Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Promathee

download Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Promathee

of 101

description

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Promathee

Transcript of Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Dengan Metode Promathee

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE PROMATHEE (PREFRENCE RANGKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION )DI SMKN1 KOTA TANGGSELSKRIPSI

`

OLEH : WANDA PRIATNANIM : 2011141781

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG2015SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE PROMATHEE (PREFRENCE RANGKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION )DI SMKN1 KOTA TANGGSELSKRIPSIDiajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

`

OLEH : WANDA PRIATNANIM : 2011141781

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG2015

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG

LEMBAR PERNYATAANYang bertanda tangan di bawah ini:Nama : WANDA PRIATNANIM: 2011141781Program Studi: Teknik InformatikaFakultas : TeknikJenjang Pendidikan: Strata 1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul:SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE PROMATHEE (PREFRENCE RANGKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION ) DI SMKN1 KOTA TANGGSEL

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri, bukan merupakan karya yangpernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat.2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang sesuai dengan normahukum dan etika yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Pamulang, Agustus 2015

Wanda Priatna

LEMBAR PERSETUJUANPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG

NIM: 2011141632Nama : WANDA PRIATNAProgram Studi: TEKNIK INFORMATIKAFakultas: TEKNIKJenjang Pendidikan: STRATA 1Judul Skripsi: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE PROMATHEE (PREFRENCE RANGKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION ) DI SMKN1 KOTA TANGGSELSkripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk persyaratan sidang skripsi.

Pamulang, Agustus 2015

Muhamad.Saefudin,S.Kom.,M.SIPembimbing

Mengetahui,

Achmad Hindasyah S.Si.M.Si.Ka Prodi Teknik Informatika

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG

LEMBAR PENGESAHAN

NIM: 2011141632Nama: WANDA PRIATNAProgram Studi: TEKNIK INFORMATIKAFakultas: TEKNIKJenjang Pendidikan: STRATA 1Judul Skripsi: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE PROMATHEE (PREFRENCE RANGKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION ) DI SMKN1 KOTA TANGGSELSkripsi ini telah dipertahankan dihadapan dewan penguji ujian skripsi Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika dan dinyatakan LULUS.

Pamulang, Agustus 2015

Penguji I Penguji II

Muhamad.Saefudin, S.Kom.,M.SIPembimbing

Mengetahui,

Achmad Hindasyah S.Si.M.Si.Ka Prodi Teknik Informatika

KATA PENGANTARDengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah serta bimbingannya, saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

Pembuatan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Teknik Informatika Jenjang Strata Satu di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan.

Dalam penyusunan ini penulis tidak lepas dari pihak-pihak tertentu yang telah banyak memberikan bantuan bimbingan serta pengarahan, sehingga pada kesempatan ini dengan sebesar besarnya penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H Dayat Hidayat, M.M, sebagai Rektor Universitas Pamulang.2. Bapak Ir. Dadang Kurnia, M.M, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Pamulang.3. Bapak Achmad Hindasyah S.Si. M.Si, sebagai Ketua Prodi Teknik Informatika Universitas Pamulang.4. Bapak Yeyen Zaenal dan Ibu Toisah selaku orangtua tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materil dan kasih sayangnya kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.5. Bapak M.Saefudin, S.Kom.,M.SI selaku pembimbing skripsi pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Pamulang.6. Musjianti sebagai calon ibu dari anak-anakku yang telah memberi banyak dukungan motivasi dan semangat dalam pembuatan skripsi ini 7. Segenap Dosen yang telah memberikan ilmu pada perkuliahan di Universitas Pamulang.8. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan dukungannya dalam pembuatan skripsi ini.9. Serta semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini. Kritik dan Saran sangat penulis harapkan guna terciptanya sebuah karya ilmiah yang berkualitas yang dapat berguna kelak baik bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca.Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama penulis baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut.

Tangerang, Agustus 2015

Wanda Priatna

ABSTRACT

Scholarships can be regarded as non-sourced financing from its own funding or parents, but is given by the government, private companies, embassies, universities, and institutions educator or researcher, to improve the capacity of human resources through education. The fee is given to the right to receive, especially based classification, quality, and competence of the grantee

Promethee is a method of determining the order (priority) in the multicriteria analysis. The central issue is the simplicity, clarity, and stability. Allegations of domination criteria used in Promethee is the use value in relation outrangking. All the parameters that were perceived to have real influence in the economic outlookAs for the results to be achieved is the implementation of a decision support system denggan Promathee method can be applied in SMK 1 city tanggsel in decision-making

Keyword : Scholarchip Decision Support System Method (Prefrence Method For Enrichment Evaluation ) promathee

ABSTRAK

Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti, untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi

Adapun hasil yang ingin dicapai adalah penerapan system pendukung keputusan denggan metode Promathee dapat diterapkan di SMKN 1 kota tanggsel dalam pengambilan keputusan

Keywords : System Pendukung Keputusan Beasiswa Dengan Metode (Prefrence Method For Enrichment Evaluation ) Promathee

DAFTAR ISILEMBAR PERNYATAANiLEMBAR PERSETUJUANiiLEMBAR PENGESAHANiiiKATA PENGANTARivABSTRACTviABSTRAKviiDAFTAR ISIviiiDAFTAR GAMBARxiiDAFTAR TABELxiiiDAFTAR SIMBOLxivDAFTAR RUMUSxvBAB IPENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Identifikasi Masalah21.3Rumusan Masalah31.4Tujuan31.5Batasan31.6Manfaat41.7Metodologi41.8Sistematika Penulisan5BAB IILANDASAN TEORI72.1Sistem72.1.1Karakteristik / Sifat Sistem72.1.1.1Komponen72.1.1.2Batas sistem72.1.1.3Lingkungan luar system72.1.1.4Penghubung82.1.1.5Masukan82.1.1.6Keluaran82.1.1.7Pengolah82.1.1.8Sasaran92.2Keputusan92.3Pengambilan Keputusan92.4Sistem Pendukung Keputusan102.5Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)102.6Proses Promethee112.7Dominasi Kriteria122.8Fungsi Preferensi132.8.1Kriteria Biasa (Usual Criterion)142.8.2Kriteria Quasi142.8.3Kriteria dengan Preferensi Linier152.8.4Kriteria Level (Level Criterion)162.8.5Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda172.8.6Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)182.9Nilai threshold atau kecenderungan192.10Indeks Preferensi Multikriteria192.11Promethee Ranking212.11.1 PrometheeII212.12Konsep Perancangan Basis Data222.12.1 Entity Relationship Diagram (ERD)..222.13TAHAPAN PEMBUATAN DIAGRAM E-R242.14Unified Modeling Language (UML)252.14.1 Definisi Unified Modeling Language (UML) 252.14.2 Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML) 252.14.3 Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML) ..262.14.3.1 Relasi(Relationship)272.14.4 UseCase282.14.5 ActivityDiagram302.14.6 Class Diagram312.14.7 Sequencediagram312.14.8 RancaganLayar322.15 Apache322.14.1 Sejarah Apache332.16 Php MyAdmin332.17 MySQL342.17.1 SejarahMysql352.18 PHP382.19 Pengertian Testing392.19.1 Behavioral (Black-Box) Tests392.19.2 LiveTest40BAB IIIANALISA DAN PERANCANGAN413.1Analisa system413.1.1Latar Belakang SMKN 1 Kota Tanggsel413.1.2Visi413.1.3Misi413.2Analisis Masalah423.3Analisis Sistem yang Sedang Berjalan433.3.1Prosedur Pengajuan Beasiswa433.4Spesifikasi Sistem433.5Rancangan Model453.6Perancangan Basis Data493.6.1Hasil Perancangan513.7Struktur Tabel513.7.1Tabel Admin513.7.2Tabel Siswa523.7.3Tabel Proses Beasiswa523.8Perancangan Aplikasi533.8.1 Use case533.8.2Sequence diagram553.8.3Activty Diagram593.8.4Rancangan Layar67BAB IVIMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN714.1Perangkat Lunak Yang digunakan714.2Pemilihan Perangkat Keras714.3Struktur File724.4Pengujian Black Box73Data Siswa pertama kali di input744.5ScreenShoot Program79BAB VPENUTUP835.1Kesimpulan835.2Saran84DAFTAR PUSTAKA85

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 1 Prosses Promathee12Gambar 3.7 Activity Login62Gambar 3.8 Activity Hasil Seleksi63Gambar 3.9 Activity Data Kriteria64Gambar 3.10 Data Siswa65Gambar 3.11 Data Nilai66Gambar 3.13 Login70Gambar 3.14 Hasil Perangkingan70Gambar 3.15 Data Siswa71Gambar 3.16 Data Nilai71Gambar 3.17 Analisis Metode Promathee72Gambar 3.18 Data Kriteria72Gambar 4. 1 Form Login82Gambar 4.2 Index Aplikasi System82Gambar 4. 3 Data Siswa83Gambar 4.4 Data kriteria83Gambar 4. 5 Penambahan Nilai Kriteria84

