The Artificial Propagation

14
READING ASSIGNMENT JUDUL: THE ARTIFICIAL PROPAGATION OF WARM WATER FINFISHES- A MANUAL FOR EXTENSION OLEH: …………………. …………………. PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA Willyarta Yudisti NRP: 4408418277

description

the contents of this paper is the translation result from FAO book

Transcript of The Artificial Propagation

Page 1: The Artificial Propagation

READING ASSIGNMENTJUDUL:

THE ARTIFICIAL PROPAGATION OFWARM WATER FINFISHES-A MANUAL FOR EXTENSION

OLEH:

………………….

………………….

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI AKUAKULTUR

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN JAKARTA

Willyarta Yudisti

NRP: 4408418277

Page 2: The Artificial Propagation

LEMBAR PENGESAHAN READING ASSIGNMENT

JUDUL:THE ARTIFICIALPROPAGATION OF

WARMWATER FINFISHES-A MANUAL FOR EXTENSION

SUMBER PUSTAKA:JUDUL BUKU:

FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OFTHE UNITED NATIONS

PENGARANG:E. WOYNAROVICH DAN L. HORVATH

HALAMAN:1-8

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhirsemester III

DISUSUN OLEH:Willyarta YudistiNRP: 4408418277

Program Studi Teknologi Akuakultur

Disetujui olehDosen Pembimbing

(Ir. Fitri Aryani,MM)

Page 3: The Artificial Propagation

i

Kata Pengantar

Pertama-tama penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt. Karena atas berkat

rahmat-Nya reading assignment ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan.

Tujuan dari penyelesaian reading assignment ini adalah sebagai suatu syarat mutlak untuk

mengikuti ujian semester genap. Sekaligus untuk menambah keterampilan penguasaan

berbahasa Inggris guna menyerap ilmu-ilmu di bidang perikanan yang saat ini hampir seluruh

literature yang dibutuhkan berbahasa Inggris.

Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Aep Permadi, M.Si selaku Ketua Sekulah Tinggi Perikanan Jakarta

2. Dr. Tb. Haeru Rahayu, M.Sc selaku kepala BAPPL-STP

3. Ir. Hj. Effi Athfiani Thaib, M.Si, selaku Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan

Sumberdaya Perairan Sekolah Tinggi Perikanan.

4. Bapak Sinung Raharjo A.P, M.Si. , selaku Ketua Program Studi Teknologi

Akuakultur.

5. Ir. Hj. Fitri Aryani, MM selaku dosen pembimbing reading assignment

Dan kepada semua pihak yang telah membantu baik secara materi maupun dukungan

moral dalam penyelesaian reading assignment ini.

Penulis menyadari, walaupun telah melaului beberapa kali perbaikan, reading

assignment ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun guna perbaikan dalam penulisan ilmiah lainnya di masa yang akan

datang. Akhirnya penulis berharap agar reading assignment ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian.

Bandung, Desember 2009

Penulis

Page 4: The Artificial Propagation

1

PEMIJAHAN BUATAN IKAN BERSIRIP

SEBUAH PETUNJUK LANJUTAN

1. Pendahuluan

Kepentingan yang terus menerus berkembang di bidang perikanan budidaya telah

membuatnya menjadi sangat penting, bahwa pembudidaya mahir mengembangkan teknik –

teknik untuk mengamankan kebutuhan awal dan mendasar bagi budidaya. Namanya,

produksi benih ikan untuk persediaan. Sulit dibayangkan apabila saat ini budidaya tidak

menggunakan pamijahan buatan atau semi buatan secara masal bagi spesies ikan yang

dipelihara. Kebutuhan akan produksi benih ikan berkualitas untuk persediaan di kolam

buatan dan di badan air alami telah meningkat secara bertahap. Hal itu dapat dimengerti

bahwa tanpa teknik-teknik pemijahan buatan yang terkenal dan kawin suntik, ikan-ikan

konsumsi yang ada di sungai akan menyusut dan produksi dari kolam ikan hanya

menhasilkan jumlah yang sedikit. Lebih jauh nya, dapat dikatakan bahwa metoda-metoda

pemijahan buatan memiliki tujuan untuk menyediakan benih-benih berkualitas dari induk-

induk yang berasal dari sungai untuk pendederan dengan persediaan air terbatas seperti di

kolam ikan, waduk, danau, dan lain-lain.

