SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

12
ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118 59 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA KECAMATAN BANAWA Decission Support System for Admission of Poor Rice Assistance Using the AHP (Analytical Hierarchy Process) Method in Banawa Sub-Distric Received 14 / 11 / 2018, Revised 20 / 11 / 2018, Accepted 26 / 11 / 2018 Abstract The rice program for poor families or commonly known as Raskin is one of the government's efforts to reduce the burden of expenditure on poor families. The Raskin program is to reduce poverty and maintain the food of economically disadvantaged people so that all parties are expected to participate in the success of this program so that it can be implemented properly and is beneficial to the community. In general, the problems that occur in the assistance of Poor Rice assistance are still not optimal, because at the time of selection of poor rice recipients there is no system that supports so that during the selection process still using estimates only and there is no calculation at the time of selection of poor rice recipients. So that few or many people sometimes protest because people are supposed to get help but they don't get the assistance, and vice versa. The purpose of this study is to help the committee to receive poor rice assistance in selecting people who are entitled to receive assistance, especially in the district of Banawa. The research method used is the software development method using the prototype method and decision-making method using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. Based on the results of testing conducted with the black box technique, the results show that the decision support system for receiving poor rice assistance can help the sub-district, especially the committee in selecting poor rice aid recipients, by comparing the criteria for each alternative and showing the value the highest of alternatives means that the alternative is the main choice for receiving poor rice assistance. keywords decision support system, criteria, AHP, black box, alternatives 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Program beras untuk keluaga miskin atau yang biasa dikenal dengan istilah Raskin merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaraan keluarga miskin. Program Raskin adalah untuk menanggulangi kemiskinan dan menjaga pangan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi sehingga diharapkan semua pihak ikut mensukseskan program ini agar bisa dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Secara umum permasalahan yang terjadi pada bantuan pemberian bantuan Beras Miskin masih belum optimal, karena pada saat pemilihan penerima beras miskin belum ada sistem yang mendukung sehingga pada saat proses pemilihan masih menggunakan perkiraan saja dan belum adanya perhitungan pada saat pemilihan penerima beras miskin tersebut. Sehingga sedikit atau banyaknya masyarakat tekadang protes karena masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan tetapi mereka tidak mendapatkan bantuan tersebut, begitupun sebaliknya. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Dengan Dewi Kusumawati 1 , Mohammad 2 1,2 STMIK Bina Mulia Palu; Jl.Letjen Suprapto No 38 palu e-mail: 1 [email protected], 2 [email protected],

Transcript of SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

Page 1: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

59

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS MISKIN MENGGUNAKAN METODE AHP

(ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA KECAMATAN BANAWA

Decission Support System for Admission of Poor Rice Assistance Using the AHP (Analytical Hierarchy Process) Method in Banawa

Sub-Distric

Received 14 / 11 / 2018, Revised 20 / 11 / 2018, Accepted 26 / 11 / 2018

Abstract

The rice program for poor families or commonly known as Raskin is one of the government's efforts to

reduce the burden of expenditure on poor families. The Raskin program is to reduce poverty and maintain the

food of economically disadvantaged people so that all parties are expected to participate in the success of this

program so that it can be implemented properly and is beneficial to the community. In general, the problems

that occur in the assistance of Poor Rice assistance are still not optimal, because at the time of selection of poor

rice recipients there is no system that supports so that during the selection process still using estimates only and

there is no calculation at the time of selection of poor rice recipients. So that few or many people sometimes

protest because people are supposed to get help but they don't get the assistance, and vice versa. The purpose of

this study is to help the committee to receive poor rice assistance in selecting people who are entitled to receive

assistance, especially in the district of Banawa. The research method used is the software development method

using the prototype method and decision-making method using the AHP (Analytical Hierarchy Process) method.

