STO Suhu Server Cihui

42
STO Science Technology Olimpiad EARLY WARNING SYSTEM DAN MONITORING SUHU SERVER MASTER STATION VIA SMS BIDANG : TRANSMISI KELOMPOK : TRANSMISI 8 1. ALFIAN AZIZ SETIAWAN 1506/25/1/12/14625 2. ARIFIN WAHID IBRAHIM 1506/25/1/12/14630 3. DWI BAGUS PAMUJI 1506/25/1/12/14642 Tahun 2015

description

vsrgsrgsrgsrgrs

Transcript of STO Suhu Server Cihui

Page 1: STO Suhu Server Cihui

STO Science Technology Olimpiad

EARLY WARNING SYSTEM DAN MONITORING SUHU SERVER MASTER STATION VIA SMS

BIDANG : TRANSMISI

KELOMPOK : TRANSMISI 8

1. ALFIAN AZIZ SETIAWAN 1506/25/1/12/14625

2. ARIFIN WAHID IBRAHIM 1506/25/1/12/14630 3. DWI BAGUS PAMUJI 1506/25/1/12/14642

Tahun 2015

Page 2: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : EARLY WARNING SYSTEM DAN MONITORING SUHU SERVER

MASTER STATION

Lokasi OJT : PT PLN (Persero) Area Pengaturan Beban Jawa Timur

Anggota :

ALFIAN AZIZ SETIAWAN 1506/25/1/12/14625

ARIFIN WAHID IBRAHIM 1506/25/1/12/14630

DWI BAGUS PAMUJI 1506/25/1/12/14642

Laporan inovasi ini disusun guna memenuhi sebagian tugas program On the Job

Training (OJT) Olimpiade Sains dan Teknologi Tahun 2015 di PT PLN (Persero)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

Sidoarjo, 20 Desember 2015

Menyetujui,

Co Mentor Co Mentor

Asman FASOP APB Jawa Timur Supervisor SCADA APB Jawa Timur

Indra Kurniawan Kristiawan Agung

NIP. NIP.

Mengetahui,

Mentor

Manajer APB Jawa Timur

Bambang Warsono

NIP.

Page 3: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah inovasi

dalam rangka Science and Techonology Olympiade Angkatan 47 dengan judul

“Early Warning Sistem dan Monitoring Suhu Server Master Station Melalui SMS”.

Makalah ini disusun berdasarkan data dan informasi yang diperoleh penulis selama

melaksanakan program On The Job Training (OJT) yang diikuti tim penulis di PT

PLN (Persero) APB Jawa Timur. Penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada

seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, antara lain:

Orang tua kami yang selalu memberikan doa kepada kami agar selalu diberi

kelancaran, kesehatan dan keselamatan.

Bapak Bambang Warsono selaku Manajer APB Jawa Timur dan Mentor.

Bapak Indra Kurniawan selaku Asisten Manager FASOP APB Jawa Timur

dan Co Mentor.

Bapak Kristiawan Agung selaku Supervisor SCADA APB Jatim yang telah

banyak membantu dalam pengerjaan STO ini.

Bapak Fuad selaku A.Engineer SCADA yang telah banyak membantu dalam

pengerjaan STO ini.

Staff, dan seluruh pegawai di APB Jawa Timur yang banyak meluangkan

waktu dan memberikan bimbingan dalam pengerjaan STO ini.

Teman-teman OJT bidang Transmisi khususnya kelompok Transmisi 8 yang

berjuang bersama dalam pelaksanaan OJT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun diperlukan demi

perbaikan ke depan. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita

semua.

Sidoarjo, 20 Desember 2015

Penulis

Page 4: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

iv

ABSTRAK

Server master station merupakan pusat akses seluruh database SCADA,

performa server sangat diandalkan dalam menunjang kinerja sistem pengaturan

beban yang dikendalikan oleh dispatcher. Keandalan sistem tenaga listrik

merupakan salah satu faktor kinerja perusahan PT. PLN Persero, dimana kendali

utama sistem tenaga listrik berada di tangan dispatcher. Untuk menunjang kinerja

control center master station, performa server harus bisa diandalkan. Jika terjadi

gangguan pada server, dispatcher tidak akan mendapatkan informasi yang mereka

butuhkan dan proses kendali sistem tenaga listrik akan terganggu yang

berpengaruh pada keandalan.

Pada APB Jatim belum adanya sistem atau peringatan dini kondisi suhu panel

tiap server ketika server mengalami overheat yang bisa menyebabkan server mati.

Meskipun sudah ada AC Central pada ruang server untuk menjaga suhu ruangan

akan tetapi temperatur setiap server berbeda tergantung beban kerja server

masing-masing. Selama ini belum ada alat yang berfungsi sebagai peringatan dini

jika salah satu server atau lebih mengalami overheat. Sistem peringatan dini

bertujuan untuk mencegah server overheat sampai mati.

Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat untuk mempercepat informasi kondisi

server dan sebagai peringatan dini ketika server mengalami overheat. Alat ini

menggunakan mikrokontroler yang terhubung dengan modul Real Time Clock,

modul GSM SIM900A, dan modul sensor Suhu untuk monitoring suhu server. Pada

waktu tertentu alat ini akan memberikan informasi suhu server secara rutin, dan

ketika server mengalami overheat alat mengirimkan warning melalui sms yang

akan diterima oleh user. Harapannya dengan alat ini jika ada peringatan server

overheat lebih cepat ditangani untuk menvegah server mati dan user cukup

memantau kondisi server setiap saat melalui alat ini.

Kata Kunci : Server, Mikrokontroler, SIM900A, SMS.

