Strengthening Financial Foundation - vpr.hkma.gov.hk · Para nasabah individu dapat juga menikmati...
Transcript of Strengthening Financial Foundation - vpr.hkma.gov.hk · Para nasabah individu dapat juga menikmati...
12 I From Management
Indicators
Asset Quality: • Coverage ratio
• Prevent NPL formation
Profitability: • Net Interest Margin • Increase recurring
FBI
54/ Business Reviev;,' 92/ Functionel
Sasaran n
Initiatives Target by end of 2009
· • Coverage: 110 - 120%
• Establish provision policy "-~-~·~~·~~~~~··~·~~·
in line with peers and economic climate
• Increase recovery rate • Strengthen early warning
system on loan portfolios • Proactive monitoring of
Pre-NPLs • Resolve Top 10 NPLs
• Increase lower cost funding base (CASA)
• Selective loan growth • Increase Non-Interest
Income
• NIM 5.5%- 6.5%
• Recurring Fee by Rp 4 Tn
• Loan growth 14%- 16%
' • CASA up to 12%- 14%
123 I
• Coverage 120.1% +
• Recovery Rp 893 bn +
• Net NPL 0.8%
• NIM 6.0%
+
• Loan Growth 7.9%
• CASA growth 10.0% +
53
Tinjauan Bisnis
Kami bekerja keras agar dapat menghadirkan standar layanan yang sesuai dengan kebutuhan dC!ri berbagai segmen nasabah kami.
We work hard to deliver a standard of service that can satisfy the needs of our different market segments.
55
n
56
mortgage product, registered an of 17.29% and contributed 44% of total
Ari Septiawan Diver, Offshore Service
n
12/ From Manageme11t 54/ Business Review
Bisnis Perbankan Konsumer BNI menawarkan
berbagai produk perbankan untuk memenuhi
kebutuhan para nasabah konsumer. Produk pendanaan
meliputi berbagai pilihan produk tabungan, giro dan
deposito. Kredit konsumer meliputi kredit kepemilikan
rumah BNI Griya, hingga kredit kepemilikan mobil dan
produk kredit tanpa agunan. BNI juga menawarkan
ragam pili han kartu kredit yang masing-masing
memiliki fitur yang inovatif sesuai dengan kebutuhan
nasa bah.
Para nasabah individu dapat juga menikmati
pengalaman transaksi perbankan yang nyaman melalui
jaringan kantor cabang BNI maupun melalui berbagai
pilihan jaringan layanan elektronik, yang meiliputi
layanan ATM, phone banking, mobile dan SMS
banking serta layanan perbankan internet.
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
BNI's Consumer Banking business offers a
comprehensive range of banking products to meet the
needs of the individual customers. The Bank's liability
products comprise a selection of savings accounts,
demand deposits and time deposit products. Its
consumer loan products extend from mortgage
loans, BNI to auto loans and non-collateralized
consumer loan BNI also provides a rich
selection of widely accepted credit cards that offer
innovative features to serve the different needs of the
customers.
Individual customers can also enjoy a convenient
banking through the Bank's vast branch
office network and through a selection of electronic
channels, covering ATMs, phone banking, mobile and
SMS banking, and internet banking services.
57
Perbankan Konsumer
Berbagai inisiatif telah dilaksanakan sepanjang 2009 untuk meningkatkan dana pihak ketiga BNI.
Bagi para nasabah, BNI telah berhasil mengimplementasikan program loyalitas untuk
mempertahankan nasabah yang berpotensi. Upaya untuk menjaring nasabah baru juga telah dilaksanakan, antara lain melalui inisiatif penjualan proaktif di cabang
cabang serta penyelenggaraan kegiatan penjualan dengan bekerja sama dengan pihak ke tiga.
Upaya untuk meningkatkan daya saing produk BNI
juga telah dilaksanakan, antara lain dengan penawaran suku bunga yang kompetitif melalui strategi harga yang berjenjang. Fitur-fitur baru jaringan layanan
elektronik terus dikembangkan tidak hanya untuk terus meningkatkan kualitas layanan, melainkan juga agar dapat menawarkan layanan transaksi yang lebih
aman. Sebanyak lebih dari 1.000 mesin ATM telah diluncurkan sehingga di akhir tahun 2009, total jaringan ATM meliputi lebih dari 4.000 mesin ATM.
Seiring dengan berakhirnya inisiatif pembersihan portofolio simpanan dari akun-akun yang tidak aktif, total jumlah rekening nasabah di tahun 2009 mencapai lebih dari 9, 7 juta dari 11,1 juta rekening
di tahun sebelumnya. Sebagai hasilnya, BNI kini dapat mengelola basis nasabah yang lebih kokoh dan terdiversifikasi.
Saldo dan Jumlah Rekening Simpanan Nasabah Balance and Number of Accounts of Customers Deposit
Deposito Giro
Various initiatives have been launched during the year
to increase BNI's third party funds.
For the existing customers, the Bank implemented a highly successful loyalty program to retain profitable
and high potential customers. Efforts to attract new customers were also introduced, including proactive sales initiatives at the branches as well as sales
events in partnership with third party organizations.
Efforts to strengthen the products' competitiveness
were also introduced, among others with the adoption of competitive interest rates through a price tiering strategy. New features were developed within the Bank's e-channels not only to provide better service
but also to deliver a more highly secured transactional environment. Over 1,000 new ATMs were added, bringing the Bank's total ATMs to more than 4,000
machines by the end of 2009.
With the completion of the Bank's initiative to clean its
portfolio from non-active accounts, the total number of customer accounts reached over 9.7 million accounts in 2009 from 11.1 million accounts in the previous year. As a result, BNI is now maintaining a
much stronger and well diversified customer base.
Tabungan Savings Account Time Deposits Current Account
57,174 29,248
51,139 26,184 47,093 23,095
2~ 260
2007 2008 2009 2007 2008 2009
58
3,346 3, 797 4~162
~ 62.1 62.2 63·7
2007 2008 2009
Sa/do (Miliar Balance (Billion
--Jill-- Jumlah Rekening (ribu) Number of Accounts (thousand)
I From Management 54/ Business Review
Di akhir tahun 2009, total dana pihak ketiga yang dihimpun berhasil tumbuh sebesar 15,5% menjadi Rp 188,5 triliun dari Rp 163,2 triliun di tahun sebelumnya. Sebanyak 55,1% dari total dana pihak
ketiga disumbangkan oleh produk tabungan dan giro sedangkan produk deposito menyumbangkan sebesar 44,9%.
Dengan menyalurkan kredit baru sebanyak Rp 7,5 triliun di tahun 2009, kredit consumer berhasil meraih pertumbuhan sebesar 10,8% dari Rp 12,6 triliun menjadi Rp 14,0 triliun. Kredit konsumer
menyumbangkan 15% dari total kredit BNI.
BNI Griya yang merupakan produk kepemilikan rumah unggulan BNI, terus menjadi penyumbang
utama dengan tumbuh sebesar 17,29% dan menyumbangkan sebesar 44% dari total kredit
konsumer. Pangsa pasar juga terus meningkat mencapai 6,66% dari 6,51% di tahun sebelumnya.
Peningkatan kinerja ini diraih melalui pelaksanaan strategi organik yang terencana melalui inisiatif
penjualan langsung dan kemitraan dengan perusahaan properti ternama. Selain upaya penjualan dan promosi, di tahun 2009 BNI juga meluncurkan program inovatifnya, BNI Griya Inspiring Green Living yang
mempromosikan kesadaran akan masalah pemanasan global. Program tersebut berhasil memperoleh tanggapan positif dari pasar dan meraih penghargaan Green Property Award dari Housing Estate.
Pertumbuhan BNI Griya Growth of Mortgage Loan
8,243
7,028
~~ 53
2007 2008 2009
Volume Kredit (Miliar Volume of Loan (Billion
-iii- Jumlah Rekening (ribu) Number of Accounts {thousand)
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
By the end of 2009, total third party funds increased
by 15.5% to Rp 188.5 trillion from Rp 163.2 trillion a year earlier. 55.1% of total third party funds were contributed by the Bank's savings and demand deposit
products while time deposit products accounted for the remaining 44.9%.
With the disbursement of Rp 75 trillion in new consumer lending in 2009, BNI Consumer loans enjoyed an 10.8% increasing from Rp 12.6 trillion to
Rp 14 trillion. In total, consumer lending accounted for 15% of the Bank's total loans.
BNI Griya, the Bank's leading mortgage product. continued as the major contributor by growing 1729% from last year's figure and contributed 44% of
total consumer lending. Market share also improved, reaching a 6.66% share from 6.51 % a year earlier.
This improved performance was delivered with the
execution of well planned organic strategies through direct sales initiatives and partnerships with leading developers. In tandem with its sales and promotion initiatives, in 2009 the Bank launched its innovative
BNI Griya Inspiring Green Living event that promotes environmental awareness to address global warming issues. The event has received positive response from the market and was recognized with the Green Property Award in 2009 from Housing Estate.
59
Perbankan Konsumer
Produk kepemilikan mobil BNI, BNI Oto, merupakan penyumbang ke dua terbesar pada kredit konsumer
BNI dengan kredit sebesar Rp 4,9 triliun di tahun 2009 dari Rp 4,6 triliun di tahun sebelumnya. Peningkatan kredit terutama didorong oleh upaya penjualan kredit pada basis nasabah BNI serta strategi pertumbuhan non-organik dengan bekerja sama dengan institusi
institusi multi finance.
Selain itu produk kredit tanpa agunan BNI Fleksi berhasil meraih pertumbuhan sebesar 4,8% di tahun 2009 dengan total kredit sebesar Rp 317 miliar dari Rp 303 miliar di tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu bank terkemuka di bisnis kartu
kredit, BNI menawarkan berbagai pilihan produk kartu kredit dari MasterCard dan VISA hingga BNI Style Titanium dan Platinum bagi segmen affluent serta kartu korporat bagi para nasabah korporasi.
Kartu Kredit BNI juga menawarkan fitur-fitur dan manfaat menarik, seperti SmartSpending yang menawarkan fasilitas kemudahan pembayaran tagihan hingga 24 bulan dan SmartBill untuk pembayaran rekening bulanan melalui transaksi otodebet.
Di bulan Februari 2009, BNI meluncurkan kartu kredit untuk segmen premium yang lifestyle dengan nama BNI Style Titanium. Kartu dengan desain yang eksklusif ini dilengkapi dengan berbagai layanan, fitur dan program promosi yang sesuai dengan segmen premium seperti style reward, personal travel
Pertumbuhan Kartu Kredit Growth of Credit Card
8,302 7,081
5,881
~~~ 1,204 1,378 ,542
2007 2008 2009
60
Volume Penjualan (Miliar Rupiah) Sales Volume (Billion Rupiah}
------------------------· -II- Jumlah Kartu Kredit
(ribu thousand)
BNI's auto loan product, BNI Oto, was the second largest contributor of the Bank's consumer loans by accumulating Rp 4.9 trillion of loans in 2009, up from Rp 4.6 trillion in the previous year. Loan growth was mainly attributable to direct sales to the Bank's
customer base and non-organic loan disbursement strategies through partnerships with leading multifinance institutions.
Meanwhile, BNI Fleksi non-collateralized consumer lending recorded 4.8% growth in 2009, reaching a total of Rp 317 billion of loans from Rp 303 billion a
year earlier.
As a leading bank in the credit card business, BNI offers a wide selection of credit card products from MasterCard and VISA to BNI Style Titanium and Platinum for the affluent segment as well as corporate
cards for the Bank's corporate customers.
BNI credit cards also provide attractive features and benefits, including SmartSpending that offers a 24-month easy installment payment facility and SmartBill
to facilitate routine bill payment through auto debit transactions.
In February 2009, BNI launched a credit card for the premium lifestyle segment called BNI Style Titanium. This card, with an exclusive design, is complemented
with a variety of services, features and promotional programs in accordance with the premium segment such as style rewards, personal travel assistance,
I From Management 54 I Business Review
assistance, e-billing dan mini website serta program promosi dengan privilege di berbagai club, resto, gadget store, hotel dan lain-lain.
Di akhir tahun 2009, total kartu kredit yang diterbitkan tumbuh sebesar 12% menjadi 1.542.755 kartu yang
menempatkan BNI sebagai penerbit kartu kredit ke empat terbesar di Indonesia dengan menguasai 13% pangsa pasar. Total tagihan mencapai Rp 2.488 miliar dari Rp 2.598 miliar di tahun 2008.
Kinerja bisnis kartu kredit berhasil meraih berbagai penghargaan dari institusi-institusi terkemuka,
Di antaranya di tahun 2009, BNI berhasil meraih penghargaan Indonesian Bank Loyalty Award untuk kategori Kartu Kredit dari lnfobank dan Markplus
Insight, Call Center Award 2009 kategori Kartu Kredit dari majalah Marketing dan Carre serta Top Brand Award, kategori Kartu Kredit dari Frontier dan majalah Marketing.