DAFTAR TABELTable 2.1 Prefrensi11Table 2.2 Komponen Use Case31Table 2.3 Komponen Activity Diagram33Table 2.4 Komponen Sequence Diagram34Table 3.2 Klasifikasi tiap-tiap kriteria..49Table 3.3 Nilai Perhitungan50Table 3.4 Admin53Table 3.5 Siswa54Table 3.6 Index54Table 3.7 Proses Beasiswa54Table 3.8 Index55

DAFTAR SIMBOLSimbol 2.1 Kriteria Biasa14Simbol 2.2 Kriteria Quasi15Simbol 2.3 Kriteria Dengan Prefernsi Linier16Simbol 2.4 Kriteria Level17Simbol 2.5 Kriteria Dengan Preferensi Linier18Simbol 2.6 Kriteria Gaussian18Simbol 2.7 Entitas22Simbol 2.8 Relation22Simbol 2.9 Atribut23Simbol 2.10 Garis23Simbol 3.1 Kriteria47Simbol 3.2 Hasil Perhitungan47

DAFTAR RUMUSRumus 2.1 Dominasi Kriteria13Rumus 2.2 Fumgsi P13Rumus 2.3 Fungsi Prefrensi14Rumus 2.4 Kriteria Biasa15Rumus 2.6 Kriteria Quasi16Rumus 2.8 Kriteria Dengan Preferensi Linier17Rumus 2 10 Kriteria Level18Rumus 2.12 Kriteria Dengan Preferensi Linier19Rumus 2.14 Kriteria Gaussian20Rumus 2.16 Index Preferensi21Rumus 2.17 Promathee Rangking22Rumus 2.18 Leavivng flow and23Rumus 2.19 Promathee 223Rumus 2.20 Promathee 223

71

xi

PENDAHULUAN

Latar BelakangSMKN1 kota tangsel adalah sekolah negri yang memiliki beberapa kejuruan unggulan seperti Tekhnik Industri, Elektro, Listrik. Dengan beberapa program beasiwanya, sayangnya dalam pengambilan keputusan untuk beasiswa siswanya masih kurang tepat, banyak siswa yang harusnya layak mendapatkan beasiswa justru tidak mendapatkan beasiswa karna kriteria penilaian masih menggunakan system analis yang manual

Beasiswa dapat dikatakan sebagai pembiayaan yang tidak bersumber dari pendanaan sendiri atau orang tua, akan tetapi diberikan oleh pemerintah, perusahaan swasta, kedutaan, universitas, serta lembaga pendidik atau peneliti, atau juga dari kantor tempat bekerja yang karena prestasi seorang karyawan dapat diberikan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya melalui pendidikan. Biaya tersebut diberikan kepada yang berhak menerima, terutama berdasarkan klasifikasi, kualitas, dan kompetensi si penerima beasiswa.

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat, khususnya teknologi informasi memberikan peranan penting dalam kemudahan dan fasilitas yang mendukung manusia sebagai upaya menyelesaikan tugas-tugasnya dalam Pengambilan keputusan.

Sistem pendukung keputusan(Inggris:decision support systemsdisingkatDSS) adalah bagian darisistem informasiberbasis komputer termasuk sistem berbasis pengetahuan (expert system) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atauperusahaan. dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi (Brans et. al, 1986). Promethee menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. Promethee mempunyai kemampuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya mendefenisikan skala ukurannya sendiri tanpa batasan, untuk mengindikasi prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai (value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya.

Metode Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari masing-masing kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alernatif beasiswa, yang hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya, penggunaan metode Promethee dapat dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan alternative

Berdasarkan hal tersebut maka penulis mengambil judul penelitian Sistem pendukung keputusan penerimaan beasiswa dengan metode promathee (prefrence rangking organization method for enrichment evaluation). Dengan adanya aplikasi tersebut maka diharapkan dapat membantu SMKN 1 KOTA TANGSEL dalam pengambilan keputusan untuk menetukan beasiswa calon penerima beasiswa

Identifikasi MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan bahwa system yang saat ini berjalan masih menggunkan analis yang sederhana, masih terdapatnya beasiswa yang tidak tepat sasaran, sehingga siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa tidak mendapatkan beasiswa.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka penulis dapat merumuskan beberapa pokok masalah, yaitu :1. Bagaimana melakukan penyeleksian kepada calon penerima beasiswa di Smkn 1 Kota Tangsel dengan menggunakan sistem pendukung keputusan.2. Bagaimana membangun system menggunakan metode Promathee3. Bagaimana membuat pengambilan keputusan yang tepat.

TujuanAdapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Membangun sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa kepada peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan di SMKN 1 KOTA TANGSEL 2. Mengimplementasikan metode Promathee pada system yang akan dibuat.3. Apabila diimplementasikan diharapkan dapat membantu guru dan staff dalam menentukan siapa yang berhak menerima beasiswa.

BatasanAgar penelitian ini lebih terarah, maka perlu adanya batasan penelitian. Adapun batasan tersebut adalah :1. Objek penelitian dilakukan di SMKN1 KOTA TANGSEL2. Sistem hanya memberikan rekomendasi kepada pihak penyeleksi untuk menentukan siswa yang berhak mendapatkan beasiswa.3. Aplikasi dibangun menggunakan perangkat lunak php sebagai scripting language dan mysql sebagai basis data 4. Aplikasi dibuat dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan UML

ManfaatAdapun manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut1. Sistem yang akan dibangun nantinya dapat digunakan sebagai rekomendasi pemberian beasiswa di SMKN 1 KOTA TANGSEL2. Dapat memberikan gambaran kepada penulis tentang bagaimana penerapan metode Promathee dalam suatu aplikasi penentuan penerima beasiswa3. Menjadikan sebagai bahan penelitian bagi penulis untuk menyelesaikan laporan tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana. 4. Diharapkan dapat membantu memberikan informasi dan wawasan serta sebagai bahan acuan refrensi 5. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam proses beasiswa di Smkn 1 Kota Tangsel.

MetodologiDalam penulisan skripsi ini dilakukan metodologi analisis untuk mencapai tujuan yang telah di targetkan. Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini antara lain :

ObservasiPada metode observasi ini peneliti melakukan pengamatan dan penelitian di tempat tersebut pada saat ini dilakukan di SMKN 1 KOTA TANGSEL

WawancaraPeneliti melakukan wawancara langsung terhadap siswa-siswi, Guru sekolah Terkait rancangan aplikasi yang akan di bangun.

Studi LiteraturPeneliti mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dengan bersumber pada buku-buku, jurnal serta bacaan lain yang kiranya dapat membantu penelitian ini.

ImplementasiMengimplementasikan analis Promathee dengan tepat dalam melakukan pengambilan keputusan , serta melakukan perancangan aplikasi yang efisien

Perancangan Peraancangan tahap pengembangan menggunakan Unified Modeling Language (UML), yang meliputi perancangan class diagram, activity diagram, use case, dan sequence diagram. Serta perancangan layar atau interface.

EvaluasiMelakukan evaluasi hasil akhir dari aplikasi yang telah dirancang pada tahap perancangan

Sistematika PenulisanPada bab ini berisikan uraian teori-teori yang mendukung dan mendasari penulisan tugas akhir ini serta membahas tentang metode Promathee serta aplikasi yang akan dibangun.

BAB IPENDAHULUANPada bab ini berisikan gambaran umum penulisan yang dilakukan meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan yang merupakan panduan dalam menyusun landasan teori.

BAB II LANDASAN TEORIPada bab ini berisikan uraian teori-teori yang mendukung dan mendasari penulisan tugas akhir ini serta membahas tentang Promathee, konsep dasar perancangan aplikasi, informasi, serta tool yang digunakan untuk merancang system

BAB III ANALISA DAN PERANCANGANDalam bab ini berisi tentang tinjauan umum yang menguraikan tentang gambaran umum objek penelitian serta data yang dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, berkaitan dengan isi laporan tugas akhir dan aplikasi yang dibuat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASILDalam bab ini membahas tentang implementasi aplikasi yang dibuat serta pengujian pada program aplikasi yang dibuat, dan memuat penjabaran hasil pembuatan aplikasi yang dituangkan dalam bentuk screen picture.

BAB V PENUTUP6

Pada bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan saran yang dibuat berdasarkan anjuran dan rekomendasi yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penulis, maupun pengembang program aplikasi selanjutnya

LANDASAN TEORI

SistemPada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut

Menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, Sistem adalah kumpulan / group dari subsystem / bagian / komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Karakteristik / Sifat Sistem Menurut Agus Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem Informasi Konsep dan AplikasiKomponenTerdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dan bekerja samamembentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau subbagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

Batas sistem Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan luar systemAdalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara,sebaliknya lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup sistem.

Penghubung Merupakan media penghubung antar subsistem, yang memungkinkan sumber- sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya.Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuksubsistem lainnya melalui penghubung disamping sebagai penghubung untuk mengintegrasikan subsistem-subsistem menjadi satu kesatuan.

Masukan Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapatberoperasi, sedangkan masukan sinyal adalah energi yang diproses untukmendapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam sistem komputer, programadalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

KeluaranAdalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaranyang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubahmasukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukanberupa bahan baku dan bahan-bahan lain menjadi keluaran berupa barangjadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan system

KeputusanKeputusan merupakan aktivitas atau tindakan yang diambil sebagai solusi dari suatu permasalahan(Turban, 2005). keputusan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu1. Keputusan strategis adalah keputusan-keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh manajemen puncak.2. Keputusan administrative adalah keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya (keuangan, teknik, maupun personel). Keputusan ini diambil oleh manajemen menengah.3. Keputusan operasional adalah keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah.

Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah pemilihan beberapa tindakan alternatif yang ada untuk mencapai satu atau beberapa tujuan yang telah diterapkan, pada dasarnya pengambilan keputusan merupakan suatu bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipilih, yang prosesnya melalui mekanisme tertentu dengan harapan akan menghasilkan suatu keputusan yang terbaik (Turban, 2005). Penyelesaian masalah adalah suatu bentuk aktivitas dimana individu atau organisasidalam mencapai tujuan yang diinginkan harus membuat seleksi dari beberapa langkah alternatif untuk mencapai tujuan tersebut (Gass, 1985). Penyelesaian masalah dengan alternatif ini dilakukan oleh pengambil keputusan

Sistem Pendukung KeputusanSistem Pendukung Keputusan atau yang biasa disebut Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial untuk masalah Scott Morton mendefinisikan spk sebagai sistem berbasis computer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah masalah (Gory dan Scott Morton, 1971). spk dimaksudkan untuk menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. spk ditujukan untuk keputusan keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan yang sama sekali tidak dapat didukung oleh algoritma. Sebagai istilah umum spk digunakan untuk menggambarkan semua sistem terkomputerisasi yang mendukung pengambilan keputusan pada suatu organisasi. Tujuan utama dari spk yaitu untuk mendukung dan meningkatkan pengambilan keputusan (Turban, 2005)

Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria (Suryadi, 1998) Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan, dan kestabilan. Dugaan dari dominasasi kriteria yang digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outrangking. Semua parameter yang dinyatakan mempunyai pengaruh nyata menurut pandangan ekonomi. Promethee menyediakan kepada user untuk menggunakan data secara langsung dalam bentuk tabel multikriteria sederhana. Promethee mempunyai kemampuan untuk menangani banyak perbandingan, pengambil keputusan hanya mendefenisikan skala ukurannya sendiri tanpa batasan, untuk mengindikasi prioritasnya dan preferensi untuk setiap kriteria dengan memusatkan pada nilai (value), tanpa memikirkan tentang metode perhitungannya. Metode Promethee menggunakan kriteria dan bobot dari masing-masing kriteria yang kemudian diolah untuk menentukan pemilihan alernatif lapangan, yang hasilnya berurutan berdasarkan prioritasnya. Penggunaan metode Promethee dapat dijadikan metode untuk pengambilan keputusan di bidang pemasaran, sumber daya manusia, pemilihan lokasi, atau bidang lain yang berhubungan dengan pemilihan alternatif. Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan { i | fi(.) R [real world])} dengan kaidah dasar; Max{f1(x), f2(x), f3(x), .. , fj(x), .. , fk(x) | x R } dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan f1 (I = 1,2, . K) merupakan nilai / ukuran relative criteria untuk masing-masing alternative (Suryadi, 1998). Promethee termasuk dalam keluarga metode outrangking yang dikembangkan oleh B.Roy (1985) yang meliputu dua fase, yaitu membangun hubungan dari K (sekumpulan alternatif) dan eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam paradigma permasalahan multikriteria(Suryadi,1998). Pada fase pertama, nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dominasi masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan dan nilai outrangking secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dari pengambilan keputusan

F1(.)F2(.)Fj(.)Fk(.)

1F1(a1)F2(a1)Fj(a1)Fk(a1)

2F1(a2)F2(a2)Fj(a2)Fk(a2)

iF1(ai)F2(ai)Fj(ai)Fk(ai)

nF1(an)F2(an)Fj(an)Fk(an)

Tabel 2.1 Prefrensi

Proses PrometheePenjelasan KriteriaMengidentifikasi alternatifRekomendasi fungsi kriteria

Promathee RangkingMenentukan Index PreferensiEvaluasi Matrix

Gambar 2 1 Prosses PromatheeLangkah-langkah yang digunakan metode ini adalah sebagai berikut:1. Mengidentifikasi alternatif.2. Penjelasan dari kriteria, alternatif (a) dievaluasi pada beberapa kriteria (k), yang harus dimaksimalkan atau diminimalkan.3. Rekomendasi fungsi preferensi untuk keperluan aplikasi. Dalam Promethee disajikan enam fungsi kriteria. Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus.4. Evaluasi matrik. Saat kriteria dan alternatif sudah terpilih, langkah selanjutnya adalah membuat matrik hasil. Table matrik ini untuk setiap pasangan kriteria-kriteria.5. Menentukan indeks preferensi multikriteria. Preferensi dinyatakatan dengan angka antara 0 dan 1, dan dinilai dengan prosedur tertentu6. Promethee ranking. Arah dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan leaving flow dan entering flow. Leaving flow adalah jumlah nilai garis lengkung yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking. Penjelasan dari hubungan outranking dibangun atas pertimbangan untuk aksi pada grafik nilai outranking, berupa urutan parsial (Promethee I) dan urutan lengkap (Promethee II) pada sejumlah aksi yang mungkin, yang dapat diusulkan pada pembuat keputusan untuk memperkaya penyelesaian masalah karakteristik data.

Dominasi KriteriaNilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria (Suryadi, 1998):F : K R

Rumus 2.1 Dominasi KriteriaUntuk setiap alternatif a K, f (a) merupakan evaluasi dan alternatif tersebut untuk suatu kriteria. P saat dua alternatif dibandingkan a,b K, harus dapat ditentukan perbandingan p referensinya. penyampaian intensitas (P) dari preferensi alternative a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga :

P(a,b) = 0, berarti tidak beda (indefferent) antara a dan b, atau preferensi a tidak lebih baik dari b.

P (a,b) = 1, berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.

Pada metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga :

P(a,b) = P ( f (a) f (b))

Rumus 2.2 Fungsi PDimana:A = alternatif AB = alternatif BP(A,B) = preference index alternatif A terhadap alternatif Bf(a) = nilai fungsi alternatif Af(b) = nilai fungsi alternatif B

Untuk semua kriteria, suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.

Fungsi PreferensiDalam promethee disajikan enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Hal ini tentu saja tidak mutlak, tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus. Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antara alternative H(d) dimana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi P(Suryadi, 1998)

Kriteria Biasa (Usual Criterion) 0 Jika d 0H(d) 1 Jika d > 0

Rumus 2.3 Kriteria BiasaDimana:H(d) = fungsi selisih kriteria antar alternative d = selisih nilai kriteria {d= f(a) f(b)}

Tipe usual adalah tipe dasar, yang tidak memiliki nilai threshold atau kecenderungan. Pada kasus ini, tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika dan hanya jika f(a) = f(b) : apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif memiliki nilai yang lebih baik. Fungsi H(d) untuk preferensi disajikan pada gambar p1d 0

Simbol 2.1 Kriteria BiasaKriteria Quasi 0 Jika d qH(d) 1 Jika d > q

Rumus 2. 4 Kriteria QuasiDimana: q = kriteria quasi yang menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu krteria.

Tipe quasi sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kualitas atau mutu, yang mana tipe ini menggunakan satu threshold atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah indifference. Indifference ini biasanya dilamabangkan dengan karakter m atau q, dan nilai indifference harus diatas 0 (nol). Suatu alternatif memiliki nilai preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai P(x) dari masing-masing alternatif tidak melebihi nilai threshold. Apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai m maka terjadi bentuk preferensi mutlak, jika pembuat memutuskan menggunakan kriteria ini, maka decision maker tersebut harus menentukan nilai m, dimana nilai ini dapat dijelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria.

Simbol 2.2 Kriteria Quasi

Kriteria dengan Preferensi Linier

0 Jika d 0

H(d) d/p Jika 0 < d p

1Jika d > p

Rumus 2.6 Kriteria Dengan Preferensi LinierDimana:p = nilai dari kecenderungan atas pada kriteria preferensi linier

Tipe linier sering digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah, yang mana tipe ini juga menggunakan satu threshold atau kecenderungan yang sudah ditentukan, dalam kasus ini threshold itu adalah preference. Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai d. Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak, sesuai dengan persamaan

Simbol 2.3 Kriteria Dengan Prefernsi Linier

Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk tipe ini, harus menentukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). Dalam hal ini, nilai d diatas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi mutlak dari satu alternatif.

Kriteria Level (Level Criterion)

Rumus 2 7 Kriteria Level

Tipe ini mirip dengan tipe quasi yang sering digunakan dalam penilaian suatu data dari segi kualitas atau mutu. Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda q dan kecenderungan preferensi p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada diantara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d) = 0,5). Pembuat keputusan telah menentukan kedua kecenderungan untuk kriteria ini.

Simbol 2.4 Kriteria Level

Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak Berbeda

Rumus 2.8 Kriteria Dengan Preferensi Linierdan Area Tidak BerbedaTipe linear dan area yang tidak berbeda juga mirip dengan tipe linear yang sering digunakan dalam penilaian dari segi kuantitatif atau banyaknya jumlah. Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p. Dimana dua parameter tersebut sudah ditentukan sebelumnya.

