Syndrome Menopause
-
Upload
blinkbumbum -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of Syndrome Menopause
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
1/15
SYNDROME KLIMAKTERIUM
(SKENARIO 5 2007)
SKENARIO
STIMULUS 1
Mrs. Yati, 49 years old, comes to polyclinics with chief complain irregular
periods (amenorrhea sometimes hypermenorrhae) since 1 year ago. She went
through the menarche at the age of 12 years and always had regular menstrual
cycles until 2 years ago. She has 3 children, all delivered normally and now all her
children are teens. She had tugal ligation after the youngest children born. She has
an experience of hot flushes and vaginal dryness. She has no history of anychronic disease before. You act as the doctor in polyclinics and be pleased to
analyse this case.
STIMULUS 2
In the examination findings :
Height 150 cm, weight 63 kg, blood pressure : 100/60 mmhg, pulse 70x/m, RR
16x/m
Palpebral conjunctival do not looked pale
External examination : abdomen flat, symmetric, souffl, uterine fundal not
palpable, there is no mass, no pain tenderness and no free fluid sign.
Internal examinationSpeculum examination : portio not livide, external os closed, fluxus (+) blood not
active, there are no cervical erotion, laceration or polyp, uterine size about normal,
firm, mobile, no tenderness, both adnexa and parametrium within normal limit.
Laboratory examination : routine blood and urine within normal limits.
STIMULUS 3
Histopathology result : PAP Smear : - there were no precancerons cells
Hormonal pattern estrogenic smearUSG : internal genital normal
I. IDENTIFIKASI MASALAH1. Ny. Yati (49 tahun), mengeluh periode menstruasi yang irregular
(amenorrhea dan terkadang hipermenorrhea) sejak 1 tahun yang lalu.
2. Dia menarche sejak usia 12 tahun dan memiliki siklus menstruasi yangnormal sampai sejak 2 tahun yan lalu.
3. Dia memiliki 3 anak yang lahir secara normal dan dia telah menjalaniligasi tuba setelah melahirkan anak yang ketiga.
4. Dia juga merasakan kadang-kadang semburan panas dan vaginanya terasakering.
5. Pemeriksaan fisik (lihat stimulus II)
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
2/15
II. ANALISIS MASALAH1. Bagaimana siklus menstruasi yang normal?2. Apakah penyebab periode menstruasi yang irregular pada kasus??
Bagaimana mekanismenya?
3. Apa hubungan usia dengan periode menstruasi yang irregular?4. Apakah makna klinis dari riwayat menarche saat berusia 12 tahun dan
siklus yang normal hingga 2 tahun yang lalu?
5. Apakah hubungan riwayat kehamilan Ny. Yati dan riwayat ligasi tubanyadengan keluhan utama?
6. Apakah indikasi, kontraindikasi, dampak, dan metode dari tuba ligasi?7. Apakah penyebab dari semburan panas dan vagina terasa kering?
Bagaimana mekanismenya?
8. Apakah hubungan dari semburan panas dan vagina terasa kering dengankeluhan utamanya?
9. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaanginekologi?
10.Apa saja diagnosis banding dari kasus ini?11.Bagaimana penegakan diagnosis dari kasus ini?12.Apa diagnosis kerja pada kasus?13.Apa saja tatalaksana dari kasus ini?14.Apa saja komplikasinya?15.Bagaimana prognosisnya?16.Apa kompetensi dokter umum jika menghadapi kasus seperti ini?
III.HIPOTESISNy. Yati, 49 tahun, dengan periode menstruasi yang irregular mengalami
Sindroma klimakterium.