Sepanjang tahun 2009, Kartu Kredit BNI terus konsisten membuat program-program promosi yang menguntungkan nasabah melalui afiliasi dengan
berbagai brandterkenal dengan network yang luas seperti Carrefour, Matahari Department Store, Electronic Solution, Grup Sushi Tei dan berbagai brand fashion serta mal premium seperti Plaza Indonesia dan jaringan mal Lippo Group. Kedepan Kartu Kredit
BNI akan terus mengembangkan program promosi dan layanan yang memberikan best value kepada nasabahnya.
Pertumbuhan Bisnis Merchant Growth of Merchant Business
21,995
10··.~ 19
20,108
16 . .
31
8
2007 2008 2009
Volume Penjualan (Miliar Rupiah) Sales Volume (Billion Rup1ahl
Merchant (ribu thousand)
---·~-·~-... ----~
_._ EDC (ribu thousand)
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
e-billing and mini websites and promotional programs with privileges at various clubs, restaurants, gadget
stores, hotels and others.
By the end of the year, total credit cards issued grew by 12% to 1,542,755 cards, positioning BNI as the
fourth largest credit card issuer in Indonesia with a 13% market share. Total outstanding credit stood at Rp 2,488 billion from Rp 2,598 billion in 2008.
Achievements delivered by the credit card business have been recognized with high profile awards from
various reputable institutions. Among the many accolades received in 2009, the Bank was honored with the Indonesian Bank Loyalty Award for Credit
Card category from lnfobank and Markplus Insight Call Center Award 2009 for Credit Card category from Marketing magazine and Carre as well as Top Brand Award, Credit Card category provided by Frontier and
Marketing magazine.
During 2009, the BNI credit card continues to consistently make promotional programs that benefit
customers through affiliation with renowned brands with an extensive network such as Carrefour, Matahari Department Store, Electronic Solution, Sushi Tei Group and fashion brands and premium malls such as Plaza Indonesia and the Lippo Group's mall network.
In the future, BNI credit card will continue to develop promotional programs and services that provide best
value to customers.
61
Perbankan Konsumer
Untuk mendukung bisnis kartu kreditnya, BNI
mengelola jaringan merchant (baik merchant kredit
maupun merchant debet) yang luas, termasuk
nama-nama terkenal seperti Carrefour, Hypermart,
Matahari, Superindo dan Sogo. Di tahun 2009, total
jumlah merchant tumbuh signifikan sebesar 30%
dari 24.477 menjadi lebih dari 31.700 merchantyang
menghasilkan Rp 21.995 miliar transaksi merchant.
Total EDC terpasang tumbuh dari 25.727 menjadi
28.471 mesin di akhir 2009.
Total pendapatan dari transaksi merchant mencapai
Rp 67,8 miliar di tahun 2009, meningkat 16% dari
kinerja di tahun sebelumnya.
BNI Emerald merupakan layanan perbankan premier
bagi para nasabah berpenghasilan tinggi. BNI Emerald
menawarkan berbagai pilihan produk, termasuk
produk simpanan standar dengan manfaat tambahan,
serta pilihan produk investasi dari produk obiligasi,
reksadana serta bancassurance dan structured
products.
Para nasabah BNI Emerald dapat juga menikmati
berbagai layanan eksklusif, termasuk layanan investasi
dan kustodian personal, layanan concierge hingga
62
To support its card business, BNI operates a wide merchant network (for credit card and debit
card), which includes well-known names such as
Carrefour, Hypermart, Matahari, Superindo and
Sogo. Throughout 2009, the number of merchants
has grown significantly by 30% from 24,477 to over
31,700 merchants, generating Rp 21 ,995 billion
merchant transactions in 2009. Total EDCs installed
also increased from 25,727 to 28,471 by the end of
the year.
Total fees earned from merchant transactions topped
67.8 billion in 2009, or a 16% increase from the
year's
banking service
dedicated to net worth customers. BNI Emerald
of products, including standard
with added benefits and various
investment products ranging from bonds, mutual
funds as well as bancassurance and structured
products.
net worth BNI Emerald customers can also enjoy
a range of
concierge services and
12/ From Management 54/ Business Review
81\Ji I
kenyamanan akses executive lounge di bandara, langganan majalah gratis dan layanan cek kesehatan dan perjalanan gratis. BNI memiliki 22 Emerald
outlet di lokasi strategis di mana para nasa bah dapat menikmati layanan terbaik dari para manajer hubungan
nasabah kami yang telah berpengalaman.
BNI Emerald berhasil menjaring lebih dari 1.200
nasabah baru di tahun 2009 dengan total aset yang dikelola sebesar Rp 26,21 triliun. Total dana pihak ketiga juga tumbuh mencapai Rp 5,12 triliun di akhir
2009.
Kinerja di tahun 2009 berhasil membawa momentum
positif bagi ekspansi bisnis perbankan konsumer ke depan.
Dana pihak ketiga diproyeksikan akan terus tumbuh melalui inisiatif akusisi, upselfing, referal dan penggabungan produk.
Guna mendorong bisnis kredit perumahan, telah disiapkan rencana intensifikasi inisiatif penjualan dan peningkatan hubungan nasabah melalui kerja
sama dengan perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Selain itu kerja sama tersebut juga akan terus dikembangkan guna meningkatkan akses kredit
perumahan bagi para pekerja migran.
Walaupun akan terjadi peningkatan harga produk otomotif di tahun 2010, BNI akan terus berupaya meningkatkan bisnis kredit otomotifnya melalui penambahan mitra perusahaan multi-finance serta
peningkatan limit kredit bagi basis nasabah yang ada.
Bisnis kartu kredit juga akan mendorong strategi pertumbuhan melalui akusisi nasabah baru serta peningkatan volume pembelajaan dari para pemegang
kartu kredit yang ada.
Selain itu, untuk meningkatkan layanan kepada nasabah Emerald akan dikembangkan berbagai variasi produk baru di tahun 2010, seperti produk reksadana, produk asuransi kesehatan, asuransi jiwa serta produk whole life dan estate plan bancassurance.
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
access to airport executive lounges, free magazine
subscriptions as well as free medical and travel assistance. BNI operates 22 conveniently located Emerald outlets where customers enjoy top of the
class banking service from our relationship managers.
customer
BNI Emerald succeeded in attracting over 1,200 new customers in 2009 and accumulated total assets under management of Rp 26.21 trillion. Total third party funds also grew to over 5.12 trillion by year
end.
Results achieved in 2009 have brought positive momentum for further expansion in the consumer
banking business.
Third party funds are projected to continue growing through acquisition, referral and product
bundling initiatives.
To support the mortgage business, plans have been laid out to sales initiatives and deepen
relationships with the leading housing developers in the country. Simultaneously, further cooperation will also be pursued to disburse housing loans to
workers.
Although a price increase in automotive products is expected in 2010, BNI will continue to grow its auto loan business by adding more multi-finance partners
and extending loan limits to existing partners.
The credit card business will also pursue a high growth strategy by adding new customers and increasing sales volume of the existing cardholders.
In addition, to improve service quality to Emerald customers, new product variety will be introduced in 2010 which will include health insurance, term life, whole life and estate bancassurance products.
63
64
k hu k
By the end of 2009, total outstanding commercial loans grew by 11.83% to Rp 53.6 trillion, representing 44.36% of BNI's total loan portfolio.
Valencia W.K. Managing Director CV Cera Glassindo
ial
I From Management 54/ Business Review
Perbankan Komersial BNI melayani entitas perusahaan
menengah dengan kebutuhan kredit dari Rp 10 hingga
100 miliar dan segmen usaha kecil dengan kebutuhan
kredit di bawah Rp 10 miliar. Produk yang ditawarkan
meliputi kredit untuk modal kerja dan investasi, hingga
berbagai layanan perbankan termasuk layanan garansi
bank dan letter of credit.
Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) senantiasa
dipandang sebagai salah satu pilar terpenting dari
ekonomi Indonesia. Sektor tersebut memegang peran
penting dalam proses distribusi pendapatan dengan
menjadi penyedia peluang kerja terbesar bagi tenaga
kerja nasional.
Berbagai produk kredit telah disediakan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan pasar UKM. BNI Kredit
Usaha Rakyat ditargetkan untuk melayani usaha-usaha
kecil yang prospektif tapi tidak bankable. BNI Wirausaha
melayani kebutuhan usaha-usaha kecil di area-area
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
BNI's Commercial Business targets medium sized
enterprises with lending requirements ranging from
Rp 10 to 100 billion and the small business segment
requiring loans under Rp 10 billion. Products offered
range from loans for working and investment capital
to various banking services, including bank guarantees
and letters of credit.
The small and medium enterprise (SME) sector has
always been considered one of the most important
pillars of Indonesia's economy. This sector plays
an important role in the distribution of income by
providing most of the job opportunities for the
country's labor force.
A range of loan products are offered to meet the r;,,..,n,,,..,,., requirements of the SME market. BNI Kredit
Usaha Rakyat targets prospective, but not bankable
small sized businesses. BNI Wirausaha serves small
enterprises in high growth areas. Kredit Kepada
65
Perbankan Komersial
dengan pertumbuhan tinggi. Produk unggulan Kredit
Kepada Lembaga Keuangan menawarkan fasiltas pinjaman bagi bank-bank pasar, koperasi serta institusi finansial lainnya untuk distribusi lebih lanjut.
Usaha Skala Menengah
Segmen usaha skala menengah dilayani melalui 20
Sentra Kredit Menengah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan memperhatikan kondisi usaha yang penuh
tantangan di tahun 2009, BNI melaksanakan strategi ekspansi kredit yang selektif dengan memfokuskan pada nasabah yang memiliki tingkat risiko yang lebih terkendali. Bebagai upaya telah dilaksanakan
sepanjang tahun untuk meningkatkan kualitas aset, termasuk upaya restrukturisasi kredit dan inisiatif
penyelesaian kredit bermasalah melalui proses likuidisasi jaminan, litigasi dan penghapusan kredit.
Sejalan dengan strategi BNI untuk meningkatkan
pendapatan fee-income, berbagai upaya telah diluncurkan untuk memperkenalkan produk-produk layanan BNI, terutama melalui promosi layanan garansi bank dan letter of credit.
Guna meningkatkan kinerja usaha, di tahun 2009 juga telah dilaksanakan beberapa perubahan organisasi seiring dengan dibentuknya unit Supervisi dan Pengembangan Usaha, serta penambahan tenaga
pimpinan kelompok pemasaran bisnis guna meningkatkan proses monitoring dan rentang pengawasan.
Kredit bagi usaha skala menengah tumbuh sebesar 12,60% menjadi Rp 27,41 triliun dari Rp 24,40 triliun,
sehingga menyumbang 22,70% dari total kredit BNI. Kredit modal kerja mencapai sebesar Rp 20,2 triliun, sedangkan sisanya sebesar Rp 7,20 triliun diraih dari kredit invetasi.
Sektor industri menyumbang sebesar 39,60% dari total kredit segmen menengah, diikuti oeh sektor perdagangan, restoran dan hotel serta konstruksi, masing-masing menyumbang sebesar 23,52% dan 11,46%.
66
Lembaga Keuangan or Loans to Financial Institutions is our leading product that offers facilities extended to rural banks, cooperatives and other financial
institutions for further distribution.
Medium Sized Business Medium sized businesses are served by 20 Medium Loan Centers (Sentra Kredit Menengah) located all
over the country.
Considering the challenging business environment during 2009, BNI adopted selective loan expansion, targeting existing customers with manageable risk
levels. Various efforts were also introduced during the year to improve asset quality, including debt restructuring as well as NPL settlement initiatives
by means of collateral liquidation, litigation and loan write-offs.
In line with BNI's bank-wide strategy to increase
fee income, concerted efforts were launched to introduce the Bank's fee based services, in particular by promoting BNI's bank guarantee and letter of credit
products.
To increase business performance, 2009 also witnessed several organization changes with formation of Supervision and Business Development
units. New leadership talents were also added within the business marketing group for better monitoring and span of control.
Medium business loans grew by 12.60% to Rp 27.41 trillion from Rp 24.40 trillion, and contributed 22.70% of the Bank's total loans. Working loans contributed Rp 20.20 trillion, while the remaining Rp 7.20 trillion came from investment loans.
The industry sector accounted to 39.60% of total medium business lending, followed by trading,
restaurant and hotel, as well as construction, contributing 23.52% and 11.46% respectively.
