Sintesis Soca
-
Upload
anonymous-0ycwbu0 -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Sintesis Soca
-
8/18/2019 Sintesis Soca
1/35
SINTESIS
Sel Darah
Darah adalah cairan yang beredar melalui jantung, arteri, kapiler, dan vena, yang mengangkut zat makanan dan oksigen
ke sel-sel tubuh, dan mengeluarkan produk-produk buangan dan karbondioksida. Darah terdiri daripada beberapa jeniskorpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.
lasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung!
". albumin #. bahan pembeku darah
$. immunoglobin antibodi&
4. hormon
5. berbagai jenis protein
'. berbagai jenis garam
(orpuskula darah terdiri dari!
". Sel darah merah atau eritrosit sekitar ))%&.
*ritrosit tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. *ritrosit
mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. +el darah merah juga berperan dalam penentuan golongandarah. rang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia.
#. Sel darah putih atau leukosit ,#%&
eukosit bertanggung ja/ab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yangdianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau bakteri. eukosit bersi0at amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. rang yang kelebihan leukosit menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang kekuranganleukosit menderita penyakit leukopenia.
$. Keping-keping darah atau trombosit ,' - ",%&
1rombosit bertanggung ja/ab dalam proses pembekuan darah.
1rombosit bukan merupakan sel, tetapi merupakan 0ragmen-0ragmen sel granular, berbentuk cakram, tidak berinti.1rombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, yaitu sel yang sangat besar dalam susunan hematopoietikdalam sumsum.
1rombosit berdiameter " sampai 4 2m dan memiliki siklus hidup kira-kira 3 "# hari. ang diabsorpsi oleh membran
trombosit adalah 0aktor 6, 6777, dan 78, protein kontraktil aktomiosin, atau trombostenin, dan berbagai protein sertaenzim lain. 9ranula mengandung serotonin vasokonstriktor yang kuat, 0aktor agregasi adenosin dipos0at :D&,0ibrinogen, 0aktor von ;illebrand, 0aktor-0aktor $ dan 4 trombosit 0aktor penetralisir-heparin&, dan kalsium sertaenzim-enzim. +emua 0aktor ini dilepaskan dan diakti0kan akibat respons terhadap cedera.
1rombosit tidak mempunyai inti. Di dalam sitoplasmanya terdapat 0aktor-0aktor akti0, seperti!
".
-
8/18/2019 Sintesis Soca
2/35
'. =aktor pertumbuhan yang menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah, sel otot polos >pembuluh darah dan 0ibroblas.
Membran sel trombosit juga penting. Di permukaannya terdapat lapisan glikoprotein yang mencegah
pelekatan dengan endoteel normal, namun justru menyebabkan pelekatan dengan daerah dinding pembuluh yangcedera.terutama sel-sel endotel yang cedera, dan bahkan melekat pada jaringan kolagen yang terbuka di bagian dalam pembuluh. +elain itu membran juga mengandung banyak fosfolipid yang mengaktifkan berbagai tingkat dalam
proses pembekuan darah.
?adi, trombosit merupakan struktur yang aktif . ;aktu paruh hidupnya dalam darah adalah 3 sampai "# hari, jadi setelah beberapa minggu proses 0ungsionalnya berakhir. 1rombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi terutamaoleh makro0ag jaringan. ebih dari separuh trombosit diambil oleh makro0ag dalam limpa, yaitu pada /aktu darah
mele/ati kisi-kisi trabekula yang rapat.
Pembekuan terjadi melalui tiga langkah utama :
1. +ebagai respons terhadap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan darah itu sendiri, rangkaian reaksi
kimia/i yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari selusin 0aktor pembekuan darah. @asilakhirnya adalah terbentuknya suatu kompleks substansi teraktivasi yang secara kolekti0 disebut aktivator
protrombin.
2. :ktivator protrombin mengatalisis pengubahan protrombin menjadi trombin
3. 1rombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit,
sel darah dan plasma untuk membentuk bekuan.
Struktur trombosit.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
3/35
Penyebab Perdarahan yang paling sering terjadi dijumpai adalah hilangnya integritas dinding pembuluh darah, yangmemungkinkan darah keluar. (eadaan ini paling sering disebabkan oleh trauma eksternal seperti cedera yang pernahkita alami yang disertai memar.
erubahan /arna pada memar disebabkan oleh darah yang terkumpul dalam ruang interstisial jaringan yang terkenatrauma.
erdarahan dapat terjadi akibat suatu trauma karena kecelakaan atau terjadi spontan.
- erdarahan diba/ah kulit yang kecil-kecil disebut petechiae, biasanya pada kapiler-kapiler.- erdarahan bercak-bercak yang lebih besar disebut ecchymoses
- urpura yaitu perdarahan-perdarahan diba/ah kulit yang timbul spontan yang besarnya antara petechiae danecchymoses dan terjadi pada beberapa penyakit tertentu.
