STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB...

43
STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN WISATA DI PUSAT KONSERVASI GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS Skripsi Oleh Annisa Salsabila UNIVERSITAS LAMPUNG 2018

Transcript of STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus)

UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN WISATA DI PUSAT KONSERVASI

GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Skripsi

Oleh

Annisa Salsabila

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

Annisa Salsabila

ABSTRACT

BEHAVIOR STUDY OF SUMATRAN ELEPHANT (Elephas maximussumatranus) TO SUPPORT ECOTOURISM IN ELEPHANT

CONSERVATION CENTER WAY KAMBAS NATIONAL PARK

By

Annisa Salsabila

The sumatran elephant (Elephas maximus sumatranus) was known as the key

species in Way Kambas National Park. Sumatran elephant had important benefits

for human life such as for ecology, economic, and social, one of the example of it

was ecotourism. Studies of elephant behavior include the typical behavior of each

individual is important to support ecotourism activities in Elephant Conservation

Center. This study aimed to describe elephant behavior based on sex, age, origin

of arrest, and the length of education and to analyze elephant behavior to support

ecotourism activities in Elephant Conservation Center Way Kambas National

Park. The results of this study shown that male elephants were more aggressive

than female elephants. The older elephants were more easily instructed by

mahout compared to the younger elephants. The behavior of elephants that born

in Elephant Conservation Center was easier to tame than elephants from outside

Page 3: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

Annisa SalsabilaElephant Conservation Center. The length of education was also affected the

elephants behavior because the longer the elephants get trained it would be more

tame.

Keywords : behavior, ecotourism, Elephas maximus sumatranus.

Page 4: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

[Type text] [Type text]

Annisa Salsabila

ABSTRAK

STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus)UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN WISATA DI PUSAT KONSERVASI

GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

Annisa Salsabila

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan spesies kunci yang

ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat penting

bagi kehidupan manusia secara ekologi, ekonomi, maupun sosial budaya, salah

satunya yaitu ekowisata. Studi perilaku gajah sumatera yang meliputi perilaku

khas tiap individu gajah penting dilakukan untuk mendukung kegiatan ekowisata

di Pusat Konservasi Gajah (PKG). Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan perilaku gajah berdasarkan jenis kelamin, umur, asal

penangkapan, dan lama pendidikan serta menganalisis perilaku gajah untuk

mendukung kegiatan ekowisata di PKG Way Kambas. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa gajah jantan memiliki perilaku yang lebih agresif

dibandingkan gajah betina. Gajah dewasa lebih mudah diinstruksikan oleh

mahout dibandingkan gajah bayi, anak-anak dan remaja. Perilaku gajah yang

Page 5: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

[Type text] [Type text]

Annisa Salsabilalahir di PKG dan yang berasal dari tangkapan pun berbeda, gajah yang lahir di

PKG lebih mudah untuk dijinakkan dibandingkan gajah yang berasal dari luar

PKG. Lama pendidikan pun berpengaruh untuk perilaku gajah karena semakin

lama dilatih maka gajah akan semakin jinak.

Kata kunci : ekowisata, gajah sumatera, perilaku.

Page 6: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus)

UNTUK MENDUKUNG KEGIATAN WISATA DI PUSAT KONSERVASI

GAJAH TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS

Oleh

Annisa Salsabila

(Skripsi)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA KEHUTANAN

Pada

Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 7: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat
Page 8: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat
Page 9: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung tanggal 31 Agustus 1995, merupakan anak

bungsu dari 4 bersaudara dari pasangan Bapak Fakhrudin dan Ibu Dharmaini

Azis. Pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri 1 Beringin Raya, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung pada tahun 2007 dan melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

2010. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Penulis aktif menjadi anggota Utama Himpunan Mahasiswa Kehutanan

(HIMASYLVA) Universitas Lampung dan menjabat sebagai Bendahara periode

(2016-2017). Penulis pernah menjadi anggota departemen minat dan bakat Badan

Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Universitas Lampung periode

(2014–2015).

Pada bulan Juli Tahun 2016 penulis melakukan Praktek Umum selama 40 hari di

Divisi Regional Jawa Tengah KPH Purworejo BKPH Bruno Rejo. Pada tahun

2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Putra Lempuyang

Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari.

Page 10: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

Untuk mama dan papa tercinta.

Page 11: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

iiiii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Studi Perilaku Gajah

Sumatera (Elephas maximus sumateranus) untuk Mendukung Kegiatan Wisata di

Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Kehutanan pada Jurusan Kehutanan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seua pihak

yang telah membantu dalam menyusun penulisan skripsi. Ucapan terima kasih

penulis sampaikan kepada beberapa pihak sebagai berikut.

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri. Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan

Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Ir. Gunardi Djoko Winarno, S.Hut., M.Si., selaku pembimbing

utama atas kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

Page 12: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

iiiiii

4. Bapak Dr. Arief Darmawan, S.Hut., M.Sc., selaku pembimbing kedua atas

kesediaan memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ir. Agus Setiawan, M.Si., selaku penguji utama dalam

penyusunan skripsi.

6. Bapak Duryat, S. Hut., M.Si,. selaku pembimbing akademik yang telah

membantu penulis dan menjadi orang tua selama menuntut ilmu di

Jurusan Kehutanan Universitas Lampung.

7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai di Jurusan Kehutanan Universitas

Lampung yang telah memberikan ilmunya selama penulis menempuh

pendidikan di Jurusan Kehutanan Universitas Lampung.

8. Kepada Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas beserta staf yang telah

membantu dan memberikan izin kepada penulis selama penelitian

berlangsung.

9. Kepada Keluarga, Ayahanda Fakhrudin dan Ibunda Dharmaini Azis tercinta

yang selalu mendoakan keberhasilanku serta saudaraku Rizky Kurniawan,

Rico Akhmad Fauzan, Irma Nuryani dan Indra Setiawan terima kasih untuk

bantuan, senyuman semangat dan dukungannya selama ini.