Teknik pembenihan buatan telah memungkinkan produksi masal benih dengan jenis

ikan berbeda untuk dibudidayakan di kolam, dan badan air tertutup lainnya yang menyerupai

system superintensif (contoh, budidaya kandang, air deras, pancang, dan lain-lain).teknik-

teknik ini juga telah memungkinkan untuk memperkenalkan beberapa spesies penting di

wilayah geografis yang terpisah jauh.

Ada banyak ikan yang baik untuk dibudidayakan hanya apabila masalah-masalah

yang berhubungan dengan pembenihan dapat diatasi. Penelitian yang sedang dilakukan saat

Page 5: The Artificial Propagation

2

ini pada pengembangan teknik kawin suntik menunjukkan hasil yang baik. Beberapa spesias

yang baru dilibatkan ke dalam system budidaya tentu dapat berguna untuk meningkatkan

total produksi per satuan wilayah.

Kemungkinan mendapatkan benih ikan berkualitas dalam jumlah cukup dari alam itu

terbatas. Bahkan spesies yang sukse bekembangbiak di kolam pun turut dipijahkan secara

buatan. Disamping untuk mendapatkan benih ikan berkualitas, pemijahan buatan juga dapat

digunakan untuk mengembangkan tipe super dari keturunan terdahulu dengan cara

pemijahan terseleksi, dan hibridisasi. Teknik hipofisasi telah benar-benar merubah produksi

benih berkualitas dan menyediakan banyak peluang untuk pengembangan perikanan darat,

secara umum, dan budidaya khususnya di wilayah yang hampir tidak dapat memproduksi

ikan.

Dalam teknik pemijahan buatan, inkubasi dan penetasan telur serta pendederan benih

dilaksanakan di bawah pengawasan yang ketat, dan kondisi cuaca tersendiri. Tergantung pada

kesempurnaan system: 10-70% telur yang dproduksi dapat tumbuh menjadi deder yang

bertahan. Sebaliknya, secara umum tingkatkelulusan hidup pada pelepasan telur di alam,

lebih rendah dari 1% telur yang diproduksi.

Teknik kawin suntik juga memungkinkan untuk mendapatkan suplai benih di luar

musim pemijahan. Teknik ini juga memerlukan alat yang paling mudah untuk perbaikan stok

ikan di masa pertumbuhan, yang mana pertumbuhannya cepat, tahan penyakit, toleran

terhadapsuhu, dan tipe yang enak dapat ditingkatkan secara terseleksi. Lebih jauh lagi, teknik

ini digunakan untuk memproduksi hybrid intraspesifik, hybrid interspesifik, dan intergenerik

yang lebih mudah dibudidayakan ketimbang induknya. Juga berguna utnuk memutuskan

siklus hidup parasit yang menular dari induk kepada keturunannya

Page 6: The Artificial Propagation

3

Telur, larva, benih dan deder yang diproduksi melalui teknik penijahan buatan dapat

dengan mudah pada jarak yang jauh dengan mengurangi masuknya organism penyebab

penyakit atau masuknya spesies ikan yang tidak diinginkan.

Hambatan terbesar dalam budidaya ikan adalah kurang mencukupinya benih ikan

berkualitas. Kelangkaan benih ikan ini sedang bertambah dan meluas dalam budidaya ikan di

seluruh dunia. Harapannya, buku petunjuk ini dapat memberikan kontribusi yang besar dalam

meredakan situasi seperti ini.

