TB HIV Indonesia

download TB HIV Indonesia

of 44

Transcript of TB HIV Indonesia

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    1/44

    Masalah TB/HIV:Diagnosis danPengobatan

    International Standard 8, 12, 13

    dr. Yunita Arliny, M. Kes., Sp. P

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    2/44

      ISTC Training Modules 2008

    Tujuan: 

    Mengenal faktor risiko, tanda dan gejala suspek infeksi HIVdan ko-infeksi TB/HIV

    Mengetahui kapan perlu dilakukan uji HIV bagi pasien ygdiduga atau diketahui menderita TB

    Menjelaskan manifestasi klinis TB pada pasien HIV danmanifestasi klinis HIV pada pasien TB

    Melakukan evaluasi diagnosis TB yg tepat pada pasien HIV(atau berisiko HIV) dan evaluasi diagnosis HIV pada pasienTB

    Menjelaskan efek pengobatan antiretroviral (ART) dan terapikotrimoksasol (CPT) terhadap TB/HIV

    Menjelaskan kapan dapat terjadinya immune reconstitutioninflammatory syndrome (IRIS)

    Infeksi Tuberkulosis dan HIV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    3/44

      ISTC Training Modules 2008

    Koinfeksi TB/HIV

    International Standard 8, 12, 13

    Topik bahasan Interaksi TB/HIV

    Tanda dan gejala suspek HIV

    TB ekstra paru

    Kolaborasi TB/HIV

    Regimen TB untuk TB/HIV

    Terapi antiretroviral (ART) dan OAT pada

    TB/HIV Terapi pencegahan infeksi opportunistik

    dengan kotrimoksasol (CPT)

    Overlap efek samping obat

    Immune reconstitution inflammatorysyndrome (IRIS)

    Masalah kepatuhan pengobatan

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    4/44

      ISTC Training Modules 2008

    Prevalensi HIV di Asia

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    5/44

      ISTC Training Modules 2008

    Perkiraan HIV di Jakarta

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    6/44

      ISTC Training Modules 2008

    Kematian TB dan HIV

    HIV/AIDS : penyakitmenular yang palingmematikan di dunia

    TB urutan kedua

    TB merupakanpenyebab kematianutama bagipenderita HIV diseluruh dunia

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    7/44  ISTC Training Modules 2008

    TB meningkatkan progresifitas HIV

    Penderita TB dengan HIV sering mempunyaiviral loads HIV yang tinggi

    Penurunan imunitas lebih cepat, danpertahanan hidup bisa lebih singkat walaupunpengobatan TB berhasil

    Penderita TB/HIV mempunyai kemungkinan

    hidup lebih singkat dibanding penderita HIVyg tidak pernah kena TB

     ART menurunkan tingkat kematian pada

    pasien TB/HIV

    Efek TB terhadap progresifitas Infeksi HIV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    8/44  ISTC Training Modules 2008

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    9/44  ISTC Training Modules 2008

    Dugaan Infeksi HIV

    Pertanyaan: Kapankah anda harusmenduga dan melakukan uji HIV?

    Dimana - Di daerah dg prevalensi tinggi

    Siapa - Kelompok orang dg risiko tinggi

    Bgmn - Keluhan tanda/ gejala yg

    menimbulkan dugaan HIV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    10/44  ISTC Training Modules 2008

    Kapan menduga HIV

     Daerah dengan prevalensi tinggi:

    Sub-Sahara Afrika

    Indonesia ; beberapa daerah tertentu di:

    Papua, Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat, Bali,

    Kepri, Kalimantan Barat, Jawa Tengah danSumatra Utara

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    11/44

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    12/44  ISTC Training Modules 2008

     Riwayat

    • Sexually transmitted infections 

    • Herpes zoster (shingles)

    • Pneumonia baru atau kambuh

    • Infeksi bakteri yang berat

    • Gejala

    • Penurunan berat badan >10kg (atau >20% dari beratbadan)-tambahan waktu

    Diare >1 bulan• Nyeri saat menelan (odynophagia)

    • Perasaan terbakar di kaki (neuropathy )

    Gambaran Klinis suspek HIV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    13/44  ISTC Training Modules 2008

    Tanda• Bekas herpes zoster

    • Skin rash yg gatal

    Lesi kulit atau membranmukosa yg berwarnagelap atau kemerahan(Kaposi’s sarcoma)

    Limfadenopatigeneralisata

    Gambaran Klinis suspek HIV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    14/44  ISTC Training Modules 2008

    Tanda2 suspek HIV

    Tanda (lanjutan)• Oral Candidiasis

    • Oral hairy leukoplakia

    • Necrotizing gingivitis•  Aphthous ulcers (severe

    or recurrent)

    •  Angular chelitis

    • Persistent painful genitalulceration

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    15/44  ISTC Training Modules 2008

    Standard 12: Prevalensi HIV tinggi

    Di daerah dengan prevalensi HIV tinggi pada populasi umum dan daerah dengankemungkinan tuberkulosis dan infeksi HIVmuncul bersamaan,

     konseling dan uji HIV diindikasikan bagisemua pasien tuberkulosis sebagaibagian penatalaksanaan rutin.