Based on the results of testing conducted with the black box technique, the results show that the decision

support system for receiving poor rice assistance can help the sub-district, especially the committee in selecting

poor rice aid recipients, by comparing the criteria for each alternative and showing the value the highest of

alternatives means that the alternative is the main choice for receiving poor rice assistance.

keywords – decision support system, criteria, AHP, black box, alternatives

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Program beras untuk keluaga miskin atau yang biasa dikenal dengan istilah Raskin merupakan

salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaraan keluarga miskin. Program

Raskin adalah untuk menanggulangi kemiskinan dan menjaga pangan masyarakat yang kurang

mampu secara ekonomi sehingga diharapkan semua pihak ikut mensukseskan program ini agar bisa

dilaksanakan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Secara umum permasalahan yang

terjadi pada bantuan pemberian bantuan Beras Miskin masih belum optimal, karena pada saat

pemilihan penerima beras miskin belum ada sistem yang mendukung sehingga pada saat proses

pemilihan masih menggunakan perkiraan saja dan belum adanya perhitungan pada saat pemilihan

penerima beras miskin tersebut. Sehingga sedikit atau banyaknya masyarakat tekadang protes karena

masyarakat yang seharusnya mendapatkan bantuan tetapi mereka tidak mendapatkan bantuan

tersebut, begitupun sebaliknya. Untuk itu dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Dengan

Dewi Kusumawati1, Mohammad2

1,2STMIK Bina Mulia Palu; Jl.Letjen Suprapto No 38 palu

e-mail: [email protected], [email protected],

Page 2: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

60

adanya sistem pendukung keputusan (SPK) bertujuan untuk melakukan pengambilan keputusan

dengan lebih cepat dan akurat. Dengan adanya kemampuan sistem dalam pengambilan keputusan

sesuai dengan metode yang dirancang maka diharapkan proses penyeleksiannyapun menjadi lebih

cepat selesai. Kemampuan mengambil keputusan yang cepat dan cermat akan menjadi kunci

keberhasilan dalam persaingan global dan untuk mengambil sebuah keputusan tentu diperlukan

analisis-analisis dan perhitungan yang matang, tergantung dengan banyak sedikitnya kriteria yang

mempengaruhi permasalahan yang membutuhkan suatu keputusan. salah satu metode yang

digunakan adalah Analitical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dipilih karena merupakan suatu

bentuk model pendukung keputusan dimana peralatan utamanya adalah sebuah hierarki fungsional

dengan input utamanya persepsi manusia, yakni dalam hal ini adalah orang yang ahli dalam masalah

penentuan penerimaan bantuan kepada masyarakat miskin.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumusakan

permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung

keputusan menggunakan metode AHP( Analitycal Hirarcy Process) untuk menentukan siapa yang

terpilih untuk memdapatkan bantuan beras miskin berdasarkan dari kriteria yang ditentukan oleh

pihak kecamatan.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Sistem pendukung keputusan yang dibangun adalah sistem pendukung keputusan khusus

untuk penerimaan bantuan beras miskin yang ada di Kantor Kecamatan Banawa.

2. Data yang digunakan pada penelitian ini diambil dari Kantor Kecamatan Banawa.

3. Kriteria penilaian yang digunakan bersifat dinamis, yaitu kriteria yang ada dapat ditambah atau

dapat dikurangi sesuai dengan kebutuhan dan ketetapan Kantor Kecamatan Banawa.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk membantu panitia penerimaan bantuan beras miskin dalam memilih masyarakat

yang berhak untuk menerima bantuan.

2. Untuk mengolah data kriteria penilaian penerima bantuan yang ditetapkan oleh pihak kantor

Kecamatan Banawa sehingga penilaian dapat bersifat transparan dan dipercaya.

2. Landasan Teori

2.1. Konsep Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan atau DSS (Decision Suport System) informasi interaktif yang

menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.

Page 3: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

61

Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang

semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti

bagaimana keputusan seharusnya dibuat [1].

Tujuan dari DSS adalah [5]

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semiterstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk

menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan

efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi.

5. Peningkatan produktivitas.

6. Dukungan kualitas.

7. Berdaya saing.

8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.

2.2. Analytical Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an.

Metode ini merupakan salah satu model pengambilan keputusan multikriteria yang dapat membantu

kerangka berpikir manusia dimana faktor logika, pengalaman pengetahuan, emosi dan rasa

dioptimasikan ke dalam suatu proses sistematis.[3]

2.3. Prinsip Kerja AHP

1. Perumusan Masalah

Untuk menyelesaikan masalah, maka perlu dilakukan 3 langkah :

a. Penentuan sasaran yang yang ingin dicapai

b. Penentuan kriteria pemilihan

c. Penentuan alternatif pilihan

2. Pembobotan Kriteria

Untuk menentukan bobot dari kriteria dapat dilkukan dengan cara :

a. Menentukan bobot secara sembarang.

b. Membuat skala interval untuk menentukan ranking setiap kriteria.

