STUDI EVALUASI RUANG LUAR TERHADAP PERILAKU … ARSITEKTUR/Seminar... · approximately three...

14
1 ¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72 ²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur STUDI EVALUASI RUANG LUAR TERHADAP PERILAKU PENGUNJUNG DI MAL BAYWALK JAKARTA Raymond Budiman¹ dan Budi Susetyo² Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail: [email protected] ABSTRACT Baywalk mall is located at Jl. Pluit Karang Ayu North B1, North Jakarta. Has the concept of back to nature and maintaining a quality environment. Baywalk Mall complemented by the presence of open space that is The Garden of approximately three hectares and Waterfront, an area which is very fitting for recreational purposes and hanging out with family and friends while enjoying the ocean view. Space is a very important element in the architecture. In architecture, the space is divided into interior and exterior. One of the existing space in architecture is a public open space. Public open space itself is divided into exterior and interior spaces. Therefore, this study has the formulation of the problem is outside the mall space Baywalk affect the behavior of the visitors who come in order to determine where the best part affects the behavior of visitors coming. How to examine the outer space Baywalk Mall this by behavioral mapping techniques place-centered mapping and person-centered mapping, observe and record the behavior of visitors coming. Equipped also with a spontaneous interview. The results of this study became a favorite place or gathering is part of the left sites. Activities are often done is to take pictures of all the respondents who obtained (families, pairs and alone). Keywords: Evaluation, outer space,visitor behavior, Mall ABSTRAK Mal Baywalk ini berada di Jl. Pluit Karang Ayu B1 Utara, Jakarta Utara. Mempunyai konsep kembali ke alam dan menjaga lingkungan yang berkualitas. Mal Baywalk dilengkapi oleh adanya ruang terbuka yaitu The Garden seluas kurang lebih tiga hectare dan Waterfront, area yang sangat pas untuk keperluan rekreasi dan hangout bersama keluarga maupun teman sambil menikmati pemandangan laut. Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior. Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah apakah ruang luar Mal Baywalk mempengaruhi perilaku pengunjung yang datang dengan tujuan untuk mengetahui bagian tempat mana yang paling mempengaruhi perilaku pengunjung yang datang. Cara meneliti ruang luar Mall Baywalk ini dengan cara behavioral mapping dengan teknik place centered mapping dan person centered mapping, mengamati dan mencatat perilaku pengunjung yang datang. Dilengkapi juga dengan wawancara secara spontan. Hasil dari penelitian ini tempat yang menjadi favorite atau berkumpul adalah bagian sebelah kiri lokasi penelitian. Kegiatan yang sering dilakukan adalah berfoto dari semua responden yang didapat (keluarga, berpasangan dan seorang diri). Kata Kunci: Evaluasi, ruang luar, perilaku pengunjung, Mal

Transcript of STUDI EVALUASI RUANG LUAR TERHADAP PERILAKU … ARSITEKTUR/Seminar... · approximately three...

1

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

STUDI EVALUASI RUANG LUAR TERHADAP PERILAKU PENGUNJUNG DI MAL BAYWALK JAKARTA

Raymond Budiman¹ dan Budi Susetyo²

Program Studi Arsitektur, Universitas Mercu Buana, Jakarta-Indonesia e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Baywalk mall is located at Jl. Pluit Karang Ayu North B1, North Jakarta. Has the concept of back to nature and maintaining a quality environment. Baywalk Mall complemented by the presence of open space that is The Garden of approximately three hectares and Waterfront, an area which is very fitting for recreational purposes and hanging out with family and friends while enjoying the ocean view. Space is a very important element in the architecture. In architecture, the space is divided into interior and exterior. One of the existing space in architecture is a public open space. Public open space itself is divided into exterior and interior spaces.

Therefore, this study has the formulation of the problem is outside the mall space Baywalk affect the behavior of the visitors who come in order to determine where the best part affects the behavior of visitors coming. How to examine the outer space Baywalk Mall this by behavioral mapping techniques place-centered mapping and person-centered mapping, observe and record the behavior of visitors coming. Equipped also with a spontaneous interview. The results of this study became a favorite place or gathering is part of the left sites. Activities are often done is to take pictures of all the respondents who obtained (families, pairs and alone).

