STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN …
Transcript of STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN …
STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA
MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS
PADA TOKO BATIK BENANG RAJA SEMARANG)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Disusun Oleh :
DESI KUSUMANINGRUM
NIM. B.131.15.0548
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020
vii
ABSTRACT
The purpose of this observation is to determine the marketing strategy of the
Semarang branch of the Raja Yarn Batik shop by using a marketing mix. This
study uses a qualitative descriptive approach with data collection including
observation, interviews, documentation and triangulation. The informants in this
study consisted of 3 key informants and 2 supporting informants.
The results of this study indicate that the role of the product in
supporting increased sales at the Batik Shop Yarn Raja is to maintain the quality
of products and ingredients used in accordance with consumer desires. The role
of prices in supporting the increase in sales at the Batik Shop Raja Raja
Semarang by setting prices in accordance with the quality of its products and
target markets. The role of the place in increasing sales at Semarang Batik Shop
is the selection of strategic locations and in the center of the crowd. Promotion's
role in increasing sales at the Semarang Raja Raja Batik Shop utilizes social
media as a form of promotion such as Instagram. So the four components such as
products, prices, places and promotions in the marketing mix can increase sales
of batik products.
Keywords: Marketing Strategy, Marketing Mix.
viii
ABSTRAK
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk menentukan strategi pemasaran
pada toko Batik Benang Raja cabang Semarang dengan menggunakan bauran
pemasaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi.
Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan 1 kunci dan 4 informan
pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran produk dalam mendukung
peningkatan penjualan pada Toko Batik Benang Raja yaitu dengan
mempertahankan kualitas produk dan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan
keinginan konsumen. Peran harga dalam mendukung peningkatan penjualan pada
Toko Batik Benang Raja Semarang dengan menetapkan harga yang sesuai dengan
kualitas produknya dan target pasar. Peran tempat dalam meningkatkan penjualan
pada Toko Batik Benang Semarang yaitu pemilihan lokasi yang startegis dan
berada di pusat keramaian. Peran Promosi dalam meningkatkan penjualan pada
Toko Batik Benang Raja Semarang memanfaatkan media sosial sebagai bentuk
promosi seperti Instagram. Maka keempat komponen seperti produk, harga,
tempat dan promosi dalam bauran pemasaran dapat meningkatkan penjualan
produk batik Toko Batik Benang Raja Semarang.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran , Bauran Pemasaran.
ix
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT rahmat, hidayah, dan
ridha-Nya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Strategi
Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Produk (Studi Kasus Pada
Toko Batik Benang Raja Semarang)”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program strata
satu (S1) pada Fakutas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Semarang. Pada
kesempatan ini, peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Andy Krisdasusila, SE, MM selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Yohanes Suhardjo, SE, M.Si, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Uniersitas Semarang.
3. Teguh Ariefiantoro, SE, MM selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang.
4. Edy Mulyantomo, SE, MM, selaku Sekretaris Program Studi S1 Manajemen
Universitas Semarang.
5. Edy Suryawardana, SE, MM, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan petunjuk dan
ilmu selama proses perkuliahan.
x
7. Bapak, Ibu, Kakak dan Adik, yang selalu mendukung, memotivasi dan
memberikan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
8. Dicky Dwi Mafhuda yang selalu mendukung, memotivasi dan memberikan
doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Sahabat-sahabatku Tami, Sisca, Ketty, Nida, Rena, Annisa R, Fitria, Arnes,
Sandra, Karina, Anita yang senantiasa menemani dan mendukung dalam
terselesaikannya skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku Nadia Eva, Jihan Annisa, Umam, Kustiawan, Pebri Dewi
yang senantiasa menemani dan mendukung terselesaikannya skripsi ini.
11. Rekan-rekan kerjaku Toko Batik Benang Raja Semarang yang senantiasa
selalu memberikan support.
12. Teman-teman seperjuangan jurusan S1 Manajemen angkatan 2015
terimakasih atas dukungan, semangat dan kebersamaan kita selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan dan keterbatasan. Namun demikian, merupakan harapan besar bagi
penulis apabila skripsi ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan
menjadi manfaat sebagai satu karya yang bermanfaat.
Semarang, 15 Januari 2020
Penulis,
xi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Tidak boleh lelah apalagi menyerah sampai apa yang kamu inginkan
terkabul. (Desi)
Persembahan skripsi kepada :
Bapak dan Ibu tercinta
Kakaku Mas Bowo
Adikku Septian
Dicky Dwi Mafhuda
Dosen pembimbing Bapak Edy Suryawardana
Sahabat-sahabat tersayang yang selalu memberi semangat
Almamater
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ............................................................... ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI ............................................................... iii
PENGESAHAN REVISI UJIAN ......................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN .............................................................. v
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ...................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 6
1.3.1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6
1.3.2. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8
2.1.Telaah Literatur ........................................................................................ 8
2.1.1. Strategi .......................................................................................... 8
xiii
2.1.2. Perumusan Strategi........................................................................ 9
2.1.3. Manfaat Strategi ............................................................................ 10
2.1.4. Pemasaran ..................................................................................... 10
2.1.5. Tujuan Pemasaran. ........................................................................ 13
2.1.6. Strategi Pemasaran ........................................................................ 13
2.1.7. Promosi Pemasaran ....................................................................... 16
2.1.8. Strategi Promosi Dalam Pemasaran .............................................. 16
2.1.9. Bauran Pemasaran ......................................................................... 18
2.1.10. Startegi Pemuasan Pelanggan ....................................................... 28
2.2. Hasil Penelitian Sebelumnya.................................................................... 30
2.3. Alur Penelitian ......................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 34
3.1. Jenis Penelitian ......................................................................................... 34
3.2. Jenis Data Penelitian ................................................................................ 35
3.2.1. Data Primer ..................................................................................... 35
3.2.2. Data Sekunder ................................................................................. 35
3.3. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 35
3.4.Subyek dan Obyek Penelitian ................................................................... 36
3.5.Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 36
3.5.1. Observasi ......................................................................................... 36
3.5.2. Wawancara ...................................................................................... 37
3.5.3. Dokumentasi ................................................................................... 38
3.6. Teknik Analisis Data ................................................................................ 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 42
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ....................................................................... 42
4.2 Analisis Data ............................................................................................ 46
4.2.1. Analisis Faktor Penentu Strategi Pemasaran................................... 46
4.2.2. Transkip Data dan Pengodean ......................................................... 49
4.3 Pembahasan ............................................................................................... 56
4.3.1. Kategori Data .................................................................................. 60
xiv
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 62
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 62
5.2. Saran ......................................................................................................... 64
5.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 64
5.4. Agenda Penelitian Selanjutnya ................................................................ 64
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 65
Lampiran-lampiran
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Toko Batik Benang Raja Semarang 2018 ..................5
Tabel 3.1 Daftar Informan ..................................................................................40
Tabel 4.1 Analisis Hasil Wawancara Upaya Memaksimalkan Penjualan Produk Batik Benang
Raja .....................................................................................................................49
Tabel 4.2 Analisis Hasil Wawancara Faktor-faktor Meningkatkan Penjualan
Produk Batik Benang Raja .................................................................................53
Tabel 4.3 Triangulasi Data .................................................................................60
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3. Alur Penelitian ...............................................................................33
Gambar 4.1. Logo Batik Benang Raja ..............................................................42
Gambar 4.2. Display Produk Kain .....................................................................44
Gambar 4.3. Produk Atasan Wanita ...................................................................44
Gambar 4.4.Produk Baju Anak dan Kaos .......................................................... 45
Gambar 4.5. Produk Hem Laki-laki ................................................................... 46
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Kartu Konsultasi
Daftar Riwayat Hidup
Surat Keterangan Riset
Hasil wawancara dengan informan
Lampiran foto
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan yang luar biasa,
baik dari sumber daya alam, adat, warisan budaya maupun peninggalan
sejarahnya. Salah satu warisan budaya yang terkenal baik dalam negeri
maupun dunia adalah batik. Dewasa ini perkembangan batik sangat
meningkat, hal ini didukung permintaan konsumen yang semakin bertambah.
Batik yang semula hanya digunakan sebagai pakaian eksklusif oleh keluarga
keraton di Jawa, kini telah meluas kemasyarakat umum sebagai bahan
sandang. Dengan adanya variasi motif batik yang berasal dari modifikasi
motif modern yang dipadukan dengan motif tradisional, telah mempercepat
pemasyarakatan batik di kalangan umum. Batik kini telah menjadi komoditas
industri yang bersifat masal.
Sejak resmi diakui oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific
And Cultural Organization) pada tahun 2009 sebagai warisan budaya asli
Indonesia yang layak untuk dimasukkan dalam Representiative List of the
Intangible Cultural Heritage of Humanity, artinya bahwa batik telah
memperoleh pengakuan Internasional sebagai salah satu mata budaya
Indonesia, sehingga diharapkan dapat memotivasi dan mengangkat harkat para
perajin batik dan mendukung usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat
(Nurhidayat, 2010:15).
2
Hal tersebut merupakan momen bangkitnya kembali gairah pengusaha-
pengusaha batik yang telah lama padam. Kota-kota penghasil batik seperti
Jogja, Solo dan Pekalongan kembali bergelora dengan hidupnya usaha-usaha
penghasil batik, baik dalam skala rumahan maupun skala produksi pabrik.
Akan tetapi di sisi lain, kondisi tersebut juga memunculkan tantangan
baru, dimana banyak bermunculan produsen atau pengusaha batik baru yang
mencoba keberuntungan bisnisnya dalam bidang batik. Kemunculan-
kemunculan produsen atau pengusaha baru tersebut juga memberikan warna
baru dalamproduksi batik. Corak, warna serta model gambar batik semakin
beragam dan tidak terpancang pada pola-pola yang telah ada.
Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, perusahaan dituntut untuk
lebih memperhatikan persaingan-persaingan dalam dunia usaha. Jika
perusahaan ingin tetap bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, maka
perusahaan harus memperhatikan masalah pokok yaitu pemasaran. Dalam
melakukan pemasaran yang baik, produsen harus mengetahui dahulu apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga produk yang akan
ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen. Maka untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, khususnya dalam menjalankan kegiatan
usaha untuk memperoleh profit Toko Batik Benang Raja Semarang berusaha
meningkatkan dan mengatur strategi dalam pemasarannya untuk
meningkatkan penjualan produknya.
