THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ......

8
Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917 Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 30 THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, COMPETENCE, TASK ATTRACTIONS AND SITUATIONAL FACTORS OF PERFORMANCE SEKRETARIAT DAERAH EMPLOYEES PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN Nova 1*) and Megasari Gusandra Saragih 2) 1, Dosen STIE Kebangsaan Bireuen * ) [email protected] 2 Dosen Tetap IAI Almuslim Aceh __________________________________________________________________________ ABSTRACT This research aims to identify the effect of the motivation, competence, task attractions and situational factors of performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The samples in this study were 158 Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The analytical tool used Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS device-20 (Analysis of Moment Structure). The results showed that the motivation, competence, task attractiveness and situational factors has a positive and significantly effect to performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. Keywords: Motivation, Competence, Task Attractiveness, Situational Factors, Performance. __________________________________________________________________________ 1. Pendahuluan Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, merupa- kan isu strategis yang perlu dikaji dengan seksama mengingat dengan pemberlakuan kedua peraturan tersebut paradigma manajemen Pemerintah daerah mengalami pergeseran yang signifikan terhadap sistem Pemerintah daerah yang sentralistik menjadi desentralistik. Pergeseran tersebut pada hakekatnya bertujuan untuk peningkatan kinerja yang optimal untuk dapat memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada di daerah. Demikian pula halnya yang terjadi dengan Peme- rintah Daerah Kabupaten Bireuen yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Sebagai kabupaten yang baru berdiri sejak 12 Oktober 1999 merupakan suatu tantangan yang teramat besar untuk mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan untuk membuktikan eksisten- sinya kepada pemerintah pusat khususnya provinsi Aceh dan masyarakat bahwasannya pemisahan Bireuen dari kabupaten Aceh Utara menjadi suatu kabupaten yang berdiri sendiri adalah hal yang tepat. Sikap profesionalisme dan semangat kinerja yang tinggi dari seluruh jajaran pegawai Pemerin- tah Kabupaten Bireuen mulai dari pimpinan sampai bawahannya menjadi perhatian khusus masyarakat saat ini. Tuntutan untuk menjadi good governance di dalam Pemerintah kabupaten Bireuen sudah menjadi hal yang krusial saat ini. Dimana banyak- nya isu-isu negatif yang beredar tentang kinerja dari pemerintah kabupaten Bireuen telah memberi- kan dampak yang buruk terhadap citra intansi dan kepercayaan masyarakat yang menurun. Begitu pentingnya kinerja bagi organisasi sehingga pengembangan pegawai berbasis kompetensi dan motivasi kerja merupakan salah satu upaya yang dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan pegawai berbasis kompetensi dan motivasi kerja merupakan wujud perhatian dan pengakuan perusa-

Transcript of THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ......

Page 1: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 30

THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, COMPETENCE, TASK ATTRACTIONS AND SITUATIONAL FACTORS OF PERFORMANCE

SEKRETARIAT DAERAH EMPLOYEES PEMERINTAH KABUPATEN BIREUEN

Nova1*) and Megasari Gusandra Saragih2)

1,Dosen STIE Kebangsaan Bireuen

*) [email protected] 2 Dosen Tetap IAI Almuslim Aceh

__________________________________________________________________________

ABSTRACT

This research aims to identify the effect of the motivation, competence, task attractions and situational

factors of performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The samples in this

study were 158 Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen. The analytical tool used

Structural Equation Modeling (SEM) using AMOS device-20 (Analysis of Moment Structure). The results

showed that the motivation, competence, task attractiveness and situational factors has a positive and

significantly effect to performance Sekretariat Daerah Employees Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Keywords: Motivation, Competence, Task Attractiveness, Situational Factors, Performance.

__________________________________________________________________________

1. Pendahuluan

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 sebagai pengganti Undang-undang Nomor 22

Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan

Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, merupa-

kan isu strategis yang perlu dikaji dengan seksama

mengingat dengan pemberlakuan kedua peraturan

tersebut paradigma manajemen Pemerintah daerah

mengalami pergeseran yang signifikan terhadap

sistem Pemerintah daerah yang sentralistik menjadi

desentralistik. Pergeseran tersebut pada hakekatnya

bertujuan untuk peningkatan kinerja yang optimal

untuk dapat memanfaatkan potensi sumber daya

manusia yang ada di daerah.

