Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi,...

23
AKPM-15 1 Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan Manufaktur di Indonesia NOFIE IMAN Sistem Informasi FE-UGM ABSTRACT In operations management, strategic capabilities directly influence a company’s success factors in competition. The purpose of this paper is to examine the relationship between strategic manufacturing capabilities in Indonesian manufacturing industry. The survey was conducted through internet-based questionnaire and statistical analysis, particularly structural equation modelling (SEM), was used to apprehend this concept. Analysis of the data reveals that quality is a basis for delivery, which is basis for flexibility and cost. Whether flexibility and cost are pursued exclusively or simultaneously, it seems to be connected with the implementation of certain improvement programs. This common pattern of capability accumulation can be used to estimate potential behavior or as a way to perform in an innovative manner. Keywords: manufacturing capabilities, strategic manufacturing, resource-based view

Transcript of Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi,...

Page 1: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   1

Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan Manufaktur di

Indonesia

NOFIE IMAN

Sistem Informasi FE-UGM

ABSTRACT

In operations management, strategic capabilities directly influence a company’s

success factors in competition. The purpose of this paper is to examine the relationship

between strategic manufacturing capabilities in Indonesian manufacturing industry.

The survey was conducted through internet-based questionnaire and statistical analysis,

particularly structural equation modelling (SEM), was used to apprehend this concept.

Analysis of the data reveals that quality is a basis for delivery, which is basis for

flexibility and cost. Whether flexibility and cost are pursued exclusively or

simultaneously, it seems to be connected with the implementation of certain

improvement programs. This common pattern of capability accumulation can be used to

estimate potential behavior or as a way to perform in an innovative manner.

Keywords: manufacturing capabilities, strategic manufacturing, resource-based view

Page 2: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   2

Latar Belakang Strategi korporat dapat diartikan sebagai alat organisasi untuk menggapai dan

mempertahankan kesuksesan. Diambil dari bahasa Yunani strategia, yaitu kemampuan

untuk memanfaatkan sumberdaya yang tersedia untuk memenangkan konflik militer,

strategi korporat sering ditafsirkan oleh pelaku bisnis sebagai fokus yang sungguh-

sungguh dalam kompetisi (Mitreanu, 2006).

Mengingat kompetisi mengambil tempat secara eksklusif di setiap level,

(hampir) seluruh organisasi kemudian berkonsentrasi penuh pada upaya-upaya strategik

secara kontinu guna meningkatkan produk dan jasa yang mereka tawarkan kepada

pelanggan. Penekanan pada kompetisi mendorong organisasi untuk melahirkan gagasan

dan tindakan yang memicu lahirnya kesuksesan berkelanjutan.

Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk

oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984) berpendapat bahwa kapabilitas strategik

pada perusahaan manufaktur adalah kemampuan untuk memproduksi: (1) dengan kos

rendah, (2) dengan kualitas tinggi, (3) reliabel dan cepat dalam pengantaran, serta (4)

fleksibel dalam pilihan kombinasi dan volume produk. Adalah pekerjaan utama

perusahaan manufaktur untuk mengembangkan, memupuk, dan memandirikan

kapabilitas strategik tersebut. Diharapkan korelasi positif akan muncul pada

pengambilan keputusan dan kinerja strategik yang lebih baik (Roth dan Miller, 1990;

Swamidass dan Newell, 1987).

Penelitian ini mencoba memberikan pembuktian empiris terhadap hubungan

kumulatif di antara elemen kapabilitas strategik kos, kualitas, pengantaran, dan

fleksibilitas. Model dibangun berdasar landasan teori yang dibangun oleh Ferdows dan

De Meyer (1990) serta telah diuji secara empiris oleh Größler dan Grübner (2006).

Rerangka Teori Telah diketahui bersama bahwa kapabilitas strategik dalam perusahan manufaktur

didasarkan pada dimensi kos (cost), kualitas (quality), dan pengantaran (delivery)—

yang kemudian menjadi basis konsep dan landasan empiris dalam manajemen operasi

(Ward et al., 1996, 1998; Swink dan Way, 1995).

Meski demikian, pengembangan penelitian dalam bidang ini terus dilakakukan.

Thun et al. (2000) mengartikan dimensi pengantaran (delivery) secara lebih luas sebagai

Page 3: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   3

kecepatan pengantaran (delivery speed) dan pengurangan waktu produksi (reduction of

production lead times). Seiring berkembangnya teknologi pemanufakturan, dimensi

keempat berupa fleksibilitas (flexibility) atau kegesitan (agility) juga ditambahkan

(Größler dan Grübner, 2006).

Saat sekarang, kemampuan adaptasi perusahaan terhadap dinamika perubahan

pasar dan beragamnya kebutuhan pelanggan mutlak diperlukan (Collins dan

Schmenner, 1993; De Meyer et al., 1989). Kemampuan ini juga membantu perusahaan

untuk mencapai keunggulan kompetitif melalui penciptaan aktivitas yang bernilai

tambah (Gerwin, 1993).

Hayes dan koleganya (Hayes dan Pisano, 1996; Hayes dan Wheelwright, 1984)

secara konsiten menekankan bahwa kapabilitas strategik memegang peranan penting

bagi perusahaan untuk bertahan dalam persaingan; sehingga harus dikembangkan secara

kontinu. Sementara Ferdows dan De Meyer (1990) berfokus pada pemberdayaan proses

pemanufakturan melalui seperangkat kapabilitas yang diperoleh melalui serangkaian

inisiatif program peningkatan.

