Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak –...

38
1 Treaties Deposited in Treaty Room Volume I - 2020

Transcript of Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak –...

Page 1: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

1

Treaties Deposited in Treaty Room

Volume I - 2020

Page 2: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

2

Page 3: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

JURNAL

PERJANJIAN INTERNASIONAL

Volume I Tahun 2020

”Treaty Journal” diterbitkan oleh Ditjen HPI cq. Setditjen HPI secara berkala (kuartal) dan memuat Perjanjian Internasional yang

ditandatangani oleh Pemerintah Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL HUKUM DAN PERJANJIAN INTERNASIONAL

KEMENTERIAN LUAR NEGERI 2020

Page 4: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang
Page 5: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

i

DAFTAR PERJANJIAN INTERNASIONAL (TERCATAT DAN TERSIMPAN DI TREATY ROOM, KEMENTERIAN LUAR NEGERI)

Teks dapat diakses di www.treaty.kemlu.go.id

1. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK DEMOKRATIK RAKYAT LAOS

Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama di BidangPertahanan - Jakarta, 11 Desember 2019

2. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Memorandum Kerja Sama tentang Kerja Sama Pembangunan Infrastruktur –Jakarta, 26 Desember 2019

3. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Pertukaran Nota mengenai Pinjaman untuk Sektor Proyek RekonstruksiInfrastruktur di Sulawesi Tengah - Jakarta, 7 Januari 2020

4. REPUBLIK INDONESIA – AUSTRALIA Pernyataan Kehendak tentang Kerja Sama di bidang Diplomasi Digital –Jakarta, 8 Januari 2020

5. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Kesehatan - Abu Dhabi, 12 Januari 2020

6. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama di Bidang Pendidikan -Abu Dhabi, 12 Januari 2020

7. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama PenanggulanganTerorisme - Abu Dhabi, 12 Januari 2020

8. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Pertanian dan Diversifikasi Pangan - Abu Dhabi, 12 Januari 2020

Page 6: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

ii

9. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian tentang Kerjasama di Bidang Islam danWakaf - Abu Dhabi, 12 Januari 2020

10. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK ITALIA Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama Bidang Pertanian -Roma, 20 Januari 2020

11. REPUBLIK INDONESIA – JHPIEGO Memorandum Saling Pengertian tentang Program Penguatan SistemKesehatan dl Indonesia – Jakarta, 27 Januari 2020

12. REPUBLIK INDONESIA – JOHNS HOPKINS Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penguatan PencapaianProgram Keluarga Berencana di Indonesia – Baltimore, 3 Februari 2020

13. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK SINGAPURA Nota Kesepahaman antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai KementerianKeuangan Republik Indonesia dan Kepolisian Singapura, Polisi PenjagaPantai Republik Singapura – Jakarta, 3 Februari 2020

14. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK SINGAPURA Persetujuan Eliminasi Pajak Berganda Sehubungan dengan Pajak-Pajak Atas Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020

15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang Pengakuan Timbal Balik terhadap Masing-masing Program Authorized Economic Operator – Korea, 6 Februari 2020

16. REPUBLIK INDONESIA – AUSTRALIA Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama KeamananTransportasi – Canbera, 10 Februari 2020

Page 7: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

iii

17. REPUBLIK INDONESIA – AUSTRALIA Rencana Aksi untuk Kemitraan Strategis Komprehensif (2020-2024) –Canbera, 10 Februari 2020

18. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Pertukaran Nota mengenai Kerjasama Ekonomi dan Pembangunantermasuk Hibah Kapal Patroli Perikanan – Jakarta, 14 Februari 2020

19. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Pertukaran Nota mengenai Kerjasama ekonomi Jepang akan diperluasdengan maksud untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosialRepublik Indonesia untuk tujuan memberikan kontribusi pada pelaksanaanProgram untuk Pengembangan Sektor Perikanan di Pulau-Pulau Luar (Tahap 2) – Jakarta, 14 Februari 2020

20. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Pertukaran Nota mengenai pinjaman Jepang yang akan diperpanjangdengan maksud untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan upayapembangunan Republik Indonesia Pinjaman Program PeningkatanManajemen Ketahanan Bencana dan Manajemen – Jakarta, 14 Februari 2020

21. REPUBLIK INDONESIA – JEPANG Pertukaran Nota mengenai Kerja Sama Ekonomi Jepang akan diperluasdengan maksud untuk mempromosikan pembangunan ekonomi dan sosialRepublik Indonesia dengan tujuan memberikan kontribusi padapelaksanaan Proyek untuk Pengembangan Pulau-Pulau Luar dan Peningkatan Kapasitas Pengawasan Perikanan – Jakarta, 14 Februari 2020

22. REPUBLIK INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama di bidangPertahanan - Abu Dhabi, 24 Februari 2020

23. REPUBLIK INDONESIA – FLORA & FAUNA INTERNASIONAL Memorandum Saling Pengertian tentang Program Kerjasama untukMendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati di Indonesia – Jakarta, 6 Maret 2020

Page 8: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

iv

24. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELANDA Memorandum Saling Pengertian mengenai Kerja Sama Pendidikan dan Pelatihan Diplomatik – Jakarta, 9 Maret 2020

25. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELANDA Pernyataan Kehendak mengenai Meningkatkan Kerja Sama Bilateral dalambidang Perempuan, Perdamaian dan Keamanan – Jakarta, 9 Maret 2020

26. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELANDA Pengaturan Pelaksanaan mengenai Peningkatan Pengelolaan Sampah danSumber Daya yang berkelanjutan menuju Ekonomi Sirkular dan RendahKarbon – Jakarta, 9 Maret 2020

27. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELANDA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama dalam bidangPengelolaan Sampah, Circular Economy dan Kualitas Air – Jakarta, 9 Maret 2020

28. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK FILIPINA Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Logistik dan IndustriPertahanan – Manila, 11 Maret 2020

29. REPUBLIK INDONESIA – KERAJAAN BELANDA Pengaturan Teknis tentang Kerjasama Produksi Berkelanjutan Minyak Kelapa Sawit – Jakarta, 11 Maret 2020

Page 9: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

1

INDONESIA – LAOS

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA DI BIDANG PERTAHANAN -

JAKARTA, 11 DESEMBER 2019 Tujuan Tujuan MSP ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja dalam rangka meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan antara Para Pihak dalam hal yang menjadi kepentingan bersama berdasarkan prinsip kesetaraan, keuntungan bersama, dan penghormatan penuh atas kedaulatan dan keutuhan wilayah. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Saling kunjung delegasi

antara kedua in stitusi pertahanan dan Angkatan Bersenjata di berbagai tingkatan;

2. Pertukaran informasi di bidang kerja sama

pertahanan atau pertukaran pandangan atas permasalahan yang menjadi kepentingan bersama terkait dengan keamanan nasional, regional, dan internasional;

3. Peningkatan pembangunan kapasitas, termasuk pengembangan sumber daya manusia; serta

4. Bidang lain yang disetujui bersama oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku MSP ini mulai berlaku pada tanggal diterimanya pemberitahuan tertulis terakhir yang diserahkan Para Pihak melalui saluran diplomatik atas pemenuhan persyaratan domestik masing-masing Pihak untuk pemberlakuan MSP ini

Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk periode 5 (lima) tahun dan akan secara otomatis diperpanjang untuk periode-periode 5 (lima) tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat menghentikan MSP ini setiap saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis melalui saluran diplomatik sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Lao dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Menteri Pertahanan Nasional Republik Demokratik Rakyat Laos

Page 10: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

2

INDONESIA – JEPANG

MEMORANDUM KERJA SAMA TENTANG KERJA SAMA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR – JAKARTA, 26 DESEMBER 2019 Tujuan Tujuan Memorandum Kerja Sama ini adalah untuk memperkuat dan mengintensifkan kemampuan di bidang pembangunan infrastruktur dan hal terkait lainnya. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Pengelolaan sumber

daya air terpadu, pengelolaan banjir dan sistem drainase, dan sabo;

2. Pengelolaan air limbah domestik;

3. Jalan dan jembatan; 4. Bangunan gedung; 5. Penyediaan perumahan; 6. Pembiayaan lnfrastruktur;7. Pengembangan wilayah

dan perkotaan; 8. Pengelolaan bencana

terkait dengan bidang-bidang tersebut diatas;

9. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia; dan

10. Jasa konstruksi. Bentuk Kerja Sama Berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh Para Pihak dan sesuai dengan hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di negara masing-masing, Para Pihak akan mendorong dan memfasilitasi kerja sama dalam bentuk yang tepat termasuk: 1. Pertukaran informasi dan

pengetahuan antara Para Pihak melalui pelaksanaan lokakarya dan pertemuan rutin lainnya dimana Para Pihak dapat mengundang, apabila diperlukan, perwakilan dari pemerintah daerah, perusahaan maupun sektor swasta terkait;

2. Penelitian dan pengembangan, pelatihan dan kajian melalui pertukaran misi yang terdiri dari para spesialis dan tenaga ahli teknis; dan

3. Bentuk lain yang disepakati oleh Para Pihak

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Kerja sama dalam Memorandum ini akan berlangsung selama jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang melalui kesepakatan Para Pihak Cara Pengakhiran Masing-masing Pihak dapat mengakhiri Memorandum ini setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dimaksud Catatan Khusus MKS ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Jepang dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia dan

Menteri Pertanahan, lnfrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang

Page 11: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

3

INDONESIA – JEPANG

PERTUKARAN NOTA MENGENAI PINJAMAN UNTUK SEKTOR PROYEK REKONSTRUKSI INFRASTRUKTUR DI SULAWESI TENGAH - JAKARTA, 7 JANUARI 2020 1. A loan in Japanese yen up

to the amount of twenty-seven billion nine hundred and seventy million yen (¥27,970,000,000) (hereinafter referred to as "the Loan") will be extended, in accordance with the relevant laws and regulations of Japan, to the Government of the Republic of Indonesia by the Japan International Cooperation Agency (hereinafter referred to as "JICA") for the purpose of implementing the project of the Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL) in Central Sulawesi (hereinafter referred to as "the Project").

2. 1) The Loan will be made available by a loan agreement to be concluded between the Government of the Republic of Indonesia

and JICA. The terms and conditions of the Loan as well as the procedures for its utilization will be governed by the said loan agreement, within the scope of the present understanding, which will contain, inter alia, the following principles: a) The repayment period

will be thirty (30) years after the grace period of ten (10) years;

b) The rate of interest will be nought point nought one per cent (0.01 %) per annum; and

c) The disbursement period will be six (6) years after the date of coming into force of the said loan agreement.

2) The loan agreement mentioned in sub-paragraph (1) above will be concluded after JICA is satisfied with the feasibility

of the Project, including environmental consideration.

3) The disbursement period mentioned in sub-paragraph (1)(c) above may be extended with the consent of the authorities concerned of the two Governments.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Jangka waktu pembayaran adalah tiga puluh (30) tahun setelah tenggang waktu sepuluh (10) tahun. Periode pencairan adalah enam (6) tahun setelah tanggal berlakunya perjanjian pinjaman tersebut. Catatan Khusus EoN ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Republik Indonesia

dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia

Page 12: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

4

INDONESIA – AUSTRALIA

PERNYATAAN KEHENDAK TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG DIPLOMASI DIGITAL – JAKARTA, 8 JANUARI 2020 Berkeinginan kuat untuk membentuk mekanisme yang mendukung penyampaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan dan keterkaitan Para Pihak tentang diplomasi digital; Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dari masing-masing negara; Berkaitan dengan bidang diplomasi digital, Para Pihak telah mencapai kesepahaman untuk bekerja sama dalam hal: 1. Konsultasi Para Pihak berkomitmen

untuk meneruskan proses konsultasi yang telah

berjalan terkait dengan pengembangan dan implementasi strategi diplomasi digital masing- masing pihak, yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas, berbagi pengalaman dan keahlian, dan mendorong pemahaman lintas budaya antara Para Pihak.

2. Kerja Sama Para Pihak bermaksud untuk berbagi informasi mengenai tren yang berkembang serta praktek-praktek yang dilakukan dalam bidang diplomasi digital.

3. Kolaborasi Para Pihak bermaksud untuk berkolaborasi dalam hal pertukaran dan pelatihan pengembangan kapasitas, termasuk program saling

kunjung, program pertukaran, pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan pengembangan profesional lainnya yang terkait dengan aktivitas diplomasi digital. Para Pihak sepakat untuk menindaklanjuti Pernyataan Kehendak ini dalam bentuk Memorandum Saling Pengertian tentang Diplomasi Digital yang akan dikembangkan oleh Para Pihak pada saat yang tepat. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus LoI ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri

dan Charge d'Affaires, Kedutaan Besar Australia di Jakarta

Page 13: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

5

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA KESEHATAN - ABU DHABI, 12 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan dari MSP ini, adalah membentuk kerangka kerja hukum untuk kerja sama di bidang kesehatan. Bidang Kerjasama Para Pihak wajib mendorong kerja sama di bidang kesehatan khususnya di bidang-bidang sebagai berikut: a. Pelayanan Kesehatan; b. Farmasi dan Alat Kesehatan;c. Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit; d. Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kesehatan.

Bentuk Kerjasama Kerja sama di bawah MSP ini dapat dilakukan dalam bentuk: a. Pelatihan dan pengembangan

kapasitas; b. Pertukaran informasi,

pengalaman, pengetahuan, praktek terbaik dan teknologi;

c. Pertukaran para ahli; d. Mendorong portofolio

investasi di sektor kesehatan. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk jangka waktu 3 tahun

Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya melalui saluran diplomatik setidaknya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Kesehatan dan Pencegahan Persatuan Emirat Arab

Page 14: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

6

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DI BIDANG PENDIDIKAN - ABU DHABI, 12 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan MSP ini adalah untuk mendorong dan mengembangkan kerja sama dalam bidang pendidikan di kedua negara. Bidang Kerjasama Para Pihak akan melakukan pertukaran informasi dan pengalaman dalam bidang berikut: a. Pendidikan dan pelatihan

teknis dan vokasi untuk guru, dosen dan tenaga kependidikan;

b. Penilaian pendidikan; c. Perencanaan dan penelitian

pendidikan; d. Manajemen pendidikan dan

kepemimpinan;

e. Penyusunan dan pengemba-ngan kurikulum;

f. Program pendidikan bahasa; g. Pengakuan atas pembelajaran

sebelumnya yang diberikan oleh institusi pendidikan di kedua negara untuk keperluan fasilitasi;

h. Program pengembangan kapasitas melalui pertukaran guru, tenaga pendidik, & tenagapengajar pendidikan tinggi;

i. Kegiatan-kegiatan pendidikan untuk siswa;

j. Pendidikan digital; dan k. Pendidikan tinggi dan yang

berada dibawah wewenang pemerintah.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan

Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya tentang keinginannya untuk mengakhiri, setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal yang diinginkan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Pendidikan Persatuan Emirat Arab

Page 15: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

7

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PENANGGULANGAN TERORISME - ABU DHABI, 12 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk menyediakan kerangka kerja sama dalam pencegahan, penekanan, dan penanggulangan terorisme antara Para Pihak. Ruang Lingkup Kerjasama Guna mengimplementasikan MSP ini, ruang lingkup kerja sama antara Para Pihak wajib mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a. Berbagi informasi tentang

peraturan perundang-undangan, kebijakan dan strategi nasional yang berhubungan dengan penanggulangan terorisme;

b. Bertukar pandangan, pengalaman, pembelajaran, dan praktik terbaik dalam penanggulangan terorisme;

c. Bertukar inteligen dan informasi antara Para Pihak yang berhubungan dengan kasus-kasus terorisme;

d. Peningkatan kerja sama antar lembaga penegak hukum dalam pencegahan, penekanan dan penanggulangan terorisme;

e. Penguatan pengembangan kapasitas dan kemampuan melalui konferensi, seminar, lokakarya, program pelatihan dan pendidikan;

f. Pertukaran kunjungan pejabat tingkat tinggi dan ahli;

g. Kerja sama lainnya yang disepakati oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk jangka waktu (5) lima

tahun dan wajib diperbaharui secara otomatis untuk jangka waktu yang sama, kecuali salah satu Pihak menyatakan keinginannya untuk mengakhirinya melalui pemberitahuan tertulis yang disampaikan kepada Pihak lainnya (6) enam bulan sebelum pengakhiran Cara Pengakhiran Masing-masing Pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis (3) tiga bulan sebelumnya kepada Pihak lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dan

Kepala Badan lntelijen Nasional Persatuan Emirat Arab

Page 16: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

8

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PERTANIAN DAN DIVERSIFIKASI PANGAN - ABU DHABI, 12 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk mengembangkan kerja sama bilateral antara Para Pihak di bidang pertanian dan diversifikasi pangan untuk memajukan kegiatan bisnis, investasi, dan meningkatkan perdagangan bilateral untuk produk pertanian. Bidang Kerjasama Para Pihak wajib bekerja sama pada bidang sebagai berikut: a. Produksi dan pengolahan

tanaman; b. Peternakan dan pertanian; c. Prosedur Sanitasi dan

Fitosanitasi; d. Kerja sama di bidang

penelitian pertanian; e. Keamanan pangan; f. Modernisasi teknologi dan

teknik industri pertanian; g. Persiapan dan rekualifikasi

petugas; h. Asuransi pertanian; i. Skema pembiayaan

pertanian; j. Sistem Teknologi lnformasi

dan Komunikasi (TIK) di sektor pertanian (agriculture);

k. Peningkatan kapasitas; l. Bidang terkait lainnya yang

menjadi kepentingan dan disetujui bersama oleh Para Pihak.