    (1 dari 2)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    16/44  ISTC Training Modules 2008

    Standard 12: Prevalensi HIV rendah

    Di daerah dengan prevalensi HIV yanglebih rendah,

    konseling dan uji HIV diindikasikan bagi :

    • pasien tuberkulosis dengan gejaladan/atau tanda yang berhubungan denganHIV

    • pasien tuberkulosis yang mempunyairiwayat risiko tinggi terpajan HIV.

    (2 dari 2)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    17/44  ISTC Training Modules 2008

    Uji HIV

    Uji HIV dilakukan jika tersedia fasiliti

    Jika uji HIV tidak tersedia, gunakan indikator

    kecurigaan klinis untuk membantu manajemen

    penatalaksanaan penyakit dan menetapkan

    fasilitas rujukan uji setempat (hubungi fasilitas

    kesehatan setempat)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    18/44  ISTC Training Modules 2008

    Diagnosis TB pada Penderita HIV

    Tidak sama dengan gejala umum TB

    Demam dan penurunan berat badanmerupakan gejala yang penting

    Batuk bukan gejala yang umum

    Banyak variasi pada gambaran foto toraks

    Lebih banyak TB ekstra paru dan TBdisseminata

    Diagnosis diferensial lebih luas

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    19/44  ISTC Training Modules 2008

    Mungkinkah ini TB?A. Laki2 umur 53 tahun

    pasien HIV, kadarCD4(375) dgnpengobatan ARV, batuk4 minggu, turun beratbadan 5 kg dan keringat

    malam hari

    B. Laki2 umur 22 tahunpasien HIV, kadar CD4(50), kondisi menurunsejak 2 minggu, sesaknapas dan demam(tanpa batuk)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    20/44  ISTC Training Modules 2008

    Gambar Foto Toraks Tidak Khas

    Lokasi kelainan dapatterjadi dimana saja (lebihsering bagian bawah)

    Konsolidasi air-space

    Pada umumnya tidakditemukan kaviti(< 10%)

    Pada umumnya ditemukanadenopati (terutama padaanak dan HIV)

     

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    21/44  ISTC Training Modules 2008

    Gambar Foto Toraks: Early  vs Advanced  HIV

    Early  HIV(CD4 >200) Advanced  HIV(CD4

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    22/44  ISTC Training Modules 2008

    Pasien suspek TB dengan KU buruk

    Rujukan secepatnya

    memungkinkan

    Tanpa perbaikan 3-5 h

    Pengobatan antibiotik , BTA dahak

    dan Biakan, Uji HIV, Foto toraks

    BTA PositifTB

    Rujukan secepatnya

    tidak memungkinkan

    Pengobatan antibiotik, ?

    Pengobatan PCP, BTA dahak ,Biakan, Uji HIV, Foto toraks ?

    BTA Negatif

    Perbaikan 3-5 h

    Obati TB,

    pelayanan HIV jika +

    Ulang penilaian utk TB,

    pelayanan HIV jika +

    Bukan

    TB

    Ulangi penilaian utk

    penyakit lain terkait

    HIV

    Obati utk TB

    pelayanan HIV jika

    positif

    Diagnosislain,

    bukan TB

     Alur Diagnosis TB: Prevalensi HIV Tinggi

    PCP=P. jirov eci  pneumonia

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    23/44  ISTC Training Modules 2008

    Pasien dugaan TB , rawat jalan

    Sputum BTA, Uji HIV

    BTA Positif BTA Negatif

    Obati utk infeksi bakteri dan/atau PCP

    pelayanan HIV jika +, CPT

    Mungkin TB

    Ulangi

    penilaian

    utk TB

    Obati utk TB, CPTpelayanan HIV jika +

    Sputum BTA/biakan, foto

    toraks, evaluasi klinis

    Mungkin bukanTB

    Tidak ataukurangrespons

    ResponsCPT = pengobatan pencegahan kotrimoksasol

     Alur Diagnosis TB: Prevalensi HIV Tinggi 

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    24/44  ISTC Training Modules 2008