Demikian pula halnya yang terjadi dengan Peme-

rintah Daerah Kabupaten Bireuen yang merupakan

pemekaran dari Kabupaten Aceh Utara. Sebagai

kabupaten yang baru berdiri sejak 12 Oktober 1999

merupakan suatu tantangan yang teramat besar

untuk mempunyai sumber daya manusia yang

berkualitas tinggi dan untuk membuktikan eksisten-

sinya kepada pemerintah pusat khususnya provinsi

Aceh dan masyarakat bahwasannya pemisahan

Bireuen dari kabupaten Aceh Utara menjadi suatu

kabupaten yang berdiri sendiri adalah hal yang

tepat. Sikap profesionalisme dan semangat kinerja

yang tinggi dari seluruh jajaran pegawai Pemerin-

tah Kabupaten Bireuen mulai dari pimpinan sampai

bawahannya menjadi perhatian khusus masyarakat

saat ini. Tuntutan untuk menjadi good governance

di dalam Pemerintah kabupaten Bireuen sudah

menjadi hal yang krusial saat ini. Dimana banyak-

nya isu-isu negatif yang beredar tentang kinerja

dari pemerintah kabupaten Bireuen telah memberi-

kan dampak yang buruk terhadap citra intansi dan

kepercayaan masyarakat yang menurun.

Begitu pentingnya kinerja bagi organisasi sehingga

pengembangan pegawai berbasis kompetensi dan

motivasi kerja merupakan salah satu upaya yang

dapat meningkatkan kinerja, karena pengembangan

pegawai berbasis kompetensi dan motivasi kerja

merupakan wujud perhatian dan pengakuan perusa-

Page 2: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 31

haan atau pimpinan kepada pegawai yang menun-

jukan kemampuan kerja, kerajinan, dan kepatuhan

serta disiplin kerja (Perpusunpas.wordpress.com,

2009).

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan

mengukur pengaruh motivasi terhadap kinerja,

pengaruh kompetensi terhadap kinerja, pengaruh

daya tarik tugas terhadap kinerja dan pengaruh

faktor situasional terhadap kinerja Pegawai

Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten

Bireuen”.

2. Landasan Teoritis

Menurut Mahmudi (2005) ada lima faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja, salah satunya

yaitu: faktor kontekstual (situasional).

Penelitian yang berhubungan dengan pengaruh

motivasi, kompetensi, daya tarik tugas dan faktor

situasional terhadap kinerja pegawai sebenarnya

telah banyak dilakukan oleh peneliti lain.

Pancawati (2013) yang menyatakan bahwa iklim

organisasi, motivasi dan kompetensi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

bagian pembangunan pemerintah kabupaten Kediri.

Dan penelitian dari Ekawati (2013) menyatakan

bahwa komitmen organisasional dan kompetensi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Penelitian selanjutnya Rapareni (2013) dan Deviza

(2012) menyatakan bahwa secara simultan kom-

petensi memiliki pengaruh yang positif terhadap

kinerja karyawan. Murty dan Hudiwinarsih (2012)

juga menyatakan bahwa motivasi, kompensasi dan

komitmen organisasional berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian

dari William (2008) menyatakan bahwa faktor

situasional mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Faktor motivasi memiliki hubungan langsung

dengan kinerja dan pelayanan publik individual

karyawan. Menurut Robert L. Mathis dan John H.

Jackson (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja individu, yaitu: 1). kemampuan mereka, 2).

motivasi, 3). dukungan yang diterima, 4).kebera-

daan pekerjaan yang mereka lakukan, dan

5).hubungan mereka dengan organisasi.

Menurut Mangkunegara (2006) bahwa faktor

motivasi kerja mempengaruhi kinerja. Motivasi

terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai

dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.

Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan

diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Sikap mental merupakan kondisi mental yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai

potensi kerja secara maksimal.

David C. Mc Cleland (1997) dalam Mangkunegara

(2001), berpendapat bahwa “Ada hubungan yang

positif antara motif berprestasi dengan pencapaian

kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja.

Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri

seseorang untuk melakukan suatu tugas dengan

sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi

kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.

Kompetensi merupakan karakteristik yang menda-

sari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam pekerjaannya (Spencer dalam

Moeheriono, 2009). Selanjutnya kompetensi jaba-

tan SDM aparatur PNS secara umum berarti ke-

mampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang

PNS berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan

perilaku, yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

jabatnnya (Mudtapadidjaja, 2002).

