STUDY LITERATURE REVIEW TENTANG IMPLEMENTASI SIMRS …
Transcript of STUDY LITERATURE REVIEW TENTANG IMPLEMENTASI SIMRS …
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 157
STUDY LITERATURE REVIEW TENTANG IMPLEMENTASI
SIMRS PADA UNIT KERJA REKAM MEDIS RAWAT JALAN
DENGAN METODE HOT-HIT
Tri Wulandari
1 Deni Maisa Putra
2
1. Student D3 Medical Record and Health Information STIKES Dharma
Landbouw Padang, West Sumatra, Indonesia;
email: [email protected]
2. Lecturer at STIKES Dharma Landbouw Padang, West Sumatra, Indonesia;
email: [email protected]
ABSTRAK SIMRS merupakan suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat dan merupakan bagian dari
Sistem Informasi Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana Implementasi SIMRS Pada Unit Kerja Rekam Medis Rawat Jalan
Dengan Metode HOT-Fit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi literatur untuk menelaah jurnal mengenai implementasi SIMRS pada unit
kerja rekam medis rawat jalan dengan metode hot-fit, pengumpulan data yang
digunakan yaitu menggunakan data sekunder dan dianalisis secara deskriptif
yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang ada, analisa data
dilakukan dengan mencari kesamaan, ketidaksamaan, pandangan, ringkasan
terhadap beberapa penelitian. Hasil dari 9 jurnal studi literatur bahwa dalam
pelaksanaan SIMRS belum berjalan lancar. Hal ini disebabkan SIMRS yang
diterapkan oleh rumah sakit dianggap kurang diperhatikan pihak terkait dan
belum mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan SIMRS dengan baik
seperti banyaknya petugas yang belum memahami dan mengerti, ini dikarenakan
belum adanya dukungan, pengawasan dan evaluasi dari manajemen serta
teknologi yang belum berjalan secara maksimal. Pada penelitian ini adalah
SIMRS belum berjalan lancar karena petugas yang belum memahami dan
mengerti dalam pelaksanaan SIMRS. Diharapkan dukungan, pengawasan, dan
evaluasi dari manajemen secara khusus kepada petugas karna sangat penting dan
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan SIMRS.
KataKunci : Implementasi SIMRS, Metode HOT-Fit, Rekam Medis ABSTRACT
SIMRS is a communication information technology system that processes and integrates
the entire hospital service process flow in the form of a network of coordination,
reporting and administrative procedures to obtain accurate and accurate information
and is part of the Health Information System. The purpose of this study was to determine
how the implementation of SIMRS in the Outpatient Medical Record Work Unit with the
HOT-Fit Method. The method used in this research is a literature study to examine
journals regarding the implementation of SIMRS in the outpatient medical records work
unit with the hot-fit method, data collection used is secondary data and is analyzed
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 158
descriptively which is done by describing the facts. , data analysis is done by looking for
similarities, inequalities, views, summaries of several studies. The results of 9 literature
study journals show that the implementation of SIMRS has not run smoothly. This is
because the SIMRS implemented by the hospital is considered to be under-paid attention
to related parties and has not prepared everything related to SIMRS properly, such as
many officers who do not understand and understand, this is because there is no support,
supervision and evaluation from management and technology that has not yet been
implemented maximally. In this study, the SIMRS was not running smoothly because the
officers did not understand and understand the implementation of SIMRS. It is hoped that
the support, supervision and evaluation of management in particular to officers because
it is very important and the technology is in accordance with the needs to support the
implementation of SIMRS.
Keywords: SIMRS Implementation, HOT-Fit Method, Medical Records
PENDAHULUAN
Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap.
Indikator mutu rekam medis yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu
dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. Oleh sebab itu dalam mengelola rekam
medis, setiap rumah sakit selalu mengacu kepada pedoman atau petunjuk teknis
pengelolaan rekam medis yang dibuat oleh rumah sakit yang bersangkutan.
Pengelolaan rekam medis di rumah sakit adalah untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit, yaitu
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pengelolaan rekam medis
untuk menunjang mutu pelayanan bagi rumah sakit yaitu pengelolaan rekam
medis yang harus efktif dan efesian (Giyana, 2012).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1171/MENKES/PER/VI/2011 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa “Setiap rumah
sakit wajib melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit”. Sistem informasi
rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan
upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum
bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem,
mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data rumah sakit sehingga
menghasilkan informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan bagi
rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu
sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan
seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan
akurat dan merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan (Kaldian, 2015).