10. Saudara-saudaraku FOCUS ’13 terima kasih atas dukungan serta

kebersamaannya baik dalam suka maupun duka.

Bandar Lampung, Januari 2018

Penulis,

Annisa Salsabila

iii

Page 13: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

iv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1A. Latar Belakang........................................................................................ 1B. Rumusan Masalah................................................................................... 2C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3D. Manfaat Penelitian.................................................................................. 3E. Kerangka Pemikiran................................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6A. Gajah Sumatera .................................................................................... 6B. Status Perlindungan.............................................................................. 6C. Klasifikasi Gajah Sumatera.................................................................. 7D. Anatomi Gajah Sumatera ..................................................................... 8E. Penyebaran ........................................................................................... 9F. Populasi ................................................................................................ 10G. Perilaku ................................................................................................ 11H. Ekowisata ............................................................................................. 14I. Sistem Informasi Geografis (SIG) ...................................................... 15

III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 17A. Waktu dan Lokasi Penelitian................................................................ 17B. Alat dan Objek Penelitian .................................................................... 17C. Batasan Penelitian ................................................................................ 17D. Jenis Data ............................................................................................ 18E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 18F. Analisis Data ........................................................................................ ....20

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 22A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 22

1. Sejarah Pusat Konservasi Gajah .................................................... 222. Fungsi Pusat Konservasi Gajah ..................................................... 23

Page 14: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

v

3. Struktur Organisasi Pusat Konservasi Gajah................................. 24B. Jenis Kelamin ...................................................................................... 25C. Struktur Umur...................................................................................... 26D. Tingkat Kemahiran.............................................................................. 27

1. Latihan dasar .................................................................................. 282. Latihan pengembangan .................................................................. 293. Latihan lanjutan.............................................................................. 29

E. Asal Kelahiran ...................................................................................... 30F. Pelatih Gajah di PKG........................................................................... 31G. Perilaku Khas Gajah di PKG................................................................ 32H. Keterampilan Gajah di PKG ................................................................ 34I. Peta Keberadaan Gajah......................................................................... 36J. Persepsi Masyarakat ............................................................................. 37K. Persepsi Wisatawan.............................................................................. 40L. Dukungan Perilaku Gajah untuk Kegiatan Wisata .............................. 41

V. SIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 44A. Simpulan............................................................................................... 44B. Saran..................................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 46

LAMPIRANGambar 12-14................................................................................................... 51-52

Halaman

Page 15: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Rekapitulasi perilaku khas gajah sumatera di PKG Way Kambas ........... 32

2. Rekapitulasi waktu dan tempat untuk pengunjung dapat melihat danberinterakasi langsung dengan gajah ........................................................ 35

3. Titik keberadaan gajah di PKG Way Kambas .......................................... 38

Page 16: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kerangka pemikirian................................................................................. 5

2. Peta penyebaran gajah di Asia .................................................................. 10

3. Struktur organisasi PKG TNWK .............................................................. 24

4. Perbandingan jenis kelamin gajah di PKG TNWK .................................. 26

5. Kelas umur gajah di PKG TNWK ............................................................ 27

6. Tingkat kemahiran gajah di PKG TNWK ................................................ 30

7. Asal kelahiran gajah di PKG TNWK........................................................ 31

8. Peta informasi keberadaan gajah di PKG TNWK .................................... 37

9. Persepsi masyarakat terhadap aktifitas gajah jinak di lahangarapan masyarakat................................................................................... 39

10. Persepsi masyarakat terhadap dampak positif ekonomiwisata gajah............................................................................................... 40

11. Persepsi wisatawan terhadap ekowisata gajah .......................................... 41

12. Foto bersama wisatawan ........................................................................... 52

13. Foto bersama kepala mahout..................................................................... 52

14. Foto pada saat menitik dengan GPS.......................................................... 53

Page 17: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gajah sumatera (Elephas maximus sumateranus) merupakan mamalia terbesar di

Indonesia yang tersebar di sepanjang Pulau Sumatera. Gajah sumatera merupakan

satwa yang terancam punah, karena setiap tahun populasi gajah sumatera semakin

berkurang. Penyebab utama dari kelangkaan gajah sumatera adalah hilangnya

habitat gajah akibat konversi lahan (Saleh dan Adriani 2005).

Gajah sumatera memiliki beberapa perilaku dalam kehidupan sehari-hari seperti

perilaku makan, perilaku minum, perilaku istirahat, perilaku pergerakan, perilaku

sosial dan perilaku seksual. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki

otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Ciri fisik gajah

adalah belalai dan gadingnya. Gajah sumatera jantan memiliki gading yang lebih

panjang, sementara gajah sumatera betina lebih unik lagi karena memiliki gading

yang sangat pendek bahkan hampir tak terlihat. Belalai pada gajah dapat

digunakan untuk memperoleh makanan seperti yang dikemukakan oleh Widiowati

(1985), bahwa gajah mempunyai keunikan tersendiri pada saat memperoleh

makanan yaitu dengan menggunakan belalainya. Gajah menggunakan belalai

untuk mengambil makanan dengan cara direnggut, dipatahkan, dan dirobohkan.

Page 18: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

2

Selain menggunakan belalai, biasanya juga dibantu dengan anggota tubuh lainnya

yaitu gading, dahi, kaki depan, dan mulut.

Menurut Arief (2003), beberapa perilaku gajah tersebut dapat bermanfaat, baik

secara ekologi maupun ekonomi. Manfaat ekologi gajah salah satunya adalah

sebagai penyebar benih tanaman atau pepohonan dan sebagai pengendali

keseimbangan ekosistem di dalam hutan. Manfaat ekonomi gajah dalam

kehidupan manusia yaitu dijadikan untuk wisata.

