Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

12

Click here to load reader

description

This research found some important link between long-term profitability and capabilities of SME to understand what their customer needs and try to give more value to them. Another findings are marketing mix strategy: product, price, distribution and promotion affects sales significantly.

Transcript of Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Page 1: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

STRATEGI BAURAN PEMASARAN PERUSAHAAN BORDIR SERTA

PENGARUHNYA TERHADAP PENJUALAN DI TASIKMALAYA, JAWA BARAT

Nanan Supriatna1 Fakultas EkonomiUniversitas Galuh Ciamis

Email: [email protected]

Abstrak This paper try to analysis marketing mix strategy of small medium enterprise and home industry bordir business in Tasikmalaya, West java. The variables of research are product, price, promotion and distribution. Reasearh methodology use two stage cluster random sampling with 629 sample at fisrt stage and 87 samples at second stage. This research found some important link between long-term profitability and capabilities of SME to understand what their customer needs and try to give more value to them. Another findings are marketing mix strategy: product, price, distribution and promotion affects sales significantly. To increase sales, SME border in Tasikmalaya should create some promotion intensively next because promotion was most important variable. Media of promotion like advertising, public relation, trade fair, exhibition etc is suggested for them. Keywords: marketing mix, product, price, promotion, distribution, bordir

1 Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Galuh, Ciamis

I. PENDAHULUAN

Dalam menghadapi era globalisasi perdagangan bebas dewasa ini terjadi persaingan yang sangat ketat di dalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran menduduki peran yang sangat penting dalam dunia usaha, mengingat orientasinya terhadap masyarakat (konsumen).

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidup maupun untuk mengembangkan usahanya. Mengingat pentingnya kegiatan pemasaran, maka di dalam perencanaan pemasaran diperlukan adanya perencanaan strategis yang tercakup di dalam marekting mix (bauran pemasaran). Adapun variabel-variabel yang termasuk

kedalam marketing mix adalah produk, harga, promosi, dan distribusi.

Suatu produk dalam kaitannya dengan kebutuhan konsumen seperti yang diungkapkan oleh McDonald and. Keegan (1999 : 4). Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan langsung antara kemampulabaan jangka panjang dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memahami kebutuhan konsumennya dan memberi nilai pada mereka. Pada sektor nirlaba, kepuasan konsumen adalah perwujudan kemampulabaan. Selanjutnya dikemukakan pula bahwa Organisasi yang terus menawarkan sesuatu yang dalam jangka panjang akan mengalami penurunan dalam kebutuhan kecuali mereka telah siap untuk berubah dan menyesuaikan diri dengan apa yang diinginkan pasar, akan terdepak keluar dari persaingan bisnis.

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776

221

Page 2: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

Produksi kerajinan kain bordir di Tasikmalaya merupakan salah satu komoditi industri unggulan dan sebagai sumber pendapatan daerah yang makin besar sumbangannya bagi pembangunan, karena selain dapat menyerap tenaga kerja tetapi juga dapat memberikan konstribusi di bidang lainnya, seperti meningkatkan pendapatan daerah, peningkatan pendapatan masyarakat melalui kegiatan ekonomi produktif, peningkatan pajak, dan lain-lain. Peluang pasar untuk produk kain bordir baik di dalam negeri maupun di luar negeri nampak cukup besar, dan untuk di dalam negeri saja pasar terbesar di Tanahabang Jakarta selalu terbuka peluang pemasaran, malahan di tempat tersebut bukan hanya untuk skala nasional melainkan untuk negara-negara luar. Seperti yang dinyatakan dalam Harian Umum Kompas (Senin, 27 Desember 1999) : “Sekitar 10 tahun terakhir Pasar Tanahabang telah menjadi terminal distribusi bordir Tasikmalaya untuk selanjutnya menyebar ke berbagai daerah dan belahan dunia. Bagi pedagang Pasar Tanah Abang dinilai sangat strategis sebagai pusat perdagangan antar daerah dan dunia. Ini mengingat letaknya yang strategies dan keberadaannya sebagai pusat grosir terbesar yang sudah terkenal.

