Team Building Kepercayaan Pelanggan

26
1 No. Oktober 2013 39 communication and educational media Hsu Chi Pen, Direktur PT Mauson Indonesia SPECIAL REPORT AHEC EKAMANT SOLUTION High Gloss Indonesia Woodworking Magazine Mauson Indonesia: Team Building Kepercayaan Pelanggan dan Sanding Melangkah Lebih Maju Magazine for Ekamant’s Premier Customer

Transcript of Team Building Kepercayaan Pelanggan

Page 1: Team Building Kepercayaan Pelanggan

1

No. Oktober 201339

communication and educational media

No.39 O

ktober 2013

Hsu Chi Pen, Direktur PT Mauson Indonesia

SPECIAL REPORT

AHEC

EKAMANT SOLUTION

High Gloss

Indonesia Woodworking Magazine

Mauson Indonesia: Team Building Kepercayaan Pelanggan

dan

Sanding

MelangkahLebih Maju

Magazine for Ekamant’s Premier Customer

Page 2: Team Building Kepercayaan Pelanggan

2 1

Promoting French Lumber and Wood Products6, rue François 1er - 75008 Paris - FranceTél. : +33 (0)1 56 69 35 92 • Fax : +33 (0)1 42 56 32 70E-mail : [email protected]

www.FrenchTimber.com

Dress up your projects with sustainable beauty

F R A N C E I S T H E L E A D I N G S U P P L I E R O F H A R D W O O D P R O D U CT S I N E U R O P E

W H I T E O A KB E E C HM A P L E / S Y C A M O R E A S HW A L N U TE U R O P E A N C H E R R YS P R U C E / F I RD O U G L A SP I N E

annonce GB 205x275 31/01/12 11:10 Page 1

Page 3: Team Building Kepercayaan Pelanggan

2 3

Contentof WOODMAG 39

SPECIAL REPORT:“AHEC Melangkah

Lebih Maju” EKAMANT SOLUTION:“High Gloss

Sanding”BIZ FORUM“Mengapa Hardwood Amerika diterima Pasar Asia Tenggara” 6“Memprediksi Harga Hardwood Amerika Utara” 9

PRODUCTS & TECHNOLOGY“Produk-produk Polyurethane Me-wakili Jenis-jenis Top Coat yang Lazim digunakan pada Furnitur yang Bergaya Italy” 11

FORUM“Sistem Verifikasi Legal Kayu Indonesia: Antara Peluang dan Bumerang” 28

BIZ NEWS“Wawancara dengan Mike Snow” 30“Wawancara dengan Ted Rossi” 32“Sekolah Pelatihan Inspektur NHLA Menyelesaikan Program Dwibahasa Internasional Perta-manya” 34“Hardwood Amerika Berpameran di Vietnam Wood 2013” 36“BERITA - Statistik paruh pertama 2013 untuk ASIA TENGGARA ” 36“‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC akan diselenggarakan di Kuala Lumpur - Pendaftaran kini telah dibuka” 37

“CEO U•C Coatings Norman Mur-ray menyampaikan presentasi pada ISCHP 2013 dan di Sekolah Penentuan Kelas Kayu Hardwood NHLA untuk Siswa Asal Cina ” 38“It’s Shopping Time” 39“Endless Stair, dipamerkan di Tate Modern, London” 40

EKAMANT NEWS:“PT. Ekamant Indonesia Selengga-rakan Training di PT. Domusindo Perdana” 43

CALENDAR OF EvENTS 46

14

22

42

PROFILE:Hsu Chi Pen,Director Mau Son Industrial Company Limited:

“Mauson Indonesia: Team Building dan Kepercayaan Pelanggan”

Page 4: Team Building Kepercayaan Pelanggan

4 5

Managing DirectorJodi H. Susanto

eDitor in cHieFArief Odon [email protected]

eDitor Emir Wiraatmadja [email protected]

tecHnical eDitor Tandiono [email protected]

circulationDewi [email protected]

aDVertiSingReza Muhammad [email protected]

contributor Michael BuckleyMichael Hermens

graPHic DeSignZevanya [email protected]

PubliSH by Pose Media Indokreasi, for PT. Ekamant Indonesia

alaMat reDakSi Puri Cinere Blok C3 No. 8 Depok 16513 - Indonesia

4

“Selamat hari raya Iedul Fitri 1 Syawal 1434H, mohon maaf lahir dan ba-tin”. Redaksi WoodMag kembali mengunjungi para pembaca di mana pun berada. Puasa ramadhan dan libur panjang ternyata tidak menghentikan kreativitas awak redaksi. Sebagian materi dikerjakan sebelum libur panjang

kemarin, sedangkan sisanya dikerjakan usai libur panjang menjelang garis mati alias deadline yang tak kenal ampun.

Edisi kali ini menampilkan PT Mauson Indonesia Wood Industry sebagai cover story. Perusahaan transnasional asal Taiwan ini mulai berkiprah di sini sejak tahun 2011, sekalipun telah mulai aktivitasnya sejak dua tahun sebelumnya. Menurut CEO sekaligus pemiliknya Hsu Chi Pen, pasar Indonesia berbeda dengan pasar Amerika dan Eropa. Aktivitas kedua pasar utama dunia itu menurun sejak tahun 2008, se-mentara pasar Indonesia mulai menggeliat bangkit sejak tahun 2010 lalu.

Perkembangan ini mendorong pihaknya kian yakin untuk menanamkan modalnya dan ikut berkiprah dalam dinamika perekonomian dan perkem-bangan industri pengolahan kayu di sini. Di gudangnya yang terletak di ka-wasan Cikupa, telah tersedia sekitar 7000 meter kubik bahan baku. Mulai dari kayu gergajian, kayu panel, hingga ke veneer. Perusahaan juga sedang melengkapi fasilitasnya dengan mesin-mesin moulding. Tujuannya adalah memberikan layanan bernilai tambah dan menjadikan perusahaannya se- bagai one stop shopping bagi kebutuhan bahan baku industri perkayuan. Ikuti kisahnya dalam rubrik Profile.

Setelah lama menghilang , rubrik Ekamant Solution kembali muncul dalam edi-si ini. Kali ini memuat pembahasan mengenai High gloss sanding. Topik yang sama pernah dimuat berapa edisi lalu, namun kian maraknya pengaplikasian finishing high gloss dalam beragam produk furnitur akhir-akhir ini membuat redaksi menampilkan dengan perkembangan dan pembaharuan yang ada. Semoga transfer pengetahuan kali ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Selamat membaca......

Catatan Editor

39Oktober 2013

- Arief Odon-

Total Abrasives Solution

Page 5: Team Building Kepercayaan Pelanggan

6 7

Biz Forum

Sumberdaya: Sumberdaya hu-tan hardwood Amerika luas dan mengalami regenerasi secara alami. Inventaris Forest Service AS

menunjukkan bahwa antara tahun 1953 dan 2007, volume growing stock hardwood AS meningkat lebih dari dua kali lipat dari 5.210 juta m3 hingga 11.326 juta m3. Ter-dapat kenaikan stok sebesar 15% antara tahun 1997 dan 2007 meskipun terdapat pertumbuhan permintaan yang kuat un-tuk hardwood selama periode tersebut. Ramalan Forest Service AS mengindika-sikan bahwa kenaikan lebih lanjut sebe-sar 15% hingga 20% akan diharapkan pada inventaris stok sampai tahun 2030. Proyeksi pertumbuhan dan penebangan hardwood di seluruh negeri mengindi-kasikan pertumbuhan akan melebihi penebangan sampai 2050. Seluruh pemi-lik hutan di Amerika Serikat tunduk pada legislasi Federal untuk melindungi habitat bagi spesies yang terancam. Peraturan ketat yang mengatur berbagai aspek lain manajemen hutan di lahan swasta telah diimplementasikan negara bagian. Peneli-tian independen mengindikasikan bahwa terdapat risiko yang sangat rendah hard-

wood Amerika diambil dari sumber ilegal atau dari hutan yang praktek manajemen mengarah pada deforestasi atau mengan-cam keanekaragaman hayati.

Pasar: Sekitar 40% dari seluruh produksi kayu kualitas ‘grade’ hardwood AS diekspor, tidak termasuk kayu ungrad-ed berkualitas rendah. Total ekspor kayu gergajian hardwood Amerika di seluruh dunia pada tahun 2011 mencapai 2,8 juta meter kubik. Asia Tenggara semakin ban-yak membeli. Penduduk ASEAN kini ber-jumlah hampir 600 juta orang dan setelah belajar banyak dari krisis perbankannya sendiri dua belas tahun lalu. Kawasan ini telah menunjukkan ketahanan yang be-sar pada krisis finansial global saat ini. Cadangan nasional beberapa negara, seperti Cina, dan Indonesia pada khusus-nya hampir swadaya dalam sumberdaya dan pasar. Negara-negara ASEAN berva-riasi dari negara pulau kecil namun sangat makmur seperti Singapura hingga negara Muslim terbesar di dunia yang juga meru-pakan negara berpenduduk terbesar ke-empat di dunia - Indonesia. ‘Pertumbuhan’ menjadi kata kunci di banyak tingkatan di seluruh kawasan. Ekonomi Singapura

telah menunjukkan pertumbuhan yang konsisten selama gejolak global saat ini dan populasi Indonesia yang 50 % di anta-ranya berada di bawah usia 30 tahun ham-pir menjamin pertumbuhan semacam itu. Pertumbuhan ekonomi Vietnam jauh lebih rapuh dan saat ini sangat rentan namun dalam jangka panjang kemungkinan akan bertahan. Di pusat semua ini terdapat perkembangan pasar domestik yang menggerakkan bisnis, produksi, standar hidup dan menciptakan ketergantungan ekonomi yang menjadi swadaya.

Permintaan domestik yang diciptakan oleh populasi Asia sekitar 2 miliar (tidak termasuk India) membutuhkan kayu dan AS memilikinya. Secara khusus AS me-miliki hardwood untuk furnitur, lantai kayu, sambungan, pintu, fasilitas olah-raga dan penggunaan lainnya yang mulai diapresiasi oleh konsumen Asia. Tidak ada seorangpun yang akan menyangkal ke-mewahan dan merek sangat diapresiasi. Sentimen ini bukan berita bagi banyak dari ribuan pabrikan furnitur di seluruh Asia yang mengekspor produknya. Me- reka tahu bahwa Red dan White Oak serta Black Walnut Amerika, yang tidak tumbuh

Apabila Cina yang secara geografis beragam merupakan satu negara, bangsa-bangsa ASEAN secara geografis dan politis justru berbeda satu sama lainnya. Namun sebagian besar kawasan ini memiliki satu kesa-

maan - memerlukan bahan baku kayu dan hal ini semakin dapat disuplai oleh AS.

Mengapa Hardwood Amerika diterima

Pasar Asia Tenggara

di Asia, sangat modis di pasar luar negerinya. Berkat ketertiban aturan penentuan grading NHLA suplai bahan baku sangat dapat diandalkan dan konsisten. Mereka juga tahu bahwa dunia menerima hardwood Amerika sebagai dikelola dengan berkelanjutan dan bertanggung-jawab dan hampir terjamin dipanen se-cara legal. Jadi kredensial lingkungan menjadikan ini bisnis yang aman.

Statistik: Data sementara untuk total ekspor glo- bal produk hardwood Amerika pada 11 bulan pertama tahun 2012 mencapai US$ 2.534 juta – naik 4 % dari tahun sebelumnya. Kayu gergajian berjumlah US$ 1.479 juta – naik 10 %. Total produk hardwood AS yang diimpor dari AS ke Cina, termasuk Hongkong dan Tai-wan bernilai US$ 847,2 juta – naik 8%. Kayu gergajian mencapai US$ 588,1 juta – naik 17%. Di Asia Tenggara total produk hardwood AS yang diimpor bernilai US$ 254,9 juta – naik 25%. Total produk hardwood AS yang diimpor Malaysia bernilai US$ 26,8 juta. Kayu papan mencapai US$ 17,8 juta atau naik 34%. Total untuk Cina dan Asia Tenggara adalah US$ 1.102.1 juta selama 11 bulan ditahun 2012. Mewakili 43,4% ekspor hard-wood Amerika global selama periode tersebut. Hal ini mungkin tidak mengejutkan bagi para ahli ekonomi dunia yang menganalisa perdagangan dan industri, namun menimbulkan pertanyaan mengapa kenaikan-nya begitu kuat.

Jawaban: Ada banyak aspek untuk hal ini. Per-tama fakta bahwa AS memiliki hutan hardwood luas yang berkelanjutan. Kedua industri hardwood memi-liki kapasitas produksi yang besar menjadikan Amerika pemain utama di pasar hardwood global. Banyak dari spesies ini hanya terdapat di Amerika Utara, seperti White and Red Oak, Black Cherry, Hard Maple, Hickory, Tulipwood dan Black Walnut. Mereka tidak tumbuh secara komersial di tempat lain. Spesies ini terkenal dan disukai di banyak pasar luar negeri untuk furnitur, lantai kayu dan sambungan. Karakteristiknya seperti pengerjaan akhir, dan performa teknisnya sangat baik dan dicari. Seperti kekerasan untuk lantai kayu dan stabilitas ketika kering. Seluruh kayu Amerika terse-dia dalam bentuk yang sudah dikeringkan. Mereka konsisten dalam penentuan kelasnya berkat sejarah

2012 Jan - Jun 2012

Jan - Jun 2013

% %

lumber unit nilai Jumlah nilai Jumlah nilai Jumlah Perubahan Perubahan

Indonesia Hardwood Lumber

M3 20,518,470 40,731.00 9,122,482 17,554.00 10,266,095 17,767.00 13 1

White Oak

M3 9,345,839 17,525.00 3,743,812 6,824.00 5,797,240 9,817.00 55 44

Yellow Poplar

M3 3,568,389 9,643.00 1,242,316 3,559.00 819,556 1,991.00 -34 -44

Red Oak M3 1,860,216 3,509.00 1,063,142 2,080.00 562,609 892 -47 -57

Other Temperate

M3 1,144,515 2,646.00 591,802 1,339.00 197,562 392 -67 -71

Maple M3 1,077,391 1,752.00 548,947 780 719,567 1,181.00 31 51

Ash M3 999,196 1,762.00 475,812 815 594,579 1,079.00 25 32

Western Red Alder

M3 914,886 2,026.00 608,617 1,282.00 565,334 1,215.00 -7 -5

Walnut M3 786,596 860 385,134 449 747,278 774 94 72

Hickory M3 508,810 870 183,588 315 227,791 385 24 22

Tropical M3 225,450 55 225,450 55 0 0 -- --

Cherry M3 87,182 83 53,862 56 34,579 41 -36 -27

Page 6: Team Building Kepercayaan Pelanggan

8 9

panjang aturan penentuan gradingnya dan standar yang diajarkan kepada gen-erasi penilai. Kualifikasinya diberikan oleh Sekolah Penentuan grading NHLA.

Keselamatan Paling Utama: Yang paling penting dari semuanya di banyak pasar sekarang adalah hardwood Amerika aman. Mereka telah diterima secara in-ternasional sebagai dikelola dan dipanen secara berkelanjutan. Mereka telah ter-bukti hampir terjamin, dengan penelitian independen. Seluruhnya legal, sehingga memenuhi standar dan peraturan perda-gangan yang kian ketat seperti Jepang dan Uni Eropa. Volume besar yang diimpor ke Asia Tenggara dibuat menjadi produk yang selanjutnya diekspor ulang ke negara-negara tersebut. Terakhir adalah pertanyaan tentang biaya. Satu-satunya jawaban yang valid adalah menunjukkan bahwa hardwood Amerika berhasil bersa-ing di sekitar 50 negara yang signifikan. Ini tidak terjadi jika mereka tidak dihargai se-cara kompetitif. Sebagiannya berkat hasil yang dapat diprediksi yang dimungkinkan oleh kelas-kelas NHLA. Selain itu, peneli-tian Penilaian Daur Hidup (LCA) indepen-den yang baru-baru ini ditugaskan oleh AHEC telah menunjukkan bahwa peng- iriman lintas samudra berpengaruh pada lingkungan. Ini sama dampaknya dengan pengiriman lokal yang relatif dekat yang merepresentasi energi yang terkandung dalam kayu.

Referensi: Di seluruh Asia Tenggara sulit menemukan hotel yang tidak me-nampilkan hardwood Amerika entah pada furnitur, lantai kayu atau sambungannya; sehingga ada seluruh industri yang terdiri dari desainer interior, kontraktor, penyu-sun dan pemasang yang menggunakan American Oak untuk infrastruktur rekreasi. Tidak ada tanda-tanda berkurang untuk hal ini di kawasan yang memiliki prospek resort yang sangat baik ini. Selanjutnya lihat studio desainer di setiap kota Asia di mana spesies mewah seperti Maple, Cherry and Walnut sekarang menjadi pe-mandangan yang umum. Rumah-rumah orang kaya di Asia beralih ke lantai kayu hardwood baik padat maupun modifikasi, sebagai cara menghadirkan kehangatan dan kemewahan pada ruang keluarga dan ruang tidur. Namun furnitur merupakan pengguna terbesarnya, awalnya untuk ekspor namun semakin banyak untuk pasar domestik yang tumbuh dari Jepang hingga Jawa. Sebagai kesimpulannya, semua tanda-tanda ini menunjukkan ber-lanjutnya minat pada penggunaan hard-wood Amerika di Asia terutama di pasar ASEAN yang terus tumbuh.

Disarikan dari artikel yang pertama kali diterbitkan di “International Matters” oleh NHLA

Biz Forum

Salah satu pertanyaan paling umum yang ditanyakan kepada saya oleh hampir setiap pelanggan yang membeli hardwood Amerika Utara

dari kami adalah “apakah menurut Anda harga akan terus meningkat atau menu-run tahun ini?” Jujur saja jika saya meng- etahui jawabannya saya pasti akan kaya raya sekarang.

Pertama-tama mari kita lihat perkem-bangan harga dalam enam bulan terakhir. Angka-angka di bawah ini menyediakan

gambaran yang sangat baik tentang ke-naikan harga dari bulan Februari tahun ini sampai harga sekarang.

Jelas bahwa semua harga naik namun yang paling tinggi kenaikannya di kelas 4/4 FAS adalah Hard Maple dan Red Oak dan di kelas 4/4 1 Common adalah Hard Maple serta Red & White Oak. Hal ini tidak terlalu mengejutkan karena ini adalah spe-sies yang paling banyak diperdagangkan di Asia.

Kedua mari kita coba tentukan apa

yang memicu fluktuasi harga ini. Tentu saja hal ini didominasi oleh “suplai dan permintaan”. Kondisi penebangan di se-luruh AS terpengaruh cuaca yang tidak menentu dalam beberapa bulan terakhir dan banyak supplier kami yang menge-luhkan berkurangnya suplai kayu bulat. Sebagai contoh suplai Red dan White Oak sangat terbatas dan para supplier kami terus memperingatkan kami bahwa hal ini tidak akan membaik sepenuhnya ber-dasarkan volume yang ada saat ini di oven

Memprediksi Harga Hardwood Amerika Utara

oleh Michael Hermens

Page 7: Team Building Kepercayaan Pelanggan

10 11

Penggunaan cat Polyesther un-tuk industri furnitur (termasuk alat musik) berkembang sekitar pertengahan abad lalu. Secara

khusus digunakan Resin-resin Polyesther paraffinated , yang dapat dipoleskan, dan teknologi ini digunakan untuk mem-peroleh furnitur bernilai tinggi, menggan-tikan cat nitro yang dengan cepat menjadi primitif dan cat alami yang indah namun mahal yang dibuat dari shellac.