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
3/15
IV.SINTESIS Anatomi Organ Reproduksi Wanita
Siklus Menstruasi Normal1. Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari.2. Waktu keluarnya darah haid 2-8 hari3. Volume berkisar 20-60 ml per hari
Fisiologi MenstruasiEstrogen ke dalam folikel umpan balik (+) sel-sel granulosamembentuk reseptor-reseptor FSH lebih banyak FSH + Estrogen
memacu reseptor LH sel-sel granulosa sebenarnya proliferasi sel-sel teka
folikular dan peningkatan sekresi folikular satu folike tumbuh melebihi
yang lain peningkatan LH dan FSH pembengkakan pada folikel dan
sel-sel teka eksterna melepaskan enzim proteolitik pecah folikel
evaginasi ovum sel-sel granulose dan teka membentuk korpus luteum
sekresi progesterone dan estrogen epitelisasi endometrium tidak terjadi
pembuahan involusi korpus luteum involusi endometrium nekrosis
lapisan endometrium terutama pada bagian vascular terlepas dari stratum
basale perdarahan.
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
4/15
Jenis-jenis kelainan menstruasi1. Oligomenorea : Siklus haid >35 hari tetapi tidak sampai >90 hari.
Merupakan anovulasi
2. Polimenorea : Siklus haid
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
5/15
3. PenyebabAdanya gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (otak-indung telur
rahim)
4.Hubungan timbulnya PUD dengan perubahan hormonal yang terjadi
pada usia 49 tahun :Penurunan jumlah folikel dan penurunan sensitivitas ovarium terhadap FSH
dan LH proses ovulasi terganggu siklus haid yang tidak teratur.
Amenore dan Hipermenore1. Amenore sekunder adalah bila seorang wanita usia reproduksi yang
pernah mengalami haid, tiba-tiba haidnya berhenti untuk sedikitnya 3
bulan berturut-turut. Penyebabnya adalah gangguan pada organ-organ
yang terlibat pada proses menstruasi, yaitu hipothalamus-hipofisis,
ovarium, dan uterus.
2. Hipermenore adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, ataulebih lama dari normal. Ganti pembalut hingga 5-6 kali per hari, lama
perdarahan 6-7 hari. Sebab kelainan terletak pada kondisi dalam uterus
misalnya mioma uteri, hipoplasia uterus, radang panggul, kelainan darah,
polip, gangguan pelepasan endometrium biasanya dapat terjadi diikuti
dengan gangguan pertumbuhan endometrium dan gangguan pelepasan
saat haid.
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
6/15
Hubungan terjadinya Amenorrea dan Hipermenore dengan Usia 49 tahun1. Usia Ny. Yati adalah 49 tahun. Pada usia lanjut, sering dijumpai sindroma
menopause yang berkaitan dengan masa klimakterium. Klimakterium
adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal
senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Pada masa ini ditandai
dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetative. Keluhan ini
disebabkan oleh menurunnya fungsi ovarium.
2. Secara endokrinologis, masa yang dialami Ny. Yati ditandai oleh turunnyakadar esterogen dan meningkatnya pengeluaran gonadotropin. Gambaran
klinis dari defisiensi esterogen dapat berupa gangguan neurovegetatif,
gangguan psikis, gangguan somatic dan gangguan siklus haid. Dengan
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
7/15
terganggunya siklus haid, akan membuat periode haid (menstruasi) ny. Yati
menjadi tidak teratur.
Hubungan haid pertama 12 tahun dengan menstruasi tidak teratur1. Ny. Yati mengalami haid pertama pada usia 12 tahun. Ini artinya periode
haid pertamanya normal. Haid pertama disebut menars (menarche) dan
biasanya rata-rata terjadi pada umur 11-13 tahun. (Sarwono, 2008).
2. Dalam kasus ini menstruasi yang tidak teratur bukanlah disebabkan olehkelainan atau penyakit. Melainkan ini adalah siklus normal dari seorang
wanita yaitu memasuki masa pramenopause. Jadi tidak ada hubungan
antara haid pertama pada umur 12 tahun dengan menstruasi tidak teratur.
Hot Flushes dan Vaginal Dryness
Hubungan menarche dan menopauseMakin dini menarche terjadi, makin lambat menopause timbul; sebaliknya
makin lambat menarche terjadi, makin cepat menopause timbul.
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
8/15
Riwayat ligasi tubaLigasi tuba adalah pemotongan dan pengikatan atau penyumbatan tuba
falopii (saluran telur dari ovarium ke rahim).Ligasi tuba dapat menyebabkan SPLT (Sindrom Pasca Ligasi Tuba), hal
ini dikarenakan beberapa teori, yaitu :
Ligasi tuba menghancurkan suplai darah ke ovarium Beberapa tipe prosedur sterilisasi tuba beresiko
terhadap timbulnya endometriosis
Peningkatan tekanan darah pada arteri ovariummenyebabkan ketidakseimbangan estrogen-
progesteron
Interpretasi hasil pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Kasus Normal Interpretasi
TB 150 cm
BB 63 kg
BMI = 28 kg/m2
BMI = 18,5-24,9 kg/m2
Overweight
(BMI 25-29,9 kg/m2)
BP 100/60 mmHg 120/80 mmHg Hipotensi
PR 70 x/mnt 60-100 x/mnt Normal
RR 16 x/mnt 16-24 x/mnt Normal
Conjuctiva palpebra normal - Normal
Pemeriksaan luar
Abdomen datar, simetris dan lemas - Normal
Fundus uteri tidak teraba - Normal
Tidak ada massa, nyeri, dan tidak
ada tanda cairann bebas
- Normal
Pemeriksaan dalam
Portio tidak livid - Normal
OUE tertutup - Normal
Fluxus (+) darah tidak aktif Fluxus (-) Perdarahan sudah
berhenti hanya
kelihatan sisa-sisa
gumpalan perdarahanTidak ada erosi, polip, laserasi - Normal
Sondase: uteri anteflexi 7 cm 7-7,5 cm Normal
Pemeriksaan bimanual
Serviks kanal
OUE tertutup - Normal
Ukuran uteri normal, kenyal,
mobile
- Normal
Adnexia parametrium normal - Normal
Pemeriksaan lab - Normal
PA
Pap smear : tidak ada sel prakanker - Normal, tidak ada
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
9/15
keganasan
Hormonal pattern : estrogen smear Ovarium masih
memproduksiestrogen atau
mungkin juga dari
glandula suprarenal
USG normal - Normal
Penegakan DiagnosisAnamnesis
1. Usia : 49 tahun2. Gejala klinis : haid yang tidak teratur sejak 2 tahun belakangan,
adanya amenorrhae dan hipermenorrhae
3. Gejala tambahan : terdapat wajah yang memerah (hot flashes) dankekeringan pada vagina
4. Riwayat ligasi tubaPemeriksaan fisik
1. Status generalis (vital sign)2. Pemeriksaan ginekologi (external, internal, dan bimanual)
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium (CBC, urinalisis, serum HCG)2. Kadar hormone tiroid, estrogen, FSH, dan LH3. USG4. Papsmear
Diagnosis BandingDiagnosis Banding Penyingkiran
Kehamilan Tidak terdapat pembesaran uterus, portio tidak livide,
fundus tidak teraba
Kanker cerviks Pap smears tidak ditemukan sel prekanker
Tumor ovarium Adneksa dan parametrium normal, tidak teraba masaadi abdomen
Penyakit sistemik (seperti
misalnya DM)
Tidak ditemukan riwayat penyakit kronik
Kelainan organic (polip,
erosi, laserai porsio)
pemeriksaan ginekologi dalam tidak ditemukan polip,
erosi, laserai porsio.
Perdarahan tidak akan berhenti,walaupun berhenti
beberapa hari kemudian pasti akan terjadi perdarahan
banyak lagi. Pada kasus perdarahan tidak aktif
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
10/15
Diagnosis KerjaSindroma Klimakterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi,
berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun. Masa
ini ditandai dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Keluhan tersebut terutama disebabkan oleh menurunnya fungsi ovarium.
Gejala menurunnya fungsi ovarium adalah henti haid pada seorang wanita yang
dikenal sebagai menopause. Kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause
disebut masa pramenopause, sedangkan kurun waktu 3-5 tahun setelah
menopause disebut sebagai masa pasca menipause. Masa premenopause,
menopause dan pascamenopause dikenal sebagai masa klimakterium
sedangkan keluhan-keluhan yang terjadi pada masa tersebut disebut sebagai
sindrom klimakterik.
Etiologi
Perubahan pada ovarium seperti : sklerosis pembuluh darah, berkurangnya
jumlah folikel, dan menurunnya sintesis hormon steroid seks .
Epidemiologi
Keadaan ini terjadi pada 5 10% pada wanita dengan usia reproduksi
wanita yaitu pada menarche dan menopause karena pada usia ini sering terjadigangguan fungsi ovarium. Dilaporkan lebih dari 50% terjadi pada masa
premenopause (usia 4050 tahun), sekitar 20% terjadi pada masa remaja, 30%
terjadi pada pada usia reproduktif serta cenderung terjadi pada wanita dengan
gangguan instabilitas emosional.
Gejala Klinis
Perubahan pola haid Siklus menjadi pendek (2-7 hari) : Siklus memanjang Haid tak teratur Perubahan bentuk perdarahan Mula-mula banyak (akibat siklus anovulatoar) kemudian menjadi
sedikit
Spotting Perdarahan yang banyak, lama atau perdarahan intermenstrual
Ketidakstabilan vasomotor Hot flushes
Hot flashes merupakan sensasi mendadak terhadap rasa panas,
berkeringat dan kemerahan yang lebih sering terjadi pada muka,
leher dan dada. Hot flushes selama perimenopause, temperatur jari-
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
11/15
jari mengalami peningkatan kira-kira 3,1 0,30C dan peningkatan
ini menetap untuk selama lebih kurang 44 menit. Mekanisme
terjadinya hot flushes ini belum diketahui secara lengkap.Meskipun terjadi perubahan dalam termoregulasi, imunoreaktif
neurotensin, katekolamin dan LH semuanya ditemukan selama hot
flushes, penurunan estradiol merupakan faktor yang lebih
dipercaya.
Keringat malam Gangguan tidur Depresi Irritabilitas Perubahan mood Kurang konsentrasi, pelupa. Gangguan seksual Vaginismus Sindroma urogenital Gejala-gejala somatik
Sakit kepala Pembesaran mammae dan nyeri Palpitasi Pusing
Endokrinologi Klimakterium
Patofisiologi
Pramenopause Pascamenopause Senium
Insufisiensi korpus
luteum
Kegagalan korpus
luteum
Kegagalan korpus
luteum
Dominansi
estrogen
Kekurangan
estrogen
Estrogen
rendah
Peningkatan ringan
gonadotropin
Peningkatan berat
gonadotropin
Normalisasi
gonadotropin
Gejala
Infertilitas
Gangguan
perdarahan
Distonia vegetatif Atrofi
Involusi
Menopause
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
12/15
Wanita pramenopause
Penurunan fungsi
ovarium
Kemampuan ovarium
merespons rangsangan
gonadotropin
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
13/15
Penatalaksanaan Medikamentosa PUD anovulatoir
Obat Dosis Maksud
Pil kontrasepsi Etinil estradiol 2035
mcg + progestin
monofasik tiap hari
Pil 35 mcg 24 kali
sehari selama 57 hari
sampai perdarahan
berhenti dan diikuti
dengan penurunan
secara bertahap sampai
1 pil 1 kali perhari dan
dilanjutkan dengan
pemberian pil
kontrasepsi selama 3
siklus
- Mengatur siklus
haid
- Kontrasepsi
- Mencegah
hiperplasia
endometrium
Penatalaksanaan
perdarahan yang banyak
namum tidak bersifat
gawat darurat
Progestin :
Medroxyprogesteron
asetat (Provera,
Prothyra)
510 mg / hari selama
510 hari setiap bulan
- Mengatur siklus
haid
- Mencegah
hiperplasia
endometrium
Untuk mengehentikan perdarahan/gangguan haid pada wanita PUD dapat
diberikan tablet kombinasi estrogen dan progesteron 2 kali/hari, selama 3 hari
berturut-turut.
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
14/15
Contoh sedan estrogen yang dapat digunakan adalah estrogen konjugasi 0,625-
1,25 mg atau estradiol valerianat 2 mg, sedangkan contoh sedan progesteron
adalah medroksi progesteron asetat 5-10 mg, didrogesteron 5-10 mg/hariatau linestrenol 5 mg.
Penanganan PUD tergantung pada penyebab dari perdarahan dan usia pasien.
1. Pada umumnya langkah awal untuk penanganan PUD adalah denganmenggunakan kontrasepsi oral untuk menyeimbangkan hormone
estrogen dan progesterone. Kontrasepsi oral sangat efektif pada wanita
adolescence.
2. NSAIDs (nonsteroidal anti-inflammatory drugs), seperti Naprosyn danMotrin, juga digunakan untuk pengobatan PUD
3. Selain terapi hormonal, pembedahan dapat dilakukanKuretase dan dilatasi dapat mengurangi gejala dari PUD.Hysterectomy dapat dilakukan dengan syarat pasien sudah
mendapatkan anak yang cukup. Saat ini hysterectomy digunakan
untuk menangani PUD, setelah metode yang lain gagal
4. Pemberian besi yang cukup sangat dibutuhkan untuk mengurangiresikoanemia.
Tindakan alternatif
1. Perbaikan nutrisi untuk pemulihan kondisi, bagi kasus-kasus selaianyang disebabkan oleh uterine fibroids, endometrial polyps,
endometriosis, atau cancer.
2. Suplementasi besi (100 mg per hari) tidak hanya untuk mencegahanemia, tetapi juga untuk menggantikan perdarahan menorrhagia pada
beberapa wanita.
3. Diet suplemen yang dianjurkan antara lain: vitamin A dan C. Vitamin C memperbaiki kapiller darah dan juga
membantu penyerapan besi.
Vitamin E dan suplemen bioflavonoid juga dianjurkan. Vitamin Edapat membantu mengendalikan aliran darah, dan bioflavonoids
membantu menguatkan kapiller.
Vitamin K diketahui berperan dalam pembekuan darah dan sangatmembantu pada kondisi dimana perdarahan hebat disebabkan olehgangguan pembekuan darah.
Pencegahan:
Olahraga teratur
Hindari makan makanan yang merangsang hot flushes, seperti makanan pedas,
kafein, alcohol
Memakan makanan yang rendah lemak dan rendah kolesterol
Diet kalsium yang adekuat, untuk menghindari osteoporosis.
Penanganan Menopause
Terapi Estrogen
-
8/3/2019 Syndrome Menopause
15/15
Terapi estrogen digunakan untukhot flushes. Estrogen juga dapat membantu
dalam mengatasi ketidaknyamanan pada vagina
Wanita yang menggunakan terapi estrogen beresiko untuk : Batu kandung kemih Peningkatan kadar trigliserida Kekeringan vagina dan nyeri saat koitus
Komplikasi Menopause adalah proses fisiologis pada wanita normal. Komplikasi
paling sering dari menopause antara lain:
Osteoporosis Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu
mengontrol regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masamenopause, hormon estrogen produksinya sehingga menyebabkab
tulang menjadi mudah keropos. Tulang menjadi lemah dan mudah
patah
Penyakit jantung. Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan berat badan yang mengakibatkan peningkatan risiko untuk
penyakit jantung dan pembuluh darah
PrognosisDubia ad bonam
Kompetensi Dokter Umum2A: Observasi untuk perdarahannya