Simbol 2.5 Kriteria Dengan Preferensi Linierdan Area Tidak BerbedaKriteria Gaussian (Gaussian Criterion)

Rumus 2.9 Kriteria GaussianDimana = kriteria GaussianTipe gaussian sering digunakan untuk mencari nilai aman atau titik aman pada data yang bersifat continue atau berjalan terus. Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai , dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam statistik atau nilai standar deviasi.Pengambilan keputusan mempertimbangkan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan m dan n.

Simbol 2.6 Kriteria GaussianNilai threshold atau kecenderunganEnam tipe dari penyamarataan kriteria bisa dipertimbangkan dalam metode Promethee, tiap-tiap tipe bisa lebih mudah ditentukan nilai kecenderungannya atau parameternya karena hanya satu atau dua parameter yang mesti ditentukan. Hanya tipe usual (biasa) saja yang tidak memiliki nilai parameter. Indifference threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter m atau q. Jika nilai perbedaan (x) di bawah atau sama dengan nilai indifference x m maka x dianggap tidak memiliki nilai perbedaan x = 0.

Preference threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter n atau p. Jika nilai perbedaan (x) di atas atau sama dengan nilai preference x n maka perbedaan tersebut memiliki nilai mutlak x = 1.

Gaussian threshold yang biasa dilambangkan dalam karakter serta diketahui dengan baik sebagai parameter yang secara langsung berhubungan dengan nilai standar deviasi pada distribusi normal.

Indeks Preferensi MultikriteriaTujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi Pi dan bobot (weight) i untuk semua kriteria fi ( i = 1, ..., k) dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot (weight) i merupakan ukuran relatif dari kepentingan kriteria fi jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.

Indeks preferensi multi kriteria ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi preferensi Pi.

Rumus 2.10 Index Preferensi Merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara simultan dari keseluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara nilai 0 dan 1, denganketentuan sebagai berikut :

= 0 menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a < alternative b berdasarkan semua kriteria.

= 1 menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a > alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan outranking pada sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubungan ini dapat disajikan sebagai grafik nilai outranking, node-nodenya merupakan alternatif berdasarkan penilaian kriteria tertentu. Diantara dua node (alternatif), a dan b, merupakan garis lengkung yang mempunyai nilai.

Perhitungan arah preferensi dipertimbangkan berdasarkan nilai indeks leaving flow (+), entering flow (-) dan net flow.

Leaving flow adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking, Entering flow adalah diukur berdasarkan karakter outranked dari a, Net flow adalah selisih antara leaving flow denga entering flow (Suryadi, 1998).

Promethee RankingNilai terbesar pada leaving flow dan nilai terkecil pada entering flow merupakan alternatif terbaik leaving flow dan entering flow menyebabkan (Suryadi, 1998):Dengan menggunakan metode promethee I masih menyisakan bentuk incomparable, atau dengan kata lain hanya memberikan solusi partial preoder (sebagian) (Suryadi, 1998).

Rumus 2.12 Leaving flow dan Entering FlowPromethee IIPromethee II disajikan dalam bentuk net flow, dengan menggunakan promethee II, informasi bagi pembuat keputusan lebih komplit dan realistik.

Rumus 2.14 Promathee 2

Nilai dari net flow didapatkan dari jumlah leaving flow keseluruhan dikurangi dengan jumlah entering flow keseluruhan untuk mendapatkan nilai yang akan dijadikan acuan untuk rangking keseluruhan dari alternatif yang ada

Konsep Perancangan Basis DataEntity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara abstrak. (Yakub 2008 )

Entity Relationship Diagram (ERD) untuk mendokumentasikan data dengan mengidentifikasi jenis entitas (entity) dan hubungannya. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiiki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD digunakan oleh perancang sistem untuk memodelkan data yang nantinya akan dikembangkan menjadi basis data (database).

ERD terbagi atas empat komponen (Priyadi 2014 ) yaitu: 1. Entitas (Entity) Entitas merupakan notasi untuk mewakili suatu objek dengan karakteristik sama, yang dilengkapi oleh atribut, sehingga pada suatu lingkungan nyata setiap objek akan berbeda dengan objek lainnya. Pada umumnya, objek dapat berupa benda, pekerjaan, tempat dan orang.

Simbol 2.7 Entitas

a. Adalah objek yang dapat dibedakan dalam duania nyatab. Kumpulan dari entity yang sejenisc. Entity dapat berupa :Objek secara fisik : Rumah, Kendaraan dan PeralatanObjek secara konsep : Pekerjaan, Perusahaan dan Rencana

2. Relasi (Relationship) Relasi merupakan notasi yang digunakan untuk menghubungkan beberapa entitas berdasarkan fakta pada suatu lingkungan. relationship dalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity Relationship Set adalah kumpulan relationship yang sejenis

Simbol 2.8 Relation

3. Atribut (attribute) Atribut merupakan notasi yang menjelaskan karakteristik suatu entitas dan juga relasinya. Atribut dapat sebagai key yang bersifat unik, yaitu primary key atau foreign key. Selain itu, atribut juga dapat sebagai atribut deskriptif saja. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut didalam suatu entity atau relationship.

Simbol 2.9 Atribut

4. Garis Penghubung Garis penghubung merupakan notasi untuk merangkaikan keterkaitan antara notasi-notasi yang digunakan dalam ERD, yaitu entitas, relasi, dan atribut. Derajat atau kardinalitas relasi merupakan batasan dari banyaknya hubungan, yang dapat dilakukan oleh suatu himpunan entitas dalam melakukan relasi dengan himpunan entitas lainnya.

Simbol 2.10 Garis

Variasi kemungkinan untuk melakukan relasi yang dimiliki oleh kardinalitas terdiri dari empat macam dan untuk penerapannya dilakukan pada dua himpunan entitas, yaitu himpunan entitas A dan entitas B. Menurut Priyadi (2014) menyimpulkan bahwa: 1. Kardinalitas satu ke satu (one to one) Setiap satu entitas pada himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. Begitu pun sebaliknya, bahwa setiap satu entitas pada himpunan entitas B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas A.

2. Kardinalitas satu ke banyak (one to many) Setiap satu entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Namun tidak demikian untuk sebaliknya, bahwa beberapa entitas pada himpunan entitas B hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas A. Kardinalitas banyak ke satu (many to one)

Beberapa entitas pada himpunan entitas A hanya dapat berelasi dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. Namun tidak demikian untuk sebaliknya, bahwa setiap satu entitas pada himpunan entitas B dapat berelasi dengan beberapa entitas pada himpunan entitas A.

3. Kardinalitas banyak ke banyak (many to many) Beberapa entitas pada himpunan entitas A dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas B. Demikian juga untuk sebaliknya, bahwa beberapa entitas pada himpunan entitas B dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

TAHAPAN PEMBUATAN DIAGRAM E-RDiagram E-R dibuat bertahap, langkah-langkah teknis yang dapat kita lakukan untuk menghasilkan Diagram E-R adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasikan dan menetapkan seluruh entitas yang akan terlibat2. Menentukan atribut-atribut key (Primary Key) dari masing-masing entitas3. Mengindentifikasikan dan menetapkan seluruh relasi diantara entitas-entitas yang ada beserta Foreign Keynya4. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap relasi5. Melengkapi entitas dan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (Non Key)

TRANSFORMASI ERD KE LRSAturan-aturan dalam melakukan transformasi ERD le logical Record Structure adalah sebagai berikut : 1. Setiap entity akan diubah kebentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada dalam kotak.2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri.

TRANSFORMASI LRS KE RELASI Transformasi ini disebut dengan Mapping ERD ke Database Relational. Transformasi ini dibagi kedalam dua langkah, yaitu :1. Merepresentasikan relationship menjadi relasi-relasi atau table-table database.2. Table hasil transformasi dapat dinormalkan dengan teknik normalisasi

Pengertian Logical Record Structure (LRS)Menurut (Kroenke, 2006) mengemukakan bahwaLogical Record Structure(LRS) adalah representasi dari strukturrecord-recordpada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil relasi antar himpunan entitas. Dibentuk dengan nomor dan tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluarfieldtiperecorddi tempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tiperecordlainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field - field yang kelihatan pada kedualinktiperecord.

Unified Modeling Language (UML)Definisi Unified Modeling Language (UML)Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa yang telah menjadi standard untuk visualisasi, menetapkan, membangun dan mendokumentasikan artifak suatu sistem perangkat lunak (Hend, 2006)

Unified Modeling Language (UML) adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak berbasis objek (Adi Nugroho : 2005)

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis OO (Object Oriented).

Langkah-langkah Penggunaan Unified Modeling Language (UML)Langkah-langkah penggunaan Unified Modeling Language (UML) sebagai berikut (Afif Amrullah:2002). 1. Buatlah daftar business process dari level tertinggi untuk mendefinisikan aktivitas dan proses yang mungkin muncul.2. Petakan use case untuk setiap business process untuk mendefinisikan dengan tepat fungsional yang harus disediakan oleh sistem, kemudian perhalus use case diagram dan lengkapi dengan requirement, constraints dan catatan-catatan lain.3. Buatlah deployment diagram secara kasar untuk mendefinisikan arsitektur fisik sistem.4. Definisikan requirement lain non fungsional, security dan sebagainya yang juga harus disediakan oleh sistem.5. Berdasarkan use case diagram, mulailah membuat activity diagram.6. Definisikan obyek-obyek level atas package atau domain dan buatlah sequence dan/atau collaboration utuk tiap alir pekerjaan, jika sebuah use case memiliki kemungkinan alir normal dan error, buat lagi satu diagram untuk masing-masing alir.7. Buatlah rancangan user interface model yang menyediakan antamuka bagi pengguna untuk menjalankan skenario use case.8. Berdasarkan model-model yang sudah ada, buatlah class diagram. Setiap package atau domian dipecah menjadi hirarki class lengkap dengan atribut dan metodenya. Akan lebih baik jika untuk setiap class dibuat unit test untuk menguji fungsionalitas class dan interaksi dengan class lain.9. Setelah class diagram dibuat, kita dapat melihat kemungkinan pengelompokkan class menjadi komponen-komponen karena itu buatlah component diagram pada tahap ini. Juga, definisikan test integrasi untuk setiap komponen meyakinkan ia bereaksi dengan baik.10. Perhalus deployment diagram yang sudah dibuat. Detilkan kemampuan dan requirement piranti lunak, sistem operasi, jaringan dan sebagainya. Petakan komponen ke dalam node.11. Lakukan uji modul dan uji integrasi serta perbaiki model beserta codenya. Model harus selalu sesuai dengan code yang aktual.12. Perangkat lunak siap dirilis.Bangunan Dasar Metodologi Unified Modeling Language (UML)Bangunan dasar metodologi Unified Modeling Language (UML) menggunakan tiga bangunan dasar untuk mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu (Adi Nugroho : 2005).Sesuatu (things) Ada 4 (empat) things dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu:1. Structural things Merupakan bagian yang relatif statis dalam model Unified Modeling Language (UML). Bagian yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik maupun konseptual.2. Behavioral things Merupakan bagian yang dinamis pada model Unified Modeling Language (UML), biasanya merupakan kata kerja dari model Unified Modeling Language (UML), yang mencerminkan perilaku sepanjang ruang dan waktu.

3. Grouping thingsMerupakan bagian pengorganisasi dalam Unified Modeling Language (UML). Dalam penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-subsistem.

4. Annotational thingsMerupakan bagian yang memperjelas model Unified Modeling Language (UML) dan dapat berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri setiap elemen dalam model Unified Modeling Language (UML).

Relasi (Relationship)Ada 4 (empat) macam relationship dalam Unified Modeling Language (UML), yaitu :1. KebergantunganMerupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).2. AsosiasiMerupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.3. GeneralisasiMerupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.4. RealisasiMerupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek

Use CaseUse Case diagram adalah diagram yang menggambarkan kebutuhan sistem dari sudut pandang user, yang memperlihatkan hubungan-hubungan yang terjadi antara actors dengan use cases dalam sistem.Use case diagram terdiri dari 1. Use case2. Actors3. Relationship4. System boundary boxes (optional)5. Packages (optional)Use Case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Pola dari perubahan sistem yang ditampilkan dan merupakan peringkat tertinggi dari fungsionalitas yagn dimiliki sistem. Dengan kata lain, use case menggambarkan bagaimana seseorang akan menggunakan atau memanfaatkan sistem. Setiap Use Case adalah sebuah urutan dari hubungan transaksi yang dikerjakan oleh actor dan sistem dalam sebuah dialog.

Actor adalah entity eksternal yang berhubungan dengan sistem, Seorang actor secara khusus membangkitkan sistem dengan input atau masukan kejadian-kejadian, atau menerima sesuatu dari sistem. Actor dilukiskan dengan peran yang mereka mainkan dalam use case, seperti Pelanggan, Kasir, dan lain-lain

Diagram use case mengilustrasikan beberapa use case untuk sebuah sistem, actor-actornya, dan relasi di antara actor dan use case tersebut. Terdapat jalur-jalur komunikasi di antara use case dan actor; panah-panah menunjukkan aliran informasi, Association antara actor dan use case, digambarkan dengan garis tanpa panah yang mengindikaskan siapa atau apa yang meminta interaksi dan bukannya mengindikasikan aliran data

Table 2.2 Komponen Use Case

Activity DiagramActivity Diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari system, memodelkan aliran-aliran dari objek dalam pergerakannya dari suatu state ke state lainnya dalam suatu aliran kendaliStart Point (initial node), menggambarkan permulaan dari sebuah sistem yang akan dikerjakan, biasanya diletakkan pada pojok kiri atas

End Point (activity fial node), menggambarkan akhir dari sebuah sistem.

Activities, menggambarkan proses bisnis dan dikenal sebagai activity state

Decision point, menunjukkan dimana sebuah keputusan perlu dibuat dalam aliran kerja

Fork (percabangan), mempunyai 1 transisi masuk dan 2 atau lebih transisi keluar

Join (penggabungan), mempunyai 2 atau lebih transisi masuk dan hanya 1 transisi keluar.

Table 2.3 Komponen Activity DiagramClass DiagramClass adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi obyek, Class menggambarkan keadaan (atribut / properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode / fungsi). Class memiliki tiga area pokok :1. Nama (dan stereotype)1. Atribut1. MetodeAtribut dan metode dapat memiliki salah satu sifat berikut :1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan1. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya1. Public dapat dipanggil oleh siapa sajaSequence diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem, Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

Actor Menggambarkan orang yan sedang berinteraksi dengan system

Boundary class Mengambarkan sebuah gambaran dari sebuah form

Control Class Menggambarkan penghubung antar boundary dan table

Entity class Menggambarkan hubungan kegiatan yang akan di lakukan

Menggambarkan Mulai dan berakhirnya sebuah message

Mengambarkan pengeriman sebuah pesan

Table 2.4 Komponen Sequence Diagram

Rancagan LayarRancagan Layar adalah sebuah disain tampilan yang berfungsi sebagi antar muka antara si pengguna (user) dengan Applikasi (Sistem), atau biasa disebut dengan User Interface. Rancangan layar dibuat berdasarkan 2 diagram1. Use Case Diagram2. Class Diagram Dengan mempertimbangkan dari sudut pandang user atau kebutuhan user

ApacheSever HTTP apache atau server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux,Microsoft Windows, dan Novel Netware serta flatform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP.Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi yang berbasis basis data dan lain-lain.Apache juga didukung oleh sejumlah antar muka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.Apache merupakan prangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation. 1. Sejarah ApachePada awal mulanya, Apache merupakanperangkat lunak sumber terbukayang menjadi alternatif dari server webNetscape(sekarang dikenal sebagaiSun Java System Web Server). SejakApril1996 Apache menjadiserver webterpopuler diInternet. PadaMei1999, Apache digunakan di 57% dari semuaweb serverdi dunia. PadaNovember2005persentase ini naik menjadi 71%. (sumber:Netcraft Web Server Survey, November 2005).

Apache berasal ketika sebuahserver webpopuler yang dikembangkan pada awal1995yang bernama NCSA HTTPd 1.3 memiliki sejumlah perubahan besar terhadap kode sumbernya (patch). Saking banyaknya patch padaperangkat lunaktersebut sehingga disebut sebuah server yang memiliki banyak patch ("a patchy" server). Tetapi pada halaman FAQ situs web resminya, disebutkan bahwa "Apache" dipilih untuk menghormati suku asli Indian AmerikaApache(Ind), yang dikenal karena keahlian dan strategi perangnya. Versi 2 dari Apache ditulis dari awal tanpa mengandung kode sumber dari NCSA. (http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server)

PhpMyAdminPhpMyAdminadalahperangkat lunak bebasyang ditulis dalambahasa pemrogramanPHPyang digunakan untuk menangani administrasiMySQL melaluiWorld Wide Web, PhpMyAdmin mendukung berbagai operasi MySQL, diantaranya (mengelolabasis data, tabel-tabel, bidang (fields), relasi (relations), indeks, pengguna (users), perijinan (permissions), dan lain-lain dan bisa dioperasikan menggunkan user interface, dengan kemampuan mengeksekusi perintah sql secara langsung (http://www.phpmyadmin.net/home_page/index.php)

Pada dasarnya, mengelola basis data dengan MySQL harus dilakukan dengan cara mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika seseorang ingin membuat basis data (database), ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat basis data. Jika seseorang menghapustabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu saja sangat menyulitkan karena seseorang harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu per satu.

Saat ini banyak sekaliperangkat lunakyang dapat dimanfaatkan untuk mengelola basis data dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin, seseorang dapat membuat database, membuat tabel, mengisi data, dan lain-lain dengan mudah, tanpa harus menghafal baris perintahnya. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada dikomputer. Untuk membukanya, bukabrowserlalu ketikkan alamathttp://localhost/phpmyadmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin. Di situ nantinya seseorang bisa membuat (create) basis data baru, dan mengelolanya. (http://id.wikipedia.org/wiki/PhpMyAdmin )

MySQLMySQLadalah sebuahperangkat lunaksistem manajemenbasis dataSQL(bahasa Inggris:database management system) atau DBMS multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.MySQL ABmembuat MySQL tersedia sebagaiperangkat lunak gratisdibawah lisensiGNU General Public License(GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Tidak sama dengan proyek-proyek sepertiApache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, danhak ciptauntuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersialSwediaMySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orangFinlandiayang mendirikan MySQL AB adalah:David Axmark,Allan Larsson, danMichael Monty Widenius. MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawahlisensi GPL(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnyaSQL(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.

Kehandalan suatu sistem basisdata (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya. Sebagai penyedia basis data, MySQL mendukung operasi basis data transaksional maupun operasi basis data non-transaksional. Pada modus operasi non-transaksional, MySQL dapat dikatakan unggul dalam hal unjuk kerja dibandingkan perangkat lunak penyedia basisdata kompetitor lainnya. Namun pada modus non-transaksional tidak ada jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non-transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web (wordpress), CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat unjuk kerja pada modus non-transaksional. (http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL)

MysqlMySQL pada awalnya diciptakan pada tahun 1979, oleh Michael "Monty" Widenius, seorang programmer komputer asal Swedia. Monty mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing. Pada saat itu Monty bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia.

TcX pada tahun 1994 mulai mengembangkan aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem database. Namun sayangnya, UNIREG dianggagap tidak cocok untuk database yang dinamis seperti web.TcX kemudian mencoba mencari alternatif sistem database lainnya, salah satunya adalah mSQL (miniSQL). Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki kekurangan, yaitu tidak mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu bagus.Dengan tujuan memperbaiki performa mSQL, Monty mencoba menghubungi David Hughes (programmer yang mengembangkan mSQL) untuk menanyakan apakah ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat dihubungkan dengan UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing. Namun saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang mengembangkan teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.

Dikarenakan penolakan tersebut, David Hughes, TcX (dan juga Monty) akhirnya memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep sistem database baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL (yang source codenya dapat bebas digunakan). Sehingga pada May 1995, sebuah RDBMS baru, yang dinamakan MySQL dirilis.David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di jual dengan model bisnis baru. Ia mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan dirilis dengan gratis. Pendapatan perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual jasa support untuk perusahaan yang ingin mengimplementasikan MySQL. Konsep bisnis ini sekarang dikenal dengan istilah Open Source.Pada tahun 1995 itu juga, TcX berubah nama menjadi MySQL AB, dengan Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson sebagai pendirinya. Titel AB dibelakang MySQL, adalah singkatan dari Aktiebolag, istilah PT (Perseroan Terbatas) bagi perusahaan Swedia.MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.1. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak terbuka dibawah lisensiGPLsehingga dapat digunakan secara gratis.1. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.1. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.1. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.1. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).1. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti levelsubnetmask, namahost, dan izin aksesuserdengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.1. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.1. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokolTCP/IP,Unix soket(UNIX), atauNamed Pipes(NT).1. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.1. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsiAPI(Application Programming Interface).1. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.1. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacamPostgreSQLataupunOracle.

PHP PHPadalahbahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum(wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 olehRasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola olehThe PHP Group. Situs resmi PHP beralamat dihttp://www.php.net.

PHP disebut bahasa pemrogramanserver sidekarena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnyaPHPmerupakan singkatan dariPersonal Home Page.Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.

Saat ini PHP adalah singkatan dariPHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjanganrekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri:PHP: Hypertext Preprocessor, PHP dapat digunakan dengan gratis dan bersifatOpen Source. PHP dirilis dalam lisensiPHP License,sedikit berbeda dengan lisensiGNU General Public License (GPL)yang biasa digunakan untuk proyekOpen Source. Kemudahan dan kepopuleranPHPsudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia. Menurutwikipediapada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga menjadi dasar dariaplikasi CMS (Content Management System)populer sepertiJoomla, Drupal,danWordPress.

Web server, karena PHP termasuk bahasa pemrograman server side. Program PHP, program yang memproses script PHP. Database server, yang berfungsi untuk mengelola database. Kelebihan PHP dari bahasa pemrograman lain adalah Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relative mudah. Dalam isi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis-milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. Dalam isi pemahaman, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan diberbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah system

Pengertian TestingPengujian software adalah proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki.

Pengujian software adalah teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang ditemukan saat eksekusi program. (Quadri dan Farooq 2010)

Behavioral (Black-Box) TestsBehavioral test disebut juga Black-Box Tests, sering digunakan untuk menemukan bug dalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil operasional dan scenario, Tester dapat membuat pengujian fungsional black box berdasarkan pada apa yang harus sistem lakukan. Behavioral testing melibatkan pemahaman rinci mengenai domain aplikasi, masalah bisnis yang dipecahkan oleh sistem dan misi yang dilakukan sistem. Behavioral test paling baik dilakukan oleh penguji yang memahami desain sistem, setidaknya pada tingkat yang tinggi sehingga mereka dapat secara efektif menemukan bug umum untuk jenis desain black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi. (Black 2009 )

Live Test19

Live test mengikutsertakan customer, content experts, early adopter, dan end user lainnya dalam pengujian sistem. (Black 2009)

ANALISA DAN PERANCANGAN

Analisa systemAnalisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dangan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Latar Belakang SMKN 1 Kota TanggselSekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 memiliki Program Keahlian seperti, Teknik Elektronika Industri, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Akutansi dan Tata Boga (PATISERI).

VisiMenjadikan SMK Negeri 1 Kota Tangerang Selatan penghasil lulusan yang kompeten, terampil dan berakhlak mulia.

MisiAdapun misi dari SMKN1 Tangerang Selatan adalah sebagai berikut : Menyiapkan kurikulum berkarakter yang berbasis dunia kerja dan industri. Menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten dibidangnya. Menyiapkan peserta didik untuk mampu bersaing di dunia usaha. Melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung proses KBM. Menyelenggarakan pendidikan kejuruan yang mengacu pada 8 standar nasional pendidikan .

Untuk mendukung visi misi dari smkn 1 kota tangsel maka pihak sekolah mengadakan program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu, mau beruasaha dan memiliki potensi dari dirinya untuk mengeyam pendidikan yang lebih tinggi, sayangnya program beasiswa masih kurang tepat sasaran banyak siswa yang seharusnya mendapat beasiswa malah tidak mendapatkan beasiswa karna banyaknya siswa yang mendaftrakan dirinya sebagai peserta beasiswa, sedangkan kuota beasiswa terbatas dan masih dilakukan analisa yang sederhana, tidak berdasarkan perhitungan terhadap parameter yang ditetapkan pihak sekolah. Sehinga beasiswa dirasa kurang tepat sasaran. beasiswa diperuntukan bagi siswa Termiskin

Berdasarkan permasalahaan di atas maka di bentuk sebuah sistem pengkajian untuk memecahkan masalah yang di alami sekolah agar tidak mengalami kekeliruan dalam pemberian beasiswa terhadap siswanya , sistem yang dibangun adalah sistem pendukung keputusan pemberian Beasiswa dengan menggunkan metode promethee. Untuk membangun sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa dengan menggunkan metode promethee, maka ditetapkan beberapa kriteria di antaranya adalah :

12. Pekerjaan Ayah12. Pekerjaan Ibu12. Jumlah Penghasilan Orang Tua12. Jumlah Tangungan Orang Tua12. Kepemilikan Rumah 12. Jarak dari rumah ke sekolah12. Transportasi dari rumah kesekolah12. Keberadaan Orang Tua 12. Prestasi AkademikAnalisis MasalahProses pengambilan keputusan penerimaan beasiswa masih dilakukan secara manual yaitu dengan cara mengisi daftar penerimaan beasiswa kepada bagian Kesiswaan , lalu melakukan interview terhadap siwa, setelah itu pihak kesiswaan menilai dan menimbang dari hasil wawancara tersebut siapa yang berhak menerima beasiswa, setalah mendapat 5 terbesar pihak kesiswaan akan melakukan survey terhadap siswa tersebut dengan cara mendatangi rumah tersebut apabila data yang dimasukan valid maka siswa tersebut akan mendapatkan beasiswa, hal ini menyulitkan bagian kesiswaan menentukan penerimaan beasiswa yang berhak mendapatkan beasiswa, untuk memecahkan permasalah tersebut akan dibuat sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan beasiswa menggunakan metode promathee dari sistem yang sedang berjalan.

Analisis Sistem yang Sedang BerjalanAnalisis prosedur pada sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.

Prosedur Pengajuan Beasiswa Siswa datang Ke Tu dengan membawa surat keterangan tidak mampu dari rt/rw setempat , Pihak sekolah lalu menyeleksi siswa yang mengajukan beasiswa dengan cara mengadakan interview satu per satu setelah itu pihak sekolah mengurutkan dari satu sampai 5 terbaik dengan analisa berdasarkan hasil interview setelah itu pihak sekolah melakukan survey kerumah siswa untuk memastikan apakah data yang diberikan siswa tersebut valid, dan siswa tersebut akan mendapat tinjuan apakah layak atau tidaknya mendapatkan beasiswa

Prosedur Penyeleksian Beasiswa masih menggunakan tahap yang kira-kira sehingga masih banyak yang kurang tepat didalam pemberiannya, pihak guru yang berwenang melihat data yang diajuakan lalu mengkira kira antara siswa yang satu dan yang lainnya dengan bobot kepentingan yang diberikan oleh sekolah, setelah menganalisa maka guru tersebut memberikan rekomendasi kepada kepala sekolah 5 nama siswa yang mendapatkan beasiswa.

Prosedur Pemberian Beasiswa siswa yang telah lolos seleksi dari sekolah akan di panggil menghadap kepala sekolah dan diminta melengkapi berkas berkas yang telah ditentukan dari pihak sekolah.

Spesifikasi SistemSistem pendukung keputusan pemberian beasiswa dengan menggunkan metode promethee ini memiliki spesifikasi sebagai berikut sistem terdiri dari 2 layer, dari segi pengguna (siswa) dan dari segi administrator

Pengguna (Siswa)1. Hanya dapat menambahkan nilai

Administrator 8. Sistem memberikan fasilitas untuk pengaturan data pengguna sistem.8. Sistem memberikan fasilitas untuk input data siswa.8. Sistem memberikan fasilitas ubah, tambah dan hapus.8. Sistem mampu untuk menampilkan data siswa, data nilai prioritas.

Gambar 3.1 Arsitektur System

Manajemen data berfungsi untuk mengelola data pada aplikasi sistem pendukung keputusan, data aplikasi ini dalam bentuk database yang berisi data dikelola oleh software DBMS yang mempunyai fasilitas tambah, ubah dan hapus

Manajemen model merupakan paket software yang memuat model financial, statistikal, ilmu manajemen atau model kuantitatif lainnya yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan manajemen software yang tepat.

Antarmuka System (system interface) berfungsi untuk menghubungkan pengguna dengan aplikasi sistem pendukung keputusan

Rancangan Model Untuk masalah pengukuran serta perbandingan kualitas layanan, dimensi yang digunakan sebagai kriteria meliputi Pekerjaan Ayah, Pekerjaan Ibu ,Jumlah Penghasilan Orang Tua , Jumlah Tangungan Orang Tua , Kepemilikan Rumah, Jarak dari Rumah Kesekolah, Transportasi, Keberadaan Orang Tua dan Prestasi Akedemik

K1 : Pekerjaan ayahK2 : Pekerjaan ibuK3 : Jumlah Penghasilan Orang TuaK4 : Jumlah Tanggungan Orang Tua K5 : Kepemilikan RumahK6 : Jarak dari rumah ke sekolahK7 : Transportasi dari rumah kesekolahK8 :Keberadaan Orang Tua K9 :Prestasi Akademik

Simbol 3.1 Kriteria

LF : Leaving flowEF : Entering flowNF : Net flow

Simbol 3.2 Hasil Perhitungan

Pekerjaan AyahPNS Bobot (1)

Wiraswasta / Karyawan Bobot (2)

Buruh Bobot (3)

Guru (swasta) Bobot (4)

Pensiunan Bobot (5)

Serabutan Bobot (6)

Tidak Memiliki Ayah Bobot (7)

Pekerjaan IbuPNS Bobot (1)

Wiraswasta / Karyawan Bobot (2)

Buruh Bobot (3)

Guru (swasta) Bobot (4)

Pensiunan Bobot (5)

Serabutan Bobot (6)

Tidak Memiliki Ibu Bobot (7)

Jumlah Penghasilan Orang Tua >= 1.000.000 Bobot (5)

>= 2.500.000 Bobot (4)

>= 3.500.000 Bobot (3)

>= 4.000.000 Bobot (2)

>= 5.000.000 Bobot (1)

Jumlah Tanggungan1 Orang Bobot (1)

2 Orang Bobot (2)

3 Orang Bobot (3)

4 Orang Bobot (4)

>=5 Orang Bobot( 5)

Kepemilikan Rumah

Tidak Layak Bobot (5)

Layak Bobot(4)

Cukup Layak Bobot(3)

Sangat Layak Bobot (1)

Jarak Dari Rumah Ke Sekolah3 KM Bobot 1

5 KM Bobot 2

8 KM Bobot 3

10 KM Bobot 4

>= 15 KM Bobot 5

TransportasiMotor Pribadi Bobot 1

Angkutan Umum Bobot 4

Sepeda Bobot Bobot 3

Jalan kaki Bobot 2

Keberadaan Orang TuaAda Orang Tua Bobot 1

Piatu Bobot 2

Yatim Bobot 3

Yatim Piatu Bobot 4

Prestasi AkademikPeringkat 1 Bobot 5

Peringkat 2 Bobot 4

Peringkat 3 Bobot 3

Peringkat 4 Bobot 2

Peringkat >= Bobot 1

Table 3.1 Klasifikasi tiap-tiap kriteriaDari rancangan nilai yang telah dibuat, maka didapat beberapa nilai kriteria yang menjadi acuan untuk menentukan beasiswa kepada siswa . Untuk menentukan urutan dengan perhitungan perbandingan dengan menentukan nilai-nilai perhitungan.

Table 3.2 Nilai Perhitungan

Berikut ini merupakan penjelasan dari istilah atau singkatan yang digunakan:1. K1(N1) : Elemen matrik K1 baris ke 1 dan kolom ke 12. K1(N2) : Elemen matrik K1 baris ke 1 dan kolom ke 23. Kmn : Elemen matrik K baris ke m dan kolom ke nBerdasarkan tabel data diatas maka untuk mencari nilai arah dalam persentase outrangking :Tahap I :Nilai N1 dibandingkan dengan nilai N2Tahap II :Untuk K1d = N1-N2Tahap III :kemudian menentukan kaidah yang digunakan, yaitu maksimasi atau minimasiP (N1, N2) = aP (N2, N1) = bTahap IV :Menghitung semua nilai yang terdapat : (N1,N2) = 1/n *(N1, N 2) P(N2,N1) = 1/n *(N 2, N1)

leaving flow :

entering flow :

net flow :

Perancangan Basis DataDesain data adalah aktifitas penting yang dilakukan dalam rekayasa perangkat lunak. Pengaruh struktur program dan kompleksitas prosedural menyebabkan perancangan data berpengaruh penting terhadap kualitas perangkat lunak. ERD disajikan dalam bentuk diagram hubungan entitas. Terdiri dari entitas, atribut, garis penghubung dan relasi. ERD merupakan kumpulan konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data dan batasannya. Tampilan data ERD dapat dilihat pada gambar

Gambar 3.2 Erd

Gambar 3.3 Transformasi ERD ke LRS

Gambar 3. 4 LRS

Hasil PerancanganDesain basis data sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa dengan metode promethee terdiri dari tiga tabel yaitu: tabel admin, tabel siswa, tabel proses perhitungan. Berikut ini adalah penjelasan dari tabel yang dibutuhkan:Struktur TabelTabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Tabel adalah komponen utama dari sebuah database. struktur tabel untuk setiap tabel yang terdapat dalam database Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa Promathee

Tabel AdminTabel Admin Digunakan Untuk Mengorganisasikan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Tabe admin bertanggung jawab terhadap keseluruhan apllikasi yang di bangun. ColumnTypeNullDefaultCommentsMIME

user varchar(50)No

password varchar(50)No

Tabel 3.4 AdminTabel Siswa Tabel siswa digunakan untuk mencatat data penting yang merupakan identitas siswa. Secara umum, struktur tabel yang akan digunakan untuk mencatat data.ColumnTypeNullDefaultCommentsMIME

id_siswa int(10)No

nama varchar(30)No

tanggal DateNo

tempat varchar(50)No

alamat varchar(100)No

email varchar(50)No

telp int(13)No

Table 3.5 SiswaKeynameTypeUniquePackedColumnCardinalityCollationNullComment

PRIMARYBTREEYesNoid_siswa0ANo

Table 3.6 Index

Tabel Proses BeasiswaFungsi tabel proses beasiswa ini adalah untuk menyimpan nilai dari proses beasiswa setelah siswa berhasil login maka siswa dapat menginputkan nilai dan selanjutnya akan di proses di perhitungan dengan menggunakan metode promathee

ColumnTypeNullDefaultLinks toCommentsMIME

id_siswa int(10)Nosiswa -> id_siswa

pekerjaan_ayah int(4)No

pekerjaan_ibu int(4)No

jml_peng_ortu int(4)No

jml_tang_ortu int(4)No

kepmlkan_rmh int(4)No

jrk_rmh_sklh int(4)No

transportasi int(4)No

keb_ortu int(4)No

prestasi_akademik int(4)No

Table 3.6 Proses Beasiswa

KeynameTypeUniquePackedColumnCardinalityCollationNullComment

id_siswaBTREENoNoid_siswa0ANo

Table 3.7 IndexPerancangan AplikasiUse caseUse case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. bagaimana sebuah system digunakan, Use case merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan bagaimana system dimata user. Sedangkan use case diagram memfasilitasi komunikasi pengguna dan system Berikut gambar use case yang dirancang berdasarkan analisis system yang di bangun.

Gambar 3.5 Use Case Master

Gambar 3.6 Use Case Transaksi

Gambar 3.7 Use Case Laporan

Sequence diagramSequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu, Berikut Sequence diagram dari sistem yang dibangun.

