Teori harun yahya
Transcript of Teori harun yahya
Kelompok 6
Emy Salamah Rukmana
Azwar Saleh
Mirawaty Dewi
Herlina Amir
Muh. Miftahurrahman
Teori Harun Yahya, Naturalisdan Charles Lyell
Charles Lyell
Harun Yahya
Wallace
Teori Harun Yahya
Merupakan teori yang antitesis dari teori
evolusi Charles Darwin. Darwin
mengungkapkan bahwa makhluk hidup muncul
di dunia ini merupakan hal yang kebetulan
tanpa ada yang menciptakannya. Darwin juga
memperkenalkan bahwa satu spesies atau
makhluk bisa melakukan evolusi menjadi
makhluk yang lain dalam jangka waktu yang
lama.
Jelas sekali pandangan Darwin dianggap
Harun Yahya bertentangan dengan norma
agama yang menyebut Tuhan sebagai pencipta
segala jenis makhluk hidup, termasuk
didalamnya manusia. Teori yang ditemukan
Darwin bisa dikatakan memperkuat keyakinan
Harun Yahya menyerang balik Teori
evolusi Charles Darwin. Oleh karena itu,
Harun Yahya mengadakan penelitian dan
menulis buku-buku keislaman jelas merasa
keberatan dengan evolusi Darwin tersebut.
Dengan teorinya yang secara khusus
membantah teori Darwin yang fenomenal
sekaligus kontrovesial itu Harun Yahya
banyak menyebutkan dan mengalirkan
data-data yang menggugurkan teori evolusi
yang telah banyak disembah orang selama
berabad-abad silam.
Hal bantahan tersebut misalnya, Teori
pembentuk evolusi itu, ternyata jika diamati
Kelemahan Teori Evolusi
Darwin Menurut Harun
Yahya
Dalam karyanya, Harun Yahya
mengungkapkan bahwa Teori Evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin merupakan gagasan
yang tidak ilmiah. Ada beberapa hal yang
dijadikan dasar bagi Harun Yahya untuk
membantah Teori Evolusi Darwin :
1. Masih minimnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi pada masa Darwin dan
Lamarck untuk menjelaskan fenomena asal
usul kehidupan. Ilmu genetika dan biokimia
pada masa Darwin belum ada sehingga
mempersempit penjelasan Darwin tentang
evolusi dari sudut pandang genetika dan
biokimia.
Menurut Harun Yahya, kerumitan yang
ada dalam setiap unsur genetik tersebut
merupakan hasil rancangan Sang
Pencipta alam semesta ini.
3. Harun Yahya juga mengungkapkan
kelemahan-kelemahan bukti evolusi yang
dikemukakan oleh Darwin, salah satunya
dari catatan fosil. Dari berbagai fosil yang
ditemukan, tidak ada satu pun fosil yang
menunjukkan bentuk transisi yang dapat
dijadikan sebagai petunjuk proses
evolusi. Di samping itu, perbandingan
anatomi menunjukkan bahwa spesies
yang diduga telah berevolusi dari spesies
4. Mengenai seleksi alam, Harun Yahya
mengungkapkan bahwa tidak pernah
ada satu spesies pun yang mampu
menghasilkan spesies lain melalui
mekanisme seleksi alam.
5.Satu pokok pikiran Teori Evolusi yang
juga tak luput dari bantahan Harun
Yahya adalah tentang mutasi. Di dalam
pandangan evolusi Darwin, mutasi
dikatakan sebagai proses yang
memunculkan spesies baru yang
berbeda dari tetuanya. Harun Yahya
menentang pandangan yang
menyatakan bahwa mutasi dapat bersifat
Lalu, Harun Yahya mengajukan tiga
alasan utama mengapa mutasi tidak
dapat dijadikan bukti pendukung evolusi:
1. Tidak pernah ditemukan mutasi yang
bermanfaat, karena mutasi terjadi
secara acak dan akan merusak susunan
dan komposisi materi genetik.
2. Mutasi tidak menambahkan informasi
genetik yang baru, tetapi hanya bersifat
merubah atau merusak yang dapat
mengakibatkan ketidaknormalan.