Seperti yang di ungkapkan oleh Anthony dan Govindarajan (2005), bahwa
perencanaan strategi itu merupakan suatu proses dalam manajemen yang
sistematis yang didefinisikan sebagai proses dalam pengambilan keputusan
3
atas program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan
sumber daya akan dialokasikan dalam setiap program selama beberapa tahun
mendatang.
Menurut Kurtz (2008:42), strategi pemasaran adalah keseluruhan program
perusahaan untuk menentukan target pasar dan memuaskan konsumen dengan
membangun kombinasi elemen dari bauran pemasaran : produk, distribusi,
promosi, dan harga. Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah
bauran pemasaran (marketing mix) merupakan strategi yang dijalankan
perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan
menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang
merupakan sasaran pasarnya.
Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang mana
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalampasar sasarannya. Kombinasi variabel atau kegiatan
memasarkan itulah yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Sedikitnya
ada 4 aktivitas pemasaran dan disebut juga bauran pemasaran atau marketing
mix. Bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen, yaitu :
1. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi.
2. Harga adalah sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli
produk atau mengganti hak milik produk.
3. Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk
yang dihasilkan / dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.
4
4. Promosi adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk komunikasi dan
memperkenalkan produk pada pasar sasaran.
Toko Batik Benang Raja adalah salah satu toko yang memproduksi
berbagai macam produk batik. Toko Batik Benang Raja Semarang ini yang
dulunya terletak di Jalan Mh. Thamrin No 90 dan sekarang pindah di Jalan
Mh. Thamrin No 69, banyak konsumen berdatangan untuk membeli produk
batik, seperti misalnya bahan kain, pakaian, dompet, tas, taplak meja dan lain-
lain. Dahulu pakaian batik modelnya banyak yang terkesan kurang menarik,
tetapi saat ini banyak yang designnya menarik sehingga dapat menarik minat
konsumen dari berbagai jenis usia danpenggunaan produk batik sendiri telah
menjadi salah satu trend yang ada saat ini. Dalam penjualan produk Batik
Benang Raja, perusahaan diharuskan memiliki strategi pemasaran, karena
strategi pemasaran dalam sebuah perusahaan sangatlah penting.
Hal tersebut penting, karena strategi pemasaran merupakan salah satu
pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu
produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-
sia. Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen
pasar yang dijadikan target oleh pengusaha, sehingga tinggi rendahnya
penjualan ditentukan oleh baik buruknya strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai tujuan organisasinya. Apabila strategi pemasaran
yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya
dengan baik.
5
Hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan, maka untuk
mencapai tujuan perusahaan toko Batik Benang Raja menerapkan bauran
pemasaran perusahaan dengan menciptakan dan menjaga bauran pemasaran
yaitu perpaduan antara produk, tempat, harga dan promosi. Untuk mengetahui
lebih jauh tentang strategi pemasaran terutama bauran pemasaran yang
digunakan oleh toko Batik Benang Raja Semarang dalam meningkatkan
penjualan produknya, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan
dengan judul: “Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan
Produk Batik (Studi Kasus Pada Toko Batik Benang Raja Semarang)”.
Tabel 1.1
Data PenjualanToko Batik Benang Raja Semarang
Tahun Periode Januari-Desember 2018
Sumber :Toko Batik Benang Raja Semarang
Berdasarkan tabel 1.1 diatas menunjukkan adanya penurunan jumlah
penjualan produk oleh Toko Batik Benang Raja Semarang, dimana terjadi
transaksi pembelian yang cukup besar dan pada bulan berikutnya terjadi
penurunan penjualan yang diduga berasal dari menurunnya minat beli
6
customer. Hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan, maka untuk
mencapai tujuan toko Batik Benang Raja menerapkan bauran pemasaran
perusahaan dengan menciptakan dan menjaga bauran pemasaran yaitu dengan
menciptakan perpaduan antara produk, tempat, harga dan promosi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dari masalah yang telah diuraikan diatas, dapat
diketahui bahwa masalah yang dihadapi dari Toko Batik Benang Raja
Semarang adalah terjadi penurunan penjualan produk batik di tahun 2018,
maka peneliti merumuskan masalah yang akan menjadi fokus penelitian ini
“Bagaimana strategi pemasaran Toko Batik Benang Raja Semarang dalam
meningkatkan penjualan produknya”. Berdasarkan pada rumusan masalah,
maka pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya memaksimalkan penjualan produk Batik Benang
Raja Semarang ?
2. Faktor apa saja yang berpengaruh dalam meningkatkan penjualan
produk Batik Benang Raja Semarang ?
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
ditetapkan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk menganalisis strategi pemasaran guna meningkatkan
penjualan produk batik di TokoBenang Raja Semarang.
7
b. Untuk menganalisis faktor-faktor pendorong yang menjadikan
konsumen melakukan pembelian pada Toko Batik Benang Raja
Semarang.
1.3.2 Kegunaan Penelitian
a. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai
masukan atau sumbang andalan kajian ilmu manajemen pemasaran
khususnya yang berkaitan dengan upaya meningkatan volume
penjualan produk batik.
b. Secara praktisi, hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
Toko Batik Benang Raja dalam menerapkan strategi pemasaran, guna
meningkatkan penjualan produk batik hingga menguasai pangsa pasar.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Literatur
2.1.1 Strategi
Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan
bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuan.
Pemasaran merupakan alat yang efektif bagi perusahaan yang
mendistribusikan produknya guna mendapatkan profit yang sesuai
dengan pengorbanan yang dikeluarkan dan sebaliknya konsumen
mendapatkan kepuasan dari barang yang dibelinya. Pemasaran
merupakan proses penting dalam siklus yang berawal dan berakhir
dengan kebutuhan konsumen.
Menurut David (2013:19 ), Strategi didefinisikan sebagai sarana
bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi
adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak
dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah
sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah di tetapkan.
9
Menurut Rangkuti (2014:3) berpendapat bahwa strategi adalah alat
untuk mencapai tujuan dalam perkembangannya, dan konsep mengenai
strategi agar terus berkembang.
Menurut Jauch & Glueck (dalam Akdon, 2012:13) menyebutkan
bahwa strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu
yang mengkaitkan keunggulan strategi organisasi dengan tantangan
lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
organisasi dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
2.1.2 Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah
ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,
menetapkan tujuan strategi serta merancang strategi untuk mencapai
tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu :
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di
masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang
dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b. Melakukan analisis limgkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key succes factors)
dari strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
10
d. Menentukan tujuan dan terget terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan
kondisi yang dihadapi.
e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
2.1.3 Manfaat Strategi
a. Sebagai cara untuk mengantisipasi masalah-masalah perusahaan di
masa depan pada kondisi perusahaan yang berubah secara cepat.
b. Dapat memberikan tujuan dan arah perusahaan di masa depan yang
jelas kepada karyawan.
2.1.4 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan
perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan
kelangsungan hidup untuk berkembang, dan mendapatkan laba.
Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam memenuhi kebutuhan
konsumen. Untuk itu kegiatan pemasaran harus dapat memberikan
kepuasan konsumen jika perusahaan tersebut menginginkan usahanya
tetap berjalan terus atau menginginkan konsumen mempunyai pandangan
yang baik terhadap perusahaan.
Menurut Kotler (2012) pemasaran adalah : ”Suatu proses sosial
dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan
produksi dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya”.
11
Definisi pemasaran menurut William J. Stanton yang dikutip oleh
Basu Swastha (2008:5) : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran
mempunyai arti yang lebih luas daripada penjualan, pemasaran mencakup
usaha perusahaan yang ditandai dengan mengidentifikasi kebutuhan
konsumen yang perlu dipuaskan, menentukan harga produk yang sesuai,
menentukan cara promosi dan penjualan produk tersebut. Jadi, pemasaran
juga merupakan kegiatan saling berhubungan sebagai suatu system untuk
menghasilkan laba. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi
keberhasilan suatu perusahaan. Terdapat falsafah dalam pemasaran yang
disebut sebagai konsep pemasaran. Basu Swastha dan Hani Handoko
(2000) mendefinisikan konsep pemasaran sebagai berikut : “Konsep
pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa
pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial
bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Definisi tersebut dapat disimpulkan
bahwa tujuan dari konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran tersebut
dapat dicapai dengan usaha mengenal dan merumuskan keinginan dan
kebutuhan konsumen. Perusahaan dalam memenuhi keinginan dan
kebutuhan konsumen harus menyusun kebijaksanaan produk, harga,
12
promosi dan distribusi yang tepat sesuai dengan keadaan konsumen
sasarannya.
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar
pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu :
a. Konsep produksi
Konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan
harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan
mengarahkan segenap upaya untuk mencapai efisiensi produk tinggi
dan distribusi yang luas.
b. Konsep produk
Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kualitas,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik.
c. Konsep penjualan
Konsumen dengan dibiarkan begitu saja atau apa adanya, organisasi
harus berusaha melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
menarik para konsumen.
d. Konsep pemasaran
Fungsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.
e. Konsep pemasaran sosial
Tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan
kepentingan pasar, dan tetap memberi kepuasan serta tetap
13
melastarikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau
konsumen.
f. Konsep pemasaran global
Manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajamen
strategis. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
2.1.5 Tujuan Pemasaran
Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan
pemasaran, artinya laba dapat diperoleh melalui pemuasan konsumen.
Laba dapat membuat perusahaan tumbuh dan berkembang, menggunakan
kemampuan yang lebih besar kepada konsumen serta memperkuat kondisi
perekonomian secara keseluruhan. Laba merupakan tujuan umum dari
perusahaan. Tujuan pemasaran merupakan wujud rencana yang terencana
yang terarah di bidang pemasaran untuk memperoleh suatu hasil yang
optimal.