    TB/HIV : Lokasi TB Ekstraparu

    Lymph Nodes: Cervical > axillary > inguinal

    Serosal disease: pleural, pericardial

    Genitourinary tract

    Central nervous system: meningitis,tuberculoma

    Bone and joint

    Soft tissue abscesses

    Disseminated disease

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    25/44

      ISTC Training Modules 2008

    TB Ekstraparu: Diagnosis

    Prosedur Diagnostik: foto toraks, aspirasi jarum halus,

    ultrasonografi, biopsi

    Diagnosis dapat ditegakkan dengan dugaan klinis, jika

    penyakit lain dapat disingkirkan

    Pada TB Ekstraparu, perlu diperiksa apakah disertaidengan TB paru berdasarkan sputum BTA dan foto

    torak

    Pada HIV, TB ekstraparu merupakan tanda bahwa

    penyakitnya sudah lanjut (advanced )

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    26/44

      ISTC Training Modules 2008

    Koordinasi program TB-HIV diperlukan utk : Mencegah HIV pada pasien TB

    Mencegah TB pada pasien HIV

    Pemeriksaan pasien dan kontak ( untuk TB

    dan HIV )

    Koordinasi pengobatan dan penyediaan obat

    Kolaborasi TB/HIV

    TB/HIV P b t

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    27/44

      ISTC Training Modules 2008

    Untuk pasien HIV positif: Paduan OAT sama untuk pasien HIV positif

    maupun HIV negatif

    HIV berkaitan dgn kematian yang lebih tinggiselama pengobatan TB

     Angka kematian pasien TB dg BTA negatif

    lebih tinggi dari pasien TB dg BTA positif

    TB/HIV: Pengobatan(Standar 8)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    28/44

      ISTC Training Modules 2008

    Antiretroviral Therapy (ARV) mengurangiinsidens TB secara signifikan

    Penurunan

    insidens TBsetelah pemberian

     ART di daerah

    dengan sarana

    terbatas danprevalensi tinggi

    Lawn SD, et al, Am J Respir Crit Care Med , 2008;177:680-685

     ARV Memperbaiki Hasil Pengobatan

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    29/44

      ISTC Training Modules 2008

    ISTC Training Modules2008

    Semua pasien (termasuk mereka yg

    terinfeksi HIV) yg belum pernah

    diobati harus diberi paduan obat lini

    pertama yang disepakati secarainternasional menggunakan obat yang

    bioavailabilitinya sudah diketahui. 

    Fase awal seharusnya terdiri dari

    isoniazid, rifampisin, pirazinamiddan etambutol. 

    Standard 8: Pengobatan Fase Awal (1 dari 4)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    30/44

      ISTC Training Modules 2008

    Standard 8: Pengobatan

    Semua pasien (termasuk mereka yg terinfeksiHIV) yg belum pernah diobati harus diberipaduan obat lini pertama yang disepakati

    secara internasional :

    Fase awal: 2 bulan INH, RIF, PZA, and EMB• Fase lanjutan: 4 bulan INH and RIF, atau

    • 6 bulan dengan INH and EMB (kegagalanpengobatan lebih tinggi pada pasien HIV)

    • Dosis OAT seharusnya mengikuti anjuran

    Internasional

    • Kombinasi dosis tetap sangat dianjurkan

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    31/44

      ISTC Training Modules 2008

    Pada pengobatan TB/HIV perludipertimbangkan:

    • Interaksi antar obat-obat yang digunakan

    • Peran antiretroviral therapy  (ART)

    • Overlap efek samping obat

    • Immune-reconstitution inflammatory syndrome (IRIS)

    • Masalah kepatuhan pengobatan

    TB/HIV: Pengobatan

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    32/44

      ISTC Training Modules 2008

    Standard 13: TB/HIV

    Semua pasien dengan TB dan HIVseharusnya dievaluasi untuk menentukan

    perlu/tidaknya pengobatan antiretroviral

    selama pengobatan TB. Perencanaan yang tepat untuk mengakses

    obat antiretroviral, seharusnya dibuat untuk

    pasien yang memenuhi indikasi.

    (1 dari 3)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    33/44

      ISTC Training Modules 2008

    Standard 13: TB/HIV

    Mengingat kompleksnya penggunaan serentak

    obat antituberkulosis dan antiretroviral,

    konsultasi dengan dokter ahli di bidang ini

    sangat direkomendasikan sebelum mulai

    pengobatan serentak untuk infeksi HIV dan TB,tanpa memperhatikan mana yang muncul lebih

    dahulu

    Bagaimanapun juga, pelaksanaan pengobatanTB tidak boleh ditunda.