Page 4: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

62

c. Menggunakan prinsip kerja AHP, yaitu perbandingan bepasangan (pairwise comparissons),

tingkat kepentingan (importance) suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain dapat dinyatakan

dengan jelas.

3. Penyelesaian dengan manipulasi matriks

Setelah melakukan pembandingan kemudian dimasukan kedalam definisi matrks untuk diolah

dalam menentukan bobot dari kriteria, yaitu dengan jalan menentukan nilai eigen (eigenvector ).

Prosedur untuk mendapatan nilai eigen adalah:

a. Kuadratkan matriks tersebut.

b. Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian melakukan normalisasi.

c. Hentikan proses, bila perbedaan antara jumlah dari dua perhitungan berturut-turut lebih kecil

dari suatu nilai batas tertentu

4. Pembobotan alternatif

Matriks berpasangan dari alternatif-alternatif dari setiap kriteria kemudian disusun untuk dapat

dianalisis, maka jawaban dapat diperoleh dengan jalan mengalikan matriks bobot kriteria.

5. Penyelesaian dengan persamaan matematik

Ada 3 langkah untuk menentukan besarnya bobot yang dimulai dari kasus khusus yang sederhana

sampai dengan kasus-kasus umum, seperti berikut ini :

Langkah 1

W i / W j = a ij ( i,j =1,2,...,n) (1)

W i = bobot input dalam baris

W j = bobot input dalam lajur

Langkah 2

W i = a ij W j (i,j =1,2,...n) (2)

Untuk kasus-kasus umum mempunyai bentuk :

W i = jij

n

ij

wan=

1 (i,j =1,2,...,n) (3)

W i = rataan dari nini wawa ,...,11 (4)

Langkah 3

Page 5: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

63

Bila perkiraan a ij baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah W i / W j . Jika n juga

berubah maka n diubah menjadi max maka diperoleh :

W i = jij

n

ij

wa=max

1

(i =1,2,...,n) (5)

Pengolahan Horizontal

Pengolahan horizontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat

hirarki keputusan. Tahapannya menurut Saaty 1983 adalah sebagai berikut :

a. Perkalian baris (z) dengan rumus :

ijn

j

i aZ 1=

=

(6)

b. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen

=

=

=

=n

i

ij

n

ij

n ij

n

ij

a

a

eVP

1

1

(7)

1eVP adalah elemen vektor prioritas ke-I

c. Perhitungan nilai eigen maksimum

VA = a ij x VP dengan VA = (V ai ) (8)

VB = VA / VP dengan VB = ( V bi ) (9)

Imax = =

n

i

ijan 1

1 (10)

VB i untuk i = 1,2,..., n

VA = VB = vektor antara

d. Perhitungan indeks konsistensi (CI)

Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi jawaban yang berpengaruh

kepada kesahihan hasil. Rumusnya sebagai berikut :

1

max

−=

n

nCI

(11)

Page 6: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

64

Untuk mengetahui aapakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui

rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR < 0.1. Rumus

CR adalah : RI

CICR =

(12)

2.4. Kriteria yang Diamati

Adapun parameter yang akan dijadikan tolak ukur dalam sistem pendukung keputusan

penerimaan bantuan beras miskin yaitu:

Tabel 1. Tabel ketentuan kriteria

3. Metode Penelitian

3.1. Tahapan Penelitian

Adapun Tahapan Penelitian yang di lakukan adalah sebagai berikut:

1. Rumusan masalah berdasarkan kajian latar belakang mengapa dilakukan penelitian ini.

Tujuan penelitian untuk menentukan hasil yang dicapai dari penelitian ini.

2. Studi pustaka, yaitu untuk mencari referensi teori yang sesuai dengan masalah

penelitian yang akan diselesaikan. Studi pustaka yang dilakukan meliputi pencarian

penelitian yang sejenis, teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari

berbagai sumber buku, jurnal penelitian dan lain-lain.