2. Ikan yang dipelihara dalam kolam air tawar hangat dan suhunya relative stabil

Sejumlah spesies ikan dipelihara di kolam air tawar di seluruh di dunia. Beberapa

diantaranya telah dipelajari hanya untuk percabaan saja, ada yang gagal dan ada yang terbukti

berpotensi untuk budidaya , tetapi belum diputuskan untuk pembesaran secara serius. Lebih

jauhnya,beberapa ikan yang sedang dibesarkan dapat dimanfaatkan karena ketahanannya

yang dapat dibudidayakan, tetapi dikarenakan kurangnya spesies unggul. Contoh ikan secara

umum tidak termasuk dalam ruang lingkup petunjuk ini. Daftar nama spesies ikan yang telah

bisa dibudidayakan atau telah berpotensi tinggi untuk dibudidayakan dalam kolam air tawar

di wilayah hangat dan wilayah 4 musim tersedia dalam table 1. Salmonide, tidak termasuk

dalam daftar, bagaimanapun, karena salmonide dianggap berada di luar ruang lingkup

petunjuk ini.

Sulit untuk memerintahkan para pembudidaya untuk membudidayakan spesies ikan

tertentu. Yang satu biasanya lebih suka memelihara yang terkenal, yang satu lagi suka

membudidayakan ikan yang sedang dibesarkan. Ikan-ikan itu umumnya bertelur dalam

kolam, atau ikan-ikan yang benihnya tersedia di sungai atau perairan pesisir. Itu memang

bijak, walaupun demikian, untuk memanfaatkan hasil dari penelitian yang dilaksanakan pada

tiga decade terakhir, dalam lahan pemijahan buatan dan pendederan benih, yang telah

Page 7: The Artificial Propagation

4

memungkinkan untuk memanfaatkan beberapa spesies di sungai dan induk berada di laut

yang jumlah total produksi yang tinggi utnuk kolam budidaya.

3. Pemijahan alami ikan bersirip

3.1 Definisi pemijahan

Ikan, seperti halnya mahluk hidup lainnya, harus beradaptasi terhadap lingkungan untuk

bertahan hidup dan tumbuh sehat. Poin yang paling penting dalam perjuangan untuk

mempertahankan keadaannya adalah kemampuannya untuk berkembang biak berkali-kali selama

masa suburnya dan keturunannya yang banyak dalam populasi. Kelulusan hidupnya yang cukup

tinggi untuk menghadapi banyak sekali masalah lingkungan yang tidak bersahabat merupakan kunci

sukses kesuksesqan mereka, karena pada tahap ini merupakan tahap paling lemah dan paling

rentan.

3.2 Biologi pemijahan

Kebiasaan memijah merupakan adaptasi ikan yang paling vital terhadap

lingkungannya dengan harapan dapat bertahan hidup. Untuk dapat berhasil memijah,

tempat dimana telur dikeluarkan seharusnya memiliki kondisi yang optimal dengan

memperhatikan oksigen, suhu, makanan, dan lain-lain serta terbebas dari serangan

hama. Bagi ikan-ikan yang tidak dapat menemukan kondisi seperti itu secara bertahap

akan tereliminasi.

Kebiasaan memijah masing-masing ikan berlangsung kurang lebih berdasarkan

pola menduga dan berhubungan dengan beberapa cara perlindungan induk terhadap

anaknya. Cara induk melindungi anaknya , pada beberapa ikan sulit diamati, sedangkan

yang lainnya sangat dapat dikembangkan. Dalam kasus lain, baik salah satu ataupun

kedua induknya memelihara, telur, larva, dan benih. Kebiasaan memijah alami setiap

Page 8: The Artificial Propagation

5

ikan itu ditentukan oleh umur, atau waktu kematangan seksual, musim pemijahan,

tempat pemijahan, dan seberapa kuatnya induk untuk melindungi anaknya.

3.2.1 Umur Kematangan Seksual

Beberapa ikan seperti Tilapia spp, matang seks dalam beberapa bulan,

sementara yang lainnya bisa mencapai waktu beberapa tahun. Kematangan

seksual bergantung pada beberapa factor, kenatangan seksual tertunda pada

cuaca dingin, sebaliknya akan lebih cepat pada lingkungan yang lebih hangat.