Terdapat lima komponen yang mendasari implementasi SIMRS yaitu
sumber daya manusia (SDM), perangkat keras (hardware), perangkat lunak
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 159
(softwere), data, dan jaringan. SDM sebagai pengguna SIMRS merupakan faktor
utama dalam penerimaan sebuah teknologi baru. Proses adopsi dalam penerapan
SIMRS merupakan bagian perilaku manusia dan menentukan kelancaran
penerapan SIMRS. Perangkat teknologi berperan pada tingkat kesulitan atau
kemudahan dalam penerapan serta manfaat bagi individu maupun organisasi,
sehingga masing-masing komponen dapat menjadi masalah dan menyebabkan
gangguan dalam inplementasi SIMRS (Suyanto, 2015).
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan merupakan bagian yang sangat
penting dalam Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Proses
pendaftaran pasien di TPPRJ merupakan kontak pertama kali antara petugas
rekam medis dengan pasien rawat jalan atau keluarganya. Oleh karena itu, baik
buruknya pelayanan di TPPRJ dapat menjadi acuan bagi pasien dalam menilai
kualitas pelayanan rumah sakit (Tominanto, 2013).
Human Organization Technology (HOT) Fit Model ini dikemukakan oleh
Yusof M.M., Paul RJ dan Stregioulas, L. K (2008), mengemukakan model
evaluasi ini memperjelas semua komponen yang terdapat dalam sistem informasi
itu sendiri. Model ini terdapat tiga komponen penting dan mendasar yang
mempengaruhi keberhasilan dalam adopsi sistem informasi. Secara umum dapat
disebutkan bahwa komponen Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan
Teknologi (Technology) adalah komponen-kompoenen penting dalam
keberhasilan penerapan Sistem Informasi.
Menurut Penelitian Hariningsih (2014), tentang “Kajian Teori Model
Penelitian Untuk Menilai Kesuksesan Dan Evaluasi Sistem Informasi Rumah
Sakit” yang menyatakan bahwa Metode evaluasi HOT-FIT ini memperjelas
semua komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri, yang pertama
yaitu manusia (human) yang menilai sistem informasi dari sisi penggunaan
(system use), yang berhubungan dengan siapa yang menggunakan, pelatihan,
pengalaman, pengetahuan, harapan, dan sikap menerima atau menolak sistem.
Kedua yaitu organisasi (organisation) yang menilai sebuah sistem dari struktur
organisasi dan lingkungan organisasi yang berhubungan dengan perencanaan,
manajemen, pengendalian sistem, dukungan manajemen, dan pembiayaan dan
ketiga adalah teknologi (technology) yang menilai dari sisi kualitas sistem,
kualitas informasi dan kualitas layanan.
Penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Husni (2019), tentang “Analisis
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (Simrs) Pada Unit Kerja
Rekam Medis Di Rsu „Aisyiyah Padang” yang menyatakan bahwa Dalam
penelitian ini didapatkan empat tema yaitu; human, organization, dan technology.
Kurangnya tanggung jawab dan kedisiplinan petugas dalam penginputan data
pasien. Dukungan manajemen diadakan pelatihan untuk meningkatkan kinerja,
kualiatas petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan dan meninjauan serta
mengevaluasi SOP dalam penerapan SIM rekam medis. Penerapan SIM rekam
medis dari segi teknologi sudah tergolong baik, walauspun dalam pelaksanaan
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 160
SIM rekam medis masih ada beberapa kendala namun selama hal tersebut tidak
terlalu urgent masih bisa diatasi. Dalam komponen teknologi di RSU‟Aisyiyah
petugas sudah berusaha untuk membuat SIM rekam medis berjalan dengan lancar.
Hal ini serupa dengan penelitian Makalalag dkk (2017), tentang “Evaluasi
Sistem Informasi Pelayanan Rekam Medis di RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang
Provinsi Sulawesi Utara dengan Pendekatan Hot Fit Model” yang menyatakan
bahwa ada ketidakcocokan antara faktor manusia, organisasi dan teknologi,
seperti pengguna sistem dengan latar belakang pendidikan yang tidak sesuai
dengan bidang rekam medis, belum adanya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pengguna, masih kurangnya perhatian dari pihak manajemen dalam
mengembangkan sistem informasi pelayanan rekam medis karena terkendala
dengan anggaran yang tersedia serta fasilitas penunjang sistem rekam medis yang
belum diperbaiki.
Pada penelitian Vadriasmi dan Putra (2020), tentang “Analisis Penerapan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di TPPRJ Menggunakan
Metode UTAUT Di RS TK.III Dr.Reksodiwiryo Padang” juga menyatakan bahwa
dalam penerapan SIMRS di TPPRJ sudah berjalan dengan lancar, dengan adanya
SIMRS di TPPRJ sangat membantu mereka dalam bekerja dan lebih efesien
waktu dari manual ke sistem. Namun dalam Penerapannya ada beberapa petugas
yang belum bertanggung jawab dan disiplin dalam penginputan data pasien. Ini
dikarenakan belum ada dukungan dan motivasi dari manajemen secara khusus
kepada petugas belum ada. Dukungan manajemen diadakan untuk meningkatkan
kinerja petugas dalam bekerja. Penerapan SIMRS di TPPRJ dari segi teknologi
sudah tergolong baik, walaupun masih ada kendala namun masih bisa diatasi.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan “Studi
Literatur Tentang Implementasi SIMRS Pada Unit Kerja Rekam Medis
Rawat Jalan Dengan Metode Hot-Fit”.