Industri furnitur tumbuh dan Poly-esther Solid colour mulai menunjukkan batasannya dalam hal produktivitas, kon-sistensi warna dan sifat menguning se- iring berjalannya waktu. Namun keuntung- annya masih ada, jumlah lapisan yang diterapkan untuk mendapatkan penampil- an akhir yang diinginkan lebih sedikit dibanding produk-produk warna lain-nya dan kekerasan permukaannya paling tinggi, yang memungkinkan pemolesan yang mudah untuk meraih tingkat gloss yang maksimal.

Untuk memperbaiki kekurangan Cat Polyesther, selama tahun tujuh puluhan, produk-produk polyurethane diteliti, teru-tama yang mempunyai tingkat gloss yang tinggi, untuk digunakan juga di industri furnitur, dan pada awal tahun delapan pu-luhan, cat-cat ini mulai menggantikan cat polyesther pada skala industri.

Teknologi polyurethane memung-kinkan untuk meningkatkan produktivi-tas secara nyata, Umur campur cat yang lebih lama, menjaga kualitas akhir visual dan kolorimetris yang konsisten dengan lebih tinggi, serta memungkinkan untuk digunakan pada furnitur moduler. Selain itu produk ini dicirikan dengan ketahanan sifat menguning yang luar biasa.

Seluruh ciri-ciri ini, digabungkan de- ngan kemudahan penggunaan dan pe- nanganan serta keluwesan yang luar bi-asa, telah menyebabkan peningkatan penggunaannya pada skala besar, di selu-ruh dunia.

Sirca, pada awal tahun delapan puluh- an, merupakan perusahaan perintis Ita-

lia pertama di sektor ini, dengan menye-diakan produk Polyuretahne Solid Colour high gloss untuk kitchen set terkenal di Italia seperti Scavolini, Berloni dan Snaide-ro.

Pabrik-pabrik ini selanjutnya telah menggerakkan pasar dunia untuk sektor mereka, sekaligus memfasilitasi penyeba-ran teknologi ini di dunia.

Saat ini, Sirca masih memimpin pasar PU Solid colour High gloss untuk furnitur berkualitas tinggi, berkat pengalaman tiga puluh tahunnya serta teknologi yang terus-menerus dikembangkan selama bertahun-tahun. Teknologi ini didasarkan pada peranti keras dan peranti lunak yang tepat untuk memformulasikan, menyiap-kan, memperbaiki dan memeriksa konsis-tensi warna setiap batch produksi.

Sistem ini diatur oleh spektrofoto- meter, yang memungkinkan untuk mem-formulasikan dan memperbaiki dengan cepat produk warna solid colour dan tin- tometer industri, yang memungkinkan un-tuk mengukur dengan cepat semua pasta Polyurethane Solid colour yang diperlukan untuk memperoleh aneka macam warna, yang diambil dari bagan warna yang pa- ling lazim dikenal di dunia, seperti RAL, NCS, Sikkens dan Pantone.

Selain itu, dimungkinkan untuk mere-produksi warna-warna kustom, untuk me-nyediakan dukungan dan fleksibilitas pro-fesional tertinggi kepada masing-masing pelanggan.

Sistem tintometris High gloss Sirca di-dasarkan pada konverter Putih dengan 100 % gloss, converter clear 100 % gloss dan lima belas pasta warna, khusus untuk cat kayu.

Solid colour high gloss yang dihasil-kan dari sistem ini dicirikan dengan ke-kerasan permukaan yang istimewa (dapat dipoleskan dengan sangat mudah), daya sebar yang sangat baik, permukaan yang rata dan mempunyai reaktifitas yang baik

juga. Rangkaian produk ini dapat diterap-kan dengan sukses dengan cara di sem-prot (manual atau otomatis) dan aplikasi dengan curtain coater.

Bersama dengan jenis solid colour, Sirca memproduksi dan menjual Polyure-thane Clear gloss dan Acrylic top coat high gloss.

Produk-produk ini dicirikan dengan keuntungan yang sama dengan penggu-naan Solid colour , serta memiliki karakteris- tik kimia dan fisika yang sebanding.

Secara khusus, Polyurethane Top coat Clear High gloss Sirca memungkinkan untuk menghasilkan jenis-jenis dengan tingkat kecerahan dan ketahanan ter-hadap menguning yang luar biasa, dapat dipoles, terasa lembut, permukaan yang rata dan daya sebar yang baik sekali. .

Alternatifnya, jika karakteristik kimia dan fisika harus ditingkatkan, dimung-kinkan untuk mempertimbangkan versi Acrylic Top coat high gloss, yang sangat mudah dipoles juga.

Sebagai kesimpulan, ini merupakan teknologi yang sudah dikenal dan telah hadir di pasar selama bertahun-tahun, na-mun sistem Solid colour high gloss masih digunakan secara luas, berkat keuntung- annya yang banyak dan kualitas tinggi yang dapat diperoleh, dalam hal aspek vi-sual dan performa umum.

Teknologi ini hampir menggantikan sepenuhnya sistem Polyesther Solid colour dan terus dipilih daripada teknologi high gloss berbasis air yang baru hadir, dan saat ini ada di pasar namun secara kualititatif masih lebih rendah dari larutan yang ber-basis solvent.

Pertama-tama, sangatlah penting untuk mundur ke

belakang dan melihat kembali lahirnya produk-produk High

gloss solid colour.

Products & Technology | Sirca

Produk-produk Polyurethane Mewakili Jenis-jenis Top Coat yang Lazim digunakan

pada Furnitur yang Bergaya Italy.

pengering. Kabar baiknya adalah be-berapa pabrik penggergajian AS dan Kanada telah menerapkan program yang ketat untuk meningkatkan out-put kayu, seringkali dengan jam kerja yang lebih sedikit, dan sekarang de- ngan membaiknya cuaca pastinya akan diuntungkan dari praktek terse-but.

Permintaan Asia akan hardwood Amerika Utara secara umum sangat kuat pada paruh pertama tahun ini. Secara tradisional Red Oak banyak dijual ke China untuk membuat lantai kayu, beberapa ke Vietnam dan paling sedikit ke negara-negara Asia Tengga-ra lainnya. Hal ini sangat berlawanan dengan White Oak yang, terutama di kelas bawah, dijual ke seluruh Asia untuk aneka macam produk namun kebanyakan furnitur. Namun kami mulai melihat adanya penurunan pesanan dan menurut pengalaman umum kami banyak pelanggan yang sepertinya memiliki tingkat stok yang lebih tinggi dibanding beberapa bu-lan yang lalu. Secara tradisional para pelanggan kami memberitahu kami

PEFC:YOUR SOURCE FOR CERTIFIED TIMBER

PEFC - Programme for the Endorsement for Forest Certification

More and more customers are requiring timber and timber products to be certified. PEFC, the world’s largest forest certification system, offers you the largest supply of certified material.

Get PEFC-certified to source and sell certified, sustainable material.

www.pefc.org/getcertified

Woodmag_210x147mm_PEFC.indd 1 12/01/2012 18:31

Ash 11%

Cherry 6%

Hard maple 23%

Red oak 23%

White oak 14%

Yellow poplar 12%

Gbr 1. Harga hardwood Amerika Utara ber-dasarkan 4/4 FAS

Ash 12%

Cherry 14%

Hard maple 26%

Red oak 21%

White oak 22%

Yellow poplar 11%

Gbr 2. Harga hardwood Amerika Utara ber-dasarkan 4/4 1 Common

bahwa paruh kedua tahun ini akan lebih lambat dari yang pertama. Sehingga kami melihat berkurangnya permintaan yang, digabungkan dengan meningkatnya sup-lai, dapat menyebabkan pelemahan harga hardwood. Namun ini bukan jaminan dan banyak dari kami yang salah dengan ra-

malan tersebut sehingga jika pelanggan kami menanyakan kepada saya pertanyaan di atas lagi saya akan mengatakan kepada mereka bahwa saya lupa membawa “bola kristal” saya dan sayangnya saya tidak bisa meramalkan masa depan.

Page 8: Team Building Kepercayaan Pelanggan

12 13

Page 9: Team Building Kepercayaan Pelanggan

14 15

Profile

en | “Customer confidence can only be built based on a solid team. This is our main goal,” said Hsu Chi Pen who is also an Owner and Director of Mau Son Industrial Company Limited. “It requires team build-ing for all the lines here,” he added. This time as he said, Mauson Indonesia is still in the early stage. That is why the whole team is still struggling with the task of studying the behavior of its market target. The goal

is to identify the customer and production patterns so that it can more accurately an-ticipate the needs.

Today such as recognition, most of their customers are engineering manufac-ture of doors and parquet or wood floors and furniture manufacturing. However, as recognized by Hsu, in the future, Mauson Indonesia will manage the national furni-ture market share more seriously.

For supporting the commercial op-erations, Mauson Indonesia already has a warehouse located in Cikupa, Tangerang, Banten. Vast of its warehouse which reaches 14,000 square meters allows the procurement of stock that can be reached 10,000 square meters. Although the ready stock is around 7,000 square meters, this amount shows how serious this foreign company manages the Indonesian market.

He said that the Indonesian market condition is very different from European and American markets. Both markets have been decreasing activity since 2008. Meanwhile, the Indonesian market has been increasing activity since 2010. This increment makes him extremely optimis-tic about the future of Indonesian market, and triggers to provide the best services for Mauson’s customer and Indonesian market in the future.

Within a year of operation, rubber wood from Sumatera is the dominant commodity in trading volume. “The rota-tion may reach 1,600 square meters per month,” said Hsu. In addition to rubber wood, Mauson Indonesia also provides several of sawn timber from walnut, cher-ry, alder, white oak, ash, hard maple, treat-ed southern yellow pine to thermowood.

With the existing processing plant in Vietnam and, later in Indonesia, so it can serve the service for processing and mate-rials engineering. “We can also supply the material with its size as requested by the customer,” said Hsu.

With the large availability and process-ing facilities that will be owned, Mauson Indonesia is predicted to be able to serve the needs for various market segments that exist simultaneously. “It does not mat-ter whether it’s big or even small compa-nies,” said Hsu.

According to him, the southern yel-low pine wood has been widely used in the property projects in Bali. “Generally for the decking needs in the garden and landscape construction in public space,” he added.

This species along with the former Eu-ropean beech species is predicted by Hsu will be enjoyed by the Indonesian market. According to him, the customers in Indo-nesia gradually began to shift buying the imported timber than the local timber due to the issue of certification and legality.

This is similar with the statement of chairman of the Indonesian Furniture and Handicraft Industry Association (Asmindo) in annual seminar American Hardwood Ex-port Council (AHEC) held in Harbin, China, in middle of last June. The issue of legality will open up greater opportunities for the marketing of imported timber in Indone-sia. Mauson Indonesia’s customer who had been using domestic hard woods, switch to consume the European beech and southern yellow pine of USA.

“European beech wood will be the substituting material for local hard wood such as Meranti, Nyatoh, Lime and Mer-bau,” he said. This species has a superior-ity compared to the same species which come from America since its color tends to flatten. The American beech wood has a contract color between the sap and its

heartwood while the southern yellow pine has been used for interior and exterior decking in many property projects in Bali. The pressure-treated southern yellow pine is suitable for exterior use that requires a contiguity or direct contact with the soil. This last species popularity has even shift-ed the demand of local hard such as Mer-bau and Lime.

This species along with the former Finland thermo wood is predicted by Hsu would be increasingly popular for the structure and exterior use. Though he ad-mitted that it could also be used for inte-rior purpose. The thermo heated wood for dozen days with the temperature between 190o to 240o Celsius, after KD process has many advantages. One of its advantage is a very low moisture content. In addition, this wood is also relatively immobile. The thermo process provides the assurance to the low wooden post-relativity movement of this process. This advantage makes this

timber is particularly suitable for structural purposes or indoor and outdoor use.

In addition, it also provides a panel such as Medium Density Fiberboard (MDF), Particle Board (PB), Hard Board (HB), Medi-um Density Particle Board (MDP), Plywood and Veneer. Not just a regular panel, Mau Son Indonesia also can provide the panel with a veneered surface.

For completing the services, since last August PT Mauson Indonesia has ope- rated the moulding facility and finger joint. It would be easier for the wood pro- cessing factory in Indonesia for produc-tion. They do not need to invest their money to bring in and operate moulding and finger joint facilities. Moreover, this facility is not necessarily utilized economi-cally since it depends on the coming or-der. Leave it to both issues of fabrication to Mauson Indonesia to be more efficient and save time. It will be beneficial for in-terior and exterior contractors since Mau-

Mauson Indonesia: Team Building dan

Kepuasan Pelanggan

It took a long time to prepare a compact and solid team with services to meet

the needs of its customers. It was revealed by Hsu Chi Pen, an Owner and Director of PT Mauson Indonesia Wood Industry

which has been operating since 2011. Taiwan-based international company that has been doing business here since 2009,

seems not merely to make profitsas its primary purpose.

en | With experience in handling timber import by Mauson affected by shipping companies and shipping-relat-ed issues such as labor strikes that often occur in the United States, it may cause the delivery delays up to one month. With this experience, Mauson always maintain its cooperation with the cus-tomer who has a partnership contract. That is why Mauson always maintain a buffer stock to maintain the security of supply in the event of a delay in the de-livery of home port.

in | Dengan pengalaman Mauson dalam menangani impor kayu yang di-pengaruhi perusahaan perkapalan dan persoalan yang terkait dengan penga-palan seperti pemogokan buruh yang sering terjadi di Amerika Serikat. Ini bisa menyebabkan kelambatan pengiri-man hingga satu bulan. Dengan penga- laman ini, Mauson selalu menjaga kerja samanya dengan customer yang memi-liki partnership contract. Itu sebabnya Mauson selalu mempertahankan buffer stock untuk menjaga keamanan suplai jika terjadi penundaan dalam pengiri-man dari pelabuhan asalnya.

Lead Time and SuppLy WarranTy

Butuh waktu panjang untuk bisa mempersiap-

kan sebuah tim yang kompak dan solid dengan

pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan

pelanggannya. Hal ini diungkapkan oleh Hsu Chi

Pen, Pemilik sekaligus Direktur PT Mauson Indo-

nesia Wood Industry yang mulai beroperasi sejak

tahun 2011 lalu. Perusahaan internasional asal

Taiwan yang telah berkiprah di sini sejak tahun

2009, tampaknya tidak semata-mata menjadikan

keuntungan sebagai tujuan utamanya.

Page 10: Team Building Kepercayaan Pelanggan

16 17

son will facilitate the procurement of the needed component, as well as providing ideas that Mauson is one stop shopping in the timber. It will be easier and lower their manufacturing cost.

According to Hsu, PT Mauson Indone-sia now ready to supply directly its cus-tomer sudden needs. “When the reques- ted quantity and quality are in accordance with the stock, then we can directly send the request,” he added. For all requests, the company still requires payment cash on delivery.

Even more encouraging is no required

minimum order from the factory cus-tomer. As long as the company can meet the customer demand then it will be met immediately. “It does not matter whether large or small orders are coming,” said Hsu.

in | “Kepercayaan customer hanya bisa dibangun atas dasar tim yang solid. Itu merupakan tujuan utama kami,” jelas Hsu Chi Pen yang juga Pemilik dan Director Mau Son Industrial Company Limited. “Ini membutuhkan team building untuk semua lini yang ada di sini,” lanjutnya. Saat ini sep-

erti yang dikatakannya, Mauson Indonesia masih dalam early stage. Itu sebabnya, seluruh tim masih berkutat dengan tugas mempelajari perilaku target pasarnya. Tu-juannya adalah mengenali customer dan pola produksinya sehingga bisa mengan-tisipasi kebutuhan secara lebih tepat.

Saat ini seperti diakuinya, kebanyakan customernya merupakan pabrikan engi-neering doors dan parquette atau lantai kayu dan manufaktur furnitur. Namun seperti diakui Hsu, di masa depan, Mauson Indonesia akan menggarap lebih serius pangsa pasar permebelan nasional.

Untuk mendukung operasi komersial-nya, Mauson Indonesia sudah memiliki gudang yang terletak di kawasan Cikupa, Tangerang, Banten. Luas gudangnya yang mencapai 14.000 meter persegi memung-kinkan pengadaan stok bisa mencapai 10.000 meter kubik. Sekalipun stok siaga- nya selalu berkisar pada 7000 meter kubik. Jumlah ini saja sudah menunjukkan be-tapa seriusnya perusahaan asing ini dalam menggarap pasar Indonesia.

Menurutnya, kondisi pasar Indone-sia sangat berbeda dengan pasar Eropa dan Amerika. Kedua pasar itu mengalami penurunan aktifitas sejak tahun 2008. Sementara pasar Indonesia justru me- ngalami peningkatan sejak tahun 2010. Pe- ningkatan inilah yang membuatnya sangat optimis akan masa depan pasar Indonesia, dan memicunya untuk bisa memberikan layanan terbaik bagi customer Mauson dan pasar Indonesia di masa depan.

Dalam setahun beroperasi, kayu karet alias Rubberwood yang berasal dari Suma-tera merupakan komoditas yang dominan dalam volume perdagangannya. “Per-putarannya bisa mencapai 1600 meter kubik perbulannya,”ungkap Hsu. Selain kayu karet, Mauson Indonesia juga me-nyediakan beragam kayu gergajian mulai dari Walnut, Cherry, Alder, White Oak, Ash, Hard Maple, Treated Southern Yellow Pine hingga Thermowood.

Dengan pabrik pemrosesan yang ada di Vietnam dan, nantinya di Indonesia, sehingga dapat melayani jasa untuk pem-rosesan dan perekayasaan material. “Kami juga dapat mensuplai material dengan ukuran yang dimintakan customer,” jelas Hsu.

Dengan ketersediaannya yang besar dan fasilitas pemrosesan yang bakal di-milikinya, Mauson Indonesia diprediksi akan mampu melayani kebutuhan untuk berbagai segmen pasar yang ada secara bersamaan. “Tidak peduli apakah itu peru-sahaan besar atau kecil sekalipun,” papar Hsu.

Menurutnya, kayu Southern Yellow Pine bahkan sudah banyak digunakan dalam proyek-proyek properti di Bali. “Bi-asanya untuk kebutuhan decking di taman

en | “Jakarta is the headquarters for Indonesia. Here are office and ware- housing facilities equipped with ad-ministrative, sales and shipping team. The company’s focus now is to make all teams become more experienced and professional in their respective fields. Af-terwards, it could expand to other cities.

“Currently there are only a few sales people. Each week they rotated to each work area such as Semarang, Surabaya, Medan, Pekan Baru, Batam and Bali. Visits to the customer will make sales teams better understand their needs.

“The company is currently focusing on team building, in order to provide customer’s satisfaction. Only with a solid team that will be able to build a company which has a basis for his own progress. Cooperation and team solidity are nec-essary for PT Mauson Indonesia Wood Industry in order to evolve.

“After all plans run well, Semarang will be the next expansion goal. Procure-ment of office is the first consideration. It will be realized by the end of this year until early 2014. After that, the procure-ment of warehouse will be started.