Dampak dari perdarahan:
a. Bercak merah. +aat terjadi benturan ringan, pembuluh darah pecah. ada penderita @emo0ilia darah sukar membeku, sehingga darah terus mengalir dan menumpuk diba/ah kulitdan menimbulkan bercak merah meluas&
b. Bengkak. Bengkak biasanya terjadi pada persendian-persendian, misalnya di lutut, pergelangan kaki, pergelangantangan, dan siku tangan. Bengkak ini biasanya disebabkan oleh aktivitas yang berlebih. ada a/lnya terjadi perdarahan pada daerah persendian. Darah kemuadian terakumulasi dalam ruangan di dalam persendian sehingga
menyebabkan kmpulan darah dan terlihat membengkak.
c.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
4/35
".
-
8/18/2019 Sintesis Soca
5/35
;anita carrier tersebut dianggap sebagai
-
8/18/2019 Sintesis Soca
6/35
:dik perempuan
-
8/18/2019 Sintesis Soca
7/35
:nak laki-laki yang hemo0ilia disini dianggap sebagai izky. +udiro disebutkan bergenotip 8 normal& karena iatidak menunjukkan gejala-gejala dari hemo0ilia, serta 0akta bah/a laki-laki tidak bisa menjadi carrier hemo0ilia.@emo0ilia yang diderita izky merupakan pemberian 0aktor resesi0 8h dari pihak ibu
-
8/18/2019 Sintesis Soca
8/35
Hemopoietik stem cell
+ecara umum sel darah dapat dikempiokkan menjadi eritrosit leukosit dan trombosit. embentukannya terjadikarena adanya sel tunas hemopoietik pluripoten yaitu sel sel yang proli0erasi dan di0erensiasinya dapat
menghasilkan semua tipe darah. +el ini jumlahnya hanya sekitar ,#% dari populasi total sel sel berinti didalam sumsum tulang. Dan berada dalam keadaan tidak akti0 dan melakukan pembelahan setelah interval/aktu tertentu atau sebagai respon bila ada kebutuhan produksi sel darah dalam jumlah besar. +el sel yangakti0 dapat melakukan pembelahan pembaharuan diri untuk menjaga jumlah cadangan sel-sel pluripoten, ataumereka juga bisa melakukan pembelahan di0erensiasi dan berkembang menjadi sel sel progenitor unipotenyaitu jenis sel yang memiliki kemampuan atau potensi berkembang yang lebih terbatas.
+el sel progenitor sedikit sekali atau sama sekali tidak memiliki kapasitas memperbaharui diri danhanya akan berdi0erensiasi satu arah menjadi "jenis tipe sel. +el-sel stem dan sel progenitor turunannya secaramor0ologi dan sitokimia/i tidak dapat dibedakan, semuanya memiliki bentuk bulat dengan suatu ciri
Plasma
:ir
*lektrolit
Iutrien, zat sisa, gas, hormon
rotein plasma
:lbumin
9lobulin
:l0a dan beta
9ama
=ibrinogen
(nsur Sel
*ritrosit
eukosit
Ieutro0il
*osino0il
Baso0il
-
8/18/2019 Sintesis Soca
9/35
sitoplasma yang baso0ilik memberi /arna biru dengan pengecatan @*& disekeliling nukleus yang memiliki# atau lebih nukleolus dengan kromatin yang jelas. Di0erensiasi lanjut dari sel progenitor unipoten akanmenghasilkan sel sel turunan , dimana secara mor0ologi sudah dapat dibedakan berdasarkan ukuran,ko0igurasi nucleus, pe/arnaan, dan ada tidaknya granula spesi0ik di dalam sitoplasma.
Proses pembentukan sel darah merah/ erythropoiesis
1erdapat # kategori sel progenitor yang dibedakan berdasarkan pembentukan koloni di dalam proses kultur
selnya. ertama, erthroid burst-forming unit B=K-*& yang memiliki laju proli0erasi cukup tinggi biladistimulasi dengan suatu 0aktor regulator burst-promoting-activitB:&. roli0erasi sel ini menghasilkansejumlah besar tipe progenitor sel sekunder, yang disebut dengan erthroid colon-forming unit A=K-*&. 7niadalah sel yang lebih besar dan proli0erasinya lebih lambat dan responsi0 terhadap regulator produksi eritrositutama hormon erythropoietin konsentrasi rendah. 1urunanprogeni& dari sel A=K-* yang telah dapatdiidenti0ikasi adalah proeritroblast yang pada sediaan apus darah tampak berbentuk bulat dengan diameter
sekitar "' mikrometer dengan sitoplasma yang baso0ilik mengelilingi sebuah inti besar yang umumnyamengandung # nukleolus. +ering di0erensiasinya, sitoplasma sel-sel ini menjadi makin baso0ilik karena jumlahribosom dalm sel ini juga meningkat
embelahan dari proeritroblast menghasilkan sel eritroblast yang relati0 lebih kecil yang disebut eritroblast baso0ilik dengan sitoplasma yang lebih baso0iliklebih biru& dan nukleus yang lebih kecil dan lebihheterokromatin.