METODE DAN MATERIAL
Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang dianalisis dengan metode kajian
literature reiew. Objek dalam penelitian ini adalah SIMRS pada unit kerja rekam
medis rawat jalan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data
sekunder yang merupakan data pendukung yang bersumber dari berbagai
literature maupun referensi-referensi yang ada. Analisis data juga dilakukan
dengan menggunakan teknik review literatur diantaranya mencari kesamaan
(compare), cari ketidaksamaan (contrast), beri pandangan (critize), bandingkan
(synthesize), dan ringkasan (summarize).
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 161
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian didapatkan berdasarkan studi literatur dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Menelaah Komponen Human (Manusia)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tona Doli Silitonga (2019)
tentang pelaksanaan sistem informasi manajemen rumah sakit didapatkan hasil
human (manusia) masih kurang dilihat dari segi kualitasnya, karena banyak yang
kurang memahami dan mengerti, menginput data pasien belum tertib, masih
menunda-nunda, kurangnya tenaga yang memiliki keahlian, keengganan untuk
menggunakan sistem dan peningkatan kualitas tenaga disetiap instalasi dengan
cara memberikan pelatihan SIMRS.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Husni (2019) tentang
analisis implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada
unit kerja rekam medis didapatkan hasil Proses penginputan data pasien belum
adanya kedisiplinan dan tanggung jawab petugas, beban kerja petugas yang tidak
sebanding dengan jumlah pasien, petugas sudah sesuai dengan pendidikan dan
belum adanya pelatihan penggunaan sistem.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Darmawan dkk (2020)
tentang evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan
metode hot-fit didapatkan hasil Indikator dari aspek manusia dikategorikan baik
telah melaksanakan SIMRS, memudahkan petugas dalam membantu mengelolah
informasi dan petugas telah mengikuti pelatihan untuk menggunakan SIMRS.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thenu dkk (2016) tentang
evaluasi sistem informasi manajemen puskesmas guna mendukung penerapan
sikda generic menggunkan metode hot-fit didapatkan hasil penggunaan sistem
masih kurang, karena kurangnya pelatihan dan tidak ada prosedur penggunaan,
kepuasan pengguna hanya dirasakan oleh operator sebaliknya pengguna SIMPUS
level tengah dan atas tidak puas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Makalalag dkk (2017) tentang
evaluasi sistem informasi pelayanan rekam medis dengan pendekatan hot-fit
didapatkan hasil SDM yang sesuai bidang keilmuan masih kurang dalam segi
jumlah, sehingga pemberdayaan tenaga yang tidak sesuai mengakibatkan beban
kerja bertambah serta pengetahuan dan keterampilan pengguna sistem masih perlu
ditingkatkan dengan mengikuti pelatihan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Darmawanti dan Idawati (2019)
tentang analisis kualitas sistem informasi manajemen rumah sakit didapatkan hasil
jumlah SDM memadai kecuali programmer, tidak ada pengadaan pelatihan rutin
untuk meningkatkan kompetensi SDM, ketidakdisiplinan petugas, petugas
melalaikan tanggung jawabnya dan tidak adanya reward.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Murnita dkk (2016) tentang
evaluasi kinerja sistem informasi manajemen farmasi dengan pendekatan hot-fit
model didapatkan hasil aspek human kurang baik (55%) Dalam pengoperasian
sistem informasi farmasi petugas kurang terampil dalam penginputan data obat,
tidak adanya pelatihan, petugas farmasi sulit dalam menghubungi petugas SIM
untuk pembatalan nota di sistem.