“Meanwhile, Surabaya will await the development of human resources. If the condition is stable, then the new expansion can be done to this city. The important thing is the internal human resources of Mauson Indonesia. It will take time to get suitable employment in timber industry. Understanding of tim-ber is not easy and takes a lot of time. This required the development of human resources and a strong team.

in | “Jakarta merupakan kantor pusat untuk Indonesia. Di sini terdapat fasili-tas perkantoran dan pergudangan yang dilengkapi dengan tim administrasi, penjualan dan shipping. Fokus perusa-haan saat ini adalah membuat semua tim yang ada lebih berpengalaman dan pro-fesional dalam masing-masing bidang-nya. Setelah itu barulah bisa berekspansi ke kota lainnya.

“Saat ini baru ada beberapa tenaga sales. Setiap minggunya mereka diro-tasi ke masing-masing wilayah kerja se- perti Semarang, Surabaya, Medan, Pe-kanbaru, Batam dan Bali. Kunjungan ke customer akan membuat tim sales lebih memahami kebutuhannya.

“Perusahaan saat ini sedang fokus ke team building, agar bisa memberikan kepuasaan pelanggannya. Hanya dengan team yang solid maka akan bisa diban-gun sebuah perusahaan yang memiliki dasar untuk kemajuannya sendiri. Ker-jasama dan kesolidan tim sangat diper-lukan agar PT Mauson Indonesia Wood Industry bisa berkembang.

“Setelah semua yang direncanakan berjalan maka kota Semarang akan menjadi tujuan ekspansi berikutnya. Pengadaan kantor merupakan pertim-bangan pertamanya. Akan direalisasikan pada akhir tahun ini hingga awal 2014. Setelah itu baru pengadaan gudang.

“Kalau kota Surabaya akan menung-gu perkembangan sumber daya manu-sia. Jika kondisinya sudah stabil maka baru bisa dilakukan ekspansi ke kota ini. Terutama adalah sumber daya manu-sia internal Mauson Indonesia sendiri. Perlu waktu untuk bisa mendapatkan tenaga kerja yang cocok di bidang perka-yuan. Memahami kayu itu tidak mudah dan butuh banyak waktu. Ini diperlukan pembangunan SDM dan tim yang kuat.

BuSineSS expanSion WaiT for The readineSS of human reSourceS

Page 11: Team Building Kepercayaan Pelanggan

18 19

en | Mauson was established in 1987 in the city of Taichung, Taiwan. At first the com-pany was actually engaged in construction material process. At that time, the demand for raw materials increased in the industrial sector of furniture so there are opportuni-ties to take part in this sector. The opera-tion items owned by the companies are also increased. At the same time, the achieving sales of Mau Son in the furniture sector in-crease along with the glory of this industry.

The rapid development of the economy and industry in China making the market very challenging. After evaluating the form of suitable company and business in the fu-ture, Mou Son decided to choose Heilongji-ang Province as the first foothold in the overseas business expansion. This happened in 1992.

The province is in the north of China, and directly adjacent to Russia. This prov-ince has many sources of timber. Types of wood here are similar to those in the United States. The production of sawn timber here will be sent to the southern region of China for the furniture industry and other indus-tries need it. After all, China is a fast-grow-ing market at that time. The raw material needs increase dramatically. Consequently, only in a short time, there is excess demand

for the existing supply. To overcome this problem, as well as de-

veloping new sources of material, Mou Son began to import large quantities of wood materials to China from a number of sourc-es such as the origin of the United States, Canada and Europe.

In 1998, to be more efficient in serving customers who are in the south of China, Mau Son decided to set up a new office and warehouse in the city of Dongguan, in Guangdong Province. New base of opera-tions is accelerating the growth of Mau Son. This company buys timber directly from the primary forest, its supply is declining rapid-ly. The environmental damage caused by the felling of primary forest has also started to watch from the beginning. That is why Mou Son adjust its company policy and shift to start buying wood from the industrial plan-tation forests that are certified. By doing so, the company cannot only stabilize the sup-ply but also protect the nature.

At the same time, a new market is grow-ing in Southeast Asia. Vietnam furniture industry expands and grows rapidly. The interesting one is the success in developing human resources trained by Mau Son. The management framework shows the ability to lead the market in Vietnam. That is why, in

2004, Hsu Chi Pen establish a new company in Vietnam.

In 2007, Mau Son invest funds in the lo-cal furniture manufacturers to expand the production and stabilize its core business. Simultaneously, in line with the objective to supply raw materials to various companies, Mou Son also invest through setting up the particle board factory in Thailand. This is not only expanding the Mou Son business but also expanding the knowledge and pro-fessionalism in the industry concerned.

Mauson has invested the Indonesian market since 2009. After evaluating, “We found that the wood resources in Indonesia are very diverse and easy to achieve. In ad-dition, there is no wood materials imported from outside Indonesia, “said Hsu. For this reason, Mau Son decided to import wood materials from various sources abroad to Indonesia. With this perspective, PT Mau-son Indonesia Wood Industry was founded in Jakarta in 2011 to develop the Indonesian market.

in | Mauson didirikan pada tahun 1987 di kota Taichung, Taiwan. Pada awalnya pe-rusahaan ini justru bergerak dalam pemro- sesan material konstruksi. Saat itu, permin-taan untuk bahan baku meningkat di sektor

Mau Son Vietnam

dan konstruksi landscape di ruang umum,” lanjutnya.

Spesies ini bersama dengan spesies beech eks-Eropa, diprediksi Hsu akan se-makin dinikmati oleh pasar Indonesia. Menurutnya, secara berangsur customer di Indonesia mulai beralih membeli kayu im-por dari pada kayu lokal karena persoalan sertifikasi dan legalitas.

Hal ini senada dengan pernyataan chairman Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) dalam seminar tahunan American Hardwood Ex-port Council (AHEC) di Harbin, China, pada pertengahan Juni lalu. Persoalan legalitas akan membuka peluang lebih besar bagi pemasaran kayu impor di Indonesia. Cus-tomer Mauson Indonesia yang tadinya menggunakan kayu keras domestik, bera-lih dengan mengkonsumsi beech Eropa dan Southern Yellow Pine Amerika Serikat.

“Beech Eropa akan menjadi material pengganti kayu keras lokal seperti Meran-ti, Nyatoh, Kapur dan Merbau,” jelasnya. Spesies ini memiliki keunggulan diban- dingkan dengan spesies sama yang datang dari Amerika karena warnanya yang cen- derung merata. Kayu beech Amerika me-miliki warna yang kontras antara bagian sap dan heartwoodnya. Sedangkan South-ern Yellow Pine sudah digunakan untuk keperluan interior dan decking eksterior di banyak proyek properti Bali. Pressure-treated sothern yellow pine sangat cocok untuk penggunaan eksterior yang mem-

butuhkan persenthan atau kontak lang-sung dengan tanah. Kepopuleran spesies terakhir ini bahkan sudah menggeser de-mand terhadap kayu keras lokal, seperti Merbau dan Kapur.

Spesies ini bersama dengan kayu thermo eks-Finlandia diprediksi Hsu akan kian digemari penggunaannya untuk penggunaan struktur dan eksterior. Seka-lipun diakuinya bisa juga digunakan un-tuk keperluan interior. Kayu thermo yang dipanaskan selama belasan hari dengan suhu antara 190o hingga 240o Celsius, seu-sai proses KD memiliki banyak kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah moisture content yang sangat rendah. Selain itu, kayu ini juga relatif tidak bergerak. Proses thermo memberikan jaminan terhadap rendahnya relativitas pergerakan kayu paska proses ini. Kelebihan inilah yang membuat kayu ini sangat cocok untuk di-gunakan keperluan struktur atau penggu-naan indoor dan outdoor.

Untuk melengkapi pelayanan, sejak akhir Agustus lalu PT Mauson Indonesia telah mengoperasikan fasilitas moulding dan finger joint. Ini tentu akan memper-mudah pabrikan pengolahan kayu di In-donesia dalam berproduksi. Mereka tidak perlu menginvestasikan uangnya guna mendatangkan dan mengoperasikan fasilitas moulding dan finger joint. Apa-lagi belum tentu fasilitas itu bisa diman-faatkan secara ekonomis, karena sangat bergantung pada order yang datang. Se-

rahkan saja persoalan fabrikasi keduanya ke Mauson Indonesia agar lebih efisien dan menghemat waktu. Ini akan meng- untungkan untuk kalangan kontraktor in-terior dan eksterior karena Mauson akan memfasilitasi pengadaan komponen yang diperlukannya, sekaligus memberikan ide bahwa Mauson merupakan one stop shop-ping dalam perkayuan. Ini memudahkan dan menurunkan biaya produksi mereka.

Menurut Hsu, kini PT Mauson Indone-sia siap mensuplai langsung kebutuhan dadakan customernya. “Asalkan kuantitas dan kualitas yang dimintakan itu sesuai dengan stok, maka kami bisa langsung mengirimkan sesuai permintaan,” jelasnya. Untuk semua pemesanan, perusahaan tetap mensyaratkan pembayaran cash on delivery.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan moisture resistant panel, Medium Den-sity Fiberboard (MDF), Particle Board (PB), Hard Board (HB), Medium Density Particle Board (MDP), Plywood dan Veneer. Tak hanya panel biasa, Mau Son Indonesia juga dapat menyediakan panel dengan veneered surface.

Yang lebih meggembirakan adalah tidak disyaratkan minimum order dari pabrik customer. Selama pihaknya bisa memenuhi permintaan customer maka akan segera dipenuhi. “Tidak soal besar atau kecilnya order yang datang,” jelas Hsu.

Progress of Mauson InternatIonal

Page 12: Team Building Kepercayaan Pelanggan

20 21

industri furnitur sehingga terbuka peluang untuk berkiprah di sektor ini. Item operasi yang dimiliki perusahaan pun meningkat. Saat yang sama, pencapaian penjualan Mau Son di sektor furnitur mningkat bersama dengan kejayaan industri ini.

Perkembangan pesat perekonomian dan industri di China, menjadikan pasarnya sangat menantang. Setelah mengevaluasi bentuk perusahaan dan bisnis yang cocok di masa depan, Mau Son pun memutuskan memilih Propinsi Heilongjiang sebagai pi-jakan pertama dalam ekspansi bisnisnya ke luar negeri. ini terjadi pada tahun 1992.

Propinsi ini dibagian utara China, dan berbatasan langsung dengan Rusia. Propinsi ini memiliki banyak sumber kayu. Jenis kayu di sini mirip dengan yang ada di Amerika Serikat. Kayu gergajian produksi di sini akan dikirimkan ke wilayah selatan China untuk industri furnitur dan industri lain yang membutuhkannya. Bagaimana pun juga, China merupakan pasar yang bertumbuh cepat pada saat itu. Kebutuhan bahan bakunya meningkat dramatis. Aki-batnya, hanya dalam waktu singkat, terjadi kelebihan permintaan atas suplai yang ada.

Untuk mengatasi persoalan ini, seka- ligus mengembangkan sumber-sumber baru material, Mau Son mulai mengimpor

dalam jumlah besar material kayu ke China dari sejumlah sumber asal seperti Amerika Serikat, Canada dan Eropa.

Tahun 1998, agar lebih efisien dalam melayani customer yang berada di se-latan China, Mau Son memutuskan untuk mendirikan kantor dan gudang baru di kota Dongguan, di Propinsi Guandong. Basis baru operasi ini mempercepat pertumbu-han Mau Son. Perusahaan ini membeli kayu langsung dari hutan primer, pasokannya pun menurun cepat. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh penebangan hutan primer pun telah mulai diwaspadai sejak awal. Itu sebabnya Mau Son menyesuaikan kebijakan perusahaannya dan beralih den-gan mulai membeli kayu dari hutan tana-man industri yang memiliki sertifikat. De- ngan melakukannya, perusahaan tak hanya bisa menstabilisasi suplainya tapi juga ikut melindungi alam.

Pada saat yang sama, pasar baru pun bertumbuh di kawasan Asia Tenggara. In-dustri furnitur Vietnam berkembang dan bertumbuh dengan cepat. Yang menarik terdapat keberhasilan dalam pengembang- an sumber daya manusia yang dilatih oleh Mau Son. Kader-kader manajemen inilah yang menunjukkan kemampuan untuk me-mimpin dalam pasar Vietnam. itu sebabnya,

di tahun 2004, Hsu Chi Pen mendirikan se-buah perusahaan baru di Vietnam.

Tahun 2007, Mau Son menginvestasi-kan dananya dalam pabrikan furnitur lokal untuk memperluas produksi dan menstabi-lisasikan bisnis utamanya. Secara simultan, sejalan dengan tujuan untuk mensuplai ba-han baku ke beragam perusahaan, sebagai tambahannya Mau Son juga berinventasi dengan mendirikan pabrik particle board, Thailand. Ini tidak hanya memperluas bisnis Mau Son tapi juga memberikan perluasan pengetahuan dan profesionalisme dalam in-dustri yang terkait.

Mauson telah menginvestigasi pasar Indonesia sejak tahun 2009. Setelah meng- evaluasinya, “Kami menemukan bahwa sumber-sumber kayu sangat beragam di Indonesia dan mudah untuk dicapai. Di samping itu, tidak ada material kayu yang diimpor dari luar Indonesia,” ungkap Hsu. Untuk alasan inilah, Mau Son memutuskan untuk mengimpor material kayu dari ber-bagai sumber di luar negeri ke Indonesia. dengan persepektif ini, PT Mauson Indone-sia Wood Industry didirikan di Jakarta pada tahun 2011 untuk mengembangkan pasar Indonesia.

Factory Chilean Pine Office

Warehouse

Kiln Dry Rosywood Logs

Reception Room

Perfection in woodworking

K700 s

Semarang

FELDER GRoup InDonEsIaJ1. Imam Bonjol 46A50139 Semarang, Central Java

www.felder-group.co.id

George Lunarso a.Mobile 0812 291 2037Phone (024) 354 [email protected]

Made in austria means for you QuaLITY, RELIabILITY, pREcIsIon due to ...

... 60 years of experience in building fine woodworking machinery

... family owned ... inhouse manufacturing ensuring highest quality standards

Quality and precision from ausTRIa

F 700 ZTilting spindle Moulder

a3 31planer-thicknesser

K 700 SPanel saw

D 951Thicknesser

G 500Edgebander

perfekt 710Edgebander

profit H22cnc machine center

FELDER now in Indonesia

sHoWRooM opEnInGcome to see us and experiance the whole Felder product range

Page 13: Team Building Kepercayaan Pelanggan

22 23

Special Report

en | American Hardwood Export Council (AHEC) annual convention held the eigh-teenth time in Harbin, China. Convention performances in the capital of Heilongji-ang province is actually not something ex-traordinary. Bamboo curtain country is a major export destination hardwoods from the United States for five years since 2007.

According to AHEC Regional Office Director for Greater China and South East Asia John Chan, the dominance of China as a destination for U.S. timber imports will still persist in how many years into the fu-ture. It is an interesting fact, especially if it is associated with the condition of the two major world markets, namely the United States never recovered from the stagna-tion of the economy and Europe that has not also free from the threat of bankruptcy economy.

Must be recognized if the setback had occurred due to global economic conditions, but industry and the Chinese economy still rolling forward. China is the country with the highest population in the world, and the highest rate of economic growth and stability over the last two decades. This led to high rates of growth of the middle class in this country. Even though in the last few years the growth rate did not reach double digits again. However, with the economic growth rate reached 7.5%, the absorption capacity of the local industrial products is expected to replace the export market which has been

the flagship.John Chan also added that even if

there is uncertainty about the growth of the economy of developed countries, but the growth of the use of American hardwoods to China and Southeast Asian countries continue to grow in the last few years. In the year 2012, the region remains a hard timber export market with a share of America’s largest approximately 52% of total exports. The share of exports to China alone account for about 38%. Sawn timber shipments into the country has increased approximately 19% in the same period. The amount that reaches USD 602 million is the highest figure how many subs this year. The total value of exports of Ameri-can hardwood in a variety of shapes rang-ing from round wood, sawn wood, veneer, plywood, Moulding, to hardwood floors; into China, Taiwan, and Southeast Asian countries in 2012 totaled USD1, 2 billion.

Strength of the domestic market in China and the surrounding region makes the speakers, especially those from the city government Harbin, Heilongjiang provin-cial government and central government china very confident. They saw that the domestic wood processing industry will be able to regain its glory in the future. Heilongjiang provincial government has even tried to provide a variety of facilities and infrastructure in order to achieve that goal.

What is also interesting is the fact that

it is precisely this province is a center of the wood processing industry in China which has been relying on the supply of wood from Russia. It is revealed from one of the revelation of Chinese journalists in a press conference a day before the annual convention was held.

This is in line with the statement of an international timber traders said if Russian wood species similar to Chinese local spe-cies. Moreover, supported by Russia and the geographical proximity between the provinces immediately adjacent. So just have a fleet of trucks to transport it from the forest in Russia towards the wood pro-cessing plant in around Harbin.

According to Managing Director of AHEC Michael Snow, diplomatically men-tioned when AHEC is not an organization that aims to do a hard sell or direct selling. This is because the mission is more on the promotion and dissemination of Ameri-can hardwoods. “We just introduced the American wood as an alternative to wood processing industry in Harbin anywhere including here,” he said.

Strategy as an alternative to wood is what makes America would be acceptable. Which also makes it more easily accepted is because of its availability and guaran-teed stable enough, legally guaranteed, the price does not fluctuate, and a rela-tively small impact on the environment.

According to AHEC President Dean Alenko, he led the organization does not

SOUTHEAST ASIA’SFURNITUREFAIRNO.1

AHEC Melangkah Lebih Maju

AHEC Convention gets started

Page 14: Team Building Kepercayaan Pelanggan

24 25

andalannya. John Chan juga menambahkan bahwa

sekalipun terdapat ketidak pastian akan pertumbuhan perekonomian negara-negara maju, namun pertumbuhan peng-gunaan kayu keras Amerika ke China dan negara-negara Asia Tenggara tetap bertumbuh dalam berapa tahun terakhir. Dalam tahun 2012 lalu, kawasan ini tetap menjadi pasar ekspor kayu keras Amerika terbesar dengan pangsa sekitar 52% dari total ekspornya. Pangsa ekspor ke China sendiri mencapai sekitar 38%. Pengiriman kayu gergajian ke negeri ini justru mening-kat sekitar 19% dalam periode yang sama. Jumlahnya yang mencapai USD 602 juta merupakan angka yang tertinggi selama beberapa tahun ini. Nilai total ekspor kayu keras Amerika dalam beragam bentuk mu-lai dari kayu bulat, kayu gergajian, veneer, kayu lapis, moulding, hingga lantai kayu; ke China, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara pada tahun 2012 lalu mencapai USD1,2 milyar.

Kekuatan pasar domestik China dan kawasan di sekitarnya membuat para pembicara, terutama yang berasal dari pemerintah kota Harbin, pemerintah propinsi Heilongjiang dan Pemerintah pusat China sangat percaya diri. Mereka melihat bahwa industri pengolahan kayu domestiknya akan mampu untuk meraih kembali kejayaannya di masa depan. Pemerintah Propinsi Heilongjiang bahkan telah berupaya untuk menyediakan bera-gam fasilitas dan infra struktur agar bisa mencapai tujuan itu.

Yang juga menarik adalah kenyataan bahwa justru propinsi ini merupakan salah satu sentra industri kayu olahan di China yang selama ini mengandalkan pasokan kayu dari Rusia. Hal ini terungkap dari per-nyataan salah seorang jurnalis asal China dalam konferensi pers sehari menjelang konvesi tahunan dilangsungkan.