Keywords: Evaluation, outer space,visitor behavior, Mall

ABSTRAK

Mal Baywalk ini berada di Jl. Pluit Karang Ayu B1 Utara, Jakarta Utara. Mempunyai konsep kembali ke alam dan menjaga lingkungan yang berkualitas. Mal Baywalk dilengkapi oleh adanya ruang terbuka yaitu The Garden seluas kurang lebih tiga hectare dan Waterfront, area yang sangat pas untuk keperluan rekreasi dan hangout bersama keluarga maupun teman sambil menikmati pemandangan laut. Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior.

Oleh karena itu penelitian ini memiliki rumusan masalah apakah ruang luar Mal Baywalk mempengaruhi perilaku pengunjung yang datang dengan tujuan untuk mengetahui bagian tempat mana yang paling mempengaruhi perilaku pengunjung yang datang. Cara meneliti ruang luar Mall Baywalk ini dengan cara behavioral mapping dengan teknik place centered mapping dan person centered mapping, mengamati dan mencatat perilaku pengunjung yang datang. Dilengkapi juga dengan wawancara secara spontan. Hasil dari penelitian ini tempat yang menjadi favorite atau berkumpul adalah bagian sebelah kiri lokasi penelitian. Kegiatan yang sering dilakukan adalah berfoto dari semua responden yang didapat (keluarga, berpasangan dan seorang diri).

Kata Kunci: Evaluasi, ruang luar, perilaku pengunjung, Mal

2

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

1 LATAR BELAKANG

Mall / Pusat perbelanjaan adalah suatu area tertentu yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang didirikan secara vertical maupun horizontal, yang dijual atau disewakan kepada pelaku usaha atau dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan barang. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 112 tahun 2007.

Baywalk Mall dengan luas mencapai 103.500 meter persegi dengan net Leasable area 54.500 meter persegi berlokasi di tepi laut Teluk Jakarta. Pusat perbelanjaan ini mempunyai konsep kembali ke alam dan menjaga lingkungan yang berkualitas. Baywalk Mall dilengkapi oleh adanya ruang terbuka yaitu The Garden seluas kurang lebih tiga hectare dan Waterfront, area yang sangat pas untuk keperluan rekreasi dan hangout bersama keluarga maupun teman sambil menikmati pemandangan laut.

Ruang merupakan elemen yang sangat penting dalam arsitektur. Dalam arsitektur, ruang terbagi menjadi ruang dalam dan ruang luar. Salah satu ruang yang ada dalam arsitektur adalah ruang terbuka publik. Ruang terbuka publik sendiri terbagi menjadi ruang eksterior dan ruang interior.

Bagian ruang luar Mall Baywalk inilah yang menarik untuk diteliti, apakah ruang luar mall mempengaruhi perilaku pengunjung yang datang, lalu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagian tempat mana yang paling mempengaruhi perilaku pengunjung dari beberapa elemen perabot yang ada di lokasi penelitian.

2 METODE

2.1 Studi Pustaka

2.1.1 Pola Tata Ruang

Pengertian pola tata ruang luar menurut Yoshinobu Ashihara dalam bukunya berjudul Exterior Design in Architecture adalah ruang yang dipisahkan dari alam dengan sebuah bingkai sehingga menjadi lingkungan buatan untuk tujuan yang dapat dijabarkan sebagai suatu ruang yang penuh fungsi. Menurut Rustam Hakim, ruang luar merupakan suatu wadah yang dapat menampung kegiatan aktivitas tertentu dari warga lingkungan baik secara individu maupun kelompok. Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ruang luar adalah ruang yang dipisahkan dari alam sehingga berfungsi untuk menampung segala kegiatan baik individu maupun kelompok.

Seperti yang disampaikan oleh Rustam Hakim (1987) bahwa berdasarkan kegiatannya ruang terbuka terbagi menjadi dua yaitu :

1. Ruang terbuka Aktif yaitu ruang terbuka yang mengundang unsur-unsur kegiatan didalamnya.

2. Ruang terbuka Pasif yaitu ruang terbuka yang didalamnya tidak mengundang kegiatan manusia.

Sedangkan menurut fungsinya ruang terbuka berfungsi sebagai tempat bermain, berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu, sebagai tempat untuk mendapatkan udara segar dengan lingkungan, sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat yang lain, sebagai pembatas atau jarak diantara massa bangunan. Fungsi ekologisnya adalah sebagai penyegaran udara, penyerapan air hujan, pengendalian banjir, pemeliharaan ekosistem tertentu dan sebagai pelembut arsitektur bangunan (Rustam Hakim, 1987).

