Sistem Otot Str

download Sistem Otot Str

of 18

Transcript of Sistem Otot Str

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    1/18

     

     

    SISTEM OTOT

    SISTEM OTOT

    Sistem Otot Pada Aves

    Sistem Otot Pada Reptil

    Sistem Otot Pada Amfibi

    Sistem Otot Pada Ikan

    Sistem Otot Pada Manusia

    Tempat Perlekatan OtotOrigo

    Insersi

    Susunan Fasikulus Pada Otot

    Paralel

    Fusiformis

    Sirkuler

    Segitiga

    Pennate

    Ciri yang Digunakan

    pada Penamaan Otot

    Koordinasi Diantara Otot

    Otot Agonis

    Otot Antagonis

    Otot Sinergis

    Otot Fiksator

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    2/18

     

     

    SISTEM OTOT PADA MANUSIA

    Sistem otot pada tubuh berperan menjaga

    kestabilan posisi tubuh, menghasilkan gerakan, dan

    menghasilkan panas tubuh. Pembahasan sistem otot

    terfokus pada otot-otot rangka yang bekerja

    dibawah perintah sadar (di invervasi oleh sistemsaraf tepi atau sistem saraf kraniospinal). Hampir

    700 otot membangun sistem otot, misalnya otot

    bisep brakii yang tersusun atas jaringan otot rangka

    dan jaringan ikat. Beberapa otot rangka memiliki

    fungsi utama untuk menstabilkan posisi tulang -

    tulang sehingga otot-otot rangka yang lain dapat

    melakukan sebuah gerakan yang lebih efektif.

    Tempat Perlekatan Otot (Origo Dan Insersi)

    Otot-otot rangka, dalam menghasilkangerakan, juga menggunakan kekuatan tendon yang

    dapat menarik tulang-tulang dan struktur yang lain

    misalnya kulit. Sebahagian besar otot -otot rangka

    setidaknya melintasi satu sendi dan pada umumnya

    menempel ke tulang-tulang yang membentuk 

    persendian (gambar 3.1). Ketika sebuah otot

    rangka berkontraksi, maka akan menarik satu dari

    tulang-tulang yang membentuk persendian kearah

    yang lain. Dua tulang yang membentuk persendian

    pada umumnya tidak bergerak secara bersama-sama

    dalam menanggapi kontraksi otot. Salah satu da ridua tulang, tidak bergerak atau tetap pada posisi

    awalnya, sebab otot-otot yang lain menstabilkan

    posisi tulang tersebut melalui kontraksi dan

    menariknya kearah yang berlawanan atau

    disebabkan strukturnya yang membuat tulang

    tersebut kurang dapat bergerak.

    Pada umumnya, tendon otot yang melekat

    pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo

    (gambar 3.1), sedangkan tendon otot yang melekat

    pada tulang yang dapat bergerak disebut insersi(gambar 3.1). Analogi yang dapat digunakan yaitu

    sebuah engsel pada pintu. Pada contoh ini, bagian

    engsel yang melekat pada kosen pintu adalah origo,

    sementara bagian engsel yang melekat pada daun

    pintu adalah insersi. Pada ibu jari, origo barada

    pada bagian proksimal sedangkan insersi berada

    pada bagian distal, khusus pada alat gerak, insersi

    pada umumnya ditarik kearah origo. Bagian gemuk 

    pada otot yang terletak diantara tendon disebut

    badan otot (bagian yang bergulung pada engsel

    pada analogi yang telah dipaparkan sebelumnya).

    Aksi dari sebuah otot adalah gerakan yang terjadiketika otot berkontraksi. Pada analogi engsel pintu,

    maka pintu akan tertutup.

    Otot-otot seringkali tidak menutupi bagian

    tubuh yang digerakkannya (gambar 3.2),

    menunjukkan bahwa meskipun salah satu fungsi

    dari otot bisep brakii adalah untuk menggerakkan

    lengan bawah, badan otot bisep brakii berada pada

    humerus, bukan pada lengan bawah. Terdapat jugaotot-otot yang melintasi dua sendi, seperti otot

    rektus femoris dan otot sartorius pada paha,

    memiliki gerakan yang lebih kompleks

    dibandingkan dengan otot-otot yang hanya

    melintasi satu sendi.

    Badan dari otot

    bisep brakii

    Badan dari otottrisep brakii

    Skapula

    TendonOrigo dari

    skapula dan

    humerus

    Insersi

    Insersi pada

    ulna

    Humerus

    Tendon

    Insersi pada

    radius

    Radius

    Ulna

    Gambar 3.1 Origo dan insersi pada otot rangka(diadaptasi dari G. J. Tortora dan B. Derrickson. hal:

    399).

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    3/18

     

     

    Susunan Fasikulus Pada Otot

    Serabut otot rangka (sel-sel otot rangka)

    pada sebuah otot tersusun dalam berkas yang

    disebut fasikulus. Dalam sebuah fasikulus, seluruhserabut otot tersusun sejajar satu dengan yang lain.

    Fasikulus dapat membentuk lima pola, yaitu

    paralel (sejajar), fusiformis (berbentuk gelendong,

    menyempit pada kedua ujungnya dan lebar pada

    bagian tengahnya), sirkuler (melingkar), segitiga,

    dan pennate (berbentuk seperti sebuah bulu).

    Susunan fasikulus mempengaruhi kekuatan dan

     jarak gerakan yang dihasilkan oleh otot. Ketika

    berkontraksi, otot akan memendek sekitar 70% dari

    panjang awalnya. Serabut yang lebih panjang dalam

    sebuah otot akan menghasilkan jarak gerakan yanglebih besar. Namun , kekuatan dari sebuah otot

    tidak bergantung pada panjang serabutnya tetapi

    pada keseluruhan luas daerah penampangnya, sebab

    sebuah serabut otot yang pendek dapat berkontraks i

    dengan kekuatan penuh sama seperti serabut yang

    otot yang panjang. Jadi semakin banyak serabut

    otot per unit luas daerah penampang dari sebuah

    otot, maka kekuatan yang dihasilkan juga semakin

    besar.