Hal ini senada dengan pernyataan seorang trader kayu internasional yang menyebutkan jika spesies kayu asal Rusia mirip dengan spesies lokal China. Apalagi ditunjang dengan kedekatan geografis antara Rusia dan propinsi ini yang ber-batasan langsung. Sehingga hanya perlu armada truk untuk mengangkutnya dari hutan di Rusia menuju pabrik pengolahan kayu di seputaran Harbin.

Menurut Managing Director AHEC Mi-chael Snow, dengan diplomatis disebut-kan bila AHEC bukanlah sebuah organisasi yang bertujuan melakukan hard selling atau berjualan langsung. Ini karena me-mang misinya lebih pada promosi dan sosialisasi tentang kayu keras Amerika. “Kami hanya mengenalkan kayu Amerika sebagai alternatif bagi industri kayu ola-han di manapun termasuk di Harbin sini,” ujarnya.

Strategi sebagai alternatif inilah yang menjadikan kayu Amerika mudah untuk diterima. Yang juga membuatnya kian mudah diterima adalah karena ketersedia- annya cukup banyak dan dijamin stabil, legalitasnya terjamin, harganya tidak ber-fluktuasi, dan berdampak relatif kecil pada lingkungan hidup.

Menurut President AHEC Dean Alenko, organisasi yang dipimpinnya tidak memi-liki aktivitas perdagangan dan penjual- an. “Fokus AHEC hanya di bidang pro-mosi,” jelasnya. Penjualannya ditangani langsung oleh perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah organisasi ini. Ia menunjukkan bila untuk Ghuangzhou Fair dihadiri dengan 25 perusahaan ang-gota AHEC guna melakukan penjualan langsung. Yang juga menarik, seperti yang diungkapkan Alenko, sebelumnya keang-gotaan AHEC hanya terbuka untuk peru-sahaan-perusahaan yang berkedudukan di wilayah hukum Amerika Serikat. Belum lama ini keanggotaannya telah diperluas dengan overseas AHEC member.

Menurut Alenko salah satu kekuatan AHEC adalah kecilnya kemungkinan un-tuk memperjual belikan illegal logging. Bahkan ia menjamin jika hal ini nyaris tak akan terjadi. Terjaganya aspek legalitas, ditambah dengan hutan yang sehat dan bertumbuh dari waktu ke waktu menjadi-kan hutan Amerika sebagai sumber bahan baku yang lestari.

Menurut Managing Director AHEC Michael Snow, dalam lima puluh tahun terakhir pertumbuhan hutan di Amerika Serikat mencapai dua kali lipat. Jumlah pokok kayu yang tumbuh dalam hutan yang tujuh puluh persennya dimiliki oleh perorangan itu ternyata meningkat di luar dugaan. Metode tebang tanam telah digantikan dengan proses tebang pilih yang diikuti dengan pertumbuhan alami. Seleksi alam tidak hanya menumbuhkan

have a sales and trading activity. “AHEC Fo-cus only on the field of promotion,” he ex-plained. Sales are handled directly by the companies under the auspices of this orga-nization. He shows when to Ghuangzhou Fair was attended by 25 member compa-nies AHEC to conduct direct sales. What is also interesting, as expressed Alenko, previous AHEC membership is only open to companies domiciled in the jurisdiction of the United States. Membership has re-cently been expanded with AHEC overseas members.

According to Alenko, one of the AHEC’s power is little possibility for selling traded illegal logging. In fact he almost guarantee if it will not happen. Maintaining the legal aspect, coupled with a healthy forest and grow from time to time make American forests as a sustainable source of raw ma-terials.

According to Managing Director of AHEC Michael Snow, in the last fifty years of forest growth in the United States nearly doubled. Principal amount of wood that grows in the forest seventy per cent owned by the individual it was increased beyond expectations. Cutting method of planting

has been replaced by a process of selec-tive logging followed by natural growth. Natural selection not only stump grow the strongest, but also managed to restore natural habitats including forest insect and animal inhabitants. This is what causes Americans to be very diverse forests in the last five decades.

AHEC even spawned a step in advance with assesement Life cycle (LCA). It is a sci-entific process in its approach on the en-vironmental impact of a product from be-ginning to end of the life cycle that is very comprehensive study.

Related to the impact on the environ-ment such as land use and change it, bio-diversity, carbon footprint, water footprint, eutrophication, acidification, urban smog and toxicity. LCA is used to understand the impact on the environment, and using a comprehensive database. “Globally recog-nized standards,” explained Rupert Oliver of Forest Industries Intelligence Ltd.. LCA can also be a basis for decision-making of a designer.

Not only that, AHEC also publishes American Hardwood Environmental Pro-file (AHEP). “This is the first time held by

the timber industry in the world,” said Chairman Alanko. AHEP useful in commu-nicating the environmental performance of wood upon which America is based on the full life cycle. AHEC was inspired from the nutrition information table which gen-erally indicated in a variety of food and beverage packaging products.

Environmental Product Declarations (EPD) was based on scientific, verified and comparable data. Qualifying performance as measured using cubic meter. The infor-mation is presented free of assessment, allowing a fair comparison between prod-ucts. EPD also use the ISO14025 standards.

The information presented in AHEP meet EUTR clause on access to information such as product descriptions, common names and scientific names of species, where harvesters, documents or other information indicating compliance with legal requirements. The most important such as Snow said, AHEP easy to use, does not need additional costs, saving time, Op-era includes a comprehensive, structured data such as provided for in EUTR and EN15804, and “Credible data,” said Snow.

in | American Hardwood Export Council (AHEC) menggelar konvensi tahunan ke delapan belas kalinya di Harbin, China. Pegelaran konvensi di ibukota Propinsi Heilongjiang ini sebenarnya bukan se- suatu yang luar biasa. Negeri tirai bambu ini merupakan destinasi ekspor utama kayu keras asal Amerika Serikat selama lima tahun sejak 2007.

Menurut Director AHEC Regional Of-fice untuk Greater China dan South East Asia John Chan, dominasi China sebagai destinasi impor kayu Amerika masih akan bertahan dalam berapa tahun ke depan. Ini merupakan fakta yang menarik, apalagi jika dikaitkan dengan kondisi dua pasar utama dunia, yaitu Amerika Serikat yang tak kunjung pulih dari stagnasi perekono-mian dan Eropa yang belum juga terbebas dari ancaman kebangkrutan perekonomi-annya.

Harus diakui jika sempat tejadi kemun-duran akibat kondisi perekonomian global namun perindustrian dan perekonomian China tetap bergulir maju. China meru-pakan negara dengan populasi tertinggi di dunia, dan dengan tingkat pertumbuhan perekonomian tertinggi dan terstabil se-lama dua dekade terakhir. Ini menyebab-kan tingginya tingkat pertumbuhan kelas menengah di negeri ini. Sekali pun dalam berapa tahun terakhir ini tingkat pertum-buhan tidak lagi mencapai dua digit. Na-mun dengan tingkat pertumbuhan per-ekonomian mencapai 7,5%, kemampuan penyerapan terhadap produk-produk industri lokal diharapkan bisa mengganti-kan pasar ekspor yang selama ini menjadi

en | Chairman of the Association of Indonesian Furniture and Handi-craft Industry (Asmindo) Ambar Tjahjono, in a presentation at Break-out Session, denies the application of System Verification and Legal Tim-ber Indonesia is still in the long pro-cess of international recognition. In this vacuum situation, opportunity to peddle wood imports become greater than ever. Wood manufacturer in In-donesia can not wait and still had to produce. As a result, the choice fell on imported wood that has had interna-tional certification. Nothing wrong if he said “This is a good moment in the sale of timber imports in Indonesia”.

The issue of legal certification of timber in Indonesia is sticking on lately. This is in line with the enforce-ment of the European Union Timber Regulation (EUTR) against tropi-cal timber from Indonesia. Not only questioned the legality of the EU are noisier and certification. This follows the United States that have been put on the Lacey Act. Forward, and in a time not too long, Japan and Austra-lia will also impose similar regula-tions.

in | Chairman Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono, di dalam presentasinya saat Breakout Session, tak menampik jika pemberlakuan Sistem Verifikasi dan Legal Kayu Indonesia masih dalam proses panjang pengakuan dunia internasional. Dalam kevakuu-man inilah peluang untuk menjajakan kayu impor menjadi lebih besar dari sebelumnya. Pabrikan kayu olahan di Indonesia tidak dapat menunggu dan tetap harus berproduksi. Akibatnya, pilihan pun jatuh pada kayu impor yang telah memiliki sertifikasi internasional. Tak salah jika ia mengatakan “Ini meru-pakan saat yang baik dalam penjualan kayu impor di Indonesia”.

Persoalan sertifikasi legal kayu di Indonesia memang mencuat pada akhir-akhir ini. Hal ini sejalan dengan pemberlakukan European Union Tim-ber Regulation (EUTR) terhadap kayu tropis asal Indonesia. tak hanya EU yang ribut mempersoalkan legalitas dan sertifikasi. Hal ini menyusul Amerika Serikat yang sudah mengenakan Lacey Act. Ke depan, dan dalam waktu yang tak terlalu lama, Jepang dan Australia juga akan mengenakan peraturan se-rupa.

“Time To SeLL TimBer imporTS in indoneSia”

Hosts at the Press Conference

Mr Dana Spessert introduces US hardwood lumber grading

Rupert Oliver gives an over-view of environmental policies

around the globe

Ms Zhang Ping President of Har-bin City Furniture Association

Page 15: Team Building Kepercayaan Pelanggan

26 27

panelPRO

ASIA

C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

A4_297x210.pdf 1 08/04/2013 10:59 AM

pokok kayu yang terkuat namun juga ber-hasil mengembalikan habitat hutan se-cara alami termasuk serangga dan hewan penghuninya. Inilah yang menyebabkan hutan Amerika menjadi sangat beragam dalam lima dekade terakhir.

AHEC bahkan selangkah di muka dengan menelurkan Life cycle Assesement (LCA). Ini merupakan proses yang ilmiah dalam pendekatan atas dampak lingkung- an hidup dari sebuah produk mulai dari awal hingga akhir daur hidup sehingga studi ini sangat komprehensif.

Terkait dengan dampak atas lingkung- an seperti tanah yang digunakan dan pe-rubahan atasnya, keaneka ragaman hayati, carbon footprint, water footprint, eutrophi-cation, acidification, urban smog dan toxici-ty. LCA digunakan untuk memahami dam-pak atas lingkungan, dan menggunakan database yang komprehensif. “Standar yang diakui global,” jelas Rupert Oliver dari Forest Industries Intelligence Ltd. LCA juga bisa menjadi dasar pengambilan kepu- tusan seorang desainer.

Tak hanya itu, AHEC juga menerbitkan American Hardwood Enviromental Profile (AHEP). “Ini merupakan yang pertama kalinya dimiliki oleh industri perkayuan di dunia,” kata Chairman Alanko. AHEP berguna dalam mengkomunikasikan ki- nerja kayu Amerika atas lingkungan yang didasarkan pada full life cycle. Informasi ini seperti diakui Snow terinspirasi tabel informasi nutrisi yang umumnya tertera di beragam kemasan produk makanan dan minuman.

Enviromental Product Declarations (EPD) dibuat berbasiskan ilmiah, terveri-fikasi dan dapat dibandingkan data-data- nya. Kualifikasi kinerjanya terukur seperti menggunakan satuan meter kubik. Infor-masi yang disajikan bebas dari penilaian, sehingga memungkinkan perbandingan yang fair antar produk. EPD juga menggu-nakan standarisasi ISO14025.

Informasi yang disajikan dalam AHEP

memenuhi klausul EUTR atas akses in-formasi seperti deskripsi produk, nama umum dan nama ilmiah spesies, tempat pemanen, dokumen atau informasi lain yang mengindikasikan pemenuhan per-syaratan legal. Yang paling penting seperti

kata Snow, AHEP mudah digunakan, tidak butuh tambahan biaya, hemat waktu, memuat infromasi yang komprehensif, data terstruktur seperti diatur dalam EUTR dan EN15804, dan “Kredibel datanya,” lan-jut Snow.

en | Something is lost in this year’s annual convention. if previ-ously enlivened by the presence of architects and designers as well as a magnetic speaker. This year, the AH-EC’s convention only bring Satoru aka Ru Amagasu as the only speaker who discussed the development of furniture design.

Furniture designer of Japanese descent who were born in the United States, release the thirst most of au-dience for the fulfillment of the de-sire to know about the development of furniture design and creativity. Unfortunately, he had to perform a dazzling presentation at the grand ballroom of Hotel Shangrila harbin is almost empty. Even if it does not reduce the outstanding presentation.

Ru Amagasu the grandson of George Nakashima is known in his lifetime as a master in furniture de-sign in the twentieth century. Japa-nese immigrants who had swerved his profession while detained in in-ternment camps at the outbreak of the Pacific war, was dedicating his en-tire life in this area. Not only his work but also exceptional understanding of the character of each species were used in the work.

Amagasu who went on the lines of the design and creativity of his grandfather in a variety of furniture he had designed masterpiece. He managed to combine the simplicity of design that raises a natural feel with modern construction and manufac-turing techniques. He was able to transform a design that amplifies the art of Japanese design in a very con-temporary American society.

in | Ada yang hilang dalam kon-vensi tahunan kali ini. jika sebelum-nya diramaikan dengan kehadiran ar-sitek dan desainer sebagai pembicara sekaligus magnet. Tahun ini, konvensi AHEC hanya menghadirkan Satoru alias Ru Amagasu sebagai satu-satunya pembicara yang membahas mengenai perkembangan desain furnitur.

Desainer furnitur keturunan Je-pang yang lahir di Amerika Serikat ini menjadi pelepas dahaga bagi pemenu-han keinginan tahu mengenai perkem-bangan dan kreativitas desain furnitur. Sayangnya, ia harus melakukan pre-sentasinya yang memukau saat Grand Ballroom Hotel Shangrila Harbin yang nyaris kosong. Sekalipun hal itu tidak mengurangi presentasinya yang luar biasa.

Ru Amagasu merupakan cucu dari George Nakashima yang semasa hidupnya dikenal sebagai master dalam desain furnitur di abad dua puluh. Imigran asal Jepang yang harus mem-banting setir profesinya saat ditahan di kamp interniran saat pecah perang pa-sifik, ternyata mengabdikan keseluru-han hidupnya dalam bidang ini. Bukan saja karya-karyanya yang luar biasa na-mun juga pemahamannya akan karak- ter masing-masing spesies yang digu-nakan dalam berkarya.

Amagasu lah yang melanjutkan garis-garis desain dan kreativitas sang kakek dalam berbagai karya furnitur yang didesainnya. Ia berhasil meng-gabungkan antara kesederhanaan de-sain yang mencuatkan kesan alami de- ngan konstruksi dan teknik pembuatan modern. Ia mampu mentransformasi-kan desain yang menguatkan seni de-sain Jepang dalam masyarakat Amerika yang sangat kontemporer.

SaToru amagaSu, LLc: ShoWn riveTing

Breakout Session

Networking Time Press Conference

Page 16: Team Building Kepercayaan Pelanggan

28 29

Ketua Umum Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Ambar Tjahjono mem-bantah tudingan negara-negara

Eropa bahwa Indonesia merupakan sum-ber dari kayu illegal. Hal itu terjadi dalam pertemuan asosiasi dengan Uni Eropa di Jenewa pada Oktober lalu. Menurutnya, sekalipun ia bisa mematahkan argumen itu namun masih dibutuhkan kerja keras untuk merubah citra negatif yang sudah tercipta.

Citra negatif yang sudah terlanjur ter-cipta ini harus direduksi secara bertahap. Citra negatif ini menurutnya mengalahkan realitas bahwa ada negara tetangga Indo-nesia yang melakukan illegal logging di hu-tan tropis Indonesia, dan menjualnya baik dalam bentuk log maupun produk akhir ke negara lain. Yang mengherankan Am-bar hal itu tidak pernah tersentuh oleh Uni Eropa. “Membicarakannya pun tidak sama sekali padahal hal ini sering disinggung delegasi Indonesia,” katanya.

Itu sebabnya menurut Ambar, upaya untuk mensertifikasikan kawasan hutan dan produk hutan akan menjadi penting dalam menangkal tudingan semacam itu. Awalnya, Ambar dan asosiasi yang dipim-

pinnya merasa bahwa upaya pemerintah untuk memberlakukan Sistem Verifikasi Legal Kayu (SVLK) akan menambah be-ban industri mebel, kerajinan berbasis-kan kayu dan wood working nasional. Ia mengungkapkan sertifikasi yang akan di-lakukan pemerintah justru akan menjadi penghambat kemajuan, apalagi jika “Ser- tifikasinya tidak diakui internasional, ‘kan ini malah menjadi beban,” ungkapnya. Hal ini diungkapkannya sekitar dua-tiga tahun lalu.

Keraguan akan SVLK yang diintro-dusir oleh pemerintah Indonesia dalam menanggapi desakan internasional, teru-tama Uni Eropa memang telah menjadi perdebatan dalam satu-dua tahun lalu. Kebanyakan industri mebel besar dan menengah di Indonesia umumnya telah menerapkan FSC dan CoC. Biaya yang di-perlukan untuk memperoleh sertifikasi in-ternasional ini tidaklah kecil. Selain harus mengeluarkan biaya endorsement pada awalnya, maka pertahunnya perusahaan yang sama harus mengeluarkan biaya sur-veilance.

Sayangnya biaya investasi ini ternyata tidak bisa dimasukan ke dalam kalkulasi harga jual. Factory Manager PT Kota Jati

Furindo M. Sahid menyebutkan jika pi-haknya diprediksi akan mengeluarkan biaya sebesar IDR 85juta. “Biaya ini untuk endorsement dan surveilance hingga tahun 2015 mendatang,” katanya. Biaya ini tidak termasuk biaya untuk mengendorsemen vendor dan suplier yang harus memenuhi persyaratan administratif untuk bisa mem-peroleh SVLK.

Kesulitan untuk memperoleh SVLK ini bisa disebut nyaris merata untuk industri furnitur Indonesia, terutama yang berloka-si di Jepara Jawa Tengah. Sebagian indus-tri ini di sana sangat bergantung pola sub-kontrak dalam mata rantai produksinya.

Pengalaman PT Kota Jati Furindo memperlihatkan sekitar empat puluh dari tujuh puluh vendor dan supliernya semua tidak memiliki kelengkapan administra-tif seperti yang disyaratkan dalam proses peroleh SVLK. Kelengkapan administratif itu meliputi Surat Ijin Usaha Perdagangan dan Nomor Pokok Wajib Pajak. Bahkan ada keengganan dari kalangan itu melengkapi- nya karena tidak mau berurusan dengan birokrasi yang dianggap merepotkan dan menyusahkan. Apalagi kebanyakan ven-dor atau suplier itu merupakan perusa-haan berskala menengah dan kecil, atau

bahkan perseorangan. Ini berbeda dengan PT Chia Jian Fur-

niture Indonesia yang memiliki fasilitas produksi terintegrasi, mulai dari pengger-gajian kayu bulat hingga ke pengepak-annya. Bahkan hingga ke ukir-ukiran dan pembuatan joknya yang umumnya disub-kontrakan telah diintegrasikan dalam perusahaan ini. Itu sebabnya biaya yang dikeluarkan relatif lebih sedikit, dan wak-tunya pun relatif lebih singkat.

Berbeda dengan keduanya, keba- nyakan perusahaan mebel di Jepara dan sekitarnya masih menunggu apa yang akan dilakukan. CV Eric Furniture Manu-facture dan PT President Furniture yang berlokasi di Jepara misalnya masih belum memulainya, dan lebih menunggu hingga menjadi jelas semuanya. Demikian pula PT Kudus Karya Prima yang berlokasi di Ku-dus Jawa Tengah.