3

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

2.1.2 Pola Perilaku

Menurut Barker (1968) dalam Laurens(2004), behaviour setting disebut “tatar perilaku” yaitu pola perilaku manusia yang berkaitan dengan tatanan lingkungan fisiknya. Haviland (1967) dalam Lauren (2004) bahwa tatar perilaku sama dengan “ruang kegiatan” untuk menggambarkan suatu unit hubungan antara perilaku dan lingkungan bagi perancangan arsitektur.

Perilaku adalah segala tindak tanduk seseorang manusia yang bisa diamati oleh orang lain. Diamati memungkinkan untuk dilihat, didengar atau dirasakan orang lain (Slamet dalam Sepdianti, 2007).

Faktor – faktor perilaku yang mempengaruhi perilaku yaitu, proses terbentuknya perilaku manusia baik yang berupa pengetahuan, sikap maupun tindakan seringkali dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah karakteristik individu, baik secara internal maupun eksternal individu tersebut. Karakteristik individu adalah ciri - ciri atau sifat - sifat yang dimiliki oleh seseorang individu yang ditampilkan melalui pola pikir, pola sikap dan pola tindak terhadap lingkungan hidupnya (Nelly dalam Sepdianti, 2007). Sementara menurut Newcomb, Turner dan Converse dalam Kusmiati (2001) karakteristik individu adalah sifat - sifat atau ciri - ciri yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan semua aspek kehidupannya. Beberapa hal yang termasuk kaarkteristik individu yaitu umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, bangsa, dan agama.

2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kasus dan penelitian lapangan (Case study and field research), adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga dan masyarakat.

Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif, menurut Sukmadinata (2005) dasar penelitian kualitatif adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, 2002). Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrumen kunci (Sugiyono, 2005).

Teknik penggalian data dan informasi di lakukan dengan teknik observasi berupa pemetaan perilaku (behavioural mapping). Menurut Haryadi (1995), behavioral mapping digambarkan sebagai cara untuk mengungkap pola-pola ruang yang tercipta akibat hubungan timbal balik antara manusia dengan ruang, diwujudkan dalam bentuk sketsa dan diagram mengenai suatu area dimana manusia melakukan kegiatannya. Tujuannya adalah untuk menggambarkan perilaku dalam peta, mengidentifikasikan jenis frekuensi perilaku, serta menunjukkan kaitan perilaku dengan wujud perancangan yang spesifik. Terdapat dua cara untuk melakukan behavioral mapping yaitu place centered mapping dan person centered mapping. Sample penelitian yang dipilih adalah para pengunjung Mall Baywalk yang mengunjungi ruang luar lokasi penelitian. Pengunjung dibagi menjadi tiga jenis yaitu, pengunjung berkeluarga, pengunjung berpasangan dan pengunjung seorang diri. Selain melakukan pengamatan dengan metode behavioral mapping, penggalian data dilakukan juga dengan teknik wawancara untuk mengetahui pikiran masing – masing responden.

2.3 Lokasi Studi

Lokasi penelitian berada di Jl. Pluit Karang Ayu B1 Utara, Jakarta Utara 14450, Indonesia, dekat Muara Angke pinggir laut.

4

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

gambar 1. Lokasi penelitian

Sumber : baywalkmall.com

2.4 Subyek Penelitian

Sample penelitian yang dipilih adalah para pengunjung Mall Baywalk yang mengunjungi ruang luar lokasi penelitian. Pengunjung dibagi menjadi tiga jenis yaitu, pengunjung berkeluarga, pengunjung berpasangan dan pengunjung seorang diri.

Dalam penelitian ini responden yang didapat berjumlah 26 responden terdiri dari 12 responden keluarga, 10 responden berpasangan dan 4 responden seorang diri.