Aspek ini terlihat jelas pada ikan karper dan karper cina, contohnya. Karper local

biasanya matang seks pada tahun pertamanya di daerah tropis dan subtropis. Di

sisi lain, karper yang sama membutuhkan waktu tiga tahun untuk menjadi

dewasa di Eropa tengah dan empat tahun di wilayah Eropa utara. Ikan karper

cina matang seks pada tahun kedua atau ketiga (beberapa bahkan ada yang

pada tahun pertamanya) di wilayah tropis dan subtropis di Eropa, bahkan ada

yang membutuhkan lima sampai tujuh tahun dan telah mencapai berat 7-10 kg.

diketahui bahwa ikan yang bereproduksi dua kali setahun atau lebih matang

lebih dahulu daripada induk musiman; i.e. Induk induk tersebut hanya bertelur

sekali setahun selama musim kawin berlangsung.

Page 9: The Artificial Propagation

6

Tabel 1

Ikan ikan yang biasa dipelihara di kolam air tawar hangat dan bersuhu relatif stabil

famili spesies Persebaran alamiDibudidayakan di Negara /

wilayah:Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan

1. AcipenneridePersilangan antara Huso huso ><

Acipenser ruthenus

Sungai-sungai di Eropa timur yangmengalir ke laut Hitam dan laut

KaspiaU.S.S.R dan Eropa Timur Makan di dasar Dapat distriping

Mencapai pertumbuhan yang baik pada kolam yangdiaerasi

2. Chanidae Chanos chanos (bandeng) Laut-laut di daerah Indo Pasifik India dan jauh kearah timur

Herbivore, memakan tanaman kecil,alga berfilamen, sisa makanan.

Kadang-kadang memakan binatangkecil juga

Bertelur di laut denga teluryang melayang-layang

Toleran terhadap rentang suhu dan salinitas yang besar,tumbuh baik di air tawar, benih dan deder dapat

dikumpulkan dari perairan pesisir

3. Plecoglossidae Plecoglossorus altivelis (ayu)Laut dan perairan tawar jepang,

korea, dan cinaJepang

Herbivore, memakan diatom, algahijau-biru, dan alga yang menempel di

bebatuan di dasar perairan

Bertelur di tempat yang jauhdari sungai

Memiliki telur yang sangat kecil dan menempel, menetasdalam waktu 10-24 jam

4. Coregonide(i) Coregonus peled (Peled,

“Syrok”)Danau, dan sungai di Siberia

(U.S.S.R)U.S.S.R Pemakan zooplankton

Bertelur di sungai selamamusim dingin di dasar

berlubang dan atau berpasirTahan terhadap suhu yang sangat dingin

(ii) C. lavaretus(iii) C. marena (ikan putih)

Eropa utara Czechoslovakia Pemakan zooplanktonBertelur di musim dingindalam danau yang dalam

Sedikit dibudidayakan karena membutuhkan kadar oksigenyang tinggi dan tidak toleran terhadap perubahan suhu

5. Anguillidae(i) Anguilla anguilla (sidat

seumumnya)

Perairan pesisir Eropa danmediteranian pinggiran sungai

dan danau terbukaEropa Karnivora Bertelur di laut

Salah satu ikan katadromus larva bisa diperoleh darimuara; sering dibudidayakan secara intensif dan

superintensif; pemijahan buatannya belum dapat dicapai(ii) A. japonica (sidat

jepang)Jepang, Cina, dan Vietnam Jepang dan Cina karnivora Bertelur di laut

Mirip dengan A. Anguilla jika memperhatikan migrasi,kawin, budidaya, dan lain-lain

6. Characidae(i) Colossoma spp.(ii) Milossoma spp.(iii) Brycon spp.

System perairan sungai Amazondan Orinoko di Amerika selatan

Venezuela, Kolumbia, Peru,Ekuador, dan Brazil

Omnivore, Makan di kolom air Bertelur di sungaiBerkembang dengan cepat; benih terdapt di pinggiran

sungai yang terbanjiri; kawin suntik akan segera tercapai

7. AnostimidaeLeporinus copelandi (Piava) dan

spesies yang lainSungai-sungai di Amerika selatan Amerika selatan omnivora Bertelur di sungai Telah bisa dikawinkan melalui hipofisasi di Brazil

8. Prochilodontidae

(i) Prochilodus argentus(CurimataPacu) Sistem aliran sungai Amazon Brazil Omnivora, makan di dasar

