Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
-
Author
dewandaru-i-a-b -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
1/26
BAB VII
BERBAGI INFORMASI
1. Osteomielitis
a. Definisi
Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada
tulang dan struktur disekitarnya karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri
piogenik maupun non-piogenik (Eid & Barberi, 2012; oor, 201!"#
b. Etiologi
$ada dasarnya, semua %enis organisme, termasuk irus, parasit, %amur, dan
bakteri, dapat menghasilkan osteomielitis, tetapi paling sering disebabkan oleh
bakteri piogenik tertentu dan mikobakteri# $enyebab osteomielitis piogenik adalah
kuman Staphylococcus aureus (80-90%), Escherichia coli, Pseudomonas, dan
Klebsiella. $ada periode neonatal aemophilus in!luen"ae dan kelompok
# strepto$o$usseringkali bersifat patogen ('u, orba)hoa, *orisson & +ains,
200; umar, .bbas & .ster, 201/"# elan%utnya ome, $ereira & Betten)ourt
(201" menyatakan bah3a bakteri selengkapnya yang dapat menginfeksi adalah
seperti yang tertera pada 4abel 1 berikut 5
4abel 1# Etiologi osteomielitis
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
2/26
umber 5 ome, $ereira & Betten)ourt (201"
c. Klasifikasi
*enurut umar et al# (201/" dan oor (201!" osteomielitis diklasifikasikan
menurut patogenesis dan 3aktu per%alanan penyakitnya# *enurut patogenesisnya
dapat diklasifikasikan men%adi 5
) &steomielitis hemato'en,merupakan infeksi yang disebabkan oleh penyebaran
bakteri melalui darah#
) &steomielitis e$so$en, merupakan infeksi yang disebabkan oleh kontak
langsung %aringan dan bakteri selama trauma atau pembedahan#
.dapun menurut 3aktu per%alanan penyakitnya yang didasarkan pada lamanya
3aktu dari onset timbulnya penyakit dapat diklasifikasikan men%adi 5
) &steomielitis a$ut,yang berkembang dalam -1/ hari setelah onset#
) &steomielitis sub-a$ut, yang berkembang dalam 1/ hari hingga bulan setelah
onset#
) &steomielitis $ronis, yang per%alanan klinisnya ter%adi lebih dari bulan#
ondisi ini berhubungan dengan adanya nekrosis tulang pada episentral yang
disebut sekuester yang dibungkus inolukrum#
d. Patogenesis
*enurut 6oy, omerson, en & 7onroy (2010", ome et al# (201",
umar et al# (201/" dan oor (201!" infeksi dalam sistem muskuloskletal bisa
berkembang melalui 2 )ara 5 (1" bakteri ditularkan melalui darah dari fokus
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
3/26
infeksi yang telah ada sebelumnya (infeksi saluran pernafasan atas, infeksi
genitourinarius, furunkel" bisa tersangkut di dalam tulang, sinoium atau %aringan
lunak ekstremitas serta membentuk abses; dan (2" bakteri bisa %uga men)apai
sistem muskuloskletal dari lingkungan luar (luka penetrasi, insisi bedah, fraktur
terbuka"# 8nfeksi hematogen lebih laim ditemukan dalam masa kanak-kanak,
sedangkan infeksi eksogen lebih sering ditemukan pada de3asa yang terpapar
trauma# Osteomyelitis akut lebih sering ter%adi anak-anak dan sering disebarkan
se)ara hematogen# $ada de3asa, osteomyelitis umumnya berupa infeksi subakut
atau kronik yang merupakan infeksi sekunder dari luka terbuka pada tulang dan
sekitar %aringan lunak#
$ada osteomyelitis hematogen akut tulang yang sering terkena adalah tulang
pan%ang dan tersering femur, diikuti oleh tibia, humerus radius, ulna, dan fibula
bagian tulang yang terkena adalah bagian metafisis dan penyebab tersering adalah
staphylo)o))us aureus# $redisposisi untuk infeksi pada metafisis dianggap
berhubungan dengan pola aliran darah setinggi sambungan lempeng fiseal
metafisis# .liran darah yang lamban melalui ena eferen pada tingkat ini
memberikan tempat untuk penyebaran bakteri# Epifisis tulang pan%ang
mempunyai suplai aliran darah terpisah dan %arang terlibat osteomyelitis akut#
9engan maturasi, ada osifikasi total lempeng fiseal dan )iri aliran darah yang
lamban dihilangkan# ehingga osteomyelitis hematogen pada orang de3asa
merupakan suatu ke%adian yang tak laim#
$ada osteomyelitis, bakteri men)apai daerah metafisis tulang melalui darah
dan tempat infeksi di bagian tubuh yang lain seperti pioderma atau infeksi saluran
nafas atas# 4rauma ringan yang menyebabkan terbentuknya hematoma diduga
berperan dalam menentukan timbulnya infeksi didaerah metafisis yang kaya akanpembuluh darah# +ematoma tersebut merupakan media yang baik bagi
pertumbuhan bakteri yang men)apai tulang melalui aliran darah# 9i daerah
hematoma tersebut terbentuk suatu fokus ke)il infeksi bakteri sehingga ter%adi
hyperemia dan edema# 4ulang merupakan %aringan yang kaku dan tertutup
sehingga tidak dapat menyesuaikan diri dengan pembengkakan yang ter%adi akibat
edema dan oleh karena itu, edema akibat peradangan tersebut menyebabkan
kenaikan tekanan intraseus se)ara nyata dan menimbulkan rasa nyeri yang hebat
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
4/26
dan menetap, kemudian terbentuk pus, yang semakin meningkatkan tekanan
intraseus didaerah infeksi dengan akibat timbulnya gangguan aliran darah#
angguan aliran darah ini dapat mengakibatkan ter%adinya trombosis askuler dan
kematian %aringan tulang#
*ula-mula terdapat fokus infeksi di daerah metafisis, lalu ter%adi hiperemia
dan udem# arena tulang bukan %aringan yang bisa berekspansi maka tekanan
