thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
-
Upload
maulana-muhammad-riza -
Category
Documents
-
view
52 -
download
0
Transcript of thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
1/37
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahan
Starbucks coffee adalah perusahaan coffee retail terkemuka di
dunia dengan gerai gerainya yang berada di Amerika Utara, Eropa,
Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Di seluruh dunia, sekitar
40 juta pelanggan mengunjungi gerai Starbucks setiap minggunya.
Perusahaan Starbucks Coffeedidirikan pada tahun 1972 oleh 3 mahasiswa
perguruan tinggi dengan membuka gerai pertamanya di Seattle yaitu di
Pike Place Market.
Starbucks dinamakan berdasarkan nama sebuah tokoh pecinta kopi
di novel Moby Dick karangan Herman Melville. Logo Starbucks sendiri
dinamakan Sirens yang menggambarkan wanita penggoda dengan rupa
seekor putri duyung dan didominasi warna hijau yang merupakan warna
khas kota Seattle.
Ketika Howard Schultz bergabung dengan perusahaan Starbucks
Coffee pada awal tahun 1980an, Starbucks sudah menjadi pengecer biji
kopi lokal yang dihormati. Perjalanan bisnis ke Italia membuka mata
Howard pada kekayaan tradisi minuman espresso disana. Minuman
espresso menjadi elemen penting dalam visi Howard. Ia membeli
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
2/37
perusahaan Starbucks Coffee dengan dukungan investor investor lokal
pada tahun 1987. Sebagai tambahan dari gerai gerai yang berlokasi
startegis, Starbucks juga menjual kopi dan teh dalm operasional usahanya.
Para pecinta kopi juga dapat menemukan starbucks di lokasi
lokasi yang dipilih secara seksama seperti di hotel hotel, restoran yang
memiliki citra baik, kantor kantor dan perusahaan penerbangan. Tujuan
perusahaan secara umum adalah untuk memposisikan Starbucks Coffee
sebagai salah satu merek dalam pasar coffee barsyang paling dikenal dan
dihormati di dunia.
Saat ini gerai gerai Starbucks dapat ditemukan di area perkotaan
dan pinggiran kota seluruh dunia, juga di banyak komunitas pedesaan
diseluruh Amerika Utara, bertambahnya sejumlah drive thru dan lokasi
lokasi yang berada di pinggiran jalan tol menyediakan alternatif yang
memudahkan pelanggan pelanggan Starbucks.
Starbucks Experience adalah lebih dari sekedar kopi terbaik. Di
gerai Starbucks ada orang orang ramah, musik yang enak di dengar, dan
tempat bertemu yang nyaman dan menbangkitkan semangat. Nilai
membeli produk Starbucks muncul dari kualitas yang tidak kompromi dan
dari hubungan yang dibangun dengan setiap pelanggan. Starbucks
mengorbankan kembali kecintaan terhadap kopi, membawa kembali rasa
yang segar untuk dinikmati.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
3/37
Starbucks menawarkan pecinta kopi beberapa pilihan kopi dari
seluruh dunia. Coffee buyer Starbucks sendiri pergi ke daerah daerah
penghasil kopi di Amerika Latin, Afrika/Arabian dan Asia Pasifik untuk
memilih biji kopi arabika terbaik. Kemudian biji biji kopi tersebut
dipanggang oleh pemanggang biki kopi profesional Starbucks yang
berusaha menciptakan keseimbangan pada setiap atribut rasa kopinya.
Sebagai tambahan, selain kopi yang berkualitas Starbucks juga
menyediakan minuman minuman seperti the Tazo, Ethos Water,
pastries, dan pada pasar tertentu, salad dan sandwich yang berkualitas
tinggi. Merchandise Starbucks termaasuk mesin pembuat espresso dan
kopi ekslusif, permen dan coklat unik, dan barang barang lainya yang
berhubungan dengan kopi dan teh.