Bisa dibayangkan jika perusahaan ke-las atas dan menengah masih menunggu hingga pemberlakuan mandatori, maka akan banyak perusahaan di bawahnya terutama berskala kecil dan pengrajin se- perti yang banyak terdapat di Kecamatan Mulyoharjo, Jepara, Jawa Tengah, akan melakukan hal serupa. Padahal jelas-jelas

dinyatakan oleh Wamendag Bayu Kris-namurthi, SVLK merupakan mandatori untuk keseluruhan industri kayu olahan termasuk industri kerajinan yang meng-gunakan kayu sebagai bahan bakunya. Ini berlaku mulai Januari 2014. Bisa jadi pemberlakuan SVLK bisa menjadi bume- rang bagi industri furnitur dan kayu ola-han termasuk kerajinan berbahan kayu. Jika itu yang terjadi diperkirakan sebagian besar industri ini, terutama yang berskala menengah, kecil dan perorangan akan gu-lung tikar.

Padahal seperti yang dikatakan oleh Ambar Tjahjono, sekitar delapan puluh persen kayu yang digunakan sebagai ba-han baku industri mebel dan kerajinan berasal dari hutan tanaman industri atau hutan rakyat. Bukan kayu yang berasal dari hutan alam seperti yang selama ini di-tuding oleh Uni Eropa. Namun EUTR, dan juga SVLK tidak mengecualikan asal kayu perkebunan itu dalam pemberlakuannya.

Relatif besarnya biaya yang harus dike-luarkan untuk mensertifikasikannya men-jadi kendala utama. Celakanya biaya sebe-sar itu sulit untuk dikompensasikan pada harga jual. Kenaikan harga jual sebesar 5% akan sangat mungkin ditolak oleh buyer.

“Buyer sangat berkeberatan dengan ren-cana kenaikan itu, apalagi dalam kondisi pasar intenasional yang stagnan,” jelasnya.

Ini menjadikannya lebih rumit dari sekadar melihat sebagai persoalan sertifi-kasi. Harus ada dorongan dari pemerintah terutama Kementerian Perindustrian guna meringankan beban keuangan bagi indus-tri menengah, kecil dan perorangan dalam peraihan sertifikasi SVLK. di samping juga bantuan tenaga dan binaan administratif dalam penyelesaian semua persyaratan adminstrasinya. Karena yang jelas pe- ngenaan SVLK maupun EUTR tidak akan menghentikan hubungan dagang yang telah terjalin sebelum pemberlakuannya, sekalipun perekonomian internasional mengalami stagnasi seperti saat ini. Se-mentara di dalam negeri pertumbuhan sektor properti yang mencapai di atas 50% dalam kuartal pertama tahun ini saja telah menyediakan peluang bisnis yang luar biasa bagi pengalihan pasar industri mebel dan kerajinan berbahan baku kayu Indonesia.

Wakil Menteri Perdagangan Dr. Bayu Krisnamurthi meng-

ingatkan Indonesia jangan pernah lupa bila kaum anti illegal logging akan se-lalu menyerukan verifikasi kayu yang dipakai adalah yang legal, dan “Itu merupakan kepentingan kita” tegasnya. “Kepentingan indonesia” sambungnya.

Baginya, Indonesia membuat SVLK bukan untuk sekedar memuaskan ke-pentingan Eropa. “Kita melakukannya justru untuk menjaga hutan masa de-pan tanah air kita,” jelasnya. Apa yang dihadapi saat ini di Eropa, jelas bukan urusan Indonesia. Regulasi serupa tak hanya terjadi di Uni Eropa, tapi juga Amerika (dengan amandemen Lacey Act), Jepang dan Australia. Ia meng- ingatkan jika “Kita membuat regulasi bukan untuk menanggapi masing-ma-sing regulasi di negara-negara, karena jika itu dilakukan maka akan capek kita dibuatnya”. Ia menegaskan jika SVLK merupakan regulasi anti illegal logging yang merupakan kepentingan Indone-sia sendiri. “Regulasi itu adalah per-aturan kita dan menyangkut kepenting-

an kita,” tandasnya. Karena itu haruslah disikapi de-

ngan cerdas. Ia sebutkan pemerin-tah Indonesia untuk bisa memastikan mitra kerjanya di Brussel tidak lagi mundur lagi dari komitmennya. “Jika dua minggu lalu, EUTR telah ditanda tangani dan verifikasi pada bulan April maka perlu dikawal terus akan kepas-tiannya. Untuk itu, pihak Indonesia harus lebih akrab dengan pihak Uni Eropa agar bisa memperoleh kepastian itu,” jelasnya.

Kedua, “Indonesia harus segera mendapatkan keuntungan dari itu,” ka-tanya. Ia merujuk pada pernyataan Col-lin Crooks perwakilan Uni Eropa yang menyebutkan jika SVLK merupakan sistem teradvance di Asia. “Ada juga yang bilang tercanggih di dunia karena hutan tropis di dunia hanya dimiliki segelintir negara terutama Indonesia’” jelasnya. Itu sebabnya ia menekankan Indonesia jangan hanya memperoleh disadvantage seperti yang terjadi dalam sektor kelapa sawit yang pernah di-boikot karena tudingan sawit Indonesia

tidak ramah lingkungan. Tudingan ini membuat buyer lantas

menghentikan pembeliannya. Ini jelas bukan sekedar urusan pemerintah atau swasta semata. “Kita harus membuat buyer kita untuk mengapresiasi terha-dap apa yang sudah kita lakukan. Tepis tundingan atau kekuatiran itu dengan pendekatan perusahaan ke perusa-haan,” tegasnya. “Pastikan pelaku bisnis di sana juga memperoleh keuntungan dari pemberlakukan SVLK itu”.

Sementara itu, Menurut Chair-man Asmindo Ambar Tjahjono selama tenggang waktu hingga September mendatang, Asmindo berperan sangat strategis. Sambil menunggu ratifikasi dari masing-masing negara anggota EU, Asmindo akan dapat menerbit-kan keterangan legalitas kayu yang di-gunakan dalam sebuah produk kayu olahan yang diekspor dengan tujuan negara-negara EU. Asmindo bukan pemerintah Indonesia, dan para pene- riman surat keterangan itu harus sudah lebih dulu terdaftar sebagai anggotanya.

Sistem Verifikasi Legal Kayu Indonesia: Antara Peluang

dan Bumerang WakiL menTeri perdagangan Bayu kriSnamurThi: SaTu JaWaBan unTuk SeLuruh TunTuTan

Forum

oleh: emir W. (Penulis)

Page 17: Team Building Kepercayaan Pelanggan

30 31

Biz News

P. Mike, kami saat ini banyak menden-gar tentang suplai material hardwood seiring dengan meningkatnya permin-taan konstruksi AS. Bagaimana menurut Anda tentang hal ini? J. Jika pasarnya ada, domestik atau ekspor, maka saya yakin suplainya juga akan ada. Pasar akan selalu menemukan keseimba- ngannya. Cuaca tahun ini tidak membantu suplai kayu bulat namun ini mungkin ha- nya sementara saja. Salah satu persoalan yang selalu menghinggapi industri adalah harga yang sulit turun karena industri ti-dak mengendalikan lahan hutan; dan keti-ka harga naik implikasi keseimbangan su-plai dan permintaan sudah sangat dikenal! P. Kami juga banyak mendengar ten-tang persoalan penentuan kelas untuk ekspor. Apakah AHEC memiliki panduan tentang hal ini?J. Salah satu keuntungan utama mengim-por hardwood Amerika adalah fakta bahwa Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA) memiliki aturan penentuan kelas yang dapat diverifikasi yang memung-kinkan pembeli untuk mengetahui hasil eksak yang akan mereka terima pada se-tiap pengiriman. Namun, sangatlah pen- ting agar pembeli maupun penjual mema-hami apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan pada masing-masing kelas dan untuk berkomunikasi dengan jelas satu sama lainnya. Aturan merupakan “ti-tik awal” yang darinya rincian selanjutnya seperti pemilahan warna dapat dikerjakan antara pembeli dan penjual. Namun, pada akhirnya, AHEC merupakan sebuah badan promosi dan tidak mengawasi persoalan penentuan kelas, jadi menurut saya pan-duan utama saya bagi semua orang yang memiliki masalah penentuan kelas adalah berbicara dengan supplier Anda dan NH-LA--jangan menghubungi kantor saya! P. Anda telah menjadi Direktur Eksekutif selama 13 tahun dan selama itu telah ter-jadi beberapa perubahan besar dalam profil geografi ekspor AS. Apa yang akan terjadi selanjutnya menurut Anda? J. Pastinya ada pasar baru untuk produk

yang sudah ada. Perubahan terbesar adalah berkurangnya ekspor ulang ke AS dari negara-negara pengolah pihak ketiga. Sekarang misalnya kami meli-hat konsumsi di Cina tumbuh jauh lebih cepat dari ekspor ulang dari Cina. Hal ini menunjukkan konsumsi riil baru produk yang dibuat dari hardwood Amerika, bu-kan hanya sekedar pengalihan produksi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Kami melihat hal ini terus berlanjut, terutama saat permintaan berkembang di 200 kota di kawasan pedalaman. Saya pikir Mek-siko akan menjadi pasar utama baru lain yang harus diperhatikan. Negara ini den-gan cepat tampil sebagai pasar manufak-tur dan konsumsi seiring dengan mem- baiknya ekonomi dan kian teraturnya aturan fiskal di sana. Upahnya sangat kompetitif (dengan ukuran tertentu bah-kan lebih rendah dari wilayah pesisir Cina) dan ada tanda-tanda pembalikan imigrasi dari AS, dan letak geografisnya memberi keuntungan pengiriman yang jelas menu-ju pasar AS untuk barang jadi kepada para eksportir Meksiko. Meksiko semakin berkembang menjadi pemain internasi-onal utama. Faktanya, Meksiko memiliki lebih banyak Perjanjian Perdagangan Be-bas (FTA) internasional dibanding negara-negara lainnya. Terakhir, menurut saya kita tidak bisa meremehkan potensi yang dimiliki oleh sejumlah teknologi baru se- perti hardwood AS modifikasi dan lamina-si-silang pada konsumsi hardwood Ameri-ka di seluruh dunia. Arsitek dan teknisi Ero-pa saat ini semakin banyak menggunakan volume hardwood Amerika dalam aplikasi struktural dan eksterior yang membutuh-kan performa teknis serta keindahan es-tetis.

Saya percaya tren-tren ini, dan juga meningkatnya perhatian atas legalitas dan keberlanjutan akan meningkatkan pertumbuhan ekspor hardwood Amerika. Yang menarik adalah, dari sepuluh besar negara pengekspor hardwood, belakang- an ini hanya AS yang ekspornya tumbuh. P. Selama ini AHEC telah banyak berin-

vestasi untuk promosi di India. Bagaima-na menurut Anda hasilnya di masa de-pan.J. India tidak akan pernah menjadi Cina baru bagi kami. India tidak memiliki in-frastruktur perdagangan kayu dan sulit meyakinkan orang India untuk membeli kayu papan, bukan kayu bulat, terlepas dari implikasi hasil dan ketidakpastiannya. Namun kami melihat India sebagai pasar produk dari hardwood Amerika yang dibuat di tempat lain, seperti furnitur yang dibuat di Malaysia atau Vietnam.P. Bagaimana menurut Anda dengan pasar di Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA)?A. Cukup bervariasi, namun secara umum cukup berhasil bagi kami. Kami telah me-nyaksikan pertumbuhan yang signifikan di banyak pasar, potensinya masih sangat besar. Namun ketidakpastian politik di ka-wasan ini telah memakan korban. Akan sangat bagus jika Mesir kembali menjadi pasar. P. Apa lagi yang ada di pikiran Anda be-lakangan ini?A. Selain ketidakpastian dana promosi? Kami perlu meyakinkan Kongres AS ten-tang pentingnya mempromosikan ekspor dari bisnis keluarga kecil di Negara-Negara Bagian pedalaman. Pada tingkat global kami membutuhkan ‘lapangan permain-an’ yang adil. Saat ini ada aturan berbeda untuk kayu dibanding dengan industri-industri ekstraktif lainnya yang biaya ling-kungannya besar - namun tidak dikenai standar yang sama. LEED merupakan con-toh utama di mana kayu harus melebihi material-material lainnya. Tidak hanya kayu harus disertifikasi, namun juga hanya oleh satu skema (FSC). Satu skema mo-nopoli tidak bisa dipertahankan. Namun ENGO bisa menjadi mitra yang penting dalam hal ini, dan bekerjasama dengan mereka dalam Undang-Undang Peru- bahan Lacey untuk kayu merupakan con-toh kerjasama yang bagus yang memberi harapan kepada saya.

Mike Snow telah bekerja untuk AHEC selama 14 tahun dan telah men-jadi Direktur Eksekutif sejak tahun 1999. Selama waktu tersebut ia telah

menggerakkan banyak inisiatif dan dengan bantuan Foreign Agricultural Service, Departemen Pertanian AS, ia telah memimpin penelitian Seneca

Creek tentang legalitas hardwood AS, menginisiasi penelitian LCA saat ini, menyampaikan puluhan presentasi dan menghadiri acara AHEC di

seluruh dunia, hampir setiap bulan. Dengan pengetahuan mendalam mengenai pasar hardwood Amerika yang terus tumbuh ini, ia baru-baru

ini berbicara pada acara Dubai WoodShow:

Wawancara dengan Mike Snow,Direktur Eksekutif Dewan Ekspor Hardwood Amerika

(AHEC) yang berbasis di Washington DC, April 2013

Global Wood Protection Specialistswww.uccoatings.com +1-716-833-9366

[email protected]

PREVENTING

DEGRADE AND LOSSES

IN VALUABLE

HARDWOOD

LOGS AND

LUMBER

DEGRADE AND LOSSES

IN VALUABLE

HARDWOOD

LOGS AND

LUMBER

ANCHORSEAL®

ANCHORSEAL® wax emulsion end sealer – easy to apply with brush or sprayer

Page 18: Team Building Kepercayaan Pelanggan

32 33

Total Abrasives Solution

www.ekamantindonesia.com

Wood & Furniture Metalworking Musical Industry

Automotive & Aftermarket Tools & AccessoriesDIY & Home Finishing Tools & Accessories

Anda telah terlibat dalam ekspor hard-wood Amerika selama karir Anda yang panjang. Berapa banyak konvensi yang pernah Anda hadiri di Asia?Saya telah menghadiri lebih dari dua be-las konvensi AHEC; 4 di antaranya sebagai Presiden dan Ketua NHLA dan AHEC.Bolehkan kami bertanya mengapa Anda hadir di sini pada Konvensi AHEC di Har-bin?Sebagai anggota komite eksekutif AHEC, saya hadir di sini untuk mendukung usa-ha-usaha promosi hardwood AS. Sebagai mantan Presiden NHLA, saya juga hadir di sini untuk mendapatkan persetujuan sertifikasi KD sebagai ganti Sertifikat Phyto Sanitary. Dan lebih penting lagi, saya hadir di sini sebagai eksportir utama kayu hard-wood Amerika ke Asia Tenggara dan Cina.Kami memahami jika Anda yang me-mimpin negosiasi, atas nama industri hardwood Amerika, dalam program sertifikat KD yang saat ini sedang dipro-mosikan oleh NHLA. Bisakah Anda me- nerangkan tentang hal ini?Sertifikat KD diajukan sebagai pengganti Sertifikat Phyto Sanitary. Sertifikat ini telah menghilangkan rintangan teknis di lebih dari 80 % pasar global bagi hardwood AS. Dengan Uni Eropa diharapkan akan memberikan persetujuan finalnya musim gugur ini, kami mengharapkan adanya peralihan besar oleh para eksportir untuk memanfaatkan sistem ini. Sistem ini akan menyediakan alternatif yang lebih efisien dan handal secara ilmiah bagi proses Phy-to saat ini yang dilakukan oleh inspektur perorangan. Ini akan menghilangkan per-soalan tenaga sekarang akibat hambatan anggaran pemerintah serta membantu mempercepat waktu pengiriman dan transit. Hasil apa yang Anda harapkan setelah kunjungan Anda?Saya berharap berhasil menginformasi-kan dan menyampaikan perkembangan terbaru kepada industri mengenai proses persetujuan, garis waktu dan potensi kerugian rantai suplai logistik yang dapat dihadapi oleh importir dan pabrikan pada akhir tahun ini. Vietnam, pasar ekspor terbesar kedua kami di Timur Jauh, telah menyelesaikan seluruh persetujuan teknis

dan telah mengimplementasikan sistem dan mulai menerima pengiriman secara reguler. Pada kebanyakan kasus mereka bersaing untuk kelas dan spesies yang sama dengan pasar-pasar lain dan hal ini memberi mereka keuntungan logistik atas importir dan pabrikan Cina. Dengan me-ningkatnya permintaan ekspor dan pasar domestik yang jauh lebih baik sekarang ini, suplai akan menjadi perhatian yang strategis. Supplier akan memilih pasar di mana mereka bisa hemat biaya dan efisien semaksimal mungkin. Sertifikat KD secara administratif dan logistik akan memberi keuntungan kepada pasar-pasar yang menerimanya. Kami juga tahu bahwa, dengan beker-jasama dengan AHEC di Asia, NHLA se-dang mengembangkan pemahaman yang lebih besar tentang aturan penen-tuan kelas NHLA di seluruh Asia - teru-tama melalui inisiatif pelatihan. Bisakah Anda juga menceritakan kepada kami lebih banyak tentang hal ini?Awalnya, NHLA memutuskan sekitar 6 tahun yang lalu untuk berfokus pada pasar global yang berubah dengan cepat. Strong Roots (Akar yang Kuat) dan Global Reach (Jangkauan Global) telah dimasuk-kan ke dalam logo baru kami yang mene-tapkan misi kami. Sebagai bagian dari ini-siatif tersebut NHLA kini tengah mendidik dan melatih pasar di Cina dan seluruh Asia tentang aturan penentuan kelas kami, yang kami percaya menjadi landasan asosiasi dan warisan 115 tahunnya. Kami percaya NHLA telah menjadi standar di mana semua program penentuan kelas hardwood lainnya di seluruh dunia akan dibandingkan dengannya.Rossi telah menjadi nama yang me-mimpin ekspor hardwood Amerika ke Eropa, Timur Tengah dan Asia selama bertahun-tahun. Bisakah Anda berbicara tentang beberapa peralihan penekanan yang telah Anda alami di pasar-pasar tersebut selama ini?Nama Rossi telah menjadi perintis dalam ekspor hardwood Amerika sejak tahun 1976. ‘Membangun hubungan di seluruh dunia telah dan akan terus menjadi moto kami dan dasar keberhasilan kami. Kami telah mengikuti peralihan permintaan

global dari Eropa ke Taiwan ke Cina dan ke seluruh kawasan Timur Jauh. Pasar, yang awalnya didorong oleh permintaan akan upah berbiaya rendah dan ekspor ulang seperti di Cina, kini utamanya merupakan pasar yang digerakkan oleh konsumen untuk hardwood Amerika. Se-lama satu dekade terakhir ini kami telah melihat konsumsi domestik tumbuh, yang menciptakan permintaan akan produk-produk hardwood yang handal, legal dan berkelanjutan yang bersumber dari AS. Bagaimana Anda melihat pasar Asia dalam 18 bulan terakhir, terutama mengingat peningkatan permintaan do-mestik AS yang nyata tahun ini?Permintaan domestik dan di seluruh dunia untuk hardwood AS akan terus tumbuh dan sebentar lagi akan mengalahkan sup-lai saat ini. Saya percaya ini akan menjadi pasar yang digerakkan oleh suplai seiring dengan meningkatnya kompetisi di an-tara pasar global. Akan ada peningkatan permintaan untuk produk hardwood yang berkelanjutan dan legal dan saya percaya para produsen hardwood Amerika akan memiliki dan mempertahankan keun- tungan yang jelas dalam hal ini.Saran apa yang Anda miliki untuk para importir Asia yang ingin mengembang-kan suplai material hardwood yang dapat diandalkan dari AS?Saran saya adalah bekerjasama erat dengan para supplier untuk memben-tuk hubungan jangka panjang. Dengan meningkatnya permintaan akan produk hardwood yang berkelanjutan dan le-gal kita harus bekerja bersama-sama mengembangkan program dan spesifi-kasi yang diperlukan untuk suplai jangka panjang yang dapat diandalkan. Mengan-tisipasi kebutuhan pelanggan dan bekerja menggabungkan spesifikasi tersebut se-cara efektif dan menguntungkan dalam produksi akan menjadi kunci hubungan supplier-pelanggan yang menguntung-kan kedua belah pihak. Saat ini lebih dari sebelumnya, hubungan bisnis harus di-dasarkan pada pemahaman kebutuhan supplier maupun konsumen untuk men-jamin suplai jangka panjang yang dapat diandalkan.

