Theory of Reasoned Action

47
THEORY OF REASONED ACTION

description

Tugas Matkul Perkes Semester 4 FKM Undip

Transcript of Theory of Reasoned Action

Theory of Reasoned Action

THEORY OF REASONED ACTIONFiana Faiqoh (211)Linda Agustinawati (216)

Putri Utami (212)Devita Nur Aprilia (217)

Erika Kusuma (213)Dianita Desti K (218)Brigita Novianti (214)Ummi Khairunisa (219)Ayu Rahmadani (215)Nova Adiani P. (220)

NAMA KELOMPOK2

Many theories in health education and health promotion seek answers to the fundamental question of why people behave the way they do. More specifically, theories are used to try to understand and predict how and why people change their unhealthy behaviors to healthier ones3Sejarah TRA

Pertama kali diperkenalkan oleh Fishbein and Ajzen tahun 1967, dikembangkan tahun 1970 dan mulai diterapkan pada tahun 1980-an.Berasal dari ranah ilmu social-phsylogical Apa Itu Theory of Reasoned Action ?

TRA menjelaskan bahwa perilaku (behavior) dilakukan karena individu mempunyai niat atau keinginan untuk melakukan atau tidak melakukannya (behavioral intention)Apa itu niat / intention ?

Niat Rencana atau (probabilitas) kemungkinan seseorang berperilaku tertentu dalam situasi tertentu, apakah nantinya mereka melakukan perilaku tsb atau tidak.

Contoh : Andi berpikir akan berhenti merokok atau dia berencana untuk berhenti merokok. Andi mungkin akan mengikuti niatnya untuk berhenti merokok tapi mungkin saja tidak.Model Theory of Reasoned Action

Penjelasan Variabel

Keyakinan seseorang terhadap hasil perilaku tertentu. Contohnya : jika saya menyelesaikan pengobatan saya, maka saya akan sembuh

Belief of Behavior Outcome (Kepercayaan Terhadap Hasil Perilaku)

Dipertimbangkan pentingnya konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi (positif negative atau baik buruknya) bagi individu bila melakukan perilaku tersebut. Contohnya Keluarga Berencana. (+) percaya bahwa KB meningkatkan kesejahteraan keluarga dan harmonisasi keluarga lebih terjaga.(-) percaya bahwa KB membuat gemuk dan tidak nyaman

Evaluation Regarding of The Outcome (Evaluasi Terhadap Hasil Perilaku)Perasaan atau respon positif/negatif seseorang jika menerapkan suatu perilaku.Atau dgn kata lain, sikap adalah penilaian menyeluruh terhadap perilaku atau tindakan yang akan diambil.

Attitute Toward Behavior (Sikap Terhadap Perilaku)

Komponen Sikap

Belief of Behavior (Kepercayaan) dan Evaluation of the Outcome (Evaluasi Hasil) akan mempengaruhi Attitude (sikap) sesorang terhadap suatu perilaku17Keyakinan seseorang terhadap bagaimana dan apa yang dipikirkan orang-orang yang dianggap penting oleh individu. Keyakinan apakah orang yang dianggap penting tsb setuju atau tidak jika kita menerapkan suatu perilakuBiasanya pendapat datang dari orang orang terdekat seperti keluarga, pasangan dan teman.Contoh: Suami saya mengatakan bahwa saya harus ikut program KB demi kebaikan bersama.

Normative Belief (Kepercayaan Normatif)

yaitu apakah individu mematuhi pandangan orang lain yang berpengaruh terhadap hidupnya atau tidak.

Motivation to Comply (Motivasi untuk Mematuhi/Menurut)Persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan.Kepercayaan tentang apa yang orang lain pikirkan terhadap suatu perilaku

Subjective Norm (Norma Subjektif)Normative Belief (Kepercayaan Normatif) dan Motivation to Comply (Motivasi Seseorang untuk Patuh terhadap Orang Tertentu) akan mempengatuhi Subjective Norm (Norma Subjektif)

Norma sosial yang dipercayai luas oleh masyarakat / lingkungan sosial dimana orang tersebut beradaUnsur-unsur sosial budaya yang dimaksud seperti gengsi juga dapat membawa seseorang untuk mengikuti atau meninggalkan sebuah perilaku.Contohnya: anggapan masyarakat umum jika memiliki keluarga kecil maka disebut keluarga modern.

Importance Norm / General Norm (Norma yang Penting / Norma Umum)

Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior), norma penting (importance norm) dan norma subjektif (subjective norm) akan berpengaruh pada keinginan berperilaku (behavior intention) Kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.Suatu ukuran tentang kekuatan tujuan seseorang untuk melakukan tindakan khusus.Seseorang dengan niat berperilaku tinggi, maka seseorang tersebut akan melakukan perilaku tersebutJika seseorang memiliki niat yang rendah, maka perilaku tersebut tidak akan dilakukan atau tidak terwujud.

Behavioral Intention (Keinginan Berperilaku) Behavioral intention lebih baik dibuat secara spesifik seperti kapan, bagaimana dsb.Seperti : saya berniat untuk berolahraga lebih rajin lagi. Mengapa ? Untuk lebih hidup sehat. Bagaimana ? Dengan berjogging. Kapan ? Mulai besok pagi. Berapa lama ? 1 jam sehari dan paling sedikit 4x seminggu, dsb.Riset menunjukan bahwa spesifikasi dalam perencanaan dapat memperbesar kemungkinan seseorang dalam menerapkan perilaku.Perilaku adalah sebuah tindakan yang telah dipilih seseorang untuk ditampilkan berdasarkan atas niat yang sudah terbentuk. Bentuk nyata dari niat.