2.5 Instrumen Yang Digunakan

Alat bantu dalam penelitian ini yaitu dengan membuat form survey sebagai berikut :

gambar 2. Form survey place centered map dan person centered map

5

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Place Centered Mapping

Penelitian dimulai pada hari sabtu tanggal 03 Januari 2015 pada pukul 17.30 - 20.00, karena pada hari sabtu ruang luar Mall Baywalk yang menjadi tempat penelitian buka pada pukul 17.00 – 22.00 WIB. Pada gambar di bawah ini pengamatan pada jam 19.11. Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian sebelah kiri tempat lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan berfoto dan melihat-lihat (gambar 3).

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 3. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 19.11)

Gambar di bawah ini pengamatan pada jam 19.23 – 19.26.

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 4. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 19.23-19.26)

6

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian sebelah kanan tempat lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan berfoto dan melihat – lihat (gambar 4).

Gambar di bawah ini pengamatan pada jam 20.03.

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 5. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 20.03)

Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian tengah pada lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan berfoto.

Pada hari pertama pengamatan dapat diketahui pengunjung paling banyak berkumpul di sebelah kiri lokasi penelitian seperti yang terlihat pada ketiga gambar di atas. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung lebih banyak berfoto, memanfaatkan tempat – tempat yang sudah disediakan oleh pihak Mall Baywalk.

Penelitian kedua dimulai pada hari minggu tanggal 04 Januari 2015 pada pukul 13.00 - 15.00 WIB, karena pada hari minggu ruang luar Mall Baywalk yang menjadi tempat penelitian buka pada pukul 10.00 – 22.00 WIB. Gambar di bawah adalah pengamtan pada jam 13.30.

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 6. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 13.30)

7

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian tengah pada lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan melihat – lihat dan berfoto (gambar 6).

Gambar di bawah ini pengamatan pada jam 13.55. Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian sebelah kiri pada lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan melihat – lihat dan berfoto (gambar 7).

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 7. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 13.55)

Gambar di bawah ini pengmatan pada jam 14.20. Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian sebelah kanan pada lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan melihat – lihat, berfoto dan duduk (gambar 8).

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 8. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map jam 14.20)

8

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

Gambar di bawah ini pengamatan pada jam 14.56. Pengamatan yang terlihat adalah para pengunjung lebih menguasai bagian sebelah kiri pada lokasi penelitian dengan melakukan kegiatan melihat – lihat dan berfoto (gambar 9).

Duduk Mengobrol Merokok

Jalan/Lihat-lihat Menunggu

Berfoto Makan

gambar 9. Layout lokasi penelitian (pengamatan place centered map 14.56)

Dari hasil pengamatan keempat gambar di atas dapat disimpulkan bahwa pengunjung paling banyak berkumpul di sebelah kiri lokasi penelitian. Kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung lebih banyak melihat – lihat, memanfaatkan tempat – tempat yang sudah disediakan oleh pihak Mal Baywalk.

3.2 Person Centered Mapping

Penelitian dengan teknik ini dilakukan pada hari minggu tanggal 11 Januari 2015 mulai dari jam 14.00 – 16.30 WIB. Penelitian difokuskan kepada para pengunjung yang datang ke tempat ruang luar Mal Baywalk. Pengunjung yang datang dibagi beberapa kelompok menjadi pengunjung berkeluarga, pengunjung berpasangan dan pengunjung seorang diri. . Peneliti melakukan pengamatan kepada setiap kelompok pengunjung yang datang, seperti yang terlihat di bawah ini adalah hasil pengamatan pengunjung kelompok keluarga setelah di super inposed pada jam 14.05 – 16.07 (gambar 10).

gambar 10. Form hasil pemetaan pengunjung keluarga

9

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

Gambar di bawah ini adalah hasil pengamatan pengunjung kelompok berpasangan setelah di super inposed pada jam 14.08 – 15.48 (gambar 11).

gambar 11. Form hasil pemetaan pengunjung berpasangan

Gambar di bawah ini adalah hasil pengamatan pengunjung kelompok seorang diri setelah di super inposed pada jam 14.25 – 15.27 (gambar 12).

gambar 12. Form hasil pemetaan pengunjung seorang diri

Form survey pemetaan perilaku di atas akan membantu peneliti dalam mengamati dan mencatat kegiatan pengunjung yang datang ke tempat lokasi penelitian ruang luar Mal Baywalk, dari memasuki ruang luar Mall Baywalk sampai keluar dari lokasi penelitian.

Hasil yang di dapat selama pengamatan berlangsung adalah kelompok keluarga mendapatkan 12 responden, kelompok berpasangan mendapatkan 10 responden dan kelompok seorang diri mendapatkan 4 responden. Dapat dilihat pada diagram responden di bawah ini.

10

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

gambar 13. Diagram responden

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok pengunjung yang paling banyak mengunjungi ruang luar Mal Baywalk ini adalah kelompok pengunjung keluarga dengan 12 responden yang didapat.

3.2.1 Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Responden Keluarga

Dari hasil pengamatan dan pencatatan terdapat tiga kegiatan dalam responden berkeluarga ini yaitu berfoto, melihat – lihat dan duduk. Dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

gambar 14. Diagram kegiatan responden keluarga

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan kegiatan yang sering dilakukan oleh responden keluarga adalah berfoto dengan jumlah kegiatan sebesar 24 kali.

Lalu di bawah ini adalah diagram tempat pertama yang dikunjungi oleh responden keluarga.

gambar 15. Diagram tempat pertama yang di tuju (keluarga)

0

2

4

6

8

10

12

Keluarga Pasangan Sendiri

0

5

10

15

20

25

Berfoto Melihat Duduk

0

1

2

3

4

5

6

Sebelah kiri Tengah Sebelahkanan

11

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa tempat pertama yang di tuju oleh responden keluarga adalah pada bagian tengah lokasi penelitian dari 12 responden.

3.2.2 Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Responden Berpasangan

Dari hasil pengamatan dan pencatatan terdapat enam kegiatan dalam responden berpasangan ini yaitu berfoto, duduk, mengobrol, menunggu orang, makan dan merokok. Dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

gambar 16. Diagram kegiatan responden berpasangan

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sering dilakukan oleh responden berkeluarga adalah berfoto dengan jumlah kegiatan sebesar 11 kali.

Lalu di bawah ini adalah diagram tempat pertama yang dikunjungi oleh responden berpasangan.

gambar 17. Diagram tempat pertama yang di tuju (berpasangan)

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa tempat pertama yang di tuju oleh responden berpasangan adalah pada bagian sebelah kiri lokasi penelitian dari 10 responden.

3.2.3 Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Responden Seorang Diri

Dari hasil pengamatan dan pencatatan terdapat tiga kegiatan dalam responden seorang diri ini yaitu berfoto, melihat – lihat dan duduk. Dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini.

0

2

4

6

8

10

12

Berfoto Duduk Mengobrol Menunggu Makan Merokok

0

1

2

3

4

5

6

Sebelah kiri Tengah Sebelahkanan

12

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

gambar 18. Diagram kegiatan responden seorang diri

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang sering dilakukan oleh responden seorang diri adalah melihat - lihat dengan jumlah kegiatan sebesar 4 kali.

Lalu di bawah ini adalah diagram tempat pertama yang dikunjungi oleh responden seorang diri.

gambar 19. Diagram tempat pertama yang di tuju (seorang diri)

Dari hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa tempat pertama yang di tuju oleh responden seorang diri adalah pada bagian sebelah kanan lokasi penelitian dari 4 responden.

3.3 Wawancara Langsung Di Lokasi Penelitian

Wawancara dilakukan secara spontan yaitu seperti mengajak mengobrol pengunjung untuk menggali pikiran dari pengunjung yang datang sehingga diharapkan mendapatkan alasan dari pengungjung tersebut kenapa mengunjungi ruang luar Mall Baywalk ini. Pertanyaan yang diberikan adalah “alasan berkumpul di tempat ini?” dan “adakah yang harus ditambahkan pada tempat ini?”.

Hasil yang didapat dari wawancara ini adalah alasan utama para pengunjung datang ke ruang luar mall ini adalah untuk liburan bersama keluarga maupun teman menghabiskan waktu akhir pekan. Alasan yang lainnya mengapa mereka mengunjungi tempat ini karena di ruang luar Mall Baywalk ini selain untuk menikmati pemandangan laut, mereka juga memanfaatkan fasilitas atau perabot – perabot yang sudah disediakan seperti adanya balon bebek besar dan hiasan lampu berbentuk rusa di bagian tengah lokasi penelitian, lalu pada bagian kiri dan kanan lokasi penelitian terdapat patung ikan dan hiasan lampu membentuk setengah lingkaran pada jalur pejalan kaki untuk melakukan kegiatan berfoto maupun hanya untuk melihat – lihat. Jauhnya tempat duduk untuk perokok menjadi keluhan bagi perokok, lalu tidak adanya atap pada bagian tempat duduk utama menjadi keluhan bagi beberapa pengunjung.

0

1

2

3

4

Berfoto Melihat Duduk

0

0,5

1

1,5

2

Sebelah kiri Tengah Sebelahkanan

13

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Kesimpulan Place Centered Map

Untuk mengetahui tempat yang menjadi favorite bagi pengunjung yang datang ke ruang luar Mall Baywalk, kesimpulan yang dapat diambil adalah dari hasil pengamatan dan pencatatan pada malam dan siang hari dapat dilihat bahwa tempat yang menjadi favorite bagi para pengunjung adalah bagian sebelah kiri karena bagian sebelah kiri dekat dengan pintu masuk dan keluar tempat lokasi penelitian ruang luar Mall Baywalk dan terdapat fasilitas atau perabot pendukung di bagian sebelah kiri yaitu patung – patung ikan dan hiasan lampu berbentuk setengah lingkaran pada jalur pejalan kaki.

4.2 Kesimpulan Person Centered Map

Kesimpulan yang dapat diambil adalah dari hasil pengamatan dan pencatatan kegiatan yang sering dilakukan oleh pengunjung adalah berfoto dari setiap responden yang ada (berkeluarga, berpasangan dan seorang diri). Lalu untuk tempat pertama yang di tuju oleh para pengunjung hasil kesimpulannya adalah untuk responden keluarga lebih banyak memilih bagian tengah lokasi penelitian, untuk responden berpasangan lebih banyak memilih bagian sebelah kiri lokasi penilitian, untuk respondon seorang diri lebih banyak memilih bagian sebelah kanan lokasi penelitian. Jadi setiap kelompok responden memilih tempat yang berbeda, dapat disimpulkan kembali setiap bagian lokasi penelitian menarik bagi pengunjung yang datang.

4.3 Rekomendasi

Untuk kepentingan dan keuntungan bersama pada bagian kanan lokasi penelitian sebaiknya dibuat berbeda menjadi lebih menarik dengan penambahan perabot hewan atau lainnya, diberikan mahgnet untuk menarik pengunjung karena bagian kanan ini kurang dikunjungi oleh pengunjung yang datang akibat jarak yang cukup jauh dari pintu masuk dan keluar utama.

Di tambahkan juga tempat duduk untuk orang yang perokok di sepanjang jalur pejalan kaki pada bagian sebelah kiri dan kanan lokasi penelitian, karena tempat duduk yang ada kurang dan terlalu jauh, tempat duduk tambahan juga bisa dinikmati oleh pengunjung lainnya untuk duduk dan bersantai menikmati pemandangan laut di depannya dengan lebih dekat (bagian yang dikotaki gambar 20).

gambar 20. Rekomendasi penambahan tempat duduk

Pada area tempat duduk utama sebaiknya di beri atap supaya tidak terkena air hujan saat cuaca sedang buruk, karena tempat duduk menjadi basah dan kotor akibatnya banyak pengunjung yang tidak mau duduk pada tempat yang sudah disediakan (bagian yang dikotaki gambar 21).

14

¹Raymond Budiman Peserta Seminar Arsitektur Angkatan ke-72

²Budi Susetyo Pembimbing Seminar Arsitektur

gambar 21. Rekomendasi penambahan atap pada tempat duduk utama

5 DAFTAR PUSTAKA

Ashihara, Yoshinobu,1983. Exterior Design in Architecture, terjemahan Gunadi, Sugeng,. Merancang Ruang Luar, Surabaya.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : CV. Pustaka.

Hakim, Rustam. 1987. Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta.

Laurens, Joyce M., 2004, Arsitektur dan Perilaku Manusia, Grasindo, Jakarta.

Nana Syaodih Sukmadinata.2005.Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Peraturan Presiden No. 112 tahun 2007. Penataan dan Pembinaan pasar.

Sepdianti, Efita Ana. 2007. Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah (Kasus Masyarakat Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor, Jawa Barat). Thesis. Bogor: Pascasarjana IPB.

Sugiyono. (2005) Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET.

Setiawan, Haryadi B. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku. Jakarta: Dirjen Dikti