3. Metodologi Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pegawai Sekre-

tariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen yang

berstatus sebagai pegawai negeri sipil. Dan pene-

litian ini berlokasi di di jalan Sultan Malikussaleh,

Cot Gapu Bireuen. Penelitian dilakukan pada bulan

Desember 2015. Populasi dalam penelitian ini ada-

lah seluruh pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Bireuen yang berjumlah 176 orang.

Dalam penentuan jumlah sampel dalam penelitian

ini juga mempetimbangkan model penelitian yang

digunakan. Model penelitian dengan model

Structural Equation Modelling (SEM), dimana

dalam SEM jumlah sampel yang ideal antara 100-

200 (Hair et al, 2009) dan juga harus memper-

timbangkan jumlah indikator yang ada dalam

model. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian

ini sebanyak 158 responden. Adapun variabel-

variabel yang akan diamati dalam penelitian ini

dibatasi sebagai berikut: motivasi (X1), kompetensi

(X2), daya tarik tugas (X3) dan faktor situasional

(X4) sebagai variabel bebas dan dan kinerja (Y)

sebagai variabel terikat. Bentuk diagram alur full

model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

dengan menganalisis nilai C.R (Critical Ratio) dan

nilai P (Probability) pada hasil olah data Regressi-

on Weights, dibandingkan dengan batasan statistik

yang disyaratkan. Menurut Ferdinand (2002), untuk

menguji hipotesis mengenai kausalitas yang dikem-

bangkan dalam model, perlu diuji hipotesis nol

yang menyatakan bahwa koefisien regresi antara

hubungan adalah sama dengan nol melalui uji-t

Page 3: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 32

yang lazim dalam model-model regresi. Uji statis-

tik dilakukan dengan mengamati tingkat signifi-

kansi hubungan antar variabel yang ditunjukkan

oleh nilai C.R (Critical Ratio) yang identik dengan

uji-t dalam regresi dan nilai probabilitasnya (P).

Hubungan yang signifikan ditandai dengan nilai

C.R yang lebih besar dari 2,58 dan nilai P lebih

kecil dari 0,05.

Gambar 1. Full Model Penelitian

Sumber: Dikembangkan Dalam Penelitian Ini

4. Hasil dan Pembahasan

Uji Validitas Instrumen

Dalam SEM pengujian validitas dilakukan dengan

Confirmatory Factor Analysis (CFA) masing-

masing konstruk yaitu dengan melihat nilai loading

factor masing-masing indikator. Suatu indikator

dikatakan valid apabila nilai loading factor untuk

setiap butir atau indikatornya adalah lebih besar

0,50 meskipun idealnya adalah 0,70 atau lebih

tinggi (Ghozali, 2013; dan Hair et al, 2010).

a. Uji CFA Variabel Motivasi

Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi

seluruh indikatornya valid maka dilakukan uji

validitas seperti pada Gambar 2 berikut ini:

Gambar 2. CFA Variabel Motivasi

b. Uji CFA Variabel Kompetensi

Untuk melihat apakah konstruk variabel

Kompetensi seluruh indikatornya valid maka

dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 3

berikut ini:

Gambar 3. CFA Variabel Kompetensi

c. Uji CFA Variabel Daya Tarik Tugas

Untuk melihat apakah konstruk variabel Daya

Tarik Tugas seluruh indikatornya valid maka

dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 4

berikut ini:

Gambar 4. CFA Variabel Daya Tarik Tugas

d. Uji CFA Variabel Faktor Situasional

Untuk melihat apakah konstruk variabel Faktor

Situasional seluruh indikatornya valid maka

dilakukan uji validitas seperti pada Gambar 5

berikut ini:

Gambar 5. CFA Variabel Faktor Situasional

e. Uji CFA Variabel Kinerja

Untuk melihat apakah konstruk variabel kinerja

seluruh indikatornya valid maka dilakukan uji

validitas seperti pada Gambar 6 berikut ini:

Page 4: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 33

Gambar 6. CFA Variabel Kinerja

Berdasarkan uji Confirmatory Factor Analysis

(CFA) masing-masing konstruk yang telah dilaku-

kan, dapat kita ketahui bahwa seluruh indikator

dari variabel sudah valid. Hal ini diketahui dari

nilai loading factor seluruh indikator dari variabel

tidak ada yang dibawah 0,50 (Ghozali, 2013).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu

Construct Reliability (CR), Variance Extracted

(VE), dan Discriminant Validity (DV). Hasil uji

reliabilitas dapat dilihat dalam Tabel lampiran 1.