Bentuk Kerjasama Para Pihak wajib bekerja sama dalam hal sebagai berikut: a. Pertukaran pengalaman,

informasi, praktik terbaik dan teknologi modern di bidang pertanian, dan diversifikasi pangan;

b. Mamajukan investasi di bidang pertanian antara Para Pihak;

c. Meningkatkan perdagangan produk pertanian dan pangan sesuai dengan prosedur Sanitasi dan Fitosanitasi yang diterapkan oleh Para Pihak;

d. Mendorong penelitian pertanian antar lembaga penelitian untuk menemukan solusi inovatif terkait tantangan di sektor pertanian;

e. Meningkatkan peluang kolaborasi antar entitas Para Pihak;

f. Melaksanakan pelatihan bagi tenaga ahli bidang pertanian, dan diversifikasi pangan;

g. Bidang lain yang disepakati oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Jangka waktu MSP ini wajib berlaku untuk periode 5 (lima) tahun, dan wajib diperpanjang secara otomatis untuk satu periode 5 (lima) tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada Pihak lainnya mengenai keinginan untuk mengakhiri MSP ini selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan Menteri Perubahan lklim dan Lingkungan Persatuan Emirat Arab

Page 17: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

9

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJASAMA DI BIDANG ISLAM DAN WAKAF - ABU DHABI, 12 JANUARI 2020 Tujuan Para Pihak bersetuju untuk meyepakati MSP untuk memberikan dasar bagi pelaksanaan kerja sama di bidang dakwah, kualifikasi dai, pengenalan Islam dan demonstrasi atas manfaatnya serta moderasi dan pengelolaan wakaf. Bentuk Kerjasama Para Pihak dengan ini setuju untuk bekerja sama melalui kegiatan sebagai berikut: a. pertukaran pengalaman dan

keahlian untuk mempromosikan konsep-konsep moderat Islam dan nilai-nilai toleransi beragama, meningkatkan kesadaran publik dan menghadapi bahaya ideologi ekstremis;

b. pengembangan kapasitas untuk Imam, pengkhotbah, dan Mufti melalui berbagai praktik terbaik dan kunjungan timbal balik para pakar;

c. pertukaran keahlian di bidang penghafalan Al Qur'an, pembacaan dan terjemahan Al-Qur'an dan Sunnah;

d. pertukaran pengalaman di bidang manajemen wakaf, pengembangan dan investasinya;

e. pertukaran cetakan, publikasi, dan terjemahan Kitab Suci Al Qur'an serta hasil cetakannya, hasil penelitian, publikasi, dan majalah yang diterbitkan oleh masing-masing Pihak;

f. pertukaran keahlian dalam pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan masjid yang bertujuan untuk mempromosikan masjid sebagai tempat ibadah dan bimbingan keagamaan moderat yang aman; dan

g. pertukaran delegasi dan peserta dari Para Pihak di semua tingkatan dan partisipasi dalam forum, konferensi, kompetisi Al-Quran dan acara-acara yang dilakukan oleh masing-masing Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP wajib tetap berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun, dan dapat diperpanjang untuk periode yang sama dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak melalui saluran diplomatik Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya sekurang-kurangnya enam (6) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang diinginkan Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Agama Republik Indonesia dan

Ketua Otoritas Umum Bidang Islam dan Wakaf Persatuan Emirat Arab

Page 18: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

10

INDONESIA – ITALIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA BIDANG PERTANIAN - ROMA, 20 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan dari Memorandum ini adalah untuk mempromosikan dan mendorong kerja sama ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknik di bidang pertanian, antara Para Pihak di bidang pertanian, institusi penelitian, dan organisasi lain di sektor pertanian. Bidang Kerjasama Para Pihak akan bekerja sama dalam bidang-bidang berikut:1. Produksi pertanian dan

ilmu pengetahuan dan teknologi peternakan mengenai kerbau;

2. Budi daya padi (untuk mempromosikan penelitian di bidang budi daya yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan);

3. Mekanisasi pertanian; 4. Pengelolaan sumber daya

air; 5. Perlindungan tanah

(perbaikan dan konservasi tanah);

6. Pengolahan, transformasi, pengemasan dan penyimpanan, serta pemasaran produk pertanian;

7. Ketahanan pangan, nutrisi dan diet sehat;

8. Pendidikan dan pelatihan (kunjungan dan pertukaran para ahli, tenaga teknis, dan pakar lain secara umum);

9. Kegiatan ilmu pengetahuan dan penelitian;

10. Pengembangan kapasitas dalam kerja sama pertanian dan institusi keuangan pertanian.

11. Promosi dan perlindungan lndikasi Geografis.

12. Pengembangan kapasitas program pembangunan pedesaan (rantai pendek, pertanian keluarga, diversify-kasi, organisasi produsen, pertanian organik, pengelo-laan hama terpadu, dll);

13. Bentuk kerja sama lainnya yang disepakati atas dasar kepentingan bersama oleh Para Pihak.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Memorandum ini berlaku untuk periode 5 (lima) tahun. Setelah itu diperpanjang berturut-turut secara otomatis untuk 5 (lima) tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu Pihak memberikan pemberitahuan kepada Pihak lain niatnya untuk mengakhiri Memorandum ini selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum waktu pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Italia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia dan

Menteri Pertanian, Pangan, dan Kebijakan Kehutanan Republik Italia

Page 19: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

11

INDONESIA – JHPIEGO

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PROGRAM PENGUATAN SISTEM KESEHATAN DI INDONESIA - JAKARTA, 27 JANUARI 2020 Tujuan Tujuan dari MSP ini adalah untuk memberikan kerangka kerja sama bagi Para Pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan terkait penguatan sistem kesehatan di Indonesia. Ruang Lingkup Kerjasama a. Program peningkatan

kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang terintegrasi dengan perkembangan di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);

b. Program peningkatan kualitas pelayanan keluarga berencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan ibu dan keluarga; dan

c. Program pembinaan dan pendampingan fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam rangka meningkatkan tata kelola klinis, pelayanan, dan program kesehatan.

LOKASI KERJA SAMA 1. Para Pihak sepakat untuk

melaksanakan kerja sama berdasarkan MSP ini wajib dilakukan di lokasi berikut: a. Jawa Tengah: Kab. Brebes,

Kab. Batang, Kota Semarang, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Tegal, Kab. Banjar Negara, Kab. Temanggung;

b. Jawa Barat: Kab. Karawang, Kota Bandung dan Kab. Bogor;

c. Banten: Kab. Tangerang; d. Sumatera Utara: Kab.

Serdangbedagai, Kab. Binjai, Kab. Langkat, Kota Medan, Kab. Labuhan Batu, Kab. Tapanuli Utara, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Dairi dan Kab. Nias;

e. Sulawesi Selatan: Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Kota Makassar, Kab. Pare-pare, Kab. Sopeng, Kab. Maros, Kab. Sidrap, Kab. Pinrang, Kab. Enrekang, Kab. Bantaeng, Kab. Sinjai, Kab. Bone, Kab. Wajo;

f. DKI Jakarta: Kota Jakarta Barat dan Kota Jakarta Selatan.