Musik telah menjadikan sesuatu yang penting bagi Starbucks sejak
perusahaan ini didirikan. Pada -tahun 1995 Starbucks mulai menjual
kompilasi kompilsi yang mencakup berbagai jenis aliran musik seperti
jazz, blues, folk dan word music. Dengan pengerakan yang luar biasa
dalam produksi musik, pemasaran, dan distribusi, Starbucks membantu
membawa Ray Charles Genius Loves Company, sebuah kaset rekaman
rekaman yang bersama sama dirilis oleh Starbucks dan Concord
Records, ke posisi No.2 di tangga lagu Billboard Top 200 untuk minggu
pertama penjualan di Amerika Serikat. Album, tersebut telah dianugerahi
doble-platinum dengan sekitar 25% penjualan dalam negeri dilakukan di
gerai gerai Starbucks.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
4/37
Pada tahun 1995 minuman campuran Frappuccino, sebuah
minuman kopi yang creamy, dengan es yang diremukan diperkenalkan
dalam lini minuman Starbucks. Pada pertengaahan tahun 2004, Starbucks
memperkenalkan Frappuccino Light minuman kopi campuran. Kopi
campuran FrappuccinoLight diciptakan sebagai respons atas permintaan
konsumen untuk pilihan kopi campuran yang lebih ringan dengan rasa
yang sama enaknya. Kopi campuran Frappuccinolight memiliki 30-40%
lebih sedikit kalori dari minuman kopi campuran Frappuccinooriginal.
Di tahun 1996 Nort American Coffee Partnership, sebuah joint
venture antara Starbucks dan pepsi-Cola Co, mulai menjual minuman kopi
campuran Starbucks Frappuccino botolan. Pada tahun 2002, minuman
kopi Starbucks DobleShot bergabung ke dalam deretan produk siap
minum sebagai bagian dari joint venture tersebut. Saat ini kopi Starbucks
tersedia untuk konsumen konsumen di supermarket supermarket besar
di dunia.
Pada oktober 1995 Starbucks Coffee dan Dreyers Grand ice cream
membentuk sebuah joint ventura untuk menyediakan lini es kopi
superpremiun. Pada Juli 1996 Starbucks menjadi merek es krim kopi No. 1
di Amerika Serikat.
Starbucks memiliki lebih dari 109.000 rekan (karyawan). Rekan
part time dan full time yang memenuhi syarat dapat memperoleh paket
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
5/37
0
benefit komperhensif dan pembiayaan opsi kepemilikan saham melalui
Bean Stock, stock option planseluruh perusahaan.
Setiap rekan berpatisipasi dalam program pelatihan ekstensif yang
memberikan pengetahuan yang luas tentang kopi,produk dan komitmen
untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan.
Starbucks memiliki dedikasi untuk secara positif mengkontribusi
lingkungan tempat perusahaan melakukan bisnis. Perusahaan menyadari
adanya hubungan antara kesuksesan dengan kekuatan dan kehidupan
lingkungan tempat beroperasi. Dalam semua tingkat dalam organisasi,
rekan Starbucks berusaha untuk menjadi tetangga yang baik dan
kontributor yang aktif dalam lingkungan. Hal ini adalah bagian dari
budaya Starbucks.
Pada tahun 1997 didirikan The starbucks Foundation dengan
kontribusi awal dari sebagian hasil penjualan buku Howard Schultz Pour
Your Hear Into It. Yayasan ini sebagian besar didukung oleh pembiayaan
dari Starbucks dan kontribusi privat. Sejak awal, yayasan ini berhasil
memiliki fokus untuk memperbaiki kehidupan generasi muda memalui
pelajaran membaca dengan menggunakan program program pendidikan
nontradisional.
Pada tahun 1996 Starbucks membuka lokasi pertamanya di luat
Amerika Serikat di Tokyo, Jepang. Saat ini, terdapat lebih dari 600 lokasi
ritel di Jepang.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
6/37
Sebagai tambahan dari Jepang, Starbucks juga membuka beberapa lokasi
di:
Hawai dan Singapura pada tahun 1996;
Filipina pada tahun 1997;
Inggris, Taiwan, Thailand, Selandia Baru, dan Malaysia pada tahun 1998;
Beijing, Kuwait, Korea Selatan, dan Lebanon pada tahun 1999;
Uni Emirat Arab, Hong Kong, Shanghai, Australia, Qatar, Saudi Arabia,
dan Bahrain pada tahun 2001;
Oman, Jerman, Spanyol, Meksiko, Puerto Rico, Cina Selatan (Macau dan
Shenzen), Yunani, dan Siprus pada tahun 2003
Perancis pada tahun 2004; dan
Yordania, Kepulauan Bahana, dan Irandia pada tahun 2005.