Berdasarkan data seperti yang ditunjukkan dalam

Tabel lampiran-1, dapat dijelaskan bahwa keselu-

ruhan nilai CR berada di atas atau lebih besar dari

0,70 dan nilai VE berada di atas 0,30. Dengan

demikian keseluruhan konstruk dalam penelitian ini

adalah reliabel sehingga model yang dibentuk

adalah layak untuk diuji dalam tahap selanjutnya.

Dan berdasarkan Tabel lampiran-2 jelas terlihat

bahwa masing-masing konstruk laten memiliki

Discriminant Validity yang baik, hal ini dapat

dilihat dari nilai akar kuadrat dari VE (√VE)

masing-masing konstruk laten yang lebih tinggi

nilainya dibandingkan dengan nilai korelasi antara

konstruk.

Pengujian Asumsi SEM

a. Ukuran Sampel

Pada analisis SEM, ukuran sampel yang sesuai

adalah antara 100-200 (Hair et al., 1999). Seluruh

kuesioner yang disebarkan yaitu sebanyak 158

kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden

dan keseluruhannya berada dalam keadaan baik

dan dapat diolah. Setelah proses analisis data

dengan menggunakan perangkat AMOS-20 dengan

model SEM terdapat 8 (delapan) data yang outlier

(data yang ekstrem atau sangat berbeda dengan

data lainnya), sehingga data atau sampel x harus

dikeluarkan dari jumlah sampel, dengan demikian

jumlah sampel yang tersisa sebanyak 150 sampel.

b. Uji Normalitas Data

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai critical

ratio skewness tidak ada satupun nilai univariate

yang berada di luar rentang nilai ±2,58. Dengan

demikian dapat disimpulkan keseluruhan data

secara univariate adalah berdistribusi normal,

demikian pula secara multivariate nilai critical

ratio kurtosis juga berada dalam rentang ± 2,58

yaitu sebesar 1,456 maka dengan demikian dapat

disimpulkan baik secara univariate dan multivaria-

te data dalam penelitian ini terdistribusi normal.

c. Uji Outlier Data

Angka ekstrim (outliers) adalah observasi yang

muncul dengan nilai -nilai ekstrim baik secara

univariate maupun multivariate, muncul karena

kombinasi karakteristik yang unik yang dimiliki-

nya dan terlihat sangat jauh berbeda dengan

observasi lainnya (Ferdinand, 2002: 52). Dalam

penelitian ini pengujian data outlier mengguna-

kan uji Mahalanobis Distance, dengan memban-

dingkan nilai p1 dan p2. Nilai p1 dan p2 di atas

0,05 menunjukkan tidak ada data outliers lagi.

Berdasarkan hasil analisis data outlier terlihat

bahwa setelah dilakukan pembuangan data yang

outlier keseluruhan data memiliki nilai p1 atau

p2 di atas 0,05 dengan demikian keseluruhan

data dalam penelitian tidak terdapat data yang

outlier.

d. Multikolinieritas dan Singuliritas Data

Berdasarkan hasil uji multikolinieritas memperli-

hatkan nilai Determinant of sample covariance

matrix sebesar 0,200 sangat jauh dari 0 maka dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat multikolinieritas

(korelasi yang sempurna atau besar) antar variabel

dalam penelitian ini.

Hasil Analisis

1). Uji Kesesuian Model

Uji kesesuaian model dilakukan melalui diagram

alur dalam persamaan full model, yaitu uji yang

dilakukan terhadap keseluruhan variabel baik

eksogen maupun endogen yang telah digabungkan

menjadi satu diagram (path) yang utuh melalui

matrik varian atau kovarian dan model penuh itu

disebut sebagai model penelitian. Uji full model

dilakukan dalam dua tahap yaitu full model SEM

sebelum modifikasi dan full model SEM setelah

modifikasi.

a. Full Model Sebelum Dimodifikasi

Uji full model SEM sebelum modifikasi bertujuan

untuk melihat sejauh mana model dasar yang

dibentuk dalam penelitian ini memenuhi kriteria

goodness of fit sehingga model dapat menggambar

kan fenomena penelitian tanpa adanya modifikasi.