Perilaku gajah yang unik dan atraktif dapat menunjang kegiatan berwisata, sehingga

dapat menarik para wisatawan untuk berwisata gajah. Data dan informasi terkait

perilaku gajah untuk mendukung kegiatan wisata di PKG belum memadai. Oleh

karena itu, perlu dilakukan penelitian studi perilaku gajah untuk mengetahui

perilaku gajah dalam mendukung kegiatan ekowisata di PKG Way Kambas.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana perilaku gajah berdasarkan jenis kelamin, umur, asal penangkapan,

dan lama pendidikan ?

2. Bagaimana informasi perilaku gajah dapat mendukung kegiatan ekowisata ?

Page 19: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan perilaku gajah berdasarkan jenis kelamin, umur, asal

penangkapan, dan lama pendidikan di Pusat Konservasi Gajah Way Kambas.

2. Menganalisis perilaku gajah untuk mendukung kegiatan ekowisata di Pusat

Konservasi Gajah Way Kambas.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi perilaku

gajah mendetail berdasarkan jenis kelamin, umur, asal penangkapan, dan lama

pendidikan serta pengaruh perilaku gajah terhadap wisatawan yang berkunjung di

Pusat Konservasi Gajah Way Kambas Lampung Timur.

E. Kerangka Pemikiran

Taman Nasional Way Kambas terdiri dari dua destinasi yaitu Pusat Konservasi

Gajah dan Camp Jagawana Resort Way Kanan. Pusat Konservasi Gajah

merupakan area konservasi gajah yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sesuai

dengan prinsip konservasi. Salah satu pemanfaatannya yaitu dengan pembuatan

taman rekreasi/tempat wisata. Pengelolaan Pusat Konservasi Gajah diharapkan

mampu melepasliarkan gajah yang telah berhasil dikembangkan. Kecenderungan

populasi gajah liar di alam mengalami penurunan populasi, karena perburuan

manusia dan lain sebagainya (Hariadi, 1999).

Page 20: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

4Gajah-gajah terlatih yang berada di PKG terdiri dari gajah tangkap, gajah

latih, gajah atraksi, gajah kerja dan kebutuhan lainnya. Pemanfaatan gajah antara

lain untuk membantu penanganan konflik manusia dan satwa, penyelamatan

satwa, patroli pengamanan dan alat transportasi dalam rangka mendukung

pengendalian kebakaran hutan. Selain itu pemanfaatan gajah dapat dijadikan

untuk wisata karena keunikan gajah tersebut.

Gajah dapat menampilkan pertunjukan menarik seperti berjoget, berdiri di

tonggak melangkahi manusia, dan bermain bola. Kegiatan wisata yang dapat

dilakukan diantaranya adalah safari gajah, pengamatan aktivitas pelatihan dan foto

hunting. Semakin berkembangnya pengelolaan ternyata PKG mampu menarik

wisatawan yang ingin melihat dari dekat aktivitas gajah yang telah dijinakkan.

Berdasarkan sifatnya gajah di PKG terbagi menjadi dua yaitu gajah liar dan gajah

jinak. Gajah yang diamati yaitu gajah yang telah jinak, oleh karena itu dapat

menggunakan metode interview dan kuesioner. Metode interview yang digunakan

menanyakan secara langsung kepada pawang gajah terkait perilaku gajah liar yang

perilakunya menjadi jinak karena sudah dilatih di PKG. Metode kuesioner yaitu

suatu metode yang menggunakan daftar pertanyaan terkait dengan masalah

penelitian. Kuesioner tersebut diberikan kepada responden untuk dimintakan

jawaban.

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian studi perilaku gajah untuk mengetahui

perilaku gajah dalam mendukung kegiatan ekowisata di PKG Way Kambas.

Kerangka pemikiran secara garis besar digambarkan pada Gambar 1.

Page 21: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gajah Sumatera

Gajah sumatera adalah subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau

Sumatera, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter pada bahu.

Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar

dibandingkan dengan mamalia darat lain. Gajah sumatera yang merupakan

subspesies dari gajah asia (Elephas maximus sumateranus) yang diperkenalkan

oleh Temninck dengan nama Elephas maximus dan merupakan satu-satunya

famili yang tersisa dari ordo Proboscidae. Populasinya semakin menurun dan

menjadi spesies yang sangat terancam. Sekitar 2.000 sampai 2.700 ekor gajah

sumatera yang tersisa di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2.000. Sebanyak

65% populasi gajah sumatera lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30%

kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar 83% habitat

gajah sumatera telah menjadi wilayah perkebunan akibat perambahan yang agresif

(Martiani, 2002).

B. Status Perlindungan

CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora

and Fauna) atau Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Terancam Punah

Page 22: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

7Fauna dan Flora, gajah termasuk dalam daftar Appendix 1 yang secara resmi telah

dilindungi sejak 1931 dalam Ordonansi Perlindungan Binatang Liar Nomor 134

dan 226. Gajah sumatera tergolong satwa terancam punah (endangered) dalam

daftar Red List Data Book yang dikeluarkan oleh IUCN (International Union

for Conservation of Nature and Natural Resources). Spesies ini terancam punah

karena jumlahnya di alam sudah sangat sedikit dan dikhawatirkan akan punah.

Gajah sumatera juga masuk dalam satwa dilindungi menurut Undang-Undang No

5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

dan diatur dalam peraturan pemerintah yiatu PP 7/1999 tentang Pengawetaan

Jenis Tumbuhan dan Satwa. Masuknya gajah sumatera dalam daftar tersebut

disebabkan oleh aktivitas pembalakan liar, penyusutan dan pembunuhan akibat

konflik dan perburuan. Perburuan biasanya hanya diambil gadingnya saja,

sedangkan sisa tubuhnya dibiarkan membusuk di lokasi (Ribai dkk, 2012).

C. Klasifikasi

Gajah sumatera termasuk ke dalam kelas Mammalia. Klasifikasi gajah sumatera

menurut Natalia (2014) adalah sebagai berikut.