dalam tulang yang hebat ini menyebabkan nyeri lokal yang hebat# Biasanya
osteomyelitis akut disertai dengan ge%ala septikemia seperti febris, malaise, dan
anoreksia# 8nfeksi dapat pe)ah ke periost, kemudian menembus subkutis dan
menyebar men%adi selulitis, atau men%alar melelui rongga subperiost ke diafisis#
8nfeksi %uga dapat pe)ah ke bagian tulang diafisis melalui kanalis medularis#
$en%alaran subperiostal ke arah diafisis, sehingga menyebabkan nekrosis tulang
yang disebut sekuester# $eriost akan membentuk tulang baru yang menyelubungi
tulang mati tersebut# 4ulang baru yang menyelubungi tulang mati disebut
inolukrum#
Osteomyelitis selalu dimulai dari daerah metafisis karena pada daerah
tersebut peredaran darahnya lambat dan banyak mengandung sinusoid#
$enyebaran osteomyelitis dapat ter%adi; (1" penyebaran ke arah kortek,
membentuk abses subperiosteal dan sellulitis pada %aringan sekitarnya; (2"
penyebaran menembus periosteum membentuk abses %aringan lunak# .bses dapat
menembus kulit melalui suatu sinus dan menimbulkan fistel# .bses dapat
menyumbat atau menekan aliran darah ke tulang dan mengakibatkan kematian
%aringan tulangg (sekuester"; (" penyebaran ke arah medula; dan (/" penyebaran
ke persendian, terutama bila lempeng pertumbuhannya intraartikuler misalnya
sendi panggul pada anak-anak# $enetrasi ke epifisis %arang ter%adi#4anpa pengobatan, infeksi selan%utnya dapat menyebar ketempat lain#
$enyebaran lokal ter%adi melalui struktur trabekula yang porus ke kortek metafisis
yang tipis, sehingga melalui tulang kompakta# 8nfeksi meluas melalui periosteum
melalui kanal atau saluran haer dan menyebabkan periosteum, yang tidak
melekat erat ke tulang pada anak-anak, mudah terangkat sehingga terbentuk abses
subperiosteum, terangkatnya periosteum akan menyebabkan terputusnnya aliran
darah kekortek diba3ah periosteum tersebut dan hal ini semakin memperluas
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
5/26
daerah tulang yang mengalami nekrosis# $enyebaran infeksi kearah kaum
medular %uga akan menggangu aliran darah kebagian dalam kortek tulang#
angguan aliran darah dari 2 arah ini yaitu dari kaum medulare dan periosteum
mengakibatkan bagian kortek tulang men%adi mati serta terpisah dari %aringan
tulang yang hidup, dan dikenal sebagai sekuestrum# ekuestrum adalah a3al dari
stadium kronik# 8nfeksi didaerah subperiosteum kemudian dapat men%alar
ke%aringan lunak menyebabkan sellulitis dan kemudian abses pada %aringan lemak#
$us akhirnya akan keluar menu%u ke permukaan kulit melalui suatu fistel#
$ada tempat-tempat tertentu, infeksi didaerah metafisis %uga dapat meluas ke
rongga sendi dan mengakibatkan timbulnya arthritis septik, keadaan sema)am ini
dapat ter%adi pada sendi-sendi dengan tempat metafisis tulang yang terdapat di
dalam rongga sendi, seperti pada u%ung atas femur dan u%ung atas radius, sehingga
penyebaran melalui periosteum mengakibatkan infeksi tulang kedalam sendi
tesebut# :ika bagian metafisis tidak terdapat di dalam sendi, namun sangat dekat
dengan sendi maka biasanya tidak ter%adi arthritis septi) dan lebih sering berupa
efusi sendi steril# $enyebaran infeksi melalui pembuluh darah yang rusak akan
menyebabkan septikemia dengan manifestasi berupa malaise, penurunan nafsu
makan dan demam#septi)emia merupakan an)aman bagi nya3a penderita dan
dimasa lalu merupakan penyebab kematian yang laim#
$ada infeksi yang berlangsung kronik terangkatnya periosteum menyebabkan
timbulnya reaksi pembentukan tulang baru yang di dalamnya terdapat sekuestrum
dan disebut inolukrum# 6eaksi ini terutama ter%adi pada anak-anak, sehingga
disepan%ang daerah diafisis dapat terbentuk tulang baru dari lapisan terdalam
periosteum# 4ulang yang baru terbentuk ini dapat menpertahankan kontinuitas
tulang, meskipun sebagian besar bagian tulang yang terinfeksi telah mati danmen%adi sekuestrum#
$ada bayi, dapat mengenai seluruh tulang dan sendi di dekatnya# arena
masih adanya hubungan aliran darah antara metefisis dan epifisis melintasi g3oth
plate, sehingga infeksi dapat meluas dari metafisis ke epifisis serta kemudian
kedalam sendi# $ada anak-anak biasanya infeksi tidak meluas ke daerah epifisis
karena gro3th plate dapat bertindak sebagai barier yang elektif, disamping sudah
tidak terdapat hubungan aliran darah langsung antara metafisis dan epifisis#
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
6/26
ementara pada orang de3asa gro3th plate yang men%adi penghalang perluasan
infeksi telah menghilang sehingga epifisis dapat terserang, namun %arang ter%adi
abses subperiosteum, karena periosteum pada orang de3asa telah merekat erat
dengan kortek tulang# 8nfeksi yang luas menyebabkan kerusakan gro3th plate
akan menyebabkan gangguan pertumbuhan yang serius di kemudian hari#
ambar 1# $atogenesis osteomyelitis# 8 - 8nokulum bakteri men)apai saluran
medular; 88 - $us yang dihasilkan dari respon inflamasi menyebar ke
saluran pembuluh darah (akut"; 888 - aluran pembuluh darah yang
dikompresi oleh proses inflamasi, dan iskemia yang dihasilkan %uga
berkontribusi untuk nekrosis tulang (kronis" (ome et al#, 201"#
e. Patofisiologi
*enurut 6oy et al# (2010", Eid & Berbari (2012" dan ome et al# (201",
infeksi ter%adi ketika mikroorganisme masuk melalui darah, se)ara langsung dari