2. Setiap perubahan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1 wajib dikonsultasikan dan disetujui secara tertulis oleh KEMENKES.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk jangka waktu 3 tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

dan Presiden & CEO JHPIEGO

Page 20: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

12

INDONESIA – JOHNS HOPKINS

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA PENGUATAN PENCAPAIANPROGRAM KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA – BALTIMORE, 3 FEBRUARI 2020 Tujuan Memberikan kerangka kerja sama bagi PARA PIHAK dalam rangka mendukung penguatan percepatan pencapaian program keluarga berencana di Indonesia Ruang Lingkup Kerjasama a. Penguatan program

Keluarga Berencana di Indonesia;

b. Pengembangan kapasitas di bidang Keluarga Berencana.

Wilayah Kerjasama 1. Para Pihak sepakat untuk

bekerjasama dan

melaksanakan MSP ini di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten di Indonesia, meliputi semua kabupaten/ kota di enam provinsi, yaitu Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan

2. Setiap penambahan atau pengurangan wilayah kerja sama sebagaimana dimaksud pada Ayat 1 wajib mendapatkan persetujuan dari BKKBN secara tertulis

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Terakhir

Masa Berlaku MSP ini wajib tetap berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran MSP ini dapat diakhiri oleh salah satu Pihak dengan mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

Republik Indonesia dan Direktur Administrasi Penelitian Johns Hopkins University

Page 21: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

13

INDONESIA – SINGAPURA NOTA KESEPAHAMAN ANTARA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPOLISIAN SINGAPURA, POLISI PENJAGA PANTAIREPUBLIK SINGAPURA - JAKARTA, 3 FEBRUARI 2020 Tujuan 1. Tujuan dari MSP adalah

untuk mengatur pelaksanaan pertukaran informasi dan kerja sama antar Pihak.

2. Saling memberikan bantuan satu sama lain berdasarkan ketentuan yang dicantumkan dalam MSP ini, untuk mencegah memberantas penyelundupan, kejahatan transnasional terorganisir yang berkaitan dengan masalah kepabeanan, dan perdagangan barang illegal lainnya.

3. Para Pihak akan mendorong kerja sama di antara mereka dengan meningkatkan kemampuan kelembagaan,

termasuk pelatihan bersama, kursus, lokakarya, dan program seminar dalam rangka mengembangkan keterampilan khusus untuk memerangi perdagangan barang yang dilarang, kejahatan lintas negara terorganisir yang berkaitan dengan masalah kepabeanan, dan kegiatan ilegal lainnya. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Para Pihak bermaksud untuk

mengadopsi bentuk kerja sama dan strategi berikut ini.

2. Pertukaran lnformasi 3. Pertemuan di Laut 4. Pertemuan Bilateral 5. Patroli Terkoordinasi

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Sampai diakhiri oleh para Pihak Cara Pengakhiran MSP ini dapat dihentikan kapan saja oleh salah satu Pihak yang memberikan pemberitahuan tertulis penghentian kepada pihak lain. Pengakhiran akan berlaku segera sejak diterimanya pemberitahuan secara tertu lis oleh Pihak lain Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Komandan Penjaga Pantai, Kepolisian Singapura, Polisi Penjaga Pantai, Republik Singapura

Page 22: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

14

INDONESIA – SINGAPURA PERSETUJUAN ELIMINASI PAJAK BERGANDA SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK-PAJAK ATAS PENGHASILAN DAN PENCEGAHAN PENGELAKAN DAN PENGHINDARAN PAJAK – BOGOR, 4 FEBRUARI 2020 Tujuan Membentuk Persetujuan untuk eliminasi pajak berganda sehubungan dengan pajak atas penghasilan tanpa menciptakan ruang untuk tidak dikenai pajak sama sekali atau pengurangan pajak melalui pengelakan atau penghindaran pajak Ruang Lingkup Orang atau Badan Persetujuan ini berlaku terhadap orang dan badan yang merupakan penduduk salah satu atau kedua Negara Pihak pada Persetujuan. Pajak-Pajak yang Dicakup 1. Persetujuan ini berlaku

terhadap pajak atas penghasilan yang dikenakan oleh suatu Negara Pihak pada Persetujuan atau bagian ketatanegaraannya atau pemerintah daerahnya, tanpa memperhatikan cara pemungutan pajak tersebut.

2. Yang dianggap sebagai pajak atas penghasilan adalah semua pajak yang dikenakan atas seluruh penghasilan atau atas unsur penghasilan,

termasuk pajak atas keuntungan yang diperoleh dari pengalihan harta bergerak atau tidak bergerak, pajak atas jumlah total dari upah atau gaji yang dibayar oleh perusahaan, termasuk juga pajak atas apresiasi modal.

3. Persetujuan ini berlaku untuk pajak yang berlaku pada saat ini, yaitu:

a) untuk Indonesia: pajak penghasilan b) untuk Singapura: pajak penghasilan 4. Persetujuan ini berlaku pula

terhadap setiap pajak yang serupa atau pada hakikatnya sejenis yang dikenakan setelah tanggal penandatanganan Persetujuan ini sebagai tambahan terhadap, atau sebagai pengganti, dari pajak yang berlaku saat ini. Pejabat yang berwenang dari kedua Negara Pihak pada Persetujuan saling memberitahukan satu sama lain setiap perubahan penting yang terjadi dalam per-UU perpajakan masing-masing.

Mulai Berlaku • Setiap Negara Pihak pada

Persetujuan memberitahukan

pihak lainnya secara tertulis melalui saluran diplomatik mengenai penyelesaian prosedur yang disyaratkan oleh per-UU untuk pemberlakuan Persetujuan ini

• Persetujuan ini mulai berlaku pada tanggal yang terakhir penyampaian pemberitahuan tersebut

Masa Berlaku Persetujuan ini tetap berlaku sampai diakhiri oleh suatu Negara Pihak pada Persetujuan Cara Pengakhiran Salah satu Negara Pihak pada Persetujuan dapat mengakhiri Persetujuan melalui saluran diplomatik, dengan menyampaikan pemberitahuan pengakhiran tertulis paling lambat enam bulan sebelum akhir tahun kalender setelah berakhirnya jangka waktu lima tahun dari tanggal berlakunya Catatan Khusus Persetujuan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dan

Menteri Keuangan Kedua Republik Singapura

Page 23: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

15

INDONESIA – REPUBLIK KOREA

PENGATURAN TENTANG PENGAKUAN TIMBAL BALIK TERHADAP MASING-MASING PROGRAM AUTHORIZED ECONOMIC OPERATOR – KOREA, 6 FEBRUARI 2020 Ruang Lingkup Pengaturan ini secara eksklusif akan berkaitan dengan pengakuan timbal balik dari masing-masing Program yang dikelola oleh Para Peserta. Kesesuaian 1. Para Peserta akan memasti-

kan bahwa standar yang diterapkan pada masing-masing Program akan kompatibel dalam aspek-aspek berikut: a. kriteria akreditasi; b. prosedur aplikasi; c. proses validasi; d. mekanisme otorisasi; dan e. mekanisme pemantauan

dan evaluasi 2. Para Peserta akan memasti-

kan bahwa Program mereka masing-masing akan berope-rasi sesuai dengan prinsip dan standar SAFE Framework.

Pengakuan Timbal Balik 1. Setiap Peserta akan meneri-

ma hasil validasi dan status otorisasi yang diberikan kepada Authorized Economic Operators (selanjutnya disebut sebagai "AEO") dari Program Peserta lainnya.

2. Setiap Peserta sepakat untuk menyediakan bagi AEO, yangdiakreditasi oleh Peserta lain di bawah Programnya,

utamanya untuk mempercepat proses pengiriman, langkah-langkah fasilitasi perdagangan sbb: a. pengurangan tingkat

pemeriksaan impor; b. penyederhanaan verifikasi

dokumen impor; c. percepatan pengeluaran

kargo impor; d. langkah yang diprioritaskan

untuk merespon adanya gangguan dalam arus perda-gangan yang disebabkan peningkatan dalam level kewaspadaan keamanan, penutupan perbatasan dan/atau bencana alam, keadaan darurat berbahaya atau insiden besar lainnya;

e. penunjukan pejabat pabean untuk bertanggung jawab atas komunikasi penanganan masalah yang berkaitan dengan pengeluaran barang AEO di bawah Program.

3. Setiap Peserta akan memper-timbangkan status otorisasi AEO yang diberikan oleh Peserta lain di bawah Program-nya ketika melakukan penilaian risiko pada barang impor dari AEO tersebut

4. Setiap Peserta dapat, dalam keadaan yang wajar, menang-guhkan salah satu atau semua

perlakuan fasilitasi yang diberikan kepada satu atau lebih AEO dari Peserta lain, dengan ketentuan bahwa Peserta lain tersebut telah diberitahu mengenai keputusan ini serta alasan yang mendasari.

5. Setiap Peserta memiliki kemampuan untuk mencabut keanggotaan sesuai prosedur program. Fakta pencabutan suatu anggota oleh Peserta yang statusnya telah diterima oleh Peserta lain harus segera diberitahukan kepada Peserta lainnya.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku Sampai diakhiri oleh para Pihak Cara Pengakhiran Tiap Peserta dapat mengakhiri Pengaturan ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Peserta lainnya sekurang-kurangnya (30) hari sebelum tanggal pengakhiran Catatan Khusus Pengaturan ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Korea dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Komisaris Korea Customs Service

Page 24: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

16

INDONESIA – AUSTRALIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA KEAMANANTRANSPORTASI – CANBERA, 10 FEBRUARI 2020

Tujuan Kerja Sama a) memfasilitasi pengembangan

keamanan transportasi; b) bertukar informasi dan ber-

konsultasi tentang masalah keamanan transportasi sesuai lingkup MSP ini, termasuk mengadakan pertemuan sesuai dengan persetujuan bersama;

c) berbagi informasi dan ber-konsultasi tentang masalah keamanan transporttasi sesuai dengan hal-hal yang dituangkan dalam Paragraf 1 Bagian 1 di atas;

d) membahas ruang lingkup terkait pemahaman tertentu tentang aspek-aspek tertentu dari kerjasama keamanan transportasi, yang terdiri dari: i. pengembangan sumber

daya manusia, termasuk pendidikan, pelatihan, dan pertukaran SDM;

ii. pengadopsian dan kepatu-han terhadap standar dan prosedur untuk keamanan serta tindakan lain yang ditetapkan oleh lembaga internasional;

iii. penguatan kerjasama keamanan penerbangan dan laut di bawah naungan Perjanjian Lombok; dan

iv. pengembangan lain yang dapat berkontribusi secara praktek meningkatkan

pemahaman dan kerja sama, termasuk transfer pengetahuan.

Area dan Bentuk Kerjasama 1. Sesuai tujuan MSP ini, Para

Peserta harus sepakat untuk bekerja sama pada area penerbangan sipil, perhubungan laut, dan pelayaran sungai dan danau dalam lingkup:

a) Organisasi Penerbangan Sipil lnternasional Lampiran Konvensi Penerbangan Sipil lnternasional yang terdapat pada Lampiran 9 - Fasilitasi dan Lampiran 17 – Keamanan - Pengamanan Penerbangan Sipil lnternasional dari Tindakan Melawan Hukum;

b) Kode Keamanan Kapal lnternasional dan Fasilitas Pelabuhan lnternasional dari Organisasi Maritim lnternasi-onal yang merupakan aman-demen terhadap Konvensi Keselamatan Jiwa di Laut - Bab Xl-2 - Langkah-langkah kllusus untuk meningkatkan keamanan maritim;

2. Para Peserta dapat melakukan kerjasama dalam bentuk:

a) pendidikan dan pelatihan; b) penelitian dan pengemba-

ngan transportasi; c) manajemen data dan

informasi; dan d) bidang lain yang disepakati

bersama.

3. Rincian terkait proyek dan kegiatan kerjasama, yg dapat dilakukan di area diuraikan pd Paragraf 1, diatur oleh Penga-turan khusus antara Peserta atau antar lembaga yang terkait dengan transportasi dari Para Peserta dalam Lampiran pada MSP ini.

4. Pengaturan yang terkandung dalam Lampiran MSP ini dapat, jika sesuai, menentukan otoritas pelaksana yg berbeda untuk tujuan Pengaturan tsb.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk periode 5 tahun kecuali diakhiri lebih awal Cara Pengakhiran Salah satu Peserta dapat mengakhiri MSP ini kapanpun dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Peserta lain tentang keinginannya untuk mengakhiri MSP ini sekurangnya 6 bulan sebelum tanggal penghentian yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia dan Menteri Dalam Negeri Australia

Page 25: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

17

INDONESIA – AUSTRALIA RENCANA AKSI UNTUK KEMITRAAN STRATEGIS KOMPREHENSIF (2020-2024) – CANBERA, 10 FEBRUARI 2020 Pilar 1 – Meningkatkan Kemitraan Ekonomi dan Pembangunan - Kerjasama Perdagangan - Kerjasama Investasi - Kerjasama Pembangunan Pilar 2 – Hubungan

Masyarakat - Kerjasama Antar-Budaya

dan Antar-Agama - Kerjasama Pendidikan dan

Pelatihan - Kerjasama Media dan

Pemuda - Kerjasama Pariwisata Pilar 3 – Menjamin

Kepentingan Kita dan Kawasan

- Kerjasama Pertahanan

- Kerjasama Memerangi Kejahatan Lintas Negara

- Kerjasama Isu Siber - Kerjasama Penanggulangan

Terorisme - Kerjasama Hukum Pilar 4 – Kerjasama Maritim - Kerjasama Keamanan Maritim - Kerjasama Keselamatan

Maritim - Kerjasama Manajemen

Sumber Daya Kel;autan dan Karbon Biru yang berkelanjutan

Pilar 5 – Mengkontribusi

Stabilitas dan Kemakmuran Indo-Pasifik

- Kerjasama melalui Mekanisme yang dipimpin ASEAN

- Kerjasama Indo-Pasifik - Kerjasama di Pasifik - Kerjasama Demokrasi dan

HAM - Kerjasama Multilateral Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus Rencana Aksi ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri dan Menteri untuk Perempuan Australia

Page 26: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

18

INDONESIA – JEPANG PERTUKARAN NOTA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN PEMBANGUNAN JEPANGDENGAN REPUBLIK INDONESIA TERMASUK HIBAH KAPAL PATROLI PERIKANAN – JAKARTA, 14 FEBRUARI 2020 1. For the purpose of

contributing to enhancing Indonesia's capacity for fisheries patrol and realizing the economic and social development of the Republic of Indonesia as well as the well-being of the people of the Republic of Indonesia, the Government of Japan will grant to the Government of Indonesia, in accordance with the relevant laws and regulations of Japan, one fisheries patrol vessel with other equipments related to the operation of the fisheries patrol vessel (hereinafter referred to as "the fisheries patrol vessel").

2. The Government of the Republic of Indonesia shall take necessary measures:

a) to ensure that the fisheries patrol vessel is used properly and exclusively for the purpose of enhancing Indonesia's capacity for fisheries patrol and the economic and social development of the

Republic of Indonesia as well as the well-being of the people of the Republic of Indonesia, and is not used for military purposes;

b) to bear all the expenses necessary for or in connection with the fisheries patrol vessel unless otherwise agreed upon between the two Governments;

c) to furnish the Government of Japan, upon request, with information concerning the fisheries patrol vessel granted; and

d) to ensure that the title to or possession of the fisheries patrol vessel granted will not be transferred to any person not an officer of the Government of the Republic of Indonesia, nor to any other government, without the prior written consent of the Government of Japan, after the fisheries patrol vessel departs from Japan to the Republic of Indonesia.

3. Detailed arrangements necessary to implement the

present arrangements, including the terms and conditions of the grant referred to in paragraph 1 above, shall be made between the competent authorities of the two Governments. The competent authority of the Government of Japan shall be the Fisheries Agency; the competent authority of the Government of the Republic of Indonesia shall be the Directorate General of Marine and Fisheries Resources Surveillance of the Ministry of Marine Affairs and Fisheries.