    Susunan fasikulus seringkali

    menggambarkan kekuatan dan jarak gerakan yang

    dihasilkan. Sebagai contoh, otot -otot pennate,memiliki sejumlah besar fasikulus dengan serabut

    pendek, memberi kekuatan yang lebih besar tetapi

     jarak gerakan yang lebih kecil. Berbeda dengan

    otot-otot paralel yang memiliki beberapa fasikulus

    dengan serabut panjang, tersusun memanjang

    dengan arah panjang otot, sehingga memiliki jarak 

    gerakan yang lebih besar tetapi kekuatan yang

    dihasilkan kurang. Tabel 3.1 menyajikan deskripsi

    susunan fasikulu pada otot.

    Koordinasi Diantara Otot

    Sebuah gerakan pada umumnya merupakan

    hasil kerja bersama dari beberapa otot rangka.

    Sebahagian besar otot rangka tersusun dalam

    pasangan yang berlawanan (antagonis) pada sendi,

    misalnya, fleksor-ekstensor, abduktor-adduktor, dan

    lain sebagainya. Dalam pasangan yang berlawanan,

    satu otot disebut agonis (penggerak utama),

    berkontraksi untuk menghasilkan gerakan,

    sementara otot yang lain disebut antagonis,

    merentang atau berelaksasi. Dengan sebuah

    pasangan yang berlawanan, otot-otot agonis dan

    antagonis dapat bertukar untuk menghasilkan

    gerakan yang berbeda. Sebagai contoh, ketika kita

    menekuk atau membengkokkan lengan bawah

    kearah lengan atas pada siku (gerakan fleksor),

    bisep brakii adalah agonis dan trisep brakii adalah

    antagonis dan ketika lengan bawah dit urunkan atau

    direntangkan, bisep brakii adalah antagonis dan

    trisep brakii adalah agonis. Agonis dan antagonis

    pada umumnya terletak pada sisi yang berlawanan

    dari tulang atau sendi, seperti pada contoh otot

    bisep brakii dan trisep brakii. Jika sepasang ot ot

    agonis dan antagonis berkontraksi pada waktu yang

    bersamaan dengan kekuatan yang sama, maka tidak 

    akan ada gerakan yang dihasilkan.

    Gambar 3.2 Otot-otot rangka menghasilkan gerakan

    dengan menarik tulang (diadaptasi dari G. J. Tortora

    dan B. Derrickson. hal: 399).

    Bisep brakii

    Beban

    Titik tumpu pada siku

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    4/18

     

     

    Tabel. 3.1 Deskripsi Susunan Fasikulus Pada Otot.

    Susunan Fasikulus

    Paralel Fusiformis

    Fasikulus sejajar dengan sumbu membujur otot;

    berakhir pada ujung tendon yang pipih, contoh:

    otot stilohioid.

    Fasikulus hampir sejajar dengan sumbu

    membujur otot; berakhir pada tendon yang pipih;

    otot meruncing kearah tendon, diameter bagian

    ujung otot lebih kecil dibandingkan bagian badan

    otot, contoh: otot digastrik 

    Sirkuler Segitiga

    Fasikulus tersusun konsentris atau melingkar

    membentuk otot spinter yang berperan membuka

    dan menutup lubang saluran pada bagian tubuh

    tertentu, contoh: otot orbikularis okuli.

    Fasikulus tersebar pada daerah yang lebar dan

    bertemu pada pusat tendon yang tebal; memberi

    penampakan segitiga pada otot , contoh: otot

    pektoralis mayor.

    Pennate: Fasikulus yang pendek membentuk bagian memanjang otot; tendon memanjang padahampir seluruh bagian panjang otot. Otot pennate terbagi atas:

    Unipennate Bipinnate

    Fasikulus tersusun hanya pada satu sisi daritendon, contoh:otot ekstensor digitorum longus

    Fasikulus tersusun pada kedua sisi tendon,contoh: otot rektus femoris.

    Multipennate: Fasikulus menempel secara miring dari banyak arah menuju beberapa tendon, contoh:

    otot deltoid.

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    5/18

     

     

    Kadang-kadang sebuah agonis melintasi

    sendi yang lain sebelum menjangkau sendi dimana

    gerakan utamanya terjadi. Sebagai contoh, otot

    bisep brakii melintasi bahu dan sendi siku, dengan

    gerakan utama pada lengan bawah. Untuk 

    mencegah gerakan yang tidak diin ginkan pada

    sendi intermediat atau untuk membantu gerakankembali dari agonis, otot-otot yang disebut sinergis

    berkontraksi dan menstabilkan sendi intermediat.

    Sebagai contoh, otot-otot yang membengkokkan

     jari-jari (agonis) melintasi sendi interkarpal dan

    radiokarpal (sendi intermediat). Jika gerakan pada

    sendi intermediat ini tidak dikendalikan/ dibatasi,

    maka kita tidak dapat membengkokkan jari -jari

    tanpa membengkokkan pergelangan t angan pada

    waktu yang bersamaan. Kontraksi sinergi dari otot-

    otot ekstensor pada pergelangan tangan

    menstabilkan sendi pergelangan tangan danmencegah gerakan yang tidak diinginkan,

    sementara otot-otot fleksor dari jari-jari

    berkontraksi untuk menghasilkan gerakan. Sinergis

    pada umumnya terletak dekat dengan agonis.

    Beberapa otot yang berada dalam satu

    kelompok juga berperan sebagai fiksator,

    menstabilkan origo dari agonis sehinggga origo

    dapat berperan lebih efisien. Fiksator tetap berada

    pada ujung proksimal dari sebuah alat gerak,

    sementara gerakan terjadi pada ujung distal.

    Sebagai contoh, skapula adalah tulang yang dapatbergerak bebas yang menyediakan origo untuk 

    beberapa otot yang menggerakkan lengan.