2.1.6 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menurut Kotler (Kotler and Amstrong, 2012)
adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap dapat menciptakan
nilai bagi customer dan dapat mencapai hubungan yang menguntungkan
dengan pelanggan.
Strategi pemasaran adalah rencana yang menjabarkan ekspektasi
perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran
terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.
14
Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program pemasaran secara
bersamaan, sebab setiap jenis program seperti periklanan, promosi
penjualan, personal selling, layanan pelanggan, atau pengembangan
produk memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh
sebab itu, dibutuhkan mekanisme yang dapat mengkoordinasikan
program-program pemasaran agar program-program itu sejalan dan
terintegrasi dengan sinergistik. Mekanisme ini disebut sebagai strategi
pemasaran. Umumnya peluang pemasaran terbaik diperoleh dari upaya
memperluas permintaan primer, sedangkan peluang pertumbuhan terbaik
berasal dari upaya memperluas permintaan selektif. (Kotler and Amstrong,
2012).
Menurut Assauri (2012) strategi pemasaran adalah Serangkaian tujuan
dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan
perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang
selalu berubah.
Menurut Tjiptono (2011), menyatakan bahwa Strategi pemasaran
adalah rencana yang hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana
tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan-tujuan perusahaan
dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Kurtz (2008), pengertian strategi pemasaran
adalah keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar
15
dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari
marketing mix produk, distribusi, promosi, dan harga.
Dapat dilihat dari keempat pendapat tersebut dapat disimpulkan
bahwa strategi pemasaran adalah rencana menentukan pasar target dengan
menganalisa situasi peluang pasar yang terus berubah. Semua tujuan
finansial akan sangat ditentukan oleh tingkat volume penjualan, yang
umumnya menjadi dasar proyeksi pendapatan perusahaan. Strategi
pemasaran yang ditetapkan dan dijalankan perusahaan memiliki beberapa
fungsi yaitu:
a. Menetapkan basis konsumen secara strategis, rasional dan lengkap
dengan informasinya.
b. Mengidentifikasi kebutuhan yang sekarang dan yang akan datang dari
konsumen dan calon konsumen.
c. Menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
konsumen dengan tepat dan menguntungkan, serta mampu
membedakan perusahaan dengan pesaing.
d. Mengkomunikasikan dan mengantarkan produk tersebut ke pasar
sasaran.
e. Memimpin seluruh staf bidang pemasaran untuk menjadi sekumpulan
tenaga kerja yang disiplin, potensial, berpengalaman dan berdedikasi
kepada perusahaan.
16
2.1.7 Promosi Pemasaran
Menurut Kotler dan Amstrong (2014:77), promosi adalah aktivitas
yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk pelanggan
untuk membeli produk itu.
Menurut Daryanto (2013:94), promosi adalah kegiatan terakhir dari
marketing mix yang sangat penting karena kebanyakan pasar lebih banyak
bersifat pasar pembeli dimana keputusan terakhir terjadinya transakasi jual
beli sangat dipegaruhi oleh konsumen.
Dengan demikian promosi adalah kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan, membujuk dan mengingatkan
konsumen secara langsung atau tidak langsung mengenai suatu produk
atau jasa.
2.1.8 Strategi Promosi Dalam Pemasaran
Untuk memasarakan produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan
diperlukan berbagai metode atau strategi sehingga produk yang dihasilkan
dapat diketahui, dicoba, dipahami, dipercaya dan selanjutnya menjadi
langgan konsumen yang membutuhkan, bahkan seakan-akan konsumen
tidak mau mengganti produk tersebut dnegan produk lain atau terjadi suatu
ketergantungan terhadap produk tersebut. Secara umum terdapat 3 strategi
penting dalam pemasaran antara lain adalah :
1. Modifikasi pasar
Merupakan usaha untuk menemukan pembeli baru bagi perusahaan.
Cara ini dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :
17
a. Mencari pasar baru dan segmentasi pasar.
b. Memperbaiki posisi merknya untuk mencapai penjualan yang
lebih besar.
2. Modifikasi produk
Dilaksanakan dengan megubah sifat-sifa produk yang dapat menarik
para pembeli baru. Cara yang mungkin dapat dilakukan antara lain :
a Perbaikan kwalitas produk baik daya tahan, kemurnian, kekuatan
maupun keunggulan lainnya. Upaya ini akan berhasil bila produk
benar-benar dapa ditingkatkan kwalitasnya, konsumen tahu dan
percaya terhadap perbaikan kwalitas tersebut dan konsumen tertarik
perbaikan yang dilakukan.
b Perbaikan segi. Dilakukan dengan menambahkan kemampuan dan
keamanan suatu produk.
c Perbaikan corak. Meningkatkan penampilan atau gaya pada barang
atau produk yang dihasilkan.
3. Modifikasi marketing mix
Mengubah suatu elemen untuk mendorong penjualan. Adapun cara yang
dapat ditempuh antara lain :
a Menurunkan harga untuk menarik segmen-segemen baru.
b Mengadakan periklanan dan promosi yang lebih menarik.
c Mengalihkan saluran distribusi yang lebih menguntungkan atau
yang menghasilkan volume yang lebih besar.
Dari ketiga strategi diatas ternyata promosi termasuk pada modifikasi
marketing mix. Dalam perekonomian dan pemasaran maka promosi
18
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pemasaran suatu
produk dengan cara mengenalkan produk tersebut kepada konsumennya.
2.1.9 Bauran Pemasaran
Marketing mix merupakan variabel-variabel yang dipakai oleh
perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen. Variabel yang terdapat didalamnya adalah produk,
harga, distribusi, dan promosi. Keempat elemen ini sangat menentukan
arah dari strategi pemasaran perusahaan. Strategi tersebut merupakan
rencana jangka panjang yang digunakan sebagai pedoman bagi kegiatan-
kegiatan personalia pemasaran. Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010)
menjelaskan, “Marketing mix adalah kombinasi dari variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga,
promosi, dan distribusi. Dengan kata lain marketing mix adalah kumpulan
dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat
mempengaruhi tanggapan konsumen”.
a. Produk
1. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang
termasuk di dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat,
organisasi, ide ataupun kombinasi antara hal-hal yang baru saja
disebutkan. Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010), “Produk
adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk
mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang
19
dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan”. Produk tidak hanya
selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun gabungan
dari keduanya (barang dan jasa). produk menurut Herry Acmad
Buchory dan Djaslim Saladin (2010) adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke satu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau
dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.
Menurut Rambat Lupiyoadi (2010) produk merupakan keseluruhan
konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat
kepada konsumen.
2. Klasifikasi Produk
Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikan produk berdasarkan
ciri-cirinya : daya tahan, wujud, dan penggunaan (konsumen atau
industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran
yang sesuai. Menurut Kotler (2002) produk dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa kelompok yaitu :
a) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok utama:
1. Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
2. Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain).
b) Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan
menjadi 2 yaitu:
20
1. Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa pemakaian.
2. Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian.
b. Harga
1. Pengertian Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk
atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut
(Kotler dan Armstrong, 2010).
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk
barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak
kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa (Tjiptono, 2008).
Dalam kebijakan harga manajemen harus menentukan harga dasar
dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan menyangkut
potongan harga, pembayaran karyawan dan hal hal lain yang
berhubungan dengan harga.
Menurut Alma (2014) mengemukakan bahwa : “ Harga (price)
adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang”.
Menurut Basu Swastha (2005:185) mengartikan bahwa “harga
merupakan sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk menambahkan sejumlah kombinasi dari
barang beserta pelayanannya”.
21
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, disimpulkan bahwa harga
merupakan nilai (biasa dinyatakan dengan uang) yang harus di
korbankan untuk dapat memiliki, menggunakan atau mengkonsumsi
suatu barang dan jasa guna mendapatkan kepuasan. Jadi dapat
disimpulkan jika harga sangat tinggi, konsumen biasanya
mengharapkan kualitas tinggi, dan persepsi aktualnya akan
dipengaruhi oleh harapan ini. Jika harga terlalu tinggi, organisasi
dianggap tidak peduli akan pelanggan, atau dianggap melakukan
penipuan. Sebaliknya, jika harga terlalu rendah, pelanggan dapat
meragukan kemampuan organisasi dalam hal kualitas jasa.
2. Tujuan Penetapan Harga
Tujuan penetapan harga menurut Tjiptono (2010) pada dasarnya
terdapat empat jenis penetapan harga yaitu :
a. Tujuan Berorientasi pada Laba Tujuan ini dikenal dengan istilah
maksimisasi laba. Dalam era persaingan global yang kondisinya
sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap
daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit untuk
dicapai, karena sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara
akurat jumlah penjualan yang dapat dicapai pada tingkat harga
tertentu.
b. Tujuan Berorientasi pada Volume Selain tujuan berorientasi pada
laba, adapula perusahaan yang menetapkan harganya berdasarkan
tujuan yang berorientasi pada volume tertentu atau yang biasa
dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Harga ditetapkan
22
sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan,
nilai penjualan atau pangsa pasar.
c. Tujuan Berorientasi pada Citra Citra suatu perusahaan dapat
dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan
citra prestisius.
d. Tujuan Stabilisasi Harga Dalam pasar yang konsumennya sangat
sensitif terhadap harga. Bila suatu perusahaan menurunkan
harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga
mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan
stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu yang produknya
sangat terstandarisasi (contohnya minyak bumi).
3. Metode Penetapan Harga
Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat
memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan pasar. Ada hal
yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru dan harga
bauran produk (Tjiptono, 2009):
a. Skimming Pricing, merupakan strategi yang menetapkan harga
tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi
yang gencar.
b. Penetration Pricing, merupakan strategi dengan penetapan harga
rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa
pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya pesaing.
23
Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan
tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit.
4. Variabel Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2012): didalam variabel harga ada
beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi tingkatan harga,
diskon, potongan harga, dan periode pembayaran.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008) ada 4 (empat) indikator
yang mencirikan harga yaitu: keterjangkauan harga, kesesuaian harga
dengan kualitas produk, daya saing harga, kesesuaian harga dengan
manfaat.
c. Promosi
Menurut Rangkuti (2009) Promosi adalah salah satu unsur dalam
bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk
perusahaan.