4. The two Governments shall consult with each other in respect of any matter that may arise from or in connection with the present arrangements.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus EoN ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia

dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia

Page 27: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

19

INDONESIA – JEPANG PERTUKARAN NOTA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI JEPANG AKAN DIPERLUASDENGAN MAKSUD UNTUK MEMPROMOSIKAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA UNTUK TUJUAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA PELAKSANAANPROGRAM UNTUK PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN DI PULAU-PULAU LUAR (TAHAP 2) – JAKARTA, 14 FEBRUARI 2020 1. 1) For the purpose of contributing to the implement-tation of the Programme for the Development of Fisheries Sector in Outer Islands (Phase 2) by the Recipient, the Government of Japan has decided that a grant of three billion Japanese Yen (¥ 3,000,000,000) will be extended to the Recipient, subject to the relevant laws and regulations and budgetary appropriations of Japan. 2) The Grant will be made available by concluding a grant agreement between the Recipient or its designated authority and the Japan International Cooperation Agency (JICA) (hereinafter referred to as "the G/A"). 3) The terms and conditions of the Grant and its accrued interest as well as the procedures for their utilization will be governed by the G/A within the scope of the present understanding. 2. The Grant will be available during such period as may be specified in the G/A, provided that the period will be between the date of entry into force of

the G/A and March 31 , 2021. The period may be extended by mutual consent between the authorities concerned of the two Governments.3. The Grant and its accrued interest shall be used by the Recipient properly and exclusively for the input into the Programme. 4. The Grant will be executed by JICA, in accordance with the provisions of the G/A, by making payments in Japanese Yen to an account to be opened in the name of the Recipient at a bank in the Republic of Indonesia designated by the Recipient or its designated authority. 5. 1) The Recipient shall take necessary measures: a) to ensure that the Grant and its accrued interest inputted into the Programme be used properly and effectively for the poverty reduction purposes through the improvement of living standards of fisheries community and the development of distribution and quality of fishe-ries products in accordance with the rules and procedures for the opera-tion of the Programme and in a manner acceptable to Japan; b) to have the responsibility for the supervision of the Programme;

c) to refund the amount remaining in the account referred to in paragraph 4 to JICA subject to the conditions provided for in the G/A; d) to present to JICA a report prepared in a written form acceptable to JICA on the transactions on the account referred to in paragraph 4 subject to the conditions provided for in the G/A; and e) to give due environmental and social consideration in the operation of the Programme. 2) Upon request, the Recipient shall provide the Government of Japan with necessary information on the progress and follow-up of implementation of the Programme. 6. The two Governments shall consult with each other in respect of any matter that may arise from or in connection with the present understanding. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus EoN ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia

dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia

Page 28: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

20

INDONESIA – JEPANG PERTUKARAN NOTA MENGENAI PINJAMAN JEPANG YANG AKAN DIPERPANJANG DENGANMAKSUD UNTUK MEMPROMOSIKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAYAPEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA PINJAMAN PROGRAM PENINGKATAN MANAJEMENKETAHANAN BENCANA DAN MANAJEMEN – JAKARTA, 14 FEBRUARI 2020 1. A loan in Japanese yen up to the amount of thirty-one billion eight hundred million yen (¥31 ,800,000,000) will be extended, as the Disaster Resilience Enhancement And Management Program Loan, in accordance with the relevant laws and regulations of Japan, to the Government of the Republic of Indonesia by the Japan International Cooperation Agency for the purpose of supporting the Government of the Republic of Indonesia in its program for the disaster resilience enhancement and disaster risk management. 2. (1) The Loan will be made available by a loan agreement to be concluded between the Government of the Republic of Indonesia and JICA. The terms and conditions of the Loan as well as the procedures for its utilization will be governed by the said loan agreement, within the scope of the present under-standing, which will contain, inter alia, the following principles: a) The repayment period will be ten (10) years after the grace period of five (5) years; b) The rate of interest will be

nought point four per cent (0.4%) per annum; and c) The disbursement period will be three (3) years after the date of coming into force of the said loan agreement. (2) The disbursement period mentioned in sub-paragraph (1)(c) above may be extended with the consent of the authorities concerned of the two Governments.3. (1) The Loan will be made available to cover budget expenditures to be made by the competent authorities of the Republic of Indonesia except those for such products as will be enumerated in a list to be mutually agreed upon between the authorities concerned of the two Governments. (2) The list mentioned in sub-paragraph (1) above may be modified by agreement between the authorities concerned of the two Governments. 4. The Government of the Republic of Indonesia shall take measures to have the amount of yen disbursements of the Loan transferred to the state budget account opened in the name of the Government of the Republic of Indonesia at Bank Indonesia.

The amount thus transferred shall be included in the state budget of the Government of the Republic of Indonesia, and shall be used to promote the economic growth and development efforts of the Republic of Indonesia. 5. The Government of the Rep. of Indonesia shall bear the responsibility for the repayment of principal of the Loan, as well as the payment of interest and any other charges thereon. 6. The Government of the Republic of Indonesia shall ensure that the procurement of products and/or services under the Loan be carried out in accordance with the guidelines for procurement of JICA, which set forth, inter alia, the procedures of international competitive bidding to be followed except where such procedures are inapplicable or inappropriate. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus EoN ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia

dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia

Page 29: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

21

INDONESIA – JEPANG PERTUKARAN NOTA MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI JEPANG AKAN DIPERLUASDENGAN MAKSUD UNTUK MEMPROMOSIKAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA DENGAN TUJUAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA PELAKSANAAN PROYEK UNTUK PENGEMBANGAN PULAU-PULAU LUAR DAN PENINGKATAN KAPASITASPENGAWASAN PERIKANAN – JAKARTA, 14 FEBRUARI 2020 1. For the purpose of contribu-ting to the implementation of the Project for the Development of Outer Islands and the Enhan-cement of Fishery Surveillance Capacity by the Recipient, which includes repair and refurbish-ment of the fisheries patrol vessels to be granted by Japan, the Government of Japan shall extend to the Recipient, subject to the relevant laws and regulations and budgetary appropriations of Japan, a grant of two billion two hundred million Japanese Yen (¥ 2,200,000,000). 2. (1) The Grant and its accrued interest shall be used by the Recipient properly and exclusi-vely for the purchase of the products and/or services neces-sary for the implementation of the Project, enumerated in a list to be mutually agreed upon between the authorities concer-ned of the two Governments, as well as for the payment of such fees necessary the implemen-tation of the Project, provided that the Products are produced in eligible source countries and Services are provided by nation-nals of eligible source countries.

(2) The list mentioned in sub-paragraph (1) above will be subject to modifications which may be agreed upon between the authorities concerned of the two Governments. (3) The scope of the eligible source countries mentioned in sub-paragraph (1) above shall be agreed upon between the authorities concerned of the two Governments. 3. (1) The Recipient shall open a yen ordinary deposit account at a bank in Japan in the name of the Recipient within fourteen days after the date of entry into force of the present understanding and shall notify in writing the Government of Japan of the completion of the procedure for opening the Account within seven days after the date of the opening of the Account. (2) The sole purpose of the Account is to receive the payment in Japanese Yen by the Government of Japan referred to in paragraph 4 as well as to make payments necessary for the purchase of the Products and/or the Services, and such other payment as may be agreed upon between the authorities concerned of the two Governments.

4. The Government of Japan shall execute the Grant by making payment in Japanese Yen of the amount referred to in paragraph 1 to the Account during the period between the date of receipt of the written notification referred to in sub-paragraph (1) of paragraph 3 and March 31, 2020. The period may be extended by mutual consent between the authorities concerned of the two Governments. 5. Further procedural details for the implementation of the present understanding shall be agreed upon through consultation between the authorities concerned of the two Governments. 6. The two Governments shall consult with each other in respect of any matter that may arise from or in connection with the present understanding. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Catatan Khusus EoN ini ditandatangani dalam bahasa lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia

dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia

Page 30: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

22

INDONESIA – PERSATUAN EMIRAT ARAB MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA DI BIDANG PERTAHANAN -ABU DHABI, 24 FEBRUARI 2020 Tujuan Memorandum Saling Pengertian ini akan memberikan kerangka umum untuk peningkatan kerja sama bilateral di bidang pertahanan antara Para Pihak dalam bidang kepentingan bersama. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Ruang lingkup kerja sama

Memorandum Saling Pengertian ini meliputi:

a. Saling kunjung delegasi pertahanan dan Angkatan Bersenjata pada berbagai tingkatan;

b. Pertukaran informasi dan pandangan di bidang kerja sama pertahanan dan mengenai berbagai permasalahan lain yang menjadi kepentingan bersama terkait keamanan nasional, regional, dan internasional;

c. Kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang industri pertahanan;

d. Peningkatan kapasitas, termasuk pengembangan sumber daya manusia; dan

e. Bidang-bidang lain yang disetujui bersama oleh Para Pihak.

2. Untuk pelaksanaan ayat 1, Para Pihak akan menyusun pengaturan teknis terpisah untuk menjabarkan, antara lain, perincian program, atau kegiatan, ketentuan dan persyaratan, serta hal lain yang diperlukan.