Model full SEM sebelum modifikasi ditampilkan

dalam Gambar 7 (lampiran-5).

Page 5: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 34

Berdasarkan data dalam Gambar 7 bahwa belum

seluruh nilai Goodness Of Fit (GOF) memenuhi

kriteria yang dipersyaratkan, dengan demikian

model penelitian belum sesuai dan belum mampu

menjelaskan model penelitian dengan tepat dan

baik, sehingga dengan demikian model perlu

dilakukan modifikasi.

b. Full Model Setelah Modifikasi

Uji kesesuaian model setelah modifikasi dila-

kukan dengan cara menghubungkan (korelasi)

antar error pada setiap indikator yang disaran-

kan oleh sistem. Tujuannya untuk menaikkan

nilai GOF agar model benar layak dan tepat

menjelaskan model penelitian.

Secara umum semua konstruk yang digunakan

untuk membentuk model penelitian ini, telah

memenuhi kriteria goodness of fit indeks yang telah

ditetapkan seperti nilai chi-square nilai GFI, AGFI,

RMSEA, nilai TLI, CFI, CMIN/DF, dan P-Value.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel

lampiran-3.

Dalam Tabel lampiran-3 menunjukkan bahwa

secara umum semua konstruk yang digunakan

untuk membentuk model penelitian ini telah

memenuhi kriteria goodness of fit indeks yang telah

ditetapkan seperti nilai chi-square, nilai TLI, nilai

CFI, RMSEA, CMIN/DF dan nilai p-value yang

telah baik, kecuali nilai GFI dan nilai AGFI yang

masih marginal namun sudah mendekati baik.

Selanjutnya akan disajikan nilai pengaruh variabel

dependent terhadap variabel independent setelah

dimodifikasi dalam Tabel lampiran-4 berikut ini.

Dimana Tabel lampiran-4 ini selanjutnya akan

menjadi pedoman oleh peneliti untuk menjawab

semua hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Pembahasan

Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting

dalam suatu penelitian, dimana pada bagian ini

akan dibahas secara lebih mendalam hasil

penelitian yang telah diperoleh melalui analisis

dengan model SEM. Pembahasan akan dikaitkan

dengan penelitian sebelumnya. Pembahasan pada

bagian ini akan menekankan pada pengujian

hipotesis yang telah dibentuk dengan maksud

untuk mendapat jawaban atas pernyataan hipotesis

penelitian ini.

a. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Variabel motivasi memiliki pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini dapat

dilihat dari nilai koefesien estimate standardized

regression weight sebesar 0,392 (39,2%), nilai

probabilitas atau signifikansi dibawah 5% , dan

nilai C.R sebesar 5,501. Yang artinya hipotesis nol

ditolak dan hipotesis 1 diterima. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi ber-

pengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap

kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Bireuen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

dari Pancawati (2013), Murty dan Hudiwinarsih

(2012), Sari, Muis dan Hamid (2012), Prihayanto

dan Ratnawati (2011), Wijayanti (2010), Sriwidodo

dan Haryanto (2010), Pujaningsih (2009),

Nugraheni (2008), dan Koesmono (2005) yang

menyatakan bahwa motivasi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja.

b. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja

Variabel kompetensi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini

dapat dilihat dari nilai koefesien estimate

standardized regression weight sebesar 0,162

(16,2%), nilai probabilitas atau signifikansi

dibawah 5%, dan nilai C.R sebesar 5,513. Yang

artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis 2

diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

variabel kompetensi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai Sekretariat

Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

dari Pancawati (2013), Rapareni (2013), Posuma

(2013), Deviza (2012), Sriwidodo dan Haryanto

(2010), Pujaningsih (2009), dan Nugraheni (2008),

yang menyatakan bahwa kompetensi berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja.

c. Pengaruh daya tarik tugas terhadap Kinerja

Demikian juga variabel daya tarik tugas memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefesien

estimate standardized regression weight sebesar

0,344 (34,4%), nilai probabilitas atau signifikansi

dibawah 5%, nilai C.R sebesar 4,069. Yang artinya

hipotesis nol ditolak dan hipotesis 3 diterima.

