta alasan psikologis
keluarga terutama ibu, asal dilakukan dengan cara-cara yang memenuhikondisi & syarat-syarat tertentu. Begitu juga dengan ahli sosial
kemasyarakatan yang mempunyai pandangan yang tidak berbeda jauh
dengan ahli kesehatan. Namun pada umumnya, para ahli-ahli tersebut
menentang dilakukannya aborsi buatan, meskipun jika berhadapan dengan
masalah kesehatan (keselamatan nyawa ibu) mereka dapat memahami dapat
dilakukannya aborsi buatan. Dilihat dari adanya undang-undang yang
diberlakukan di banyak negara, setiap negara memiliki undang-undang yangmelarang dilakukannya aborsi buatan meskipun pelarangannya tidak bersifat
mutlak.
Sampai saat ini praktik aborsi masih terus berlangsung, baik yang legalmaupun yang ilegal. Bahkan menurut Azrul Azwar, sumbangan aborsi ilegal
di Indonesia mencapai kurang lebih 50 persen dari angka kematian ibu (AKI),
sementara angka kematian ibu di Indonesia (AKI) ini adalah yang tertinggi di
Asia.
Dari segi medis adapun tahapan-tahapan aborsi spontan adalah sebagai
berikut:
Aborsi iminens, yaitu adanya tanda-tanda perdarahan yang mengancamadanya aborsi, di mana janin sendiri belum terlepas dari rahim. Keadaan
seperti masih dapat diselamatkan dengan pemberian obat hormonal serta
istirahat total.Aborsi insipiens,yaitu aborsi yang sedang berlangsung, di mana terjadi
perdarahan yang banyak disertai janin yang terlepas dari rahim. Jenis seperti
ini biasanya janin sudah tidak dapat lagi diselamatkan.Aborsi inkomplitus, yaitu sudah terjadi pembukaan rahim, janin sudah
terlepas & keluar dari dalam rahim namun masih ada sisa plasenta yang
menempel dalam rahim, & menimbulkan perdahan yang banyak sebelum
http://hukumkes.wordpress.com/category/bioetik-biohukum/http://hukumkes.wordpress.com/category/bioetik-biohukum/http://hukumkes.wordpress.com/category/bioetik-biohukum/http://hukumkes.wordpress.com/category/hukum-kesehatan/http://hukumkes.wordpress.com/category/hukum-kesehatan/http://hukumkes.wordpress.com/category/hukum-kesehatan/http://hukumkes.wordpress.com/2010/12/16/aborsi-menurut-hukum-di-indonesia/trackback/http://hukumkes.wordpress.com/2010/12/16/aborsi-menurut-hukum-di-indonesia/trackback/http://hukumkes.wordpress.com/2010/12/16/aborsi-menurut-hukum-di-indonesia/trackback/http://hukumkes.wordpress.com/category/hukum-kesehatan/http://hukumkes.wordpress.com/category/bioetik-biohukum/ -
8/10/2019 tutor 2.3
5/11
akhirnya plasenta benar-benar keluar dari rahim. Pengobatannya harus
dilakukan kuretase untuk mengeluarkan sisa plasenta ini.Aborsi komplitus, yaitu aborsi di mana janin & plasenta sudah keluar secara
lengkap dari dalam rahim, walaupun masih ada sisa-sisa perdarahan yang
kadang masih memerlukan tindakan kuretase untuk membersihkannya.Di Indonesia adapun ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan soal
aborsi & penyebabnya dapat dilihat pada:KUHP Bab XIX Pasal 229,346 s/d 349:
Pasal 229: Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang perempuan atau
menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyaktiga ribu rupiah.
Pasal 346: Seorang perempuan yang dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
Pasal 347:
(1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan
seorang perempuan tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjarapaling lama duabelas tahun.
Pasal 348:
Dari rumusan pasal-pasal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa:1. Seorang perempuan hamil yang dengan sengaja melakukan aborsi atau ia
menyuruh orang lain, diancam hukuman empat tahun penjara.