    Ketika otot-otot lengan berkontraksi,

    skapula harus tetap berada dalam posisi yang tetap.

    Pada gerakan abduksi dari lengan, otot-otot deltoid

    berperan sebagai agonis dan fiksator (pektoralis

    minor, trapezius, subklavius, serratus anterior, dan

    otot-otot yang lain) mempertahankan skapula

    dengan kuat melawan bagian belakang dari dada.Insersi dari otot deltoid menarik humerus untuk 

    gerakan abduksi lengan. Dibawah kondisi yang

    berbeda, gerakan yang berbeda, dan waktu yang

    berbeda, beberapa otot mungkin berperan sebagai

    agonis, antagonis, sinergis, dan fiksator.

    Ciri Yang Digunakan Pada Penamaan Otot

    Nama-nama dari sebahagian besar otot

    rangka adalah kombinasi kata yang menunjukkan

    ciri khusus otot yang dimaksud, seperti pola

    fasikulus otot, ukuran otot, bentuk otot, jenis

    gerakan yang dihasilkan, jumlah origo, tempat otot

    berada, dan tempat origo dan insersi dari otot.

    Dengan mengetahui nama sebuah otot, kita

    mendapatkan petunjuk mengenai ciri khusus otot

    tersebut. Tabel 3.2 menyajikan karakteristik yang

    digunakan dalam penamaan otot.

    Tabel 3.2 Karakteristik yang Digunakan Dalam Penamaan Otot.

    Nama Arti Contoh

    Arah: orientasi dari fasikulus otot terhadap sumbu tengah tubuh.

    Rektus Sejajar terhadap sumbu tengah tubuh . Rektus abdominis

    Transversal Tegak lurus terhadap sumbu tengah tubuh Transversal abdominis

    Oblique Diagonal terhadap sumbu tengah tubuh. Eksternal oblique

    Ukuran : ukuran relatif otot.

    Maksimus Terbesar. Gluteus maksimus

    Minimus Terkecil. Gluteus minimus

    Longus Panjang. Abduktor longus

    Brevis Pendek. Abduktor brevis

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    6/18

     

     

    Latisimus Terlebar. Latisimus dorsi

    Longisimus Terpanjang. Longisimus kapitis

    Magnus Besar. Adduktor magnus

    Major Lebih besar. Pektoralis major

    Minor Lebih kecil. Pektoralis minor

    Vastus Sangat besar. Vastus lateralis

    Bentuk: bentuk relatif otot.

    Deltoid Segitiga Deltoid

    Trapezius Trapesium Trapezius

    Serratus Bergerigi Serratus anterior

    Rhomboid Berbentuk seperti berlian Rhomboid major

    Orbikularis Sirkuler (melingkar) Orbikularis okuli

    Pektinat Berbentuk seperti sisir Pektineus

    Piriformis Berbentuk seperti buah pir. Piriformis

    Platis Pipih Platisma

    Kuadratus Persegi Kuadratus femoris

    Grasilis Ramping GrasilisGerakan: gerakan utama dari otot .

    Fleksor Penurunan besar sudut pada sendi Fleksor karpi radialis

    Ekstensor Peningkatan besar sudut pada sendi Ekstensor karpi ulnalis

    Abduktor Gerakan sebuah tulang menjauh dari sumbu

    tengah tubuh

    Abductor polisis longus

    Adduktor Gerakan sebuah tulang mendekat ke sumbu

    tengah tubuh

    Adduktor longus

    Levator Meninggikan atau mengangkat bagian tubuh Levator skapula

    Depresor Merendahkan atau menurunkan bagian tubuh Depressor labii inferioris

    Supinator Memutar telapak tangan kearah anterior Supinator

    Pronator Memutar telapak tangan kearah posterior Pronator teres

    Spinter Perubahan diameter saluran pada bagian tubuh Eksternal anal spinter

    Tensor Membuat bagian tubuh menjadi keras Tensor fascia latae

    Rotator Rotasi sebuah tulang mengelilingi sumbu

    longitudinalnya

    Rotator

    Jumlah origo: jumlah origo pada tendon .

    Bisep Dua origo Bisep brakii

    Trisep Tiga origo Trisep brakii

    Kuadrisep Empat origo Kuadrisep femoris

    Letak: struktur yang berdekatan dengan otot.

    Contoh: temporalis (otot yang dekat dengan tulang temporalis)Origo dan insersi : letak origo dan insersi dari otot .

    Contoh: Sternokleidomastoid, origo terletak pada sternum dan klavikula dan insersi pada

    prosesus mastoid dari tulang temporal.

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    7/18

     

     

    Gambar 3.3 Otot-otot rangka superfisialis, tampak anterior (diadaptasi dari G. J. Tortora dan B. Derrickson. hal: 344).

    Temporalis

    Orbikularis okuli

    Masseter

    Platysma

    SternokleidomastoidSkalenes

    Trapezius

    Deltoid

    Pektoralis mayor

    Serratus anterior

    Bisep brakii

    Trisep brakii

    Ekstensor karpi

    radialis longus

    Brakioradialis

    Fleksor karpi radialis

    Abduktor polikis

    longus

    Palmaris

    longus

    ThenarHipothenar

    Fleksor digitorum

    superfisialis

    Fleksor karpi

    ulnaris

    Eksternal oblique

    Sartorius

    Vastus lateralis

    Oksipitofrontalis

    Nasalis

    Orbikularis oris

    Depressor angulioris

    Omohioid

    Sternohioid

    Latisimus dorsi

    Rektus abdominis

    Brakioradialis

    Ekstensor karpi

    radialis longus

    Tensor fasciae

    lataeIliakus

    Psoas mayor

    Pektineus

    Ekstensor polikis

    longus

    Adduktor longus

    Grasialis

    Abduktor magnus

    Rektus femoris

    Vastusmedialis

    Ligamen patela

    Tibialis anterior

    Fibularis longus

    Fleksor digitorum

    longus

    Tendon achilles

    Soleus

    Gastroknemius

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    8/18

     

     

    Gambar 3.4 Otot-otot rangka superfisialis, tampak posterior (diadaptasi dari G. J. Tortora dan B. Derrickson. hal: 345 ).

