Sistem Produksi

download Sistem Produksi

of 40

description

sistem produksi

Transcript of Sistem Produksi

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

MATA KULIAH: SISTEM PRODUKSI

KREDIT

: 3 SKS

REFERENSI :

Bedworth D., Integrated Productuon Control System, John Willey & Sons Inc., New York, 1982.

Fogarty, Donald W., John H. Blackstone and Thomas R. Hoffmann, Production & Inventory Management, South-Westrn Publishing Co., Ohio, 1991.

Vollmann, Thomas E., Wlliam E. Barry and D. Clay Whybark, Manufacturing Planning and Control System, 2nd ed., The Business One Irwin, Illionis, 1988.

Dilworth James B., Production Operation and Management, Manufacturing and Services, Mc-Graw Hill.

INTRODUKSI

Perubahan wajah manfacturing secara significant telah terjadi pada TEKNOLOGI manufctur dan MANAJEMEN manufactur

Pada Teknologi manufactur lahir :

- CNC (Computerized Numerical Control)

- FMS (Flexible Manufacturing System)

Pada Manajemen manufactruing lahir MPC (Manufacturing Planning & Control) yang terdiri atas

- MRP (Material Requirement Planning)

- MRP Closed Loop

- MRP II (Manufacturing Resource Planning)

- OPT (Optimized Porduction Technology)

- JIT (Just In Time)

Perubahan tidak saja terjadi pada formulasi, tapi juga pada integrasi horizontal/vertical

Sukses MPC tergantung pada :

1. Good Planning

- Production Planning

- MPS (Master Production Schedule)

- MRP/CRP (Capacity Requirement Planning)

2. Good Execution

- Purchasing

- Shop Floor ----- PAC (Production Activity Control)

----- MAC (Manufacturing Activity Control)

Development pada Execution (SFC/Shop Floor Control) perlu penyesuaian dengan adanya :

- MRP

- GROUP TECHNOLOGY

- JIT

- FMS

- BARCODING

- ROBOTIC

CAD/CAM

SISTEM PRODUKSI / PIM

A. INTRODUKSI

1. DEFINISI PRODUCTION AND INVENTORY MANAGEMENT Suatu aktivitas yang meliputi design, operation dan control suatu sistem manufactur sampai dengan distribusi produk jadi.

Adalah serangkaian rantai logistik yang meliputi :

- Tingkat retail

- Tingkat warehouse

- Tingkat manufacturing

Logistik

Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan, distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang sampai distribusi barang jadi ke konsumen.

2. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM- Kedekatan hubungan dengan orang

- Adanya sistem perencanaan dan pengendalian yang baik

3. RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI :

- Supervision

- Production Planning

- Material Planning

- Scheduling

- Purchasing

- Inventory Control

4. KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH :

- Strategi Product Positioning

- Strategi Process Positioning

- Strategi Pemilihan Teknologi

B. STRATEGI PRODUCT POSITIONING

Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan produk

Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :

- Make to Stock

- Make to Order

- Assemble to Order

- Engineer to Order

Detrerminan dari strategi Product Positioning :

1. Manufacturing Lead Time

2. Interval Waktu Konsumen mau menunggu

3. Tingkat Customization yand Diinginkan Customer

If 1 < 2 --------- Make to Stock

1 > 2 -------- Make to Order

1. MAKE TO STOCK Adalah tipe industri yang membuat produk akhir untuk disimpan

Kebutuhan konsumen diambil dari persediaan di gudang

Ciri-ciri Make to Stock :

- Standard Item, high volume

- Terus menerus dibuat, lalu disimpan

- Harga wajar

- Pengiriman dapat dilakukan segera

- Customer tidak mau menunggu

- Perlu adanya Safety Stock untuk mengatasi fluktuasi

Contoh : Coca Cola, gula, semen, baut.

2. MAKE TO ORDERAdalah tipe industri yang membuat produk hanya untuk memenuhi pesanan

Ciri-ciri Make to Order :

- Inputnya bahan baku

- Biasanya untuk supply item dengan banyak jenis

- Harganya cukup mahal

- Lead time ditetapkan oleh konsumen/pesaing

- Perlu keahlian khusus

- Komponen bisa dibeli untuk persediaan

3. ASSEMBLE TO ORDERAdalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara assembling hanya untuk memenuhi pesanan

Ciri-ciri Assemble to Order :

- Inputnya komponen

- Untuk suply item dengan banyak jenis

- Harganya cukup mahal

- Lead time ditetapkan oleg konsumen

4. ENGINEER TO ORDERAdalah tipe industri yang membuat produk untuk memenuhi pesanan khusus dimulai dari perancangan produksi sampai pengiriman produk.

Ciri-ciri Engineer to Order :

- Produk sangat spesifik

- Lead time panjnag

- Harganya mahal

Contoh : - Pesawat khusus

- Alat kontrol

C. STRATEGI PROCESS POSITIONING

Adalah strategi yang dipilih suatu industri untuk menentukan jenis proses yang akan digunakan untuk menghasilkan produk.

Type industri ditinjau dari strategi Process Design :

1. Flow Shop: - Continous Flow

- Dedicated Repetitive

- Batch Flow

- Mixed Model Repetitive Flow

2. Job Shop

3. Fixed Site/Project

CONTINOUS FLOW( Untuk produk non-diskrit

( Hanya untuk 1 macam produk; biasanya liquid, powder, metal

( Contoh : minyak, baja, minuman

( Karakteristik :

- Fixed rate : tidak bisa diubah begitu saja

- Fasilitas dirancang untuk untuk 1 macam produk

- Tujuan : minimasi handling

- Perubahan mesin sangat mahal, umur panjang

- Pengadaan bahan baku harus kontinu

- Harga produk bsa murah

- Fixed Cost tinggi, Variable Cost rendah, Break Even Point (BEP) tinggi

REPETITIVE DEDICATED( Untuk part diskrit

( Untuk 1 macam produk dengan banyak variasi

( Perubahan tidak memerlukan waktu set up

( Contoh : - Sepatu merah/biru, dsb

- Kecap asin/manis, dsb

- Baju model pendek/panjang, dsb

Karakteristik seperti pada Continous Flow

BATCH FLOW( Untuk part diskrit/non-diskrit

( Untuk produk 1 macam dengan banyak variasi dengan urutan sama

( Penggantian produk memerlukan waktu set up

( Contoh : - Minuman : Coca Cola/Orange

- ABC : Kecap/Saus

- Obat : Obat Batuk/Antibiotik

( Karakteristik :

- Peralatan lebih general

- Kurang efisien

- Harus ada jadual untuk alat

- Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain

MIXED MODEL

( Untuk part diskrit

( Satu fasilitas tapi bisa untuk banyak jenis produk

( Waktu set up hampir nol

( Urutan pengerjaan berbeda

( Misal : Model-1 di Work Stasion A - B - C

Model-2 di Work Stasion A - B - C - A - B - C

(Jadi produk model-2 perlu 2 unit out put dari A)

( Contoh : baju 2 pita/5 pita

( Karakteristik :

- Peralatan termasuk general purpose

- Pekerja lebih fleksibel karena banyak keahlian

- Waktu set up < waktu pembuatan 1 unit

- Kecepatan produksi = kecepatan permintaan dengan mengatur jumlah

pekerja

JOB SHOP( Produk diskrit, urutan dan ukuran berbeda

( Lay out by process

( Set up tinggi sehingga ongkos produksi tinggi

( Keahlian pekerja dituntut tinggi

( Mesin-mesin termasuk general purpose

( Ukuran pesanan kesil (small batch)

( Mampu menerima pesanan apapun

( Contoh : BENGKEL : membuat prototype, jig, fixture

( Karakteristik :

- Fasilitas dirancang untuk membuat N macam produk yang berukuran

pesanan kecil

- Planning & Control ditentukan melalui flow line, sequence, priority, time, status, capacity, bottle neck

- Beban tiap Work Station tidak seragam

- WIP (Work in Process) tinggi karena antrian tinggi

- Waktu pembuatan jauh lebih besar dari waktu operasi (karena waktu menunggu tinggi)

FIXED SITE/PROJECT( Untuk proyek dimana sumber daya dibawa ke lokasi

( Lay out : fixed/stationary

( Punya batas waktu tertentu

( Contoh : pembuatan kapal, konstruksi, telpon

( Karakteristik :

- Pekerja sangat ahli, independen

- Bekerja atas dasar lembar kerja

- Volume kecil

- Sumber daya harus tersedia

KLASIFIKASI PROCES PRODUKSI(Dihubungkan dengan product positioning)

PROCESS DESIGNLAY OUT TYPESTRESSINGPRODUCT POSITIONING

FLOW SHOP :

1. Continous

2. Dedicated Repetitive

3. Batch/intermitten

4. Mixed Modelby product

by product

by product

by productproduk

produk

produk

produkMake to Stock (MTS)

Make to Order (MTO)

MTO/MTS

MTO/MTS/ATO

JOB SHOPby processprosesMTO

FIXED SITEfixedwaktuMTO

MANUFACTURING PLANNING & CONTROL (MPC)

Secara spesifik PIM sering disebut MPC

MPC dapat digambarkan sebagai berikut :

Buniness Planning

Marketing Planning

Resource

Demand Mgt Production Planning Planning

- Forcasting P

- Order e

r

e

Master Production Rough Cut n

Schedule Capacity c

Planning a

n

Bill of Material a

Capacity a

Material Requirement Requirement n

Planning Planning

Inventory Status

Production Activity Purchasing Eks

Control eku

si

Order Release Vendor Selection

Scheduling Order Placement

Dispatching Vendor Scheduling

Expediting Order Follow up

Reporting

Performance

Measurement

MPC SYSTEM

Kegiatan manufactur yang dimulai dari perencanaan produksi sampai eksekusi

Perkembangan komputer menyebabkan MPC System dilaksanakan secara komputerisasi

Dengan komputer MPC System bisa diperluas

MPC System + Feedback + Capacity Planning = MRP System (MRP Closed Loop)

MRP System + Business Planning + Performance Measurement = MRP II (Manufacturing Resources Planning)

BUSINESS PLANNING

Biasanya dinyatakan dalam dollar

Berisi rencana pendanaan, pembiayaan dan keuangan perusahaan

Sebagai dasar untuk membuat rencana pemasaran

MARKETING PLANNING

Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan, dan pemasaran

Sebagai dasar untuk membuat Production Planning

PRODUCTION PLANNING

Rencana tentang berapa yang akan dibuat pada tiap periode

Dinyatakan dalam satuan Agregat

Dibuat berdasarkan Marketing Planning

Diturunkan ke MPS

Divalidasi dengan Resource Planning

MASTER PRODUCTION SCHEDULING

Rencana berapa end item yang harus dibuat pada tiap periode selama 1 sampai 5 tahun

End item adalah produk akhir

Merupakan dekomposisi dari Production Planning

Diturunkan menjadi Material Requirement Planning (MRP)

Divalidasi dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

RESOURCE PLANNING

Rencana kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi Porduction Plan

Dapat dinyatakan dalam jam-orang atau jam-mesin

Merupakan bahan pertimbangan untuk ekspansi orang, mesin, pabrik dll

Ditetapkan berdasarkan kapasitas tersedia

Jika kapasitas tersedia tidak mencukupi, maka Porduction Plan diubah sehingga secara otomatis Business Plan berubah

ROUGH CUT CAPACITY PLANNING

Rencana untuk menentukan kapasitas yang diperlukan untuk memenuhi MPS

Hasilnya berupa jenis orang/mesin yang diperlukan untuk tiap work centre pada setiap periode

Merupakan bahan pertimbangan untuk penambahan tool atau sub kontrak

DEMAND MANAGEMENT Aktivitas memprediksi kebutuhan dimasa datatng dikaitkan dengan kapasitas

Terdiri dari aktivitas Forcasting, distribution requirement planning, order entry, shipment, dan service part requirement.

Sebagai dasar untuk menentukan Marketing, Purchasing, MPS Planning

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Menetapkan rencana kebutuhan material untuk melaksanakan MPS

Output MRP adalah Purchasing dan PAC (Production Activity Control)

MRP menghasilkan rencana pembelian meliputi jumlah, due date, release date

Input MRP adalah MPS, Bill of Material dan Inventory Status

Merupakan dasar untuk purshasing dan Production Activity Control (atau Shop Floor Control)

Divalidasi dengan Capacity Requirement Planning

CAPACITY REQUIREMENT PLANNING

Rencana kebutuhan kapasitas yang diperlukan untuk merealisasikan MPS di tiap periode dan tiap mesin

Inputnya MRP dan Routing

CRP lebih teliti dan rinci daripada RCCP karena dari Planned Order

Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan over time, merubah routing, dll

Jika tidak tercapai, MPS harus diubah

PRODUCTION ACTIVITY CONTROL (PAC)

Sering disebut dengan Shop Floor Control (SFC)

Aktivitas membuat produk setelah barang dibeli

PAC terdiri dari aktivitas menentukan awal-akhir suatu job (operation scheduling) berdasarkan sequence kedatangan job, lalu membebankan job ke work station, expedisikan job yang terlambat dan pelaporan

Hasil laporan akan meruupakan feed back bagi MPS

PURCHASING Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian, menjadualkan vendor sampai mengejar vendor

Merupakan dasar PAC

PERFORMANCE MEASUREMENT Evaluasi sistem MPC untuk melihat seberapa jauh hasil yang diperoleh dengan rencana yang telah ditetapkan

Sebagai bahan evaluasi pencapaian Business Planning

KARAKTERISTIK KEBERHASILAN SYSTEM

Ditentukan oleh adanya :

Hirarki yang terstruktur

Feed back

Komputer

Database tunggal

Integrasi

Mampu memperbaiki respons

Transparan

Ketelitian

TEKNOLOGI BARU MANUFACTURING DAPAT DIKELOMPOKKAN MENJADI 2, YAITU :

1. Otomasi aktivitas proses produksi, seperti penggunaan CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer Aided Manufacturing), Robotic, FMS (Flexible Manufacturing System).

2. Komputerisasi Perencanaan dan pengendalian produksi. Perkembangan teknologi ini akan berhubungan dengan CIM.

HUBUNGAN CIM DENGAN AKTIVITAS LAIN DIGAMBARKAN SBB :

Order Sales & Market

Financial Inventory entry planning

reporting status MPS

Budgting

Sales

Cost accounting Purchasing MRP forcasting Market

research

SFC

Financial Sales planning

Control M P C Physical

distribution

Marketing

Coordination

Manufacturing

Engineering CAD

Quality

Control

Design Maintenance

CAM Process Control

Engineering

Activities Quality Assurance BILL OF MATERIAL (BOM)

Adalah daftar (list) dari bahan, material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur atau membuat produk akhir

Jaringan yang menggunakan hubungan INDUK - KOMPONEN

Dibutuhkan sebagai input dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi

Ketelitiannya sangat krusial/penting sekali

PENGGUNAAN

1. Engineering

@ Dibuat sebagai bagian dari perancangan proses produksi

@ Digunakan untuk menentukan item-item mana saja yang harus dibeli atau dibuat sendiri

2. PPC

Digabung dengan MPS (Master Production Schedul/Jadual Induk Produksi) digunakan untuk menentukan item-item dalam daftar pembelian dan order produksi yang harus dilepas.

3. AccountingDigunakan dalam menghitung biaya produksi dan harga jual

PENOMORAN KOMPONENSetiap komponen harus memiliki identifikasi unik/khusus yang hanya mengidentifikasikan satu komponen yang disebut PART NUMBER atau ITEM NUMBER.

Penentuan Part Number dapat dilakukan dengan 3 cara :

1. RANDOM

Nomor yang digunakan hanya sebagai pengenal/identifier dan bukan sebagai penjelas (descriptor) ------ tidak menjelaskan ebih jauh mengenai suatu komponen

Contoh : 28997 (angka random) untuk Upper Barrel Clip

2. SIGNIFICANT

Adalah nomor yang dapat juga menjelaskan informasi khusus mengenai item/komponen tertentu, seperti sumber material (source), bahan, bentuk dan deskripsi.

Contoh :

Part Number : 37-1-3-16-432

Jenis Item: 37= ink cartridge

Tipe/jenis: 1= screw-in type

Tipe ujung: 3= fine line

Warna: 16= blue

Panjang: 423= 4,5 inches

Harus dirubah jika komponen tersebut karakteristiknya dirubah atau ingin ditambahkan variabel lain.

3. SEMISINIFICANT

Beberapa digit pertama menjelaskan mengenai komponen tersebut, sementara digit berikutnya berupa angka random.

Contoh:

Part Number: 37-7213

Jenis Item

: 37= ink cartridge

Empat Digit

: 7213= angka random

KONSEP INDUK-KOMPONEN

KOMPONEN adalah objek/bagian yang dirakitkan yang secara bersama-sama untuk membuat INDUK (PARENT).

Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang menjadi pembentuknya

Data penting untuk keakuratan hubungan Induk-Komponen :

1. Part Number Induk (Parent)

2. Part Number Komponen

3. Jumlah/kuantitas komponen yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah Induk (Parent)

4. Scrap Factor

BOM LEVELS Dimulai dengan Level 0 untuk produk akhir

Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada Level 1 dan seterusnya sehingga membentuk sebuah hirarki yang disebut STRUKTUR PRODUK.

1. SINGLE LEVEL BOMMenggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya

2. MULTI LEVEL BOMMenggambarkan struktur produk yang lengkap dari level 0 (produk akhir) sampai level paling bawah.

Komponen yang sama dapat digunakan pada level yang berbeda.

EXPLOSION dan IMPLOSIONEXPLOSION Adalah BOM dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah

Adalah BOM yang menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah

SINGLE LEVEL EXPLOSION sama dengan SINGLE LEVEL BOM

INDENTED BOM EXPLOSION adalah MULTILEVEL BOM yang dilengkapi informasi Level setiap komponen

SUMMERIZED EXPLOSION adalah MULTILEVEL BOM yang dilengkapi jumlah total setiap komponen yang dibutuhkan

IMPLOSION

Adalah BOM yang menunjukkan urutan Komponen-Induk

Untuk mengetahui suatu Part Number menjadi komponen dari induk yang mana saja (kebalikan dari proses Explosion)

Digunakan oleh engineer untuk melihat pengaruh perubahan rancangan komponen terhadap induk-induknya

SINGLE LEVEL EXPLOSION (SINGLE LEVEL BOM)

INDUK : 43-208 Pencil

ComponentSequenceDescriptionQty/AssyUOM

20-241

20-201

18-108

16-108010

020

030

040Lower Subassembly

Upper Barrel

Eraser Assembly

Lead, 3/4 long1

1

1

4EA

EA

EA

EA

INDENTED BOM EXPLOSION (MULTI LEVEL BOM)

INDUK : 43-208 Prncil

LevelComponentDescriptionQty/AssyUOM

1

. 2

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

. . . 4

. . 3

. 2

. . 3

. . . 4

. . 3

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

. 2

. . 3

. 216-108

16-100

18-108

18-109

18-101

18-110

12-108

20-201

20-211

12-113

20-429

20-213

10-103

12-113

20-429

20-213

10-103

22-212

20-241

16-108

16-100

20-235

10-104

20-236

10-103

22-431Lead long

Long Lead

Eraser Assembly

Eraser 1/2 long

Eraser material 1/4

Eraser Socket

Steel Eraser Socket

Upper Barrel

Upper Barrel Clip

Steel Spring Clip

Outer Sleeve

Upper Barrel Tube

Tubing Outer Casing

Steel Spring Clip

Outer Sleeve

Upper Barrel Tube

Tubing Outer Casing

Upper Barrel Top

Lower Pencil

Lead long

Long Thin Lead

Inner Sleeve

Tubing Inner

Outer Tube

Tubing Outer Casing

Point4

0.264

1

1

0.525

1

0.001

1

1

1

0.133

1

1

0.003

1

1

0.133

1

1

1

0.066

1

0.489

1

0.375

1EA

FT

EA

EA

INCH

EA

POUND

EA

EA

EA

FT

EA

EA

POUND

EA

EA

FT

EA

EA

EA

FT

EA

FT

EA

FT

EA

SUMMARIZED BOM EXPLOSIONINDUK : 43-208 Pencil

LevelComponentDescriptionQty/AssyUOM

1

. 216-108

16-108Lead long

Lead long4

1EA

EA

TOTAL 5

. 2

. .316-100

16-100Long Lead

Long Thin Lead0.264

0.066FT

FT

TOTAL 0.330

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

. . . 4

. . 318-108

18-109

18-101

18-110

12-108

20-201

20-211

12-113

20-429

20-213

10-103

10-103Eraser Assembly

Eraser 1/2 long

Eraser material 1/4

Eraser Socket

Steel Eraser Socket

Upper Barrel

Upper Barrel Clip

Steel Spring Clip

Outer Sleeve

Upper Barrel Tube

Tubing Outer Casing

Tubing Outer Casing1

1

0.525

1

0.001

1

1

1

0.133

1

0.133

0.375EA

EA

INCH

EA

POUND

EA

EA

EA

FT

EA

FT

FT

TOTAL 0.508

. . 3

. 2

. . 3

. . 3

1

. 2

. . 3

. 2

. . 3

. 212-113

20-429

20-213

22-212

20-241

20-235

10-104

20-236

10-103

22-431Steel Spring Clip

Outer Sleeve

Upper Barrel Tube

Upper Barrel Top

Lower Pencil

Inner Sleeve

Tubing Inner

Outer Tube

Tubing Outer Casing

Point0.003

1

1

1

1

1

0.489

1

0.375

1POUND

EA

EA

EA

EA

EA

FT

EA

FT

EA

SINGLE LEVEL IMPLOSIONKOMPONEN : 16-100 Lead 3/4 long

ParentSequenceDescriptionQty/AssyUOM

16-108010Lead long0.066FT

INDENTED BOM IMPLOSIONKOMPONEN : 16-100 Lead 3/4 long

LevelParentDescriptionQty/AssyUOM

1

. 2

1

. 2

. . 316-108

43-208

16-108

20-241

43-208Lead long

Pencil

Lead long

Lower Subassembly

Pencil0.066

4

0.066

1

1FT

EA

FT

EA

EA

SUMMARIZED BOM IMPLOSIONKOMPONEN : 16-100 Lead 3/4 long

LevelParentDescriptionQty/AssyUOM

1

116-108

16-108Lead long

Lead long0.066

0.066FT

FT

TOTAL 0.132

. 2

. . 343-208

43-208Pencil

Pencil4

1EA

EA

TOTAL 5

. 2 20-241 Lower Subassembly 1

EA

JENIS-JENIS BILL

1. PHANTOM BILL

( Untuk material yang tidak untuk disimpan/hanya lewat saja

( Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan Order Completion)

( Lead Time = 0

( Lot Size = Lot for lot

( Contoh : menjual Pencil dengan logo yang berbeda

( Phantom tanpa stock :

( MRP logic akan melewatkan phantom item

MRP logic dari induk langsung ke komponennya

SHOP FLOOR CONTROL

A. PENGANTAR

Adalah aktivitas untuk melaksanakan segala rencana yang dibuat

Merupakan sub sistem dari MPC seperti Rencana Produksi dan MRP

Merupakan akhir dari MPC/MRP system

Dipakai dimana ada proses transformasi

Terasa pentingnya jika beban melebihi kapasitas

Bertujuan untuk mengatur aliran material agar MPS terlaksana dengan mengutamakan efisiensi material, buruh tool, dan waktu mesin

SFC dimulai setelah Order Release

SFC disebut juga :

Job shop control

Manufacturing Activity Control

Production Activity Control

Tipe SFC yang sesuai tergantung dari :

Process Positioning Strategy

Operating Environment

Pengambil keputusan

B. DEFINISI SFC

Adalah aktifitas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana tahap sebelumnya dengan membuat jadual yang lebih rinci (dalam jangka pendek), memonitor dan melapor

