TKS 4406 Material Technology I Kayu · 2017. 3. 16. · Kayu merupakan hasil hutan dari sumber...

18
1 TKS 4406 Material Technology I Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT. Department of Civil Engineering Faculty of Engineering University of Brawijaya Kayu (wood or timber) Umum Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Pengertian kayu di sini adalah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan (Dumanauw, 1990).

Transcript of TKS 4406 Material Technology I Kayu · 2017. 3. 16. · Kayu merupakan hasil hutan dari sumber...

  • 1

    TKS 4406 Material Technology I

    Dr.Eng. Achfas Zacoeb, ST., MT.

    Department of Civil Engineering

    Faculty of Engineering

    University of Brawijaya

    Kayu (wood or timber)

    Umum Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan

    alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses

    untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.

    Pengertian kayu di sini adalah sesuatu bahan, yang

    diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan,

    yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah

    diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak

    dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan

    (Dumanauw, 1990).

  • 2

    Umum (lanjutan) Indonesia memiliki sumber potensi hutan yang tidak

    sedikit, sekitar 3.000 - 4.000 jenis kayu. Dari jumlah

    tersebut hanya sebagian kecil saja yang telah diketahui

    sifat serta kegunaannya dan jumlah ini pun masih juga

    belum memenuhi sasaran tujuan pemakaian. Baru

    sekitar 150 jenis yang telah diselidiki dan dianggap

    penting dalam perdagangan. Dari 150 jenis, 90 Jenis

    dicantumkan pada PPKI (Peraturan Konstruksi kayu

    Indonesia NI-5 PPKI 1961).

    Umum (lanjutan) Sebagian masyarakat masih cenderung menggunakan

    jenis kayu tertentu. Misalnya di pulau Jawa, orang lebih

    menyukai kayu jati daripada kayu lainnya. Demikian pua

    di pulau Kalimantan, orang lebih mantap menggunakan

    kayu ulin dan seterusnya. Akibatnya, jenis kayu lainnya

    yang lebih memiliki potensi lebih besar tidak mendapat

    tempat di hati masyarakat pemakai kayu. Hal ini perlu

    dijadikan bahan pertimbangan, agar semua jenis kayu

    yang telah diketahui sifat-sifatnya dapat dimanfaatkan

    secara menyeluruh dan terpadu.

  • 3

    Umum (lanjutan) Bagian-bagian terpenting pada pohon adalah :

    Akar (serabut dan tunggang)

    Batang (pangkal, tengah dan ujung)

    Cabang

    Ranting

    Daun

    Bagian-bagian

    A. Kulit luar

    B. Kulit dalam

    C. Kambium

    D. Kayu gubal

    E. Kayu teras

    F. Hati

    G. Lingkaran tahun (rengat)

    J. Kayu Akhir

    I. Kayu awal

    H. Jari-jari

    D D E

  • 4

    Bagian-bagian (lanjutan)

    a. Kulit luar (outer bark) : lapisan luar yang sudah

    mati dan berfungsi sebagai pelindung kayu

    terhadap serangan dari luar (misalnya : iklim,

    serangga dan jamur).

    b. Kulit dalam (bast) : bersifat hidup dan tipis,

    berfungsi untuk jalan zat yang mengandung gizi

    dari akar ke daun.

    c. Kambium : merupakan jaringan yang tipis dan

    bening, berfungsi untuk membentuk kulit baru yang

    rusak (ke arah luar) dan membentuk kayu gubal

    baru (ke arah dalam).

    Bagian-bagian (lanjutan)

    d. Kayu gubal (sap wood) : bagian kayu muda, terdiri

    dari sel-sel yang masih hidup, berfungsi sebagai

    penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat

    yang mengadung gizi.

    e. Kayu teras (galih) : terdiri dari sel-sel yang

    dibentuk melalui perubahan sel hidup pada

    lingkaran kayu gubal yang paling dalam yang

    disebabkan oleh tidak berfungsi sebagai penyalur

    cairan dan lain-lain proses kehidupan lagi

    f. Hati (puh) : bagian kayu yang terletak di pusat,

    berasal dari kayu awal yang dibentuk oleh kambium,

    bersifat rapuh dan lunak.

  • 5

    Bagian-bagian (lanjutan) g. Lingkaran tahun (rengat) : menunjukkan

    perkembangan kayu dari musim kemarau ke musim

    hujan dan sebaliknya, dapat dimanfaatkan juga

    untuk mengetahui umur dari suatu pohon.

    h. Jari-jari (rays) : terdapat dari luar ke dalam

    berpusat pada sumbu batang, berfungsi untuk

    mengalirkan zat bergizi dari kulit dalam ke bagian-

    bagian dalam dari pohon.

    Bagian-bagian (lanjutan) Bidang Orientasi Kayu

    a.Bidang Tangensial : bidang yang

    diperoleh dengan memotong kayu

    tegak lurus salah satu jari-jari kayu,

    searah serat tidak melalui sumbu

    kayu.

    b.Bidang Radial : bidang yang

    diperoleh dengan memotong kayu

    searah serat melalui sumbu kayu.

    c.Bidang Aksial/Kepala Kayu : bidang

    yang diperoleh dengan memotong

    kayu tegak lurus dengan sumbu

    kayu.