2009
I From Management 54/ Business Review 92 I Functional Review 123 I Corporate Data
BNI I
Kredit Usaha Menengah berdasarkan Sektor Medium-scale Loan by Sectors (%)
5•71
% Pertanian Agriculture
1.32
% Pertambangan M1mng ________ _
Perindustrian
l!llll 0.41 % Listrik, Gas dan Air E!ectnc1ty, Gas and Wate:
11•46
% Konstruksi Construction
Perdagangan, Restoran & Hotel Restaurant & Hotel
---~~------~---"-'-
5 SOo/c Transport, Pergudangan & Komunikasi •
0 Transponat1on, VVarehouse & ComrnunJcat1on
l!llll 10
.79
% Jasa-jasa Dunia Usaha Busmess Service
1.67
% Jasa-jasa Sosial Masyarakat Social Services
Pendapatan bunga tumbuh hampir sebesar 30% dari
Rp 2,8 triliun menjadi Rp 3,6 triliun. Pendapatan fee
berhasil tumbuh signifikan sebesar 34.8% menjadi
Rp 44 miliar dari Rp 33 miliar di tahun sebelumnya.
Kredit bagi usaha skala kecil disalurkan melalui 51
Sentra Kredit Kecil, 65 kantor cabang serta 114 Unit
Kredit Kecil.
Dalam rangka akselerasi ekspansi kredit, sejak tahun
2009 BNI memperkenalkan sistem electronic Loan
Origination (eLO) yang menawarkan dukungan otomasi
proses kredit hingga Rp 1 miliar. Proses bisnis baru
juga telah diluncurkan untuk mendukung pertumbuhan
BNI Kredit Usaha Rakyat dan kredit BNI Wirausaha.
Guna mempertahankan tingkat kredit bermasalah
(NPU yang rendah, sejak bulan Agustus 2009 BNI
telah mengimplementasikan sistem baru, Collection
and Recovery Management System bagi kredit skala
kecil, yang sejauh ini telah berhasil memberikan hasil
yang menggembirakan. Rata-rata penyelesaian NPL
meningkat dari Rp 43,6 miliar per bulan menjadi
Rp 61,9 miliar per bulan.
Di tahun 2009, sektor perdagangan menjadi
kontributor utama penyaluran kredit usaha kecil dengan porsi baki debet sebesar 53,71% dari total
kredit usaha kecil. Porsi ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi yang sama tahun 2008
sebesar 52,89%.
2009
Interest earnings increased by almost 30% from
Rp 2.8 trillion to Rp 3.6 trillion. Fee income posted a
considerable growth of 34.8% to stand at Rp 44 billion
from Rp 33 billion a year earlier.
BNI's small-scale loans are channeled through 51
Small Loan Centers (Sentra Kredit Kecil), 65 stand
alone branches and 114 Small Loan Units (Unit Kredit
Kecil).
To accelerate business expansion, since 2009 BNI
has introduced an electronic Loan Origination (eLO)
system that provides automated credit processing
support for loans up to Rp 1 billion. A new business
process was introduced to support the channeling of
BNI Kredit Usaha Rakyat and BNI Wirausaha credits.
To maintain a low NPL, since August 2009 BNI has
introduced its Collection and Recovery Management
System for small-scale loans, which so far has
delivered encouraging results. Average NPL
settlement improved from Rp 43.6 billion per month
to Rp 61.9 billion per month.
In 2009, the biggest share in small business loans is
in the trading sector, which has a 53.71% share of the
total small business loan portfolio. This represented
an increase compared to its contribution in 2008 of
52.89%.
67
Perbankan Komersial
Membaiknya kondisi makro ekonomi dan politik di tahun 2010 diharapkan dapat mendorong peningkatan peluang di sektor UKM. Namun demikian, persaingan antar bank akan terus meningkat melalui kompetisi
suku bunga dan kecepatan proses persetujuan kredit.
Upaya peningkatan penetrasi di segmen usaha menengah akan dilaksanakan dengan fokus pada sektor konstruksi, telekomunikasi, pertambangan, energi dan teknologi informasi. Pendekatan berbasis nasa bah ('customer centric') akan diimplementasikan melalui strategi penyesuaian kredit berdasarkan karakteristik nasabah di masing-masing daerah. Selain itu, pertumbuhan usaha melalui pendekatan value chain akan terus ditingkatkan, diikuti dengan upaya
peningkatan proses bisnis yang berkelanjutan guna meningkatkan responsivitas layanan sesuai dengan tuntutan pasar.
Di sektor kredit bagi usaha kecil, BNI akan menawarkan harga yang kompetitif dan kecepatan layanan dengan dukungan sistem electronic Loan Origination (eLO) yang baru. Ekspansi kredit yang sehat akan terus ditingkatkan melalui fokus pada usaha di sektor-sektor konstruksi, perdagangan dan
jasa. Untuk produk-produk kredit berskala mass (BNI Wirausaha dan BNI Kredit Usaha Rakyat). BNI akan mentargetkan pinjaman di bawah Rp 1 miliar, sedangkan kredit umum akan difokuskan pada kredit di bawah Rp 3 miliar.
Kredit Usaha Kecil berdasarkan Produk (Rp triliun) Small-scale Loan by Product (Rp trillion)
18,5 17,3 16,8 17,3 17,6
Dec Mar Jun Sep Dec 2008 2009 2009 2009 2009
68
Kredit Umum Loan
KKLK KKLK
·----"""--BWU BWU
KUR KUR
Improving macroeconomic and political environment in 2010 is expected to translate into stronger growth opportunities in the SME sector. Nevertheless, rivalry is expected to intensify with banks competing to offer
lower rates and a faster credit approval process.
Further penetration in the medium business segment will be pursued by targeting the construction, telecommunication, mining, energy and information technology sectors. A more customer centric approach will be adopted through a credit customization strategy based on customers' distinct characteristics in each region. At the same time, further business growth through a value
chain approach will be pursued, while ongoing improvements on business processes will continue to ensure the faster response time that the market demands.
In small-scale businesses, BNI will offer competitive pricing with a fast response time through its new, electronic Loan Origination (eLO) system. Healthy loan expansion will be pursued by focusing on the construction, trading and service businesses. For mass loan products (BNI Wirausaha and BNI Kredit
Usaha Rakyat). BNI will target below Rp 1 billion loans, while general loans will focus on below Rp 3 billion loans.
3N! 2009
I From Management 54/ Business Review
Kredit Usaha Kecil berdasarkan Sektor (%) Small-scale Loan by Sector (%1
llllil Listrik, Gas dan Air 0.09% Electricity, Gas and Water
-~-~-·-~"~--·-·-"~-~~ - ~~ ~ ~~~~~
6_52
% Konstruksi Construction
- 52.89%
2.53%
Perdagangan, Restoran & Hotel Tradtng, Restaurant & Hotel
Transport, Pergudangan & Komunikasi Transportation, Warehouse & Commun1cation
llllil 17
_48
% Jasa-jasa Dunia Usaha Bus1ness Service
3_48
% Jasa-jasa Sosial Masyarakat Social Services
Guna mempertahankan kualitas aset kredit skala kecilnya, BNI akan membentuk unit Kontrol Kredit
dan membentuk posisi Regional Collection Manager
yang bertanggung jawab atas kualitas kredit skala kecil di kantor-kantor cabang. Selain itu, penyempurnaan
sistem eLO akan terus dilaksanakan mengingat eLO juga merupakan sistem peringatan awal (early warning
system) berbasis teknologi.
Guna mendukung peningkatan kualitas kredit skala kecil. BNI juga akan membangun Collection and
Recover management System (CMS) sebagai alat monitor kegiatan bagi unit Regional Collection.
200~)
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
3.88% Pertanian .i\gnc_u!ture
-·-·-----~-~-··-
0.52% Pertambangan Min1ng
Perindustrian
Listrik, Gas dan Air Gas and VVater
Construction -53.71% Perdagangan, Resto ran & Hotel Tracilllg, Restau1ant & Hotel
2.11% Transport, Pergudangan & Komunikasi Transportatton, VVarehouse & Communtcat1on
20.32% Jasa-jasa Dunia Usaha Business Service
3.04% Jasa-jasa Sosial Masyarakat Soc1al Servtces
To maintain asset quality for small loans, BNI will form
a dedicated Credit Control Unit and appoint Regional Collection Managers responsible for small business loan quality in the branches. At the same time, the
Bank will continue improving its eLO system, which will function as an IT based early warning system.
In order to improve the quality of small business
loans, BNI will also build a Collection and Recovery Management System (CMS) as an activity monitoring tool for the Regional Collection.
69
70
un lk Sl
an
In 2009, BNI's corporate lending business accumulated total loans of Rp 45.5 trillion and accounted for 377% of the Bank's total credit portfolio.
Tjipto Widodo Executive Chairman BW Plantation
I From Management 54/ Business Review
Bisnis Perbankan Korporasi BNI memfokuskan pada penyediaan solusi keuangan bagi korporasi-korporasi
terdepan dan terbesar di Indonesia.
Dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, BNI melaksanakan strategi pertumbuhan kredit yang
selektif. dengan memfokuskan pada perusahaan unggulan di masing-masing industri (industry
leading companies) baik Badan Usaha Milik Negara (BUMNL perusahaan-perusahaan publik, dan swasta
yang memiliki mata rantai luas seperti kelistrikan, telekomunikasi, agro dan ritel.
2009 Di tahun 2009, total kredit bisnis korporasi mencapai Rp 45,5 triliun dan menyumbangkan 37,7% dari total
portofolio kredit BNI.
92/ Functionai Review 123 I Corporate Data
BNI's Corporate Business focuses on
providing total financing solutions to Indonesia's leading and largest corporations.
In view of macroeconomic conditions, BNI pursued a selective lending strategy, targeting industry leading companies including State Owned Enterprises,
listed companies and other private sector companies with wide supply chain such as in the energy, telecommunication, agribusiness and retail industries.
2009 Key Results
In 2009, BNI's corporate lending business accumulated total loans of Rp 45.5 trillion and accounted for 37.7% of the Bank's total credit
portfolio.
71
Perbankan Korporasi
Ekspansi kredit korporasi bruto mencapai Rp 11,1
triliun, sedangkan ekspansi kredit korporasi netto di tahun 2009 adalah sebesar Rp 1, 73 triliun, terutama akibat pelunasan kredit korporasi dan fluktuasi nilai
tukar Rupiah-USD yang signifikan. Sektor perkebunan, transportasi, pergudangan & komunikasi serta sektor layanan publik masing-masing menyumbang sebesar 12,2%, 13,6% dan 11,2%, sedangkan sektor listrik,
gas & air serta sektor pertambangan masing-masing menyumbang sebesar 15,8% dan 7,6%.
Guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, BNI terus menyediakan pendanaan bagi pembangunan
infrastruktur baik melalui pinjaman langsung maupun melalui pengaturan dan partisipasi kredit sindikasi.
10 Proyek lnfrastrukturTeratas dengan Pendanaan BNI Top 10 Infrastructure Projects Funded by BNI
Nilai Maksimum
Debitur Fasilitas No.
Debtors (Rp Miliar) Maximum
Facility IRp Billion)
TRANS MARGA JATENG, PT 1,609
2 MARGA NUJYASUMO AGUNG, PT 764
PRIAMANAYA ENERGY, PT
72
Gross corporate credit expansion reached Rp 11.1 trillion, while net credit expansion was Rp 1.73 trillion in 2009, mainly due to corporate credit repayment and
significant Rupiah-USD exchange fluctuation during the year. The agriculture, transportation, warehousing & communication and public service sectors represented 12.2%, 13.6% and 11.2% of total loans
respectively, while electricity, gas & water and mining sectors contributed the remaining 15.8% and 76%
portions.
To support the nation's economic growth, BNI continued to provide financing for infrastructure
development projects either through direct loans or participation in syndicated loans.
Rincian Proyek Lokasi Project Details Location
! Semarang- Solo Toll Road Central Java
Surabaya - Mojokerto Toll Road East Java
2009
I From Management 54/ Business Review
BNii
Kredit Korporasi (Rp Miliar) Corporate Loans (Rp Billion)
19,730
25,981 25,227
56.29% 57.61o/o 57.08% .. • 1111
43.71% 42.39%
2007 2008 2009
Kredit bagi BUMN Loans to BUMN
2007
2008
2009
Kredit lnvestasi Investment Loans
Kredit Modal Kerja Working Capital Loans
Porsi Kredit lnvestasi Investment Loans
-- Porsi Kredit Modal Kerja Working Capital Loans l%1
o/o terhadap Kredit Korporasi % to Loan Corporate
24.86%
26.66%
32.33%
Pendapatan fee tumbuh menjadi Rp 193,3 miliar
sejalan dengan strategi BNI untuk mendorong
pertumbuhan pendapatan fee-base.
BNI semakin menghadirkan solusi-solusi jasa
Transactional Banking, khususnya pengelolaan
kas (cash management) yang terpadu bagi para
nasabah korporasinya. Dengan tujuan meningkatkan
"Customer Service Experience" unggulan, BNI terus
meningkatkan pelayanan yang disesuaikan dengan
usaha para nasabah antara lain dengan keunggulan
layanan e-banking berbasis web dengan fitur yang
sebanding dengan bank internasional terkemuka.
2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Kredit untuk BUMN (Rp Miliar) Kredit Korporasi (Rp Miliar) Loans to BUMN (Rp Bio) Corporate Loans (Rp Bio)
8.7 35.1
11.7 43.8
14.7 45.5
Fee based income grew to Rp 193.3 billion, in line
with BNI's overall strategy to pursue high fee income
growth.
BNI offers a wide range ofTransactional Banking
services including its integrated Cash Management
solutions for corporate customers. With an emphasis
on the provision of quality "Customer Service
Experience'; BNI continues to improve its fully
customized solutions delivered through our advanced
e-banking, web based technology platform with
features comparable to leading international banks.
73
Perbankan Korporasi
Solusi manajemen kas BNI meliputi layanan-layanan:
a. Manajemen Penagihan
Virtual Account Auto Debit/Grant Debit Collection Layanan Cash Pick up End to End Cash Collection Solution Billing Collection
b. Manajemen Likuiditas
Pooling Kas
Distribusi Kas
Range Balance & Reporting c. Manajemen Pembayaran
Pembayaran Bulk Manajemen Penggajian dan vendor
Manajemen Transfer (overbooking, transfer domestik & internasional)
d. Layanan lainnya
Account Information Management
Business Assistance & Contact Center Integrated Service Center
Layanan manajemen kas berhasil meraih pertumbuhan
yang signifikan dari tingkat penetrasi rendah di
awalnya hingga kini banyak diminati oleh perusahaan
yang ditargetkan, yaitu di sektor minyak dan gas, ritel
dan transportasi.
BNI menawarkan produk rekening deposito dan giro
bagi para nasabah institusi. Per 31 Desember 2009,
total simpanan dari nasabah institusi mencapai
Rp 93,8 triliun atau sebanyak 49,8% dari total dana
pihak ketiga BNI. Nasabah BUMN dan lembaga
pemerintah menyumbang sebanyak Rp 36,8 triliun dari
total simpanan, sedangkan sebanyak Rp 57,2 triliun
berasal dari institusi swasta.
BNI mempunyai suatu unit kerja yang menangani
bisnis custody dan fund administration. Total aset
yang dikelola untuk bisnis tersebut adalah lebih dari
Rp 34 triliun dengan lebih dari 100 klien, yang mana
18 adalah reksadana. Unit kerja tersebut telah berdiri
sejak tahun 1991 dan telah menangani banyak dana
pensiun yang besar di negeri ini. Selain custody dan fund administration, unit kerja tersebut juga
memberikan layanan wali amanat dan pelayanan
agen pembayaran/escrow yang juga menangani penyimpanan dana ASR (abandonment and site
restoration) untuk kontraktor minyak dan gas bumi
74
BNI's cash management solutions cover:
a. Collection management
Virtual Account
Auto Debit/Grant Debit Collection
Cash Pick up End to End Cash Collection
Service
Billing Collection
b. Liquidity management
Cash Pooling
Cash Distribution
Range Balance & Reporting
c. Payment management
Bulk Payment
Payroll Management
Transfer Management (overbooking, domestic
& international transfer)
d. Other services
Account Information Management
Business Assistance & Contact Center
Cash management services enjoyed significant
growth from a low penetration base to a high
acceptance by selected corporate target names, as in
the oil and gas, retail and transportation sectors.
BNI offers time deposits and current accounts to its
institutional customers. As of December 31, 2009,
total deposits from institutional customers amounted
to Rp 93.8 trillion, t·epresenting 49.8% of BNI's total
deposits. State Owned Enterprises and Government
related customers contributed Rp 36.8 trillion of total
deposits, while the remaining Rp 57.2 trillion came
from private institutions.
BNI has a dedicated unit that manages custody
and fund administration services. Total asset under
management is over Rp 34 trillion comprising over
100 clients in which 18 are mutual funds. The unit
was established in 1991 and it has been serving
many major pension funds in the country ever
since. In addition to custody and fund administration
services, the unit also offers trustee and payment/
escrow agency services .which include the holding
of ASR (abandonment and site restoration) funds for
oil and gas contractors as regulated by BP Migas.
Furthermore, an additional fee-based service is
managed by the unit to administer loan processing
2omJ
I From Management 54/ Business Review
sesuai dengan regulasi dari BP Migas. Selain dari
itu, tambahan layanan yang diberikan oleh unit yang sama adalah administrasi dari peminjaman pemerintah luar negeri kepada perusahaan nasional yang mengelola proyek pembangunan. Peminjaman
tersebut adalah di bawah pengelolaan Kementerian Keuangan dan digunakan untuk pembiayaan proyek yang membangun negara. Fungsi administrasi yang
dilakukan oleh bank mencakup penyaluran dana ke debitur dan pembayaran pinjaman tersebut yang telah dijadwalkan atas debitur.
Di tahun 2009, bisnis perbankan korporasi melanjutkan implementasi rencana strateginya untuk menurunkan
tingkat kredit bermasalahnya. Rencana tersebut meliputi implementasi pendekatan restrukturisasi kredit bagi debitur prospektif, keringanan bunga
dan denda sebagai trade off bagi debitur yang tidak beroperasi tetapi ingin menyelesaikan kreditnya. Kebijakan baru juga telah diluncurkan untuk meningkatkan tingkat loan loss coverage menjadi 120,1%.
Sebagai hasilnya, BNI berhasil meningkatkan status dua debitur bermasalah menjadi debitur Ia ncar dengan total kredit sebesar Rp 353 miliar, sedangkan total pembayaran kredit dan penagihan kredit bermasalah mencapai Rp 126 miliar di akhir 2009.
Di tahun 2010, kami akan melanjutkan implementasi strategi yang telah diluncurkan tahun 2009. Upaya penyelesaian kredit bermasalah akan meliputi kerja sama dengan para investor strategis untuk
menyelesaikan kredit bermasalah yang berprospek tapi unbankable, likuidasi jaminan kredit dan penjualan aset non produktif milik debitur untuk mengurangi kewajiban debitur, serta eksekusi jaminan pribadi maupun jaminan perusahaan.
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
from overseas governments to Indonesian companies
that manage development projects. The lending schemes are under the control of the Ministry of Finance and are intended to fund projects
that support the development of the nation. The administration function managed by the bank covers the disbursements of the funds to the debtors and scheduled repayments from the debtors.
business continued to
execute a comprehensive strategy set to reduce the Bank's NPL level. The plan among others, includes the implementation of loan restructuring approach for prospective debtors, trade off discounts for debtors
that are no longer in operation but who wish to settle their debts. A new policy was also introduced to increase loan loss coverage to 120.1% level.
As a result, we succeeded in upgrading two NPL debtors to PL debtors with total lending of Rp 353 billion, while total loan payment and NPL collection reached 126 billion by the end of the year.
In 2010 we will continue to implement the strategy launched in 2009. Efforts on NPL settlement will include collaboration with strategic investors to resolve feasible but unbankable NPLs, loan collateral
liquidation and sale of debtor's non-productive assets in order to reduce outstanding loans, and execution of Personal Guarantees and Company Guarantees.
75
Perbank:an lnternasional & Tresuri
76
Divisi International Banking dan Tresuri terus menjadi salah satu penyumbang fee income terpenting bagi BNI.
The International Banking and Treasury Division continued to be one of the key fee based income contributors for the Bank.
Marimutu Maniwanen President Director PT Citra Abadi Sejati dan PT Ungaran Sari Garment
I From Management 54/ Business Review
Divisi Perbankan lnternasional BNI menawarkan
berbagai layanan perbankan internasional untuk
memenuhi kebutuhan para nasabah korporasi
domestik, perusahaan lainnya di luar negeri serta
bank-bank koresponden. Melalui jaringan cabang
luar negerinya di kota London, Singapura, Tokyo,
Hong Kong dan New York serta lebih dari 883 bank
koresponden di seluruh dunia, BNI menawarkan
kemudahan akses ke pasar global yang melengkapi
layanan domestik yang tersedia melalui jaringan
cabang BNI yang luas di Indonesia.
Tahun 2009 diwarnai dengan banyak pencapaian
sejalan dengan upaya terus-menerus BNI untuk
menjadi salah satu penyedia jasa transaksi
internasional terkemuka di Indonesia. lnisiatif program
yang telah diselesaikan di tahun 2009 mencakup:
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
BNI's International Banking unit provides a rich range
of international banking services to meet the needs
of domestic corporations, other enterprises abroad
and its correspondent banks. Through the Bank's
overseas branches in London, Singapore, Tokyo, Hong
Kong and New York, as well as its more than 883
correspondent banks around the world, BNI offers its
customers unparalleled access to the global market to
complement its domestic services available through
the Bank's vast branch network in Indonesia.
2009 was marked with many achievements following
BNI's continuing efforts to become one of Indonesia's
leading channels for international transactions.
Highlights of program initiatives completed during the
year include:
77
Perbankan lnternasional & Tresuri
1. lmplementasi aplikasi Smart Remittance berbasis
web yang telah disempurnakan dengan layanan
remittance yang lebih cepat.
2. Peluncuran Smart Pin, fitur baru produk
remittance BNI yang menawarkan kemudahan
proses penarikan tunai bagi para penerima uang
(beneficiary) melalui cabang domestik BNI ataupun
kantor-kantor agen mitra BNI.
3. Peluncuran produk trade finance baru, seperti
layanan Bill Collection Financing dan Open Account Financing, guna terus menyesuaikan dengan
perkembangan kebutuhan pasar.
4. Peluncuran model 'single point of contact' guna
meningkatkan layanan remittance dan trade finance.
5. lmplementasi incoming transfer system
tersentralisasi yang baru guna mempercepat
proses incoming transfer settlement. 6. Pemisahan BNI Naktertrans menjadi BNI
Remittance Limited sebagai bagian strategi bank
untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu
bank terkemuka bagi para pekerja migran di area
Hong Kong.
7 lmplementasi Yuan Remittance untuk transaksi
outgoing transfer dalam mata uang Yuan/Renminbi
bagi para penerima uang individual yang tinggal di
Cina.
8. Penambahan personil Remittance Representative
untuk terus meningkatkan penetrasi di pasar
remittanceTimurTengah dan Malaysia.
9. lnisiatif pemasaran layanan trade finance ke para
nasabah BNI melalui penyelenggaraan acara temu
nasabah di daerah-daerah, program pendidikan
internal serta promosi media.
Volume Ekspor per Tahun (Jutaan USDl Volume of Exports per Year rUSD Millronl
2,986
1,444 1,420
2007 2008 2009
78
1 of a much enhanced, web based
smart remittance application that offers faster
remittance services.
2. Introduction of Smart Pin, a new feature of BNI's
remittance product that provides the beneficiaries
more convenient cash withdrawal processing
through Bi\JI's domestic outlets or through its
3. of new products, including Bill
Collection and Open Account
to keep abreast of continuing market
4. Introduction of BNI's single point of contact model
to enhance the Bank's remittance and trade
finance services.
5. Bank-wide roll-out of a new, centralized incoming
transfer system to deliver a faster incoming
transfer settlement process.
6. Spin-off of BNI Nakertrans to become BNI
Remittance Limited as part of the Bank's strategy
to its position as the leading bank for
7 of Yuan Remittance for outgoing
transfers in China's Yuan/Renminbi currencies to
individual beneficiaries in China.
8. Addition of new Remittance Representatives to
increase in the lucrative remittance
market in the Middle East and Malaysia.
9. Aggressive trade finance initiatives for
customers, potential exporters and
as well as domestic and multinational
correspondent banks.
Volume lmpor per Tahun (Jutaan USDl Volume of Imports per Year IUSD iVIrilronl
5,289
2~264 2,182
2007 2008 2009
12/ From Management 54/ Business Review
8~11 i
10. Promosi layanan trade finance melalui
penyelenggaraan temu nasabah di daerah-daerah,
program pelatihan internal, serta kampanye iklan di
media.
11. Pengembangan SDM yang berkelanjutan melalui
program pelatihan internal dan eksternal.
Di akhir tahun 2009, BNI berhasil meraih peningkatan
volume transaksi ekspor dan impor yang signifikan.
Transaksi ekspor mencapai USD 2.986 juta atau 110%
lebih tinggi dari kinerja tahun sebelumnya, sedangkan
transaksi impor tumbuh sebesar 142% menjadi
USD 5.289 juta di akhir 2009.
Center BNI Didirikan di tahun 2005, Trade Processing Center
BNI merupakan unit yang menawarkan layanan
pemrosesan dokumen transaksi pada para nasabah
trade finance. Di tahun 2009, Trade Processing Center
berhasil meraih sertifikasi ISO 9001 :2008 untuk
pemrosesan dokumen transaksi perdagangan.
Bisnis Remmitance Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan, unit
ini terus mengembangkan jaringannya melalui kerja
sama baru dengan penyedia layanan remittance di
Brunei, Malaysia, Singapura, Taiwan, Hong Kong, Cina,
Jepang, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Oman dan
Qatar. tvjelalui jaringan internasional yang luas ini, BNI
dapat menyediakan kenyamanan layanan remittance
bagi para pekerja migran Indonesia di daerah tersebut.
Selain itu, juga terus dikembangkan kerja sama baru
dengan para bank koresponden untuk melayani
kebutuhan para nasabah korporasi, antara lain dengan
menawarkan layanan pinjaman bilateral, sindikasi dan
banker's acceptance.
Total transfer incoming mencapai 1. 796.595 transaksi
senilai USD 17,913 miliar di tahun 2009, dibandingkan
dengan 1,9 juta transaksi dengan volume USD 16,5
miliar di tahun 2008. Selain itu, transfer outgoing
mencapai 249.830 transaksi senilai USD 17,7 miliar,
dibandingkan dengan 162.800 transaksi senilai
USD 19,5 miliar di tahun sebelumnya.
2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
10. Ongoing promotion on BNI's trade finance
services through customer gathering events in the
regions, internal education programs and media
promotions.
11. Continuous human capital development both
through internal and external training programs.
By the end of 2009, BNI enjoyed significant growth
in export and import transaction volumes. Export
transactions reached USD 2,986 million or 110%
higher than the previous year's performance, while
import transactions posted a 142% increase to
USD 5,289 million by the end of the year.
BNI's Trade PrrlcP.,ss!:n
Established in 2005, the Bank's Trade Processing
Center is a unit that provides trade finance document
processing services to its trade finance customers.
In 2009, the Trade Processing Center was awarded
with ISO 9001 :2008 for its trade transaction document
processing.
Remmitance Business As part of its ongoing service enhancement efforts,
the unit continued to expand its network through
new remittance agreements with leading remittance
service providers in Brunei, Malaysia, Singapore,
Taiwan, Hong Kong, China, Japan, Saudi Arabia,
the United Arab Emirates, Oman and Qatar. This
vast international presence will allow the Bank to
provide convenient remittance services to Indonesia's
migrant workers in those regions. At the same time,
further cooperation with correspondent banks was
established to meet the needs of the corporate
customers to provide among others, bilateral loans,
syndications and bankers' acceptance.
Total incoming transfers amounted to 1, 796,595
transactions valued at USD 17.913 billion in 2009
from over 1.9 million transactions valued at USD 16.5
billion in 2008. Meanwhile, outgoing transfers reached
249,830 transactions valued at USD 17.7 billion from
roughly 162,800 transactions of USD 19.5 billion in the
previous year.
79
Perbankan lnternasional &Tresuri International
Keberadaan jaringan internasional BNI menjadi faktor diferensiasi dengan peluang akses ke pasar global, kerja sama dengan bank koresponden di seluruh dunia serta peran aktif dalam kegiatan perbankan
internasional. Jaringan cabang internasional BNI juga merupakan instrumen yang menempatkan BNI sebagai salah satu entitas perbankan terdepan di Asia Tenggara. Walaupun ditandai dengan melemahnya ekonomi global, cabang internasional berhasil meningkatkan keuntungan tahun 2009 menjadi USD 12,263 juta dari USD 10,89 juta di tahun sebelumnya.
Memasuki tahun 2010, BNI telah menetapkan tiga prioritas berikut untuk terus mengembangkan bisnis perbankan internasionalnya: 1. Pengembangan bisnis remittance melalui:
• Penetrasi lebih lanjut di pasar Asia Timur, Asia Tenggara, TimurTengah dan beberapa pasar Eropa;
• Pemasaran intensif diTimurTengah, Malaysia dan Asia Timur;
• Peningkatan transaksi remittance outgoing; • Pengembangan produk sistem dan re-pricing
transaksi remittance, • Optimasi layanan call center 7 hari kerja • Program promosi above dan below the line.
2. Pengembangan bisnis Trade Finance melalui: • Pemasaran agresif untuk meningkatkan
penetrasi pasar;
• Peluncuran produk dan layanan baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar;
• Penyempurnaan proses bisnis melalui implementasi sertifikasi ISO 9001 :2008;
• lmplementasi skema harga yang fleksibel untuk layanan trade finance.
3. Optimalisasi kontribusi cabang internasional dengan memanfaatkan potensi pasar lokal.
80
&
BNI's international offices serve as a facilitator that differentiates the Bank and allows the Bank to access the global market pursue cooperation with correspondent banks across the world and to take an active role in international banking activities. BNI's overseas branch network is also an instrument to
position the Bank as one of the premier banking entities in South East Asia. Despite the unfavorable global economy, overseas branches closed the year with improving profits of USD12.263 million from USD10.89 million a year earlier.
Entering 2010, BNI has set forth the following three priorities to continue developing its international banking business:
1. Remittance business development through: • Further penetration in East Asia, South East
Asia, Middle East and selected European markets;
" Intensive marketing in the Middle East Malaysia and East Asia;
• Increasing outgoing remittance transactions;
• Developing products, systems and re-pricing of remittance transactions;
" Introduction of a 7 days a week call center service;
.. Above and below the line promotion programs. 2. Trade Finance business enhancement through:
" Aggressive marketing programs to increase market penetration;
e Introduction of new products and services in
line with recent market trends; " Ongoing business process development
through IS09001 :2008 implementation; • Implementing a flexible pricing scheme for
trade finance services. 3. Optimizing contributions from overseas offices by
leveraging opportunities in local markets.
I f.'q>nua! 2009
I From Management 54 I Business Review
"'v;'""'"'Tresuri Sepanjang tahun 2009, DivisiTresuri BNI terus
mengambil peran dalam pengelolaan likuiditas bank maupun sebagai profit center dengan meningkatkan aksesabilitas produk-produk tresurinya di pasar.
Dalam pengelolaan likuiditasnya, BNI selalu
menjaga posisi likuiditas yang optimum dengan meminimalisasikan kelebihan likuiditas serta juga menjaga tingkat kecukupan likuiditas untuk mendukung operasional harian dan memenuhi
ketentuan pencadangan minimum dari Bank Indonesia. Sepanjang 2009, BNI berhasil menjaga posisi likuiditasnya dengan rata-rata Giro Wajib Minimum Rupiah sebesar 5,02% dan mata uang
asing sebesar 1,03%. Posisi devisa netto per akhir Desember mencapai 6,38%.
Sebagai profit center, Divisi Tresuri menawarkan
produk-produk tresuri untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya, seperti produk mata uang asing serta juga produk derivatif dan fixed income.
Guna meningkatkan jangkauan layanannya, di tahun 2009 Divisi Tresuri telah mengoperasikan Treasury
Regional Area baru di kota Balikpapan, Bandung dan Palembang melengkapi kantor-kantor layanan yang telah beroperasi di Surabaya, Medan dan Makassar.
Sebanyak lebih dari 16 personil dealer baru telah direkrut dan penyempurnaan dealing room telah diselesaikan tahun 2009 untuk mendukung layanan nasabah yang lebih baik. Mengikuti perkembangan terakhir, di tahun 2009 BNI juga telah menambahkan
layanan transaksi banknotes dalam mata uang Ringgit Malaysia sehingga kini, BNI melayani transaksi banknotes dalam 11 jenis mata uang asing. Kerja sama dengan mitra bank koresponden terus berlanjut, termasuk kerjasama pinjaman bilateral senilai USD 200 juta.
Bi-J! I Laporan Tahunan 2009
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
Tr"''"'"'" ,.,r Services During 2009, BNI's Treasury Division continued to hold a prominent role in managing the Bank's liquidity as well as a profit center by making its treasury products
more accessible to the market.
With regards to liquidity management, BNI always
opts towards an optimum liquidity position by minimizing excess liquidity while also maintaining a sufficient liquidity level to support day-to-day operations as well as to meet Bank Indonesia's
minimum reserve requirements. Throughout the year, BNI successfully maintained its liquidity with average Rupiah reserve of 5.02% and average foreign
exchange reserve of 1.03%. Net foreign exchange position as per end of December was 6.38%.
As a profit center, the Treasury Division offers a
diverse range of treasury products for its customers, including foreign exchange as well as derivative and fixed income products.
To increase its reach, in 2009 the Treasury Division
launched new Treasury Regional Areas in Balikpapan, Bandung and Palembang to complement the existing offices in Surabaya, Medan and Makassar. Over 16 new dealers were added and further upgrades within
the Bank's dealing room were completed in 2009 to facilitate better service for customers. Based on recent trends, in 2009 BNI also added to its services by accepting banknotes transactions in Malaysian
Ringgit so that now the bank accepts banknotes transactions in 11 different foreign currencies. New business partnerships with correspondent banks have been established, including a USD 200 million bilateral loan.
81
Perbankan lntemasional & Tresuri
Total volume transaksi pasar uang meningkat menjadi Rp 3.530,75 triliun dari Rp 3,312.63 triliun di tahun 2008. Namun demikian, volume transaksi mata uang asing menurun dibandingkan dengan tahun 2008, dari USD 46,25 miliar menjadi USD 19,48 miliar di tahun
2009 akibat berlanjutnya krisis global. Transaksi fixed income mencapai Rp 28,27 triliun dan USD 938,32 juta dari Rp 29,4 triliun dan USD 299 juta di tahun 2008.
The total volume of money market transactions grew to Rp 3,530.75 trillion from Rp 3,312.63 trillion in 2008. The total volume of foreign transactions was lower than 2008 figure however, from USD 46.25 billion to USD 19.48 billion in 2009 due to the continuing of the global crisis. Fixed income transactions reached Rp 28.27 trillion and USD 938.32 million from Rp 29.4 trillion and USD 299
million in 2008.
Volume Perdagangan Valas dan Transaksi Surat Berharga of Foreign Exchange and Marketables Securities Transaction
Volume Perdagangan Valas eqv. (USD miliar) Volume of Foreign Exchange Transactions iUSD bill1onJ
46.25
25.47
19.48
2007 2008 2009
Transaksi Surat Berharga Rupiah (Rp triliun) Marketable Securities Transactions in Rupiah IRp tnllionl
64.46
29.44 28.27
2007 2008 2009
82
Volume Transaksi Pasar Uang (Rp triliunl Volume of Money fv1arket Transactions iRp tnllionl
3,941.14 3,530.75 3,312.63
2007 2008 2009
Transaksi Surat Berharga Val as eqv. (USD juta) Marketable Securities Transactions in Foreign Exchange eqv. IUSD million!
938.32
569.00
299.00
2007 2008 2009
2009
I From Management 54/ Business Review
Menutup tahun 2009, DivisiTresuri membukukan
keuntungan sebesar Rp 4.527,76 miliar. Kinerja ini
terutama disumbangkan dari pendapatan bunga surat
berharga dan pasar uang sebesar Rp 4.598,48 miliar,
keuntungan dari perdagangan surat berharga sebesar
Rp 152,07 miliar dan val uta a sing Rp 281,27 miliar.
Saat ini, Divisi Tresuri BNI menawarkan produk dan
layanan sebagai berikut:
" Today, Tomorrow, Spot .. Forward .. Swap
• Deposit On Call .. Money Market Account
• SBI Outright Nasabah
• Repo Obligasi/Reverse Repo
• Banknotes Trading
Rencana ke Depan Sejalan dengan arah strategi BNI, di tahun 2010 Divisi
Tresuri akan terus meningkatkan bisnisnya melalui
peluncuran produk-produk baru serta penetrasi pasar
di sektor interbank dan korporat. Selain itu, akan terus
melakukan penyempurnaan proses bisnis melalui
pengembangan kegiatan electronic dealing serta
peningkatan operasi back office.
92/ Functional Revrew 123/ Corporate Data
The Division closed the year with of
4,52776 billion. This was
contributed 4,598.48 billion in interest from
marketable securities and money market transactions,
from of marketable securities
152.07 billion and of
281.27 billion.
Division
products and services:
Tomorrow,
Forward
offers the
In line with BNI's bank-wide direction,
in 2010 the Division will continue to
its market presence
introductions and further market
interbank and corporate sectors.
process enhancements will continue with
further of the Bank's electronic
in the back office.
83
84
a h a
Sharia customers can enjoy easy access through BNI's 26 Sharia branches, 31 sub branches and over 700 Sharia channeling outlets. State-of-the-art electronic channels are also available, including access to mobile banking, internet banking and debit facilities.
lr. MuhammadAkmasj, Msc President Director PT NINCECmulti Dimensi
a han n
2009
I From Management 54/ Business Review
Didirikan sejak tahun 2000, BNI Syariah merupakan
salah satu layanan perbankan syariah yang terdepan di
Indonesia.
BNI Syariah menawarkan produk-produk berbasis
syariah, seperti tiga pilihan produk simpanan: iB
Giro, iB Tabungan, iB Deposito. Produk pembiayaan
unggulan iB Griya, iB Wira Usaha, Gadai Emas (Rahn).
BNI Syariah juga menawarkan kartu pembiayaan
berbasis Syariah yang inovatif, Hasanah Card, yang
berhasil meraih penghargaan sebagai Pioneer in
Islamic Credit Card dari majalah Property & Bank.
Nasabah Syariah dapat menikmati kemudahan akses
melalui 26 cabang Syariah BNI, 31 cabang pembantu
dan lebih dari 700 office channeling Syariah. Nasabah
juga dapat mengakses berbagai jaringan layanan
elektronik, seperti layanan mobile banking, internet banking dan fasilitas debit.
2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Established in 2000, BNI Syariah is widely considered
as one of the leading sharia banks in Indonesia.
BNI Syariah offers a range of syariah based
product selection, including three different types of
savings options: iB Giro, iB Tabungan, iB Deposito.
Meanwhile, liability products include iB Griya, iB
Wira Usaha, Gadai Emas (Rahn). BNI Syariah also
introduced the highly innovative Syariah based
financing card, Hasanah Card, which was named as a
Pioneer in Islamic Credit Cards by the Property & Bank
magazine.
Sharia customers can enjoy easy access through BNI's
26 Sharia branches, 31 sub branches and over 700
Sharia channeling outlets. State-of-the-art electronic
channels are also available, including access to mobile
banking, internet banking and debit facilities.
85
Perbankan Syariah
Sepanjang tahun 2009, BNI Syariah terus meraih
berbagai kinerja positif.
Total dana pihak ketiga tumbuh dari Rp 3,03 triliun
menjadi Rp 4,14 triliun di akhir 2009. Deposito
Mudharabah menyumbang 51,7% dari total dana
pihak ketiga dan tumbuh 45,4% mencapai Rp 2,14
triliun di tahun 2009. Tabungan Mudharabah menjadi
penyumbang ke dua terbesar dengan porsi 38,2%
sedangkan giro Wadiah menyumbang porsi
sebesar 10,1%.
Total akun juga meningkat 35,2% dari sebanyak
264.000 akun di tahun 2008 menjadi lebih dari
357.000 akun di akhir 2009.
Nilai aset mencapai Rp 4,81 triliun, tumbuh 20% dari
Rp 4,01 triliun di tahun 2008 di mana sektor
pembiayaan Syariah tumbuh dari Rp 3,13 triliun
menjadi Rp 3,27 triliun di akhir Desember 2009.
Sektor pembiayaan investasi dan modal kerja
meningkat sebesar 1 ,3%, sedangkan pembiayaan BNI
Syariah Wira Usaha dan Tunas Usaha untuk usaha
kecil & menengah tumbuh signifikan sebesar 52%
dengan total pembiayaan mencapai Rp 252,8 miliar
dari Rp 166,7 miliar di tahun 2008. Sektor real estate
dan layanan publik tumbuh sebesar 26.6% dan 27,7%
sedangkan sektor konstruksi tumbuh 10%.
Pembiayaan konsumer tumbuh hampir sebesar 6%
menjadi Rp 1 ,8 triliun dari Rp 1, 7 triliun di tahun
sebelumnya. Griya Syariah, produk pembiayaan
kepemilikan rumah syariah BNI, menjadi penyumbang
Total Penghimpunan Dana Syariah (Rp Triliun) Total Sharia Funding \Rp Tnli1on)
4.20
3.03
1.80
2007 2008 2009
86
BNI Syariah continued to deliver positive business
1·esults in 2009.
Total third party funds grew from 3.03 trillion to
4.14 trillion by the end of the year. Mudharabah
long term
party funds and
accounted for 51.7% of total third
45.4% growth to Rp 2.14
trillion in 2009. Mudharabah became the
second contributor with 38.2% share, while
Wadiah cmrent accounts contributed the
10.1%.
Total accounts also increased by 35.2%, from over
264,000 accounts in 2008 to more than 357,000
accounts at year end 2009.
Meanwhile, assets stood at 4.81 trillion, growing
20% from Rp 4.01 trillion in 2008 with Sharia
from 3.13 trillion to Rp 3.27 trillion by
Decembe1· 2009.
Investment and working capital financing grew slightly
by 1.3%, while BNI Wira Usaha (WUS)
and Tunas Usaha (TUS) for small medium
by 52% with total
at Rp 252.8 billion from
services grew 26.6% and 27.7%, respectively,
while the constwction sector grew 10%.
gmvv almost 6% to Rp 1.8 trillion, Consumer
up from 1.7 trillion in the previous year. Griya
BNI's syariah mortgage product, became
the largest consumer financing contributor, reaching
Total Pembiayaan Syariah (Rp Triliun) Total Sharia Financing (Rp Trillion)
3.13 3.27
1.80
2007 2008 2009
I From Management
Komposisi Dana Syariah Sharia Fund Composition i%)
54/ Business Review
terbesar pembiayaan konsumer, dan mencapai Rp 1,4 triliun atau 11,2% lebih tinggi dari pencapaian 2008. Pertumbuhan yang sangat signifikan terjadi pada produk rahn (gadai emas) yang tumbuh sebesar 700%
dengan outstanding Rp 20,1 miliar pada Desember 2009 meningkat dari Rp 2,3 miliar di tahun 2008
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
bulan Oktober 2009, para pemegang saham telah memberi persetujuan pemisahaan Divisi Usaha Syariah menjadi entitas independen, di mana BNI menjadi pemegang saham utama (99,99%).
Keputusan tersebut merupakan bagian dari strategi BNI untuk meningkatkan usahanya di sektor syariah yang sangat potensial ini. Proses pemisahan ini diharapkan dapat diselesaikan di triwulan II tahun 2010.
Meningkatnya jumlah pemain di industri keuangan Syariah akan meningkatkan intensitas persaingan. Selain itu, nasabah akan terus menuntut tingkat layanan yang lebih baik guna memenuhi kebutuhan mereka. Namun demikan, industri Syariah tetap menjanjikan potensi pertumbuhan yang tinggi.
Dengan selesainya proses pemisahan di tahun 2010, entitas BNI Syariah yang baru telah mentargetkan pencapaian pertumbuhan paling sedikit sebesar 30%. Target yang penuh tantangan ini akan dicapai melalui perluasan target pasar BNI Syariah, peningkatan produktivitas di cabang-cabang, terutama untuk meningkatkan pendanaan murah dan bisnis pembiayaan di segmen ritel.
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
Komposisi Pembiayaan Syariah Sharia Financing Composition (%)
Rp 1.4 trillion, or 11.2% than the 2008 Significant growth occurred in rahn product (gold
pawning), which grew almost 700% with 20.1 billion in December 2009 from 2.3 billion
in 2008
During BNI's Meeting of Shareholders in October 2009, shareholders gave approval for the spin-off of BNI's sharia division into
an independent with BNI as the shareholder (99.99%). This decision is part of BNI's
strategy to grow its business in the high sharia market. The separation process is ex1oe,ctE1d to be completed in 2nd quarter 2010.
The level of competition will increase due to the growing number of players in the Sharia industry. At the same time, ever customers require that players continue improving
their service level to meet market needs. Nevertheless, the Sharia industry is still widely
considered as a high growth area that promises considerable return potential.
With the completion of the spin-off process in 2010, the new BNI Syariah aims to deliver at least 30% growth. This challenging target will be achieved by expanding BNI Syariah's target market through productivity improvement at branches and outlets, particularly in growing its low cost funding and expanding the financing business in the retail segment.
87
Perusahaan Anak
Nl mempunyai (sepuluh) perusahaan
nkan, asuransi, pembiayaan, pasar modal serta remittance.
a akhir tahun 1n kep milikan saham atas 1 anak di sektor
As at the end of 2009, BNI had 10 (ten) subsidiary companies engaged in the field of banking, insurance, financing, capital market and remittance.
BNI
r--------------.a
PT Kustodian PT PT Bank PT Sumitomo PTSarana PT Sentral Efek Pembiayaan Mizuho Mitsui Bersama Pemeringkat
88
Indonesia Artha Indonesia Indonesia Negara**)
2.5% 3.90%
*) Sebelumnya bernama BNI Nakertrans- Previously known as BNI Nakertrans **) perusahaan yang akan di-divestasi- share equity to be divested
1.00%
Pembiayaan Efek Indonesia Indonesia
8.00% 1.46%
BNI I Annual Report 2009
I From Management 54/ Business Review
Perusahaan anak BNI didirikan dengan tujuan
membuka peluang bagi BNI untuk menawarkan
layanan keuangan satu pintu (one stop financial
services), baik dalam bentuk produk keuangan
perbankan maupun non-perbankan. Melalui kerja
sama dan sinergi antar masing-masing perusahaan
anak maupun dengan BNI sebagai induk perusahaan,
dapat dicapai kontribusi optimal bagi para pemangku
kepentingan.
Hingga akhir tahun 2009, BNI mempunyai kepemilikan
saham atas 10 (sepuluh) perusahaan anak di sektor
perbankan, asuransi, pembiayaan, pasar modal serta
remittance. BNI menjadi pemegang saham utama di
perusahaan-perusahaan yang menawarkan peluang
sinergi yang bermanfaat bagi nasabahnya. Kepemilikan
minoritas di beberapa perusahaan bertujuan untuk
memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku,
seperti ketentuan dari Bapepam, serta juga untuk
memperkuat relasi antar BNI dengan para mitranya.
BNI merupakan pemilik saham mayoritas di BNI
Remittance Ltd (100%), PT BNI Multifinance
(99,98%), PT BNI Securities (99,85%) dan PT BNI Life
Insurance (85, 11 %). Guna memanfaatkan peluang
di pasar remittance, di tahun 2009 BNI memutuskan
untuk melakukan injeksi modal sebesar Rp 10 miliar
di BNI Nakertrans dan merubah nama perusahaan
tersebut menjadi BNI Remittance Ltd.
Upaya pengembangan usaha difokuskan pada anak
anak perusahaan yang bergerak di industri yang
prospektif, di mana strategi pertumbuhan dilaksanakan
baik melalui penambahan modal, kemitraan strategis
maupun penerbitan right issue. Sedangkan untuk
anak-anak perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
rendah atau non strategis, seperti PT Sarana Bersama
Pembiayaan Indonesia (8%) dan PT Pembiayaan Artha
Negara (3,9%), BNI akan melakukan upaya divestasi.
Agar dapat terus mengembangkan pasar serta
menawarkan layanan keuangan yang lebih beragam,
BNI saat ini sedang mengevaluasi peluang di industri
industri lainnya, termasuk industri asuransi umum dan
syariah.
BNI/ Laporan Tahunan 2009
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
The establishment of BNI subsidiaries allows the
Bank to offer its customers unique, one stop financial
services across a wide array of banking and non
banking financial products. Alliances and synergies
between each of the service vehicles as well as with
BNI as the parent company are targeted to provide
optimum contribution to BNI's stakeholders.
As at the end of 2009, BNI had 10 (ten) subsidiary
companies engaged in the field of banking, insurance,
financing, capital market and remittance. BNI
has majority share ownership in companies that
offer synergy opportunities for the benefit of BNI
customers. Minority ownership in some subsidiaries
is intended to comply with prevailing policies and
regulations such as those issued by the Capital
Market Supervisory Agency (Bapepam) as well as
to strengthen relationships between BNI and its
partners.
BNI has a majority share ownership in BNI Remittance
Ltd (100%), PT BNI Multifinance (99.98%), PT BNI
Securities (99.85%) and PT BNI Life Insurance
(85.11 %). To pursue the lucrative opportunities in the
remittance market. in 2009 BNI decided to inject
Rp 10 billion capital in BNI Nakertrans and change the
name of the company to BNI Remittance Ltd.
Development efforts are focused on subsidiaries
in highly prospective industries, where growth
strategies are pursued either through capital injection,
strategic partnership or rights issues. Meanwhile,
low growth and non strategic subsidiaries, such as
PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia (8%)
and PT Pembiayaan Artha Negara (3.9%) are to be
divested.
To continue expanding its market and to provide an
even wider selection of financial services, BNI is
currently considering opportunities in other industries,
including general insurance and sharia businesses.
89
Perusahaan Anak
Secara keseluruhan dan terutama di tiga entitas
dengan BNI sebagai pemegang saham mayoritas
(PT BNI Multifinance, PT BNI Securities dan PT BNI
Life Insurance), perusahaan-perusahaan anak BNI
berhasil meraih kinerja yang cukup baik di tahun 2009.
PT BNI Securities PT BNI Securities berhasil meraih kinerja positif
dengan membukukan keuntungan sebesar Rp 34,7
miliar setelah menderita kerugian sebesar Rp 75,1
miliar di tahun 2008. Kinerja ini berhasil diraih berkat
keberhasilan perusahaan mengembangkan sistem
trading on-line 'esmart', yang telah meraih kinerja
pertumbuhan volume transaksi yang signifikan. Total
nilai transaksi tumbuh sebesar 218% dari Rp 10,8
triliun menjadi Rp 34,3 triliun di tahun 2009. Jumlah
pelanggan juga meningkat lebih dari 60% mencapai
lebih dari 17.000 account di akhir 2009.
Mu
PT BNI Multi Finance Setelah menyelesaikan proses restrukturisasinya di
tahun sebelumnya, PT BNI Multi Finance berhasil
mencetak keuntungan sebesar Rp 6,8 miliar di tahun
2009. Total pembiayaan mencapai Rp 129 miliar,
yang didominasi oleh pembiayaan konsumer yang
merupakan 59% dari total pembiayaan. Nilai aset
sedikit menu run menjadi Rp 171,4 miliar dari Rp 201,5
miliar, terutama akibat adanya pelunasan pembiayaan.
Rencana pertumbuhan usaha 2010 akan dilakukan
dengan memfokuskan pada segmen pembiayaan
mobil bekas dan alat berat bekas.
90
Overall, BNI subsidiaries, particularly the three
entities where BNI has majority ownership (PT BNI Multifinance, PT BNI Securities and PT BNI
Life Insurance). delivered respectable business
performance in 2009.
PT BNI Securities PT BNI Securities achieved positive business
performance with a Rp 34.7 billion profit after
recording a loss of Rp 75.1 billion in 2008. This
result was attributed to the company's success in
developing its on-line trading system called 'esmart',
which enjoyed significant growth in transaction
volume. Total transaction value recorded a steep
218% increase from Rp 10.8 trillion to Rp 34.3 trillion
in 2009. The number of customers also grew by more
than 60%, reaching to over 17,000 accounts by the
end of the year.
PT BNI Multi Finance After completing a major restructuring last year,
PT BNI Multi Finance recorded profits of Rp 6.8
billion in 2009. Total financing reached Rp 129 billion,
dominated by consumer financing which accounted
for 59% of total financing. Asset value declined
slightly to Rp 171.4 billion from Rp 201.5 billion a
year earlier mainly due to payment of outstanding
receivables. Further business growth is already
planned for 2010 by extending the market to the used
cars and second-hand heavy equipment segments.
I From Management 54/ Business Review
Life
PT BNI Life Insurance
PT BNI Life Insurance meraih keuntungan sebesar
Rp 18,6 miliar dari Rp 23,7 miliar di tahun sebelumnya.
Namun demikian, total investasi tumbuh dari Rp 873
miliar dan Rp 1.043 miliar di 2007 dan 2008 menjadi
Rp 1.488 miliar di akhir 2009. Premi netto meningkat
sebesar 34% mencapai Rp 1.027 miliar dari Rp 764
miliar di tahun sebelumnya. Di tahun 2009, BNI Life
Insurance berhasil meraih penghargaan sebagai
Perusahaan Asuransi Jiwa Terbaik untuk Kategori
Perusahaan dengan Aset dari Rp 100 miliar hingga
Rp 250 miliar.
Untuk mengantisipasi peningkatan pertumbuhan
di industri jasa keuangan, BNI akan terus bekerja
sama dengan perusahan anaknya untuk menawarkan
produk-produk keuangan perbankan dan non
perbankan yang baru.
Untuk itu, telah ditetapkan langkah-langkah strategis
guna memperkuat kemampuan perusahaan
perusahaan anak, antara lain melalui:
• Peningkatan struktur modal atau kemitraan
strategis untuk entitas dengan potensi tinggi;
• Divestasi bagi perusahaan anak dengan kinerja
pertumbuhan rendah atau non strategis;
• Peningkatan sinergi dan kerjasama strategis antara
BNI dan perusahaan anak, serta
• Peningkatan praktik tata kelola guna membangun
kemampuan pengelolaan risiko di perusahaan
perusahaan anak.
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
PT BNI Life Insurance booked net income of Rp 18.6
billion from Rp 23.7 billion in the previous year. On the
other hand, total investment grew from Rp 873 billion
and 1,043 billion in 2007 and 2008 to Rp 1,488
billion by the end of the year. Net
increased by 34% Rp 1,027 billion from
Rp 764 billion in the year. In 2009, the
company was awarded as the Best Life Insurance
Company for Companies with Assets between
Rp 100 billion to Rp 250 billion.
To growth in the finance service
industry, BNI will continue to offer new and
non-banking financing
subsidiaries.
in partnership with its
Divestments of low growth and non-strategic
subsidiaries;
Further synergy and strategic alliances between
BNI and the subsidiaries, and
Corporate governance improvement to increase
subsidiaries' risk management capabilities.
91
Sumber Man usia
k tahun st 1
1ru um anus1a n lan a
)
h
sepenuh n ke ua n na h.
BNI's Human Resources blue 2008-2010 elaborates the Bank's human resources development road map to achieve the ultimate of full customer satisfaction.
Tahun-tahun terakhir ditandai dengan makin
meningkatnya persaingan di industri perbankan di
mana baik bank lokal ataupun multinasional bersaing
menawarkan solusi terbaik yang dapat memenuhi
kebutuhan pasar. lndustri perbankan juga menghadapi
makin meningkatnya tuntutan nasabah yang hanya
tertarik pada institusi yang dapat memberikan layanan
perbankan yang nyaman, memuaskan dan terpercaya.
Agar dapat meraih kinerja usaha yang berkelanjutan
di lingkungan yang penuh tantangan ini, BNI
telah menetapkan sasarannya untuk melakukan
reorientasi paradigma bisnisnya menjadi model
bisnis yang berorientasi pada nasabah. Jika telah
diimplementasikan, paradigma baru ini akan secara
signifikan meningkatkan kemampuan BNI dalam
memberikan tingkat kepuasan nasabah yang lebih tinggi
dengan memberikan total solusi sesuai kebutuhan
nasa bah.
Pengembangan (SDM) merupakan komponen
penting dalam merealisasikan bisnis model baru
ini. Dengan dilandasi nilai-nilai dasar BNI (PRINSIP
46) yang mengedepankan aspek Profesionalisme,
lntegritas, Orientasi Nasabah dan Penyempurnaan
yang Berkelanjutan, BNI telah menyiapkan Cetak Biru
Sumber Daya Manusia 2008-2010 yang menjabarkan
langkah-langkah strategi pengembangan SDM agar
dapat sepenuhnya memberikan kepuasan nasabah.
Selama tahun 2009, telah diraih banyak pencapaian
penting dalam implementasi cetak biru BNI di area
berikut:
94
In the last few years, the witnessed
with local and multinational
''"''m"m the best solutions to
meet the needs of the market. We also more customers who
will only do business with institutions that deliver
the convenient
that
To deliver a sustainable business in this
environment, BNI has set its
to reorient its business
centric business model. When fully
will enable the Bank to deliver
customer satisfaction by
the total solution that customers
Human resources development is a critical component
to the of this new business model.
Guided by the Bank's human development core
values (PRINSIP 46) of Professionalism,
Customer Orientation and Continuous
we have the Bank's Human Resources Blue
Print 2008- 2010, BNI's human resources
road map to achieve the ultimate target of
full customer satisfaction.
2009 saw progress in the execution of the
blue print in the following areas:
I From Management 54/ Business Review
Sepanjang tahun 2009, telah dikembangkan rencana
SDM yang rinci melalui gap analysis yang dilakukan
berdasarkan jumlah dan kompetensi yang dibutuhkan
sebagai pedoman inisiatif pengembangan SDM
BNI. Rencana pengembangan dan suksesi yang
komprehensif juga telah disiapkan guna memastikan
kesinambungan penyediaan SDM untuk mendukung
strategi pertumbuhan BNI.
Berbagai upaya telah dilaksanakan selama tahun 2009
untuk mengidentifikasi dan merekrut calon SDM
potensial baik melalui kerja sama dengan universitas
terkemuka di Indonesia maupun dengan perusahaan
penyedia jasa perekrutan eksekutif. Berbagai inisiatif
juga telah dilakukan guna menawarkan peluang
pengembangan karir bagi karyawan berpotensi melalui
Officer Development Program.
Total, sebanyak 1.716 karyawan baru telah direkrut
di tahun 2009, yang terdiri atas 1.359 assistant, 329
assistant manager dan 28 tenaga berpengalaman
sehingga di akhir tahun, total karyawan BNI mencapai
18.475 karyawan.
Pengelolaan kinerja di BNI dipantau berdasarkan tiga
skala pengukuran yang meliputi:
92/ Functional Review 123/ Corporate Data
Significant efforts were launched last year to identify
and hire talent through cooperation with
leading universities in Indonesia as well as executive
hiring firms. Initiatives were also undertaken to provide
career advancement opportunities to high
employees through the Bank's Officer Development
Program.
In total, over 1, 716 new talented individuals were
recruited in 2009, consisting of 1 ,359 assistants, 329
assistant managers and 28 pro hires so that the total
workforce reached 18.475 by the end of the year.
Performance
Performance management in BNI is monitored based
on the three measurement scales that include:
95
Sumber Daya Manusia Resources
• Pengelolaan Kinerja BNI, yang diukur berdasarkan
aspek finansial dan aspek operasional,
• Pengelolaan Kinerja Unit yang diukur melalui
perangkat Performance Measurement System
(PMS)!Unit Scorecard, dan
• Pengelolaan Kinerja lndividu yang diukur melalui
pencapaian target Key Performance Indicator (KPI)
posisi (dari sisi result dan proseslkompetensi).
Untuk menjamin keselarasan antara ketiganya,
secara berkala dan terus menerus dilakukan proses
monitoring dalam tahap implementasi pengelolaan
kinerja dan review atas Key Performance Indicator (KPI)
Unit maupun lndividu beserta penetapan target atas
masing-masing KPI-nya. Berkaitan dengan perubahan
pendekatan bisnis dari product driven ke customer
centric model maka saat ini sedang dilakukan review
atas KPI Unit dan lndividu yang diselaraskan dengan
pendekatan bisnis tersebut.
Manajemen mempunyai komitmen untuk selalu
memberi perhatian yang besar agar standar remunerasi
pegawai BNI semakin kompetitif dengan market
sehingga dapat menarik pegawai yang berkualitas, serta
memacu produktivitas.
Sebagai bukti komitmen tersebut, telah dilakukan
review sistem gaji yang berorientasi pada kinerja
dengan mempertimbangkan bobot kerja yang dievaluasi
dengan menggunakan tools yang teruji valid secara
internasional, serta implementasi variable pay yang
bertumpu pada aspek pencapaian prestasi sebagai
bagian yang tak terpisahkan dari strategi remunerasi.
Untuk memacu peningkatan kinerja bisnis, maka
diimplementasikan program insentif bagi sales people
yang pemberiannya dikaitkan dengan pencapaian
Komposisi Karyawan berdasarkan Jabatan Employee Composition by Grade
96
0.75% Vice President
3.77% Assistant Vice President
IIIII 10.33% Manager
!liil 34.79% Assistant Manager
44.31 o/o Assistant
• 6.06% Clerical
Jumlah Karyawan Number of Employee 18,475
" Management of Bank Performance, which is
measured based on the financial and operational
aspects,
.. Management of Unit Performance, which is
measured through the Performance Measurement
System (PMS) I Unit Scorecard, and
.. Management of Individual Performance, which
is measured through the achievement of Key Performance Indicator (KPI) targets (in terms of
results and the process I competence).
To ensure alignment between these three aspects,
regular and continuous monitoring is conducted with
regards to the implementation stage of performance
management, as well as reviews of Unit and Individual
Key Performance Indicators (KPis) along with the
targets set for the respective KPis. In connection with
the shift from a product-driven business approach to
customer centric model, a review of Unit and Individual
KPis is currently being undertaken to ensure alignment
with the business approach.
Management is committed to giving priority to ensure
that BNI maintains competitive remuneration standards
in comparison with the market so that it can attract
quality personnel, as well as boost productivity.
As evidence of this commitment, BNI conducted
a review of its performance-based salary system
by considering and evaluating the job weight using
internationally proven and valid tools, as well as
the implementation of a variable pay scale which is
contingent on achievement as an integral part of the
remuneration strategy.
To encourage improvement in business performance,
an incentive program for sales people was
implemented, in which the incentive is linked to the
3!'~1/ Armual Report 2009
I From Management 54/ Business Review
kinerja masing-masing, sedangkan untuk pegawai
pada posisi support apabila secara bankwide BNI
mencapai target yang telah ditetapkan akan diberikan
jasa produksi, dimana besaran yang diterima pegawai
berdasarkan kinerjanya.
Program pengembangan kompetensi karyawan BNI
dilaksanakan berdasarkan hasil proses gap analysis,
yang menjamin pengembangan SDM efektif untuk
mendukung kebutuhan organisasi melalui penyediaan
talenta yang dapat menjadi agen perubahan dengan
dilandasi oleh integritas yang tinggi.
a. Profiling Kompetensi Posisi
Di tahun 2009, telah dilakukan review hasil profiling
kompetensi terkait dengan adanya perubahan
organisasi dan fungsi-fungsi di BNI.
b. Asesmen Kompetensi Guna mendukung kegiatan pengembangan
SDMnya, sejak tahun 2002 BNI telah memiliki
unit Assessment Center yang dilengkapi dengan
teknologi terkini dengan tenaga assessor
bersertifikasi. Hasil proses asesmen kemudian
dimanfaatkan sebagai dasar formulasi rencana
pengembangan individu.
Setelah menyelesaikan proses asesmen untuk
jabatan Vice President dan Assistant Vice
President pada tahun 2007, selama 2009 kami
telah menyelesaikan proses asesmen untuk
posisi Manajer dan Assistant Manager. Sebanyak
560 pegawai dengan jabatan Vice President dan
Assistant Vice President telah melalui proses
asesmen selama tahun 2007. Sedangkan selama
tahun 2008 dan 2009, sebanyak 1.638 Manager
dan 4.770 Assistant Manager telah menyelesaikan
proses asesmennya.
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Employee Composition by Age
19.93% 20- 30 Tahun Year
50.80% 30- 40 Tahun Year
40- 50 Tahun Year
50- 60 Tahun Year
Jumlah Karyawan Number of Employee
18,475
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
achievement of the respective employee. Employees in
support positions meanwhile will receive a production
bonus in amounts related to their performance,
contingent on the achievement of bankwide BNI
targets that have been established.
BNI employee competence development is executed
based on results from gap analyses. This approach
ensures effective people development that supports
the needs of the organization through talents that
can serve as agents of change based on the highest
standards of integrity.
a. of Position
In 2009, we conducted reviews on results of
competence profiling following changes in BNI's
organization and functions.
b. Assessment
To support its human resources development
activity, since 2002 BNI has operated a state-of
the-art Assessment Center unit. Equipped with the
latest technology and staffed with fully certified
assessors, results from the assessment process
are used as the basis to formulate an individual
development plan.
After completing the assessment process for the
Vice President and Assistant Vice President levels in
2007, during 2009 we completed the assessment
for Manager and Assistant Manager positions.
In total, 560 Vice Presidents and Assistant Vice
Presidents were assessed in 2007 Meanwhile, the
total number of Managers and Assistant Managers
assessed in 2008 and 2009 reached 1,638 and 4,770
people respectively.
Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang Pendidikan Employee Composition by Educational Level
5.13% SMA H1gh Schoo:
11.07% Akademi Diploma
Sarjana Bachelor Degree
Magister Master Degree
0.02%
• 2.95% Lain~lain Others
Jumlah Karyawan Number of Employee
18,475
97
Sumber Daya Manusia
c. Pengembangan Kompetensi Pegawai Sejalan dengan komitmen BNI di bidang
pengembangan SDM, di tahun 2009 sebanyak 5%
dari total biaya personalia telah dialokasikan untuk
pengembangan SDM.
Guna mencapai peningkatan efisiensi di bidang
pengembangan SDM serta untuk meningkatkan
diversifikasi model pelatihan, BNI telah
mengimplementasikan program belajar jarak jauh yang
memanfaatkan jaringan intranet. Program e-learning
BNI telah terbukti dapat menawarkan peluang belajar
yang fleksibel di mana karyawan dapat berpartisipasi
tanpa mengganggu aktivitas kerja sehari-hari.
Selama tahun 2009, sebanyak 31 modul pelatihan telah
diluncurkan melalui program e-learning BNI. Sebanyak
8.640 peserta telah mengikuti program tersebut di tahun
2009 sehingga sejak diluncurkan, lebih dari 206.800
peserta telah mengikuti program e-learning BNI. lnovasi
lain yang dilakukan adalah melakukan inisiasi mobile
player yang memungkinkan pegawai mengakses tiap
courseware e-learning kapan saja dan dimana saja
menggunakan PC! Notebook tanpa memerlukan koneksi
jaringan.
Di tahun 2009, telah diselenggarakan sebanyak 732
kelas pelatihan in-house dengan jumlah peserta 48.464.
Fokus utama pelatihan adalah di bidang kredit dan
pelayanan dengan 203 kelas dan 5.562 peserta. Selain
itu sebanyak 180 karyawan telah berpartisipasi dalam
berbagai workshop dan seminar domestik maupun
internasional.
Berbagai jenis program pelatihan yang ada saat ini
antara lain adalah:
98
Program Degree Pascasarjana Dalam dan Luar
Negeri
Program Officer Development
Program Sertifikasi Profesi (WAPERD, CFA FRM,
CFE, CISA, CIA WMI, dan sebagainya)
Program Calon Pegawai
Program Reguler di bidang Perkreditan, Tresuri,
lnternasional, Konsumer, dan sebagainya)
Program Pengembangan Wawasan (Sespibank)
c. In line with BNI's commitment to people
development this year the Bank allocated 5% of
total manpower costs for people development.
To improve the efficiency of people
and to achieve training model diversification, BNI has
implemented a long distance program
the Bank's intranet. BNI's e-learning program has
proved to deliver flexible learning opportunities where
employees can participate without disrupting their daily
working routines.
During the year, 31 modules were introduced
through the Bank's e-learning program. 8,640
participants joined the program in 2009 so that
since its launching, over 206,800 participants have
attended thee-learning program. Another innovation
was the initiation of a mobile player system,
enabling employees to access the various coursewares at and :c>m/\Mr>o
Notebook without the need of a network connection.
During the year, 732 in-house training classes were
conducted and attended by 48,464 participants.
Training focus was in the credit and service areas with
203 classes and 5,562 participants. In addition, 180 of
our employees have attended various domestic and
overseas workshops and seminars.
Among the various types of
available are:
programs
Post-graduate degree programs at domestic and
overseas learning institutions;
- Officer Development program;
- Professional certifications (WAPERD, CFA, FRM, CFE,
CISACIA, WMI, and others);
- Employee candidate program;
- Regular training programs in Credit Treasury,
International, Consumer, and others; Knowledge enhancement program (Sespibank).
I From Management 54 I Business Rev1ew
Pengetahuan yang dimiliki BNI menjadi aset mahal
yang harus dikelola dengan baik, terutama bila dikaitkan
dengan dinamika keluar masuknya pegawai. Untuk
mengelola aset pengetahuan tersebut, telah disusun
strategi pengembangan Knowledge Management
untuk menanggulangi permasalahan-permasalahan
sebagai berikut:
Hilangnya pengetahuan dari organisasi (knowledge
walkout)
Kurangnya penggunaan kembali (re-use) knowledge
yang telah ada
Pengetahuan kolektif dan pengalaman individual
belum secara maksimal dikumpulkan dan menjadi
knowledge organisasi
Menghindari organizational silos dengan
membangun budaya berbagi yang proaktif dan
terbuka
Kurangnya budaya inovasi
Pada tahun 2009, rencana kerja jangka panjang sesuai
strategi tersebut telah dimulai melalui 3 program
awal unggulan yaitu keberlangsungan pengetahuan,
pembentukan COP dan portal KM dengan melakukan
piloting di beberapa unit.
Dari sisi infrastruktur dan fasilitas penunjang pelatihan,
saat ini BNI memiliki akomodasi berupa 26 ruang
kelas, 3 buah ruang kantin yang dapat menampung
sampai dengan 450 orang, penginapan dengan daya
tampung mencapai 260 orang, 1 ruang dummy bank,
2 laboratorium komputer dengan kapasitas masing
masing 25 orang, 1 buah perpustakaan dan fasilitas
ibadah/rekreasi lainnya yang terhubung dengan koneksi
jaringan hot spot.
BNI juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa
yang ingin melakukan riset dan penelitian di BNI.
Dalam rangka proses percepatan pengembangan
SDM, telah diimplementasikan program coaching
dan mentoring di segenap unit organisasi, dengan
mengoptimalkan peran para Line Manager sebagai
coach dan atau mentor.
92 I Functional Review 123 I Corporate Data
For BNI,
must be in view of the
level of employee turnover. In the interest of proper
asset management BNI has
strategy
into
a culture for
and transparent
lack of a culture for innovations
3 initial programs,
establrshment of COP, and a
at several work units.
In terms of infrastructure and support facilities,
BNI Center is with 26
classrooms, 3 canteens with total of up to
450 persons, accommodation facilities
for 260 persons, 1 dummy bank room, 2 computer
laboratories for 25 persons each, 1
and recreational facilities, all connected
spot network.
a hot
BNI also access for students to
conduct resear·ch activities at BNI.
process, BNI
has
in line manager
as coaches and mentors.
99
Sumber Daya Manusia
Sejak tahun 2007, BNI telah mengimplementasikan
Talent Pool System guna mempertahankan
karyawan potensial dan menjamin tersedianya kader
kepemimpinan baru. Tahun 2009, fokus utamanya
adalah pengembangan kompetensi dan penyusunan
rencana karir bagi para karyawan potensial berdasarkan
rencana suksesi BNI.
SDM
a. Human Capita/Information Management System BNI telah mengimplementasikan Human
Capita/Information Management System yang
komprehensif guna mendukung proses pengambilan
keputusan SDM yang lebih efektif. Sistem
tersebut terus mengalami penyempurnaan untuk
meningkatkan dukungan dan kualitas layanan bagi
para penggunanya. b. Voice of Internal Customer
• HR Info
BNI telah memfungsikan call center (Info SDM)
yang dapat secara mudah diakses melalui media
telepon, e-mail, fax, sms dan intranet. Melalui
layanan ini, karyawan dari seluruh jaringan
BNI dapat memperoleh jawaban/solusi atas
hal-hal yang berkaitan dengan kebijakan SDM
BNI. Karyawan juga diundang berpartisipasi
memberikan masukan dan gagasan untuk menyempurnakan praktik pengelolaan SDM di
BNI.
• Employee Engagement Survey
100
Secara rutin, BNI menyelenggarakan
Employee Engagement Survey (EES) untuk
mengidentifikasi dan mengukur faktor-faktor
pendorong keterlibatan dan tingkat kepuasan karyawan. Hasil dari survei tersebut kemudian
dimanfaatkan untuk menetapkan prioritas
penyempuranaan kebijakan SDM. Survei di tahun
2009 menunjukkan peningkatan index employee
engagement dari hasil di tahun sebelumnya.
BNI has implemented a Talent Pool System since
2007 to retain high potential individuals and to ensure
a timely supply of new leadership. Last year, we
focused on competence and career plan development
for potential talented people based on the Bank's
succession plan.
BNI has implemented a comprehensive Human
Capital Information Management System that
provides support for better human resources
related to the decision making process. The system
undergoes continuous enhancement to ensure
better support and more convenient services to its
users.
b. Voice of Internal Customer
" HR Info We operate a dedicated call center (Info SDM)
that can be conveniently accessed through
telephone, email, fax, sms and intranet media.
Through the system, employees from all over
the BNI network can receive answers/solutions
on issues related to the Bank's human resources
policies. Employees are also encouraged to give
input and ideas to improve the Bank's human
resources management practices.
" Employee Engagement Survey BNI conducts a regular Employee Engagement
Survey (EES) to identify and gauge the key
drivers of employee engagement and satisfaction
levels. Results from the survey are then used to
determine priorities in HR policy improvement.
The survey in 2009 showed improvement in
employee engagement index compared to the
results of 2008.
I From Management 54/ Business Review
Guna menciptakan hubungan ketenagakerjaan yang
harmonis antara pihak manajemen dan seluruh
karyawan, BNI senantiasa menggarisbawahi pentingnya
membangun kerja sama yang erat dan komunikasi
yang terbuka dengan setiap insan BNI. Untuk itu
telah diselenggarakan rapat-rapat rutin dengan Serikat
Pekerja BNI untuk mendiskusikan kebijakan SDM dan
hal-hal ketenagakerjaan BNI.
Sejak tahun 2001, kemitraan ini telah diformalisasikan
dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama
antara manajemen dan Serikat Pekerja BNI, di mana
Perjanjian ke empat telah ditandatangani di tahun 2008.
Berdasarkan Cetak Biru SDM BNI, bidang-bidang
pengembangan karir, insentif & penghargaan serta
sistem informasi SDM akan menjadi fokus utama di
tahun 2010.
Prioritas-prioritas tersebut juga sejalan dengan agenda
strategis manajemen BNI dan hasil survei EES. Jika
berhasil diselesaikan, inisiatif-inisiatif di atas akan
berdampak pada peningkatan kemampuan BNI
di bidang peningkatan kapabilitas kepemimpinan,
pengembangan perencanaan SDM yang lebih akurat,
perencanaan talenta dan suksesi yang lebih akurat,
serta proses pengelolaan SDM yang lebih efisien.
92/ Functional Review 123 I Corporate Data
To create harmonious industrial relations between
management and all employees, BNI underlines
the importance of developing a close cooperation
and open communication with every individual within
the Bank. Routine with the BNI
Association (SP BNI) are conducted where
human resources and industrial relation issues
are discussed.
Since 2001, the has been formalized with
the signing of Collective Labor (CLA)
between the management and SP BNI, with the fourth
CLA signed in 2008.
Based on BNI's Human Resources Blue Print, career
development, reward & and human
resources information system will be the areas of focus
in 2010.
These are also in line with BNI management
strategic agenda and results from the EES survey.
When these initiatives will enable BNI to
improve the bank's deliver more
accurate workforce more effective talent and
succession and more efficient end-to-end human
resources management processes.
101