2. Seseorang yang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap ibu hamil
dengan tanpa persetujuan ibu hamil tersebut, diancam hukuman penjara 12
tahun, & jika ibu hamil tersebut mati, diancam penjara 15 tahun penjara.
3. Jika dengan persetujuan ibu hamil, maka diancam hukuman 5,5 tahun
penjara & bila ibu hamil tersebut mati diancam hukuman 7 tahun penjara.4. Jika yang melakukan & atau membantu melakukan aborsi tersebut seorang
dokter, bidan atau juru obat ancaman hukumannya ditambah sepertiganya &
hak untuk berpraktik dapat dicabut.5. Setiap janin yang dikandung sampai akhirnya nanti dilahirkan berhak
untuk hidup serta mempertahankan hidupnya.
Sikap para dokter se-dunia terhadap pengguguran terutama dirumuskan
dalam Pernyataan Oslo pada tahun 1970, yang terutama menyoroti hal
pengguguran berdasarkan indikasi medis. Rumusan itu berbunyi
sebagai berikut:
1. Prinsip moral dasar yang menjiwai seorang dokter ialah rasa hormatterhadap kehidupan manusia sebagaimana diungkapkan dalam sebuah pasal
Pernyataan Geneva: Saya akan menjujung tinggi rasa hormat terhadap hidup
insani sejak saat pembuahan.2. Keadaan yang menimbulkan pertentangan antara kepentingan vital
seorang ibu & kepentingan vital anaknya yang belum dilahirkan inimenciptakan suatu dilema & menimbulkan pertanyaan: Apakah kehamilan
ini harusnya diakhiri dengan sengaja atau tidak?
3. Perbedaan jawaban atas keadaan ini dikarenakan adanya perbedaan sikap
terhadap hidup bayi yang belum dilahirkan. Perbedaan sikap ini adalah soal
keyakinan pribadi & hati nurani yang harus dihormati.4. Bukanlah tugas profesi kedokteran untuk menentukan sikap & peraturan
negara atau masyarakat manapun dalam hal ini, tetapi justru adalah
kewajiban semua pihak mengusahakan perlindungan bagi pasien-pasien &
melindungi hak dokter di tengah masyarakat.
5. Oleh sebab itu di mana hukum memperbolehkan pelaksanaan
pengguguran terapetis, atau pembuatan UU ke arah itu sedang dipikirkan, &
hal ini tidak bertentangan dengan kebijaksanaan dari ikatan dokter nasional,serta dimana dewan pembuat undang-undang itu ingin atau mau
mendengarkan petunjuk dari profesi medis, maka prinsip-prinsip berikut ini
diakui:a. Pengguguran hendaklah dilakukan hanya sebagai suatu tindakan terapetis.
b. Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan seyogyanya sedapat
mungkin disetujui secara tertulis oleh dua orang dokter yang dipilih berkat
kompetensi profesional mereka.
c. Prosedur itu hendaklah dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten
dalam instalasi-instalasi yang disetujui oleh suatu otoritas yang sah.
d. Jika seorang dokter merasa bahwa keyakinan hati nuraninya tidakmengizinkan dirinya menganjurkan atau melakukan pengguguran, ia berhak
mengundurkan diri & menyerahkan kelangsungan pengurusan medis kepada
koleganya yang kompeten.6. Meskipun pernyataan ini didukung oleh General Assembly of The World
Medical Association, namun tidak perlu dipandang sebagai mengikat ikatan-
ikatan yang menjadi anggota, kecuali kalau hal itu diterima oleh ikatan itu.Karenanya dihimbau bagi para dokter ataupun tenaga kesehatan lainnya
agar:
1. Tindakan aborsi hanya dilakukan sebagai suatu tindakan terapeutik.
-
8/10/2019 tutor 2.3
6/11
2. Suatu keputusan untuk menghentikan kehamilan, sedapat mungkin
disetujui secara tertulis oleh minimal dua orang dokter yang kompeten &berwenang.
3. Prosedur tersebut hendaknya dilakukan oleh seorang dokter yang
kompeten di instansi kesehatan tertententu yang diakui oleh suatu otoritasyang sah.