Tetapi di dalam perjalanannya produksi kerajinan bordir yang semula sebagian besar hanya diproduksi di Tasikmalaya, selanjutnya produk sejenis banyak diproduksi pula di daerah-daerah lainnya. Hal tersebut mengakibatkan tingkat persaingan yang sangat tajam. Selain itu menuntut pula kepada perubahan orientasi pasar yang semula berorientasi pada produk diubah menjadi berorientasi ke pasar. Sebagai konsekwensi adanya persaingan dan perubahan orientasi pasar, maka menuntut pula pada perusahaan untuk memilih suatu strategi pemasaran yang harus mampu meningkatkan penjualan. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan yaitu strategi bauran pemasaran. Sejalan dengan permasalahan di atas menurut Tjiptono (1995:

70) bahwa: “bila posisi perusahaan mendapatkan tantangan dari pesaing maka perusahaan harus bertahan dan melawannya secara agresif dengan jalan menerapkan strategi marketing mix yang berbeda.Strategi ini berusaha mengatasi tantangan secara agresif dengan melaksanakan strategi yang berbeda dalam masing-masing aspek, yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Tujuannya adalah untuk mempertahankan posisi dengan segenap kemampuan yang dimiliki.

Dari situasi itu sangat menarik untuk menganalisis implikasi dampaknya terhadap respon yang diberikan oleh pengusaha pengrajin bordir dalam memilih strategi bauran pemasaran. Dari uraian di atas, dapat diidentifikasikan masalah penelitian in sebagai berikut : 1. Sejauhmana Strategi Bauran Pemasaran

yang meliputi: Produk, Harga, Distribusi dan Promosi berpengaruh terhadap penjualan?. a. Sejauhmana Strategi Bauran Produk

berpengaruh terhadap penjualan? b. Sejauhmana Strategi Bauran Harga

berpengaruh terhadap penjualan? c. Sejauhmana Strategi Bauran Distribusi

berpengaruh terhadap penjualan? d. Sejauhmana Strategi Bauran Promosi

berpengaruh terhadap penjualan? 2. Apakah diantara unsur strategi bauran

pemasaran yaitu bauran produk, bauran harga, bauran distribusi, dan bauran promosi masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda serta mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap penjualan?

3. Seberapa besar derajat pengaruh diantara unsur-unsur bauran pemasaran, yaitu bauran produk, bauran harga, bauran distribusi, dan bauran promosi terhadap penjualan.?

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap-kan tentang pertimbangan perusahaan industri kerajinan kain bordir dalam menentukan strategi bauran pemasaran

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 222

Page 3: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

yang meliputi: bauran produk, bauran harga, bauran distribusi, dan bauran promosi berkaitan dengan tingkat persaingan yang semakin tajam terhadap penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh strategi bauran

pemasaran yang meliputi: Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi terhadap penjualan. Sub Tujuan: a. Menganalisis pengaruh strategi bauran

produk terhadap penjualan b. Menganalisis pengaruh strategi bauran

harga terhadap penjualan. c. Menganalisis pengaruh strategi bauran

distribusi terhadap penjualan. d. Menganalisis pengaruh strategi bauran

promosi terhadap penjualan. 2. Menguji apakah diantara unsur strategi

bauran pemasaran yaitu bauran produk, bauran harga, bauran distribusi, dan bauran promosi masing-masing mempunyai pengaruh yang berbeda serta mana yang paling dominan pengaruhnya terhadap penjualan?

3. Mempelajari derajat pengaruh antara strategi bauran produk, bauran harga, bauran distribusi, dan bauran promosi terhadap penjualan?.

II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS. Jauch & Glueck, (1988:11) Strategi merupakan satu kesatuan rencana yang luas dan terpadu yang menghubungkan antara keung-gulan strategik perusahaan dengan peluang dan ancaman lingkungan. Selanjutnya Cravens, (1991:65) menyatakan bahwa dari sudut pandang pemasaran, pemasaran strategik merupakan suatu proses yang meliputi sebagai berikut: Penganalisisan lingkungan, pasar,

persaingan, dan faktor-faktor bisnis yang mempengaruhi perusahaan dan unit bisnisnya; identifikasi peluang dan ancaman serta peramalan kecenderungan

masa datang dalam bidang bisnis yang diminati perusahaan; peran serta dalam penetapan sasaran-sasaran dan perumusan strategi perusahaan dan unit bisnis.

Pemilihan strategi pasar sasaran untuk pasar produk dalam setiap unit bisnis, penetapan tujuan-tujuan pemasaran sebagai dasar pengembangan, pelaksanaan dan pengelolaan strategi penempatan program pemasaran dalam menemukan kebutuhan pasar sasaran.