3. Observasi tempat penelitian yang bertujuan untuk memperoleh lebih detail mengenai masalah

yang akan diselesaikan, serta melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang terkait dengan

masalah penelitian dan mengkaji dokumen yang terkait dengan penelitian, sehingga

diperoleh identifikasi masalah yang akurat.

4. Spesifikasi kebutuhan

Nama kriteria Tingkat

Kepetingan

Pekerjaan 3

Penghasilan 1

Jumlah tanggungan 1

Kondisi rumah 9

Jaringan listrik 5

Sumber air 5

Usia 1

Status perkawinan 3

Status kepemilikan rumah 3

Page 7: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

65

Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh pada tahap observasi, dan wawancara,

maka langkah selanjutnya adalah menentukan kebutuhan dari perangkat lunak yang dibagun

dalam hal ini adalah sistem pendukung keputusan penerima bantuan beras miskin.

5. Desain perangkat lunak

Berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah

membuat rancangan untuk perangkat lunaknya, yaitu rancangan aliran proses sistem, aliran

data sistem, dan rancangan antar muka sistem.

6. Pembuatan perangkat lunak

Rancangan yang dibangun pada tahap desain akan diimplementasikan ke dalam pembuatan

perangkat lunak atau yang sering disebut dengan coding. Pembuatan perangkat lunak sistem

pendukung keputusan pemilihan penerima bantuan beras miskin. dibuat dengan

menggunakan tools berbasis web seperti macromedia dreamweaver, bahasa pemrograman

PHP, , CSS dan database management system yang digunakan adalah MySQL.

7. Pengujian perangkat lunak

Perangkat lunak sistem pendukung keputusan yang telah selesai dibangun akan diuji

fungsionalitasnya. Pengujian fungsional dari perangkat lunak akan menggunakan teknik

pengujian black box. Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pendukung

keputusan telah mampu memenuhi semua kebutuhan fungsional yang telah ditetapkan oleh

pengguna.

8. Pembahasan hasil penelitian

Hasil pengujian yang telah dilakukan, selanjutnya akan dibahas pada tahap pembahasan

hasil penelitian. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui lebih jelas hasil dari penelitian,

apakah masalah pemilihan penerima bantuan beras miskin. telah dapat diselesaikan sesuai

dengan tujuan penelitian atau masih terdapat masalah yang belum dapat diselesaikan.

9. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dari tahap sebelumnya, maka langkah akhir dari

tahap penelitian ini adalah membuat kesimpulan dari hasil penelitian dan memberikan

saran untuk penulis lainnya yang ingin mengembangkan jenis penelitian yang sama.

3.2. Model Perancangan Sistem

Model perancangan system yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

model waterfall. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara

sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap pendukung.[2]

1. Analisis kebutuhan perangkat lunak adalah proses pengumpulan dilakukan secara intensif

untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak

seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini

perlu untuk didokumentasikan. Pada tahap ini dilakukan proses pengenalan dan pemahaman

menyeluruh mengenai masalah dan kebutuhan pada system informasi produk hukum.

Page 8: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

66

2. Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan

program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi

antarmuka dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari

tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi

program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga

perlu didokumentasikan.

3. Pembuatan kode program, desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak.

Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

4. Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan

bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error)

dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.

5. Pemeliharaan Perangkat lunak yang

sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut

bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan

lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan

perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Berikut adalah gambar model air terjun

Gambar 1. Ilustrasi Model Waterfall [2]

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi, dimaksudkan untuk mengadakan pengamatan langsung terhadap objek yang akan

diteliti tentang keadaan sebenarnya.

2. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan

wawancara langsung dengan pihak yang terkait baik secara lisan maupun tertulis. Penulis

melakukan wawancara kepada panitia Penerimaan bantuan beras miskin yang telah ditetapkan

serta melakukan wawancara kepada camat selaku pengambil keputusan.

Page 9: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

67

3. Kepustakaan, yaitu dengan cara mempelajari buku-buku, literatur, dokumen serta bahan pustaka

lainnya yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Penulis mempelajari buku, artikel

dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian.