Dengan pembukaan sekitar lima gerai per hari diseluruh dunia.
Starbucks sedang menjadi salah satu merek yang paling dikenal dan di
dunia. Dalam satu minggu di oktober 2004, Starbucks membuka gerai
gerai baru di Bahrain, Cina, Jerman, Jepang, Filipina, Saudi Arabia,
Taiwan, Inggris, dan Uni Emirat Arab (Dubai)
Di Indonesia, pemegang lisensi Starbucks Coffee International
adalah PT. Sari Coffee Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT.
Mitra Adiperkasa Tbk. Gerai Starbucks pertama dibuka di Plaza
Indonesia, Jakarta pada tanggal 17 mei 2002.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
7/37
PT. Sari Coffe Indonesia adalah pemegang hak tunggal untuk
memperkenalkan dan memasarkan Starbucks Coffee di Indonesa . lisensi
Starbucks Coffee yang di pegang PT. Sari Coffee Indonesia dapat di cabut
oleh pemberi lisensi apabila tidak memenuhi persyaratan persyaratan
yang tertera pada kontrak menyanggkut hak pendirian dan pengelolaan.
Syarat syarat tersebut meliputi standarisasi kualitas produk, pelayanan,
kebersihan, penematan lokasi, desain ruangan, peralatan, yang digunakan,
startegi pemasaran, laporan keuangan dan pelatihan pegawai pegawai
yang bkerja di Starbucks Coffee. Khusus bahan dasar yang digunakan
untuk semua produk Starbucks dan perlengkapan perlengkapan outlet
dari kursi, meja, hingga ornamen ornamen di dinding harus diimpor dari
Amerika. Bahan dasar yang tidak diimpor hanya susu dan air. Pemegang
lisensi Starbucks minimal harus mendirikan 30 outlet dinegara tempat
perusahaan beroperasi.
4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimal dan meraih keunggulan bersaing
yang bersinambungan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka
diperlukan perorganisasian perusahaan dan penempatan tenaga kerja yang
baik untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia secara maksimal.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
8/37
Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk membagi tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap posisi jabatan secara jelas, sehingga
dapat terjadi kerja sama setiap anggota organisasi tersebut. Selain itu,
pembagian tersebut dimaksudkan untuk menghindari ketimpangan
pekerjaan.
Oleh karena itu perusahaan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya
harus selalu dilengkapi dengan struktur organisasi perusahaan yang
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Struktur organisasi yang ditetapkan
oleh PT. Sari Coffee Indonesia mengacu pada bentuk struktur organisasi
fungisonal yaitu desain organisasional yang mengelompokan pekerjaan
yang mirip atau berhubungan. Struktur ini merupakan pendekatan
departementalisasi yang fungsional yang diterapkan pada keseluruhan
organisasi. Keuntungan menggunakan struktur ini adalah penghematan
biaya yang muncul karena adanya spesialisasi (skala ekonomi, duplikasi
sumber daya manusia dan peralatan yang minimal) dan karyawan yang
dikelompokan dengan karyawan lain yang memiliki tugas yang sama.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
9/37
GAMBAR 4.1
Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia
&
&
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
10/37
Struktur organisasi PT. Sari Coffee Indonesia terdiri dari
a. President Director
Tugas dan tanggung jawab seorang President Director adalah menentukan
apa yang menjadi kebijaksanaan perusahaan serta menentukan rumusan
struktur perusahaan
b. Vice President Director
Tugas dan tanggung jawab seorang Vice President Director adalah
membantu memberi saran dan nasihat pada pimpinan perusahaan juga
bertanggung jawab atas apa yang dilakukan oleh Managing Director.
c. Managing Director
Tugas dan tanggung jawab seorang Managing Director adalah
mengkoordinir dan mengawasi aktivitas General Manager, serta
membantu memberi saran dan nasihat kepada Vice President Director.
d. Finence Director
Tugas dan tanggung jawab Finance Director adalah mengkoordinir dan
mengawasi aktivitas General Manager, serta membantu memberikan saran
dan nasihat mengenai kebijaksanaan penggunaan dana kepada Vice
President Director.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
11/37
e. Marketing Director
Tugas dan tanggunga jawab seorang Marketing Director adalah
melaksanakan kegiatan penelitian dang pengembangan pasar, serta
kegiatan umum pemasaran lainnya.
f. Corporate Secretary
Tugas dan tanggung jawab seorang Corporate Secretary adalah menangani
semua perencanaan perusahaan.
g. General Manager
Tugas dan tanggung jawab seorang General Manager adalah melakukan
perencanaan, penyusun strategi, dan melakukan pengawasan semua
kegiatan perusahaan agar sesuai dengan tujuan perusahaan.
General Manager terbagi menjadi:
1. General Manager Finance
Tugas dan tanggung jawabnya adalah mengatur keuangan perusahaan,
menyangkut kebijaksanaan dana atas kegiatan perusahaan yang
membawahi:
a. Finance and Account Department
Mengendalikan dan mengawasi seluruh kekayaan perusahaan baik
berupa uang, surat surat berharga dan laporan keuangan.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
12/37
b. Purchasing Department
Mengkoordinir dan mengendalikan secara langsung aktivitas pada
pembelian rutin bahan baku.
2. General Manager Human Resources Department and General Affairs
Bertanggung jawab atas pengaturan sumber daya manusia perusahaan
dan hal hal yang menyangkut kepada kebijaksanaan dan peraturan
perusahaan yang membawahi personil.
3. General Manager Operational
Bertanggung jawab atas semua aktivitas produksi sehingga dapat
berkembang sesuai kebutuhan dan prosedur yang ditetapkan.
General Manager Operational ini membawahi bagian bagian sebagai:
a. Plant Engineering dan Maintennance Department
Mengendalikan dan mengkoordinasikan secara langsung seluruh
aktivitas yang menyangkut perawatan mesin mesin.
b. Production Department
Mengendalikan dan mengkoordinasikan secara langsung aktivitas
produksi.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
13/37
c. Production Planning and Inventory/warehouse Department
menyediakan kebutuhan ruang gudang serta memonitor keluar
masuknya barang.
d. Quality Assuraance Departmen
Aktivitas yang berhubungan dengan kebijaksanaan Quality Control
terhadap semua produk.
4.2 Karakteristik Frekuensi Responden
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
Pria 47 47%
Wanita 53 53%Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
Berdasarkan Tabel 4.1Tersebut diketahui bahwa janis kelamin
yang paling banyak diteliti adalah wanita yaitu sebanyak 53 responden
atau ( 68% ) sedangkan pria sebanyak 47 responden ( 47% ).
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
14/37
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Persentase
Dibawah 15 Tahun 11 11%
15 18 Tahun 20 20%
19 23 Tahun 29 29%
24 30 Tahun 25 25%
Diatas 30 Tahun 15 15%
Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
Berdasarkan Tabel 4.2 Tersebut diketahui bahwa segmen
konsumen yang mengunjungi coffee shopada pada segmen remaja pada umur 19
20 tahun sebesar 29% dari 100 responden.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Mengunjungi Coffee Shop dalam
Sebulan
Mengunjungi coffee shop
dalam sebulan
Frekuensi Persentase
1 kali 11 11%
2 kali 12 22%
3 kali 23 23%
Lebih dari 3 kali 43 43%
Tidak tentu 11 11%
Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa dari 100
responden yang mengunjungi coffee shop dalam sebulan paling dominan ada pada
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
15/37
0
tingkat pengunjung lebih dari 3 kali dalam sebulan sebesar 43% dari 100
responden.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Rekan Berkunjung ke Coffee Shop
Rekan berkunjung ke
coffee shop
Frekuensi Persentase
Pasangan 38 38%
Keluarga 17 17%
Teman 21 21%
Rekan Bisnis / Kantor 18 18%
Lain lain ( sendiri ) 6 6%Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
Berdasakan Tabel 4.4 Tersebut diketahui bahwa dari 100
responden yang datang mengunjungi coffee shop lebih dominan pada datang
bersama pasangan sebanyak 38% dari 100 responden.