4. Jika dokter tersebut merasa bahwa hati nuraninya tidak sanggupmelakukan tindakan pengguguran, maka hendaknya ia mengundurkan diri
serta menyerahkan pelaksanaan tindakan medis ini pada teman sejawat
lainnya yang juga kompeten .
5. Selain memahami & menghayati sumpah profesi & kode etik, para dokter &
tenaga kesehatan juga perlu meningkatkan pemahaman agama yangdianutnya.
Pada beberapa negara seperti Singapura, Cina, & Tunisia, aborsi dilegalkan
oleh pemerintahnya masing-masing dengan tujuan untuk membatasi
pertumbuhan guna meningkatkan kesejahteraan. Negara Swedia, Inggris, &
Italia atas dasar sosiomedik, sedangkan di Jepang atas dasar sosial.
Untuk masyarakat agar dihimbau untuk:1. Sedapat mungkin menghindari hubungan suami isteri pada pasangan yang
tidak/belum menikah.
2. Bagi para suami isteri yang tidak merencanakan untuk menambah jumlah
anak, agar mengikuti program KB.
3. Bagi para pekerja seks komersial agar selalu menggunakan kondom pada
saat melakukan hubungan intim dengan pelanggannya.4. Meningkatkan pengetahuan agama agar selalu terhindar dari perbuatan
yang dilarang oleh agamanya.
5. Menuntut pada pemerintah agar memberikan tindakan hukuman yangseberat-beratnya bagi para pemerkosa ataupun pelaku tindakan
pelecehan/kekerasan seksual lainnya, agar para kriminal maupun calon
pelaku kriminal ini berpikir panjang untuk melakukan tindakan-tindakan
tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tersebut, dapatlah kiranya ditarik kesimpulan sebagaiberikut:
1. aborsi secara umum dibagi atas aborsi spontan & aborsi provokatus
(buatan). Aborsi provokatus (buatan) secara aspek hukum dapat golongkan
menjadi dua, yaitu aborsi provokatus terapetikus (buatan legal) & aborsi
provokatus kriminalis (buatan ilegal).2. Dalam perundang-undangan Indonesia, pengaturan tentang aborsi
terdapat dalam dua undang-undang yaitu KUHP & UU Kesehatan.
3. Dalam KUHP & UU Kesehatan diatur ancaman hukuman melakukan aborsi(pengguguran kandungan, tidak disebutkan soal jenis aborsinya), sedangkan
aborsi buatan legal (terapetikus atau medisinalis), diatur dalam UUKesehatan.
4. Penghayatan & pengamalan sumpah profesi & kode etik masing-masing
tenaga kesehatan, secara tidak langsung dapat mengurangi terjadinya aborsi
buatan ilegal, lebih lagi jika diikuti dengan pendalaman & pemahaman ajaran
agama masing-masing.(c)Hukum-Kesehatan.web.id
5. Aspek Hukum
Menurut hukum-hukum yang berlaku di Indonesia, aborsi ataupengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan istilah
"Abortus Provocatus Criminalis"
Yang dikenai hukuman dalam hal ini :
1. Ibu yang melakukan abortus
2. Dokter/bidan/dukun/tenaga kesehatan lain yang
melakukan aborsi
3. Orang-orang/pihak yang mendukung terlaksananya aborsi
Beberapa pasal yang terkait adalah :
KUHP pasal 299, 346, 347, 348, 349 tentang larangan penggugurankandungan.
UU RI No. 1 tahun 1946 menyatakan aborsi merupakan tindakan
pelanggaran hukum.
-
8/10/2019 tutor 2.3
7/11
UU RI No. 7 tahun 1984 tentanf menghapus diskriminasi padawanita.
UU RI No. 23 tahun 1992, pasal 15 : abortus diperbolehkan dengan
alasan medis.
Pasal 77c : kebebasan menentukan
reproduksi
Pasal 80 : dokter boleh melakukanaborsi yang aman.