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 162
2. Menelaah Komponen Organization (Organisasi)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Husni (2019) tentang
analisis implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada
unit kerja rekam medis didapatkan hasil aspek organisasi dalam pelaksanaan SIM
rekam medis belum berjalan lancar, tidak adanya reward atau penghargaan kepada
petugas, belum adanya evaluasi dan SOP dalam penerapan SIM rekam medis.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Darmawan dkk (2020)
tentang evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan
metode hot-fit didapatkan hasil dari aspek organisasi sudah cukup baik dapat
memenuhi indikator dari organisasi bahwa disetiap unit selalu dilakukan
pengawasan SIMRS, dari pihak kader/rekam medik melakukan pengawasan
sehingga tidak terjadi hambatan dalam pengumpulan data SIMRS.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thenu dkk (2016) tentang
evaluasi sistem informasi manajemen puskesmas guna mendukung penerapan
sikda generic menggunkan metode hot-fit didapatkan hasil jumlah personil
operator data di tiap ruangan sudah cukup, penanggung jawab SIMPUS sudah
ditentukan yang akan bertugas mengevaluasi kinerja masing-masing ruangan,
tidak ada monitoring khusus, anggaran belum dapat mengatasi kebutuhan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Makalalag dkk (2017) tentang
evaluasi sistem informasi pelayanan rekam medis dengan pendekatan hot-fit
didapatkan hasil secara umum organisasi mendukung sistem informasi pelayanan,
walaupun masih terdapat kekurangan dalam beberapa hal seperti untuk
pengembangan unit rekam medis belum jelas berkaitan dengan masalah dana,
dukungan dari manajemen masih kurang.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Murnita dkk (2016) tentang
evaluasi kinerja sistem informasi manajemen farmasi dengan pendekatan hot-fit
model didapatkan hasil aspek organisasi kurang baik (57,5%) Belum adanya
dukungan yang nyata dari pihak manajemen, tidak adanya SPO, tidak adanya
dukungan dari manajemen, petugas SIM yang terkadang susah dihubungi dan
tidak adanya pengawasan.
3. Menelaah Komponen Technology (Teknologi) Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Husni (2019) tentang
analisis implementasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) pada
unit kerja rekam medis didapatkan hasil dari aspek teknologi SIM rekam medis
sudah tegolong baik dan memberikan manfaat kepada petugas, walaupun ada
beberapa kendala namun hal tersebut masih bisa diatasi. Seperti jaringan
bermasalah tetapi petugas berusaha untuk membuat SIM berjalan dengan lancar.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Darmawan dkk (2020)
tentang evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan
metode hot-fit didapatkan hasil dari aspek teknologi sudah cukup baik sudah
dapat memenuhi indikator dari teknologi bahwa sudah menggunakan jaringan
yang lebih cepat dan gangguan jaringan jarang terjadi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Thenu dkk (2016) tentang
evaluasi sistem informasi manajemen puskesmas guna mendukung penerapan
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 163
sikda generic menggunkan metode hot-fit didapatkan hasil kualitas sistem
SIMPUS baik karena mudah digunakan dan cepat, kualitas informasi belum
akurat karena belum memuat keseluruhan pelayanan, kualitas layanan lambat
berkaitan dengan prosedur pendanaan dan jaringan kurang baik.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Makalalag dkk (2017) tentang
evaluasi sistem informasi pelayanan rekam medis dengan pendekatan hot-fit
didapatkan hasil informasi pelayanan rekam medis belum berjalan maksimal
karena jaringan yang kurang baik serta rusaknya jaringan LAN, petugas dan
admin memback-up data dengan menggunakan Ms.Excel dan formulir, kualitas
informasi belum sesuai dengan yang diharapkan dan kualitas layanan belum
maksimal.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Murnita dkk (2016) tentang
evaluasi kinerja sistem informasi manajemen farmasi dengan pendekatan hot-fit
model didapatkan hasil aspek technology tergolong baik (55%) hanya kurang
akuratnya data obat yang tersedia pada sistem.
4. Menelaah Komponen Net-Benefit (Manfaat)
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Andi Darmawan dkk (2020)
tentang evaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) dengan
metode hot-fit didapatkan hasil dari aspek manfaat cukup bermanfaat untuk
pengguna SIMRS, SIMRS bermanfaat untuk menunjang peningkatan pelayanan
rumah sakit serta meningkatkan kualitas pelayanan, koordinasi, efisiensi,
responsibilitas, pengawasan, cepat, tepat, akurat dan menunjang peningkatan
pelayanan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2016) tentang evaluasi
sistem informasi manajemen rumah sakit (simrs) dengan kerangka hot-fit
didapatkan hasil adanya ketidaksesuaian (mis-fit) antara teknologi dan manusia
yang berdampak pada persepsi manfaat yang kurang bagi pengguna. Faktor
penghambat tersebut antara lain simrs tidak sesuai dengan kebutuhan, persepsi
bahwa menggunakan pencatatan manual lebih mudah dan cepat, persepsi bahwa
penggunaan SIMRS menambah beban kerja dan output SIMRS dianggap belum
relevan dengan kebutuhan user.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dedy Setyawan (2016) tentang
analisis implementasi pemanfaatan sistem informasi manajemen rumah sakit
(SIMRS) didapatkan hasil SIMRS meningkatkan kualitas kinerja manajemen
karena semua unit telah menggunakan billing sistem yang membantu
pengambilan keputusan dan pelayanan. Dilihat dari efisiensi, yaitu membantu
pekerjaan menjadi lebih cepat seperti melakukan entry data serta data mudah
diperiksa dan dipertanggung jawabkan kalau terjadi kesalahan karena sistemnya
komputerisasi.