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Bangsa : Proboscidae

Suku : Elephantidae

Marga : Elephas

Jenis : Elephas maximus

Anak Jenis : Elephas maximus sumateranus

Page 23: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

8D. Anatomi

Menurut Syarifuddin (2008), gajah ialah hewan yang sangat menarik untuk

dipelajari. Berikut ini adalah anatomi yang terdapat pada gajah sebagai berikut.

1. Bobot gajah sumatera sekitar 3-5 ton dengan tinggi 2-3 meter.

2. Gajah sumatera memiliki vertebrata yang berjumlah 326-351 tulang dan 21

pasang tulang rusuk.

3. Tengkorak gajah sangat kuat.

4. Telinga gajah sangat lebar dan gajah mampu menangkap serta mendengar

frekuensi rendah sampai 1 kHz. Telinga gajah sumatera lebih kecil dan

berbentuk segitiga sedangkan gajah afrika kupingnya besar dan berbentuk

kotak.

5. Belalai gajah merupakan bagian dari hidung dan bibir. Belalai ialah otot tanpa

tulang yang berfungsi fleksibel sebagai alat pernapasan , penciuman,

menyentuh, menggenggam, dan suara. Dengan belalai inilah, gajah menyedot

atau menyemprotkan air atau debu ke badan saat sedang mandi.

6. Jumlah gigi gajah 26 buah. Gading sebenarnya adalah gigi gajah yang telah

tumbuh.

7. Gajah sumatera memiliki 5 kuku di kaki bagian depan dan 4 kuku di kaki

belakang.

8. Kulit gajah umumnya tebal sampai 2,5 cm. Rona kulit gajah abu-abu, cokelat

atau kemerahan. Gajah afrika kulitnya terlihat lebih terang dibanding gajah

asia.

Page 24: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

99. Hanya gajah jantan yang memiliki gading yang panjang. Pada betina,

kalaupun ada gadingnya pendek hampir tidak kelihatan. Berbeda dengan

gajah afrika dimana jantan dan betina sama-sama punya gading.

10. Seekor gajah terkadang mandi lumpur sebagai tabir surya sama seperti

manusia yang membutuhkan luluran. Lumpur berfungsi sebagai sinar

ultraviolet . Mandi lumpur berguna buat menahan gigitan serangga.

11. Testis gajah jantan berukuran panjang 100 cm diameter 16 cm, sedangkan

buat betina memiliki klitoris sampai 40 cm.

12. Kotoran gajah bisa diterima oleh hewan-hewan lain. Tidak seperti kotoran

dan kencing harimau yang umumnya ditolak oleh hewan lain.

13. Ciri mencolok lainnya ada pada bagian atas kepala. Gajah sumatera memiliki

dua tonjolan sedangkan gajah afrika cenderung datar.

E. Penyebaran

Abdullah dkk (2012), gajah sumatera merupakan salah satu anggota dari

ordo Proboscidea yang terancam kelestariannya. Gajah dapat dikelompokan ke

dalam dua kelompok yaitu gajah asia dan gajah afrika. Gajah sumatera

merupakan satwa langka yang dilindungi undang-undang sejak zaman Belanda

dengan Peraturan Perlindungan Binatang Liar Tahun 1931 No 134 dan 266.

Wilayah penyebaran gajah sumatera meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara,

Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung yang dapat dilihat pada

Gambar 2.

Page 25: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

10

Gambar 2. Peta penyebaran gajah di Asia.

F. Populasi

Pemerintah Indonesia sebenarnya juga telah melakukan upaya dalam mengatasi

penurunan populasi gajah sumatera yaitu dengan melakukan konservasi eksitu

gajah sumatera di luar habitat aslinya. Dengan konsep pengelolaan gajah oleh

pemerintah Indonesia pada saat itu adalah Tiga Liman yaitu terdiri dari: Bina

Liman, Tata Liman dan Guna Liman. Pada periode tahun 1986 hingga 1995,

lebih kurang 520 ekor gajah telah ditangkap untuk mengatasi konflik manusia dan

gajah. Gajah yang ditangkap ditempatkan di enam Pusat Latihan Gajah di

Sumatera. Pengelolaan gajah dengan konsep tersebut kemudian direvisi oleh

pemerintah Indonesia karena dianggap tidak berkesinambungan dan dapat

mempengaruhi kelestarian gajah di habitat aslinya. Selain itu, konsep Tiga Liman

juga mengakibatkan terjadinya penumpukan gajah di PKG yang konsekuensinya

mengakibatkan pengelolaan PKG membutuhkan dana yang sangat besar.

Page 26: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

11Kemudian, Pemerintah Indonesia mencoba mengembangkan pengelolaan gajah

captive dengan pendekatan baru yang inovatif dan berusaha untuk tidak

menangkap gajah liar di alam sebagai salah satu upaya penanggulangan konflik

(Asiyah dan Fauzi, 2012).

G. Perilaku

1. Makan

Gajah merupakan mamalia yang aktif baik di siang maupun malam hari. Namun,

sebagian besar dari mereka aktif dari 2 jam sebelum petang sampai 2 jam setelah

fajar untuk mencari makan. Hal ini sependapat bahwa gajah sering mencari

makan sambil berjalan di malam hari selama 16-18 jam setiap hari. Gajah bukan

satwa yang hemat terhadap pakan sehingga cenderung meninggalkan banyak sisa

makanan apabila masih terdapat makanan yang lebih baik lagi. Gajah sumatera

memakan rumput-rumputan, daun, ranting, umbi-umbian dan kadang buah-

buahan. Setidaknya terdapat 69 spesies tumbuhan yang bisa dijadikan pakan

gajah. Tumbuhan tersebut terdiri dari 29 kelompok rumput-rumputan dan 40

kelompok tanaman non rumput. Gajah sumatera diketahui lebih menyukai

rumput-rumputan (Supartono, 2007).