1urunan dari eritroblast baso0ilik adalah eritroblast polikromato0ilik dan lebih mudah dikenali le/atkromatinnya yang sudah memadat dan oleh /arna sitoplasmanya yang bersi0at antara biru keabu-abuansempai kehijauan. Iukleolus sudah tidak ada lagi, dan penurunan jumlah ribosom yang tajam terlihat seiring
menghilangnya nukleolus. +el ini merupakan galur sel induk eritrosit terakhir yang masih memilikikemampuan membelah
+emakin tingginya kadar@b dan semakin rendahnya jumlah ribosom menyebabkan sel progeni erythropoiesis berikutnya yang disebut eritroblast ortokromatik atau normoblast memiliki sitoplasma yang lebih merah mudadengan sedikit rona biru. (ondensasi kromatin terus berlanjut, dan inti sel terlibat semakin mengecil e dan berada lebih ke arah tepi. Iukleus atau inti sel eritroblast ortokromatik yang semakin kecil dan bergeser kearah tepi akhirnya terdorong keluar terbungkus oleh sedikit membran dan sitoplasma, meninggalkan sel
eritrosit yang tidak berinti. 7nti sel yang terdorong keluar akhirnya akan di0agosit oleh makro0ag di stroma
sumsum tulang. +aat baru dikeluarkan kedalam sirkulasi, sel eritrosit belum memiliki /arna merah sepertaeritrosit de/asa yang umumnya terlihat, tapi sedikit dibayangi oleh /arna kehijauan yang disebabkansejumlah kecil ribhosom yang masih tersisa didalamnya. *ritrosit yang masih bersi0at polikromato0ilik. lehkarena itu eritrosit yang baru terbentuk ini disebut retikulosit.
+elanjutnya, retikulosit melepaskan organel organel di dalam sitoplasma dan derivat membrannya yangnantinya tidak berguna bagi eritrosit de/asa yang lebih merupakan membran yang membungkus @b. ibosom
yang me/arnai sitoplasmanya diyakini mengalami proses degradasi di dalam sel darah sendiri. +ejumlah0ungsi membran yang berkaitan dengan transport asam amino dan glukosa, atau reseptor bagi iron transporting protein, trans0erring, juga menghilang seiring transisi dan retikulosit menjadi eritrosit.
". Peranan besi dalam pembentukan sel darah merah )eritropoiesis*
embentukan sel darah merah eritropoiesis& terjadi di susmsum tulang dada, iga, panggul, pangkaltulang paha, dan lengan atas.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
10/35
?umlah besi yang dibutuhkan setiap hari juga tergantung dari umur, jenis kelamin, dan berat badan. aki-laki de/asa normal memerlukan " # mg besi setiap hari, sedangkan anak dalam masa pertumbuhan dan /anita dalam masa menstruasi perlu penambahan ,5 " mg dari kebutuhan normallelaki de/asa. ;anita hamil dan menyusui memerlukan rata-rata $ 4 mg besi setiap hari. Bakta, et.
al, #'&
(arena begitu pentingnya peran dari besi maka ketika besi diabsorbsi dari usus halus maka akandisimpan dalam tubuh. Dengan bergabung di dalam plasma darah yang tidak lain adalah apotrans0erinuntuk membentuk trans0erin yang selanjutnya diangkut dalam plasma. +elain itu juga terdapat 0erritinsebagai tampat cadangan besi dan apabila jumlah total besi dalam tubuh melebihi jumlah yang dapatditampung oleh apo0eritin maka akan disimpan dalam hemosiderin dalam bentuk jumlah yang lebihsedikit dan bersi0at tidak larut.
2. Thalasemia Etiologi
antai @b merupakan heme yang bergabung dengan rantai polipeptida yang panjangF globin. ada darah orangde/asa normal biasanya hanya terdapat @b : yang terdiri dari # ikatan al0a dan # ikatan beta yang memilikigugus prostetik heme yang mengandung satu atom besi yang memungkinkan atom ini dapat berikatan longgardengan " molekul oksigen sehingga @b dapat mengangkut 4 molekul oksigen yang nantinya akan diangkut ke jaringan dan dilepaskan ke dalam cairan jaringan dalam bentuk molekul
erlu diketahui karena kelainan gen itu menyebabkan adanya kelainan dalam pembentukan ikatan rantai
polipeptida baik al0a atau beta yang berperan dalam pembentukan @b. +ehingga rantai yang terbentuk tidakal0a # beta # dan tergantung dari delesi atau mutasi yang terjadi yang pada kasus Knyil ini tidak terbentuknyaikatan beta yang menjadikan ikatan rantai al0a membentuk tetramer sehingga masing-masing menempel didinding eritrosit dan ada @b yang terkumpul ditengah dan terlihat sebagai inti sehingga menyebabkan eritrosittidak bersi0at 0leMibel dan mudah pecah sehingga kemampuan @b untuk mengikat oksigen pun berkurang daneritrosit yang dihasilkan juga berbentuk kecil kecilmikrositik&
+ebagai contohnya penyakit yang diderita oleh Knyil ini merupakan thalasemia beta dan penyakit iniditurunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom "". ada manusiakromosom selalu ditemukan berpasangan. 9en globin beta ini yang mengatur pembentukan salah satukomponen pembentuk hemoglobin. Bila hanya sebelah gen globin beta yang mengalami kelainan disebut
pemba/a si0at thalassemia beta. +eorang pemba/a si0at thalassemia tampak normal F sehat, sebab masihmempunyai " belah gen dalam keadaan normal dapat ber0ungsi dengan baik&. +eorang pemba/a si0atthalassemia jarang memerlukan pengobatan. Bila kelainan gen globin terjadi pada kedua kromosom,dinamakan penderita thalassemia homosigot F
-
8/18/2019 Sintesis Soca
11/35
#& 1halassemia :l0a 1ipe Iondelesiada bentuk ini tidak dijumpai delesi gen al0a, namun terjadi mutasi pada gen tersebut sehinggamenyebabkan gangguan pada rantai globin al0a.ada N-thalasemia sintesis tantai N berkurang atau tidak ada sama sekali, karena terdapat gangguan
pada mI:. @b terdiri dari @b:# dan @b=, dan jika masih terdapat sintesis rantai N, maka masihterdapat @b:
b. Thalasemia beta- merupakan penyakit thalasemia yang timbul karena penderitanya tidak cukup memilikirantai beta dalam @bnya dan sering dijumpai terjadinya anemia". Thalasemia beta mayorhomozigot N O, N FN, NP FNP&, @b sama sekali tidak diproduksi
Bentuk homozigot merupakan anemia hipokrom mikrositik yang berat dengan hemolisis di dalam
sumsum tulang dimulai pada tahun pertama kehidupan.(edua orang tua merupakan pemba/a ciriE9ejala gejala bersi0at sekunder akibat anemia dan meliputi pucat, /ajah yang karakteristikakibat pelebaran tulang tabular pada tabular pada kranium, ikterus dengan derajat yang bervariasi, dan hepatosplenomegali.