Bertelur di sungai, tidakmemiliki telur yang

berpelekat dan melayangDapat dikawinkan dengan cara hopofisasi

(ii) P. mariae (Coporo) System aliran sungai Orinoko Venezuelea Pemakan sisa-sisa makanan Bertelur di sungai Dapat dikawinkan melalui hipofisasi; cepat tumbuh

Page 10: The Artificial Propagation

7

Tabel 1 (lanjutan)

famili spesies Persebaran alami Dibudidayakan di Negara / wilayah: Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan9. Citharinnidae (i) Citharidium spp.

(ii) Chitarinus spp.

(iii) Distichodus spp.

Sungai-sungai di Nigeria dancongo

- Pemakan sisa Bertelur di sungai Dibudidayaka di Afrika

10. Catastomidae (i) Catastomus commersonil (white sucker) Amerika utara Amerika Utara Mekan di dasar Bertelur di sungai; bertelur pada musim semi disungai dangkal tersebar di sekitar lubang; telurterkubur dalam batuan kecil yang tidak stabil

Sedikit dibudidayakan, senang hidup di airjernih, dapat distriping

(iii) Ictiobus bubalus (small mouth buffalo)

(iv) I. cyprinellus (big nouth buffalo)

(v) I. niger (black buffalo)

Amerika utara U.S.A Makan di dasar Bertelur pada tanaman bawah air di wilayah dataranyang terbanjiri (seperti ikan karper seumumnya),dapat juga dikawinkan di kolam pelepasan telur

Dibudidayakan sedikit; sebagai makanantambahan di kolam lele/patin

11. Cyprinidae (i) Cyprinus Carpio (karper seumumnya) Eropa sampai Cina Seluruh dunia Omnivora, biasanya makan di dasar Bertelur pada tanaman bawah air di dataran yangbaru saja terbanjiri atau kolam yang baru diairi

Cepat tumbuh; teknik pemijahan buatan dansemi buatan secara umum digunakan padaskala yang besar

(ii) Ctenopharyngodon idola (grass carp) Siberia dan Cina (sungai Amur) Di anyak Negara seluruh dunia Herbivore, memakan tanaman bawahair dan yang terapung; dapat jugaloam hijau, rumput darat, dan pakanbuatan

Bertelur di sungai; dapat dikawinkan melaluihipofisasi

Tumbuh cepat; dapat dipelihara baik didaerah tropis ataupun di daerah 4 musim;berguna pada polikultur dan pengontrolgulma biologi

(iii) Hypophthalmichthys molitrix (silver carp) Siberia dan Cina (sungai Amur) Di banyak Negara di seluruh dunia Pemakan fitoplankton, makan dikolom air

Bertelur di sungai, dapat dikawinkan melaluihipofisasi

Tumbuh cepat; berguna pada polikultur;toleran terhadap rentang suhu yang besar

(iv) Aristichtys nobilis (bighead atau bullheadcarp)

Siberia dan Cina (sungai Amur) Di banyak Negara di seluruh dunia Memakan alga yang agak lebih besardan zooplankton; makan di kolom air

Bertelur di sungai, dapat dikawinkan melaluihipofisasi

Tumbuh cepat; berguna pada polikultur;toleran terhadap rentang suhu yang besar

(v) Hyplopharyngodon piceus Cina tengah dan selatan Malaysia, Vietnam, Thailan, danJepang

Memakan siput air Bertelur di sungai, dapat dikawinkan melaluihipofisasi

Tumbuh cepat; berguna pada polikultur;toleran terhadap rentang suhu yang besar

(vi) Chirrinus molitorella (mud carp) Cina tengah dan selatan Cina, Taiwan, Thailand, danMalaysia

Pemakan bangkai Bertelur di sungai, dapat dikawinkan melaluihipofisasi

Tumbuh cepat; berguna pada polikultur;toleran terhadap rentang suhu yang besar

(vii) Megalobrama amblicaphala (wuchan fish) Sungai di Cina Cina Memakan plankton saat masih kecil;herbivore saat dewasa