3.4. Analisa Data

Data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data akan dianalisa dengan menggunakan 2 (dua)

metode yaitu:

1. Metode pengembangan perangkat lunak

Data yang diperolah akan dianalisa dengan mengacu pada salah satu tahap metode

pengembangan perangkat lunak yaitu analisa data. Tahap analisa data dilakukan untuk

memperoleh kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non

fungsional. Kebutuhan fungsional dibutuhkan untuk mengetahui layanan yang disediakan

oleh perangkat lunak untuk menyelesaikan masalah yang ada. Fungsi atau layanan yang

terdapat pada perangkat lunak didasarkan pada masalah kebutuhan dari pengguna.

Sedangkan kebutuhan non fungsional dibutuhkan untuk mendukung dalam pembuatan

perangkat lunak.

2. Metode AHP

Metode AHP merupakan salah satu metode atau model yang digunakan pada sistem

pendukung keputusan. Analisa data yang dilakukan dengan metode AHP adalah untuk

mengolah data kriteria penerima bantuan beras miskin.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Desain Sistem yang Diusulkan

Berdasarkan gambaran sistem pemilihan penerima bantuan beras miskin yang selama ini

berjalan di kantor kecamatan Banawa, terdapat beberapa kendala diantaranya:

1. Seleksi administrasi yang dilakukan pihak panitia membutuhkan waktu yang lama untuk

memeriksa seluruh berkas dokumen yang ada.

2. Penilaian yang dilakukan terkadang dipengaruhi faktor pertemanan, hubungan keluarga,

senioritas dan lain-lain sehingga mengakibatkan penilaian yang tidak objektif

3. Data calon penerima bantuan disimpan dalam sebuah aplikasi office dimana apabila

melakukan pencarian atau perubahan data membutuhkan waktu yang lama.

Berdasarkan kendala tersebut, maka peneliti membuat suatu sistem yang dapat membantu

panitia dalam melakukan proses seleksi penerima bantuan dengan menggunakan software aplikasi

yang membantu memberikan pengambilan keputusan hasil seleksi penerima bantuan secara akurat

dan transparan.

Software aplikasi yang dibangun merupakan aplikasi yang dapat digunakan oleh seluruh panitia

dalam waktu yang bersamaan dengan tampilan yang menarik dan membantu dalam proses pencarian

dan perubahan data dengan waktu yang cepat karena seluruh data disimpan ke dalam basis data serta

Page 10: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

68

melakukan proses penilaian dimulai dari penilaian terhadap kriteria sampai penilaian masing-masing

calon penerima bantuan terhadap kriteria. Adapun desain proses dari aplikasi yang peneliti usulkan:

Gambar 2. Use case system yang diusulkan

4.2. Implementasi SPK

Berdasarkan perancangan antar muka yang telah dibuat, maka rancangan tersebut

diimpelemntasikan dalam bahasa pemograman we yaitu PHP dengan database MySQL. Adapun

tampilan dari aplikasi system pendukung keputusan penerima bantuan beras miskin dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 3. form kriteria penilaian

Page 11: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

69

Gambar 4. form perbandingan kriteria

Gambar 5. form konsisten kriteria

Gambar 6. form evaluasi data calon penerima

5. Kesimpulan

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam laporan ini, maka dapat disimpilkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Sistem pendukung keputusan yang dibuat dapat membantu dalam pengambilan keputusan

untuk menentukan masyarakat yang layak untuk mendapatkan bantuan beras miskin.

2. Dengan menggunakan metode analitycal hirarcy process dapat membuat sistem pendukung

keputusan untuk menentukan bantuan beras miskin,dengan menggunakan beberapa kriteria

diantaranya jumlah pengasilan, pekerjaan, usia.

DAFTAR REFERENSI

[1] Kusrini. 2007 “Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan” Andi Offset Yogyakarta

[2] Pressman, Roger, S. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, Fifth Edition.

McGraw Hill Companies,Inc. United Stated.

[3] Saaty, Thomas, L. 1993. “Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin”. PT.Pustaka

Binaman Pressindo.

Page 12: SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN BANTUAN BERAS …

ScientiCO : Computer Science and Informatics Journal Vol. 1, No. 2, (2018) E-ISSN : 2620-4118

70

[4] Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi Offset.

[5] Turban, Efraim dan Jay E Aronson. 2005. Decission Support Systems and Intelligent Systems.

Yogyakarta: Andi Offset..

[6] Turban, Efraim, dan Jay E. Aronson (2000). Decision Support Systems And Intelligent

System, Sixth Edition, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey.