Slide Jurnal Nisa

22
SPIRONOLACTONE FOR HEART FAILURE WITH PRESERVED EJECTION FRACTION Mahdy Farras Pembimbing : Dr. Teti Suratika , Sp,Pd

description

asd

Transcript of Slide Jurnal Nisa

Page 1: Slide Jurnal Nisa

SPIRONOLACTONE FOR HEART FAILURE WITH PRESERVED EJECTION FRACTION

Mahdy Farras

Pembimbing :

Dr. Teti Suratika , Sp,Pd

Page 2: Slide Jurnal Nisa

Latar belakang

Reseptor mineralkortikoid antagonis dapat meningkatkan prognosis untuk pasien yang menderita gagal jantung

dan dapat mengurangi fraksi ejeksi dari ventrikel kiri ( left ventricular ejection fraction)

Page 3: Slide Jurnal Nisa

• Spironolacton merupaakan steroid sintetik analog yang bekerja sebagai diuretik pottasium sparing.

Spironolacton berikatan dengan reseptor mineral kortikoid sistoplasmik pada duktus kolektikus dan bekerja sebagai kompetitor antagonis terhadap

aldosteron.

Page 4: Slide Jurnal Nisa

Spironolacton

↓ Rearbsorpsi tubular renalis terhadap ion sodium dan klorida

Aldosteron

menghambat ekskresi pottasium

Page 5: Slide Jurnal Nisa

Tujuan penelitian

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari spironolacton pada pasien dengan gagal

jantung dan fraksi ejeksi ventrikel kiri

Page 6: Slide Jurnal Nisa

Desain Penelitian

• Secara multicenter, double-blind, stratified (pengelompokan), randomized (acak), dan placebo-kontrol. Data di kumpulkan melalui “New England Research Institute Clinical Trial Coordinating Centre” dan hasil akan di analisis di “Brigham and Women’s Hospital”

Page 7: Slide Jurnal Nisa

Metode

• Usia ≥ 50 tahun • Inform consent dan bersedia menjadi responden• Memiliki lebih dari 1 tanda dan gejala dari gagal jantung• Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≥ 45% ( echocardiography atau radionuclide

ventrikulography)• Memiliki tekanan darah terkontrol ( sistolik < 140 mmHg atau ≤ 160 mmHg

jika pasien konsumsi obat tekanan darah)• Kadar pottasium < 5.0 mmol per liter• Tidak ada riwayat masuk rumah sakit kurang dari 12 bulan dengan indikasi

gagal jantung • Peningkatan konsentrasi brain natriuretic peptide (BNP) kurang dari 60

hari

Kriteria inklusi :

• Pasien dengan penyakit sistemik berat yang diprediksi hidup < 3 tahun• Disfungsi ginjal kronis

Kriteria eksklusi :

Page 8: Slide Jurnal Nisa

Dosis di naikan setelah 4 bulan

3445 participants

1722Spironolacton

1723Placebo

15 mg / hari

45 mg / hari

Page 9: Slide Jurnal Nisa

Hasil Penelitian

• Perekrutan dimulai dari 10 Agustus 2006 – 31 januari 2012

• Sebanyak 3445 pasien dengan Gagal jantung - 233 bagian di 6 negara ( 1151 di US, 326 di Canada, 167 di Brazil, 123 di Argentina, 1066 di Rusia, 612 di Gergia)

Page 10: Slide Jurnal Nisa
Page 11: Slide Jurnal Nisa
Page 12: Slide Jurnal Nisa
Page 13: Slide Jurnal Nisa
Page 14: Slide Jurnal Nisa
Page 15: Slide Jurnal Nisa
Page 16: Slide Jurnal Nisa

Diskusi

•Penggunaan spironalacton pada pasien gagal jantung dan fraksi ejeksi tidak terbukti dapat mengurangi insiden dari primary outcome ( kematian akibat penyakit kardiovaskular, cardiac arrest, atau penanganan terhadap gagal jantung). •Penggunaan spironolacton terkait dengan meningkatnya serum kreatinin dan hiperkalemia ( 18,7% vs 9,1% group placebo)•Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan menggunakan spironolacton untuk mengurangi insiden dari keadaan kritis, maupun dialisis.

Page 17: Slide Jurnal Nisa

Kesimpulan

Dengan membandingkan spironolaction dengan placebo pada pasien gagal jantung dan ejeksi fraksi, tidak didapatkan

hasil yang signifikan

Page 18: Slide Jurnal Nisa

DISKUSI EBM

Page 19: Slide Jurnal Nisa

• Validitas : valid• Tidak ada bias atau perancu yang sudah dieliminasi oleh kriteria

inklusi dan ekslusi• Tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok sampel dan

plasebo

• Importance• Applicabillity

• Penelitian ini dapat diterapkan pada praktek kita.

Page 20: Slide Jurnal Nisa

1 .U.S. Preventive Services Task Force

• Level I:• Designed randomized controlled trial.

• Level II-1:• Designed controllled trial tanpa random

• Level II-2:• Studi cohort atau case-control analytic.

• Level II-3:• Multiple time series dengan atau tanpa intervensi.

• Level III:• Pendapat ahli, penelitian klinik dasar, studi descriptive atau

laporan kasus.

Page 21: Slide Jurnal Nisa

Kategori dari rekomendasi( US. Preventive Services Task Force)

• Level A:• Suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik lebih baik dengan

resiko sedikit.• Level B:

• Suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit lebih baik dengan resiko sedikit

• Level C:• Suatu penelitian yang memberikan manfaat klinik sedikit, dimana

perbandingan antara manfaat dan resiko sama.• Level D:

• Suatu penelitian yang memberikan resiko klinik lebih berat.• Level I:

• Suatu penelitian yang tidak mempunyai bukti cukup, kualitas jelek atau banyak pertentangan.

Page 22: Slide Jurnal Nisa

2. UK National Health Service ( level of evidence [LOE])

• Pembagaian berdasarkan pendekatan prevention, diagnosis, prognosis dan therapy.

• Level A: • Consistent Randomised Controlled Clinical Trial,

Cohort study, keputusan klinik berdasarkan validitas pada populasi yang berbeda.

• Level B:• Consistent Retrospective Cohort,Explonatory Cohort,

Ecological Study,,Outcomes Research, Case-control Study, atau extrapolasi dari studi level A.

• Level C:• Case-series Study atau extrapolasi dari studi level B

• Level D:• Opini tanpa critical appraisal atau berdasarkan

patophysiologi.