    Radial

    Tangensial

    Longitudinal

  • 6

    Cacat Cacat kayu dapat dianggap sebagai kelainan struktur

    dan anatomi dari “kayu normal”, sehingga

    mengakibatkan kekurangan atau kesulitan dalam

    penggunaan dan pengerjaan kayu. Disamping itu,

    cacat kayu juga dapat mengakibatkan kekuatan dan

    harga kayu menurun. Cacat atau kerusakan yang

    dimaksud antara lain : retak-retak, pecah, belah,

    serangan jamur, serangan serangga dan akibat

    kelalaian manusia dalam pengelolaan kayu. Secara

    skematis, faktor-faktor perusak kayu dapat dilihat pada

    gambar berikut :

    Cacat (lanjutan)

    Faktor-faktor

    perusak kayu

    Dari dalam - internal (Secara alam oleh pohon itu

    sendiri selama proses pertumbuhannya.

    Dari luar

    (eksternal)

    Biologis

    Non

    Biologis

    Hama

    (serangga perusak kayu)

    Jamur

    (jamur penyerang kayu)

    Faktor fisik

    (udara, cahaya, air, panas)

    Faktor mekanik

    (pukulan, gesekan, tekanan)

    Faktor kimia

    (asam, basa, pencemaran)

  • 7

    Cacat (lanjutan) Cacat Mata Kayu

    Cacat (lanjutan) Cacat Batang (Log)

  • 8

    Cacat (lanjutan) Cacat Kemiringan Arah Serat

    Cacat (lanjutan) Cacat Serat Melengkung

  • 9

    Cacat (lanjutan) Cacat Serat Bolak-Balik

    Cacat (lanjutan) Cacat Serat Terpilin

  • 10

    Cacat (lanjutan) Cacat Serat Bergelombang

    Sifat dan Jenis Susunan kayu terdiri dari susunan sel-sel, dan sel-sel

    tersebut terdiri dari susunan “cellulose” yang diikat

    dan disatukan oleh “lignin”.

    Perbedaan susunan sel-sel

    inilah yang menyebabkan

    perbedaan sifat-sifat dari

    berbagai jenis.

  • 11

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Faktor-faktor yang mempunyai sifat-sifat kayu :

    Berat jenis

    Kadar lengas

    Kecepatan pertumbuhan

    (cincin tahun)

    Posisi cincin tahun

    Mata

    Retak

    Miring arah serat

    Pohon hidup dan mati

    Pengeringan alam dan

    oven

    Pengawetan

    Keawetan

    Lamanya pembebanan

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Umum :

    Semua batang pohon mempunyai pengaturan

    vertikal dan sifat simetri radial.

    Kayu tersusun dari sel-sel yang memiliki tipe

    bermacam-macam dan susunan dinding selnya

    terdiri dari senyawa-senyawa kimia berupa selulosa

    dan hemiselulosa (unsur karbohidrat) serta berupa

    lignin (non karbohidrat).

  • 12

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Umum :

    Semua kayu bersifat anisotropik, yaitu

    memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji

    menurut tiga arah utamanya (longitudinal,

    tangensial dan radil). Hal ini disebabkan oleh

    struktur dan orientasi selulosa dalm dinding sel,

    bentuk memanjang sel-sel kayu dan pengaturan sel

    terhadap sumbu vertikal dan horisontal pada

    batang pohon.

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Umum :

    Kayu merupakan suatu bahan yang bersifat

    higroskopik, yaitu dapat kehilangan atau bertambah

    kelembabannya akibat perubahan kelembaban dan

    suhu udara di sekitarnya.

    Kayu dapat diserang mahluk hidup perusak kayu,

    dapat juga terbakar, terutama jika kayu keadaannya

    kering.

  • 13

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Fisik :

    Berat Jenis, ditentukan antara lain oleh tebal

    dinding sel dan ukuran rongga sel yang membentuk

    pori-pori. Berkisar antara 0.20 (kayu balsa) – 1.28

    (kayu nani).

    Keawetan alami kayu, disebabkan oleh adanya

    suatu zat di dalam kayu (zat ekstraktif) yang

    merupakan sebagian unsur racun bagi perusak-

    perusak kayu. Zat ekstraktif ini mulai terbentuk pada

    saat kayu gubal berubah menjadi kayu teras.

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Fisik :

    Warna kayu, ada beraneka macam , antara lain

    warna kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat

    tua, kehitam-hitaman, kemerah-merahan dan lain

    sebagainya. Warna kayu dapat dipengaruhi oleh

    tempat di dalam batang, umur pohon dan

    kelembaban udara.

    Higroskopik, makin lembab udara di sekitarnya

    akan makin tinggi pula kelembaban kayu sampai

    tercapai keseimbangan dengan lingkungannya.

    Kandungan air pada kayu seperti ini dinamakan

    kandungan air kesetimbangan (EMC = Equilibrium

    Moisture Content).

  • 14

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Fisik :

    Tekstur, Kayu bertekstur halus, contoh : giam, lara,

    kulim dll. Kayu bertekstur sedang, contoh : jati,

    sonokeling dll. Kayu bertekstur kasar, contoh :

    kempas, meranti dll.

    Serat, Serat berpadu, contoh : kulim, renghas, kapur

    dll. Serat berombak, contoh : renghas, merbau dll.

    Serat terpilin, contoh : bintangur, kapur, damar dll.

    Serat diagonal : serat yang terdapat pada potongan

    kayu atau papan, yang digergaji sedemikian rupa

    sehingga tepinya tidak sejajar arah sumbu, tetapi

    membentuk sudut dengan sumbu.

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Fisik :

    Berat Kayu, Sangat berat (BJ : > 0.90), contoh :

    giam, balau dll. Berat (BJ : 0.75 – 0.90), contoh :

    kulim. Agak berat (BJ : 0.60 – 0.75), contoh : bitangur.

    Ringan (BJ : < 0.60), contoh pinus, balsa dll.

    Kekerasan, Sangat keras, contoh : balau, giam dll.

    Keras, contoh : kulim, pilang dll. Sedang, contoh :

    mahoni, meranti dll. Lunak, contoh : pinus, balsa dll.

    Kesan Raba, Kesan kasar, halus, licin, dingin dan

    sebagainya pada saat meraba permukaan kayu.

    Kesan raba tergantung dari tekstur kayu, kadar air

    dan kadar zat ekstraktif di dalam kayu.

  • 15

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Fisik :

    Bau dan rasa, untuk mengetahui bau dan rasa kayu

    perlu dilakukan pemotongan atau sayatan baru pada

    kayu atau dengan membasahi kayu tersebut. Sifat

    bau dari kayu dapat digambarkan sesuai dengan

    bau yang umum.

    Nilai Dekoratif, tergantung dari penyebaran warna,

    arah serat kayu, tekstur dan pemunculan pola atau

    bentuk tertentu.

    Sifat Lain : sifat pembakaran yang dipengaruhi oleh

    faktor fisik, kimia dan anatomi kayu, Sifat terhadap

    Suara, Sifat Akustik atau Sifat Resonansi.

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Mekanik :

    Keteguhan Tarik (Tension Strength)

    Keteguhan Tekan (Compression Strength)

    Keteguhan Geser (Shear Strength)

    Keteguhan Lengkung/Lentur (Flexural Strength)

    Kekakuan (Stiffness)

    Keuletan (Ductility)

    Kekerasan (Toughness)

    Keteguhan Tarik Belah (Split Tension Strength)

  • 16

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Sifat Kimia :

    Pada umumnya komponen kimia kayu terdiri dari 3

    unsur :

    1. Unsur karbohidrat terdiri dari selulosa dan

    hemiselulosa.

    2. Unsur non karbohidrat terdiri dari lignin.

    3. Unsur yang diendapkan dalam kayu selama proses

    pertumbuhan, dinamakan zat ekstraktif.

    Sifat dan Jenis (lanjutan) Komposisi unsur-unsur kimia dalam kayu adalah :

    •karbon 50%

    •hidrogen 6%

    •nitrogen 0.04 – 0.10%

    •abu 0.20 – 0.50%

    •sisanya adalah oksigen

  • 17

    Produk Produk kayu olahan, selain berupa balok atau

    gelondongan (log), kayu dapat juga dijadikan dalam

    bentuk papan yang lebih dikenal dengan kayu lapis

    (plywood) atau yang lebih dikenal dengan tripleks dan

    multipleks.

    Kayu lapis adalah papan/panel buatan yang terdiri dari

    susunan beberapa lapisan vinir yang mempunyai arah

    serat bersilangan tegak lurus dengan diikat oleh perekat

    tertentu, serta jumlah lapisan harus ganjil.

    Produk (lanjutan) Vinir adalah lembaran kayu tipis yang diperoleh dengan

    cara mengupas atau mengiris dari gelondong kayu

    tertentu. Jenis kayu yang digunakan adalah yang lunak,

    ringan, kelas kuat dan kelas awetnya sekitar II – IV dan

    bila dikupas tidak mudah retak atau pecah.

    Papan Laminasi (laminboard) dan Papan Blok

    (blockboard), yaitu kayu lapis dengan intinya yang terdiri

    dari kayu gergajian (blockboard) atau vinir tebal yang

    berdiri tegak lurus dengan lapisan vinir muka dan

    belakang.

  • 18

    Produk (lanjutan) Papan Partikel (chipboard, particle board), dibuat dari

    tatal kayu yang kasar dan yang dicampur dengan

    perekat sehingga kemudian dapat dikempa menjadi

    papan. Sebagai bahan perekat umumnya digunakan

    phenol-formaldehid atau dengan menggunakan semen

    (tetapi agak sulit dikerjakan dan papan partikel tersebut

    lebih berat).

    Thanks for the attention and

    Success for your study!