Ted Rossi merupakan salah satu orang yang paling banyak dikenal di industri ekspor hardwood Amerika, setelah membawa bisnis keluarganya ke perdagangan ekspor hampir 40 tahun silam. Ia pernah menjadi Presiden Asosiasi Kayu Hard-wood Nasional (NHLA), Ketua Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC) dan merupakan Presiden pendiri Federasi Hardwood di AS. Ia sekarang merupakan CEO Rossi Group yang berbasis di Connecticut dengan operasional di seluruh negara-negara bagian timur AS. Kami bertemu dengannya pada konvensi terbaru AHEC di Harbin, China:

Wawancara dengan Ted Rossi, Presiden dan Komisaris Rossi Group

Ted Rossi, CEO, Rossi Group

Biz News

Page 19: Team Building Kepercayaan Pelanggan

34 35

Biz News

Sejak pertama kali diadakan, Seko-lah Pelatihan Inspektur NHLA telah meluluskan lebih dari 7.200 siswa dari seluruh dunia. Dalam lima

tahun terakhir, NHLA telah menyelengga-rakan program musim panas Sekolah Pela-tihan Inspektur jauh dari ibukota NHLA di Memphis, Tenn. ke lokasi-lokasi regional di seluruh negeri termasuk negara bagian Pennsylvania, Michigan, Wisconsin dan In-diana.

Program Dwibahasa Internasional 2013 diajar oleh instruktur veteran Rich Hascher dengan menggunakan inter-preter bahasa Cina. Program lima minggu yang padat ini diadakan pada tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus, jam 8 pagi hingga jam 6 sore Senin hingga Sabtu.

Siswa menjalani program yang ketat dalam ruangan kelas dengan presentasi oleh J.K. O’Brien dan Will Donoho dari Clas-sic American Hardwoods; David Caldwell dan Judd Johnson dari Hardwood Market Report; Dr. Adam Taylor dari Forest Pro- ducts Center Universitas Tennessee; Rick Barrett dari Midwest Hardwood Corp.; dan Norm Murray dari U.C. Coatings, Inc. yang mempresentasikan “End Sealer – A Short Course”.

Selain presentasi dalam ruangan kelas, siswa juga berkesempatan melihat indus-tri hardwood AS secara langsung dengan kunjungan lapangan ke Classic American Hardwoods di Memphis, Tenn.; Graham Lumber Company di Linden, Tenn.; Hoop-er Hardwoods, LLC di Brownsville, Tenn.;

MEMPHIS, TENNESSEE. – Aso-siasi Kayu Hardwood Nasional

(NHLA) telah mendidik industri kayu hardwood mengenai Aturan

Pengukuran & Pemeriksaan Hard-wood & Cypress sejak tahun 1948.

Musim panas ini, Sekolah Pelatihan Inspektur diselenggarakan di Mem-

phis untuk Program Dwibahasa Internasional pertamanya yang dihadiri oleh 9 siswa asal Cina.

Sekolah Pelatihan Inspektur NHLA Menyelesaikan Program Dwibahasa

Internasional PertamanyaSiswa menjalani program yang ketat dalam ruangan kelas dengan sejumlah pembicara

tamu dan tur ke perusahaan-perusahaan pengolahan kayuSebagaimana yang dikatakan oleh Instruktur Sekolah, Rich Hascher saat kelulusan, “Ins-pektur Utama Dana Spessert

tidak bisa hadir hari ini. Ia saat ini berada di Meksiko mengajar Aturan NHLA tentang penentu-an kelas. Aturan ini merupakan etika yang didukung oleh in-

dustri hardwood Amerika Utara serta diajarkan dan digunakan

di seluruh dunia.”

J.T. Shannon Lumber Company di Horn Lake, Miss. dan Walter M. Fields Lumber Company di Memphis, Tenn.

Wally Fields dari Walter M. Fields Lumber Co. menyampaikan pidato kelulusan di hada-pan para lulusan Sekolah Pelatihan Inspektur Dwibahasa Internasional, dengan menyam-but semua orang pada “hari yang bersejarah” bagi NHLA ini. Penyerahan sertifikat dilakukan pada hari Kamis, 15 Agustus 2013. Para siswa yang lulus mewakili lima perusahaan yang se-cara bersama-sama mengimpor seperempat hardwood yang didatangkan ke Cina. Sebagai Pembicara Utama, Tuan Fields memberi sela-mat kepada para siswa atas semangat mereka dalam berusaha dan menyelesaikan kursus Sekolah Pelatihan Inspektur. “Asosiasi mema-hami tanggung-jawabnya untuk menjunjung tinggi standar kelas,” ucapnya. “Sekarang Anda bisa yakin sepenuhnya dengan kelas dan mutu kayu yang Anda terima saat dikirim dari hala-man saya atau dari anggota NHLA manapun.”

Para lulusan tersebut adalah:• Jonathan Michael Darocha – Hughes

Lumber Mills, Inc.• CoCo Huang – Sales/Purchase Man-

ager, Big Tree Lumber Co., Ltd• Ping Jiang – Purchase Manager,

Dongguan Yisen Wood Co., Ltd.• W. Paul Wyatt – Business Develop-

ment Manager, MJB Supply Dalian (MJB Wood Group)

• Sasha Xie – Purchase Supervisor, TianRun International Co., Ltd.

• Ariel Yin – General Manager, Sungem Lumber Co.

• Jin Hua Yu – President, Hehe Lumber Co., Ltd.

• Lishan Zhong – Purchase Supervisor, TianRun International Co., Ltd.

• Grove Zhu – General Manager, Tian-Run International Co., Ltd.

Pada saat menyelenggarakan program musim panas ITS Dwibahasa Internasionalnya, NHLA juga mengadakan kelas dua-hari ten-tang Budaya Cina. Empat belas perusahaan anggota NHLA menghadiri kelas ini, yang dia-jarkan oleh Tn. Marco Chan dari AmAsia Corpo-ration. Selama dua puluh tahun bersama Fed Ex, Tn. Chan telah memperoleh pengalaman langsung tentang mendirikan bisnis di Cina dan mampu berbicara di hadapan kelas den-gan otoritas mengenai budaya Cina serta apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilaku-kan dalam bisnis. Peserta kelas budaya dan siswa ITS berkesempatan berinteraksi selama makan malam sebelum kelas budaya, makan siang setiap hari dan diskusi meja bundar yang difasilitasi oleh Marco Chan.

Pendaftaran kini dibuka untuk Kelas ke-172 yang dimulai pada tanggal 9 September 2013. Untuk mendaftar atau mengetahui lebih lanjut tentang program ini silahkan kunjungi www.inspectortrainingschool.com.

Page 20: Team Building Kepercayaan Pelanggan

36 37

Biz News

Vietnam Wood 2013 merupakan edisi ke-10 Inter-national Woodworking Industry Fair yang kembali diselenggarakan mulai tanggal 25 – 28 September di Saigon Exhibition and Convention Centre (SECC).

Ini merupakan sarana yang fundamental untuk menjangkau target pelanggan, membangun hubungan bisnis dan mem-promosikan berbagai teknologi baru kepada industri berbasis kayu di seluruh dunia. Vietnam Wood berhasil menarik du- kungan kuat dari peserta pameran dan delegasi kunci interna-sional yang akan memperkuat posisi Vietnam sebagai pusat produksi, perdagangan dan distribusi regional bagi industri yang berhubungan dengan kayu di ASEAN.

Salah satu peserta pameran kunci ini adalah Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC) di mana 23 perusahaan hardwood Amerika akan memamerkan produk-produk mereka seperti Shannon Lumber International, Missouri Walnut LLC, Baillie Lumber Company, Wheeland Lumber Company Inc., Robin-son Lumber Company, Sonoking Corporation, Snowbelt Hard-woods Inc., Somerset Wood Products, Anderson Tully Lumber Company Inc., Turman Trading LLC, Clark Lumber Company, Kretz Lumber Co. Inc, Muth Lumber Company, Lawrence Lumber Inc., TRN USA Forest LLC, Cummings Lumber Co Inc., C/K International LLC, Hardwoods of America LLC, American Hardwood Industries, Macdonald ad Owen Lumber, Amos Hill, Departemen Pertanian Negara Bagian Indiana dan Hardwood States Export Group. Staf AHEC juga akan siap memberikan saran teknis serta menyediakan brosur dan literatur mengenai berbagai spesies yang berbeda serta kredensial lingkungan hardwood Amerika.

Pada tanggal 25 September AHEC bermaksud menyeleng-garakan seminar yang membidik para produsen, desainer fur-nitur serta arsitek dan desainer interior yang akan dilanjutkan dengan resepsi jejaring di mana para pedagang lokal dapat bertemu dengan perusahaan-perusahaan anggota AHEC. Usulan seminar mencakup perkenalan industri hardwood AS dan kelas-kelas kayu papan AS yang akan disampaikan oleh Dana Spessert, Inspektur Utama Asosiasi Kayu Hardwood Nasional (NHLA). Seminar akan diadakan di Sheraton Saigon. Untuk rincian lebih lanjut mengenai acara silahkan kunjungi www.ahec-china.org

VIETNAM WOOD 2011 telah menuai keberhasilan besar dengan 245 peserta pameran dari 19 negara dan kawasan serta sekitar 12.000 pengunjung. Acara tahun 2013 sudah mu-lai mendapatkan konfirmasi untuk partisipasi grup & paviliun negara dari Cina, Italia, Jerman, Taiwan & AS.

Hardwood amerika berpameran

di Vietnam Wood 2013

‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC diselenggarakan bekerjasama de- ngan Dewan Sertifikasi Kayu Malaysia (MTCC). Hal ini akan dipusatkan di seki-

tar Dialog Pemangku Kepentingan PEFC Tahunan Ke-4 (14-15 November 2013), terbuka bagi semua orang - serta Majelis Umum PEFC Ke-18, workshop terkait dan pelatihan auditor, terbuka untuk anggota Dewan PEFC dan para tamu undangan. Pendaftaran kini telah dibuka di tautan berikut;

Ini menjadi minggu yang sangat pen- ting dalam kalender sertifikasi hutan di mana PEFC bermaksud bergabung de- ngan usaha bersama mendukung dan me-luaskan rantai suplai kayu berkelanjutan

di Asia, mempelajari peluang-peluang dan kondisi-kondisi yang memungkinkan un-tuk mengutamakan produksi dan perda-gangan berkelanjutan di kawasan ini serta membahas bagaimana hambatan saat ini dapat diatasi untuk memajukan solusi-solusi keberlanjutan.

Dialog Pemangku Kepentingan PEFC akan mengumpulkan hingga 250 pe-mangku kepentingan yang berbeda dan para pemain kunci di seluruh lanskap sek-tor hutan untuk terlibat dalam pemba-hasan yang berorientasi pada solusi. Para peserta akan mewakili kalangan bisnis dan organisasi non-pemerintah yang ber-bagi kepentingan dan komitmen untuk memajukan keberlanjutan di sektor hutan.

Para peserta yang menghadiri Dialog Pemangku Kepentingan dapat berharap bertemu dengan para pakar regional dan global dalam manajemen hutan berkelan-jutan, sertifikasi hutan dan manajemen rantai suplai, dan mendengar perspektif dari berbagai sektor berbeda sepanjang rantai suplai kayu. Hal ini akan menjadi

peluang untuk membahas status serta perkiraan produksi dan perdagangan hutan berkelanjutan di Asia dan berbagi pandangan tentang cara meningkatkan kesadaran dan keuntungan dari pasar do-mestik untuk produk yang diambil secara bertanggung-jawab.

Sorotan minggu ini mencakup seminar pelatihan tentang mempela-jari implementasi dan mengaudit Rantai Pengawasan dan melihat kembali perte-muan-pertemuan Pemangku Kepentin-gan sebelumnya.

PEFC merupakan sistem sertifikasi hu-tan terbesar di dunia, dan terus melaku-kan langkah besar di Asia. Dibangun ber-dasarkan pengesahan PEFC atas sistem sertifikasi Malaysia, penilaian saat ini sedang dilakukan untuk mengesahkan sistem sertifikasi Cina. Kemajuan tamba-han sedang berlangsung dalam pengem- bangan sistem sertifikasi nasional di se-jumlah negara termasuk Indonesia, Je-pang, Korea Selatan, dan Myanmar. Bersa-ma dengan pertumbuhan sistem nasional terdapat peningkatan kepentingan sektor swasta untuk mengusahakan sertifikasi Rantai Pengawasan, yang menstimulir permintaan lebih lanjut akan produk-produk hutan yang bersertifikasi. PEFC berharap untuk memupuk lebih lanjut dinamika positif ini dengan menyelengga-rakan acara tahunan di Asia dan menyoroti persoalan-persoalan yang penting untuk kawasan ini.

‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ PEFC akan diselenggarakan di Kuala Lumpur

Pendaftaran kini telah dibuka

Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC) telah mengumumkan rincian

‘Pekan Sertifikasi Hutan 2013’ secara online; http://www.pefc.

org/pefc-week-2013/home. Acara lima hari ini akan diselenggarakan

dari tanggal 11 - 15 November 2013 di Kuala Lumpur.

PEFC Certified raw material

PEFC visit in China

PEFC meeting in China

Vietnam tampil di depan semua negara Asia Tenggara lain-nya dalam impor kayu papan hardwood AS dalam enam bulan pertama tahun 2013, di mana impor kayu papan AS naik 1 % menjadi US$ 73,3 juta dengan volume 179.360 m3

- tidak berubah dari periode yang sama tahun 2012. Ekspansi pasar konsumsi domestik Vietnam untuk produk sambungan dan furnitur sebagian telah mengimbangi melemahnya pasar ekspor luar neg-eri. Pengapalan kayu bulat hardwood dari AS ke Vietnam turun 22 % secara nilai menjadi US$ 17,4 juta dan turun sebesar 34 % secara volume menjadi 42.326 M3.

Indonesia masih menjadi pasar terbesar kedua di antara negara-negara Asia Tenggara secara keseluruhan dengan produk hardwood AS bernilai US$ 16,8 juta, naik 6,3 % dari periode yang sama tahun lalu. Ekspor kayu papan meningkat 13 % menjadi US$ 10,3 juta dan volumenya naik 1,2 % menjadi 17.767 M3 dari periode yang sama ta-hun 2012. Impor vinir meningkat 17 % menjadi US$ 3,3 juta sedang-kan kayu bulat turun 17% menjadi US$ 2,7 juta, yang menunjukkan bahwa banyak produsen di Indonesia yang beralih ke kayu papan dan vinir sebagai bahan baku daripada kayu bulat.

Malaysia mengimpor kayu papan AS senilai US$ 10,2 juta, sama dengan paruh pertama tahun 2012 dan 17.702 M3 secara volume, turun 15,2 %. Impor kayu bulat dan vinir mencatatkan kenaikan ma-sing-masing sebesar 8 % menjadi US$ 2,9 juta dan 44 % menjadi US$ 3,2 juta. Ramalan pasar selama sisa tahun 2013 cukup cerah.

Thailand telah menjadi pasar yang berkembang pesat dengan bertahan menjadi pasar terbesar keempat di Asia Tenggara untuk kayu papan hardwood AS dengan ekspor mencapai US$ 9,4 juta naik 8 % dan volume mencapai 19.564 M3, naik 11 %. Impor kayu bulat menurun 37 %, menjadi US$ 2,4 juta.

Singapura dan Filipina relatif merupakan pasar yang kecil di mana permintaan kayu papan hardwood Amerika masing-masing mencapai US$ 1,4 juta dan US$ 0,37 juta. Industri furnitur Singapura tetap sangat kompetitif dengan tetangganya dengan mendirikan fasilitas produksi di Cina, Vietnam, Malaysia dan Indonesia. “Perusa-haan yang berbasis di Singapura secara khusus sangat berpengaruh dalam pertumbuhan konsumsi hardwood Amerika,” pungkas John Chan.

Dengan angka-angka terbaru ini, Asia Tenggara kini mencakup 12 % ekspor kayu papan hardwood AS dan, jika ditambah dengan Cina, mencakup lebih dari separuh dari seluruh ekspor kayu papan gergajian hardwood AS.

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat, ekspor kayu

hardwood di seluruh dunia naik 11 % secara nilai dan 8 % secara

volume selama paruh pertama tahun 2013 yang mencerminkan

kenaikan harga unit. Sebagian besar kenaikan global tersebut

disebabkan oleh perkembangan pasar yang terus berlanjut di

Asia, dan terutama di Cina, di mana nilai eskpor kayu hard-

wood Amerika mencapai US$ 368 juta.

berita - Statistik paruh pertama 2013 untuk aSia

tenggara

John Chan,AHEC Director Gtr China

& SE Asia

Page 21: Team Building Kepercayaan Pelanggan

38 39

Biz News

Konferensi Ilmiah Internasional mengenai Pengolahan Hardwood (ISCHP) akan diselenggarakan pada tanggal 7-9 Oktober di Flor-

ence, Italia. Konferensi ini akan mengum-pulkan para ilmuwan, perwakilan peme- rintah dan pakar hardwood dari seluruh dunia untuk membahas praktek-praktek terbaik dan perkembangan-perkem- bangan baru.

Konferensi ini, yang diadakan setiap dua tahun sekali, merupakan bagian dari rangkaian konferensi yang terus berlan-jut yang sebelumnya diselenggarakan di Kanada (2007), Prancis (2009) dan AS (2011). Tujuan utama konferensi ini adalah mengumpulkan komunitas ilmiah dan penelitian yang meneliti hardwood, dari sumbernya ke pelanggan, untuk berbagi pengetahuan dan ide. Pakar internasio- nal, ilmuwan, karyawan pemerintah, per-wakilan industri hardwood, supplier dan pelanggan akan hadir untuk memba-has karya inovatif dan kemajuan terkini yang menguntungkan dan memperbaiki pengolahan hardwood.