Bertelur di sungai Dipelihara sebagai ikan bisnis di Cina,bersama dengan karper Cina

(viii) Parabramis pekinensis Sungai di Cina Cina Pemakan ploankton saat masih mudadan kemudian menjadi pemakantuimbuhan dan hewan air

Bertelur di sungai

Page 11: The Artificial Propagation

8

Tabel 1 (lanjutan)

famili spesies Persebaran alami Dibudidayakan di Negara / wilayah: Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan(ix) Catla catla (catla) Sungai di India Bangladesh, India, Pakistan, Burma,

Nepal, Malaysia, dan Negarasebelah timur

Pemakan Plankton permukaan, terutamamemakan zooplankton

Bertelur di dataran yang terbanjiri; dapatdipijahkan dengan cara hipofisasi

Cepat tumbuh; menegeluarkanbanyak telur dan benih dan karperutama India lainnya secara teraturdikumpulkan dari sungai dan bentukdari mainstay dari ikan budidaya India

(x) Labec rohita (rohu) Sungai di India SDA Makan di kolom air; juga makan sayuran SDA SDA

(xi)Cirrhinus migala (migal) Sungai di India SDA Makan di dasar, omnivora SDA Tumbuh tidak terlalu cepat

(xii) Labeo calbasu (kalbasu) Sungai di India SDA Omnivore, juga memakan sisa-sisa SDA Tingkat pertumbuhan yang sedang

(xiii) Pintius spp (P. javanicus, P.gonionotus, P. carnaticus, P. belinka, P.orphoides, P. schwanefeldi

Di sungai dan badan air tawarlainnya lebih ke timur

Indonesia, Malaysia, Thailand,India, dll

omnivora Beberapa bertelur di sungai, beberepabertelur di kolam juga, dapat dipijahkan secarabuatan

Tingkat pertumbuhan menengah

(xiv) Tinca tinca (tench) Eropa dan Siberia barat Eropa, India, Indonesia, Jepang, danAustralia

Omnivore, makan di dasar Bertelur di kolam; dapat dipijahkan secarabuatan

Dibudidaya sebagai ikan bisnis dalamkolam karper di Eropa

(xv) Tor tor (mahseer) India dan Nepal India omnivora Bertelur di sungai; dapat dipijahkan secarabuatan

Saat ini digunakan sebagai penambahpersediaan di sungai

(xvi) Osteochilus hasselti (nilem) Jauh ke timur Indenesia, Thailand, Malaysia Memakan fitoplankton dan daun lunak ataubusuk dari tanaman tinggi

Normalnya bertelur di sungai dan danau; jugadipijahkan dalam kolam pelepasan telurkhusus dengan aliran air yang deras

Dibudidayakan di sebelah timur

12. Siluridae Silurus glanis (sheat fish atau europancatfish)

Sistem aliran sungai Danube, Eropa Eropa karnivora Air yang terbatas; dapat dipijahkan secarabuatan

Digunakan sebagai ikan karnivora dikolam karper Eropa; pendederanbenih dan juvenile tidak mudah

13. Ictaluridae Ictalurus punctatus (channel catfish) Amerika Utara U.S.A dan Negara-negara Amerikatengah

Karnivora, cenderung omnivore; sudah bisadiberi pelet

Bertelur pada dataran yang terbanjiri; dapatdisuntik untuk ditelurkan di kolam dengan airterbatas dengan menyediakan penampungtelur, atau malalui hipofisasi

Cocok untuk budidaya intensif dansuperintensif

Page 12: The Artificial Propagation

9

Tabel 1 (lanjutan)

famili spesies Persebaran alami Dibudidayakan di Negara / wilayah: Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan14. Claridae (i) Clarias batracus (lele local)

(ii) C. macrochephalus

S.E daratan di benua Asia dan India Thailand, India, Pakistan, Malaya, danVietnam

Pemakan zooplankton pada tahappertamanya; omnivore pemakanbangkai di tahap berikutnya

Bertelur di air tenang; secara alamipelepasan telur bisa dipacu denganmenggali lubang berdiameter 20-30cm dekat dengan sumber air; sudahbisa ditelurkan melalui hipofisasi

Memiliki organ pernafasan tambahandan dengan alasan ini mampu untukbertahan pada air yang kekuranganoksigen dan bisa berada di luar airselama beberapa jam

(iii) C. lasera Afrika Afrika omnivora Dapat dipijahkan dengan carahipofisasi

SDA

(iv) Heteropneustes fossilis (singhi) India, Pakistan, Sri langka, Birma,Thailand, Kamboja, dan Banglades

Thailand dan Vietnam Karnivora Bertelur di kolam;dapat dipijahkandengan cara hipofisasi

SDA

15. Pangasidae (i) Pangasius sutchi (Asian Catfish; Pla swai) S.E. Asia Thailand dan Vietnam Karnivora di perairan terbuka danomnivore dalam kolam

Bertelur di alam; dapat dipijahkandengan cara hipofisasi

(ii) P. pangasius (pangas) India dan banglades India Omnivora; hamper memakan apasaja, makaknan kesukaannya adalahmoluska

Bertelur di sungai Dapat dimanfaatkan pada budidayapolikultur

16. Esocide Esox lucius (pike) Eropa, Asia, dan Amerika utara Eropa dan Amerika utara Karnivora Bertelur di sungai; dapat dipijahkandengan kondisi terkontrol dari teluryang dikumpulkan dari induk liar;kawin suntik juga dilakukan denganhasil yang lumayan

Ikan sport yang menarik

17. Anabantidae (i) Helostoma temminoki (Kissing gourami) Area tropis jauh ke timur Jauh ke timur Pemakan plankton Bertelur di air tenang; mencapaikematangan seks dalam 12-18 bulandan bertelur setiap enam bulan;persiapan kolam penelurandikeringkan secara khusus, sebuahportion ditutup oleh ranting keringyang lembab, diisi air dan kemudianinduk ikan dimasukkan; ranting yangmengapung melindungi telur dan larvadari sinar matahari

Gurame jenis ini dan yang lainnyadibudidayakan secara komersial dalamkolam dan sawah. Semuanya memilikialat pernapasan tambahan, yangdapat membuatnya bertahan hiduppdalam air yang kekurangan oksigen

Page 13: The Artificial Propagation

10

Tabel 1 (lanjutan)

famili spesies Persebaran alami Dibudidayakan di Negara / wilayah: Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan(ii) Osphronemus gouramy (Giantgourami

Wilayah tropis di timur India dan jauh ke timur Pemakan timbuhan; kadang-kadangmemakan serangga, katak, dan cacing;sudah bisa diberi pakan buatan

Bertelur di kolam, dengan kedalamancukup (1-1,5 m) dan membutuhkantanaman bawah air; bisa juga dibuatuntuk bertelur dengan menyediakanbahan-bahan sarang buatan sepertidedaunan, ijuk; membangun sarang dibawah air, telur yang terapung disimpan

Gurame yang paling besar danpaling penting; berguna dalamcontrol biologi terhadap tanamanair liar

(iii) Trichogaster pectoralis (snakeskingourami atau sepat siam)

(iv) T. trichopterus (three spotgourami)

Jauh ke timur Jauh ke timur Pemakan plankton; memakan apapunyang mebusuk

Bertelur di perairan yang tenang, kayaakan oksigen dan tanaman bawah air;mereka membuat sarang busa(gelembung)

18. Mugilidae (i)Mugil cephalus (grey mullet) Samudra Pasifik dan samudraatlantik

Di beberapa wilayah di seluruh dunia(Cina, Taiwan, Hawai, Hong Kong,India, Jepang, Israel, dll)

Memakan alga, sisa-sisa makanan, danplankton

Bertelur di laut; dapat dipijahkan melaluihipofisasi

Benih dapat dikumpulkan dariperairan pantai dan muara dandisimpan di kolam air tawar setelahdiaklimatisasi; tumbuh baik diperairan tawar

(ii) M. tade (grey mullet) Laut merah dan perairan pesisirdaratan India, jauh ke timur danAustralia