Dengan demikian variabel daya tarik tugas berpe-

ngaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten

Bireuen. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

hasil penelitian dari Arniati (2005) yang menyata-

kan bahwa daya tarik tugas berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap kinerja.

d. Pengaruh Faktor Situasional Terhadap

Kinerja

Variabel faktor situasional memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja. Hal ini

Page 6: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 35

dapat dilihat dari nilai koefesien estimate

regression weight standardized sebesar 0,151

(15,1%), nilai probabilitas atau signifikansi sebesar

0,009 (signifikan) dan nilai C.R sebesar 2,623.

Yang artinya hipotesis nol ditolak dan hipotesis 4

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel faktor situasional berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil

penelitian Arniati (2005) yang menemukan bahwa

bahwa faktor situasional berpengaruh berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja.

5. Simpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah diuraikan

pada bab terdahulu maka penelitian ini dapat

memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1) Variabel motivasi memiliki arah pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai .

Pengaruh motivasi terhadap kinerja dalam hal

ini sangatlah kuat terlihat dari signifikannya

pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai

Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten

Bireuen.

2) Variabel kompetensi memiliki arah pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Sekretariat Daerah Pemkab Bireuen.

Dengan kata lain apabila kompetensi karyawan

meningkat maka kinerjanya juga meningkat.

3) Variabel daya tarik tugas memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai Sekretariat Daerah Pemkab. Bireuen.

Ini berarti bahwa semakin tinggi daya tarik

tugas karyawan maka semakin meningkat pula

kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemerintah

Kabupaten Bireuen, dimana pengaruh daya

tarik tugas terhadap kinerja sangatlah kuat

(signifikan).

4) Variabel faktor situasional memiliki arah

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai Sekretariat Daerah Pemkab.

Bireuen. Ini berarti faktor situasional yang baik

dapat mendukung kinerja pegawai Sekretariat

Daerah Pemerintah Kabupaten Bireuen.

Keterbatasan Penelitian

Yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1) Penelitian ini hanya menggunakan standardized

estimate dalam menganalisis datanya.

2) Penelitian ini hanya menggunakan empat variabel

eksogen yang dapat mempengaruhi kinerja

pegawai. Sementara masih banyak variabel-

variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja

pegawai. Sehingga diharapkan untuk penelitian

selanjutnya akan menambahkan variabel-variabel

lainnya, seperti: komitmen organisasi, kompen-

sasi, komunikasi, lingkungan organisasi dan

lainnya. Sehingga dapat menambah khasanah dan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arniati. (2005). Pengaruh Insentif Keuangan, Daya

Tarik Tugas Dan Faktor Situasional Pada

Kinerja. Skripsi Politeknik Negeri Batam.

Deviza, Lindra. (2012). Pengaruh Kompetensi

Terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN

(Persero) Distibusi Jawa Barat Dan Banten.

Program Studi Manajemen Bisnis Teleko-

munikasi dan Informatika Institut Manajemen

Telkom.

Ferdinand, A. (2002). Structural Equation

Modelling dalam Penelitian Manajemen ,

Badan Penerbit Diponegoro.

Fessler, Nicholas J. (2003). Experimental Evidence

on the Links among Monetary Incentives,

Task Attractiveness, and Task Performance.

Journal of Management Accounting

Research, 15, 161-176.

Ghozali, Imam. (2013). Model Persamaan

Struktural Konsep dan Aplikasi dengan

Program Amos 21.0. Cetakan V: Januari

2013. Universitas Diponegoro. Semarang.

Hair, J, Anderson, R,Tatham, R. Black, W. (2006).

Multivariate Data Analysis, 6th ed, Pentice-

Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice

Hall.

Hair, J. F. JR., et al. (2009). Multivariate Data

Analysis. Seventh Edition. Uper Sadle River.

New Jersey. PrenticeHall.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2006).

Perencanaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia, Cetakan Kedua, Bandung:

Penerbit PT. Refika Aditama

Moeheriono, (2009), Pengukuran Kinerja berbasis

kompetensi: Competency Based Human

Resource Management, Bogor: Ghalia

Indonesia.

Mustapadidjaja, (2002), Paradigma-paradigma

Pembangunan, Jakarta: LAN.

Murty, Windy Aprilia & Hudiwinarsih, Gunasti.

(2012). Pengaruh Kompensasi, Motivasi Dan

Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja

Karyawan Bagian Akuntansi (Studi Kasus

Page 7: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 36

Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya).

The Indonesian Accounting Review. Volume

2, No. 2, July 2012, pages 215 – 228.