Page 5: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii

KATA PENGANTAR ..................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................. iv

DAFTAR ISI .............................................................................. v

DAFTAR GAMBAR....................................................................... vii

DAFTAR TABEL.......................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................. 3

1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................... 3

1.3 Ruang Lingkup.............................................................. 3

1.4 Metodologi .................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI............................................................. 5

2.1 Server ........................................................................ 5

2.2 Modul Sensor Suhu DS18B20 .......................................... 6

2.3 Rangkaian Catu Daya .................................................... 7

2.4 Mikrokontroler Arduino Mega ........................................... 8

2.5 RTC DS1307................................................................. 9

2.6 Modul GSM SIM900A ...................................................... 9

BAB III ANALSA PEMBAHASAN ...................................................... 11

3.1 Perancangan Alat Monitoring Suhu Server .......................... 11

3.2 Implementasi ............................................................... 14

BAB IV MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RESIKO............................. 20

4.1 Manfaat Finansial / Non Finansial ...................................... 20

4.1.1 Manfaat Finansial ................................................. 20

4.1.2 Manfaat Non Finansial ........................................... 22

4.2 Analisa Resiko .............................................................. 22

BAB V PENUTUP ........................................................................ 23

5.1 Kesimpulan .................................................................. 23

5.2 Saran ......................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 24

Page 6: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

vi

LAMPIRAN .............................................................................. 25

Page 7: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Panel Server Master Station APB Jatim............................ 4

Gambar 2.2 Sensor Suhu DS18B20 ................................................ 4

Gambar 2.3 Modul Regulator L4015 ............................................... 5

Gambar 2.4 Lay-out Board Arduino Mega 2560 ................................. 6

Gambar 2.5 Modul RTC DS1307 .................................................... 7

Gambar 2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2 ................................... 8

Gambar 3.1 Blok Diagram Alat MONSTER ........................................ 10

Gambar 3.2 Flowchart Cara Kerja Alat MONSTER ............................. 11

Gambar 3.3 Skema Power Supply Alat MONSTER .............................. 12

Gambar 3.4 Skema Rangkaian I/O pada Arduino Mega 2560................ 13

Gambar 3.5 Adaptor 12 VDC ........................................................ 14

Gambar 3.6 PCB Alat MONSTER ................................................... 16

Gambar 3.7 PCB Model Shield Arduino Mega 2560 ............................. 16

Gambar 3.8 Rangkaian PCB input dan output Alat MONSTER ............... 17

Gambar 3.9 Susunan Alat MONSTER tampak atas.............................. 17

Gambar 3.10 Hasil Akhir Alat MONSTER ......................................... 18

Gambar 3.11 Pengujian dan Pengambilan Data Alat MONSTER ............. 18

Gambar 3.12 SMS Notifikasi MONSTER .......................................... 19

Gambar 3.13 Software Monitoring Suhu Server Master Station ............. 20

Gambar 3.14 Grafik Suhu Server Terhadap Waktu ............................. 21

Page 8: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3..................................... 2

Tabel 3.1 Konfigurasi Device dengan port Arduino Mega 2560 ............. 20

Tabel 4.1 Rincian Biaya Pembuatan Alat ......................................... 20

Tabel 5.1 Analisa Risiko .............................................................. 20

Page 9: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Server merupakan bagian utama dari master station dan peranan nya sangat

penting sebagai penyedia layanan data bagi komputer client/workstation.

Berdasarkan data pemeliharan Master SCADA APB Jatim bulan November 2015

gangguan yang dialami server pada master station antara lain : Server overheat,

server shutdown dan aplikasi tidak berfungsi, tidak bisa switch antara main dan

backup, server sering hang/lambat. Ada beberapa kemungkinan yang

menyebabkan kinerja server pada master station menjadi lambat antara lain :

1. Penggunaan CPU, RAM, Hardisk yang melebihi 50% dari kapasitas

2. Suhu ruangan server > 20 oC dan kelembaban > 70%

3. Kerusakan pada hardware Server master station

Berdasarkan SPLN S3:001:2008 tentang peralatan SCADA menjelaskan semua

server pada Master station harus selalu berada dalam kondisi yang tertutup.

Pengatur suhu (Air Conditioner) ruangan bertipe down-flow dan suhu ruangan

diatur berkisar 20 oC serta kelembabannya harus bisa diatur antara 50 – 60%.

Berdasarkan data kinerja server dan workstation bulanan APB Jatim bulan

Desember seperti pada Gambar 1.1, beberapa server mengalami down, bahkan

mengalami overheat sampai server mati. Setelah ditindaklanjuti penyebabnya

kinerja CPU server yang melebihi batas standard dan AC pada ruangan tidak

bekerja dan tidak ada peringatan dini jika server mengalami overheat.

Page 10: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

2

Gambar 1.1. Kinerja Server dan Master Station Bulan November

Bila dilihat dari history SWORD (System Workout, Organizer and Data)

gangguan server Master Station SCADA bulan November 2015 pada APB Jatim,

beberapa server seperti r445uidt (server SCADA) mengalami down dengan paling

lama durasi 67 jam, dan server r402adm (server Historical) mengalami down

selama 2 menit. Dari beberapa analisa server yang down terjadi karena beban

kerja yang berlebih yang menyebabkan suhu server menjadi panas. Saat ini belum

ada suatu sistem peringatan dini saat kondisi server saat mengalami overheat

sehingga penanganannya ketika terjadi gangguan pada server tidak cepat.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatlah early warning sistem dan

monitoring suhu server master station via sms agar dapat memberikan dan

mencegah server overheat yang akan menyebabkan server mati. Diharapkan

dengan alat ini membantu menginformasikan kondisi server saat beroperasi dan

meningkatkan kinerja APB Jatim.

Page 11: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan karya inovasi ini adalah merancang sebuah alat

MONSTER (Monitoring Server Temperature) yang mampu memberikan informasi

dan peringatan dini kondisi suhu server master station melalui SMS menggunakan

sebuah mikrokontoler dan modul GSM.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam perancangan alat ini, telah ditentukan ruang lingkupnya sebagai

berikut :

1. Jenis mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega 2560 dan modul

GSM yang digunakan adalah SIM900AA Mini V3.8.2.

2. Alat dipasang pada pembuangan udara panel server.

3. Suhu diukur dengan sensor DS18B20.

4. Pengujian dilakukan di ruang server Master Station APB Jatim.

5. Output berupa informasi suhu server melalui sms.

1.4 Metodologi

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan karya inovasi ini adalah :

1. Studi Literatur

Langkah ini digunakan untuk mempelajari literatur tentang perancangan,

bahasa pemograman mikrokontroler dan modul yang digunakan.

2. Perancangan dan Pembuatan Alat

Langkah-langkah dalam perancangan alat adalah sebagai berikut :

a. Perhitungan dan perancangan skematik alat

b. Pembuatan rangkaian elektronika

c. Pemograman mikrokontroler

d. Perakitan alat

3. Pengujian Alat

Pengujian alat dilakukan dengan cara memasang alat hasil perancangan ke

panel server master station.

Page 12: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Server

Server berfungsi untuk mengolah data yang diterima dari RTU yang dimonitor

oleh Dispatcher di Control Center melalui Human Machine Interface, sesuai SPLN

S3.002:2008 server untuk kebutuhan master station terdiri dari:

a. Server SCADA, berfungsi sebagai pengolah dan penyimpan semua data

informasi yang diperoleh dari sub sistem komunikasi untuk dikirimkan

kepada server yang lain sesuai dengan kebutuhan.

b. Server Historikal, berfungsi sebagai penyimpan semua data dan informasi

baik yang dinamis maupun statis serta semua perubahan informasi yang

didapat dari server SCADA maupun server EMS/DMS.

c. Server EMS/DMS, berfungsi sebagai pengolah data dari server SCADA,

server historikal, dan data snapshot dikombinasikan dengan logikal data

yang ada di server EMS/DMS untuk menjalankan aplikasi kelistrikan baik

secara real time maupun study.

d. Server DTS, berfungsi untuk menjalankan aplikasi training baik berupa

simulasi maupun modelling sesuai dengan kebutuhan dispatcher.

e. Sub Sistem Komunikasi, adalah server yang berfungsi sebagai kontrol

komunikasi ke RTU/remote station dengan model polling serta sinkronisasi

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan.

f. Offline Database Server, merupakan server yang menyimpan data historikal

dalam jangka waktu lama, menjadi sumber data untuk perhitungan kinerja,

perhitungan availability, pelaporan dan data statistik.

Page 13: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

5

Gambar 2.1 Panel Server Master Station APB Jatim

2.2 Sensor DS18B20

Sensor suhu DS18B20 adalah salah sensor suhu yang dikeluarkan oleh

Dallas Semiconductor. Untuk membaca data keluaran sensor ini menggunakan

protokol 1 wire communication. Dimana hanya ada tiga kabel yang terdiri dari +5V,

GND dan DQ (Data Input/Output). Dengan sensor suhu DS18B20 ini sangat

menghemat pin port mikrokontroler, karena melalui 1 port (one wire) dapat

digunakan untuk mengkakses lebih dari 1 sensor. Sensor ini memiliki tingkat

akurasi yang cukup tinggi yaitu 0,5oC pada rentan suhu -10oC hingga +85oC.

Gambar 2.2 Sensor Suhu DS18B20

Spesifikasi dari Modul Sensor Suhu DS18B20 :

- Memiliki kode serial 64-bit yang unik

- Dapat beroperasi tanpa power supply dari luar (power supply arduino)

- Pengukuran temperature dari -55oC sampai + 125oC

- Resolusi ADC : 9 bit

- Waktu konversi maksimal 750ms

Page 14: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

6

2.3 Modul Regulator L4015

Modul regulator L4015 adalah rangkaian pembagi tegangan untuk

mengubah atau mengkonversikan dari tegangan yang besar menjadi tegangan

yang lebih kecil. Modul ini mempunyai fitur adjustable output voltage dimana

tegangan keluarannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Terdapat juga 7-

segment display untuk menampilkan nilai tegangan yang masuk dan tegangan

keluar. Modul regulator L4015 bekerja dengan input tegangan antara 4-38V dan

output tegangan antara 1,25-36V dengan arus maksimal 5A. Tujuan utama

menggunakan modul ini yaitu untuk memberikan supply kepada modul GSM yang

membutuhkan tegangan 4,5-5 V dan arus minimal 2A saat bekerja. Bentuk fisik

modul regulator L4015 ditunjukkan seperti pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Modul regulator L4015

2.4 Mikrokontroler Arduino Mega 2560

Arduino Mega 2560 adalah salah satu varian dari produk board mikrokontroller

keluaran Arduino yang menggunakan mikrokontroller Atmega 16U2. Chip

ATmega16U2 pada Arduino Rev 3 ini merupakan yang terbaru dari generasi

Arduino sebelumnya sehingga ada penambahan fitur seperti pin SDA dan SCL yang

mendukung komunikasi TWI menggunakan library Wire dan tersedianya port fitur

reset. Kelebihan dari Arduino Mega 2560 ini mempunyai port I/O yang banyak,

port komunikasi serial 4 pasang, dan memori yang cukup besar 256kb flash

Page 15: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

7

memory. Gambar 2.4 berikut ini menunjukan lay-out board Arduino Mega 2560

Rev3.

Gambar 2.4 Lay-out Board Aruino Mega 2560

Arduino Nano memiliki spesifikasi seperti ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Spesifikasi Arduino Mega 2560 R3

Mikrokontroler ATmega2560

Tegangan Operasi 5V

Input Voltage (disarankan) 7-12V

Input Voltage (limit) 6-20V

Pin Digital I/O 54 (yang 15 pin digunakan sebagai output PWM)

Pins Input Analog 16

Arus DC per pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA

Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)

SRAM 8 KB

EEPROM 4 KB

Clock Speed 16 MHz

Page 16: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

8

Arduino Mega 2560 sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas untuk

komunikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer (PC atau

Laptop), atau dengan board mikrokontroller lainnya. ATmega16U2 dilengkapi

dengan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5V), Serial: pin D0 (RX) dan pin

D1(TX), Serial1 : pin D19(TX) dan pin D18(TX), Serial2 : pin D1(TX) dan pin D1(TX),

Serial3 : pin D19(TX) dan pin D18(TX). Pins 0 dan 1 juga terhubung ke pin chip

ATmega16U2 Serial USB-to-TTL dan board Arduino Mega dilengkapi dengan

sebuah chip ATmega16U2 yang dapat dihubungkan langsung ke komputer untuk

menghasilkan sebuah virtual com-port pada operating sistem.

2.5 RTC DS1307

RTC DS1307 adalah Real Time Clock yang menggunakan IC DS1307 yang

berfungsi sebagai pewaktu berhubungan dengan detik, menit, jam , tanggal, bulan

dan tahun. Pada RTC DS1307 ini mempunyai clock sumber sendiri dan battery

internal untuk menyimpan data waktu dan tanggal, sehingga apabila

mikrokontroler mati data waktu dan tanggal akan tetap up to date.

Berikut ini fitur-fitur RTC DS1307 :

Real-time clock (RTC) menghitung detik, menit, jam,tanggal,bulan dan

hari dan tahun valid sampai tahun 2100

Ram 56-byte, nonvolatile untuk menyimpan data.

2 jalur serial interface (I2C).

output gelombang kotak yg diprogram.

Konsumsi arus hanya 500nA pada batery internal.

temperature range: -40°C sampai +85°C

Gambar 2.5 Modul RTC DS1307

Gambar 2.5 menunjukkan modul RTC DS1307 dimana terdapat 5 pin

DS,SDA,SCL,VCC dan GND. Untuk mengkakses data pada register timekepper RTC

Page 17: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

9

menggunakan I2C yang nantinya SCL dan SDA akan terhubung port SCL dan SDA

pada arduino mega 2560.

2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2

Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2 merupakan modul GSM untuk Arduino

yang berperan untuk melakukan fungsi pengiriman SMS. Gambar 2.5 merupakan

penampakan dari modul GSM SIM900A Mini v3.8.2.

Gambar 2.6 Modul GSM SIM900A Mini V3.8.2

Modul ini menggunakan protokol komunikasi UART dalam berkomunikasi

data dengan Arduino. Modul mempunyai 8 pin yang dapat digunakan untuk di

gabungkan dengan arduino (pin 0 sampai pin 7) akan dipakai 2 pin sebagai pin RX

dan TX yang akan digunakan pada komunikasi UART dengan Arduino. Pada sistem

ini, pin yang dipakai sebagai RX adalah pin 4 sedangkan pin yang dipakai sebagai

TX adalah pin 5. Salah satu cara untuk mangaktifkan power modul GSM adalah

memberi HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada pin 9 Arduino demikian juga

menonaktifkan power modul GSM adalah HIGH/positif pulse selama 1000 ms pada

pin 9 Arduino

Page 18: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

10

BAB III

ANALISA PEMBAHASAN

3.1 Perancangan Alat

Pembuatan alat DJ AMBANG diawali dengan perancangan skematik alat.

Informasi dan spesifikasi mengenai semua perangkat yang berhubungan dengan

alat dikumpulkan. Setelah itu dilakukan pendataan terhadap semua perangkat

yang dibutuhkan, kemudian dibuat blok diagram sistem alat MONSTER. Diagram

blok alat MONSTER ini menjelaskan cara kerja alat MONSTER dalam blok-blok yang

saling berhubungan. Gambar 3.1 merupakan blok diagram alat MONSTER.

Gambar 3.1 Blok Diagram Alat MONSTER

Cara kerja alat MONSTER berdasarkan blok diagram intinya terdapat pada

mikrokontroler. Mikrokontroler berfungsi sebagai penghubung dan mengolah data

dari I/O (input/output) dari sensor yang akan diolah datanya untuk memberikan

output. Alat ini menggunakan 4 buah sensor suhu DB18B20 sebagai input

pengukuran suhu pada server dan setiap sensor akan mengukur server yang

berbeda. Untuk membaca data dari sensor suhu DB18B20 menggunakan protokol

1 wire yang artinya data masing-masing sensor dapat dibaca melalui 1 jalur ke

port mikrokontroler. Penggunaan protokol 1 wire ini menghemat penggunaan port

mikrokontroler untuk perangkat yang lain. Dalam perancangannya alat ini

membutuhkan acuan waktu agar bisa sinkronisasi waktu dengan server, untuk itu

12 VDC

5 VDC

TX3

RX3 TX3

RX3

2A

1 Wire

SDA SCL

Input (Sensor Suhu DS18B20)

Server 0 Server 1 Server 2 Server 3

Mikrokontroler

Modul SIM900AA

RTC DS1307

Catu Daya

Regulator 5V

LCD 16x2

Page 19: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

11

digunakan RTCDS1307 sebagai real time clock. Alat ini juga mempunyai 2 output

berupa perintah ke modul SIM900A untuk mengirimkan sms ke nomor tujuan dan

tampilan informasi waktu serta suhu server pada LCD 16x2.

Perancangan alat MONSTER ini dibagi dalam 2 jenis, yaitu perancangan

software dan perancangan hardware. Perancangan software menggunakan

software Arduino IDE untuk membuat program pada mikrokontroler Arduino Mega

2560 yang akan digunakan sebagai pengendalinya. Gambar 3.2 adalah flowchart

program Arduino yang akan dibuat.

Mulai

Define input pinInisialisasi variable

Serial.begin (57600)Rtc.begin, sensors.begin,

Lcd.begin

Baca Jumlah Sensor

Baca waktu RTC

Baca nilai suhu setiap sensor (one

wire)

LCD print (waktu), (Suhu server)

Waktu RTC = 07.00 WIB

Suhu Server > 30oC

Kirim SMS “server n” (suhu)

Kirim SMS “Warning”, “SERVER n”

“OVERHEAT” (Suhu)

Ya

Tidak

Tidak

Ya

float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAdd

ress)

Gambar 3.2 Flowchart Cara Kerja Alat MONSTER

Page 20: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

12

Perancangan hardware MONSTER dibuat bertingkat untuk mendapatkan

bentuk yang sederhana rapi dan simple, sehingga rangkaian hardware dibuat

shield agar mudah dalam bongkar pasang dengan mikrokontroler serta modul-

modul yang lain. Power supply utama yang digunakan pada alat ini menggunakan

adaptor 12 VDC yang mampu menghasilkan arus maksimal 3A. Output dari adaptor

ini dibagi menjadi 2 yaitu supply untuk arduino dan supply untuk regulator XL4015.

Regulator step down XL4015 ini berfungsi untuk menurunkan tegangan menjadi

5V yang akan digunakan untuk supply modul SIM900AA. Sementara untuk sensor

suhu, RTC, dan display LCD 16x2 power supply melalui port Vout 5V Arduino Mega

2560. Gambar 3.3 merupakan rangkaian power supply pada alat MONSTER ini.

Gambar 3.3 Skema Power Supply Alat MONSTER

Rangkaian selanjutnya adalah PCB untuk input dan output yang dibuat

shield dan kompatibel dengan Arduino Mega 2560. Rangkaian input sensor suhu

dibuat parallel sebanyak 16 slot dengan 1 jalur menuju pin 2 pada Arduino Mega.

Untuk slot komunikasi SIM900AA terhubung dengan Serial1 pin 18,19. Sementara

slot untuk RTC DS1307 membutuhkan 4 pin, 2 pin untuk VCC dan GND dan 2 pin

terhubung dengan SCL (pin 21) dan SDA (pin 20). Display LCD 16x2 menggunakan

12 pin, (4 pin data D4,D5,D6,D7), (pin 7 untuk RS), (pin 6 untuk Enable),

(RW,GND,K terhubung dengan GND pada arduino mega 2560), dan (VCC,A

terhubung dengan 5V arduino mega 2560). Rangkaian input dan output untuk

Arduino Mega 2560 dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Page 21: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

13

Gambar 3.4 Skema Rangkain Input dan Output pada Arduino Mega 2560

3.2 Implementasi

Tahapan setelah dilakukan perancangan adalah tahapan implementasi.

Tahapan ini membahas mengenai hasil dari perancangan yang telah dibuat. Dalam

perancangan alat MONSTER ini, terhadap dua buah macam perancangan seperti

yang telah disebutkan pada sub-bab sebelumnya, yaitu perancangan software

MONSTER dan perancangan hardware MONSTER. Alat MONSTER terdiri dari

software dan hardware yang mempunyai fungsi masing-masing. Software pada

MONSTER digunakan untuk melakukan monitoring suhu server dan feedback

intruksi sebagai peringatan dini. Sedangkan hardware digunakan untuk

mendukung supaya perangkat lunak dapat bekerja dengan baik dan optimal.

Sehingga diperlukan integrasi antara software dan hardware dalam alat ini untuk

mendapatkan hasil yang baik.

Implementasi hardware dimulai dari power supply dari adaptor yang

merubah tengangan 12 VDC ke 5 VDC 2 Ampere. Tegangan 12 V untuk supply

mikrokontroler dan 5V 2 A untuk supply modul GSM. Seperti ditunjukkan Gambar

Page 22: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

14

3.5 merupakan adaptor yang digunakan sebagai power sumber tegangan utama

untuk alat ini dengan maksimal arus 3A.

Gambar 3.5 Adaptor 12 VDC 3A

Rangkaian input dan output pada alat MONSTER diimplementasikan pada

PCB seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6. Rangkaian I/O dan ukuran jalur

PCB nya dibuat seringkas dan memperhatikan ukuran mikrokontroler agar sesuai

dengan ukuran. PCB yang dibuat menggunakan model shield arduino agar

memudahkan dalam memasang dan melepaskan arduino dengan rangkaian I/O.

Manfaat lain yang diperoleh dengan shield ini menghemat tempat, mengurangi

penggunaan kabel dan lebih rapi. PCB model shield arduino untuk alat ini

ditunjukkan seperti pada Gambar 3.7.

Gambar 3.6 PCB Alat MONSTER

Page 23: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

15

Gambar 3.7 PCB model shield Arduino Mega 2560

Susunan rangkaian I/O, perangkat sensor, mikrokontroler dan perangkat

yang digunakan pada alat ini dapat dilihat seperti pada Gambar 3.8. Mikrokontroler

terletak di bagian paling bawah agar mudah dilepas ataupun dipasang dengan

model shield. Untuk modul regulator, modul GSM dan modul RTC terletak di atas.

Gambar 3.8 Rangkaian PCB input dan output Alat MONSTER

Dengan susunan sesuai dengan perancangan alat akan memudahkan

troubleshooting per bagian modul jika tejadi error tanpa melepas semua bagian

Arduino Mega 2560

PCB model Shield Arduino

Page 24: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

16

yang tidak error. Alat ini juga memiliki slot ekspansi sebanyak 16 kanal setiap 1

wire untuk penambahan sensor suhu jika dibutuhkan.

Tabel 3.1 Konfigurasi Device dengan port Arduino Mega 2560

Tabel 3.1 memperlihatkan konfigurasi perangkat dengan arduino mega

2560 yang digunakan pada alat ini. Dari konfigurasi tersebut 4 sensor suhu sebagai

input masuk melalui pin 2 (1 wire), RTC membutuhkan port SDA dan SCL, modul

SIM900A menggunakan komunikasi serial3 RX dan TX dengan cross

communication. Dan output LCD menggunakan port Arduino pin 6-11. Setelah

semua terpasang sesuai dengan perancangan hardware dilakukan pengujian pada

hardware dengan memberikan supply pada alat. Kalibrasi sensor suhu

dibandingkan dengan temperature suhu ruangan di master station agar selisihnya

bisa diminimalkan. Hasil pengujian implementasi hardware dapat dilihat seperti

pada Gambar 3.9.

No Device Pin Arduino Mega 2560 Ket

1 Sensor suhu DS18B20 (one

wire) Pin 2 PWM

2 RTC (SDA) Pin 20 SDA

3 RTC (SCL) Pin 21 SCL

4 SIM900AA (TX) Pin 18 RX

5 SIM900AA (RX) Pin 17 TX

6 LCD (RS) Pin 7 -

7 LCD (E) Pin 6 Enable

8 LCD (D4) Pin 8 Data

9 LCD (D5) Pin 9 Data

10 LCD (D6) Pin 10 Data

11 LCD (D7) Pin 11 Data

Page 25: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

17

Gambar 3.9 Susunan Alat MONSTER tampak atas

Setelah alat tersusun dengan rapi selanjutnya dilakukan pengecekan pada

konektor antar perangkat dengan mikrokontroler sebelum dipacking dalam suatu

wadah. Kemudian susunan alat MONSTER di-packing dalam sebuah wadah agar

lebih aman dan lebih rapi seperti pada Gambar 3.10.

Gambar 3.10 Hasil Akhir Alat MONSTER

Implementasi software MONSTER dapat dilihat pada lampiran source code

alat MONSTER. Sesuai dengan rancangan flowchart sistem alat MONSTER, kerja

software dimulai dengan menginisialisasi semua perangkat yang digunakan.

LCD Display

Modul GSM Regulator 5V DC 5A

Page 26: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

18

Sensor suhu, RTC, modul GSM didefinisikan melalui library pada source code

arduino. Sensor suhu menggunakan library khusus dari Dallas Temperature

dengan protokol one wire. Library onewire.h ini digunakan agar data dari sensor

dapat diakses oleh arduino. Semua data sensor suhu yang masuk cukup melalui 1

jalur PWM (Pulse width Modulation) port arduino dan akan diolah datanya ke dalam

bentuk desimal dengan satuan derajat celcius. Kemudian untuk menentukan waktu

pada mikrokontroler menggunakan library RTClib.h dengan waktu yang telah

disesuaikan dengan master station. Saat alat MONSTER bekerja dimulai dengan

menginisialisasi waktu awal dari RTC dengan memberikan output pada display

LCD. Kemudian mikrokontroler akan mengambil data suhu melalui 4 sensor

DS18B20, data dari sensor 1 sampai dengan sensor 4 akan ditampilkan secara

bergantian ke display lcd secara real time. Dengan protokol one wire pada sensor

suhu DS18B20 secara otomatis output sensor akan terkalibrasi untuk mengurangi

nilai error pada suhu. Sesuai perancangan software, ketika setpoint suhu > 30 oC

maka mikrokontroler akan mengirimkan perintah ke modul GSM SIM900AA untuk

mengirim SMS ke nomor tujuan menggunakan syntax

"AT+CMGS=\""+number+"\"\r" secara real time. Selain itu juga perintah untuk

mengirimkan sms bekerja saat pukul 7.00 WIB sebagai laporan monitoring suhu

setiap hari. Program alat ini akan bekerja terus menerus secara berulang (looping).

Page 27: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

19

Gambar 3.11 Pengujian pengambilan data Alat MONSTER

Pengujian dilakukan untuk mengetahui keandalan alat MONSTER ini seperti

tampak pada Gambar 3.11. Pengujian dilakukan dengan menempatkan sensor

suhu DS18B20 pada pembuangan udara setiap server agar data suhu lebih akurat.

Pengujian dilakukan secara bervarisi dari sensor 1 sampai sensor 4 secara

bergantian. Saat pengujian sensor 1 diletakkan pada server 0 (server scada),

sensor 2 diletakkan pada server 1 (server historical) dan sensor 3 (server EMS)

dan sensor 4 (Server Frontend) . Dari pengujian yang dilakukan kenaikan suhu

sangat cepat dan perbedaan nilai suhu server dengan suhu ruangan menyebabkan

nilai data pada sensor 1 dan sensor 2 mencapai > 30 oC. Dari nilai tersebut secara

otomatis akan memberikan trigger kepada alat untuk mengirimkan sms ke nomor

Page 28: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

20

yang dituju sebagai peringatan dini. Peringatan dini berisi <“WARNING MS”>

<waktu kejadian pengambilan data> <Server yang dilogging> <nilai suhu pada

server> <”Mohon DICEK”> .Hasilnya kurang lebih seperti pada Gambar 3.12.

Gambar 3.12 SMS Notifikasi MONSTER (Alarm)

Page 29: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

21

Hasil yang didapat adalah peringatan dini berupa informasi nilai suhu yang

melebihi set point yang telah ditentukan dan keterangan waktu saat data tersebut

diambil. SMS ini akan diterima ketika nilai suhu pada server telah melebihi batas

yang ditentukan. Sistem ini sangat efisien dan mobile yang artinya informasi suhu

server dapat dipantau dari jarak jauh dan menghemat waktu tanpa harus ke ruang

server. Sistem ini juga mempersingkat waktu laporan secara otomatis dari alat

kepada yang berkaitan agar jika terjadi peringatan segera ditindaklanjuti dan

mencegah terjadinya overheat yang nantinya akan berefek langsung pada kinerja

perusahaan.

Dari pengujian ini juga dapat dimonitoring melalui software yang telah

dibuat dan semua data logging suhu server dapat dilihat melalui software tersebut.

Komunikasi antara software untuk logging dan alat MONSTER menggunakan kabel

serial. Semua data logging akan disimpan dalam database PC yang digunakan.

Software aplikasi untuk monitoring dapat dilihat seperti pada Gambar 3.13.

Gambar 3.13 Aplikasi Monitoring Suhu Server melalui PC

Page 30: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

22

Dari dianalisa data kondisi server melalui data historical yang terdapat

dalam database microsoft database access (lampiran sampling data logging suhu

server) dapat dibuat grafik seperti pada Gambar 3.13. Grafik ini menampilkan trend

suhu server0 – server3 dengan durasi waktu mulai pukul 16:04:48 WIB sampai

pukul 16:40:48 WIB. Selama logging data hasil yang didapat nilai suhu Server2

rata-rata 32 oC cenderung lebih besar dari nilai suhu Server0, Server1, dan Server3

yang memicu trigger sistem pada alat MONSTER ini untuk mengirimkan SMS

sebagai peringatan dini. Sementara nilai suhu server0, server1, server3 cenderung

stabil dan kondisi normal.

Gambar 3.14 Grafik Suhu Server terhadap waktu

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

16:04:48 16:12:00 16:19:12 16:26:24 16:33:36 16:40:48

Grafik Suhu Server

Server0 Server1 Server2 Server3

Page 31: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

23

BAB IV

MANFAAT INOVASI DAN ANALISA RISIKO

5.1 Manfaat Finansial / Non Finansial

Pembuatan alat MONSTER ini mempunyai latar belakang yang sudah

dijelaskan seperti pada bab sebelumnya, sehingga alat MONSTER ini mempunyai

manfaat pada segi finansial maupun non finansial. Berikut ini akan dijelaskan

mengenai manfaat finansial maupun non finansial dari adanya alat MONSTER ini.

4.1.1 Manfaat Finansial

Pembuatan alat ini membutuhkan beberapa komponen. Rincian biaya yang

dikeluarkan untuk membuat alat ini dijelaskan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rincian Biaya Pembuatan Alat

NO Nama Barang Harga Satuan

(Rp)

Jumlah

Barang

Jumlah Harga

(Rp)

1 Modul GSM SIM900AA 350.000,00 1 350.000,00

2 Arduino Mega 2560 280.000,00 1 280.000,00

3 Sensor Suhu DS18B20 30.000,00 4 120.000,00

4 RTC DS1307 30.000,00 1 30.000,00

5 Kabel putih isi 10 3.000,00 5 m 15.000,00

6 Pin header 1x40 2.500,00 10 25.000,00

7 Pin header 2x40 2.800,00 2 5.600,00

8 Cetak PCB 60.000,00 1 60.000,00

9 LCD 16X2 70.000,00 1 70.000,00

12 Socket female pin 1x40 5.000,00 1 5.000,00

13 Speser Plastik 1000,00 8 8.000,00

14 Baut 3x40 plastik 500,00 8 4.000,00

15 Black Housing 1Pin 500,00 15 7.500,00

16 Black Housing 2Pin 600,00 10 6.000,00

17 Black Housing 3Pin 800,00 8 6.400,00

18 Black Housing 4Pin 1.000,00 10 10.000,00

19 VR Biru 10K 7.500,00 1 7.500,00

20 Adaptor 12V 3A 55.000,00 1 55.000,00

21 R1/4W 1K 50,00 1 50,00

22 Capasitor 100nF 500,00 1 500,00

23 Kabel Jumper M/F 93.500,00 1 (pack) 93.500,00

Page 32: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

24

24 Push button 4Pin 500,00 1 500,00

25 Spacer+mur+baut 2.100,00 20 42.000,00

26 T block 2pin biru 3.500,00 3 10.500,00

27 Jack DC 1.300,00 1 1.300,00

28 DC Socket 1.700,00 1 1.700,00

29 Box Case 70.000,00 1 70.000,00

30 Box Sensor 40.000,00 4 40.000,00

31 Saklar ON/OFF 5.000,00 1 5.000,00

TOTAL 1.330.500,00

Bila alat ini digunakan maka efisiensi yang akan didapat bila kita misalkan

adalah

- Harga Server Master Station = Rp 300.000.000,00

- Penggantian pemasangan Server = Rp 3xx.000.000,00

- Biaya kerugian server mati = Rp

Bila kita asumsikan 1 server pada master station mengalami overheat hingga

menyebabkan server mati dan dispatcher menjadi buta dalam artian dispatcher

tidak bisa mengakses data yang diperlukan dari server. Selama server mati dan

tidak ada backup maka sistem Jawa Timur tidak dapat dikendalikan oleh dispatcher

sampai server tersebut kembali bekerja. Dalam rentang waktu server dari mati

sampai hidup lagi perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar karena

jika terjadi gangguan, RCC sebagai kendali pusat regional tidak bisa merecovery

gangguan tersebut secara cepat. Dengan menggunakan alat ini dapat mencegah

server mati dan dispatcher tetap bisa mengakses data yang dibutuhkan, maka

kerugian materi dalam Rupiah yang bisa diselamatkan adalah

1 x Rp 300.000.000,00 = Rp 300.000.000,00

Bila kita kurangi dengan biaya pembuatan alat maka manfaat finansial yang

didapat adalah

Rp 300.000.000,00 – Rp 1.330.500,00 = Rp 298.669.500,00

Jumlah tersebut adalah kerugian material yang bisa diselamatkan sebelum server

mati dikarenakan overheat. Apabila alat ini dipasang pada setiap panel server yang

ada maka akan lebih banyak server yang dapat dimoitor kondisi suhunya dan

memberikan feed back peringatan dini jika terjadi overheat.

Page 33: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

25

4.1.2 Manfaat Non Finansial

Pembuatan alat MONSTER juga mempunyai manfaat pada segi non

finansial. Alat MONSTER ini memberikan manfaat non finansial sebagai berikut:

1. Memberikan peringatan dini secara realtime saat server mengalami

overheat.

2. Mempercepat penanganan terhadap gangguan server.

3. Mencegah server mati karena overheat.

4. Bila terjadi overheat pada server, laporan akan diterima oleh secara cepat

melalui sms dan menghemat waktu.

4.2 Analisa Risiko

Inovasi sistem early warninig ini merupakan alat yang berbasis

mikrokontroller yang digunakan untuk mengukur suhu dan mengirimkan informasi

melalui SMS. Alat ini telah melalui proses penyesuaian terhadap kondisi master

station. Penyesuaian ini terkait penyesuaian desain dan fungsi. Hal ini berarti

dalam pelaksanaan implementasi inovasi sistem early warning ini telah

memperhatikan anlisa resiko baik dalam proses pembuatan ataupun saat

pengaplikasiannya.

Tabel 4.2 Analisa Risiko

BAB V

PENUTUP

Page 34: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

26

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan alat MONSTER ini adalah

sebagai berikut:

1. Alat ini dapat memberikan informasi mengenai keadaan suhu server pada

master station secara real time disertai dengan keterangan waktu.

2. Penerapan alat ini sebagai peringatan dini yang efektif saat server

mengalami overheat agar mendapat penanganan yang cepat.

3. Kualitas jaringan telekomunikasi berpengaruh padaa kinerja alat.

5.2 Saran

Untuk pengembangan lebih lanjut dari alat MONSTER ini, penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Karena alat MONSTER menggunakan jaringan telekomunikasi maka

sebaiknya menggunakan provider telekomunikasi yang memiliki kualitas

jaringan bagus pada daerah peletakkan alat maupun penerima pesan.

2. Dapat dikembangan agar alat bisa dikomunikasikan dengan protokol

Modbus sehingga bisa diakses oleh RTU.

3. Dapat dikembangkan untuk mengendalikan AC secara otomatis sebagai

action outputnya yang berdasarkan parameter suhu server.

Page 35: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015, Arduino – One Wire Temperature Digital Sensor – DS18B20,

http://www.hobbytronics.co.uk/ds18b20-arduino, diakses pada 7 Desember 2015.

Anonim, 2015, Temperature Sensor DS18B20, https://arduino-info.wikispaces.com/Brick-Temperature-DS18B20#discussion, diakses pada 4 Desember 2015. Arduino, 2015, Arduino Mega 2560, https://www.arduino.cc/en/Main/ ArduinoBoardMega2560, diakses pada 4 Desember 2015. Dfrobot, 2013, RTC DS 1307,

http://www.dfrobot.com/wiki/index.php?title=Real_Time_Clock_Module_(DS1307)_(SKU:DFR0151), diakses pada 4 Desember 2015.

Halim, Yuhana, Shadiqi, 2011, Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruangan Server Menggunakan Mikro Sensor Suhu, Seminar Tugas Akhir, ITS, Surabaya.

Hendriono, 2015, Mengenal Arduino Mega 2560 ,

http://www.hendriono.com/blog/post/mengenal-arduino-mega2560, diakses pada 3 Desember 2015.

Page 36: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

28

LAMPIRAN

Sampling Data Logging Suhu Server

No Jam Server0 Server1 Server2 Server3

1 16:09:25 27,19 26,00 31,31 26,19

2 16:09:33 27,06 26,06 31,31 26,19

3 16:10:30 26,75 26,06 31,50 26,06

4 16:10:48 26,70 26,12 31,56 26,06

5 16:12:40 26,75 26,31 31,81 26,00

6 16:12:45 26,75 26,31 31,81 26,00

7 16:13:37 26,81 26,37 31,81 26,06

8 16:13:43 26,81 26,37 31,81 26,06

9 16:15:09 26,81 26,37 31,87 26,12

10 16:15:16 26,81 26,37 31,94 26,12

11 16:17:04 26,81 26,37 32,00 26,19

12 16:17:23 26,81 26,37 31,94 26,19

13 16:18:14 26,81 26,31 31,94 26,19

14 16:18:33 26,81 26,31 32,00 26,19

15 16:20:06 26,75 26,31 32,00 26,12

16 16:20:12 26,75 26,31 32,00 26,12

17 16:21:29 26,69 26,25 32,06 26,06

18 16:21:29 26,69 26,25 32,06 26,06

19 16:21:44 26,75 26,25 32,06 26,06

20 16:21:57 26,75 26,19 32,00 26,06

21 16:22:28 26,75 26,19 32,00 26,06

22 16:25:17 26,50 25,87 31,81 25,87

23 16:25:23 26,50 25,87 31,81 25,87

24 16:26:48 26,44 25,75 31,81 25,75

25 16:26:55 26,44 25,75 31,81 25,75

26 16:28:43 26,31 25,75 31,69 25,62

27 16:29:02 26,31 25,75 31,75 25,62

28 16:30:12 26,25 25,75 31,75 25,50

29 16:31:38 26,31 25,75 31,81 25,50

30 16:31:45 26,31 25,75 31,81 25,50

31 16:31:51 26,31 25,75 31,69 25,50

32 16:31:58 26,31 25,81 31,56 25,50

33 16:33:23 26,37 25,81 31,00 25,62

34 16:33:36 26,37 25,87 30,87 25,62

35 16:35:30 26,44 25,94 29,25 25,81

36 16:36:36 26,44 25,94 28,50 25,87

Page 37: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

29

Source Code Arduino Alat MONSTER

// STO MONSTER OJT PLN 47 ALFIAN,ARIFIN & BAGUS

#include <OneWire.h>

#include <DallasTemperature.h>

#include <Wire.h>

#include "RTClib.h"

#include <LiquidCrystal.h>

#define SENSOR_PIN 2

#define TEMPERATURE_PRECISION 12

String number="+6285729221404";

float setPoint=30;// set point untuk panas

int jumlahSensor;

OneWire oneWire(SENSOR_PIN);

RTC_Millis rtc;

LiquidCrystal lcd(7,6, 8, 9, 10, 11);

DallasTemperature sensors(&oneWire);

DeviceAddress tempDeviceAddress; // arrays to hold device

addresses

String time;

int oldmenit[16]={0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0};

/*void setupRTC(){

#ifdef AVR

Wire.begin();

#else

Wire1.begin();

#endif

rtc.begin();

if (! rtc.isrunning()) {

Serial.println("RTC is NOT running!");

//rtc.adjust(DateTime(F(__DATE__), F(__TIME__)));

}

}

*/

void setup(){

Serial.begin(57600);

rtc.begin(DateTime(F(__DATE__),F(__TIME__)));

//setupRTC();

Serial1.begin(9600);//baud rate modbus

sensors.begin();

lcd.begin(16, 2);

jumlahSensor= sensors.getDeviceCount();//count sensors

}

void loop(){

String slash="/";

String ttk2=":";

DateTime now = rtc.now();

Page 38: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

30

int tahun=now.year();

int bulan=now.month();

int tanggal=now.day();

int jam=now.hour();

int menit=now.minute();

int detik=now.second();

time= tahun + slash +bulan +slash +tanggal+"

"+jam+ttk2+menit+ttk2+detik;

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(time);

if (jam==7 && menit==0){//waktu kirim sms

sendSMS();

}

sensors.requestTemperatures();

for(int i=0;i<jumlahSensor; i++)

{

// Search the wire for address

if(sensors.getAddress(tempDeviceAddress, i))

{

float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAddress);

// Output the device ID

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("srv");

lcd.setCursor(4,1);

lcd.print(i);

lcd.setCursor(6,1);

lcd.print(':');

lcd.setCursor(7,1);

lcd.print(suhu);

if(suhu>setPoint)

{

int jedaSMS=menit-oldmenit[i];

if (jedaSMS<0) {

jedaSMS=jedaSMS+60;}

if(jedaSMS>1){

oldmenit[i]=menit;

Serial.print(i);

Serial.print("=");

Serial.println(oldmenit[i]);

sendWarning(i,suhu);

}

}

}

delay(1000);

}

}

void sendSMS(){

Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");

delay(1500);

Page 39: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

31

Serial1.print("MS \t");

DateTime now = rtc.now();

Serial1.println(time);

for(int i=0;i<jumlahSensor; i++)

{

// Search the wire for address

if(sensors.getAddress(tempDeviceAddress, i))

{

float suhu = sensors.getTempC(tempDeviceAddress);

// Output the device ID

Serial1.print("srv");

Serial1.print(i,DEC);

Serial1.print(':');

Serial1.println(suhu);

}

}

delay(100);

Serial1.print('\r');

delay(1000);

Serial1.write(0x1A);

delay(2000);

}

void sendWarning(int i,float suhu){

int n=i;

float warsuhu=suhu;

Serial.print("kirim Sms ");

Serial.println(n);

Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");

delay(1500);

Serial1.println("WARNING MS");

DateTime now = rtc.now();

Serial1.println(time);

Serial1.print("SERVER ");

Serial1.print(n);

Serial1.println(" OVERHEAT");

Serial1.print("SUHU MENCAPAI=");

Serial1.print(warsuhu);

Serial1.println(" Celsius");

Serial1.print("MOHON DICEK");

delay(100);

Serial1.print('\r');

delay(1000);

Serial1.write(0x1A);

delay(2000);

}

Page 40: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

32

void sendWarning(int i,float suhu){

int n=i;

float warsuhu=suhu;

Serial.print("kirim Sms ");

Serial.println(n);

Serial1.print("AT+CMGS=\""+number+"\"\r");

delay(1500);

Serial1.println("WARNING MS");

DateTime now = rtc.now();

Serial1.println(time);

Serial1.print("SERVER ");

Serial1.print(n);

Serial1.println(" OVERHEAT");

Serial1.print("SUHU MENCAPAI=");

Serial1.print(warsuhu);

Serial1.println(" Celsius");

Serial1.print("MOHON DICEK");

delay(100);

Serial1.print('\r');

delay(1000);

Serial1.write(0x1A);

delay(2000);

}

Page 41: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

33

Nota Pembelian Komponen

Page 42: STO Suhu Server Cihui

PT. PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

34