Selain itu menurut Kotler dan Armstrong (2014) :Promosi adalah
aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan produk dan membujuk
pelanggan untuk membeli produk itu.
Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan, promosi adalah
segala bentuk penawaran produk yang dijual dengan cara
meginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen untuk
memperoleh respons membeli atau menggunakan. Tetapi secara
sendirian bila dikaji lebih dalam promosi secara sendiri jarang mampu
menimbulkan penjualan, sebab seseorang akan membeli atau tidak
24
dipengaruhi oleh produk, harga, jasa, pembiayaan dan aspek lain dari
pemasaran.
1. Tujuan dari promosi penjualan
a. Memberikan informasi
Sebagai tujuan utama dari promosi adalah menerangkan
produk/jasa dalam tahap perkenalan guna menciptakan
permintaan terhadap produk tersebut.
b. Membujuk
Sebagai alternatif kedua dari promosi adalah menyampaikan
kelebihan atau keunggulan dari produk-produk yang
dipasarkannya.
c. Pengingat
Mengingatkan konsumen akan keberadaan produk tersebut
merupakan aspek yang sangat penting agar konsumen tidak
beralihke produk pesaing yang ada di pasar sasaran.
d. Pemantapan
Pada tahap ini, perussahaan berusaha meyakinkan konsumen
bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat dengan
mengambil produk tersebut dan menjadi pelanggan loyal.
Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi
penjualan yaitu (Tjiptono, 2008) :
1) Promosi konsumen (customer promotions), meliputi kupon
produk sampel gratis, premim, hadiah, undian dan
seterusnya.
25
2) Promosi dagang (trade promotions), meliputi diskon kas,
barang dagangan (merchandise), bantuan perlatan, speciality
adverdtising, atau insentif lain untuk pengecer atau pedagang
grosir.
3) Promosi wiraniaga (salesforce promotions), seperti kontes
penjualan.
2. Kegiatan Promosi
a. ATL (Above The Line) adalah bentuk teknik promosi dengan
strategi “menarik perhatian” konsumen melalui iklan yang
menarik dan memancing rasa penasaran orang untuk membeli
atau mencoba produk. Tidak ada interaksi langsung dengan
audiens, fungsinya tidak lain adalah untuk menjelaskan sebuah
produk, konsep ataupun ide untuk menanamkan brand image
yang kuat di benak audiens. Media yang digunakan adalah:
1. Media cetak (koran, majalah, brosur, katalog)
2. Media elektronik (TV, radio, dll)
3. Billboard dan media reklame lainnya
4. Media online / internet (website, blog, sosial media)
b. Word of Mouth (Mulut ke Mulut) Word of Mouth adalah
komunikasi dari orang ke orang antar sumber pesan dan
penerima pesan dimana penerima pesan menerima pesan
dengan cara tidak komersil mengenal suatu produk, pelayanan,
atau merek. Word of mouth menjadi referensi yang membentuk
harapan pelanggan.
26
Menurut Hasan (2010), word of mouth merupakan pujian,
rekomendasi dan komentar pelanggan mereka atas layanan jasa
dan produk yang betul-betul mempengaruhi keputusan
pelanggan atau perilaku pembelian mereka. Word of mouth
dapat membentuk kepercayaan para pelanggan. Sedangkan
menurut Sernovitz (2009), word of mouth adalah pembicaraan
yang secara alami terjadi antara orang-orang. Word of mouth
adalah pembicaraan konsumen asli.
Menurut Kotler (2009) ada dua manfaat utama dalam
melakukan Word of Mouth (WOM), yaitu:
1. Sumber dari mulut ke mulut meyakinkan
Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode
promosi yang berasal dari konsumen, oleh konsumen, dan
untuk konsumen. Pelanggan yang merasa puas tidak hanya
akan membeli kembali, tetapi mereka juga adalah reklame
yang berjalan dan berbicara untuk bisnis yang dijalankan.
2. Sumber dari mulut ke mulut memilik biaya yang rendah.
Dengan tetap menjaga hubungan dengan pelanggan yang
puas dan menjadikan mereka sebagai penyedia akan
membebani bisnis yang dijalankan dengan biaya yang relatif
rendah.
27
d. Lokasi
Lokasi menurut Tjiptono (2015) Lokasi mengacu pada berbagai
aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen. Lokasi menurut Lupiyoadi (2009), berhubungan dengan di
mana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi atau
kegiatannya. Faktor kunci dalam memilih lokasi yang idel menurut
Saban Echdar (dalam Mimi SA, 2015:93) adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya sumber daya. Tersedianya sumber daya, terutama bahan
mentah sebagai bahan baku produksi, tenaga kerja, dan sarana
transportasi akan membantu pengusaha dalam banyak hal. Paling
tidak, sumber daya tersebut dapat mengehemat biaya, sehingga
produk dapat dibuat dengan rendah biaya yang pada akhirnya
mampu bersaing dengan produk pesaing terdekat.
2. Pilihan pribadi wirausahawan. Pertimbangan pilihan dalam
menentukan tempat usaha disesuaikan dengan keinginan kuat
wirausaha itu sendiri.
3. Kemudahan dalam mencapai konsumen. Seorang pengusaha dalam
menentukan tempat usahanya berorientasi pada pasar (pusat
konsentrasi para konsumen berada).
Faktor kunci dalam menentukan lokasi, juga dikemukakan oleh
Hendra Fure (2013:276) sebagai berikut :
a. Lokasi mudah dijangkau.
b. Ketersediaan lahan parkir.
28
c. Tempat yang cukup.
d. Lingkungan sekitar yang nyaman.
2.1.10 Strategi Pemuasan Pelanggan
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses
dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan menciptakan
dan mempertahankan pelanggan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka
setiap perusahaan harus berupaya memasarkan barang dan jasa yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan,
sehingga dicapai kepuasan pelanggan yang dapat melebihi dari kepuasan
yang diberikan oleh pesaing. Dengan demikian konsumen atau
pelanggan merupakan ukuran keberhasilan strategi pemasaran
perusahaan dalam memasarkan produknya. Tujuan pemasaran suatu
produk yaitu untuk memberikan kepuasan kepada konsumen produk
tersebut , kepuasan dapat diukur dari :
a. Suara Konsumen
Dari sudut ini pengukuran konsumen bersifat kualitatif dan
subyektif. Kepuasan konsumen diukur dari kritikan atau keluhan
konsumen terhadap strategi atau kegiatan pemasaran produk dari
perusahaan.
b. Laba atau keuntungan perusahaan
Dari sudut ini pengukuran kepuasan konsumen bersifat kuantitatif
dan obyektif. Kepuasan konsumen diukur dari tingkat laba yang
dicapai perusahaan. Semakin tinggi laba perusahaan, berarti semakin
puas konsumen terhadap strategi pemasaran produk perusahaan.
29
Dalam strategi pemasaran, ada beberapa faktor utama yang dapat
menyebabkan terjadinya perubahan, yaitu :
a Siklus daur hidup produk, strategi harus disesuaikan dengan tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap
kemunduran.
b Tingkat persaingan perusahaan di pasar, strategi pemasaran harus bisa
disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam tingkat persaingan,
apakah dalam kategori memimpin, menantang, megikuti atau hanya
mengambil sebagian kecil keuntungan pasar.
c Keadaan ekonomi, strategi pemasaran harus disesuaikan dengan
situasi ekonomi, perusahaan harus memandang ke depan dan
mengembangkan startegi jangka panjang untuk memenuhi kondisi
yang sedang berubah dalam industri mereka dan memastikan
kelangsungan perusahaan pada jangka panjang.
Dalam menetukan strategi pemasaran diperlukan beberapa langkah,
yaitu :
a Segmentasi Pasar (Market Segmentation) adalah tindakan membagi
pasar menjadi kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan,
karakteristik atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk
atau bauran pemasaran terpisah.
b Penetapan Target Pasar (Market Targeting) adalah proses
megevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih
satu atau lebih segmen yang akan dilayani, penetapan sasaran pasar
terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang
30
benar dengan pelanggan yang tepat atau sebuah perusahaan besar
mungkin memutuskan untuk menawarkan ragam produk yang
lengkap dalam melayani seluruh segmen pasarnya, sebagian besar
perusahaan memasuki pasar baru dengan melayani segemen tunggal
dan jika hal ini terbukti berhasil, mereka menambahkan segmen.
c Diferensiasi dan Posisi Pasar (Differentation and Positioning),
perusahaan harus memutuskan bagaimana mendifferensiasikan
penawaran pasarnya untuk setiap segmen sasaran dan posisi apa yang
ingin ditempatinya dalam segmen tersebut, posisi produk adalah
tempat yang diduduki produk yang relatif terhadap pesaingnya dalam
pikiran konsumen, pemasar ingin mengembangkan posisi pasar unik
bagi produk mereka. Jika sebuah produk dianggap sama pesrsis
dengan produk lainnya di pasar, konsumen tidak mempunyai alasan
untuk membelinya.
2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian dari Muhammad Irfan Nasution, Muhammad Andi Prayogi
(2017) yang berjudul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Volume
Penjualan” menunjukkan hasil penelitian bahwa pemasaran memiliki peran
yang sangat penting dalam kegiatan ekonomi. Hal ini sangat penting dilakukan
dengan mengembangkan produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Dalam
pengembangannya perusahaan harus meningkatkan media promosi dengan
membuat website atau e-commerce agar lebih cepat dikenal oleh konsumen.
Tempat jualan juga memerlukan perhatian khusus agar memudahkan
konsumen mendapatkan sepatu yang diinginkan. Dalam penelitian ini
31
diketahui bahwa promosi mempunyai kontribusi yang paling besar daiantara
variable yang lain.
Penelitian dari Nurul Mubarok dan Eriza Yolanda Maldina (2017) yang
berjudul “Strategi Pemasaran Islami Dalam Meningkatkan Penjualan Pada
Butik Calista” menjelaskan bahwa perencanaan strategi harus menganalisis
faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)
dalam kondisi yang ada saat ini. Faktor yang mempengaruhi meliputi kondisi,
situasi, keadaan dan peristiwa dan pengaruh-pengaruh yang ada di sekitar
usaha/perusahaan yang memberikan pengaruh terhadap perkembangan
usaha/perusahaan. Dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan dari
perspektif strategi pemsaran Islami, Butik Calista telah sesuai dalam
menerapkan teori dan konsep strategi pemasaran Islami dan telah menjalankan
konten Islami yaitu penerapan karakteristik pemasaran islami, penerapan etika
bisnis islami, mencontoh pratik pemasaran Nabi Muhammad SAW.
Penelitian dari Silviana (2012) yang berjudul “Penerapan Strategi
Pemasaran Marketing Mix (Studi Kasus pada PT Batik Danar Hadi).”
Menganalisa produk batik dari PT. Batik Danar Hadi dengan menggunakan
pendekatan Life cycle Product/Siklus Umur Produk. Pada penelitian ini dapat
ditarik kesimpulan bahwa PT. Batik Danar Hadi dalam pelaksanaan
pemasarannya menggunakan strategi marketing mix (bauran pemasaran)
dengan memperhatikan dan menjaga perpaduan antara produk, harga, promosi
dan distribusi.
Penelitian dari Aisyah Amalia (2016) yang berjudul “Perencanaan Strategi
Pemasaran Dengan Pendekatan Bauran Pemasaran Dan SWOT Pada
32
Perusahaan Popsy Tubby” Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
perencanaan strategi pemasaran Popsy Tubby dengan pendekatan bauran
pemasaran dan SWOT. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Popsy
Tubby berfokus pada strategi meminimalkan kelemahan internal kemudian
memanfaatkan peluang pada pasar, startegi yang dicapai untuk meningkatkan
akses pasar baru melalui media sosial dan endorse, komunitas dan institusi
pemerintahan, menciptakan kombinasi motif dan varian warna batik yang lebih
beragam, merekrut tenaga ahli pemasaran online dan mengganti packaging
baru. Berdasarkan strategi tersebut maka dibuatlah bauran pemasaran untuk
perusahaan.
Penelitian Dimas Hendika Wibowo, Zainul Arifin dan Sunarti (2015)
dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing
UMKM (Studi Kasus pada Batik Diajeng Solo).” Dalam penelitian ini
menjelaskan bahwa peranan UMKM harus ditingkatkan lebih baik lagi, agar
UMKM mampu bertahan dan bersaing dan mampu menerapkan pengelolaan
manajemen secara baik. Mengembangkan produk yang ada disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat saat ini sehingga produk yang dihasilkan lebih inovatif
dan mampu bersaing di pasar.
33
2.3 Alur Penelitian
EVALUASI
PRODUK
HARGA
PROMOSI
TEMPAT
ANALISIS
KEPUTUSAN PEMBELIAN
MENINGKATKAN
PENJUALAN
TERJADI PENURUNAN
PENJUALAN
PENERAPAN STRATEGI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penerapan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini agar dapat
mengembangkan teori-teori yang diterapkan pada data yang sudah diperoleh.
Dalam metode kualitatif peneliti melakukan pengumpulan data yang
mendalam, hal tersebut dilakukan mulai dari observasi dilapangan hingga
melakukan wawancara pada informan yang ada. Menurut Sugiyono (2005)
penelitian kualitatif bersifat sementara dan berkembang setelah penelitian
berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif terjadi 3 kemungkinan yang
terjadi terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, meliputi: (1) masalah
yang dibawa oleh peneliti tetap, (2) masalah yang dibawa oleh peneliti setelah
memasuki peneliti berkembang dengan memperluas atau mengembangkan
masalah yang sudah disiapkan (3) masalah yang dibawa peneliti saat sudah
memasuki lapangan dapat berubah total sehingga peneliti harus mengganti
masalah dan judul.
Menurut Bogdan & Biklen yang dikutip oleh Moleong (2006) menyatakan
bahwa “Kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dalam penelitian melalui
data yang telah dikelola kemudian menemukan pola dan menetukan apa yang
perlu dipelajari untuk di kembangkan dan diceritakan kepada orang lain”.
Penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang yang berperilaku sehingga dapat diarahkan pada latar
individu secara utuh (Bogdan & Taylor, 1992).
35
Sumber data yang sudah terkumpul berupa dokumen atau informasi yang
peneliti dapatkan mengenai strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan
produk batik di Toko Batik Benang Raja Semarang yang bersifat kualitatif
sehingga menghasilakn data deskriptif berupa analisa kata-kata tertulis
terhadap fenomena yang diamati.
3.2 Jenis Data Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang terjadi maka jenis data penelitian yang
digunakan adalah jenis data primer dan data sekunder.
3.2.1 Data Primer
Dalam penelitian ini diperoleh data yang diamati secara langsung
pada Toko Batik Benang Raja Semarang dengan mengambil hasil data
melalui wawancara kepada informan yang meliputi: Manager Toko Batik
Benang Raja Semarang, Karyawan Toko Batik Benang Raja Semarang
dan Konsumen.
3.2.2 Data Sekunder
Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang didapat dari
hasil laporan penjualan pada Toko Batik Benang Raja Semarang. Maka
peneliti menggunakan data sekunder ini guna memperoleh informasi
yang akurat untuk memperkuat penemuan yang telah dilakukan.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh peneliti pada Toko Batik Benang Raja
Semarang yang terletak di Jl. MH. Thamrin No.69, Semarang. Waktu
penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019.
36
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti sebagai bahan
untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). “Obyek
Penelitian adalah karakteristik tertentu yang menghasilkan nilai atau skor
dengan ukuran yang berbeda pada setiap individu yang berbeda atau
merupakan suatu konsep yang memberikan satu nilai atau lebih”.
Dalam penelitian ini, obyek penelitian yang diteliti yaitu adanya fluktuasi
dalam penjualan pada Toko Batik Benang Raja Semarang. Sedangkan dalam
subyek penelitian ini adalah Toko Batik Benang Raja Semarang yang terletak
di Jl. MH. Thamrin No.69, Kota Semarang.
3.5 Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2004 : 104). Dalam
penelitian ini peneliti melakukan observasi di lapangan dengan
mengetahui strategi yang dilakukan dalam mempertahankan suatu usaha
pada Toko Batik Benang Raja Semarang.
3.5.2 Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara
merupakan pertemuan dua orag untuk bertukar informasi dan ide melalui
tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik
37
tertentu. Berdasarkan Susan Stainback (1998) dalam Sugiyono (2009)
meyatakan bahwa dengan wawancara , maka peneliti akan memahami
hal-hal yang lebih mendalam partisipan dalam menginterprestasikan
fenomena yang terjadi, dimana dalam hal ini tidak dapat ditemukan
hanya dengan melalui observasi.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara semiterstruktur
yang merupakan teknik pengumpulan data yang termasuk dalam kategori
in-dept interview (wawancara mendalam) dimana pelaksana lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan utama dari
wawancara ini adalah untuk menemukan permaslahan secara lebih
terbuka, dalam melakukan wawancara ini peneliti diperlukan untuk
mendengarkan dengan teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh
informan.
Alat-alat yang digunakan saat wawancara berlangsung agar
memberikan hasil yang baik dan peneliti dapat memberikan bukti telah
melakukan wawancara kepada informan, maka diperlukan bantuan
meliputi:
a. Buku Catatan: digunakan untuk mencatat semua percakapan dengan
sumber data yang telah diperoleh. Dengan dukungan notebook yang
dapat digunakan untuk membantu mencatat hasil wawancara yang
sudah dilakukan.
b. Tape Recorder: digunakan untuk merekam semua percakapan saat
pembicaraan berlangsung.
38
c. Camera: digunakan untuk memotret saat peneliti sedang melakukan
wawancara kepada informa. Dengan adanya bukti foto tersebut maka
dapat meningkatkan hasil penelitian yang lebih terjamin
keabsahannya, apabila peneliti benar-benar melakukan pengumpulan
data.
3.5.3 Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009). Dalam penelitian kualitatif studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan
wawancara. Pada hasil penelitian biasanya didukung dengan hasil foto
atau catatan agar dapat dipercaya dan mendapatkan hasil yang lebih
kredibel.
Studi dokumen merupakan data pelengkap yang digunakan untuk
metode observasi dan wawancara. Sumber ini biasanya terdiri dari
sumber data melalui dokumen dan rekaman. Dokumen biasanya
berbentuk tulisan atau gambar. Dokumen yang berbentuk tulisan meliputi
catatan harian, sejarah kehidupan, peraturan, kebijakan, cerita dan
biografi. Sedangkan dokumen yang berbentuk gambar biasanya terdiri
dari foto, sketsa, dll.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Kredibilitas Data
Untuk melakukan pengujian keabsahan data, peneliti menggunakan
teknik Triangulasi Data, yakni Triangulasi sebagai teknik pengumpulan
data. Menurut Susan Stanback (1988) menyatakan bahwa tujuan dari
39
triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena,
tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang
telah ditemukan.
3.6.2 Triangulasi Sumber
Triangulasi Sumber yaitu peneliti membandingkan dan mengecek
balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2011:330).
Hal ini dapat dicapai dengan jalan membandingkan data hasil
pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan apa yang
dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara
pribadi dan lain sebagainya.
40
Dengan ini peneliti mempertimbangkan dalam pemilihan pihak-
pihak tertentu yang akan dijadikan sebagai sumber informasi. Berikut
informan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1
Daftar Informan
No Nama Keterangan Informan
1 Miya Mega Manager Toko Batik Benang Raja Informan 1
2 Sely Karyawan Toko Batik Benang Raja
Semarang
Informan 2
3 Dina Karyawan Toko Batik Benang Raja
Semarang
Informan 3
4 Ketty Customer Toko Batik Benang Raja
Semarang
Informan 4
5 Feny Customer Toko Batik Benang Raja
Semarang
Informan 5
Sumber : Wawancara dari Informan
3.6.3 Triangulasi Metode
Triangulasi Metode yaitu dengan melakukan pengecekan data
penelitian dengan teknik pengumpulan data yang berbeda yakni berupa
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Hasil wawancara menyatakan bahwa salah satu strategi pemasaran
yang dilakukan Toko Batik Benang Raja adalah dengan memperhatikan
41
dan menjaga kualitas produk, penetapan harga, kegiatan promosi serta
pendistribusian.
3.6.4 Narasi Data
Menurut Widjono H.S (2007), pengertian narasi adalah uraian yang
menceritakan sesuatu atau serangkaian kejadian, tindakan, keadaan,
secara berurutan dari permulaan sampai akhir sehingga terlihat rangkaian
hubungan satu sama lain. Penelitian narasi menggunakan teknik
restorying untuk membangun account narasi berdasarkan data yang
dikumpulkan melalui wawancara. Penelitian narasi menggabungkan
konteks dan tempat dalam cerita. Lebih berfokus pada pengalaman
individu dan kronologi mereka. Gaya narasi merupakan kekuatan riset
kualitatif, tekniknya sama dengan bentuk story telling, dimana cara
penguraian yang menghablurkan batas-batas fiksi, jurnalisme, dan
laporan akademis.
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
Gambar 4.1
Logo Batik Benang Raja
Sebelum Toko Batik Benang Raja Semarang berdiri, Bapak Ariawan
Santoso (pemilik toko) telah mendirikan Toko Batik Benang Raja pertama
kali di kota Salatiga. Toko Batik Benang Raja Salatiga buka pada bulan
Desember 2014 dan memiliki 2 orang karyawan untuk memasarkan produk
batik dengan harga terjangkau. Saat itu dengan keadaan toko yang masih
kecil dan belum dikenal banyak orang. Selama 2-3 bulan toko semakin ramai
dan banyak dikenal banyak orang, toko juga diperbesar dan pertambahan
jumlah karyawan 20 orang. Melihat semakin mudahnya memasarkan produk
Batik Benang Raja, timbul keinginan untuk membuka sebuah cabang baru
yaitu di kota Semarang. Dengan keyakinan, motivasi serta kemampuan
merealisasikan usaha ini, maka pada bulan Februari 2015 Bapak Ariawan
Santoso membuka Toko Batik Benang Raja Semarang di jalan Mh. Thamrin
No 90 Semarang.
43
dan memiliki 10 orang karyawan. Toko ini tampil dengan sederhana dan
terus mengikuti musim pasar yang terus berubah. Dalam perkembangannya,
toko Batik Benang Raja Semarang di jalan Mh. Thamrin No 69 Semarang
dan memiliki karyawan 27 karyawan.
Di toko ini, pengunjung tidak hanya dapat membeli pakaian saja, tetapi
pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh seperti, taplak meja batik, sprei,
dompet, keset, dan lain sebagainya. Tujuan dari pendirian Toko Batik Benang
Raja yaitu untuk menyediakan pakaian wanita dan pria dengan berbagai
macam motif batik yang memiliki harga terjangkau tetapi memiliki kualitas
yang baik. Seiring perkembangan zaman dan teknologi Toko Batik Benang
Raja juga memasarkan produkya melalui media “online” seperti, Instagram
dan brosur.Toko Batik Benang Raja memiliki visi dan misi yaitu sebagai
berikut :
a. Visi
Menjadikan keluarga besar Batik Benang Raja sejahtera baik dalam lingkup
internal maupun eksternal.
b. Misi
1. Kesejahteraan Batik Benang Raja adalah milik kita bersama.
2. Memperbanyak cabang Batik Benang Raja dimana akan menciptakan
pemimpin-pemimpin yang berkarakter berkualitas.
44
Berikut gambaran suasana Toko Batik Benang Raja Semarang :
Gambar 4.2 Display Kain Benang Raja
Toko Batik Benang Raja Semarang menjual berbagai macam produk
kain dengan motif yang beragam yang tentunya kain tersebut di produksi dari
pabrik sendiri yang ada di kota pekalongan. Seperti yang bisa dilihat pada
gambar diatas ada contoh display kain yang ada di toko Batik Benang Raja
Semarang. Kain tersebut sangat beragam, ada kain sogan, kain soft, kain
dengan motif khas pekalongan, kain cap, kain tulis, kain tenun dan lain
sebagainya, kain yang di produksi di Benang Raja berbahan dasar kain katun.
Kain tersebut dijual mulai dari harga Rp.40.000 - Rp. 130.000.
Gambar 4.3 Atasan Wanita Diskon
Di Toko Batik Benang Raja Semarang juga menjual berbagai macam
atasan wanita, seperti yang terlihat pada gambar diatas ada kebaya dan atasan
lengan panjang maupun lengan pendek. Di Toko Batik Benang Raja
45
Semarang beberapa bulan yang lalu mengadakan event yaitu diskon pakaian
wanita yang berbahan dasar kain cap. Untuk harga yang ditawarkan mulai
dari Rp.119.000 - Rp.215.000 dan nantinya pembeli akan mendapatkan
diskon 50% per item baju yang dibeli dan itu hanya berlaku untuk atasan
wanita yang berbahan dasar cap. Untuk kebaya dijual mulai harga Rp.89.000
- Rp.109.000.
Gambar 4.4 Baju Anak dan Kaos
Di Toko Batik Benang Raja Semarang juga menjual berbagai macam
pakaian anak untuk laki-laki maupun perempuan yang tentunya dengan motif
batik, untuk harga baju anak dijual mulai harga Rp.20.000 – Rp.30.000.
Seperti yang bisa dilihat pada gambar diatas di toko Batik Benang Raja
Semarang juga menjual kaos batik yang dijual mulai harga Rp.49.000 –
Rp.70.000. Sedangkan untuk Bolero/Outer yang ada di patung tersebut dijual
mulai harga Rp.50.000 – Rp.70.000.
46
Gambar 4.5 Hem Laki-laki
Pada gambar diatas ada berbagai macam corak/motif batik hem untuk
laki-laki. Untuk harganya dibandrol mulai harga Rp.25.000 – Rp.50.000
untuk hem, sedangkan untuk kemeja cowok dibandrol mulai harga Rp.60.000
– Rp.70.000. Untuk semua produk yang dijual di toko Batik Benang Raja
Semarang, mulai dari atasan wanita, tunik, hem, kemeja menyediakan
berbagai macam size dari M - 5XL. Toko Batik Benang Raja Semarang juga
menyediakan Daster, Mukenah, Celana, Taplak Meja Batik, Keset dan lain
sebagainya.
4.2 Analisis Data
4.2.1 Analisis Faktor Penentu Strategi Pemasaran
Dalam penelitian telah melakukan observasi untuk menentukan
informan yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Informan yang telah diambil berjumlah 5 orang, sedangkan informan
kunci yaitu manager dari toko Batik Benang Raja Semarang.
Informan kunci adalah informan yang memberikan penjelasan secara
langsung dari rinci terhadap strategi pemasaran . Berdasarkan hasil
47
penelitian didapatkan gambaran profil dari informan kunci dilihat berikut
ini :
1. Informan 1
Nama : Miya Mega
Umur : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Manager Toko Batik Benang Raja
Manager toko Batik Benang Raja yang telah bekerja sejak awal
berdirinya toko Batik Benang Raja di Salatiga pada tahun 2014
memiliki tugas untuk mengelola harian operasional perusahaan dan
merencanakan, mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan
dengan maksimal.
2. Informan 2
Nama : Sely
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Karyawan Toko Batik Benang Raja Semarang
Sely merupakan salah satu karyawan toko Batik Benang Raja
memiliki tugas membentuk kepercayaan pelanggan terhadap
performance toko dan kualitas barang yang dijual, mengusulkan
pembaruan sistem kerja, penataan dan pemajangan barang yang siap
dijual, mencapai produktivitas kerja yang maksimal, memberi informasi
yang benar kepada pelanggan secara bijak, melaksanakan tugas dari
atasan.
48
3. Informan 3
Nama : Dina
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Karyawan
Dina merupakan salah satu karyawan toko Batik Benang Raja
memiliki tugas membentuk kepercayaan pelanggan terhadap
performance toko dan kualitas barang yang dijual, mengusulkan
pembaruan sistem kerja, penataan dan pemajangan barang yang siap
dijual, mencapai produktivitas kerja yang maksimal, memberi informasi
yang benar kepada pelanggan secara bijak, melaksanakan tugas dari
atasan.
4. Informan 4
Nama : Feny
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Customer di toko Batik Benang Raja Semarang
Feny sebagai customer yang sering belanja di Toko Batik Benang
Raja Semarang, dia bekerja sebagai karyawan di Perusahaan Swasta di
Semarang.
5. Informan 5
Nama : Ketty
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
49
Status : Customer di toko Batik Benang Raja Semarang
Ketty salah satu customer tetap di Benang Raja Semarang, dia
sebagai mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Semarang dan
bertempat tinggal di daerah Pamularsih.
4.2.2 Transkip Data dan Pengodean
a. Pertanyaan penelitian : Bagaimana upaya memaksimalkan penjualan
produk Batik Benang Raja Semarang ?
Tabel 4.1
Analisis Hasil Wawancara Memaksimalkan Penjualan Produk
Batik
Hasil Wawancara Analisis Kalimat
Informan 1 Mbak Miya (Manager)
Untuk memaksimalkan produknya, toko
Batik Benang Raja selalu memperhatikan
dan menjaga kualitas produk agar konsumen
selalu puas berbelanja produk dari Benang
Raja, kemudian menetapkan harga yang
sesuai dengan kualitas produk yang dijual
pastinya, terus promosinya menggunakan
media sosial Instagram dan biasanya akan
mempermudah konsumen untuk mengetahui
produk-produk terbaru yang ada di Benang
Raja, kemudian untuk media promosi lainnya
itu biasanya menggunakan media iklan,
pemasangan benner dipinggir jalan terus
penyebaran brosur gitu. Untuk
pengembangan produk toko Batik Benang
Menjaga dan
memperhatikan kualitas
produk, promosi, harga
terjangkau, garansi produk.
50
Raja, konsumen semakin banyak yang
menginginkan produk yang lain tentunya
dengan kualitas yang sesuai dengan harga
yang akan ditawarkan. Yang membedakan
toko Batik Benang Raja dengan toko lainnya
itu untuk produk yang telah dibeli konsumen,
toko Batik Benang Raja memberikan garansi
tanpa batas tapi dengan ketentuan: “barang
boleh ditukar asalkan struk atau nota tidak
boleh hilang” gitu.
Informan 2 Sely (Karyawan)
Kebanyakan customer banyak ada
permintaan diadakan diskon, diskonnya itu
berupa mungkin potongan harga emm… atau
enggak contohnya penambahan souvenir
dengan pembelian minimal berapa gitu
harusnya ada sih hadiah-hadiah kayak gitu.
Kalau yang buat potongan baru akhir-akhir
ini ya, tapi kalau yang souvenir pembelian
dulu ada tapi sekarang udah gakada. Kalau
reseller setauku dapet sih, tapi gakada kartu
member yang khususnya gitu cuma ada
minimal pembelian 40 pcs, lha itu ada
potongan harganya 5-10% dari harga. Yang
pasti menjaga kualitas produk sih harus bisa
bersaing sama toko-toko yang lain kita kan
lebih terkenal dengan harga grosirnya harga
murahnya dengan kualitas yang kita kasih
tetap bagus.
Pemberian diskon /
potongan harga,
penambahan souvenir,
menjaga kualitas produk.
Informan 3 Dina (Karyawan)
Ya misalnya meningkatkan produknya
Kualitas produk
ditingkatkan, harga
51
membuat motif batik yang unik,
mempertahankan harganya agar tetap
terjangkau, meningkatkan penggunaan sosial
media supaya dapat menjangkau masyarakat
luas enggak di daerah semarang aja, kalau
perlu ke taraf Nasional atau Internasional
hehe… Dari segi harga karena memang
disini harganya jauh lebih murah, kualitasnya
juga eem… lumayan baguslah dari harga
segitu jarang ada toko batik dengan harga
murah namun kualitasnya tetap lumayan
baguslah. Untuk potongan harga setauku
mungkin kalau ada event-event tertentu ya
kayak tahun baru tapi tetep pake kayak
strategi pemasaran gitu sih… kalau untuk
diskon juga ini kan kita lagi ada diskon
untuk batik tulis diskon 50% tapi untuk
diskon lainnya sepertinya jarang sih
meskipun dalam pembelian banyak
sekalipun.
terjangkau, promosi sosial
media, pemberian diskon.
Informan 4 Ketty (Customer)
Kalau untuk yang ditingkatin ya itu tadi
kalau semisal size baju itu kan kurang jadi
diperbanyak lagi kak untuk size bajunya jadi
kayak pelanggan gak kecewa kalau semisal
mau beli eh sizenya gakada, nah jadi kan kita
juga bingung sendiri kitanya jadi kecewa
juga kan kayak gitu. Menurutku udah sesuai
ya kak dengan harga yang cukup murah dan
dengan kualitas kayak gitu sih menurutku
udah sesuai kak, jadi kayak ada harga ada
kualitas juga sih. Menurutku sih selama aku
Produknya diperbanyak,
harga terjangkau, kualitas
produk sesuai, pemberian
promo / diskon.
52
belanja di benang raja itu selama ini tu kayak
gakada promo gitu lho kak nah jadi mungkin
bisa dalam acara atau konteks, misal ada
acara tertentu diadain lah kak,.. promo
sekali-kali gitu kan selama ini setauku sih
gakada gitu ya., untuk diskon kalau gak
semisal promo, jadi kayak biar pelanggan
kayak aku gini bisa belanja terus di benang
raja gitu kak.
Informan 5 Feny (Customer)
Mungkin ini ya mbak harga produknya kalau
bisa ya stabil, maksdunya gakada kenaikan
yang signifikan banget atau gimana mungkin
itu bisa jadi daya tarik konsumen buat tetap
belanja disini, terus kualitasnya produknya
mungkin kalau bisa lebih baik dari ini
dirapiin lagi atau gimana gitu…emm kayak
ada diskon-diskon gitu mbak atau potongan
harga atau em promosi apa gitu misalkan,
deket-deket ini kan kayak hari kemerdekaan
nah mungkin bisa itu dijadiin em.. promosi
gitu-gitulah pokoknya.
Harga stabil, kualitas
produk ditingkatkan,
pemberian diskon.
53
b. Pertanyaan Penelitiaan : Faktor apa saja yang berpengaruh dalam
meningkatkan penjualan produk Batik Benang Raja Semarang ?
Tabel 4.2
Hasil Wawancara faktor-faktor yang berpengaruh dalam meningkatkan
penjualan produk
Hasil Wawancara Analisis Kalimat
Informan 2 Sely (Karyawan)
Yang pasti harga produk yang kita jual
harus terjangkau dari kalangan bawah
hingga kalangan atas, terus pelayanan kita
juga harus diutamakan pelayanan yang
ramah dan promosinya pun harus
menjangkau keseluruhnya promosi yang
aktif mulai dari online maupun dari umum
dari pamflet-pamflet yang bisa dipasang
dijalan. Menurutku strategis, soalnya disini
kan di Mh. Thamrin kan masih di tengah
kota deket mall, deket pusat oleh-oleh juga
jadi startegis sih kalau yang mau kesini.
Harga terjangkau, pelayanan
yang ramah, promosi,
lokasinya strategis.
Informan 3 Dina (Karyawan)
Yang pertama promosi di sosial media ya
kayak iklan, brosur kemudian ada
pemasangan benner dipinggir jalan itu kan
termasuk apaya lebih menghemat waktu
dan tenaga sih. Kemudian pelayanan,
dengan pelayanan yang ramah dan kita
harus melayani setulus hati setidaknya
harus kelihatan senyum, terus nanti semisal
ada rombongan gitu atau kelompok orang
Promosi, pelayanan ramah,
pemberian fee, endorse,
lokasinya startegis.
54
bisa memberikan fee untuk agency yang
membawa, kemudian yang terakhir
mungkin endorse ya, karena cukup
lumayan menarik ya karena kan endorse
memilih orang yang istilahnya ya lumayan
terkenal lah. Kalau aksesnya menurutku
cukup strategi ya karena letaknya di tengah
kota ya jadi startegis sih.
Informan 4 Ketty (Customer)
Menambah promosi gitu jadi kadang
diadain promosi terus untuk harganya juga
em udah terjangkau sih kak menurutku,
pelayananya tadi juga udah baik, untuk
pembelian barang secara onlinenya kak
mungkin itu faktor untuk meningkatkan
eem.. produk benang raja juga dan untuk
memberi fee kak untuk agency nya juga.
Kondisi lingkungannya nih kak liat aja
ramai banget tapi ini sedangkan em..
kurang luas gitu lho kak tokonya, mungkin
next time untuk kedepannya di renovasi
atau gimana kan udah ramai juga jadi untuk
kondisinya lebih di tingkatkan lagi gitu aja
kak… Mudah sih kak kalau aku nih benang
raja juga ada di pinggir jalan juga ya jadi
semisal ada orang yang pertama kali mau
ke benang raja gak susah nyari alamatnya
sih kak , mudah di jangkau menurutku,
startegis juga.
Promosi, harga terjangkau,
pemberian bonus, tempatnya
kurang nyaman dan lokasinya
strategis, pelayanan baik.
55
Informan 5 Feny (Customer)
Digencarkan lagi promosi-promosinya,
mungkin bisa lewat iklan di radio atau di
majalah atau dimana gitu terus bisa pake
brosur disebar atau mungkin pasang benner
di sepanjang jalan agar bisa dilihat atau
bisa juga ini mbak apa namanya endorse,
endorse buat selebgramnya semarang gitu
kan lumayan ya terus kalau bisa harganya
stabil aja, pelayanannya mungkin tambah
ditingkatkan lagi buat karyawan-
karyawannya, terus sama pembelian online
kalau bisa emm….lebih apaya ditingkatin
lagi lah maksudnya display-display di
onlinenya di kreatifin lagi di per indah
lagi, terus sama ini sih mbak emm kalau
misal ada agency ya yang mampir kesini
mungkin bisa di beri kayak fee / potongan
harga. Ramai banget sampe-sampe bingung
mau gerak aja itu susah saking ramainnya.
Promosi, harga tetap stabil,
ditingkatkan pelayanannya,
tempanya kurang nyaman dan
lokasinya startegis.
56
4.3 Pembahasan
1. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan perusahaan untuk
dikonsumsi oleh target pasarnya sebagai kebutuhan pasar. Aspek produk
menjadi tolak ukur suatu perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan
mengembangkan ekonominya agar lebih unggul dari kompetitor lainnya.
Maka dalam menciptakan suatu produk perusahaan perlu menawarkan
produk yang berkualitas dan penampilan yang menarik, sehingga
konsumen merasa produk itu dapat memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama Manager
Toko Batik Benang Raja, karyawan dan customer, didapatkan temuan
bahwa strategi toko Batik Benang Raja Semarang untuk meningkatkan
penjualan produknya yaitu dengan selalu menjaga kualitas produk yang
digunakan. Para customer merasa produk yang dijual di Benang Raja
kualitasnya sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan. Berdasarkan
pengamatan di lapangan juga terlihat banyak customer yang berdatangan
dan tidak hanya membeli satu produk saja bahkan sampai puluhan produk.
Menurut Kotler dan Amstrong (2011) mengemukakan produk
(product) sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat
memuaskan suau keinginan atau kebutuhan.
57
2. Harga
Menurut Tjiptono (2005) mengemukakan bahwa harga merupakan
satuan moneter termasuk barang atau jasa lainnya yang ditukarkan agar
memperoleh hak kepemilikan suatu barang atau jasa. Untuk itu harga
dapat dikatakan standar, tinggi, atau murah tergantung pada masing-
masing konsumen yang dilatar belakangi dengan kondisi yang berbeda.
Karena harga merupakan komponen penting dalam menjalankan suatu
usaha yang memberikan pendapatan bagi perusahaan. Maka dari itu setiap
perusahaan perlu menetapkan harga secara tepat, karena harga bersifat
flexible artinya dapat berubah sesuai kebijakan perusahaan.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Manager Toko
Batik Benang Raja, karyawan dan customer, didapatkan temuan bahwa
upaya yang dilakukan Toko Batik Benang Raja untuk meningkatkan
penjualan produknya yaitu dengan memberikan harga yang terjangkau
bagi kalangan menengah kebawah dan kalangan menengah keatas.
Sehingga untuk para pelanggan yang ingin membeli produk batik di
Benang Raja tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan toko
Batik Benang Raja Semarang karena harganya masih terjangkau.
3. Tempat
Aspek tempat dalam marketing mix merupakan tempat usaha yang
dimana dilakukan proses jual beli. Aspek ini sangat penting karena harus
memahami letak lokasi yang cukup strategis dan mudah dijangkau oleh
konsumen.
58
Menurut Heizer & Render (2015) lokasi adalah pendorong biaya dan
pendapatan, maka lokasi seringkali memiliki kekuasaan untuk membuat
startegi bisnis perusahaan. Lokasi yang startegis bertujuan untuk
memaksimalkan keuntungan dari lokasi perusahaan.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Manager toko
Batik Beanang Raja, karyawan dan customer, didapatkan temuan bahwa
upaya yang dilakukan Toko Batik Benang Raja Semarang untuk
meningkatkan penjualan produknya yaitu dengan memilih lokasi yang
strategis dan mudah dijangkau oleh pelanggan sehingga membuat
pelanggan tidak kesulitan untuk datang. Kemudian para pelanggan juga
nyaman saat belanja karena di Toko Batik Benang Raja Semarang terdapat
fasilitas ruangan berAC, tempat duduk banyak dan lahan parkir yang
lumayan luas.
4. Promosi
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bersama Manager toko
Batik Benang Raja, karyawan dan customer, didapatkan temuan bahwa
strategi yang dilakukan oleh Manager toko Batik Benang Raja yaitu
dengan memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk memudahkan
melakukan promosi. Media sosial yang digunakan adalah Instagram.
Kemudian promosi yang lain dengan menggunakan media iklan,
pemasangan benner dijalan, penyebaran brosur dijalan-jalan. Melalui
kegiatan promosi yang dilakukan mampu membuat toko Batik Benang
Raja Semarang menarik calon pelanggan.
59
Menurut Rangkuti (2009) promosi adalah salah satu unsur dalam
bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk
memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk
perusahaan.
5. Pelayanan
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan bersama Manager
toko Batik Benang Raja dan customer, didapatkan temuan bahwa strategi
yang dilakukan oleh Manager toko Batik Benang Raja dan diterapkan
oleh para karyawan mampu membuat customer nyaman dan bahkan
kembali datang lagi. Para karyawan diberikan arahan untuk melayani
customer dengan ikhlas, sopan, senyum dan sabar. Ketika customer datang
kita membantu untuk mencarikan barang yang sedang dicari oleh customer
dan melayani hingga customer selesai melakukan transaksi pembelian.
Menurut Gronroos yang dikutip oleh Tjiptono (2011) menyatakan
bahwa pelayanan merupakan proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
intangible (tidak berwujud) yang biasanya (namun tidak harus selalu)
terjadi pada inetraksi antara konsumen dengan karyawan jasa, sumber daya
fisik, barang atau sistem penyedia jasa yang disediakan sebagai solusi atas
masalah konsumen.
Menurut Zein (2009) pelayanan adalah sebuah kata yang bagi peyedia
jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.
60
4.3.1 Kategori Data
Tabel 4.3
Triangulasi Data
Pertanyaan
Informan
Kategori Manager Karyawan 1 Karyawan 2 Customer 1 Customer 2
1.Bagaimana
upaya
memaksimalkan
penjualan
produk Batik
Benang Raja
Semarang ?
1. Menjaga dan
memperhatikan
kualitas produk
2. Harga
terjangkau
3. Garansi
produk.
1. Pemberian
diskon
2.Penambahan
souvenir
3.Menjaga
kualitas
produk
1.Kualitas
produk
ditingkatkan
2.Harga
terjangkau
3. Promosi
4.Pemberian
diskon
1.Produknya
diperbanyak
2.Harga
terjangkau
3.Kualitas
produk bagus
4.Pemberian
diskon.
1.Harga
stabil
2.Kualitas
produk
ditingkatkan
3.Pemberian
diskon
1. Kualitas
produk
2.Pemberian
diskon
3. Garansi
produk
61
2.Faktor-faktor
apa saja yang
berpengaruh
dalam
meningkatkan
penjualan
produk Batik
Benang Raja
Semarang?
1. Promosi
2. Harga
terjangkau
3. Menjaga
kualitas produk
1. Harga
terjangkau
2. Pelayanan
ramah
3. Lokasi
strategis
1. Promosi
(sosial
media,
endorse,
iklan, dll)
2.Pelayanan
ramah
3.Pemberian
fee
4.Lokasi
strategis
1. Promosi
2. Harga
terjangkau
3. Pelayanan
ramah
4.
Tempatnya
kurang
nyaman dan
lokasi
startegis
1. Promosi
2. Harga
stabil
3.
Ditingkatkan
pelayanannya
4. Tempatnya
kurang
nyaman dan
lokasi
strategis
1.Pelayanan
baik
2. Harga
terjangkau
(Harga
terbilang
murah)
3. Tempat
(Lokasi
strategis,
tempat
kurang
nyaman)
4.Promosi
(Sosial
media,
endorse,
iklan)
62
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan oleh peneliti dapat
disimpulkan bahwa keberhasilan bauran pemasaran toko Batik Benang Raja
Semarang yaitu upaya yang dilakukan Toko Batik Benang Raja Semarang
dalam hal menyediakan produk yang diberikan yaitu dengan mempertahankan
kualitas produk, dari bahan hingga jahitan yang harus rapi. Dengan target
untuk semua kalangan, maka Toko Batik Benang Raja Semarang harus
mempertahankan kualitas produknya agar para konsumen tidak tergiur dengan
produk batik lain. Upaya Toko Batik Benang Raja Semarang dalam
menetapkan harga adalah sesuai target pasar. Karena target tersebut berlaku
untuk semua kalangan, jadi memberikan harga yang terjangkau dengan
perkiraan pengeluaran tetapi dengan menekankan biaya pada produk-produk
yang ditawarkan agar harga yang sudah ditetapkan meskipun murah tetapi
masih memperoleh laba dan bisa untuk pemutaran bisnis Toko Batik Benang
Raja Semarang. Dari lokasi, toko Batik Benang Raja Semarang upaya yang
dilakukan Toko Batik Benang Raja Semarang dalam pemilihan lokasi di
tengah kota memang benar, karena lokasi ini sangat strategis. Jadi konsumen
yang belanja di Toko Batik Benang Raja Semarang dapat dengan mudah
mencari lokasi Toko Batik Benang Raja Semarang, disini konsumen juga akan
merasa nyaman saat berbelanja dan mendapatkan fasilitas yang konsumen
butuhkan. Upaya yang dilakukan Toko Batik Benang Raja Semarang saat
mempromosikan produknya dengan memanfaatkan media sosial sebagai
63
media untuk promosi seperti Instagram, shopee, toko pedia untuk mengetahui
produk-produk terbaru, event-event yang akan diadakan atau promosi-promosi
lainnya. Namun promosi juga dilakukan melalui media offline untuk
menawarkan produknya seperti pemasangan benner di pinggir jalan,
penyebaran brosur.
Jadi beberapa indikator tersebut diatas adalah kunci keberhasilan bauran
pemasaran toko Batik Benang Raja Semarang.
64
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan kenyataan yang terjadi di lapangan,
maka muncul beberapa saran sebagai berikut :
1. Dari penelitian yang telah peneliti lakukan, saran dari peneliti untuk
kemanjuan toko Batik Benang Raja Semarang salah satunya untuk
memperluas toko dan lahan parkirnya, sehingga dengan begitu akan lebih
banyak lagi menampung para pelanggan yang datang.
2. Menciptakan inovasi-inovasi baru dalam produk batiknya, Seperti
misalnya, membuat corak baru, perpaduan warna yang lebih cerah-cerah,
membuat model baju yang mengikuti trend masa kini ditambah dengan
kualitas kainnya yang lebih bagus.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang peneliti temui selama penelitian ini berlangsung
adalah kendala waktu. Mengatur waktu pertemuan antar peneliti dengan salah
satu informan kunci yaitu Manager dari Toko Batik Benang Raja.
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya
Karena masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka untuk
mengatasinya agenda penelitian mendatang (future research) diperlukan
perbaikan, yaitu penelitian mendatang hendaknya mengarahkan penelitian
pada obyek penelitian yang lebih luas, untuk mendapatkan hasil yang lebih
umum terhadap faktor-faktor yang terkait bagaimana sebuah usaha dapat
berhasil dan bertahan.
65
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Robert N dan Govindarajan, Vijay. 2005. Management Control Sytem
(Sistem Pengendalian Manajemen), Edisi ke-II, buku ke-1. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
Alfabeta.
Antoni Adi W. 18 April 2015. Manajemen Pemasaran.
https://antoniadi789.wordpress.com/2015/4/18/manajemen
pemasaran.html/. 6 Januari 2019.
Bogdan, Robert dan Steven J Taylor. 1993. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif.
Usaha Nasional. Surabaya.
Buchari, Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung:
CV. Alfabeta.
Fathoni, A. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Gumelar Ardiansyah. 25 Desember 2018. Pengertian Bauran Pemasaran, Unsur-
Jakarta.
Jersey : Pearson Presentice Hall.
kelompok Gramedia.
Kotler, Philip & Keller K Lane. 2012. 14 Edition. Marketing Management. New
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011. Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid
1 dan 2, Alih Bahasa : Bob Sabran, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. 2010. Management Information System:
Managing The Digital Firm. New Jersey: Prentice-Hall.
66
Rangkuti, Freddy. 2009. The Power of Brand, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Rineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty.
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III Yogyakarta: Andi Offset.
unsur dan Strategi Pemasaran. https://guruakuntansi.co.id/.6 Januari
2019.