Terkait dengan tren strategik pemanfaatan sumberdaya dan tersedianya

kapabilitas, terdapat dua pendekatan yang berbeda: pandangan berbasis sumberdaya

(resource-based view/RBV) dan pendekatan kapabilitas dinamik (dynamic capabilities

approach) (Davis, 2004). Keduanya memiliki nilai dan kompetensi dasar sebagai

sumber untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Menurut pandangan berbasis sumberdaya, perusahaan dilihat sebagai sebuah

unit tunggal, yang terdiri dari sekelompok aset heterogen yang terorganisasi yang

dibuat, dikelola, diperbarui, dikembangkan, dan ditingkatkan seiring berjalannya waktu

(López, 2005)1.

Sementara menurut pendekatan kapabilitas dinamik, perusahaan dipandang

sebagai entitas yang dinamis, yang mampu melakukan integrasi dan membangun serta

mengkonfigurasi ulang sumberdaya dan kompetensi guna menghadapi perubahan

lingkungan yang turbulen (Teece et al., 1997)2.

Penelitian ini menganut pandangan berbasis sumberdaya yang mengasumsikan

bahwa determinan utama kesuksesan perusahaan adalah seperangkat sumberdaya dan 1 Lihat juga Barney (1991) dan Schumpeter dan Opie (1962). 2 Lihat juga Zollo dan Winter (2002) serta Lawson dan Samson (2001).

Page 4: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   4

kapabilitas yang membentuk karakter perusahaan (Barney, 1991; Rumelt, 1984;

Wernerfelt, 1984). Sumberdaya, sebagaimana didefinisikan oleh Größler dan Grübner

(2006):

Resources, as distinct from capabilities, are something a firm possesses or has access to,

not what a firm is able to do. Based on such resources, capabilities are developed. For

instance, flexible production systems in combination with highly skilled workers (i.e.

resources) facilitate production in a flexible way (i.e. capability).

Sedangkan kapabilitas memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan dan

mengeksploitasi sumberdaya untuk menghasilkan keuntungan melalui produk dan jasa

(Amit dan Schoemaker, 1993). Kendati sulit untuk menemukan definisi yang tepat

untuk kapabilitas3, Nanda (1996) menjabarkan kapabilitas sebagai:

A capability arises from the possession of a resource (an asset) and it is the "potential

input from the resource stock to the production function."

Dengan memanfaatkan kapabilitas organisasi, sumberdaya ditransformasikan ke dalam

produk dan jasa (Warren, 2002). Tentunya keseimbangan antara sumberdaya tersedia

dengan kapabilitas tergunakan harus terpenuhi untuk mencapai kinerja organisasi pada

level yang lebih tinggi (Carmelli dan Tishler, 2004). Dengan demikian, kapabilitas pada

akhirnya akan memberikan keuntungan strategik karena sulit untuk diimitasi oleh

pesaing (Dutta et al., 2005).

Selain sumberdaya dan kapabilitas, prioritas juga menyumbang kesuksesan

strategik perusahaan manufaktur. Prioritas dapat diartikan sebagai kapabilitas yang

diharapkan oleh manajemen agar dimiliki atau terjadi di masa depan (Größler dan

Grübner, 2006)4. Hayes dan Wheelwright (1984) serta Mintzberg dan Waters (1985)

mendefinisikan prioritas sekaligus membedakannya dengan kapabilitas sebagai:

3 Beberapa penulis menggunakan istilah kompetensi (competence) untuk menggantikan istilah kapabilitas (capabilities). Lihat Cleveland et al. (1989) dan Vickery et al. (1993). 4 Hubungan antara harapan (intended) dan realisasi (realized) strategi pemanufakturan dan pengaruhnya terhadap kinerja organisasi dapat dilihat pada Devaraj et al. (2004).

Page 5: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   5

Priorities are the result of an explicit strategy process in manufacturing; capabilities are

not only the result of deliberate planning, but also of emergent decisions and policies in

the field of manufacturing strategy.

Meskipun kapabilitas strategik memungkinkan perusahaan untuk unggul dalam

persaingan, hal itu tidaklah cukup (Corbett dan Van Wassenhove, 1993). Perusahaan

harus mampu menjaga hubungan antara kapabilitas strategik pemanufakturan yang

berfokus internal dengan strategi pemasaran perusahaan yang menggunakan persepektif

eksternal (Größler dan Grübner, 2006).

Menurut pendapat klasik Hayes dan Schmenner (1978), strategi pemanufakturan

berperan sebagai variabel dependen dan menjadi fungsi pendukung bagi aktivitas

pemasaran. Namun Wheelwright dan Bowen (1996) menambahkan bahwa strategi

pemanufakturan selayaknya menjadi pendukung bagi tujuan-tujuan pemasaran

perusahaan dan bahkan menawarkan kemungkinan dan peluang strategik baru.

Hal ini melahirkan adanya tuntutan terhadap proses transformasi dan rekonsiliasi

antara strategi pemanufakturan dengan strategi pemasaran perusahaan (Kotler dan

Armstrong, 2001; Slack dan Lewis, 2002).

priorities capabilities

knowledge

resources

structure infrastructure

manufacturing performance

organizational performance

other success factors

Gambar 1. Konsep Kapabilitas Strategik

Sumber: Diadaptasi dari Größler dan Grübner (2006)

Page 6: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   6

Größler dan Grübner (2006) mengajukan konsep strategi pemanufakturan dan peranan

enting di dalamnya (lihat Gambar 1). Dengan menyandarkan pada proses kombinasi

sumberdaya an Wheelwright, 1984),

oleh kinerja pemanufakturan tersebut, tetapi

a tidak

an hubungan trade-off

di antar

dibebankan pada kapabilitas

yang la

tertentu dapat memperkuat kapabilitas lain.

p

strategik struktur dan infrastruktur (Hayes d

kapabilitas mempengaruhi kinerja pemanufakturan. Kombinasi tersebut didukung oleh

seperangkat pengetahuan (knowledge) tentang pemanfaatan sumberdaya secara efektif

dan efisien (Jacobides dan Winter, 2005).