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 164
PEMBAHASAN
Dalam melakukan telaah jurnal, dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik literature review antara lain menentukan kesamaannya (compare),
menentukan ketidaksamaannya (contrast), beerikan pandangan (critize),
bandingkan (synthesize), dan ringkasan (summarize).
1. Kesamaan (compare)
1. Human (manusia)
Terdapat kesamaan 6 dari 7 jurnal yang telah dianalisis pada human
(manusia) bahwa masih banyak petugas yang kurang memahami dan mengerti
dalam pelaksanaan SIMRS seperti petugas menginput data pasien belum tertib,
petugas yang melalaikan tanggung jawabnya, keterampilan petugas yang masih
kurang, petugas yang belum sesuai dengan bidang keilmuan atau pendidikan,
ketidakpuasan petugas karna sistem belum sesuai kebutuhan, tidak adanya
pelatihan dan petugas merasa dukungan dari manajemen yang masih kurang.
2. Organization (organisasi)
Terdapat kesamaan 4 dari 5 jurnal yang telah dianalisis pada organization
(organisasi) bahwa dalam pelaksanaan SIMRS belum berjalan lancar dikarenakan
dukungan dan pengembangan dari manajemen masih kurang seperti tidak adanya
reward atau penghargaan kepada petugas, belum adanya evaluasi, SOP dan
anggaran belum dapat mengatasi kebutuhan dalam penerapan SIMRS.
3. Technology (teknologi)
Terdapat kesamaan 4 dari 5 jurnal yang telah dianalisis pada technology
(teknologi) bahwa teknologi belum berjalan secara lancar kualitas sistem yang
masih terjadi kendala seperti jaringan yang sering bermasalah, kualitas informasi
yang belum sesuai harapan dan kualitas layanan yang belum maksimal.
4. Net-Benefit (manfaat)
Terdapat kesamaan 2 dari 3 jurnal yang telah dianalisis pada net-benefit
(manfaat) bahwa SIMRS cukup bermanfaat seperti SIMRS lebih cepat, tepat,
mudah, akurat, membantu pengambilan keputusan, menunjang meningkatkan
kinerja manajemen dalam pelayanan rumah sakit.
2. Ketidaksamaan (contrast)
1. Human (manusia)
Terdapat ketidaksamaan 2 dari 7 jurnal yang telah dianalisis pada human
(manusia) seperti petugas merasakan kemudahan dalam penginputan maupun
pengolahan data, petugas yang telah sesuai dengan bidang keilmuan atau
pendidikan dan petugas mengikuti pelatihan tentang menggunakan SIMRS.
Ketidaksamaan lainnya dari 9 jurnal yang telah dianalisis didapatkan bahwa 2
jurnal tidak membahas tentang human (manusia).
2. Organization (organisasi)
Terdapat ketidaksamaan 2 dari 5 jurnal yang telah dianalisis pada
organization (organisasi) seperti adanya dukungan dari manajemen, adanya
reward, ada penanggung jawab yang bertugas mengevaluasi, jumlah personil
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 165
operator di tiap ruangan sudah cukup dan disetiap unit selalu dilakukan
pengawasan SIMRS sehingga tidak terjadi hambatan dalam pengumpulan data
SIMRS. Ketidaksamaan lainnya dari 9 jurnal yang telah dianalisis didapatkan
bahwa 4 jurnal tidak membahas tentang organization
3. Technology (teknologi)
Terdapat ketidaksamaan 2 dari 5 jurnal yang telah dianalisis pada
technology (teknologi) bahwa pada kualitas sistem, kualitas informasi dan
kualiatas layanan sudah tergolong cukup baik dan memberikan manfaat kepada
petugas seperti sudah menggunakan jaringan yang lebih cepat, gangguan jaringan
yang jarang terjadi, mudah dan cepat dalam pengoperasian SIMRS.
Ketidaksamaan lainnya dari 9 jurnal yang telah dianalisis didapatkan bahwa 4
jurnal tidak membahas tentang tecnology (teknologi).
4. Net-Benefit (manfaat)
Terdapat ketidaksamaan 1 dari 3 jurnal yang telah dianalisis pada net-
benefit (manfaat) bahwa adanya ketidaksesuaian (mis-fit) antara teknologi dan
manusia yang berdampak pada persepsi manfaat yang kurang bagi pengguna.
Faktor penghambat tersebut seperti simrs tidak sesuai dengan kebutuhan, persepsi
bahwa menggunakan pencatatan manual lebih mudah dan cepat, persepsi bahwa
penggunaan SIMRS menambah beban kerja dan output SIMRS dianggap belum
relevan dengan kebutuhan user. Ketidaksamaan lainnya dari 9 jurnal yang telah
dianalisis didapatkan bahwa 6 jurnal tidak membahas tentang net-benefit
(manfaat).