benda benda yang terinfeksi atau luka tembus# 4rauma, iskemia dan benda asing
dapat meningkatkan risiko inasi mikroorganisme ke tulang melalui bagian yang
terpapar sehingga organisme tersebut lebih mudah menempel# $ada daerah infeksi
fagosit datang mengatasi infeksi dari bakteri tersebut, namun dalam 3aktu yang
bersamaan fagosit %uga mengeluarkan enim yang dapat mengakibatkan tulang
men%adi lisis# Bakteri dapat lolos dari proses tersebut dan akhirnya menempel
pada bagian tulang yang lisis dengan )ara masuk dan menetap pada osteoblas dan
membungkus diri dengan protecti*e polysaccharide-rich bio!ilm# :ika tidak
dira3at tekanan intramedular akan meningkat dan eksudat menyebar sepan%ang
korteks metafisis yang tipis mengakibatkan timbulnya abses subperiosteal# .bses
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
7/26
subperiosteal dapat meningkat dan menyebar pada bagian tulang yang lain# $us
dapat menyebar melalui pembuluh darah, mengakibatkan peningkatan tekanan
intraosseus dan gangguan pada aliran darah#< +al ini dapat mengakibatkan
timbulnya trombosis# ekrosis tulang mengakibatkan hilangnya peredaran darah
periosteal# ekrosis pada segmen besar tulang mengakibatkan timbulnya
se+uestrum#
Se+uestra ini memuat bagian infeksius yang mengelilingi bagian tulang yang
sklerotik yang biasanya tidak mengandung pembuluh darah# anal haersian
diblok oleh %aringan parut dan tulang dikelilingi oleh bagian periosteum yang
menebal dan %aringan parut otot# Se+uestra merupakan muara dari
mikroorganisme dan mengakibatkan timbulnya ge%ala infeksi# .bses %uga dapat
keluar dari kulit membentuk sinus# inus kemungkinan tertutup selama beberapa
minggu atau bulan memberikan gambaran penyembuhan, dapat terbuka (atau
mun)ul di tempat lain" ketika tekanan %aringan meningkat# .ntibiotik tidak dapat
menembus bagian yang aaskular dan tidak efektif dalam mengatasi infeksi#
4erbentuknya formasi tulang baru (in*olucrum" se)ara bersamaan karena
periosteum berusaha untuk membentuk dinding atau menyerap fragmense+uestra
dan membentuk stabilitas tulang baru#/ n*olucrum memiliki morfologi yang
berariasi dan memiliki reaksi periosteal yang agresif yang dapat mengakibatkan
timbulnya keganasan# :ika respon periosteal minimal, hilangnya segmen tulang
se)ara fokal maupun segmental tidak dapat dihindarkan# Se+uestra se)ara dapat
diserap sebagian maupun penuh sebagai akibat dari respon inang atau tergabung
dalam in*olucrum#
e. Manifestasi Klinis*enurut umar et al# (201/" dan oor (201!" pada anak-anak, infeksi
tulang yang didapat melalui aliran darah, dapat menyebabkan demam dan kadang-
kadang di kemudian hari, menyebabkan nyeri pada tulang yang terinfeksi# 9aerah
diatas tulang bisa mengalami luka dan membengkak, dan pergerakan akan
menimbulkan nyeri#
8nfeksi tulang belakang biasanya timbul se)ara bertahap, menyebabkan nyeri
punggung dan nyeri tumpul %ika disentuh# yeri akan memburuk bila penderita
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
8/26
bergerak dan tidak berkurang dengan istirahat, pemanasan atau minum obat
pereda nyeri# 9emam, yang merupakan tanda suatu infeksi, sering tidak ter%adi#
8nfeksi tulang yang disebabkan oleh infeksi %aringan lunak di dekatnya
atau yang berasal dari penyebaran langsung, menyebabkan nyeri dan
pembengkakan di daerah diatas tulang, dan abses bias terbentuk di %aringan
sekitarnya# 8nfeksi ini tidak menyebabkan demam dan pemeriksaan darah
menun%ukkan hasil yang normal# $enderita yang mengalami infeksi pada sendi
buatan atau anggota gerak, biasanya memiliki nyeri yang menetap di daerah
tersebut#
:ika suatu infeksi tulang tidak berhasil diobati, bisa ter%adi osteomielitis
menahun (osteomielitis kronis"# adang-kadang infeksi ini tidak terdeteksi selama
bertahun-tahun dan tidak menimbulkan ge%ala selama beberapa bulan atau
beberapa tahun# Osteomielitis menahun sering menyebabkan nyeri tulang, infeksi
%aringan lunak diatas tulang yang berulang dan pengeluaran nanah yang menetap
atau hilang timbul dari kulit# $engeluaran nanah ter%adi %ika nanah dari tulang
yang terinfeksi menembus permukaan kulit dan suatu saluran (saluran sinus"
terbentuk dari tulang menu%u kulit#
f. Komplikasi
*enurut umar, .bbas & .ster (201/" dan oor (201!" komplikasi dari
penyakit osteomielitis adalah 5
eptikemia
8nfeksi yang bersifat metastatik
.rtritis supuratif
angguan pertumbuhan
Osteomielitis kronis
g. Faktor Resiko
*enurut umar et al.(201/" dan oor (201!" sebagai faktor predisposisi
terhadap osteomyelitis meliputi diabetes mellitus, penyakit si)kle )ell, .89,
penyalahgunaan obat-obatan se)ara intra ena, alkoholik, penggunaan steroid
%angka pan%ang, penurunan kekebalan tubuh, dan penyakit sendi kronik#
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
9/26
elanutnya implant prosthetik dalam ortopedik dapat merupakan faktor resiko
ter%adinya osteomyelitis pada pembedahan ortopedik atau fraktur terbuka
h. Penegakkan Diagnosis
*enurut umar et al. (201/" dan oor (201!" penegakkan diagnosis
osteomielitis dilakukan dengan 5
1" namnesis, meliputi ri3ayat kesehatan maupun ge%ala maupun keluhan yang
dirasakan#
) Pemeri$saan isi$
elain itu, dari pemeriksaan fisik mungkin didapatkan tanda-tanda sebagai