    Brakialis

    Ekstensor

    karpiulnaris

    Ekstensor

    digitorum

    Ekstensor karpis

    radialois brevis

    Ankoneus

    Brakioradialis

    Sternokleidomastoid

    Trapezius

    Deltoid

    Bisep brakii

    Trisep brakii

    Tendon achilles

    Fleksor digitorum longus

    Fibularis longus

    Soleus

    Gastroknemius

    Plantaris

    Ekstensor policis

    brevis

    Abduktor

    policis longus

    Fleksor karpis

    ulnaris

    Oksipitofrontalis

    Temporalis

    Masseter

    Platysma

    Infraspinatus

    Teres minor

    Teres mayor

    Latisimus dorsi

    Eksternal oblique

    Gluteus medius

    Fleksor karpi ulnaris

    Brakioradialis

    Gluteus maksimus

    Vastuslateralis

    Grasialis

    Abduktor magnus

    Semitendinosus

    Bisep femoris

    Semimembranosus

    Sartorius

    Fibularis longus

    Soleus

    Fleksor hallukis longus

    Ekstensor digitorum longus

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    9/18

     

     

    SISTEM OTOT PADA AVES

    Otot pada sebahagian besar burung telah

    berkembang dalam berkas serabut otot. Pada

    burung dapat ditemukan perpaduan otot yang

    berwarna putih dan otot yang berwarna merah. Otot

    tampak berwarna merah sebab mengandung pigmen

    pembawa oksigen yang berlimpah, yaitu mioglobin

    dan mengandung banyak pembuluh darah.

    Mioglobin ditemukan pada otot-otot terbang pada

    sebahagian besar burung dan jumlahnya dijadikan

    sebagai penanda daging otot yang berwarna “gelap”

    dengan daging otot yang berwarna “putih”.

    Mioglobin berperan menyimpan oksigen dan akan

    dilepaskan ke sel-sel otot ketika dibutuhkan.

    Mioglobin menyimpan lebih banyak oksigen

    dibandingkan hemoglobin karena mioglobin

    memiliki daya afinitas yang lebih tinggi terhadap

    oksigen dibandingkan hemoglobin. Serabut otot

    yang berwarna merah memiliki diameter lebih kecil

    dan mengandung lebih banyak nukleus dan

    mitokondria dibandingkan serabut otot yang

    berwarna putih.

    Beberapa otot-otot mungkin terdiri dari

    serabut otot berwarna merah pada satu spesies dan

    serabut otot berwarna putih pada spesies yang lain,

    tergantung dari fungsinya. Otot putih di desain

    untuk aktivitas yang kuat dan cepat seperti saat

    burung akan terbang atau saat terbang dengan jarak 

    yang pendek, sedangkan otot merah berperan

    mendukung aktivitas terbang. Otot pektoral pada

    burung merpati mengandung mioglobin 40 kali

    lebih banyak dibandingkan otot pada ayam.

    Oksigen yang banyak menyebabkan otot dapat

    bekerja lebih lama, otot-otot tersebut ditemukan

    pada otot-otot untuk terbang. Otot-otot yang

    berwarna putih baik untuk kontraksi yang cepat,

    tetapi cepat lelah akibat timbunan asam laktat .

    Burung memiliki otot epaksial pada

    bagian dorsal dan otot hipaksial pada bagian

    ventral sepanjang ruas-ruas tulang belakang.

    Kolumna vertebra pada burung ku rang kuat

    sehingga otot-otot epaksial pada daerah tersebut

    kurang berkembang, namun otot-otot pada daerah

    leher dan ekor berkembang jauh lebih baik untuk 

    memberi kemampuan gerak yang besar pada leher.

    Otot-otot yang terdapat pada daerah vertebra

    koksigeal juga berkembang dengan baik, sangat

    kompleks dan kuat karena berperan untuk 

    menyokong dan mengendalikan bulu pada ekor.

    Perbedaan otot-otot pada dinding abdominal sangat

    tereduksi dan juga terdapat otot-otot interkosta

    internal dan eksternal diantara setiap tulang rusuk.

    Otot-otot pada dada dan perut berperan penting

    pada proses inspirasi dan ekspirasi paru-paru

    selama bernafas.

    Burung memiliki otot-otot yang sangat

     jarang pada bagian dorsal tubuh, sebagai hasil

    penyatuan beberapa tulang pada rangka aksial ,

    sehingga sedikit otot yang dibutuhkan untuk 

    mendukungnya. Otot-otot pada rangka apendikular

    burung sangat termodifikasi untuk terbang yang

    sama baiknya untuk bertengger, menyambar

    mangsa, berjalan, meloncat, dan berenang. Otot-

    otot utama yang digunakan untuk berjalan terdapat

    disekitar femur pada paha, sementara massa otot -

    otot yang lebih kecil terdapat disekitar tibiotarsus.

    Kaki memiliki beberapa otot yang keras. Otot-otot

    terspesialisasi pada kaki dibutuhkan untuk 

    bermacam-macam aktifitas. Sebagai contoh,

    burung-burung yang bertengger memiliki tendon

    yang panjang yang memanjang dari otot -otot pada

    bagian proksimal kaki dan menyisip ke ujung distal

     jari-jari kaki. Susunan seperti ini mempunyai dua

    fungsi, yang pertama, energi yang digunakan dapat

    dikurangi sebab otot-otot tidak mesti dipendekkan

    dan kedua, ketika burung bertengger, kakinya di

    bengkokkan yang menyebabkan tendon semakin

    erat dan secara efektif “mengunci” kaki pada

    tempat bertengger.

    Pada burung Merpati beberapa lipatan kulit

    membentuk permukaan sayap, lipatan besar

    terdapat antara bahu dan karpus membentuk bagian

    tepi sayap yaitu propatagium (gambar), beberapa

    otot-otot lunak dan tendon terdapat didalamnya.

    Postpatagium yang besar memanjang secara

    posterior dari ulna. Bahu terutama ditutupi oleh

    beberapa bagian otot deltoideus. Otot bisep brakii

    berdekatan dengan trisep brakii. Bisep brakii

    berperan penting pada aerodinamika saat terbang

    dengan mengubah tegangan permukaan sayap .

    Deltoideus mayor berperan menarik humerus

    secara medial dan posterior. Pada bagian tepi

    postpatagium terdapat otot-otot yang kecil dan

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    10/18

     

     

    lunak. Ekspansor sekundariorum berperan

    merentangkan remiges sekunder. Deltoideus minor

    berperan meninggikan sayap. Rhomboideus

    superfisialis dan rhomboideus profundus

    memanjang diantara taju vertebra dan skapula.

    Latissimus dorsi relatif kecil, memanjang secara

    lateral dari garis tengah bagian dorsal tubuh,

    membantu mendukung dan menstabilkan bahu.

    Otot-otot untuk terbang dan otot-otot yang terdapat

    pada sayap burung adalah ciri yang menarik dan

    akan dibahas lebih jauh.

    Otot-otot untuk terbang terdiri dari otot -

    otot pektoral dan otot-otot suprakorakoid yang

    menempel pada sternum, korakoid, dan furkula,

    mewakili 20% massa tubuh. Sebahagian besar otot-

    otot terbang terpusat pada otot-otot pektoralis

    (gambar 3.5). Otot pektoral pada aves adalah

    pasangan otot yang sangat besar yang mencapai

    25% dari total massa tubuh dari burung. Massa

    otot-otot pektoral terpusat secara ventral, dekat

    dengan pusat berat tubuh, memberikan

    keseimbangan untuk terbang. Sebahagian besar

    otot-otot pektoral terdapat pada permukaan.

    Gambar 3.5 Otot-otot pada sayap dan otot pectoral pada burung Merpati, tampak ventral

    (diadaptasi dari Gerardo De Luliis dan Dino Pulera. hal: 238 ).

    Furkula

    M. Bisep brakii

    Prokorakoid

    Humerus

    M. Propatagium

    Karina

    M. Trisep brakii

    M. Ekspansor

    secondarium

    M. pektoralis

    M. pektoralis

    (terpotong)

    M. korakoideus

    Sternum

    M. Korakobrakalis

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    11/18

     

     

    Pada burung Merpati otot pektoral

    memanjang dari sternum menuju humerus dan

    sebahagian besar menyisip pada humerus, Otot

    pektoral menjadi bagian utama untuk gerakan

    depresor pada sayap. Kontraksi otot-otot pektoralis

    berperan menarik sayap kebawah dan kedepan yang

    memberikan daya angkat bagi tubuh burung. Otot

    suprakorakoid (gambar 3.6)  juga menempel pada

    bagian ventral sternum dan keseluruhan ditutupi

    oleh otot pektoral. Otot suprakorakoid digunakan

    terutama saat akan terbang dan tidak dibutuhkan

    saat sedang terbang, berperan mengangkat sayap

    untuk terbang dengan tetap menjaga keseimban gan

    massa tubuh.

    Pada burung Merpati pengangkatan sayap

    terutama disebabkan oleh kontraksi otot

    suprakorakoideus, yang bermula pada sisi ventral

    dari sternum. Tendon otot suprakorakoideus

    melewati foramen triosseum (sebuah lubang yang

    dibentuk oleh klavikula, korakoid, dan skapula)

    untuk menyisip pada humerus dan berperan

    menarik humerus. Susunan yang luar biasa tersebut

    memungkinkan otot-otot abduktor dan adduktor

    dari sayap untuk menyisip pada tulang yang sama.

    Otot-otot intrinsik pada sayap tereduksi, namun

    berkembang dengan baik pada kaki.

    Gambar 3.6 Otot-otot pada burung Merpati, tampak dorsal (diadaptasi dari Gerardo De Luliis

    dan Dino Pulera, hal: 239).

    Lemak

    Romboideus

    superfisialis

    Teres mayor

    Skapulotrisep

    Romboideus

    superfisialis

    Latissimus dorsi

    Eksternal oblique

    Femur (trokanter)

    Sinsakrum

    Deltoideus

    mayorDeltoideus

    minor

    Tendon

    suprakorakoideus

    Humerus (lateral

    tuberositi)

    Pektoralis

    Romboideus

    profundus

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    12/18

     

     

    SISTEM OTOT PADA REPTIL

    Sistem otot pada reptil mengalami

    modifikasi untuk mendukung organ -organ vissera,

    berat badan, dan juga untuk memungkinkan

    beberapa jenis gerakan. Begitu juga dengan otot-

    otot respirasi telah teradaptasi untuk kehidupan di

    darat dan berkembang dengan baik. Kadal dan

    buaya memiliki kekuatan pada rahang karena

    didukung oleh otot adduktor pada rahang. Otot ini

    muncul dari fossa temporal dan menyisip pada

    sudut kanan untuk membuka rahang. Otot-otot

    adduktor memanjang dari daerah temporal menuju

    rahang bawah. Otot adduktor yang utama adalah

    otot pterigoideus, yang muncul dari tulang -tulang

    pterigoid pada langit-langit dan menyisip pada

    bagian posterior rahang bawah. Otot pterigoideus

    memberi penampakan yang gemuk pada rahang

    kadal jantan. Otot depresor mandibula berperan

    membuka rahang, muncul dari bagian belakang

    tengkorak dan menyisip pada prosesus

    retroartikular dari mandibula, otot ini lebih lemah

    dibandingkan otot-otot lain yang juga berperan

    menutup rahang.

    Otot epaksial berada pada permukaan

    dorsal, sementara otot hipaksial berada pada

    permukaan ventral dan diantara kosta. Otot-otot

    epaksial kurang mengalami modifikasi jika

    dibandingkan dengan otot-otot hipaksial, otot-otot

    epaksial juga kehilangan sifat metamerisme dan

    tersusun dalam berkas serabut otot. Disamping

    fungsinya yang memungkinkan gerakan dari satu

    sisi ke sisi yang lain pada kolumna vertebra, otot -

    otot epaksial juga melakukan fungsi yang lain yaitu

    mendukung, meluruskan atau membengkokkan

    kolumna vertebra.

    Pada Penyu, otot-otot epaksial pada daerah

    badan kurang berkembang dengan baik, tetapi pada

    daerah leher dan ekor berkembang dengan baik.

    Adanya tulang rusuk menyebabkan peningkatan

    modifikasi dari otot-otot hipaksial. Tulang rusuk 

    terbentuk dalam miosepta dari otot -otot dinding

    tubuh sepanjang kolumna vertebra pada sebahagian

    besar Ular. Terdapat 20 otot yang berbeda pada

    masing-masing sisi dari setiap ruas vertebra, otot -

    otot tersebut menghubungkan antara satu vertebra

    dengan vertebra yang lain, antara vertebra dengan

    tulang rusuk, dan antara tulang rusuk dan vertebra

    dengan kulit, serta membantu membentuk dan

    mengontrol lekukan tubuh.

    Otot-otot pada dinding abdominal tidak 

    mengalami segmentasi dan memiliki tiga lapisan,

    yaitu eksternal oblique, internal oblique, dan

    abdominal transversal. Otot-otot hipaksial pada

    dinding tubuh bagian dada dikenal sebagai otot-

    otot interkosta, membantu mengangkat dan

    menurunkan sangkar rusuk dalam proses respirasi.

    Otot-otot pada tungkai, gelang bahu, dan

    gelang pinggul terdiri dari otot -otot ekstensor

    dorsal dan otot-otot fleksor ventral. Peningkatan

    spesialisasi pada otot-otot intrinsik memberikan

    ketepatan dan kekuatan gerakan pada tungkai serta

    dukungan yang lebih besar bagi tubuh. Dalam

    membentuk gerakan kuadrupedal, otot -otot yang

    menempel pada humerus dan femur mesti merotasi

    tulang-tulang tersebut ke depan dan ke belakang

    dengan tetap mempertahankan dalam posisi

    horizontal pada sudut yang tepat, sehingga tubuh

    tetap berada diatas substrat. Otot-otot segmental

    berperan menghubungkan sisik ventral dengan

    kosta, kontraksi otot-otot segmental juga membantu

    ular bergerak ke depan.

    Otot-otot pada lengkung faringeal yang

    pertama berlanjut untuk menggerakkan rahang dan

    otot-otot pada lengkung faringeal yang kedua

    menempel pada rangka hioid. Otot-otot pada sisa

    lengkung berhubungan dengan faring dan laring.

    Otot-otot integumen ekstrinsik menyisip pada

    permukaan bawah dermis dan memungkinkan

    gerakan bebas bagi kulit.

    SISTEM OTOT PADA AMFIBI

    Sistem otot pada amfibi sangat bervariasi,

    seperti pada salamander yang hidup di air memiliki

    sistem otot yang mirip dengan ikan, sementara

    sistem otot pada spesies yang hidup di darat seperti

    pada katak sangat berbeda. Metameris tampak jelas

    pada salamander, caecilians, dan pada larva anura.

    Miomer epaksial membentuk berkas serabut otot

    yang memanjang melewati beberapa segmen tubuh.

    Otot-otot tersebut sebahagian tersembunyi dibawah

    otot-otot apendikular, memanjang dari kolumna

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    13/18

     

     

    vertebra dari bagian dasar tengkorak sampai pada

    ujung ekor. Massa otot-otot hipaksial pada

    beberapa jenis amfibi sudah kehilangan pola

    segmental dan membentuk lembaran otot (eksternal

    oblique, internaloblique, dan transversal),

    khususnya pada daerah abdominal.

    Otot-otot apendikular pada sebahagian

    besar amfibi jauh lebih kompleks dibandingkan

    dengan ikan, sesuai dengan kehidupan di darat.

    Pada amfibi, tungkai digunakan untuk menyokong

    seluruh bobot tubuh. Pada amfibi, otot-otot dari

    lengkung vissera yang pertama berperan untuk 

    menggerakkan rahang. Beberapa otot-otot pada

    lengkung vissera yang kedua tetap berhubungan

    dengan rahang bawah, sedangkan otot -otot pada

    lengkung vissera yang ketiga berperan

    menggerakkan tulang rawan pada insang khususnya

    pada amfibi yang memiliki insang. Pada amfibi

    yang tidak memiliki insang, otot -otot tersebut

    tereduksi.

    SISTEM OTOT PADA IKAN

    Otot-otot pada dinding tubuh tersusun

    secara metameris dan terdiri atas rangkaian miomer

    yang berbentuk zig-zag, dengan setiap miomer

    merupakan satu segmen otot. Koordinasi kontraksi

    (kontraksi pada satu sisi diserta oleh relaksasi pada

    sisi yang berlawanan) pada miomer posterior

    menghasilkan gelombang kontraksi yang

    memberikan mekanisme gerakan yang utama pada

    ikan. Pada sebahagian besar ikan, otot putih lebih

    dominan dan beratnya dapat mencapai 90% atau

    lebih dari keseluruhan berat tubuh. Otot putih

    memiliki serabut yang relatif tebal, tidak 

    mengandung lemak atau mioglobin (jenis protein

    yang dapat mengikat oksigen), dan berperan

    penting pada metabolisme anaerobik. Otot merah

    terdiri dari serabut otot dengan diameter yang tipis,

    mengandung lemak dan mioglobin, dan berperan

    penting pada metabolisme aerobik.