3. Agar dapat diwariskan pada generasi
selanjutnya, mutasi harus terjadi pada
Teori Naturalis
(Wallace)
Alfred Russel Wallace O.M., F.R.S.
seorang naturalis, penjelajah,
pengembara, ahli antropologi dan ahli
biologi dari Britania RayaIa. Ia terkenal
sebagai orang yang mengusulkan
sebuah teori tentang seleksi alam,
dimana kemudian hari malah membuat
Charles Darwin lebih terkenal dari dia
dengan teorinya sendiri.
Alfred Russel Wallace (1823-1913)
mengembangkan suatu teori seleksi
alam yang pada dasarnya sama dengan
yang dikemukakan oleh Darwin. Teori
evolusi Wallace berasal dari hasil
Hasil pengamatan menunjukkan
bahwa fauna di Indonesia Barat berbeda
dengan Indonesia Timur. Pengamatan
yang lain tentang hukum alam yaitu
terjadinya persaingan antara individu
intra maupun inter spesies atau survival
of the fittest. Dan penjelajahannya di
bumi Nusantara menemukan sebuah
garis imajiner yang membagi flora dan
fauna di Indonesia menjadi dua bagian
besar. Garis ini dikemudian hari dikenal
sebagai Garis Wallace, dimana di satu
bagiannya, bentuk flora dan faunanya
masih mempunya hubungan dengan
Sedangkan di bagian yang lainnya
sangat mirip dengan flora dan fauna dari
Asia. Ia dianggap sebagai ahli terkemuka di
abad ke-19 dalam bidang penyebaran
spesies binatang dan kadang-kadang
dikenal sebagai Bapak dari Biogeografi
Evolusi, sebuah kajian tentang spesies
apa, tinggal dimana dan mengapa. Ia
adalah salah seorang dari pemikir
revolusioner pada abad ke-19 dan
memberikan banyak masukan kepada
pembangunan "teori evolusi" selain juga
salah seorang penemu dari "teori seleksi
alam". Termasuk didalamnya adalah
konsep keanekaragaman warna dalam
Awalnya
jerapah memiliki
variasi panjang
leher, ada yang
pendek ada yang
panjang. Seleksi
alam lebih
menjangkau daun
yang tinggi, bisa
bertahan hidup
sedangkan yang
leher pendek tidak
bisa. Jerapah leher
panjang diwariskan
pada
keturunannya.
Pada generasi
berikutnya leher
jerapah tetap
bervariasi, tapi
didominasi oleh
Teori Charles Lyell
Lyell mula-mula belajar hukum di Oxford,
kemudian ia menjadi pengacara di London.
Akan tetapi ia tertarik sekali akan ilmu geologi,
sehingga dengan segera ia menjadi penulis
dari perkumpulan geologi. Pada tahun 1831 ia
menjadi mahaguru dalam ilmu geologi. Ia
diangkat menjadi seorang bangsawan dan
setelah meninggal dimakamkan dengan
penghormatan besar di Westminister Abbey di
London sebagai seorang sarjana besar.
Teori Lyell adalah
• Teori Uniformitarianisme
Konsep yang dikembangkan di akhir 1700-
an, menunjukkan bahwa proses bencana tidak
bertanggung jawab atas alam yang ada di
Konsep tentang uniformitarianisme
diasumsikan bahwa hukum alam yang sama dan
proses yang beroperasi di alam sekarang, selalu
dioperasikan di alam semesta di masa lalu. Hal ini
sering diringkas sebagai "saat ini adalah kunci ke
masa lalu," karena meyakini bahwa segala
sesuatu terus terjadi karena terbentuknya dunia
pada awalnya.
Charles Lyell pada awal abad 19 mengembangkan
pandangan hutton yang lebih dahulu kedalam
prinsip geologi ”uniformitarianisme” yang
diterbitkan dalam bukunya Principles of Geology
(1830-1833). Lyell mengemukakan bahwa gunung
dan lembah dan ciri-ciri fisik permukaan bumi tidak
diciptakan seperti bentuknya sekarang atau tidak
dibentuk oleh bencana yang berturut-berturut,
XII Lord Kelvin