Actual Behavior(Perilaku yang Terlaksana)

Pada akhirnya Behavior Intention ( Niat Berperilaku) akan menentukan apakah suatu Behavior (Perilaku) akan terlasana atau tidak. Kekurangan & Kelebihan TRA

Kelebihan KekuranganTeori ini memberikan pegangan untuk menganalisis komponen perilaku dalam item yang operasional. Tidak mempertimbangkan pengalaman sebelumnya yang merupakan prediktor kuat untuk perilaku di masa mendatang Dapat memprediksi perilaku yang akan diterapkan seseorang.Kadang nampak meremehkan akibat-akibat yang jelas dari variabel eksternal (variabel demografi, gender, usia, dan keyakinan kesehatan) terhadap kehendak perilakuTRA menyediakan beberapa strategi spesifik dalam membangun pesan persuasive yang nantinya akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.Kehendak dan perilaku hanya berkorelasi sedang.Hanya dapat diterapkan pada perilaku yang dikehendaki diri sendiri.- Kehendak dan perilaku hanya berkorelasi sedang maksudnya adalah kehendaktidak selau menuju pada perilaku itu sendiri, terdapat hambatan- hambatan yang mencampuri atau mempengaruhi kehendak dan perilaku.

29Pengukuran Variabel TRA

Keterangan BI= Behavioral Intention AB= Attitude toward BehaviorSN= Subjective Norm W1 & W2 = Weight (Bobot) Bobot bersifat subjektif31

KeteranganAB= Attitude BehaviorB(i)= Behavioral Belief / Belief of Behavior OutcomeE (i) = Evaluation of The OutcomeRumus ini menggambarkan bahwa sikap (AB) adalah hasil dari seberapa kuat seseorang berpegang pada kepercayaan pada perilaku (behavioral belief) dikali dengan apakah kepercayaan tsb dianggap / dievaluasi secara positif atau negatif oleh orang tsb (Evaluation of The Outcome)

Keterangan SN = Subjective NormNB = Normative BeliefMC = Motivation to ComplyHasil dari perkalian diatas menunjukan seberapa besar tekanan dari orang lain mempengaruhi seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Contoh Pengukuran

Studi oleh Strader dan Katz (1990) memberikan contoh pengukuran behavioral intention melalui pemberian pertanyaan tentang mendaftar di jurusan keperawatan kepada anak SMA yang belum menentukan jurusan kuliah .Strader dan Katz mengidentifikasi 11 behavior belief yang sering dipertimbangkan untuk mendaftar jurusan keperawatan

11 behavioral intention yang diukur Sense of accomplishment helping others(Rasa ingin menolong orang lain)Bad Hours(jam kerja yang buruk)Good salary(Gaji yang baik)Meeting interesting people(bertemu dengan orang2 yang menarik)Exposure to unpleasant sight and smells (Akan sering melihat dan mencium hal2 yang tidak enak) Difficulty of study courses(kesulitan dalam mata kuliah)Length of study program(Lamanya masa studi)Female profession(profesi wanita)Working with illness and death(bekerja dengan hal yang berkaitan dgn penyakit dan kematian) Relief that career decision is made (karir seorang mahasiswa keperawatan sudah ditentukan, yaitu akan menjadi suster/perawat)Opportunities for the future(kesempatan di masa mendatang)

Seberapa kuat kita berpegang pada suatu behavior belief disebut behavior strength.Berikut adalah contoh bagaimana Strader dan Katz mengukur seberapa kuat behavior strength murid SMA tsb tentang mendaftar di jurusan keperawatan (pertanyaan pertama) : Setelah diukur behavior strength nya, maka perlu diukur belief evaluation. Belief evaluation adalah pandangan positif atau negatif terhadap suatu perilaku.Berikut adalah contoh bagaimana Strader dan Katz mengukur belief evaluation pernyataan pertama :

Untuk menghitung sikap terhadap perlaku (attitude towrd behavior or AB) maka kalian harus mengalikan belief strength / behavioral bellief ( bi) dengan evaluation of the outcome (ei). Setelah selesai mengalikan lalu jumlahkan hasil perkalian tsb () seperti tabel dibawah ini. Norma subjektif adalah hasil perkalian dari normative belief dengan motivation to comply. Normative belief adalah kepercayaan seseorang tentang apa yang dipikirkan oleh orang lain terkait penerapan perilaku. Strader dan Katz juga menayakan kepada koresponden siapa saja orang atau kelompok orang yang berpengaruh pada hidup mereka. Contoh pengukuran normative belief.

Motivation to comply adalah keinginan seseorang untuk mematuhi atau tidak mematuhi apa yang orang lain pikirkan terhadap suatu perilaku. Contoh pengukuran motivation to comply.

Untuk menghitung sikap norma subjektif (Subjective Norm or SN) maka kalian harus mengalikan normative bellief (NB) dengan Motivation to Comply (MC). Setelah selesai mengalikan lalu jumlahkan hasil perkalian tsb () seperti tabel perhitungan AB di slide sebelumnya.

Setelah mendapatkan hasilnya, maka masukkan hasil tersebut ke AB dan SN. Untuk W1 & W2 sifatnya adalah subjektif, tergantung dari koresponden apakah akan menaruh bobot lebih berat di AB ketimbang SN atau sebaliknya.Aplikasi Teori pada Kasus

Perilaku menggosok gigi dua kali sehari pada anak dipegaruhi tiga variabel yaitu Sikap, Norma Umum dan Norma Subjektif. Ketiga bentuk variabel tersebut dapat mempengaruhi niat anak untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari sehingga akhirnya akan terbentuk perilaku menggosok gigi minimal dua kali sehari.Kesimpulan

Rational: menggunakan dan mempertimbangkan segala informasi yang ada secara sistematis. Orang memikirkan implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka memutuskan utk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.46Question Time