    Sistem Otot Pada Manusia

    Badan otot

    Insersi

    Origo

    Otot agonis

    Otot antagonis

    Otot fiksator

    Otot sinergis

    Susunan fasikulus fusiformis

    Susunan fasikulus parallel

    Susunan fasikulus pinnate

    Susunan fasikulus segitiga

    Susunan fasikulus sirkuler

    Sistem Otot Pada Aves, Reptil, Amfibi, Ikan

    Otot epaksial

    Otot hipaksial

    Otot merah

    Otot putih

    Daftar Istilah Penting

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    14/18

     

     

    RANGKUMAN SISTEM OTOT

    Hampir 700 otot membangun sistem otot pada tubuh. Otot dihubungkan ke tulang oleh struktur

     jaringan ikat yang disebut tendon. Pada umumnya, tendon otot yang melekat pada tulang yang tidak dapat

    bergerak disebut origo, sedangkan tendon otot yang melekat pada tulang yang da pat bergerak disebut

    insersi. Serabut otot rangka (sel-sel otot rangka) pada sebuah otot tersusun dalam berkas yang disebut

    fasikulus. Dalam sebuah fasikulus, seluruh serabut otot tersusun sejajar satu dengan yang lain. Fasikulus

    dapat membentuk lima pola, yaitu paralel (sejajar), fusiformis (berbentuk gelendong, menyempit pada

    kedua ujungnya dan lebar pada bagian tengahnya), sirkuler (melingkar), segitiga, dan pennate (berbentuk 

    seperti sebuah bulu). Sebahagian besar otot rangka tersusun dalam pasangan yang berlawanan, satu otot

    disebut agonis (penggerak utama), berkontraksi untuk menghasilkan gerakan, sementara otot yang lain

    disebut antagonis, merentang atau berelaksasi. Terdapat juga otot-otot yang disebut sinergis yang

    membantu gerakan kembali dari agonis, berkontraksi dan menstabilkan sendi intermediat. Beberapa otot

    yang berada dalam satu kelompok juga berperan sebagai fiksator, menstabilkan origo dari agonis

    sehinggga origo dapat berperan lebih efisien. Nama-nama dari sebahagian besar otot rangka adalah

    kombinasi kata yang menunjukkan ciri khusus otot yang dimaksud, seperti pola fasikulus otot, ukuran otot,

    bentuk otot, jenis gerakan yang dihasilkan, jumlah origo, tempat otot berada, dan tempat origo dan insersi

    dari otot.

    Pada burung dapat ditemukan perpaduan otot yang berwarna putih dan otot yang berwarna merah.

    Otot tampak berwarna merah sebab mengandung pigmen pembawa oksigen yang berlimpah, yaitu

    mioglobin dan mengandung banyak pembuluh darah . Otot putih di desain untuk aktivitas yang kuat dan

    cepat seperti saat burung akan terbang atau saat terbang dengan jarak yang pendek, sedangkan otot merah

    berperan mendukung aktivitas terbang. Burung memiliki otot epaksial pada bagian dorsal dan otot

    hipaksial pada bagian ventral sepanjang ruas -ruas tulang belakang. Otot-otot untuk terbang merupakan

    cirri khas pada burung dan terdiri dari otot-otot pektoral dan otot-otot suprakorakoid yang menempel pada

    sternum, korakoid, dan furkula, mewakili 20% massa tubuh. Sistem otot pada reptil mengalami modifikasi

    untuk mendukung organ-organ vissera, berat badan, dan juga untuk memungkinkan beberapa jenis gerakan.

    Otot epaksial berada pada permukaan dorsal, sementara otot hipaksial berada pada permukaan ventral

    dan diantara kosta. Otot-otot pada dinding abdominal tidak mengalami segmentasi dan memiliki tigalapisan, yaitu eksternal oblique, internal oblique, dan abdominal transversal. Sistem otot pada amfibi sangat

    bervariasi, Massa otot-otot hipaksial pada beberapa jenis amfibi sudah kehilangan pola segmental dan

    membentuk lembaran otot (eksternal oblique, internaloblique, dan transversal), khususnya pada daerah

    abdominal. Otot-otot pada dinding tubuh tersusun secara metameris dan terdiri atas rangkaian miomer yang

    berbentuk zig-zag, dengan setiap miomer merupakan satu segmen otot. Pada sebahagian besar ikan, otot

    putih lebih dominan, memiliki serabut yang relatif tebal, tidak mengandung lemak atau mioglobin (jenis

    protein yang dapat mengikat oksigen), dan berperan penting pada metabolisme anaerobik. Otot merah

    terdiri dari serabut otot dengan diameter yang tipis, mengandung lemak dan mioglobin, dan berperan

    penting pada metabolisme aerobik 

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    15/18

     

     

    SOAL-SOAL LATIHAN

    Berikut ini terdapat tiga jenis soal-soal latihan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anda

    terhadap materi sistem otot yang telah dipelajari. Masing-masing jenis soal memiliki petunjuk pengerjaan,

    bacalah dengan baik setiap petunjuk sebelum menjawab soal.

    A. Tentukan apakah pernyataan berikut ini Benar (B) atau Salah (S)! untuk pernyataan yang salah

    berikan alasan.

    1. Badan otot merupakan bagian gemuk pada otot yang terletak diantara tendon . (…..)

    2. Gerakan yang dihasilkan oleh otot -otot untuk menarik tulang atau struktur yang lain juga melibatkan

    kekuatan tendon yang menghubungkan antara satu tulang dengan tulan g yang lain. (…..)

    3. Badan otot harus melekat pada permukaan tulang yang akan digerakkannya. (….. )

    4. Fasikulus otot yang tersusun paralel akan menghasilkan kekuatan dan jarak gerakan yang sama dengan

    fasikulus otot yang tersusun sirkuler. (….. )

    5. Ketika sebuah otot berkontraksi itu berarti otot akan memendek dan menghasilkan gerakkan. (…..)

    6. Otot agonis berperan mencegah gerakan yang tidak diinginkan pada sendi intermediat dan

    menstabilkan posisi sendi intermediat. (…..)

