SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

48
SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN Komariah, PhD. Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta

description

Komariah , PhD. Pasca Sarjana Ilmu Lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta. SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN. Information Systems and the Environment Oleh Deanna J. Richards,Braden R. Allenby,W . Dale Compton,National Academy of Engineering, 2001. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

SISTEM INFORMASI LINGKUNGAN

Komariah, PhD.

Pasca Sarjana Ilmu LingkunganUniversitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I:KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI

Information Systems and the Environment Oleh Deanna J. Richards,Braden R. Allenby,W. Dale Compton,National Academy of Engineering, 2001

PENGERTIAN SISTEM

Atmosfera

Lithosfera

Biosfera

Hubungan Timbal Balik antara Atmosfera, Lhitosfera dan Biosfera dalam Sistem Pedogenesis

SISTEM INFORMASI

Suatu sistem yang mengorganisir lima sumberdaya utama ;

(1) Software, (2) Dataware, (3) Hardware, (4) Netware, dan (5) Brainware

ORGANISASI 5 SUMBER DAYA ;

untuk secara optimal mendukung aktivitas mulai dari entry data, pengolahan data, penyimpanan dan temu balik (retrieval) data, pelaporan, pengendalian, hingga produksi dan distribusi informasi untuk pengguna

Model SI pada gambar diatas tersebut juga memberikan cara pandang yang utuh tentang sistem informasi, dimana keberadaan dan fungsi kelima komponen sistem bersifat mutlak untuk mendukung keberjalanan keseluruhan aktivitas sistem informasi

Dengan demikian SI dapat dipandang sebagai suatu industri informasi, dimana produk akhirnya adalah informasi yang bermanfaat bagi pengguna (user)

Pengguna dalam hal ini adalah user individual maupun kolektif baik terhimpun dalam suatu institusi, organisasi, instansi, maupun sekelompok orang yang terhubung dan terkait dalam suatu jaringan informasi (internetworked community or enterprise).

Keberadaan seperangkat komputer dan jaringan dalam suatu instansi tidak secara otomatis menghadirkan SI,tergantung apakah keberadaan sumberdaya tersebut diorganisir untuk mendukung aktivitas SI yang relevan bagi instansi tersebut atau tidak.

KONSEP DASAR SI

Seorang manajer dalam suatu enterprise di abad informasi elektronik ini seyogyanya mengetahui berbagai aspek yang relevan dengan SI

Pada lapisan bawah dari segitiga tersebut,

seorang manajer perlu memahami tentang konsep dasar SI yang mencakup: fungsi, komponen, aktivitas, masukan dan keluaran SI

TEKNOLOGI

Selanjutnya seorang manajer perlu mengetahui teknologi yang diperlukan suatu SI. Perlu dicamkan bahwa perkembangan teknologi untuk mendukung SI cepat sekali berubah, sehingga diperlukan metoda yang kreatif dan dinamis mengikuti perkembangannya melalui berbagai media: majalah, jurnal, buletin, media siaran, maupun Internet

Teknologi yang sangat vital untuk mendukung SI adalah Teknolgi Informasi (TI) yaitu “Teknologi elektronik untuk akuisisi data, pengolahan data, penyimpanan dan temu balik data, serta untuk produksi dan distribusi informasi”

Dua tulang punggung TI adalah Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi.

APLIKASI

Pada level ketiga seorang manajer perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memahami aplikasi SI untuk berbagai kebutuhan operasional maupun manajerial pada suatu enterprise

Kejelian seorang manajer dalam memanfaatkan SI untuk aplikasi nyata di dalam suatu enterprise merupakan kunci keberhasilan SI

APLIKASI

Aplikasi SI dapat mencakup beberapa lini enterprise, antara lain pada lini pelayanan kustomer (customer services), pengelolaan sumberdaya manusia (human resource management/HRM), akutansi dan penggajian, perencanaan sumberdaya material (material resource planning/MRP), kontrol proses, sistem kearsipan enterprise, penjadwalan dan pencatatan aktivitas (activity scheduling and recording), pengambilan keputusan (decision making), peramalan (forecasting), pemasaran dan promosi (e-commerce), dan komunikasi elektronik antar dan inter organisasi.

PEMBANGUNAN

Seorang manajer juga dituntut untuk mengelola pembangunan SI dalam suatu enterprise dengan metoda yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

MANAGEMENT

Dan puncaknya, seorang manajer perlu memahami bagaimana mengoperasionalkan, merawat, mengevaluasi, dan mengembangkan SI yang telah dibangun secara berkelanjutan dalam suatu enterprise

Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi dinamika perubahan kebutuhan yang senantiasa terjadi pada saat ini maupun akan datang.

INTERNETWORKING

Internetworking merupakan suatu bentuk kerjasama atau kemitraan antar lembaga/enterprise melalui sarana jaringan kerja komputer (computer network) yang membentuk Internet, Extranet, dan Intranet.

PANDANGAN BERLAPIS :INTRANET, EXTRANET, INTERNET.

INTERNET, EXTRANET & INTRANET

Internet merupakan jaringan komputer global yang meliput komunitas luas dari berbagai penjuru dunia.

Extranet merupakan jaringan dengan liputan yang terbatas pada enterprise plus mitra kerja maupun klien/kustomer, supplier dari enterprise tersebut.

Intranet sangat terbatas pada komunitas di dalam suatu enterprise

KATEGORI APLIKASI SI

KATEGORI APLIKASI SI

Berdasarkan terapannya, sistem informasi diklasifikasikan seperti pada diagram diatas

Sistem informasi operasional dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional (teknis) yang bersifat rutin (day-to-day activities) dari suatu enterprise atau organisasi

Sedangkan sistem informasi manajemen dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajerial, pengambilan keputusan dan kebijakan yang umumnya digunakan para pimpinan atau eksekutif.

TPS (TRANSACTION PROCESSING SYSTEM):

adalah SI untuk mendukung pengolahan transaksi bisnis yang rutin seperti pengolahan transaksi perbankan, reservasi dan penjualan tiket, pendaftaran mahasiswa, transaksi perpustakaan, pelayanan register penjualan (electronic cash register) untuk mendukung kasir di pertokoan.

PCS (PROCESS CONTROL SYSTEM):

adalah SI untuk mendukung pengendalian suatu proses operasional secara otomatis, misalkan pengaturan suhu ruangan, penyortiran mutu produk, manufaktur peralatan dan mesin, pengendalian proses pengolahan gula, ATM (Automated Teller Machine) pada perbankan

OAS (OFFICE AUTOMATION SYSTEM):

adalah SI untuk medukung aktivitas rutin perkantoran secara semi-otomatik ataupun otomatik penuh, seperti sistem absensi karyawan, pembuatan laporan rutin, penjadwalan aktivitas pertemuan, pengiriman fax dan e-mail, pemantauan kemanan dan sistem isyarat dini (early warning system/alarm).

MIS (MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM):

adalah SI untuk mendukung aktivitas manajemen suatu perusahaan yang meliputi pemantauan, pengendalian, dan pengorganisasian

Sistem ini lebih ditujukan untuk konsumsi para manajer atu pimpinan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan strategis dan taktis organisasi

Misalkan sistem informasi manajemen untuk pengembangan usaha baru, sistem informasi untuk manajemen pendidikan tinggi, sistem manajemen untuk pemantauan ekspor komoditi

DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM)

adalah SI yang ditujukan untuk mendukung pengambilan keputusan atau kebijakan dalam suatu organisasi

Sistem informasi ini menyediakan model-model baik matematik, statistik, dan bidang ilmu lain yang relevan dalam memberikan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan.

Contohnya adalah DSS untuk penentua kesesuaian jenis lahan untuk komoditas pertanian, rekruitmen pegawai, kenaikan pangkat, persetujuan kelayakan usaha.

Jika dalam keputusannya diperlukan adanya lintas disiplin, lintas sektoral, lintas grup maka diperlukan adanya GDSS (Group Decision Support System).

EIS (EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM):

adalah SI untuk mendukung aktivitas para eksekutif yang lebih berkonsentrasi pada pemecahan masalah (problem solving), pengambilan keputusan dan kebijakan sehingga perlu disediakan fasilitas sistem informasi yang membebaskan eksekutif dari kesulitan penggunaan sistem secara teknis, pelaporan teknis.

EIS menyediakan fasiltas multimedia yang memungkinkan eksplorasi informasi secara visual dalam bentuk teks, citra, audio dan video.

EIS juga menyediakan fasiltas komunikasi yang memungkinkan eksekutif berinteraksi dengan pihak luar yang diperlukan dengan mudah dan cepat.

METODOLOGI PENGEMBANGAN SI

Salah satu metodologi pengembangan SI adalah pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yang merupakan suatu siklus tahapan aktivitas yang sistematik dan berkesinambungan untuk membangun suatu sistem

SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SYSTEM (SDLC)

Investigasi

Analisis

Desain

Implementasi

Evaluasi

TAHAP INVESTIGASI

Menentukan problem bisnis (masalah yang dihadapi) & peluang (alternatif solusi)

Melaksanakan studi kelayakan terhadap solusi yang ditawarkan

Mengembangkan rencana manajemen pelaksanaan (project management plan)

TAHAP ANALISIS

Identifikasi kebutuhan pengguna tentang informasi dan jasa yang diperlukan dari SI yang akan dibangun, kondisi lingkungan yang ada, sistem yang telah ada, serta struktur dan birokrasi organisasi yang akan menerapkan SI

Mengembangkan kebutuhan fungsional (functional requirements) dari SI.

TAHAP DESAIN

Mengembangkan spesifikasi brainware, software, dataware, netware, dan hardware

Mengembangan rancangan informasi : isi, bentuk, & waktu

Mengembangkan rancangan user interface, style dan format input/output

Mengembangan rancangan proses transformasi input menjadi output

Sistem keamanan (security system)

TAHAP IMPLEMENTASI

Pengadaan brainware, software, dataware, netware, dan hardware

Pengujian dan evaluasi sistem

Sosialisasi sistem baru & pelatihan pengguna

Transformasi ke sistem baru

TAHAP PERAWATAN (MAINTENANCE)

Auditing sistem

Pemantauan dan evaluasi sistem

Mempormulasikan rencana modifikasi perbaikan atau pengembangan sistem-sistem

TAHAP EVALUASI

Pada tahap akhir (tahap perawatan ) dilakukan auditing, pemantauan, dan evaluasi yang menghasilkan suatu rencana modifikasi atau pengembangan sistem yang berarti akan kembali ke tahap awal (tahap investigasi) untuk mengidentifikasi problema yang ada dari hasil evaluasi

Dengan demikian tahapan SDLC merupakan suatu siklus yang berkelanjutan dan progresif.

Hal ini wajar karena tuntutan perubahan tujuan, kondisi, serta misi dari suatu organisasi yang senantiasa berubah dari waktu ke waktu.

PROTOYPING

Mengembangakan model operasional (working model) disebut prototype

Prototype disajikan kepada pengguna dengan harapan dapat segera mendapatkan umpan balik tentang gambaran sistem yang mereka inginkan

Dilakukan secara interaktif dan periodik sampai pengguna menyatakan kesetujuaannya

Metoda lain untuk pengembangan sistem yang lain adalah metoda prototyping yang meliputi :

TAHAPAN METODA PROTOTYPING

SYARAT PROTOTYPING

Metoda protoyping dapat digunakan pada kondisi dimana tim pengembang sudah mendapatkan gambaran kasar tentang sistem yang akan dibangun dan pihak pengguna/pemilik sistem belum biasa dengan pendekatan pengembangan sistem yang formal seperti pada SDLC.

KASUS CONTOH : SISTEM INFORMASI PASAR KERJA Pasar Kerja adalah keseluruhan aktivitas

dari pelaku (pemerintah, lembaga, institusi) untuk mempertemukan pencari kerja dengan penyedia kerja dengan kesesuaian yang dikehendaki kedua pihak tersebut

Aktivitas pasar kerja perlu didukung dengan SI yang dapat menghasilkan informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pencari kerja, penyedia kerja, dan pelaku pasar kerja.

CONTOH SISTEM INFORMASI PASAR KERJA

MANFAAT LAIN : Sistem Informasi Pasar Kerja dapat juga

digunakan untuk melakukan pendataan dan penyajian profil pencari kerja dan kesempatan kerja di suatu wilayah tertentu, menyusun program perluasan kerja, program pelatihan dan pembekalan kerja.

Berdasarkan profil tersebut, sistem dapat melakukan pencocokan (”matching”) antara fitur pencari kerja dengan fitur yang diperlukan penyedia kerja

MATCHING

PEMELIHARAAN DATA PENDUDUK DAN PASAR KERJA

PEMELIHARAAN PROFIL KERJA BERDASARKAN USIA, PENDIDIKAN, DAN JABATAN.

SEYOGYANYA

Sistem Informasi Pasar Kerja ini seyogyanya diimplementasikan dalam bentuk jaringan web yang tersedia pada suatu server yang mengelola pasar kerja

Dengan berbasis web, maka data entri dapat dilakukan secara terdistrubsi di berbagai wilayah baik nasional (lokal) maupun internasional (global)

Sistem ini dapat dibangun secara kooperatif (kolaboratif) antar instasi yang bekerjasama dan bermitra, membentuk suatu enterprise berbasis jaringan (internetworked enterprise).

REFERENSI

Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi : Tutorial ArcView. Penerbit Informatika. Bandung.

Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi : Tools dan Plug-Ins. Penerbit Informatika. Bandung.

Purwadhi, S. H. 1994. Sistem Informasi Geografi. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Jakarta.

Seminar, K. B. 2004. Pembangunan Sistem Informasi. MSc in Information Technology for Natural Resources Management. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Bogor Agricultural University. Bogor.

Setiawan, I. 2004. Konsep Dasar Sistem Informasi Geografi dan Implementasinya. SEAMEO BIOTROP. Bogor.

Tim Asisten Geografi Fisik. 2001. Pelatihan Sistem Informasi Geografi, Pengenalan Software ArcInfo dan ArcView. Remote Sensing and Geography Information System Laboratory. Department of Geophysical and Meteorology. Faculty of Science. Bogor Agricultural University. Bogor.

Wibowo, A. 2004. Teknologi Informasi untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Balai Penelitian dan Pengkajian Teknologi. Jakarta.

Yusmur, A. 2004. Pengenalan Software Pengolahan Sistem Informasi Geografi : ArcInfo dan ArcView. SEAMEO BIOTROP. Bogor.