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Waktu Berkunjung
ke Coffee Shop
Lama waktu di coffee
shop
Frekuensi Persentase
Kurang dari 1 jam 11 11%
1 2 jam 20 20%
2 3 jam 38 38%
Lebih dari 3 jam 18 18%
Tidak tentu 13 13%Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
16/37
Berdasarkan Tabel 4.5 Tersebut diketahui bahwa responden yang
berkunnjung mendatangi coofee shop paling dominan mengunjungi coffee shop
antara 2-3 jam sebanyak 38% dari 100 responden
Tabel 4.6 Karakteristik Terakir Mengunjungi Coffee Shop
Terakir mengunjungi
coffee shop
Frekuensi Persentase
Dalam minggu ini 31 31%
1 minggu lalu 28 28%2 minggu lalu 10 10%
3 minggu lalu 18 18%
4 minggu lalu 9 9%
Lebih dari 4 minggu lalu 4 4%
Jumlah 100 100%Sumber : Hasil penelitian diolah
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut diketahui bahwa pengunjung
yang mengunjungi coffee shop dalam minggu ini lebih dominan pada
pengunjung dalam minggu ini sebesar 31% dari 100 responden
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Untuk menguji suatu pernyataan valid atau tidak valid yaitu
dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel. Suatu
pernyataan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel ( r
hitung > r tabel ) sedangkan pertanyaan yang tidak valid apabila nilai
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
17/37
r hitung lebih kecil dari r tabel ( r hitung
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
18/37
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas Butir Pertanyaan Faktor Brand ( merek )
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 8.1700 2.385 .849 .854
p2 8.1400 2.324 .891 .816
p3 7.9300 2.833 .742 .840
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
pernyartaan yang ada di dalam variabel merek adalah valid. Data
menunjukan keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi
angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor merek :
Tabel 4.9 Keterangan Uji Validitas Faktor Brand ( merek )
PertanyaanCorrected item-total
correlation(rhitung)rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .849 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .891 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .742 0,17 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
19/37
Tabel 4.10 Rellabilitas Faktor Price ( Harga )
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.911 4
Sumber : Hasil pengolahan data
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk faktor merek adalah sebesar
0.911>dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data
tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.
Lalu setelah dilakukan uji rliabilitas, maka langkah selanjutnya
adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan
yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor harga.
Tabel 4.11 Uji Rellabilitas Butir Pertanyaan Faktor Price ( Harga )
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
p1 12.4900 3.343 .730 .899
p2 12.5300 3.282 .877 .849
p3 12.6000 3.354 .852 .859
p4 12.5100 3.162 .724 .907
Sumber : Hasil pengolahan data
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
20/37
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
pernyartaan yang ada di dalam variabel merek adalah valid. Data
menunjukan keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi
angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor harga :
Tabel 4.12 Keterangan Uji Validitas Faktor Price (Harga)
Pertanyaan
Corrected item-total
correlation(rhitung) rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .730 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .877 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .852 0,17 Valid
Pertanyaan_4 .724 0,17 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel 4.13 Uji Raliabilitas Faktor Sevice (Pelayanan)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.913 4
Sumber : Hasil pengolahan data
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk faktor merek adalah sebesar
0.913> dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data
tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
21/37
Lalu setelah dilakukan uji rliabilitas, maka langkah selanjutnya
adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan
yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor
pelayanan .
Tabel 4.14 Reliabilitas Butir Pertannyaan Fator Service (Pelayanan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item DeletedScale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
CorrelationCronbach's Alpha if
Item Deleted
p1 12.4900 3.343 .730 .899
p2 12.5300 3.282 .877 .849
p3 12.6000 3.354 .852 .859
p4 12.5100 3.162 .724 .907
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi angka r tabel
yaitu r tabel sebesar 0.17.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
22/37
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor Pelayanan:
Tabel 4.15 Keterangan Uji Validitas Faktor Service (Pelayanan)
PertanyaanCorrected item-total
correlation(rhitung)rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .730 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .877 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .852 0,17 Valid
Pertanyaan_4 .724 0,17 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan data
Tabel 4.16 Uji Realiabilitas Faktor Facilities (Fasilitas)
Reliability Statistics
Cronbach's Alph N of Items
.883 5
Sumber : Hasil pengolahan data
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk faktor merek adalah sebesar
0.883> dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data
tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.
Lalu setelah dilakukan uji rliabilitas, maka langkah selanjutnya
adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
23/37
yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor
fasilitas.
Tabel 4.17 Uji Reliabelitas Butir Pertanyaan Faktor Facilities (Fasilitas)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 16.5200 7.242 .612 .865
p2 16.5100 7.162 .752 .832
p3 16.3800 6.925 .801 .819
p4 16.3500 6.816 .780 .823
p5 16.4000 7.253 .571 .877
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
pernyartaan yang ada di dalam variabel merek adalah valid. Data
menunjukan keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi
angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
24/37
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor fasilitas :
Tabel 4.18 Keterangan Uji Validitas Faktor Facilities (Fasilitas)
PertanyaanCorrected item-total
correlation(rhitung)rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .612 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .752 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .801 0,17 Valid
Pertanyaan_4 .780 0,17 Valid
Pertanyaan_5 .571 0,17 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel 4.19 Realiabilitas Faktor Location (Lokasi)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.866 3
Sumber : Hasil pengolahan data
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk faktor merek adalah sebesar
0.866> dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data
tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
25/37
0
Lalu setelah dilakukan uji rliabilitas, maka langkah selanjutnya
adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan
yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor lokasi.
Tabel 4.20 Uji Reliabelitas Butir Pertanyaan Faktor Location (lokasi)
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 8.1700 2.385 .849 .854
p2 8.1400 2.324 .891 .816
p3 7.9300 2.833 .742 .812
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
pernyartaan yang ada di dalam variabel merek adalah valid. Data
menunjukan keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi
angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
26/37
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor loaksi :
Tabel 4.21 Keterangan Uji Validitas Faktor Location (lokasi)
PertanyaanCorrected item-total
correlation(rhitung)rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .849 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .891 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .742 0,17 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
Tabel 4.22 Uji Reliabilitas Faktor Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.901 3
Sumber : Hasil pengolahan data
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk faktor merek adalah sebesar
0.901>dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data
tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.
Lalu setelah dilakukan uji rliabilitas, maka langkah selanjutnya
adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan
yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor
keputusan pembelian.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
27/37
Tabel 4.23 Reliabelitas Butir Pertanyaan Keputusan Pembelian
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
p1 16.5200 7.242 .612 .865
p2 16.5100 7.162 .752 .832
p3 16.3800 6.925 .801 .819
p4 16.3500 6.816 .780 .823
p5 16.4000 7.253 .571 .877
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh
pernyartaan yang ada di dalam variabel merek adalah valid. Data
menunjukan keseluruhan variabel memiliki nari r hitung yang melibihi
angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
28/37
Berikut adalah tabel mengenai uji validitas faktor keputusan pembelian:
Tabel 4.24 Keterangan Uji Validitas Keputusan Pembelian
PertanyaanCorrected item-total
correlation(rhitung)rTabel Validitas
Pertanyaan_1 .612 0,17 Valid
Pertanyaan_2 .752 0,17 Valid
Pertanyaan_3 .801 0,17 Valid
Pertanyaan_4 .780 0,17 Valid
Pertanyaan_5 .571 0,17 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data
4.4 Analisis Faktor
Penelitian ini fokus pada analisis faktor konsumen dalam
keputusan pembelian yang ditinjau dari factor factor yang
mempengaruhi dalam keputusan pemelian. Dalam analisis factor, tidak
terdapat variable bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak
mengklasifikasikan variable ke dalam katagori variable bebas
tergantung melainkan mencari hubungan unterdependensi antar variable
agar dapat mengindetifikasikan dimensi dimensi atau faktor faktor
yang menyusunnya. Dari beberapa atribut tersebut didapatkan beberapa
indikator yang dituangkan dalam butir pernyataan. Berikut adalah hasil
dari pengolahan data analisis faktor.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
29/37
Table 4.25 KMO Analisis Faktor - Faktor