Gambar 3.8 Sequnce Login

Gambar 3.9 Sequence Diagram Data Siswa

Gambar 3.10 Sequence Diagram Nilai Kriteria

Gambar 3.11 Data Kriteria

Gambar 3.12 Cetak Laporan

Gambar 3.13 Detail Promathee

Gambar 3.14 Sequnce Diagram Perangkingan

Activty DiagramMenggambarkan rangkaian aliran dari aktivitas, untuk mendeskripsikan aktifitas Berikut Activity yang dibuat dari system yang dibangun

Gambar 3.15 Activity Login

Gambar 3.16 Activity Hasil Seleksi

Gambar 3.17 Activity Data Kriteria

Gambar 3.18 Data Siswa

Gambar 3.19 Data Nilai

Gambar 3.20 Activity Perangkingan

Gambar 3.21 Activity Detail Promathee

Gambar 3.17 Activity Cetak Laporan

Rancangan LayarRancagan Layar adalah sebuah disain tampilan yang berfungsi sebagi antar muka antara si pengguna (user) dengan Applikasi (Sistem), Berikut rancangan layar yan dibangun. Rancangan layar dibuat berdasarkan 2 diagram 3. Use Case Diagram3. Class Diagram Dengan mempertimbangkan dari sudut pandang user atau kebutuhan user

Gambar 3.18 Login

Gambar 3.19 Hasil Perangkingan

Gambar 3.20 Data Siswa

Gambar 3.21 Data Nilai

Gambar 3.23 Analisis Metode Promathee

Gambar 3.24 Data Kriteria74

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini akan membahas implementasi dari analisis dan perancangan sistem pada bab tiga. langkah mencakup perangkat lunak yang digunakan, struktur program implementasi model base, user interface dan model program yang mendukung dalam membangun sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa.

Spesifikasi Perangkat Lunak Yang digunakanPerangkat lunak yang digunakan dalam pembangunan aplikasi Pemberian beasiswa dengan metode promethee ini adalah sebagai berikut:

1. XAMPP Server Paket aplikasi yang membungkus sofware Apache versi 2.2.4 sebagai Web Server,MySQL versi 5.0.27 sebagai Database Server dan PHP versi 5.2. sebagai ServerSide Scripting menjadi satu kesatuan2. Tools Jet Brain Untuk menulis Script Program3. Mozila Firefo Web browser yang digunakan untuk membuka aplikasi4. Microsoft Windows 8.1 Sistem Operasi ini diperlukan sebagai tempat client-server dijalankan

Spesifikasi Pemilihan Perangkat KerasUntuk membangun aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus pegawai dengan menggunkan metode promethee, digunakan komputer dengan spesifikasi: 1. Operating System: Windows 8.1 Pro 64-bit (6.3, Build 9600) (9600.winblue_gdr.140221-1952)2. Language: English (Regional Setting: English)3. System Manufacturer: SAMSUNG ELECTRONICS CO., LTD.4. System Model: 300V3Z/300V4Z/300V5Z BIOS: Phoenix SecureCore-Tiano(tm) NB Version 2.1 04FU5. Processor: Intel(R) Core(TM) i5-2450M CPU @ 2.50GHz (4 CPUs), 2.5 GHz6. Memory: 4096MB RAM7. Available OS Memory: 4010MB RAM

Struktur FileDalam pengimplementasian program ini diperlukan deskripsi bentuk dan deskripsi fungsi dari masing-masing file yang digunakan. File-file pada aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian beasiswa dengan menggunkan metode promethee, sedangkan folder yang tidak dibuat di kolom tersebut berupa baggian dari layout sb-admin yang merupakan open source untuk layout website

Nama FileDeskripsi

Formlogin.phpFile berisi halaman login untuk system

Dashboard.phpUntuk menghitung jumlah siswa

Data_kriteria.phpUntuk menampilkan data kriteria

Data_siswa.phpUntuk mampilkan data siswa

Delete_siswa.phpUntuk menghapus data siswa

Detail_siswa.phpUntuk melihat detail siswa

Edit_data.phpUntuk mengubah data siswa

Edit_nilai.phpUntuk mengubah nilai siswa

Edit_nilai_p.phpUntuk mengubah nilai prefensi siswa

Index.phpUntuk menampilkan tampilan awal setelah login

Koneksi.phpUntuk melakukan sambungan terhadap databases

Laporan.phpUntuk melakukan perhitungan metode promaathee

Login.phpSetelah melewati form login maka system mencek ke databases apakah user name dan password yang dimasukan valid atau tidak

Logut.phpUntuk keluar dari system

Navbar.phpUntuk navigasi dari system tsb.

Proses.php Untuk melakukan perhitungan promathee

Tambah.phpUntuk menambah data siswa

Tambah_data.php Untuk menambahkan data siswa

Tambah_nilai.phpUntuk menambahkan nilai siswa

Tambah_nilai_p.php Untuk menambahkan nilai berupa query yang dimasukan ke databases

Update_data.phpQuery untuk mengubah data nilai.

Table 4. 1 Struktur filePengujian Black Box IdentifikasiTQA-001

Nama Butir UjiPendaftaran Siswa Baru

TujuanMemeriksa apakah data user tersimpan di database

Kondisi AwalUser sudah membuka halaman pendaftaran

Tanggal Pengujian21/12/2014

PengujiWanda Priatna

Skenario

Ketikan data yang akan didaftarkan untuk Siswa baruKetikan data ulang setelah data berhasil didaftarkan

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Email: [email protected]:password

Data user tersimpan di database Tombol daftar akan gagal jika ada field yang masih belum diisiemail yang sudah didaftarkan tidak bisa didaftarkan lagiOK

Table 4. 2 pengujian Black Box siswa

IdentifikasiTQA-002

Nama Butir UjiEdit Data Siswa

TujuanMemeriksa apakah ketika di klik tombol Edit data akan berubah sesuai yang di harapkan

Kondisi AwalData siswa belum berubah

Tanggal Pengujian25/08/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Klik Edit data Setelah klik tombol edit maka data yang ada di database akan berubah seperti data yang ada di tampilan layar.

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Data Siswa pertama kali di input Data berubah sesuai yang di inputkan Data berubah baik dilayar maupun di database OK

Table 4.3 Pengujuan Black Box Data siswa

IdentifikasiTQA-003

Nama Butir UjiHapus Data

TujuanData yang telah dihapus dipastikan terhapus di databases

Kondisi AwalData tersimpan didatabases

Tanggal Pengujian25/8/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Data yang telah tersimpan lalu d klik dan dihapus di databases

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Data yang d klik terhapus di databases Data di databases akan terhapusHasil data yang ada di databases akan terhapus

OK

Table 4.4 Pengujian Black Box Hapus DataIdentifikasiTQA-004

Nama Butir UjiTambah Data kriteria

TujuanData kriteria yang di tambah akan masuk ke databases

Kondisi AwalData belum tersimpan di databases

Tanggal Pengujian25/8/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Tambah data Kriteria untuk melakukan perhitungan promathee

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Data akan di tambah di databases dan melakukan perhitungan Data yang dimasukan akan dilakukan perhitungan Setelah data dimasukan maka akan melakukan perhitunganOK

Table 4.5 Pengujian Black Box Tambah Data Kriteria

IdentifikasiTQA-005

Nama Butir UjiTambah Nilai Kriteria

TujuanMelakukan Penambahan Kriteria

Kondisi AwalMelakukan Penambahan Data Kriteria

Tanggal Pengujian25/8/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Melakukan Penambahan Nilai Kriteria pada system untuk melakukan Perhitungan

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Data nilai Kriteria yang akan dilakkukan perhitungan Data akan diinput dan dilakukan PerhitunganData yang di input harus sesuai dengan yang di inputkan OK

Table 4.6 Pengujian Black Box Tambah Nilai Kriteria

IdentifikasiTQA-006

Nama Butir UjiMembuat Laporan

TujuanMelihat data Laporan untuk melihat siapa yang berhak menerima beasiswa

Kondisi AwalMengklik Laporan

Tanggal Pengujian25/8/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Mengkilik data laporan untuk melihat dan menimbang siapa yang berhak menerima beasiswa

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Data Melakukan Pengindexan Laporan dari data yang tertinggi ke yang terrendah Data sudah dilakukan perangkingan dari data yang tertinggi ke yang terendah Data yang diurutkan harus sesuai dengan data yang diinputkan dan metode perhitungan harus sesuai dengan metode promathee OK

Table 4.7 Pengujian Black Box LaporanIdentifikasiTQA-007

Nama Butir UjiLogout

TujuanApakah dapat keluar dari system

Kondisi AwalLogin di system

Tanggal Pengujian25/8/2015

PengujiWanda Priatna

Skenario

Mengkilik tombol Logout

Hasil

Data yang diberikanYang diharapkanPengamatanKesimpulan

Keluar dari system Data yang sudah logut diharapkan apabila ingin mengakses sebuah system harus login terlebih dahulu Keluar dari system dan apabila ingin megakses akun admin harus melakukan login OK

Table 4.8 Pengujian Black Box Logout

ScreenShoot Program Pada bagian ini akan dibahas mengenai tampilan form dan beberapa cuplikan kod