Dalam arti luas :

Aktifitas merencanakan (jangka pendek), memonitor, mengendalikan, menekan lead time, antrian, dan penyesuaian

Dalam arti sempit :

Aktifitas memonitor pelaksanaan dan memberi feed back

Dalam arti tindakan :

Aktifitas dispatching dan reporting

C. PRINSIP DALAM MERANCANG SFC

1. Prinsip Design SFC

a. Umum

Universal tapi fleksibel

Dirancang agar manusia merupakan bagian terpenting dari sistem

Tiap orang mempunyai peran

b. External

Sejalan dengan sistem lain, bisa menerima dan memberi informasi/feedback ke MPC

SFC = mesin untuk menjalankan perusahaan

Harus integrated, ada interaksi dengan sistem lain

c. Internal

Ada due date; due date merupakan yang terpenting dalam SFC

Ada lead time

Data valid dan akurat

2. Prinsip Operasional

a. Umum

SFC sangat kompleks

Jika ada masalah dengan material/kapasitas jangan direlease

b. Order Release

Adalah aktifitas utma dalam SFC

Ukuran SFC yang baik adalah yang menghasilkan :

Order release on time

Rate konsisten dengan kapasitas

Tiap order sudah Ok

Order yang bermasalah ditunda

c. Dispatching

Tidak ada teori yang terbaik, tergantung dari shop load, capacity, layout, kriteria, dan kompleksitas

Dispatching ok jika prinsip order release diikuti

Perlu ada prioritas dalam loading

d. Feedback

Mampu bereaksi terhadap perubahan yang kecil

Hindarkan expediting

Expediting merupakan indikasi adanya :

order > kapasitas

material shortage

operator unskilled

maintenance kurang memadai

e. Queue Control

Minimasi antrial di setiap work station

Kendalikan flow of order ke line

f. Aktifitas SFC meliputi :

Order release

Dispatching

Sequencing

Scheduling

Reporting

g. Order Release

Merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum suatu order dilepas ke shop floor mulai dari dokumentasi sampai produksi

Informasi yang dibutuhkan untuk order release :

Identifikasi order

Routing

Time standar

Kebutuhan material telah dipenuhi

Laporan, due date, kondisi material

Pemeriksaan material siap agar bahan yang dibutuhkan tersedia

Evaluasi kapasitas

Load leveling

h. Dispatching

Adalah upaya agar kebutuhan tersedia

Aktivitas utama dispatching adalah order sequencing, schedul maintenance, schedul, down time, dan utilisasi

i. Dispatchlist

Adalah daftar order yang harus dikerjakan disetiap work station dengan urutan tertentu

j. Sequencing

Proses menentukan urutan job yang akan diproses ditiap fasilitas denfgan metode tertentu terhadap sumber daya mesin, tool, material

Aktivitas sequencing : PRIORITY RULE : EDD, SPT, EODD, EOST

k. Scheduling

Penentuan saat dimulai dan berakhirnya suatu order

Feedback merupakan bagian penting dalam SPC

l. Order disposition

Aktivitas mengeluarkan order dari sistem, jika terjadi order habis, dan scrapt

Latihan Soal Sistem Produski :

1. Jelaskan definisi Production and Inventory Management (PIM) dan apa saja yang mencakup ruang lingkup PIM tersebut !

2. Bagaimana hubungan Computer Integrated Manufacturing (CIM) dengan aktivitas lain dilihat dari perkembangan teknologi komputer dalam Perencanaan dan Pengendalian Produksi ?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Planning Horizon !

4. Kita mengenal 4 (empat) macam tipe industri jika dilihat dari product posisioning. Sebutkan dan jelaskan keempat tipe tersebut !

5. Suatu sistem yang mengatur kegiatan produksi yang terdiri atas manusia, mesin, material yang diolah dalam suatu proses transformasi sehingga menjadi produk barang atau jasa yang mempunyai pertambahan nilai disebut sistem produksi. Apa sebenarnya fungsi utama sistem produksi menurut pendapat anda?