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .651
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square 60.834
Df 15
Sig. .000
Sumber : hasil pengolahan data
Singgih Santoso (2010), mengatakan bahwa untuk mengolah data
menggunakan analisis faktor, data yang di olah wajib melebihi nilai
ambang batas minimum KMO ( Kaiser-Mayer-Olkin) sebesar 0,6 jika
hasil pengolahan melebihi batas minimum, maka data tersebut layak untuk
diolah lebih lanjut. Dari pengolahan data kuesioner, maka hasil yang
didapat menunjukan bahwa nilai dari Kaiser-Mayer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy untuk faktor faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian sebesar 0.651 > 0,6 , melebihi dari angka batas minimum untuk
pengolahan lebih lanjut. Jadi data tersebut layak untuk dilanjutkan untuk
diolah dengan analisis faktor. Berikut adalah table anti image matrices.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
30/37
Tabel 4.26 Tabel Anti Images Matrices
Anti-image Matrices
merek harga pelayanan service fasilitas keputusan_
pembelian
Anti-image
Covariance
merek .729 -.305 .029 .093 -.107 -.058
harga -.305 .702 -.040 -.038 .016 -.203
pelayanan .029 -.040 .955 .101 -.112 -.051
fasilitas .093 -.038 .101 .951 .018 .094
lokasi -.107 .016 -.112 .018 .877 -.195
Keputusanpembelian -.058 -.203 -.051 .094 -.195 .782
Anti-image
Correlation
merek .637a -.427 .034 .112 -.134 -.076
harga -.427 .609a -.049 -.047 .021 -.274
pelayanan .034 -.049 .671a .106 -.122 -.059
fasilitas .112 -.047 .106 .659a .019 .109
lokasi -.134 .021 -.122 .019 .684a -.235
keputusanpembelian -.076 -.274 -.059 .109 -.235 .698a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Sumber : Hasil pengolahan data
Dari hasil yang didapat dari Anti images Matrices, (MSA)
melakukan penggabungan adalah bersarnya korelasi antar variable
korelasi antar variable. Variable variable yang masuk kedalam suatu
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
31/37
faktor harus memiliki loading factor diatas 0,5 sedangkan di bawah 0,5
akan di buang atau tidak dimasukan kedalam faktor. Jadi hasil pengolahan
data menunjukan 6 variabel pertanyaan yang terdapat dalam faktor
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mampu digabungkan
menjadi faktor baru yang mewakili fator tersebut, hal ini dapat dilihat dari
scree plot(eigen value) dan total variance explained dibawah ini.
Gambar 4.2 Scree Plot
Dari grafik Scree Plot, pernyataan analisis faktor faktor dapat
diekstrak menjadi 2 faktor baru. Hal ini dapat dilihat dari 2 titik yang
melebihi nilai egen yang batas minimumnya 1. Jadi 6 variabel yang
ditanyakan mampu digabungkan ( diekstrak ) menjadi 2 variabel baru
sesuai ketentuan yang berlaku.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
32/37
Tabel 4.27 Total Vaariance Explained
Total Variance Explained
Compo
nent
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared
Loadings
Rotation Sums of Squared
Loadings
Total % of
Variance
Cumulati
ve %
Total % of
Variance
Cumula
tive %
Total % of
Variance
Cumula
tive %
1 2.026 33.769 33.769 2.026 33.769 33.769 1.817 30.281 30.281
2 1.076 17.941 51.710 1.076 17.941 51.710 1.286 21.429 51.710
3 .916 15.259 66.969
4 .830 13.833 80.803
5 .682 11.360 92.163
6 .470 7.837 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber : Hasil pengolahan data
Ada 6 variabel (component) yang dimasukan dalam analisis faktor,
dengan masing-masing variable mempunyai varians 1, maka total varians
eigenvalue > 1 jika 6 variabel tersebut diringkas atau diesktrak menjadi 2
faktor, maka : Varians faktor pertama adalah 2.026/6 x 100% = 33,76%. Dan
varians faktor kedua adalah 1.076/6 x 100% = 29.93%. Total kedua faktor akan
bisa menjelaskan 33,76% + 29,93% = 63,69% keenam variable asli tersebut.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
33/37
Tabel 4.28 Rotates Componen Matriks
Rotated Component Matrixa
Component
1 2
Merek .792 .026
Harga .824 -.015
Pelayanan .051 .758
Fasilitas -.070 .592
Lokasi .349 .595
keputusan_pembelian .619 .340
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber : Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil tableRotated Component Matrix, dari 6 variabel
yang diujikan, terbentuk 2 faktor baru yang diwakili oleh Merek (0.792)
masuk pada faktor 1, Harga (0.824) masuk pada faktor 1 , Pelayanan
(0.758) masuk pada faktor 2, fasilitas (0.592) masuk pada faktor 2 , lokasi
(0.595) masuk pada faktor 2, keputusan pembelian (0.619) masuk pada
faktor 1.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
34/37
Dengan demikian, ke enam variable telah direduksi menjadi
hannya terdiri atas dua faktor.
o Faktor 1 terdiri atas Merek, Harga, dan Keputusan pembelian.
o Faktor 2 terdiri atas Pelayanan, Fasilitas, Lokasi
Tabel 4.29 Communalities Faktor Faktor
Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians (bisa dalam
persentase) dari suatu variabel mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor
yang ada. Dengan ketentuan bahwa semakin besar Communalitiessebuah
variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk.
Communalities
Initial Extraction
Merek 1.000 .627
Harga 1.000 .678
Pelayanan 1.000 .577
Fasilitas 1.000 .356
Lokasi 1.000 .366
keputusan_pembelian 1.000 .499
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Sumber : Hasil pengolahan data
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
35/37
00
Untuk variabel merek angka adalah 0,627. Hal ini berarti sekitar
62,7% varians dari variabel merek bisa di jelaskan oleh faktor yang
terbentuk, untuk variabel harga 0,678, Hal ini berarti sekitar 67.8%
varians dari variabel Harga bisa di jelaskan oleh faktor yang terbentuk,
untuk variabel Pelayanan angka adalah 0,577, hal ini berarti sekitar 57,7%
varians dari variabel Pelayanan bisa di jelaskan oleh faktor yang terbentuk,
untuk variabel Fasilitas angka adalah 0,356 hal ini berarti sekitar 35,6%
varians dari variabel Fasilitas bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk,
varians dari variabel Lokasi angka adalah 0,366 hal ini berarti sekitar
36,6% varians dari variabel Lokasi bisa dijelaskan oleh faktor yang
terbentuk. Dan variabel keputusan pembelian konsumen terhadap coffee
shop menunjukan angka sebesar 0.499 atau sekitar 49,9% varians dari
variabel keputusan pembelian terhadap coffee shop di Jakarta dijelaskan
oleh faktor yang terbentuk.
4.5 Korelasi
Selanjutnya setelah dilakukan analisis faktor, penelitian ini di olah
juga analisis korelasi, untuk mencari tahu apakah ada hubungan antar
variabel dan mengetahui hubungan antar variabel faktor faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian coffee shop.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
36/37
0
Tabel 4.30 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Kolerasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60 0,799
0,80 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber : Sugiono , 2007
Analisis korelasi dari hasil output spss adalah sebagai berikut :
Besarnya Kolerasi antara variabel Merek dan Harga adalah 0,585
menunjukan tingkat korelasi sedang.
Besarnya korelasi antara variabel Harga dan Keputusan pembelian
adalah 0,627 menunjukan tingkat korelasi kuat.
Besarnya korelasi antara variabel Pelayanan dan Fasilitas adalah
0,426 menunjukan tingkat korelasi sedang.
Besarnya korelasi antara variabel Fasilitas dan Lokasi adalah 0,392
menunjukan tingkat korelasi rendah.
Besarnya korelasi antara variabel Lokasi dan Keputusan pembelian
adalah 0,300 menunjukan tingkat korelasi rendah.
Besarnya korelasi variabel Keputusan pembelian dan Pelayanan
adalah 0,527 menunjukan tingkat korelasi sedang.
-
5/24/2018 thesis.binus.ac.id,doc,Bab4,2011-2-00126-MN Bab4001
37/37
0
4.6 Implikasi Hasil Penelitian
setelah dilakukan analisa terhadap faktor faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian coffee shop di Jakarta ,
terdapat 2 variabel baru yang terbentuk dari masing masing faktor,
yaitu di dalam faktor (1) Merek (0,792), Harga (0,824), Keputusan
pembelian (0,619) dan faktor (2) Pelayanan (0,758), Fasilitas (0,592),
Lokasi (0,595). Dan Indikator yang paling dominan dalam pembentukan
faktor keputusan pembelian adalah Harga 82,4% , dari Total kedua aktor
akan bisa menjelaskan 33,76% + 29,93% = 63,69% dari keenam variable
asli tersebut.