2. Sosial

Gajah merupakan hewan sosial yang hidup berkelompok. Kelompok berperan

penting dalam menjaga kelangsungan hidup gajah. Jumlah anggota kelompok

sangat bervariasi. Tergantung pada kondisi sumber daya alam dan luas habitat.

Gajah sumatera bisa ditemukan dalam kelompok yang terdiri dari 20-35 ekor,

Page 27: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

12tetapi juga ada kawanan yang hanya 3 ekor saja. Setiap kelompok dipimpin oleh

seekor betina yang paling besar. Sedangkan yang jantan berada dalam kelompok

untuk periode tertentu saja. Gajah yang tua akan hidup memisahkan diri dari

kelompoknya hingga pada akhirnya mati. Gajah jantan muda dan sudah beranjak

dewasa dipaksa meninggalkan kelompoknya atau pergi dengan suka rela untuk

bergabung dengan kelompok jantan lain. Sementara itu, gajah betina muda

tetap menjadi anggota kelompok dan bertindak sebagai bibi, pengasuh pada

kelompok “taman kanak-kanak kindergarten” (Nawawi, 2003).

3. Seksual

Gajah betina bisa melahirkan anak setelah berumur di atas 9-10 tahun. Usia

kehamilan gajah sumatera mencapai 22 bulan, bayi gajah sumatera yang baru lahir

memiliki bobot tubuh sekitar 40-80 kg dengan tinggi 75-100 cm. Bayi tersebut

akan diasuh oleh induknya hingga berumur 18 bulan. Dalam satu kali kehamilan

biasanya terdapat satu bayi, namun dalam beberapa kasus ada juga yang

melahirkan hingga dua bayi. Jarak waktu antar kehamilan berkisar 4-4,5 tahun.

Gajah jantan memiliki periode musth, yaitu masa produksi hormon testosteron.

Musth menandakan bahwa gajah jantan sudah siap kawin. Secara umum gajah

jantan akan mengalami musth setelah berumur sekitar 12-15 tahun. Saat gajah

jantan memasuki periode musth akan terjadi perubahan perilaku, nafsu makannya

menurun, gerakannya lebih agresif dan suka mengendus-ngendus dengan

belalainya. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti sering meneteskan urin,

penis sering keluar dan dari dahinya mengeluarkan kelenjar berbau menyengat

(Anggraini, 2003).

Page 28: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

134. Ruang atau wilayah jelajah (home range)

Titik koordinat lokasi gajah yang dikirimkan oleh GPS Collar yang telah

terpasang ke satelit, mengirimkan titik koordinat sebanyak 3 kali dalam sehari.

Data titik koordinat ini kemudian diolah menggunakan program Arcgis untuk

mendapatkan tampilan secara spasial dari pergerakan gajah sumatera ini.

Pemasangan dilakukan di luar Taman Nasional Tesso Nilo, dapat kita lihat bahwa

gajah hanya bermain di luar dari Taman Nasional, tidak sekalipun masuk kedalam

Taman Nasional, hal ini mungkin dikarenakan Taman Nasional tidak masuk ke

dalam wilayah jelajah klan gajah tersebut. Pergerakan dari klan gajah ini setiap

harinya terjadi secara acak, namun terdapat beberapa lokasi dimana klan gajah

hanya berputar-putar di lokasi tersebut, berdasarkan hasil survei ke lokasi, hal ini

dikarenakan lokasi tersebut memiliki sumber air maupun pakan dan juga tutupan

kanopi yang akan dibutuhkan oleh gajah, terlebih lagi pada lokasi ini memiliki

tingkat gangguan yang lebih rendah dibandingkan di tempat lain (Sukmantoro

dkk, 2011).

Gajah merupakan mamalia darat paling besar hidup pada zaman ini, sehingga

membutuhkan wilayah jelajah yang sangat luas. Ukuran wilayah jelajah gajah

asia bevariasi antara 32,4-166,9 km². Wilayah jelajah unit-unit kelompok gajah di

hutan-hutan primer mempunyai ukuran dua kali lebih besar dibanding dengan

wilayah jelajah di hutan-hutan sekunder. Secara alami gajah melakukan

penjelajahan dengan berkelompok mengikuti jalur tertentu yang tetap dalam satu

tahun penjelajahan. Jarak jelajah gajah bisa mencapai 7 km dalam satu malam,

bahkan pada musim kering atau musim buah-buahan di hutan mampu mencapai

Page 29: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

1415 km per hari. Kecepatan gajah berjalan dan berlari di hutan (untuk jarak

pendek) dan di rawa melebihi kecepatan manusia di medan yang sama. Gajah

juga mampu berenang menyeberangi sungai yang dalam dengan menggunakan

belalainya sebagai "snorkel" atau pipa pernapasan. Selama menjelajah, kawanan

gajah melakukan komunikasi untuk menjaga keutuhan kelompoknya. Gajah

berkomunikasi dengan menggunakan soft sound yang dihasilkan dari getaran

pangkal belalainya. Dewasa ini ditemukan bahwa gajah juga berkomunikasi

melalui suara subsonik yang bisa mencapai jarak sekitar 5 km. Penemuan ini

telah memecahkan misteri koordinasi pada kawanan gajah yang sedang mencari

makanan dalam jarak jauh dan saling tidak melihat satu sama lain (Elly, 2001).

H. Ekowisata

Ekowisata adalah kegiatan perjalanan ke daerah-daerah yang masih alami dengan

kepedulian terhadap lingkungan hidup dan masyarakat sekitar baik di dalam

maupun di luar kawasan hutan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para

peminat khusus terhadap kawasan pelestarian alam. Biasanya dilakukan di

tempat-tempat alam terbuka yang relatif belum terjamah atau tercemar dengan

tujuan khusus untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan alam

beserta tumbuh-tumbuhan dan satwa liarnya, termasuk potensi kawasan berupa

ekosistem, keadaan iklim, fenomena alam, kekhasan jenis tumbuhan dan satwa

liar serta manifestasi kebudayaan yang ada baik dari masa lampau maupun masa

kini di tempat-tempat tersebut dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan dan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat (Lestari, 2006 ; Suhendra

2009).