Sebagai sebuah prioritas strategik, kapabilitas mempengaruhi pemanfaatan,

pengembangan, dan pemandirian sumberdaya dalam perusahaan. Meski demikian,

kinerja organisasi tak hanya dipengaruhi

juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti fungsi organisasi terkait, perilaku kompetitor,

permintaan pelanggan, dan sebagainya (Größler dan Grübner, 2006). Kinerja organisasi

tersebut, pada akhirnya, memberikan umpan balik (feedback) kepada komposisi

sumberdaya yang dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan (Phillips et al., 1983).

Menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk memaksimumkan kapabilitas

strategiknya. Namun, keterbatasan sumberdaya seringkali membuat manajemen

kesulitan dalam mengambil keputusan (St John dan Young, 1992), sehingg

seluruh kapabilitas bisa dimaksimumkan. Manajemen harus berfokus pada aspek

keuangan dan aspek lain yang melekat pada kapabilitas tersebut.

Fokus yang tepat bisa memberikan efek kumulatif bagi peningkatan kinerja

pemanufakturan. Namun, terkadang peningkatan pada satu kapabilitas tidak selalu

berpengaruh positif terhadap kapabilitas lain sehingga menimbulk

a kapabilitas tersebut (Größler dan Grübner, 2006).

Terdapat polarisasi pandangan mengenai hubungan kumulatif dan hubungan

trade-off di antara kapabilitas strategik perusahaan. Secara ekstrim, pandangan Trade-

off School menganggap peningkatan pada satu kapabilitas

in (Skinner 1969; 1974). Sementara pandangan World Class Manufacturing

(WCM) melihat bahwa peningkatan pada lebih dari satu kapabilitas dapat dilakukan

secara simultan (Boyer dan Lewis, 2002).

Penelitian ini mengambil jalan tengah sesuai hukum kapabilitas kumulatif (law

of cumulative capabilities) milik Schmenner dan Swink (1998). Secara umum,

peningkatan dalam kapabilitas strategik

Page 7: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   7

Hubungan trade-off memang terjadi, namun hanya pada arah tertentu bergantung pada

fokus dan penekanan manajemen. Rangkaian hubungan kumulatif dan trade-off yang

memberi pengaruh terbaik bagi kinerja pemanufakturan disebut sebagai performance

improvement paths (Clark, 1996; Hayes dan Pisano, 1996).

Model Hipotesis Pemodelan hipotesis dibagi dalam tiga bagian. Pertama, terkait pada kapabilitas untuk

emproduksi dengan kualitas tinggi. Kapabilitas kualitas terkait erat dengan

dan proses, serta kesesuaian dalam proses pemanufakturan dan

akan

as pengantaran (delivery).

ility).

S tny

kemampu tangkas tanpa mengorbankan

ualitas (Blackburn, 1990; Stalk dan Hout, 1990). Faktor penting dalam kapabilitas ini

m

karakteristik produk

kesesuaian kinerja produk. Dus, kualitas dipengaruhi secara signifikan oleh desain dan

produksi suatu produk dalam memenuhi ekspektasi pelanggan (Hall et al., 1991).

Peningkatan dalam kapabilitas kualitas menjadi basis dari kapabilitas strategik

lainnya (Noble, 1995; Ferdows dan De Meyer, 1990). Ketika perusahaan mampu

melakukan peningkatan dimensi kualitas, kapabilitas strategik lainnya

“diuntungkan.” Pemrosesan produk menjadi lebih stabil dan reliabel, waktu dan kos

yang diperlukan untuk mereka ulang jauh berkurang. Peningkatan dalam dimensi

kualitas juga mendorong kapabilitas lain, terutama kapabilitas kos, secara signifikan

(Skinner, 1986; Philips et al., 1983).

H1. Peningkatan dalam kapabilitas kualitas (quality) memiliki pengaruh positif

langsung terhadap kapabilit

H2a. Peningkatan dalam kapabilitas kualitas (quality) memiliki pengaruh positif

tidak langsung terhadap kapabilitas fleksibilitas (flexib

H2b. Peningkatan dalam kapabilitas kualitas (quality) memiliki pengaruh positif

tidak langsung terhadap kapabilitas kos (cost).

elanju a, kapabilitas pengantaran atau kapabilitas waktu yang menunjukkan

an perusahaan dalam memenuhi tugasnya secara

k

Page 8: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   8

adalah kecepatan pengantaran (delivery speed) dan waktu pemanufakturan

(manufacturing lead-time).

Kemampuan untuk menjalankan proses manufaktur dalam kecepatan tinggi

meningkatkan fleksibilitas operasi karena berkurangnya waktu yang diperlukan untuk

merespon pengaruh eksternal dan menyesuaikan diri terhadap kebutuhan yang berbeda

apabilitas fleksibilitas (flexibility).

B te

memiliki ricing) yang dibangun atas

omponen-komponen seperti biaya overhead pabrik dan produktivitas karyawan (Miller

kos atau fleksibel dalam operasionalnya (Hill dan Portioli-

(Milling et al., 2000). Selain itu, pengurangan waktu selama proses produksi membantu

mengurangi kos melalui peningkatan produktivitas dan penurunan tingkat sediaan

(Harbour, 1996; Carter et al., 1995)

H3. Peningkatan dalam kapabilitas pengantaran (delivery) memiliki pengaruh

positif langsung terhadap k

H4. Peningkatan dalam kapabilitas pengantaran (delivery) memiliki pengaruh

positif langsung terhadap kapabilitas kos (cost).

agian rakhir adalah kapabilitas strategik kos dan fleksibilitas. Kapabilitas kos

pengaruh langsung dalam kebijakan harga (p

k

et al., 1992). Pergantian sediaan (inventory turnover) dan utilisasi kapasitas (capacity

utilization) juga dimasukkan dalam kapabilitas kos (Größler dan Grübner, 2006).