Perihal proses perencanaan pemasaran strategik seperti yang dikemukakan di atas oleh Cravens (1991: 67-68) dibagi menjadi empat tahap yaitu: Analisis situasi pemasaran (marketing

situation analysis) Perencanaan Strategi pemasaran

(designing marketing strategi) Pengembangan program pemasaran

(marketing program development) Pelaksanaan dan pengelolaan strategi

pemasaran (implementating and managing marketing strategy)(Sucherly:1996:17)

Esensi analisis situasi pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup penganalisisan pasar, segmentasi pasar dan penganalisisan persaingan yang bertujuan untuk mengetahui peluang dan ancaman dalam pemasaran yang dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Analisis situasi pemasaran tidak saja bertujuan untuk mengetahui peluang pemasaran, karena analisis tersebut juga bersamaan dengan analisis peluang bisnis. Selanjutnya dinyatakan oleh Ramaswamy Gatingnon & Reibstein (1994:47) Untuk menilai peluang bisnis dapat dilihat dari dua kondisi pasar dan perusahaan yaitu: (1) karakteristik struktural dari pasar yang dilayani, dan (2) Posisi bisnis perusahaan di pasar. Pada kondisi pertama, peluang bisnis bergantung pada truktur pasar, sedangkan pada kondisi kedua, peluang bisnis bergantung pada posisi bisnis perusahaan dibanding dengan pesaing.

Untuk menganalisis situasi pemasaran di atas hal yang terpenting adalah adanya

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 223

Page 4: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

informasi pemasaran dengan ditekankan pada sistem informasi pemasaran yang bermanfaat untuk menganalisis lingkungan makro, dan lingkungan mikro yang sifatnya pasti mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan jaman.

Dalam kaitannya dengan hal di atas, Kotler (1994:126) yang menekankan bahwa sistem informasi pemasaran ialah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data menjadi informasi yang dilakukan secara sistematik untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam menganalisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian pemasaran. Untuk memperoleh informasi pemasaran, produsen dituntut untuk menganalisis: lingkungan pemasaran makro (ekonomi, teknologi, sosial budaya, peraturan/kebijakan pemerintah, politik, dan demografi) dan lingkungan pemasaran mikro (pemasok, pesaing, pasar/pelanggan, perantara, dan publik). Informasi tentang lingkungan.

Analisis situasi pemasaran adalah identifikasi peluang pemasaran sebagai dasar untuk perancangan strategi pemasaran (designing marketing strategi). Dimana rancangan strategi pemasaran itu sendiri meliputi: pentargetan pasar dan analisis penempatan, pemilihan strategi pemasaran dan pengembangan serta penempatan produk. Strategi pasar sasaran mengidentifikasi bagaimana suatu organisasi/ perusahaan menghubungkan pasar dengan produk.

Cravens (1991:70) Untuk memilih pasar sasaran dipertimbangkan daya tarik segmen dan sumber daya/kekuatan bisnis perusahaan di suatu segmen. Keputusan pasar-produk merupakan “focal point” dari strategi pemasaran karena pasar sebagai dasar untuk penetapan tujuan dan pengembangan strategi penempatan, Lautman (1991:72) menyatakan bahwa penempatan (positioning) dapat dilakukan melalui tiga komponen yaitu Atributes, Benefits dan Claims atau disebut ABCs.

Pendekatan pertama dalam penempatan adalah identifikasi atribut instrinsik dari pada produk. Pendekatan kedua manfaat yang berasal dari atribut dan dapat diperoleh dari tiga bentuk utama yaitu fungsi fisik dan psikologis. Pendekatan yang ketiga adalah memenuhi tuntutan pembeli terhadap produk yang dijanjikan. Dengan demikian ketiga komponen tersebut lebih menekankan pada penempatan produk.

Cravens (1991:72) untuk memilih strategi penempatan program pemasaran dipengaruhi oleh daya tarik segmen. Sumberdaya/kekuatan bisnis perusahaan dan kriteria kinerja manajemen. Strategi tersebutdapat juga disebut bauran pemasaran (marketing mix) atau program pemasaran (marketing program). McCarthy (1984:43) menyatakan bahwa : A Marketing strategy specifies a target market and related marketing mix. It is a “big picture” of what a firm will do in some market. Two interrelated parts are needed: A target market- a fairly homogeneous

(Simmilar) group of Customers to Whom a company wishes to appeal.

A marketing mix – the controllable variables wich the company puts together to stisfy this target group.

Strategi pemasaran merincikan pasar target dan bauran pemasaran yang berkaitan. Strategi pemasaran adalah “gambar besar” yang memperlihatkan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan dalam pasar tertentu. Ada dua bagian yang diperlukan: Pasar target – yaitu sekelompok konsumen

yang agak homogen (serupa) yang akan dihimbau perusahaan

Bauran pemasaran- yaitu sejjumlah variabel yang dapat dikendalikan yang digabungkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kelompok target.

Kotler (1994:98) Strategi pemasaran

merupakan prinsip yang menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran dan bisnis yang mencakup keputusan-keputusan

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 224

Page 5: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.

Selanjutnya Kotler menyatakan bahwa membagi strategi pemasaran menjadi tiga bagian penting yaitu: (1) strategi pasar sasaran dan strategi penempatan produk, (2) bauran pemasaran dan anggaran pemasaran, dan (3) strategi pemaparan yang menyeluruh dikaitkan dengan tujuan/sasaran penjualan pangsa pasar, dan keuntungan.

Dalam pemasaran produk hasil kerajinan kain bordir, pada masing-masing unsur bauran pemasaran erat kaitannya dengan sifat produk. Pihak produsen dapat mengendalikan kualitas dan ukuran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan konsumen karena kebanyakan produksi berdasarkan pesanan. Sementara itu harga memungkinkan pembeli menyepakati harga produk yang berbeda tergantung kepada keadaan dan perilaku konsumennya itu sendiri. Promosi penjualan merupakan alat promosi paling dominan dalam pemasaran hasil kerajinan bordir namun demikian produsen kain bordir di Tasikmalaya tidak melakukan ini, sedangkan sistem distribusi memungkinkan produsen dapat menggunakan saluran langsung, dan tidak langsung. Serta kebanyakannya menggunakan saluran langsung.

Cravens (1991: 80-81) Perumusan strategi bauran produk mencakup: pengembangan rencana produk baru, kontinuitas program untuk keberhasilan produk, dan strategi manajemen dalam mengatasi masalah produk. Pemilihan strategi bauran harga harus mempertimbangkan peranan harga dalam strategi penempatan termasuk penempatan produk dan pencapaian marjin. Perumusan strategi bauran distribusi mencakup keputusan tipe saluran, pengembangan manajemen saluran dan intensitas distribusi. Strategi bauran promosi harus bersifat informatif, mudah diingat dan membujuk pembeli agar mempengaruhi proses pembelian.

McDonald and Keegan (1999: 115) harga menjadi sangat penting karena harga tidak hanya mempengaruhi marjin keuntungan melalui dampaknya pada pendapatan, tetapi juga mempengaruhi jumlah barang yang terjual melalui pengaruhnya pada permintaan. Singkatnya harga memiliki dampak interaktif pada elemen-elemen bauran pemasaran lainnya.

Demikian pula McCarthy (1993: 357) Perlu diingat bahwa Harga memiliki banyak dimensi. Para manajer sesungguhnya memiliki banyak pilihan. Mereka seyogyanya merencana-kan harga produk mereka. Selain itu mereka perlu melakukan hal itu dengan seksama karena pada akhirnya harga inilah yang harus menimbulkan keinginan pelanggan untuk membayar sebelum keseluruhan bauran pemasaran berhasil.

Cravens (1998:76): “Strategi Promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi satu program terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan dua orang lain yang mempengaruhi keputusan membeli. Aktivitas promosi sangat mempengaruhi penjualan yang dicapai perusahaan.

Kotler (1994:168) “Produsen yang mampu membentuk saluran pemasaran sendiri seringkali bisa meningkatkan keuntungan yang lebih besar dengan cara meningkatkan investasi dalam bisnis pokoknya. Bila sebuah perusahaan memperoleh tingkat laba 20% dari pengelolaan dan hanya meramalkan akan memperoleh laba 10% lewat pengeceran, tentu saja perusahaan itu tidak akan bersedia melaksanakan pengeceran sendiri.

Namun demikian, Kotler (1994: 168) menyatakan bahwa penggunaan perantara akan mengurangi pekerjaan perusahaan hingga bisa mencapai efisiensi yang sangat tinggi dalam membuat barang hingga banyak tersedia dan bisa memenuhi pasar sasaran. Berkat hubungan, pengalaman, keahlian dan jangkauan operasi mereka, perantara pemasaran bisa melaksana-kan peranan

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 225

Page 6: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

melebihi apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan sendiri.

Hal tersebut menunjukkan bahwa peranan distribusi adalah sangat tergantung pada karakteristik permintaan konsumen, karena saluran pemasaran bertugas menyalur-kan barang dari produsen ke konsumen. Ia mengatasi tiga macam kesenjangan yang penting: yakni waktu, ruang dan pemilikan, yang menjauhkan barang dan jasa dari konsumen pemakai (end users).

Dalam penerapan strategi bauran pemasaran pada produk kerajinan kain bordir di Tasikmalaya diperoleh dari masing-masing bauran yang terdiri dari produk, harga, distribusi dan promosi. Berdasarkan informasi dari Departeman Perindustrian dan Perdagangan Tasikmalaya bahwa produk kerajinan kain Bordir terdiri dari berbagai macam jenisnya dan kualitasnya, sedangkan pasar sebagian besar berorientasi eksport (60%), dan sisanya (40%) dipasarkan di dalam negeri. Dalam perihal harga produk kerajinan kain Bordir sangat bervariatif sangat

tergantung kepada sifat produk, manfaat/kegunaan, kualitas dan kesepakatan harga dari pihak pembeli/pemesan. Produk hasil kerajinan kain Bordir melalui saluran langsung dan tak langsung, dan promosi yang dilakukan bervariasi ada sebagian melalui iklan, melalui media, promosi penjualan dan lain-lain, walaupun hal ini hanya dilakukan oleh produsen yang memenuhi pasar dalam negeri, sedangkan bagi yang berorientasi ekspor, barang berdasarkan pesanan maka promosi tidak mereka lakukan.. Dengan demikian pemilihan strategi pemasaran bertujuan untuk mengidentifikasi tipe strategi yang tepat untuk situasi yang dihadapi perusahaan. Adapun akhir dari perancangan strategi pemasaran adalah perumusan strategi produk baru.

Bertitik tolak dari kerangka pemikiran di atas maka dirumuskan paradigma keterkaitan informasi pemasaran, strategi pemasaran dengan penjualan seperti yang digambarkan di bawah ini:

Gambar. 1

IN F O RMAS I

Lingkungan Pemasaran Eksternal

(Makro dan Mikro

STRATEGI PEMASARAN

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 226

Lingkungan Pemasaran

Internal

Peluang Dan

Ancaman Strategi Pasar Produk Pasar sasaran Penempatan

Analisis Situasi

Kekuatan Dan

Kelemahan

Keunggulan Bersaing

Biaya

Penjualan Strategi Bauran

Pemasaran Produk Price Place Promotion

Page 7: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

Dari paradigma di atas dapat dilihat keterkaitan antara variabel-variabel yang diteliti sebagai berikut: Hipotesis 1 “Strategi bauran pemasaran yang meliputi Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan”. Sub Hipotesis 1.1 : “Strategi bauran produk

berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan”.

Sub Hipotesis 1.2 : “Strategi bauran harga berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan”.

Sub Hipotesis 1.3 : “Strategi bauran distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan”.

Sub Hipotesis 1.4 : “Strategi bauran promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan”.

Hipotesis 2 Strategi bauran harga mempunyai pengaruh lebih tinggi terhadap penjualan kerajinan bordel dibanding dengan strategi bauran produk, bauran distribusi dan bauran promosi. Hipotesis 3 Terdapat hubungan yang nyata di antara unsur-unsur bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi serta penjualan. Sub Hipotesis 3.1: Terdapat hubungan

pengaruh yang nyata antara Bauran Produk dengan bauran Harga

Sub Hipotesis 3.2: Terdapat hubungan pengaruh yang nyata antara Bauran Produk dengan Bauran Distribusi

Sub Hipotesis 3.3: Terdapat hubungan yang nyata antara Bauran Produk dengan Bauran Promosi

Sub Hipotesis 3.4 : Terdapat hubungan yang nyata antara Bauran Harga dengan Bauran Distribusi

Sub Hipotesis 3.5: Terdapat hubungan yang nyata antara Bauran Harga dengan Bauran Promosi

Sub Hipotesis 3.6: Terdapat hubungan yang nyata antara Bauran Distribusi dengan Bauran Promosi

III. METODE PENELITIAN

Dilihat dari tujuan utamanya, penelitian ini ingin menguji hipotesis perihal pengaruh strategi bauran pemasaran terhadap penjualan. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai maka digunakan jenis/bentuk penelitian yaitu: penelitian deskriptif. Dengan demikian metode yang digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan survey.

Sebagai variabel Pengaruh (Independen variable) dalam penelitian ini adalah Strategi Bauran Pemasaran (X), sedangkan variabel yang dipengaruhinya (dependen variable) adalah penjualan. Strategi bauran pemasaran adalah kombinasi dari produk yang ditawarkan, harga, promosi dan distribusi yang digunakan untuk melayani pasar sasaran. Strategi bauran produk adalah suatu rencana tentang bauran produk yang ditawarkan ke pasar sasaran. Strategi bauran harga adalah suatu penentuan bauran harga untuk suatu pasar sasaran. Strategi bauran distribusi adalah suatu rencana penentuan bauran distribusi suatu produk agar dapat sampai kepada konsumen. Strategi bauran promosi adalah suatu rencana penentuan bauran promosi yang digunakan untuk mengkomuni-kasikan produk kepada konsumen. Penjualan adalah realisasi pencapaian sasaran penjualan.

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Unit Usaha Kerajinan Kain Bordir di Tasikmalaya. Adapun karakteristik dari populasi berdasarkan informasi dari Kandep Perindustrian dan Perdagangan Tasikmalaya unit usaha tersebar di 11 (sebelas) kecamatan, 24 (dua puluh empat) Sentra Produksi, dan 3.688 Unit Usaha.

Berdasarkan karakteristik populasi di atas maka untuk mengambil sampel penelitian

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776

227

Page 8: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

digunakan Two Stage Cluster Sampling dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. dari 11 Kecamatan (psu), maka secara

random dipilih psu sebagai sampel dengan menggunakan fraction = 25%. Dan jumlah psu dalam sampel pertama dicari dengan rumus : f = m/M atau m = f.m (Natzir :1988 :374). dengan f = 0,25 dan M = 11, maka m = f.M m = 0,25 x 11

= 2,75 dibulatkan jadi 3 Jadi jumlah psu dalam sampling pertama adalah 3 psu

2. Langkah selanjutnya adalah menarik 3 psu dari 11 psu, dan psu yang terpilih adalah psu ke- 1 (Kecamatan Kawalu), psu ke-6 (Kecamatan Salopa), dan psu ke-8 (Kecamatan Cipedes). Dengan demikian ketiga kecamatan tersebut adalah sebagai anggota sampel tahap pertama.

Psu ke-1 Kecamatan Kawalu mempunyai 401 Unit usaha Psu ke-6 Kecamatan Salopa mempunyai 131 Unit usaha Psu ke-8 Kecamatan Cipedes mempunyai 127 Unit

usaha

Jumlah sampel pertama…….. ………… 659 Unit usaha

3. Pada tahap ini ditarik lagi sampel tahap kedua secara random dan berimbang. Namun pertama kali untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil secara random digunakan rumus Slovin (1960), karena jumlah sampel sudah diketahui yaitu sebesar 659 Unit Usaha. Rumus ini dikutif Sevilla (1994) dan dikemukakan lagi oleh Husen Umar (1997 : 74-75) sebagai berikut:

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 228

Di mana : N = besarnya ukuran Populasi n = besarnya ukuran sampel

e = error dalam pengambilan sampel yang dapat ditolelir. Dari rumus di atas, maka didapat :

i. 659 n = ----------------- 1 + 659 (0,1) ²

659

n = ----------------- 1 + 659(0.01)

659

n = ----------------- = 86, 82 1 + 6.59

dibulatkan menjadi 87 Unit Usaha dengan demikian sampel fraction ditentukan untuk f2 = 87/659 x 100 = 13,20 %. Dengan demikian sampel fraction yang digunakannya, yaitu f2=0,1320 Untuk langkah selanjutnya adalah dari besarnya sampel 87 unit usaha maka ditentukan besarnya secara berimbang dari psu-psu yang terpilih pada tahap pertama, yaitu: Kecamatan Kawalu (sebagai n1) = 401 Unit usaha Kecamatan Salopa (sebagai n2) = 131 Unit usaha Kecamatan Cipedes (sebagai n3) = 127 Unit usaha Maka : n1 = 0,1320 x 401 = 54 n2 = 0,1320 x 131 = 17,19 dibulatkan jadi 17 n3 = 0,1320 x 127 = 16,76 dibulatkan jadi 16 Jumlah sampel pada tahap kedua ini adalah 87 unit usaha Untuk langkah selanjutnya dari n1,n2,n3 pengambilan sampel dilakukan dengan cara random. n = N / (1 + N(e)² Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Uji alat pengumpul data 2. Uji Reliabilitas dengan menggunakan

Software SPSS Versi 9.0 For Windows

Page 9: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah: Data Primer melalui Kuisioner, yang

didapat dari sampel Data Sekunder, yang didapat dari

Dokumentasi

Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah : Analisis yang digunakan adalah analisis

kuantitatif, berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis kuantitatif ditekankan untuk mengungkapkan perilaku variabel penelitian.

Analisis tingkat pengaruh sub variabel penelitian, Untuk menganalisis seperti digambarkan secara struktural melalui sebuah paradigma penelitian, yang secara dramatik menggam-barkan pengaruh sub-sub variabel dari Strategi Bauran Pemasaran terhadap efektivitas penjualan digunakan Sofware SPSS Version 9.0.

Berdasarkan tujuan dilakukannya penelitian ini, maka variabel yang dianalisis adalah variabel independen Strategi Bauran Pemasaran (Variabel X) yang meliputi Produk, Harga, Distribusi dan Promosi, dengan variabel dependennya adalah Penjualan (Y). Hipotesis yang akan diuji adalah:

Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang diteliti, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan regresi berganda dengan menggunakan Software SPSS for Windows Versi 9.0. yang melalui langkah langkah sebagai berikut: 1. Untuk Output tentang Descriptive

Statistics Output ini yang akan mengungkapkan tentang rata-rata dari setiap variabel independent dari sampel dengan tingkat penyimpangannya (Standard Deviasinya).

2. Analisis untuk Tabel Variabel Entered, yaitu untuk menunjukkan bahwa tidak ada

variabel yang dikeluarkan (removed) atau dengan kata lain keempat variabel bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi..

3. Output model Summary 4. Terutama Standard Error of estimate

(yaitu satuan yang dipakai adalah variabel dependen, atau dalam hal ini adalah penjualan). Jika Standar Error lebih kecil dari Standar Deviasi penjualan, maka model regresi lebih bagus dalam penjualan daripada rata-rata efektivitas penjujuran

5. Untuk menguji Hipotesis 1 diambil dari Output ANOVA atau Uji F. Uji ini dilakukan tentang dimensi-dimensi bauran pemasaran, yaitu produk, harga, distribusi, dan promosi yang secara keseluruhan/bersama sama sebagai Bauran Pemasaran untuk diuji pengaruhnya terhadap penjualan dengan kriteria: Jika probabilitas dari F hitung < 0,05, maka Ho ditolak. Dengan demikian Model regresi bisa dipakai untuk memprediksi penjualan. Atau dapat dikatakan bahwa produk, harga, distribusi, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Tabel selanjutnya tentang Output Coefficients, menggambarkan persamaan regresi: Y = bo + b1x1 + b2x2+……..…….+b4x4

Y = Penjualan X1 = Produksi X2 = Harga X3 = Distribusi X4 = Promosi

Sedangkan untuk melihat tingkat pengaruh Bauran Pemasaran digunakan Output Tabel Model Summary² dengan R Square.

6. Untuk menguji Hipotesis 1.1 sampai dengan Hipotesis 1.4 digunakan Tabel Correlations dari Pearson dengan tingkat signifikan (1-talled). Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output (diukur prbabilitas) dengan kriteria berdasarkan probabilitas: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho Gagal

ditolak Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 229

Page 10: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Atau korelasi diantara kedua variabel sangat nyata.

7. Menguji Hipotesis 2 digunakan Output Correlation dengan melihat koefisien korelasi terbesarar, adalah merupakan variabel yang lebih berpengaruh terhadap penjualan dibanding variabel yang lainnya, dengan kriteria: Jika Koefisien korelasi variabel harga >

Koefisien korelai variabel produk, distribusi, dan promosi, maka Ho ditolak dan H1 terima..

8. Menguji Hipotesis 3.1 sampai dengn 3.6, Sebelum pengujian Hipotesis perlu dilaku-kan dahulu pengujian multikolinearitas dengan melihat Output Collinearity Statistics, di mana: VIF atau Variance Inflation Factor mempunyai persamaan: VIF = 1/TOLERANCE (Singgih Santoso : 1999 : 292)

Di mana Jika VIF lebih besar dari 5 maka variabel tersebut mempunyai multikolinearitas dengn variabel bebas lainnya. Selanjutnya untuk pengujian hipotesisnya digunakan Output Correlation. Dengan melihat tingkat multikolienaritas atau korelasi diantara variabel bebas dengan kriteria: Jika Probabilitas < 0,05, maka korelasi sangat nyata. Selanjutnya dilakukan pula Uji t, yaitu untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen, di mana: Ho : Koefisien regresi tidak signifikan H1 : Koefisien regresi signifikan. Untuk kriteria: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho, gagal

untuk ditolak Jika probalbialas < 0,05,maka Ho

ditolak Sedangkan untuk menafsirkan tinggi atau rendahnya atau kuat dan lemahnya korelasi digunakan pedoman untuk menginterpre-tasikan seperti yang terdapat pada Tabel di bawah ini:

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 230

Page 11: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

IV. SIMPULAN

Dengan adanya tingkat persaingan yang lebih ketat diantara para pengusaha produk kerajinan kain bordir menuntut kepada perusahaan untuk memilih strategi bauran pemasaran dalam meraih tingkat penjualan yang lebih tinggi. 1. Yang menjadi tujuan pemasaran selain

penjualan, juga pangsa pasar, laba, tingkat laba dan kepuasan pelanggan, karena kesemuanya itu adalah merupakan satu kesatuan dari tujuan pemasaran. Dan penjualan itu sendiri dipengaruhi oleh strategi bauran pemasaran.

2. Strategi Bauran pemasaran berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan

3. Strategi Bauran Produk berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan.

4. Strategi Bauran Harga berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan

5. Strategi Bauran Distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan

6. Strategi Bauran Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan

7. Strategi bauran harga mempunyai pengaruh signifikan lebih tinggi terhadap penjualan kerajinan kain bordir dibanding dengan strategi bauran produk, bauran distribusi dan bauran promosi.

8. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat

hubungan antara Bauran Produk dengan Bauran Harga, tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

9. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat hubungan antara Bauran Produk dengan Bauran Distribusi , tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

10. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat hubungan antara Bauran Produkdengan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

11. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat hubungan antara Bauran Harga dengan Bauran Distribusi, tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

12. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat hubungan antara Bauran Harga dengan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

13. Tidak multikolinieritas/tidak terdapat hubungan antara Bauran Distribusi dengan Bauran Promosi, tetapi kedua variabel tersebut saling pengaruh mempengaruhi.

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 231

Page 12: Strategi Bauran Pemasaran Perusahaan Bordir Serta Pengaruhnya Terhadap Penjualan Di Tasikmalaya

Dikta Ekonomi Nanan Supriatna

DAFTAR PUSTAKA Cavusgil S. Tamer and Shaoming Zou ;

“Marketing Strategy – Performance Relationship : An Investigation of the Emphyrical Link in Export Market Venture, Journal of Marketing, 1994, Vol. 58 (January) 1-21

Chisnall, Peter M , Strategic Industrial Marketing, 1989, Prentice-Hall International (UK)

Cravens, David W,, Strategic Marketing, 1989, Second Edition, Richard D. Irwin, Inc. USA.

------------------, Strategic Marketing, 1991, Third Edition, Richard D. Irwin, Inc. USA.

------------------, Pemasaran Strategis, 1996, terjemahan Lina Salim, dari edisi Keempat, Jilid 1 dan jilid 2, Erlangga, Jakarta.

Dalrymple, D.J. and L.J. Parsons, Marketing Management Strategy and Cases, 5th ed, 1990,.NewYork:JohnWiley & Sons, Inc.

Haas, Robert W. , Industrial Marketing Management, 1989, FourthEdition, PWS-KENT Publishing Company, Boston, USA.

Harun Al-Rasyid , , “Analisi Jalur (Path Analysis), (t.tahum), Lokakarya Sehari “Analisis Jalur sebagai Sarana Statistik Dalam Analisis kausal, Laboratorium Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat dan Pengkajian Ekonomi

(LP3E) Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.

Hutt, Michael D and Thomas W. Spech, Business Marketing Management: A Strategic View of Industrial and Organisation Markets, 1993, Fourth Edition, The Dryden Press International edition,

Fandy Tjiptono, , Strategi Pemasaran, 1995, Andi Offset Yogyakarta.

Kerin Roger A and Robert A Peterson ; Strategic Marketing Problems: 1993,

Casses and Comments, sixh , Sixth Edition, Allyn and Bacon, USA.

Kotler P. ; Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation, and Controll, 8th ed. 1997, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice Hall International, Inc.

McDonald, H.B.Malcolm and Keegan, Warren J. (1999)., Marketing Plans That Work, terjemahan, Erlangga, Jakarta.

Mc Carthy, E.J. and W.D. Perreanult ,“Basic Marketing, A Managerial Approach. 10 th. Ed. 1990, Homewood. IL: Richard D Irwin, Inc.

Michael E. Porter, Competitive Advantage, Creating and Sustaining Superior Performance, 1995, (Terjemahan)

Michael E. Porter, (terjemahan), Strategi Bersaing, Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, 1999

Nasir, Moh., Metode Penelitian, 1988, Ghalia Indonesia

Reeder R, Edward G., Briety and Betty H. Reeder ., Industrial Marketing : Analysis, Planning and Control, 1987, Prentice-Hall Inc. USA

Singgih Santoso, SPSS, Mengolah Data Statistik Secara Profesional, 1999, PT. Elex Media Komputindo-Kelompok Gramedia, Jakarta .

Stanton, W.J. and C. Futrell , Fundamental of Marketing, 9th ed, 1991, New York: McGraw-Hill, Inc.

Sucherly., Strategi Pemasaran Dalam Industri Kayu Gergajian dan Pengaruhnya terhadap Penjualan, (Suatu Penelitian di Pulau Jawa), 1996, Disertasi, Universitas Padjadjaran

Sugiyono,, Statistika Untuk Penelitian, 1997, Alfa Beta, Bandung

Volume 6 Nomor 3, Desembers 09 / Dzulhijjah 1430 H ISSN 1411 – 776 232