berikut 5 9emam
Edema
+angat pada tungkai yang terlibat
yeri tekan
=luktuasi
>uas gerak sendi berkurang
=istula dengan pengaliran pus
) Pemeri$saan penun/an'
aboratorium
- $emeriksaan darah lengkap- ultur# ultur dari luka superfi)ial atau saluran sinus sering tidak
berkorelasi dengan bakteri yang menyebabkan osteomielitis dan
memiliki penggunaan yang terbatas# 9arah hasil kultur, positif pada
sekitar
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
10/26
- *68# *68 efektif dalam deteksi dini dan lokalisasi operasi
osteomyelitis# $enelitian telah nun%ukkan keunggulannya dibandingkan
denganradioiografipolos, 74,dan s)anning radionuklida dandianggap se
bagai pen)itraan pilihan# ensitiitas berkisar antara A0-100?#
- 6adionuklida s)anning tulang# 4iga fase s)an tulang, s)an gallium
dan s)an sel darah putih men%adi pertimbangan pada pasien yang tidak
mampu melakukan pen)itraan *68# ebuah fase tiga s)an
tulang memiliki sensitiitas yang tinggi dan spesifisitas pada orang
de3asa dengan temuan normal pada radiograf# pesifisitas se)ara
dramatis menurun dalam pengaturan operasi sebelumnya atau
trauma tulang# 9alam keadaan khusus, informasi tambahan dapatdiperoleh dari pemindaian lebih lan%ut dengan leukosit berlabel dengan
! gallium atau indium 111#
- 74 s)an# 74 s)an dapat menggambarkan kalsifikasi abnormal,
pengerasan, dan kelainan intra)orti)al# +al ini tidak direkomendasikan
untuk penggunaan rutin untuk mendiagnosis osteomyelitis tetapi sering
men%adi pilihan pen)itraan ketika *68 tidak tersedia#
- ltrasonografi# 4eknik sederhana dan murah telah men%an%ikan,
terutama pada anak dengan osteomielitis akut#
ltrasonografi dapat menun%ukkan perubahan se%ak 1-2 hari
setelah timbulnya ge%ala# elainan termasuk abses %aringan lunak atau
kumpulan )airan dan eleasi periosteal# ltrasonografi memungkinkan
untuk petun%uk ultrasound aspirasi# 4idak memungkinkan untuk
ealuasi korteks tulang#
i. Penatalaksanaan
*enurut ome et al# (201" dan >ima, Olieira, 7aralho, & 7imerman
(201/" serta *arais, =erreira, .ldous & >e-6ouC (201/"# penatalaksanaan se)ara
umum dapat dilakukan sebagai berikut 5 Osteomyelitis kronik lebih sukar diterapi,
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
11/26
terapi umum meliputi pemberian antibiotik dan debridemen# 4ergantung tipe
osteomyelitis kronik, pasien mungkin diterapi dengan antibiotik parenteral selama
2 sampai ! minggu# *eskipun, tanpa debridemen yang adekuat, osteomyelitis
kronik tidak berespon terhadap kebanyakan regimen antibiotik, berapa lama pun
terapi dilakukan#
$ada osteomyelitis kronik dilakukan sekuestrasi dan debridemen serta
pemberian antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur dan tes resistensi#
9ebridemen berupa pengeluaran %aringan nekrotik di dinding ruang sekuester dan
penyaliran# 9ebridemen pada pasien dengan osteomyelitis kronik membutuhkan
teknik# ualitas debridemen merupakan faktor penting dalam kesuksesan
penanganan# esudah debridemen dengan eksisi tulang, perlu menutup dead-spa)eyang dibentuk oleh %aringan yang diangkat# *anagemen dead-spa)e meliputi
mioplasti lokal, transfer %aringan bebas dan penggunaan antibiotik yang dapat
meresap#
$ada fase pas)aakut, subakut, atau kronik dini biasanya inolukrum belum
)ukup kuat untuk menggantikan tulang asli yang men%adi sekuester# arena itu
ekstremitas yang terkena harus dilindungi dengan gips untuk men)egah patah
tulang patologik, dan debridemen serta sekuestrektomi ditunda sampai
inolukrum men%adi kuat# elama menunggu pembedahan dilakukan penyaliran
nanah dan pembilasan#
4abel 2# .ntibiotik pada terapi osteomielitis
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
12/26
umber 5 ome et al# (201"#
ambar 2#n situantibiotik beads
umber 5 ome et al# (201"#
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
13/26
*enurut 6asyid (200!" dan ome et al.(201"#io!ilmyang berkembang
di sekitar sekuester (tulang mati" akan melindungi %aringan yang mati tersebut
terhadap bakteri patogen, sehingga hal ini dapat menyebabkan infeksi men%adi
persisten# aat ini penanganan osteomielitis kronis masih merupakan masalah
dalam bidang orthopaedi# 9ebridemen (membuang %aringan yang non *ital" dan
pemberian antibiotika merupakan penatalaksanaan yang dianut# eringkali
antibiotika yang diberikan se)ara oral maupun parenteral tidak dapat men)apai
lokasi infeksi dengan baik# Oleh karena itu, dikembangkan pemberian antibiotika
lokal dalam bentuk antibiotic1loaded polymethylmethacrylate (P22) beads
dikenal sebagai antibiotik dalam bone cement##one cementakan berperan sebagai
Dkendaraan3untuk mengirim antibiotik (dru' deli*ery system" ke tempat infeksi
dengan konsentrasi tinggi dibanding dengan pemberian parenteral (ambar 2"#
Bila pasien tidak menun%ukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang
yang terkena harus dilakukan pembedahan, %aringan purulen dan nekrotik
diangkat dan daerah itu diiringi se)ara langsung dengan larutan salin fisiologis
steril# 8ndikasi dilakukannya pembedahan ialah 5
a# .danya seuester
b# .danya abses#
)# 6asa sakit yang hebat#
d# Bila men)urigakan adanya perubahan kearah keganasan (karsinoma
epidermoid"#
j. Prognosis
$rognosisnya berma)am-ma)am tetapi se)ara nyata osteomielitis akut