Mulai Berlaku Memorandum Saling Pengertian ini berlaku pada tanggal pemberitahuan tertulis terakhir melalui saluran diplomatik setelah terselesaikannya prosedur internal Negara Para Pihak

Masa Berlaku Memorandum Saling Pengertian ini tetap berlaku untuk periode 5 (lima) tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk periode-periode 5 (lima) tahun berikutnya Cara Pengakhiran Salah satu pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini setiap waktu dengan memberikan pemberitahuan tertulis melalui saluran diplomatik sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dari tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 3 (tiga) bahasa lndonesia, Arab dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan

Menteri Pertahanan Persatuan Emirat Arab

Page 31: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

23

INDONESIA – FLORA & FAUNA INTERNASIONAL

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG PROGRAM KERJASAMA UNTUKMENDUKUNG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA – JAKARTA, 6 MARET 2020 Tujuan Mendukung upaya KLHK dalam konservasi spesies yang dilindungi (Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orangutan Kalimantan, Penyu, Dugong dan Cendrawasih Merah) dan habitatnya. Ruang Lingkup Kerjasama 1. Ruang lingkup kerja sama

pada MSP ini mencakup: a. Mendukung upaya KLHK

dalam konservasi Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Orangutan Kalimantan, Penyu, Dugong dan Cendrawasih Merah dan habitatnya;

b. Mendukung upaya KLHK dalam pemberdayaan masyarakat desa penyangga (di dalam dan/atau di sekitar Kawasan Konservasi);

c. Mendukung upaya KLHK dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang konservasi pada instansi terkait dan masyarakat;

d. Mendukung KLHK dalam penyusunan dokumen

rencana aksi terkait spesies flora dan fauna beserta dokumen pendukung yang dibutuhkan.

2. Kegiatan kerja sama pada Ayat 1 di atas, sesuai kebutuhan di masing-masing lokasi, dapat dilakukan dalam bentuk: a. Untuk Ayat 1. a melalui

kegiatan sebagai berikut: patroli Spatial Monitoring and Reporting Tools (SMART), survei dan monitoring keanekaragaman hayati, penanaman jenis endemik, pemetaan kawasan terdegradasi, pembinaan habitat, penyelamatan satwa dan pelatihan mitigasi konflik satwa-manusia;

b. Untuk Ayat 1. b melalui kegiatan sebagai berikut: pembentukan, pendampingan dan pelatihan kelompok masyarakat untuk mitigasi konflik satwa-manusia dan pengamanan area, serta pengembangan usaha ekonomi produktif;

c. Untuk Ayat 1. c melalui kegiatan sebagai berikut: fasilitasi pelatihan, workshop, sosialisasi penyadartahuan

terkait perdagangan satwa liar dan pembentukan kelompok patroli partisipatif; dan

d. Untuk Ayat 1. d melalui kegiatan sebagai berikut: fasilitasi workshop, Focus Group Discussion, dan penyebaran informasi tentang implementasi Strategi Rencana Aksi Konservasi.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini wajib berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan Chief Executive Officer, Fauna & Flora International

Page 32: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

24

INDONESIA – BELANDA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA PENDIDIKAN DANPELATIHAN DIPLOMATIK – JAKARTA, 9 MARET 2020 Tujuan 1. Menyediakan kerangka

kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan bagi para diplomat dari Kementerian Luar Negeri kedua negara;

2. Menciptakan kondisi untuk menjaga kontak dan kerja sama yang berkelanjutan antara lembaga diplomatik Para Peserta;

3. Mempromosikan pengembangan sumber daya manusia bagi para diplomat kedua negara.

Bidang Kerjasama 1. Pertukaran informasi dan

kurikulum pelatihan diplomatik, program pelatihan lainnya, seminar, dan kegiatan akademik terkait hal-hal yang menjadi kepentingan bersama;

2. Pertukaran publikasi dan materi publikasi lainnya yang dicetak oleh salah satu Peserta atau oleh institusi lain di masing-masing negara di bidang kebijakan luar negeri, hubungan internasional, hukum internasional, bidang ekonomi internasional, ilmu politik atau bidang lainnya yang menjadi kepentingan bersama;

3. Pertukaran pengajar antara Para Peserta untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman;

4. Pertukaran pejabat atau siswa untuk mempelajari lebih lanjut atau mengikuti kursus tertentu tentang topik yang menjadi kepentingan bersama seperti linguistik, budaya, sistem politik, ekonomi dan perdagangan, hukum, hubungan internasional dan kebijakan luar negeri Para Peserta.

5. Pertukaran pengalaman terkait pengelolaan model dan organisasi kerja di perpustakaan, arsip, dan institusi pelatihan.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku untuk periode 3 (tiga) tahun Cara Pengakhiran Kedua Peserta dapat mengakhiri MSP ini dengan menyediakan notifikasi tertulis kepada Peserta lainnya setidak-tidaknya dalam kurun waktu 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran yang disepakati Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda

Page 33: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

25

INDONESIA – BELANDA PERNYATAAN KEHENDAK MENGENAI MENINGKATKAN KERJA SAMA BILATERAL DALAMBIDANG PEREMPUAN, PERDAMAIAN DAN KEAMANAN – JAKARTA, 9 MARET 2020 Dengan ini menyatakan niat untuk bekerja sama pada kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Bertukar pandangan,

pengalaman, pelajaran dan praktik terbaik mengenai peran perempuan dalam perdamaian dan resolusi konflik;

2. Memperkuat kapasitas dan membantu pengembangan kelembagaan mengenai perempuan, perdamaian dan keamanan melalui jejaring dan program pelatihan serta pendidikan bagi para pemelihara perdamaian dan mediator perempuan;

3. Pertukaran kunjungan pejabat tinggi, seminar dan konferensi;

4. Memfasilitasi diskusi tentang perempuan, perdamaian, dan keamanan melalui kerja sama dengan entitas lain di wilayah Penandatangan, yang dapat mencakup antar lembaga pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan terkait lainnya;

5. Area lain yang mungkin disetujui oleh Penandatangan.

Pernyataan Kehendak ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk merumuskan pengaturan lebih lanjut mengenai implementasi kerja sama bilateral di bidang perempuan, perdamaian dan

keamanan dengan fokus khusus pada kegiatan-kegiatan tersebut di atas. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku ● Pernyataan Kehendak ini

akan tetap berlaku selama jangka waktu 1 (satu) tahun

● Pernyataan Kehendak ini dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Para Penandatangan

Catatan Khusus LoI ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dan

Menteri Luar Negeri Kerajaan Belanda

Page 34: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

26

INDONESIA – BELANDA PENGATURAN PELAKSANAAN MENGENAI PENINGKATAN PENGELOLAAN SAMPAH DANSUMBER DAYA YANG BERKELANJUTAN MENUJU EKONOMI SIRKULAR DAN RENDAHKARBON – JAKARTA, 9 MARET 2020 Tujuan Untuk lebih meningkatkan efisiensi sumber daya dan manajemen berkelanjutan serta pencegahan sampah yang dihasilkan dengan mempromosikan dan menerapkan program Reduce, Reuse, and Recycle (selanjutnya disebut sebagai "3R"); dengan perspektif untuk bekerja sama menuju ekonomi sirkular dan rendah karbon. Area Kerjasama Bidang Kerjasama di bawah Pengaturan Pelaksanaan ini mengacu pada Lampiran dari

MSP dapat mencakup, tetapi tidak terbatas pada: 1. Kolaborasi bisnis; 2. Pengetahuan dan kolaborasi

akademik; 3. Transfer teknologi; 4. Pemerintahan; 5. Pengembangan kapasitas. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku PP ini akan tetap berlaku selama 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Para Penanda tangan

Cara Pengakhiran Salah satu Penanda tangan dapat mengakhiri PP ini kapan saja dengan memberitahu Penanda tangan lain tentang niatnya untuk mengakhiri PP ini secara tertulis melalui saluran diplomatik. Pengakhiran akan berlaku 3 (tiga) bulan setelah tanggal pemberitahuan tersebut Catatan Khusus PP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia dan Sekretaris Jenderal Kementerian lnfrastruktur dan Pengelolaan Air Belanda

Page 35: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

27

INDONESIA – BELANDA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA DALAM BIDANGPENGELOLAAN SAMPAH, CIRCULAR ECONOMY DAN KUALITAS AIR – JAKARTA, 9 MARET 2020 Tujuan 1. Tujuan dari MSP adalah untuk

menciptakan kerja sama komprehensif tentang pengelolaan sampah, circular economy, dan kualitas air.