Page 30: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

15Hakim (2004), perencanaan tata ruang kawasan bagi aktivitas ekowisata menjadi

kunci sukses bagi keberlangsungan dan kesinambungan penyelanggaraannya.

Dalam sebuah perencanaan wilayah, terutama kawasan lindung yang akan

disertakan dalam industri wisata harus memperhatikan tiga hal pokok berikut.

a. Komponen ekologis, yang terdiri atas kawasan lindung dan nilai

keanekaragaman hayati yang ada padanya.

b. Komponen ekonomi yang mendukung keberlanjutan manajemen yang akan

berlangsung dan penggunaan sumberdaya alam dalam matrik-matrik

pertanian, peternakan, hutan, industri, perkampungan dan infrastruktur yang

ada padanya.

c. Komponen sosial budaya yang dapat memfasilitasi partisipasi masyarakat

lokal dalam perencanaan sumberdaya dan proses pengambilan keputusan,

serta memberi kesempatan kepada seluruh orang untuk mencukupi

kebutuhannya.

I. Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu alat berbasis komputer untuk

memetakan dan meneliti hal-hal yang ada dan terjadi di muka bumi. Sistem

informasi geografis mengintegrasikan operasi database umum seperti query dan

analisa statistik dengan visualisasi yang unik dan manfaat analisa mengenai ilmu

bumi yang ditawarkan oleh peta. Kemampuan ini menjadi penciri Sistem

Informasi Geografis dari sistem informasi lainnya, dan sangat berguna bagi suatu

cakupan luas perusahaan swasta dan pemerintah untuk menjelaskan peristiwa,

meramalkan hasil, dan strategi perencanaan (Pardede, 2006).

Page 31: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

16Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS)

merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk

bekerja dengan menggunakan data yang mamiliki informasi spasial (bereferensi

keruangan). Sistem ini menangkap, mengecek, mengitegrasikan, memanipulasi,

menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada

kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database,

seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa

yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem

Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang

telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama

data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang

telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasikan

(Dulbahri, 1993).

Page 32: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

17

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu pada bulan Juli hingga Agustus

2017. Lokasi penelitian di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way Kambas

Lampung Timur.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi jam digital, GPS,

dokumentasi berupa kamera, angket kuisioner, serta pencatatan berupa alat tulis

dan tally sheet. Bahan yang digunakan adalah spesies gajah yang teramati.

C. Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Objek pengamatan merupakan gajah yang ada di PKG.

2. Jumlah gajah yang diamati merupakan gajah jinak di PKG sebanyak 65 ekor.

Page 33: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

18D. Jenis Data

1. Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan yaitu

data mengenai perilaku makan, minum, istirahat, sosial, dan seksual serta data

titik GPS gajah sumatera di Pusat Konservasi Gajah Taman Nasional Way

Kambas.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari

berbagai sumber yang telah ada. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi beberapa informasi mengenai gambaran umum Pusat Konservasi

Gajah Taman Nasional Way Kambas.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Orientasi lapangan

Orientasi lapangan dilakukan sebelum pengamatan, dengan tujuan untuk

mengenal, kondisi lapangan, pemetaan dan titik pengamatan.

2. Data primer

Pengumpulan data perilaku harian dilakukan dengan menggunakan metode

wawancara (interview). Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan terhadap pawang gajah. Semua pawang gajah

diwawancarai dengan pertanyaan yang meliputi perilaku gajah berdasarkan

pengalaman mereka selama mengasuh gajah. Wawancara kualitatif dilakukan bila

Page 34: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

19peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna subyektif yang

dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti dan bermaksud

melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut.

3. Data sekunder

Data sekunder digunakan sebagai data pendukung hasil penelitian. Data sekunder

diperoleh dan dikutip dari studi literature yaitu buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, jurnal, skripsi, tesis, disertasi, peraturan-peraturan, buku tahunan, dan

sumber-sumber tertulis lain baik cetak maupun elektronik.

4. Metode kuesioner

Kuisioner merupakan tekhnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk kemudian dijawab. Tipe pertanyaan pada kuesioner bersifat tertutup dan

terbuka. Kuesioner dengan pola pertanyaan tertutup, dimana jawaban telah

disediakan. One score one indicator adalah metode pemberian skor terhadap

jawaban yang telah disediakan, setiap indikator mempunyai penilaian dengan

menggunakan skala 1-5. Responden dapat menjawab dengan cepat karena

jawaban sudah terdapat dalam angket. Kuesioner dengan pertanyaan terbuka

bersifat untuk mengetahui karakteristik responden. Data yang di kumpulkan

menggunakan metode ini meliputi persepsi masyarakat mengenai gajah,

pemanfaat masyarakat terhadap gajah, kesukaan masyarakat terhadap gajah.

Page 35: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

20F. Analisis Data

1. Analisis perilaku harian gajah

Analisis perilaku harian gajah dilakukan secara deskriptif dengan cara

membandingkan perilaku gajah satu dengan gajah yang lainnya. Seringkali

beberapa perilaku gajah secara individu tampak berbeda dengan lainnya

berdasarkan kelas umur dan jenis kelamin serta asal gajah tersebut didapatkan.

2. Analisis persepsi

Analisis persepsi dilakukan untuk mengetahui apakah persepsi masyarakat

cenderung positif ataupun negatif terhadap gajah dan ekowisata.

3. Pembuatan peta informasi perilaku gajah

3.1. Titik GPS dan Peta

Pembuatan peta adalah studi dan praktek membuat peta atau globe. Pemetaan

dilakukan dengan menandai titik yang dijadikan objek penelitian. Pencatatan titik

koordinat dilakukan dengan GPS. Titik yang didapat dari GPS lalu dipindahkan

ke Microsoft Excel. Titik koordinat yang sudah ditabulasikan lalu ditampilkan di

Google Earth atau ArcMap.