Apabila ditinjau dari Human Rights (HAM) :
o Setiap manusia berhak kapan mereka bereproduksi
o RUU pasal 7 : berhak menentukan kapan dan jumlahreproduksi.
o RUU Kesehatan pasal 63
1. Aspek Etika Kedokteran
Bunyi lafal sumpah dokter : Saya akan merahasiakan segala sesuatu
yang saya ketahui dari pasien bahkan hingga pasien meninggal.
Bunyi lafal sumpah dokter : Saya akan menghormati setiap hidupinsane mulai dari pembuahan.
Penjelasan Pasal 7c KODEKI : Abortus Provokatus dapat dibenarkan
dalam tindakan pengobatan/media
Pasal 10 KODEKI : Dokter wajib mengingat akan kewajibannyamelindungi hidup tiap insani.
1. Aspek agama
"Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena
sebab-sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena
kerusuhan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara keselamatannyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara
keselamatan nyawa manusia semuanya." (QS Al-Maidah:32)
"Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karenakemiskinan. Kami akan memberikan rizki kepada mereka dan
kepadamu."(QS Al An'aam : 151)
Aspek Hukum
Sesuai dengan hukum yang ada di Indonesia tindakan aborsi yang dilakukanoleh siapapun bukan karena alasan medis merupakan tindak pidana.
Sehingga dalam scenario ini dokter yang melakukan aborsi kepada gadis
tersebut telah melakukan tindakan yang melanggar undang-undang serta
peraturan yang ada. Oleh sebab itu dokter keluarga yang mengetahui haltersebut diwajibkan untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib agar
tidak terjadi praktek serupa serta korban yang bertambah
Aspek Agama
Beberapa pandangan agama tentang aborsi adalah sebagai beriku :
1.
Islam
Majelis Ulama Indonesia memfatwakan bahwa :
1. Aborsi haram hukumnya sejak terjadinya implantasiblastosis pada dinding rahim ibu (nidasi).
2. Aborsi dibolehkan karena adanya uzur, baik yang bersifat
darurat ataupun hajat.
1. Keadaan darurat yang berkaitan dengan kehamilah
yang membolehkan aborsi adalah:
1. Perempuan hamil menderita sakit fisik
berat seperti kanker stadium lanjut, TBC
dengan caverna dan penyakit-penyakit fisikberat lainnya yang harus ditetapkan oleh
Tim Dokter.
2. Dalam keadaan di mana kehamilan
mengancam nyawa si ibu.
2. Keadaan hajat yang berkaitan dengan kehamilanyang dapat membolehkan aborsi adalah:
-
8/10/2019 tutor 2.3
8/11
1. Janin yang dikandung dideteksi menderita
cacat genetic yang kalau lahir kelak sulitdisembuhkan.
2. Kehamilan akibat perkosaan yang
ditetapkan oleh Tim yang berwenang yangdidalamnya terdapat antara lain keluarga
korban, dokter, dan ulama.3. Kebolehan aborsi sebagaimana dimaksud huruf b
harus dilakukan sebelum janin berusia 40 hari.
3. Aborsi haram hukumnya dilakukan pada kehamilan yang
terjadi akibat zina.
2. Kristen
Secara singkat di dalam Al Kitab dapat disimpulkan bahwa aborsi dalam
bentuk dan alasan apapun dilarang karena :
1. Apabila ada sperma dan ovum telah bertwmu maka unsure
kehidupan telah ada.
2.
Abortus pada janin yang cacat tidak diperbolehkan karenaTuhan mempunyai rencana lain pada hidup seorang manusia
3. Anak adalah pemberian Tuhan.
4. Bila terjadi kasus pemerkosaan, diharapkan keluarga serta
orang-orang terdekat dapat memberi semangat.
5. Aborsi untuk menyembunyikan aib tidak dibenarkan
Dalam Alkitab dikatakan dengan jelas betapa Tuhan sangat tidak
berkenan atas pembunuhan seperti yang dilakukan dalam tindakan
aborsi.
a. Jangan pernah berpikir bahwa janin dalam kandungan
itu belum memiliki nyawa.
Yer 1:5 ~ Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim
ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau
keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku
telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-
bangsa.
b. Hukuman bagi para pelaku aborsi sangat keras.