6. Jelaskan kebijakan production and inventory management (PIM) dilihat dari

a. Strategi product positioning

b. Strategi process positioning

c. Strategi pemilihan teknologi

Berikan contonhnya untuk masing-masing strategi tersebut!

7. Ada dua faktor yang berperan dalam kesuksesan MPC (Manufacturing Planning & Control), yaitu Good Planning dan Good Execution. Coba anda jelaskan apa saja yang termasuk dalam Good Planning dan Good Execution!8. Bagaimana hubungan Computer Integrated Manufacturing (CIM) dengan aktivitas lain dilihat dari perkembangan teknologi komputer dalam Perencanaan dan Pengendalian Produksi ?

9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Planning Horizon !

10. Jawablah dengan detail pernyatataan dibawah ini :

a. Apa yang dimaksud dengan MRP (Material Requirement Planning)?

b. Dimana MRP dapat diterapkan?

c. Bagaimana prinsip MRP tersebut?

d. Jelaskan sistem MRP dalam kegiatan produksi!

e. Sebutkan output sistem MRP itu!

SK No. 92 / Dikti / Kep / 1996

Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,

Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra

UNIVERSITAS GUNADARMA

Soal Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah

: Sistem Produksi

Tanggal: / /

Fakultas

: Teknologi Industri

Waktu

: 90 Menit

Jenjang/Jurusan: S1/Teknik Industri

Dosen

: Asep Mohamad Noor

Tingkat/Kelas

: III/3-ID

Sifat

: Tutup Buku

Semester / Tahun: ATA-200X/200X

Jum. soal: 1 Essay

Petunjuk :

Berdoalah dahulu sebelum dan sesudah anda mengerjakan soal !

Dilarang bekerja sama dalam bentuk apapun selama ujian berlangsung !

Kerjakan terlebih dahulu soal yang anda anggap mudah

Boleh menggunakan kalkulator !

PT. XYZ adalah suatu perusahaan yang memproduksi gantungan baju. Gantungan baju tersebut terdiri atas 2 jenis, yaitu berbentuk lingkaran dan persegi panjang.

Adapun permintaan semester II tahun 200X adalah sebagai berikut :

Juli Agustus SeptemberOktober Nopember Desember

10012011010090100

Pihak manajemen merencanakan melakukan reposisi untuk meningkatkan daya saing dan keuntungan perusahaan. Reposisi itu dilakukan dengan cara membuat perencanaan produksinya, yang selama ini hanya dibuat berdasarkan perkiraan dari pihak pimpinan perusahaan. Hal itu akan dilakukan pada semester II tahun 200X.

Anda sebagai sarjana Teknik Industri diminta bantuannya untuk membuat perencanaan produksinya. Hal-hal yang perlu anda buat adalah sebagai berikut

a. Buatlah Bil of Material dan Struktur Produknya

b. Tentukan rencana produksinya (sebagai MPS)

c. Tentukan perencanaan produksi bahan baku gantungan baju dengan menggunakan metode MRP dengan lot sizing Lot For Lot, EOQ, POQ, dan lain-lain (pilih salah satu)

Gambar, dan Spesifikasi dari produk gantungan baju :

Gambar Produk Terlampir :

Catatan :

Anda diperbolehkan untuk membuat asumsi-asumsi yang anda anggap perlu untuk menyelesaikan persoalan ini dengan syarat anda harus memberikan penjelasan yang logis atas asumsi tersebut !

Semoga Sukses

Gantungan Baju Lingkaran :

Diameter Lingkaran = 60 cm

Tinggi Penyangga = 170 cm

Cantelan baju = ( 5 cm (45 x)

Panjang kaki = 40 cm (3 x)

Penyangga lingkaran = 60 cm (2 x)

Material = alumunium = ( 2 cm

Assembling = paku keling, mur, dan baut

Gantungan Baju Persegi Panjang :

Panjang= 130 cm

Tinggi= 170 cm

Cantelan baju= ( 5 cm (25 x)

Panjang kaki= 40 cm (3 x)

Material = alumunium = ( 2 cm

Assembling = paku keling, mur, dan baut

Sistem Produksi Teknik Industri 3