Sementara kapabilitas fleksibilitas terdiri dari kemampuan perusahaan dalam

menawarkan fleksibilitas tinggi terkait dengan kemungkinan kombinasi dan volume

pesanan pelanggan.

Hubungan antara kapabilitas kos dan fleksibilitas agak berbeda daripada

kapabilitas strategik lainnya. Secara bersamaan, perusahaan dipandang hanya mampu

melakukan efisiensi

Straudacher, 2003). Fleksibilitas perusahaan harus dibatasi secukupnya karena terkait

trade-off dengan kos yang muncul untuk menghasilkan fleksibilitas tersebut (Anand dan

Ward, 2004), sehingga memunculkan hubungan trade-off antara efisiensi dan

kekosongan sumberdaya (resource slack) (Mishina et al., 2004).

Page 9: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   9

H5. Peningkatan dalam kapabilitas fleksibilitas (flexibility) memiliki pengaruh

negatif langsung terhadap kapabilitas kos (cost).

Se ke

oleh Whi ngaruh kumulatif terhadap

apabilitas pengantaran yang memberi basis bagi kapabilitas lain, yakni kapabilitas

cara seluruhan, model hipotesis konsisten dengan meta-analysis yang dilakukan

te (1996). Kapabilitas kualitas memberikan pe

k

fleksibilitas dan kapabilitas kos. Meski demikian, Größler dan Grübner (2006)

menyarankan untuk melihat hubungan antara kapabilitas fleksibilitas dan kapabilitas

kos bukan sebagai hubungan kumulatif, melainkan hubungan trade-off.

Rerangka konseptual dan model hipotesis yang diajukan dapat dilihat pada

Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Model Hipotesis yang Diajukan

quality delivery

flexibility

cost

H2a +

H2b +

H1 +

H4 +

H3 +

H5 -

Metodologi Penelitian ata empiris diperoleh melalui kuesioner yang dikirimkan kepada perusahaan

anufaktur di Indonesia. Sejumlah 186 invitasi email dikirimkan dan berhasil

esponden yang berasal dari perusahaan dengan jumlah

D

m

menjaring 67 responden. R

karyawan kurang dari 50 orang dikeluarkan dari sampel. Sampel yang dapat digunakan

dan diolah lebih lanjut sejumlah 61 (lihat Tabel 1).

Page 10: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   10

Sejumlah pertanyaan tentang dimensi kinerja selama tiga tahun terakhir diajukan

kepada responden menggunakan lima skala Likert. Sejumlah 14 pertanyaan deskriptif

terkait

truktural (structural equation

jumlah karyawan n % sub-industri n %

dengan inisiatif program yang dijalankan juga diajukan untuk melihat inisiatif

program yang menjadi praktik terbaik (best practice) dalam industri manufaktur. Daftar

pertanyaan yang diajukan dapat dilihat pada Lampiran.

Hubungan antara kapabilitas strategik kualitas, pengantaran, fleksibilitas, dan

kos, diuji menggunakan pemodelan persamaan s

modelling/SEM), yang terdiri dari komponen model pengukuran (measurement model)

dan model struktural (structural model). Program aplikasi AMOS 6.0 dan SPSS 13

digunakan sebagai alat bantu untuk mengkalkulasi model tersebut.

Tabel 1. Statistik Responden

50 - 99 5 8.20 Automotive & Parts 6 9.84

100 - 499 5 8.20 Ceramics & Porcelain 4

9 2

5 s

urables

3 .92

500 - 99 16 6.23 Chemicals 4 6.56

1000 lebih 35 7.38 Computers & Electronic 5 8.20

Total 61 100 Consumer D 4 6.56

Electrical Equipment 2 3.28

er Goods

t

ical & Biotech

ing

Fast Moving Consum 2 3.28

Food & Beverages 6 9.84

Housewares 2 3.28

Industrial Equipmen 3 4.92

Machinery 2 3.28

Medical Devicess 2 3.28

Pharmaceut 5 8.20

Plastics & Packag 1 1.64

Process Industries 4 6.56

Pulp & Paper 1 1.64

Textile & Garment 4 6.56

Woodworking 2 3.28

Page 11: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   11

Other 3 4.92

Total 61 100

nalisis dan Pembahasan alam pengujian, seluruh factor loading signifikan secara statistik dengan

robability) kurang dari 1 persen. Seluruh faktor dalam

namun disarankan nilainya di atas

0,6 (Sa

Parameter Factor

loading

Cronbach’s

alpha

AD

kemungkinan kesalahan (error p

pemodelan menunjukkan hubungan yang kuat dengan atribut yang melekat di

dalamnya. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut dianggap cukup mewakili

kapabilitas strategik dalam pengujian (lihat Tabel 2).

Cronbach’s alpha digunakan untuk mengukur reliabilitas model pengukuran.

Tidak ada ambang batas yang mutlak harus dipenuhi,

kakibara et al., 1997) atau 0,7 (Nunnally, 1978). Sementara validitas model

pengukuran dilihat melalui validitas konvergen dan diskriminan. Seluruh faktor

signifikan secara statistik dengan p < 0,01 menunjukkan bahwa validitas konvergen

terpenuhi. Validitas diskriminan mensyaratkan korelasi tinggi di antara faktor-faktor

yang diuji (Bagozzi et al., 1991), yang juga dipenuhi oleh model ini.