Kel 21:22-25 ~ Apabila ada orang berkelahi dan seorang
dari mereka tertumbuk kepada seorang perempuan yang
sedang mengandung, sehingga keguguran kandungan, tetapi
tidak mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka
pastilah ia didenda sebanyak yang dikenakan oleh suami
perempuan itu kepadanya, dan ia harus membayarnya
menurut putusan hakim. Tetapi jika perempuan itu
mendapat kecelakaan yang membawa maut, maka engkau
harus memberikan nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi
ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti
lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak.
c. Aborsi karena alasan janin yang cacat tidak dibenarkan
Tuhan.
Yoh 9:1-3~ Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang
yang buta sejak lahirnya. Murid-muridNya bertanya
kepadaNya: Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini
sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
Jawab Yesus: Bukan dia dan bukan juga orang tuanya,
tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di
dalam dia
-
8/10/2019 tutor 2.3
9/11
d. Aborsi karena ingin menyembunyikan aib tidak
dibenarkan Tuhan.
Kej 19:36-38 ~ Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu
dari ayah mereka. Yang lebih tua melahirkan seorang anak
laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab
yang sekarang. Yang lebih mudapun melahirkan seorang
anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani
Amon yang sekarang.
Kej 50:20; Rom 8:28
e. Tuhan tidak pernah memperkenankan anak manusia
dikorbankan. Apapun alasannya.
Kel 1:15-17 ~ Raja Mesir juga memerintahkan kepada
bidan-bidan yang menolong perempuan Ibrani, seorang
bernama Sifra dan yang lain bernama Pua, katanya: Apabila
kamu menolong perempuan Ibrani pada waktu bersalin,
kamu harus memperhatikan waktu anak itu lahir: jika anak
laki-laki, kamu harus membunuhnya, tetapi jika anak
perempuan, bolehlah ia hidup. Tetapi bidan-bidan itu takut
akan Allah dan tidak melakukan seperti yang dikatakan raja
Mesir kepada mereka, dan membiarkan bayi-bayi itu hidup.
f.
Anak-anak adalah pemberian Tuhan. Jagalah sebaik-
baiknya.
Kej 30:1-2 ~ Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak
melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada
kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: Berikanlah
kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati. Maka
bangkitlah amarah Yakub terhadap Rahel dan ia berkata:
Akukah pengganti Allah, yang telah menghalangi engkau
mengandung?
Mzm 127:3-5 ~ Sesungguhnya, anak laki-laki adalah milik
pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu
upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,
demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah
orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan
semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia
berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
.
1. Katolik
Hampir sama dengan pernyataan agama Kristen, dalam agama
katolik aborsi juga dilarang.
2. Hindu
Aborsi dalam Teologi Hinduisme tergolong pada perbuatan yang disebut
"Himsa karma" yakni salah satu perbuatan dosa yang disejajarkan dengan
membunuh, meyakiti, dan menyiksa. Oleh karena itulah perbuatan aborsidisetarakan dengan menghilangkan nyawa, maka aborsi dalam Agama Hindu
tidak dikenal dan tidak dibenarkan.
1. Budha
-
8/10/2019 tutor 2.3
10/11
Dalam agama budha perlakuan aborsi tidak dibenarkan karena suatu
karma harus diselesaikan dengan cara yang baik, jika tidak maka akan timbulkarma yang lebih buruk lagi.
Aspek Etika Profesi Kedoktersn
Jika dilihat dalam etika kedokteran maka dokter yang melakukan aborsi
tersebut telah melanggar kode etik kedokteran yang berlaku di Indonesiakarena dalam Kode Etik jelas termuat bahwa seorang dokter dilarang
melakukan aborsi kecuali untuk alasan medis. Sehingga dokter tersebut
seharusnya dilaporkan kepada MKEK agar mendapat tindakan dari majelis
tersebut sehingga ke depannya tidak akan terjadi lagi
FK Unsemar surakarta,david anggara
-
8/10/2019 tutor 2.3
11/11