Nugraheni, Sunaringtyas. (2008). Pengaruh

Motivasi, Komitmen Organisasional, Kompe-

tensi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan. Fakultas Ekonomi Universitas

Sinata Dharma. Yogyakarta.

Pancawati, Sri. (2013). Pengaruh Iklim Organisasi,

Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja

Pegawai Bagian Pembangunan Pemerintah

Kabupaten Kediri. Jurnal OTONOMI, Vol.

13, Nomor 1, Januari 2013.

Posuma, Christilia O. (2013). Kompetensi,

kompensasi, dan kepemimpinan pengaruhnya

terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah

Sakit Ratumbuysang Manado. Jurnal EMBA.

Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 646-656.

Prihayanto, Susandi & Ratnawati, Intan. (2011).

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan

Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi

Pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk,

Regional IV Jawa Tengah–Daerah Istimewa

Yogyakarta). Yogyakarta.

Rapareni, Yussi. (2013). Analisis Pengaruh

Kompetensi Komunikasi, Kecerdasan Emo-

sional, Dan Budaya Organisasi Terhadap

Kinerja Karyawan Radio Republik Indonesia

Palembang. Vol. 3 No. 1. Jan 2013. Jurnal

Ekonomi Dan Informasi Akuntansi (JENIUS).

Usman, H., & Akbar, P. S. (2008). Metodologi

Penelitian Sosial. PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Wijayanti, Ratna Yulia. (2009). Pengaruh

Kepemimpinan, Motivasi, dan Komitmen

Organisasi terhadap Kinerja PNS di

Lingkungan Organisasi Dinas Pendidikan

Kabupaten Kudus. Analisis Manajemen Vol.

4 No. 2 Juli 2010. ISSN: 1411-1799.

Lampiran:

Tabel Lampiran-1. Uji Reliabilitas Construct Reliability dan Variance Extracted

NO Variabel

Uji

Kesimpulan Construct Reliability Variance Extracted

Cut Of Value Nilai Perolehan Cut Of Value Nilai Perolehan

1 Efektivitas Kerja 0,70 0,789 0,30 0,386 Reliabel

2 Motivasi 0,70 0,753 0,30 0,381 Reliabel

3 Komunikasi 0,70 0,726 0,30 0,348 Reliabel

4 Lingkungan Kerja 0,70 0,825 0,30 0,402 Reliabel

5 Kepemimpinan 0,70 0,739 0,30 0,365 Reliabel

Tabel Lampiran-2. Korelasi Antar Konstruk dan Nilai Dicriminant Validity

Kompetensi Daya Tarik Tugas Faktor Situasional Motivasi Kinerja

0,589 0,589 0,604 0,617

Kinerja 0,175 0,290 0,175 0,414 0,621

Tabel Lampiran-3. Kriteria GOF Full Model Setelah Modifikasi

Goodness Of Fit Index Nilai Diharapkan Nilai Hasil Kesimpulan

2 C-square Statistics

GFI

AGFI

TLI

CFI

RMSEA

CMIN/DF

P-Value

Diharapkan kecil

>0,90

>0,90

>0,95

>0,95

<0,08

<2,00

>0,05

396,842

0,850

0,820

0.984

0,985

0,025

1,096

0,100

Baik

Marginal

Marginal

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Page 8: THE ANALYZE EFFECT OF THE MOTIVATION, … · Untuk melihat apakah konstruk variabel motivasi ... Uji reliabilitas dilakukan dengan tiga cara yaitu Construct Reliability (CR), Variance

Jurnal Kebangsaan, Vol.5 No.9 Januari 2016 ISSN: 2089-5917

Nova and Mega G. S | The Analyze Effect Of The Motivation, Competence, Task Attractions And Situational Factors . . . 37

Tabel Lampiran-4. Regression Weight Full Model Setelah Modifikasi

Estimate

Estimate

Regression S.E. C.R. P Label

Kinerja <--- DayaTarik_Tugas ,476 ,344 ,117 4,069 ***

Kinerja <--- Motivasi ,387 ,392 ,070 5,501 ***

Kinerja <--- Kompetensi ,179 ,162 ,032 5,513 ***

Kinerja <--- Faktor_Situasional ,148 ,151 ,057 2,623 ,009

Lampiran-5 :

Gambar 7. Full Model Sebelum Dimodifikasi

Gambar 8. Full Model Setelah Dimodifikasi