Selanjutnya peta Pusat Konservasi Gajah di digitasi. Hal ini dilakukan untuk

mengkonversikan peta raster (jpg) menjadi peta vektor. Selanjutnya dilakukan

proses Georeferencing untuk melihat objek berupa raster atau image ke dalam

system koordinat tertentu. Proses ini akan menghasilkan data spasial. Peta akan

ditampilkan bersamaan dengan titik koordinat yang sudah dipindahkan ke Arcmap

Page 36: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

21maupun Google Earth. Sehingga, dapat dilihat peta Pusat Konservasi Gajah dan

titik-titik koordinat keberadaan gajah untuk memudahkan para wisatawan yang

sedang berkunjung.

Page 37: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

45

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa.

1. Perilaku gajah sumatera jinak dapat dilihat berdasarkan jenis kelamin, umur,

asal penangkapan, dan lama pendidikan. Jenis kelamin jantan memiliki

perilaku yang lebih agresif dibandingkan gajah betina. Gajah jinak yang

memiliki umur dewasa lebih mudah diinstruksikan oleh mahout dibandingkan

gajah jinak yang berumur bayi, anak-anak dan remaja. Perilaku gajah yang

lahir di PKG dan yang berasal dari tangkapan pun berbeda, gajah yang lahir di

PKG lebih mudah untuk dijinakkan dibandingkan gajah yang berasal dari luar

PKG. Lama pendidikan pun berpengaruh untuk perilaku gajah karena semakin

lama dilatih maka gajah akan semakin jinak.

2. Gajah memiliki perilaku yang dapat mendukung kegiatan ekowisata.

Wisatawan dapat ikut serta memandikan gajah dan memberi makan gajah

secara langsung didampingi mahout, sehingga pengunjung dapat akrab dengan

gajah. Perilaku-perilaku gajah tersebut yang dapat menarik wisatawan untuk

berkunjung ke PKG Way Kambas.

Page 38: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

45B. Saran

1. Pengelola TNWK dapat memperbaiki infrastruktur serta sarana dan prasarana

yang ada disana agar pengunjung merasa lebih nyaman.

2. Penambahan mahout di TNWK diusulkan tidak hanya laki-laki tetapi juga

perempuan, seperti halnya di PLG Bengkulu.

Page 39: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

46

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, H. 2010. Gajah Sumatera: Mamalia Besar Sumatera yang DiambangKepunahan. Diakses 11 April 2018. http://www.indotoplist.com/info/.

Abdullah., Asisah dan Japisa, T. 2012. Karakteristik habitat gajah sumatera(Elephas maximus sumatranus) di kawasan ekosistem seulawah kabupatenaceh besar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi. 4(1) : 41–45.

Abdullah, 2009. Preferensi dan pendugaan produktivitas pakan alami gajah(Elephas maximus sumatranus) di hutan produksi khusus (hpkh) pusatlatihan gajah (PLG) sebelat, bengkulu utara. Jurnal Media Konservasi.15(3). 149-155

Alikodra, H. S. 1990. Pengelolaan Satwa Liar. Buku. Institut Pertanian Bogor.Bogor. 368 hlm.

Anggraini, D. E. 2003. Sekelumit Tentang Gajah. Buku. Balai Taman NasionalWay Kambas. Lampung Timur. 161 hlm.

Asiyah, N., dan Fauzi, M. 2012. Perancang buku pop up sebagai mediapendidikan di organisasi wwf-indonesia. Jurnal Inosains. 7(2) : 80–86.

Arief, H. 2003. Studi Ekologi dan Pengelolaan Gajah Sumatera (Elephasmaximus sumatranus). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 124 hlm.

Balai Taman Nasional Way Kambas. 2011. Profile Taman Nasional WayKambas. Buku. Balai Taman Nasional Way kambas. Lampung.Timur.129 hlm.

Budianti, I. 2010. Kajian Konflik Manusia dengan Gajah di Sekitar HutanProduksi Khusus (HPKh) Seblat, Provinsi Bengkulu. Tesis. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 145 hlm.

Claudya, L. 2012. Perilaku dan pola asuh anak gajah sumatera (Elephas maximussumatranus) di taman margasatwa ragunan. Jurnal Al-Azhar IndonesiaSeri Sains dan Teknologi. 3(4). 197-201.

Page 40: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

47Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam. 2007. Strategi

dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera dan Gajah Kalimantan2007-2017. Departemen Kehutanan RI. Jakarta.

Dulbahri. 1993. Sistem Informasi Geografi. Buku. Universitas Gajah MadaPress. Yogyakarta. 163 hlm.

Ely, T. 2001. Kajian Kurikulum Pelatihan Gajah Sumatera (Elephas maximussumateranus) di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas.Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 84 hlm.

Hakim, L. 2004. Dasar-Dasar Ekowisata. Buku. Bayumedia. Surabaya.170 hlm.

Hariadi, S. 1999. Studi Manajemen Pusat Latihan Gajah di Pusat Latihan GajahTaman Nasional Way Kambas Lampung Timur. Skripsi. Institut PertanianBogor. Bogor. 115 hlm.

Harianto, S. P. dan Setiawan, A. 1999. Konservasi Sumber Daya Hutan. Buku.Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Bandar Lampung. 128 hlm.

Harsolumakso, A. H. 2008. Pedoman Geologi Lapangan. Buku. InstitutTeknologi Bandung. Bandung. 164 hlm.

Haryanto. 1994. Studi Pengaruh Pembukaan Wilayah Hutan TerhadapPenyebaran dan Habitat Gajah (Elephas maximus sumatranus) diSumatera Bagian Selatan. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.119 hlm.

Hedges, S., Tyson M. J., Sitompul A. F., Kinnaird M. F., Gunaryadi, D. danAslan. 2005. Distribution, status, and conservation needs of asian elephants(Elephas maximus) in lampung province, sumatra, indonesia. BiologicalConservation. 124: 35–48.