dapat sembuh dengan diagnosis dini dan terapi yang agresif# $ada osteomyelitis
kronis kemungkinan kekambuhan infeksi masih besar# 8ni biasanya disebabkan
oleh tidak komplitnya pengeluaran semua daerah parut %aringan lunak yang
terinfeksi atau tulang nekrotik yang tidak terpisah (umar et al#, 201/"#
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
14/26
k. Pencegahan
Osteomyelitis hematogen akut dapat dihindari dengan pen)egahan dari
kontaminasi bakteri pada tulang dari tempat yang %auh# 8ni meliputi diagnosis
yang sesuai dan terapi primer infeksi bakteri# Osteomyelitis dire)tF eksogen dapat
di)egah dengan mana%emen luka yang baik dan pemberian antibiotik profilaksi
pada saat ter%adinya luka (ing 6, 200/"#
2. Fraktur Stress
*enurut iri3i%oyo (201251
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
15/26
bagian tubuhnya mengeluhkan rasa nyeri pada lokasi )idera yang luar biasa dan
akhirnya se)ara tiba-tiba tanpa alasan yang %elas menurunkan gerak bahkan tidak
mampu bergerak untuk melakukan aktifitas# amun terkadang rasa sakit akibat
retak tulang serambut tidak menun%ukan ge%ala atau tanda-tanda a3al yang
dirasakan, sehingga %arang sekali dapat diprediksi bahkan diperhatikan pra%urit
sis3a#
*enurut $ublmed #o, ational 8nstitutes of +ealth :urnal port *ed
(1AAA5 A1-122" dikatakan bah3a )idera fraktur stress diakibatkan oleh faktor
intrinsik seperti densitas tulang, postur bagian ba3ah, komposisi tubuh dan berat
badan, faktor terkait keadaan fisiologi tubuh seperti sendi tulang,kelentukan,kekuatan dan daya tahan otot, termasuk %uga faktor hormonal dan gii#
=aktor eksternal meliputi faktor mekanik seperti permukaan, sepatu serta faktor
parameter latihan-latihan fisik (olume, intensitas dan frekuensi latihan"# 9alam
literatur-literatur yang serupa dikatakan %uga bah3a faktor resiko peningkatan
)idera stres fraktur %uga diakibatkan oleh gaya hidup (seperti; kebiasaan merokok,
alkohol, diet dll", ri3ayat aktifitas fisik (history of a)tiity or ina)tiity", ri3ayat
)idera mus)uloskeletal, disfungsi mentruasi, densitas tulang (bone mineral
density", body mass indeC (B*8" , masa otot, estrogen serta konsumsiFasupan
kalsium ()al)ium intake"# Bahkan studi terkait kondisi yang menyebabkan
defisiensi estrogen dari sebab apapun, baik hormonal atau karena kekurangan
kalori, dapat mempengaruhi kesehatan tulang#
3. Arthritis Septik
a. Definisi
eptik arthritis merupakan hasil dari inasi bakteri di )elah sendi, di mana
penyebaran ter%adi se)ara hematogen, inokulasi langsung akibat trauma maupun
pembedahan, atau penyebaran dari osteomileitis atau selulitis yang berdekatan
dengan )elah sendi# 8nsiden septik artritis pada populasi umum berariasi 2-10
kasus per 100#000 orang per tahun#8nsiden ini meningkat pada penderita dengan
peningkatan risiko seperti artritisrheumatoid [email protected]@ kasus per 100#000 per tahun,
penderita dengan protese sendi /0-!@ kasusF100#000Ftahun(0-0?"# $un)ak
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
16/26
insiden pada kelompok umur adalah anak-anak usia kurang dari
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
17/26
c. Diagnosis
9iagnosis . )ukup sulit pada stadium a3al yang progresif# atu kali sa%a
purulensi dapat berkembang dan pembengkakan karena efusi ter)atat, diagnosis
dapat dibuat dengan mudah# e)ara tipikal, pasien dengan demam, adanya sendi
yang panas, merah, nyeri, tegang, dan ditandai dengan penurunan5an'eo!
2otion(6O*"# 6estriksi gerakan ter%adi se)ara aktif dan pasif# $ada pasien yang
muda dengan demam, tenosiitis, poliartralgiamigratori, dan dermatitis, suspek
O#5ushmungkin mun)ul sebagai papula pada leher dan permukaan ekstensor
ekstremitas ba3ah yang dapat men%adi pustulahemoragik# 'anita lebih banyak
berkembang artritis gonokokus dari laki-laki# (.pley, 1AA"
d. PemeriksaannPenunjang
$emeriksaan darah rutin dapat menun%ukkan adanya peningkatan leukosit
dan la%u endap darah# :ika terdapat ke)urigaan kearah . akut, maka perlu
dilakukan segera aspirasi dengan %arum pada sendi yang terkena sebagai langkah
diagnostik dan %uga untuk mengetahui bakteri apa yang menginfeksi supaya
penanganannya tepat#$enemuan leukosit lebih dari 100#000Fml dengan GA0?
netrofil pada aspirasi %arum merupakan karakteristik ter%adinya . akut#
$emeriksaan foto rontgen dan ultrasonografi pada minggu pertama dapat
menun%ukkan ter%adinya pembengkakan# (.pley, 1AA"
e. Penatalaksanaan
$enatalaksanaan . yan merupakan tindakan ga3at darurat, mengingat
mortalitas dan morbiditas sangat tinggi# 9iagnosis dini dan terapi yang agresif
penting sekali# $emilihan antibiotik harus tepat didasarkan pada sumber infeksi,biasanya diberikan selama 2-/ minggu# elain antibiotik, drainase )airan sendi
%uga penting fungsinya untuk menurunkan tekanan intraartikuler, mengurangi
%umlah sel-sel inflamasi yang memproduksi sitokin dan enim proteolitik# 4erapi
pembedahan dian%urkan khususnya pada infeksi sendi yang )airan sinoiumnya
sangat purulen, tu%uannya untuk drainase,irigasi dan artroskopi serta mungkin
%uga diperlukan rehabilitasi# (.pley, 1AA"
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
18/26
f. Pro!osis
$rognosis artritis septik sampai saat ini masih buruk yaitu menimbulkan
ke)a)atan sampai ?#
". Sarkoma E#i!