    7. Otot orbikularis okuli, menunjukkan bahwa otot tersebut berbentuk sirkuler atau melingkar. (…..)

    8. Otot-otot epaksial pada aves melekat pada permukaan ventral tubuh. (….. )

    9. Otot merah mengandung lemak dan mioglobin, dan berperan penting pada metabolisme aerobik. (…..)

    10. Otot-otot interkosta merupakan otot hipaksial pada dinding tubuh bagian dada dan membantu

    mengangkat dan menurunkan sangkar rusuk dalam proses respirasi . (…..)

    B. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

    1. Tendon otot yang menghubungkan otot ke tulang yang relatif tidak dapat bergerak  disebut… .

    a. Origo

    b. Insersi

    c. Ligamen

    d. Badan otot

    e. Fasikulus

    2. Susunan fasikulus pada otot-otot spinter yang terdapat sepanjang saluran pencernaan dan saluran

     pernapasan, yaitu… .

    a. Parallel

    b. Sirkuler

    c. Segitiga

    d. Unipennate

    e. Bipennate

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    16/18

     

     

    3. Otot bisep brakii berperan menggerakkan lengan bawah, badan otot bisep brakii terletak pada tulang…

    a. Radius

    b. Ulna

    c. Humerus

    d. Scapula

    e. Klavikula

    4. Ketika kita menekuk atau membengkokkan lengan bawah kearah lengan atas pada siku , manakah dari

    otot berikut ini yang berkontraksi… .

    a. Trapezius

    b. Trisep brakii

    c. Bisep brakii

    d. Latisimus dorsi

    e. Brakioradialis

    5. Otot rangka tersusun dalam pasangan yang berlawanan untuk menghasilkan gerakan, otot yang

     berperan sebagai penggerak utama (berkontraksi) untuk menghasilkan gerakan disebut… .

    a. Antagonis

    b. Fiksator

    c. Sinergis

    d. Agonis

    e. Stabilisator

    6. Berikut ini otot-otot yang terletak pada rangka aksial, yaitu… .

    a. Tempralis, nasalis, brakioradialis.

    b. Bisep brakii, latisimus dorsi, pektoralis mayor.

    c. Masseter, orbikularis okuli, temporalis.

    d. Abduktor magnus, abduktor longus, tibialis anterior.

    e. Fibularis longus, abduckor longus, rektus femoris

    7. Berikut ini otot-otot yang terletak pada rangka apendikular, yaitu… .

    a. Abduktor magnus, fibularis longus, tibialis anterior.

    b. Rektus abdominis, latisimus dorsi, nasalis.

    c. Orbikularis okuli, nasalis, latisimus dorsi.

    d. Massetter, temporalis, Sartorius.

    e. Rektur abdominis, deltoid, trapezius.

    8. Berikut ini otot-otot yang terletak pada rangka wajah, yaitu… .

    a. Sternokleidomastoid, deltoid, trapezius.

    b. Nasalis, orbikularis okuli, orbikularis oris.

    c. Temporalis, nasalis, orbikularis oris.

    d. Pektoralis mayor, deltoid, nasalis.

    e. Masseter, platisma, trapezius.

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    17/18

     

     

    9. Berikut ini otot-otot yang terletak pada alat gerak bawah, yaitu… .

    a. Rektur abdominis, deltoid, trapezius.

    b. Sternokleidomastoid, deltoid, trapezius.

    c. Massetter, temporalis, sartorius.

    d. Pektoralis mayor, deltoid, nasalis.

    e. Abduktor longus, abduktor magnus, rektus femoris.

    10. Berikut ini otot-otot yang terletak pada alat atas, yaitu… .

    a. Sternokleidomastoid, deltoid, sartorius.

    b. Massetter, temporalis, pektoralis mayor.

    c. Abduktor longus, abduktor magnus, rektus femoris.

    d. Bisep brakii, trisep brakii, brakioradialis.

    e. Sternokleidomastoid, deltoid, trapezius.

    11. Otot-otot pada Aves yang berperan penting untuk menggerakkan sayap, yaitu… .

    a. Deltoideus dan Otot suprakorakoid.

    b. Otot epaksial dan otot hipaksial.

    c. Deltoideus dan otot bisep brakii.

    d. Rhomboideus superfisialis dan rhomboideus profundus.

    e. Otot-otot pektoralis dan Otot suprakorakoid.

  • 8/18/2019 Sistem Otot Str

    18/18

     

     

    DAFTAR RUJUKAN

    Donald W. Linzey. 2003. Vertebrate Biology. United States of America: The McGraw Hill Companies.

    E. L. Jordan., P. S. Verma. 1983. Chordata Zoology &  Elements of Animal Physiology . S. Chand &Company LTD. New Delhi.

    F. Harvey Pough., Christine M. Janis., John B. Helser. 2005. Vertebrate Life, Seventh Edition. United

    State Of America: Pearson Prentice Hall.

    Gerard J. Tortora., Bryan Derrickson. 2009. Principles Of Anatomy And Physiology , Twelfth Edition.

    United States of America: John Wiley & Sons Inc.

    Gerardo De Iuliis dan Dino Pulera. 2007. The Dissection of Vertebrates ,  A Laboratory Manual . United

    States of America: Elsevier.

    Kenneth V. Kardong. 2006. Vertebrates: Comparative Anatomy, Function, Evolution, Fourth Edition. New

    York: Mc Graw Hill Companies.

    L. Carlos Junqueira., Jose Carneiro., Robert O. Kelly. 1998. Histologi Dasar. Jakarta: EGC.

    Michael McKinley and Valerie Dean O’Loughlin. 2008.  Human anatomy: Second Edition. New York:

    McGraw-Hill Companies Higher Education.

    Peter J. Helmer., Douglas P. Whiteside., dan John Lewington. 2005. Clinical Anatomy and Physiology of 

     Exotic Spesies, Structur and Function of Mammals - Birds- Reptiles and Amphibians . Germany:

    Elsevier.

    Ronald G. Wolff. 1991. Functional Chordate Anatomy . Canada: D. C. Heath and Company.