India, Pakistan, dan Indonesia Herbivore, memakan alga bersel satu danberfilamen, alga hijau biru, dan diatomyang melekat di dasar kolam, denganhewan-hewan kecil, Zat sisa, dan sayuranlunak apapun

Bertelur di laut, bertelur dengan caradirangsang

Ikan laut yang mudah beradaptasiterhadap kondisi payau dan tawar

(iii) M. dunsumieri (grey mullet) Perairan pesisir daratan India, fareast, new guinea, Australia, dan Srilangka

India, Pakistan, dan Indonesia Memakan alga yang melekat di dasar,hewan-hewan mikro, sayuran yangmembusuk, dan sisa-sisa makanan

Bertelur di laut, bertelur dengan caradirangsang

Ikan laut yang mudah beradaptasiterhadap kondisi payau dan tawar

19. Percidae (i) Stizontedion (Luciopercalucioperca) (pike-perch)

Eropa Eropa Karnivora Bertelur dalam “sarang” di perairantenang

Dipelihara sebagai ikan bisnis dikolam karper

(ii) S. vitreum vitreum Amerika utara Amerika utara Karnivora Bertelur di perairan tenang

Page 14: The Artificial Propagation

11

Tabel 1 (lanjutan)

famili spesies Persebaran alami Dibudidayakan di Negara / wilayah: Makanan dan kebiasaan makan Kebiasaan bertelur Keterangan20. Centrarchidae (i) Lepomis spp. (sun fish) Amerika utara Amerika utara Kebanyakan memakan intervertebrata

dan kadang-kadang memakan algaBertelur di perairan tenang Hanya dipelihara sesekali dan tidak

merespon saat diberi hormon

(ii) Micropterus salmonide (black bass) Amerika utara Di banyak bagian di dunia Karnivora; memakan invertebrate danikan-ikan kecil

Bertelur di perairan tenang;perlindungan annak oleh induknyadikembangkan dengan baik

Ikan game yang baik; digunakanuntuk mengontrol populasi ikansampah

21. Scianidae Plagiscion aquamossimus Afrika selatan Afrika Selatan Karnivora, terutama memakan udang Memijah di perairan tenang

22. Cichlidae (i) Tilapia spp Afrika Afrika, Asia, dan Amerika Omnivore, herbivora, atau pemakanplankton; beberapa spesies dapatdigunakan untuk mengontrol populasitanaman liar

Mudah memijah di perairan tenang;mulai menghasilkan telur hanya dalamwaktu berumur 3 bulan dan bertelurbeberapa kali setahun; induknya sangatmelindungi anaknya; beberapamenyimpannya di dalam mulut

Dibudidayakan secara sangat luas diwilayah tropis dan subtropics; ikanyang sangat tahan, mudahditangani, sering menimbilkanmasalah dengan populasi yangberlebihan secara cepat di kolamikan,;tumbuh baik di air tawarnaupun di air payau

(ii) Haplochromis mellandi

(iii) H. carlottae

(iv) Astatoreochromis alluandi

Afrika Zaire dan Zambia Karnivora, memakan moluska Mudah memijah di perairan tenang;mengerami telur di mulut

Digunakan juga sebagai pengendaliBillharzia di Afrika dan reproduksiTilapia yang berlebihan di kolam

(v) Cichla spp. Amerika latin Amerika latin kernivora Mudah bertelur SDA

(vi) Antronotus spp. Amerika latin Amerika latin Kebanyakan karnivora Mudah bertelur SDA

(vii) Seranochromis spp. Afrika Katanga (Kongo) Memekan serangga Mengerami telurnya dalam mulut SDA

(viii) Etroplus suratensis (pearlspot) India, Pakistan, dan Langka India Utamanya herbivora, memakan algabiru-hijau dan alga hijau, dan jugamemakan bagian kecil tumbuhan yangmembusuk; juga memakan dedaunantanaman air yang mudah sobek danzooplankaton

Bertelur bebas, baik di kolam air tawarmaupun payau; induknay memiliki naluriuntuk melindungi anaknya, dengancampur tangan jantan dan betinanya

Salah satu ikan air payau, yangdapat dengan mudah diaklimatisasiterhadap air tawar