#. Thalasemia intermediaN FN, NP FNP&a. enderita ini secara genetik bersi0at heterogen b. enyakit ini berat tetapi tidak perlu trans0usi darah terarur.
$. Thalasemia minor tampak kelainan eritrosit N
FN, NP
FN&
a. :danya " gen normal pad individu heterozigot memungkinkan sintesis rantai N-globin yang
memadai sehingga penderita biasanya asimtomatik dengan anemia ringan b. :pus darah tepi yakni abnormalitas minor termasuk hipokromia, mikrositosis, basophilic
strippling,dan sel target sel yang mengindinkasikan thalasemia&.
c. 1anda khasnya ialah meningkatnya @b:# sebesar 4%-3% dari @b total.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
12/35
a. Bayi bisa menerima dua gen normal satu dari masing-masing orangtua& dan mempunyai darahnormal #5 %&.
b. Bayi bisa menerima satu gen normal dan satu varian gen dari orangtua yang thalassemia trait 5 persen&.
c. Bayi bisa menerima dua gen thalassemia satu dari masing-masing orangtua& dan menderita penyakit bentuk sedang sampai berat #5 persen
c. Thalasemia terjadi penekanan produksi rantai o pada thalasemia beta,@b: sdikit byk @b =,pada
homozigot hanya ditemukan @b= sajaRanemia agak berat
Gejala Klinis Thalasemia
a. 1halasemia mayor, gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari " tahun, yaituemah,pucat,prkmbngn 0isik tdk sesuai dgn umur,brat bdan krg,tidak dapat hidup tanpa trans0use
b. 1halasemia intermedia ! ditandai oleh anemia mikrositik, bentuk heterozigot.c. 1halasemia minor F thalasemia trait ! ditandai oleh splenomegali, anemia berat, bentuk homozigot.
ada anak yang besar sering dijumpai adanya !9izi buruk,perut buncit karena pembesaran limpa dan hatiyang mudah diraba, @epatosplenomegali mudah ruptur karena trauma ringan saja
9ejala khas adalah !Bentuk muka mongoloid yaitu hidung pesek, tanpa pangkal hidung, jarak antara keduamata lebar dan tulang dahi juga lebar.,(eadaan kuning pucat pada kulit, jika sering ditrans0usi, kulitnyamenjadi kelabu karena penimbunan besi
rang-orang yang beresiko menderita thalasemia
a. :nak dengan orang tua yang memiliki gen thalassemia
b. esiko laki-laki atau perempuan untuk terkena sama
c. 1halassemia Beta mengenai orang asli dari
-
8/18/2019 Sintesis Soca
13/35
#& Bentuk muka mongoloid 0acies Aooley&
$& Dapat ditemukan ikterus
4& 9angguan pertumbuhan
5& +plenomegali dan hepatomegali yang menyebabkan perut membesar
c. emeriksaan penunjang
"& Darah tepi !
• @b rendah dapat sampai #-$ g%
• 9ambaran mor0ologi eritrosit ! mikrositik hipokromik, sel target, anisositosis berat dengan
makroovalositosis, mikros0erosit, polikromasi, basophilic stippling, benda @o/ell-?olly, poikilositosis dan
sel target. 9ambaran ini lebih kurang khas.
• etikulosit meningkat.
6ariasi bentuk eritrosit sel darah merah& pada sedimen darah tepi dilihat dengan mikroskop dari penderita thalassemia!
a J hipokrom, b J teardrop, c J target cell, d J basophilic stipling dengan pe/arnaan giemsa
#& +umsum tulang tidak menentukan diagnosis& !
• @iperplasi sistem eritropoesis dengan normoblas terbanyak dari jenis asido0il.
• 9ranula =e dengan pengecatan russian biru& meningkat
$& emeriksaan khusus !
• @b = meningkat ! #%-)% @b total
• *lektro0oresis @b ! hemoglobinopati lain dan mengukur kadar @b =.
• emeriksaan pedigree! kedua orangtua pasien thalassemia mayor merupakan
trait carrier& dengan @b :# meningkat G $,5% dari @b total&.
4& emeriksaan lain !
• =oto o tulang kepala ! gambaran hair on end, korteks menipis, diploe melebar
dengan trabekula tegak lurus pada korteks.
• =oto tulang pipih dan ujung tulang panjang ! perluasan sumsum tulang
sehingga trabekula tampak jelas.
Pencegahan
a. encegahan rimer !
enyuluhan sebelum perka/inan marriage counselling& untuk mencegah perka/inan diantara pasien1halasemia agar tidak mendapatkan keturunan yang homozigot. erka/inan antara # hetarozigot carrier&menghasilkan keturunan ! #5 % 1halasemia homozigot&, 5 % carrier heterozigot& dan #5 normal.
b. encegahan sekunder !encegahan kelahiran bagi homozigot dari pasangan suami istri dengan 1halasemia heterozigot salah satu jalan keluar adalah inseminasi buatan dengan sperma berasal dari donor yang bebas dan 1halasemia troit.
(elahiran kasus homozigot terhindari, tetapi 5 % dari anak yang lahir adalah carrier, sedangkan 5%lainnya normal.Diagnosis prenatal melalui pemeriksaan DI: cairan amnion merupakan suatu kemajuandan digunakan untuk mendiagnosis kasus homozigot intra-uterin sehingga dapat dipertimbangkantindakan abortus provokotus
Thalassaemia iet, Bagi penderita thalasemia sebaiknya dinasehati untuk menghindari makanan yang kaya akan zat besi, seperti daging ber/arna merah, hati, ginjal, sayur-mayur be/arna hijau, sebagian dari sarapan yang mengandung
gandum, semua bentuk roti dan alkohol.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
14/35
Daftar makanan dan kandungan +at besi ,
--D-ID T- /
oods 0ith high 1ontent of Iron Iron 2ontent
rgan meat liver, kidney, spleen& 5 "4 mg F " g
Bee0 #.# mg F " g
Ahicken gizzard and liver # "mg F " g
7kan pusu /ith head and entrails& 5.$ mg F " g
Aockles kerang& "$.# mg F " g
@en eggs #.4 mg F /hole egg
Duck eggs $.T mg F /hole egg
Dried prunes F raisins, eanuts /ithout shell&, other nuts #.) mg F " g
Dried beans red, green, black, chickpeas, dhal& 4 3 mg F " g
Baked beans ".) mg F " g
Dried sea/eed #".T mg F " g
Dark green lea0y vegetables bayam, spinach, kailan, cangkok manis, kangkung, s/eet potato shoots, ulam leaves, soya bean
sprouts, bitter gourd, paku, midi, parsley,
G $ mg " " g
ood /llo0ed
oods 0ith moderate 1ontent of Iron
Ahicken, pork allo/ one small serving a day J # matchboM size&
-
8/18/2019 Sintesis Soca
15/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
16/35
Etiologi
+ejumlah 0aktor dapat meningkatkan penghancuran sel darah merah!
a. embesaran limpa splenomegali&
b. +umbatan dalam pembuluh darah
c. :ntibodi bisa terikat pada sel darah merah dan menyebabkan sistem kekebalanmenghancurkannya dalam suatu reaksi autoimun
d. (adang sel darah merah hancur karena adanya kelainan dalam sel itu sendiri misalnya kelainan bentuk dan permukaan, kelainan 0ungsi atau kelainan kandungan hemoglobin&
e. enyakit tertentu misalnya lupus eritematosus sistemik dan kanker tertentu, terutama lim0oma&
0. bat-obatan misalnya metildopa, dapson dan golongan sul0a&.
+ehingga terdapat juga pembagian etiologi sebagai berikut!
a. 7ntrinsik
"& (elainan membran,seperti s0erositosis herediter, hemoglobinuria nokturnal paroksismal#& (elainan glikolisis,seperti de0isiensi piruvat kinase.$& (elainan enzim, seperti de0isiensi glukosa-'-0os0at dehidrogenaseg'pd&
4& @emoglobinopati,seperti anemia sel sabit, methemoglobinemia b. ekstrinsik
"& 9angguan sistem imun, seperti pada penyakit autoimun, penyakitlim0oproli0erati0,keracunan obat.
#&
-
8/18/2019 Sintesis Soca
17/35
b. $erusakan Mekanik Pada Sel Darah Merah4-Dalam keadaan normal, sel darah merah berjalan disepanjang pembuluh darah tanpa mengalami gangguan. 1etapi secara mekanik sel darah merah bisamengalami kerusakan karena adanya kelainan pada pembuluh darah misalnya suatu aneurisma&, katup jantung buatan atau karena tekanan darah yang sangat tinggi. (elainan tersebut bisa menghancurkan sel
darah merah dan menyebabkan sel darah merah mengeluarkan isinya ke dalam darah. ada akhirnyaginjal akan menyaring bahanbahan tersebut keluar dari darah, tetapi mungkin saja ginjal mengalamikerusakan oleh bahan-bahan tersebut. ?ika sejumlah sel darah merah mengalami kerusakan, maka akan
terjadi anemia hemolitik mikroangiopati.c. 5eaksi /utoimun4-(adang-kadang sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan 0ungsi dan menghancurkan selnya sendiri karena keliru mengenalinya sebagai bahan asing reaksi autoimun&. ?ika
suatu reaksi autoimun ditujukan kepada sel darah merah, akan terjadi anemia hemolitik autoimun.:nemia hemolitik autoimun memiliki banyak penyebab, tetapi sebagian besar penyebabnya tidakdiketahui idiopatik &.
6. !epatosplenomegaly
!epatosplenomegali merupakan istilah kedokteran yang merujuk pada pembengkakan hati
hepatomegal& dan limpa splenomegal&. @epatosplenomegali dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan non-genetis dimana hati tidak dapat memproses glukoserebrosida enumpukan substansi tersebut di jaringan-
jaringan tubuh dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada sistem sara0 pusat pada bayi dan anak-anak.
Penyebab
@epatosplenomegali dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain !
". 7n0eksi
6iral ! hepatotropik :, B, A, D, *& dan virus-virus lain, seperti herpes, sitomegalovirus, virus *pstein-Barr , varisela, @76, rubella, adenovirus, enterovirus, dan arbovirus.rotozoal ! malaria, kalazar , toksoplasma
Bakterial ! tuberkolosis, bruselosis, si0ilis
=ungal ! histoplasmosis #. @emopoetik @emolitik , talasemia, anemia&$.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
18/35
ber0ungsi membersihkan sel darah merah yang sudah rusak. +elain itu limpa juga ber0ungsi membentuk sel darah pada masa janin. ada penderita thalassemia, sel darah merah yang rusak sangat berlebihan sehingga kerja limpasangat berat. :kibatnya limpa menjadi membengkak. +elain itu, tugas limpa lebih diperberat untuk memproduksisel darah merah lebih banyak selain itu di trabekula pulpa merah yang berukuran lebih kecil dari eritrosit
seharusnya dapat dengan mudah dile/ati eritrosit tetapi karena pembentukan eritrositnya rapuh maka eritrositdapat hancur dengan mudah dan menyumbat lim0a dan lama kelamaan terjadi pembengkakan
!eberapa unsur yang berperan pada proses pembentukan hemoglobin #Aupprum atau tembaga merupakan unsur surih yang diperlukan dalam tubuh manusia karena ia
membantu dalam sintesis hemoglobin.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
19/35
+edangkan,antai globin dapat dibagi menjadi dua kelompok!
a. (elompok U :lpha like& terdiri dari rantai al0a dan rantai zeta.
b. (elompok N Beta like& terdiri dari rantai beta, gamma, delta, dan epsilon.
(edua kelompok tersebut ditentukan oleh kelompok gen gene cluster& yang
terletak pada kromosom yang berbeda, yaitu masing-masing pada kromosom nomor "'untuk kelompok U dan kromosom nomor "" untuk kelompok N. (elompok gen U padakromosom "' mengandung dua gen zeta diantaranya pseudogen& dan tiga gen al0a satudiantaranya pseudogen&. seudogen adalah gen strukturnya mirip sekali dengan gen asliEtetapi tidak menghasilkan protein 0ungsional dan ditandai dengan a/alan psi V&.Krutan gen pada kromosom "' 5Q-$Q& adalah!Weta - psi zeta - psi al0a" - al0a" - al0a#
+edangkan urutan gen pada kromosom "" adalah. *psilon 9amma - : gamma - psi beta delta beta urnomo +, #&.
7nterprestasi gejala dalam hubungannya dengan kadar hemoglobin yaitu !
a. @b G" gram % ! 9ejala terjadi jika system transpor oksigen mengalami stres karena meningkatnya permintaan oksigen misalnya ! latihan, demam& atau karena berkurangnya oksigenasi darah misalnya !gangguan paru-paru, tempat tinggi, merokok, pajanan terhadap karbon monoksida&.
b. @b 3 " gram % ! 9ejala meningkatnya curah jantung pada saat istirahat dapat diperhatikan misalnya !
berdebar-debar& terutama dalam pasien tua, tetapi sebagai aturan umum gejala tidak berat.
c. @b H 3 gram % !
-
8/18/2019 Sintesis Soca
20/35
1erdapat 4 macam variasi gen 9'D pada manusia, yaitu 9dB, 9d: , 9d:-, dan 9d
-
8/18/2019 Sintesis Soca
21/35
$. ;anita 8 F 8 @omozigot normal
4. ;anita 8 F 8m @eterozigot
5. 8m8m @omozigot penderita
(elainan akan muncul pada pria hemizigot mutan 8m& atau pada /anita homozigot mutan 8m8m& dansebagian heterozigot 8m8&. ada penderita laki&laki, gen mutan ini didapat dari ibunya, sedangkan padaanak perempuan gen mutan didapatkan dari ibu atau dari bapaknya atau dari keduanya%
+ecara umum, aktivitas enzim 9'D dalam eritrosit /anita dengan de0isiensi 9'D berada diantara pria yang mengalami de0isiensi 9'D dan pria normal. Beberapa /anita yang heterozigot memiliki aktivitas
enzim 9'D eritrosit normal, sedang yang lain tidak lebih akti0 dari aktivitas enzim 9'D pria hemizigot
@al tersebut dapat diterangkan dengan hipotesa yon berdasarkan teori prinsip inaktivasi kromosom 8.
:da $ prinsip pada hipotesa yon !
". +el somatik /anita pada mamalia hanya mempunyai satu kromosom 8 yang akti0, kromosom 8 yang
lain tidak akti0 yang nampak sebagai Bar body pada tahap interphase.
#. 7naktivasi kromosom 8 terjadi sejak permulaan kehidupan embrio, dimulai pada stadium morula tigahari setelah pembuahan.
7naktivasi ditentukan secara random dan bersi0at menetap permanen&
$. 7naktivasi ditentukan secara random dan bersi0at menetap
@ipotesis yon menjelaskan bah/a satu dari dua kromosom 8 pada setiap sel /anita tetap inakti0selama hidup. @asilnya adalah suatu mosaik dari aktivitas kromosom 8. roses inaktivasi bersi0at acak,sehingga distribusi aktivitas 9'D pada /anita heterozigot antara -"% dari normal. :pabila inaktivasitersebut mengenai kromosom 8 yang memba/a gen 9'D mutan, maka sel /anita tersebut akan
menunjukkan aktivitas 9'D yang normal, apabila inaktivasi mengenai kromosom 8 dengan gen 9'Dnormal, maka akan terjadi sebaliknya. ?adi pada /anita heterozigot didapat dua populasi sel yang berbedayaitu satu populasi normal dan yang satu populasi yang abnormal.
-
8/18/2019 Sintesis Soca
22/35
lampau. uzzatto dkk menemukan bah/a individu normal dibandingkan dengan individu de0isiensi 9'Dyang heterozigot, parasit malaria lebih banyak ditemukan pada normal eritrosit.
@al ini menunjukkan kepadatan in0eksi parasit malaria yang berkurang pada individu heterozigot,yang memiliki korelasi langsung dengan insiden mortalitas malaria yang lebih rendah sehingga memberikankeuntungan survival bagi individu dengan de0isiensi enzim 9'D
@al tersebut didukung dengan bukti penelitian bah/a de0isiensi 9'D di +ardinia lebih umum
ditemukan di daerah pantai dari pada di dataran tinggi, serta de0isiensi 9'D didapatkan sejajar denganendemis malaria. Iamun hal ini bukan berarti individu dengan de0isiensi 9'D imun terhadap malaria, hal inidapat dijelaskan dengan terjadinya adaptasi lasmodium 0alciparum terhadap sel yang mengalami de0isiensidengan memproduksi sendiri enzim 9'D.
De0isiensi 9'D pada pria dapat dengan mudah dideteksi dengan menggunakan tes skrining tertentu.1es paling sederhana dikembangkan oleh Beutler dan
-
8/18/2019 Sintesis Soca
23/35
a. *nzim superoksida dimustase +D& yang mengkatalisis#
- Y# #- P # @P jadi @## P #
b. (atalase @## menjadi # @# P #&c. eroksidase P @## menjadi P @#&*nzim peroksidase yang penting adalah glutation peroksidase 9+@8&# 9+@ P @## menjadi 9++9 P # @#
:pabila radikal hidroksil -@& masih terbentuk, masih ada sarana lain untuk meredam oksidan yaitumelibatkan senya/a-senya/a yang mengandung gugusan sul0hidril seperti glutation dan sistein .9lutation 9+@&! 9+@ P @- menjadi 9+P P @# dan #9+
P menjadi 9++9
+istein Ays-+@&! Ays-+@P P @- menjadi Ays-+-P @#
dan Ays-+-menjadi Ays-+-+-Ays
9ugusan sul0hidril pada 9+@ ber0ungsi sebagai donor elektron, 9+@ oleh 9+@8 akan dioksidasimenjadi bentuk disul0ida 9++9&. atio 9+@F9++9 di dalam sel normal tinggi oleh karena itu perlumekanisme untuk mereduksi agar 9++9 kembali menjadi 9+@. 9+@ didapat kembali dengan cara mereduksi
9++9 oleh enzim 9++9. :ktivitas 9++9 memerlukan elektron dengan bantuan I:D@. I:D@ berasaldari jalur heksose mono0os0at hasil kerja 9'D.Dasar yang tepat tentang destruksi dini pada sel eritrosit dengan de0isiensi 9'D belum diketahui dengantepat. Beberapa obat-obatan dan bahan kimia tertentu atau bahan makanan dan sebab lain yang dapatmenghasilkan hidrogen peroksida @##&. @## merupakan salah satu + yang menyebabkan hemolisis
pada penderita de0isiensi 9'D .
Dalam keadaan normal @## akan dihilangkan terutama melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim
glutation peroksida 9+@8&. ada de0isiensi 9'D, reaksi tersebut berkurang atau bahkan menghilangsehingga terjadi penumpukan @## yang mengakibatkan denaturasi hemoglobin, terjadi pelepasan ion 0eroreaksi =enton& yang dapat berinteraksi dengan @## dan
- untuk membentuk radikal hidroksil@-&. @- dapat merusak tiga jenis senya/a DI:, protein dan asam lemak& yang penting untuk mempertahankanintegritas sel
(arena sel eritrosit de/asa tidak mengandung inti sel sehingga @- tersebut hanya berdampaknegati0 pada asam lemak terutama pada membran ang kaa mengandung fosfolipid sebagai asam lemak tak
jenuh dan proteinnya saja yang dikenal dengan nama peroksidasi lipid lipid peroMidation&, yang menyebabkanterputusnya rantai asam lemak menjadi senya/a yang bersi0at toksik terhadap sel. :pabila lemak yang rusak
adalah konstituen suatu membran biologi, susunan lapisan ganda lemak yang kohesi0 dan organisasi strukturalakan terganggu, sehingga terjadi peroksidasi membran dan kerusakan tersebut akan memudahkan sel eritrositmengalami hemolisis selanjutnya protein berpresipitasi di dalam eritrosit, dan membentuk badan @einz.