    (2 dari 3)

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    34/44

      ISTC Training Modules 2008

     ARV dan Koordinasi Pengobatan

    Kondisi setempat:

    Walaupun Standard 13 menganjurkan ARV,penggunaannya sesuai dengan kondisisetempat

    Model untuk koordinasi pengobatan TB danHIV sedang dalam perencanaan, penerapandan pengembangan

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    35/44

      ISTC Training Modules 2008

    Pengobatan TB dan ARV (ART)

    Indikasi pemberian ART pada pasien

    TB/HIV berdasarkan:

    • Status penyakit HIV (kadar CD4)

    Keberhasilan pengobatan dan paduan OATyang sedang dilakukan

    • Kepatuhan pengobatan dan efek samping

    Jika belum diobati dengan ART pada saatdiagnosis TB, keputusan untuk memulai ART didasarkan faktor2 berikut.

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    36/44

      ISTC Training Modules 2008

    Kapan Memulai Antiretroviral Jika pemeriksaan CD4 tidak tersedia: 

    Gambaran klinis ART

     Adanya TB paru dan tanda HIVadvanced , atau tidak ada

    perbaikan secara klinis; adanyaTB ekstra paru

    Mulai ART begitupengobatan TB tidak

    disertai efek samping( 2  – 8 minggu OAT)

    TB paru BTA negatif, berat badanbertambah dengan pengobatan,

    tanpa tanda/gejala HIV advanced

    Mulai ART setelahOAT fase intensif

    selesaiTB paru BTA positif, berat badanbertambah dgn pengobatan, tanpatanda/gejala HIV advanced

    Tunda ART sampaipengobatan TBselesai

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    37/44

      ISTC Training Modules 2008

    Jika pemeriksaan CD4 tersedia :

    Terapi ARV

    Tidak Ya

    CD4 350

    Mulai ARVsetelah OATdapatditoleransi(2  – 8 w)

    Mulai OAT

    Mulai ARVsetelahOATselesai

    Selesaikan OAT jika VL > 55,000mulai ARV

    Lanjutkandenganpenyesuaiandosis

    Ob t ARV di I d i

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    38/44

      ISTC Training Modules 2008

    Obat ARV di Indonesia

    Nama Generic Grup Nama Merek

    Zidovudine/AZT NRTI Zidovex, Antivir

    Lamivudine/3TC NRTI Hiviral

    Stavudine NRTI Stavir, Zerit

    Didanosine NRTI Videx

    Nevirapine NNRTI Neviral

    Nelfinavir PI Nelvex

    Efavirenz/EFZ NNRTI Stocrin

    Zidovudine + Lamivudine Duviral

    Stavudine + Lamivudine Coviro-LS3*

    Stavudine + Lamivudine + Nevirapine Triomune, GPOVir

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    39/44

      ISTC Training Modules 2008

    Standard 13: TB/HIV

    Pasien TB dan infeksi HIV seharusnyadiberi kotrimoksasol sebagai pencegahan

    infeksi lainnya.

    Semua pasien TB yang positif HIV seharusnya

    menerima Terapi Pencegahan Kotrimoksasol

    (CPT) tanpa peduli jumlah CD4, paling tidak

    selama dalam pengobatan TB.CPT dianjurkan untuk semua pasien dengan

     jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/mm3[Anjuran WHO]

    (3 dari 3)

    Ef k S i OAT/ARV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    40/44

      ISTC Training Modules 2008

    Efek Samping OAT/ARV

    Efek Samping OAT ARV

    Skin rash PZA, RIF, INH

    Nevirapine

    Efavirenz

     Abacavir

    Mual,

    muntah

    PZA, RIF, INH

    Zidovudine

    Ritonavir

     Amprenavir Indinavir

    Burman et al, Am J Respir Crit Care Med  2001

    Ef k S i OAT/ARV

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    41/44

      ISTC Training Modules 2008

    Efek Samping OAT ARV

    Hepatitis PZA, RIF, INH

    Nevirapine

    Protease

    inhibitors IRIS

    (dgn hepatitiskronik)

    Leukopenia,anemia

    RIF  Zidovudine

    Efek Samping OAT/ARV

    Burman et al, Am J Respir Crit Care Med  2001

    IRIS

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    42/44

      ISTC Training Modules 2008

    IRISImmune Reconstitution Inflammatory Syndrome 

    (IRIS) Perburukan klinis pada saat respons yang baik

    terhadap ART

    Reaksi paradoksal dimana kondisi menjadi lebihparah saat respon ART baik

     Waktu timbulnya IRIS • Umumnya dalam 6 minggu pertama pemberian ART (sering

    dalam waktu 2 –3 minggu, tapi dapat juga beberapa bulansetelah memulai ART)

    Rujuk ke spesialis jika menduga IRIS

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    43/44

  • 8/17/2019 TB HIV Indonesia

    44/44