a. Definisi
arkoma E3ing adalah neoplasma ganas yang tumbuh )epat dan berasal dari
sel-sel primitif sumsum tulang pada de3asa muda# $enampilan se)ara kasarnya
adalah berupa tumor abu-abu lunak yang tumbuh ke retikulum sumsum tulang dan
merusak korteks tulang dari sebelah dalam# 9i ba3ah periosteum terbentuk
lapisan-lapisan tulang yang baru diendapkan paralel dengan batang tulang
sehingga membentuk gambaran serupa kulit ba3ang# arkoma E3ing merupakan
tumor maligna yang tersusun atas sel bulat, ke)il yang paling banyak ter%adi pada
tiga dekade pertama kehidupan, yang paling sering mengenai tulang pan%ang#
(Brunner and uddart, 2001"
b. Epidemiologi
4umor ini paling sering terlihat pada anak-anak dalam usia belasan dan
paling sering adalah tulang-tulang pan%ang# $ada anak-anak, sarkoma e3ing
merupakan tumor tulang primer yang paling umum setelah osteosarkoma# etiap
tahun tidak kurang dari 0,2 kasus per 100#000 anak-anak di diagnosis sebagai
sarkoma e3ing, dan diperkirakan terdapat 1!0 kasus baru yang ter%adi pada tahun
1AA# 9i seluruh dunia, insidensinya berariasi dari daerah dengan insidensi
tinggi, misalnya .merika erikat dan Eropa ke daerah dengan insidensi rendah,
misalnya .frika dan 7ina# arkoma E3ing sering %uga ter%adi pada dekade kedua
kehidupan# :arang ter%adi pada umur < tahun dan sesudah 0 tahun# 8nsidensinya
sama antara pria dan 3anita# Biasanya sarkoma e3ing tidak berhubungan dengan
sindroma kongenital, tetapi banyak berhubungan dengan anomali skeletal,
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
19/26
misalnya 5 en)hondroma, aneurisma kista tulang dan anomali urogenital, misal 5
hipospadia# (9oengoes, 1AAA"
c. Patofisiologi
9engan mikroskop )ahaya, sar)oma E3ing tampak sebagai massa difus dari
sel tumor yang homogen# eringkali terdapat populasi bifasik dengan sel yang
besar, terang dan ke)il, gelap# 4anda askularisasi dan nekrosis koagulasi yang
luas merupakan gambaran yang khas# 4umor akan menginfiltrasi tulang dan
membuat destruksi ke)il# 4epi tumor biasanya infiltratif dengan pola fili dan
prosesus seperti %ari yang kompak disertai adanya sel basofil yang biasanya
berhubungan erat dengan surial penderita yang buruk# ar)oma E3ing
merupakan tumor maligna dengan gambaran histologis agak uniform terdiri atas
sel ke)il padat, kaya akan glikogen dengan nukleus bulat tanpa nukleoli yang
prominen atau outline sitoplasma yang %elas# :aringan tumor se)ara tipikal terbagi
atas pita-pita ireguler atau lobulus oleh septum fibrosa, tapi tanpa hubungan
interseluler serabut retikulin yang merupakan gambaran limfoma maligna# *itosis
%arang didapatkan, namun perdarahan dan area nekrosis sering ter%adi# (6#
%amsuhidayat, 1AA"
>okasi sarkoma e3ing terutama terdapat pada daerah diafisis dan metafisis
tulang pan%ang seperti femur, tibia, humerus dan fibula atau pada tulang pipih
seperti pada pelis dan s)apula# *anifestasi klinis sarkoma E3ing dapat berupa
manifestasi lokal maupun sistemik# *anifestasi lokal meliputi 5 nyeri dan bengkak
pada daerah femur atau pelis, meskipun tulang lain dapat %uga terlibat# *asa
tulang dan %aringan lunak di daerah sekitar tumor sering dan bisa teraba fluktuasi
dan terlihat eritema yang berasal dari perdarahan dalam tumor# *anifestasi
sistemik biasanya meliputi5 lesu, lemah serta berat badan menurun dan demam
kadang ter%adi serta dapat ditemukan adanya masa paru yang merupakan
metastase# 9urasi dari mun)ulnya ge%ala bisa diukur dalam minggu atau bulan dan
seringkali meman%ang pada pasien yang mempunyai lesi primer pada aksis tulang#
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
20/26
4anda dan ge%ala yang khas adalah5 nyeri, ben%olan nyeri tekan,demam (@-/0o7",
dan leukositosis (20#000 sampai /0#000 leukositFmm"# (6# %amsuhidayat, 1AA"
6i3ayat panyakit dan pemeriksaan fisik lengkap harus dilakukan padasemua pasien yang di)urigai sebagai sarkoma E3ing# $erhatian khusus harus
ditempatkan pada hal-hal berikut ini5 eadaan umum dan status gii penderita#
$emeriksaan odus limfatikus, meliputi5 %umlah, konsistensi, nyeri tekan dan
distribusinya baik pada daerah serikal, supraklaikula, aCilla serta inguinal harus
di)atat# $ada pemeriksaan dada, mungkin didapatkan bukti adanya efusi pleura
dan metastase paru, misal penurunan atau hilangnya suara napas, adanya bising
gesek pleura pada pemeriksaan paru-paru# $emeriksaan perut, adanya hepato-
splenomegali, asites dan semua massa abdomen harus digambarkan dengan %elas#
$emeriksaan daerah pelis, bisa dilakukan palpasi untuk mengetahui adanya
massa, atau daerah yang nyeri bila ditekan# $emeriksaan ekstremitas, meliputi
pemeriksaan skeletal termasuk test ruang gerak sangat diperlukan# $emeriksaan
sistem saraf menyeluruh harus di)atat dengan baik# (Brunner and uddart, 2001"
d. Pemeriksaan penuunjang
*enurut (6# %amsuhidayat, 1AA", 4est dan prosedur diagnostik berikut
ini harus dilakukan pada semua pasien yang di)urigai sarkoma E3ing5
1# $emeriksaan darah 5
a# $emeriksaan darah rutin
b# 4ransaminase hati
)# >aktat dehidrogenase untuk mengetahui kenaikan kadar enim ini yang