3. Pandangan (critisize) Dari analisis dan telaah beberapa jurnal, terlihat SIMRS di sebagian rumah
sakit masih banyak yang belum memenuhi kriteria yang seharusnya. Hal ini
terjadi karena manusia (human) organisasi (organization) teknologi (technology)
dan net-benefit (manfaat) yang masih terdapat kendala.
SIMRS yang telah diterapkan oleh rumah sakit dianggap kurang
diperhatikan oleh pihak yang terkait dengan SIMRS, dimana kurangnya kesadaran
terhadap implementasi SIMRS dan belum mempersiapkan segala sesuatu yang
berkaitan dengan SIMRS seperti belum adanya kebijakan yang mengatur tentang
penggunaan SIMRS untuk memberikan arahan yang jelas, banyaknya petugas
yang masih belum memahami dan mengerti dengan penggunaan aplikasi,
kurangnya dukungan dari manajemen, kurangnya monitoring dan evaluasi,
maupun teknologi yang kurang memadai sehingga kurangnya manfaat yang
dirasakan.
Diharapkan kepada seluruh pihak rumah sakit agar lebih memperhatikan
(human, organization, technology dan net-benefit) terkait dengan SIMRS yang
bertujuan agar tidak terjadinya kendala dalam pelaksanaan SIMRS. Hendaknya
pihak rumah sakit lebih memperhatikan SDM, serta monitoring dan evaluasi
terhadap pelaksanaan SIMRS karna itu akan sangat mempengaruhi proses
pelaksanaan SIMRS
4. Bandingkan (synthesize)
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 166
Menurut Murnita (2016), Penggunaan sistem yang efektif meningkatkan
kepuasan pengguna sehingga pengguna dapat mengekplorasi dan memanfaatkan
penuh filtur sistem informasi dan fungsinya, kepuasan pengguna yang lebih tinggi
kemudian motivasi atau mengarahkan pengguna untuk meningkatkan kegunaan
sistem.
Dimana hasil perbandingan dilihat dari human (manusia) bahwa masih
banyak terjadi kendala yang dirasakan dan kepuasan pengguna yang masih
kurang. Dilihat dari 7 jurnal yang di dapatkan bahwa petugas menginput data
pasien belum tertib, petugas yang melalaikan tanggung jawabnya, keterampilan
petugas yang masih kurang, petugas yang belum sesuai dengan bidang keilmuan
atau pendidikan, ketidakpuasan petugas karna sistem belum sesuai kebutuhan,
tidak adanya pelatihan dan petugas merasa dukungan dari manajemen yang masih
kurang.
Menurut Pramasti (2014), budaya kerja yang baik serta adanya dukungan
dan kerjasama dari pihak manajemen yang membuat sistem informasi dapat
berjalan dengan baik.
Dimana hasil perbandingan dilihat dari organization (organisasi). Dilihat
dari 5 jurnal yang di dapatkan dukungan dan pengembangan dari manajemen
masih kurang seperti tidak adanya reward atau penghargaan kepada petugas,
belum adanya evaluasi, SOP dan anggaran belum dapat mengatasi kebutuhan
dalam penerapan SIMRS.
Menurut Nugraheni (2017), semakin tepat dan baik kualitas teknologi yang
diterapkan pada manusia maka akan semakin bermanfaat sebuah sistem
dikarenakan kepuasan dalam hal penggunaannya, sehingga kualitas kinerja dari
karyawan akan meningkat.
Dimana hasil perbandingan dilihat dari technology (teknologi) belum
berjalan lancar. Dilihat dari 5 jurnal yang didapatkan bahwa kualitas sistem yang
masih terjadi kendala seperti jaringan yang sering bermasalah, kualitas informasi
yang belum sesuai harapan dan kualitas layanan yang belum maksimal.
Menurut Larinse (2015), Net Benefit merupakan keseimbangan antara
dampak positif dan negatif dari pengguna sistem informasi. Net Benefit dapat
diakses menggunakan benefit langsung, efek pekerjaan, efisien dan efektifitas,
menurunkan tingkat kesalahan, mengendalikan pengeluaran dan biaya. Semakin
tinggi dampak positif yang dihasilkan semakin berhasil penerapan sistem
informasi.
Dimana hasil perbandingan dilihat dari net-benefit (manfaat) yang sudah
cukup bermanfaat. Dilihat dari 3 jurnal yang didaptkan bahwa SIMRS lebih cepat,
tepat, mudah, akurat, membantu pengambilan keputusan, menunjang
meningkatkan kinerja manajemen dalam pelayanan rumah sakit.
5. Ringkasan (Summarize) 1. Komponen human (manusia) dalam SIMRS
Dari telaah dan analisis terhadap jurnal yang penulis dapatkan sebanyak 7
jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa human (manusia) sangat berpengaruh
pada pelaksanaan SIMRS dan masih banyak kendala yang dirasakan khususnya
pada penggunaan sistem dan kepuasan pengguna. Dimana masih kurangnya
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 167
tenaga yang ahli di bidangnya, masih banyaknya petugas yang kurang memahami
dan mengerti dalam pelaksanaan SIMRS, proses penginputan data pasien yang
masih belum sesuai atau belum lengkap, petugas yang masih melalaikan tunggung
jawabnya dan petugas tidak mengikuti pelatihan tentang penggunaan SIMRS.
Hendaknya rumah sakit memonitoring, mengevaluasi serta memberikan
pelatihan guna mengetahui kekurangan SIMRS dalam memenuhi kebutuhan
pengguna karna itu akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan pelaksanaan
SIMRS yang lebih baik.
2. Komponen Organization (Organisasi) dalam SIMRS
Dari telaah dan analisis terhadap jurnal yang penulis dapatkan sebanyak 5
jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa organization (organisasi) sangat
berpengaruh pada pelaksanaan SIMRS dan masih adanya kendala. Dimana untuk
pengembangan unit rekam medis dan dukungan dari manajemen yang masih
kurang, anggaran yang belum dapat mengatasi kebutuhan, tidak adanya
monitoring atau evaluasi SIMRS, tidak adanya reward sebagai bentuk
penghargaan, dan belum adanya SOP SIMRS sehingga ini dapat memberikan
dampak pada pelaksanaan SIMRS.
Hendaknya perlu dilakukan evaluasi sebagai masukan bagi manajemen
dan perlunya strategi seperti dukungan pemimpin, kerja tim, dan komunikasi yang
efektif yang dibentuk untuk meningkatkan dalam penerapan SIMRS sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai rumah sakit.
3. Komponen Technology (Teknologi) dalam SIMRS
Dari telaah dan analisis terhadap jurnal yang penulis dapatkan sebanyak 5
jurnal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi belum berjalan secara lancar.
Dimana kualitas sistem yang masih terjadi kendala, ketersediaan sarana prasana
yang belum sesuai, masih terjadinya eror pada sistem, jaringan yang sering
bermasalah, kualitas informasi yang belum sesuai harapan dan kualitas layanan
yang belum maksimal.
Hendaknya pada kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas pelayanan
rumah sakit lebih baik lagi untuk meningkatkan data yang akurat, lengkap dan up-
todate karna berpengaruh terhadap penggunaan sistem, kepuasan pengguna dan
pelaksanaan SIMRS yang lebih baik.
4. Komponen Net Benefit (Manfaat) dalam SIMRS
Dari telaah dan analisis terhadap jurnal yang penulis dapatkan sebanyak 3
jurnal tersebut dapat disimpulkan bawah net-benefit (manfaat) SIMRS sudah
cukup bermanfaat. Dimana meningkatkan kualitas pelayanan, koordinasi,
efisiensi, responsibility, pengawasan, cepat, tepat, akurat dan menunjang
peningkatan pelayanan, membantu pekerjaan menjadi lebih cepat, seperti
melakukan enty data, dapat diperiksa dan diperiksa dan dipertanggung jawabkan
apabila terjadi kesalahan.
Oleh karena itu rumah sakit harus terus lebih memperhatikan pada setiap
komponen dalam permasalahan implementasi SIMRS Karena berjalannya sistem
dengan baik dan lancar akan berpengaruh terhadap kualitas SIMRS, kualitas
pelayanan di rumah sakit dan tercapainya tujuan yang akan dicapai oleh rumah
sakit sehingga SIMRS lebih bermanfaat.
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 168
KESIMPULAN
1. Komponen human kekurangan tenaga yang ahli di bidangnya, petugas
kurang memahami dan mengerti, proses penginputan data pasien yang
masih belum sesuai atau belum lengkap, petugas yang masih melalaikan
tunggung jawabnya dan petugas belum mengikuti pelatihan tentang SIMRS.
2. Komponen organisasi masih ada beberapa organisasi yang belum sesuai
seperti dukungan, pengawasan, pengembangan dari pihak manajemen
kurang atau tidak ada, tidak adanya reward, belum adanya evaluasi dan SOP
dalam penerapan SIMRS.
3. Komponen teknologi masih ada beberapa belum berjalan secara lancar
kualitas sistem yang masih terjadi kendala seperti ketersediaan sarana
prasana yang belum sesuai, masih terjadinya eror pada sistem, jaringan yang
sering bermasalah, kualitas informasi yang belum sesuai harapan dan
kualitas layanan yang belum maksimal.
4. Komponen manfaat SIMRS cukup bermanfaat seperti SIMRS cepat, tepat,
mudah, akurat, membantu pengambilan keputusan, menunjang
meningkatkan kinerja manajemen dalam pelayanan rumah sakit, tetapi ada
yang berpandangan lain bahwa adanya ketidaksesuaian (miss-fit) antara
teknologi dan manusia yang berdampak pada persepsi manfaat yang
kurang bagi pengguna karna adanya beberapa faktor penghambat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan Dosen
Pembimbing Bapak Ns. Deni Maisa Putra, S.Kep., M.Kep yang telah banyak
membantu memberikan saran dan masukan.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Dermawan Putra, Muhammad Siri Dangnga, M. M. (2020). Evaluasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Metode HOT FIT Di
RSUD Andi Makkasau Kota Parepare. Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(1).
Darmawanti, I. (2019). Analisis Kualitas Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Umum dr . Fauziah Bireun. 7(4).
Giyana, F. (2012). Analisis Sistem Pengelolaan Rekam Medis Rawat Inap Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Kesehatan Masyarakat.
Hariningsih, E. (2014). Kajian Teori Model Penelitian Untuk Menilai Kesuksesan
Dan Evaluasi Sistem Informasi Rumah Sakit. Manajemen Administrasi YPK
Yogyakarta.
Kaldian, F. (2015). Pentingnya Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit Generik Open Source (SIMRS GOS) Dalam Meningkatkan Mutu
Pelayanan Rumah Sakit. Ilmiah Dakwah Dan Komunikasi.
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 169
Kitchenham & Charters. (2007). Guidelines for performing Systematic Literature
Reviews in Software Engineering. https://doi.org/10.1145/1134285.1134500
Makalalag, D., Agushybana, F., & Mawarni, A. (2017b). Evaluasi Sistem
Informasi Pelayanan Rekam Medis di RSJ Prof . Dr . V . L . Ratumbuysang
Provinsi Sulawesi Utara dengan Pendekatan Hot Fit Model. 5.
Muhimmah, A. B. S. dan I. (2013). Evaluasi Faktor-Faktor Kesuksesan
Implementasi Sistem Informasi manajemen Rumah Sakit di PKU
Muhammadiyah Sruweng dengan Menggunakan Metode.
Murnita, R., Sediyono, E., & Purnami, C. T. (2016). Evaluasi Kinerja Sistem
Informasi Manajemen Farmasi di RS Roemani Muhammadiyah Dengan
Metode Hot Fit. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 04(01).
Nugraheni, R. (2015). Analisis Pelayanan Rekam Medis Di Rumah Sakit X Kediri
Jawa Timur Analysis Services Medical Record in Bhayangkara Hospitals
Kediri-East Java. Jurnal Wiyata.
Putra, M. H. and D. M. (2019). Analisis Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Pada Unit Kerja Rekam Medis Di RSU
‟Aisyiyah Padang. Kesehatan Lentera’ Aisyiyah, 2 No.1.
Sari, M. M., Sanjaya, G. Y., & Meliala, A. (2016). Evaluasi sistem informasi
manajemen rumah sakit ( SIMRS ) dengan kerangka HOT - FIT. Seminar
Nasional Teknologi Informasi Inonesia, 1(1).
Setyawan, D. (2016). Analisis Implementasi Pemanfaatan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Pada RSUD Kardinal Tegal. Computer
And Information Technology, 1(2).
Supriyanti, S., & Cholil, M. (2016). Aplikasi Technology Acceptance Model Pada
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Di Rumah Sakit Ortopedi Prof.
Dr. R. Soeharso Surakarta. Jurnal Manajemen Dayasaing.
Suyanto , Hidayat Taufiq, I. (2015). Faktor Penghambat Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Blambangan Banyuwangi
Inhibiting Factors in Hospital Information System Implementation at
Blambangan General Hospital Banyuwangi. Jurnal Kedokteran Brawijaya.
Thenu, V. J., Sediyono, E., & Purnami, C. T. (2016). Evaluasi Sistem Informasi
Manajemen Puskesmas Guna Mendukung Penerapan Sikda Generik
Menggunakan Metode Hot Fit Di Kabupaten Purworejo. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 4(2). https://doi.org/10.14710/JMKI.4.2.2016.129-138
Tominanto, W. M. (2013). Sistem Informasi Berbasis Fingerprint Untuk
Meningkatkan Pelayanan Pendaftaran Pasien Rawat Jalan. Ilmiah, Jurnal
Medis, Rekam Kesehatan, Informatika.
Tona Doli Silitonga. (2019). Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS). Jurnal Kesehatan Komunitas, 5, 161–165.
Vadriasmi, D. M. P. and D. (2020). Analisis Penerapan Sistem Informasi
Administration & Health Information of Journal Vol. 1 No.2 Juli 2020
http://ojs.stikeslandbouw.ac.id/index.php/ahi
Lembaga Penelitian dan Pegabdian
STIKES Dharma Landbouw Padang
e-ISSN: 2715-5250 170
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Di TPPRJ Menggunakan Metode
UTAUT Di RS TK.III Dr.Reksodiwiryo Padang. Administration & Health
Information, 1(1), 10–18.