2. Tujuan utama MSP ini adalah untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan di Indonesia: a. untuk lebih meningkatkan

efisiensi sumber daya dan pengelolaan berkelanjutan serta pencegahan produksi sampah dengan mempro-mosikan dan menerapkan program Mengurangi, Menggunakan Kembali dan Mendaur Ulang (selanjutnya disebut sebagai "3R"), dengan tujuan untuk memungkinkan circular economy dan ekonomi rendah karbon;

b. untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam memonitor dan menegakkan peraturan tentang kualitas air di sungai, bendungan dan danau;

c. untuk lebih meningkatkan efisiensi sumber daya, dan kualitas air dan pencegahan produksi air limbah dengan mempromosikan dan menegakkan prinsip-prinsip Mengurangi, Menggunakan Kembali, dan Mendaur Ulang.

Area Kerjasama 1. Pengelolaan sampah; 2. Efisiensi sumber daya; 3. Kualitas air. Bentuk Kerjasama Bentuk kerja sama untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana tercantum dalam PASAL II MSP ini, berdasarkan pada kesepakatan bersama oleh Para Penandatangan, dapat mencakup hal-hal di bawah ini, namun tidak terbatas pada: 1. Pertukaran pengalaman; 2. Pertukaran ahli/personil; 3. Proyek percontohan; 4. Pengembangan kapasitas

termasuk magang, pertemuan, simposium, konferensi dan lokakarya, melaksanakan program pelatihan dan akses ke program pendidikan;

5. Pengenalan/demonstrasi teknologi dan metodologi inovatif;

6. Evaluasi pelaksanaan MSP; 7. Bentuk kerja sama lain yang

disetujui oleh Para Pihak. Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku MSP ini akan tetap berlaku selama 4 (empat) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Para Penanda tangan Cara Pengakhiran Salah satu Penandatangan dapat mengakhiri MSP ini kapan saja dengan memberitahu Penandatangan lain tentang niatnya untuk mengakhiri MSP ini secara tertulis melalui saluran diplomatik. Pengakhiran akan berlaku 6 (enam) bulan setelah tanggal pemberitahuan tersebut Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Republik Indonesia dan

Menteri lnfrastruktur dan Pengelolaan Air, Kerajaan Belanda

Page 36: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

28

INDONESIA – FILIPINA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA LOGISTIK DAN INDUSTRIPERTAHANAN – MANILA, 11 MARET 2020 Tujuan Memperluas dan memperkuat kerja sama yang ada antara Para Pihak dalam bidang logistic dan industri pertahanan antara kedua negara. Bidang Kerjasama 1. Bidang kerja sama di bawah

MSP ini adalah bidang logistik yang terkait dengan pasokan, layanan, pemeliharaan, transportasi, dan fasilitas, termasuk pertukaran pelatihan di bidang logistik, pertukaran pelayanan dan bidang industri pertahanan yang terka it dengan riset, pengembangan. dan produksi, serta akuisisi, pengadaan, dan ekspor produk bidang pertahanan antara kedua negara.

2. Para Pihak akan mendorong dan memfasilitasi saat diperiukan, upaya kerja sama logistik sebagai pengejawantahan dari maksud dan semangat MSP ini.

3. Para Pihak akan mengupaya-kan yang terbaik untuk meningkatkan dan

memfasilitasi partisipasi industri pertahanan negara mereka masing-masing dalam akuisisi dan pengadaan, serta dalam penelitian, pengembangan, serta produksi bersama alat pertahanan.

4. Para Pihak akan menyelesaikan pengaturan pelaksanaan untuk menerapkan MSP ini, atau sebagian daripadanya, sesuai dengan yang diperlukan.

5. Komite Bersama Kerja Sarna Logistik dan lndustri Pertahanan (KBKLIP), sebagaimana ditentukan selanjutnya, bersama dengan ini dibentuk dan diatur untuk melaksanakan MSP ini.

Bentuk Kerjasama a. kerja sama dalam

pengembangan, produksi, operasi, dan manajemen material pertahanan;

b. kerja sama dalam pemindahan atau pertukaran alat, material, dan layanan pertahanan;

c. pertukaran logistik dan personel industri pertahanan;

d. penelitian dan pengembangan bersama tentang hal-hal yang menjadi perhatian bersama;

e. berbagi informasi dan data tentang logistik dan industri pertahanan;

f. menyelenggarakan seminar dan pertemuan bersama tentang logistik dan industri pertahanan;

g. kerja sama ekspor ke negara ketiga, demikian juga saling melakukan akuisisi dan pengadaan alat pertahanan; dan

h. hal-hal lain yang diputuskan bersama.

Mulai Berlaku MSP ini berlaku pada tanggal diterimanya pemberitahuan terakhir yang saling diinformasikan oleh Para Pihak melalui saluran diplomatik setelah penyelesaian prosedur internal domestik Para Pihak Catatan Khusus MSP ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan

Republik Indonesia dan Undersecretary for Finance and Materiel Department of National Defense, Republik Filipina

Page 37: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang

29

INDONESIA – BELANDA PENGATURAN TEKNIS TENTANG KERJASAMA PRODUKSI BERKELANJUTAN MINYAK KELAPASAWIT – JAKARTA, 11 MARET 2020 Tujuan Tujuan dari Pengaturan Teknis ini adalah untuk memfasilitasi implementasi MSP 2019 dengan menciptakan kerangka kerja sama antara Para Peserta sehubungan dengan lnisiatif Nasional untuk Program Petani Kelapa Sawit Yang Berkelanjutan dan Memiliki Pemahaman mengenai lklim di Indonesia. Prinsip Kerjasama Para Peserta berkomitmen untuk menjalankan kerja sama NI-SCOPS sesuai dengan batasan yang ditetapkan dalam Pengaturan Teknis ini, di bidang-bidang yang ditetapkan dalam Paragraf 2 MSP 2019 dan dalam bentuk kerja sama yang diatur dalam Paragraf 3 MSP 2019, dengan berpegang pada prinsip-prinsip berikut: a. Pemerintah Belanda

menunjuk Yayasan lnisiatif Dagang Hijau ("IDH") dan Solidaridad sebagai "Mitra Pelaksana", yang akan

mengimplementasikan program NI-SCOPS atas nama Pemerintah Belanda, dan akan menjadi titik kontak pertama bagi Pemerintah Indonesia mengenai implementasi program NI-SCOPS.

b. Kemajuan implementasi program NI-SCOPS akan dibahas dalam Komisi Bersama untuk Kerjasama Ekonomi Bilateral antara Indonesia dan Belanda.

c. Prinsip dan modalitas kerja sama untuk implementasi program NI-SCOPS akan ditentukan oleh KPT, yang didirikan berdasarkan Paragraf 4 dari Pengaturan Teknis ini.

Mulai Berlaku Tanggal Penandatanganan Masa Berlaku • Pengaturan ini akan tetap

berlaku selama lima (5) tahun. Pengaturan ini secara otomatis akan diperpanjang untuk jangka waktu tiga (3) tahun berikutnya, kecuali diakhiri oleh salah satu Peserta

• Pelaksanaan Pengaturan Teknis ini akan ditangguhkan, baik secara keseluruhan atau sebagian, jika pelaksanaan MSP 2019 ditunda sesuai dengan Paragraf 9 (Penangguhan) dari MSP 2019

Cara Pengakhiran • Terlepas dari paragraf 1,

salah satu Peserta dapat setiap saat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis tiga (3) bulan kepada Peserta lainnya

• Operasi Pengaturan Teknis ini akan berakhir pada tanggal diakhirinya pelaksanaan MSP 2019 sesuai dengan Paragraf 14 (Mulai Berlaku, Durasi dan Pengakhiran) dari MSP 2019

Catatan Khusus Pengaturan ini ditandatangani dalam 2 (dua) bahasa lndonesia dan lnggris

Ditandatangani oleh Direktur Eropa I, Kementerian Luar Negeri, Republik Indonesia dan

Deputi Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri Belanda

Page 38: Treaties Deposited in Treaty Room...Penghasilan dan Pencegahan Pengelakan dan Penghindaran Pajak – Bogor, 4 Februari 2020 15. REPUBLIK INDONESIA – REPUBLIK KOREA Pengaturan tentang