Hudiyono, M. Z. 2008. Sekilas Informasi Taman Nasional Way Kambas. Buku.Balai Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. 93 hlm.

Indra, A. 2012. Daya dukung habitat gajah sumatera (Elephas maximussumatranus Temminck) di suaka margasatwa padang sugihan provinsisumatera selatan. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan SumberdayaAlam dan Lingkungan. 3(2) : 28-30.

Lair, R. 1997. Gone Astray The Care and Management of The Asian Elephant inDomesticity. Buku. FAO Regional Office for Asia and The Pacific.Bangkok. 218 hlm.

Page 41: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

48Lestari, P. 2006. Kajian Potensi dan Pengembangan Objek dan Daya Tarik

Wisata Alam di Sekitar Gunung Ratai Taman Hutan Raya Wan AbdulRahman Provinsi Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. BandarLampung. 107 hlm.

Mahanani, A. I. 2012. Strategi Konservasi Gajah Sumatera (Elephas maximussumatranus) di Suaka Margasatwa Padang Sugihan Provinsi SumateraSelatan Berdasarkan Daya Dukung Habitat. Tesis. UniversitasDiponegoro. Semarang. 128 hlm.

Mahfud, M. 2011. Kajian Potensi dan Pengembangan Ekowisata GajahSumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kawasan Hutan PusatLatihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu. Tesis. Universitas Gadjah Mada.Yogyakarta. 177 hlm.

Martiani, Y. 2002. Manajemen Pemeliharaan Gajah Sumatera di Taman SafariIndonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 130 hlm.

Natalia, S. 2014. Karakteristik Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximussumatranus) di Resort Pemerihan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. 116 hlm.

Nawawi, H. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Buku. Gajah MadaUniversity Press. Yogyakarta. 164 hlm.

Pardede, F. A. 2006. Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi Geografis untukMenunjangPembangunan Daerah. Skripsi. Universitas Budi Luhur.Jakarta. 106 hlm.

Putri, M. 2014. Penyusunan kriteria domestikasi dan evaluasi praktekpengasuhan gajah : studi di taman nasional way kambas kabupaten lampungtimur. Jurnal Sylva Lestari. 2(2) : 79-88.

Reilly. 1998. The elephant training center at way kambas national park,sumatera: a review of the centres operations and recommendations for thefuture. Manchester University. Manchester. 155 hlm.

Ribai., Setiawan, A., dan Darmawan, A. 2012. Perilaku Menggaram GajahSumatera (Elephas maximus sumatranus) di Pusat Konservasi Gajah TamanNasional Way Kambas. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.128 hlm.

Saleh, C. dan Adriani. 2005. Petualangan Ghazu, Gajah Sumatera. Buku.WWF Indonesia. Jakarta. 164 hlm.

Shoshani, J., dan Eisenberg, J.F. 1982. Elephas Maximus. The AmericanSociety of Mammalogists. Diakses pada 11 November 2017.https://doi.org/10.2307/3504045.

Page 42: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

49Suhendra, E. 2009. Studi Keberadaan Satwa untuk Pelengkap Ekowisata di

Wilayah Kelola SHK Lestari Tahura WAR. Skripsi. Universitas Lampung.Bandar Lampung. 108 hlm.

Sukmantoro, W., Samsuardi., Sudibyo, A., dan Fadli, N. 2011. Instalasi dan studigps collar untuk gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di tamannasional tesso nilo, provinsi riau tahun 2007 dan 2009. Jurnal MediaKonservasi. 21(2) : 152-158.

Sukumar, R. 2003. The Living Elephants; Evolutionary Ecology, Behavior, andConservation. Buku. Oxford University Press. Oxford. 284 hlm.

Supartono. 2007. Preferensi dan Pendugaan Produktivitas Pakan AlamiPopulasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temmick, 1847)di Hutan Produksi Khusus (HPKPh) Pusat Latihan Gajah (PLG) SebelatBengkulu Utara. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 132 hlm.

Susetyowati, A. 1990. Sebuah Pemikiran Tentang Pemeliharaan GajahSumatera. Buku. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 115 hlm.

Syahputa, H. F. 2016. Persepsi wisatawan terhadap atraksi patroli gajah tamannasional tesso nilo di kabupaten pelalawan provinsi riau. Jurnal JOMFISIP. 3(2) : 1-9.

Syamsuardi, W., Sukmantoro., Muslino., Nukman., N., Fadhli., A., Purwaka.,Riyadin., E. Heri., dan Prawoto. J. 2010. Standar Operasional Proseduruntuk Elephant Flying Squad dalam Mitigasi Konflik Manusia dan Gajah.Buku. WWF Indonesia. Jakarta. 151 hlm.

Syarifuddin, H. 2008. Survei populasi dan hijauan pakan gajah sumatera(Elephas maximus sumatranus) di kawasan seblat kabupaten bengkulu utara.Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertenakan. 11(1) : 42 – 51.

Tohir, R. K., Mustari, A. H., dan Masy’ud, B. 2017. Pengelolaan dan tingkatkesejahteraan gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di flyingsquad wwf taman nasional tesso nilo riau. Jurnal Media Konservasi.21(2) : 152-158.

Widowati, A. 1985. Studi Perilaku Gajah Sumatera di Kawasan PelestarianAlam Way Kambas, Lampung Timur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor. 118 hlm.

Winarno, D. G. Pengembangan Ekowisata Gajah di Taman Nasional BukitBarisan Selatan Provinsi Lampung. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor. 162 hlm.

Page 43: STUDI PERILAKU GAJAH SUMATERA (Elephas maximus …digilib.unila.ac.id/31865/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ada di Taman Nasional Way Kambas. Gajah sumatera memiliki manfaat

50Zahra, L. N. 2016. Studi populasi siamang (Simphalangus syndactylus) di hutan

lindung register 25 pematang tanggang kabupaten tanggamus. Jurnal SylvaLestari. 5(3) : 66-76