Badan @einz ini merusak kelenturan membran dan merapuhkan bentuk membran. :danya badan@einz menunjukkan bah/a eritrosit telah mengalami stres oksidati0. 1erbentuknya badan @einz dan adanya
lipid peroksidati0 dalam membran sel, memudahkan sel eritrosit mengalami hemolisis. +el eritrosit pada orangyang menderita de0isiensi 9'D tidak dapat menghasilkan I:D@ yang cukup untuk membentuk kembali9+@ dari 9++9. +elanjutnya akan mengganggu kemampuannya untuk meredam @## dan radikal oksigensehingga berakibat peningkatan senya/a oksidan. eningkatan oksidan ini dapat menyebabkan oksidasi gugus+@ dan kemungkinan pula menimbulkan peroksidasi lipid membran sel eritrosit yang mengakibatkan lisismembran sel eritrosit. +ebagian gugus +@ pada hemoglobin akan teroksidasi, dan protein berpresipitasi di
dalam sel eritrosit, dan akan membentuk badan @einz. :danya badan @einz menunjukkan bah/a sel ertrosit
telah mengalami stres oksidati0
-
8/18/2019 Sintesis Soca
24/35
nemia Hemolitik akut karena -a+ism
-
8/18/2019 Sintesis Soca
25/35
gangguan neurologi yang berat bahkan dapat menyebabkan kematian. Penyebab hiperbilirubinemia padaneonatus dengan defisiensi %7PD masih belum jelas mekanismenya" diduga bah0a peningkatan
bilirubinemia sebagai akibat peningkatan pe1ahnya sel eritrosit karena paparan bahan oksidan.
Iamun seringkali tidak ditemukan adanya oksidan eksternal yang nyata sebagai penyebab kerusakaneritrosit karena itu diduga kemungkinan oleh 0aktor penyebab lain yaitu gangguan clearence bilirubin oleh
hati, neonatus dengan de0isiensi 9'D
-
8/18/2019 Sintesis Soca
26/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
27/35
• 7kterus terjadi pada #4 jam pertama sesudah kelahiran
• eningkatan konsentrasi bilirubin 5 mg % atau G setiap #4 jam
• (onsentrasi bilirubin serum se/aktu " mg % pada neonatus H bulan dan "#,5 % pada neonatus
cukup bulan
• 7kterus disertai proses hemolisis inkompatibilitas darah, de0isiensi enzim 9'D dan sepsis&
• 7kterus disertai berat lahir H # gr, masa gestasi H $' minggu, as0iksia, hipoksia, sindrom gangguan
perna0asan, in0eksi, hipoglikemia, hiperkapnia, hiperosmolalitas darah
#&
-
8/18/2019 Sintesis Soca
28/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
29/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
30/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
31/35
:sam :setilsalisilat adalah penghambat kerja dari enzim siklo-oksigenase.eaksinya diperkirakan disebabkan oleh proses asetilasi yang tidak dapat berubah kembali.
Dalam platelet darah,penghambatan enzim tersebut mencegah terbentuknya tromboksan :#,suatu senya/a yang
ber0ungsi sebagai 8asokonstriktor yang menyebabkan penimbunan platelet dan kemungkinan besar menyebabkan pembekuan darah.Dalam dinding-dinding pembuluh darah penghambatan enzim tersebut mencegah pembentukan prostasiklin yang ber0ungsi sebagai vasodilator dan mempunyai unsur-unsur anti agregasi yang berpotensi sebagai anti-
thrombosis.
EE$ S/MPIN% : (adang-kadang dapat terjadi! iritasi lambung, mual, muntah. ---emakaian jangka panjang dapat
terjadi ! endarahan lambung, tukak lambung.
JJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJJ
3% Mutasi genetik
-
8/18/2019 Sintesis Soca
32/35
• 1*:K1 (
-
8/18/2019 Sintesis Soca
33/35
-
8/18/2019 Sintesis Soca
34/35
eritrosit lebih kecil
-
8/18/2019 Sintesis Soca
35/35
asymptomatik sehingga tampak normal&
ee o tt J heterozygot mutasi ovalocytosis tampak normal&
*e oo 1t J heterozygot @b *, heterozygot thalasemia 1halasemia @b*&
ee oo 1t J heterozygot thalasemia heterozygot thalasemia tampak secara klinis&
*e oo tt J heterozygot @b * heterozygot @b* asymptomatik sehingga tampak
normal&
ee oo tt J normal
thalasemia !bE : hetero+ygot thalasemia : normal = ' : ' : 6
?adi kemungkinan anak normal "#,5% berdasarkan genotipe dan 5 % berdasarkan 0enotipe.