Tabel 2. Hasil Uji Statistik

Kapabilitas manufaktur

Kualitas (quality) Kesesuaian pemanufakturan .643

Kualitas produk dan reliabilitas

ery)

leksibilitas (flexibility) .6579

an

.699

.6902

Pengantaran (deliv Kecepatan pengantaran .703

Reliabilitas pengantaran .703

Waktu pemanufakturan .738

.6444

F Fleksibilitas volume .703

Fleksibilitas kombinasi .800

Kos (cost) Produktivitas karyaw .637

Pergantian sediaan .704

Utilisasi kapasitas .740

.6822

Page 12: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   12

Biaya overhead pabrik

arameter tersebut di atas si istik dengan p < 0,

.710

P gnifikan secara stat 01

ntuk menguji kesesuaian model (model fit) dapat dilihat pada nilai chi-square—yang

alam hal ini gagal untuk memenuhi batas minimum yang disarankan. Penggunaan

Pengantaran

(delivery)

Fleksibilitas

(flexibility) Kos (cost)

U

d

indikator ini kurang sesuai karena chi-square menguji kesesuaian antara data empiris

dan data model kendati model teoretis hanya digunakan sebagai perkiraan atas keadaan

yang sebenarnya (Cudeck dan Browne, 1983). Chi-square juga sensitif terhadap besaran

sampel yang rentan penolakan terhadap model yang diajukan (Jöreskog dan Sörbom,

1982; Bearden et al., 1982)

Tabel 3. Hasil Uji Statistik

Faktor korelasi

Kualitas (quality) .668 .057 .514

Pengantaran (delivery) .031 .283

Fleksibilitas (flexibility) .049

Seluruh korelasi signifikan secara statistik dengan p < 0,01

Indikator model fit Chi-square = 46,9 (df = 38); chi-square/df = 1,234 EA =

GFI = 0,781; CFI = 0,678

; RMS

0,062; RMR = 0,055; GFI = 0,874; A

S

dibagi dengan derajat ke

ini GFI dan AGFI berada sedikit di

Jöreskog dan örbom (1982) menyarankan penggunaan nilai chi-square yang

bebasan (degree of freedom/df) yang sebaiknya bernilai 3,0 atau

kurang (Homburg dan Giering, 1996). Kriteria ini dipenuhi oleh model yang memiliki

nilai chi-square/df sebesar 1,234 (lihat Tabel 3).

Kriteria lain adalah GFI yang digunakan untuk mengukur besaran varians

empiris yang ditangkap oleh model. Dalam hal

bawah ambang batas minimum yang disarankan (0,90). Dengan demikian dapat

diasumsikan model kurang mampu menangkap besaran varians yang muncul dalam

sampel.

Page 13: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   13

Kriteria lain untuk mengukur kualitas model secara keseluruhan adalah root

mean square error of approximation (RMSEA) yang telah dipenuhi oleh model (0,062 <

0,08). Indikasi lain adalah root mean residual (RMR) dan comparative fit index (CFI)

yang berada di bawah batas yang disarankan. Masing-masing sebesar 0,055 (seharusnya

kurang dari 0,05) dan 0,678 (seharusnya di atas 0,9).

Gambar 3. Hasil Uji Hipotesis

quality delivery

flexibility

cost

.057

.514

.668

.031

.283

-.006

emuan dalam penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan (lihat Gambar 3).

apabilitas kualitas berpengaruh secara langsung terhadap pengantaran (0,688) dan

),

rekonstruksi strategi pasokan dan manajemen portofolio

pasoka

T

K

secara tidak langsung mempengaruhi kapabilitas fleksibilitas (0,057) dan kos (0,514).

Kapabilitas pengantaran juga mendukung secara langsung kapabilitas

fleksibilitas (0,283) dan kapabilitas kos (0,031). Walaupun relatif kecil (0,006

hubungan antara kapabilitas kos dan kapabilitas fleksibilitas menunjukkan adanya

trade-off di antara keduanya.

Melalui uji t (p < 0,05) dari sejumlah inisiatif program pemanufakturan yang

dijalankan, terlihat bahwa me

n mendorong kapabilitas strategik (0,454). Implementasi sistem telematika dan

enterprise resource planning (ERP) dan menjalankan program pemberdayaan peralatan

seperti total productive maintenance program adalah faktor lain yang juga dominan

(masing-masing 0,338 dan 0,331). Restrukturisasi layout untuk tetap fokus dan

mempersingkat proses pemanufakturan merupakan faktor berikut yang dominan

(0,299).

Page 14: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   14

Diskusi dan Simpulan Penelitian ini menemukan bahwa kapabilitas kualitas menjadi basis yang mendukung

itu kapabilitas pengantaran. Kapabilitas pengantaran juga

alitas,

terga

mentasi sistem telematika, (3)

eseluruhan fenomena (one size fits all). Dengan demikian

kapabilitas strategik lain, ya

mendorong peningkatan pada kapabilitas yang lebih tinggi, yaitu kapabilitas

fleksibilitas dan kapabilitas kos. Hipotesis yang diajukan telah dikonfirmasi melalui

pengujian statistik. Walau tak sempurna, model terbukti cukup valid dan reliabel.

Temuan dalam penelitian ini serupa dengan Koufteros et al. (2002) yang

menemukan hubungan rerangka kapabilitas inovasi produk fleksibel, ku

ke ntungan pengantaran, harga kompetitif, serta harga premium. Temuan dalam

penelitian ini juga mendukung penelitian Größler dan Grübner (2006) yang melakukan

pengujian serupa pada perusahaan manufaktur di Eropa.

Größler dan Grübner (2006) menemukan bahwa inisiatif program yang dominan

adalah: (1) ekspansi kapasitas pemanufakturan, (2) imple

akselerasi pengembangan produk baru, dan (4) peningkatan keserasian dengan

lingkungan melalui penciptaan lingkungan kerja yang lebih baik. Dari beberapa

program tersebut di atas, hanya implementasi sistem telematika yang sejalan dengan

temuan dalam penelitian ini.

Kontrasnya perbedaan tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat satu rumus

yang pasti untuk menjawab k

diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mempertajam pemisahan konsep dan

mengklarifikasi hubungan antar kapabilitas strategik dari sudut pandang yang berbeda.

Penelitian selanjutnya diharapkan memasukkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi

struktur dan kinerja pemanufakturan yang terukur (misal ROI atau EVA) ataupun

memasukkan faktor-faktor kontinjensi sebagaimana disarankan Swink dan Way (1995).

Akhir kata, adalah tugas manajemen untuk menata ulang fokus kapabilitas

strategik yang ingin dicapai. Temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi

basis asumsi dalam menilai perilaku kompetitor terkait kapabilitas strategik

pemanufakturan. Seperti disarankan Gratton dan Ghoshal (2005), potensi keuntungan

terbesar yang dapat diperoleh perusahaan bukan dengan mengikuti apa yang dilakukan

oleh kebanyakan kompetitor—melainkan perhatian secara penuh pada seperangkat

struktur kapabilitas strategik yang unik dan spesifik.

Page 15: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   15

Referensi

Amit, R. dan Schoemaker, P. J. H. 1993. Strategic Assets and Organizational Rent.

Strategic Management Journal, 14 (1), pp. 33-46.

Anand, G. dan Ward, P. T. 2004. Fit, Flexibility and Performance in Manufacturing:

Coping with Dynamic Environments. Production and Operations Management,

13 (4), pp. 369-385.

Barney, J. B. 1991. Firm Resources and Sustained Competitive Advantage. Journal of

Management, 17 (1), pp. 99-120.

Bagozzi, R. P., Yi, Y., dan Phillips, L. W. 1991. Assessing Construct Validity in

Organizational Research. Administrative Science Quarterly, 36 (3), pp. 421-458.

Blackburn, J. D. 1990. The Time Factor. National Productivity Review, 9 (4), pp. 395-

408.

Boyer, K. K. dan Lewis, M. W. 2002. Competitive Priorities: Investigating the Need for

Trade-offs in Operations Strategy. Journal of Operations Management, 11 (1),

pp. 9-20.

Carmelli, A. dan Tishler, A. 2004. The Relationship Between Intangible Organizational

Elements and Organizational Performance. Strategic Management Journal, 25

(13), pp. 1257-1278.

Carter, P. L., Melnyk, S. A., dan Handfield, R. B. 1995. Identifying the Basic Process

Strategies for Time-based Competition. Production and Inventory Management

Journal, 36 (1), pp. 65-70.

Clark, K. B. 1996. Competing Through Manufacturing and the New Manufacturing

Paradigm: Is Manufacturing Strategy Passé? Production and Operations

Management, 5 (1), pp. 42-58.

Cleveland, G., Schroeder, R. G., dan Anderson, J. C. 1989. A Theory of Production

Competence, Decision Sciences, 20 (4), pp. 655-668.

Collins, R. S. dan Schmenner, R. 1993. Achieving Rigid Flexibility: Factory Focus for

the 1990s. European Management Journal, 11 (4), pp. 443-447.

Page 16: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   16

Corbett, C. dan Van Wassenhove, L. 1993. Trade-offs: What Trade-Offs: Competence

and Competitiveness in Manufacturing Strategy. California Management

Cudeck n of Covariance Structures.

Davis,

pp. 39-43.

cturing Futures Survey. Strategic Management

Devara

3-333.

6 (3), pp. 277-285.

Gratton, L. dan Ghoshal, S. 2005. Beyond Best Practice. MIT Sloan Management

Größle

ernational Journal of Operations and Production

Hall, R Business Success. Journal

Harbou Work for High

Performance, Quality Resources, New York, NY.

Review, 35 (4), pp. 107-122.

, R. dan Browne, M. W. 1983. Cross-validatio

Multivariate Behavioral Research, 18 (2), pp. 147-167.

J. G. 2004. Capabilities: A Different Perspective. Australian Journal of

Management, 29 (1),

De Meyer, A., Nakane, J., Miller, J. G., dan Ferdows, K. 1989. Flexibility: The Next

Competitive Battle – The Manufa

Journal, 10 (2), pp. 135-144.

j, S., Hollingworth, D. G., dan Schroeder, R. G. 2004. Generic Manufacturing

Strategies and Plant Performance. Journal of Operations Management, 22 (3),

pp. 31

Dutta, S., Narasimhan, O., dan Rajiv, S. 2005. Conceptualizing and Measuring

Capabilities: Methodology and Empirical Application. Strategic Management

Journal, 2

Ferdows, K. dan De Meyer, A. 1990. Lasting Improvements in Manufacturing

Performance: In Search of a New Theory. Journal of Operations Management, 9

(2), pp. 168-184.

Gerwin, D. 1993. Manufacturing Flexibility: A Strategic Perspective. Management

Science, 39 (4), pp. 395-410.

Review, 46 (3), pp. 49-57.

r A. dan Grübner A. 2006. An Empirical Model of the Relationships Between

Manufacturing Capabilities. Int

Management, 26 (5), pp. 458-485.

. 1991. The Contribution of Intangible Resources to

of General Management, 16 (4), pp. 41-52.

r, J. L. 1996. Cycle Time Reduction: Designing and Streamlining

Page 17: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   17

Hayes, R. H. dan Pisano, G. P. 1996. Manufacturing Strategy: At the Intersection of

Two Paradigm Shifts. Production and Operations Management, 5 (1), pp. 25-

41.

Hayes, R. H. dan Schmenner, R. W. 1978. How Should You Organize Manufacturing?

Harvard Business Review, 56 (1), pp. 105-119.

Hayes, R. H. dan Wheelwright, S. C. 1984. Restoring Our Competitive Edge:

Competing Through Manufacturing, Wiley, New York, NY.

tegrating Research and Practice, SG Editoriali,

Hombu

onstrukte [Conceptualizing and Operationalizing Complex

Jacobid

the Institutional Structure of Production. Strategic

Jöresko

l of Marketing Research, 19 (4), pp. 404-416.

of Manufacturing Firms. Structural Equation

López,

t Decision, 43 (5), pp. 661-669.

Based on the “World Class

Manufacturing” Project, dalam Van Dierdonck, R. dan Vereecke, A. (eds)

Hill, T. dan Portioli-Staudacher, A. 2003. Trade-off Scenarios within the Context of a

Manufacturing Strategy, dalam Spina, G. et al. (eds) One World? One View of

POM? The Challenges of In

Cernobbio, pp. 129-138.

rg, C. dan Giering, A. 1996. Konzeptualisierung und Operationalisierung

Komplexer K

Construction], Marketing – Zeitschrift für Forschung und Praxis, 1, pp. 5-24.

es, M. G. dan Winter, S. G. 2005. The Co-evolution of Capabilities and

Transaction Costs: Explaining

Management Journal, 26 (5), pp. 395-413.

g, K. G. dan Sörbom, D. 1982. Recent Developments in Structural Equation

Modelling. Journa

Kotler, P. dan Armstrong, G. 1996. Principles of Marketing, 7th ed., Prentice-Hall,

Englewood Cliffs, NJ.

Koufteros, X. A., Vonderembse, M. A., dan Doll, W. J. 2002. Examining the

Competitive Capabilities

Modeling, 19 (2), pp. 256-282.

S. V. 2005. Competitive Advantage and Strategy Formulation: The Key Role of

Dynamic Capabilities. Managemen

Miller, J. G., Ferdows, L., Nakane, J. dan De Meyer, A. 1992. Benchmarking Global

Manufacturing, Irwin, Homewood, IL.

Milling, P. M., Schwellbach, U., dan Thun, J-H. 2000. Time as a Success Factor for

Operations Management – An Empirical Analysis

Page 18: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   18

Operations Management: Crossing Borders and Boundaries, Ghent, pp. 431-

438.

Mintzberg, H. dan Water, J. A. 1985. Of Strategies, Deliberate and Emergent. Strategic

Mishin More Resources Always Better

Nanda,

rganizational Learning and Competitive Advantage,

Noble,

Phillips

ome Key Hypotheses. Journal of

Rumelt mb, R. B. (eds)

anufacturing Strategy: The Research Agenda for

Sakakib e Impact of

9), pp. 1246-1257.

Management Journal, 6 (3), pp. 257-272.

a, Y., Pollock, T. G., dan Porac, J. F. 2004. Are

for Growth? Resource Stickiness in Market and Product Expansion. Strategic

Management Journal, 25 (2), pp. 1179-1197.

Mitreanu, C. 2006. Is Strategy a Bad Word? MIT Sloan Management Review, 47 (2),

pp. 96.

A. 1996, Resources, Capabilities and Competencies dalam Moingeon B. dan

Edmondson E. (eds), O

Thousand Oaks: Sage, pp. 93-120.

M. A. 1995. Manufacturing Strategy: Testing the Cumulative Model in a

Multiple Country Context. Decision Science, 26 (5), pp. 693-721.

Nunnally, J. C. 1978. Psychometric Theory, 2nd ed., McGraw-Hill, New York, NY.

, L. W., Chang, D. R., dan Buzzell, R. D. 1983. Product Quality, Cost Position,

and Business Performance: A Test of S

Marketing, 47 (2), pp. 26-43.

, R. P. 1984. Towards a Strategic Theory of the Firm, dalam La

Competitive Strategic Management, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, NJ, pp.

556-570.

Roth, A. V. Dan Miller, J. G. 1990. Manufacturing Strategy, Manufacturing Strength,

Managerial Success and Economic Outcomes, dalam Ettlie, J. G., Burstein, M.

C., dan Feigenbaum, A. (eds) M

the Next Decade, Kluwer, Boston, MA, pp. 97-109.

ara, S., Flynn, B. B., Schroeder, R. G., dan Morris, W. T. 1997. Th

Just-in-time Manufacturing and Its Infrastructure on Manufacturing

Performance. Management Science, 43 (

Lawson, B. dan Samson, D. 2001. Developing Innovation Capability in Organisations:

A Dynamic Capabilites Approach. International Journal of Innovation

Management, 5 (3), pp. 377-400.

Page 19: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   19

Schmen

al of Operations Management, 17 (1), pp. 97-113.

est, and the Business Cycle, Harvard

Skinne

Skinne 6. The Productivity Paradox. Management Review, 79 (9), pp. 41-45.

Stalk, mpeting Against Time: How Time-based

St John s of Priorities

ons

Swami

A Path-analytic Model. Management Science, 33

Swink,

Renewed Directions. International Journal of Operations and

Teece,

Thun, , dan Sakakibara, S. 2000.

ner, R. W. dan Swink, M. L. 1998. On Theory in Operations Management.

Journ

Schumpeter, J. A. dan Opie, R. 1962. The Theory of Economic Development: An

Inquiry into Profits, Capital, Credit, Inter

University Press, Cambridge, MA.

r, W. 1969. Manufacturing – Missing Link in Corporate Strategy. Harvard

Business Review, 47 (3), pp. 136-145.

Skinner, W. 1974. The Focused Factory. Harvard Business Review, 52 (3), pp. 113-121.

r, W. 198

Slack, N. dan Lewis, M. 2002. Operations Strategy, Prentice-Hall (Financial Times),

NY.

G. dan Hout, T. M. 1990. Co

Competition is Reshaping Global Markets, Free Press, New York, NY.

, C. H. dan Young, S. T. 1992. An Exploratory Study of Pattern

and Trade-offs among Opeartions Managers. Production & Operati

Management, 1 (2), pp. 133-150.

dass, P. M. dan Newell, W. T. 1987. Manufacturing Strategy, Environmental

Uncertainty and Performance:

(4), pp. 509-524.

M. dan Way, M. H. 1995. Manufacturing Strategy: Propositions, Current

Research,

Production Management, 15 (7), pp. 4-26.

D. J., Pisano, G. dan Shuen, A. 1997. Dynamic Capabilities and Strategic

Management. Strategic Management Journal, 18 (7), pp. 509-533.

J-H., Milling, P. M., Schwellbach, U., Morita, M.

Production Cycle Time as a Source of Unique Strategic Competitiveness, dalam

Machuca, J. A. D. dan Mandakovic, T. (eds), POM Facing the New Millenium,

Seville, pp. 1-10.

Vickery, S. K., Dröge, C. dan Markland, R. E. 1993. Production Competence and

Business Strategy: Do They Affect Business Performance? Decision Sciences,

24 (2), pp. 435-455.

Page 20: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   20

Ward, P. T., Bickford, D. J., dan Leong, G. K. 1996. Configurations of Manufacturing

Strategy, Business Strategy, Environment and Structure. Journal of

Ward,

Decision Sciences, 29 (4), pp. 1035-1046.

Wernerfelt, B. 1984. A Resource-based View of the Firm. Strategic Management

ic

Wheelwright, S. C. dan Bowen, H. K. 1996. The Challenge of Manufacturing

White, urnal of

Zollo,

, 13 (3), pp. 339-351.

Management, 22 (4), pp. 597-626.

P. T., McCreery, J. K., Ritzman, L. P., dan Sharma, D. 1998. Competitive

Priorities in Operations Management.

Warren, K. 2002. Competitive Strategy Dynamics, John Wiley & Sons, Chichester.

Journal, 5 (2), pp. 171-180.

Wheelwright, S. C. 1984. Manufacturing Strategy: Defining the Missing Link. Strateg

Management Journal, 5 (1), pp. 77-91.

Advantage. Production and Operations Management, 5 (1), pp. 59-77.

G. P. 1996. A Meta-analysis Model of Manufacturing Capabilities. Jo

Operations Management, 14 (4), pp. 315-331.

M. dan Winter, S. G. 2002. Deliberate Learning and the Evolution of Dynamic

Capabilities. Organization Science

Page 21: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   21

Lampiran

indicate the amount of change of th

Please e following performance dimensions over the

last three years.*

Manufacturing conformance 1 2 3 4

5

Product quality and reliability 1 2 3 4

2 3 4

3 4

4

5

Manufacturing lead time 1 2 3 4

5

Labor productivity 1 2 3 4

5

Inventory turnover 1 2 3 4

5

Capacity utilization 1 2 3 4

5

Overhead costs 1 2 3 4

5

5

Volume flexibility 1

5

Mix flexibility 1 2 3 4

5

Delivery speed 1 2

5

Delivery reliability 1 2 3

*) 1= Strongly deteriorated, 5 = Strongly improved

Page 22: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   22

Please indicate whether there are plans and budgeted activities to undertake the program

elow.

Degree of use

last 3 years** Relative payoff**

b

Updatin

stan

Expand

buyi , hiring new people,

buil

Engaging in process automation programs

Implem

communication technologies and/or

ente

Reorga any towards e-

com

conf

Rethinking and restructuring your supply

strategy and the organization and

man

Concentrating on your core activities and

outs

activ ent,

main

Restruc facturing processes

and

strea rganize plant-within-

a-plant, cellular layout, etc.)

Undertaking actions to implement pu

production batches, set-up time, using

kanban systems, etc.)

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

3 4 5

3 4 5

1 2 3 4 5

3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

g your process equipment to industry

dard or better

1 2 3 4 5 1 2

ing manufacturing capacity (e.g.

ng new machines

1 2 3 4 5 1 2

ding facilities, etc.)

enting information and 1 2 3 4 5 1 2

rprise resource planning software

nizing your comp

merce and/or e-business

igurations

agement of your suppliers portfolio

ourcing support processes and

ities (e.g. IS managem

tenance, material handling, etc.)

turing your manu

layout to obtain process focus and

mlining (e.g. reo

ll 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Page 23: Studi Empiris terhadap Kapabilitas Strategik Perusahaan ... · Dalam kacamata manajemen operasi, strategi korporat didukung dan dibentuk oleh kapabilitas strategik. Wheelwright (1984)

AKPM-15   23

Undertaking programs for quality

impr

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

ovement and control (e.g. TQM

programs, six sigma projects, quality

circles, etc.)

Undertaking programs for the improvement

ance programs)

l of

rment, training

)

e or sped-up

ment

gineering,

deployment, etc.

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

of your equipment productivity (e.g. total

productive mainten

Implementing actions to increase the leve

delegation and knowledge of your

workforce (e.g. empowe

improvement or autonomous teams, etc.

Implementing actions to improv

your process of new product develop

through e.g. platform design, products

modularization, components

standardization, concurrent en

quality function

Putting efforts and commitment on the

improvement of our company's

environmental compatibility and

workplace safety or healthy

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

**) 1= None, 5 = High

s