berhubungan dengan adanya atau berkembangnya metastase#
2# $emeriksaan radiologis a#a# =oto rontgen
b# 74 s)an
$ada daerah yang di)urigai neoplasma (misal 5 pelis, ekstremitas,
kepala" dan penting untuk men)atat besar dan lokasi massa dan
hubunganya dengan struktur sekitarnya dan adanya metastase
pulmoner# Bila ada ge%ala neorologis, 74 s)an kepala %uga sebaiknya
dilakukan#
# $emeriksaan inasif
a# Biopsi dan aspirasi sumsum tulang
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
21/26
.spirasi dan biopsi sample sumsum tulang pada %arak tertentu dari
tumor dilakukan untuk menyingkirkan adanya metastase#
b# Biopsi
Biopsi insisi atau dengan %arum pada massa tumor sangat penting
untuk mendiagnosis arkoma E3ing# :ika terdapat komponen %aringan
lunak, biopsi pada daerah ini biasanya lebih dimungkinkan#
ambaran radiologis arkoma E3ing tampak lesi destruktif yang bersifat
infiltratif yang bera3al di medulla, pada foto terlihat sebagai daerah-daerah
radiolusen# 4umor )epat merusak korteks dan tampak reaksi periosteal# adang-
kadang reaksi periostealnya tampak sebagai garis-garis yang berlapis-lapis
menyerupai kulit ba3ang dan dikenal sebagai onion skin appearan)e# ambaran
ini pernah dianggap patognomonis untuk tuimor ini, tetapi biasa di%umpai pada
lesi tulang lain# 4umor dapat meluas sampai ke %aringan lunak dengan garis-garis
osifikasi yang ber%alan radier disertai dengan reaksi periosteal tulang yang
memberikan gambaran yang disebut sunray appearan)e# (9oengoes, 1AAA"
+ingga sekarang ini belum didapatkan keseragaman dalam penerapan
sistem staging untuk sarkoma E3ing# istem yang berdasar pada konsep 4*
dianggap lebih sesuai untuk penyakit dari pada sistem yang berdasar pada
perluasan penyakit sesudah prosedur pembedahan, oleh karena itu maka
pendekatan kontrol lokal pada tumor ini %arang dengan pembedahan# $engalaman
menun%ukan bah3a besar lesi sarkoma E3ing mempunyai prognosis yang )ukup
penting# 9elapan puluh tu%uh persen pasien dengan tumor (4" pada tulang tetap
hidup dalam lima tahun dibandingkan dengan 20 ? pada pasien dengan
komponen ekstraossea# odus limfatikus (" %arang terlibat# .danya penyakit
metastase (*" akan menurunkan surial se)ara nyata# eterlibatan tulang atau
sumsum tulang lebih sering didapat dari pada hanya metastase tumor ke paru-
paru# (Brunner and uddart, 2001"
emua pasien dengan sarkoma E3ing, meskipun sudah mengalami
metastase harus diobati dengan sebaik-baiknya# ntuk keberhasilan pengobatan
diperlukan ker%a sama yang erat diantara ahli bedah, kemoterapist dan
radiotherapist untuk memastikan pendekatan yang efektif guna mengendalikan
lesi primer dan penyebaran tumor# $rotokol pengobatan sarkoma E3ing sekarang
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
22/26
ini sering kali dimulai dengan hingga < siklus kemoterapi sebelum radiasi#
(Brunner and uddart, 2001"
emoterapi ad%uant adalah suatu ke3a%iban yang biasa digunakan untukpengobatan sarkoma e3ing# e)ara dua dekade berturut-turut, kemoterapi adalah
terapi yang lebih efektif# .dapun obat kemoterapi yang digunakan se%ak 1A!0
adalah in)ristine, a)tinomy)in 9 dan )y)lophosphamide (regimen H.7" yang
memang terbukti se)ara pemantauan %angka pan%ang# $enelitian terbaru, terbukti
dengan studi yang memperlihatkan bah3a ada dua %enis obat yang sangat efektif
berikatan dengan sel-sel agen tumor, antara lain alkylating agent dan
anthra)y)line# 9isini dibuktikan bah3a isosfamide dan )y)lophosphamide
merupakan agen alkylating dan anthra)y)line doCorubi)in akan menstabilkan dan
membuat maksimal %ika digunakan dengan regimen H.7# (Brunner and uddart,
2001"
ekarang se)ara uniersal telah ditemukan adanya terapi terbaru yang
telah difokuskan pada pengobatan lokal dengan strategi yang lebih baik, yang
telah dibuktikan pada berbagai ma)am pasien untuk tumor ekstremitas# 9ua
strategi untuk meningkatkan hasil lokalisasi pada pasien# $ertama,
membandingkan efisiensi antara ifosfamide dengan )y)lophosphamide, ternyata
yang lebih bagus adalah regimen yang menggunakan ifosfamide karena bisa
menginduksi 3aktu paruh lebih pan%ang# trategi kedua adalah menggabungkan
antara ifosfamide dan etoposide di dalam terapi H97. (in)ristine, doCorubi)in,
)y)lophosphamide dan a)tinomy)in 9", ternyata hasilnya meningkatkan masa
hidup yang lebih lama# tudi ini membuktikan bah3a untuk pasien yang
penyakitnya masih terlokalisasi, hasilnya lebih bagus tapi tidak ada hasil yangmemuaskan bila ada metastasis# (Brunner and uddart, 2001"
4erapi radiasi biasanya menggunakan energi tinggi untuk menghan)urkan
atau membunuh sel-sel kanker dari ke)enderungan untuk tumbuh dan
bermetastasis# 8ni termasuk pembedahan ke)il# 4erapi ini hanya bisa digunakan
untuk area yang spesifik# 6adiasi tidak bisa digunakan untuk daerah yang tidak
terlokalisasi atau sel-sel kanker yang sudah menyebar pada bagian-bagian tubuh#
6adioterapi bisa dilakukan dengan dua )ara yakni eksternal dan internal# e)ara
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
23/26
eksternal dengan )ara mengirimkan energi radiasi tingkat tinggi yang berasal dari
mesin se)ara langsung pada tumor# e)ara internal atau bra)hiterapi, biasanya
dengan menanamkan implantasi atau se%enis materil radioaktif yang lebih ke)il,
dekat dengan kanker# arkoma e3ing relatif sensitif terhadap radiasi# Bila
terlokalisasi, terapi radiasi adalah terapi utama tapi akan lebih efektif %ika
digabungkan dengan kemoterapi# (9oengoes, 1AAA"
Efek samping bisa timbul dengan ber%alannya 3aktu# 9osis besar dapat
menyebabkan kerusakan pada kulit di area yang langsung menerima radioterapi#
$ada pasien sarkoma e3ing bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah ena
dan saraf, sedangkan pemberian pada efek-efek lan%ut biasanya mun)ul pada
anak-anak, bisa menyebabkan atropi, fibrosis, gangguan pertumbuhan tulang,
gangguan pergerakan, edem dan kerusakan saraf perifer# (9oengoes, 1AAA"
$enting untuk diingat bah3a usia adalah faktor yang paling penting untuk
diagnosis tumor tulang# arkoma E3ing adalah yang paling umum di antara para
pasien tumor tulang dari kelompok usia ini# ambaran klinis dan radiologis
sarkoma e3ing mirip dengan osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma
metastatik# $rognosis mortalitas pada tahun-tahun pertama setelah diagnosis I
A
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
24/26
adalah in)ristine, a)tinomy)in 9 dan )y)lophosphamide (regimen H.7" yang
memang terbukti se)ara pemantauan %angka pan%ang# $enelitian terbaru, terbukti
dengan studi yang memperlihatkan bah3a ada dua %enis obat yang sangat efektif
berikatan dengan sel-sel agen tumor, antara lain alkylating agent dan
anthra)y)line# 9isini dibuktikan bah3a isosfamide dan )y)lophosphamide
merupakan agen alkylating dan anthra)y)line doCorubi)in akan menstabilkan dan
membuat maksimal %ika digunakan dengan regimen H.7#
ekarang se)ara uniersal telah ditemukan adanya terapi terbaru yang
telah difokuskan pada pengobatan lokal dengan strategi yang lebih baik, yang
telah dibuktikan pada berbagai ma)am pasien untuk tumor ekstremitas# 9ua
strategi untuk meningkatkan hasil lokalisasi pada pasien# $ertama,
membandingkan efisiensi antara ifosfamide dengan )y)lophosphamide, ternyata
yang lebih bagus adalah regimen yang menggunakan ifosfamide karena bisamenginduksi 3aktu paruh lebih pan%ang# trategi kedua adalah menggabungkan
antara ifosfamide dan etoposide di dalam terapi H97. (in)ristine, doCorubi)in,
)y)lophosphamide dan a)tinomy)in 9", ternyata hasilnya meningkatkan masa
hidup yang lebih lama# tudi ini membuktikan bah3a untuk pasien yang
penyakitnya masih terlokalisasi, hasilnya lebih bagus tapi tidak ada hasil yang
memuaskan bila ada metastasis#
4erapi radiasi biasanya menggunakan energi tinggi untuk menghan)urkan
atau membunuh sel-sel kanker dari ke)enderungan untuk tumbuh dan
bermetastasis# 8ni termasuk pembedahan ke)il# 4erapi ini hanya bisa digunakanuntuk area yang spesifik# 6adiasi tidak bisa digunakan untuk daerah yang tidak
terlokalisasi atau sel-sel kanker yang sudah menyebar pada bagian-bagian tubuh#
6adioterapi bisa dilakukan dengan dua )ara yakni eksternal dan internal# e)ara
eksternal dengan )ara mengirimkan energi radiasi tingkat tinggi yang berasal dari
mesin se)ara langsung pada tumor# e)ara internal atau bra)hiterapi, biasanya
dengan menanamkan implantasi atau se%enis materil radioaktif yang lebih ke)il,
dekat dengan kanker# arkoma e3ing relatif sensitif terhadap radiasi# Bila
terlokalisasi, terapi radiasi adalah terapi utama tapi akan lebih efektif %ika
digabungkan dengan kemoterapi#
Efek samping bisa timbul dengan ber%alannya 3aktu# 9osis besar dapat
menyebabkan kerusakan pada kulit di area yang langsung menerima radioterapi#
$ada pasien sarkoma e3ing bisa menyebabkan kerusakan pembuluh darah ena
dan saraf, sedangkan pemberian pada efek-efek lan%ut biasanya mun)ul pada
anak-anak, bisa menyebabkan atropi, fibrosis, gangguan pertumbuhan tulang,
gangguan pergerakan, edem dan kerusakan saraf perifer#
g. Diagnosis banding
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
25/26
$enting untuk diingat bah3a usia adalah faktor yang paling penting untuk
diagnosis tumor tulang# arkoma E3ing adalah yang paling umum di antara para
pasien tumor tulang dari kelompok usia ini# ambaran klinis dan radiologis
sarkoma e3ing mirip dengan osteomielitis, osteosarkoma dan neuroblastoma
metastatik#
h. Prognosis
*ortalitas pada tahun-tahun pertama setelah diagnosis I A
-
7/26/2019 Step 7 Sken 1 Osteomielitis Dan DD
26/26
re)onstru)tion and antibioti) therapy# South !rican &rthopaedic
7ournal,1(", 2-@#
oor, J# (201!"# #u$u /ar an''uan 2us$ulos$eletal. Edisi 2# :akarta 5
aemba *edika#
6as%ad, 7# (2012"# Pen'antar lmu #edah &rtopedi.Edisi # 7etakan # :akarta 5
$enerbit Karsif 'atampone#
6asyid, +## (200!"# Konsep #aru alam Pembuatan #eads 2en'andun'
:ampuran ntibioti$ dan Polymethylmethacrylate ;ntu$ 6erapi
&steomielitis Kronis.Bandung 5 =# ni# $ad%ad%aran#
oy, ., 3omerso#, J.3., 4e#, 4.*. & 5o#roy, J.6. (2010).
Pathophysiology and Pathogenesis of Osteomyelitis. 3a#
A#to#io, 7e8as, 93A : 9#iversity of 7e8as ealt! 3$ie#$e
5e#tre.
melter, #7# (2001"# Kepera