Topik-topik yang akan dicakup oleh ISCHP 2013 meliputi Praktek Kehutanan & Kualitas Kayu Hardwood, Pengembangan Produk Hardwood serta Pengolahan & Optimalisasi Hardwood. Norman Murray, CEO U-C Coatings Corporation, Buffalo, NY, AS, akan menyajikan makalah tentang “Meningkatkan Hasil Produksi Hardwood dan Melestarikan Sumber daya dengan Perekatan Ujung yang Benar”. Tn. Murray telah mempromosikan dan menyediakan perlindungan kayu selama lebih dari 30 tahun. Ia merupakan mantan presiden dan saat ini anggota Dewan Hardwood Forest Foundation. Ia juga anggota Tropical Forest Foundation dan International Wood Pro- ducts Association (IWPA).

Musim panas ini, Asosiasi Kayu Hard-wood Nasional (NHLA) menyelengga-rakan Sekolah Pelatihan Inspektur Kayu pertamanya khusus untuk peserta asal Cina. Sejumlah perusahaan asal Cina se- perti Dongguan Yisan Wood Co. Ltd., Tian-run International Wood Co. Ltd., SunGem Lumber Co. dan HeHe Lumber Co. Ltd., mengirim perwakilannya untuk dilatih di kantor pusat NHLA di Memphis, Tennes-see, AS. Sekolah ini diadakan dari tanggal 15 Juli hingga 15 Agustus dan dijalankan oleh Richard Hascher, instruktur Sekolah

Pelatihan Inspektur NHLA.Turut dimasukkan dalam pengajaran

tersebut adalah “Perekat Ujung - Sebuah Kursus Singkat”, yang diberikan oleh Nor-man Murray. “Komunikasi dan berbagi ide merupakan kunci hubungan bisnis inter-nasional dan saya senang bisa berbicara di Sekolah penentuan kelas kayu NHLA yang diakui secara global,” kata Tn. Mur-ray. Para peserta ditunjukkan bagaimana melakukan perekatan ujung yang benar merupakan bagian penting dari produksi hardwood yang efektif. Pembahasan-nya meliputi struktur umum kayu dan bagaimana ia mengering setelah dipo-tong, serta jenis cacat yang bisa timbul. Berbagai studi penelitian dirujuk untuk menunjukkan betapa cepatnya cacat pengeringan akan terjadi pada berbagai spesies kayu yang berbeda, dan bagaima-na perekat ujung melindungi kayu dari ca-cat-cacat ini. Sifat penting perekat ujung yang efektif disajikan di samping teknik aplikasi yang benar. Penghitung manfaat-dan-penggunaan perekat ujung dipakai untuk menghubungkan pelestarian kayu yang berharga dengan imbal hasil keuan-gan yang mungkin dari meningkatnya ha-

sil hardwood. Tn. Murray sangat menantikan bisa

bertemu dengan para pemimpin indus-tri kayu pada acara-acara mendatang ini: eksibisi FMC China di Shanghai dan Global Timber & Wood Products Trade Confer-ence ke-3 di Guangzhou, China.

CEO UC Coatings Norman Murray menyampaikan presentasi pada ISCHP 2013

dan di Sekolah Penentuan Kelas Kayu Hardwood NHLA untuk Siswa Asal Cina

NHLA Chinese Lumber Grading Class Participants listening to Norman Murray’s instruction on End Sealer

Norman Murray explaining Loss Reduction and increased returns with end sealer

Norman Murray discussing how to prevent End Checking

Log Production per Month 500 m3

Value of logs in USD 390$ /m3

Diameter Length60 450

Cost of ANCHORSEAL in USD 2.50$ /liter

Normal Losses on each enddue to end checking 15 cm.

If Normal Losses are reduced by 90%

Press Return/Enter on your KeyboardScroll down to see results below.

MONTHLY TOTALS

90 Liters of AS needed to Protect . . . . . . . 500 m3 per month

USD $ 225.00 Cost of ANCHORSEAL to Protect . . . . 500 m3 per month

USD $ 10,530.00 VALUE OF EXTRA YIELD per month 27 m3 additional

USD $ 10,310.00

For more information about ANCHORSEAL go to www.uccoatings.com

From Increased Yield

How Much Wood Can You Save With ANCHORSEAL?What Is The Dollar Value Of the Extra Yield?

ANCHORSEAL Usage And Savings CalculatorFor LOGS in CUBIC METERS

BENEFIT PER MONTH

Enter your numbers below (Tab to next space)

Average Log Size (in centimeters)

Log Production per Month 500 m3

Value of logs in USD 390$ /m3

Diameter Length60 450

Cost of ANCHORSEAL in USD 2.50$ /liter

Normal Losses on each enddue to end checking 15 cm.

If Normal Losses are reduced by 90%

Press Return/Enter on your KeyboardScroll down to see results below.

MONTHLY TOTALS

90 Liters of AS needed to Protect . . . . . . . 500 m3 per month

USD $ 225.00 Cost of ANCHORSEAL to Protect . . . . 500 m3 per month

USD $ 10,530.00 VALUE OF EXTRA YIELD per month 27 m3 additional

USD $ 10,310.00

For more information about ANCHORSEAL go to www.uccoatings.com

From Increased Yield

For LOGS in CUBIC METERS

BENEFIT PER MONTH

Enter your numbers below (Tab to next space)

Average Log Size (in centimeters)

Lumber Production per Month300

m3Value of lumber in USD400

$ per m3

End Width End Height Length80

80400

Average Lumber Thickness40 mm.Thickness

of Lumber Sticker

22.5 mm.(Enter 0 if dead stacked)Cost of ANCHORSEAL in USD

2.50$ /literNormal Losses on each enddue to end checking

10 cm. If Normal Losses are reduced by 90%Press Return/Enter on your KeyboardScroll down to see results below.

MONTHLY TOTALS100 Liters of AS needed to Protect………….. 300 m3 per month

USD $ 250.00 Cost of ANCHORSEAL to Protect………. 300 m3 per monthUSD $ 5,400.00 VALUE OF EXTRA YIELD per month 13.5 m3 additional

USD $ 5,150.00

For more information about ANCHORSEAL go to www.uccoatings.com

From Increased Yield

How Much Wood Can You Save With ANCHORSEAL?

What Is The Dollar Value Of Your Extra Yield?ANCHORSEAL Usage And Savings CalculatorFor Lumber --- in Cubic Meters

BENEFIT PER MONTH

Enter your numbers below (Tab to next space)

Lumber Package Size (in centimeters)

endsealer calculators

Industri pengolahan kayu Indonesia nampaknya mulai berbenah. Pembe-nahan ini terlihat dari munculnya ani-mo pembelian mesin-mesin produksi

baru guna memperkuat dan memperbaiki kinerja perusahaannya.

Fenomena ini nampaknya berlawan dengan kinerja perekonomian dua pasar utama dunia yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa yang belum kun-jung membaik. Fenomena ini juga berla-wanan dengan kebiasaan lama sebagian dari kalangan industri di sektor ini yang mengutamakan pembelian mesin-mesin second alias bekas. Alasannya tak hanya persoalan hemat dalam pembiayaan, tapi juga adanya alasan permisif karena kuat-nya iklim ketidak pastian berusaha di sini.

Belakangan ini, sebagian pelaku indus-tri nampaknya mulai berfikir untuk waktu lebih panjang. Sebagian di antara mereka mulai memikirkan untuk menginvestasi-kan sebagian dananya guna pembelian mesin-mesin produksi baru. Sasarannya jelas memperkuat lini produksi sekaligus

mengoptimalisasikan penggunaan bahan baku. Inilah yang tak bisa dicapai oleh me-sin-mesin bekas alias second. Mesin-mesin baru selain lebih hemat energi, mudah pengoperasian dan perawatannya, juga sangat efisien dalam penggunaan bahan baku. Ketersediaan suku cadang juga lebih terjamin dibanding dengan mesin-mesin lawas.

Alasan-alasan inilah yang mendorong pembelanjaan mesin-mesin baru dari sejumlah pameran permesinan yang di- selenggarakan di Indonesia. Biesse Indo-nesia dalam pameran IFMAC dan IFFINA telah menjual mesin-mesin seperti Edge Banding MC Jade 340, Spark 6, CNC Drill-ing Skipper V-31 dan 100, CNC Rover Gold 1232, Automatic Beam Saw Sektor 370 dan Seri 470, Sliding Table Saw Active 400, CNC Nesting MC Skill 1224, dan Wide Belt Sand-ing Viet seri S1. Dengan pembelian mesin baru-baru ini, industri pengolahan kayu di sini diharapkan mampu mendongkrak daya saingnya di masa depan.

“It’s Shopping Time”Biz News | Biesse

Edging SPARK 6 FOR VENEER AND solid wood & PVC edging CNC Skipper V31- drilling, grooving& routing

CNC Rover Gold 1232 Sliding saw on Iffina 2013

Edging Spark 4.3 on Iffina 2013

Drill 65 & Edging Spark 4.3

Page 22: Team Building Kepercayaan Pelanggan

40 41

Endless Stair terbuat dari rangkaian tangga, beberapa membelok ke kanan beberapa ke kiri, menye-diakan banyak jalan untuk menje-

lajahi instalasi, yang pada akhirnya meng- arah ke tangga teratas yang berfungsi se- bagai sarana menonton yang dramatis.

Sebagai yang terbaru dalam rangkaian kolaborasi antara Festival Desain London dan Dewan Ekspor Hardwood Amerika (AHEC), Endless Stair menjadi perintis penggunaan hardwood untuk kayu lami-nasi silang (CLT). Kayu laminasi silang biasanya terbuat dari softwood, namun proyek ini menunjukkan potensi nyata penggunaan tulipwood, hardwood Ameri-ka yang melimpah, relatif murah dan se-cara struktur mengesankan.

Profesor Alex de Rijke, Direktur dRMM mengatakan, “Endless Stair merupakan pahatan temporer yang dirancang untuk dikonfigurasi ulang tanpa henti.” Sasaran utamanya bagi dRMM adalah menjadi-kan elemennya seramah mungkin terha-dap lingkungan, di mana masing-masing tangga dibuat dari elemen standar yang menghasilkan limbah konstruksi sesedikit mungkin, dan dengan kemampuan meng-gunakan kembali dan merelokasi desain baik sebagian, atau seluruhnya. Cita-cita yang patut dipuji ini didukung oleh ang-ka-angka nyata, memanfaatkan penilaian daur hidup (LCA) yang sesuai dengan ISO milik AHEC yang disusun oleh PE Inter-national, para pemimpin di bidang LCA. Ini merupakan karya terbaru dalam misi

terus-menerus AHEC untuk menunjukkan kredensial nyata keberlanjutan hardwood Amerika.

Dewan Ekspor Hardwood Amerika, sponsor proyek ini mengatakan, “Proyek ini memenuhi semua harapan kami: de-sain inspirasional yang hebat, tantangan struktural yang serius bagi para teknisi, penggunaan perintis salah satu dari kayu kami yang paling menarik, dan profil ling-kungan berbasis ilmiah pertama untuk struktur kayu.”

Kelahiran desainDihadapkan dengan tantangan dari AHEC untuk membuat instalasi pahat menggu-nakan panel CLT tulipwood yang ramping, Alex de Rijke dari dRMM dengan cepat menetapkan ide yang melibatkan tangga; “Di atas tangga orang-orang berinteraksi, mereka saling melewati satu sama lain. Tangga senantiasa menjadi tempat yang menarik dengan potensi spasial dan so-sial. Menurut kami tangga akan menjadi kendaraan yang baik untuk menjelajahi struktur, ruang dan membuat pahatan.”

Keputusan awalnya adalah meran-cang dan membuat anak tangga dan su-suran tangga pada satu sisi dari elemen CLT yang sama, dan ukuran yang sama. Ini ditumpuk dengan elemen pembuat jarak antara mereka, menciptakan tangga, aki-bat proses penumpukan, membelok ke kiri atau ke kanan, tergantung pada posisi susuran tangga.

Nilai penting struktural yang dimiliki CLT tulipwood ditunjukkan melalui de-

Biz News

Endless Stair, sebuah struktur tinggi yang terdiri dari 15 tangga yang saling mengunci dan terinspirasi dari Escher yang terbuat dari kayu laminasi silang (CLT)

tulipwood Amerika, sekarang dibuka untuk publik di halaman rumput di depan Tate Modern sebagai bagian dari Festival Desain London 2013. Dirancang oleh

de Rijke Marsh Morgan Architects (dRMM) dan dibuat oleh Arup, Endless Stair merupakan seni pahat dan juga proyek penelitian yang memajukan pengetahuan keberlanjutan dan teknologi kayu. Pahatan elegan ini akan memberi kesempatan

kepada para pengunjung untuk menikmati pemandangan Sungai Thames dan kota London yang menakjubkan dari Tata Modern. Proyek bersejarah ini menjadi

sorotan pada festival tahun ini dan pastinya merupakan salah satu destinasi London yang paling menarik selama periode pembukaannya.

Endless Stair

dipamerkan di Tate Modern, London

sain proyek. CLT yang membentuk panel anak tangga dan susuran tangga dibuat dari tiga lapisan yang sama dengan tebal keseluruhan 60 mm. Penggunaan kayu lain tidak diragukan lagi akan meningkat-kan ukuran elemen satuan dan tidak akan menghasilkan solusi yang elegan seperti itu. Spesialis kayu Arup, Andrew Lawrence mengatakan, “Ide di mana kita sekarang bisa membuat panel CLT kayu besar dari pohon kecil sangatlah menarik. CLT tulip-wood menawarkan potensi untuk meng-gabungkan keuntungan CLT dengan kekuatan dan penampilan tulipwood. Ini sebuah tambahan yang bagi untuk palet material berbasis kayu.”

Instalasinya dirancang agar interaktif dan orang-orang akan terdorong untuk menaiki tangga. Pahatannya karenanya aman digunakan, tapi tidak mengurangi estetika desain keseluruhan.

Tentang CLTKayu laminasi silang (CLT) merupakan produk kayu hasil rekayasa yang semakin banyak digunakan untuk membuat din- ding dan lantai bangunan. CLT merupa- kan konstruksi ‘roti lapis’, biasanya dengan jumlah lapisan ganjil. Pada masing-masing lapisan yang berurutan serat kayu ditaruh dengan arah tegak lurus yang berlawa-nan, sehingga jika Anda bisa melihat me- nembus CLT dari atas Anda akan melihat kisi-kisi serat. Ia bersifat ortotropis - yakni, memiliki sifat yang berbeda dalam tiga arah. Hal ini penting karena kayunya kuat sepanjang arah serat, dan kurang kuat dalam arah silang. Dengan membangun struktur ini menghasilkan panel yang me-miliki kekuatan yang sama di semua arah. Ini juga memberikan stabilitas dimensio- nal. Metode produksi offsite modern ber- arti panel CLT dapat dibuat di pabrik dan kemudian dikirim ke lokasi untuk dirang-kai dengan cara yang akurat dan cepat, sehingga mengurangi waktu yang diper-lukan untuk konstruksi.

Apa itu tulipwood?Sebagai salah satu hardwood yang pa- ling melimpah di hutan Amerika, tulip-wood, sama seperti semua hardwood Amerika, tumbuh secara berkelanjutan. Nama botaninya adalah Liriodendron tu-lipifera dan namanya diambil dari bunga berbentuk tulipnya yang khas. Kekuatan strukturalnya sangat dipahami, karena ini merupakan salah satu dari beberapa spesies yang telah diuji oleh Arup dan Building Research Establishment (BRE) be-berapa tahun yang lalu. Ini merupakan material yang ganjil karena meskipun me-miliki kekuatan lengkung yang sama se- perti oak, namun memiliki kepadatan yang sama dengan softwood pada umum-nya.

Konsep strukturalMeskipun memiliki bentuk pahatan yang kompleks, konsep struktural untuk tangga relatif simpel. Tangganya cenderung ber-fungsi sebagai elemen lengkung dengan

beban yang dipindahkan melalui elemen susuran tangga yang kaku dan melalui anak tangga sendiri ke tanah. Struktur keseluruhannya stabil ketika tangga diga-bungkan bersama-sama untuk memben-tuk bentuk pahatan keseluruhan.

Susunan tangga padat terlihat seperti balok kayu padat, namun pada kenyataan-nya mereka merupakan rangkaian panel CLT yang dilem bersama-sama. Tekanan regangan dan kompresif pada balok harus dilewatkan dari panel ke panel dalam gaya modulus geser antar serat (rolling shear). Kekakuan gaya modulus geser antar serat karenanya menentukan kekakuan leng-kung balok. Jika susuran tangga terbuat dari CLT softwood dan bukan hardwood, mereka hanya akan memiliki kurang dari setengah kekuatan atau kekakuannya. Tangganya akan jauh lebih fleksibel dan mungkin perlu untuk memiliki tumpang tindih yang jauh lebih banyak antara panel atau elemen yang lebih dalam.

Analisis dan pengujianArup harus mengidentifikasi kriteria de-sain rekayasa yang tepat untuk menilai performa Endless Stair. Helen Groat, Tekni-si Senior di Arup, memimpin tim yang melakukan pemodelan komputer yang ekstensif untuk merancang struktur yang rumit ini. Perusahaan Swiss Nüssli mem-buat tangga uji untuk membandingkan performanya dengan model komputer.

Serupa dengannya, kompleksitas de-sain berarti perilaku getaran keseluruhan tidak dapat diprediksi dengan mudah melalui analisis. Tangga yang telah sele-sai diuji, di tempat, sebelum pembukaan resmi untuk mengukur performanya.

Adrian Campbell, Direktur Proyek di Arup mengatakan, “Skala kompleksitas pada desain rekayasa menjadi salah satu aspek yang paling menantang namun ber-manfaat dari proyek ini. Tingkat rinciannya yang rumit sangat fenomenal dan End-less Stair dengan indah menggambarkan hubungan erat antara desain rekayasa dan arsitektur”.

Membuat Endless StairPerusahaan distribusi kayu terkemuka, Imola Legno, yang berbasis di Italia utara, membuat CLT tulipwood dari kayu tulip-wood dengan lebar dan panjang berbeda yang disumbangkan oleh 8 perusahaan anggota AHEC. Tim membuat tiga lapis kayu 20 mm untuk membuat panel yang memiliki ketebalan 60 mm. Panel ini menggunakan beberapa kelas tulipwood yang paling rendah, yang membantu menetapkan karakter visualnya dan juga menjadi penghematan biaya yang signifi-kan.

Perusahaan Swiss Nüssli membuat tangga dan unsur-unsur lainnya, dengan menggunakan kombinasi lem dan pengi-kat baja. Nüssli mengirim semuanya ke lo-kasi di luar Tate Modern, dan mendirikan struktur dalam 10 hari.

Keberlanjutan

Hardwood Amerika tumbuh secara berkelanjutan di hutan yang melakukan regenerasi secara alami. Dewan Ekspor Hardwood Amerika telah berinvestasi dalam analisis daur hidup yang terperinci atas kayunya; mengumpulkan data dan mengukur dampak lingkungan dari kayu yang dipanen dari hutan menuju pabrik penggergajian kayu dan proses penge- ringan di Amerika hingga pengiriman ke gerbang pabrik. Penelitian ini dilakukan oleh konsultan keberlanjutan PE Interna-tional, dan diverifikasi secara independen oleh panel kajian kritis pakar. Laporannya menunjukkan bahwa mengakses serat kayu dari sumberdaya hutan non-lokal ti-dak merugikan secara signifikan terha-dap lingkungan dan dampaknya dapat dengan mudah diimbangi dengan ke-mampuan kayu bertindak sebagai pe- nyimpan karbon. Hasil studi LCA ini dapat diakses di : www.americanhardwood.org

Dengan Endless Stair, penelitian ini telah bertambah maju, dengan sistem pemodelan ‘i-report’ yang mengukur se-luruh proses proyek, dan menggambar-kan elemen mana yang memiliki dampak terbesar. Selain itu, PE International telah membuat ‘i-report’ untuk dampak satu meter persegi tulipwood laminasi silang. Hasil-hasil ini tersedia di : www.american-hardwood.org/EndlessStair/

PencahayaanSeam Design telah menyediakan skema pencahayaan untuk Endless Stair, bekerja dengan rumah lampu LED yang disuplai oleh Lumenpulse, campuran lampu so-rot dan grazer linier. Skema yang dinamis bergantian antara suhu warna hangat dan sejuk cahaya putih dan juga merespon ke-hadiran orang-orang.

Manajemen Endless Stair akan dibuka pada siang hari dan akan ada petugas keamanan un-tuk memastikan instalasi tersebut tidak dipenuhi orang. Pada malam hari, End-less Stair akan ditutup dengan penutup yang dirancang kustom untuk mencegah orang-orang mengakses tangga, namun, masih dapat dilihat oleh publik.

Warisan teknisBekerja dari prinsip-prinsip pertama, melalui pengujian, penelitian dan anali-sis untuk merancang purwarupa ini, tim proyek membayangkan Endless Stair akan membawa banyak manfaat yang bertahan lama. Cita-cita pamungkasnya adalah CLT pada akhirnya dibawa ke konstruksi ban-gunan mainstream.

Dewan Ekspor Hardwood Amerika telah membuat publikasi desain teknis, yang ditulis oleh penulis arsitektur Ruth Slavid, untuk menceritakan kisah Endless Stair. Salinannya akan tersedia gratis mulai tanggal 30 September. Untuk memesan salinan gratis silahkan mengirim email ke [email protected] atau kunjungi www.americanhardwood.org

Page 23: Team Building Kepercayaan Pelanggan

42 43

terdapat beberapa masalah, seperti munculnya dust nibs, orange spill, atau paint run. Oleh karena itu diperlukan beberapa langkah pengamplasan sebelum masuk ke proses pemolesan. Proses pengamplasan ini bisa ber-langsung 1 sampai 4 tahap bergantung pada hasil top coat di permukaan panel.

3. Untuk menghilangkan dust nibs, orange spill, atau paint run dilakukan pengamplasan dengan menggunakan Grit 400 atau Grit 500.

4. Setelah itu proses berikutnya adalah dilakukan pengam-plasan dengan Grit yang lebih tinggi, yaitu Grit 600 atau Grit 800.

5. Langkah selanjutnya adalah pengamplasan terakhir se-bagai penutup. Amplas yang digunakan memiliki Grit 1000 atau Grit 1500. Untuk Grit 1500 digunakan produk Kovax Asilex Orange yang menggunakan micro film yang sangat lembut. Pada tahap ini proses pengam- plasan menggunakan bantuan interface pad untuk menghindari terjadinya orbital marks.

6. Proses terakhir adalah pemolesan menggunakan com-pound dan wax.

Lama waktu pengerjaan high gloss sanding ini bergantung pada keadaan panel sendiri. Jika panel memiliki banyak cacat, seperti gelombang atau debu tentu akan memakan waktu lebih lama.

Alat lainnya yang diperlukan dalam teknik high gloss sanding ini adalah wool buff dan kain microfiber. Kain ini digunakan untuk membersihkan debu-debu setelah menyelesaikan masing-ma- sing proses pada high gloss sanding ini. Proses high gloss sanding

ini bisa berjalan dengan baik jika didukung oleh mesin sanding dan poles yang memadai.

Ekamant News

Pada tanggal 18 Juni 2013 lalu, PT. Ekamant Indonesia mengadakan training di Pasuruan, Jawa Timur. Kali ini pe-

rusahaan yang disambangi oleh Ekamant adalah PT. Domusindo Perdana. Jumlah peserta yang mengikuti training ini mencapai 12 orang. Dipimpin oleh Tandiono, ST, selaku Product & Business Development Manager PT. Ekamant Indonesia, pelatihan ini ber-langsung cukup interaktif.

Training yang diadakan di kantor PT. Domusindo Perdana ini membahas mengenai teknik dasar pengamplasan mulai dari proses kalibrasi. Selain itu juga dibahas mengenai teknik me-maksimalkan pengamplasan dan finishing sanding pada kayu MDF dan veneer. Dan sebagai tanda terima kasih, PT. Domusindo memberikan piagam kepada pihak Ekamant.

Pt. ekamant indonesia Selenggarakan Training di Pt. Domusindo Perdana

Ekamant Solution

Selama ini teknik pengamplasan high gloss sanding digunakan un-tuk pembuatan alat-alat musik saja, seperti drum, gitar, dan piano. Dan

ada beberapa perusahaan manufaktur furniture yang menggunakan teknik ini. Tapi mulai beberapa tahun belakangan ini teknik high gloss sanding mulai marak dan menjadi tren. Ini dikarenakan teknik ini mampu membuat sebuah barang tampak elegan dengan efek kaca.

Untuk menghasilkan pengamplasan high gloss sanding terdapat beberapa metode yang bisa diaplikasikan, salah satunya menggunakan mesin Wide Belt Sander. Tapi aplikasi dengan Wide Belt Sander cukup mahal karena untuk teknik pengamplasan ini dibutuhkan mesin de- ngan spesifikasi dan teknologi yang tinggi. Oleh karena itu terdapat beberapa alter-natif aplikasi, seperti menggunakan mesin stroke 3-point atau mesin double action sander (orbital sander) yang lebih ekono-mis.

Untuk memenuhi kebutuhan ketiga mesin tersebut, Ekamant mempunyai produk yang lengkap. Pada pengampla-san yang mentah atau unfinished, sealer, sampai base coat, kami merekomendasi-kan produk Ekamant. Sementara itu untuk proses pengamplasan top coat menuju ke proses high gloss sanding, kami mereko-mendasikan produk Kovax.

Untuk prosesnya sendiri, high gloss sanding ini pada tahap awal pengam-

plasan menggunakan proses yang sama dengan metode Konvensional Finishing yang akan dijelaskan berikut ini:

1. Proses yang pertama adalah melakukan kalibrasi (calibration). Pada proses awal ini panel kayu masih terdapat cacat pada per-mukaannya. Tujuan dilakukannya kalibrasi adalah untuk meratakan permukaan panel kayu dengan menggunakan amplas Grit 40 sampai 80.

2. Setelah dilakukan kalibrasi, panel kayu kembali diamplas. Tujuan-nya adalah untuk menghaluskan permukaan kayu (intermediate sanding). Pada tahap ini digu-nakan amplas dengan Grit 100 sampai 240.

3. Setelah permukaan panel halus, dilakukan proses filler. Setelah itu dilakukan proses lacquer sanding dengan menggunakan Grit 240 yang memiliki jenis pasir Silicon Carbide.

4. Langkah selanjutnya adalah proses sealer tahap pertama. Lalu dilakukan proses pengamplasan dengan menggunakan Grit 320 yang memiliki pasir Silicon Car-bide.

5. Setelah itu dilakukan proses sealer tahap kedua. Proses pengampla-san juga dilakukan setelah proses tersebut. Pada tahap ini amplas

yang digunakan memiliki Grit 400 dengan Silicon Carbide.

6. Proses yang terakhir adalah top coat. Pada proses ini biasanya menggunakan coating yang keras, seperti PU (Polyurethane) atau PE (Polyesther).

Untuk high gloss sanding, prosesnya tidak sampai disitu saja. Masih terdapat beberapa proses lagi yang harus dilalui. Pada proses high gloss sanding ini kami merekomendasikan dry sanding system di-mana pada prosesnya tidak menggunakan unsur air. Manfaat yang didapat dengan memakai system pengamplasan kering ini adalah ramah lingkungan, tidak merusak panel, dan hasil pengamplasan yang lebih maksimal.

Berikut kami jelaskan tahap-tahap proses pengamplasan high gloss sanding:

1. Proses pertama adalah top coat. Proses ini berbeda dengan proses pada konvesional finishing. Hal yang membedakannya adalah je-nis coating yang digunakan. Ada dua jenis coating yang biasa di-gunakan pada proses ini, yaitu PU (Polyurtehane) dan PE (Polyesther). Kedua jenis coating ini memiliki karakter yang berbeda dimana PE memiliki karakteristik yang lebih keras.

2. Permukaan panel setelah mele-wati proses top coat tidak selalu mulus. Dari hasil coating tersebut

High Gloss Sandingoleh tandiono

Page 24: Team Building Kepercayaan Pelanggan

44 45

Taiwan Woodworking Machinery Association

APHIAssociation of

Indonesian Forest Consession Holders

Department of Foreign Affairs

Republic of Indonesia

Ministry of ForestryRepublic of Indonesia

State Ministry forCooperatives Small and

Medium EnterprisesRepublic of Indonesia

Ministry of IndustryRepublic of IndonesiaMinistry of Trade

Republic of Indonesia

APKINDOAsosiasi Panel Kayu Indonesia

- Indonesian Wood Panel Producers Association

Indonesian Sawmill and Woodworking

Association

Indonesia Chamber of Commerce(Permanent

Committee onForest Product)

Indonesian Furniture Industry and

handicraft Association

Supported by In Conjunction with

The WoodShow is exclusively organized byRasuna Off ice Park, UG Floor, Uni t QO - 01Jl . H.R. Rasuna Said, KuninganJakarta 12960Indonesia

Phone +62 21 837 81811Fax +62 21 29386819 Emai l [email protected]

14 - 17 March 2014East Green Eco Park - Senayan - Jakarta - Indonesia

TimberWood Products

Polishing Products

Molding Machines/Molders

Wood ProductsFinishing and Fittings

Furniture Manufacturing Supplies

Timber

Hardwood

SoftwoodPlywood

Hardboard Decorative and Composite

Chipboard

MDF

Wood and Timber FlooringWooden Crafts and Art

Forest Products

Wooden Windows and Doors

Wooden Furniture Units

Spraying Equipments

Surface Treatments and Finishing ToolsVeneer

Personal Protective Equipments

Glue and Fixing Products

Laminator

Finishing and Fittings

Timber ProcessingBlades and Knives

Boring MachinesCombining Machines

Cutting Machines & Tools

Edge Benders/Trimmers

Fastening System

Press and Plates

Sanding and Polishing Machines

Saws and Sawing Machines

Forestry, Grass and Bamboo Machineries

Chemical Products

Upholstery materials

Fabrics and Leathers

Traders of wood productsArchitects

Associations & institutions

Builders & developers Building material suppliers and dealers

Construction companies

ContractorsEngineered wood professionals

Flooring companiesForestry companies

Furniture component manufacturersFurniture manufacturers

Importers, Exporters & traders of Timber, wood species– hardwood and softwood

Machinery distributors and dealersTraders of wood products

Woodworking companies

A ground-breaking business experiencefor wood professionals

Be part of our second edition of the Indonesia WoodShowBe part of our second edition of the Indonesia WoodShowBe part of our second edition of the Indonesia WoodShow

Join the huge potential for wood market in South East Asia growing industriesJoin the huge potential for wood market in South East Asia growing industriesJoin the huge potential for wood market in South East Asia growing industries

Indonesia International Wood & Wood Machinery Showw w w . i n d o n e s i a w o o d s h o w . c o m

HEAD OFFICE INDONESIA CV Pose Media Indokreasi Puri Cinere Blok C 3 No. 8 Depok 16513 T: +62 21 754 0812

JAKARTAJl. Rawa Sumur Timur BPSP Blok K 3-4, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur 13930Telp. (021) 46826220, Faks (021) 46826213Contact Person : Abrio Ganda L. Saragih (0812 1810 7272), Irawan (0815 958 5803)

TANGERANGRuko Crystal 2 No. 27, Gading Serpong – TangerangTelp. (021) 54212384, Faks (021) 54212384Contact Person : Hartono Sukadjo (0812 8022 346)

BANDUNGRuko Griya Singosari, Jl. Singosari Raya No. A3 – BandungTelp. (022) 6046415, Faks (022) 6046415Contact Person : Andik Setyono (0812 265 8695)

SURABAYAPergudangan Margomulyo Permai, Blok M No. 32 – SurabayaTelp. (031) 7493922-24, Faks (031) 7493925Contact Person : Sutanto (0811 279 378), Iwan Setiawan (0812 303 8665)

BALIJl. Nangka Utara No. 273, Denpasar – BaliTelp. (0361) 410331, Faks (0361) 410331Contact Person : Robby (0815 5809 6445)

MAKASSARJl. Sultan Alauddin III, Perumahan Griya Telkom Group, Asoka Blok B No. 11, MakassarTelp. (0411) 8213110, Faks (0411) 8213110Contact Person : Heru Hermawan (0812 4100 383)

SEMARANGJl. Gatot Subroto Blok 10A No. 11A, Kawasan Industri Candi, Semarang – Jawa TengahTelp. (024) 7612529, 7616544, Faks (024) 762 7316Contact Person : Hendra Gunawan (0811 279 387)

YOGYAKARTAJl. Ringroad Utara No. 82, Ngemplak Sendangdadi - Mlati Sleman, Yogyakarta 56285Telp. (0274) 4530379, Faks. (0274) 4530379 Contact Person : Rohmadi (0813 3212 4063)

JEPARAJl. Kolonel Sugiono No. 45, Jepara – Jawa TengahTelp. (0291) 593845, 593885, 593846, Faks. (0291) 593846Contact Person : Haryono (0811 272 6551)

MEDANKompleks Cemara Asri, Jl. Cemara Boulevard Blok I-1 No.173, Medan - Sumatera Utara 20371Telp. (061) 6630717, 310104518, 77807933, Faks (061) 6630717Contact Person : Surya Gunardi (0812 6089 689)

www.woodmag.co.id

Reza Muhammad AriefAdvertising Manager

[email protected]

aDVertiSing inDeX

enquiry no advertisers / company Page no

085 MAUSON INDONESIA WOOD INDUSTRY FC

078 AMERICAN HARDWOOD EXPORT COUNCIL IFC

066 FRENCH TIMBER 1

063 APP TIMBER 3

068 ABADI INDORONA 5

072PROGRAMME FOR THE ENDORSEMENT FOR FOREST CERTIFICATION

9

080 SIRCA 12

082 WOOD-MIZER ASIA 17

084 FELDER GROUP INDONESIA 21

B39-001 UBM MALAYSIA (MIFF 2014) 23

B39-002 KOELNMESSE (FURNIPRO 2014) 27

B39-003 STRATEGIC (WOODSHOW) 31

B39-004 EKAMANT INDONESIA 33

081 BIESSE IBC

059 HEESEMANN BC

INDONESIA

MALAYSIA

WOODMAG’S PICK UP POINT

EAST HERITAGE40, Jalan Dato Abu Bakar 16/146350 Petaling Jaya, Selangor,MalaysiaTel. +603-7960 5820

Page 25: Team Building Kepercayaan Pelanggan

46 47

Calendar of Events

OCTOBER

1-3 : Mumbai WoodBombay Convention & Exhibition Centre, Goregaon Bombay India Tel. +91 80 42505005 Fax. +91 80 25542258 Email : [email protected] Website : www.mumbai-wood.com

1-4 : Woodworking 2013 International Exhibition for Machines for the Woodworking Industry and Furniture Production Minsk, Belarus

2-4 : NHLA Annual Convention & Exhibit ShowcaseOmni Fort Worth Hotel, Texas, US Tel . +901-399-7567 Email : [email protected] Website : www.nhla.com/convention

6-8 : The Wood Machinery Exhibition Simmonscourt, RDSDublin, Ireland Tel. +00 353 (0)1 288 8821 Fax. +00 353 (0)1 288 3127 Website : www.woodmachineryeshibition.com

16 - 20 : TRADEXPO INDONESIATEI 2013Jakarta International ExpoKemayoran, Jakarta

24-26 : Woodworking Machinery & Supply ExpoInternational Centre, Toronto, Canada Tel . +866 967 2015 Fax. +630 434 1216 Email : [email protected] Website : www.woodworkingnetwork.com/wms-event

24-27 : Cairo International Wood & Wood Machinery ShowCairo International Convention Cen-tre Cario, Egypt Tel. +202 2271 9777 Fax. +202 2670 8866 Email : [email protected] : www.cairowoodshow.com NOVEMBER

3-6 : MB Meubelbeurs Brussel 2013. International Furniture Fair. Business & Industry - Decoration, interior & fashion Brussels , Belgium

4-9 : Modef Expo 2013. Furniture and Decoration FairInegol, Bursa Turkey

14-16 : 100% Design Shanghai 2013. Contemporary Interior Design Exhibition. The exhibition showcases original designs of furniture, lighting, bathroom/kitchen and floor/wall coverings Shanghai, China 14-16 : IHDD International Home Décor & Design 2013. Trade exhibition which brings together a comprehensive range of luxury design items and premium brands Shanghai, China 14-17 : Index Furniture 2013. International trade fair on furniture, fabric & artifactsMumbai, India 18-21 : TIMBER ISRAEL 2013. International Exhibition for the Wood

Working and Fittings IndustryTel Aviv, Israel

19-21 : Fenestration China Shanghai New International Expo Center, Shanghai, China Tel. +86 10 84718166 Fax. +86 10 84719746 Email : Emily.Zhang@ unexpo.com.cn Website : www.fenestration .com.cn

21-24 : Woodmach Davao 2013. Manufacturing Technology Exhibition: Wood, Woodworking, Furniture-Making Machinery, Furnishings and Accessories ExhibitionDavao, Philippines

26-29 : WoodexCrocus, Moscow Tel. +7 495 935 81 00 Email : [email protected] Website : www.wodexpo.ru 29 Nov-2 Dec : Decofair 2013. Furniture and Interior Design ExhibitionJeddah, Saudi Arabia

DECEMBER

5-8 : Korea Wood Industry Fair 2013. Seoul, Korea (South)

6-8 : Vivi La Casa Style 2013. Furniture and Furnishing Exhibition Mar-ket. Second weekVerona, Italy 14-22 : Thailand Furniture & Houseware Fair 2013. Bangkok, Thailand

Biesse Indonesia OFFICE: Jl. Pahlawan Seribu Ruko Bidex B 23 , BSD Serpong, Tangerang 15321 Tel: 021-53150568 Fax : 021-53150572 - [email protected]

SHOWROOM : Taman Tekno – Jl Tekno 3 Blok L2 No 8 – Serpong – BSD – Jakarta www.biesse.com BiesseIndonesia

PT BIESSE Indonesia Your Global Technology Solutions Partner

Beamsaw Sektor 470 Twin Pusher

Drilling Skipper V31

CNC Rover Gold 1232

Edgebander Jade 340

Caibratin/Sanding Viet S1

Page 26: Team Building Kepercayaan Pelanggan

48

Reliability by proven design

BM 8Brush / structuring machine

Karl Heesemann Maschinenfabrik GmbH & Co. KG, P. O. Box 10 05 52, 32505 Bad Oeynhausen, Germany www.heesemann.com

• For sharp edge chamfering as well as for re-moval of overlapping lacquer and filler ma-terial and for processing workpiece edges after lacquering.

• For sanding composite workpieces having a surface which cannot be reached by com-mon surface and profile sanding machines.

• For burr removal after lamination and ve-neering.

• For structuring wooden and other surfaces with feed speeds of up to 30 m/min.

• For smoothening filler and lacquered sur-faces.

For versatile applications the use of a brush machine is indispensable. Here are some examples: